28
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM URINARY OLEH: Ni Luh Made Ari Istani (10E10394) DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali Tahun Ajaran 2010/2011

OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

ANATOMI FISIOLOGISISTEM URINARY

OLEH:

Ni Luh Made Ari Istani(10E10394)

DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bali

Tahun Ajaran 2010/2011

ANATOMI FISIOLOGI

Page 2: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

SISTEM URINARIA

Pengertian Sistem Urinaria

Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya

proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh

tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak

dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Sistem perkemihan memiliki fungsi:

1. Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut

2. Ekskresi zat buangan

3. Menyimpan nutrient

4. Mengatur keseimbangan asam basa

5. Mensekresi hormon yang membantu mengatur tekanan darah, erithropoietin dan

metabolisme kalsium

6. Membentuk urin

Sistem perkemihan disebut juga urinary sistem atau renal system. Terdiri dari:

1. Dua buah ginjal yang membuang zat-zat sisa metabolisme atau zat yang berlebihan

dalam tubuh serta membentuk urin.

Page 3: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

2. Dua buah ureter yang mentransport urin ke kandung kencing/bladder.

3. Kandung kencing/bladder: tempat penampungan urin

4. Uretra : saluran yang mengalirkan urine dari bladder/kandung kencing keluar tubuh

B. Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria :

GINJAL

ANATOMI GINJAL

Secara anatomis, ukuran ginjal ± panjang = 11,25 cm, lebar = 5 cm, tebal = 2,5 cm.

Posisi ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri karena terdesak oleh hepar.

Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang

peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding

abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah

kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang dewasa berat

ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki – laki lebih panjang dari pada ginjal

wanita. Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron.

NEFRON :

Nefron merupakan unit fungsional pada ginjal. Masing-masing ginjal memiliki

sekitar 1 juta nefron, nefron terdiri lima komponen:

Page 4: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

1. Kapsula bowman dan glomerulus merupakan tempat terjadinya filtrasi

2. Tubulus proksimal: tempat reabsorpsi dan beberapa sekresi

3. Lengkung henle: Tempat pengenceran dan pemekatan urin terjadi

4. Tubulus distal: Reabsorpsi dan lebih banyak sekresi.

5. Duktus kolektifus: Pemekatan urin dan menyalurkan urin ke renal pelvis.

Gambar : Nefron

Secara garis besar dikatakan bahwa tiap-tiap nefron terdiri atas dua komponen

yaitu komponen tubular yang terdiri dari glomerulus sampai dengan tubulus exretori dan

komponen vascular yang terdiri dari kapiler glomerulus & kapiler. Komponen vaskuler

terdiri atas pembuluh – pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang

mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler terdapat kapsul Bowman, serta tubulus –

tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul

dan lengkung Henle yang terdapat pada medula. Kapsula Bowman terdiri atas lapisan

parietal (luar) berbentuk gepeng dan lapis viseral (langsung membungkus kapiler

golmerlus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel

berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah – celah antara

pedikel itu sangat teratur. Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal,

bagian tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus

proksimal karena jalannya yang berbelok – belok, kemudian menjadi saluran yang lurus

yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa Henle atau loop of Henle, karena

membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut

sebagai tubulus kontortus distal.

Lapisan-lapisan pembungkus ginjal:

Page 5: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

1. Bagian dalam : capsula renalis yang berlanjut dengan lapisan permukaan ureter

2. Bagian tengah : capsula adiposa yang merupakan jaringan lemak untuk melindungi

ginjal dari trauma

3. Bagian luar : Fascia renalis (jaringan ikat) yang membungkus ginjal dan

menghubungkannya dg dinding abdomen posterior. Jaringan flexibel

memungkinkan ginjal bergerak dengan lembut saat diafragma bergerak waktu

bernafas, mencegah penyebarab infeksi dari ginjal ke yang lain.

a. Bagian – Bagian Ginjal

Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga

bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal

(pelvis renalis).

1. Kulit Ginjal (Kortek)

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah

yang disebut nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler –

kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus

dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai

bownman disebut badan malphigi. Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu

diantara glomerolus dan simpai bownman. Zat – zat yang terlarut dalam darah akan masuk

kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat – zat tersebut akan menuju ke pembuluh

yang merupakan lanjutan dari simpai bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.

Gambar : Ginjal

Page 6: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

2. Sumsum Ginjal (Medula)

Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid

renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis,

mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya

disebut lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris – garis karena

terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat

jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan

pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus

ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah

mengalami berbagaiproses.

3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)

Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong

lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga

disebut kaliks mayor, yang masing – masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor

yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini menampung urine yang

terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke

ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).

Fungsi Ginjal:

1. Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen,

misalnya amonia.

2. Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin)

dan berbahaya (misalnya obat – obatan, bakteri dan zat warna).

3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.

4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau

basa.

b. Tes Fungsi Ginjal Terdiri Dari :

1. Tes untuk protein albumin

Page 7: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Bila kerusakan pada glomerolus atau tubulus, maka protein dapat bocor masuk ke

dalam urine.

2. Mengukur konsentrasi urenum darah

Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan urenum maka urenum darah naik di atas

kadar normal (20 – 40) mg%.

3. Tes konsentrasi

Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai seberapa tinggi

berat jenisnya naik.

c. Peredaran Darah dan Persyarafan Ginjal

Peredaran Darah

Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan

arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris

kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang

menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh

alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya terjadi penyadangan pertama dan

kapilerdarah yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke

vena kava inferior.

Persyarafan Ginjal

Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi

untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini barjalan bersamaan

dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat

di atas ginjal yang merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) macam

hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison.

Filtrasi darah di renal melewati 3 lapis :

Lap 1 : Lapisan endotel yang mengandung lubang-lubang tipis yang disebut jendela

Page 8: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Lap 2 : Basemen membran seperti basemen kapiler merupakan fibrous protein

Lap 3 : lap viseral glomerulus kapsul & sel podocyte. Podocyte ukurannya besar-besar dan

seperti tangan punya jari-jari, disebut foot processes atau pedicels

Pembentukan Urine

Pembentukan urin dalam nefron melalui tiga proses yaitu filtrasi Glomerulus, reabsorpsi

tubulus dan sekresi tubulus.

Filtrasi Glomerulus

Proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent

maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan

darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri

dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginjal.

Filtrasi glomerulus merupakan proses yang pasif, tidak selektif, dimana cairan dan zat-zat

terlarutnya terdorong melalui membran semi permeabel melalui tekana hidrostatik.

Sejumlah volume cairan yang terfiltrasi dari darah ke dalam kapsula bowman dalam setiap

menitnya disebut dengan glomerular filtration rate (GFR). GFR dipengaruhi oleh tiga

faktor:

1. Total permukaan yang memungkinkan untuk proses filtras

2. Permeabilitas membran filtrasi

3. Total tekanan filtrasi

Page 9: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Tekanan filtrasi ditentukan oleh kekuatan tekanan yaitu tekanan hidrostatik yang

mendorong dan tekanan osmotik yang menarik. Perbedaan kedua tekanan tersebut yang

menentukan tekanan total dari tekanan filtrasi.

GFR normal pada orang dewasa adalah 120-125 ml/menit. Keadaan tersebut

dipertahankan tetap oleh kontrol intrinsik yang disebut dengan autoregulasi renal.

Autoregulasi dicapai dengan beberapa mekanisme yaitu: mekanisme myogenik yang

mengontrol diameter arteriol afferen yang berespon terhadap perubahan tekanan pada

pembuluh darah. Tekanan darah yang meningkat menyebabkan pembuluh darah renal

kontriksi.

Kontrol intrinsik yang lain adalah mekanisme renin-angiotensin. Sel khusus yang

disebut dengan aparatus jukstaglomerullus yang berada di tubulus distal. Renin

dikeluarkan oleh sel jukstaglomerulus kebanyakan dipacu oleh adanya penurunan tekanan

dalam sistem sirkulasi.

Filtrasi glomerulus juga dikontrol oleh mekanisme ekstrinsik melalui sistem syaraf

simpatis. Dalam keadaan gawat atau stress, sistem syaraf simpatis menyebabkan

vasokonstriksi yang kuat pada arteriol afferen dan menghambat pembentukan filtrt. Sistem

syaraf simpatis merangsang sel jukstaglomerulus untuk melepaskan renin yang nantinya

akan meningkatkan tekanan darah sistemik.

Reabsorpsi Tubulus

Page 10: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, asam

amino, laktat, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal

dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal

bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan

akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif

dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila renalis.

Pada ginjal yang sehat, nutrien organik seperti asam amino dan glukosa

direabsorpsi. Kecepatan dan banyaknya air yang direabsorpsi tergantung dari respon ginjal

terhadap hormon-hormon yang berperan.

Sekresi Tubulus

Sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran darah

melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi

secara alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin). Substansi yang secara alamiah

terjadi dalam tubuh termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hidrogen. Pada

tubulus distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga telibat dalam

sekresi hidrogen dan ion- ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier

membawa natrium keluar dari cairan tubular,cariernya bisa hidrogen atau ion

kalium kedalam cairan tubular “perjalanannya kembali” jadi, untuk setiap ion

natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya.

Pilihan kation yang akan disekresi tergantung pada konsentrasi cairan

ekstratubular (CES) dari ion-ion ini (hidrogen dan kalium). Pengetahuan tentang

pertukaran kation dalam tubulus distalis ini membantu kita memahami beberapa

hubungan yang dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat

mengerti mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan hiperkalemia atau

mengapa pada awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika asidosis

berat dikoreksi secara theurapeutik.

Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul.

Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga

terbentuklah urine sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis

renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung

Page 11: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih

sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

Banyak zat seperti hidrogen, kalium kreatinin, amonia, dan asam organik berpindah

dari darah di kapiler peritubular kedalam tubulus sebagai filtrat. Zat lain yang disekrsikan

juga seperti obat-obatan dan zat-zat lain yang tidak dibutuhkan ole tubuh. Proses sekresi

ini juga penting dalam mengatur keseimbangan asam basa.

Mempertahankan volume dan komposisi urin normal

Proses mempertahankan komposisi dan volume urin normal terjadi melalui tahap-

tahap sebagai berikut:

1. Bagian dsenden lengkung henle lebih permeabel terhadap air, natrium dan klorida,

masuk melalui proses diffusi. Bagian interstisial yang hiperosmotik menyebabkan

air bergerak keluar dari bagian desenden sehingga filtrat menjadi lebih pekat.

2. Lumen bagian asenden lengkung henle impermeabel terhadap air, tetapi dapat

dilewati oleh natrium dan klorida masuk ke interstisial di medula. Dengan

demikian filtrat di medula menjadi hipoosmotik dan interstisial menjadi

hiperosmotik. bagian dalam medulla.

3. Saat filtrat melewati bagian asenden lengkung henle dan memasuki tubulus distal,

natrium dan klorida dikeluarkan/berpindah sedangkan air ditahan sehingga filtrat

menjadi lebih encer

4. Saat filtrat melewati ar kan air.

Urin terdiri dari sebagian besar volumenya sekitar 95% adalah air dan 5% zat

terlarutnya. Jumlah terbesar zat terlarut adalah urea. Zat terlatur lain adalah natrium,

kalium, fosfat, sulfat, kreatinin, asam urat, kalsium, magnesium dan bikaarbonat. Pada

orang dewasa yang sehat, produksi urin dalam sehari jumlahnya sangat bervariasi dari

yang paling sedikitnya 300 ml saat tubuh tidak mendapatkan asupan air atau saat tubuh

kehilangan bnayak air sampai 23 liter pada keadaan banyak minum. Pada keadaan sehat,

volume urin tidak memungkinkan dibawah 300 ml karena volume ini merupakan jumlah

minimal yang dibutuhkan untuk urin dapat mengeluarkan zat-zat buangan yang berbahaya.

Kadar natrium dan volume air diatur oleh 3 hormon yaitu:

Page 12: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

1. ADH

2. Aldosteron

3. Atrial Natriuretic peptide

ADH disekresi dari hipofisis anterior sebagai respon dari adanya peningkatan

osmolalitas plasma. Osmoreseptor yang ada dihipotalamus mendeteksi walaupun sangat

kecil adanya perubahan osmolalitas plasma dan mengirimkan sinyalnya ke hipofisis

anterior untuk mensekresi ADH. Kadar natrium mempengaruhi sekitar 95% terhadap

osmolalitas cairan ekstraseluler maka konsentrasi natrium pada cairan ekstraseluler sangat

nyata mempengaruhi sekresi ADH. Reseptor ADH ditemukan juga di duktus kolektivus

dan ADH berperan untuk membuka saluran air disini sehingga memungkinkan air

berdiffusi ke interstisial.

Aldosteron adalah hormon steroid yang disekresikan oleh korteks adrenal. Ia

mempengaruhi tubulus distal. Semakin banyak aldosteron disekresi maka semakin banyak

natrium di reabs orpsi. Sekresi aldosteron tidak seperti ADH yang dipengaruhi oleh

osmolalitas plasma, aldosteron tidak dipicu oleh osmolalitas plasma tetapi diatur oleh

peptida, angiotensin II. Atrial Natriuretik Peptide. Peptida ini disekresikan dari sel natrium

jantung sebagai respon dari peningkatan regangan pada atrium. Peptida ini memiliki 5 efek

antara lain:

a. Menghambat sekresi aldosteron

b. Mengurangi pelepasan renin oleh ginjal

c. Mengurangi pelepasan ADH oleh hipofisis posterior

d. Vasodilatasi

e. Natriuresis dan diuresis.

Aldosteron dan kontrol kadar kalium.

Kalium terfiltrasi secara bebas di glomerulus dan 65% direabsorpsi di tubulus

proksimal. Sekresi kallium juga dikaitkan dengan natrium dan ion hidrogen. Tidak seperti

pengaturan natrium, saat aldosteron hanya salah satu faktor dalam pengatran kadar

natrium, hanya hormon aldosteron yang terlibat dalam pengaturan kalium dan memiliki

peran yang sangat penting. Peningkatan kadar kalium sedikit saja di ekstraseluler secara

langsung merangsang sekresi aldosteron dari korteks adrenal

Page 13: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Efek aldosteron di tubulus distal adalah meningkatkan sekresi kalium kedalam urin.

Pelepasan aldosteron dirangsang oleh peningkatan kadar kalium ekstraseluler secara kuat

dikontrol oleh mekanisme umpan balik. Saat konsentrasi kalium normal kembali maka

stimulus untuk melepaskan aldosteron terhenti dengan cepat.

Aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium dalam pertukaran dengan kalium atau

hidrogen. Jika ion alium dibutuhkan untuk banyak disekresi maka sedikit ion hidrogen

yang dapat disekresi dan demikian sebaliknya. Di klinis fenomena ini menghasilkan suatu

hubungan antara metabolik asidosis dengan hiperkalemia atau sebaliknya metabolik

alakalosis dengan hipokalemia. Saat pasien mengalami asidosis maka tubulus distal akan

meningkatkan kecepatan sekresi ion hidrogen (untuk mencegah jatuhnya pH plasma)

dengan mengurangi kecepatan sekresi ion kalium sehingga terjadi retensi ion klaium dlam

darah yang menyebabkan hiperkalemia.

Peran hormon paratiroid,vitamin D dan kalsitonin dalam pengaturan keseimbangan

kalsium dan posfat di ginjal.

Dua pengatur utama keseimbangan kalisum dan posfat adalah hormon paratiroid

dan vitamin D. Kalsium dan posfat dapat memasuki plasma dari usus dan tulang. Kalsium

dan posfat dapat meninggalkan plasma dengan redeposisi di tulang atau dikeluarkannya

oleh ginjal. Pengeluaran hormon paratiroid dikeluarkan oleh menurunnya kadar kalisum

plasma dan berkurang saat kadar kalsium plasma meningkat. Efek utamanya adalah

meningkatkan kadar kalisum plasma dengan cara meninkatkan pemecahan di tulang,

melepaskan ion kalisum.

Efek vitamin D dan paratiroid dalam meningkatkan kadar kalisum plasma diatur

sedemikian rupa dengan sangat hati-hati melalui umpan balik negatif untuk mencegah

kadar kalsium yang terlalu tinggi. Jika kadar kalsium scera tiba-tiba meningkat (setelah

mengkonsumsi makanan dengan kadar kalsium tinggi) maka kalsitonin dirangsang untuk

dilepaskan dari kelenjar tiroid yang menyebabkan kalsium di redeposisi di tulang. Efek

hormon ini cepat dan elatif bekerja dalam waktu yang singkat. Peranan ion kalisum sangat

penting dalam pengaturan sistem persyarafan dan otot serta dalam pembekuan darah

Pembersihan produk-produk buangan

Page 14: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Ginjal mampu mengeluarkan produk buangan yang larut dalam air dan beberapa

zat kimia dari tubuh. Proses tersebut disebut dengan renal plasma clearance yaitu

kemampuan ginjal untuk membersihkan zat buangan dalam satu menit.

Ginjal membersihkan sekitar 25-30 gr urea (zat buangan nitrogen yang dibentuk di

hati dari pemecahan asam amino) sehari. Membersihkan kreatinin (produk akhir dari

kreatinin fosfat yang di temukan di otot rangka), membersihkan asam urat (sisa metabolik

nucleic acid), membuang amonia, toksin bakteri dan obat-obat yang larut dalam air

Hormon dan Nutrien di Ginjal

1. Vitamin D penting dalam proses reabsorpsi kaliasum dan fosfat di usus halus.

Vitamin D memasuki tubuh dalam bentuk inaktif dari diet atau dari perubahan

kolesterol dengan bantuan sinar ultraviolet di kulit. Aktivasi vitamin ini terjadi

melalui dua tahap: yan gpertama di hati dan yang kedua di ginjal. Pada tahapan

yang terjadi di ginjal distimulasi oleh hormon paratiroid sebagai respon dari

penurunan kadar kalisum plasma

2. Eritropoietin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah

sebagai respon adanya hipoksia jaringan. Proses yang merangsang pengeluaran

eritropoietin di ginjal adalah penurunan kadar oksigen sel ginjal.

URETER

Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung

kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter

sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Page 15: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Lapisan dinding ureter terdiri dari :

a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)

b. Lapisan tengah otot polos

c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Ureter berfungsi mentransport urin dari ginjal ke kandung kemih. Lapisan dinding

ureter menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan

mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).

Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal

dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam

kandung kemih.

Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan

dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada

tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya

mempunyai saraf sensorik.

VESIKULA URINARIA ( Kandung Kemih )

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di

belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut

yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius.

Page 16: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Gambar : Vesika Urinaria

Bagian vesika urinaria terdiri dari :

1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini

terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus

deferent, vesika seminalis dan prostate.

2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.

3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum

vesika umbilikalis.

Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan

sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian

dalam).

URETRA

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi

menyalurkan air kemih keluar.

Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok – kelok melalui tengah – tengah prostat

kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis

panjangnya ± 20 cm.

Page 17: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Gambar : Uretra

Uretra pada laki – laki terdiri dari :

1. Uretra Prostaria

2. Uretra membranosa

3. Uretra kavernosa

Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan

lapisan submukosa.

Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah

atas, panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis

(sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena – vena, dan lapisan mukosa

(lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara

klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.

Gambar : Uretra Laki-laki

Page 18: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan: 1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria.

Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar urethra tetap tertutup.

2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.

3. Lapisan mukosa.

Urine (Air Kemih)

1. Sifat – sifat air kemih

o Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake) cairan

serta faktor lainnya.

o Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.

o Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat – obatan dan sebagainya.

o Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.

o Baerat jenis 1.015 – 1.020.

o Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur

menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

2. Komposisi air kemih

o Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air

o Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan

kreatinin

o Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfat

o Pigmen (bilirubin, urobilin)

o Toksin

o Hormon

Mekanisme Pembentukan Urine

Page 19: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 120 –

125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 150

– 180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang akhirnya keluar

sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.

MIKSI/BERKEMIH/BUANG AIR KECIL

Miksi merupakan proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi.

Dua langkah utama yaitu: jika kandung kemih terisi secara progresif sampai tegangan

dindingnya meningkat diatas nilai ambang akan mencetuskan refleks miksi dan refleks

miksi akan berusaha mengosongkan kandung kemih, menimbulkan kesadaran akan

keinginan berkemih. Meskipun refleks miksi adalah autonom medula spinalis, refleks ini

bisa juga dihambat atau ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak

Persyarafan Kandung kemih

Persyarafan utama kandung kemih adalah nervus pelvikus yang berhubungan

dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis terutama berhubungan dengan medulla

spinalis segmen S2 dan S3. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding

kandung kemih. Saraf mototrik yang menjalar dalam nervus pelvikus adalah serat

parasimpatis.

Selain nervus pelvikus terdapat dua tipe persyarafan lain yang penting untuk kandung

kemih yaitu serat otot lurik yang berjalan melalui nervus pudendal menuju sfingter

eksternus. Ini adalah serat saraf somatik yang mempersyarafi dan mengontrol otot lurik

pada sfingter. Kandung kemih juga menerima syaraf simpatis dari rangkaian simpatis

melalui nervus hipogastrikus terutama berhubungan dengan segmen L2 medulla spinalis.

Serat simpatis ini merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi

kandung kemih. Beberapa serat syaraf sensorik juga berjalan melalui syaraf simpatis dan

penting dalam menimbulkan sensasi rasa penuh dan rasa nyeri. Urin yang terbentuk

sepanjang perjalanannya dari glomerulus sampai dengan duktus kollektivus akan

memasuki kaliks minor, kaliks mayor dan pelvic ginjal. Setelah terkumpul di pelvic ginjal

urin masuk ke ureter dan dengan pergerakan peristaltik dari ureter urin dikirim ke vesika

urinaria untuk disimpan sementara sampai saatnya di keluarkan. Pengeluaran urin diatur

oleh refleks mikturisi dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 20: OLEH: - ariistani140692.files.wordpress.com€¦  · Web viewSistem perkemihan memiliki fungsi: Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut. Ekskresi zat buangan. Menyimpan nutrient

1. Sejumlah urin (sekitar 200-300 ml) akan menyebabkan regangan pada kandung

kencing.

2. Regangan akan merangsang reseptor regangan, sinyal akan diteruskan melalui

syaraf afferen kenervus pelvikus di medulla spinalis.

3. Di medulla spinalis sinyal akan diteruskan ke nervus motorik parasimpatis dan

melalui interneuron di bawa ke hipotalamus yang akan dihantarkan ke otak

sehingga manusia mempersepsikan keinginan untuk BAK.

4. Sinyal dari nervus motorik parasimpatis akan dibawa oleh saraf efferen ke otot

detrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk berkontraksi.

5. Kontraksi otot detrusor menyebabkan semakin meningkatnya tekanan di kandung

kemih, tetapi urin tidak keluar sampai spingter internal dan eksternal relaksasi

(Relaksasi spingter uretra internal dan eksternal ini di bawah kontrol volunter).

6. Ketika volume urin di kandung kemih meningkat sampai dengan 500 ml akan

meningkatkan rangsangan pada reseptor regangan sehingga sensasi semakin kuat.

7. Refleks yang dihasilkan cukup kuat untuk membuka spingter uretra internal

terbuka sehingga spingter uretra eksternalpun terangsang relaksasi dan terjadilah

pengeluaran urin.

8. Diakhir proses mikisi kurang dari 10 ml urin akan tetap berada di kandung kemih.

Ciri – ciri Urine Normal

Rata – rata dalam satu hari 1 – 2 liter, tapi berbeda – beda sesuai dengan jumlah cairan

yang masuk. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya

sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata – rata 6.