Nature of the World_ Titrasi Potensiometri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum

Citation preview

  • Nature Of the WorldTitrasi potensiometri

    BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektrokimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mengamatihubungan antara efek...

    LAPORAN VOLTAMETRI

    BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektrokimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mengamati hubungan antara efek list...

    LAPORAN PEMISAHAN KIMIA

    LAPORAN PRAKTIKUM PEMISAHAN KIMIA Nama Praktikan : Agus Wahyudi N I M ...

    SAKARIN

    Pemanis buatan (synthetic sweeteners) merupakan senyawa yang secara substansial memiliki tingkat kemanisan lebihtinggi, yaitu berkisar an...

    Ekstraksi Asam Benzoat dalam Toluena

    Abstrak Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berb...

    DAYA HANTAR LISTRIK

    BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Larutan garam dapur (natrium klorida) ketika diberikan arus listrik dapat menyebabkan l...

    Cara Memutihkan Kulit Secara Alami

    Mempunyai kulit yang mulus dan mempesona, itulah yang pasti diinginkan semua kaum hawa. Tentunya jika inginmempunyai kulit yang putih be...

    4 Kepribadian Manusia (Sanguin, Koleris, Melankolis, Plegmatis)

    Pada postingan kali ini saya mencoba mengulas tentang 4 macam kepribadian inti yang dimiliki oleh manusia. Denganmemposting tentang hal i...

    Benang Gigi (Dental Floss)

    Acapkali menyikat gigi masih kurang memberikan hasil yang optimal dalam proses membersihkan gigi. Kontur gigi, bentuk gigi, dan tipe...

    Link

    dibawah ini erupakan lnk untuk masuk ke universitas jember. silahkan klik link di bawah ini. www.unej.ac.id

  • Selasa, 08 Oktober 2013

    Titrasi potensiometri

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangElektrokimia adalah salah satu cabang ilmu kimia yang mengamati hubungan antara

    efek listrik dan kimia. Elektrokimia mempelajari perubahan kimia yang terjadi akibat aruslistrik yang mengalir pada suatu bahan dan energi yang listrik dihasilkan oleh reaksi kimia.Sistem pengukuan pada elektroanalisis terdiri atas: (1) elektrolit: sistem kimia yangmenghantarkan arus litrik, (2) alat ukur (rangkaian luar): untik mengukur arus listrik, dan(3) elektroda: konduktor yang berfungsi menghubungkan sistem alat ukur dengan elektrolit.

    Analisis elektrokimia terdiri dari beberapa metode antara lain potensiometri,konduktometri, elektrogravimetri, dan polarografi. Sebagian besar metode elektroanalisisdidasarkan pada sifat sifat elektrokimia dari suatu larutan. Hal ini mengingat bahwa suatularutan elektrolit yang terdapat dalam suatu bejana yang dihubungkan dengan dua buahelektroda akan memberikan arus listrik yang disebabkan oleh adanya perbedaan potensial.Jadi analisis baik kualitatif maupun kuantitatif didasarkan pada sifat sifat kelistrikan suatucuplikan didalam sel elektrokimia. Untuk lebih memahami mengenai metode analisis dalamelektrokimia, maka akan dilakukan percobaan elektronalisis yang titrasi potensiometri

    1.2 Tujuan

    Mempelajari prinsip analisis dengan metode titrasi potensiometri.

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Material Safety Data Sheet (MSDS)2.1.1 Akuades

    Akuades juga biasa disebut dengan air. Jika akuades mengenai mata, kulit, tertelan,atau juga terhisap, tidak menimbulkan gejala serius atau tidak berbahaya. Namun jikaterjadi iritasi segera dibawa ke pihak medis (Anonim, 2012).

    Cookie policy

    Demy - Kanggo Riko

    Universitas Jember

    Daftar Link yang Wajib untukdikunjungi

    Share this on Facebook

    Tweet this

    View stats

    (NEW) Appointment gadget >>

    Share It

    Oktober (13)Juni (1)Mei (2)Maret (1)Januari (2)

    Arsip Blog

    Agus Wahyudhy

    Lihat profil lengkapku

    Mengenai Saya

    UniversitasJember

    2

  • 2.1.2 Larutan NaOHKontak dengan kulit menyebabkan iritasi, gatal, panas. Tindakan pertolongan yang

    harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak natriun hidroksidamenggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi, gatal, kemerahan, dan perih. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah cucimata dengan air bersih minimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bilaterhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk dan dada sesak. Tindakanpertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan.Konsumsi dalam jumlah besar akan membahayakan janin, terbakar di mulut dantenggrokan, nyeri di dada, muntah-muntah dan tekanan darah rendah. Tindakan pertolonganyang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim, 2012).

    2.1.3 Larutan HClKontak dengan kulit menyebabkan luka bakar dan dermatis. Tindakan pertolongan

    yang harus dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak asam kloridamenggunakan air bersih mengalir minimal 15 menit dan segera lepaskan pakaian yangetrkontaminasi. Kontak dengan mata menyebabkan iritasibahkan dapat menyebabkankebutaan. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah cuci mata dengan air bersihminimal 15 menit dengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapatmenyebabkan bronchitis kronis. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalahdipindahkan ketempat yang cukup udara, diberikan nafas buatan atau oksigen. Jika tertelanakan menyebabkan luka bakar pada membrane mukosa di mulut dan esophagus. Tindakanpertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim,2012).

    2.1.4 Soda KueKontak dengan kulit tidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan

    laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Lepaskan pakaianyang terkontaminasi. Segera cuci kulit dengan air dan sabun yang lembut. Carilah saranmedis jika terjadi iritasi. Tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Kontak dengan matamenyebabkan iritasi jaringan mata. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah Segera menahan kelopak mata terbuka dan dibasuh dengan air selama minimal 15 menit. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkan MSDS untuk praktisi medis. Bila terhiruptidak dianggap sebagai bahaya dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakanpertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segar atau nafas buatan jikadiperlukan. Jika tertelan dapat menyebabkan iritasi pada sistem lambung dengan gejalamual, muntah, kram, dan diare. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalahdiberikan beberapa gelas air atau susu. Segera dapatkan bantuan medisdan tunjukkanMSDS untuk praktisi medis (Anonim, 2012).

    2.1.5 Buffer pH 4Kontak dengan kulit menyebabkan iritasi. Tindakan pertolongan yang harus

    dilakukan adalah bilas daerah kulit yang terkena kontak natriun hidroksida menggunakanair bersih mengalir minimal 15 menit. Kontak dengan mata menyebabkan iritasi. Tindakanpertolongan yang harus dilakukan adalah cuci mata dengan air bersih minimal 15 menitdengan sesekali mata diangkat dan ditutup. Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluranpernafasan. Tindakan pertolongan yang harus dilakukan adalah memberikan udara segaratau nafas buatan. Jika tertelan akan menyebabkan iritasi saluran tenggorokan. Tindakanpertolongan yang harus dilakukan adalah diberikan beberapa gelas air atau susu (Anonim,2012).

    2.1.6 Buffer pH 7Kontak dengan kulit, mata, tertelan, dan terhirup tidak dianggap sebagai bahaya

    dengan penggunaan laboratorium normal. Tindakan pertolongan yang harus dilakukanadalah setelah kontak debagn kulit dicuci dengan air yang banyak dan lepaskan pakaianyang terkontaminasi. Setelah kontak dengan mata dibilas dengan air yang banyak dengan

  • kelopak mata terbuka lebar. Setelah terhirup sebaiknya langsung menambil udara segar.Setelah tertelan diberi air minum paling banyak dua gelas dan konsultasikan ke dokter jikamerasa tidak sehat (Anonim, 2012).2.2 Titrasi Potensiometri

    Potensiometri adalah suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial seldari suatu sel alektrokimia. Pada potensiometri mempelajari hubungan antara konsentrasidengan potensial. Metode ini digunakan untuk mengukur potensial, pH suatu larutan,menentukan titik akhir titrasi dan menentukan konsentrasi ion-ion tertentu denganmenggunakan elektroda selektif ion. Susunan alat pada potensiometri meliputi elektrodapembanding (reference electrode), elektroda indikator (indicator electrode), dan alatpengukur potensial (Soebagio, 2002).

    Potensiometri mengukur potensial dua elektrode yang tidak terpolarisasi padakondisi arus nol merupakan potensiometri yang mengaplikasi secara langsung daripersamaan Nerst. Penyisipan elektroda tidak mengubah komposisi larutan uji seseuaidengan sifat nondesktruktif potensiometri terhadap sampel. Bahkan, dapat digunakan untukmenetapkan tetapan kesetimbangan (Underwood, 1989).

    Potensiometri dalam proses titrasi biasanya tidak memerlukan potensial-potensialmutlak maupun potensial relatif terhadap suatu sel standar. Titik ekivalen reaksi akanditunjukkan oleh perubahan potensial secara mendadak dalam aturan e.m.f. yang dibacalawan volume larutan penitrasi. Berbagai macam reaksi titrasi yang dapat diikutipengukuran potensiometri diantaranya reaksi netralisasi, reaksi redoks serta reaksipembentukkan kompleks dan pengendapan (Khopkar, 1990).

    Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator danelektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang diperoleh denganmenggambarkan grafik potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyaikenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan. Dari grafik itu dapat diperkirakan titik akhirtitrasi. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untukmenentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah kesetaransangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan indikator (Rivai,1995).

    Potensial dalam titrasi potensiometri dapat diukur sesudah penambahan sejumlahkecil volume titran secara berturut-turut atau secara kontinu dengan perangkat automatik.Presisi dapat dipertinggi dengan sel konsentrasi. Elektroda indikator yang digunakan dalamtitrasi potensiometri tentu saja akan bergantung pada macam reaksi yang sedang diselidiki.Jadi untuk suatu titrasi asam basa, elektroda indikator dapat berupa elektroda hidrogen atausesuatu elektroda lain yang peka akan ion hidrogen, untuk titrasi pengendapan halidadengan perak nitrat, atau perak dengan klorida akan digunakan elektroda perak, dan untuktitrasi redoks (misalnya, besi(II)) dengan dikromat digunakan kawat platinum semata-matasebagai elektroda redoks (Khopkar, 1990).

    Salah satu aplikasi metode potensimetri adalah titrasi potensiometri dimana larutansampel dititrasi dengan larutan baku penitrasi kedalam larutan sampel dicelupkan elektrodaindikator dan pembanding. Selisih potensial antara kedua elektroda diamati selama titrasi.Kurva titrasi dihasilkan dengan jalan mengalurkan harga potensial / pH terhadap volume.Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume padamana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Dalam titrasisecara manual, potensial diukur setelah penambahan titran secara berurutan, dan hasilpengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap volum titran untuk diperolehsuatu kurva titrasi. Dalam banyak hal, suatu potensiometer sederhana dapat digunakan,namun jika tersangkut elektroda gelas, maka akan digunakan pH meter khusus. Karena pHmeter ini telah menjadi demikian biasa, maka pH meter ini dipergunakan untuk semua jenistitrasi, bahkan apabila penggunaannya tidak diwajibkan (Basset, 1994).

    Titik akhir titrasi potensiometri dideteksi dengan menetapkan pada saat terjadiperubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Berbagai reaksi titrasi

  • dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri, reaksi meliputi penambahan ataupengurangan beberapa ion yang sesuai dengan jenis elektrodanya. Potensial diukur sesudahpenambahan sedikit volume titran secara kontinue. Salah satu reaksi yang dapat diterjadipada titrasi potensiometri adalah reaksi netralisasi, yaitu reaksi asam basa. Sedangkan titranpada umumnya adalah larutan standar dari elektrolit kuat yaitu NaOH dan HCl (Rivai,1995).

    Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri yaitu reaksipembentukan kompleks reaksi netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks. Pada reaksipembentukan kompleks dan pengendapan, endapan yang terbentuk akan membebaskan ionterhidrasi dari larutan. Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagailogam dapat dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada titrasi asam basa dapatdiikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas. Tetapan ionisasi harus kurang dari10-8. Sedangkan reaksi redoks dengan elektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakanpada titrasi redoks. Oksidator kuat (KMnO4, K2Cr2O7, Co(NO3)3) membentuk lapisan

    logam-oksida yang harus dibebaskan dengan reduksi secara katoda dalam larutanencer (Khopkar, 1990).

    Jika menyangkut elektroda gelas seperti titrasi asam basa kebanyakan, suatu alatukur dengan impedansi masukkan tinggi diperlukan karena adanya tahanan dalam gelas,sehingga digunakan pH meter khusus, karena pH meter ini telah menjadi demikian biasa,maka pH meter ini dapat digunakan dalam berbagai macam titrasi untuk mempermudahpenggunaan potensiometri yang luas. Saat suatu elektrode bersifat konstan, elektrode yanglain berperan sebagai indikator perubahan ion dan bereaksi cepat saat pengadukan larutanselama titrasi (Underwood, 1989).

    Suatu pH-meter adalah contoh aplikasi potensiometer merupakan seperangkat alatpengukur potensial elektroda tanpa aliran arus dan sekaligus menguatkan sinyal yangditimbulkan pada elektroda gelas dengan suatu tabung vakum elektrik. Suatu pH-meterdengan tipe defreksi, paling tidak mempunyai tipe panel kendali berupa tombol operasi,tombol standardisasi dengan baffer standar, tombol kompensator temperatur yangmemungkinkan untuk memperbaiki kepekaannya berdasarkan ketergantungan potensialNernst terhadap temperatur. Beberapa model dilengkapi juga dengan suatu tombol seleksiskala, dan ini dikenal dengan skala pH-meter dengan skala yang di perluas (Soebagio,2002).

    Kesukaran yang timbul adalah tekanan gelas yang besar, hingga tidak dapat dipakaiuntuk potensiometri biasa. Untuk itu perlu dipakai potensiometri tabung vakum. Selain carakurva dan penambahan standar, hal penting lainnya dari elektroda tertentu bagi analisissecara kuantitatif adalah sebagai penunjuk titik akhir titrasi. Apabila elektroda tersebutdigunakan sebagai penunjuk elektroda selama di dalam larutan selama berlangsungnyatitrasi, maka cara analisis itu disebut dengan titrasi potensiometri, digunakannya elektrodatertentu karena tidak semua elektroda dapat digunakan sebagai indikator titik akhir titrasi.Pada dasarnya titrasi potensiometri adalah suatu titrasi dimana titik akhir titrasinya tidakditentukan dengan menggunakan indikator, melainkan ditentukan dengan mengukurperubahan potensial elektroda atau perubahan pH larutan selama titrasi berlangsung.Beberapa reaksi yang dapat ditetapkan secara potensiometri adalah reaksi penetralan,redoks, pengendapan, dan reaksi kompleksometri. Sebagai contohnya adalah titrasi asambasa dengan menggunakan elektroda yang peka terhadap perubahan pH, misalnya elektroda

    membran kaca yang sensitif terhadap ion H+ (Basset, 1994).Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume

    pada mana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran.Penentuan titik akhir titrasi dengan cara potensiometri akan memberikan hasil yang lebihteliti daripada dengan menggunakan indikator. Pada umumnya, titrasi dengan menggunakanindikator tergantung pada pengamatan dan ketelitian seseorang dalam mengamatiperubahan yang terjadi. Dengan menggunakan titrasi potensiometri pengamatan titik akhir

  • titrasi tidak diganggu oleh perubahan warna larutan dan kekeruhan. Pada dasarnya tujuandari titrasi potensiometri adalah untuk menentukan letak titik ekivalen. Penenentukan titikekivalen tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain, yaitu turunan pertamaE/V atau Ph/V vs volume titran (Vx), kemudian dari grafik yang diperoleh dicari

    harga maksimum atau minimumnya. Cara lainnya adalah dari turunan keduanya, yaitu 2E/

    V2 atau 2pH/V2 vs volume titran (Vy), kemudian dari grafik yang diperoleh dicari titik

    nolnya. Perhitungan pada turunan pertama dan kedua adalah:Perhitungan pada turunan pertama:

    = selisih volum pada turunan pertama

    = volume pada pengukuran kedua

    = volume pada pengukuran pertamaPerhitungan pada turunan kedua:

    = selisih volum pada turunan kedua

    = volume turunan pertama pada data kedua

    = volume turunan pertama pada data pertama(Soebagio, 2002).

    BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Bahan

    1. Buffer pH 4 dan 72. Larutan HCl baku 0,1 M3. Soda kue4. Akuades5. Larutan baku NaOH 0,1 M

    3.1.2 Alat1. Elektroda pH2. mV meter/pH meter3. Stirrer magnetic dan anak stirrernya4. Beaker gelas 150 mL5. Buret 50 mL6. Botol semprot

  • 3.2 Skema Kerja3.2.1 Kalibrasi pH meter

    Elektroda Gelas- Direndam dan disimpan dalam larutan KCl 0,1 M kurang lebih satu hari

    sebelum digunakan-

    Dikalibrasi pH meter dengan buffer standar pH 4 dan 7

    3.2.2 Standarisasi HCl

    - Dimasukkan ke dalam gelas yang ada pada titrator dengan cara tekan 25

    kemudian ml buret.- Diukur pH awalnya dengan menekan tombol 3 lalu pH calib- Dimulai titrasi dengan menambahkan HCl 1 mL sebanyak 25 kali dan

    dicatat pH setiap adanya penambahan titran.- Dihentikan titrasi jika penambahan HCl mencapai 25 kali.- Digambar kurva titrasi (plot antara volume HCl yang ditambahkan) dan

    ditentukan titik ekivalen dari kurva yang diperoleh- Ditentukan konsentrasi HCl-

    Dilakukan prosedur di atas sebanyak 2 kali

    3.2.3 Penentuan Soda Kue

    - Ditimbang sebanyak 0,3 gram dan ditempatkan dalam beakergelas 150 mL

    - Ditambahkan akuades 25 mL dan diaduk dengan stirrermagnetik sampai semua sampel larut

    - Dilakukan hal yang sama seperti prosedur dtandarisasi HCl diatas

    - Ditentukan kadar NaHCO3 dan Na2CO3 dalam soda kue

    -

    Dilakukan sebanyak 2 kali

    Hasil

    25 mL Larutan Baku NaOH

    Hasil

    Sampel (Soda Kue)

    Hasil

  • BAB 4. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Percobaan4.1.1 Titrasi NaOH dengan HCl

    Pengulangan 1 Pengulangan 2Volum HCl pH Volum HCl pH

    0 12.66 0 12.5451 12.588 1 12.5152 12.546 2 12.4783 12.506 3 12.4394 12.46 4 12.4065 12.436 5 12.3816 12.4 6 12.3447 12.365 7 12.3038 12.322 8 12.2619 12.284 9 12.216

    10 12.243 10 12.1711 12.197 11 12.12912 12.142 12 12.07813 12.093 13 12.02814 12.038 14 11.97715 11.976 15 11.91416 11.908 16 11.841

    17 11.828 17 11.76218 11.737 18 11.67319 11.63 19 11.56120 11.492 20 11.42221 11.294 21 11.22222 10.974 22 10.89223 10.181 23 10.07224 7.157 24 7.04825 2.831 25 2.753

    4.1.2 Titrasi soda kue dengan HClPengulangan 1 Pengulangan 2

    Volume HCl pH Volume HCl pH0 8.91 0 8.961 8.892 1 8.8132 8.748 2 8.6513 8.55 3 8.44 8.255 4 8.0135 7.8 5 7.5196 7.414 6 7.27 7.175 7 6.9938 7.011 8 6.8519 6.883 9 6.74

    10 6.78 10 6.64411 6.696 11 6.56312 6.612 12 6.49413 6.551 13 6.43

  • 14 6.476 14 6.36715 6.422 15 6.307

    16 6.363 16 6.24817 6.305 17 6.19518 6.259 18 6.1419 6.215 19 6.08620 6.157 20 6.03221 6.115 21 5.98222 6.063 22 5.9323 6.01 23 5.87824 5.957 24 5.818

    25 5.91 25 5.765

    4.1.3 Hasil Perhitungan

    PengulanganKonsentrasi

    HCl (M)KonsentrasiNa2CO3 (M)

    KadarNa2CO3 (%)

    KadarNaHCO3

    (%)1 0.104 0.08 70 55.32 0.104 0.075 66.67 52.4

    Rata-rata 0.104 0.077 68.33 53.85

    4.2 PembahasanPercobaan yang berjudul titrasi potensiometri bertujuan mempelajari prinsip analisis

    dengan metode titrasi potensiometri. Potensiometri merupakan teknik pengukurankuantitatif dalam kimia analitik selain voltametri. Prinsip kerja potensiometri adalah bedapotensial dari suatu sistem diukur tanpa adanya aliran listrik dalam sistem tersebut. Nilaibeda potensial yang terukur diperoleh dari perbedaan dua buah elektroda yang digunakan.Elektroda yang dimasukkan kedalam larutan akan mengalami pemisahan muatan yangberada di elektroda dan di larutan, adanya perbedaan ini yang menyebabkan timbulnyapotensial.

    Titrasi dilakukan untuk menetapkan kemolaran suatu larutan dengan menggunakanlarutan lain yang telah diketahui secara pasti kemolarannya. Larutan peniter itu disebutlarutan standar primer. Ketepatan (akurasi) dari konsentrasi larutan yang dititer salahsatunya bergantung pada ketepatan dari kemolaran larutan standar primer. Pada praktikumini, larutan standar yang digunakan adalah larutan NaOH 0.1M. Tidak semua zat dapatdibuat larutannya dengan kemolaran yang akurat. Larutan HCl ditritrasi menggunkanNaOH untuk proses standarisasi. Standarisasi adalah suatu proses membakukan larutanbaku sekunder (HCl) dengan larutan baku primer (NaOH). Tujuan dilakukan standarisasiHCl adalah umtuk menentukan secara pasti kemolaran (konsentrasi) dari HCl yangmungkin saja berubah karena proses penyimpanan. Larutan HCl nantinya akan digunakanuntuk titrasi penentuaan kadar NaHCO3 dan Na2CO3 sehingga ketepatan dari kosentrasi

    HCl sangat diperlukan.Larutan yang bersifat basa jika ditetesi dengan larutan asam maka akan mengalami

    penurunan pH larutan. Grafik yang menyatakan perubahan pH pada titrasi basa denganasam (sebaliknya) disebut kurva titrasi. Pada kurva titrasi terdapat titik yang menunjukkanbahwa larutan asam tepat habis bereaksi (ekivalen) dengan larutan basa. Titik tersebutdinamakan titik ekivalen. Titik ekivalen tidak dapat diamati secara langsung pada saattitrasi. Titik ekivalen ditentukan melalui perhitungan dan pengamatan terhadap kurva titrasi

  • yang dihasilkan dari kedua larutan tersebut. Titik ekivalen dalam titrasi potensiometri dapatdideteksi dengan menetapkan daerah yang mengalami perubahan pH relatif besar ketikaditambahkan sejumlah kecil dari volume larutan peniter. Jika pada grafik tidak terdapatperubahan pH yang bernilai signifikan, maka penentuan titik ekivalennya dilihatperpotongan antara kurva dengan persamaan garis dari kurva tersebut.

    Kegiatan pertama pada percobaan titrasi potensiometri adalah standarisasi HCl.Sebelum digunakan untuk standarisasi, alat terlebih dahulu dikalibrasi untukmempertahankan keakuratan dari data pengamatan yang dihasilkan. Standarisasi alat telahdilakukan sebelumnya oleh asisten sehingga titrator dapat langsung digunakan. Pada titrasipotensiometri ini digunakan titrator, yaitu alat untuk titrasi otomatis yang dihubungkan

    dengan pH meter (selektif terhadap ion H+) dan dilengkapi dengan stirrer. Penggunaantitrator sangat mudah, misalnya untuk mengambil larutan NaOH 25 ml. Pertama, pastikantabung NaOH (yang dihubungkan dengan botol larutan induk) sesuai dengan posisi. Kedua,tekan angka 25 lalu tekan tombol ml buret maka secara otomatis akan tempat penampung(gelas) pada titrator terisi 25ml larutan NaOH. Sedangkan untuk mengetahui pH dari NaOHcukup menekan angka 3 yang kemudian diikuti dengan menekan tombol pH Calib, makapada layar titrator akan muncul angka 12.66 yang menunjukkan pH dari NaOH tersebut.Proses standarisasi HCl diawali dengan menggeser tabung HCl pada posisi tabung NaOHsemula. Tekan angka 1 lalu tekan ml buret (titrasi dilakukan tiap 1ml larutan HCl). Setelahlayar menunjukkan angka nol, maka tekan angka 3 lalu pH calib (dan jangan lupa aturstirernya). pH larutan akan ditampilkan pada layar. pH tersebut akan bernilai lebih rendahdari pH semula karena telah ditambah suatu larutan asam. Titrasi NaOH dengan HCldilakukan sampai 25 kali (tiap 1 ml larutan HCl) agar ekivalen dengan NaOH. Prosesstandarisasi diulangi 2 kali. Ketika NaOH direaksikan dengan HCl maka persamaanreaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

    HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(aq)

    Grafik yang diplotkan antara pH larutan NaOH dengan volum HCl yangditambahkan (pengulangan 1) dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    Berdasarkan grafik diatas, mula-mula pH larutan turun sedikit demi sedikit mulai daripenambahan volum HCl 0 ml sampai 23 ml. Ketika pada volum HCl 24 ml (penambahan1ml HCl) terjadi perubahan pH yang sangat dratis dari pH 10.181 menjadi 7.157, ketikapada volum HCl 25 ml pH juga mengalami perubahan yang dratis yaitu dari 7.157 menjadi2.831. Titik ekivalen dapat ditentukan dengan menetapkan daerah yang mengalamiperubahan pH relatif besar ketika ditambahkan sejumlah kecil dari volume larutan peniter.Daerah yang mengalami perubahan pH relative besar ketika ditambahkan sejumlah kecilvolume HCl adalah daerah pH 7.157. Daerah pH 7.157 (volum 24 ml HCl) dikatakansebagai titik ekivalen yang pada titik ini mol larutan asam dan mol larutan basa tepat habisbereaksi. Sedangkan untuk grafik yang diplotkan antara pH larutan NaOH dengan volumHCl yang ditambahkan pada pengulangan 2 dapat ditunjukkan sebagai berikut:

  • Grafik pada pengulangan kedua, tidak jauh berbeda dengan grafik pengulangan pertama.pH larutan turun sedikit demi sedikit mulai dari penambahan volum HCl 0 ml sampai 23ml. Ketika pada volum HCl 24 ml terjadi perubahan pH yang sangat dratis dari pH 10.027menjadi 7.048, ketika pada volum HCl 25 ml pH juga mengalami perubahan yang dratisyaitu dari 7.048 menjadi 2.753. Pada grafik diatas, titik ekivalen terletak pada pH 7.048(volme HCl 24 ml). Titrasi potensiometri antara HCl dengan NaOH digunakan volume yang sama darikedua larutan yaitu 25 ml. Konsentrasi HCl sebagai larutan baku sekunder dapatditetapkan dari titrasi ini menggunakan larutan baku primer NaOH. Volum NaOH yangdigunakan adalah 25 ml dengan konsentrasi 0.1 M, sedangkan volume HCl yang digunakanadalah volum pada saat titik ekivalen, yaitu pada volum 24 ml. Pengulangan 1 maupun 2 menghasilkan titik ekivalen yang berbeda yaitu pada pH 7.157 dan 7.048 tetapi memilikivolum ekivalen yang sama yaitu 24 ml (pH 7.157 dan pH 7.048 sama-sama diperolehketika volum HCl yang ditambahkan mencapai 24 ml sehingaa volum ekivalen dari keduapengulangan adalah sama). Konsentrsi HCl diperoleh dengan cara memasukkan nilai-nilaidari volum NaOH, konsentrasi NaOH, dan volume HCl kedalam rumus

    sehingga diperoleh . Kegiatan kedua dari praktikum titrasi potensiometri adalah titrasi soda kue dengan

    HCl. Tritrasi ini digunakan untuk menentukan konsentrasi serta kadar dari

    dan dalam sampel. Reaksi yang terjadi ketika bereaksi dengan

    adalah sebagia berikut:Na2CO3(s) + HCl(aq) NaCl(aq) + NaHCO3(s)

    Grafik yang diplotkan antara pH larutan soda kue dengan volum HCl yangditambahkan (pengulangan 1) dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    Berdasarkan grafik diatas, pH larutan yang awalnya 8.91 turun sedikit demi sedikit ketikaditambahkan asam kuat HCl dengan pH ahir setelah ditambahkan 25 ml HCl adalah 5.91.Lonjakan yang signifikan dari nilai pH tidak didapatkan untuk titrasi soda kue dengan HCl.

  • Penurunan nilai pH dari larutan cukup konstan sehingga penentuan titik ekivalenberdasarkan daerah yang mengalami perubahan pH relatif besar ketika ditambahkansejumlah kecil dari volume larutan HCl tidak dapat dilakukan. Penentuan titik ekivalendapat diperoleh dengan cara melihat titik perpotongan antara kurva dengan persamaan garisyang dihasilkan. Titik pada saat pH larutan 6.215 merupakan titik perpotongan antara kurvadengan persamaan garis. pH 6.215 diperoleh ketka penambahan HCl mencapai volum 19ml. Titik 6.215 dikatakan sebagai titik ekivalen yang pada titik ini mol larutan asam danmol larutan basa tepat habis bereaksi. Sedangkan untuk grafik yang diplotkan antara pHlarutan soda kue dengan volum HCl yang ditambahkan pada pengulangan 2 dapatditunjukkan sebagai berikut:

    Grafik pada pengulangan kedua, tidak jauh berbeda dengan grafik pengulangan pertama.pH larutan turun sedikit demi sedikit ketika mulai ditambahkan asam kuat HCl, pH awaldari soda kue adalah 8.96 sedangkan pH ahir setelah ditambah 25 ml HCl adalah 5.765.Lonjakan yang signifikan dari nilai pH untuk pengulangan kedua juga tidak didapatkan.Penurunan nilai pH dari larutan cukup konstan sehingga penentuan titik ekivalen akanditetapkan berdasarkan titik perpotongan antara kurva dengan persamaan garis yangdihasilkan. Titik pada saat pH larutan 6.14 merupakan titik perpotongan antara kurvadengan persamaan garis. pH 6.14 diperoleh ketika penambahan HCl mencapai volum 18ml. Titik 6.14 dikatakan sebagai titik ekivalen. Soda kue merupakan campuran dari Na2CO3 dan NaHCO3. Ketika direksikan

    dengan HCl maka persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:Na2CO3(aq) + HCl(aq) NaHCO3(aq) + NaCl(aq)NaHCO3(aq) + HCl(aq) NaCl(aq) + H2O(aq) + CO2(g)

    Berdasarkan persamaan diatas, terjadi reaksi antara asam kuat dengan garam dari asamlemah. Titrasi garam dari asam lemah dengan asam kuat akan menghasilkan titik ekivalendibawah pH 7. Sesuai dengan dengan hasil percobaan, kedua pengulangan yang dilakukanuntuk titrasi soda kue dengan HCl menghasilkan pH 6.215 dan pH 6.14. Penentuan konsentrasi soda kue dilakukan dengan cara titrasi soda kuemenggunakan HCl yang sebelumnya telah distandarisasi menggunakan larutan baku NaOH.Volume yang digunakan dari kedua larutan tersebut sama yaitu 25 ml. Titrasi antara sodakue dan HCl akan menghasilkan titik ekivalen, volume HCl pada saat tercapai titik ekivalendigunakan untuk penentuan konsentrasi soda kue yaitu 19 ml (pengulangan 1) dan 18 ml(pengulangan 2) dengan konsentrasi 0.104 M. Volum Na2CO3 yang digunakan adalah 25

    ml. Konsentrsi Na2CO3 diperoleh dengan cara memasukkan nilai-nilai dari volum HCl,

    konsentrasi HCl, dan volume Na2CO3 kedalam rumus

    sehingga diperoleh (pengulangan 1) dan dengan

    .

  • Titrasi potensiometri antara soda kue dengan HCl tidak hanya dapat digunakanuntuk menentukan konsentrasi soda kue, tetapi juga digunakan untuk penentukan kadar dari

    dan dalam sampel. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan

    (lampiran), komposisi dalam 0.3 g soda kue adalah 0.21 g (pengulangan 1) dan 0.2(pengulangan 2) sehingga kadar yang diperoleh dari 2 pengulangan berturu-turut adalah

    70% dan 66.67% dengan kadar rata-rata 68.33%. Sedangkan komposisi dalam 0.3g soda kue adalah 0.16 g (pengulangan 1) dan 0.157 g (pengulangan 2) sehingga kadar yangdiperoleh dari 2 pengulangan berturu-turut adalah 55.3% dan 52.4% dengan kadar rata-rata53.85%.

    BAB 5. PENUTUP

    5.1. KesimpulanBerdasarkan tujuan dari percobaan titrasi potentiometri yang telah dilakukan, maka

    dapat disimpulkan bahwa:1. Prinsip dari potensiometri adalah mengukur beda potensial larutan pada keadaan arus

    nol sehingga beda botensial tersebut sebanding dengan konsentrasi (pada percobaan ini

    beda potensial yang diukur dari ion H+).2. Analisis yang dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip potensoimetri adalah

    penentuan konsentrasi dan kadar dari analit.

    5.2 Saran1. Hendaknya lebih mahir dan terampil dalam menggunakan alat titrator.2. Lebih leliti dalam melakukan penimbangan bahan maupun pengambilan larutan

    Daftar Pusataka

    Anonim. 2012. Aquades (http://www.nordicstaldkemi.dk) diakses 29 April 2012 pukul18.33 WIB.

    Anonim. 2012. Larutan Buffer 4 (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9924120)diakses 29 April 2012 pukul 18.48 WIB.

    Anonim. 2012. Larutan Buffer 7 (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9974790)diakses 29 April 2012 pukul 18.48 WIB.

  • Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda

    Langganan: Poskan Komentar (Atom)

    Diposkan oleh Agus Wahyudhy di 19.35

    Anonim. 2012. Asam Klorida (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9924285)diakses 29 April 2012 pukul 18.49 WIB.

    Anonim. 2012. Natrium Hidroksida (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld=9927248) diakses 29 April 2012 pukul 18.50 WIB.

    Anonim. 2012. Soda Kue (http://www.scienelab.com/msds/php?msdsld= 9969147) diakses29 April 2012 pukul 18.50 WIB.

    Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. PenerbitBuku Kedokteran EGC. Jakarta.

    Khopkar. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia.

    Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : UI Press.

    Soebagio, dkk. 2002. Common Text Book. Kimia Analitik II. Malang : JurusanKimia FMIPA Universitas Negeri Malang

    Underwood, 1986. Analisis Kimia Kuantitatif . Jakarta : Erlangga.

    Tim Kimia Analitik. 2012. Penuntun praktikum Elektrokimia. Jember: FMIPA UJ.

    JANGAN KLIK LINK BERIKUT: www.unej.ac.id

    +1 Rekomendasikan ini di Google

    Masukkan komentar Anda...

    Beri komentar sebagai: Google Account

    Publikasikan

    Pratinjau

    Tidak ada komentar:

    Poskan Komentar

    Template Travel. Gambar template oleh Sookhee Lee. Diberdayakan oleh Blogger.