Upload
ditanh
View
73
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
OBAT HIPERTENSI
GOLONGAN DIURETIK
Efficacy
Meningkatkan ekskresi natrium, air, klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan ekstraselue, aliran darah ke jantung menurun sehigga TD menurun.
Safety dan suitability sama dengan di setiap golongan
GOLONGAN OBATEFFICACYSAFETYSUITABILITY
Golongan Tiazid
Menghambat transport bersama (symport) Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga ekskresi Na+ Cl- meningkat
Tempat kerja : Hulu Tubulus Distal
Info tambahan:
Meupakan obat utama dalam terapi HT
Dapat digunakan obat tunggal atau kombinasi
Dapat dikombinasi dengan AH lainnyakarena dapat meningkatkan efektivitas AH lain dengan mekanisme kerja yang berbeda sehingga dosisnya dapat dikurangi serta mencegah retensi cairan .
Interaksi obat : NSAID terutama indometasin karena NSAID menghambat PG yg berperan penting dalam pengaturan aliran darah ke ginjal.
Diberikan 2-4 bulan (biasanya 3 bln)
gol.tiazid lebih efektif dari diuretik loop
Pemberian obat jangan malam hari untuk menghindari diuresis pada malam hari Hypokalemia
Hiponatremia
Hipomagnesemia
Hiperkalsemia
Meningkatkan kadar kolesterol, LDL, dan Trigliserida
Pada penderita DM ( hiperglikemia karena mengurangi produksi insulin
Kadang-kadang gangguan seksualIndikasi:
Gagal jantung kongestif
HT pada orang tua
Isolated systolic HT
KI:
Pasien gagal ginjal
GOUT
Kehamilan (tdk mutlak)
Golongan Diuretik Kuat (LOOP DIURETICS) Menghambat reabsorpsi elektrolit dan air
Menghambat kotransport Na+ K+ Cl- Tempat Kerja: Ansa Henle Asenden bagian epitel tebal
T1/2 singkat
Pemberian obat jangan malam hari untuk menghindari diuresis pada malam hari
Hiperkalsiuria
Hiperkalsemia
Yg lainnya sama dengan tiazid
Otoksisitas
Hipotensi
Reaksi alergiI:
Gagal jantung kongestif
Infifisiensi ginjal (kreatinin serum >2,5 mg/dl)
KI:
Hipotensi
hiperkalsemia
Golongan Diuretik Hemat Kalium Penghambat antiport Na+/K+ (reabsorpsi Na+dan sekresi K+)
Disebut juga antagonis aldosterone/ antialdosteron
Tempat Kerja: Hilir tubulus distal dan duktus kolengentes
Harus dikombinasi dengan diuretic lain
Pemberian obat jangan malam hari untuk menghindari diuresis pada malam hari Hipokalemia jika tidak dikombinasi
Hiperkalemia jika diberikan pada pasien gagal ginjal atau dikombinasi dengan ACE, ARB, beta blocker, NSAID, dan suplemen kalium.I:
Gagal jantung kongestif
Pasca infark miokard
Sindrom conn
Hiperurisemia
Hypokalemia
Intoleransi glukosa
KI:
Gagal ginjal
Hyperkalemia
Kreatinin serum >2,5 mg/dl
Golongan Tiazid
OBATKeterangan tambahanDOSISBSOHARGA
Hidroklorotiazid T1/2 : 6-15 jamHT: 1 x 12,5 mg (pagi hari) p.c
EDEMA: 1-2 x 25-100 mg
PEMELIHARAAN: 2-3 x seminggu 25-100 mgTablet : 25 mg dan 50 mgRp 6.000,- /100 tablet
Klortalidon Mulai kerja : 2 jam bertahan sampe 24-72 jam
T1/2 : 54 jamHT: 1 x 12,5 mg (pagi hari) p.c
EDEMA: setiap 2 hari 100-200 mg
PEMELIHARAAN: 20-50 mg sehariTablet: 50 mg-
Indapamid T1/2 : 15-18jam
HT: 1 x 2,5 mg (pagi hari) p.c dapat dikombinasi denga beta-blockerTablet: 2,5 mg-
MefrusidaMulai kerja setelah 6 jam
Dan bertahan 20-24 jam HT : 1 x 12,5 mg (pagi hari) p.c
EDEMA : 25 100 mg sehari-
Metolazon 1 x 2,5-5 mg Tablet: 2,5; 5; 10 mg-
Golongan Diuretik Kuat
OBATKeterangan TambahanDOSISBSOHARGA
FurosemidT1/2 : 30-60 menit
Mulai kerja
Oral : 30-60 menit dan bertahan 4-6 jam
IV : beberapa menit 2,5 jamOral : 2-3 x 40-80 mg p.c (pagi hari atau jika perlu)
IV : 20-40 mg perlahanTablet : 40 mg
Ampul : 20 mgTab 40 mg Rp 13.000,- /box (10 strip)
Injeksi 20 mg Rp 2.450,-/ampul
Torasemid1-2 x2,5-10 mg Tablet : 5, 10, 20, 100 mg
Ampul : 10 mg/ml
(2 dan 5 ml)-
Bumetanid3-4 x 0,5-4 mg p.c dan bila perluTablet 0,5;1; 2 mg-
As.etakrinatEfeknya pesat dan kuat, bertahan 6-8 jamOral : 1-3 x 50 mg p.c
IV : perlahan 50 mg garam NaTablet 25 dan 50 mg-
Golongan Diuretik Hemat Kalium
OBATKeterangan TambahanDOSISBSOHARGA
AmiloridT1/2 : 6-9 jamBertahan sampai 24 jam1-2 x 5 mg a.c oral maksimal 20 mg perhariTablet 2,5 mgRp 1.100,-/tablet
SpironolaktonT1/2 : 2 jam
Bertahan beberapa hari
ES tambahan : antiandrogen (untuk pria) dan nyeri buah dada dan gangguan haid (untuk wanita)1 x 25-100 mg pada waktu makan oralTablet : 25 dan 100 mgTablet 25 mg Rp 345,-
Tablet 100 mg Rp 1.000,-
Triamterene T1/2 : 2 jam
Bertahan kurang lebih 8 jam1 2 x 50 mg p.c maksimal 200 mg perhariTablet 50 dan 100 mg-
GOLONGAN SIMPATOLITIK
Beta bloker
Obat Beta blocker adalahobat yang memblok reseptor beta dan tidak mempengaruhi reseptor alfa. Atau bisa juga diartikan seperti obat-obat yang menghambat norepinephrine dan epinephrine (adrenaline) agar tidak berikatan dengan reseptor-reseptor beta. Obat beta blockers dapat jugadisebut sebagai memblokir beta-adrenergic agen, antagonis beta-adrenergic atau beta antagonis.
Jenis - jenis Obat Beta Blocker1. acebutolol
2. betaxolol
3. bisoprolol
4. esmolol
5. propranolol
6. atenolol
7. labetalol
8. carvedilol
9. metoprolol
10. nebivolol
Propranolol tablet mengandung Propranolol 10 mg dan 40 mg.
FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT)Propranolol adalah suatu obat penghambat beta-adrenoseptor yang terutama digunakan untuk terapi takiaritmia dan antiangina.
Prapronol mempunyai khasiat menghambat kecepatan konduksi impuls dan mendepresi pembentukan fokus ektopik.
Perbedaannya dengan kinidin adalah propranolol tidak memiliki efek antikolinergik, sehingga tidak mengakibatkan takikardia paradoksal.
INDIKASI Angina
Aritmia
Hipertensi
Pencegahan migrain
KONTRAINDIKASI Penderita asma bronkial dan penyakit paru obstruktif menahun yang lain,
Penderita asidosis metabolik (diabetes melitus) Penderita dengan payah jantung termasuk payah jantung terkompensasi dan yang cadangan kapasitas jantungnya kecil,
Kardiogenik syok,
Bila ada atrioventricular block (AV block) derajat 2 dan 3.
EFEK SAMPING Kardiovaskular : bradikardia, gagal jantung kongestif, blokade A-V, hipotensi, tangan terasa dingin, trombositopenia purpura, insufisiensi ginjal.
Susunan saraf pusat : rasa capai, lemah dan lesu, depresi mental/insomnia, sakit kepala, gangguan visual, halusinasi.
Gastrointestinal : mual, muntah, mula, epigastric distress, diare, konstipasi ischemic colitis, flatulen.
Pernafasan : bronkospasme.
Hematologik : diskrasia darah (trombositopenia, agranulositosis).
Lain-lain : gangguan fungsi ereksi, impoten, alopesia, mata kering, alergi.
INTERAKSI OBAT Aluminium hidroksida gel mengurangi absorpsi propranolol di dalam usus.
Etanol memperlambat absorpsi propranolol.
Fenitoin, fenobarbital dan rifampisin mempercepat klirens propranolol.
Bila diberikan bersama klorpromazin akan menaikkan kadar kedua obat tersebut di dalam plasma.
Klirens antipirin, lidokain, dan teofilin akan berkurang bila diberikan bersama dengan propranolol.
Simetidin akan mengurangi metabolisme propranolol di dalam hati, memmperlambat eliminasi dan meningkatkan kadar di dalam plasma.LABETALOL
Labetalol merupakan blocker reseptor alpha-adrenergic dan beta-adrenergic yang digunakan sebagai antihipertensi. Obat ini bekerja dengan cara memblokir reseptor adrenergic yang memperlambat kecepatan sinus jantung, menurunkan resistansi peripheral vascular.
Indikasi:hipertensi
Dosis: Dosis diberikan sebanyak 100 mg melalui mulut (per oral), 2 kali sehari
Boleh menambahkan dosis hingga 200-400 mg/hari melalui mulut (per oral) setelah 2 minggu
Dosis maksimum: 2400 mg/hari
EfekSamping:Efek CNS (kelelahan, depresi, pusing, kebingungan, gangguan tidur); Efek CV (gagal jantung, sumbatan jantung, kedinginan, impotensi pada laki-laki); Efek berturut-turut (bronchospasma pada pasien yang rentan & obat-obatan dengan beta1 harus digunakan secara selektif pada pasien ini); Efek GI (N/V, diare, konstipasi); Efek metabolik (bisa memproduksi hiper atau hipoglikemia, perubahan dalam serum kolesterol & trigliserid.Instruksi Khusus: Berkontra-indikasi denganbradycardia,sebelumnya ada tingkatan AV block yang tinggi, sindrom sakit sinus dan kegagalan LV yang tak stabil.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien bronchopasma, asma, atau penyakit sumbatan pernapasan. Gunakan dengan hati-hati dengan tingkatan block pertama, depresi, pasien dengan PVD, dan pasien yang menggunakan insulin.
Beta-blocker mungkin menutupi gejala hipertiroid & hipoglikemia dan mungkin memperburukpsoriasis.
Pasien jangka panjang sebaiknya tidak berhenti dengan tiba-tiba, harus berhenti secara bertahap selama 1-2 minggu.
ACEBUTOLOL
Acebutolol adalah obat kardioselektif jenis beta-adrenergic antagonist dengan sedikit pengaruh pada reseptor cabang tenggorokan. Obat tersebut memiliki efek menstabilkan dan efek seperti quinidine pada irama jantung.
DosisMelalui mulut (per oral) sebanyak 200 mg diberikan 2 kali sehari atau 400 mg diberikan 1 kali sehari.
Dosis maksimum: 1200mg/hari.Indikasi:Untuk pengobatan hipertensi dan irama cepat ventrikular pada orang dewasa.EfekSamping:Efek CNS (kelelahan, depresi, pusing, kebingungan, gangguan tidur); Efek CV (gagal jantung, sumbatan jantung, kedinginan, impotensi pada laki-laki); Efek berturut-turut (bronchospasma pada pasien yang rentan & obat-obatan dengan beta1 harus digunakan secara selektif pada pasien ini); Efek GI (N/V, diare, konstipasi); Efek metabolik (bisa memproduksi hiper atau hipoglikemia, perubahan dalam serum kolesterol & trigliserid.InstruksiKhusus:1. Berkontra-indikasi dengan bradycardia, sebelumnya ada tingkatan AV block yang tinggi, sindrom sakit sinus dan kegagalan LV yang tak stabil.2. Gunakan dengan hati-hati pada pasien bronchopasma, asma, atau penyakit sumbatan pernapasan. Gunakan dengan hati-hati dengan tingkatan block pertama, depresi, pasien dengan PVD, dan pasien yang menggunakan insulin.3. Beta-blocker mungkin menutupi gejala hipertiroid & hipoglikemia dan mungkin memperburuk psoriasis.4. Pasien jangka panjang sebaiknya tidak berhenti dengan tiba-tiba, harus berhenti secara bertahap selama 1-2 minggu.Mekanisme belum jelas, tetapi diperkirakan ada beberapa cara : pengurangan denyut jantung dan kontraktilitas miokard menyebabkan curah jantung berkurang, hambatan pelepasan NE melalui hambatan reseptor beta-2 prasinaps, hambatan sekresi renin melalui reseptor beta-1 di ginjal; dan efek sentral
ESO : bronkospasme, memperburuk gangguan pembuluh darah perifer, rasa lelah, insomnia, eksaserbasi gagl jantung, menutupi gejala hipoglikemia, menurunkan kadar kolesterol HDL (kecuali dengan ISA dan labetolol), dan mengurangi kemampuan berolahraga
I : hipertensi ringan sampai sedang dengan PJK atau dengan aritmia SV maupun ventrikuler tanpa kelainan konduksi, pada penderita muda dengan sirkulasi hiperdinamik, dan pada penderita yang memerlukan antidepresan trisiklik atau antipsikotik
KI : penderita dengan asma, PPOM, gagal jantung dengan disfungsi sistolik, blok jantung derajat 2 dan 3, sick sinus syndrome, dan penyakit vaskuler perifer; harus digunakan hati-hati pada penderita diabetes
Non-selektif agen
Alprenolol
Bucindolol
Carteolol
Carvedilol (memiliki tambahan -memblokir aktivitas)
Labetalol (memiliki tambahan -memblokir aktivitas)
Nadolol
Penbutolol (intrinsik memiliki aktivitas simpatomimetik)
Pindolol (intrinsik memiliki aktivitas simpatomimetik)
Propranolol
Timolol
1-agenSelektif
Acebutolol (intrinsik memiliki aktivitas simpatomimetik)
Atenolol
Betaxolol
Bisoprolol
Celiprolol
Esmolol
Metoprolol
Nebivolol
2-Selektifagen
Butaxamine (lemah -adrenergik aktivitas agonis) - Tidak ada aplikasi klinis yang umum, tetapi digunakan dalam percobaan.
ICI-118 Sangat selektif2-adrenergikreseptor antagonis - Tidak ada aplikasi klinis dikenal, tetapi digunakan dalam percobaan karena spesifisitas reseptor yang kuat.
1. Interaksi beta-blocker dengan anti hipertensi.
Beta-blocker dengan diuretika.
Diuretika sering digunakan untuk terapi hipertensi. Tapi kalau diuretika saja maka hasil terapinya terbatas. Untuk mencapai hasil yang lebih baik maka sebaiknya dikombinasikan dengan anti hipertensi lain. Percobaan di klinik menunjukkan bahwa kombinasi beta-blocker denganl diuretika diperoleh kerja anti hipertensi yang lebih baik. Dalam hal ini tidak terjadi postural hipotensi dan tachycardi yang disebabkan oleh diuretika (thiazide). Dan juga peninggian plasma renin akibat pemberian diuretika akan dikurangi oleh beta-blocker .
Beta-blocker dengan Vasodilator.
Kombinasi obat ini akan menghasilkan effek terapi yang lebih baik. Ternyata effek sampingnya akan berkurang. Pemberian hydralazine yang menimbulkan reflex tachycardi akan berkurang bila pemberiannya dikombinasikan dengan
beta-blocker .
Beta-blocker dengan methyldopa.
Penggunaan kombinasi dari methyldopa dan beta-blocker ternyata lebih aman dibandingkan dengan pemakaiannya secara tunggal. Effek samping dari methyldopa berupa postural hipotensi akan hilang bila diberikan bersamasama dengan beta-blocker.
Beta-blocker dengan guanethidine dan bethadine.
Pengaruh kombinasi ini hampir sama dengan kornbinasi beta-blocker dengan methyldopa. Effek samping dari guanethidine dan bethadine akan berkurang, terutama postural hipotensi yang disebabkan guanethidine dan bethadine.
2. Interaksi Beta-blocker dengan anti-arrhythmia.
Beta-blocker dengan digitalis.
Pengobatan arrhythmia dengan digitalis dapat menimbulkan paroxysmal tachycardia. Maka pemberian beta-blocker bersama-sama dengan digitalis dapat mengontrol tachycardi dengan baik
Beta-blocker dengan quinidine.
Quinidine yang digunakan pada arrhythmia jantung dapat rnenimbulkan ventricular fibrillation. Bila diberikan bersama-sarna dengan beta-blocker maka effek samping ini berkurang .
Beta-blocker dengan procainamide.
Pemberian procainamide sebagai anti-arrhythmia dapat menimbulkan penurunan tekanan darah yang sangat cepat terutama bila diberikan secara intravena. Pemberian bersama-sama dengan beta-blocker akan menyebabkan effek yang berbahaya karena bekerja sinergistik.
3. Int.eraksi beta-blocker dengan anti-depressan dan antl-psikotik
tranguikner.
Pemberian anti-depressan misalnya derivat tricyclic dan derivat phenothiazine dapat menimbulkan dysrhythmia. Maka pemberian beta-blocker akan menghindarkan effek dysrhythmia akibat pemberian anti-depressan tersebut .
4. Interaksi beta-blocker dengan alfa adrenergik stimulan.
Pada percobaan menunjukkan bahwa pemberian beta-blocker bersama-Sama dengan norepinephrine akan menyebabkan Vasokonstriksi. Akibat yang sangat merugikan ialah ganggren. Hal ini timbul karena norepinephrine effeknya dominan terhadap reseptor alfa .
5. Interaksi beta-blocker dengan neuromuskular-blocker.
Beta-blocker yang dikombinasikan dengan neuromuskular-blocker misalnya : succinycholine, Decamethonium, d-Tubocurarine, Gallamine, akan menimbulkan kerja sinergistik.
6. Interaksi beta-blocker dengan obat hipoglikemik.
Gabungan kedua obat ini menghasilkan effek sinergistik. Hal ini terjadi karena beta-blocker mempengaruhi kerja glikogenolitik dari glukagon dan juga merangsang pelepasan insulin.
7. Interaksi beta-blocker dengan anti-inflammasi.
Beta-blocker menghambat effek anti-inflammasi dari obat-obat Natrium salisilat, Aminopirin, Fenilbutazon, Hidrokortison. Hal ini disebabkan karena kompetisi langsung antara kedua obat ini pada reseptor yang sama.
8. Interaksi beta-blocker dengan anti-angina.
Gabungan kedua obat ini menghasilkan sinergisme. Beta-blocker mengurangi kerja jantung dengan mengurangi heart rate. Demikian pula Nitrat berbuat hal yang Sama dengan mengurangi Venous return dan volume serta tekanan dalam ventrikel kiri.
9. Interaksi beta-blocker dengan atropin.
Gabungan kedua obat ini dapat memperbaiki sinus tachycardia yang terjadii karena pernberian dosis besar atropin pada pengobatan keracunan insektisida organofosfat. Sebaliknya kejadian bradikardi akibat kelebihan dosis beta-blocker dapat diatasii dengan pemberian atropin.
10. Interaksi beta-blocker dengan tembakau.
Pada mereka yang banyak merokok pemakaian beta-blocker akan memerlukan dosis yang iebih besar. sebab tembakau bekerja antagonistik dengan
beta-blocker.
Pada penderita penyakit-penyakit yang tersebut dibawah ini, sebaiknya dosis
beta-blocker dikurangi, yaitu pada penderita Rheimatoid arthritis, Colitis ulcerosa,
Staphylococcal pneumonia dan Chron's disease.
Alfa bloker
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisBSO LainHarga
Doxazosin
(cardura)Cara kerja : vasodilator yang jarang menimbulkan takikardia dan cepat menurunkan tekanan darah setelah diberikan terapi dosis pertamaEfek Samping :
Edema
Cemas
Dispenau
Vertigo
Depresi
Flu like symptom
Gangguan miksi
Arthralgia
Abnormal ejakulasi
Reaksi HipersensitivitasIndikasi :
hipertensi
benign hyperplasia prostatKontra Indikasi :
penderita gagal jantung,
ibu hamil
ibu menyusui
penyakit hati
Dosis :
Hipertensi 1mg/hari
Maksimal 16mg/hari Tablet 1mg harga RP 406.723/ pak
Parazosin
(hypovase)Cara kerja :
vasodilator yang jarang menimbulkan takikardia dan cepat menurunkan tekanan darah setelah diberikan terapi dosis pertamaEfek samping :
Gangguan gastrointestinal
Hipotensi postural
Edema
Palpitasi
Dispneau
Nasal kongesti
Depresi
Imsomnia
Artharalgia
Tinnitus
Epistaksis
urtikariaIndikasi :
Hipertensi
Gagal jantung kongestif
Raynauds syndrome
BPH
Kontra indikasi :
Gagal jantung kongesti dengan obstruksi mekanik ( stenosis aorta)
Ibu hamil
Ibu menyusui
Gangguan hati
Dosis :
Hipertensi 500 mikrogram 2-3x sehari selama 3-7hariMaksimal 20mg/hari
gagal jantung kongesti 500mikrigram 2-4x sehari
Maksimal 4-20mg/hari
raynaud syndrome 500mikrigram 2x sehari
setelah 3-7 maintenance 1-2mg 2x sehari
Terazosin
(hytrin)Cara kerja :
vasodilator yang jarang menimbulkan takikardia dan cepat menurunkan tekanan darah setelah diberikan terapi dosis pertamaEfek samping :
pusing
ngantuk
edema periper
Indikasi :
hipertensi mild and moderate
BPH
Kontraindikasi :
Ibu hamil
Ibu menyusui
Dosis :
Hipertensi 1mg, double dose setelah 7 hari , maintenance 2-10mg/hari, Tablet 1mg RP 978890/ pak isi 140tab
Tablet 2mg RP 367840/ pak isi 28tab
Indoramin
(baratol)Cara kerja :
vasodilator yang jarang menimbulkan takikardia dan cepat menurunkan tekanan darah setelah diberikan terapi dosis pertamaEfek samping :
ngantuk
hipotensi
syncope
nasal kongesti
pusing
sakit kepala
kadang reaksi hipersensitivitas
palpitasi
inkontinensiaIndikasi :
hipertensi
BPH
Kontraindikasi :
Gagal jantungDosis :
Hipertensi 25mg 2x sehari, di naikkan setelah 2 minggu 25-50mg/ hari
Adrenolitik sentral
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisJenis BSOHarga
MetildopaStimulasi reseptor -2 di sentral sehingga mengurangi sinyal simpatis ke perifer.
Interaksi: Pemberian bersama preparat besi mengurangi absorbsi sampai 70%, efek obat juga berkurang bila disertai penggunaan antidepresan trisiklik dan amin simpatomimetik
Meningkat dengan kombinasi diuretik
ES: sedasi, hipotensi postural, pusing, mulut kering dan sakit kepala.
ES lain: depresi, gangguan tidur, impotensi, kecemasan, penglihatan kabur dan hidung tersumbat.Indikasi:
1. Sebagai antihipertensi tahap kedua (hipertensi esensial ringan dan berat, hipertensi nefrogenik), efektif bila dikombinasi dengan diuretik
2. Pilihan utama untuk hipertensi pada kehamilan (dopamet: kategori B)
Kontra Indikasi:
Hepatitis akut, sirosis hati atau riwayat penyakit hati, hiprsensitivitas.
Perhatian:
Pasien yang tidak patuh minum obat karena dapat menimbulkan fenomena rebound (peningkatan TD mendadak)Dosis efektif minimal: 2x125 mg/hari
Dosis maksimal: 3 g/hari
Hipertensi pasca bedah: 250-1000mg tiap 6 jam IV dengan infus intermiten
Dopamet:
Dosis awal: - 1 tab/hari tingkatkan - 1 tab tiap 2-3 hari1. Tablet salut selaput
2. Sediaan cair IVDopamet:
250 mg Rp 16.000
KlonidinBekerja pada reseptor -2 di SSP dengan efek penurunan sympathetic outflow. Menyebabkan penurunan resistensi perifer dan curah jantung.ES: mulut kering, sedasi, pusing, mual, impotensi, gejala ortostatik, mimpi buruk, insomnia, cemas, depresi, retensi cairan, dermatitis kontak, lemah, bradikardi, Raynauds phenomenon, sakit kepala, eforia, rash, mual, konstipasi, impotensiIndikasi:
1. Obat lini 2 atau 3 bila penurunan TD dengan diuretik belum optimal
2. Untuk menggantikan penghambat adrenergik lain dalam kombinasi 3 obat bersama diuretik dan vasodilator
3. Migraine
4. Menopausal flushing
Kontra Indikasi:
Perhatian pada orang dengan gangguan fungsi nodus SA atau nodus AVDosis: 0.075 mg 2x1
Dosis maksimal: 0,6 mg/hari
Injeksi: 150-300 g, maksimal 750 g/hari1. Tablet
2. Sediaan injeksi melalui transdermal
Catapres tablet: Rp 672 (100 g)
Rp 1565 (300 g)
GuanfasinMirip dengan klonidin. Waktu paruh 14-18 jam.Mirip dengan klonidinMirip dengan klonidin0,5-3 mg/hari, sebaiknya diberikan sebelum tidur.TabletJarang digunakan
GuanabenzMirip dengan klonidin. Efek anti hipertensi mencapai maksimal setelah 2-4 jam setelah pemberian per oral, menghilang 10 jam kemudian. Waktu paruh 6 jam.Mirip dengan klonidinMirip dengan klonidinJarang digunakanJarang digunakanJarang digunakan
Penghambat saraf adrenergik
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisJenis BSOHarga
ReserpinTerikat kuat pada vesikel di ujung saraf sentral dan perifer dan menghambat proses penyimpanan (uptake) katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) ke dalam vesikel. Katekolamin dipecah oleh enzim MAO di sitoplasma. Proses yang sama juga terjadi untuk 5-hidroksitriptamin (serotonin). Mengakibatkan penurunan curah jantung dan resistensi perifer.ES: letargi, mimpi buruk, depresi mental, gangguan ekstrapiramidal pada dosis tinggi, bradikardi, hipotensi ortostatik, kengestif nasal, hiperasiditas lambung, eksaserbasi ulkus peptikum, muntah, gangguan fungsi seksual.Indikasi: hipertensi, sebaiknya dikombinasi dengan diuretic untuk meminimalisir ES.
Kontra Indikasi: colitis ulseratif
Perhatian bagi pasien epilepsiDosis: 0,05-0,25 mg/hari
Penambahan dosis tidak boleh dilakukan kurang dari 5-7 hari, penambahan obat anti hipertensi lainnya hanya boleh diberikan setelah 3-4 mingguTablet-
GuanetidinDi transport secara aktif ke dalam vesikel saraf dan menggeser norepinefrin keluar vesikel. Guanetidin bekerja sebagai antihipertensi dengan menurunkan curah jantung dan resistensi perifer. ES: hipotensi ortostatik, diare, kegagalan ejakulasi, retens cairanIndikasi:
Untuk hipertensi berat yang tidak responsif dengan obat lainDosis lazim: 10-50 mg 1 x 1--
GuanadrelSama dengan guanetidinES diare lebih jarang
Penghambat Ganglion
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisJenis BSOHarga
TrimetafanMenghambat ganglionES: ileus paralitik, paralisis kandung kemih, mulut kering, penglihatan kabur, hipotensi ortostatik, reaksi alergiIndikasi: hipertensi darurat, untuk menghasilkan hipotensi terkendali selama operasi besar
Kontra Indikasi: 0,3-5 mg/menit IV--
ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME INHIBITOR
NoJenis ObatEfficacySafetySuitabilityDosisBSOHarga
Efek SampingIndikasi
Kontra IndikasiDewasa
Anak-anak
Dosis maksimal
Lama terapi
1Angiotensi Converting Enzyme Menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat yang ada dalam sirkulasi dan penghambatan sintesisnya pada pasien hipertensi menyebabkan penurunan resistensi perifer dan tekanan darah
Tidak mengganggu refleks kardiovaskular
Efektif pada 70% pasien
Mengurangi resistensi insulin Hipotensi (hiperensi dengan aktifitas renin tinggi
Batuk kering yang bisa disebabkan oleh peningkatan bradikinin (ACE juga memetabolisme bradikinin)
Hiperkalemia pada pasien gangguan fungsi ginjal
Rash yang reversible (pada 7% pasienyang mendaat kaptopril)
Efek jarang : Angioedema, proteinuria, neutropenia
Gagal ginjal pada pasien stenosis arteri renalis bilateral
Teratogenik pada ibu hamil selama trimester 2 dan 3 kehamilan. (gagal ginjal fetus, kematian fetus, )Indikasi :
Hipertensi ringan, sedang, atau berat. Beberapa bisa digunakan untuk krisis hipertensi
Untuk gipertensi dengan gagal jantung kongestif
Hipertensi pada diabetes, dyslipidemia, dan obesitas
Hipertensi pada sindrom nefrotik dan nefropati DM
Kontradiksi
Pasien Asma dengan bronkospasme
Pasien stenosis arteri renalis bilateral,
Ibu hamil
Ibu menyusui
Pasien gagal ginjal dengan hiperkalemiaTergantung jenis obatTablet
Jenis Obat golongan ACE
NoJenis ObatEfficacySafetySuitabilityDosisBSOHarga
Cara kerjaEfek SampingIndikasi
Kontra IndikasiDewasa
Anak-anak
Dosis maksimal
Lama terapi
1Kaptopril Menghambat konversi angiotensin I menjadi angiotensin II yang merupakan vasokonstriktor kuat yang ada dalam sirkulasi dan penghambatan sintesisnya pada pasien hipertensi menyebabkan penurunan resistensi perifer dan tekanan darah TakikardiEfek Umum ACEI:
Hipotensi
Batuk kering
Hiperkalemia
Rash
Angioedema, proteinuria, neutropenia
Gagal ginjal pada pasien stenosis arteri renalis bilateral
TeratogenikEfek Khusus captopril: Serum sickness,
weight loss,
stomatitis,
maculopapular rash,
photosensitivity,
ushing and acidosis
PERHATIAN: severe hepatic impairmentIndikasi :
Hipertensi ringan sampai sedang
Hipertensi berat yang resisten terapi lainnya
Gagal jantung kongestif dengan disfungsi ventrikel kiri
Nefropati diabetik (mikroalbuminuria > 30 mg/hari) pada diabetes tipe 1
Kontra indikasi :
Pasien Asma dengan bronkospasme
Pasien stenosis arteri renalis bilateral,
Ibu hamil
Ibu menyusui
Pasien gagal ginjal dengan hiperkalemiaHipertensi:
Dosis awal 12,5 mg dua kali sehari. Jika dikombinasi dengan diuretik 6,25 mg dua kali sehari
Maintenance dose: 25 mg dua kali sehari
Dosis maksimal 50 mg dua kali sehari jarang yang tiga kaliCaptopril: 12,5 mg; 25 mg; 50 mg
Capoten : 12,5 mg; 25 mg; 50 mg
Dexacap : idem
Farmoten : 25 mg; Rp 64 Rp 165 per tablet
2Cilazapril Sama seperti diatasEfek umum ACEI sama seperti diatas
Efek Khusus :
Dyspneu
bronkitisIndikasi :
hipertensi esensial
gagal jantung kongestif
kontraindikasi :
Pasien Asma dengan bronkospasme
Pasien stenosis arteri renalis bilateral,
Ibu hamil
Ibu menyusui
Pasien gagal ginjal dengan hiperkalemia
AsitesHipertensi:
Dosis awal : 1 mg sehari sekali
Dosis maintenan: 2,5-5 mg sekali sehari
Dosis maksimal : 5 mg sehari
Gagal jantung:
Dosis awal : 500 microgram sekali sehari dibawah pengawasan medis
Meningkat bertahap 1-2,5 mg sekali sehari jika bisa mentoleransi
Maksimal 5 mg sehariVascace tablet: 500 microgram; 1 mg; 2,5 mg
3Enalapril maleat Sama seperti diatasEfek umum : sama seperti diatas
Efek khusus :
Dyspnea, Depresi, Astenia, Gangguan penglihatan, Mulut kering, Ulkus peptikum, Anorexia, Ileus, Aritmia, Palpitasi, Confusion, nervousness, drowsiness, insomnia, Vertigo, Impotensi, Tinitus. Alopesia, Berkeringat, hiponatremiaIndikasi :
hipertensi, gagal jantung simtomatik, pencegahan gagal jantung simtomatik dengan pasien disfungsi ventrikel kiri yang asimtomatik
kontraindikasi :
sama seperti diatasHipertensi:
dosis awal : 5 mg sekali sehari
dosis maintenan: 20 mg sekali sehari
dosis maksimal : 40 mg sekali sehari
gagal jantung:
awa: 2,5 mg sekali sehari
ditingkatkan selama 2-4 minggu menjadi 10-20 mg dua kali sehari jika TOLERANSIEnalapril maleat tablet : 2,5 mg; 5 mg; 10mg; 20 mg
Innovace tablet: sama seperti diatas
4lisinopril sama seperti diatasEfek umum: sama seperti diatas
Efek khusus: takikardi, palpitasi, kejadian serebrovaskular, raynaud sindrom, gelisah, perubahan mood, vertigo, astenia, alopesia, psoriasis, SJS, TENIndikasi : hipertensi, gagal jantung simtomatis, terapi jangka pendek infark miokard, kompilkasi ginjal dari diabetes
Kontraindikasi: sama seperti diatasHipertensi :
awal : 10 mg sekali sehari
maintenan : 20 mg sekali sehari
maks: 80 mg sekali sehari
gagal jantung:
2,5 mg sekali sehari ditingkatkan secara bertahap tidak lebih dari 10 mg selama 2 minggu sampai maksimal 35 mg sekali sehari jika toleransiLisinopril tablet : 5 mg; 10 mg; 20 mg
carace tablet : 2,5; 5 mg; 10; 20 mg
zestril tablet : sama seperti diatas
ANGIOSTENSIN II RESEPTOR BLOKER
Golongan obat Efficacy Safety Suitability Dosis BSOCost
ARB ( angiostensin II reseptor blocker ) Menghambat sebagain besar efek biologis angiostensin II secara poten dan selektif, termasuk: kontraksi otot polos vascular, respons presor yg cepat maupun lambat, rasa haus, pelepasan vasopressin, sekresi aldosterone, pelepasan katekolamin di adrenal, peningkatan neurotransmisi noradrenergic, peningkatan tonus simpatik, perubahan fungsi ginjal, hipertrofi dan hiperplasi seluler Hipotensi pada pasien dengan kadar renin tinggi
Hyperkalemia
fetotoksikIndikasi :
hipertensi
dapat menggantikan ACEI bila efek samping ACEI tidak dapat ditoleransi penderita
Kontraindikasi:
kehamilan trimester 2 dan 3
wanita menyusui
stenosis arteri bilateral atau stenosis pada satu-satunya ginjal yang masih befungsiTergantung jenis masing obat-obat tablet
Rp. 1700 20.000 per tablet
Golongan ARB (angiostensin II reseptor bloker )
Nama obatEfficacy Safety Suitability Dosis BSOCost
Losartan (cozaar) Bekerja selektif terhadap reseptor AT1
Akan menghambat semua efek Ang II : vasokonstriksi, sekresi aldosterone, rangsangan simpatis, efek sentral Ang II, stimulasi jantung, efek renal serta jangka panjang berupa hipertrofi otot polos pembuluh darah dan miokard
Tidak mempengaruhi efek bradikinin(tdk memiliki efek samping batuk kering dan angioedema
Efektif menurunkan HT dgn kadar renin yang tinggi
metabolit aktifnya menghambat secara selektif penyempitan pembuluh darah dan efek sekresi aldosteron dari angiotensin II dengan cara menghambat ikatannya secara selektif di reseptor angiotensin I Menurunkan HT tanpa mempengaruhi frekuensi denyut jantung
Kadar plasma 1-3 jam, T1/2 : 2,5 jamEfek samping :
Hyperkalemia
Fetotoksik
Sakit kepala,
Pusing,
Nyeri punggung,
Pegal-pegal,
Gangguan saluran napas,
Kelelahan,
Hipotensi (tekanan darah turun di bawah normal) pada dosis awal,
Reaksi hipersensitivitas seperti ruam kulit dan angioedema,
Gangguan saluran pencernaan,
Peningkatan enzim fungsi hati yang bersifat sementara,
Gangguan fungsi ginjal yang bersifat reversible apabila obat dihentikan,
Indikasi :
first line terapi HT dengan risiko kardiovaskuler
losartan dapat memperlambat progresivitas nefropati diabetic dan kelainan ginjal lain pada pasien DM tipe II
pengobatan hipertensi esensial ringan sampai berat, terutama bila pasien tidak dapat mentoleransi efek samping batuk atau penderita yang resisten terhadap antihipertensi golongan lain.Kontraindikasi:
kehamilan trimester 2 dan 3
wanita menyusui
stenosis arteri bilateral atau stenosis pada satu-satunya ginjal yang masih befungsi
Pasien yang hipersensitif terhadap LosartanDosis :
Biasanya 50 mg sekali sehari
penurunan volume cairan intravaskular, dosis awal 25 mg sekali sehari
jika diperlukan meningkat setelah beberapa minggu sampai 100 mg sekali sehari
lansia > 75 tahun dosis awal 25 mg sehariSediaan : tablet 50 mgRp. 4500- 8000 per tablet
Valsartan (diovan) Bekerja selektif terhadap reseptor AT1
Akan menghambat smua efek Ang II
Tidak mempengaruhi asam urat darah
Kadar plasma puncak 2-4 jam setelah pemberian oral
T1/2 : 9 jamEfek samping :
Pusing, lelah, fatigue sakit kepala, vertigo diare , nyeri perut mual neutropenia hyperkalemia batuk dan infeksi saluran pernafasan bagian atas Indikasi :
Hipetensi
gagal jantung infark miokard dengan kegagalan ventrikel kiri atau disfungsi sistolik ventrikel kiri
Kotraindikasi :
kehamilan trimester 2 dan 3
wanita menyusui
stenosis arteri bilateral atau stenosis pada satu-satunya ginjal yang masih befungsi
sirosis Dosis :
dosis lazim 80 mg sekali sehari
pada psien dgn penurunan volume intravascular dapat diberikan dosis awal 40 mg
ika perlu ditingkatkan dgn interval 4 minggu sampai max. 320 mg sehari
Lansia > 75 tahun, dosis awal 40 mg sekali sehari
Infark miokard, osis awal 20 mg dua kali sehari , meningkat selama beberapa minggu sampai 160 mg dua kali sehari jika ditoleransiSediaan : tablet 40 mg, 80 mg, 160 mg, dan 320 mgRp. 8.250-10.200 per tablet
Harga obat askes :
Rp. 4.000- 6.100 per tablet
Irbesartan (Avapro) Bekerja selektif terhadap reseptor AT1
Akan menghambat smua efek Ang II
Kadar plasma puncak 1,5-2 jam steral pemberian oral
T1/2 : 11-15 jam
Efek samping :
Hiperkalemia hipotensi fatigue ,lelah diare infeksi saluran nafas bagian atas dan batuk Indikasi :
Hipertensi essensial
juga mampu menghambat progresivitas nefropati diabetik, mikroalbuminuria, atau proteinuria pada penderita DM II.Kontraindikasi:
kehamilan trimester 2 dan 3
wanita menyusui
anak-anak
stenosis arteri bilateral atau stenosis pada satu-satunya ginjal yang masih befungsiDosis :
hipertensi , dosis awalnya 150 mg sekali sehari, dosis max. 300 mg sehari
hemodialisis atau Lansia lebih dari 75 tahun, dosis awal 75 mg sekali sehariSediaan :
Aprovel adalah tablet 150 mg dan 300 mg sedangkan pada Iretensa tablet 150 mgRp. 6.100 12. 000 per tablet
Harga askes : Rp. 1.700 3.000
Telmisartan (micardis) Bekerja selektif terhadap reseptor AT1
Akan menghambat smua efek Ang II
Kadar plasma puncak 0,5-1 jam setelah pemberian oral
T1/2 : 24 jam Efek samping :
Diare
Angioedema
infeksi sal nafas atas, faringitis, gejala yg menyerupai influenza
nyeri punggung, myalgia
nyeri abdomen, dyspepsia
ISK
Penurunan kadar hemoglobin
peningkatan kadar asam urat,
peningkatan kadar enzim hati atau kreatinin
Indikasi :
Hipeetensi esensial
Untuk hipertensi yang intoleransi terhadap ACE inhibitor
Kontraindikasi :
Hipersensitif
Koleastasis
Gangguan karena obstruksi empedu
Menyusui dan trimester 2 dan 3 kehamilan
Ggn ginjal berat
Ggn hati berat
Dosis : dosis lazim 40 mg sekali sehari
Dosis masx. 80 mg 1 kali sehariSediaan : tablet 20 mg, 40 mg,80 mg.Rp. 8.000- 12.600
Harga askes :
Rp. 6.100
Kandesartan ( atacand) Bekerja selektif terhadap reseptor AT1
Akan menghambat smua efek Ang II
Kadar plasma puncak 3-4 jam setelah pemberian oral
T1/2 : 9 jamEfek samping :
Infeksi saluran pernafasan bagian atas, nyeri punggung, dan pusing. Indikasi :
Hipertensi
Pasien gagal jantung dengan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri
Intoleransi ACEI
manajemen awal hipertensi pada pasien dengan gagal ginjal kronis, diabetes mellitus, dan / atau gagal jantung.Kontraindikasi :
Menyusui
Kolestasis
Kehamilan trimester 2 dan 3
Dosis :
Hipertensi dosis awal 8 mg sekali sehari
Penurunan fungsi hati 2 mg, gangguan ginjal atau penurunan volume intravaskular 4 mg sekali sehari
Dosis max. 32 mg sehari
Dosis pemeliharaan 8 mg sekali sehari
Gagal jantung dosis awal 4 mg sekali sehari,ditingkat pada interval minimal 2 minggu untuk 'target' dosis 32 mg sekali sehari atau max. dosis toleransi
Sediaan : tablet 8 mg, 16 mgRp. 8.500- 11.000
Harga askes :
Rp. 3.300 6.000
Eprosartan Bekerja selektif terhadap reseptor AT1
Akan menghambat smua efek Ang II
Kadar puncak plasma 1-2 jam
T1/2 : 5-9 jamEfek samping:
umumnya sama semua golongan ARB , ditambah dengan perut kembung, hipertrigliseridemia, arthralgia, rhinitis
jarang ( sakit kepala, asthenia, anemia, reaksi hipersensitivitas)
sangat jarang menimbulkan mual
Indikasi :
hipertensi
kontraindikasi :
sama seperti golongan ARB yang lainDosis :
- dosis lazim 600 mg sekali sehari
- lansia > 75 tahun, gangguan hati ringan sampai sedang, ggn ginjal dosis awal 300 mg sekali sehari
- jika perlu ditingkatkan setelah 2-3 minggu sampai 800 mg sekali sehari
Sediaan : tablet 300 mg, 400 mg, 600 mg Rp. 7.200 20.000 per tablet
Olmesartan Bekerja memblokade ikatan angiostensin II dengan reseptor AT1 sehingga akan merelaksasi otot polos vascular
T1/2 : 13 jamEfek samping :
Umumnya sama pada golongan ARB
Terdapat pula gangguan pencernaan, nyeri dada, edema perifer, hipertrigliseridemia, kelelahan, influenza like symptom, batuk, faringitis, rinitis,ISK, hematuria, arthritis, nyeri musculoskeletal
kurang umum angina, vertigo, ruam , sangat jarang sakit kepala, trombositopenia, mialgia, pruritus, urtikariaIndikasi :
hipertensi
kontraindikasi :
sama pada golongan ARB
obstruksi bilierDosis :
Dosis awal 10 mg sekali sehari, jika diperlukan tingkatkan 20 mg sekali sehari,
Dosis maksimal 40 mg per hari Sediaan : tablet 5 mg, 20 mg, dan 40 mgRp. 9.000- 11.000
ANTAGONIS KALSIUM
ObatKeterangan
Antagonis
KalsiumMekanisme :
Menghambat masuknya ion Ca ke dalam sel sehingga mengurangi kontraksi miokardium dan pembuluh darah
Menyebabkan vasodilatasi coroner
Menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah perifer (otot polos pembuluh darah yang paling sensitive, sebenarnya dapat juga menyebabkan dilatasi otot polos bronkioli, gastrointestinal dan uterus)
Mengurangi kontraktilitas dan curah jantung
Mengganggu agregasi trombosit ( namun efeknya kecil)
Penggolongan :
Derivate-dehidroperidin
Memiliki efek vasodilatasi amat kuat, terutama digunakan sebagai obat hipertensi. ( nifedipin, nisoldipin, amlodipine, nitrendipin, lercanidipin (zanidip, lerdip), lacidipin (motens), isradipin ( Lomir) )
Obat-obat lain
Verapamil, diltiazem, bepridil (cordium).
Verapamil bekerja terhadap jantung dengan menurunkan frekuensi, kontraktilitas jantung, memperlambat penyaluran AV dan bekerja pada pembuluh darah (vasodilatasi).
Diltiazem memiliki fungsi yang sama dengan verapamil namun efek ionotrop negatifnya lebih rendah.
Efek vasodilatasi kedua obat tersebut rendah sehingga lebih banyak digunakan untuk pasien angina.
Bepridil bukan merupakan antihipertensif dan murni digunakan pada angina stabil.
Indikasi :
Derivate dehidroperidin terutama digunakan sebagai terapi hipertensi apabila diuretic, beta-blocker, ACE inhibitor tidak efektif.
Efektif pada pasien hipertensi dengan DM
Sangat efektif pada hipertensi dengan kadar renin yang rendah seperti pada usia lanjut.
Dapat digunakan untuk penderita hipertensi yang juga menderita penyakit asma bronchial.
Obat ini juga tidak menimbulkan efek interaksi terhadap obat-obat lain.
Untuk kasus ibu hamil : data masih sangat terbatas (Kategori C)Kontra Indikasi :
Payah jantung karena menekan kerja jantung
Efek samping :
Pusing, nyeri kepala, hot flushing, derivate dehidroperidin ( edema tungkai dan takikardi namun hanya berefek sementara saja), derivate non peridin ( bradikardi, AV block, Hipotensi, dan obstipasi)
POSR Obat Golongan Antagonis Kalsium
ObatEfficacySafetySuitabilityDosisBSOHarga
NifedipinMerupakan zat pertama dari kelompok dehidropiridin
Efek utamanya adalah vasodilatasi perifer
Resorpsi di usus mencapai 90%, bioavabilitas mencapai 60 %, T 2-5 jam
Metabolit inaktif diekskresikan melalui urin dan tinja
Terutama digunakan pada hipertensi esensial ringan-sedang
Pada angina stabil hanya digunakan apabila beta-blocker kurng efektif
Menyebabkan penghambatan pada saluran Ca2+ yang bergantung voltase pada otot polos vaskular sehingga mengakibatkan relaksasi otot polos vaskuler, tetapi efeknya kecil terhadap pembuluh darah vena sehingga tidak mempengaruhi preload Gangguan gastrointestinal
Hipotensi
edema perifer
palpitasi
sakit kepala,
sinkop
hidung tersumbat
dyspnea
kecemasan
gangguan tidur,
disfungsi ereksi
epistaksis,
Myalgia
Dysuria
Polyuria
Tremor
Berkeringat
Pruritus
Takikardi
hot flushing
Indikasi :
Profilaksis angina Hipertensi Raynauds phenomenon
Kontra Indikasi :
syok kardiogenik hipersensifitas stenosis aorta menderita miokardial infark dalam 1 bulan terakhir angina tak stabil atau serangan akut angina akut porphyriaPerhatian :
gagal jantung
DM
Hipotensi
Kehamilan dan menyusui
Hindari jus jeruk selama penggunaan obat ini3 dd 10-20mg atau 2 dd 20-40mgTab 5,10 mg
Rp 435,-/tab 5 mg
Rp 603,-/tab 10 mg
NicardipinMenyebabkan penghambatan pada saluran Ca2+ yang bergantung voltase pada otot polos vaskular sehingga mengakibatkan relaksasi otot polos vaskuler, tetapi efeknya kecil terhadap pembuluh darah vena sehingga tidak mempengaruhi preloadMetabolit inaktif diekskresikan melalui urin dan tinja
Bersifat lipofil, bioavabilitas mencapai 30%, T 1-12 jam
Ileus paralitik
Hipotensi
Pusing
Sinkop
Edema perifer
Palpitasi
Gangguan gastrointestinal
Rash
Dyspnea
Drowsiness
Nausea
Depresi
Peningkatan frekuensi miksi
Trombositopenia
Insomnia
tinitus
Indikasi :
Profilaksis angina Hipertensi ringan-sedangKontra Indikasi :
syok kardiogenik hipersensifitas stenosis aorta menderita miokardial infark dalam 1 bulan terakhir angina tak stabil atau serangan akut angina akut porphyriaPerhatian :
gagal jantung
DM
Hipotensi
Kehamilan dan menyusui
Hindari jus jeruk selama penggunaan obat ini2 dd 40 mg tab
Maksimal 3 dd 60 mg
Kapsul 20, 30 mgRp 710,-/kaps20mg
Rp 1.133,-/kaps 20 mg
AmlodipinMenyebabkan penghambatan pada saluran Ca2+ yang bergantung voltase pada otot polos vaskular sehingga mengakibatkan relaksasi otot polos vaskuler, tetapi efeknya kecil terhadap pembuluh darah vena sehingga tidak mempengaruhi preload
Merupakan derivate klor long acting
Memiliki bioavabilitas 60%, T 35-50jam, diekskresikan melalui urin dan tinjaEdema pergelangan kaki
Pusing, nyeri kepala, hot flushing
Reflex takikardia
Indikasi :
Hipertensi
Angina pectoris stabil, angina prinzmental
Kontra Indikasi :
Kehamilan
Hipersensitif terhadap terhadap amlodipine atau derivate dehidroperidin lainya
Hipertensi berat
Perhatian :
Hati-hati terhadap penderita gangguan fungsi hati, ginjal, jantung, dam ibu menyusui1 dd 5 mg maksimal 10 mgTab 5 dan 10 mgRp 1.296,-/tab 5 mg
Rp 2.285,-/tab 10mg
VerapamilMerupakan ionotropik negative
menghambat enzim hepar
Efek kejantung paling besar
menghambat masuknya Ca ke dalam otot polos pembuluh darah sehingga tidak terjadi vasokonstriksi pembuluh darah dan menurunkan resistensi perifer , Juga ke otot miokard sehingga kontraktilitas miokard, cardiac output menurun (efek kejantung lebih besar daripada pembuluh darah)
Bradikardi
AV blok
induksi gagal jantung
hipotensi
sembelit
mual (jarang)
sakit kepala
psuing
myalgia
arthralgia
parestesia
penigkatan konsentrasi prolactin
hipotensi
edema perifer
Indikasi :
Angina pectoris
Hipertensi
Kontra Indikasi :
Sick sinus Sindrom
Block AV
Hipotensi
Hipersensitivitas terhadap verapamil
Syok kardiogenik
Riwayat gagal jantung
Hipotensi
Bradikardi
Blok SA
Perhatian :
Block AV derajat 1
Pasien yang memakai beta blocker
Gangguan hati
Anak-anak
3-4 dd 80 mg maksimal 720 mg untuk beberapa mingguTab 80 mgRp 327,-/tab
Diltiazemmenghambat enzim hepar
efek vasodilatasi dan efek pada jantung sedang
menghambat masuknya Ca ke dalam otot polos pembuluh darah sehingga tidak terjadi vasokonstriksi pembuluh darah dan menurunkan resistensi perifer , Juga ke otot miokard sehingga kontraktilitas miokard, cardiac output menurun (efek kejantung lebih besar daripada pembuluh darah)
Bradikardi
AV blok
induksi gagal jantung
pusing
sakit kepala
edema
malaise
gangguan gastrointestinal
hepatitis
hot flushing
ginekomastiIndikasi :
Profilaksis dan pengobatan angina pectoris
Hipertensi
Kontra Indikasi :
Sick sinus Sindrom
Bradikari berat
Gagal ventrikel kiri disertai kongesti pulmonal
Block AV
Hipotensi
Hipersensitivitas terhadap diltiazem
Kehamilan dan menyusui
Perhatian :
Lansia
Bradikardi berat
Block AV derajat 1
Gangguan fungsi ginjal, hepar
3 dd 60 mg bila perlu dinaikan 3 dd 120 mgTab 60 mgRp 512,-/tab