11
PEDOMAN DAN FORMULIR PENDATAAN PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA I. PENDAHULUAN Kegiatan penambangan pada dasarnya adalah suatu kegiatan usaha penggalian bahan galian dari dalam perut bumi yang dinilai ekonomis pada saat itu. Didalam kegiatan-kegiatan usaha pertambangan yang dimulai dari kegiatan eksplorasi (umum dan detail), eksploitasi dan sampai pada kegiatan pengolahan bahan galian tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terinci, salah satu aspek yang perlu direncanakan adalah bagaimana penanganan masalah pengelolaan lingkungan kerja dan keselamatan kerja para pekerja-pekerja tambang yang notabenenya mempunyai resiko bahaya dan kecelakaan yang tinggi. Industri pertambangan merupakan suatu kegiatan yang memiliki resiko tinggi terhadap kecelakaan yang tidak saja mengakibatkan cederanya manusia tapi juga sering mengakibatkan kematian. Korban kecelakaan tambang kadang- kadang bisa lebih dari satu orang bahkan dalam kasus tertentu seperti meledaknya tambang batubara bawah tanah bisa mengakibatkan puluhan bahkan ratusan korban. Selain resiko kecelakaan para pekerja tambang juga sangat beresiko terhadap gangguan kesehatan akibat pekerjaannya. Aspek keselamatan para pekerja tambang ini harus benar-benar diperhatikan, karena hal ini merupakan salah satu faktor produksi dan produktivitas. Perencanaan keselamatan kerja ini harus terorganisir dengan baik dan benar, mulai dari melakukan identifikasi suatu keadaan atau kondisi dan tindakan yang tidak aman dari pekerjanya sendiri sampai pada memperhitungkan dan menganalisis hal-hal yang mungkin akan terjadi, kemudian melakukan langkah-langkah alternatif penanggulangan dan pencegahan keadaan yang mungkin akan menimbulkan bahaya atau celaka. Oleh karena itu masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus mendapat perhatian khusus dalam suatu industri

PEDOMAN K3-REVISI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah_3

Citation preview

Page 1: PEDOMAN K3-REVISI

PEDOMAN DAN FORMULIR PENDATAAN PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

I. PENDAHULUAN

Kegiatan penambangan pada dasarnya adalah suatu kegiatan usaha penggalian

bahan galian dari dalam perut bumi yang dinilai ekonomis pada saat itu. Didalam

kegiatan-kegiatan usaha pertambangan yang dimulai dari kegiatan eksplorasi

(umum dan detail), eksploitasi dan sampai pada kegiatan pengolahan bahan

galian tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terinci, salah

satu aspek yang perlu direncanakan adalah bagaimana penanganan masalah

pengelolaan lingkungan kerja dan keselamatan kerja para pekerja-pekerja

tambang yang notabenenya mempunyai resiko bahaya dan kecelakaan yang

tinggi.

Industri pertambangan merupakan suatu kegiatan yang memiliki resiko tinggi

terhadap kecelakaan yang tidak saja mengakibatkan cederanya manusia tapi

juga sering mengakibatkan kematian. Korban kecelakaan tambang kadang-

kadang bisa lebih dari satu orang bahkan dalam kasus tertentu seperti

meledaknya tambang batubara bawah tanah bisa mengakibatkan puluhan

bahkan ratusan korban. Selain resiko kecelakaan para pekerja tambang juga

sangat beresiko terhadap gangguan kesehatan akibat pekerjaannya.

Aspek keselamatan para pekerja tambang ini harus benar-benar diperhatikan,

karena hal ini merupakan salah satu faktor produksi dan produktivitas.

Perencanaan keselamatan kerja ini harus terorganisir dengan baik dan benar,

mulai dari melakukan identifikasi suatu keadaan atau kondisi dan tindakan yang

tidak aman dari pekerjanya sendiri sampai pada memperhitungkan dan

menganalisis hal-hal yang mungkin akan terjadi, kemudian melakukan langkah-

langkah alternatif penanggulangan dan pencegahan keadaan yang mungkin akan

menimbulkan bahaya atau celaka.

Oleh karena itu masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) harus mendapat

perhatian khusus dalam suatu industri pertambangan yaitu mempunyai nilai yang

sama dengan aspek produksi.

Dalam suatu perusahaan pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja tidak

akan berhasil apabila tidak ada program yang jelas dan terarah. Oleh karena itu

minimal setiap tahun harus dibuat suatu program yang akan dilakukan oleh setiap

orang yang terlibat dalam pekerjaan baik yang operasional maupun yang di

kantor. Dengan adanya program selain dari pada pelaksanaan pengelolaan

keselamatan dan kesehatan kerja lebih terarah maka keberhasilan atau

penampilan dari pengelolan keselamatan dan kesehatan kerja lebih mudah

dievaluasi dan diatur demi perbaikan dan peningkatan di masa selanjutnya.

Page 2: PEDOMAN K3-REVISI

Lingkungan yang berada di sekitar kegiatan biasanya disebut pula lingkungan

pertambangan atau lingkungan kerja internal (Mines Internal working

environment). Jika lingkungan internal telah dapat dikendalikan sesuai dengan

ketentuan-ketentuan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja, ini berarti

bahwa sebagian besar upaya pengendalian dampak lingkungan eksternal dari

operasi-operasi pertambangan tersebut telah berhasil. Perlu ditekankan bahwa

keselamatan dan produktivitas saling berkaitan, dengan amannya suatu

tambang maka akan lebih produktifitas tambang tersebut.

Pengelolaan pertambangan umum yang baik memerlukan prosedur yang tertata

dan tertib termasuk didalamnya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.

Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan pedoman dan formulir pendataan

pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja untuk kegiatan usaha

pertambangan umum, sebagai acuan dan pedoman bagi para pengusaha di

bidang pertambangan.

II. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Pertambangan.

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan

Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.

5. Kepmen Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995 tentang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.

III. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Sebagai informasi kepada para pengusaha di bidang pertambangan

mengenai prosedur dan pedoman pelaksanaan keselamatan dan kesehatan

kerja untuk kegiatan usaha pertambangan umum.

2. Agar pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja bidang pertambangan

umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 3: PEDOMAN K3-REVISI

FORMULIR PENDATAAN PELAKSANAANKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Petunjuk pengisian :

1. Bacalah dengan teliti dan seksama.

2. Lingkarilah jawaban sesuai dengan kondisi sebenarnya.

ORGANISASI

1. Apakah ada wadah organisasi yang khusus mengelola K3 di perusahaan ?

a. Ada

b. Dalam proses

c. Tidak

2. Apakah tingkat organisasi K3 di perusahaan adalah :

a. Setingkat di bawah orang tertinggi di jobsite (level 2).

b. Level 3 atau di bawahnya.

3. Apakah petugas K3 (safety officer) telah mempunyai sertifikat ?

a. Ya

b. Dalam proses

c. Tidak

4. Apakah perusahaan mempunyai Komite K3 ?

a. Ya

b. Dalam proses

c. Tidak

5. Apakah komite K3 melakukan pertemuan secara berkala ?

a. Setiap bulan

b. Setiap 2 bulan

c. Setiap 3 bulan atau lebih

KEBIJAKAN

6. Apakah pada perusahaan Saudara secara tertulis ada kebijakan yang

menunjukkan adanya komitmen perusahaan terhadap K3 ?

a. Ada

b. Dalam proses

c. Tidak

7. Apakah kebijakan tersebut ditandatangani oleh :

a. orang yang tertinggi jabatannya pada perusahaan.

b. orang yang tertinggi jabatannya di jobsite.

c. orang yang jabatannya pada level 2 di jobsite.

8. Apakah dalam kebijakan tersebut berisi pernyataan bahwa keselamatan kerja

merupakan prioritas perusahaan ?

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah kebijakan tersebut berisi komitmen untuk :

a. Mencegah keselamatan kerja.

b. Mencegah penyakit akibat kerja.

c. Meningkatkan pelaksanaan K3 secara terus menerus.

d. Menggunakan Alat Produksi Diri.

e. Mematuhi semua peraturan K3.

Page 4: PEDOMAN K3-REVISI

10. Apakah kebijakan K3 tersebut :

a.Diumumkan kepada karyawan melalui papan pengumuman.

b.Dimasukkan sebagai bagian dari isi buku pegangan peraturan K3

perusahaan.

c.Safety Talk.

11. Apakah dalam kebijakan tersebut memuat pernyataan bahwa K3 merupakan

tanggung jawab setiap orang dalam lapisan manajemen.

a. Ya

b. Tidak

PERATURAN

12. Apakah perusahaan mempunyai peraturan intern tentang K3 ?

a. Ya

b. Dalam proses

c. Tidak

13. Apakah peraturan intern perusahaan tersebut mengatur tentang kewajiban

karyawan untuk mengikuti semua peraturan yang berkaitan dengan K3 ?

a. Ya

b. Tidak

14. Apakah dalam peraturan tersebut mengatur tentang sanksi apabila karyawan

melanggar peraturan K3 ?

a. Ya

b. Tidak

15. Apakah ada peraturan intern perusahaan yang mengatur tentang :

a. Izin bekerja dengan menggunakan api/panas (hot permit).

b. Izin bekerja pada ruangan yang sempit/tertutup (confine space)

KEPALA TEKNIK

16. Apakah Kepala Teknik Tambang sudah memiliki kualifikasi sesuai dengan

Sertifikat yang dikeluarkan oleh pemerintah?

a. Ya

b. Dalam proses

c. Tidak

17. Apakah posisi Kepala Teknik Tambang adalah pejabat tertinggi di jobsite ?

a. Ya

b. Tidak

18. Apakah Kepala Teknik Tambang dalam menjalankan tugas dan tanggung

jawabnya mengangkat Pengawasa Operasional/ Teknis ?

a. Ya

b. Tidak

19. Apakah kedudukan Pengawas Operasional dan Pengawas Teknis melekat

pada jabatan struktural pada unit kerja masing-masing ?

a. Ya

b. Tidak

Page 5: PEDOMAN K3-REVISI

PROGRAM

20. Apakah perusahaan telah memiliki program K3 tahunan ?

a. Ya

b. Tidak

21. Apakah program tahunan tersebut disyahkan oleh Kepala Teknik Tambang/

Pimpinan Perusahaan ?

a. Ya

b. Tidak

22. Apakah program K3 tersebut disosialisasikan kepada level manajemen

perusahaan ?

a. Ya

b. Tidak

23. Apakah jenis Program K3 yang telah dilaksanakan ?

a. Inspeksi

b. Pemeriksaan kecelakaan

c. Pendidikan dan pelatihan

d. Kesehatan Kerja

e. Penyusunan SOP

f. Kesiapan keadaan darurat

g. Alat pelindung diri

h. Pertemuan K3

i. Kampanye K3

j. Internal Audit

INSPEKSI

24. Apakah semua Pengawas melakukan inspeksi K3 secara rutin pada masing-

masing area kerjanya ?

a. Ya

b. Tidak

Jika Ya berapakah frekuensinya ?

a. Setiap hari

b. Setiap minggu

c. Setiap bulan

25. Apakah dilakukan inspeksi bersama (safety patrol) ?

a. Ya

b. Tidak

26. Apakah semua hasil inspeksi dilaporkan dan ditindaklanjuti ?

a. Ya

b. Tidak

27. Apakah hasil inspeksi dan tindak lanjutnya diarsipkan dengan rapi ?

a. Ya

b. Tidak

Page 6: PEDOMAN K3-REVISI

INVESTIGASI KECELAKAAN

28. Apakah setiap terjadi kecelakaan/kejadian berbahaya sebagaimana

ditetapkan dalam Kepmen No. 555. K selalu dilakukan investigasi oleh

sebuah tim yang ditunjuk oleh Kepala Teknik Tambang?

a. Ya

b. Tidak

29. Apakah dalam investigasi tersebut manajemen level menengah dan level

atas ikut terlibat ?

a. Ya

b. Tidak

30. Apakah ada form untuk melaporkan kecelakaan ?

a. Ya

b. Tidak

31. Apakah ada prosedur tertulis dalam melakukan pemeriksaan kecelakaan ?

a. Ya

b. Tidak

32. Apakah semua rekomendasi hasil investigasi kecelakaan tersebut diatas

ditindaklanjuti ?

a. Ya

b. Tidak

33. Apakah laporan dan catatan-catatan dari setiap kecelakan yang terjadi

diarsipkan dan dipelihara dengan baik ?

a. Ya

b. Tidak

PELATIHAN

34. Apakah dilakukan pendidikan/pelatihan atau induksi K3 kepada anggota

manajemen mulai dari level bawah sampai level atas, khususnya anggota

manajemen yang baru ?

a. Ya

b. Tidak

35. Unit pekerja baru atau pekerja pindahan apakah dilakukan program

orientasi/ induksi dari tugas yang akan dipegangnya (job orientation/

induction) sebelum mulai benar-benar dilepas kerja ?

a. Ya

b. Tidak

36. Apakah materi dari pelatihan K3 dikaji ulang secara berkala ?

a. Ya

b. Tidak

Page 7: PEDOMAN K3-REVISI

KESEHATAN KERJA

37. Apakah keadaan kesehatan karyawan terlebih dahulu diperiksa sebelum

ditempatkan pada suatu jenis pekerjaan yang mengandung resiko penyakit

akibat kerja ?

a. Ya

b. Tidak

38. Apakah keadaan kesehatan semua karyawan yang ditempatkan pada jenis

pekerjaan yang mengandung resiko penyakit akibat kerja diperiksa secara

berkala ?

a. Ya

b. Tidak

39. Apakah fasilitas pemeriksaan kesehatan karyawan terhadap penyakit akibat

jabatan kerja ada pada klinik/ Rumah sakit perusahaan ?

a. Ya

b. Tidak

40. Apakah program monitoring dari setiap jenis pekerjaan yang berpotensi

bahaya Penyakit akibat Jabatan Kerja dilakukan secara berkala ?

a. Ya

b. Tidak

41. Apakah data hasil monitoring lingkungan tempat kerja serta data tentang

catatan keadaan kesehatan karyawan yang sangat terpaparkan kepada

penyakit akibat jabatan kerja diarsipkan secara khusus ?

a. Ya

b. Tidak

KESIAPSIAGAAN KEADAAN DARURAT

42. Apakah ada program atau tatacara tertulis tentang penanggulangan dari

setiap keadaan darurat yang mungkin terjadi dalam lokasi kegiatan

penambangan (emergency plan) ?

a. Ya

b. Tidak

43. Apakah secara tertulis ada seseorang atau tim yang ditunjuk sebagai

koordinator pengendalian bilamana terjadi keadaan darurat ?

a. Ya

b. Tidak

44. Apakah peralatan dan Tim untuk penanggulangan keadaan darurat selalu

siap siaga selama 24 jam ?

a. Ya

b. Tidak

45. Apakah Tim penanggulangan keadaan darurat mempunyai kantor khusus ?

a. Ya

b. Tidak

46. Apakah ada nomor telepon yang khusus untuk menghubungi Tim keadaan

darurat dan terpasang pada semua pesawat telepon ?

a. Ya

b. Tidak

Page 8: PEDOMAN K3-REVISI

47. Apakah tersedia perlengkapan P3K dan jumlah orang yang mampu

melakukan P3K yang memadai ?

a. Ya

b. Tidak

48. Apakah pada perusahaan telah ditetapkan jenis-jenis alat proteksi diri yang

harus dikenakan/dipakai sesuai dengan jenis potensi bahaya yang ada ?

a. Ya

b. Tidak

49. Apakah jenis-jenis APD yang ditetapkan tersebut tersedia dalam jumlah

yang cukup bagi karyawan ?

a. Ya

b. Tidak

50. Apakah alat pelindung diri tersebut mempunyai stok persediaan dan catatan

daftar persediaan yang rapi ?

a. Ya

b. Tidak

PERTEMUAN K3

51. Apakah sebelum melakukan pekerjaan pada setiap area kerja selalu

dilakukan safety talk ?

a. Ya

b. Tidak

52. Apakah safety meeting dilakukan secara berkala ?

a. Ya

b. Tidak

53. Apakah safety meeting selalu dihadiri pimpinan bagian/perusahaan ?

a. Ya

b. Tidak

54. Apakah semua rekomendasi dari safety meeting ditindaklanjuti ?

a. Ya

b. Tidak

KAMPANYE / PROMOSI K3

55. Apakah program kampanye K3 dilakukan setiap tahun ?

a. Ya

b. Tidak

56. Apakah dalam kampanye K3 dilakukan beberapa lomba ?

a. Ya

b. Tidak

57. Apakah ada pemberian penghargaan K3 (safety award) bagi karyawan atau

bagian secara rutin ?

a. Ya

b. Tidak

Page 9: PEDOMAN K3-REVISI