20
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI KETERAMPILAN KERJA DAN KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA Oleh: Rifqi Dista Mardean Sumedi P. Nugraha PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2017

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI KETERAMPILAN KERJA DAN

KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA

Oleh:

Rifqi Dista Mardean

Sumedi P. Nugraha

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI KETERAMPILAN KERJA DAN

KESIAPAN KERJA PADA MAHASISWA

Telah Disetujui Pada Tanggal

________________________

Dosen Pembimbing Utama

Drs. Sumedi P. Nugraha, Ph.D., Psikolog

Page 3: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

SELF-EFFICACY AND WORK-READINESS SKILLS

IN UNIVERSITY STUDENTS

Rifqi D. Mardean

Sumedi P. Nugraha

ABSTRACT

The purpose of this research is to know how the relationship between self-efficacy and

work-readiness skills in the student Program Study of Psychology, Faculty of Social

Sciences, Psychology and Culture, Islamic University of Indonesia. This study uses

two scale, i.e. (a) Work Readiness Scale (54 item) made by (Caballerp, Walker, and

Fuller-Tyszkiewicz, 2011) with α = 0.943 and (b) Self Efficacy Scale ( 15 item)

developed by Sherer (Imam, 2007) with α = 0.880. the result show that theres is a

positive relationship betweet self-efficacy and work-readiness skills in the Student

Program Study of Psychology, Faculty of Social Sciences, Psychology, and Culture,

Islamic University of Indonesia (r = 0,635, (p<0,01)). The higher score self-efficacy

then higher too score work-readiness skills. So, this research hypothesis is accepted.

Keywords: Work-Readiness, Self-Efficacy, a student of Psychology Courses.

Page 4: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

LATAR BELAKANG

Kesiapan untuk bekerja dapat dibedakan menjadi dua yaitu kesiapan mental dan

kesiapan psikomotor. Kesiapan mental meliputi kegiatan-kegiatan yang formal

misalkan sekolah dan bimbingan belajar sedangkan kesiapan psikomotor lebih

mengarah pada keterampilan yang dimiliki setiap individu. Kesiapan mental maupun

psikomotor untuk bekerja merupakan hal yang wajib dimiliki oleh mahasiswa.

Kesiapan ini diperlukan karena saat ini dalam mencari sebuah pekerjaan pesaing dari

mahasiswa-mahasiswa bukan berasal dari Indonesia saja melainkan berasal dari negara

lain terutama ASEAN. Penyebabnya adalah sudah dimulainya MEA (Masyarakat

Ekonomi ASEAN) sehingga mahasiswa-mahasiswa yang sudah lulus dari berbagai

Universitas di wilayah ASEAN memungkinkan untuk bekerja di seluruh negara

ASEAN.

Aria (2016) mengatakan bahwa pada tanggal 4 Januari 2016 Indonesia sudah

memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean. Seluruh barang maupun jasa dari semua

negara anggota ASEAN akan bebas untuk masuk ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya,

barang dan jasa yang akan diekspor Indonesia ke negara tersebut juga bebas.

Rencananya kawasan perdagangan bebas ini akan diperluas ke Cina, Jepang, dan Korea

Selatan. Barang dan jasa akan menjadi mudah untuk masuk ke Indonesia, dengan

begitu tenga kerja dari ASEAN juga akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia. Oleh

karena itu kesiapan untuk bekerja sendiri harus dibentuk di dalam diri oleh mahasiswa-

mahasiswa melalui keterampilan yang ada didalam diri (https://m.tempo.co).

Page 5: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

Keterampilan yang dimiliki harus mencakup atau memenuhi dalam standar yang

ada di dalam negara ASEAN yang menjadi tujuan untuk bekerja. Keterampilan tersebut

harus melebihi keterampilan yang ada pada mahasiswa-mahasiswa yang ada negara-

negara ASEAN di luar Indonesia. Misalnya ada seorang mahasiswa Indonesia akan

mencoba bekerja di Malaysia. Keterampilan yang harus dimiliki adalah keterampilan

khusus atau keterampilan yang menjadi ciri khas dari mahasiswa itu sendiri dan harus

melebihi dari keterampilan mahasiswa-mahasiswa yang ada di Malaysia. Dengan

demikian, keterampilan atau kemampuan yang harus dimiliki guna menunjang

kesiapan kerja seseorang menjadi penting.

Menurut Muyasaroh, Ngadiman, dan Hamidi (2013) kesiapan kerja adalah

keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental, dan pengalaman

serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau

kegiatan. Keseluruhan kondisi ini idealnya sudah dimiliki mahasiswa yang telah lulus

karena setelah lulus mahasiswa harus sudah siap untuk bekerja, bersaing mencari

pekerjaan, dan memperlihatkan kemampuan atau keterampilan dalam suatu pekerjaan

tertentu melihat data dari Badan Pusat Statistik (2015) menunjukkan sebesar 44,27 %

penduduk yang bekerja masih didominasi oleh pekerja yang berpendidikan Sekolah

Dasar (SD) ke bawah, sebesar 8,33 % penduduk yang bekerja memiliki tingkat

pendidikan Sarjana dan di atas Sarjana dan sebesarr 47,40% pekerja di Indonesia

adalah tamatan SMP dan SMA. Data tersebut menggambarkan bahwa mayoritas

pekerja di Indonesia di dominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedikitnya sarjana yang menjadi pekerja di Indonesia

Page 6: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

dapat berasal dari berbagai macam faktor misalnya seperti kurangnya kompetensi dan

kemampuan yang dimiliki para sarjana tersebut. Seperti yang dilansir di halaman

okezone.com (2015) 600 ribu pengangguran terbuka di Indonesia adalah para lulusan

sarjana maupun diploma dari perguruan tinggi. Kurangnya kompetensi dan

kemampuan soft skill yang dimiliki para lulusan sarjana ini berdampak pada tidak

teralokasikannya lapangan kerja secara baik. Dengan demikian, masih kurangnya

kesiapan untuk bekerja di dalam diri para mahasiswa atau mahasiswa yang telah lulus

dan perlunya mengembangkan keterampilan yang ada di dalam diri mahasiswa

tersebut. Berdasarkan uraian di atas, fokus skripsi ini adalah untuk melihat seberapa

siapkah mahasiswa untuk bekerja dan bersaing dalam mencari pekerjaan dengan para

pencari kerja dari berbagai negara di ASEAN.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, kesiapan kerja berkorelasi dengan

sejumlah variabel. Misalnya penelitian Wye, Lim, dan Lee (2012) meneliti tentang

faktor yang dapat menentukan kesiapan kerja dengan total subjek 300 mahasiswa dan

20 pekerja di dua universitas yaitu universitas negeri dan universitas swasta di

Malaysia yang menghasilkan mahasiswa-mahasiswa di universitas negeri di Malaysia

memiliki kesiapan kerja lebih baik daripada mahasiswa di universitas swasta di

Malaysia. Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Raftopoulos, Coetzee, dan

Visser (2009) yang meneliti tentang kemampuan yang penting dalam kesiapan kerja

dengan subjek sebanyak 92000 pekerja di Fasset Sector Training and Authoritites,

Republic South Africa. Hasil penelitian tersebut adalah komunikasi lisan atau tertulis,

disiplin diri, manajemen waktu, kemampuan interpersonal dan kerjasama tim,

Page 7: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

keterampilan dalam pemecahan maslah dan etika kerja yang positif adalah kemampuan

penting dalam kesiapan kerja. Dapat disimpulkan variabel yang dapat mempengaruhi

kesiapan kerja seseorang adalah komunikasi lisan, disiplin diri, manajemen waktu,

kemampuan interpersonal, dan kerja sama. Selain itu, faktor universitas negeri atau

swasta juga dapat mempengaruhi kesiapan kerja mahasiswa tersebut.

Penelitian tentang membangun kesiapan kerja dengan menggabungkan

kemampuan kognitif dan afektif oleh Bandaranike dan Willison (2015) yang meneliti

pada 138 siswa dan 111 pekerja di School of Earth and Enviromental Sciences, James

Cook University, Townsville menunjukan bahwa keseluruhan siswa memiliki

pemahaman yang terbatas mengenai kemampuan afektif padahal di dalam dunia kerja

atasan meminta lebih banyak kemampuan afektif. Selanjutnya penelitian O’Brien,

Moore, Hartley, dan Dawson (2013) tentang persepsi terhadap kesiapan kerja pada 171

Mahasiswa tingkat akhir jurusan paramedis di Universitas Victoria, Melbourne,

Australia menunjukan bahwa ada sebanyak 14% mahasiswa siap ditempatkan sebagai

tenaga kerja. Selain menemukan faktor, mencari tahu tentang persepsi kesiapan kerja

ada juga penelitian tentang pengembangan skala kesiapan kerja.

Penelitian yang ada di dalam negeri rata-rata adalah mencari hubungan atau

korelasi antara variabel tertentu dengan kesiapan kerja. Sirsa, Dantes, dan Sunu (2014)

meneliti tentang hubungan antara ekspektasi kerja, motivasi kerja, dan pengalaman

kerja praktek terhadap kesiapan kerja pada 56 orang siswa kelas XII di SMK N 2

Seririt. Hasil dari penelitian tersebut adalah terdapat kontribusi yang signifikan

ekspektasi karier, motivasi kerja, dan pengalaman kerja praktek terhadap kesiapan

Page 8: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

kerja. Harja dan Ali (2013) meneliti tentang pengaruh kompetensi kerja dan motivasi

kerja terhadap kesiapan kerja pada 88 orang siswa kelas XII jurusan Teksin Instalasi

Tenaga Listrik di SMK N 2 Yogyakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah ada

pengaruh positif kompetensi siswa terhadap kesiapan kerja, ada pengaruh positif

motivasi kerja terhadap kesiapan kerja, dan ada pengaruh positif kompetensi kerja dan

motivasi kerja terhadap kesiapan kerja. Selanjutnya ada penelitian Saputro dan Suseno

(2009) meneliti tentang hubungan antara kepercayaan diri dengan employability pada

mahasiswa dengan subjek 60 mahasiswa terdiri dari 18 mahasiswa laki-laki dan 42

mahasiswa perempuan di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas

Isalm Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan adalah ada hubungan positif antara

kepercayaan diri dengan employabilitiy.

Penelitian lain yang dilakukan Wijayanti dan Zulaifah (2008) yang meneliti

tentang hubungan antara efikasi core skills dengan kesiapan kerja pada mahasiswa

semester akhir dengan subjek sebanyak 100 di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan efikasi core skills memberikan

pengaruh yang signifikan pada kesiapan kerja mahasiswa semester akhir. Ayuningtyas

(2015) meneliti tentang hubungan antara kemandirian dengan kesiapan kerja pada

mahasiswa semester akhir dengan subjek sebanyak 100 mahasiswa di Universitas

Sanata Dharma. Hasil penelitian yang dilakukan adalah terdapat hubungan yang positif

antara kemandirian dengan kesiapan kerja.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

kesiapan kerja memiliki hubungan dengan berbagai macam variabel (efikasi core skills,

Page 9: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

kompetensi kerja, motivasi kerja, ekspektasi kerja, dan pengalaman kerja praktik).

Meskipun begitu, terdapat beberapa kekurangan yang dimiliki dari penelitian-

penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan di luar negeri rata-rata mencari faktor

dan menemukan suatu gagasan ide yang baru sedangkan penelitian yang dilakukan di

dalam negeri banyak mencari tahu hubungan sebab-akibat dengan variabel lain

misalnya seperti kompetensi kerja, efikasi diri, motivasi kerja, ekspektasi karier,

kemandirian dan kepercayaan diri sehingga dapat menjadi pertimbangan untuk variabel

bebas penelitian. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,

peneliti ingin melihat hubungan antara efikasi diri dan kesiapan kerja pada mahasiswa.

Alasan peneliti melakukan penelitian ini untuk melihat hubungan antara efikasi diri

keterampilan kerja dan kesiapan kerja pada mahasiswa.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efikasi diri. Efikasi diri sendiri

memiliki arti keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimilikinya sehingga

efikasi diri memiliki kepentingan dalam diri manusia mengenai perasaan, motivasi, dan

menjadi dasar dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan secara benar. Tidak

akan adanya keragu-raguan yang muncul dalam diri seseorang.

Efikasi diri dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam mempersiapkan

diri untuk dunia kerjanya. Jika seseorang tidak memiliki atau tidak memahami efikasi

dalam dirinya maka ketika individu tersebut terjun langsung ke dunia kerjanya akan

merasa minder dengan kemampuan yang ada di dalam dirinya. Individu tersebut tidak

dapat menunjukan kemampuan terbaik yang dimilikinya, kemampuan tersebut akan

terhambat sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak akan baik bahkan bisa saja buruk.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

Selain itu, tidak yakinnya individu terhadap kemampuannya memiliki dampak

yang besar untuk individu itu sendiri. Perasaan lemas, tidak berdaya, motivasi yang

rendah, dan tidak ada yang menjadi dasar pada dirinya dalam melakukan tindakan yang

benar sehingga individu tersebut akan merasa dirinya tidak berharga dan akhrinya tidak

memiliki tujuan hidup.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara efikasi diri

keterampilan kerja dan kesiapan kerja pada mahasiswa. Semakin tinggi efikasi diri

keterampilan kerja mahasiswa maka semakin tinggi pula kesiapan kerjanya.

METODE PENELITIAN

Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Psikologi, Fakultas Psikologi

dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia angkatan 2014 dan 2015.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode skala. Skala ini terdiri dari skala efikasi

diri dan kesiapan kerja. Skala efikasi diri dikembangkan oleh Shere (Imam, 2007)

sedangkan Skala kesiapan kerja dikembangka oleh Caballero, Walker, dan Fuller-

Tyszkiewicz (2011). Metode analisis data pada penelitian ini adalah analisis statistik

dengan menggunakan korelasi product moment Pearson.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

HASIL PENELITIAN

1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis korelasi product moment Pearson untuk

menguji hipotesis penelitian, peneliti melakukan uji asumsi yang meliputi uji

normalitas dan uji liniearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat sebaran data terdistribusi

secara normal atau tidak. Norma yang digunakan dalam uji ini adalah

p>0,05 maka sebaran dikatakan normal dan jika p < 0,05 sebaran dikatakan

tidak normal.

Hasil uji normalitas menunjukan bahwa skala kesiapan kerja

memiliki nilai p = 200 (p > 0,05) dan skala efikasi diri p = 0,200 (p > 0,05).

Dengan demikian, data kedua skala tersebar secara normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas memiliki tujuan untuk melihat apakah kedua variable

memiliki hubungan yang lurus. Norma yang digunakan dalam uji linearitas

adalah p < 0,01 dengan begitu kedua variabel dikatakan linear jika p > 0,01

kedua variabel dikatakan tidak linier.

Hasil uji linearitas menunjukan bahwa kedua variabel merupakan

satu garis lurus atau berhubungan. Hal ini dikarenakan bahwa data

menunjukan nilai F=64,032 dengan Sig. 0,00 (p < 0,01). Dengan demikian

Page 12: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

dapat dikatakan bahwa hubungan antara kesiapan kerja dan efikasi diri

bersifat linier.

2. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah data dari sampel sudah

cukup kuat untuk menggambarkan populasinya atau apakah dapat

digeneralisasikan ke populasi dari hasil yang didapat dari sample. Uji hipotesis

adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan analisis data. Teknik

yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah menggunakan parametric test

product moment pearson.

Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan positif antara efikasi diri

dengan kesiapan kerja (r = 0,635 (p<0,01)) dengan demikian hipotesis yang

diajukan dapat diterima.

Analisi koefisien determinasi pada korealasi antara efikasi diri

keterampilan kerja dan kesiapan kerja menunjukan angka sebesar 0,426 yang

berarti efikasi diri keterampilan kerja memberikan sumbangan sebesar 42,6%

terhadap kesiapan kerja.

PEMBAHASAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara

efikasi diri dengan kesiapan kerja pada Mahasiswa Psikologi, Universitas Islam

Indonesia. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini memperoleh

bukti bahwa efikasi diri memiliki hubungan positif dengan kesiapan kerja pada

Page 13: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

mahasiswa jurusan Psikologi (r = 0,635 p = 0,000 (p < 0,01)). Hasil tersebut memiliki

arti bahwa semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi pula kesiapan kerja yang

dimiliki oleh mahasiswa tersebut. Sebaliknya, jika semakin rendah efikasi diri maka

semakin rendah pula kesiapan kerja mahasiswa tersebut. Oleh karena itu, hipotesis

yang diajukan peneliti diterima.

Rendahnya efikasi diri dan kesiapan kerja ini dapat berasal dari berbagai macam

hal, Menurut Utami dan Hudaniah (2013) rendahnya efikasi diri dan kesiapan kerja

memiliki arti kurangnya sesorang dalam memiliki keterampilan dan pengetahuan

dalam bekerja, kurangnya harapan untuk bekerja, kurangnya pengembangan potensi

dan perasaan optimis dalam pekerjaan yang akan dilakukan. Ketika diberikan sebuah

pekerjaan, seseorang yang memiliki efikasi diri yang rendah tidak akan mampu

memberikan pekerjaan yang terbaik. Ia akan mengerjakan semampunya saja tidak

menggunakan kemampuan maksimal yang ada di dalam dirinya.

Diterimanya hipotesis penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Wijayanti dan Zulaifah (2008) yang meneliti tentang efikasi core skills dengan

kesiapan kerja yang menghasilkan bahwa efikasi core skills memeiliki sumbangan

efektif sebesar 54,8% terhadap kesiapann kerja. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh

Utami dan Hunaidah (2013) menunjukan bahwa efikasi diri memberikan sumbangan

efektif sebesar 45,6% terhadap kesiapan kerja.

Utami dan Hunaidah (2013) mengatakan bahwa seseorang yang memiliki efikasi

diri yang tinggi akan memiliki kepercayaan yang tinggi dalam menghadapi berbagai

macam situasi yang ada. Efikasi diri mendorong seseorang unutk semakin yakin

Page 14: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

mengenai kemampuan yang dimiliknya dalam menjalankan tugas atau pekerjaan yang

diperlukan untuk mencapai hasil tertentu hal ini ditandai dengan munculnya kesiapan

untuk bekerja. Pengalaman berperan dalam memunculkan kesiapan untuk bekerja.

Bertemu dengan banyak orang juga bisa menimbulkan perasaan efikasi diri. Ketika

seseorang mendapatkan apresiasi atas hasil yang dicapainya maka secara otomatis

dapat meningkatkan efikasi yang muncul dalam diri sesorang tersebut. Pentingnya

apresiasi atas apa yang dilakukan orang lain sehingga orang tersebut akan semakin

berkembang dan menekuni apa yang dilakukannya.

Penelitian ini menghasilkan perhitungan koefisien deteriminan (r2) sebesar 0,426

yang berarti bahwa efikasi diri memiliki sumbangan efekti terhadap kesiapan kerja

yaitu sebesar 42,6%. Tingkat efikasi diri yang tinggi dapat mendorong mahasiswa

untuk siap dalam menghadapi dunia kerja. Sedangkan sisanya sebsar 57,4%

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor misalnya seperti kompetensi kerja dan

motivasi kerja (Harja dan Ali, 2013), kepercayaan diri (Saputro dan Suseno, 2009),

kemandirian (Ayuningtyas, 2015), ekspektasi kerja, motivasi kerja, pengalaman

praktek kerja (Sirsa, Dantes, dan Sunu, 2014), komunikasi lisan, disiplin diri,

manajemen waktu, kemampuan interpersonal, dan kerja sama (Raftopoulos, Coetzee

& Visser, 2009).

Kelemahan dalam penelitian adalah teknis dalam melakukan penelitian misalnya

seperti: (a) waktu pengambilan data. Ketika melakukan pengambilan data peneliti

merasa hanya memiliki waktu yang sebentar. Hal ini dikarenakan sudah akan

berakhirnya hari aktif kuliah di semester tersebut. Peneliti melakukan pengambilan

Page 15: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

data ketika hari pengganti kuliah. (b) Ketelitian dalam identitas responden. Peneliti

sering tidak teliti dalam melakukan pengecekan identitas responden. Alhasil ada

beberapa identitas responden yang tidak diisi, dan (c) Kelengkapan jawaban yang

diberikan responden. Ketidak telitian yang dilakukan oleh peneliti terjadi juga dalam

pengecekan jawaban setelah kuesioner diberikan. Terdapat beberapa kuesioner yang

tidak terjawab secara lengkap oleh responden.

KESIMPULAN

Penelitian ini menghasilkan bahwa ada hubungan positif antara variabel efikasi

diri dan kesiapan kerja pada Mahasiswa Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya, Universitas Islam Indonesia. Kesiapan kerja mahasiswa tersebut memiliki

tingkat yang sedang sehingga mahasiswa siap untuk bekerja dan tidak siap untuk

bekerja. Pengalaman yang kurang bisa saja menjadi salah satu alasan kenapa tidak siap

untuk bekerja. Sedangkan responden yang siap untuk bekerja mungkin memiliki

pengalaman dalam bekerja atau berorganiasasi.

Selain itu, efikasi diri mahasiswa tersebut rata-rata juga berada di tingkat sedang.

Mahasiswa yakin dengan kemampuan yang dimiliki, namun di sisi lain mahasiwa

tersebut juga tidak yakin akan kemampuan yang dimiliki. Perlunya apresiasi guna

meningkatkan efikasi diri mahasiswa tersebut. Dengan demikian ada kemudahan

menimbulkan pribadi siap untuk bekerja jika mahasiswa yakin atas kemampuan yang

dimilikinya. Efikasi diri sendiri menjadi salah satu faktor yang menentukan kesiapan

kerja yaitu termasuk dalam kemampuan dan minat. Keyakinan atas kemampuan dan

Page 16: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

minat dalam diri dapat meningkatkan kesiapan kerja yang dimiliki dalam diri

seseorang.

SARAN

1. Bagi Mahasiswa

Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden penelitian memiliki

kesiapan kerja dan efikasi diri yang sedang. Diharapkan responden untuk

meningkatkan kesiapan kerja dan efikasi diri supaya responden selalu siap dan

dapat bekerja secara maksimal.

2. Bagi Universitas

Universitas dapat besar karena mahasiswanya, perlunya universitas

memperhatikan kesiapan kerja mahasiswa-mahasiswanya agar mampu bersaing

dalam pencarian dunia kerja. Pengembangan diri dan soft skill memiliki peran

penting dalam diri mahasiswa kedepannya ketika bersaing dalam dunia kerja.

Universitas sebaiknya menambah pelatihan-pelatihan yang bermanfaat terutama

seperti pengembangan diri dan soft skill supaya mahasiswa benar-benar siap

dilepas ketika sudah menjadi diploma, sarjana, maupun pascasarjana.

3. Bagi Penelitian yang akan datang

Diharapkan untuk penelitian selanjutnya benar-benar memanfaatkan waktu

yang ada untuk pengambilan data. Perkirakan berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk pengambilan data. Selain itu, diharapkan lebih teliti dalam

Page 17: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

pengambilan data, identitas responden dan kelengkapan jawaban harus lebih

diperhatikan ketika pengambilan data supaya tidak banyak aitem yang

terlewatkan.

Page 18: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Y. N. (2015). Hubungan antara Orientasi Masa Depan dan Daya Juang

Terhadap Kesiapan Kerja pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik di Universitas Mulawarman. eJournal, 3(1) 369-381

Aria, P. (2016). MEA Mulai Berlaku Hari Ini, Apa Saja Produk Andalan Indonesia?.

Diunduh dari https:// m.tempo.co /read/news /2016/01 /04 /092732756/mea-

mulai-berlaku-hari-ini-apa-saja-produk-andalan-indonesia

Ayuningtyas, T. D. (2015). Hubungan Antara Kemandirian Dengan Kesiapan Kerja

Pada Mahasiswa Semester Akhir. Skripsi. Diunduh dari

https://repository.usd.ac.id/858/ pada tanggal 31 Maret 2016. Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta

Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar

Badan Pusat Statistik. (2015). Tingkat Pengagguran Terbuka Sebesar 6,81 Persen.

Diunduh dari http://bps.go.id/brs/view/1196 pada tanggal 17 Maret 2016

Bandaranaike, S. & Willison, J. (2015). Building Capacity For Work Readiness:

Bridging The Cognitive And Affective Domains. Asia-Pacific Journal of

Coperative Education, Special Issue, 16(3), 223-233

Bandura, A. (1997). Self Efficacy: The Exercise of Control. New York: Freeman

Caballero, C. L. & Walker, A. (2010). Work Readiness in Gradutae Recruitment and

Selection: A Review of Current Assessment Methods. Journal of Learning for

Graduate Employability, 1(1), 13-25

Caballero, C. L., Walker, A., & Fuller-Tyszkiewicz, M. (2011). The Work Readines

Scale: Developing A Measure To Assess Work Readiness In College Graduates.

Journal of Teaching and Learning Graduate Employability, 2(2), 41-54

Chaplin, J. P. (2011). Kamus Lengkap Psikologi. Depok: Rajagrafindo Persada

Fitriana, S., Ihsan, H., & Annas, S. (2015). Pengaruh Efikasi Diri, Aktivitas,

Kemadirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar

Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP. Journal of EST, 1(2), 86-101

Ghufron & Risnawita, R. S. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Hamalik, O. (2013). Proese Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Page 19: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

Harja, I. R. & Ali, M. (2013). Pengaruh Kompetensi Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kesiapan Kerja Siswa kelas XII Program Studi Teknik Instalasi Tenaga

Listrik SMK N 2 Yogyakarta. Jurnal Skripsi. Diunduh dari

http://eprints.uny.ac.id/29643/1/Iwan%20Riya%20Harja%2011501247007).pdf

pada tanggal 13 maret 2016. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Hasibuan, M. S. P. (2005). Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan

Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara

Imam, S.S. 2007. Sherer Et All General Self Efficacy Scale: Dimensionality, Internal

Consistency, and Temporal Stability. Proceeding of the Redesigning Pedagogy:

Culture, Knowledge and Understanding Conference, Singapore, 1-13

Kartono, K. (1985). Menyiapkan dan Memandu Karier. Jakarta: Rajawali

Muyasaroh, H. B., Ngadiman, & Hamidi, N. (2013). Pengaruh Pengalaman Praktik

Kerja Industri dan Locus of Control Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII

SMK Negeri 1 Surakarta. Jupe UNS, 1(1), 1-11

O’Brien, K., Moore, A., Hartley, P., & Dawson, D. (2013). Lesson About Work

Readiness From Final Year Paramedic Student in an Australian University.

Australian Journal of Paramedicine, 10(4) 1-11

Raftopoulos, M., Coetzee, S., & Visser, D. (2009). Work-Readiness Skills in The

Fasset Sector. SA Journal of Human Resource Management, 7(1) 1-8

Salim, P. & Salim, Y. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Tanpa Penerbit

Saputro D. N. & Suseno, M. N. (2009). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan

Employability Pada Mahasiswa. Psikohumanika, 2(1), 13-21

Sirsa, I. M., Dantes, N., & Sunu, I. G. K. A. (2014). Kontribusi Ekspektasi Karier,

Motivasi Kerja, dan Pengalaman Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa

Kelas XII SMK Negeri 2 Seririt. eJournal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan, 5

Susantoputri, Maria, K, Gunawan, W. (2014). Hubungan Antara Efikasi Diri Karier

Dengan Kematangan Karier Pada Remaja Di Daerah Kota Tangerang. Jurnal

Psikologi, 10(1), 67-73

Sujono. (2014). Hubungan antara Efikasi Diri (Self Efficacy) dengan Problem Focus

Coping dalam Proses Penyusunan Skripsi pada Mahasiswa FMIPA UNMUL.

eJournal Psikologi, 2(3), 238-246

Page 20: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI …

Utami, Y. G. & Hudaniah. (2013). Self Efficacy Dengan Kesiapan Kerja Siswa Sekolah

Mengengah Kejuruan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 40-52

Wijayanti, R. T. & Zulaifah, E. (2008). Hubungan Antara Efikasi Core Skill Dengan

Kesipan Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir. Naskah Publikasi. Diunduh

pada tanggal 13 Maret 2016. Universtias Islam Indonesia, Yogyakarta

Wye, C., Lim, Y., & Lee, T. (2012). Perceived Job Readiness of Business Student at

the Institute of Higher Learning In Malaisya. International journal of Advances

in Management and Economic, 1(6), 149-156

Universitas St. Andrew. 2005. Employability Strategy 2005 – 2011. April 2005.

http://www.st‐andrews.ac.uk/media/Employability%20Strategy%202005‐2011.pdf. Di akses pada tanggal 14 April 2016.