2
osteoporosis BABI PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Osteoporosis adalah kelainan dimana terdapat reduksi atau penurunan dari massa total tulang. Kecepatan resorpsi tulang lebih cepat daripada kecepatan pembentukan tulang. Tulang menjadi keropos secara progresif,rapuh, mudah patah,dan mudah fraktur. (Bunner dan Suddert,1996) Salah satu penyebab osteoporosis adalah pengetahuan gizi yang rendah. Penyakit ini ppdipengarui oleh beberapa faktor penyebab, diantaranya faktor resiko turunan, faktor makanan dan hormon, faktor vitamin D. Faktor resiko turunan yang dapat mempengarui massa tulang antara lain :perempuan menopouse mempunyai 6x lebih besar daripada laki-laki untukterkena osteoporosis dimana semakin lanjut usia seseorang semakin besar pula terkenanya osteoporosis. Osteoporosis banyak menyerang pada lansia, di Indonesia tahun 2007 hampi 74 % terserang penyakit tersebut. (Administrator,2007 Osteoporosis dapat dicegah dengan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya osteoporosis, diantaranya dengan penyuluhan kesehatan tentang gizi seimbang, cukup kalori, vitamin D, mineral dan asam esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Dari fenomena di atas, maka dilakukan analisa jurnal mengenai studi Pengetahuan tentang gizi dan status gizi pada lansia osteoporosis. B.TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk mencegah osteoporosis pada lansia. 2. Tujuan Khusus a. Untuk memberikan pengetahuan tentang gizi pada lansia osteoporosis. b. Untuk meningkatkan status gizi lansia osteoporosis. BAB II

Osteoporosis

  • Upload
    ran-bro

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jj

Citation preview

Page 1: Osteoporosis

osteoporosis

BABIPENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANGOsteoporosis adalah kelainan dimana terdapat reduksi atau penurunan dari massa total

tulang. Kecepatan resorpsi tulang lebih cepat daripada kecepatan pembentukan tulang. Tulang menjadi keropos secara progresif,rapuh, mudah patah,dan mudah fraktur.(Bunner dan Suddert,1996)

Salah satu penyebab osteoporosis adalah pengetahuan gizi yang rendah. Penyakit ini ppdipengarui oleh beberapa faktor penyebab, diantaranya faktor resiko turunan, faktor makanan dan hormon, faktor vitamin D.

Faktor resiko turunan yang dapat mempengarui massa tulang antara lain :perempuan menopouse mempunyai 6x lebih besar daripada laki-laki untukterkena osteoporosis dimana semakin lanjut usia seseorang semakin besar pula terkenanya osteoporosis.

Osteoporosis banyak menyerang pada lansia, di Indonesia tahun 2007 hampi 74 % terserang penyakit tersebut. (Administrator,2007

Osteoporosis dapat dicegah dengan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya osteoporosis, diantaranya dengan penyuluhan kesehatan tentang gizi seimbang, cukup kalori, vitamin D, mineral dan asam esensial yang dibutuhkan oleh tubuh.

Dari fenomena di atas, maka dilakukan analisa jurnal mengenai studi Pengetahuan tentang gizi dan status gizi pada lansia osteoporosis.B.TUJUAN

1.      Tujuan UmumUntuk mencegah osteoporosis pada lansia.

2.      Tujuan  Khususa.       Untuk memberikan pengetahuan tentang gizi pada lansia osteoporosis.b.      Untuk meningkatkan status gizi lansia osteoporosis.

BAB IIANALISA JURNAL

A.    Resume  Jurnal1.                   Judul

Studi Pengetahuan tentang gizi dan status gizi pada lansia Osteoporosis di Yayasan  Panti Werdha Usia Surabaya.2.                   Nama PenelitiInne Christiany, Kiaonarni Ongko W,Dini Nur Febriani3.                   Tempat dan waktu Penelitian

Yayasan Panti Werdha Usia Surabaya bulan Desesmber 2007 sampai dengan Mei 20084.                   Latar BelakangKurangnya pengetahuan gizi yangrendah pada lansiaKurangnya konsumsi Calsium dan vitamin D5.                   Tujuan peneletian

Mengidentifikasi status gizi lansia osteoporosis dan pengetahuan gizi di Yayasan Panti Werda Usia Surabaya

Page 2: Osteoporosis

6.                   Tinjauan Pustaka6.1 Definisi

Osreoporosis adalah suatu keadaan dimana terdapat penguranagan jaringan tulang per unit volume, sehingga tidak mampu melindungi atau mencegah terjadinya fraktur terhadap trauma minimal. Pengurangan massa tersebut tidak tidak disertai denganadanya perubahan perbandingan antara substansi mineral dan organik tulang. (Riadi Pramudiyo, 1998)

Penyakit osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang secara progresif, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri mineral-mineral seperti calsium, fosfor, sehingga tulang menjadi keras dan padat, jika tubuh tidakmampu mengatur kandungan mineral dalam tulang maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis. (www.mediacastore.com)