25
PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OPTIMASI KOMPOSISI PANEL AKUSTIK BERBAHAN DASAR RUMPUT SIANIK (Carex sp) BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Ayu Khasanis Sholehah 131810201071 Angkatan 2013 Siti Fatimatun Nazah 131810201063 Angkatan 2013 Melia Feni Fisanti 131810201070 Angkatan 2013 Anni Fiqrotus Zakkiyah 121810301013 Angkatan 2012 UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2014

OPTIMASI KOMPOSISI PANEL AKUSTIK BERBAHAN DASAR RUMPUT SIANIK (Carex sp)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biophysics

Citation preview

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

OPTIMASI KOMPOSISI PANEL AKUSTIK BERBAHAN DASAR

RUMPUT SIANIK (Carex sp)

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Ayu Khasanis Sholehah 131810201071 Angkatan 2013

Siti Fatimatun Nazah 131810201063 Angkatan 2013

Melia Feni Fisanti 131810201070 Angkatan 2013

Anni Fiqrotus Zakkiyah 121810301013 Angkatan 2012

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2014

ii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

RINGKASAN ................................................................................................. v

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2

1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

1.4 Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 2

1.5 Kegunaan Program ............................................................................... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Panel Akustik ....................................................................................... 3

2.2 Rumput Sianik ...................................................................................... 3

2.3 Komposit .............................................................................................. 3

2.4 NaOH .................................................................................................. 3

2.5 Aplikasi Basa Alkali dengan Serat ....................................................... 4

2.6 Material Pengikat Komposit (Metrik) ................................................. 4

2.7 Epoksi Resin dan Epoksi Hardiner ...................................................... 4

2.8 Sound Level Meter ............................................................................... 4

2.9 Cara Kerja Sound Level Meter ............................................................ 4

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 5

3.1.1 Alat .............................................................................................. 5

3.1.2 Bahan .......................................................................................... 5

3.2 Variabel penelitian ............................................................................... 5

3.2.1 Variabel bebas ............................................................................. 5

3.2.2 Variabel terikat ............................................................................ 5

3.3 Prosedur Kerja ...................................................................................... 5

3.3.1 Preparasi Bahan ........................................................................ 5

3.3.2 Perlakuan serat rumput sianik menggunakan variasi NaOH...... 5

3.3.3 Pembuatan panel akustik ............................................................ 5

3.3.4 Pengujian daya serap oleh panel akustik ................................... 6

3.4 Luaran yang diharapkan ...................................................................... 6

3.5 Indikator yang dicapai dari setiap tahapan penelitian .......................... 6

3.6 Teknik pengumpulan data dan analisis data ......................................... 7

3.7 Cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian ............................... 7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 8

4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 8

iv

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

v

RINGKASAN

Rumput sianik (Carex sp) tersedia melimpah di Indonesia. Biasanya, rumput jenis

ini digunakan oleh para nelayan sebagai bahan jaring ikan untuk menjala.

Berdasarkan sifatnya, rumput sianik ini bersifat lentur dan kuat sehingga

memungkinkan jika dijadikan sebagai konstruksi bangunan (dinding akustik).

Pertimbangan penggunaan rumput sianik yang sekiranya potensial untuk

diaplikasikan adalah sebagai bahan pelapis elemen pembatas ruang (seperti

dinding dan plafon), bukan sebagai bahan bangunan yang bersifat struktural.

Bahan pelapis ini sekaligus dipertimbangkan untuk memenuhi persyaratan akustik

yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi karakteristik

rumput sianik (Carex sp) sebagai bahan baku panel pelapis dinding yang memiliki

kualitas baik. Serta menentukan pengaruh variasi konsentrasi terhadap daya

absorpsi panel akustik. Serat rumput sianik (Carex sp) diberi perlakuan berupa

penambahan larutan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan variasi konsentrasi

sebesar 5%, 50%, dan 100%. Panel akustik dibuat dari paduan rumput sianik

(Carex sp) dengan karpet sebagai penguat (filler) serta epoksi resin dan epoksi

hardeners (Thinner) sebagai pengikat (matriks). Pengujian dilakukan dengan

mengrahkan intensitas gelombang bunyi ke panel akustik. Sebelum mengenai

panel,gelombang yang dipantulkan dan pantulannya diukur menggunakan alat

ukur sound level meter. Intensitas pantulan dibagi dengan intensitas awal dapat

digunakan untuk mengetahui seberapa besar intensitas atau energi yang terserap

oleh bahan. Setelah melakukan observasi intensitas bunyi terhadap panel akustik,

maka akan didapat perbandingan nilai serap (absorpsi) karena pengaruh variasi

konsentrasi NaOH terhadap serat. Jika dengan penambahan sebesar x konsentrasi

menghasilkan prosentase daya serap terbesar, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa panel akustik berbahan dasar serat rumput sianik dengan konsentrasi

tersebut memiliki daya serap yang paling baik.

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebisingan di sekitar bangunan yang terus meningkat serta naiknya

permintaan bahan bangunan yang bersifat akustik untuk keperluan studio pribadi

telah menyebabkan kebutuhan bahan bangunan yang bersifat akustik juga

meningkat. Naiknya standar kehidupan masyarakat telah berdampak

meningkatnya kebutuhan akan ruang musik dan film (dikenal dengan istilah

home-theatre) dalam rumah-rumah tinggal. Namun demikian, tingginya harga

bahan bangunan yang memiliki sifat akustik yang baik telah menyebabkan bahan

ini tidak terjangkau masyarakat secara luas. Bersamaan dengan usaha untuk terus

menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya mengurangi dampak

kebisingan dan meningkatkan kualitas hidup, idealnya bahan bangunan dengan

kualitas akustik yang baik namun dengan harga terjangkau belum banyak tersedia.

Selama ini, bahan-bahan pelapis dinding yang bersifat akustik atau yang sering

disebut panel akustik, umumnya terbuat dari bahan utama kayu-kayu berkualitas

(pinus, jati, dll), sehingga harganya kurang terjangkau masyarakat luas. Kayu

berkualitas untuk panel akustik umumnya digunakan dalam bentuk serutan,

serbuk atau bubur kulit kayu yang dicetak bersama bahan perekat seperti lem.

Selanjutnya, muncul inisiatif untuk mengganti bahan utama berharga tinggi

tersebut dengan bahan lain berupa limbah, namun memiliki sifat fisik seperti

halnya serutan kayu dan mampu meredam suara dengan baik.

Rumput sianik (Carex sp) diberi perlakuan berupa NaOH dengan paduan

karpet menghasilkan panel yang tipis namun mempunyai daya serap tinggi.

Bahan dasar panel berupa rumput sianik merupakan tanaman gulma yang

mengganggu petani, oleh karena itu, pemanfaatan gulma sebagai panel akustik

dapat mengurangi ketidaknyamanan petani akibat gulma tersebut. Panel pelapis

yang terbuat dari bahan baku dengan harga rendah diperkirakan dapat

menurunkan harga jual barang yang dimaksud, sehingga panel akustik berbahan

dasar rumput sianik dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

Pada tahap awal telah diselidiki kemungkinan penggunaan limbah sebagai

bahan baku panel seperti halnya jerami, serat tebu dan alang- alang. Namun,

setelah melihat peluang yang ada di lingkungan sekitar maka limbah yang dipilih

untuk penelitian adalah rumput sianik (Carex sp) karena rumput tersebut

merupakan gulma yang mengganggu bagi tanaman petani. Mengingat material ini

memiliki karakteristik sebagaimana bahan-bahan untuk keperluan akustik, seperti

elastisitas yang cukup tinggi. Rumput sianik menjadi bahan yang realistis

dipertimbangkan sebagai bahan utama karena ketersediaannya yang melimpah

dan sifat-sifat fisik batangnya yang secara teoretis mampu menjadi bahan akustik

yang baik.

Perbedaan penelitian ini dibanding dengan penelitian sejenis terletak pada

bahan dasar yang digunakan dan perlakuan terhadap bahan tersebut. Bahan dasar

2

yang digunakan merupakan rumput sianik (Carex sp) yang memiliki struktur

kuat. Perlakuan NaOH terhadap rumput sianik akan memberikan pengaruh

terhadap daya serap (absorpsi) panel tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah rumput sianik (Carex sp) dengan karakteristik yang dimilikinya dapat

digunakan sebagai bahan baku panel pelapis dinding akustik yang memiliki

kualitas akustik yang baik?

2. Bagaimanakah pengaruh variasi konsentrasi NaOH terhadap daya serap

(absorpsi) panel akustik?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menentukan potensi karakteristik rumput sianik sebagai bahan baku panel

pelapis dinding yang memiliki kualitas baik.

2. Menentukan pengaruh variasi konsentrasi terhadap daya absorpsi panel

akustik.

1.4 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah rumput sianik (Carex

sp) sebagai bahan dasar panel akustik dapat mengurangi intensitas gelombang

bunyi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai peredam bunyi yang memenuhi

persyaratan akustik tinggi.

1.5 Kegunaan Program

Adapun kegunaan dari program ini yaitu dapat menumbuhkan kereativitas

mahasiswa dalam menentukan hubungan sebab akibat dari suatu faktor,

sertamelatih kepekaan mahasiswa terhadap permasalahan yang ada di masyarakat

dan menemukan solusi masalahnya.

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Panel Akustik

Fenomena meningkatnya kebisingan di sekitar bangunan sudah sepatutnya

mendapat perhatian serius dari para penghuni bangunan. Prinsip yang dapat

diterapkan untuk mengatasi kebisingan pada bangunan adalah dengan

menggunakan elemen pelapis yang memiliki tingkat insulasi suara yang baik atau

tinggi. Dinding adalah elemen vertikal bangunan yang akan secara langsung

merambatkan gelombang suara. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

prinsip insulasi suara pada dinding akan lebih efektif mengurangi perambatan

suara daripada penggunaan lantai atau plafon ganda (Freeborn dan Turner, 1988).

Penggunaan bahan pelapis dinding bagian dalam juga dapat dimanfaatkan

untuk menciptakan kualitas suara yang dikehendaki di dalam ruang. Misalnya bila

dalam ruang dikehendaki penyebaran suara yang merata namun jangan sampai

menimbulkan gemaatau gaung, maka permukaan elemen dinding pelapis

sebaiknya dibuat diffus (mampu menyebarkan suara). Sedangkan pada ruangan

yang menghendakiadanya ketenangan sangat tinggi, maka elemen dinding pelapis

dapat dibuat menyerap sepenuhnya (Himawanto. 2007).

2.2 Rumput Sianik (Carex sp)

Rumput Sianik (Carex sp) tidak banyak dikenal khalayak. Namun

keberadaannya begitu melimpah. Karakteristik Rumput sianik hampir sama

dengan rumput-rumput pada umumnya, namun rumput ini memiliki kelebihan

yaitu memiliki serat yang kuat dan berongga. sehingga dipertimbangkan mampu

menyediakan air space (rongga udara) untuk terjadinya refraksi suara

(Klust,1987).

2.3 Komposit

Material komposit merupakan gabungan dari dua atau lebih material yang

berbeda menjadi suatu bentuk unit mikroskopik, yang terbuat dari bermacam-

macam kombinasi sifat atau gabungan antara serat dan matrik. Serat alami adalah

serat yang dihasilkan dari bahan-bahan alam. Serat alami banyak digunakan

sebagai material pengisi dan memperkuat komposit. Serat alami jumlahnya

berlimpah, memiliki specific cost yang rendah, dapat diperbarui, densitas rendah,

bebas CO2, non-abrasive dan dapat daur ulang, serta tidak mencemari lingkungan

(Mediastika. 1996).

2.4 NaOH

Natrium hidroksida (NaOH) dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau

sodium hidroksida, NaOH adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida

terbentuk dari oksida basa Natrium Hidroksida dilarutkan dalam air. Natrium

hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air

(Brady,1999).

4

2.5 Aplikasi Basa Alkali dengan Serat

Alkalisasi pada serat alam adalah metode yang telah digunakan untuk

menghasilkan serat berkualitas tinggi. Alkalisasi pada serat merupakan metode

perendaman serat ke dalam basa alkali. Reaksi berikut menggambarkan proses

yang terjadi saat perlakuan alkali pada serat:

Fiber – OH + NaOH Fiber-O-Na+ + H2O

Proses alkalisasi menghilangkan komponen penyusun serat yang kurang efektif

dalam menentukan kekuatan antar muka yaitu hemiselulosa, lignin atau pektin.

Dengan berkurangnya hemiselulosa, lignin atau pektin, wetability serat oleh

matriks akan semakin baik, sehingga kekuatan antarmuka pun akan meningkat

(Schwartz, 1984).

2.6 Material Pengikat Komposit (Matrik)

Material pengikat disebut matrik. Material pengikat ini pada sistem

komposit berfungsi sebagai penerus beban kepada material penguat (fiber), untuk

memisahkan fiber yang satu dengan yang lainnya serta menghambat penjalaran

retak yang timbul dari perpatahan fiber (Sarjito, 2009).

2.7 Epoksi Resin dan Epoksi Hardiner/ Tiner

Epoxy resin merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan lem

dengan menggunakan campuran hardener (thinner). dicampurkan dengan epoxy

resin membuat hasil campuran yang dapat di gunakan sebagai lem (Jones,1975).

2.8 Sound Level Meter

Sound level meter adalah, alat pengukur suara. Mekanisme kerja sound

level meter yaitu apabila ada benda bergetar, maka akan menyebabkan terjadinya

perubahan pada tekanan udara yang dapat diterima oleh sound level meter,

selanjutnya sound level meterakan menggerakkan meter petunjuk(Khuriati, 2006).

2.9 Cara Kerja Sound Level Meter

Tentukan titik sampling yang baik, jarak dari dinding pemantul 2-3 meter.

Letakkan/pegangan sound level meter pada ketinggian 1,00-1,20. Arahkan

mikrofon ke sumber suara. Hidupkan SLM dengan menggeser tombol on/of nya.

Setel repon F (fast) dan filter A pada intensitas yang continue atau slow pada

intensitas impulsive. Geser rane suara, sesuai dengan intensitas bunyi lingkungan

Catat angka yang muncul pada display (Templeton,1987).

5

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: gunting, pisau,

cutter, meteran, palu, alat pres, sound level meter, papan kayu, sarung tangan,

masker, ember, plastik, triplek, gergaji, tissu, lap, pipet tetes, beaker glass, gelas

ukur, labu ukur 100mL, botol, neraca analitik, timbangan dan botol semprot,

Speaker.

3.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah karpet, rumput sianik

(Carex sp), lem kayu, epoksi resin, epoksi hardeners (thinner), plastik, larutan

Natrium Hidroksida (NaOH) konsentrasi 5%, 50%, 100%, paku, lakban dan

aquades.

3.2 Variable Penelitian

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah:

3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang nilainya

ditentukan oleh peneliti. Dalam variabel ini yang menjadi variabel bebas adalah

NaOH dan Rumput sianik .

3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang nilainya

tergantung dari variabel bebas. Dalam variabel ini yang menjadi variabel terikat

adalah daya serap panel akustik.

3.3 Prosedur kerja

3.3.1 Preparasi bahan

Penelitian diawali dengan pengambilan serat dari batang tanaman rumput

sianik (Carex sp) yang sudah dewasa. Batang rumput sianik dipisahkan dari

cabang-cabangnya. Dipotong dengan panjang yang sama yaitu 15 cm. Kemudian

dicuci dengan air hingga bersih. Rumput dikeringkan dengan alas plastik dibawah

sinar matahari. Setelah rumput mengering, rumput diangkat lalu di ambil seratnya

secara manual menggunakan pisau.

3.3.2 Perlakuan terhadap serat rumput sianik menggunakan variasi Natrium

Hidroksida (NaOH) 5%, 50%, 100%.

Serat yang sudah dihasilkan,diberi perlakuan berupa penambahan Natrium

Hidroksida (NaOH) dengan variasi 5%, 50%, dan 100% NaOH. Serat di rendam

dengan volume air lebih banyak dari serat bersama larutan NaOH yang telah

diukur konsentrasinya selama ± 3 jam. Kemudian serat dijemur kembali.

3.3.3 Pembuatan panel akustik

Serat rumput sianik (Carex sp) sebagai penguat (filler) dipadukan dengan

karpet, kemudian epoksi resin dan epoksi hardeners (thinner) digunakan sebagai

pengikat (matrik). Langkah pertama adalah cetakan disiapkan. Karpet diletakkan

6

sesuai cetakan. Serat rumput sianik di anyam membentuk pola segi enam

layaknya sarang lebah. Pola ini paling efektif dalam menutup rapat setiap lubang.

Serat yang sudah berpola menjadi segienam direkatkan ujung-ujungnya

menggunakan lem kayu supaya tidak mudah lepas. Kemudian serat dipres.

Selanjutnya serat ditempelkan pada karpet. Setelah serat menempel pada karpet

maka keduanya dilapisi dengan matrik berupa epoksi resin dan epoksi hardeners

(tiner)

3.3.4 Pengujian daya serap (absorpsi) oleh panel akustik

Berikut adalah skema pengujian daya serap (absorpsi) panel akustik.

Pengujian daya serap panel akustik dilakukan dengan menggunakan alat uji ukur

sound level meter. Sumber bunyi dibunyikan dan diarahkan dengan sudut sebesar

<10o

terhadap panel akustik. Sebelum panel dipasang, maka terlebih dahulu

intensitas bunyi awal (I0) diukur. Setelah panel dipasang, maka didapat intensitas

bunyi pantul (Ir) yang ditangkap oleh sound level meter dalam satuan dB. Daya

peredaman panel didapat dari perbadingan antara Ir dan I0 dikali dengan 100%

(agar didapat hasil dalam prosentase) atau

= Daya serap panel akustik.

Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali 10 pengulangan dengan variasi jarak

terhadap panel sebesar 1m, 2m, dan 3 m.

3.4 Luaran yang diharapkan

Perlakuan terhadap serat rumput sianik (Carex sp) menggunakan larutan

Natrium Hidroksida (NaOH) dengan variasi konsentrasi sebesar 5%, 50%, 100%

diharapkan didapatkan kondisi serat dengan daya absorpsi yang berbeda dan dapat

diketahui pengaruh besarnya konsentrasi NaOH serta komposisi bahan lainnya

terhadap daya penyerapan panel akustik.

3.5 Indikator yang dicapai dari setiap tahapan penelitian

Preparasi bahan menghasilkan serat yang digunakan sebagai bahan utama

pembuatan panel akustik. Pemberian perlakuan terhadap serat rumput sianik

(Carex sp) menggunakan Natrium Hidroksida (NaOH) dengan variasi

7

konsentarasi sebesar 5%, 50%, 100% menghasilkan serat yang mempunyai daya

serap berbeda karena pengaruh variasi konsentrasi. Pembuatan panel akustik

berbahan dasar rumput sianik (Carex sp) dengan paduan karpet dan epoksi resin

serta epoksi hardeners (thinner) mampu menghasilkan panel akustik sebagai

peredam bunyi yang mempunyai daya serap baik ketika dipasang pada ruangan

dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi seperti studio musik. Pengujian daya

serap (absorpsi) panel akustik menghasilkan data daya serap dari panel akustik.

3.6 Teknik pengumpulan data dan analisis data

Perlakuan terhadap serat rumput sianik berupa penambahan NaOH dengan

variasi konsentrasi sebesar 5%, 50%, dan 100%. Setiap konsentrasi diuji daya

serapnya menggunakan observasi intensitas bunyi terhadap panel akustik dengan

mengukur bunyi yang diserap dan bunyi yang dipantulkan. Perbandingan dari

keduanya digunakan untuk mengukur seberapa besar daya serap (absorpsi). Jika

yang dipantulkan sebesar 50% dari intensitas gelombang yang diarahkan ke panel,

maka intensitas yang diserap oleh panel adalah sebesar 100% -50% = 50%. Dari

variasi konsentrasi NaOH, maka akan di dapatkan nilai perbandingan daya serap.

Berdasarkan hasil tersebut akan diketahui daya serap yang paling baik dari ketiga

variasi konsentrasi.

3.7 Cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian

Setelah melakukan observasi intensitas bunyi terhadap panel akustik, maka

akan didapat perbandingan nilai serap (absorpsi) karena pengaruh variasi

konsentrasi NaOH terhadap serat. Jika dengan penambahan sebesar x konsentrasi

menghasilkan prosentase daya serap terbesar, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa panel akustik berbahan dasar serat rumput sianik, karpet, serta epoksi

dengan konsentrasi tersebut memiliki daya serap yang paling baik.

8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan penunjang (25%) Rp. 2.645.000

2. Bahan habis pakai (35%) Rp. 3.700.000

3. Perjalanan (25%) Rp. 2.650.000

4. Lain-lain (15%) Rp. 1.581.000

Jumlah Rp. 10.581.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Pengadaan alat dan bahan

2 Pengambilan sampel, pembuatan panel

akustik, dan pelaksanaan kegiatan

3 Evaluasi Hasil

4 Seminar hasil/diskusi dan pembahasan

5 Penyusunan Laporan

6 Pengiriman laporan

9

DAFTAR PUSTAKA

Brady, J. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Binarupa

Aksara.

Eriningsih, R. 2009. Komposit serat Rami dan Limbah Rami Sebagai Bahan

Absorpsi Bunyi. Jurnal Balai Besar Tekstil Bandung.

Freeborn and SW. Turner.1988."Environmental Noise Vibration", Noise Control

in the Built Environment, editor John Roberts and Diane Fairhall, Gower

Technical, US.

Himawanto, DA. 2007. Karakteristik Panel Akustik Sampah Kota Pada

Frekuensi Rendah dan Frekuensi Tinggi Akibat Variasi Kadar Bahan

Anorganik. Jurnal Teknik Gelagar. Vol 18, No.1 April 2007:

1924.(Diunduh 23 Juni 2011).

Jones, RM.1975. Mechanics of Composite Materials. Washington DC: Scripta

Book Company.

Khuriati, A. dkk. 2006. Disain Peredam Suara Berbahan Dasar Sabut Kelapa

dan Pengukuran Koefisien Penyerapan Bunyinya. Semarang: UNDIP.

Klust, G.1987. Bahan jaring untuk penangkapan ikan. Diterjemahkan oleh Tim

BPPI Semarang. Edisi ke II. Bagian Proyek Pengembangan Teknik

Penangkapan Ikan. Semarang: Balai Pengembangan Penangkapan Ikan.

Mediastika CE. 1996. Nilai Tambah Suatu Rumah Tinggal Dengan Perencanaan

Dan Perancangan Akustik Mandiri. Jurnal Fakultas Teknik dan Teknologi

Industri UAJY: Vasthu.

Sarjito Jokosisworo. 2009. Pengaruh Penggunaan Serat Kulit Rotan Sebagai

Penguat Pada Komposit Polimer Dengan Matrik Polyester Yukalac 157

Terhadap Kekuatan Tarik Dan Tekuk. Jurnal ISSN 0852-1697. Vol. 30

Schwartz,M.M.1984. Composite Materials Handbook. New York: McGraw Hill

Inc

Templeton, D. and D, Saunders.1987. Acoustic Design. London: The

Architectural Press.

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan

(Rp)

Keterangan

Gunting Memotong

sampel

4 buah 10.000 40.000

Pisau Memotong

sampel

3 buah 25.000 75.000

Cutter Memotong

bahan

4 buah 5. 000 20.000

Meteran Mengukur 2 buah 15.000 30.000

Palu Memalu

paku

1 buah 25.000 25.000

Sewa alat pres Membentuk

alat

3 kali 170.000 510.000

Papan kayu Kerangka

alat

5 lembar 50.000 250.000

Sarung tangan Pelindung

tangan

4 buah 15.000 60.000

Masker Pelindung

dari gas

4 buah 5.000 20.000

Ember Merendam

sampel

4 buah 20.000 80.000

Triplek Kerangka

alat

3 lembar 75.000 225.000

Gergaji Memotong

bahan

1 buah 55.000 55.000

Tissu Mengelap 5 pack 7.000 35.000

Lap Mengelap 2 buah 10.000 20.000

Pipet tetes Mengambil

sampel

dalam

jumlah kecil

5 buah 4.000 20.000

Beaker gelas

100 mL

Tempat

larutan

5 buah 100.000 500.000

Gelas ukur Mengukur

volume

larutan

3 buah 75.000 225.000

Labu ukur

100mL

Pengencera

n

2 buah 95.000 190.000

Jerigen 10 L Wadah

aquades

1 buah 90.000 90.000

Sewa

Timbangan

Menimbang

sample

1 buah 150.000 150.000

Botol semprot Wadah

aquades

2 buah 12.500 25.000

SUB TOTAL (Rp) 2.645.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Karpet Bahan

percobaan

2,50x3,30 800.000 800.000

Lem kayu Perekat

material

1 kg 25.000 25.000

Lakban Perekat

material

2 13.000 26.000

Plastik Alas Jemur 5 20.000 100.000

NaOH Bahan

percobaan

500 gr 150.000 150.000

Kayu Kerangka

Cetakan

2 batang 35.000 70.000

Epoksi resin Matrik 500 gr 350.000 350.000

Epoksi

hardeners

Matrik 20 L 400.000 400.000

Paku Perekat cetakan 1 kg 10.000 10.000

Aquades Pelarut NaOH 10 L 65.000 65.000

Sabun cuci Mencuci

perlatan

1 botol 4000 4000

Sewa neraca

analitik

Menimbang

bahan

1 buah 500.000 500.000

Sewa sound

level meter

Alat uji daya

serap bahan

3 kali 250.000 750.000

Sewa Speaker Sumber Bunyi 3 kali 150.000 450.000

SUB TOTAL (Rp) 3.700.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Perjalanan

ke

Banyuwangi

Pengambilan

sample

rumput sianik

5 kali 100.000 500.000

Perjalanan

ke toko

Pembelian

bahan-bahan

3 kali 50.000 150.000

Biaya

Pengiriman

Pembelian

bahan Kimia

3 kali 50.000 150.000

Perjalanan

ke Studio

dan sewa

Pengujian 3 kali 450.000 1. 350.000

Sewa

laboratorium

Pelaksanaan

pembuatan

alat

5 minggu 100.000 500.000

SUB TOTAL (Rp) 2.650.000

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Keterangan

Dokumentasi Baterai 2 pack 100.000 200.000

Penggandaan

proposal dan

laporan

Fotocopy,

print, scan

15 kali 23.000 345.000

Kaset CD proposal dan

laporan

4 buah 10.250 41.000

Sewa jasa

pick up

Untuk

membawa

rumput sianik

2 kali 500.000 1000.000

SUB TOTAL (Rp) 1.581.000

Total (Keseluruhan) 10.581.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1. Melia Feni

Fisanti /

13181020107

1

Fisika Kemipaan 4 jam Membuat bab

pendahuluan, bagian

penyediaan bahan,

pemesanan bahan

kimia, serta

melaksanakan

penelitian sebagai

pengadaan sampel

2. Siti

Fatimatun

Nazah/

13181020106

3

Fisika kemipaan 4 jam Membuat bab

tinjauan pustaka,

bagian penyediaan

bahan dan peralatan

penunjang, serta

melaksanakan

penelitian dan

perangkaian design

panel akustik

3. Ayu

Khasanis

Sholehah /

13181020107

1

Fisika kemipaan 5 jam Membuat bab

metode peneletian,

perijinan, membagi

tugas setiap anggota,

mengoreksi dan

mengevaluasi tugas

setiap anggota,

menjadikan satu

proposal dan

laporan, serta

melaksanakan

penelitian dan

sebagai penguji

panel akustik

4. Anni Fiqrotus

Zakkiyah/

12181030101

3

Kimia kemipaan 4 jam Membuat lampiran-

lampiran,

penyediaan bahan

habis pakai lain dan

pencatat data.

Melaksanakan

penelitian,

perendaman sampel

dan pengatur

konsentrasi NaOH