Upload
vutuyen
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
OBJEK PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan digunakan oleh peneliti kali ini adalah entitas nirlaba
yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang telah
diungkapkan sebelumnya pada bab II yakni landasan teori. Berikut ini akan dijabarkan
mengenai objek penelitian yang digunakan yaitu Yayasan Sekolah TSK.
III.1.1. Sejarah Singkat
Sesuai dengan akte notaris Sie Kwan Djioe nomor 114 tanggal 26 September
1953, didirikan yayasan dengan nama Yayasan TSK (yayasan disamarkan) di ddd
(tempat disamarkan), menyelenggarakan pendidikan dengan sebutan Sekolah Prof. Dr. Ir.
xxx (nama disamarkan). Berdasarkan akte notaris Sujud Ranusudirdjo nomor 2 tanggal 3
Juni 1971 nama dan anggran dasar Yayasan, pada tahun 1963 Sekolah Prof. Ir. xxx
(nama disamarkan) telah berubah menjadi Sekolah TSK.
Visi: Menjadikan TSK Sebagai Lembaga Pendidikan Terpercaya yang Mengutamakan
Profesionalisme, Kualitas, dan Selalu Bertumbuh.
Misi:
1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pelatihan serta
Pengabdian secara Profesional untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas dan Bermoral
2. Berorientasi kepada Keputusan Keluarga Besar TSK dan Masyarakat Luas
Melalui Perbaikan dan Peningkatan Secara Berkesinambungan
3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Norma:
(a) Disiplin
(b) Semangat Bekerja
(c) Kerjasama
(d) Keterbukaan
(e) Kesejahteraan
(f) Pelayanan
(g) Efisiensi/Sadar Biaya
Perilaku:
(a) Bertanggung Jawab, Menghargai Waktu, Loyalitas
(b) Kreativitas, Ulet dalam Bekerja
(c) Bekerja dengan Ikhlas
(d) Menghargai Pendapat Orang Lain
(e) Bersikap Sportif
(f) Atas Menyediakan Fasiliitas Kerja
(g) Memberikan Penghargaan kepada yang Berprestasi
(h) Tanggap terhadap Kebutuhan siswa/mahasiswa
(i) Bersikap Ramah
(j) Memelihara Inventaris Lembaga
(k) Penggunaan Waktu Kerja yang Optimal
III.1.2. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
III.1.3. Mekanisme Pelaporan Keuangan
YAYASAN SEKOLAH TSK
DIREKTUR BADAN PENGURUS HARIAN PERGURUAN TINGGI
TATA USAHA PUSAT PLAY GROUP DAN
TAMAN KANAK-KANAK
(KINDERGARDEN)
SEKOLAH DASAR (ELEMENTARY
SCHOOL)
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(JUNIOR SCHOOL)
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(HIGH SCHOOL)
PUSAT PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN
TSK (PROGRAM D-1 DAN
D-2)
AKADEMI MANAJEMEN
TSK (PROGRAM D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI TSK
(PROGRAM S1)
Pada dasarnya Sekolah TSK yang merupakan sekolah berbentuk yayasan, yang
terdiri atas unit sekolah baik unit Taman Kanak-Kanak, unit Sekolah Dasar, Unit
Menengah Pertama (SMP), unit Menengah Atas (SMA) yang memiliki hubungan dengan
yayasan. Pembentuk hubungan antara pihak sekolah dengan pihak yayasan pada dasarnya
menjadi satu fungsi operasional sehingga menjadi Yayasan Sekolah TSK. Bila
diilustrasikan menyerupai intercompany transaction. Integrasi yang dimiliki oleh sekolah
dan yayasan perihal keuangan dikoordinasikan baik pencatatan atas transaksi hingga
pengakuan, pengukuran, penilaian (pengukuran lanjutan), penyajian, dan pengungkapan
laporan keuangan berada pada tata usaha pusat.
Masing-masing unit memiliki fungsinya masing-masing dengan menjadi sub-sub
bagian atas operasional yayasan. Semua unit pendidikan harus digabungkan, unit
pendidikan adalah suatu entitas dimana yayasan memiliki seluruh kepemilikan dan
mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional.
Pendapatan dan beban dimiliki oleh masing-masing unit berdasarkan aktivitas
operasional yang dijalankan. Setiap unit pun memiliki pertanggungjawabannya masing-
masing atas segala penerimaan alokasi dana dari yayasan serta penggunaan alokasi dana
tersebut. Terhadap penggunaan aset, kewajiban, dan aset bersih yang dimiliki merupakan
penggunaan bersama untuk semua unit dari yayasan.
Pengalokasian dana bagi masing-masing unit adalah disesuaikan dengan
kebutuhan dari masing-masing unit serta ketersediaan anggaran yang dimiliki. Unit
mengajukan surat permohonan dana yang ditujukan kepada bagian keuangan untuk
diproses lebih lanjut, bilamana anggaran dana masih mencukupi maka akan dibuat
realisasi anggaran yang ditujukan kepada direktur dan pengurus yayasan yakni bendahara
dan ketua untuk mendapatkan persetujuan. Setelah persetujuan diperoleh, pengalokasian
dana kepada unit yang mengajukan dana akan diberikan. Dana yang diberikan tidak
dalam bentuk uang tunai, hal ini dikarenakan hampir keseluruhan transaksi pada Yayasan
Sekolah TSK baik penerimaan maupun pengeluaran adalah dengan menggunakan jasa
bank. Baik melalui transfer, cek maupun giro. Perputaran dana terjadi melalui bank yang
telah ditunjuk oleh Yayasan Sekolah TSK.
Penggunaan dana alokasi oleh unit yang mengajukan permohonan dana akan
diselesaikan melalui pertanggungjawaban baik berupa laporan atas realisasi aktivitas
yang telah dilaksanakan serta surat-surat sebagai bukti pendukung atas realisasi kegiatan
misalnya faktur-faktur. Pelaporan pertanggungjawaban ini diberikan kepada bagian
keuangan yang berada di tata usaha pusat untuk kemudian dilakukan pencatatan sehingga
akhirnya disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan.
Perlakuan akuntansi yang terjadi pada Yayasan Sekolah TSK telah menggunakan
software akuntansi yaitu MYOB. Dimana software serta nature atas akun-akun yang
dimiliki sesuaikan dengan karakterisik yayasan sebagai organisasi nirlaba. Karakteristik
yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK sehingga dapat dinyatakan memenuhi kriteria
sebagai organisasi nirlaba tercerminkan melalui penjelasan mengenai transaksi, fungsi,
serta akun-akun yang dimiliki. Fungsi yayasan sebagaimana yang telah diungkapkan
pada visi dan misi yang dimiliki menjadi indikasi awal atas terpenuhinya kriteria
organisasi nirlaba. Organisasi yang tujuan utamanya bukanlah profit semata.
Adapun akun-akun yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK dalam penyajian
dan pengungkapan yang diberikan dalam catatan atas laporan keuangan, antara lain:
1. Kas dan Setara Kas
Pengakuan: Pengakuan yang dilakukan terkait dengan akun kas dan setara kas
adalah berdasarkan terjadinya penerimaan maupun pengeluaran kas dalam
penyelenggaraan aktivitas operasional Yayasan Sekolah TSK. Penggunaan kas
dalam bentuk uang tunai dalam berbagai transaksi di Yayasan Sekolah TSK
sangatlah sedikit, hal ini dikarenakan penggunaan jasa bank yang lebih dominan.
Penggunaan jasa bank lebih banyak digunakan terkait dengan sistem
pengendalian atas kas. Bank digunakan sebagai akun pengganti atas kas dalam
pembuatan jurnal. Adapun terkait dengan dengan pembuatan jurnal terhadap
pengakuan penerimaan kas, yaitu:
Dr. Bank (kas) xxx
Cr. Uang sekolah diterima di muka xxx
Penerimaan kas diakui sebesar nilai transaksi atas uang sekolah yang diterima
dimuka.
Pengukuran: Pengukuran yang dilakukan adalah berdasarkan pada bukti
penerimaan maupun pengeluaran atas kas yang diterima maupun digunakan, bukti
berupa laporan mutasi atas rekening.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan pada akun kas dan setara
kas.
Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan kas dan setara kas
mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan setelah dikurangi
cerukan. Ilustrasi atas cerukan yang dimiliki, yaitu:
Saldo kas di di bank 100
Penarikan (150)
Karena penarikan dana melebihi saldo yang terdapat di bank maka terdapat
kekurangan dana sebesar 50. Kekurangan dana senilai 50 inilah yang dikatakan
sebagai cerukan, sehingga terjadi penanggulan oleh pihak bank dan menjadi
kewajiban bagi entitas untuk melunasi cerukan tersebut.
2. Piutang Usaha
Pengakuan: Pengakuan atas piutang usaha berasal dari tunggakan-tunggakan uang
sekolah selama 1 bulan. Pencatatan atas jurnal yang dilakukan terhadap piutang
usaha, yaitu:
Dr. Piutang usaha xxx
Cr. Pendapatan akademik xxx
Pengukuran: Pengukuran atas piutang usaha adalah berdasarkan nilai transaksi
kesepakatan pembayaran uang sekolah antara pihak sekolah dengan orang tua/
wali siswa/i.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Diukur berdasarkan penyisihan piutang tak
tertagih.
Secara aktual saldo atas penyisihan piutang tak tertagih ini adalah nol. (Semua
piutang usaha dapat tertagih). Adapun saldo atas piutang tak tertagih merupakan
hasil atas estimasi pada periode terdahulu. Untuk periode berjalan saat ini,
estimasi piutang tak tertagih telah ditiadakan sehingga pencatatan jurnal atas akun
ini tidak dilakukan.
Penyajian dan pengungkapan: Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah
dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih, yang diestimasikan berdasarkan
penelahaan atas kolektibilitas saldo piutang.
3. Pendapatan YMHD (Pendapatan Yang Masih Harus Diterima)
Pengakuan: Pengakuan yang dilakukan melalui jurnal akrual, antara lain:
Dr. Uang sekolah yang masih harus diterima xxx
Cr. Penerimaan uang sekolah xxx
Jurnal yang dicatat pada saat realisasi, antara lain:
Dr. Penerimaan uang sekolah xxx
Cr. Bank (kas) xxx
Pengukuran: Pengukuran dilaksanakan berdasarkan estimasi atas akun
terkait.Estimasi berdasarkan pada jumlah siswa/i yang harus membayar uang
sekolah. Akun ini digunakan untuk estimasi atas penerimaan uang sekolah yang
telah dibayarkan oleh orang tua/wali siswa/i kepada pihak bank, namun pihak
sekolah belum memperoleh detail atas siswa/i yang telah melakukan pembayaran.
Pihak bank belum memberikan laporan detail atas pembayaran untuk periode
berjalan sehingga pihak sekolah melakukan pengakuan secara akrual.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terhadap akun pendapatan
yang masih harus diterima.
Penyajian dan pengungkapan: Pendapatan yang masih harus diterima disajikan
pada bagian aset lancar secara terpisah dari piutang usaha dalam laporan posisi
keuangan. (terdapat akun tersendiri).
4. Uang Muka
Pengakuan : Uang muka merupakan pengeluaran yang akan
dipertanggungjawabkan oleh penerima uang muka atas kegiatan yang akan selesai
di kemudian hari. Uang muka biasanya mencerminkan atas asuransi kesehatan
yang dibayarkan bagi para karyawan pada awal periode berjalan. Ilustrasi jurnal
yang terkait sebagai uang muka, yaitu:
Dr. Asuransi dibayar di muka xxx
Cr. Bank (kas) xxx
Pengukuran: Uang muka diberikan kepada karyawan atas kegiatan operasional
yayasan dan unit-unit pendidikan sebagai uang muka sementara dan kepada pihak
ketiga sebagai uang muka atas pekerjaan yang dikerjakan oleh pihak ketiga.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terkait dengan akun uang
muka.
Penyajian dan pengungkapan: Uang muka disajikan dan diungkapkan sebagai
bagian atas aset lancar dalam laporan posisi keuangan.
5. Aktiva Tetap
Pengakuan: Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali,
sesuai dengan ketentuan pemerintah, untuk mencerminkan nilai wajar aktiva
tersebut. Berdasarkan keterangan narasumber bahwa pencatatan yang dilakukan
terkait dengan pengakuan aktiva tetap pada dasarnya adalah sama seperti
umumnya tidak terdapat jurnal khusus, sehingga ilustrasi pencatatan:
Dr. Inventaris- Komputer xxx
Cr. Bank (kas) xxx
Pengukuran: Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara
langsung dengan perolehan aktiva tetap.
Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan seluruhnya di catat di yayasan,
sedangkan untuk aktiva tetap bukan tanah dan bangunan atau aktiva yang
digunakan untuk kegiatan operasional terutama kegiatan sehari- hari di catat di
masing-masing unit.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Dalam suatu revaluasi atau penilaian
kembali, akumulasi depresiasi pada tanggal revaluasi dihilangkan dengan lawan
nilai tercatat bruto aktiva dan nilai bersih aktiva disajikan kembali sebesar nilai
revaluasi aktiva tersebut. Selisih penilaian kembali aktiva tetap dikreditkan ke
akun-akun selisih penilaian kembali aktiva tetap yang disajikan pada bagian
ekuitas.
Tanah tidak disusutkan.
Penyusutan aktiva tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus untuk mengalokasikan harga perolehan atau nilai setelah penilaian kembali
hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Renovasi atau penggantian suku cadang aktiva tetap yang mana dapat menambah
umur ekonomis aktiva tersebut, maka renovasi atau penggantian suku cadang
tersebut dicatat sebagai aktiva tetap dan disusutkan berdasarkan umur ekonomis
Kelompok Aktiva Tetap Tarif Penyusutan
Bangunan 5%
Inventaris-Komputer 25%
Inventaris-AC 25%
Inventaris-Audio Video 25%
Inventaris-Furniture/Fixture 25%
Instalasi Listrik 5%
Kendaraan 12.50%
aktiva tetap yang bersangkutan kecuali dinyatakan lain. Jurnal yang dimiliki
terkait dengan pengukuran setelah pengakuan awal, yaitu:
Dr. Beban penyusutan xxx
Cr. Akumulasi penyusutan xxx
Penyajian dan pengungkapan: Aset tetap disajikan dan diungkapkan secara neto
pada bagian aktiva tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva
tetap tertentu yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan pemerintah,
untuk mencerminkan nilai wajar aktiva tersebut.
6. Piranti Lunak Komputer
Pengakuan: Lisensi piranti lunak komputer yang diperoleh dikapitalisasi sebesar
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan membuat piranti lunak tersebut
siap untuk digunakan. Jurnal terkait dengan pengakuan antara lain:
Dr. Piranti lunak- software MYOB xxx
Cr. Bank (kas) xxx
Biaya ini diamortisasi selama estimasi manfaatnya (3-5 tahun). Biaya yang
berhubungan dengan pengembangan atau pemeliharaan program piranti lunak
komputer diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Biaya-biaya yang terkait
langsung dengan produksi piranti lunak yang unik dan dapat diidentifikasi serta
dikendalikan oleh yayasan dan kemungkinan besar akan memberikan manfaat
ekonomi yang melebihi biayanya dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, diakui
sebagai aktiva tak berwujud.
Pengukuran: Biaya-biaya langsung ini meliputi, antara lain: biaya karyawan yang
turut mengembangkan piranti lunak dan porsi biaya oeverhead yang terkait.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Metode garis lurus selama estimasi masa
manfaatnya, (3 tahun). Jurnal yang dimiliki pada saat pengukuran setelah
pengakuan awal, yaitu:
Dr. Beban penyusutan xxx
Cr. Akumulasi penyusutan xxx
Penyajian dan pengungkapan: Disajikan secara neto yaitu melakukan
pengurangan aset tidak berwujud dengan akumulasi penyusutan yang terjadi.
7. Hutang usaha / biaya yang masih harus di bayar
Pengakuan: Hutang usaha merupakan hutang pada pihak ketiga atas pembelian
kebutuhan operasional dalam pelaksanaan yayasan dan unit-unit pendidikan.
Misalnya pembelian aset operasional secara hutang, maka pencatatan jurnal yang
dilakukan, yaitu:
Dr. Aset (komputer/AC/Kendaraan) xxx
Cr. Hutang usaha xxx
Pengukuran : Berdasarkan pada nominal/harga pembelian barang kepada pihak
ketiga.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan pada akun hutang usaha.
Penyajian dan pengungkapan: Hutang usaha disajikan dan diungkapkan sebagai
bagian atas kewajiban lancar dalam laporan posisi keuangan.
8. Pendapatan Diterima Dimuka
Pengakuan: Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan yang di terima
dari penyelenggaraan pendidikan yang merupakan pendapatan untuk periode
akademik atau semester yang akan datang.
Pencatatan akrual atas transaksi yang terjadi, antara lain:
Dr. Bank (kas) xxx
Cr. Uang sekolah diterima dimuka xxx
Pengalokasian atas realisasi pendapatan diterima di muka. Dapat dilakukan
dengan pencatatan sebagai berikut:
Dr. Uang sekolah diterima dimuka xxx
Cr. Uang sekolah xxx
Cr. Dana sosial xxx
Cr. Dana OSIS xxx
Cr. Dana UKS/UKGS xxx
Pengukuran: Pengukuran dilakukan berdasarkan kesepakatan pembayaran pada
periode akademik atau semester yang akan datang.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan terkait akun pendapatan
diterima dimuka.
Penyajian dan pengungkapan: Pendapatan diterima di muka disajikan dan
diungkapkan sebagai uang sekolah diterima dimuka dalam bagian kewajiban.
Penyelesaian yang dilakukan melalui aktivitas OSIS,UKS, UKGS menjadi
penyelesaian atas kewajiban yang dimiliki kepada siswa/i. (pemenuhan hak
siswa/i)
9. Hutang Titipan
Pengakuan: Hutang titipan adalah dana yang diperoleh dari pemotongan gaji
karyawan yang akan disetor untuk dana pensiun karwayan atau asuransi yang
bersangkutan. (pengakuan terjadi saat pemotongan gaji yang akan disetorkan
untuk dana pensiun karyawan atau asuransi dilakukan). Pencatatan yang
dilakukan antara lain:
Dr. Beban gaji xxx
Cr. Bank xxx
Cr. Hutang titipan xxx
Saat realisasi hutang titipan terjadi, maka pencatatan yang dilakukan sebagai
berikut:
Dr. Hutang titipan xxx
Cr. Bank xxx
Pengukuran: Pengukuran yang dilakukan adalah berdasarkan pada besaran
nominal yang menjadi pengurang atas gaji karyawan maupun berdasarkan besaran
premi asuransi yang diajukan.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan dalam akun hutang titipan.
Penyajian dan pengungkapan: hutang titipan disajikan dan diungkapkan pada
bagian kewajiban dalam laporan posisi keuangan.
10. Hutang Dana
Pengakuan: Hutang dana adalah dana yang diperuntukan untuk UKS, OSIS
(kegiatan siswa), asuransi siswa, graduation day, sosial, POMG, dan UKMS.
Pencatatan yang dilakukan terkait dengan akun ini, antara lain:
Dr. Bank (kas) xxx
Cr. Uang sekolah xxx
Cr. Dana sosial xxx
Cr. Dana OSIS xxx
Cr. Dana UKS/UKGS xxx
Saat realiasi hutang dana, maka dilakukan pencatatan:
Dr. Beban-sosial/OSIS/UKS/UKGS xxx
Cr. Bank (kas) xxx
Pengukuran: Pengukuran yang terjadi terkait dengan akun ini adalah berdasarkan
jumlah dana yang diajukan dan terealisasi oleh OSIS,UKS, dan UKGS sehingga
dilaporkan kepada tata usaha pusat sebagai beban atas kegiatan yang
dilaksanakan.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan dalam akun hutang dana.
Penyajian dan pengungkapan: Penyajian dan pengungkapan yang dilakukan
terhadap akun hutang dana ini adalah sebagai bagian atas kewajiban dalam
laporan posisi keuangan.
11. Hutang Jangka Panjang
Pengakuan: Hutang jangka panjang adalah hutang yang memiliki jatuh tempo
lebih dari satu tahun. Berdasarkan kesepakatan yang terjadi antar pihak terkait.
Dimana kesepakatan yang dibentuk masa kini akan menimbulnya penyelesaian
pada masa mendatang.
Pengukuran: berdasarkan nilai transaksi.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan dalam akun hutang jangka
panjang.
Penyajian dan pengungkapan: Untuk hutang yang akan jatuh tempo satu atau
kurang dari satu tahun maka disajikan sebagai hutang jangka panjang bagian jatuh
tempo satu tahun.
Hutang jangka panjang, umumnya hanya digunakan untuk pembangunan gedung
sekolah, Namun terkait dengan hutang jangka panjang dalam bentuk obligasi
maupun wesel tidak dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK.
12. Hutang Pajak
Pengakuan: Dengan adanya PPh 21 yang diterapkan oleh yayasan terkait dengan
gaji yang diberikan, maka menimbulkan hutang pajak. Pengakuan dilakukan pada
saat pemotongan atas gaji karyawan sebagai komponen ata hutang pajak.
Pencatatan yang terjadi pada saat hutang pajak diakui, yaitu:
Dr. Beban gaji xxx
Cr. Hutang pajak xxx
Cr. Bank (kas) xxx
Pengukuran: Pengukuran dilakukan berdasarkan jumlah pemotongan PPh 21 yang
diterapkan.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak diterapkan terkait dengan akun hutang
pajak.
Penyajian dan pengungkapan : Hutang pajak disajikan dan diungkapkan sebagai
bagian atas kewajiban dalam laporan posisi keuangan.
13. Aktiva Bersih
Berdasarkan PSAK 45 laporan keuangan menyajikan jumlah masing-masing
kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh
penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak
terikat.
Pengakuan: Dilakukan atas pengakuan pendapatan aktivitas tidak terikat dan
beban aktivitas tidak terikat.
Pengukuran: Dilakukan atas pengukuran pendapatan aktivitas tidak terikat dan
beban aktivitas tidak terikat.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan.
Penyajian dan pengungkapan: Menyajikan jumlah masing-masing kelompok
aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu
terikat secara permanen, terikat secara temporer dan tidak terikat.
14. Pendapatan dan Penghasilan
Pengakuan: Pengakuan atas pendapatan terjadi saat jatuh tempo kesepakatan
pembayaran uang sekolah antara pihak sekolah dengan orang tua/wali siswa/i.
Pendapatan yang dimiliki oleh Yayasan Sekolah TSK, antara lain berasal
dari:pendapatan akademik, pendapatan setoran, pendapatan laboratorium,
pendapatan pengembangan, pendapatan sumbangan, pendapatan pelayanan
kesehatan, pendapatan PPSB.
Terkait dengan pengakuan maka diperoleh jurnal:
Dr. Uang sekolah yang masih harus diterima xxx
Cr. Penerimaan uang sekolah xxx
Pengukuran: Atas nilai transaksi yang menyertainya.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terkait dengan akun
pendapatan.
Penyajian dan pengungkapan: Pendapatan dan penghasilan adalah uang
pendaftaran dan uang pangkal, uang pembangunan gedung/pengadaan prasarana,
uang SPP, uang SKS, uang ujian dan penghasilan lainnya yang terkait dengan jasa
penyelengaraan oleh unit pendidikan Sekolah Kesatuan, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Kesatuan, Akademi Manajemen Kesatuan dan Pusat Pendidikan dan
Keterampilan Kesatuan.
Yayasan tidak memiliki pendapatan usaha. Seluruh pendapatan digunakan untuk
penyelangaraan pendidikan, tidak ada penggunaan pendapatan oleh yayasan untuk
investasi di luar institusi yayasan. Hal ini sesuai dengan kriteria organisasi
nirlaba, serta pendapatan sumbangan yang diperoleh berdasarkan atas sumbangan
para donatur Yayasan Sekolah TSK. Sumbangan dari pemerintah tidak diperoleh,
umumnya sumbangan pemerintah diberikan kepada sekolah-sekolah negeri.
15. Beban
Pengakuan: Beban diakui pada saat pendapatan diakui. Beban dalam Yayasan
Sekolah TSK merupakan beban yang dikeluarkan yayasan dan unit-unit
pendidikan dalam rangka pelaksanaan pendidikan termasuk penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Beban yang dimiliki antara lain: beban pegawai
tetap, pegawai tidak tetap, kesejahteraan pegawai, penunjang pendidikan,
administrasi pendidikan, administrasi, pengembangan, penyusutan, pemeliharaan,
asuransi dan kesehatan, perpustakaan dan cetakan, pensiun dan pesangon. Terkait
dengan pengakuan beban, yakni terhadap beban penyusutan dan beban
pengembangan, antara lain:
Dr. Beban penyusutan xxx
Cr. Akumulasi penyusutan xxx
Dr. Beban pengembangan xxx
Cr. Bank (kas) xxx
Pengukuran: Atas nilai transaksi yang menyertainya.
Pengukuran setelah pengakuan awal: Tidak dilakukan terkait dengan akun beban.
Penyajian dan pengungkapan: Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai
penambah aktiva bersih tidak terikat kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh
penyumbang dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.
Terkait dengan adjustment dilakukan terhadap akun-akun yang bersifat akrual
dengan dilakukan pengakuan, pengukuran, penilaian, penyajian, dan
pengungkapan berdasarkan nature dari akun yang terkait.
Laporan keuangan sekolah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan kecuali
yang terkait dengan penilaian kembali atas aktiva tetap sesuai dengan ketentuan
pemerintah.
Laporan arus kas sekolah disusun menggunakan metode langsung dan arus kas
dikelompokan atas dasar kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan
laporan arus kas yayasan, kas dan setara kas mencakup kas dan simpanan yang sewaktu-
waktu dapat dicairkan.
Periode laporan keuangan adalah 1 Juli sampai dengan 30 Juni. Dalam
pembentukan laporan gabungan Yayasan, untuk unit-unit yang periode akuntansi tidak
sama dengan yayasan yaitu 1 Januari sampai dengan 31 Desember (1 tahun takwim),
maka laporan setiap unit dibuat menjadi 1 tahun takwim, dengan menggabungkan mutasi
transaksi dalam sebagian dari dua periode akuntansi menjadi 1 tahun takwim.
Dalam penyusunan laporan keuangan yayasan dan unit-unit pendidikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi:
(a) Nilai aktiva dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aktiva dan
kewajiban pada tanggal laporan keuangan yayasan dan unit-unit pendidikan.
(b) Jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian
dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi
semula.
III.1.4. Pelaporan Keuangan yang Dimiliki Oleh Yayasan Sekolah TSK, antara lain
sebagai berikut:
Tabel 3.1
Sekolah TSK
Laporan Aktivitas
31 Desember 20xx,20xx,20xx,20xx,20xx, dan 20xx
Aktivitas Tidak Terikat
Pendapatan xxx
Pendapatan akademik xxx
Pendapatan setoran xxx
Pendapatan laboratorium xxx
Pendapatan pengembangan xxx
Pendapatan sumbangan xxx
Pendapatan pelayanan kesehatan xxx
Pendapatan PPSB xxx
Jumlah pendapatan xxx
Beban-beban
Beban pegawai tetap xxx
Beban pegawai tidak tetap xxx
Beban kesejahteraan karyawan xxx
Beban penunjang pendidikan xxx
Beban administrasi pendidikan xxx
Beban administrasi xxx
Beban pengembangan xxx
Beban penyusutan xxx
Beban pemeliharaan xxx
Beban asuransi dan kesehatan xxx
Beban perpustakaan dan cetakan xxx
Beban pensiun dan pesangon xxx
Jumlah beban-beban (xxx)
Pendapatan (beban) lain-lain
Pendapatan lain-lain xxx
Beban lain-lain (xxx)
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain xxx
Kenaikan (penurunan) aktivitas bersih xxx Tabel 3.2
Sekolah TSK
Laporan Perubahan Aktiva Bersih
31 Desember 20xx,20xx,20xx,20xx,20xx, dan 20xx
Aktiva Bersih Tidak Terikat
Jumlah pendapatan tidak terikat xxx
Jumlah pengeluaran tidak terikat (xxx)
Kenaikan (penurunan) aktiva bersih tidak terikat xxx
Kenaikan Aktiva Bersih xxx
Aktiva Bersih Awal Tahun xxx
Aktiva Bersih Akhir Tahun xxx
Tabel 3.3
Sekolah TSK
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20XX dan 20XX
Aktiva Kewajiban
Aktiva Lancar Hutang pajak xxx
Kas dan setara kas xxx Biaya yang masih harus dibayar xxx
Piutang xxx Uang sekolah diterima di muka xxx
Piutang hubungan istimewa xxx Hutang titipan xxx
Uang muka xxx Hutang dana xxx
Beban dibayar di muka xxx Hutang usaha xxx
Setoran yang masih harus diterima xxx
Rekening koran xxx
Total hutang xxx
Aktiva tetap
Total harga perolehan aktiva tetap xxx Aktiva Bersih
Total akumulasi penyusutan aktiva tetap (xxx) Aktiva Bersih Awal Tahun xxx
Nilai buku aktiva tetap xxx Pendapatan aktivitas tidak terikat xxx
Beban aktivitas tidak terikat (xxx)
Kenaikan (penurunan) Aktiva Bersih xxx
Jumlah Aktiva Bersih xxx
Total Aktiva xxx Total Kewajiban dan Aktiva Bersih xxx
III.2 Desain Penelitian
III.2.1 Jenis Dan Sumber Data
Menurut Indriarto dan Supomo (1999) bahwa pada dasarnya data yang digunakan
dalam penelitian ada dua, yaitu:
1. Data Subjek (Self Report Data)
Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman,
karakteristik dan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian
(responden). Dengan demikian data subjek merupakan data penelitian yang diberikan
oleh responden dalam hal ini bagian keuangan dan akuntansi.
2. Data Dokumenter (Dokumen Data)
Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur,
jurnal, surat, notulen hasil rapat, memo ataupun dalam bentuk laporan program laporan
keuangan. Dalam penelitian ini data dokumenter yang digunakan adalah laporan
keuangan Yayasan Sekolah TSK. Meliputi keseluruhan laporan keuangan yang dimiliki
organisasi nirlaba pada umumnya.
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data, yaitu:
1. Data Primer
Berupa data subjek yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yang berupa
data mengenai struktur organisasi, aktivitas operasional yang terjadi, dan gambaran
umum organisasi.
2. Data Sekunder
Berupa data internal yang diperoleh dari objek yang diteliti yaitu berupa laporan
keuangan Yayasan Sekolah TSK tahun 2011
III.2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Wawancara
Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara
langsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada responden. wawancara ini bersifat
tidak terstruktur dan dilakukan kepada bagian Pengembangan dan Informasi, dan Bagian
Keuangan. Metode ini digunakan dalam rangka mendapatkan data primer berupa struktur
organisasi, aktivitas operasional yang sering terjadi gambaran umum dan kondisi
keuangan Yayasan Sekolah TSK.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka sebagai bagian dari langkah studi eksploratif yang digunakan yang
merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mencari informasi-informasi yang
dibutuhkan melalui dokumen-dokumen, buku-buku, majalah atau sumber data tertulis
lainnya baik yang berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings)
yang berhubungan dengan proses akuntansi yayasan. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data berupa sejarah perusahaan, bidang usaha perusahaan, termasuk juga
laporan keuangan Yayasan Sekolah TSK.
III.2.3 Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penulisan yang bersifat
deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang mendetail tentang
latar belakang, sifat-sifat serta karakteristik-karakteristik yang khas dari subjek yang
diteliti. Maxfield dalam Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (1999) mengatakan
bahwa penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif adalah penelitian tentang status subjek
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase yang spesifik atau khas dari keseluruhan
personalita. Studi eksploratif yang bersifat teoritis juga dilaksanakan berdasarkan suatu
pertimbangkan untuk mendapatkan perbandingan yang lebih baik pada masalah yang
bersangkutan (pelaporan keuangan yayasan). Penelitian deskriptif ini menunjukkan
penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan
hipotesis. Penelitian yang mengevaluasi laporan keuangan tahunan Yayasan Sekolah
TSK diawali dengan analisis komparatif terhadap objek penelitian dengan konsep
pembanding dalam hal kebijakan akuntansi maupun pengukuran, pengakuan, penilaian,
pengungkapan, dan penyajian laporan keuangan, kemudian mencoba menyesuaikan dan
mengkombinasikan beberapa elemen, antara lain:
1. PSAK No. 45 (Revisi 2010) mengenai Pelaporan Laporan Keuangan
Entitas Nirlaba, termasuk di dalamnya melibatkan SAK UMUM
berbasiskan IFRS dan SAK ETAP
2. Laporan Keuangan Yayasan Sekolah TSK tahun 2011
Adapun guna melengkapi atas pemahaman tentang Organisasi Nirlaba serta
melengkapi studi pustaka yang telah dilakukan,peneliti melakukan beberapa
pemahaman tentang beberapa aturan yang terkait, antara lain:
3. UU No. 16 Tahun 2001 yang diubah dengan UU No.28 Tahun 2004
tentang Yayasan
Langkah-Langkah yang perlu dilakukan dalam prosedur analisis data adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi format pelaporan yang digunakan
2. Mengidentifikasi pengklasifikasian aktiva bersih
3. Mengidentifikasi perubahan kelompok aktiva bersih
4. Mengidentifikasi perlakuan terhadap pendapatan
5. Mengidentifikasi perlakuan terhadap beban
6. Mengidentifikasi perlakuan terhadap keuntungan
7. Mengidentifikasi perlakuan terhadap kerugian
8. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pendapatan dan beban
9. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pemberian jasa
10. Mengidentifikasi klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas
III.2.4 Analisis Kualitatif
Analisis Kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan membandingkan antara
teori dan praktek dalam penyusunan laporan yayasan sebagai entity nirlaba. Pada analisis
ini dilakukan perbandingan antara format laporan keuangan telah disajikan sesuai atau
tidak dengan PSAK 45 (Revisi 2010) atau masih perlu dilakukan penyesuaian. Dengan
bersumber pada transaksi-transaksi yang telah dilakukan atau terjadi sebelumnya.
Apabila penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam
PSAK No. 45 (Revisi 2010) maka penyajian akun tersebut dikatakan benar. Apabila
penyajian laporan keuangan belum sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam PSAK No.
45 (Revisi 2010) maka penyajian akun tersebut dikatakan salah dan perlu dilakukan
penyesuaian.