Upload
vaniafildza
View
8
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
s1
Citation preview
5/26/2018 PBL S1
1/14
NAMA : Amelia M. Syahutami
NPM : 1102009024
1. Memahami dan menjelaskan anatomi sirkulasi tubuh sistemik dan pulmonalis
1.1MakroskopikJantung merupakan suatu organ muskular yang berkontraksi secara teratur yang berfungsi
untuk memompakan darah keseluruh tubuh. Terletak dalam rongga thorax dalam ruang
mediastinum dan dibungkus oleh jaringan ikat yang dinamakan perikardium. Berat jantung
orang dewasa normal sekitar 250-300 gr, kurang lebih sebesar kepalan tinju masing-masing.
Jantung berdenyut 60-70/menit.
Letak Jantung dalam cavum thorax : 1/3 bagian terletak di sebelah kanan linea mediana
(pertengahan tulang dada), 2/3 bagian lagi terletak sebelah kiri linea mediana.
Pembagian mediastinum :
1. Mediastinum superior : berbatas dengan angulus sternalis ke discus intervertebrae thIV-V
2. Mediastinum inferior terbagi atas 3 ruangan: Mediastinum Anterior (antara jantung dengan permukaan dalam sternum Mediasternum media (antara mediastinum anterior dan posterior) Mediastinum Posterior (dibelakang mediastinum media)
Jantung dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut perikardium, membentuk ruangan/kantong
yang dinamakan cavum perikardii. Perikardium terdiri dari perikardium bagian luar disebut
lapisan fibrosa merupakan jaringan ikat kuat yang melekat pada diaphragma pada centrumtendineum. Lapisan bagian dalamnya disebut lapisan serosa. Lapisan serosa dibagi 2 lapisan,
yaitu lamina parietalis dan lamina visceralis.
Pada jantung terdapat 2 buah ruangan atrium yaitu atrium dextra dan atrium sinistra, 2 buah
ventrikel yaitu ventriker dextra dan sinistra. Antara kedua atrium dibatasi oleh sekat yang
dinamakan septum atriorum, diantara kedua ventrikel dinamakan septum interventrikulorum.
Dalam ruang atrium dextra terdapat osteum vena, fossa ovalis, auricel dextra, M. Pectinati,
septum tricuspdalis, valvula sinus coronarius, S.A node. Bagian jantung pada ruang ventrikel
5/26/2018 PBL S1
2/14
yatu M. Papillaris anterior dan posterior, valvula atrioventrikulare, septum mitral, chorda
tendineae, miokardium, aorta ascendens, isi ruang ventrikel dextra, trabekula carneae.
Lapisan-lapisan jantung secara berurutan dari luar ke dalam adalah: perikardium,
miokardium, endokardium.
1.2 MikroskopikJantung merupakan sistem vaskularisasi yang sangat khusus, mempunyai 4 ruang,
mempunyai katup menjaga aliran agar tidak kembali, septum interatrial dan septum
interventrikular, memisahkan jantung bagian kanan dan kiri, memompa darah ke seluruh
tubuh.
Struktur Pembuluh Darah
Sifat-sifat structural dari setiap bagian system pembuluh darah sistemik menentukan peran
fisiologisnya dalam integrasi fungsi kardiovaskuler.
Dinding pembuluh darah arteri terdiri dari tiga lapis:
1. Lapisan luar disebut tunika advensia : tersusun dari jaringan ikat dan mengandungserabut syaraf, pembuluh darah yang mempengaruhi dinding arteri (vasavasorum).
2. Lapisan tengah disebut tunika media : terdiri dari kolagen, serat otot polos dan elastisdamn mempertahankan elastisitas dan ketegangan arteri juga berfungsi sebagai
penyokong primer dari arteri.
3. Lapisan dalam disebut tunika intima: lapisan mulus sel-sel endotel yang menyediakanpermukaan non trombogenik untuk aliran darah.
Dinding pembuluh darah vena juga teridiri dari tiga lapisan yang sama dengan arteri tapi
lebih tipis.
Arteri
Berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke jaringan. Karena itu system
arteri mempunyai dinding yang kuat dan darah mengalir dengan cepat menuju jaringan.
Dinding aorta dan arteri relative mengandung banyak jaringan elastis. Dinding tersebut
teregang waktu sistol dan mengadakan recoil pada saat diastole.
5/26/2018 PBL S1
3/14
Arteriol
Adalah cabang terujung dari system arteri dan berfungsi sebagai katup pengontrol untuk
mengatur pengaliran ke kapiler. Arteriol merupakan tempat utama resistensi aliran darah dan
perubahan kecil pada diameternya menyebabkan perubahan yang besar pada resistensi
perifer.
Kapiler
Berfungsi sebagai tempat pertukaran cairan dan nutrisi antara darah dan ruang interstitial.
Venula
Dinding venul hanya sedikit lebih tebal daripada kapiler. Berfungsi menampung darah dari
kapiler dan secara bertahap bergabung kedalam vena yang lebih besar.
Vena
Berfungsi sebagai jalur transformasi dari jaringan kembali ke jantung. Karena tekanan vena
sangat rendah maka dinding vena tipis, walaupun demikian dinding vena berotot dan ini
memungkinkan vena untuk berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan
atau menampung darah dalam jumlah kecil atau tergantung dari kebutuhan tubuh
Dinding jantung :
-otot-otot jantung berkontraksi untuk mendorong darah.
-Otot rangkanya tempat menempelnya katup.
-Sistem konduksi internalnya untuk keserempakan/keselarasan kotraksi otot.
3 lapisan dinding jantung :
1. Endokardium-Lapisan yang paling dalam terdiri dari endotel dan subendothelium.
-Sistem impuls konduksi terdapat pada lapisan subendokordia endokardium.
2.
Miokardium
5/26/2018 PBL S1
4/14
-Merupakan otot jantung
-Bagian ventrikel lebih tebal daripada atrium
3. Epikardium-Sel mesotel di permukaan terluar dan jaringan penyambung
-Pembuluh darah dan saraf mensuplai, dan dikelilingi oleh jaringan lemak.
Serat Purkinye :
-Serat jantung khusus yang berfungsi mengatur denyut jantung dengan cara mengatur
kontraksi kedua atrium dan ventrikel.
-Diameter serat lebih besar daripada serat jantung.
-komponen sistem konduksi yang membawa impuls +/- 4 x lebih cepat daripada serat otot
jantung.
1.3 Sirkulasi
Sistem sirkulasi darah pada tubuh manusia setelah lahir (post natal) terbagi atas 2 sistem :
1. Sirkulasi pulmonalDarah yang mengandunh CO2 dikumpulkan melalui vena cava superior dan vena cava
inferior, kemudian masuk ke jantung pada atrium kanan lalu pada ventrikel kanan, kemudian
masuk ke truncus pulmonalis yang memiliki 2 cabang yaitu arteri pulmonalis dextra dan
sinistra (satu-satunya arteri yang membawa darah kotor) yang masing-masing akan
melepaskan CO2 ke paru-paru dan mengambil O2 dan masuk melalui vena pulmonalis (satu-
satuya vena yang membawa darah bersih), kemudian dilanjutkan kembali sirkulasi sistemik.
2. Sirkulasi sistemikSetelah O2 masuk melalui vena pulmonalis dilanjutkan darah masuk ke atrium sinistra lalu ke
ventrikel sinistra kemudian ke aorta ascendens (mendarahi ekstremitas superior), aorta
descendens (mendarahi ekstremitas inferior) lalu arcus aorta yang memiliki 3 cabang yaitu
arteri brachiocephalica, arteri carotis communis sinistra, dan arteri subclavia sinistra lalu
melepaskan oksigen ke seluruh tubuh. Selanjutnya darah dikembalikan melalui kapiler vena.
5/26/2018 PBL S1
5/14
Darah yang mengandung CO2 dikumpulkan melalui vena cava superior dan inferior. Kembali
ke sirkulasi pulmonal.
3. Sirkulasi pada janinSistem sirkulasi janin terjadi paralel artinya sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan
secara sendiri-sendiri dan hubungan diantara keduanya terjadi melalui pirau intracardiac
(foramen ovale)dan eksrtra cardiac (duktus arteriosus dan duktus venosus).
5/26/2018 PBL S1
6/14
Sistem sirkulasi janin berbeda dengan sirkulasi post natal karena paru-paru, ginjal dan
gastrointestinal dari janin belum berfungsi. Untuk memenuhi kebutuhan pertukaran gas,
nutrisi dan ekskresi janin sangat tergantung pada ibu yang difasilitasi melalui plasenta.
Placenta berhubungan dengan ibu melalui pembuluh-pembuluh darah kecil dan dinding
uterus. Aliran darah dari janin ke plasentamelalui dua arteri umbilical. Darah yang
teroksigenasi dari plasenta mengalir melalui vena umbilical.
Karakteristik sirkulasi janin:
1. Sirkulasi pada janin terjadi akibat adanya pirau atau shunt baik intra cardiac (foramenovale) ataupun ekstra cardiac (duktus arteriosus dan venosus).
2.
Darah yang mengandung O2 relatif cukup (PO2 30 mmhg) mengalir dari plasentamelalui hati, sedangkan sisanya tanpa melalui hati akan melewati ductus venosus ke
vena cava inferior yang sekaligus juga menerima darah dari hati melalui vena hepatica
serta darah dari tubuh bagian bawah.
3. Sepertiga darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan kemudian melaluiforamen ovale masuk ke atrium kiri, dan menuju ke ventrikel kiri ke aorta dan
sirkulasi koroner. Sementara dua pertiga darah dari vena cava inferior masuk ke
atrium kanan dan ventrikel kanan melalui tricuspid. Darah dari ekstremitas atas akan
masuk ke atrium kanan melalui vena cava superior dan bergabung dengan darah dari
sinus coronariusmenuju ventrikel kanan dan masuk ke arteri pulmonalis.
4. Darah dari ventrikel kanan sebagian besar tidak menuju ke paru-paru tetapi tetapmenuju ke aorta desendenmelalui duktus arteriosus. Hanya sebagian kecil saja darah
menuju ke paru-paru karena belum berkembang dan pada saat ini tahanan vascular
paru masih tinggi.
5. Darah dari aorta akan mengalir ke organ-organ tubuh sesuai dengan tahanan vascularmasing-masing. Kemudian darah kembali ke plasenta melalui arteriumbilical yang
keluar dari arteri iliaka interna. Pada janin normal ventrikel kanan akan memompakan
60 % seluruh curah jantung dan sisanya akan dipompakan oleh ventrikel kiri.
Perubahan Sirkulasi Normal Setelah Lahir.
Setelah bayi lahir akan terjadi perubahan penting pada system sirkulasi akibat putusnya
hubungan antara plasenta dengan sirkulasi sistemik dimana paru-paru mulai berkembang.
Pada fase ini akan terjadi perubahan seperti:
5/26/2018 PBL S1
7/14
1. Tahanan vascular sistemik akan meningkat.2. Ductus Arteriosus akan menutup.3. Foramen ovale menutup.4. Ductus venosus juga menutup.
2. Memahami dan menjelaskan fungsi jantung2.1Kelistrikan Jantung
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya
impuls listrik yang dibangkitkan oleh jantung sendiri: suatu kemampuan yang disebut
autorhytmicity. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua jenis
khusus sel otot jantung, yaitu: sel kontraktil dan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan
kerja mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan
menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat
yang mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel
ini memperlihatkan aktivitas pacemaker (picu jantung), berupa depolarisasi lambat
yang diikuti oleh potensial aksi apabila potensial membrane tersebut mencapai ambang
tetap. Dengan demikian, timbulkah potensial aksi secara berkala yang akan menyebar ke
seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut secara teratur tanpa adanya
5/26/2018 PBL S1
8/14
rangsangan melalui saraf. Mekanisme yang mendasari depolarisasi lambat pada sel jantung
penghantar khusus masih belum diketahui secara pasti. Di sel-sel otoritmik jantung, potensial
membaran tidak menetap antara potensia-potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi,
membrane secara lambat mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi
saluran K+. pada saat yang sama ketika sedikit K+ ke luar sel karena penurunan tekanan K+
dan Na+, yang permeabilitasnya tidak berubah, terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya,
bagian dalam secara perlahan menjadi kurang negative; yaitu membrane secara bertahap
mengalai depolarisasi menuju ambang. Setelah ambang tercapai, dan saluran Ca++
terbuka, terjadilah influks Ca++ secara cepat, menimbulkan fase naik dari potensial aksi
spontan. Fase saluran K+. inaktivitasi saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai
menimbulkan depolarisasi lambat berikutnya mencapai ambang.
Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut:
1. Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena
kava superior.
2. Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar
atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
3. Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV
dan masuk ke septum antar ventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk
berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui seputum, melingkari ujung bilik
ventrikel dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.
4. Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar ke
seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.
Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang
berlainan. Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls
ini disebarkan ke seluruh jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung,
sehingga pada keadaan normal, simpul SA bertindak sebagai picu jantung. Jaringan
penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial aksi intriksiknya karena
sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari simpul SA,
sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri.
Urutan kemampuan pembentukkan potensial aksi berbagai susunan penghantar khusus
jantung yaitu:
*Nodus SA (pemacu normal) : 60-80 kali per menit
5/26/2018 PBL S1
9/14
*Nodus AV : 40-60 kali per menit
*Berkas His dan serat purkinje : 20-40 kali per menit
PENJELASAN GAMBAR :
Penyebaran eksitasi jantung dikoordinasi untuk memastikan agar pemompaan efisien.
Penyebaran ini dimulain dengan adanya potensial aksi secara spontan pada simpul SA.
Potensial aksi berjalan dengan cepat menyebar di kedua atrium. Penyebaran impuls
tersebut dipermudah oleh dua jalur penghantar, yaitu jalur antaratrium dan antarnodus.
Dengan jalur antarnodus, impuls kemudian menyebar ke berkas AV, yaitu satu-satunyatitik tempat potensial aksi dapat menyebar dari atrium ke dalam ventrikel. Akan tetapi
karena susunan khusus sistem penghantar dari atrium ke dalam ventrikel, terdapat
perlambatan yang lebih dari 1/10 detik antara jalan impuls jantung dari atrium ke dalam
ventrikel. Penyebab melambatnya penghantaran impuls tersebut dikarenakan tipisnya
serat di daerah ini dan konsentrasi taut selisih yang rendah. Taut selisih itu sendiri
merupakan mekanisme komunikasi antar sel yang mempermudah konduksi impuls. Hal
ini memungkinkan atrium berkontraksi mendahului ventrikel untuk memompakan darah
ke dalam ventrikel sebelum kontraksi ventrikel yang sangat kuat. Jadi, atrium bekerja
sebagai pompa primer bagi ventrikel, dan ventrikel kemudian menyediakan sumber
tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vaskular. Dari nodus AV. Potensial
aksi menyebar cepat ke seluruh ventrikel, diperlancar oleh sistem penghantar ventrikel
khusus yang terdiri dari berkas His dan serat-serat purkinje.
2.2Bunyi Jantung
5/26/2018 PBL S1
10/14
Mekanisme terjadinya bunyi jantung khususnya bunyi jantung I masih diperdebatkan namun
semua pihak setuju bahwa ini berhubungan dengan penutupan katup mitral/katup trikuspid
yang terdengar paling baik di apeks. Bunyi jantung I dapat dibagi atas 4 komponen :
1) Vibrasi berfrekuensi rendah dan intensitas kecil. Terjadi pada awal sistole ventrikel;darah mengalir ke arah atrium untuk menutup katup-katup atrioventrikuler. Vibrasi
dan gerakan darah ini merupakan komponen I yang terjadi men-dahului peninggian
tekanan intraventrikuler sebelum katup-katup atrioventrikuler tertutup/teregang.
2) Komponen II dengan frekuensi dan amplitudo tinggi, mulai terdengar bersamaandengan saat gerakan darah yang menyebabkan katup atrioventrikuler yang tertutup
menjadi amat regang sehingga aliran darah kembali ke arah ventrikel.
3) Komponen III mulai pada saat kontraksi ventrikel yang menyebabkan peninggiantekanan intraventrikuler menjadi lebih besar daripada tekanan dalam aorta/pulmonalis
dan darah bergerak ke arah katup-katup semilunaris. Oleh karena itu, bagian pertama
dari darah yang bergerak ke luar dari ventrikel meregangkan bagian proksimal arteri-
arteri tersebut. Pelebaran tiba-tiba segmen proksimal arteri dapat menyebabkan
kembalinya darah ke arah ventrikel. Gerakan darah ke belakang dan ke depan di
antara pangkal arteri dan ruang-ruang ventrikel ini yang menyebabkan komponen III
bunyi jantung I. Frekuensi dan intensitasnya seperti pada komponen II.
4) Komponen IV berupa vibrasi lemah bernada rendah disebabkan oleh turbulensidarahyang mengalir cepat melalui aorta asendens/pulmonalis. Biasanya hanya
komponen II & III yang terdengar, disebut M dan T.
Bunyi jantung II didahului oleh getaran berfrekuensi rendah mengiringi perlambatan dan
aliran darah yang terbalik dalam aorta dan pulmonalis sebelum penutupan katup-katup
semilunaris. Aliran darah yang terbalik terjadi pada saat ventrikel relaksasi yaitu pada saat
tekanan dalam ventrikel turun secara drastis. Bagian bunyi jantung II terdengar mulai sejak
penutupan dan teregangnya katup-katup semilunaris. Jadi sebenarnya bunyi jantung II
disebabkan oleh perlambatan darah akibat proses penutupan katup-katup semilunaris
aorta/pulmonal dan bukan oleh penutupan katup-katup tersebut. Walaupun demikian bunyi
jantung II diberi nama A dan P. Pada bayi, anak dan dewasa muda, bunyi jantung II terdengar
pecah pada inspirasi dan tunggal pada ekspirasi. Bunyi jantung III terjadi pada akhir fase
pengisian cepat. Penghentian tiba-tiba fase pengisian cepat menyebabkan seluruh sistem
atrioventrikuler bergetar dengan frekuensi sangat rendah sebab ventrikel dalam keadaan
relaksasi; terdengar 0,1--0,2 detik setelah bunyi jantung II.
5/26/2018 PBL S1
11/14
RAMA DERAP (GALLOP RHYTMH)
Istilah irama derap digunakan untuk bunyi jantung rangkap tiga yang menyerupai derap lari
seekor kuda. Irama derap disebabkan adanya satu atau lebih bunyi ekstra. Penting untuk
membedakan apakah bunyi ekstra terjadi pada saat sistole atau diastole. Irama derap
protodiastolik terdiri atas bunyi jantung I, II, III. Irama derap presistolik terdiri atas bunyi
jantung IV, I, II. Bila terdiri atas bunyi jantung III dan IV disebut irama derap sumasi. Irama
derap pada neonatus menunjukkan adanya gagal jantung, juga ditemukan pada miokarditis.
2.3Sirkulasi jantungSiklus jantung terdiri dari sistole dan diastole. Periode sistole adalah manifestasi kontraksi
jantung dan diastole merupakan manifestasi relaksasi jantung. Satu siklus jantung
memerlukan waktu 0,38-0.40 detik pda irama sinus yang normal dengan frekuensi 80
denyut per menit, dengan sistole memerlukan waktu sepertiga dari seluruh waktu siklus
jantung, sedangkan dua pertiganya diperuntukkan bagi periode sistole.
Siklus jantung diawali oleh penyebaran impuls yang berasal dari simpul sinus seluruh
bagian jantung melalui sistem penghantar khusus. Dan setelah proses depolarisasi atrium
selesai, maka ia disusul oleh kontraksi dan dimulainya depolarisasi ventrikel. Selanjutnyasaat terjadi relaksasi atrium, maka mulailah kontraksi ventrikel, dan seterusnya.
Jantung berkontraksi dan berelaksasi secara berirama dengan pusat kendali impuls berasal
dari simpul sinus. Pengisian darah di dalam ruang-ruang jantung terjadi selama diastole
(diastole filling) dan pengeluarannya terjadi selama sistole (sistolic ejection) secara
berirama dan secara serentak pada jantung kanan dan kiri. Perubahan mekanik jantung akan
menyebabkan perubahan tekanan, volume ventrikel dan tekanan atrium maupun aorta. Pada
akhir diastole, tekanan ventrikel hampir sama dengan tekanan atrium, sebab kedua ruang
tersebut berhubungan langsung melalui katup atrioventrikular yang masih membuka, tetapi
hanya sedikit atau hampir tidak ada darah yang mengalir di antara ruang-ruang tersebut.
Setelah alur rangsangan selesai di seluruh bagian atrium, kemudian segera terjadi kontraksi
atrium yang mampu meningkatkan tekanan intra atrium dan intra ventrikular. Situasi ini
menyebabkan volume reservoar di dalam ruang atrium mengalami kompresi dan
menyebabkan darah mengalir masuk ke ventrikel dan di lain pihak terdapat juga darah yang
kembali ke vena cava.
5/26/2018 PBL S1
12/14
Setelah kontraksi atrium sempurna, maka dimulailah rangsangan pada ventrikel dan setelah
itu terjadi kontraksi. Pada saat terjadi kontraksi isometris ventrikel, maka tekanan
intraventrikel meningkat. Periode ini memerlukan waktu sebesar 0,035 detik dan waktu ini
sesuai dengan ventrikular activation time pada penjalaran impuls dari endokardium ke
epicardium. Pada periode ini tidak terjadi pertambahan volume ventrike, tetapi setelah katup
atrioventrikular mulai menutup, maka darah mengisi ruang ventrikel dan seolah-oleh
volumenya berkurang, tetapi sebenarnya tidak demikian. Periode ini disebut sebagai
kontraksi isovolumik dan setelah tekanan intraventrikel lebih meningkat lagi, maka ia
segera diikuti oleh ;rapid ejection darah ke sistem arteri. Pada awal ejeksi sistolik terjadi
kenaikan tekanan ventrikel, sehingga melebihi tekanan aorta dan menyebabkan pengeluaran
darah dari jantung mencapai puncaknya, tetapi sebaliknya pada akhr sistolik hampir semua
darah telah dipndahkan ke sistem arteri dan tekanan ventrikel menurun sampai di bawah
tekanan aorta. Perubahan-perubahan tekanan dan volume di dalam ventrikel ini memiliki
arti penting pada cardiac performance yang dapat dipelajari melalui preparat jantung-paru.
2.4Mekanisme Kerja Jantung- Sel otot jantung bersifat autoritmik yaitu sebagai otot yang mempunyai daya rangsanguntuk dirinya sendiri, sehingga menyebabkan aksi potensial yang spontan yang menyebabkan
proses kontraksi.
- Adanya aksi potensial akan menimbulkan depolarisasi membrane serat otot dan berjalan
lebih dalam kedalam serat otot pada tempat dimana potensial aksi dapat mendepolarisasi
sarkolema dan sitem tubulus T, sehingga ion kalsium dari cairan ekstrasel masuk. Potensial
aksi juga menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium
kedalam myofibril.
- Adanya ion kalsium dalam jumlah besar, efek penghambatan troponin/tropomiosin
terhadap filament yang akan dihambat. Dengan meningkatnya ion kalsium maka akan
meningkatkan gabungan kalsium troponin C. Komplek troponin akan mengalami perubahan
bentuk yang menarik molekul tropomiosin dan memindahkannya lebih dalam kelekukan
antara dua untai aktin. Sehingga bagian aktif dari aktin tidak tertutupi.
5/26/2018 PBL S1
13/14
- Setelah filamin aktin menjadi teraktivasi oleh ion-ion kalsium, kepala jembatan
penyebrangan dari filamen myosin menjadi tertarik ke bagian aktif filament aktin.
- Setelah kepala jembatan penyebrangan melekat pada bagian aktif menimbulkan kekuatan
intramolekuler yang akan menyebabkan kepala miring ke arah lengan dan menarik filament
aktin ( power stroke) segera setelah kepala miring secara otomatis terlepas dari bagian aktif
kembali ke arah normal. Kemudian kepala akan berkombinasi bagian aktif yang baru
sepanjang filament aktin, kemudian kepala miring lagi untuk menimbulkan power stroke
baru, sehingga kepala jembatan penyebrangan membelok ke depan dan ke belakang berjalan
sepanjang filament aktin, menarik ujung filament aktin ketengah filament myosin sehingga
terjadi kontraksi.
- Proses tersebut akan berlangsung terus sampai filament aktin menarik membrane Z
menyentuh ujung akhir filament myosin. Kontraksi akan terus berlangsung sehingga lebih
memendekkan panjang sarkomer ujung-ujung filament myosin menjadi kusut dan kekuatan
kontraksi menurun dengan cepat.
3. Memahami dan menjelaskan olahraga menurut islam
"Sesungguhnya pada tubuhmu ada hak yang harus engkau penuhi."(HR Bukhari, Ahmad, Nasai)
"Dan perhatikanlah hal-hal yang bermanfaat bagimu."
(HR Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)
"Mukmin yang kuat lebih baik dari mukmin yang lemah."
(HR Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad)
"Dan pergunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu."
(HR Bukhari)
Berolahraga teratur dibarengi dengan gizi yang seimbang dapat membantu menjaga
kebugaran, kesehatan biologis, dan aktivitas tubuh. aktivitas tubuh yang teratur memiliki
beberapa manfaat, antara lain :
menormalkan fungsi hati
5/26/2018 PBL S1
14/14
sirkulasi darah dan pernafasan menambah daya pompa otot-otot hati membantu menjaga kekuatan otot tubuh mencegah kerapuhan tulang (terutama karena bertambahnya usia) membakar kalori menjaga berat badan ideal membantu individu melaksanakan tugasnya dengan kemampuan yang lebih besar
Penyakit pencernaan disebabkan oleh bertambahnya berat badan atau kegemukan antara lain :
sulitnya pencernaan radang (infeksi) kantung empedu dan ginjal penyakit sistem pernafasan, jika badan bertambah berat, ketika mengeluarkan nafasgerakan selaput dinding pemisah dan gerakan rongga dada makin lambat mengakibatkan
oksigen makin berkurang.
penyakit sistem sirkulasi adalah darah tinggi dan gejala penebalan pada pembuluhnadi hati yang dapat menyebabkan serangan jantung dan pembekuan darah.
penyakit kelenjar buntu adalah kencing manis serta penebalan pada pembuluh otakyang dapat mengakibatkan stroke dan lumpuh setengah badan (hemiplegia)
orang kegemukan terancam penyakit radang persendian