Namareer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tyty

Citation preview

NAMA : NAJMUL IRFANYNIM : 2013410040JURUSAN : TEKNIK SIPILMATA KULIAH : MEKANIKA TANAH

BATAS-BATAS TEORI ATTERBERG Konsistensi tanah : kedudukan fisik tanah berbutir halus pada kadar air (wc) Menurut Atterberg (1911), sifat kohesif tanah dibagi dalam 4 keadaan pokok : - Padat (solid) - Semi padat (semi solid) - Plastis (plastic) - Cair (liquid)

Keadaan-keadaan tersebut terjadi karena adanya perubahan kadar air ( wc) Faktor-faktor yang mempengaruhi angka-angka Atterberg : Kandungan liat Sifat mineral liat Sifat kation yang dapat dipertukarkan Kandungan bahan organik

Hubungan variasi kadar dan volume total tanah pada kedudukan batas cair, batas plastis dan batas susut. Batas-batas atterberg sanagat berguna untuk identifikasi dan klasifikasi tanah. Batas-batas ini sering digunakan secara langsung dalam spesifikasi, guna mengontrol tanah yang akan digunakan untuk membangun stuktur urugan tanah. Variasi volume dan kadar air pada kedudukan batas cair, batas plastis, dan batas susut

A. BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)Batas cair (LL),didefiisikan sebagai kadar air tanah pada batas antara keadan cair dan keadan plastis, yaitu baas atas dari daerah plastis , Batas cair biasanya ditentukan dari uji Casagrand test (1948).Hubungan antara kadar air dan jumlah pukulan ini selanjutnya digambarkan dalam grafik semi-logaritma, seperti ditunjukkan dalam Gambar berikut:

Dari pasangan data tersebut ditarik suatu hubungan linear yang terbaik (best-fit straight line) yang disebut dengan flow curve. Kadar air pada jumlah pukulan 25 yang dihasilkan dari flow curve ini selanjutnya ditetapkan sebagai batas cair tanah. Kemiringan garis lurus dalam flow curve, selanjutnya didefinisikan sebagai flow index (FI) yang ditulis sebagai : Dimana, w1 dan w2 masing-masing adalah kadar air (%) pada jumlah pukulan N1 dan N2. Rumus menghitung jumlah (n) pukulan dalam batas cair (Liguid Limit) :LL = wN . (N/25) tg

#NB :LL = kadar air tanah dimana apabila dibuat goresan pada tanah tersebut dengan spatula standard akan menutup pada 25 kali pukulan.N = Jumlah pukulan, untuk menutup celah 0.5 inchi (12.7 mm)wN = Kadar air (%)tg = 0,121 (tapi tg tdk sama dengan 0,121 utk semua jenis tanah)

Kadar air tanah asli relative pada kedudukan plastis dan cair dapat didefinisikan oleh indeks cair (liquidity indeks),LI, dan dinyatakan menurut persamaan :

LI= Dengan :Wn=Kadar air dilapangan

Jika Wn = LL, maka LI = 1,sedangkam jika Wn = PL ,maka LI = 0. Jadi untuk lapisan tanah asli yang didalam kedudukan plastis . nilai LL >Wn > PL.Jika kadar air bertambah dari PL menuju LL ,maka LI bertambah dari 0 sampai 1. lapisan tanah asli dengan wN > LI ,akan mempunyai LL > 1. Tapi jika wN kurang dari PL ,LI akan negatif INDEKS KECAIRAN (LIQUIDITY INDEX= LI)

0 < LI < 1 Tanah berada dalam daerah plastis LI > 1 Tanah dalam keadaan cair/hampir cair

B. BATAS PLASTIS (PLASTIC LIMIT)Batas plastis (PL), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah plastis dan semi padat, yaitu persentase kadar air dimana tanah dengan diameter selinder 3,2 mm mulai retak-retak ketika digulung.

Batas plastisitas (PL),adalah selisih batas cair dan batas plastis.PI = LL PL Batas plastisitas (PL) merupakan interval kadar air dimana tanah masih bersifat plastis. Karena itu, indeks plastisitas menunjukkan sifat keplastisan tanah. Jika tanah mempunyai (PL) tinggi, maka tanah mengandung banyak butiran lempung dan jika tanah mepunyai (PL), rendah ,seperti lanau , sedikit penurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering. Batas Plastis (PL): Panjang daerah interval kadar air tanah pada kondisi plastis PL = WL - WP = LL - PL selisih batas cair dan batas plastis. Setiap tanah mempunyai WL, WP, WS, IP, yang tidak sama satu dengan yang lain (plastisitas masing masing tanah tidak Kondisi Plastisitas :Plastisitas rendah LL < 35 %: Plastisitas sedang LL 35% - 50%;Plastisitas tinggi LL > 50% Plastisitas tanah lempung tergantung dari : Sifat mineral lempung yg ada pd butiran Jumlah mineral

Aktivitas : Perbandingan antara indeks plastisitas dengan % fraksi ukuran lempung

#NB : C = % berat fraksi ukuran lempung

NAMA MINERAL LEMPUNGAKTIVITAS (A)

MONTMORILLONITE 1 7

ILLITE0.5 1

KAOLINITE0.5

HALLOYSTE0.5

ATTAPULGITE0.5 1.2

ALLPHANE0.5 1.2

C. BATAS SUSUT (SHRINGKAGE LIMIT)Batas susut (SL), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara daerah semi padat dan padat, yaitu persentase kadar airdimana pengurangan kadar air selanjutnya tidak mengakibatkan perubahan volume tanah. Percobaan batas susut dilaksanakan dalam laboratorium dengan cawan porselin diameter 44,4 mm dengan tinggi 12,7 mm. Bagian dalam cawan dilapisi dengan pelumas dan diisi dengan tanah jenuh sempurna . Kemudian dikeringkan dalam oven, volume ditentukan dengan mencelupkannya dengan air raksa .

Batas susut dinyatakan dalam persaman :

SL = { }100%Dengan :m1=Berat tanah basah dalam cawan percobaan (g)m2= Bert tanah kering dalam oven (g)

v1= Volume tanah basah dalam cawan (cm)

v2=Volume tanah kering dalmam oven (cm)

=Berat volume air (g/cm)

SR (Shrinkage Ratio) adalah perbandingan antara perubahan volume tanah sebagai persentase dari volume kering terhadap perubahan kadar air. V adalah perubahan volume tanah.