91

bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 2: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 3: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 4: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 5: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 6: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 7: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 8: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 9: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 10: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary
Page 11: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Bank Mayora (“Perusahaan”) didirikan pada tahun 1993 berdasarkan Akta No. 14 tanggal 25 Februari 1993 dari Dr. Widjoyo Wilami, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. C2-2108.HT.01.01.Th.1993 tanggal 10 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44, tanggal 2 Juni 1993, Tambahan No. 2457. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 14 tanggal 22 April 2013 dari Mirjam Budisrijanti, S.H., notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal dasar dari Rp 500.000 menjadi Rp 1.250.000. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013.

PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 dated February 25, 1993 of Dr. Widjoyo Wilami, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-2108.HT.01.01.Th.1993 dated April 10, 1993 and published in Supplement No. 6448 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 44 dated June 2, 1993, Supplement No. 2457. Articles of Association have been amended several times with the latest amendment by Act 14 dated April 22, 2013 from Mirjam Budisrijanti, SH, a public notary in Jakarta, concerning the increase in authorized share capital from Rp 500,000 to Rp1,250,000. Amendments to the Articles of Association was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in the Letter of AHU-31402.AH.01.02. Year 2013 dated June 11, 2013.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jakarta dengan alamat di Jalan Tomang Raya Kav. 21-23, Jakarta Barat. Perusahaan memiliki 2 kantor cabang, 21 kantor cabang pembantu dan 11 kantor kas yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Cikarang, Tangerang dan di Lampung.

Its head office is located in Jakarta, Jalan Tomang Raya Kav. 21-23, Jakarta Barat. The Company has 2 main branch offices, 21 branches offices and 11 cash offices located in Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Cikarang, Tangerang and in Lampung.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan didirikannya Perusahaan adalah melakukan usaha-usaha perbankan umum dalam arti yang seluas-Iuasnya dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang berlaku. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 28 Juli 1993. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 10/476/DPIP/Prz tanggal 9 Mei 2008, Perusahaan memperoleh ijin usaha sebagai pedagang valuta asing.

In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the purpose and objectives of the establishment of the company is pursuing for general banking in the broadest sense with regard to the applicable regulations. The Company started its commercial operations on July 28, 1993. In accordance with the Decree of Bank Indonesia No. 10/476/DPIP/Prz dated May 9, 2008, the Company obtained a license as a foreign exchange trader.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 15/5/KEP.DpG/2013 tanggal 7 Mei 2013, Perusahaan memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa.

In accordance with the Decree of Bank Indonesia No.15/5/KEP.DpG/2013 dated May 7, 2013, the Company was authorized to operate as a Foreign Exchange Bank.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Mayora. PT Mayora Inti Utama adalah entitas induk Perusahaan.

Company incorporated in the business group (group) Mayora. PT Mayora Inti Utama is the parent company.

- 6 -

Page 12: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

b. Board of Commissioners, Directors and Employees

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sebagai berikut:

The members of the Company’s management as at December 31, 2014 and 2013, are as follows:

2014 2013

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Dharmawan Atmadja Dharmawan Atmadja President CommissionerKomisaris Independen Taryadi Supangkat Taryadi Supangkat Independent CommissionerKomisaris Timotius Adidjaja Timotius Adidjaja Commissioners

- Hazairin Achmad

Direksi Board of DirectorsDirektur Utama Irfanto Oeij Irfanto Oeij President Director Direktur Kepatuhan Tiolina Indira Tumanggor Siahaan Tiolina Indira Tumanggor Siahaan Compliance Director Direktur Ricky Budiono Ricky Budiono Directors

Tjahojo Bengawan Tjahojo BengawanJap Chin Phing Jap Chin Phing

Susunan Komite Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s Committee as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Komite Manajemen Risiko Risk Management CommitteeKetua : Taryadi Supangkat Taryadi Supangkat : ChairmanAnggota : I Gde Yadnya Kusuma Hari Setiawan : Members

Joys Djajanto Joys Djajanto

Komite Audit Audit CommitteeKetua : Timotius Adidjaja Timotius Adidjaja : ChairmanAnggota : Tinawati Lismanto Tinawati Lismanto : Members

R. Budi Santoso R. Budi Santoso

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 715 karyawan tahun 2014 dan 638 karyawan tahun 2013.

The Company had an average total number of employees (unaudited) of 715 in 2014 and 638 in 2013.

Laporan keuangan PT Bank Mayora untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 9 April 2015. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan tersebut.

The financial statements of PT Bank Mayora for the year ended December 31, 2014 were completed and authorized for issue on April 9, 2015 by the Company’s Directors who are responsible for the preparation and presentation of the financial statements.

- 7 -

Page 13: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

a. Basis of Financial Statements Preparation and Measurement

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia 2008 (PAPI) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants.

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The financial statements are prepared in accordance with the Statements of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek dengan jatuh tempo tiga bulan atau kurang dan yang tidak dijaminkan serta yang tidak dibatasi pencairannya.

The statement of cash flows is prepared based on the modified direct method by classifying cash basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, and placement with other banks and Bank Indonesia and securities with original maturities of three months or less from the acquisition date and are not being pledged as collateral for borrowings or restricted.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rupiah) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The currency used in the preparation and presentation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah) which is also the functional currency of the Company.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi tertentu. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.

- 8 -

Page 14: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. Penjabaran Mata Uang Asing b. Foreign Currency Translation

Mata Uang Fungsional dan Pelaporan Functional and Reporting Currencies

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional).

Items included in the financial statements of the Company are measured using the currency of the primary economic environment in the Company operates (the functional currency).

Transaksi dan Saldo Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa yang diukur pada nilai wajar diakui dalam komponen laba rugi.

Foreign currency transactions are translated into the functional currency using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at year end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the statement of comprehensive income. Non-monetary assets that are measured at fair value are translated using the exchange rate at the date that the fair value was determined. Translation differences on equities and similar non-monetary items measured at fair value are recognized in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kurs konversi yakni kurs Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat (WIB), yang digunakan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the conversion rates used for monetary assets and liabilities by the Company was the Reuters spot rate at 16:00 hours Western Indonesian Time prevailing as follows:

2014 2013

Dolar Amerika Serikat 12.385,00 12.170,00 United States DollarDolar Singapura 9.376,19 9.622,08 Singapore DollarRinggit Malaysia 3.542,15 3.715,47 Malaysian RinggitYuan China 1.995,62 2.010,28 China YuanDolar Hong Kong 1.596,98 1.569,54 Hong Kong DollarYen Jepang 103,56 115,75 Japanese Yen

c. Transaksi Pihak Berelasi c. Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan

A related party is a person or entity that is related to the Company:

1. Orang atau anggota keluarga

terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut

1. A person or a close member of that person's family is related to the Company if that person:

a. memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas Perusahaan;

a. has control or joint control over the Company;

- 9 -

Page 15: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau

b. has significant influence over the Company; or

c. personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan.

c. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the Company.

2. Suatu entitas berelasi dengan

Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

2. An entity is related to the Company if any of the following conditions applies:

a. Entitas dan Perusahaan adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama.

a. The entity and the Company are members of the same group.

b. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

b. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

c. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

c. Both entities are joint ventures of the same third party.

d. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

d. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

e. The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the Company or an entity related to the Company. If the Company is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Company.

f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (1).

f. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (1).

g. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (1) (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

g. A person identified in (1) (a) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

All significant transactions with related parties are disclosed in the financial statements.

- 10 -

Page 16: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.

The Company recognizes a financial asset or a financial liability in the statement of financial position if, and only if, they become a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the transaction date.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.

- 11 -

Page 17: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.

- 12 -

Page 18: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Penentuan Nilai Wajar Determination of Fair Value Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments traded in active markets at the statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models.

Perusahaan mengklasifikasi pengukuran nilai wajar dengan menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikansi input yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Hirarki nilai wajar memiliki tingkat sebagai berikut:

The Company classifies the fair value measurement by using fair value hierarchy which reflects significance of inputs used to measure the fair value. The fair value hierarchy is as follows:

(1) Harga kuotasian dalam pasar aktif

untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

(1) Quoted prices in active market for identical assets or liabilities (Level 1);

(2) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau secara tidak langsung (Tingkat 2);

(2) Inputs other than quoted prices which include in Level 1, and are either directly or indirectly observable for assets or liabilities (Level 2);

(3) Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data yang dapat diobservasi (Tingkat 3).

(3) Inputs for assets and liabilities which are not derived from observable data (Level 3).

Tingkat pada hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara keseluruhan ditentukan berdasarkan input tingkat terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan. Penilaian signifikansi suatu input tertentu dalam pengukuran nilai wajar secara keseluruhan memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan faktor-faktor spesifik atas aset atau liabilitas tersebut.

The level in fair value hierarchy to determine the measurement of fair value as a whole is determined based on the lowest level of input which is significant to the measurement of fair value. Assessment of significance of an input to the measurement of fair value as a whole needs necessary judgments by considering specific factors of the assets or liabilities.

- 13 -

Page 19: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki aset keuangan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman diberikan dan piutang, dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi terkait dengan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak diungkapkan.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company has financial assets in the category are measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity, available for sale financial assets and financial liabilities measured at amortized cost. Therefore, the accounting policies related to financial liability measured at fair value through profit or loss is not disclosed.

Laba/Rugi Hari ke-1 “Day 1” Profit/ Loss Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statement of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Company determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.

Aset Keuangan Financial Assets

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

1. Financial Assets at FVPL

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.

Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.

- 14 -

Page 20: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:

a. penetapan tersebut

mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

a. the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or

b. aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

b. the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or

c. instrumen keuangan tersebut

memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

c. the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan

Financial assets at FVPL are recorded in the statement of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the statement of comprehensive income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, efek-efek berupa obligasi korporasi diklasifikasikan dalam kategori ini.

As of December 31, 2014 and 2013, securities in the form of corporate bonds are included in this category.

- 15 -

Page 21: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

2. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

2. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the statement of comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek berupa tagihan atas wesel ekspor, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga akrual serta aset lain-lain berupa setoran jaminan dan tagihan transfer.

As of December 31, 2014 and 2013, this category includes cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with other banks, securities in the form of bills receivable, loans, acceptance receivables, interest receivable and other assets in the form security deposits and transfer billing.

3. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

3. HTM Investments

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.

- 16 -

Page 22: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the statement of comprehensive income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using effective interest method.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini mencakup penempatan pada Bank Indonesia, efek-efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), dan obligasi Pemerintah.

As of December, 2014 and 2013, this category includes placements with Bank Indonesia and investments in securities in the form of Bank Indonesia Certificates (SBI), Deposit Certificate of Bank Indonesia (SDBI), and Government bonds.

4. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual 4. AFS Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.

AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain – “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari akun “Laba (rugi) belum direalisasi dari kenaikan (penurunan) nilai aset keuangan tersedia untuk dijual”.

After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is sold, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to the profit and loss and removed from equity.

- 17 -

Page 23: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini mencakup efek-efek dalam bentuk obligasi korporasi dan obligasi Pemerintah.

As of December 31, 2014 and 2013, this category includes investments securities in the form of corporate bonds and Government bonds.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities measured at amortized cost.

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan, atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as financial liabilities measured at amortized cost, where the substance of the contractual arrangement results in the Company having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities measured at amortized cost are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount, and any directly attributable transaction costs.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kategori ini mencakup liabilitas segera, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, beban bunga akrual, serta liabilitas lain-lain.

As of December 31, 2014 and 2013, this category includes liabilities immediately payable, deposits, deposits from other banks, acceptances payable, accrued interest, and other liabilities.

- 18 -

Page 24: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

1. Aset Keuangan 1. Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari suatu aset keuangan, atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas

yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

a. The rights to receive cash flows from the asset have expired;

b. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari asset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

b. The Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.

Where the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.

- 19 -

Page 25: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

2. Liabilitas Keuangan 2. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of comprehensive income.

f. Penurunan Nilai Dari Aset Keuangan f. Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

The Company’s management assesses at each statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.

1. Aset keuangan pada biaya perolehan

diamortisasi 1. Assets Carried at Amortized Cost

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yangdapat diestimasi secara andal.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

- 20 -

Page 26: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, kesulitan keuangan, restrukturisasi kredit dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan Perusahaan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi debitur atau penerbit dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi mengindikasikana danya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belumdapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut.

Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan with the terms that the Company would not otherwise consider if the borrower has no financial difficulties, indications that a borrower or issuer will enter into bankruptcy, disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated futurecash flows from a portfolio of financial assetssince the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assetsin the portfolio, including adverse changes inthe payment status of borrowers in the portfolio.

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

The management first assesses whether an objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.

- 21 -

Page 27: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun cadangan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the statement of comprehensive income.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped based on similar characteristics such as credit risk and credit segmentation which considers delinquent status. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows from the assets that indicates the ability of the debt or counterparty to pay all liabilities with maturities corresponding to the contractual terms of the assets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows from the financial assets that are collectively evaluated for impairment, are estimated based on contractual cash flows and historical loss experienced for assets with similar credit risk characteristics of the group. Historical losses experienced then adjusted based on the latest data that can be observed to reflect current conditions that did not affect the period in which the historical loss, and to eliminate the influence of existing conditions in the historical period, but was no longer present.

- 22 -

Page 28: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas cadangan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.

Ketika aset keuangan tidak tertagih, aset keuangan tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.

When a financial asset is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such financial asset is written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.

2. Aset keuangan tersedia untuk dijual 2. AFS Financial Assets

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the profit and loss is removed from equity and recognized in the statement of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit and loss. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.

- 23 -

Page 29: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.

In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statement of comprehensive income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the profit and loss.

g. Giro Wajib Minimum (GWM) g. Minimum Liquidity Reserve

Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan peraturan No.12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir diubah dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Desember 2013.Berdasarkan peraturan tersebut, GWM terdiri dari GWM Rupiah dan GWM mata uang asing. GWM Rupiah terdiri dari GWM Utama, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR).

On October 4, 2010, Bank Indonesia (BI) issued a regulation No.12/19/PBI/2010 regarding Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currencies, as amended by Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011. The latest amendment is PBI No. 15/15/PBI/2013 which is effective since December 24, 2013. Based on the Bank Indonesia Regulation, the statutory reserve consists of Rupiah and Foreign Currency Reserve. Statutory Reserve in Rupiah consist of Primary Reserve, Secondary Reserve, and Loan to Deposit Ratio (LDR) Reserve.

GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada BI yang besarnya ditetapkan oleh BI sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.

Primary Statutory Reserve is a minimum deposit that should be maintained by the bank in current account with BI based on a certain percentage of Third Party Fund (TPF) as determined by BI.

GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan BI sebesar persentase tertentu.

Secondary Statutory Reserve is a minimum deposit that should be maintained by the bank in the form of Bank Indonesia Certificates (SBI), Deposit Certificate of Bank Indonesia (SDBI), Government Debenture Debt (SUN) and/or Excess Reserve, based on certain percentage of TPF in accordance with the regulation.

- 24 -

Page 30: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari DPK yang dihitung berdasarkan selisih LDR yang dimiliki oleh bank dan target LDR yang wajib dipenuhi oleh bank.

LDR Reserve is a minimum deposit required to be maintained by the banks in the form of current account with BI for the percentage of TPF which is calculated based on the difference of LDR held by banks and Target LDR which must be complied by banks.

h. Penempatan pada Bank Lain dan Bank

Indonesia h. Placements with Other Banks and Bank

Indonesia

Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk deposito berjangka, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia merupakan penempatan dalam bentuk deposit facility dan term deposits.

Placements with other banks represent investments in time deposits, while placement with Bank Indonesia is deposit facility and term deposits.

Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok-kelompok tersebut.

Placements with other banks and Bank Indonesia are stated at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment. Placements with other banks are classified as loans and receivables, whereas placements with Bank Indonesia in the form of deposit facility and term deposit classified as held to maturity investments. Refer to Note 2e for the accounting policy of financial assets held for loans and receivables and held to maturity investments.

i. Efek-efek i. Marketable Securities

Efek-efek yang dimiliki terdiri dari SBI, SDBI, obligasi korporasi, obligasi Pemerintah dan tagihan wesel ekspor.

Marketable securities consist of SBI, SDBI corporate bonds, government bonds and bills receivable.

Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok-kelompok tersebut.

Marketable securities are classified as financial assets held for trading, loans and receivables, available for sale financial assets, and held to maturity investments. Refer to Note 2e for the related accounting policy.

Pada pengukuran awal, efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Untuk efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi diakui secara langsung sebagai laba/rugi.

Marketable securities and Government Bonds are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs. For marketable securities and Government Bonds measured at fair value through profit and loss, the transaction costs is directly charged as profit/loss.

- 25 -

Page 31: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

j. Kredit yang diberikan j. Loans

Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.

Loans represent provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specified periods.

Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok tersebut.

Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2e for the related accounting policy.

Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.

Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both.

Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi diakui sebagai laba/rugi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan pendapatan bunga sesuai dengan syarat-syarat restrukturisasi.

Restructured loans are stated at the lower of carrying value of the loan at the time of restructuring or net present value of the total future cash receipts after restructuring. Losses arising from any excess of the carrying value of the loan at the time of restructuring over the net present value of the total future cash receipts after restructuring are recognised as profit/loss. There after, all cash receipts under the new terms shall be accounted for as the recovery of principal and interest revenue, in accordance with the restructuring scheme.

k. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi k. Acceptance Receivables and Payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2e for the related accounting policy.

Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2e for the related accounting policy.

- 26 -

Page 32: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

l. Kontrak Jaminan Keuangan l. Financial Guarantee Contracts

Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran kepada pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen utang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya.

Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to bank, financial institutions and other institutions on be half of customers to secure loans and other banking facilities.

Pengakuan awal jaminan keuangan dalam laporan keuangan adalah sebesar nilai wajar pada saat jaminan diberikan. Nilai wajar jaminan keuangan pada saat berlakunya transaksi pada umumnya sama dengan premi yang diterima karena diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.

Financial guarantees are initially recognized in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms and the initial fair value is amortised over the life of the financial guarantees.

Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara biaya perolehan diamortisasi dengan nilai kini pembayaran yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi besar kemungkinan terjadinya), dan selisihnya dibebankan sebagai beban operasional lainnya pada laporan laba rugi komprehensif.

Subsequently, they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to other operating expense in statement of comprehensive income.

m. Biaya Dibayar Dimuka m. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods or contract using the straight-line method.

n. Aset Tetap n. Premises and Equipment

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (2008) tentang Aset Tetap. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk pengukuran aset tetap.

The Company adopted PSAK No.16 (2008) on Premises and equipment. The Company chooses the cost model for the measurement of fixed assets.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Premises and equipment, except for land, are carried at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of premises and equipment consists of its purchase price, including non-refundable import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the premises and equipment to its working condition and location for its intended use.

- 27 -

Page 33: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Expenditures incurred after the premises and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the premises and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of premises and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the premises and equipment’s useful lives, as follows:

Tahun/Years Bangunan 20 Buildings Komputer 5 – 8 Computers Perlengkapan dan peralatan kantor 5 Fixtures and office equipment Kendaraan bermotor 5 Vehicles

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of premises and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of premises and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.

When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of premises and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from derecognition of premises and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the statement of comprehensive income in the year the item is derecognized.

- 28 -

Page 34: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted, if appropriate, at each financial year end.

o. Agunan yang Diambil Alih o. Foreclosed Properties

Agunan kredit yang diberikan, berupa tanah dan aset lainnya, yang telah diambil alih oleh Perusahaan disajikan dalam perkiraan “Aset lain-lain”.

Collaterals on loans in the form of land and other assets foreclosed by the Company, are presented under “Other Assets” account.

Agunan yang diambil alih dicatat pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dengan sisa pokok pinjaman yang diberikan, jika ada, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Foreclosed properties are stated at the lower of carrying amount or fair value less costs to sell. The difference between the value of the foreclosed properties and the outstanding loan principal, if any, is charged to the current year statement of comprehensive income.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.

The difference between the carrying value of the foreclosed property and the proceeds from its sale is recognized as a gain or loss in the period the property was sold.

Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

The costs of maintenance and renovation of foreclosed properties are charged to statement of comprehensive income when incurred.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

The carrying amount of the property is written-down to recognize a permanent dimunition in value of the foreclosed property, which is charged to the current year statement of comprehensive income.

Manajemen melakukan evaluasi secara berkala atas nilai agunan yang diambil alih. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Management evaluates periodically the value of foreclosed assets. If there are permanent impairment, the carrying amount is reduced to recognize the decline and losses charged to the statement of comprehensive income for the year.

p. Transaksi Sewa p. Lease Transactions

Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.

- 29 -

Page 35: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:

1. Terdapat perubahan dalam

persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

1. There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;

2. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

2. A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;

3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

3. There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or

4. Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.

4. There is a substantial change to the asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3 atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario 2.

Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios 1, 3 or 4 and the date of renewal or extension period for scenario 2.

Sewa Operasi Operating Lease Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Operating lease payments are recognized as an expense in the statement of comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.

q. Liabilitas Segera q. Liability Immediately Payable

Liabilitas segera adalah liabilitas Perusahaan kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.

Obligation due immediately represents the Company’s liabilities to other parties that immediately payable in accordance with terms of the relevant agreements.

Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi.

Obligations due immediately are stated at the amortised cost. Refer to Note 2e for the accounting policy for financial liabilities measured at amortised cost.

- 30 -

Page 36: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

r. Simpanan dan Simpanan dari Bank Lain r. Deposits and Deposits from Other Banks

Simpanan dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Lihat Catatan 2e untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Deposits and deposits from other banks are classified as financial liabilities measured atamortized cost using the effective interest method. Incremental costs directly attributable to the acquisition of deposits and deposits from other banks are deducted from the amount of deposits. Refer to Note 2e for the accounting policy for financial liabilities measured at amortised cost.

Simpanan merupakan liabilitas kepada nasabah dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka.

Deposits are liabilities to customers in the form of demand deposits, savings deposits and time deposits.

Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.

Demand deposits represent deposits of customers which may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by checks, or other orders of payment or transfers.

Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan syarat tertentu yang disepakati pada saat pembukaan rekening tabungan. Penarikan atas tabungan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen sejenis, tetapi menggunakan formulir penarikan tersendiri yang hanya berlaku di bank yang bersangkutan dan/atau menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Savings deposits represent deposits of customers which may only be withdrawn when certain agreed conditions at the account opening are met. They may not be withdrawn by checks or other equivalent instruments, except by using specific withdrawal slip which can only be validated at the depository bank and/or by using Automatic Teller Machine (ATM) card.

Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dengan nasabah pada saat penempatannya, dimana nasabah akan dikenakan penalti apabila melakukan penarikan sebelum tanggal jatuh temponya.

Time deposits represent deposits of customers which may only be with drawn after a certain period of time in accordance with the agreement with the customers at the time of placement, or the customers will be fined or penalized if withdrawals are made before maturity.

Simpanan dari bank lain merupakan liabilitas kepada bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian masing-masing.

Deposits from other banks are liabilities to other banks in the form of demand deposits, and time deposits with original maturities of each agreement.

s. Pengakuan Pendapatan Bunga dan

Beban Bunga s. Recognition of Interest Revenues, and

Interest Expenses

Pendapatan bunga dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif secara akrual dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Interest income and expense for all financial instruments are recognized in the statement of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.

- 31 -

Page 37: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.

Transaction costs that occurand are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at fair value through profit and loss are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for financial assets directly attributable for transaction costs, and as part of interest expense for transaction costs related to financial liabilities.

Jika penurunan nilai diakui untuk aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang atau tersedia untuk dijual, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan kerugian penurunan nilai.

If impairment loss is recognized on a financial asset or group of similar financial assets in the category classified as held to maturity, loans and receivables, and available for sale, the interest income earned after the impairment loss was recognized is based on the interest rate used for discounting the future cash flows in calculating the impairment losses.

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Provisi dan Komisi t. Recognition of Revenues and Expenses

on Commissions and Fees

Provisi dan Komisi Terkait Instrumen Keuangan

Fees and Commissions Related to Financial Instruments

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang terkait dengan perolehan instrumen keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, serta tersedia untuk dijual, atau terkait jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dicatat sebagai bagian dari nilai wajar aset atau liabilitas keuangan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.

Commission income and expense and fees associated with the acquisition of financial instruments categorized as held to maturity, loans and receivables, and available for sale, or related to a period of time that the amount is significant, are recorded as part of the fair value of financial assets or financial liabilities and amortized over the time period using the effective interest rate.

Provisi dan Komisi Lainnya Fees and Commission Provisi dan komisi lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan perolehan instrumen keuangan dan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan, dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu transaksi yang bersangkutan. Sedangkan, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya yang tidak signifikan langsung diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Fees and commissions that are not related to the acquisition or issuance of financial instrument and have maturity terms in which a mounts are significant, are deferred and amortized using the straight-line method over the term of the relevant transaction. Mean while, provision fees income and expenses and commissions that are not significant are recognized immediately as income or expenses on the transaction date.

- 32 -

Page 38: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, meliputi pendapatan yang tidak terkait dengan kredit, seperti pendapatan terkait dengan ekspor impor dan bank garansi, dan pendapatan yang diakui pada saat jasa diberikan.

Revenues from commission and other fees not related to credit, such as banca assurance services, and revenues associated with import and export bank guarantee, are recognized as revenue when the services are rendered.

u. Pendapatan dan Beban Operasional

Lainnya u. Other Operating Revenue and Expenses

Pendapatan operasional lainnya diakui pada saat terjadinya. Beban operasional lainnya diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.

Other operating revenues are recognized when earned.

Other operating expenses are recognized when incurred using the accrual method.

v. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan v. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Perusahaan menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Perusahaan membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain.Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Units (CGU) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

- 33 -

Page 39: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses, if any, are recognized in the statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previous recognized impairment losses recognized for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

w. Pajak Penghasilan w. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carry forward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be utilized.

- 34 -

Page 40: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statement of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the statements of income, except when it relates to items charged or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly in equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan terhadap liabilitas pajak dicatat ketika surat tagihan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat hasil banding telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

x. Imbalan Kerja x. Employee Benefits

Liabilitas Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits liability Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan tunjangan lainnya. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and other benefits. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability after deducting any amount already paid in the statements of financial position and as an expense in the statements of comprehensive income.

Liabilitas Imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liability Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait, dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan, dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian atau perubahan asumsi aktuarial yang melebihi batas koridor atau lebih besar daripada 10% dari nilai kini imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan ke komponen laba rugi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).

Long-term employment benefits liability repesents post-employment benefits, unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit liability, related current service costs, and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor or greater 10% of the present value of the defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss over the employees expected average remaining working lives, until the benefits become vested.

- 35 -

Page 41: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

y. Provisi y. Provisions

Provisi diakui jika Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, yang memungkinkan Perusahaan harus menyelesaikan kewajiban tersebut dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Company has present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada tanggal pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian terkait kewajiban tersebut. Ketika provisi diukur menggunakan estimasi arus kas untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatat provisi adalah nilai kini arus kas tersebut.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the obligation at the reporting date, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima dan jumlah penggantian dapat diukur dengan andal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, the receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

z. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan z. Events after the Reporting Date

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

Post year-end events that provide additional information about the Company’s financial position at the date of the statement of financial position (adjusting events), if any, are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan

Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

3. Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions on Financial Instruments

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Company’s accounting policies, which are described in Note 2 to the financial statements, managements is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

- 36 -

Page 42: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the financial statements:

Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:

a. Klasifikasi Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan a. Classification of Financial Assets and

Financial Liabilities

Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2.

b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki

Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif b. Financial Assets Not Quoted in Active

Market

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

The Company classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

Aset Keuangan c. Allowance for Impairment of Financial

Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible financial assets. The Company assesses specifically at each statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

- 37 -

Page 43: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for decline in value is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for impairment losses recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat aset keuangan Perusahaan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman diberikan dan piutang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diungkapkan sebagai berikut:

The carrying value of the Company’s held to maturity and loans and receivables financial assets as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Aset Keuangan Financial AssetsDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Penempatan pada Bank Indonesia 634.221 136.478 Placement wth Bank IndonesiaEfek-efek 221.396 138.139 Securities

Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivableKas 37.088 42.008 CashGiro pada Bank Indonesia 310.088 182.832 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 200.684 57.033 Demand deposits with other banks Penempatan pada bank lain 99.310 - Placement with other bank Efek-efek 4.899 5.797 SecuritiesKredit yang diberikan - bersih 2.855.487 1.928.447 Loans - netTagihan akseptasi 7.549 32.944 Acceptance receivablePendapatan bunga akrual 18.781 12.739 Interest receivableAset lain-lain 979 1.313 Other assets

Jumlah Aset Keuangan 4.390.482 2.537.730 Total Financial Assets

Nilai Tercatat/Carrying value

- 38 -

Page 44: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

d. Komitmen sewa operasi – Perusahaan sebagai lessee

d. Operating lease commitments – the Companny as lessee

Perusahaan telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan, kendaraan dan mesin ATM. Perusahaan menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Perusahaan tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Company has entered into various lease agreements for commercial spaces, vehicles and ATM machines. The Company has determined that it is an operating lease since the Company does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan a. Fair Value of Financial Assets and

Financial Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 26.

The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 26.

- 39 -

Page 45: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap b. Estimated Useful Lives of Premises and Equipment

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful lives of each of the item of the Company’s premises and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of premises and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Estimasi masa manfaat aset tetap diungkapkan pada Catatan 2.

There is no change in the estimated useful lives of premises and equipment. The estimated useful lives of premises and equipment are set out in Note 2.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diungkapkan pada Catatan 11.

The carrying value of these assets as of December 31, 2014 and 2013 is disclosed in Note 11.

c. Imbalan Pasca-Kerja c. Long-term Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan imbalan pasca-kerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 27 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Company’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Company’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefit liability.

Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang diungkapkan pada Catatan 27.

The carrying value of long-term employee benefit liabilityis set out in Note 27.

- 40 -

Page 46: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan d. Impairment of Non-financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset non-keuangan berupa aset tetap dan agunan yang diambil alih diungkapkan pada Catatan 11 dan 12.

The carrying value of these assets in form of premises and equipment, and other assets (foreclosed assets and abandoned properties) are set out in Notes 11 and 12.

e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 22.

Deferred tax assets are disclosed in Note 22.

4. Giro pada Bank Indonesia 4. Demand Deposits with Bank Indonesia

2014 2013

Rupiah 248.101 162.143 RupiahMata uang asing (Catatan 25) 61.987 20.689 Foreign currency (Note 25)

Jumlah 310.088 182.832 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Giro Wajib Minimum (GWM) Perusahaan dalam mata uang Rupiah untuk GWM Utama masing-masing adalah sebesar Rp 231.753 dan Rp 160.192, serta untuk GWM Sekunder masing-masing adalah Rp 115.876 dan Rp 80.096, sedangkan untuk mata uang asing masing-masing adalah Rp 58.841 dan Rp 16.362.

As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s minimum liquidity reserves in Rupiah for primary reserves amounted to Rp 231,753 and Rp 160,192, respectively, and for secondary reserve amounted to Rp 115,876 and Rp 80,096, respectively, while the minimum liquidity reserves in foreign currencies amounted to Rp 58,841 and Rp 16,362, respectively.

- 41 -

Page 47: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Rasio GWM Perusahaan untuk mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The Company’s minimum liquidity reserves ratio for foreign and Rupiah currencies as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

% %GWM yang wajib dibentuk Minimum liquidity reserve

Rupiah RupiahGWM Primer 8,00 8,00 Primary reserveGWM Sekunder 4,00 4,00 Secondary reserveGWM LDR 0,31 - LDR Reserve

Mata uang asing Foreign currencyGWM Primer 8,00 8,00 Primary reserve

GWM yang telah dibentuk Company's liquidity reserveRupiah Rupiah

GWM Primer 8,26 8,10 Primary reserveGWM Sekunder 4,00 4,00 Secondary reserveGWM LDR 0,31 - LDR Reserve

Mata uang asing Foreign currencyGWM Primer 8,43 10,12 Primary reserve

5. Giro pada Bank Lain 5. Demand Deposits with Other Banks

2014 2013

Pihak ketiga Third PartiesRupiah Rupiah

PT Bank ICBC Indonesia 628 1 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Central Asia Tbk 286 788 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Pan Indonesia Tbk 53 90 PT Bank Pan Indonesia Tbk

Jumlah 967 879 Total

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies (Note 25)PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 111.568 31.133 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank Central Asia Tbk 74.411 12.108 PT Bank Central Asia TbkPT Bank ICBC Indonesia 13.083 12.902 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 655 11 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah mata uang asing 199.717 56.154 Total foreign currencies

Jumlah 200.684 57.033 Total

Giro pada bank lain merupakan giro yang ditempatkan pada pihak ketiga dengan suku bunga per tahun sebesar 2% untuk giro Rupiah pada tahun 2014 dan 2013, sedangkan giro pada bank lain dalam mata uang asing, mempunyai suku bunga rata-rata per tahun sebesar 0,01% pada tahun 2014 dan 2013.

Demand deposits with other banks are demand deposits with third parties with an interest rate of 2% for demand deposits in Rupiah in 2014 and 2013. The average interest rates per annum of demand deposits with other banks in foreign currencies are 0.01% in 2014 and 2013.

Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dikelompokkan Lancar.

As of December 31, 2014 and 2013, all demand deposits with other banks are classified as Current.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impaired demand deposits with other banks, therefore, no allowance for impairment is provided.

- 42 -

Page 48: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

6. Penempatan pada Bank Lain dan Bank

Indonesia 6. Placements with Other Banks and Bank

Indonesia

Suku BungaRata-rataper tahun/ Pihak

Average Interest Ketiga/Jangka Waktu/ Rate Third

Jenis Penempatan Term per annum Parties Type of Placement%

Rupiah RupiahPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Deposit facility 2 hari/days 5,75 559.911 Deposit facilityPenempatan pada bank lain Placement with other bank

Deposito Berjangka 31 hari/days 9,75 25.000 Time depositsJumlah Rupiah 584.911 Total Rupiah

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currency (Notes 25)Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Term deposit 8 hari/days 0,13 74.310 Term DepositPenempatan pada bank lain Placement with other bank

Deposito Berjangka 90 hari/days 3,00 74.310 Time depositsJumlah mata uang asing 148.620 Total foreign currency

Jumlah 733.531 Total

2014

Suku Bunga PihakRata-rataper tahun/

Average Interest Ketiga/Jangka Waktu/ Rate Third

Jenis Penempatan Term per annum Parties Type of Placement%

Rupiah RupiahPenempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia

Deposit facility 2 hari/days 5,75 136.478 Deposit facility

2013

Penempatan pada bank lain dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, sedangkan penempatan pada Bank Indonesia dikategorikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

Placements with other banks are classified as loans and receivables, while placements with Bank Indonesia are classified as held to maturity.

Penempatan berupa deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan penempatan pihak ketiga pada PT Bank ICBC Indonesia.

Placement in the form of deposits as of December 31, 2014 is a placement at PT Bank ICBC Indonesia, a third party.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia yang dijaminkan.

As of December 31, 2014 and 2013, there was no placement with other bank and Bank Indonesia pledge as collateral.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada bank lain, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impaired placement with other bank, as of December 2014 and 2013 therefore, no allowance for impairment is provided.

Kolektibilitas penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah Lancar.

As of December 31, 2014 and 2013, all placement with other bank are classified as Current.

- 43 -

Page 49: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Seluruh penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia berdasarkan tanggal jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 bulan.

As of December 31, 2014 and 2013, all placements with other bank and Bank Indonesia have maturity within 1 month.

7. Efek-efek 7. Securities

a. Jenis dan tujuan investasi efek-efek adalah sebagai berikut:

a. The details of securities by type and purpose of investments are as follows:

2014 2013

Rupiah Rupiah

Dimiliki hingga jatuh tempo: Held-to-maturityPihak ketiga Third parties

Sertifikat Bank Indonesia 60.000 35.000 Certificate of Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia 30.000 - Deposit Certificate of Bank IndonesiaBunga diterima dimuka yang Unamortized interest received belum diamortisasi (1.794) (1.548) in advanceNilai bersih 88.206 33.452 Net

Obligasi Pemerintah Government bondsNilai nominal 132.000 102.000 Nominal valuePremi yang belum Unamortized diamortisasi - bersih 1.190 2.687 premium - netNilai bersih 133.190 104.687 Net value

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 221.396 138.139 Total held-to-maturity

Tersedia untuk dijual Available for salePihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23)

Obligasi korporasi 7.418 7.863 Corporate bondsPihak ketiga Third parties

Obligasi Pemerintah 8.381 7.915 Government bonds

Obligasi korporasi 179.061 228.571 Corporate bonds

Jumlah tersedia untuk dijual 194.860 244.349 Total available for sale

Diukur pada nilai wajar melalui At fair value throughlaba rugi profit and loss - tradingPihak ketiga Third parties

Obligasi korporasi Corporate bondsNilai wajar - 19.653 Fair value

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivableTagihan atas wesel ekspor 4.899 5.797 Bills receivable

Jumlah - Bersih 421.155 407.938 Total - Net

b. Suku bunga per tahun efek-efek adalah

sebagai berikut : b. Interest rates per annum of securities are

as follows:

2014 2013% %

Rupiah RupiahSertifikat Bank Indonesia 6,85- 7,11 4,25 - 7,22 Certificate of Bank IndonesiaObligasi (termasuk Obligasi Pemerintah) 6,25-11,00 6,25- 12,00 Bonds ( Include Government bonds)Sertifikat Deposito Bank Indonesia 6,75 - Deposit Certificate of Bank Indonesia Tagihan atas wesel ekspor 12,50 12,50 Bills Receivable

- 44 -

Page 50: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

c. Rincian efek-efek obligasi berdasarkan penerbitnya pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

c. Details of securities by the issuer of bonds on December 31, 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Pihak berelasi (Catatan 23) Related Parties (Note 23)Obligasi Korporasi Corporate bonds

Mayora Indah IV 2012 7.418 7.863 Mayora Indah IV 2012

Pihak ketiga Third partiesObligasi Pemerintah Government bonds

ORI011 50.000 - ORI011ORI009 42.415 42.916 ORI009FR0060 28.552 28.776 FR0060FR0027 12.223 12.694 FR0027FR0065 8.381 7.915 FR0065ORI008 - 20.301 ORI008

Jumlah 141.571 112.602 Total

Obligasi korporasi Corporate bondsAgung Podomoro Land II 2012 19.980 20.660 Agung Podomoro Land II 2012Indomobil Finance I 2012 Seri B 18.869 18.434 Indomobil Finance I 2012 Series BBank BTPN III 2010 Seri B 15.104 14.870 Bank BTPN III 2010 Series BWOM Finance V 2011 Seri D 12.519 12.719 WOM Finance V 2011 Series DMTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013 10.000 10.000 MTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013Astra Sedaya Finance I 2012 Seri B 10.000 9.805 Astra Sedaya Finance I 2012 Series BPT Permodalan Nasional Madani I 2014 10.000 - PT Permodalan Nasional Madani I 2014Adira Dinamika Multi Finance II 2012 Adira Dinamika Multi Finance II 2012

Seri C 9.935 9.594 Series CTiga Pilar Sejahtera Food I 2013 9.835 10.050 Tiga Pilar Sejahtera Food I 2013Bank Victoria III 2012 9.800 10.500 Bank Victoria III 2012Astra Sedaya Finance I 2012 Seri C 9.702 9.800 Astra Sedaya Finance I 2012 Series CAdira Dinamika Multi Finance III 2012 Adira Dinamika Multi Finance III 2012

Seri C 9.500 10.000 Series CAgung Podomoro Land I 2013 9.500 9.500 Agung Podomoro Land I 2013Bumi Serpong Damai II 2013 9.365 9.141 Bumi Serpong Damai II 2013MTN Bank ICBC Indonesia 2014 5.000 - MTN Bank ICBC Indonesia 2014Sumarecon Agung I 2013 4.936 5.025 Sumarecon Agung I 2013Subordinasi II Bank Permata 2011 3.015 3.000 Subordinasi II Bank Permata 2011Hutama Karya I 2013 Seri B 2.001 2.000 Hutama Karya I 2013 Series BBank BTPN I 2011 Seri A - 10.230 Bank BTPN I 2011 Seri APupuk Kalimantan Timur II 2009 - 10.160 Pupuk Kalimantan Timur II 2009Toyota Astra Financial Services I 2011 Toyota Astra Financial Services I 2011

Seri C - 10.060 Series CFederal Int'l Finance II 2013 Seri B - 10.032 Federal Int'l Finance II 2013 Series BClipan Finance Indonesia III 2011 Clipan Finance Indonesia III 2011

Seri C - 10.000 Series CIndomobil Finance II 2013 Seri B - 9.621 Indomobil Finance II 2013 Series BBank Ekspor Indonesia IV 2009 Seri C 5.094 Bank Ekspor Indonesia IV 2009 Series CDanareksa V 2010 Seri A - 5.015 Danareksa V 2010 Series AIndofood Sukses Makmur V 2009 - 4.750 Indofood Sukses Makmur V 2009Perum Pegadaian XIII 2009 Seri A2 - 4.164 Perum Pegadaian XIII 2009 Series A2Perum Pegadaian XIII 2009 Seri A1 - 4.000 Perum Pegadaian XIII 2009 Series A1

Jumlah 179.061 248.224 Total

Jumlah 328.050 368.689 Total

Nama Penerbit The Issuer

- 45 -

Page 51: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Rincian peringkat obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) seperti yang dilaporkan Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

The details of bond’s ratings from PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) or Moody’s as reported by the Indonesian Stock Exchange, are as follows:

2014 2013

Bank Victoria III 2012 idA- idA- Bank Victoria III 2012Bank BTPN III 2010 Seri B AA-(idn) AA-(idn) Bank BTPN III 2010 Series BWOM Finance V 2011 Seri D AA(idn) idAAA WOM Finance V 2011 Series DMayora Indah IV 2012 idAA- idAA- Obligasi Mayora Indah IV Tahun 2012Indomobil Finance I 2012 Seri B idA idA Indomobil Finance I 2012 Series BAstra Sedaya Finance I 2012 Seri B idAAA idAA+ Astra Sedaya Finance I 2012 Series BAstra Sedaya Finance I 2012 Seri C idAAA idAA+ Astra Sedaya Finance I 2012 Series CAdira Dinamika Multi Finance II 2012 Adira Dinamika Multi Finance II 2012

Seri C idAAA idAA+ Series CAdira Dinamika Multi Finance III 2012 Adira Dinamika Multi Finance III 2012

Seri C idAAA idAA+ Series CAgung Podomoro Land II 2012 idA idA Agung Podomoro Land II 2012Subordinasi II Bank Permata 2011 idAAA idAA Subordinasi II Bank Permata 2011MTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013 AA+(idn) idAAA MTN II CIMB Niaga Auto Finance 2013Hutama Karya I 2013 Seri B idA- idA- Hutama Karya I 2013 Series BAgung Podomoro Land I 2013 idA idA Agung Podomoro Land I 2013TPS Food I 2013 idA- idA- TPS Food I 2013Bumi Serpong Damai II 2013 idAA- idAA- Bumi Serpong Damai II 2013Sumarecon Agung I 2013 idA+ idA+ Sumarecon Agung I 2013Indomobil Finance II 2013 Seri B idA idA Indomobil Finance II 2013 Series BPT Permodalan Nasional Madani I 2014 idA - PT Permodalan Nasional Madani I 2014MTN Bank ICBC Indonesia 2014 idAAA - MTN Bank ICBC Indonesia 2014Bank BTPN I 2011 Seri A - AA-(idn) Bank BTPN I 2011 Seri APupuk Kalimantan Timur II 2009 - idAA+ Pupuk Kalimantan Timur II 2009Toyota Astra Financial Services I 2011 Toyota Astra Financial Services I 2011

Seri C - idAA Seri CFederal Int'l Finance II 2013 Seri B - idAA+ Federal Int'l Finance II 2013 Seri BClipan Finance Indonesia III 2011 Clipan Finance Indonesia III 2011

Seri C - idA+ Seri CIndomobil Finance II 2013 Seri B - idA Indomobil Finance II 2013 Seri BBank Ekspor Indonesia IV 2009 Seri C - idAAA Bank Ekspor Indonesia IV 2009 Seri CDanareksa V 2010 Seri A - idA Danareksa V 2010 Seri AIndofood Sukses Makmur V 2009 - idAA+ Indofood Sukses Makmur V 2009Perum Pegadaian XIII 2009 Seri A2 - idAA+ Perum Pegadaian XIII 2009 Seri A2Perum Pegadaian XIII 2009 Seri A1 - idAA+ Perum Pegadaian XIII 2009 Seri A1

d. Nilai tercatat dari efek utang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diklasifikasi berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:

d. The carrying value of the debt securities as of December 31, 2014 and 2013 are classified based on the remaining life of maturity as follows:

Kurang dari

atau s/d1 bulan/ Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari1 month 1 s/d 3 bulan/ 3 s/d 6 bulan/ 6 s/d 12 bulan/ 12 bulan/

or More than 1 month More than 3 months More than 6 months More than Jumlah/Jenis penempatan less until 3 months until 6 months until 12 months 12 months Total Type of placement

Rupiah RupiahSertifikat Bank Indonesia - 58.728 - - - 58.728 Certificate of Bank IndonesiaSertifikat Deposito Bank Indonesia - 19.683 9.795 - - 29.478 Deposit Certificate of Bank IndonesiaObligasi Korporasi - 22.518 33.804 25.104 105.053 186.479 Corporate bondsObligasi Pemerintah - - - 54.638 86.933 141.571 Government bondsTagihan atas wesel ekspor - - - 4.899 - 4.899 Bills receivable

Jumlah - 100.929 43.599 84.641 191.986 421.155 Total

2014

Kurang dari

atau s/d1 bulan/ Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari1 month 1 s/d 3 bulan/ 3 s/d 6 bulan/ 6 s/d 12 bulan/ 12 bulan/

or More than 1 month More than 3 months More than 6 months More than Jumlah/Jenis penempatan less until 3 months until 6 months until 12 months 12 months Total Type of placement

Rupiah RupiahSertifikat Bank Indonesia - - - 33.452 - 33.452 Certificate of Bank IndonesiaObligasi Korporasi 5.015 - 20.074 38.385 192.613 256.087 Corporate bonsObligasi Pemerintah - - - 20.298 92.304 112.602 Government bondsTagihan atas wesel ekspor - - - 5.797 5.797 Bills receivables

Jumlah 5.015 - 20.074 97.932 284.917 407.938 Total

2013

- 46 -

Page 52: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

e. Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu masing-masing 273 hari pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

e. Certificate of Bank Indonesia in December 31, 2014 and 2013 has a term of 273 days.

f. Nilai wajar obligasi (termasuk obligasi

Pemerintah) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp 326.635 dan Rp 366.136.

f. The fair values of bonds (including Government Bonds) as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 326,635 and Rp 366,136, respectively.

g. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,

kolektibilitas efek-efek adalah Lancar. g. As of December 31, 2014 and 2013 all

securities is classified as Current.

h. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

h. Management believes that there is no impaired securities as of December 31, 2014 and 2013 therefore, no allowance for impairment is provided.

8. Kredit yang Diberikan 8. Loans

a. Jenis Kredit a. By Types of Loans

2014 2013

Pihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23)Rupiah Rupiah

Kredit modal kerja 41.953 32.184 Working capital loansKredit investasi 11.355 2.203 Investment loansKredit konsumsi 8.975 4.446 Consumption loansJumlah - pihak berelasi 62.283 38.833 Total - related parties

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Kredit modal kerja 1.562.147 1.001.613 Working capital loansKredit investasi 817.777 594.331 investment loansKredit konsumsi 97.855 125.841 Consumption loansJumlah 2.477.779 1.721.785 Total

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies (Note 25)Kredit modal kerja 215.354 120.932 Working capital loansKredit investasi 106.426 52.161 investment loansKredit konsumsi 2.159 - Consumption loansJumlah 323.939 173.093 Total

Jumlah - pihak ketiga 2.801.718 1.894.878 Total - third parties

Jumlah 2.864.001 1.933.711 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (8.514) (5.264) Allowance for impairment

Jumlah - bersih 2.855.487 1.928.447 Total - net

- 47 -

Page 53: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. Sektor Ekonomi b. By Economic sectors

2014 2013

Rupiah RupiahJasa-jasa dunia usaha 1.105.650 717.588 Business servicePerdagangan, restoran, dan hotel 680.327 616.120 Trading, restaurant, and hotelIndustri pengolahan 550.605 243.020 ManufacturingPengangkutan, pergudangan dan Transportation, warehousing,and

komunikasi 123.540 115.663 communicationLain-lain 79.940 68.227 OthersJumlah 2.540.062 1.760.618 Subtotal

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies ( Note 25)Jasa-jasa dunia usaha 180.029 29.199 Business servicePerdagangan, restoran, dan hotel 73.228 52.161 Trading, restaurant, and hotelIndustri pengolahan 64.525 19.432 ManufacturingLain-lain 6.157 72.301 OthersJumlah 323.939 173.093 Subtotal

Jumlah 2.864.001 1.933.711 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (8.514) (5.264) Allowance for impairment

Jumlah - bersih 2.855.487 1.928.447 Total - net

c. Jangka Waktu c. By Maturity

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut:

The classifications of loans based on contractual maturity, as stated in the loan agreements, and based on remaining maturity are as follows:

Berdasarkan periode perjanjian kredit: Based on Contractual Maturity:

Pihak Pihak

Berelasi Berelasi (Catatan 23)/ (Catatan 23)/

Related Pihak Related Pihak Parties Ketiga/ Jumlah/ Parties Ketiga/ Jumlah/

(Note 23) Third Parties Total (Note 23) Third Parties Total

Rupiah Rupiah Sampai dengan 1 tahun - 3.423 3.423 - 8.948 8.948 1 year or less Lebih dari 1 s/d 2 tahun 20.435 854.817 875.252 17.865 452.087 469.952 More than 1 year until 2 years Lebih dari 2 s/d 5 tahun 14.143 818.696 832.839 7.595 598.228 605.823 More than 2 years until 5 years Lebih dari 5 tahun 27.705 800.843 828.548 13.373 662.522 675.895 More than 5 years

Jumlah 62.283 2.477.779 2.540.062 38.833 1.721.785 1.760.618 Total

Mata uang asing Foreign currencies (Catatan 25) (Note 25) Sampai dengan 1 tahun - - - - - - 1 year or less Lebih dari 1 s/d 2 tahun - 154.577 154.577 - 48.630 48.630 More than 1 year until 2 years Lebih dari 2 s/d 5 tahun - 14.963 14.963 - 72.302 72.302 More than 2 years until 5 years Lebih dari 5 tahun - 154.399 154.399 - 52.161 52.161 More than 5 years

Jumlah - 323.939 323.939 - 173.093 173.093 Total

Jumlah 62.283 2.801.718 2.864.001 38.833 1.894.878 1.933.711 TotalCadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (8.514) (8.514) - (5.264) (5.264) impairment

Jumlah - bersih 62.283 2.793.204 2.855.487 38.833 1.889.614 1.928.447 Total - net

2014 2013

- 48 -

Page 54: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo: Based on Remaining Period until Maturity:

Pihak Pihak Berelasi Berelasi

(Catatan 23)/ (Catatan 23)/Related Pihak Related Pihak Parties Ketiga/ Jumlah/ Parties Ketiga/ Jumlah/

(Note 23) Third Parties Total (Note 23) Third Parties Total

Rupiah Rupiah Sampai dengan 1 tahun 37.805 414.340 452.145 22.147 324.707 346.854 1 year or less Lebih dari 1 s/d 2 tahun 7.478 866.316 873.794 10.727 580.599 591.326 More than 1 year until 2 years Lebih dari 2 s/d 5 tahun 3.156 402.986 406.142 3.927 316.272 320.199 More than 2 years until 5 years Lebih dari 5 tahun 13.844 794.137 807.981 2.032 500.207 502.239 More than 5 years

Jumlah 62.283 2.477.779 2.540.062 38.833 1.721.785 1.760.618 Total

Mata uang asing Foreign currencies (Catatan 25) (Note 25) Sampai dengan 1 tahun - 123.650 123.650 - - - 1 year or less Lebih dari 1 s/d 2 tahun - 33.086 33.086 - 48.630 48.630 More than 1 year until 2 years Lebih dari 2 s/d 5 tahun - 73.709 73.709 - 72.302 72.302 More than 2 years until 5 years Lebih dari 5 tahun - 93.494 93.494 - 52.161 52.161 More than 5 years

Jumlah - 323.939 323.939 - 173.093 173.093 Total

Jumlah 62.283 2.801.718 2.864.001 38.833 1.894.878 1.933.711Cadangan kerugian Allowance for penurunan nilai - (8.514) (8.514) - (5.264) (5.264) Impairment

Jumlah - Bersih 62.283 2.793.204 2.855.487 38.833 1.889.614 1.928.447 Total - Net

2014 2013

d. Suku bunga rata-rata kredit yang

diberikan adalah sebagai berikut: d. Interest rates per annum on loans are as

follows:

2014 2013% %

Rupiah 13,83 14,58 RupiahDolar Amerika Serikat 7,48 6,00 U.S. Dollars

e. Pada tahun 2014 dan 2013, jumlah kredit yang telah direstrukturisasi Perusahaan adalah sebesar Rp 3.805 dan Rp 4.266 dengan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1.086 dan Rp 41.

e. As of 2014 and 2013, total loans restructured amounted to Rp 3,805 and Rp 4,266 with allowance for impairment amounted to Rp 1,086 and Rp 41, respectively.

f. Pinjaman karyawan merupakan kredit

untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai dengan 15 tahun dan dilunasi melalui pemotongan gaji karyawan setiap bulan.

f. Loans for employees represent distributed loans for purchases cars, houses and other purposes for a period of 1 to 15 years and repaid through payroll deductions every month.

- 49 -

Page 55: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

g. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan klasifikasi kolektibilitas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia:

g. The collectibility classification of loans as of December 31, 2014 and 2013 based on Bank Indonesia regulations is as follows:

Dalam

PerhatianKhusus/ Kurang

Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Jenis Current Mention Sub standard Doubtful Loss Total Type

Rupiah RupiahPihak berelasi (Catatan 23) 62.283 - - - - 62.283 Related parties (Note 23)Pihak ketiga 2.433.741 29.172 9.253 1 5.612 2.477.779 Third partiesJumlah 2.496.024 29.172 9.253 1 5.612 2.540.062 Subtotal

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currency (Note 25)Pihak ketiga 323.939 - - - - 323.939 Third parties

SubtotalJumlah 2.819.963 29.172 9.253 1 5.612 2.864.001

Cadangan kerugian penurunan nilai (8.514) Allowance for impairment

Jumlah 2.855.487 Total

2014

Dalam PerhatianKhusus/ Kurang

Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/Jenis Current Mention Sub standard Doubtful Loss Total Type

Rupiah RupiahPihak berelasi (Catatan 23) 38.833 - - - - 38.833 Related parties (Note 23)Pihak ketiga 1.577.077 137.903 57 345 6.403 1.721.785 Third partiesJumlah 1.615.910 137.903 57 345 6.403 1.760.618 Subtotal

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currency (Note 25)Pihak ketiga 173.093 - - - - 173.093 Third parties

Jumlah 1.789.003 137.903 57 345 6.403 1.933.711 Subtotal

Cadangan kerugian penurunan nilai (5.264) Allowance for impairment

Jumlah 1.928.447 Total

2013

h. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi berdasarkan Peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

h. The details of non-performing loans as of December 31, 2014 and 2013, based on economic sectors according to Bank Indonesia regulation are as follows:

2014 2013

Rupiah RupiahPerdagangan, restoran, dan hotel 10.824 3.553 Commerce, restaurant, and hotelRumah tangga 2.450 330 HouseholdReal estat, usaha persewaan, dan Real estate, leasing services, and

jasa perusahaan 1.250 2.582 servicing companyIndustri pengolahan ManufacturingKonstruksi 342 340 ConstructionJumlah 14.866 6.805 TotalCadangan kerugian penurunan nilai (3.317) (3.444) Allowance for impairment

Jumlah - Bersih 11.549 3.361 Total - Net

i. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan

2013, kredit yang telah dihentikan pembebanan bunganya masing-masing sebesar Rp 14.866 dan Rp 6.805.

i. Interest not accrued on loans amounted to Rp 14,866 and Rp 6,805 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.

- 50 -

Page 56: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

j. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit adalah sebagai berikut:

j. The changes in allowance for impairment on loans are as follows:

2014 2013

Saldo awal tahun Balance at beginning of the yearIndividual - 112 IndividualKolektif 5.264 2.489 Collective

Pencadangan (pemulihan) Provison (reversal)tahun berjalan during the yearIndividual 4.699 - IndividualKolektif (6.969) 2.745 Collective

Penerimaan kembali kredit hapus buku RecoveryKolektif 5.520 - Collective

Hapus buku - (82) Writte-off

Saldo akhir tahun 8.514 5.264 Balance at the end of the year

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan tersebut.

Management believes that the allowance for impairment on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.

k. Mutasi kredit yang dihapus buku selama

tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

k. The movement of loans written-off for 2014 and 2013 are as follows:

2014 2013

Beginning balance at theSaldo awal tahun 10.072 10.072 beginning year

Hapus buku - 82 Write-offPenerimaan kembali (5.520) - RecoveryHapus tagih (3.687) (82) Deleted notes

Saldo akhir tahun 865 10.072 Balance at the end of the year

9. Tagihan Akseptasi dan Liabilitas Akseptasi 9. Acceptance Receivables and Payables

a. Tagihan akseptasi a. Acceptance receivables

2014 2013

Pihak Berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23)Mata uang asing (Catatan 25) - 16.925 Foreign currency (Note 25)

Pihak ketiga Third partiesRupiah 5.325 5.797 RupiahMata uang asing (Catatan 25) 2.224 10.222 Foreign currency (Note 25)

Jumlah 7.549 16.019 Total

Jumlah 7.549 32.944 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh tagihan akseptasi digolongkan sebagai Lancar.

As of December 31, 2014 and 2013, all acceptance receivables are classified as Current.

- 51 -

Page 57: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Management believes that there is no impaired acceptance receivables, as of December 31, 2014 and 2013 therefore no alowance for impairment is provided.

b. Liabilitas Akseptasi b. Acceptance payables

Liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan liabilitas kepada bank lain pihak ketiga.

Acceptance payables as of December 31, 2014 and 2013 are liabilities to other banks from third party.

Tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi berdasarkan tanggal jatuh tempo adalah kurang dari 1 tahun.

Acceptance receivables and payables based on maturity date is less than 1 year.

10. Pendapatan Bunga Akrual 10. Interest Receivable

2014 2013

Bunga atas: Interest from:Kredit 16.122 9.317 LoansEfek-efek 2.466 3.422 SecuritiesPenempatan pada bank lain 193 - Placement with other banks

Jumlah 18.781 12.739 Total

Pendapatan bunga akrual dari pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 488 dan Rp 444 (Catatan 23).

Interest receivable from related parties amounted to Rp 488 and Rp 444 as of December 31, 2014 and 2013, respectively (Note 23).

11. Aset Tetap 11. Premises and Equipment

1 Januari 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31.

2014 Additions Deductions 2014

Biaya perolehan Cost:Tanah 789 - - 789 LandBangunan 1.993 - - 1.993 BuildingsKomputer 14.677 5.186 221 19.642 ComputersPerlengkapan dan Fixtures and

peralatan kantor 15.742 2.193 249 17.686 office equipmentKendaraan bermotor 712 32 - 744 Vehicles

Jumlah 33.913 7.411 470 40.854

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation:Bangunan 498 100 598 BuildingsKomputer 6.995 2.808 221 9.582 ComputersPerlengkapan dan - Fixtures and

peralatan kantor 5.724 3.135 - 8.859 office equipmentKendaraan bermotor 408 94 249 253 Vehicles

Jumlah 13.625 6.137 470 19.292 Total

Nilai Tercatat 20.288 21.562 Net Book Value

Perubahan selama tahun berjalan/Changes during the year

- 52 -

Page 58: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

1 Januari 31 Desember/January 1, Penambahan/ Pengurangan/ December 31.

2013 Additions Deductions 2013

Biaya perolehan Cost:Tanah 789 - - 789 LandBangunan 1.993 - - 1.993 BuildingsKomputer 12.315 2.689 327 14.677 ComputersPerlengkapan dan Fixtures and

peralatan kantor 9.336 6.550 144 15.742 office equipmentKendaraan bermotor 623 196 107 712 Vehicles

Jumlah 25.056 9.435 578 33.913

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation:Bangunan 398 100 - 498 BuildingsKomputer 5.097 2.225 327 6.995 ComputersPerlengkapan dan Fixtures and

peralatan kantor 3.584 2.284 144 5.724 office equipmentKendaraan bermotor 429 86 107 408 Vehicles

Jumlah 9.508 4.695 578 13.625 Total

Nilai Tercatat 15.548 20.288 Net Book Value

Perubahan selama tahun berjalan/Changes during the year

Jumlah beban penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 6.137 dan Rp 4.695 (Catatan 21).

Depreciation expense charged to operations amounted to Rp 6,137 and Rp 4,695 in 2014 and 2013, respectively (Note 21).

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company owns several parcels of land, with legal rights in the form of Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB). Management believes that these landrights can be extended without difficulty since all the parcels of land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Pada tahun 2014 dan 2013, aset tetap dengan nilai tercatat masing-masing nihil dijual dengan harga masing-masing sebesar Rp 6 dan Rp 41. Keuntungan dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif.

In 2014 and 2013, the Company sold its premises and equipment with a net book value of nil, Rp 6 and Rp 41, respectively. The related gain on sale of premises and equipment is recognized in statements of comprehensive income.

Aset tetap Perusahaan diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko dengan jumlah pertanggungan sebagai berikut:

Premises and equipment are insured against fire and risks with the amount of coverage as follows:

2014 2013

Rupiah RupiahPT Asuransi Central Asia 20.705 16.292 PT Asuransi Central AsiaPT AIG Insurance Indonesia - 546 PT AIG Insurance Indonesia

Jumlah 20.705 16.838 Total

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Management believes that there is no impairment in value of the aformentioned assets as of December 31, 2014 and 2013.

- 53 -

Page 59: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

12. Aset Lain-lain 12. Other Assets

2014 2013

Uang muka untuk: Advances to/for :Teknologi Informasi 2.767 2.522 Information TechnologyPersonalia 126 - PersonnelPembukaan Kantor 123 - Office grand openingPembelian Produk 91 220 Purchase of productLain-lain 994 980 Others

Persediaan buku dan barang cetakan 1.606 1.691 Inventory of book and printed materialTransfer uang 576 910 Transfer of billingTaksiran tagihan pajak (Catatan 22) Estimated claim for tax refund (Note 22)

Tahun 2013 435 435 Year 2013Agunan yang diambil alih - bersih - 867 Foreclosed assets - netLain -lain 403 403 Others

Jumlah 7.121 8.028 Total

Pada tahun 2014, Perusahaan menjual agunan yang diambil alih dengan nilai buku sebesar Rp 867 pada harga jual sebesar Rp 950. Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih tersebut dibukukan pada laporan laba rugi komprehensif.

In 2014, the Company sold its foreclosed assets with a net book value of Rp 867 for selling price of Rp 950. The related gain on sale of foreclosed assets is recognized in statement of comprehensisve income.

Pada tanggal 31 Desember 2013, kolektibilitas agunan yang diambil alih adalah Lancar.

As of December 31, 2013, the foreclosed assets is classified as Current.

13. Simpanan 13. Deposits

Pihak berelasi (Catatan 23)/

Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/(Note 23) Third parties Total

Rupiah RupiahGiro 276.612 127.177 403.789 Demand depositsTabungan 7.142 263.012 270.154 Savings depositsDeposito berjangka 123.553 2.329.512 2.453.065 Time depositsJumlah 407.307 2.719.701 3.127.008 Subtotal

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies (Note 25)Giro 8.314 38.593 46.907 Demand depositsTabungan 84 4.655 4.739 Savings depositsDeposito berjangka 50.513 626.872 677.385 Time depositsJumlah 58.911 670.120 729.031 Subtotal

Jumlah 466.218 3.389.821 3.856.039 Total

2014

- 54 -

Page 60: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Pihak berelasi (Catatan 23)/

Related parties Pihak ketiga/ Jumlah/(Note 23) Third parties Total

Rupiah RupiahGiro 179.770 100.078 279.848 Demand depositsTabungan 14.061 232.045 246.106 Savings depositsDeposito berjangka 378.074 1.164.681 1.542.755 Time depositsJumlah 571.905 1.496.804 2.068.709 Subtotal

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies (Note 25)Giro 31.154 12.552 43.706 Demand depositsTabungan 15 7.025 7.040 Savings depositsDeposito berjangka 146.259 56.425 202.684 Time depositsJumlah 177.428 76.002 253.430 Subtotal

Jumlah 749.333 1.572.806 2.322.139 Total

2013

a. Giro a. Demand deposits

Merupakan saldo simpanan nasabah dalam Rupiah dan Mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat terdiri atas:

This account represents customer deposits denominated in rupiah and foreign currencies and maybe withdrawn anytime. Details as follows:

2014 2013

Pihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23)Rupiah Rupiah

Giro Non Perorangan 275.287 177.689 Giro Non PeroranganGiro Perorangan 1.324 2.080 Giro PeroranganGiro My Merchant 1 1 Giro My Merchant

Jumlah 276.612 179.770 SubtotalMata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies (Note 25)

Giro Valas 8.314 31.154 Giro ValasJumlah 284.926 210.924 Subtotal

Pihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

Giro Non Perorangan 93.486 67.505 Giro Non PeroranganGiro Perorangan 32.729 32.311 Giro PeroranganGiro My Merchant 923 235 Giro My MerchantGiro Duo 39 27 Giro Duo

Jumlah 127.177 100.078 SubtotalMata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies (Note 25)

Giro Valas 38.593 12.552 Giro ValasJumlah 165.770 112.630 Subtotal

Jumlah 450.696 323.554 Total

2014 2013% % Interest rates per annum on

Suku bunga giro per tahun demand depositsRupiah 0,00 - 2,84 0,00 - 1,97 RupiahMata uang asing 0,00 - 0,31 0,00 - 0,10 Foreign currencies

- 55 -

Page 61: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. Tabungan terdiri atas: b. Savings deposit consist of:

2014 2013

Rupiah RupiahPihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23)

Tabungan Mayora 3.877 10.809 Tabungan MayoraTabungan Tambah 2.635 3.015 Tabungan TambahTabungan Si Pucuk 436 175 Tabungan Si PucukTabungan Ku 103 26 Tabungan KuTabungan Mayora Berhadiah Tabungan Mayora Berhadiah

Langsung 91 36 LangsungJumlah 7.142 14.061 Total

Pihak ketiga Third partiesTabungan Tambah 92.116 106.804 Tabungan TambahTabungan Mayora 70.449 59.606 Tabungan MayoraTabungan Mayora Berhadiah Tabungan Mayora Berhadiah

Langsung 47.910 35.103 LangsungTabungan Payroll 26.760 24.637 Tabungan PayrollTabungan Si Pucuk 22.306 4.058 Tabungan Si PucukTabungan Giro Duo 2.193 1.114 Tabungan Giro DuoTabungan Ku 1.260 698 Tabungan KuTabungan KTA Standby 18 25 Tabungan KTA Standby

Jumlah 263.012 232.045 Total

Jumlah Rupiah 270.154 246.106 Total Rupiah

Mata uang asing (Catatan 25) Foreign currencies (Note 25)Pihak berelasi (Catatan 23) Related parties (Note 23)

Tabungan Mayora Valas 84 15 Tabungan Mayora Valas

Pihak ketiga Third partiesTabungan Mayora Valas 4.655 7.025 Tabungan Mayora Valas

Jumlah mata uang asing 4.739 7.040 Total foreign currencies

Jumlah 274.893 253.146 Total

c. Deposito berjangka c. Time deposits consist of:

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:

The details of time deposits based on maturities are as follows:

Berdasarkan periode deposito berjangka: Based on Contractual Maturity:

Pihak PihakBerelasi Berelasi

(Catatan 23)/ (Catatan 23)/Related Pihak Related PihakParties Ketiga/ Jumlah/ Parties Ketiga/ Jumlah/

(Note 23) Third Parties Total (Note 23) Third Parties Total

Rupiah Rupiahkurang dari 1 bulan - 11.900 11.900 150.000 5.030 155.030 Less than 1 month1 bulan 99.241 1.409.598 1.508.839 208.074 748.535 956.609 1 month3 bulan 4.312 712.727 717.039 - 338.494 338.494 3 month6 bulan 20.000 168.998 188.998 - 43.905 43.905 6 month12 bulan - 26.289 26.289 20.000 28.717 48.717 12 month

Jumlah 123.553 2.329.512 2.453.065 378.074 1.164.681 1.542.755 Subtotal

Mata uang asing Forreign currencies(Catatan 25) (Note 25)1 bulan 50.513 607.494 658.007 146.259 55.208 201.467 1 month3 bulan - 12.257 12.257 - 1.217 1.217 3 month6 bulan - 619 619 - - - 6 month12 bulan - 6.502 6.502 - - - 12 month

Jumlah 50.513 626.872 677.385 146.259 56.425 202.684 Subtotal

Jumlah 174.066 2.956.384 3.130.450 524.333 1.221.106 1.745.439 Total

2014 2013

- 56 -

Page 62: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:

Based on Remaining Period until Maturity:

Pihak Pihak

Berelasi Berelasi(Catatan 23)/ (Catatan 23)/

Related Pihak Related PihakParties Ketiga/ Jumlah/ Parties Ketiga/ Jumlah/

(Note 23) Third Parties Total (Note 23) Third Parties Total

Rupiah RupiahKurang dari atau sama

dengan 1 bulan 100.553 1.653.360 1.753.913 358.074 829.468 1.187.542 1 month or lessLebih dari 1 s/d 3 bulan 3.000 537.801 540.801 - 294.654 294.654 More than 1 month until 3 monthsLebih dari 3 s/d 6 bulan 20.000 117.683 137.683 - 20.169 20.169 More than 3 months until 6 monthsLebih dari 6 s/d 12 bulan - 20.668 20.668 20.000 20.390 40.390 More than 6 months until 12 months

Jumlah 123.553 2.329.512 2.453.065 378.074 1.164.681 1.542.755 Subtotal

2014 2013

Pihak Pihak

Berelasi Berelasi(Catatan 23)/ (Catatan 23)/

Related Pihak Related PihakParties Ketiga/ Jumlah/ Parties Ketiga/ Jumlah/

(Note 23) Third Parties Total (Note 23) Third Parties Total

Mata uang asing Foreign currencies(Catatan 25) (Note 25)Kurang dari atau sama

dengan 1 bulan 50.513 606.800 657.313 146.259 56.273 202.532 1 month or lessLebih dari 1 s/d 3 bulan - 13.879 13.879 - 152 152 More than 1 month until 3 monthsLebih dari 3 s/d 6 bulan - - - - - - More than 3 months until 6 monthsLebih dari 6 s/d 12 bulan - 6.193 6.193 - - - More than 6 months until 12 months

Jumlah 50.513 626.872 677.385 146.259 56.425 202.684 Subtotal

Jumlah 174.066 2.956.384 3.130.450 524.333 1.221.106 1.745.439 Total

2014 2013

2014 2013

% %Suku bunga deposito berjangka per tahun Interest rates per annum on time deposits

Rupiah 5,00 - 12,00 5,00 - 10,00 RupiahMata uang asing 0,25 - 3,30 0,25 - 3,50 Foreign currencies

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 339.187 dan Rp 138.889.

Total time deposits which are blocked to guarantee the loans as of December 31, 2014 and 2013 is amounted to Rp 339,187 and Rp 138,889, respectively.

14. Simpanan dari Bank Lain 14. Deposits from Other Banks

2014 2013

Pihak ketiga Third partiesDeposito berjangka 42.374 17.930 Time depositsGiro 10.277 9.172 Demand depositsDeposito on call 1.750 2.000 Call money

Jumlah 54.401 29.102 Total

Seluruh simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah dalam Rupiah.

All deposits from other banks as of December 31, 2014 and 2013 were in Rupiah.

Suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka pada tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar 6,50% - 7,00% dan 7,50% - 8,25% dengan jangka waktu 1 bulan sampai dengan 3 bulan.

Average interest rates per annum for deposits from other banks in 2014 and 2013 was 6.50% - 7.00% and 7.50% - 8.25% for a period of 1 month to 3 months.

- 57 -

Page 63: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

15. Utang Pajak 15. Taxes payable

2014 2013

Pajak kini (Catatan 22) 6.245 - Current tax (Note 22)Pajak penghasilan Income tax

Pasal 4 (2) 4.621 2.264 Article 4 (2)Pasal 21 510 394 Article 21Pasal 25 172 - Article 25Pasal 23 21 43 Article 23

Jumlah 11.569 2.701 Total

Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sebagaimana diatur dalam Undang-undang tersebut.

The filed tax returns are based on the Group’s own calculation of tax liabilities (self-assessment). Based on the Law No. 28 Year 2007, regarding the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures’ the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced to five (5) years, subject to certain exceptions, in accordance with provisions of the Law.

16. Liabilitas lain-lain 16. Other Liabilities

2014 2013

Setoran jaminan 6.418 2.094 Guarantee depositsPendapatan diterima dimuka 154 128 Deferred incomeLain-lain 2.982 853 Others

Jumlah 9.554 3.075 Total

17. Modal Saham 17. Capital Stock Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s capital stock and stockholders as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Persentase Modal DitempatkanJumlah Saham/ Kepemilikan/ dan Disetor/

Number of Percentage of Total paid-upShares Ownership Capital Stock

PT Mayora Inti Utama 584.350.000 99,89% 584.350 PT Mayora Inti UtamaPT Mayora Dhana Utama 650.000 0,11% 650 PT Mayora Dhana Utama

Jumlah 585.000.000 100,00% 585.000 Total

Nama Pemegang Saham

2014

Name of Stockholders

Persentase Modal DitempatkanJumlah Saham/ Kepemilikan/ dan Disetor/

Number of Percentage of Total paid-upShares Ownership Capital stock

PT Mayora Inti Utama 384.350.000 99,83% 384.350 PT Mayora Inti UtamaPT Mayora Dhana Utama 650.000 0,17% 650 PT Mayora Dhana Utama

Jumlah 385.000.000 100,00% 385.000 Total

Nama Pemegang Saham

2013

Name of Stockholder

- 58 -

Page 64: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 7 tanggal 25 Februari 2014 dari Mirjam Budisrijanti, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 385.000 menjadi Rp 585.000 yang diambil dan disetor seluruhnya sebesar Rp 200.000 atau sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) saham oleh PT Mayora Inti Utama. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-15245 tanggal 10 April 2014.

Based on the Shareholders’ Resolution of the Company which is documented in the Deed No.7 dated February 25, 2014 from Mirjam Budisrijanti, SH, notary in Jakarta, has approved an increase in the Company’s issued and paid up capital from Rp 385,000 to Rp 585,000 which is entirely taken and paid amounted to Rp 200,000 or 200,000,000 (two hundred million) shares by PT Mayora Inti Utama. The Amendment of the Article of Association has been received and recorded by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.10-15245 dated April 10, 2014.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa the Company yang didokumentasikan dalam Akta No. 9 tanggal 15 Februari 2013 dari Mirjam Budisrijanti, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 300.000 menjadi Rp 385.000 yang diambil dan disetor seluruhnya sebesar Rp 85.000 atau sebesar 85.000.000 (delapan puluh lima juta) saham oleh PT Mayora Inti Utama. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-10473 tanggal 21 Maret 2013.

Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting of the Company which was documented in the Deed No. 9 dated February 15, 2013 from Mirjam Budisrijanti, SH, Notary in Jakarta, has approved and increase the issued and paid up capital from Rp 300,000 to Rp 385,000 which is entirely were taken and paid entirely by PT Mayora Inti Utama for by Rp 85,000 or 85,000,000 (eighty five million) shares. The Amendment of the Article of Association and has been received and recorded by Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Letter No. AHU-AH.01.10-10473 dated March 21, 2013.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 14 tanggal 22 April 2013 dari Mirjam Budisrijanti, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000 menjadi Rp 1.250.000. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang tertuang dalam Surat No. AHU-31402.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 11 Juni 2013.

Based the Shareholders’ Resolution of the Company which is documented in the Deed No. 14 dated April 22, 2013 from Mirjam Budisrijanti, SH, a public notary in Jakarta has approved an increase in the Company’s authorized capital from Rp 500,000 to Rp 1,250,000. The amendment of the Article of Association was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in his Letter No. AHU-31402.AH.01.02 Year 2013 dated June 11, 2013.

18. Pendapatan Bunga 18. Interest Revenue

2014 2013

Rupiah RupiahKredit 271.935 178.664 LoansPenempatan pada bank lain Placements with other bank

dan Bank Indonesia 30.669 14.975 and Bank IndonesiaEfek-efek 29.503 30.407 SecuritiesGiro pada bank lain 66 7 Demand deposits with other banks

Jumlah 332.173 224.053 Subtotal

- 59 -

Page 65: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

2014 2013

Mata uang asing Foreign currenciesKredit 18.827 1.105 LoansPenempatan pada bank lain Placements with other banks

dan Bank Indonesia 1.413 7 and Bank Indonesia

Jumlah 20.240 1.112 Subtotal

Jumlah 352.413 225.165 Total

Pendapatan bunga yang diterima dari pihak berelasi adalah sebesar Rp 3.587 dan Rp 2.293 pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 23).

Interest revenue received from related parties amounted to Rp 3,587 and Rp 2,293, respectively (Note 23).

19. Beban Bunga 19. Interest Expense

2014 2013

Rupiah RupiahSimpanan Deposits

Deposito 171.743 93.233 Time depositsJasa giro 8.247 5.517 Demand depositsTabungan 5.253 3.053 Savings deposits

Premi penjaminan Pemerintah 6.052 3.960 Premium on Government GuaranteeSimpanan dari bank lain 3.436 3.072 Deposits from other banks

Jumlah 194.731 108.835 Subtotal

Mata uang asing Foreign currenciesSimpanan Deposits

Deposito 13.877 970 Time depositsJasa giro 146 46 Demand depositsTabungan 15 2 Savings deposits

Penempatan dari bank lain 5 - Placement from other banks

Jumlah 14.043 1.018 Subtotal

Jumlah 208.774 109.853 Total

Bunga yang dibayar kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp 30.109 dan Rp 13.028 pada tahun 2014 dan 2013 (Catatan 23).

Interest expense paid to related parties amounted to Rp 30,109 and Rp 13,028, in 2014 and 2013 respectively, (Note 23).

20. Pendapatan Lainnya – Lain-lain 20. Other Revenue - Others

2014 2013

Administrasi tabungan 3.867 2.076 Administration of savings accountsTransaksi mata uang asing 1.384 - Foreign currency transactionAdministrasi merchant 925 744 Administration of merchantsJasa administrasi giro 867 363 Administration of demand deposits accountsAdministrasi ATM 849 342 Administration of ATMAdministrasi pembayaran gaji 371 200 Administration of payrollJasa pengiriman uang 190 10 Remittance serviceLain-lain 1.057 704 Others

Jumlah 9.510 4.439 Total

- 60 -

Page 66: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

21. Beban Umum dan Administrasi 21. General and Administrative Expenses

2014 2013

Umum 9.739 7.538 GeneralSewa 9.387 8.377 RentImbalan kerja jangka panjang Long term employee benefits

(Catatan 27) 6.355 6.657 expense (Note 27)Penyusutan (Catatan 11) 6.137 4.695 Depreciation (Note 11)Pemeliharaan dan perbaikan 4.236 3.195 Maintenance and repairsJasa profesional 4.110 4.031 Professional feesAdministrasi ATM 4.094 7.039 Administration of ATMPendidikan dan latihan 2.955 2.167 Education and trainingIklan dan promosi 2.313 2.913 Advertising and promotionAsuransi 2.023 1.210 InsuranceBahan bakar 1.765 1.378 FuelPercetakan formulir 1.014 984 Form printingLain-lain 1.114 467 Others

Jumlah 55.242 50.651 Total

Beban umum dan administrasi yang dibayar kepada pihak berelasi untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5.829 dan Rp 4.972 (Catatan 23).

General and administrative expenses incurred with related parties amounted to Rp 5,829 and Rp 4,972 in 2014 and 2013, respectively (Note 23).

22. Pajak Penghasilan 22. Income Tax

Beban (penghasilan) pajak Perusahaan terdiri dari:

Tax expense (benefit) of the Company consists of:

2014 2013

Pajak kini 7.059 219 Current taxPajak tangguhan (114) (418) Deferred tax

Jumlah 6.945 (199) Total

Pajak Kini Current Tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconcilliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2014 2013

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per statementslaporan laba rugi komprehensif 24.204 8.715 of comprehensive income

Perbedaan temporer: Temporary differencesImbalan kerja jangka panjang - bersih 6.227 6.493 Long-term employee benefitsCadangan kerugian penurunan nilai (5.034) (13.785) Allowance for impairment Penyusutan aset tetap (737) (970) DepreciationJumlah 456 (8.262) Subtotal

- 61 -

Page 67: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

2014 2013

Perbedaan tetap: Permanent difference:Sewa kendaraan 411 219 Rental of vehiclesSumbangan 65 - DonationBahan bakar 20 28 FuelIuran keanggotaan 17 143 Membership duesRekreasi dan olahraga 14 - Recreation and sportsKomunikasi 10 - CommunicationLainnya 3.039 34 OtherJumlah 3.576 424 Subtotal

Laba kena pajak 28.236 877 Taxable Income

Rincian beban pajak dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable are computed as follows:

2014 2013

Beban pajak kini 7.059 219 Current tax expenseDikurangi pembayaran pajak dimuka:

Pajak penghasilan pasal 25 814 654 Less prepaid income tax - Article 25

Utang (tagihan) pajak kini (Catatan 12 dan 15) 6.245 (435) Current tax payable (tax claim) (Note 12 and 15)

Laba kena pajak tahun 2013 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

The taxable income and current tax expense of the Company in 2013 are in accordance with the corporate income tax return filed in the Tax Office.

Pajak Tangguhan Deferred Tax Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of the Company’s deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) (dibebankan)ke laporan ke laporanlaba rugi laba rugi

komprehensif/ komprehensif/Credited Credited

1 Januari (charge to) (charge to)2013/ statement of 31 Desember/ statement of 31 Desember 2014/

January 1, Comprehensive December 31, Comprehensive December 31,2013 Income 2013 Income 2014

Aset pajak tangguhan: Deffered tax assets:Imbalan kerja jangka panjang 2.241 1.623 3.864 1.557 5.421 Long-term employee benefits

Jumlah 2.241 1.623 3.864 1.557 5.421 Total

Liabilitas pajak tangguhan : Deferred tax liabilityAccumulated depreciation of

Penyusutan aset tetap (455) (242) (697) (184) (881) premises and equipment

Cadangan kerugian penurunan nilai (2.484) (963) (3.447) (1.259) (4.706) Allowance for impairment

Jumlah 1.543 2.041 3.584 1.671 5.255 Total

Jumlah liabilitas pajak tangguhan tangguhan - Bersih 698 (418) 280 (114) 166 Deferred tax liabilities - Net

- 62 -

Page 68: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of comprehensive income is as follows:

2014 2013

Laba sebelum pajak menurut Income before tax per statementslaporan laba rugi komprehensif 24.204 8.715 of comprehensive income

Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 6.051 2.179 Income tax expense at prevailing tax rate

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Tax effects of permanent differences:Sewa kendaraan 103 55 Car rentalSumbangan 16 - DonationBahan bakar kendaraan 5 7 Vehicle fuelIuran keanggotaan 4 36 Dues vehicleRekreasi dan olahraga 4 - Recreation and sportsRekening telepon 3 - Phone accountLainnya 760 8 OthersJumlah 894 106 Subtotal

Jumlah 6.945 2.285 SubtotalPenyesuaian atas aset pajak tangguhan - (2.484) Adjustment on deferred tax

Jumlah beban (penghasilan) pajak 6.945 (199) Total tax expense (benefit)

23. Sifat dan Transaksi Pihak Berelasi 23. Nature of Relationships and Transactions with Related Parties

Sifat dari Pihak Berelasi Nature of Relationships

Selain karyawan kunci, pihak berelasi dengan Perusahaan adalah perusahaan-perusahaan yang berada dibawah grup Mayora. Grup Mayora merupakan pemegang saham utama dari Perusahaan. Adapun pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Other than the key management personnel, the related parties of the Company refers to companies under the Mayora Group. Mayora Group is the majority shareholders of the Company. The related parties are as follows:

a. Hubungan pemegang saham a. Shareholder relations

PT Mayora Inti Utama dan PT Mayora Dhana Utama.

PT Mayora Inti Utama and PT Mayora Dhana Utama.

b. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki

secara langsung atau tidak langsung oleh pemegang saham yang sama.

b. Companies owned by Stockholders, direct or indirectly.

PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT Sapta Warna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT Nusantara Corpindo Nasional, dan PT Torabika Eka Semesta.

PT Mayora Indah, PT Inter Nusa Kemindo, PT Sapta Warna Cemerlang, PT Unita Branindo, PT Nusantara Corpindo Nasional, and PT Torabika Eka Semesta.

c. Hubungan manajemen dan karyawan

kunci perusahaan c. Companies which have the same

relationships management and key employees as the Company

Dharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, Taryadi Supangkat, Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan, dan Jap Chin Phing.

Dharmawan Atmadja, Timotius Adidjaja, Taryadi Supangkat, Irfanto Oeij, Ricky Budiono, Tjahojo Bengawan, Tiolina Indira Aryani Tumanggor Siahaan, and Jap Chin Phing.

- 63 -

Page 69: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

d. Hubungan keluarga dengan pemegang saham dan pengurus

d. Companies which have family relationships with shareholders and management

Gunawan Atmadja, Hermawan Lesmana, Wahyuni Natalia Atmadja, Kusmawinata Ramersan, Janti Natalia Atmadja, Andre Sukendra Atmadja, Darmawan Kurniadi, Katharina, Inge Natalia Atmadja, dan Hendarta Atmadja.

Gunawan Atmadja, Hermawan Lesmana, Wahyuni Natalia Atmadja, Kusmawinata Ramersan, Janti Natalia Atmadja, Andre Sukendra Atmadja, Darmawan Kurniadi, Katharina, Inge Natalia Atmadja, and Hendarta Atmadja.

Transaksi Pihak Berelasi Transactions with of Related Parties a. Transaksi aset dan liabilitas dengan pihak

berelasi adalah sebagai berikut: a. Accounts involved in transactions with

related parties are as follows:

Percentage of Percentage ofJumlah/ total assets/ Jumlah/ total assets/

Total liabilites Total liabilites

Aset AssetsEfek-efek 7.418 0,16% 7.863 0,27% SecuritiesKredit 62.283 1,35% 38.833 1,37% LoansTagihan akseptasi - - 16.925 0,50% Acceptance ReceivablePendapatan bunga

akrual 488 0,01% 444 0,01% Interest receivable

Jumlah 70.189 1,52% 64.065 1,65% Total

Liabilitas LiabilitiesSimpanan Deposits

Giro 284.926 7,15% 210.924 8,71% Demand depositsTabungan 7.226 0,18% 14.076 0,58% Saving deposits

Persentase

terhadap Persentase

terhadap jumlah aset atau jumlah aset atau jumlah liabilitas/ jumlah liabilitas/

Percentage of Percentage ofJumlah/ total assets/ Jumlah/ total assets/

Total liabilites Total liabilites

Liabilitas LiabilitiesSimpanan Deposits

Giro 284.926 7,15% 210.924 8,71% Demand depositsTabungan 7.226 0,18% 14.076 0,58% Saving depositsDeposito berjangka 174.066 4,37% 524.333 21,65% Time deposits

Beban bunga akrual 547 0,01% 1.164 0,05% Accrued interest

Jumlah 466.765 11,71% 750.497 30,98% Total

2014 2013

b. Pendapatan bunga dari pihak berelasi

pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 3.587 dan Rp 2.293 atau masing-masing sebesar 1,02% dan 1,02% dari pendapatan bunga (Catatan 18). Sedangkan beban bunga kepada pihak berelasi sebesar Rp 30.109 dan Rp 13.028 atau masing-masing sebesar 14,42% dan 11,86% dari beban bunga (Catatan 19).

b. Interest income from related parties amounted to Rp 3,587 and Rp 2,293, or 1.02% and 1.02% of total interest income in 2014 and 2013, respectively (Note 18). Interest expense paid to related parties amounted to Rp 30,109 and Rp 13,028 or 14.42% and 11.86% of total interest expense in 2014 and 2013, respectively (Note 19).

- 64 -

Page 70: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

c. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan pihak berelasi sebagai berikut:

c. The Company entered into a lease agreement with related parties as follows:

• Pada tanggal 1 Juli 2010, Perusahaan

menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan dengan PT Unita Branindo yang terletak di Jalan Tomang Raya Nomor 21-23, Jakarta Barat. Perjanjian sewa ini berlaku selama 2 tahun dan kemudian pada tahun 2012 telah diperpanjang lagi sampai 31 Desember 2015. Beban sewa yang dibayar untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 1.145 (Catatan 21).

• On July 1, 2010, the Company entered into a lease agreement of office with PT Unita Branindo located at Jalan Tomang Raya No. 21-23, West Jakarta. The lease agreement is valid for 2 years and then in 2012 has been extended until December 31, 2015. The lease expense paid for 2014 and 2013 amounted to Rp 1,145 (Note 21).

• Pada tanggal 11 November 2011,

Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa kendaraan dengan PT Nusantara Corpindo Nasional. Perjanjian sewa ini otomatis diperpanjang setiap tahunnya. Beban sewa yang dibayar untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 4.684 dan Rp 3.827.

• On November 11, 2011, the Company entered into a lease agreement of vehicles with PT Nusantara Corpindo National. The lease agreement is automatically renewed in an annual basis. Rental expenses paid for 2014 and 2013 respectively amounting to Rp 4,684 and Rp 3,827, respectively.

Beban sewa yang dibayarkan kepada pihak berelasi selama tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 5.829 dan Rp 4.972 atau masing-masing sebesar 10,55% dan 9,82% dari beban umum dan administrasi (Catatan 21).

Rental expenses paid to related parties during 2014 and 2013 amounted to Rp 5,829 and Rp 4,972, respectively on 10.55% and 9.82% of the general and administrative expenses (Note 21).

d. Pada tanggal 31 Desember 2014 tidak

terdapat transaksi komitmen dan kontijensi dengan pihak berelasi, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013, saldo komitmen dan kontinjensi berupa L/C dengan pihak berelasi sebesar Rp 62.103 (Catatan 24).

d. On December 31, 2014 there is no commitments and contingent transaction, while as of December 31, 2013 the balance of commitments and contingencies in the form of L/C with related parties amounted to Rp 62,103 (Note 24).

24. Komitmen dan Kontinjensi 24. Commitments and Contingencies

Perusahaan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi, seluruhnya dengan pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:

The company has a bill and liabilities and contingent commitments, all with a third party, with the details as follows:

2014 2013

KOMITMEN COMMITMENTSLiabilitas komitmen Commitments liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments grantedyang belum digunakan 878.795 442.711 to customers

Irrevocable Letter of Credit (L/C) 74.770 68.171 Irrevocable Letter of Credit

Jumlah Liabilitas Komitmen 953.565 510.882 Total

- 65 -

Page 71: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

2014 2013

KONTINJENSI CONTINGENCIESTagihan Kontinjensi Contingencies Receivables

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 327 3.921 Past due interest revenuesLiabilitas Kontinjensi Contingent Liabilities

Bank garansi 32.723 14.869 Bank guarantees

Liabilitas Kontinjensi - Bersih 32.396 10.948 Total - Net

Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak terdapat transaksi komitmen dan kontinjensi dengan pihak berelasi, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2013 transaksi komitmen dan kontinjensi berupa L/C dengan pihak berelasi sebesar Rp 62.103 (Catatan 23).

As of December 31, 2014, there is no commitment and contingent transactions with related parties, while as of December 31, 2013, commitment and contingent transactions consisting of L/C with related parties amounted to Rp 62,103 (Note 23).

Jangka waktu untuk bank garansi yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berkisar antara 1 bulan sampai dengan 12 bulan.

The term of bank guarantees given on December 31, 2014 and 2013 ranged from 1 month to 12 months.

25. Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 25. Monetary Assets and Liabilities

Denominated in Foreign Currencies

a. Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

a. The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies at balance sheet dates are as follows:

Nominal Nominal

(angka penuh)/ (angka penuh)/Nominal Ekuivalen Rp/ Nominal Ekuivalen Rp/

(full amount) Equivalent Rp (full amount) Equivalent Rp

Aset AssetsKas USD 83.593 1.035 71.175 866 Cash

SGD 102 1 110 1 JPY 10.000 1 - -MYR 350 1 - -

Giro pada Bank Indonesia USD 5.005.000 61.987 1.700.000 20.689 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain USD 16.064.442 198.958 3.553.105 43.241 Demand deposits with other banks

CNY 52.179 104 6.417.726 12.902 HKD 147.255 235 - -SGD 40.295 378 - -JPY 404.239 42 98.052 11

Penempatan pada bank lain dan Placement with other banks andBank Indonesia USD 12.000.000 148.620 - - Bank Indonesia

Kredit USD 26.155.751 323.939 14.222.978 173.093 LoansTagihan Akseptasi USD 179.560 2.224 2.230.623 27.147 Acceptance ReceivablePendapatan bunga akrual USD 132.950 1.647 50.775 618 Interest receivable

Jumlah Aset 739.172 278.568 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas segera USD 14.930 185 1.826 22 Liabilities immediately payableSimpanan USD 58.864.003 729.031 20.824.186 253.430 DepositsLiabilitas Akseptasi USD 179.560 2.224 2.230.623 27.147 Acceptance PayableBeban bunga akrual USD 72.860 902 19.380 236 Accrued interestLiabilitas lain-lain USD 389.872 4.829 167.789 2.048 Other liabilities

SGD 74 1 - -

Jumlah Liabilitas 737.172 282.883 Total liabilities

Liabilitas - Bersih 2.000 (4.315) Liabilities - Net

20132014

- 66 -

Page 72: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. Posisi Devisa Neto (PDN) b. Net Open Position (NOP)

Berikut ini disajikan rincian posisi devisa neto Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The Company’s net open position as of December 31, 2014 and 2013, is as follows:

BersihAbsolut/

Aset/ Liabilitas/ NetMata Uang Assets Liabilities Absolute Currencies

Dolar Amerika Serikat 738.380 737.170 1.210 United States DollarYen Jepang 43 - 43 Japanese YenDolar Singapura 379 - 379 Singapore DollarDolar Hong Kong 236 - 236 Hong Kong DollarYuan China 104 - 104 China YuanRinggit Malaysia 1 - 1 Malaysian Ringgit

Jumlah 739.143 737.170 1.973 Total

Rekening Administratif/Laporan Posisi Keuangan dan

and Administrative Account

31 Desember 2014 / December 31, 2014

Statements of Financial Position

BersihAbsolut/

Aset/ Liabilitas/ NetMata Uang Assets Liabilities Absolute Currencies

Dolar Amerika Serikat 345.418 355.709 10.291 United States DollarYen Jepang 11 - 11 Japanese YenDolar Singapura 1 - 1 Singapore DollarYuan China 1.310 - 1.310 China Yuan

Jumlah 346.740 355.709 11.613 Total

Rekening Administratif/Laporan Posisi Keuangan dan

and Administrative Account

31 Desember 2013 / December 31, 2013

Statements of Financial Position

Posisi devisa neto pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia. Rasio PDN Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar 11,60% dan 2,77%.

Net open position as of December 31, 2014 and 2013 was computed in accordance with the Bank Indonesia Regulation. The NOP ratio as of December 31, 2014 and 2013 are 11.60% and 2.77%, respectively.

26. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

26. Fair Value of Financial Assets and Liablities

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.

- 67 -

Page 73: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The carrying values and the estimated fair values of the Company’s financial assets and financial liabilities at December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Estimasi Estimasi

Nilai Wajar/ Nilai Wajar/Nilai Tercatat/ Estimated Fair Nilai Tercatat/ Estimated FairCarrying value value Carrying value value

Aset Keuangan Financial AssetsDimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Penempatan pada Bank Indonesia 634.221 634.221 136.478 136.478 Placements with Bank IndonesiaEfek-efek 221.396 219.982 138.139 135.586 Securities

Tersedia untuk dijual Available-for-saleEfek-efek 194.860 194.860 244.349 244.349 Securities

Diukur pada nilai wajar melalui Fair value throughlaba rugi profit lossEfek-efek - - 19.653 19.653 Securities

Pinjaman diberikan dan piutang Loans and receivableKas 37.088 37.088 42.008 42.008 CashGiro pada Bank Indonesia 310.088 310.088 182.832 182.832 Demand deposits with Bank IndonesiaGiro pada bank lain 200.684 200.684 57.033 57.033 Demand deposits with other bankPenempatan pada bank lain 99.310 99.310 - - Placements with other banksEfek-efek 4.899 4.899 5.797 5.797 SecuritiesKredit yang diberikan - bersih 2.855.487 2.855.487 1.928.447 1.928.447 Loans-netTagihan akseptasi 7.549 7.549 32.944 32.944 Acceptance receivablePendapatan bunga akrual 18.781 18.781 12.739 12.739 Interest receivableAset lain-lain 979 979 1.313 1.313 Other assets

Jumlah Aset Keuangan 4.585.342 4.583.928 2.801.732 2.799.179 Total Financial Assets

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesLiabilitas segera 15.565 15.565 9.686 9.686 Liabilities immediately payableSimpanan 3.856.039 3.856.039 2.322.139 2.322.139 DepositsSimpanan dari bank lain 54.401 54.401 29.102 29.102 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi 7.549 7.549 32.944 32.944 Acceptance payableBeban bunga akrual 10.261 10.261 6.074 6.074 Accrued interestLiabilitas lain-lain 9.400 9.400 2.947 2.947 Other liabilities

Jumlah Liabilitas Keuangan 3.953.215 3.953.215 2.402.892 2.402.892 Total Financial Liabilities

2014 2013

Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy Tabel berikut mengungkapkan hirarki nilai wajar dari aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The following table discloses the fair value hierarchy of financial assets and liabilities as of December 31, 2014 and 2013:

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Jumlah/ Tingkat 1/ Tingkat 2/ Jumlah/

Level 1 Level 2 Total Level 1 Level 2 Total

Aset Keuangan Financial assetsAset keuangan

yang diukur pada nilai wajar melalui Financial assetslaba rugi at FVPL

Efek-efek - - - 19.653 - 19.653 SecuritiesTersedia untuk dijual AFS financial assets

Efek-efek 194.860 - 194.860 244.349 - 244.349 SecuritiesJumlah Aset Keuangan 194.860 - 194.860 264.002 - 264.002 Total Financial assets

2014 2013

- 68 -

Page 74: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah berdasarkan kuotasi harga pasar pada tanggal pelaporan. Pasar dianggap aktif apabila kuotasi harga tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek, perantara efek, kelompok industri atau badan penyedia jasa penentuan harga, atau badan pengatur, dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Kuotasi harga pasar yang digunakan untuk aset keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan adalah harga penawaran (bid price) terkini. Instrumen keuangan seperti ini termasuk dalam hirarki Tingkat 1. Instrumen yang termasuk dalam hirarki Tingkat 1 terdiri dari investasi dalam obligasi (termasuk obligasi Pemerintah) dan diklasifikasikan sebagai surat berharga tersedia untuk dijual atau diperdagangkan.

The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, or broker, industry group pricing service, or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s lengths basis. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the current bid price. These instruments are included in Level 1. Instruments included in Level 1 comprise investments in bonds (including Government bonds) and classified as trading securities or available-for-sale.

Teknik penilaian spesifik yang digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan adalah kuotasi harga pasar atau kuotasi harga penjual untuk instrumen sejenis.

Specific valuation techniques used to value financial instruments is quoted market prices or dealer quotes for similar instruments.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:

The following methods and assumptions were used by the Company to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:

• Nilai wajar efek-efek, kecuali Sertifikat Bank

Indonesia, tagihan wesel ekspor, dan sertifikat Deposito Bank Indonesia adalah berdasarkan harga pasar. Nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia, tagihan wesel ekspor, dan sertifikat Deposito Bank Indonesia adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

• The fair values of securities, except for Certificates of Bank Indonesia, bills receivable, and Deposit Certificate of Bank Indonesia, are based on market prices. The fair values of Bank Indonesia Certificates, bills receivable, and Deposit Certificate of Bank Indonesia, are similar with their carrying values due to their short-term in nature.

• Nilai wajar kredit yang diberikan adalah

berdasarkan metode arus kas diskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku.

• The fair values of loans are calculated based on the discounted cash flows method using prevailing market rates.

• Nilai wajar aset keuangan selain efek-efek dan kredit yang diberikan adalah mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

• The fair values of financial assets other than securities and loans are similar with their carrying value due to their short-term in nature.

• Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur

dapat ditarik sewaktu-waktu, atau jatuh tempo dalam jangka pendek adalah sama dengan yang terutang pada saat penarikan yakni sebesar nilai tercatatnya.

• The fair values of financial liabilities withdrawable at any time, or with short-term maturity approximates their carrying values.

- 69 -

Page 75: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

27. Imbalan Pasca-Kerja 27. Long-term Employee Benefits

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja jangka panjang tersebut.

The Company provides long-term employee benefits to its employee based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the long-term employee benefits has been made to date.

Perhitungan aktuaria terakhir untuk liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan laporan terakhir tanggal 20 Februari 2015.

The defined long-term employee benefits liability reserve was calculated based on the latest actuarial valuation report dated February 20, 2015 from PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary.

Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 438 karyawan dan 384 karyawan tahun 2014 dan tahun 2013.

Number of eligible employees is 438 and 384 in 2014 and 2013, respectively.

2014 2013

Nilai kini liabilitas imbalan kerja jangka Present value of unfundedpanjang yang tidak didanai 22.202 15.295 long-term employee benefits liability

Keuntungan (kerugian) aktuarial yang Unrecognized actuarial tidak diakui (583) 96 gains (losses)

Beban jasa lalu yang belum diakui 65 66 Unrecognized past service cost

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 21.684 15.457 Long-term employee benefits liability

Berikut adalah rincian beban imbalan kerja jangka panjang:

Details of long-term employee benefits expense are as follows:

2014 2013

Beban jasa kini 5.000 5.378 Current service costBeban bunga 1.355 1.279 Interest cost

Jumlah - bersih 6.355 6.657 Total - Net

Beban imbalan kerja jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” (Catatan 21).

Long-term employee benefits expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 21).

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:

Movements of long-term employee benefit liability are as follows:

2014 2013

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liabilityawal tahun 15.457 8.964 at beginning of the year

Beban imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefitstahun berjalan 6.355 6.657 expense during the year

Pembayaran selama tahun berjalan (128) (164) Payments made during the year

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Long-term employee benefits liabilityakhir tahun 21.684 15.457 at end of the year

- 70 -

Page 76: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang:

Principal actuarial assumptions used in the valuation of the long-term employee benefits are as follows:

2014 dan/and 2013

Tingkat diskonto : 8% per tahun pada 2014 dan : Discount rate8,9% per tahun pada 2013/8% per annum in 2014 and

8.9% per annum in 2013Tingkat kenaikan gaji : 8% : Future salary increasesTingkat pengunduran diri : 5% dari usia 20 sampai dengan : Withdrawal / Resignation rate

44 tahun lalu menurun sampaidengan 1% per tahun pada usia

45 tahun/5% per annum at age 20 up to44 years old later decreased

up to 1% at the age of45 years old

Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat kematian/ : Degree of disability10% of the rate of death

Umur pensiun normal : 55 tahun/55 years old : Normal pension age

28. Manajemen Risiko Keuangan 28. Financial Risk Management

Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan menyadari bahwa lingkungan eksternal dan internal perbankan telah mengalami perkembangan yang diikuti dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha perbankan dan meningkatnya kebutuhan akan praktek tata kelola yang sehat (Good Corporate Governance). Sebagai tanggapan Perusahaan terhadap kondisi tersebut, Perusahaan telah menerapkan suatu kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk memastikan bahwa risiko-risiko yang timbul dalam kegiatan usahanya dapat diidentifikasi, diukur, dikelola dan dilaporkan, Kebijakan manajemen risiko ini akan memberikan manfaat bagi Perusahaan berupa peningkatan kepercayaan masyarakat dan pemegang saham, memberikan gambaran lebih akurat mengenai kinerja di masa mendatang termasuk kemungkinan kerugian yang akan terjadi, dan meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta penilaian risiko dengan adanya ketersediaan informasi yang terkini, yang dengan sendirinya meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan.

In carrying out its activities, the Company recognizes that both external and internal banking environment have been developed, following the increase in complexity of risks in the banking industry and necessity of a Good Corporate Governance. As response to the condition of the Company’s environment, the Company has adopted a risk management policy for the purpose of ensuring that any risks resulting from its operating activities are identified, measured, managed, and reported. This risk management policy would in turn generate benefits to the Company such as increased public and shareholders’ trust, increased accuracy in projection of future performance, including any possibility of loss occurrence, and improved methods and processes of decision-making, as well as risk valuation, through the availability of updated information, which eventually would increase the performance and competitive power of the Company.

- 71 -

Page 77: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Pelaksanaan penerapan manajemen risiko Perusahaan mengacu kepada ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/8/2003 yang telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009, dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia (BI) No. 5/21/DPNP yang telah diubah dengan SE BI No. 13/23/DPNP, dimana pelaksanaannya telah disesuaikan dengan kompleksitas usaha dan bisnis Perusahaan. Penerapan manajemen risiko yang mencakup pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yang menyeluruh, telah dituangkan dalam pedoman pelaksanan internal. Lingkup penerapan manajemen risiko Perusahaan meliputi 8 (delapan) jenis risiko yakni Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Stratejik dan Risiko Reputasi dimana proses identifikasi, pengukuran dan monitoring risiko dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen terhadap Unit Kerja Operasional maupun Unit Kerja Audit Intern. Sedangkan tiap-tiap Unit Kerja bertanggung jawab atas pengelolaan risiko-risiko yang melekat dalam aktivitas yang dilakukannya.

Implementation of the Company's risk management application refers to the provisions stipulated in Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 05/08/2003 as amended by Regulation No.11/25/PBI/2009, and Circular (SE) of Bank Indonesia (BI) No. 5/21/DPNP, as amended by Circular Letter No. 13/23/DPNP, where implementation has been adopted to the complexity of operations and business of the Company. Application of risk management that includes active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, the adequacy of policies, procedures and limits, the adequacy of the process of identification, measurement, monitoring and control of risk and risk management information system and a comprehensive system of internal control, has been poured into the internal implementation guidelines. The scope of application of the Company's risk management include 8 (eight) types of risk namely Credit Risk, Market Risk, Operational Risk, Liquidity Risk, Legal Risk, Compliance Risk, Strategic Risk and Reputation Risk where the process of identification, measurement and monitoring of risk are undertaken by the Risk Management Unit (SKMR) that are independent of Operations Unit and Internal Audit Unit. While each Work Unit is responsible for managing the inherent risks of its activity.

Gambaran mengenai tingkat risiko yang dihadapi Perusahaan diperoleh dari proses Penilaian Profil Risiko, yang mencakup penilaian terhadap risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas penerapan manajemen risiko pada tiap-tiap jenis risiko, dimana pelaksanaan penilaian telah mengikuti standar yang berlaku.

Description of the level of risk faced by the Company is obtained from the Assessment of Risk Profile, which includes an assessment of the inherent risks and assessment of the quality of risk management in each type of risk, which follows the implementation of the assessment standards.

SKMR bertugas untuk menunjang pengelolaan risiko yang lebih menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Tugas dan tanggung jawab SKMR antara lain mencakup:

SKMR has responsibility to support comprehensive integrated measurable and controllable risk management. The following is the responsibility of SKMR:

a. Menyusun dan menyampaikan laporan

profil risiko secara triwulanan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

a. Prepares and reports risks profile to Financial Service Authority (OJK) on a quarterly basis.

- 72 -

Page 78: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

b. Melakukan telaah risiko dan memberikan pendapat terhadap seluruh jenis risiko yang melekat sebelum suatu transaksi diputuskan oleh manajemen yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan dan Risiko Reputasi.

b. Analyzes risks and gives opinion on all different risks before any transaction would be approved by management, including Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Strategic Risk, Compliance Risk, and Reputation Risk.

Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah potensi kerugian akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Perusahaan. Risiko kredit, sesuai dengan aktivitas bisnis Perusahaan, bersumber pada aktifitas pemberian kredit, kepemilikan instrumen keuangan, transaksi antar bank, serta liabilitas komitmen dan kontinjensi. Perusahaan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Kebijakan dan prosedur tersebut dikaji secara berkala untuk disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas bisnis Perusahaan.

Credit risk is the potential loss due to the failure of the debtor and/or other parties to meet obligations to the Company. Credit risk, in accordance with the Company's business activities, result from lending activities, ownership of financial instrument, transactions between banks, as well as commitments and contingencies. The Company has established policies and guidelines related to lending activities, among others, regulate the procedure of credit analysis, credit approval, registration and supervision of credit, and debt restructuring. Policies and procedures are regularly reviewed to conform to the size and complexity of our business.

Penerapan manajemen risiko kredit dilakukan mulai dari proses inisiasi pemberian kredit, analisis, pembuatan keputusan, pencairan, administrasi sampai dengan pelunasan kredit. Tujuannya adalah agar risiko kredit yang timbul dapat terjaga dalam batas toleransi dan kemampuan modal Perusahaan, dan apabila terjadi kredit bermasalah dapat dipulihkan secara optimal sehingga kerugian yang timbul dapat diminimalkan.

Credit risk management is performed starting from the process of granting the credit, analysis, decision making, disbursement, administration until credit repayment. The aim is that the credit risk arising can be maintained within the limits of tolerance and the adequacy of the Company's capital, and in case of non-performing loans can be recovered optimally so that losses can be minimized.

Proses analisa permohonan kredit dilakukan oleh unit kerja kredit reviewer yang independen terhadap Unit Bisnis. Pengambilan keputusan pemberian kredit dilakukan secara kolektif kolegial dalam limit tertentu sehingga tidak ada anggota komite kredit yang dapat memutus sendiri suatu permohonan kredit. Selain menatausahakan dokumen perkreditan, unit kerja Administrasi Kredit berfungsi melakukan kontrol terhadap pemenuhan covenant yang dipersyaratkan sebelum kredit dicairkan dan pengawasan terhadap ketepatan pembayaran sesuai dengan kontrak yang diperjanjikan. Proses pencairan dilakukan unit kerja Administrasi Kredit setelah seluruh persyaratan dipenuhi dipenuhi.

Analysis of the credit application process is performed by credit reviewer unit that is independent from the business unit. Credit approval is made collectively college within certain limits, therefore no member of the credit committee can approve a credit application by themselves. In addition to administering the loan documents, Credit Administration unit controls the compliance of required covenants before the credit is disbursed and supervises timely payment in accordance with the contract agreement. Disbursment process is conducted by Credit Administration unit after all requirements is completed.

- 73 -

Page 79: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Dalam rangka menekan tingkat kerugian apabila terdapat kredit macet, penanganan kredit bermasalah dilakukan oleh unit kerja khusus dan independen dari bisnis unit lain. Dalam mengurangi risiko konsentrasi kredit, Perusahaan telah dilakukan segmentasi kredit dengan mempertimbangkan karateristik masing-masing segmen kredit dan penguasaan atas segmen yang dimasuki oleh Perusahaan. Segmentasi ini mempengaruhi perlakuan dan kebijakan Perusahaan dalam menetapkan kecukupan agunan, struktur kredit dan kewenangan memutus kredit.

In order to reduce the level of losses if there are bad credit, problem loans are handled by a special unit which is independent from other buiness units. In reducing credit concentration risk, the Company mades credit segmentation by considering the characteristics of each credit segment and controls is segment entered into by the Company. This segmentation affects the treatment and the Company's policies in determining the adequacy of collateral, credit structure and credit approval authority.

Perusahaan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Perusahaan juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit Perusahaan yang memungkinkan Perusahaan untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu (Early Warning) apabila terjadi penurunan kualitas kredit.

The Company measures and monitors risk for every debtor either individually, or collectively by the economic sector as well as the entire credit portfolio by implementing the four-eye principle consistently. The Company also closely monitors the progress of the Company's loan portfolio which allows the Company to carry out preventive measures in a timely manner (Early Warning) in the event of a decline in credit quality.

Berikut adalah eksposur maksimum laporan posisi keuangan yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The maximum exposure related to credit risk as shown in the statement of financial position as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/ Jumlah Bruto/ Jumlah Neto/

Gross amounts Net amounts Gross amounts Net amounts

Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position

Tersedia untuk dijual Available for sale Efek-efek 186.479 186.479 236.434 236.434 Securities

Diukur pada nilai wajar Fair value throughmelalui laba rugi profit and lossEfek-efek - - 19.653 19.653 Securities

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivableGiro pada bank lain 200.684 200.684 57.033 57.033 Demand deposits from other banksPenempatan pada bank lain 99.310 99.310 - - Placements with other banksEfek-efek 4.899 4.899 5.797 5.797 SecuritiesKredit yang diberikan 2.864.001 2.855.488 1.933.711 1.928.447 LoansTagihan akseptasi 7.549 7.549 32.944 32.944 Acceptance receivablesPendapatan bunga akrual 18.781 18.781 12.739 12.739 Interest receivableAset lain-lain 979 979 1.313 1.313 Other assets

Jumlah 3.382.682 3.374.169 2.299.624 2.294.360 Total

Komitmen dan Kontinjensi Commitment and Contingencies

Fasilitas kredit kepada nasabahyang belum ditarik 878.795 878.795 442.711 442.711 Unused loan commitments

Irrevocable Letter of Credit (L/C) 74.770 74.770 68.171 68.171 Irrevocable letters of credit (LC)Bank Garansi 32.723 32.723 14.869 14.869 Bank guarantee

Jumlah 986.288 986.288 525.751 525.751 Total

2014 2013

- 74 -

Page 80: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Berikut adalah eksposur risiko kredit atas aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The maximum exposure related to credit risk as shown in the statement of financial position as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:

Belum jatuh Telah jatuh tempotempo dan tidak tetapi tidak

mengalami mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunanNeither past due Past due but nilai/ Jumlah/

not impaired not impaired Impaired Total

Giro pada bank lain 200.684 - - 200.684 Demand deposits with other banks Penempatan pada bank lain 99.310 - - 99.310 Placement with other banksEfek-efek 191.378 - - 191.378 Securities Kredit yang diberikan 2.819.962 29.173 14.866 2.864.001 Loans Tagihan akseptasi 7.549 - - 7.549 Acceptance receivablePendapatan bunga akrual 18.781 - - 18.781 Interest receivableAset lain-lain 979 - - 979 Other assets

Jumlah 3.338.643 29.173 14.866 3.382.682 Total

2014

Belum jatuh Telah jatuh tempotempo dan tidak tetapi tidak

mengalami mengalami Mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/ penurunanNeither past due past due but nilai/ Jumlah/

nor impaired not Impaired Impaired Total

Giro pada bank lain 57.033 - - 57.033 Demand deposits with other banks Efek-efek 261.884 - - 261.884 Securities Kredit yang diberikan 1.789.003 137.903 6.805 1.933.711 Loans Tagihan akseptasi 32.944 - - 32.944 Acceptance receivablePendapatan bunga akrual 12.739 - - 12.739 Interest receivableAset lain-lain 1.313 - - 1.313 Other assets

Jumlah 2.154.916 137.903 6.805 2.299.624 Total

2013

Risiko Pasar Market Risk Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan terekspos pada risiko pasar yang terdiri atas risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perusahaan seperti kegiatan treasuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang, kegiatan pendanaan, serta kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance). Perusahaan senantiasa melakukan pengelolaan terhadap risiko pasar tersebut secara rutin dan/atau berkala.

In conducting its activities, the Company is exposed to market risk consisting of interest rate risk and foreign exchange risk. Market risk, among others present in the functional activity of the Company, such as treasury activities and investments in securities and financial markets, financing activities, and trade financing activities (trade finance). The Company always manages market risk on a regular basis and/or periodically.

Pemantauan terhadap risiko pasar dilakukan secara harian. Pemantauan tersebut antara lain dilakukan terhadap posisi surat berharga kategori available for sale (AFS) dan trading book (TB), Posisi Devisa Neto (PDN) serta transaksi mata uang asing.

The market risks are monitored on a daily basis. Monitoring, among others, was made to the securities categorized as available for sale (AFS) and trading book (TB), Net Open Position (NOP) and foreign exchange transactions.

- 75 -

Page 81: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

a. Risiko Suku Bunga a. Interest Rate Risk

Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan baik dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, yaitu meliputi risiko spesifik (menggunakan Metode Jatuh Tempo) dan risiko umum. Sedangkan risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa repricing gap dilakukan untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga (naik/turun) pada banking book tersebut terhadap pendapatan bunga bersih (NII). Pengelolaan risiko suku bunga dilengkapi dengan analisa sensitivitas secara periodik untuk mengukur dampak dari perubahan suku bunga yang signifikan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika suku bunga atas Risk Sensitive Asset (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL) yang didenominasikan dalam Rupiah lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar 1%, dan variabel lain dianggap tetap, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp 315 dan Rp 2.652 sebagai akibat dari tingginya/rendahnya pendapatan bunga RSL dengan suku bunga mengambang.

Management of interest rate risk of financial instruments carried on the position in both the trading book and the banking book. Interest rate risk in the trading book is calculated by standard methods in accordance with Bank Indonesia regulations, which include specific risk (using the Maturity method) and general risk. While, the interest rate risk in the banking book is managed by repricing gap analysis between Risk Sensitive Assets (RSA) and Risk Sensitive Liabilities (RSL). Repricing gap analysis conducted to measure the impact of changes in interest rates (up/down) on the banking book is the net interest income (NII). Management of interest rate risk sensitivity analysis features periodically to measure the impact of significant changes in interest rates. As of December 31, 2014 and 2013, if interest rates on Risk Sensitive Assets (RSA) and Risk Sensitive Liabilities (RSL) are denominated in Rupiah higher/lower respectively by 1%, the Company's interest income earnings potential after tax for the current year will be lower/higher by Rp 315 and Rp 2,652, as a result of higher/lower interest expense from the RSL and higher/lower interest income from floating rate RSL.

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:

The following table presents is the carrying amount, grouped according to maturity, of the Company's financial assets and liabilities exposed to interest rate risk as of December 31, 2014 and 2013:

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun

dengan 1 bulan/ s.d 3 bulan/ s.d 1 tahun/ s.d 2 tahun/1 month More than More than More than > 2 tahun/

or 1 month until 3 months until 1 year until More than Jumlah/less 3 months 1 year 2 years 2 years Total

Aset AssetsBunga Mengambang Floating rate

Giro pada bank lain 200.684 - - - - 200.684 Demand deposits with other banks Kredit yang diberikan 229.303 214.716 763.410 320.655 1.335.917 2.864.001 Loans

Liabilitas LiabilitiesBunga Mengambang Floating rate

Simpanan 725.589 - - - - 725.589 DepositsSimpanan dari bank lain 10.277 - - - - 10.277 Deposits from other banks

2014

- 76 -

Page 82: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Sampai > 3 bulan > 1 tahundengan 1 bulan/ > 1 bulan s.d 1 tahun/ s.d 2 tahun/

1 month s.d 3 bulan/ More than More than or 1 month until 3 months until 1 year until > 2 tahun/ Jumlah/

less 3 months 1 year 2 years 2 years Total

Aset AssetsBunga Mengambang Floating rate

Giro pada bank lain 57.033 - - - - 57.033 Demand deposits with other banks Kredit yang diberikan 16.731 136.987 193.136 639.956 946.901 1.933.711 Loans

Liabilitas LiabilitiesBunga Mengambang Floating rate

Simpanan 576.700 - - - - 576.700 DepositsSimpanan dari bank lain 9.172 - - - - 9.172 Deposits from other banks

2013

b. Risiko Nilai Tukar b. Foreign Exchange

Kebijakan pengelolaan risiko nilai tukar berpedoman pada batas Posisi Devisa Neto (PDN) sesuai ketentuan Bank Indonesia yaitu Perusahaan wajib mengelola dan memelihara PDN paling tinggi 20% dari Modal. Untuk memudahkan Treasury Dealer dalam melakukan pemantauan terhadap PDN, maka Perusahaan telah mengembangkan program bantu yang secara otomatis dapat menunjukkan PDN. Selain itu, pengelolaan risiko nilai tukar secara harian juga dilakukan Perusahaan dengan cara menghitung potensi kerugian yang mungkin timbul sebagai dampak dari adanya perubahan nilai tukar terhadap posisi Perusahaan.

Foreign exchange risk management policy is based on the Net Open Position (NOP) limits in accordance with Bank Indonesia, wherein the Company shall manage and maintain NOP for a maximum of 20% of the capital. To facilitate Treasury Dealers in monitoring the NOP, the Company has developed supporting program that can automatically show the NOP. In addition, the Company’s daily management of exchange rate risk is also done by calculating the potential losses that may arise as a result of changing in the exchange rate to the Company's position.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jika mata uang Rupiah melemah/menguat sebesar 2,00% dan 0,20% terhadap Dolar Amerika Serikat dengan asumsi variabel lain konstan, maka laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih tinggi (rendah) sebesar Rp 32 dan Rp 7, terutama diakibatkan dari Giro pada bank lain dan kredit diberikan, serta keuntungan (kerugian) penjabaran simpanan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

As of December 31, 2014 and 2013, if the Rupiah currency weakened/ strengthened by 2.00% and 0.20% respectively against the U.S. dollar, assuming other variables constant, the profit after tax for the current year will be higher (lower) by Rp 32 and Rp 7, mainly due to gains (losses) on translation of financial assets at fair value through profit or loss, debt securities classified as available for sale, as well as gains (losses) on translation of debt denominated in U.S. Dollars.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk Adanya ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana pihak ketiga dengan jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan dapat menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah.

The discrepancy between the period of third party funds with maturities of loans granted can cause problems that affect the Company's liquidity to meet its obligations to customers.

- 77 -

Page 83: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Perusahaan berusaha meningkatkan simpanan pada jangka waktu yang lebih panjang, mengintensifikasikan penagihan kepada debitur bermasalah dan terhadap kelebihan dana yang dimiliki diinvestasikan pada surat-surat berharga yang mempunyai imbal hasil yang tinggi serta rating yang baik.

To anticipate this, the Company is trying to increase savings in the longer-term, intensify billing to troubled debtors and any excess funds held are invested in securities that have a high returns and good rating.

Perusahaan menentukan suku bunga simpanan dengan memonitor pergerakan suku bunga yang dijamin Pemerintah dan mengkaji suku bunga bank pesaing. Suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan margin tertentu atas biaya pendanaan (cost of funds) Perusahaan.

The Company determines the interest rates on deposits by monitoring the movement of interest rates guaranteed by the Government and assess competitors' interest rates. Loan interest rate is determined by adding a certain margin on the Company’s cost of funding (cost of funds).

Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Thr table below shows the maturities of financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2014 and 2013:

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahundengan s.d. s.d. s.d. s.d.1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/1 month More than More than More than More than Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

or 1 month until 3 months until 6 months until 1 year until Jumlah/ Transaction Carriyingless 3 months 6 months 12 months 2 years Total cost value

Liabilitas Liabilities

Liabilities immediately Liabilitas segera 15.565 - - - - 15.565 - 15.565 payableSimpanan 3.136.815 554.680 137.683 26.861 - 3.856.039 - 3.856.039 DepositsSimpanan dari bank lain 40.651 13.750 - - - 54.401 - 54.401 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi 7.549 - - - - 7.549 - 7.549 Acceptance payablesBeban bunga akrual 10.261 - - - - 10.261 - 10.261 Accrued interestLiabilitas lain-lain 9.402 - - - - 9.402 - 9.402 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 3.220.243 568.430 137.683 26.861 - 3.953.217 - 3.953.217 Total Liabilities

2014

Sampai > 1 bulan > 3 bulan > 6 bulan > 1 tahundengan s.d. s.d. s.d. s.d.1 bulan/ 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ 2 tahun/1 month More than More than More than More than Biaya transaksi/ Nilai Tercatat/

or 1 month until 3 months until 6 months until 1 year until Jumlah/ Transaction Carriyingless 3 months 6 months 12 months 2 years Total cost value

Liabilitas Liabilities

Liabilities immediately Liabilitas segera 9.686 - - - - 9.686 - 9.686 payableSimpanan 1.966.774 294.806 20.169 40.390 - 2.322.139 - 2.322.139 DepositsSimpanan dari bank lain 29.102 - - - - 29.102 - 29.102 Deposits from other banksLiabilitas akseptasi - - - 32.944 - 32.944 - 32.944 Acceptance payablesBeban bunga akrual 6.074 - - - - 6.074 - 6.074 Accrued interestLiabilitas lain-lain 2.947 - - - - 2.947 - 2.947 Other liabilities

Jumlah Liabilitas 2.014.583 294.806 20.169 73.334 - 2.402.892 - 2.402.892 Total Liabilities

2013

Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional merupakan risiko yang melekat dalam aktivitas perbankan sehari-hari. Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kegagalan sistem, kesalahan manusia atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan.

Operational risk is the inherent risk in daily banking activities. Operational risk a rises from insufficiency and/or malfunction of internal processes, systems failure, human error or external problems affecting the operations of the Company.

- 78 -

Page 84: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Seiring dengan pertumbuhan usaha, Perusahaan berupaya untuk mengantisipasi dan mengendalikan seluruh faktor yang berpotensi menimbulkan risiko operasional. Untuk mencegah kerugian operasional, Perusahaan harus memastikan bahwa personil Perusahaan memiliki kualifikasi dan terlatih untuk seluruh aktivitas operasional dilakukan sesuai dengan sistem dan prosedur. Untuk memastikan bahwa personil memiliki kualifikasi yang baik, Perusahaan mengadakan pelatihan kepada segenap jenjang karyawan secara berkala untuk memahami sistem dan prosedur.

Along with the growth of business, the Company seeks to anticipate and control all the factors that could potentially lead to operational risk. To prevent the operational loss, the Company has to ensure that the Company’s personnel are qualified and for all operational activities that are carried out in accordance with the system and procedures. To ensure that personnel have good qualifications, the Company conducts training to all levels of its employees on a regular basis to understand the systems and procedures.

Efektivitas pengawasan melekat oleh Kepala Operasional terhadap bawahan merupakan hal yang menjadi perhatian Direksi dan Komisaris Perusahaan. Melalui penerapan sistem pengendalian intern yang terintegrasi pada setiap organisasi dan berfungsinya unit kerja independen seperti Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Unit Kerja Kepatuhan, pengawasan yang efektif tentu dapat direalisasikan oleh Perusahaan.

Effective supervision by the Head of Operations to subordinate is become the concerns of the Company’s Directors and Commissioners. Through the implementation of an integrated internal control system in every organization and functioning of independent units such as the Internal Audit Unit (SKAI), Risk Management Unit (SKMR) and Compliance Unit, the effective supervision can be realized by the Company.

Risiko Hukum Legal Risk Risiko hukum dapat ditimbulkan oleh kelemahan dalam sistem legal atau adanya gugatan hukum atau kelemahan dalam kontrak.

Legal risk is the risk a rising from the weaknesses in the legal system or any lawsuit or weakness in the contract.

Untuk meminimalkan risiko hukum, Perusahaan selalu memastikan bahwa semua kegiatan dan hubungan usaha antara Perusahaan dengan pihak ketiga didasarkan pada peraturan dan kondisi yang mampu melindungi kepentingan Perusahaan dari segi hukum.

To minimize legal risks, the Company always ensures that all the activities and the business relationship between the Company and third parties based on the rules and conditions will protect the interests of the Company in terms of the law.

Risiko Stratejik Strategic Risk Risiko stratejik adalah potensi kerugian yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal.

Strategic risk a rises from insufficient determination and implementation of the Company’s strategies, incorrect business decision or irresponsiveness to external changes.

Rencana kerja dan rencana yang telah ditetapkan Perusahaan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perusahaan pada setiap jenjang organisasi, dan memantau kemajuan yang dicapai dari realisasi anggaran dan kinerja sesuai dengan yang telah rencana yang telah ditetapkan.

Work plan and the Company’s approved plan is communicated to all of the Company's officers and employees at every level of the organization, and monitor the progress of the realization of the budget and performance in accordance with the approved plan.

- 79 -

Page 85: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Risiko Kepatuhan Compliance Risk

Risiko kepatuhan adalah potensi kerugian akibat Perusahaan tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko kepatuhan bersumber dari perilaku hukum yakni perilaku/aktivitas Perusahaan yang menyimpang atau melanggar dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan dan perilaku organisasi yakni perilaku/akitivitas Perusahaan yang menyimpang atau bertentangan dengan standar yang berlaku secara umum.

Compliance risk is the potential loss due to the Company did not comply and/or implement legislation and regulations. Compliance risks derived from the law behavior such as the Company’s behavior/activity that deviates or violates the provisions or regulations, and the organizational behavior such as the Company behavior/activity that deviates or against the generally accepted standards

Pengendalian risiko kepatuhan dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan kerugian dari aktivitas Perusahaan yang menyimpang dari peraturan perundangan, ketentuan dan standar yang berlaku umum. Untuk menjaga agar setiap aktivitas Perusahaan senantiasa patuh kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, secara rutin telah dilakukan sosialisasi dan diseminasi peraturan-peraturan (melalui training dan edaran memorandum) ke seluruh unit kerja terkait agar setiap peraturan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Untuk menumbuhkan kesadaran seluruh karyawan akan pentingnya kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan, Perusahaan telah menyusun kebijakan kepatuhan sebagai panduan bagi semua pihak dalam organisasi Perusahaan dan telah diberlakukan secara formal. Untuk memastikan kepatuhan operasional Perusahaan terhadap seluruh ketentuan dan peraturan yang terkait maka harus dipastikan bahwa seluruh sistem dan prosedur operasional telah memenuhi ketentuan dan peraturan otoritas yang berlaku. Oleh karena itu, Perusahaan telah melakukan proses evaluasi terhadap kebijakan dan prosedur internal yang dilakukan oleh Unit Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern dan satuan kerja terkait lainnya terhadap setiap sistem, prosedur atau kebijakan intern yang akan atau sudah diterbitkan. Dengan demikian, setiap potensi ketidakpatuhan Perusahaan terhadap ketentuan atau peraturan perudang-undangan dapat dideteksi dan diperbaiki. Agar perilaku organisasi tidak menyimpang dari standar, Perusahaan telah membuat code of conduct yang berisi etika yang harus dilaksanakan oleh setiap karyawan. Sedangkan, untuk meminimalkan risiko kepatuhan, Perusahaan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti Ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset Produktif (KAP), Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Produktif, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), dan lainnya.

Compliance risk control is to minimize the possible loss from the Company's activities that deviates the laws, rules and generally accepted standards. To maintain that every activity in the Company always comply with the prevailing laws and regulations, routinely socialization and dissemination of the regulations (through training and circular memorandum) to all related units are performed, so that each rule can be understood and implemented correctly. To raise the employees’ awareness of the importance of compliance with rules and regulations, the Company has prepared compliance policies as the guidance to all parties in the Company’s organization and they have been applied formally. To ensure the compliance of the Company's operations to all the related rules and regulations, it must be ensured that the entire system and operational procedures have been complied with the applicable regulatory authorities. Therefore, the Company has conducted evaluation process of the internal policies and procedures carried out by the Unit Compliance, Risk Management Unit, the Internal Audit Unit and other related business units for each of the systems, procedures or internal policies that will or has been issued. Thus, any potential non-compliance of the provisions of the Company or regulations can be detected and revised. In order for organizational behavior not to deviate from the standard, the Company has established a code of conduct that contains the ethics that must be implemented by every employee. Meanwhile, to minimize compliance risk, the Company always comply with related laws and regulations and other applicable provisions, such provisions include Capital Adequacy Ratio (CAR), Productive Asset Quality (KAP), Allowance for impairment losses (CKPN) on Productive Assets, Legal Lending Limit (LLL), and others.

- 80 -

Page 86: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Dalam rangka menerapkan manajemen risiko kepatuhan yang efektif, Perusahaan juga telah melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya eksposur risiko kepatuhan, yaitu :

In order to implement an effective compliance risk management, the Company has identified and managed the factors that can cause the increment of risk exposure in compliance, as follows:

• Penerapan Good Corporate Governance

(GCG) secara efektif untuk memastikan dan memantau kepatuhan terhadap setiap peraturan dan persyaratan eksternal maupun internal.

• Implementation of effective Good Corporate Governance (GCG) to ensure and monitor the compliance with all regulations and requirements of both external and internal.

• Melakukan pemantauan terhadap setiap perubahan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memastikan penerapannya pada Perusahaan.

• Monitoring of any changes in the provisions of the prevailing regulations and laws and to ensure that such are implemented by the Company.

• Melakukan penilaian secara aktif dan berkala terhadap kecukupan kebijakan pedoman dan prosedur internal yang dimiliki oleh Perusahaan untuk memastikan kesesuaiannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

• Conduct active and periodic review of the adequacy for the Company’s existing internal policies and procedures to ensure the compliance with prevailing regulations and laws

• Compliance analysis atas rencana dan

pengembangan produk dan aktivitas baru guna memastikan kepatuhannya terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

• Memantau pelaksanaan, diantara lain

dalam hal modal (CAR), Batas Minimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), dan Non-Performing Loan (NPL).

• Identify and analyze on the compliance analysis for planning and developing of new products and activities to ensure compliance with prevailing regulations and laws.

• Monitoring the implemention of prudent banking, among others, in terms of capital (CAR), Legal Landing Limit (LLL), Net Open Position (NOP), and the Non-Performing Loan (NPL).

Risiko Reputasi Reputation Risk Risiko reputasi antara lain dapat timbul dari pemberitaan negatif menyangkut operasional Perusahaan atau persepsi negatif tentang Perusahaan.

Reputational risk, among others, arises from negative publicity regarding the Company's operation or negative perceptions about the Company.

Salah satu usaha yang dilakukan Perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan risiko reputasi adalah dengan mengoptimalkan fungsi Unit Pengaduan Nasabah. Unit ini berfungsi untuk menerima dan menyelesaikan keluhan dari nasabah Perusahaan terkait dengan produk dan layanan Perusahaan.

One of the Company’s efforts to enhance the reputation risk management is to optimize the functionality of Customer Complaints Unit. This unit has a function to receive and resolve complaints from the Company’s customers related to the Company's products and services.

Penilaian Profil Risiko Risk Profile Assessment Secara berkala Perusahaan melakukan penilaian risiko terhadap delapan risiko di atas sebagaimana telah diatur oleh Bank Indonesia/ Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian risiko dilakukan melalui proses self-assessmen) untuk menghasilkan profil risiko yang terdiri dari risiko inheren yaitu risiko yang melekat pada aktivitas Perusahaan dan kualitas penerapan manajemen risiko.

The Company periodically conducted risk assessment of the eight risks mentioned above as stipulated by Bank Indonesia/Financial Services Authority. The Company’s risks assessment is evaluated through self assessment process by making a risk profile which consists of inherent risks such as the attached risk to the Company’s activities and quality of implementing risk management.

- 81 -

Page 87: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Hasil penilaian profil Perusahaan pada tanggali 31 Desember 2014, yang disampaikan kepada Bank Indonesia pada tanggal 22 Januari 2015, menunjukkan bahwa tingkat risiko secara komposit tergolong Low to Moderate, dengan risiko inheren tergolong Low to Moderate dan kualitas Penerapan Manajemen Risiko tergolong Satisfactory.

The Company’s profile assessment results as of December 31, 2014 is, submitted to Bank Indonesia on January 22, 2015, has showed that the risk composite level is classified as Low to Moderate, with the inherent risk classified as Low to Moderate. and risk management quality is classified Satisfactory.

29. Manajemen Permodalan 29. Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan wajib untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebagaimana ditetapkan oleh Bank Indonesia.

The main objective of the Company's capital management is to ensure that the company maintains a healthy capital ratios in order to support the business and maximize shareholder value. The Company is required to meet the Capital Adequacy Ratio (CAR) as stipulated by Bank Indonesia.

Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan kepada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% pada tahun 2014 dan 2013 dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.

Management used regulatory capital ratio to monitor capital adequacy, in accordance with industry standards. Bank Indonesia's approach to capital measurement is primarily based on the monitoring of capital requirements that are required (measured as 8% in 2014 and 2013 from risk-weighted assets) to available capital.

Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan modal yang diwajibkan sepanjang tahun.

The Company has complied with all capital requirements that are required through out the year.

Perhitungan rasio kecukupan modal pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

The calculation of CAR as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:

2014 2013

I. Komponen Modal I. Capital components

A. Modal inti A. Core capital1. Modal disetor 585.000 385.000 1. paid-up capital2. Cadangan Tambahan Modal 2. additional capital

a. Dana Setoran Modal a. Fund capital contributionb. Saldo laba yang tidak ditentukan b. Retained earning is not determined

penggunaannya setelah diperhitungkan use after deductionpajak (100%) *) 38.460 29.660 tax (100%)*)

c. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan c. Profit for the year after deductionpajak (50%) *) 8.573 4.248 tax (50%)*)

d. Selisih kurang antara Penyisihan Penghapusan d. Less difference between AllowanceAset (PPA) dan cadangan kerugian penurunan (33.966) (22.561) Aset (PPA) and the allowance for impairment lossesnilai atas aset produktif value over productive assets

B. Modal Pelengkap (Maksimum 100% dari Modal Inti) B. Supplementary capital (Maximum 100% of core capital)Cadangan Umum Penyisihan Penghapusan General Reserves Productive Asset Allowance / PPAP

Aset Produktif/PPAP (maksimum (maximum 1,25% from ATMR)1,25% dari ATMR) 39.702 26.070

II. Jumlah Modal 637.769 422.418 II. Total Capital

*) Tidak termasuk dampak pajak tangguhan *) Excluding the impact of deferred tax

- 82 -

Page 88: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

2014 2013

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) III. Risk Weighted Assets (RWA)Risiko kredit 2.963.918 2.049.985 Credit riskRisiko operasional 155.618 104.833 Operational riskRisiko pasar 74.055 16.154 Market risk

Jumlah ATMR untuk risiko kredit, pasar dan operasional 3.193.591 2.170.972 Total RWA for credit risk, market and operational

IV. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) IV.Capital Adequacy Ratio (CAR)yang tersedia (%) available (%)

KPMM dengan memperhitungkan CAR withrisiko kredit dan operasional 20,44% 19,60% credit risk and operational risk

KPMM dengan memperhitungkan CAR withrisiko kredit dan pasar dan operasional 19,97% 19,46% credit risk, market and operational

V. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang V. Capital Adequacy Ratio requireddiwajibkan (%) 8,00% 8,00% (%)

30. Lainnya 30. Others

a. Rasio Non-Performing Loan (NPL) Perusahaan secara bruto pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar 0,52% dan 0,35%, sedangkan secara neto adalah sebesar 0,46% dan 0,26%.

a. The ratio of Non-Performing Loans (NPL) of the Company (at gross) as of December 31, 2014 and 2013 is 0.52% and 0.35%, respectively, while the ratio at net is 0.46% and 0.26%, respectively.

b. Rasio aset produktif bermasalah terhadap

jumlah aset produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 0,29% dan 0,22%.

b. The ratios of impaired productive assets to total productive assets as of December 31, 2014 and 2013 are 0.29% and 0.22%, respectively.

c. Rasio cadangan kerugian penurunan nilai

aset keuangan yang dibentuk terhadap aset produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing 0,19% dan 0,20%.

c. The ratio of allowance for impairment losses of financial assets to productive assets as of December 31, 2014 and 2013 respectively 0.19% and 0.20%.

d. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

tidak terdapat penyediaan dana Perusahaan yang melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

d. As of December 31, 2014 and 2013, there was no provision of funds which exceed the Company's Lending Limit (LLL).

e. Rasio kredit yang diberikan terhadap

simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 73,44% dan 82,37%.

e. The ratio of loans to deposit ratio (LDR) as of December 31, 2014 and 2013 is 73.44% and 82.37%, respectively.

f. Imbal hasil aset atau Return on Assets

(ROA) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 0,64% dan 0,36%.

f. Return on Assets (ROA) is 0.64% and 0.36% for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.

g. Imbalan hasil ekuitas atau Return of Equity

(ROE) untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 2,96% dan 2,13%.

g. Return on Equity (ROE) is 2.96% and 2.13%, for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.

- 83 -

Page 89: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

h. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).

h. Application of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU and PPT).

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya Perusahaan senantiasa menerapkan ketentuan dari APU dan PPT serta melakukan penyempurnaan atas kebijakan dan prosedur dimaksud, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/27/PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Penadanaan Terorisme (APU dan PPT) dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/21/DPNP tanggal 14 Juni 2013 perihal Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.

In conducting its operations the Company continues to apply the provisions of the AML and CFT and make improvements on policies and procedures referred to, in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 14/27/PBI/2012 dated December 28, 2012 on the Implementation of Anti-Money Laundering and Combating the funding of terrorism (APU and PPT) and Bank Indonesia Circular No. 15/21/DPNP dated June 14, 2013, concerning the Application of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism for Commercial Banks.

Atas dasar peraturan tersebut diatas, Perusahaan juga telah membentuk Unit Kerja Khusus (UKK) yang bertanggungjawab atas pelaksanaan program APU & PPT dan mewajibkan seluruh unit kerja operasional untuk melaksanakan program APU & PPT dimaksud dan berada dibawah kordinasi UKK Kantor Pusat. Hal ini dikarenakan unit kerja operasional sebagai garda terdepan akan berhadapan langsung dengan pihak nasabah (existing customer) atau nasabah yang bersifat walk-in customer (WIC).

On the basis of the above regulations, the Company has also established a Special Working Unit (UKK) which is responsible for the implementation of APU and PPT program and requires all operational units to implement APU and PPT program intended and under the coordination of the UKK Headquarters. This is because the operational units as the frontline will be dealing directly with the customers (existing customers) or customers that are walk-in customers (WIC).

Selanjutnya UKK Kantor Pusat akan melakukan penilaian atas pelaksanaan ketentuan tersebut secara triwulan.

Further more UKK Head Office will conduct an assessment of the implementation of the provisions on a quarterly basis.

Hal lain yang dilakukan secara berkesinambungan adalah pengkinian terhadap data nasabah yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan berdasarkanrisiko yang melekatpada setiap nasabah. Adapun hasil pengkinian data nasabah tersebut akan dikirim kepada Bank Indonesia melalui Laporan Pokok - Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan.

Another basis is the updating of the customer data which is done by using an approach based on the risk inherent in each customer. The results of the customer data update will be sent to Bank Indonesia through the Main Report-Main Duties Compliance Director.

Guna meningkatkan pemahaman karyawan tentang ketentuan APU & PPT, maka telah dilakukan pelatihan untuk karyawan baru terutama untuk front liner & marketing serta program refreshment training secara berkala kepada seluruh karyawan.

In order to increase employee understanding of the provisions of APU & PPT, it has done training for new employees, especially for the front liner and marketing as well as refreshment training programs on a regular basis to all employees.

- 84 -

Page 90: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

Pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawan Perusahaan mengenai APU dan PPT dan peraturan prudential banking dilakukan oleh Unit Kepatuhan guna mewujudkan budaya kepatuhan pada seluruh lini bisnis Perusahaan. Pelatihan dilakukan melalui e-learning yang dapat diakses oleh karyawan Perusahaan serta melalui metode tatap muka secara periodik.

Periodic training to all employees regarding the APU and PPT and prudential banking regulations made by the Compliance Unit in order to create a culture of compliance in all business lines of the Company. Training is done through e-learning that can be accessed by employees of the Company and through face-to-face method periodically.

Disamping itu, Direksi juga turut melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas penerapan program APU dan PPT. Hingga saat ini, Perusahaan masih terus melakukan penyesuaian dan penyempurnaan pelaksanaan penerapan program APU dan PPT tersebut.

In addition, the Board of Directors also supervise and is responsible for the implementation of the APU program and PPT. Till this time, the Company continues to make adjustments and improve the implementation of the program implementation of the APU and PPT.

i. Jaminan Pemerintah Terhadap Liabilitas

Pembayaran Bank Umum i. Government Guarantee on Obligations of

Private Banks

Sejak tahun 2005, program Penjaminan Pemerintah dilaksanakan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Since 2005, the Government Guarantee program has been carried out by the Deposit Guarantor Agency.

LPS akan membayarkan klaim penjaminan yang layak dibayar setelah melalui prosedur rekonsiliasi dan/atau verifikasi sesuai dengan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan (PLPS) yang berlaku.

The Deposit Guarantor Agency will settle the qualified guaranteed claims based on results of reconciliation and/or verification procedures in accordance with prevailing Deposit Guarantor Agency Regulations.

31. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perusahan yang didokumentasikan dalam Akta No. 34 tanggal 6 Februari 2015 dari Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi notaris di Jakarta, telah disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 585.000 menjadi Rp 731.250 yang diambil dan disetor seluruhnya sebesar Rp 146.250 atau sebanyak 146.250.000 (seratus empat puluh enam juta dua ratus lima puluh) saham oleh International Finance Corporation.

32. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan

Baru

31. Events after the Reporting Period Based on the Shareholders Resolution of the Company as documented in the Deed No. 34 dated February 6, 2015 from Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, a public notary in Jakarta, has approved an increase in the issued and paid up capital from Rp 585,000 to 731,250 which is entirely taken and paid amounted to Rp 146,250 or 146,250,000 (one hundred and forty six million two hundred and fifty) shares were taken and paid by International Finance Corporation.

32. Prospective Accounting Pronouncements

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) baru dan revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) revisi yang berlaku efektif pada periode yang dimulai 1 Januari 2015 sebagai berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has issued the following new and revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAKs) and revised Interpretation of Financial Accounting Standard (ISAK) which will be effective for annual period beginning January 1, 2015 as follows:

- 85 -

Page 91: bankmayora.com · No.AHU-31402.AH.01.02.Tahun 2013, pada tanggal 11 Juni 2013. PT Bank Mayora (“the Company”) was established in 1989 based on Notarial Deed No. 14 datedFebruary

PT BANK MAYORA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 (Angka-angka Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT BANK MAYORA Notes to Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Figures are Presented in Millions of Rupiah, unless Otherwise Stated)

PSAK PSAK

a. PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

a. PSAK No. 1 (Revised 2013), Presentation of Financial Statements

b. PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

b. PSAK No. 4 (Revised 2013), Separate Financial Statements

c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura bersama

c. PSAK No. 15 (Revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures

d. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja d. PSAK No. 24 (Revised 2013), Employee Benefits

e. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan

e. PSAK No. 46 (Revised 2014), Income Taxes

f. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

f. PSAK No. 48 (Revised 2014), Impairment of Assets

g. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian

g. PSAK No. 50 (Revised 2014), Financial Instruments: Presentation

h. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

h. PSAK No. 55 (Revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement

i. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan

i. PSAK No. 60 (Revised 2014), Financial Instruments: Disclosures

j. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian

j. PSAK No. 65, Consolidated Financial Statements

k. PSAK No. 66, Pengaturan Bersama k. PSAK No. 66, Joint Arrangements l. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain l. PSAK No. 67, Disclosures of Interests in

Other Entities m. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar m. PSAK No. 68, Fair Value Measurements

ISAK ISAK ISAK No. 26 (Revisi 2014), Penilaian Kembali Derivatif Melekat

ISAK No. 26 (Revised 2014), Reassessment on Embeded Derivatives

Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Company is still evaluating the effects of these new and revised PSAK and ISAK and has not yet determined the related effects on the financial statements.

******

- 86 -