Upload
others
View
60
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMAN
2019
PENERAPAN PERATURANBADAN POM TENTANGCEMARAN MIKROBADALAM PANGAN OLAHAN
Direktorat Standardisasi Pangan OlahanDeputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Badan POM RI
| ii
PEDOMANPENERAPAN PERATURAN BADAN POM TENTANG CEMARAN MIKROBA DALAM PANGAN OLAHANJakarta : Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM RI, 2019
88 Halaman : 14,8 cm x 21 cm
Diterbitkan oleh :DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHANBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RIJalan Percetakan Negara No. 23, Gedung F Timur Lantai 3Jakarta Pusat – 10560Telepon : (62-21) 42875584Faksimile : (62-21) 42875780E-mail : [email protected]
iii |
Kata Sambutan Keamanan pangan merupakan suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Salah satu upaya untuk mewujudkan keamanan pangan adalah dengan pelaksanaan sanitasi dan higiene disetiap rantai produksi pangan. Pelaksanaan sanitasi dan higiene tersebut, sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan cemaran pangan, termasuk cemaran mikroba.
Pada tanggal 9 Juli 2019, telah diundangkan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan. Untuk memberikan panduan bagi pengawas pangan dalam menerapkan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 serta menunjang kegiatan pre dan post market maka Badan POM menyusun Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.
Saya menyambut baik dengan terbitnya Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan dan diskusi yang telah dilakukan secara berkesinambungan oleh beberapa pihak.
Kami sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung fungsi pengawasan obat dan makanan, khususnya terkait keamanan pangan.
Jakarta, 27 Desember 2019
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan
Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si
| iv
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT, karena atas rahmatNya, akhirnya Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan dapat diselesaikan. Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan disusun sebagai tindak lanjut dari hasil studi kualitatif tentang evaluasi penerapan peraturan Badan POM tentang cemaran mikroba.
Pedoman ini memuat penjelasan lebih rinci tentang petunjuk penerapan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan disertai contoh kasus yang terjadi selama penerapannya dan solusi yang dapat dilakukan.
Pedoman ini merupakan panduan bagi pengawas di Badan POM dalam melaksanakan pengawasan pemenuhan persyaratan keamanan pangan olahan sebelum beredar dan selama pangan olahan beredar.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan terhadap pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung fungsi pengawasan obat dan makanan, khususnya terkait keamanan pangan.
Jakarta, 27 Desember 2019 Direktur Standardisasi Pangan Olahan
Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt., Ph.D
v |
TIM PENYUSUN
Pengarah Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si
Penanggung jawab Dra. Siti Sutanti Namtini, Apt., Ph.D
Ketua Dra. Deksa Presiana, Apt., M.Kes
Sekretaris Yeni Restiani, S.Si., Apt Ria Fitriana, S.Si., M.Si Desiana Nurwanti, S.Farm., Apt
Tim Ahli Prof. Dr. Ratih Dewanti-Hariyadi Prof. Dr. Lilis Nuraida
Anggota Lili Defi Z., S.Pt., M.Si. Desy Rasta Waty, S.Si., Apt., M.Si Erline Yuniarti, S.Farm., Apt., M.Si Sentani Chasfila, S. Farm., Apt Ichsan Kharisma, STP Sekar Indah Maharani, STP Abdul Hamid, S.E Jumingan
| vi
DAFTAR ISI
Kata Sambutan…………………………………………………………..
Kata Pengantar…………………………………………………………..
iii
iv
Tim Penyusun………………………….………………………………… v Daftar Isi………………………………………………………………….. vi
BAB I. Pendahuluan ………………...……….…………………..…… 1 1.1 Latar Belakang……………………………………………...…… 1
1.2 Tujuan………………………………………………..…………… 3
1.3 Sasaran………………………………………………………...… 3 1.4 Ruang Lingkup…………………………………………………... 3 BAB II. Istilah dan Definisi ………………...…………...……………. 4
BAB III. Kriteria Mikrobiologi …………..……...……………………. 6 3.1. Sejarah Kriteria Mikrobiologi……………………..……………. 6
3.2. Kegunaan Kriteria Mikrobiologi………………………..………. 7 3.3. Rencana Pengambilan Sampel……………………..………… 9 3.4. Skema Pengambilan Sampel……………………..…………… 10
3.4.1. Rencana Pengambilan Sampel Dua Kelas (Two-Class Attributes) …………………..…………………………………...
10
3.4.2. Rencana Pengambilan Sampel Tiga Kelas (Three-Class Attributes)……...………………………………………………...
10
BAB IV. Peraturan Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan………………………………..........………….
13
4.1 Peraturan Badan POM No. 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan……..…
13
vii |
4.2. Penjelasan mengenai Cara Pembacaan Lampiran Peraturan………………………………………………………...
16
4.3. Pengujian Sampel dan Metode Analisis................................ 20
Bab V. Penerapan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 Tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba Dalam Pangan Olahan …………….……………………………...
22
5.1. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Pre-Market Pangan Olahan (MD/ML)....……………………………………
22
5.2. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Produksi…………………….........
22
5.3. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Distribusi………………………….
24
5.4. Ketentuan Mengenai Sampling Diperketat dan Kondisi Sampling Diperlonggar…………………………………………
25
5.5. Persyaratan Cemaran Mikroba pada Pangan Olahan Yang Tidak Tercantum Dalam Lampiran……………...…………….
26
5.6. Penerapan Batas Maksimal Cemaran Mikroba Terkait Sampel dalam Kemasan Kecil dan Kemasan Curah.......…..
27
Penutup …………………………….…………………………………...
Daftar Pustaka ……………..………………….……………………….
28
29
Lampiran I. Contoh Format Laporan Hasil Pengujian…...………….. 30
Lampiran II. Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (MS)..……… 31
Lampiran III. Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (TMS)……...
Lampiran IV Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba…………………………………….
32
33
| viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram Two Class Attribute……...………………………
Gambar 2. Diagram Three Class Attributes………………………….. 11 Gambar 3. Diagram Pemilihan Rencana Pengambilan Sampel…… 12
Tabel 1. Rancangan Peraturan Badan POM tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan………
13
Tabel 2. Format Lampiran Peraturan Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan………………………………………………..
17
Tabel 3. Contoh dan Penjelasan Lampiran Kriteria Mikrobiologi pada Kategori Pangan 13.1.2…………………....................
18
Tabel 4. Contoh dan Penjelasan Lampiran Kriteria Mikrobiologi pada Kategori Pangan 14.1.4.3……………………………………….
19
1 |
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Keamanan pangan merupakan suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, diberikan kewenangan untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap keamanan, mutu, gizi, label dan iklan pangan olahan. Salah satu aspek penyelenggaraan keamanan pangan dilakukan melalui sanitasi pangan, sebagai upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi pangan yang sehat, higienis, dan bebas dari bahaya cemaran. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan mengamanahkan Badan POM untuk menetapkan ambang batas maksimal cemaran pada pangan olahan. Pada tahun 2009 telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK. 00.06.1.52.4011 tentang batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan. Dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang mikrobiologi pangan serta untuk mengharmonisasikan dengan regulasi di internasional, maka ditetapkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 16 Tahun 2016 (Perka BPOM No.16/2016) tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK. 00.06.1.52.4011 Tahun 2009.
Pada tahun 2018 telah dilaksanakan studi kualitatif terhadap implementasi Perka BPOM No.16/2016 untuk memperoleh informasi secara mendalam mengenai implementasi kebijakan kriteria mikrobiologi dalam pangan olahan. Studi tersebut melibatkan responden/informan dari berbagai stakeholder baik Badan POM (Balai POM bagian pemeriksaan dan pengujian, pengawas pangan, fasilitator pangan/penyuluh keamanan
| 2
pangan), perwakilan kementerian/lembaga terkait dan pelaku usaha pangan (importir pangan, IRTP, industri pangan olahan).
Studi kualitatif tersebut memberikan beberapa kesimpulan dan rekomendasi yaitu : a. Masih terdapat perbedaan pemahaman terhadap Perka No.16/2016
terutama di lingkup internal Badan POM, terutama dalam hal rencana sampling (titik pengambilan sampel dan penentuan batch)
b. Sebagian informan menyatakan untuk implementasi Perka No16/2016 diperlukan pedoman teknis pelaksanaan peraturan Kepala Badan POM Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan.
c. Revisi Perka BPOM No.16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan.
Menindaklanjuti hasil studi kualitatif tersebut, pada tahun 2018 dilaksanakan penyusunan rancangan Peraturan Badan POM tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan yang merupakan revisi Perka BPOM No.16/2016. Pada tanggal 5 Juli 2019, Peraturan Badan POM Nomor 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan (PerBPOM No.13/2019) telah diundangkan. Beberapa perubahan pada peraturan tersebut yaitu pada bagian ketentuan umum dan penambahan bab dan pasal mengenai kriteria mikrobiologi, rencana sampling dan batas mikroba serta perubahan pada Lampiran. Pedoman ini disusun untuk menjembatani kepentingan internal Badan POM dalam hal ini pengawas pangan baik di pusat maupun balai dalam menerapkan PerBPOM No.13/2019. Pedoman ini diharapkan dapat memberi pemahaman persepsi yang sama bagi para pengguna peraturan khususnya internal Badan POM. Dengan adanya pedoman ini diharapkan dapat memudahkan proses pengawasan pangan baik pre-market maupun post-market.
3 |
1.2. Tujuan Tujuan pedoman ini adalah : 1. Memberikan panduan penerapan Peraturan Badan POM No.13
Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan bagi pengawas pangan olahan.
2. Menunjang kegiatan pengawasan pre-market (registrasi pangan), importasi pangan dan post-market di sarana produksi dan distribusi.
1.3. Sasaran Sasaran pedoman ini adalah:
a. Pengawas pangan b. Pendampingan pelaku usaha pangan (penyuluh keamanan
pangan dan fasilitator pendamping UMKM)
1.4. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi kriteria mikrobiologi, penjelasan PerBPOM No.13/2019 dan penerapan PerBPOM No.13/2019.
| 4
BAB II ISTILAH DAN DEFINISI
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk Bahan Tambahan Pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
2. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan.
3. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
4. Cemaran Mikroba adalah cemaran dalam Pangan Olahan yang berasal dari mikroba yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.
5. Kriteria Mikrobiologi adalah ukuran manajemen risiko yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan atau kinerja proses atau sistem keamanan pangan yang merupakan hasil dari pengambilan sampel dan pengujian mikroba, toksin atau metabolitnya atau penanda yang berhubungan dengan patogenisitas atau sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan.
6. Jenis Mikroba adalah mikroorganisme yang dijadikan sebagai parameter pengujian untuk pemenuhan persyaratan cemaran mikroba berupa bakteri, kapang dan khamir.
7. Lot/Batch adalah sejumlah tertentu Pangan Olahan yang diproduksi pada kondisi dan waktu yang sama sehingga diasumsikan produk memiliki mutu yang seragam.
5 |
8. Rencana Sampling atau Rencana Pengambilan Sampel adalah metode sistematik pengambilan sampel untuk menilai mutu mikrobiologi dari satu Lot/Batch Pangan Olahan.
9. Sampel adalah contoh atau bagian kecil dari pangan olahan yang diambil dan dianalisis yang mewakili satu lot/batch pangan olahan.
10. Jumlah Sampel (n) adalah sejumlah sampel yang harus diambil secara acak dari satu lot/batch pangan olahan dan dianalisis.
11. Kategori Pangan adalah pengelompokan pangan berdasarkan jenis pangan yang bersangkutan.
12. Pangan Steril Komersial adalah pangan berasam rendah yang dikemas secara hermetis, disterilisasi komersial, dan disimpan pada suhu ruang.
13. Metode Analisis adalah metode pengujian yang telah divalidasi dan/atau diverifikasi yang digunakan untuk pengujian persyaratan jenis mikroba.
14. Validasi adalah konfirmasi metode melalui pengujian dan penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi, melalui proses pembuktian di laboratorium; dan bahwa metode itu telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yang sesuai dengan tujuan penggunaannya, dilakukan jika laboratorium menggunakan metode analisis ‘baru’ hasil pengembangan atau modifikasi dari suatu metode baku.
15. Verifikasi adalah konfirmasi metode melalui penyediaan bukti obyektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi, dan dilakukan apabila laboratorium menggunakan atau mengadopsi metode baku yang telah divalidasi.
16. Pengawas adalah personil yang melaksanakan fungsi pengawas dan berwenang untuk mengambil sampel pangan yang beredar; dan/atau melakukan pengujian terhadap sampel pangan.
| 6
BAB III KRITERIA MIKROBIOLOGI
3.1. Sejarah Kriteria Mikrobiologi Timbulnya berbagai macam penyakit bawaan pangan (foodborne diseases) dan kasus kejadian luar biasa (KLB) atau outbreaks yang disebabkan oleh cemaran mikroba terutama bakteri patogen membuat pemerintah, produsen maupun konsumen memberikan perhatian yang cukup besar untuk mengatasinya. Pencegahan untuk mencegah terjadinya kasus KLB/outbreak telah menjadi fokus dunia internasional. Salah satu upaya yang dilakukan untuk pencegahan adalah dengan menetapkan persyaratan cemaran mikroba dengan Kriteria Mikrobiologi (KM). Konsep KM dielaborasi pada pertengahan tahun 1980 oleh International Commission on Microbiological Specifications for Foods (ICMSF). Konsep KM digunakan untuk membuat rekomendasi mengenai regulasi cemaran mikroba pada pangan olahan di dunia internasional. KM juga merupakan dasar dari dokumen Codex Alimentarius Commission (CAC) Principles and Guidelines for the Establishment and Application of Microbiological Criteria Related to Foods, yang diterbitkan tahun 1997 dan direvisi pada tahun 2013. CAC ingin menunjukkan kepada pemangku kepentingan bahwa KM sangat diperlukan, karena banyaknya bukti epidemiologi bahwa produk pangan yang tercemar mikroba merupakan salah satu penyebab keracunan makanan serta berisiko terhadap kesehatan sehingga menjadi salah satu kriteria yang sangat penting untuk melindungi konsumen.
Definisi KM menurut dokumen Codex adalah ukuran manajemen risiko yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan atau kinerja proses atau sistem keamanan pangan yang merupakan hasil dari pengambilan sampel dan pengujian mikroba, toksin atau metabolitnya atau penanda yang berhubungan dengan patogenisitas atau sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan. Ada tiga jenis KM yaitu standar mikrobiologi, pedoman mikrobiologi dan spesifikasi mikrobiologi. Ketiga KM tersebut didefinisikan sebagai berikut:
7 |
Standar mikrobiologi: kriteria wajib mikrobiologi yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang mengikat secara hukum.
Pedoman mikrobiologi: kriteria yang dianjurkan dan dikeluarkan atau dibuat oleh suatu otoritas, asosiasi industri atau produsen pangan. Pedoman ini menggambarkan pemenuhan parameter mikrobiologi tertentu yang diharapkan sebagai indikasi terhadap praktek higinitas dan penerapan produksi pangan yang baik.
Spesifikasi mikrobiologi: elemen dari suatu perjanjian pembelian antara pembeli dan penjual (supplier) dari bahan baku atau produk pangan. Penggunaan spesifikasi ini bisa bersifat wajib atau sukarela bergantung pada kesepakatan di antara kedua belah pihak.
KM telah dikembangkan untuk berbagai parameter mikroba patogen dan indikator. KM digunakan juga untuk pengujian pangan pada titik tertentu di rantai pangan dalam rangka: Memverifikasi kesesuaian pangan dengan persyaratan yang
ditentukan atau target yang sudah disusun Mengukur bagaimana sistem pengendalian keamanan pangan dari
suatu proses pengolahan dalam satu lot/batch pangan olahan telah terlaksana sesuai yang sudah ditargetkan.
Pelaku usaha pangan dapat menentukan dan menerapkan sendiri KM-nya untuk produk pangan yang dihasilkannya selama KM tersebut lebih “rigid” atau sama dengan yang ditetapkan oleh peraturan. 3.2. Kegunaan Kriteria Mikrobiologi KM telah digunakan untuk menentukan apakah suatu lot/batch produk pangan aman untuk dirilis dan dikonsumsi. Keberterimaan suatu pangan didefinisikan sebagai kesesuaiannya dengan persyaratan parameter mikroba tertentu dan/atau toksin serta metabolitnya berdasarkan hasil pengujian sejumlah sampel. Persyaratannya dinyatakan sebagai tidak terdeteksinya mikroba patogen atau sebagai batas maksimal parameter mikroba per unit, massa, volume, area, atau lot/batch untuk mikroba non patogen.
Penerapan KM sangat tepat untuk memverifikasi apakah sistem keamanan pangan telah dterapkan dengan baik dan benar oleh pelaku usaha, serta
| 8
untuk keberterimaan suatu lot/batch pangan sebelum dirilis ke pasar. Sistem keamanan pangan yang dimaksud meliputi penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan sistem manajemen keamanan pangan lainnya. Penerapan KM, dapat dianggap perlu dan dibenarkan, jika tujuannya adalah untuk pemenuhan hal tersebut dibawah ini: Memeriksa lot/batch pangan untuk menentukan keberterimaannya,
terutama jika sejarah atau karakteristik cemaran mikroba pangan tersebut belum diketahui (misalnya saat pemeriksaan di port-of-entry).
Menyediakan informasi untuk pelaku usaha terhadap batas cemaran mikroba yang harus dipenuhi apabila praktek penanganan pangan dilakukan dengan benar (misalnya CPPOB, HACCP dan sistem manajemen keamanan pangan lainnya).
Mengkaji kesesuaian pangan atau bahan baku pangan baik yang akan diolah kembali ataupun langsung dikonsumsi.
Memverifikasi kinerja sistem pengawasan keamanan pangan ataupun elemen-elemennya di sepanjang rantai pangan, misalnya pada penerapan CPPOB, HACCP dan sistem manajemen keamanan pangan lainnya, dan/atau skema monitoring lingkungan.
Mendeteksi masalah tak terduga terkait cemaran mikroba yang berpotensi dapat terjadi sepanjang rantai pangan dan/atau sistem keamanan pangan.
KM umumnya ditentukan berdasarkan jenis pangan atau kategori pangan yang memiliki karakteristik produk yang sama, dengan mempertimbangkan beberapa hal dibawah ini: Jika diketahui telah ada bukti bahwa bahan pangan memiliki potensi
memiliki risiko terhadap kesehatan berdasarkan laporan epidemiologi Status mikrobiologi dari bahan baku yang digunakan Pengaruh cara pengolahan dan penanganan pangan terhadap status
mikrobiologi pangan. Kemungkinan dan konsekuensi terjadinya kontaminasi mikroba
selama dan setelah diolah. Kemungkinan dan konsekuensi pertumbuhan mikroba pada tahap
penanganan, penyimpanan dan penggunaan pangan selanjutnya.
9 |
Target konsumen dari pangan dan kemungkinan adanya kelompok konsumen lain yang akan mengkonsumsi.
Biaya serta keuntungan dari penggunaan KM terhadap pangan. Titik penerapan KM pada rantai pangan Perkiraan penurunan jumlah mikroba target pada titik dimana KM
tersebut ditetapkan. KM umumnya terdiri dari delapan (8) komponen dibawah ini: Tujuan penerapan KM Jenis pangan, proses pengolahan, atau sistem pengawasan
keamanan pangan pada proses yang menerapkan KM Titik tertentu pada rantai pangan untuk penerapan KM Mikroba yang diatur dan justifikasi pengaturannya Batas mikroba (m atau M) atau batas lainnya (misal tingkat risiko) Rencana sampling Metode analisis
Beberapa ketentuan dalam kriteria mikrobiologi dicantumkan kinerja statistik dari rencana sampling. Kinerja suatu rencana pengambilan sampel adalah gambaran mengenai mutu rata-rata suatu lot/batch pada tingkat keyakinan tertentu (biasanya 95%) dengan asumsi standar deviasi tertentu (biasanya 0.8). Mikroba yang diatur pada KM harus relevan dengan pangan dan proses pengolahannya; mencakup antara lain bakteri, virus, dan kapang dan khamir, termasuk toksin dan juga metabolitnya. KM biasanya juga mengatur mikroba patogen (Salmonella, Listeria monocytogenes, Vibrio parahaemolyticus) mikroba indikator sanitasi (Enterobacteriaceae, koliform, Escherichia coli), dan mikroba utilitas/mikroba pembusuk (angka lempeng total, kapang dan khamir). 3.3. Rencana Pengambilan Sampel Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang memiliki sebaran atau distribusi yang bermacam-macam dalam pangan. Mikroba dalam pangan dapat terdistribusi secara reguler, acak atau berkelompok (cluster) dan tidak selalu mengikuti sebaran normal. Agar hasil pengujian sampel memiliki arti dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya, maka sejumlah sampel diambil secara acak sehingga secara statistik dapat
| 10
digunakan untuk memprediksi jumlah mikroba dalam lot/batch dengan tingkat keyakinan tertentu.
Dalam mengembangkan rencana pengambilan sampel, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan antara lain golongan mikroba, karakteristik pangan, proses produksi, kondisi penyimpanan produk pangan, risiko kontaminasi, dan target konsumen. Rencana pengambilan sampel terdiri dari unsur:
a) Mikroba, atau golongan mikroba yang dianalisis b) Jumlah sampel yang diambil secara acak dan independen untuk
dianalisis (n) c) Metoda analisis d) Batas mikroba (m, M) : batas antara mutu baik dan buruk dalam
rencana pengambilan sampel 2 kelas (m) atau batas antara mutu marjinal dan mutu buruk dalam rencana pengambilan sampel tiga kelas.
e) Jumlah sampel yang masuk kedalam tiap kategori batas mikroba (dapat diterima atau dapat diterima secara marjinal) (≤c).
3.4. Skema Pengambilan Sampel Dua jenis skema pengambilan sampel yang sering digunakan dalam uji mikrobiologi pangan adalah rencana pengambilan sampel dua kelas (two-class attributes/two class sampling) dan tiga kelas (three-class attribute/three class sampling). 3.4.1. Rencana Pengambilan Sampel Dua Kelas (Two-Class Attributes) Skema ini hanya menggunakan satu batas mikroba “m”. Sehingga dua parameter kelulusan persyaratan yang digunakan adalah ≤m dan >m. Jumlah sampel maksimum yang diperbolehkan memiliki hasil uji yang tidak dapat diterima (>m) disimbolkan dengan “c”. Lot/batch dapat dirilis atau tidak sebagaimana disajikan pada Gambar.1. 3.4.2. Rencana Pengambilan Sampel Tiga Kelas (Three-Class Attributes) Skema ini menggunakan dua batas mikroba “m” dan “M”. Nilai “m”
11 |
menunjukkan batas mikroba yang dapat diterima. Jika sejumlah sampel diuji dan jumlah koloni mikrobanya dibawah nilai m yang ditetapkan, maka dapat terkonfirmasi bahwa proses pengolahan pangan telah memenuhi cara produksi pangan olahan yang baik. Nilai “M” menunjukkan batas maksimal mikroba dimana jika suatu sampel pangan diujikan dan seluruhnya menunjukkan angka koloni diatas nilai M, maka batas kontaminasinya tidak bisa diterima. Suatu lot/batch dapat diterima (dirilis) atau ditolak (reject) seperti tercantum pada Gambar. 2.
Gambar 1. Diagram Two Class Attributes
Gambar 2. Diagram Three Class Attributes
Jumlah sampel dengan jumlah mikroba > m tidak lebih dari c
Semua sampel ≤ m
Jumlah sampel dengan jumlah mikroba > m
melebihi nilai c
Lot/Batch diterima
Lot/batch ditolak
Jumlah Sampel yang diuji (n)
Ada sampel dengan jumlah mikroba > M
Jumlah Sampel diuji (n)
Semua sampel ≤ m Jumlah sampel dengan jumlah mikroba diantara >m dan ≤ M tidak lebih dari c Jumlah sampel dengan jumlah mikroba diantara >m dan ≤ M lebih dari c
Lot/batch dapat
diterima
Lot/batch ditolak
| 12
Rencana pengambilan sampel dua kelas umumnya diterapkan pada mikroba patogen atau mikroba indikator yang dianalisis dengan uji kualitatif (absence/presence test). Sementara itu rencana pengambilan sampel tiga kelas umumnya dapat diterapkan pada mikroba utillitas, mikroba sanitasi, dan beberapa mikroba patogen yang dianalisis dengan metode kuantitatif. Diagram pemilihan rencana pengambilan sampel disajikan pada Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Diagram Pemilihan Rencana Pengambilan Sampel
Mikroba Uji
Dianalisis secara kualitatif (+/-)
Rencana Sampling 2-kelas
C > 0 C = 0
Dianalisis secara kuantitatif (jumlah
mikroba)
Rencana Sampling 3-Kelas
Apakah Keberadaan mikroba uji
diperbolehkan pada makanan ?
Tidak
Ya
Tidak Ya
13 |
BAB IV PERATURAN BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA
DALAM PANGAN OLAHAN
4.1. Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan Pada tanggal 9 Juli 2019 telah ditetapkan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan sebagai revisi dari Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan. Beberapa perubahan pada revisi PerBPOM tersebut antara lain sebagai berikut : a. Menambahkan definisi cemaran mikroba, lot/batch, validasi, dan
verifikasi. b. Klausul mengenai kriteria mikrobiologi, batas mikroba, dan rencana
pengambilan sampel c. Perubahan persyaratan cemaran mikroba pada beberapa jenis
pangan yang disesuaikan dengan hasil pengkajian yang pernah diajukan oleh pengguna peraturan.
Isi dari Peraturan Badan POM No. 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan yang merupakan revisi dari Perka No.16/2016 secara lengkap adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Peraturan Badan POM No.13/2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan
PASAL PENJELASAN Pasal 1 Mengatur definisi yang tertuang dalam Peraturan ini, yaitu :
1. Pangan 2. Pangan Olahan 3. Keamanan Pangan 4. Cemaran Mikroba 5. Kriteria Mikrobiologi 6. Lot/Batch
| 14
PASAL PENJELASAN 7. Rencana Sampling 8. Pangan Steril Komersial 9. Validasi 10. Verifikasi 11. Setiap Orang 12. Kepala Badan
Pasal 2 1) Setiap Orang yang memproduksi, memasukkan, dan/atau mengedarkan Pangan Olahan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia wajib memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan.
2) Persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan yang diatur dalam Peraturan Badan ini berupa batas maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.
3) Batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa Kriteria Mikrobiologi.
Pasal 3 Persyaratan batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak berlaku untuk Pangan Steril Komersial.
Pasal 4 1) Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan meliputi: jenis Pangan Olahan; jenis mikroba/parameter uji mikroba; batas mikroba; Rencana Sampling; dan metode analisis.
2) Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
3) Dalam hal metode analisis tidak tercantum dalam Lampiran maka pengujian mikrobiologi dapat menggunakan metode analisis lain yang setara dan telah divalidasi atau diverifikasi.
Pasal 5 1) Batas mikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c meliputi: a. m; dan b. M.
2) m sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
15 |
PASAL PENJELASAN merupakan batas mikroba yang dapat diterima yang menunjukkan bahwa proses pengolahan pangan telah memenuhi cara produksi pangan olahan yang baik.
3) M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan batas maksimal mikroba.
Pasal 6 (1) Rencana Sampling sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d dilakukan melalui pengambilan sampel berupa n dan penetapan keberterimaan hasil uji berupa c.
(2) n sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jumlah sampel yang harus diambil dan dianalisis dari satu Lot/Batch Pangan Olahan.
(3) c sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jumlah sampel hasil analisis dari n yang boleh melampaui m namun tidak boleh melebihi M untuk menentukan keberterimaan Pangan Olahan.
Pasal 7 Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) digunakan untuk: a. memenuhi persyaratan batas maksimal Cemaran
Mikroba; b. mengevaluasi suatu Lot/Batch Pangan Olahan;
dan/atau c. memverifikasi kinerja sistem pengendalian Keamanan
Pangan di sepanjang rantai Pangan. Pasal 8 Pengawasan batas maksimal cemaran mikroba
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan secara tertulis; b. larangan mengedarkan untuk sementara waktu
dan/atau perintah penarikan kembali dari peredaran;
c. perintah pemusnahan atau pengiriman kembali ke negara asal (re-ekspor) ;
| 16
PASAL PENJELASAN d. penghentian sementara kegiatan produksi dan/atau
peredaran; dan/atau e. pencabutan izin edar.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf e dikenakan oleh Kepala Badan.
Pasal 10 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan yang mengatur mengenai tindak lanjut hasil pengawasan.
Pasal 11 Setiap Orang yang memproduksi dan mengedarkan Pangan Olahan sebelum Peraturan Badan ini berlaku wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Badan ini paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Badan ini diundangkan.
Pasal 12 Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 13 Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar Setiap Orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Lampiran Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan Contoh Penjelasan
4.2. Penjelasan mengenai Cara Pembacaan Lampiran Peraturan Format lampiran pada Peraturan Badan POM No.13 tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan sama dengan Peraturan Kepala Badan POM No.16 Tahun 2016, termasuk cara pembacaannya.
17 |
Lampiran pada peraturan tersebut memuat nama dan nomor kategori pangan, nama dan no sub kategori pangan, nama jenis pangan, rencana sampling (jumlah sampel (n) dan batas keberterimaan (c), batas mikroba (m,M) serta acuan metode analisis (acuan untuk pengujian sampel) seperti disajikan pada Tabel.2 dibawah ini.
Tabel 2. Format Lampiran Peraturan Badan POM No.13/2019 tentang
Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan
Kategori Pangan
Jenis Pangan Olahan
Jenis Mikroba/Parameter
Uji Mikroba n c m M Metode
Analisis
A B C D E F G H I
Keterangan : A = Nomor Sub Kategori Pangan B = Nama Kategori pangan C = Nama Jenis Pangan D = Parameter Uji mikroba E,F = Rencana Sampling G,H = Batas Mikroba I = Metode Analisis Contoh dan penjelasan Lampiran Peraturan Badan POM No.13/2019 seperti pada Tabel 3 dan Tabel 4.
| 18
Tabe
l 3. C
ontoh
dan P
enjel
asan
Lamp
iran K
riteria
Mikr
obiol
ogi p
ada K
atego
ri Pan
gan 1
3.1.2
Kate
gori
Pang
an
Jeni
s Pan
gan
Olah
an
Je
nis
M
ikrob
a n
c
m
M Me
tode
An
alisis
Pe
njela
san
13.0.
PRO
DUK
PANG
AN U
NTUK
KEP
ERLU
AN G
IZI K
HUSU
S 13
.1.2
Form
ula la
njutan
Fo
rmul
a Pe
rtum
buha
n AL
T 5
2 10
4 kolo
ni/g
105 k
oloni/
g IS
O 4
833-
1 Da
ri 5
sam
pel
form
ula p
ertu
mbuh
an y
ang
diamb
il da
n diu
ji, ha
nya
2 sa
mpe
l ya
ng
boleh
men
gand
ung
jum
lah m
ikrob
a an
tara
>
104
kolo
ni/g
sa
mpa
i de
ngan
10
5 ko
loni
/g;
seda
ngka
n 3
sam
pel
lainn
ya
haru
s m
emilik
i ju
mlah
mikr
oba
< 10
4 ko
loni
/g.
Peng
ujian
ALT
men
ggun
akan
meto
de a
nalis
is IS
O 48
33-1
.
ALT*
5
2 10
4 kolo
ni/g
105 k
oloni/
g IS
O 13
559
*)alte
rnat
if :
hany
a un
tuk
form
ula
pertu
mbu
han
yang
men
amba
hkan
kul
tur
prob
iotik
. Pe
rsyar
atan
ALT
sama
, nam
un a
cuan
untu
k me
tode
anali
sis IS
O 13
559.
Enter
obac
ter
iacea
e (EB
) 10
2
nega
tif /10
g
NA
ISO
2152
8-1
Dari
10 s
ampe
l for
mula
pertu
mbuh
an y
ang
diamb
il da
n diu
ji, 2
sam
pel b
oleh
pos
itif,
seda
ngka
n 8
sam
pel l
ainny
a ha
rus
nega
tif.
Peng
ujian
EB
meng
guna
kan
meto
de a
nalis
is IS
O 21
528-
1
Salm
onell
a 30
0
nega
tif / 2
5g
NA
ISO
6579
Da
ri 30 s
ampe
l form
ula pe
rtumb
uhan
yang
dia
mbil d
an di
uji, s
emua
samp
el ha
rus
nega
tif. S
ampe
l dap
at d
ikom
posit
kan
dan
pe
nguji
an m
engg
unak
an m
etode
anali
sis IS
O 65
79.
| 18
19 |
Tabe
l 4. C
ontoh
dan P
enjel
asan
Lamp
iran K
riteria
Mikr
obiol
ogi p
ada
Kateg
ori P
anga
n 14.1
.4.3
Kate
gori
Pang
an
Jen
is P
anga
n Ol
ahan
Jeni
s Mi
krob
a n
c
m
M
M
etod
e An
alisis
Pe
njela
san
14.0.
MIN
UMAN
TID
AK T
ERMA
SUK
PROD
UK S
USU
14.1.
4.3
Kons
entra
t (Ca
ir ata
u Pad
at) U
ntuk
Minu
man
Ber
basis
Ai
r Ber
peris
a
Minu
man
Se
rbuk
Be
rper
isa
ALT
5 2
5 x 10
2
kolon
i/g
5 x 10
3 ko
loni/g
IS
O
4833
-1
Dari
5 sa
mpel
minu
man
serb
uk b
erpe
risa
yang
diam
bil d
an d
iuji, h
anya
2 s
ampe
l yan
g bo
leh
men
gand
ung
jum
lah
mikr
oba
> 5x
102
kolo
ni/g
sa
mpa
i de
ngan
5x
103
kolo
ni/g
; se
dang
kan
3 sa
mpe
l lai
nnya
ha
rus
mem
iliki
jum
lah m
ikrob
a ≤
5x10
2 ko
loni
/g.
Pe
nguji
an
ALT
meng
guna
kan
metod
e an
alisis
ISO
4833
-1.
19 |
| 20
4.3. Pengujian Sampel dan Metode Analisis Pengujian sampel pangan dilakukan terhadap jenis mikroba, dengan menggunakan rencana pengambilan sampel, batas mikroba, dan metode analisis yang mengacu pada Lampiran Peraturan. Apabila digunakan metode analisis lain yang setara, maka metode analisis tersebut harus divalidasi dan/atau diverifikasi. Hasil pengujian sampel dilaporkan dalam bentuk format khusus seperti yang terdapat pada Lampiran I, II, dan III.
Pada saat dilakukan pengujian, untuk kriteria mikrobiologi pada parameter mikroba dengan c=0 maka sejumlah sampel yang diambil secara acak dapat dikompositkan sebelum dianalisis. Pengkompositan sampel tidak dapat diberlakukan untuk parameter mikroba dengan c≠0. Contoh parameter mikroba dengan c=0 antara lain Salmonella dan Listeria monocytogenes. Pada saat melakukan pengujian cemaran mikroba, tidak diperlukan pengulangan pengujian (-plo), dikarenakan jumlah sampel minimal yang telah ditentukan sebanyak n telah cukup dapat mewakili hasil pengujian dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Pengujian untuk parameter mikroba dalam rangka registrasi pangan olahan (MD dan ML) harus dilakukan di laboratorium pemerintah atau laboratorium yang terakreditasi; sedangkan pengujian parameter mikroba dalam rangka monitoring dan rilis pangan di pabrik dapat dilakukan di laboratorium internal dan/atau laboratorium eksternal. Apabila pengujian parameter mikroba menggunakan metode analisis (MA) lain yang tidak tercantum pada lampiran PerBPOM, maka MA yang menjadi rujukan/acuan/referensi tersebut harus tervalidasi dan/atau terverifikasi serta harus dicantumkan pada laporan hasil pengujian (CoA). Verifikasi metode dilakukan oleh ahli laboratorium untuk memastikan bahwa pengujian, instrumen, dan metode analisis memberikan hasil uji yang akurat pada suatu matriks pangan dan dapat dipertanggungjawabkan.
21 |
Validitas dari hasil pengujian dengan menggunakan MA lain yang setara tersebut adalah tanggung jawab dari laboratorium penguji yang menjamin bahwa hasil uji dengan MA tersebut adalah benar dan valid.
MA lain yang setara diantaranya adalah metode cepat (rapid test). Beberapa metode cepat yang direkomendasikan dapat diakses di : https://wayback.archive-it.org/7993/20170406182241/https://www.fda.gov/Food/FoodScienceResearch/LaboratoryMethods/ucm109652.htm
| 22
BAB V PENERAPAN PERATURAN BADAN POM NO.13 TAHUN 2019
TENTANG BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA DALAM PANGAN OLAHAN
5.1. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Pre-Market Pangan Olahan (MD/ML)
a. Hasil pengujian sesuai jenis pangan untuk parameter mikroba patogen diterbitkan oleh laboratorium pemerintah atau laboratorium terakreditasi. Dikecualikan untuk kategori pangan 13.0 Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus, pengujian dilakukan terhadap seluruh parameter sesuai dengan PerBPOM No. 13/2019. Hasil pengujian dapat berasal dari produk trial skala pilot plant atau produk trial skala komersial selama produsen memiliki keyakinan bahwa produknya nanti dalam skala komersial atau skala produksi pada saat dijual di sarana retail atau distribusi sudah sesuai peraturan untuk semua parameter.
b. Registrasi pangan olahan impor (ML); Hasil pengujian yang disampaikan berasal dari produk pangan akhir atau yang siap dijual/ didistribusikan ke sarana retail pangan dari laboratorium terakreditasi di negara asal atau dari laboratorium di Indonesia (pemerintah atau terakreditasi) sesuai jenis pangan dengan seluruh parameter mikroba sebagaimana diatur PerBPOM No.13/ 2019.
5.2. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Produksi Penerapan PerBPOM No. 13/2019 di sarana produksi pangan olahan atau di pabrik pengolahan pangan dilakukan sebagai salah satu cara untuk memverifikasi bahwa Lot/Batch yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan. Pengawas dapat memeriksa hasil pengujian yang dilakukan oleh pelaku usaha setelah produksi berjalan. Pemenuhan persyaratan cemaran mikroba juga memverifikasi bahwa penerapan Cara Pembuatan
23 |
Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan rencana HACCP (HACCP Plan) telah berjalan dengan baik. Codex Alimentarius Commission (CAC) menekankan bahwa keamanan mikrobiologi pangan dapat dipenuhi dengan adanya penerapan pengawasan yang terkontrol dan telah divalidasi, apabila memungkinkan penerapannya dilakukan di sepanjang rantai pangan untuk meminimalkan kontaminasi dan meningkatkan keamanan pangan produk pangan. Penerapan kriteria mikrobiologi untuk pemenuhan persyaratan cemaran mikroba di industri pangan biasanya dilakukan di tahap monitoring (harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan), dalam rangka rilis Lot/Batch pangan olahan untuk didistribusikan. Oleh karena itu mungkin terdapat adanya perbedaan dalam penerapan PerBPOM No.13/2019 pada tiap industri pangan olahan, termasuk dalam hal frekuensi sampling untuk pengujian mikroba sebagaimana dijelaskan di bagian 5.4. Selain hasil pengujian, hal penting yang perlu diperhatikan dan menjadi perhatian oleh pengawas pangan sebagaimana dijelaskan pada pedoman pemeriksaan sarana produksi dan distribusi pangan olahan, antara lain sebagai berikut : a. Pemeriksaan dokumen terkait sistem kontrol keamanan pangan (antara
lain sertifikat penerapan CPPOB atau CPPB-IRT, sertifikat HACCP jika telah diterapkan). Dokumen-dokumen ini meliputi antara lain instruksi kerja, catatan rekam, dokumen pendukung, dan referensi atau standar yang menjadi acuan.
b. Dokumen terkait pengendalian kualitas dan jaminan mutu yang berkaitan dengan cemaran mikroba (QC/QA) antara lain dalam rangka penerimaan bahan baku, monitoring berkala selama proses pengolahan, dan rilis produk akhir sebelum didistribusikan. Dokumen yang diperiksa yaitu hasil analisis laboratorium internal dan eksternal termasuk catatan tindakan koreksi apabila terjadi ketidaksesuaian terhadap persyaratan batas maksimal cemaran mikroba berdasarkan peraturan perundangan.
c. dokumen referensi jika digunakan standar yang lain dari yang sudah ditetapkan oleh PerBPOM (misalnya untuk sampling atau metode analisis); misalnya apabila jumlah sampel dan/atau parameter mikroba
| 24
yang digunakan tidak sama dengan yang telah ditetapkan oleh Peraturan.
Untuk produk pangan impor dalam bentuk bahan baku/raw material yang akan diolah kembali atau merupakan produk intermediate, pengawas harus memastikan produk memenuhi persyaratan batas maksimal cemaran mikroba sesuai Peraturan Badan POM No.13/2019, dengan melampirkan dokumen hasil pengujian. Dokumen hasil pengujian harus berasal dari laboratorium di negara asal atau laboratorium terakreditasi di Indonesia. Pangan yang diimpor dalam skala kecil misalnya dalam jumlah beberapa drum atau kontainer, maka prosedur sampling dan pengujiannya sebagai berikut: a. Apabila batch produk yang terdapat dalam drum atau kontainer
berbeda-beda maka prosedur sampling dan pengujian dilakukan pada tiap kontainer secara random dengan jumlah sampel sesuai ketentuan Peraturan.
b. Apabila batch produk di dalam drum atau kontainer seluruhnya sama, maka prosedur sampling dan pengujian disesuaikan selama mengikuti jumlah sampel n sesuai peraturan.
5.3. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Distribusi Penerapan dalam rangka pengawasan post-market pangan olahan di sarana distribusi dilakukan melalui kegiatan sampling dan pengujian pangan olahan. Pengawasan di sarana distribusi dilaksanakan dengan tujuan memastikan mutu dan keamanan pangan sepanjang jalur distribusi/penyaluran telah sesuai persyaratan. Sarana distribusi pangan yang dimaksud adalah : a. Sarana Ritel Pangan (SRP) adalah tempat penjualan pangan secara
eceran dapat berupa toko modern (Hypermarket, Supermarket /Swalayan/Toserba, Minimarket, Grosir Modern) dan toko tradisional (Grosir/Agen Toko, Warung/Kios/Outlet, dsb) ;
b. Gudang (Importir, e-commerce, dll); dan c. Distributor.
25 |
d. Fasilitas pelayanan kesehatan (apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas)
Pengawas mengambil dan menguji sejumlah sampel produk pangan dari Lot/Batch yang sama sesuai dengan pedoman sampling dan pengujian untuk memastikan produk pangan olahan di sarana distribusi memenuhi persyaratan batas maksimal cemaran mikroba sesuai Peraturan Badan POM No.13/2019. Untuk produk pangan di gudang importir dan e-commerce produk pangan, pengawas mengambil sampel sejumlah n produk dengan Lot/Batch yang sama. Namun, apabila tidak ditemukan produk dengan Lot/Batch yang sama/ jumlah produk tidak memenuhi kebutuhan sampling, maka produk yang datang dalam satu kali pemasukan dapat dianggap sebagai satu Lot/Batch (dalam pelaporan pengujian tetap harus dicantumkan dengan jelas nomor Lot/Batch yang disampling). . Adanya kesulitan yang dihadapi untuk sampling produk dalam rangka pemenuhan target pengawasan pedoman sampling oleh pengawas, dapat diatasi antara lain dengan mengurangi jenis pangan yang menjadi prioritas berbasis risiko, namun tetap memenuhi prinsip kriteria mikrobiologi dan rencana sampling. Jumlah jenis pangan yang akan diambil dan diujikan dapat dikurangi dengan melihat rekam data hasil pengawasan untuk seluruh jenis pangan yang menjadi target.
5.4. Ketentuan Mengenai Sampling Diperketat dan Kondisi Sampling Diperlonggar Prosedur sampling untuk pengujian parameter mikroba dalam rangka pemenuhan persyaratan batas maksimal cemaran mikroba harus sesuai dengan rencana sampling seperti yang telah diatur dalam PerBPOM No.13/2019. Namun dalam pelaksanaannya produsen mungkin melakukan pengujian dengan sampling yang diperlonggar atau yang diperketat. Pengawas diharapkan mengevaluasi bahwa pelaksanaan tersebut mampu menjamin mutu dan keamanan pangan. Sampling yang diperlonggar oleh produsen dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi sampling. Kondisi yang memungkinkan sampling diperlonggar antara lain :
| 26
a. tidak pernah ada isu kejadian luar biasa/KLB terkait produk pangan tersebut,
b. hasil rekam data monitoring di sarana produksi dan/atau rekam data pengawasan prioritas sampling menunjukkan persyaratan parameter mikroba yang diujikan selalu memenuhi persyaratan.
Frekuensi sampling dapat dikurangi, misalnya awalnya jumlah sampel 5 diambil pada tiap batch/per batch maka dapat diperlonggar menjadi 5 sampel per 5 batch atau 5 sampel per 10 batch; namun persyaratan untuk batas mikroba dan rencana sampling-nya (n,c,m, dan M) sesuai dengan peraturan. Sampling yang diperketat oleh produsen dilakukan ketika ada kekhawatiran tentang mutu dan keamanan produk. Kondisi yang memungkinkan sampling diperketat antara lain :
a. pernah ada isu kejadian luar biasa atau pernah terjadi KLB terkait jenis pangan atau parameter mikrobanya.
b. adanya pengaduan atau keluhan dari konsumen terhadap jenis pangan c. hasil rekam data monitoring di sarana produksi dan/atau rekam data
pengawasan prioritas sampling menunjukkan persyaratan parameter yang diujikan tidak memenuhi syarat yang berulang.
Sampling yang diperketat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. pengujian kuantitatif : menambah jumlah sampel n dan/atau
mengurangi c; nilai m dan M tidak diubah. b. pengujian kualitatif : menambah jumlah sampel n dan/atau menambah
unit analisis.
5.5. Persyaratan Cemaran Mikroba pada Pangan Olahan yang tidak Tercantum dalam Lampiran
Persyaratan batas maksimal cemaran mikroba untuk jenis-jenis pangan yang tidak tercantum dalam Lampiran Peraturan maka dapat mengacu pada kategori pangan yang mendekati jenis pangan tersebut.
27 |
Untuk jenis pangan yang termasuk kategori pangan 16.0 pangan siap saji terkemas, yang umumnya jenis pangan dalam kategori ini perlu dihangatkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, maka penentuan kriteria mikrobiologi dapat ditentukan berdasarkan beberapa pendekatan sebagai berikut:
a. cara pengolahannya/teknologi pengolahan b. daftar ingredient yang paling berisiko tercemar mikroba c. cara konsumsi (dimasak dahulu diseduh air panas/siap konsumsi)
5.6. Penerapan Batas Maksimal Cemaran Mikroba Terkait Sampel dalam Kemasan Kecil dan Kemasan Curah Untuk pengujian produk dalam kemasan kecil dapat dilakukan dengan mengambil sejumlah sampel sesuai unit analisis yang diminta; dan sepanjang Lot/Batch produk yang diuji sama, sisa sampel masih bisa digunakan lagi untuk pengujian n berikutnya. Contoh : Apabila dalam pengujian dibutuhkan 25 gram sampel dan berat bersih produk 15 gram, maka untuk n yang ke-1 dibutuhkan dua kemasan, dan sisa produk dalam kemasan ke-2 dapat digunakan untuk n yang ke-2. Demikian selanjutnya untuk n yang ke-3.
Untuk sampel dalam bentuk curah misalnya dalam karung, maka apabila sampel curah ada dalam jumlah yang banyak, pengambilan sampel diambil pada tiap karung dengan jumlah sesuai jumlah sampel (n) yang ditetapkan; namun apabila sampel curah jumlahnya kurang dari jumlah sampel (n) yang ditetapkan, maka pengambilan sampel dapat berasal dari karung yang sama dan diambil tetap sesuai persyaratan jumlah sampel (n) dalam PerBPOM No.13/2019. Contoh : Apabila terdapat tiga karung dengan persyaratan n=5, maka tiga karung tersebut dapat dianggap satu Lot/Batch, dan pengambilan sampel n=5 dapat diambil dari ketiga karung tersebut.
| 28
PENUTUP
Dengan telah diundangkannnya Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan, maka dalam melakukan pengawasan pre market dan post market, pengawas pangan menggunakan Peraturan ini sebagai salah satu acuan.
Adanya Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam pangan olahan, akan membantu pengawas pangan di pusat dan daerah dalam memahami Peraturan tersebut, sehingga pengawas pangan dapat menerapkan Peraturan tersebut dengan baik. Semoga pedoman ini dapat digunakan sebagai panduan dalam penerapan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 dan bermanfaat bagi pengawas pangan.
29 |
DAFTAR PUSTAKA
Codex Alimentarius Commission. 2012. Report of the Forty-Fourth Session of the Codex Committee on Food Hygiene (REP13/FH, 2012). Rome: CAC. Peraturan Kepala Badan No.16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan Compendium of Microbiological Criteria for Food, FSANZ. 2018 Codex Alimentarius Commission. 1997. Principles for the Establishment and Application of Microbiological Criteria for Foods, CAC/GL 21-1997. Rome: CAC. Codex Alimentarius Commission. 1969. Recommended International Code of Practice-General Principles of Food Hygiene, CAC/RCP 1-1969. Rome: CAC. Pratiwi Yuniarti Martoyo, Kajian Standar Cemaran Mikroba dalam Pangan di Indonesia, IPB. 2013 International commission on Microbiological Specification for Foods (ICMSF). Microorganisms in Foods 8: Use of Data for Assessing Process Control and Product Acceptance. 2011. Springer New York. Gorris, Leon; cordier, Jean-Louis. Microbiological Criteria and Indicator Microorganisms. 2019. Food Microbiology: Fundamentals and Frontiers, 5th Edition. Washington, DC. Direktorat Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru. Pedoman Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Pangan, 2018. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan POM RI Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan. Pedoman Sampling dan Pengujian Pangan dan Kemasan Pangan Tahun Anggaran 2019. 2019. Badan POM RI.
| 30
Lampiran I Contoh Format Laporan Hasil Pengujian
LAPORAN PENGUJIAN NO : ………………………….………….
Nama Sediaan Sampel/Jenis Pangan Kategori Pangan Produksi Pabrik/ Importir/ Distributor Kemasan No. Bets/ No. Lot Kedaluwarsa No. Registrasi BPOM No. Administrasi Laboratorium
: : : : : : :
Pengirim Contoh Alamat Pengirim Jumlah Contoh yang Diterima No. dan Tgl. Surat Pengiriman Tanggal Diterima di Laboratorium
: : : : :
HASIL PENGUJIAN : Pemerian/ Keterangan : (bentuk produk, warna, bau)
Parameter Uji No. sampel Hasil Uji Satuan Acuan
n c m M Satuan Metode
Angka Lempeng Total (ALT)
1
2 3 4 5
Enterobactericeae 1 2 3 4 5
Salmonella sp*) 1-9 Negatif 10 Positif
n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan m, M = Batas mikroba NA = Not Applicable (Acuan Persyaratan : Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019)
Kesimpulan : Hasil pengujian tidak memenuhi syarat/memenuhi syarat*) Laporan pengujian ini hanya berlaku untuk contoh yang diuji dan hanya dapat dicetak satu kali
Dikeluarkan di : Pada tanggal :
Keterangan : *) coret salah satu
a.n Kepala Instansi Kepala Laboratorium
……………………………... NIP. ……………………..
LOGO Instansi /Laboratorium/KAN
31 |
Lampiran II Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (MS)
LAPORAN PENGUJIAN NO : ………………………….……….
Nama Sediaan Sampel/Jenis Pangan Kategori Pangan Produksi Pabrik/ Importir/ Distributor Kemasan No. Bets/ No. Lot Kedaluwarsa No. Registrasi BPOM No. Administrasi Laboratorium
: Minuman Susu Rasa Cokelat Daebak : 01.1.2 : : : : :
Pengirim Contoh Alamat Pengirim Jumlah Contoh yang Diterima No. dan Tgl. Surat Pengiriman Tanggal Diterima di Laboratorium
: : : : :
HASIL PENGUJIAN : Pemerian/ Keterangan : Minuman berbentuk cair, berwarna
cokelat muda, bau normal.
Parameter Uji No. sampel Hasil Uji Satuan Acuan
n c m M Satuan Metode
Angka Lempeng Total (ALT)
1 2x103 Kol/ml 5 1 104 105 Kol/ml ISO 4833-1; SNI 2897 2 3.5x103 Kol/ml
3 8x102 Kol/ml 4 4x104 Kol/ml 5 9x103 Kol/ml
Escherichia coli 1 7x101 Kol/ml 5 2 10 102 Kol/ml ISO 21528-2 2 2x100 Kol/ml
3 7x100 Kol/ml 4 4.5x101 Kol/ml 5 5x100 Kol/ml
Salmonella sp*) 1-5 Negatif /25 ml 5 0 Negatif
NA /25 ml ISO 6579; SNI 2897 Positif
n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan m, M = Batas mikroba NA = Not Applicable (Acuan Persyaratan : Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019)
Kesimpulan : Hasil pengujian tidak memenuhi syarat/memenuhi syarat *)
Laporan pengujian ini hanya berlaku untuk contoh yang diuji dan hanya dapat dicetak satu kali
Dikeluarkan di : Pada tanggal :
a.n Kepala Instansi Kepala Laboratorium
……………………………... NIP. ………………………..
Keterangan : *) coret salah satu
LOGO Instansi /Laboratorium/KAN
| 32
Lampiran III Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (TMS)
LAPORAN PENGUJIAN
NO : …………………….………. Nama Sediaan Sampel/Jenis Pangan Kategori Pangan Produksi Pabrik/ Importir/ Distributor Kemasan No. Bets/ No. Lot Kedaluwarsa No. Registrasi BPOM No. Administrasi Laboratorium
: Minuman Ibu Hamil SEHAT IBU : 13.5 : : : : :
Pengirim Contoh Alamat Pengirim Jumlah Contoh yang Diterima No. dan Tgl. Surat Pengiriman Tanggal Diterima di Laboratorium
: : : : :
HASIL PENGUJIAN : Pemerian/ Keterangan : Minuman berbentuk cair, berwarna cokelat muda, bau normal.
Parameter Uji No. sampel Hasil Uji Satuan Acuan
n c m M Satuan Metode Angka Lempeng Total (ALT)
1 2x104 Kol/ml 5 2 104 105 Kol/ml ISO 4833-1; SNI 2897 2 3.5x103 Kol/ml
3 8x104 Kol/ml 4 4x104 Kol/ml 5 9x103 Kol/ml
Enterobacteriaceae 1 7x100 Kol/ml 5 0 10 NA Kol/ml ISO 21528-2 2 2x100 Kol/ml 3 7x100 Kol/ml 4 4.5x101 Kol/ml 5 5x100 Kol/ml
Salmonella sp*) 1-5 6-10
Negatif /25 ml 10 0 Negatif
NA /25 ml ISO 6579; SNI 2897 Positif
n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan m, M = Batas mikroba NA = Not Applicable (Acuan Persyaratan : Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019)
Kesimpulan : Hasil pengujian tidak memenuhi syarat/memenuhi syarat*) Laporan pengujian ini hanya berlaku untuk contoh yang diuji dan hanya dapat dicetak satu kali
Dikeluarkan di : Pada tanggal :
a.n Kepala Instansi Kepala Laboratorium
……………………………... NIP. ………………………..
Keterangan : *) coret salah satu
LOGO Instansi /Laboratorium/KAN
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR 13 TAHUN 2019
TENTANG
BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA DALAM
PANGAN OLAHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,
Menimbang : a. bahwa Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria
Mikrobiologi dalam Pangan Olahan perlu disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang pangan sehingga perlu diganti;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam
Pangan Olahan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5360);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107,
Lampiran IV
-2-
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4424);
3. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang
Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);
4. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori
Pangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1220);
5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1745);
6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 784);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
TENTANG BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA
DALAM PANGAN OLAHAN.
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang
diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai
makanan atau minuman bagi konsumsi manusia
termasuk Bahan Tambahan Pangan, bahan baku
pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan
atau minuman.
-3-
2. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil
proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau
tanpa bahan tambahan.
3. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan
cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan
manusia serta tidak bertentangan dengan agama,
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman
untuk dikonsumsi.
4. Cemaran Mikroba adalah cemaran dalam Pangan Olahan
yang berasal dari mikroba yang dapat merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia.
5. Kriteria Mikrobiologi adalah ukuran manajemen risiko
yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan atau
kinerja proses atau sistem keamanan pangan yang
merupakan hasil dari pengambilan sampel dan
pengujian mikroba, toksin atau metabolitnya atau
penanda yang berhubungan dengan patogenisitas atau
sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai
pangan.
6. Lot/Batch adalah sejumlah tertentu Pangan Olahan yang
diproduksi pada kondisi dan waktu yang sama sehingga
diasumsikan produk memiliki mutu yang seragam.
7. Rencana Sampling adalah metode sistematik untuk
menilai mutu mikrobiologi dari satu Lot/Batch Pangan
Olahan.
8. Pangan Steril Komersial adalah pangan berasam rendah
yang dikemas secara hermetis, disterilisasi komersial,
dan disimpan pada suhu ruang.
9. Validasi adalah konfirmasi metode melalui pengujian dan
penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan tertentu
untuk suatu maksud khusus dipenuhi.
10. Verifikasi adalah konfirmasi metode melalui penyediaan
bukti objektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah
dipenuhi.
-4-
11. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi
baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum.
12. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
Pasal 2
(1) Setiap Orang yang memproduksi, memasukkan,
dan/atau mengedarkan Pangan Olahan ke dalam
wilayah Negara Republik Indonesia wajib memenuhi
persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan.
(2) Persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan yang
diatur dalam Peraturan Badan ini berupa batas
maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.
(3) Batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berupa Kriteria Mikrobiologi.
Pasal 3
Persyaratan batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 tidak berlaku untuk Pangan Steril
Komersial.
Pasal 4
(1) Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan meliputi:
a. jenis Pangan Olahan;
b. jenis mikroba/parameter uji mikroba;
c. batas mikroba;
d. Rencana Sampling; dan
e. metode analisis.
(2) Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.
(3) Dalam hal metode analisis tidak tercantum dalam
Lampiran maka pengujian mikrobiologi dapat
menggunakan metode analisis lain yang setara dan telah
divalidasi atau diverifikasi.
-5-
Pasal 5
(1) Batas mikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (1) huruf c meliputi:
a. m; dan
b. M.
(2) m sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan batas mikroba yang dapat diterima yang
menunjukkan bahwa proses pengolahan pangan telah
memenuhi cara produksi pangan olahan yang baik.
(3) M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan batas maksimal mikroba.
Pasal 6
(1) Rencana Sampling sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (1) huruf d dilakukan melalui pengambilan sampel
berupa n dan penetapan keberterimaan hasil uji
berupa c.
(2) n sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
jumlah sampel yang harus diambil dan dianalisis dari
satu Lot/Batch Pangan Olahan.
(3) c sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
jumlah sampel hasil analisis dari n yang boleh
melampaui m namun tidak boleh melebihi M untuk
menentukan keberterimaan Pangan Olahan.
Pasal 7
Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (3) digunakan untuk:
a. memenuhi persyaratan batas maksimal Cemaran
Mikroba;
b. mengevaluasi suatu Lot/Batch Pangan Olahan; dan/atau
c. memverifikasi kinerja sistem pengendalian Keamanan
Pangan di sepanjang rantai Pangan.
Pasal 8
Pengawasan batas maksimal cemaran mikroba dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
-6-
Pasal 9
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dikenai sanksi
administratif berupa:
a. peringatan secara tertulis;
b. larangan mengedarkan untuk sementara waktu
dan/atau perintah penarikan kembali dari
peredaran;
c. perintah pemusnahan atau pengiriman kembali ke
negara asal re-ekspor;
d. penghentian sementara kegiatan produksi dan/atau
peredaran; dan/atau
e. pencabutan izin edar.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a sampai dengan huruf e dikenakan oleh
Kepala Badan.
Pasal 10
Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 dilaksanakan sesuai dengan
Keputusan Kepala Badan yang mengatur mengenai tindak
lanjut hasil pengawasan.
Pasal 11
Setiap Orang yang memproduksi dan mengedarkan Pangan
Olahan sebelum Peraturan Badan ini berlaku wajib
menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Badan ini
paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Badan ini
diundangkan.
Pasal 12
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 Tahun
2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-7-
Pasal 13
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-9-
LAM
PIR
AN
PE
RA
TUR
AN
BA
DA
N P
EN
GA
WA
S O
BA
T D
AN
MA
KA
NA
N
NO
MO
R 1
3 TA
HU
N 2
019
TE
NTA
NG
B
ATA
S
MA
KS
IMA
L C
EM
AR
AN
M
IKR
OB
A
DA
LAM
PA
NG
AN
OLA
HA
N
K
RIT
ER
IA M
IKR
OB
IOLO
GI
DA
LAM
PA
NG
AN
OLA
HA
N
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
01.0
PR
OD
UK
-PR
OD
UK
SU
SU D
AN
AN
ALO
GN
YA, K
EC
UA
LI Y
AN
G T
ER
MAS
UK
KA
TEG
OR
I 02
.0
01.1
.1.1
S
usu
(Pla
in)
S
usu
Pas
teu
risa
si
ALT
5
1 10
4 ko
lon
i/m
l 10
5 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
1 A
PM/m
l 5
APM
/ml
SN
I IS
O 2
1528
-1
Sal
mon
ella
5
0 ne
gati
f/25
ml
NA
ISO
657
9;
SN
I 289
7 01
.1.1
.2
Bu
tter
milk
(Pla
in)
E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/m
l 10
2 ko
lon
i/m
l IS
O 2
1528
-2
Sal
mon
ella
5
0 ne
gati
f/25
ml
NA
ISO
657
9;
SN
I 289
7 01
.1.2
M
inu
man
B
erba
sis
S
usu
yan
g B
erpe
risa
dan
at
au
Dife
rmen
tasi
(C
onto
hnya
S
usu
Cok
lat,
E
ggno
g,
Min
um
an
Yogu
rt,
Min
um
an
Ber
basi
s W
hey)
Min
um
an s
usu
be
rper
isa,
m
inu
man
m
enga
ndu
ng
susu
ALT
5
1 10
4 ko
lon
i/m
l 10
5 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/m
l 10
2 ko
lon
i/m
l IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25m
l N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 M
inu
man
su
su
ferm
enta
si
berp
eris
a,
min
um
an y
ogu
rt
berp
eris
a, la
ssi
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
ml
102
kolo
ni/
ml
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
ml
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
-10-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
01.2
.1
Su
su F
erm
enta
si
(Pla
in)
E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/m
l 10
2 ko
lon
i/m
l IS
O 2
1528
-2
Sal
mon
ella
5
0 ne
gati
f/25
ml
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
01.3
.1
Su
su K
enta
l
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
atau
102
ko
loni
/mL
103
kolo
ni/
g at
au 1
03
kolo
ni/m
L
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 28
97
Kap
ang
dan
kh
amir
5
1 10
kol
oni/
g at
au 1
0 ko
loni
/mL
102
kolo
ni/
g at
au 1
02
kolo
ni/m
L
SN
I IS
O 2
1527
-2
01.3
.2
Kri
mer
Min
um
an
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
ml
105
kolo
ni/
ml
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
1 10
kol
oni/
ml
102
kolo
ni/
ml
ISO
215
28-2
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/m
l 10
2 ko
lon
i/m
l S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 01
.4.1
K
rim
Pa
steu
risa
si
(Pla
in)
A
LT
5 1
104
kolo
ni/
ml
105
kolo
ni/
ml
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5 2
1 A
PM/m
l 5
APM
/ml
SN
I IS
O 2
1528
-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25m
l N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 01
.4.3
K
rim
yan
g D
igu
mpa
lkan
(P
lain
)
Kri
m y
ang
Dig
um
palk
an (P
lain
), de
nga
n p
eman
asan
se
tela
h p
rose
s fe
rmen
tasi
ALT
5
1 10
4 ko
lon
i/m
l 10
5 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7
En
tero
bact
eria
ceae
5 2
1 A
PM/m
l 5
APM
/ml
SN
I IS
O 2
1528
-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 m
l N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 K
rim
yan
g E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
1 A
PM/m
l 5
APM
/ml
SN
I IS
O 2
1528
-1
-11-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Dig
um
palk
an (P
lain
), ta
npa
men
gala
mi
pem
anas
an s
etel
ah
pros
es fe
rmen
tasi
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 m
l N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7
01.4
.4
Kri
m A
nal
og
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
1 1
kolo
ni/m
L (u
ntu
k sa
mpe
l cai
r ya
ng
diin
oku
lasi
la
ngs
un
g)
10 k
olon
i/m
L (u
ntu
k sa
mpe
l ca
ir y
ang
diin
oku
lasi
la
ngs
un
g)
ISO
215
28-2
5 1
10 k
olon
i/g
(un
tuk
sam
pel p
adat
de
nga
n
pen
gen
cera
n)
102
kolo
ni/
g (u
ntu
k sa
mpe
l pa
dat
den
gan
pe
nge
nce
ran
)
ISO
215
28-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/ 2
5g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
01.5
S
usu
Bu
buk
dan
K
rim
Bu
buk
dan
B
ubu
k A
nal
og
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
ALT
* 5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 1
3559
E
nte
roba
cter
iace
ae
5 0
10 k
olon
i/g
NA
IS
O 2
1528
-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI
2897
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 01
.6.1
K
eju
Tan
pa
Kej
u t
anpa
Li
ster
ia m
onoc
ytog
enes
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
SN
I IS
O 1
1290
-1;
SN
I 289
7
-12-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Pem
eram
an (K
eju
M
enta
h)
pem
eram
an, d
ibu
at
dari
su
su s
egar
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 K
eju
tan
pa
pem
eram
an,
dibu
at d
ari s
usu
pa
steu
risa
si
List
eria
mon
ocyt
ogen
es
5 0
nega
tif/
25g
NA
S
NI I
SO
112
90-1
; S
NI 2
897
Esc
heric
hia
coli
5 3
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
01
.6.2
.1
Kej
u P
eram
To
tal,
Term
asu
k K
ulit
Kej
uny
a
Kej
u b
iru
,kej
u
bata
,kej
u g
ouda
,kej
u
hav
arti
,kej
u
brie
,kej
u
parm
esan
,kej
u s
wis
s
List
eria
mon
ocyt
ogen
es
5 0
10 k
olon
i/g
NA
IS
O 1
1290
-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
01.6
.2.2
K
ulit
Kej
u P
eram
List
eria
mon
ocyt
ogen
es
5 0
102
kolo
ni/
g N
A
ISO
112
90-2
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
102
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 01
.6.3
K
eju
Whe
y
List
eria
mon
ocyt
ogen
es
5 0
nega
tif/
25g
NA
S
NI I
SO
112
90-1
; S
NI 2
897
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
2 kol
oni/
g 10
4 kol
oni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Esc
heric
hia
coli
5 1
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
01
.6.4
K
eju
Ola
han
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Esc
heric
hia
coli
5 1
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
Li
ster
ia m
onoc
ytog
enes
5
0 10
2 ko
lon
i/g
NA
S
NI I
SO
112
90-2
; S
NI 2
897
01
.6.5
A
nal
og K
eju
(K
eju
lem
ak
nab
ati)
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
List
eria
mon
ocyt
ogen
es
5 0
102
kolo
ni/
g N
A
SN
I IS
O 1
1290
-2
01.6
.6
Kej
u P
rote
in
Li
ster
ia m
onoc
ytog
enes
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
SN
I IS
O 1
1290
-1
-13-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Whe
y St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
102
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 01
.7
Mak
anan
Pe
ncu
ci M
ulu
t B
erba
han
Das
ar
Su
su (M
isal
nya
Pu
din
g, Y
ogu
rt
Ber
peri
sa/r
asa
atau
Yog
urt
de
nga
n B
uah
)
Es
Kri
m
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 Li
ster
ia m
onoc
ytog
enes
5
0 10
2 ko
lon
i/g
NA
IS
O 1
1290
-2
Yogu
rt
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9 E
s su
su, P
udi
ng
susu
(pu
ding
bu
tters
cotc
h)
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579;
S
NI
2897
01
.8.1
C
aira
n W
hey
dan
Pr
odu
knya
, K
ecu
ali K
eju
W
hey
A
LT
5 1
104
kolo
ni/
ml
105
kolo
ni/
ml
ISO
483
3;
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 1
APM
/ml
5 A
PM/m
l S
NI I
SO
215
28-1
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/ 2
5ml
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
01.8
.2
Bu
buk
Whe
y da
n
Prod
ukn
ya,
Kec
ual
i Kej
u
Whe
y
A
LT
5 2
104 k
olon
i/g
105 k
olon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
0 10
kol
oni/
g N
A
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/g
102 k
olon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 02
.0
LEM
AK, M
INYA
K, D
AN E
MU
LSI
MIN
YAK
02
.1.2
Le
mak
dan
M
inya
k N
abat
i Le
mak
Rer
oti
(Sho
rten
ing)
A
LT
5
1 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10ko
lon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
-14-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
But
ter
Oil
Subt
itute
(B
OS
) A
LT
5 1
5x10
4 ko
loni
/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 0
102
kolo
ni/
g N
A
SN
I IS
O 6
888-
1 K
apan
g da
n K
ham
ir
5 1
2x10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Se
rbu
k le
mak
A
LT
5 1
5x10
4 ko
loni
/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 0
102
kolo
ni/
g N
A
SN
I IS
O 6
888-
1 K
apan
g da
n K
ham
ir
5 1
2x10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
02.2
E
mu
lsi L
emak
Te
ruta
ma
Tipe
E
mu
lsi A
ir
Dal
am M
inya
k
A
LT
5 1
5x10
4 ko
loni
/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 A
LT*
(han
ya u
ntu
k m
ente
ga)
5 1
5x10
4 ko
loni
/g
105
kolo
ni/
g IS
O 1
3559
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
0 10
2 ko
lon
i/g
NA
S
NI I
SO
688
8-1
Kap
ang
dan
Kh
amir
5
1 2x
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
02.3
E
mu
lsi L
emak
Ti
pe E
mu
lsi
Min
yak
dala
m
Air
, ter
mas
uk
Prod
uk
Cam
pura
n
Em
uls
i Lem
ak
den
gan
ata
u
A
LT
5 1
5x10
4 ko
loni
/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
0 10
2 ko
lon
i/g
NA
S
NI I
SO
688
8-1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
1 2x
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
-15-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Ber
peri
sa
02.4
M
akan
an
Pen
cuci
Mu
lut
Ber
basi
s Le
mak
tid
ak
Term
asu
k M
akan
an
Pen
cuci
Mu
lut
Ber
basi
s Su
su
Dar
i Kat
egor
i 01
.7
E
nte
roba
cter
iace
ae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9
03.0
E
S U
NTU
K D
IMAK
AN
(ED
IBLE
IC
E),
TER
MAS
UK
SH
ER
BET
DA
N S
OR
BE
T A
LT
5 2
102
kolo
ni/
ml
104
kolo
ni/
ml
ISO
483
3-1
Kol
iform
5
1 1.
8 A
PM/1
00
ml
10 A
PM/1
00m
l IS
O 4
831;
S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
ml
NA
IS
O 6
579
04.0
B
UA
H D
AN
SA
YUR
AN
(TE
RM
ASU
K J
AMU
R, U
MB
I, K
ACA
NG
TER
MAS
UK
KA
CAN
G K
ED
ELA
I,D
AN L
IDA
H B
UA
YA),
RU
MPU
T LA
UT,
BIJ
I-B
IJIA
N
04.1
.2.1
B
uah
Bek
u
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Esc
heric
hia
coli
5 2
10 k
olon
i/g
102 k
olon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
04
.1.2
.2
Bu
ah K
erin
g
ALT
5
2
104
kolo
ni/
g 10
5 kol
oni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Kap
ang
dan
kh
amir
5
3 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
Kel
apa
paru
t ke
rin
g A
LT
5 2
104 k
olon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 3
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
04
.1.2
.3
Bu
ah D
alam
Esc
heric
hia
coli
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
-16-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Cu
ka, M
inya
k da
n L
aru
tan
G
aram
Salm
onel
la
5 0
ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
04.1
.2.4
B
uah
Dal
am
Kem
asan
(P
aste
uri
sasi
)
E
sche
richi
a co
li 5
0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 04
.1.2
.5
Jem
, Jel
i dan
M
arm
alad
ALT
5
2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 3
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
04
.1.2
.6
Prod
uk
Ole
s B
erba
sis
Bu
ah
(Mis
aln
ya
Ch
utn
ey) T
idak
Te
rmas
uk
Prod
uk
Pada
K
ateg
ori 0
4.1.
2.5
Sem
ua
prod
uk
den
gan
pro
ses
past
euri
sasi
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Sem
ua
prod
uk
den
gan
pro
ses
non
pa
steu
risa
si
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 11
APM
/g
94 A
PM/g
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
04.1
.2.7
B
uah
Ber
gula
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-2
K
apan
g da
n k
ham
ir
5 3
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
04
.1.2
.8
Bah
an B
aku
B
erba
sis
Bu
ah,
Mel
ipu
ti B
ubu
r B
uah
, Pu
ree,
Topp
ing
Bu
ah d
an
San
tan
Kel
apa
Bu
bur
buah
, Pu
ree,
Topp
ing
Bu
ah d
an
San
tan
Kel
apa
(pas
teu
risa
si)
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9
Bu
bur
buah
, Pu
ree,
Topp
ing
Bu
ah
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 11
APM
/g
94 A
PM/g
S
NI I
SO
725
1;
-17-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
dan
San
tan
Kel
apa
(non
pas
teu
risa
si)
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
04.1
.2.9
M
akan
an
Pen
cuci
Mu
lut
(Des
sert
) B
erba
sis
Bu
ah
Term
asu
k M
akan
an
Pen
cuci
Mu
lut
Ber
basi
s A
ir
Ber
flavo
r B
uah
Man
isan
Bu
ah
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Kap
ang
dan
kh
amir
5
3 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Nat
a D
e C
oco
Dal
am
Kem
asan
E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/g
NA
S
NI
ISO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Jeli
Aga
r (s
iap
kons
um
si)
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/g
NA
S
NI
ISO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Kap
ang
dan
kh
amir
5
3 10
kol
oni/
g 10
2 kol
oni/
g S
NI I
SO
215
27-1
Je
li A
gar
(ser
buk)
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
K
apan
g da
n k
ham
ir
5 3
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
S
ale
Pisa
ng
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Kap
ang
dan
kh
amir
5
3 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Cin
cau
Hija
u d
an
Hit
am; S
iwal
an
(pas
teu
risa
si)
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Mit
sum
ame
ALT
5
2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 0
3
APM
/g
NA
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3
-18-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
SN
I IS
O 7
218
Kap
ang
dan
kh
amir
5
3 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
SN
I IS
O 2
1527
-2
04.1
.2.1
0 Pr
odu
k B
uah
Fe
rmen
tasi
Esc
heric
hia
coli
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9 04
.1.2
.11
Prod
uk
Bu
ah
Un
tuk
Isi P
astr
i
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Kap
ang
dan
kh
amir
5
3 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
04
.1.2
.12
Bu
ah Y
ang
Dim
asak
K
erip
ik A
pel,
Ker
ipik
N
angk
a, K
erip
ik
Nen
as, K
erip
ik
Pisa
ng, K
erip
ik
Sal
ak
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Kap
ang
dan
kh
amir
5
3 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
Dod
ol, W
ajit
Bu
ah,
Gep
lak
dan
/ata
u
Lem
pok
Bu
ah
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104 k
olon
i/g
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 2
11 A
PM/g
94
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 3
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
04
.2.2
.1
S
ayu
r, K
acan
g da
n B
iji-B
ijian
B
eku
Say
ura
n B
eku
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 1
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
List
eria
m
onoc
ytog
enes
5
0 <1
02 k
olon
i/g
NA
IS
O 1
1290
-2
04.2
.2.2
S
ayu
r, R
um
put
Lau
t, K
acan
g,
Say
ura
n K
erin
g A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
-19-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
dan
Biji
-Biji
an
Ker
ing
(un
tuk
prod
uk
sayu
ran
ker
ing
yang
m
asih
har
us
diol
ah)
ISO
166
49-2
Esc
heric
hia
coli
(un
tuk
sayu
ran
ker
ing
yang
si
ap k
onsu
msi
)
5 1
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 3
10 k
olon
i 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
04.2
.2.3
S
ayu
r da
n
Ru
mpu
t La
ut
Dal
am C
uka
, M
inya
k, L
aru
tan
G
aram
ata
u
Kec
ap
Ked
elai
E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/g
NA
S
NI
ISO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9
04.2
.2.5
Pu
ree
dan
Pr
odu
k O
les
Say
ur,
Kac
ang
dan
Biji
- B
ijian
(M
isal
nya
Se
lai K
acan
g)
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
04.2
.2.6
B
ahan
Bak
u d
an
Bu
bur
(Pul
p)
Say
ur,
Kac
ang
Dan
Biji
-Biji
an
(Mis
aln
ya
Mak
anan
Pe
ncu
ci M
ulu
t da
n S
aus
Say
ur,
S
ayu
r B
ergu
la)
Tida
k Te
rmas
uk
Prod
uk
dari
E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/g
NA
S
NI
ISO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9
-20-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Kat
egor
i 04.
2.2.
5 04
.2.2
.7
Prod
uk
Ferm
enta
si
Say
ur
(Ter
mas
uk
Jam
ur,
Aka
r da
n
Um
bi, K
acan
g D
an A
loe
Ver
a)
dan
Ru
mpu
t La
ut,
Tid
ak
Term
asu
k K
ateg
ori P
anga
n
12.1
0
E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/g
NA
S
NI
ISO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
neg
atif/
25 g
N
A
ISO
657
9
04.2
.2.8
S
ayu
r da
n
Ru
mpu
t La
ut
Yan
g D
imas
ak
keri
pik
berb
asis
sa
yur,
um
bi-
um
bian
dan
ka
can
g2an
& k
ue
berb
asis
say
ur,
u
mbi
- u
mbi
an
dan
kac
ang2
an
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
au
reus
5
1 10
2 ko
lon
i/g
2x10
2 ko
loni
/g
SN
I IS
O 6
888-
1
05.0
K
EM
BAN
G G
ULA
/PER
MEN
DA
N C
OK
ELAT
05
.1.1
K
akao
Bu
buk
dan
Kak
ao
Mas
sa/K
eik
Kak
ao
A
LT
5 2
5x10
3 ko
loni
/g 1
05 k
olon
i IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
5x10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
05.1
.2
Sir
up
Cam
pura
n
Kak
ao/C
ocoa
M
ixes
(S
yrup
s)
K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
5x10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
05.1
.3
Ole
san
Ber
basi
s K
akao
, Ter
mas
uk
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
-21-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Isia
n (F
illin
g)
05.1
.4
Prod
uk
Kak
ao
dan
Cok
elat
ALT
5
2 5x
103
kolo
ni/g
106
kol
oni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
5x10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
05.1
.5
Cok
elat
Imit
asi,
Prod
uk
Pen
ggan
ti
Cok
elat
A
LT
5 2
5x10
3 ko
loni
/g 1
06 k
olon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
M
inu
man
Cok
elat
Pa
duan
(bu
buk
dan
ko
nsen
trat
)
ALT
5
2 5x
103
kolo
ni/g
ata
u
5x10
3 ko
loni
/ml
106
kolo
ni/
g at
au 1
06
kolo
ni/m
l
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g at
au 1
0 ko
loni
/ml
102
kolo
ni/
g at
au 1
02
kolo
ni/m
l
ISO
215
28-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
at
au
nega
tif/
25 m
l
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
10 k
olon
i/g
atau
5x1
0 ko
loni
/ml
102
kolo
ni/
g at
au 1
02
kolo
ni/m
l
SN
I IS
O 2
1527
-1
Min
um
an c
okla
t pa
duan
(sia
p m
inu
m)
ALT
5
2 10
2 ko
lon
i/m
l 10
3 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
0 1.
8 A
PM/1
00
ml
NA
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI
ISO
721
8 05
.2.1
K
emba
ng
Gu
la
Ker
as/
Perm
en K
eras
A
LT
5 2
102
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
-22-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
05.2
.2
Kem
ban
g G
ula
Lu
nak
/ Pe
rmen
Lu
nak
Kem
ban
g G
ula
/Per
men
Lu
nak
(b
uka
n je
li)
ALT
5
2 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
5x10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Kem
ban
g G
ula
/Per
men
Lu
nak
(je
li)
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
5x10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
05.2
.3
Nou
gat d
an
Mar
zipa
n
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105 k
olon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
1 10
2 ko
lon
i/g
2x10
2 kol
oni/
g S
NI I
SO
215
27-1
05
.3
Kem
ban
g G
ula
K
aret
/P
erm
en
Kar
et
A
LT
5 2
102
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
05.4
D
ekor
asi
(Mis
aln
ya
Un
tuk
Bak
ery)
, To
ppin
g (N
on-
Bu
ah) d
an
Sau
s M
anis
A
LT
5 2
104 k
olon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
5x10
ko
loni
/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
06.0
SE
RE
ALI
A D
AN
PR
OD
UK
SE
RE
ALI
A Y
AN
G M
ERU
PAK
AN
PR
OD
UK
TU
RU
NA
N D
AR
I B
IJI
SER
EA
LIA
, AK
AR D
AN
UM
BI,
K
AC
AN
G-K
AC
ANG
AN
DA
N E
MPU
LUR
(BA
GIA
N D
ALA
M B
ATA
NG
TA
NA
MA
N),
TID
AK T
ER
MAS
UK
PR
OD
UK
BA
KE
RI
DA
RI
KA
TEG
OR
I 07
.0 D
AN
TID
AK
TE
RM
ASU
K K
AC
AN
G D
AR
I K
ATE
GO
RI
04.2
.1 D
AN
04.
2.2
06.2
Te
pun
g da
n P
ati
A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 2
7.4
APM
/g
11 A
PM/g
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
-23-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9
Bac
illus
cer
eus
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
932
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
06
.3
Sere
alia
U
ntu
k S
arap
an,
Term
asu
k R
olle
d O
ats
Sere
al u
ntu
k sa
rapa
n (t
anpa
su
su d
an
den
gan
su
su)
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 B
acill
us c
ereu
s 5
2 10
kol
oni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
932
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 k
olon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
06
.4.1
Pa
sta
dan
Mi
Men
tah
Ser
ta
Prod
uk
Seje
nis
nya
Sem
ua
mie
tan
pa
perl
aku
an
basa
h(m
isal
nya
ta
npa
di
pan
aska
n,
dire
bus,
di
kuku
s,
dim
asak
, di-
prag
elat
inis
asi,
atau
dib
eku
kan
) da
n t
idak
di
keri
ngk
an (m
isal
: m
i bas
ah, p
asta
m
enta
h)
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
2 7.
4 A
PM/g
11
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us
aure
us
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
06.4
.2
Past
a da
n M
i K
erin
g Se
rta
Prod
uk
Seje
nis
nya
Sem
ua
mie
tan
pa
perl
aku
an (m
isal
nya
tan
pa d
ipan
aska
n,
dire
bus,
diku
kus,
di
mas
ak, d
i-pr
agel
atin
isas
i, at
au
dibe
kuka
n) t
etap
i di
keri
ngk
an
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
kol
oni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
06.4
.3
Past
a da
n M
i M
ie y
ang
tela
h
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1
-24-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Pra-
Mas
ak S
erta
Pr
odu
k Se
jen
is
men
gala
mi
perl
aku
an
(mis
alny
a di
pan
aska
n,
dire
bus,
diku
kus,
di
mas
ak, d
i-
prag
elat
inis
asi,
atau
dib
eku
kan
) da
lam
ben
tuk
basa
h b
asah
(m
isal
: u
don
, m
ie b
eku
)
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us
aure
us
5 2
10 k
olon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
Mie
yan
g te
lah
m
enga
lam
i pe
rlak
uan
(m
isal
nya
dipa
nas
kan
, di
rebu
s,di
kuku
s,
dim
asak
, di-
pr
agel
atin
isas
i, at
au d
ibek
uka
n)
dala
m b
entu
k ke
ring
(mis
al:
mie
inst
an)
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/g
NA
S
NI
ISO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
10 k
olon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
06.5
M
akan
an
Pen
cuci
Mu
lut
Ber
basi
s Se
real
ia
dan
Pat
i (M
isal
nya
Pu
din
g N
asi,
Pudi
ng
Tapi
oka)
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Bac
illus
cer
eus
5 1
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
932
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
06.6
Te
pun
g U
ntu
k
ALT
5
2 5x
105
kolo
ni/g
10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
-25-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Ado
nan
(M
isal
nya
Un
tuk
Mel
apis
i Pe
rmu
kaan
Ikan
at
au D
agin
g A
yam
)
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Bac
illus
cer
eus
5 1
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
932
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
103
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9
06.7
Pr
odu
k O
lah
an
Ber
as
Dod
ol, j
enan
g,
gela
mai
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Bac
illus
cer
eus
5 1
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
932
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
au
reus
5
2 10
kol
oni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
kol
oni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Prod
uk
sela
in d
odol
(w
ingk
o, y
angk
o be
rbas
is t
epu
ng
bera
s ke
tan
dan
w
ajik
)
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 B
acill
us c
ereu
s 5
1 10
3 ko
lon
i/g
104 k
olon
i/g
SN
I IS
O 7
932
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
au
reus
5
2 10
kol
oni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1
06.8
.1
Min
um
an K
edel
ai
Min
um
an S
ari
kede
lai (
past
euri
sasi
) A
LT
5 1
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 1
APM
/ml
5 A
PM/m
l S
NI I
SO
215
28-1
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Min
um
an s
erbu
k ke
dela
i A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
0 10
kol
oni/
g N
A
ISO
215
28-2
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 06
.8.2
La
pisa
n T
ipis
C
aira
n K
edel
ai
Kem
ban
g ta
hu
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
06.8
.3
Tah
u S
egar
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8
-26-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 06
.8.4
Ta
hu
Sem
i K
erin
g
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
06.8
.5
Tah
u K
erin
g
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
06.8
.6
Ked
elai
Fe
rmen
tasi
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
olifo
rm
5 0
3 A
PM/g
N
A
ISO
483
1 06
.8.7
Ta
hu
Fer
men
tasi
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
olifo
rm
5 0
3 A
PM/g
N
A
ISO
483
1 07
.0
PRO
DU
K B
AKE
RI
07.1
.1
Rot
i dan
Rot
i K
adet
(Rol
l)
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
5x10
2 ko
loni
/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
07
.1.2
K
reke
rs, T
idak
Te
rmas
uk
Kre
kers
Man
is
A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
2x10
2 ko
loni
/g
SN
I IS
O 6
888-
1
07.1
.3
Prod
uk
Bak
eri
Taw
ar L
ain
nya
(m
isal
nya
Bag
el,
Pita
,Mu
ffin
In
ggri
s)
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
102
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
07.1
.4
Prod
uk
Seru
pa
Rot
i Ter
mas
uk
Rot
i Un
tuk
Isi
(Stu
ffin
g) d
an
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
102
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
-27-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Tepu
ng
Rot
i, Te
pun
g Pa
nir
Prem
iks
un
tuk
Stu
ffin
g A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
102
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
07.1
.5
Rot
i dan
Bun
K
uku
s (S
team
ed
Bu
n)
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 K
olon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
102
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
07.1
.6
Prem
iks
Un
tuk
Rot
i Taw
ar D
an
Prod
uk
Bak
eri
Taw
ar
A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
102
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
07.2
Pr
odu
k B
aker
i Is
tim
ewa
(Man
is,
Asi
n, G
uri
h)
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 5x
102
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
07.2
.3
Prem
iks
Un
tuk
Prod
uk
Bak
eri
Isti
mew
a (M
isal
nya
K
eik,
Pane
kuk)
A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
* *)
par
amet
er k
apan
g da
n k
ham
ir
dike
cual
ikan
un
tuk
prod
uk
yan
g m
enam
bah
kan
rag
i
5 2
5x10
2 ko
loni
/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
Ado
nan
Bek
u U
ntu
k B
aker
y A
LT
5 2
102
kolo
ni/
g 10
7 ko
lon
i/g
ISO
483
3;
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
-28-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
Pr
odu
k B
aker
y B
eku
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
08.0
D
AG
ING
DAN
PR
OD
UK
DAG
ING
, TE
RM
ASU
K D
AGIN
G U
NG
GA
S D
AN
DA
GIN
G H
EW
AN B
UR
UA
N
08.2
.1.1
Pr
odu
k O
lah
an
Dag
ing,
Dag
ing
Un
ggas
dan
D
agin
g H
ewan
B
uru
an d
alam
B
entu
k U
tuh
at
au P
oton
gan
Ya
ng
Di-
cur
ing
(Ter
mas
uk
Pen
ggar
aman
) Ta
npa
Per
laku
an
Pan
as
E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 2.
5x 1
02
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
08.2
.1.2
Pr
odu
k D
agin
g,
Dag
ing
Un
ggas
D
an D
agin
g H
ewan
Bu
ruan
D
alam
Ben
tuk
Utu
h A
tau
Po
tong
an Y
ang
Dik
uri
ng
(Ter
mas
uk
Pen
ggar
aman
) da
n D
iker
ingk
an
Tan
pa P
erla
kuan
Pa
nas
E
sche
richi
a co
li 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Clo
stri
dium
per
frin
gens
5
1 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
793
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
-29-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
08.2
.1.3
Pr
odu
k D
agin
g,
Dag
ing
Un
ggas
da
n D
agin
g H
ewan
B
uru
an,d
alam
B
entu
k U
tuh
ata
u
Poto
ngan
yan
g D
iferm
enta
si
Tan
pa P
erla
kuan
Pa
nas
E
sche
richi
a co
li 5
1 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
2.5x
102
ko
loni
/g
104
kolo
ni/
g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
08.2
.2
Prod
uk
Dag
ing,
D
agin
g U
ngg
as
Dan
Dag
ing
Hew
an B
uru
an
Dal
am B
entu
k U
tuh
Ata
u
Poto
ngan
yan
g D
iola
h D
enga
n
Perl
aku
an P
anas
Prod
uk
dagi
ng
keri
ng (t
erm
asu
k ab
on, k
rupu
k ku
lit, k
ripi
k u
sus
Esc
heric
hia
coli
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
102
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
Clo
stri
dium
pe
rfrin
gens
5
1 10
2 ko
lon
i/g
10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
937
08.2
.3
Prod
uk
Ola
han
D
agin
g, D
agin
g U
ngg
as d
an
Dag
ing
Hew
an
Bu
ruan
dal
am
Ben
tuk
Utu
h
Mau
pun
Po
tong
an y
ang
Dib
eku
kan
(D
ipro
ses,
D
isim
pan
M
aupu
n
Dip
erda
gang
kan
A
LT
5 3
104
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
2x10
2 ko
loni
/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Li
ster
ia m
onoc
ytog
enes
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
S
NI I
SO
112
90-1
; S
NI 2
897
-30-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Dal
am B
entu
k B
eku
) 08
.3.1
Pr
odu
k O
lah
an
Dag
ing,
Dag
ing
Un
ggas
, Dan
D
agin
g H
ewan
B
uru
an y
ang
Dih
alu
skan
, Ta
npa
Pe
rlak
uan
Pa
nas
E
sche
richi
a co
li 5
0 1.
8 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI
ISO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
08.3
.2
Dag
ing,
Dag
ing
Un
ggas
Dan
D
agin
g H
ewan
B
uru
an, y
ang
Dih
alu
skan
, dan
D
iola
h d
enga
n
Perl
aku
an P
anas
A
LT
5 3
104
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
102
kolo
ni/
g 2x
102
kolo
ni/g
S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 08
.3.3
D
agin
g, D
agin
g U
ngg
as d
an
Dag
ing
Hew
an
Bu
ruan
Yan
g D
ihal
usk
an,
Dio
lah
dan
D
ibek
uka
n
A
LT
5 3
104
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579:
S
NI 2
897
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
2x10
2 ko
loni
/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Li
ster
ia
mon
ocyt
ogen
es
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
SN
I IS
O 1
1290
-1;
SN
I 289
7 08
.4
Selo
ngso
ng S
osis
ALT
5
1 10
3 ko
lon
i/g
5x10
4 ko
loni
/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7
-31-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
09.0
IK
AN
DA
N P
RO
DU
K P
ER
IKA
NA
N T
ER
MA
SUK
MO
LUSK
A, K
RU
STA
SE D
AN
EK
INO
DER
MA
TA S
ERTA
AM
FIB
I D
AN
REP
TIL
09.2
.1
Ikan
, File
t Ik
an
dan
Pro
duk
Peri
kan
an
Mel
ipu
ti
Mol
usk
a,
Kru
stas
e da
n
Eki
node
rmat
a ya
ng
Dib
eku
kan
Ikan
Air
Taw
ar
(Utu
h, F
illet
);
Ikan
Air
Lau
t S
crom
boid
(Ika
n
Tun
a, C
akal
ang,
To
ngk
ol, K
embu
ng,
La
yan
g, S
crom
boid
La
inny
a) (U
tuh
, Lo
in, S
tik,
Fill
et,
Blo
k);
Ikan
air
lau
t fin
fish
(b
ersi
rip)
, non
sc
rom
boid
, pay
au
(ban
den
g) (u
tuh
, lo
in, s
tik,
fille
t,
blok
)
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Esc
heric
hia
coli
5 2
1 A
PM/g
10
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-
3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9;
SN
I 233
2-2
Kru
stas
e (U
dang
La
ut,
Lob
ster
, K
epit
ing,
Raj
ung
an);
Mol
usk
a La
ut
(Cu
mi,
Gu
rita
, S
oton
g);
Kek
eran
gan
(S
callo
p, T
iram
, A
balo
n, K
eran
g H
ijau
, Ker
ang
Dar
ah, K
eran
g B
ulu
, Ker
ang
Tah
u, S
impi
ng,
Ker
ang
Lain
nya
)
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Esc
heric
hia
coli
5 2
1 A
PM/g
10
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2 V
ibri
o pa
raha
emol
ytic
us
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I 233
2-5;
S
NI I
SO
218
72-2
-32-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
09.2
.2
Ikan
, File
t Ik
an
dan
Has
il Pe
rika
nan
Te
rmas
uk
Mol
usk
a,
Kru
stas
e da
n
Eki
node
rmat
a B
erla
pis
Tepu
ng
yan
g D
ibek
uka
n
Sem
ua
Ikan
, K
rust
ase
Ber
lapi
s Te
pun
g ya
ng
Dib
eku
kan
(File
t Pa
nir
, Uda
ng
Lapi
s Pa
nir
, Tem
pura
)
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Esc
heric
hia
coli
5 2
1 A
PM/g
10
APM
/g
SN
I IS
O 1
6649
-3
Sem
ua
Ikan
, K
rust
ase
sete
lah
di
tepu
ngka
n
kem
udi
an
dipa
nas
kan
(d
igor
eng
atau
di
kuku
s) k
emu
dian
di
beku
kan
(nag
et
ikan
, nag
et u
dang
)
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
332-
9
09.2
.3
Han
cura
n
(Min
ced)
dan
Sar
i (C
ream
) Ika
n
Term
asu
k M
olu
ska,
K
rust
ase
dan
E
kino
derm
ata
yan
g D
ibek
uka
n
A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
332-
3 E
sche
richi
a co
li 5
2 1
APM
/g
10 A
PM/g
S
NI I
SO
166
49-3
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2
09.2
.4.1
Ik
an d
an P
rodu
k Pe
rika
nan
Ku
kus
atau
Reb
us
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
332-
3 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 233
2-9
09.2
.4.2
M
olu
ska,
K
rust
ase
dan
E
kino
derm
ata
Reb
us
atau
K
uku
s
Yan
g di
sim
pan
su
hu
di
ngin
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 0
103
kolo
ni/
g N
A
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 233
2-9
List
eria
mon
ocyt
ogen
es
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
SN
I IS
O 1
1290
-1
-33-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Yan
g di
sim
pan
su
hu
be
ku
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
0 10
3 ko
lon
i/g
NA
S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
332-
9 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2 09
.2.4
.3
Ikan
dan
Pro
duk
Peri
kan
an
Term
asu
k M
olu
ska,
K
rust
ase,
E
kino
derm
ata
Gor
eng
atau
Pa
ngg
ang
(Ove
n
atau
Bar
a)
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
332-
3 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 233
2-9
09.2
.5
Ikan
dan
Pro
duk
Peri
kan
an
Term
asu
k M
olu
ska,
K
rust
ase
dan
E
kino
derm
ata
yan
g
Dik
erin
gkan
; Dia
sap
tida
k si
ap m
akan
A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
332-
3 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
S
NI 2
332-
2;
ISO
657
9 D
iasa
p si
ap m
akan
A
LT
5 2
10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Salm
onel
la
5 0
ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2 D
iferm
enta
si
Esc
heric
hia
coli
5 2
1
APM
/g
10 A
PM/g
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Salm
onel
la
5 0
ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2 09
.3.1
Ik
an d
an P
rodu
k Pe
rika
nan
Te
rmas
uk
Mol
usk
a,
E
sche
richi
a co
li 5
2
1 A
PM/g
10
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI
ISO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9;
-34-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Kru
stas
e, d
an
Eki
node
rmat
a ya
ng
Dir
enda
m
Dal
am B
um
bu
(Mar
inas
i) da
n
atau
Di D
alam
Je
lly
SN
I 233
2-2
09.3
.2
Ikan
dan
Pr
odu
k Pe
rika
nan
Te
rmas
uk
Mol
usk
a,
Kru
stas
e da
n
Eki
node
rmat
a ya
ng
Dio
lah
M
enja
di P
ikel
da
n a
tau
D
iren
dam
D
alam
Lar
uta
n
Gar
am
E
sche
richi
a co
li 5
2
1 A
PM/g
10
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9;
SN
I 233
2-2
List
eria
m
onoc
ytog
enes
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
S
NI I
SO
112
90-1
09.3
.3
Pen
ggan
ti
Sal
mon
, Cav
iar
dan
Pro
duk
Telu
r Ik
an L
ain
nya
Telu
r ik
an d
an
kavi
ar y
ang
dibe
kuka
n
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Esc
heric
hia
coli
5 2
1 A
PM/g
10
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI
ISO
721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2 Te
lur
ikan
dan
ka
viar
yan
g di
past
euri
sasi
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9;
SN
I 233
2-2
-35-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
List
eria
mon
ocyt
ogen
es
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
SN
I IS
O 1
1290
-1
Telu
r ik
an d
an
kavi
ar y
ang
dim
asak
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 233
2-9
Telu
r ik
an d
an
kavi
ar y
ang
dias
ap
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 233
2-3
09.3
.4
Ikan
dan
Pr
odu
k Pe
rika
nan
Te
rmas
uk
Mol
usk
a,
Kru
stas
e da
n
Eki
node
rmat
a Se
mi A
wet
(C
onto
hnya
ad
alah
Pas
ta Ik
an)
E
sche
richi
a co
li 5
1 3
APM
/g
atau
0.3
A
PM/g
3.6
APM
/g
SN
I IS
O 7
251;
S
NI 2
332-
1;
SN
I 721
8 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332:
2
09.4
Ik
an d
an P
rodu
k Pe
rika
nan
Aw
et,
Mel
ipu
ti Ik
an
dan
Pro
duk
Peri
kan
an y
ang
Dik
alen
gkan
at
au
Dife
rmen
tasi
, Te
rmas
uk
Mol
usk
a,
Kru
stas
e da
n
Eki
node
rmat
a
Den
gan
pro
ses
past
euri
sasi
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
332-
3 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
332-
2 Li
ster
ia m
onoc
ytog
enes
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
S
NI I
SO
112
90-1
10.0
TE
LUR
DA
N P
RO
DU
K-P
RO
DU
K T
ELU
R
10.2
Pr
odu
k Te
lur
A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
332-
3 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579;
-36-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
SN
I 289
7 10
.3
Telu
r ya
ng
Dia
wet
kan
, Te
rmas
uk
Prod
uk
Trad
isio
nal
Tel
ur
yan
g D
iaw
etka
n,
Term
asu
k D
enga
n C
ara
Dib
asak
an,
Dia
sin
kan
, da
n D
ikal
engk
an
E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
10.4
M
akan
an P
encu
ci
Mu
lut
Ber
bah
an
Das
ar T
elu
r (M
isal
nya
C
ust
ard)
A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
332-
3 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579;
S
NI 2
897
List
eria
m
onoc
ytog
enes
(k
husu
s pr
oduk
bek
u)
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
SN
I IS
O 1
1290
-1;
SN
I 289
7
12.0
G
AR
AM, R
EMPA
H, S
UP,
SA
US,
SA
LAD
, PR
OD
UK
PR
OTE
IN
12.2
.1
Her
ba d
an
Rem
pah
Sem
ua
Her
ba k
erin
g (t
erm
asu
k be
ntu
k u
tuh
dan
bu
buk)
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9 R
empa
h k
erin
g (t
erm
asu
k be
ntu
k u
tuh
dan
bu
buk)
ALT
5
2 10
5 ko
lon
i/g
106
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9 B
acill
us c
ereu
s 5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g
SN
I IS
O 7
932
Clo
stri
dium
pef
ringe
ns
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
937
-37-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
12
.2.2
B
um
bu d
an
Kon
dim
en
Bu
mbu
dan
ko
ndi
men
sia
p pa
kai
bubu
k (k
erin
g)
ALT
5
2 3x
105
kolo
ni/g
10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 2x
103
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9 B
acill
us c
ereu
s 5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g S
NI I
SO
793
2 C
lost
ridi
um p
efrin
gens
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
793
7 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
4x10
3 ko
loni
/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
B
um
bu d
an
kon
dim
en s
iap
paka
i pa
sta
(bas
ah)
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9 C
lost
ridi
um p
efrin
gens
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
793
7 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
12.4
M
ust
ard
A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
12
.5.2
B
ubu
k at
au
Cam
pura
n
Un
tuk
Sup
dan
K
aldu
A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Clo
stri
dium
pef
ringe
ns
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 7
937
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
12
.6.1
S
aus
Tere
mu
lsi
(Mis
aln
ya
May
onai
s, S
alad
D
ress
ing,
Oni
on
Dip
s)
A
LT
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
12.6
.2
Sau
s N
on-E
mu
lsi
(Mis
aln
ya S
aus
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
-38-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Tom
at, S
aus
Kej
u, S
aus
Kri
m, G
ravi
C
okel
at)
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Sau
s ke
ju
ALT
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Sau
s ca
be, s
aus
tom
at, S
aus
Loba
k A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
S
amba
l; S
aus
Gad
o-
gado
, sau
s sa
te
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
Sau
s Ti
ram
, sa
us/
grav
i cok
lat;
S
aus
Pan
ggan
g/S
aus
Bar
beku
e (B
BQ
Sa
uce)
, Sau
s Pe
ren
dam
/ S
aus
Mar
inas
i (M
arin
ated
Sau
ce),
Kec
ap
Ingg
eris
/Sau
s W
orch
este
r
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kec
ap K
elap
a E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
12
.6.3
C
ampu
ran
unt
uk
sau
s, g
ravi
es,
dan
dre
ssin
g
A
LT
5 2
105
kolo
ni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Clo
stri
dium
per
frin
gens
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
793
7 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
12.6
.4
Sau
s B
enin
g
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
-39-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
(Mis
aln
ya K
ecap
Ik
an)
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 g
N
A
ISO
657
9
12.7
Pr
odu
k O
les
Un
tuk
Sal
ad
(Mis
aln
ya S
alad
M
akar
oni,S
alad
K
enta
ng) d
an
San
dwic
h, T
idak
M
enca
kup
Prod
uk
Ole
s B
erba
sis
Cok
elat
da
n K
acan
g D
ari
Kat
egor
i 04.
2.2.
5 D
an 0
5.1.
3
A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
12.9
.1
Past
a K
edel
ai
Ferm
enta
si
E
nte
roba
cter
iace
ae
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
12.9
.2.1
S
aus
Ked
elai
Fe
rmen
tasi
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
2 ko
lon
i/ g
10
3 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
12.9
.2.2
S
aus
Ked
elai
N
on-
Ferm
enta
si
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
12.9
.2.3
S
aus
Ked
elai
La
inny
a
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g IS
O 2
1528
-2
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-1
; S
NI I
SO
215
27-2
12
.10
Prot
ein
Pro
duk
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
13.0
PR
OD
UK
PAN
GA
N U
NTU
K K
EPE
RLU
AN
GIZ
I K
HU
SUS
13.1
.1
Form
ula
bay
i Fo
rmu
la B
ayi
(ben
tuk
bubu
k)
ALT
5
2 5x
102
kolo
ni/g
5x1
03 k
olon
i/g
ISO
483
3-1
ALT
* 5
2 5x
102
kolo
ni/g
5x1
03 k
olon
i/g
ISO
135
59
En
tero
bact
eria
ceae
10
2
nega
tif /
10 g
N
A
ISO
215
28-1
C
rono
bact
er s
akaz
akii
30
0 ne
gati
f/10
g N
A
ISO
229
64
Salm
onel
la
30
0 ne
gati
f/ 2
5g
NA
IS
O 6
579
13.1
.2
Form
ula
lan
juta
n
Form
ula
Lan
juta
n
ALT
5
2 5x
102
kolo
ni/g
5x1
03 k
olon
i/g
ISO
483
3-1
-40-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
(ben
tuk
bubu
k)
ALT
* 5
2 5x
102
kolo
ni/g
5x1
03 k
olon
i/g
ISO
135
59
En
tero
bact
eria
ceae
10
2
nega
tif/
10g
NA
IS
O 2
1528
-1
Salm
onel
la
30
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Form
ula
Pe
rtu
mbu
han
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
ALT
* 5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 1
3559
E
nte
roba
cter
iace
ae
10
2 ne
gati
f/10
g
NA
IS
O 2
1528
-1
Salm
onel
la
30
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
13.1
.3
Form
ula
un
tuk
Kep
erlu
an
Med
is K
husu
s B
agi B
ayi
Un
tuk
Bay
i A
LT
5 2
5x10
2 ko
loni
/g
5x10
3 ko
loni
/g
ISO
483
3-1
ALT
* 5
2 5x
102
kolo
ni/g
5x
103
kolo
ni/g
IS
O 1
3559
En
tero
bact
eria
ceae
10
2
nega
tif /
10 g
N
A
ISO
215
28-1
C
rono
bact
er s
akaz
akii
(han
ya u
ntu
k pr
odu
k ba
yi)
30
0 ne
gati
f/ 1
0g
NA
IS
O 2
2964
Salm
onel
la
30
0 ne
gati
f/ 2
5g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1 B
acill
us c
ereu
s 5
1 5x
10 k
olon
i/g
5x1
02 k
olon
i/g
SN
I IS
O 7
932
13.2
M
akan
an B
ayi
dan
An
ak D
alam
Mas
a Pe
rtu
mbu
han
Mak
anan
Pe
nda
mpi
ng
AS
I (M
PAS
I) si
ap
kons
um
si (B
ubu
k In
stan
, Pu
ding
, B
isku
it)
ALT
5
2 3x
103
kolo
ni/g
10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
ALT
* 5
2 3
x103
ko
loni
/g
104
kolo
ni/
g IS
O 1
3559
En
tero
bact
eria
ceae
5
0 10
kol
oni/
g N
A
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
30
0
nega
tif/
25g
N
A
ISO
657
9 St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 1
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1
Mak
anan
Pe
nda
mpi
ng
AS
I (M
P A
SI)
yan
g di
mas
ak
terl
ebih
dah
ulu
ALT
5
3 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 K
olifo
rm
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 4
832
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25g
NA
IS
O 6
579
13.3
M
akan
an D
iet
Sela
in u
ntu
k ba
yi
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105 k
olon
i/g
ISO
483
3-1;
-41-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Kh
usu
s U
ntu
k K
eper
luan
K
eseh
atan
, Te
rmas
uk
Un
tuk
Bay
i dan
An
ak-
An
ak (K
ecu
ali
Prod
uk
Kat
egor
i Pa
nga
n 1
3.1)
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 1
1 ko
loni
/mL
(cai
r)
10 k
olon
i/m
L (c
air)
IS
O 2
1528
-2
5 1
10 k
olon
i/g
(pad
at)
102
kolo
ni/
g (p
adat
) IS
O 2
1528
-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 kol
oni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Salm
onel
la
10
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 13
.4
Pan
gan
Die
t u
ntu
k Pe
lang
sin
g da
n P
enu
run
B
erat
Bad
an
A
LT
5 2
104
kolo
ni/
g 10
5 kol
oni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 0
10 k
olon
i/g
NA
IS
O 2
1528
-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 kol
oni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Salm
onel
la
10
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 13
.5
Mak
anan
Die
t (C
onto
hnya
S
upl
emen
Pa
nga
n U
ntu
k D
iet)
yan
g Ti
dak
Term
asu
k Pr
odu
k da
ri
Kat
egor
i 13.
1,
13.2
, 13.
3, 1
3.4
dan
13.
6
Pan
gan
un
tuk
ibu
h
amil
dan
ibu
m
enyu
sui
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105 k
olon
i/g
ISO
483
3-1;
S
NI 2
897
En
tero
bact
eria
ceae
5
0 10
kol
oni/
g N
A
ISO
215
28-2
St
aphy
loco
ccus
aur
eus
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
688
8-1;
S
NI 2
897
Salm
onel
la
10
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7 Pa
nga
n s
elai
n u
ntu
k ib
u h
amil
dan
ibu
m
enyu
sui
ALT
5
2 10
4 ko
lon
i/g
105
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1;
SN
I 289
7 E
nte
roba
cter
iace
ae
5 0
10 k
olon
i/g
NA
IS
O 2
1528
-2
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 6
888-
1;
SN
I 289
7 Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g N
A
ISO
657
9;
SN
I 289
7
-42-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
14
.0
MIN
UM
AN T
IDAK
TE
RM
ASU
K P
RO
DU
K S
USU
14
.1.1
.1
Air
Min
eral
Ala
mi
dan
Su
mbe
rnya
A
ir m
iner
al a
lam
i A
LT
5 0
102
kolo
ni/
ml
NA
S
NI 3
554
Kol
iform
5
0 Ti
dak
terd
etek
si/
250m
l
NA
S
NI 3
554
Esc
heric
hia
coli
5 0
Tida
k te
rdet
eksi
/ 25
0ml
NA
S
NI 3
554
Bak
teri
an
aero
b pe
redu
ksi s
ulfi
t pe
mbe
ntu
k sp
ora
5 0
Tida
k te
rdet
eksi
/ 25
0ml
NA
S
NI 3
554
Ent
eroc
occi
5
0 Ti
dak
terd
etek
si/
250m
l
NA
S
NI 3
554
Pseu
dom
onas
ae
rugi
nosa
5
0 Ti
dak
terd
etek
si/
250m
l
NA
S
NI 3
554
14.1
.1.2
A
ir M
inu
m
Ola
han
A
ir m
iner
al, A
ir
dem
iner
al, A
ir
min
um
ber
oksi
gen
, ai
r em
bun
ALT
5
2 10
3 ko
loni
/ml
105
kolo
ni/
ml
SN
I 355
4
Kol
iform
5
0 0/
250
ml
NA
S
NI 3
554
Pseu
dom
onas
aer
ugin
osa
5 0
0/25
0 m
l N
A
SN
I 355
4 A
ir S
oda
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
kol
oni/
ml
102
kolo
ni/
ml
SN
I IS
O 2
1527
-1
14.1
.2
Sar
i Bu
ah d
an
Sar
i Say
ura
n
Sar
i Bu
ah d
an S
ari
Say
ura
n y
ang
tida
k di
past
euri
sasi
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25 m
l N
A
ISO
657
9 E
sche
richi
a co
li 5
2 10
2 ko
lon
i/m
l
103
kolo
ni/
ml
ISO
166
49-1
; IS
O 1
6649
-2
Sar
i Bu
ah d
an S
ari
Say
ura
n y
ang
dipa
steu
risa
si
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/m
l N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 K
onse
ntr
at s
ari
buah
dan
ko
nsen
trat
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/m
l N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI
ISO
721
8
-43-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Sar
i say
ur
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/m
l 10
4 ko
lon
i/m
l S
NI I
SO
215
27-1
14
.1.3
.1
Nek
tar
Bu
ah
E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/g
NA
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
- 3;
S
NI I
SO
721
8 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
102
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-1
14.1
.3.2
N
ekta
r S
ayu
r
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/g
N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI
ISO
721
8 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
102
kolo
ni/
g 10
4 kol
oni/
g S
NI I
SO
215
27-1
14
.1.4
.1
Min
um
an
Ber
basi
s A
ir
Ber
peri
sa y
ang
Ber
karb
onat
K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
10 k
olon
i/m
l 10
2 kol
oni/
ml
SN
I IS
O 2
1527
-1
14.1
.4.2
M
inu
man
B
erba
sis
Air
B
erpe
risa
Tid
ak
Ber
karb
onat
, Te
rmas
uk
Punc
hes
dan
A
des
Sir
up
berp
eris
a K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
10 k
olon
i/m
l 10
2 kol
oni/
ml
SN
I IS
O 2
1527
-1
Min
um
an S
ari B
uah
A
LT
5 1
10 k
olon
i/m
l 10
2 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/ml
NA
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Min
um
an R
asa
Bu
ah
ALT
5
1 10
kol
oni/
ml
102
kolo
ni/
ml
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/m
l N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-
3;
SN
I IS
O 7
218
Min
um
an E
lekt
rolit
Ti
dak
Ber
karb
onat
A
LT
5 2
102
kolo
ni/
ml
104
kolo
ni/
ml
ISO
483
3-1
Kol
iform
10
1
1,8
APM
/100
m
l 10
APM
/100
ml
ISO
483
1,
SN
I IS
O 7
218,
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
- 3
Pseu
dom
onas
ae
rugi
nosa
5
0 0/
100
ml
NA
IS
O 1
6266
Min
um
an T
eh d
alam
K
emas
an
ALT
5
2 10
2 ko
lon
i/m
l 10
3 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
0 1,
8 A
PM/1
00
NA
S
NI I
SO
725
1;
-44-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
ml
SN
I IS
O 1
6649
- 3;
S
NI I
SO
721
8 M
inu
man
Kop
i A
LT
5 2
102
kolo
ni/
ml
103
kolo
ni/
ml
ISO
483
3 E
sche
richi
a co
li 5
0 1,
8 A
PM/1
00
ml
NA
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
- 3;
S
NI I
SO
721
8 14
.1.4
.3
Kon
sen
trat
(C
air
atau
Pa
dat)
Un
tuk
Min
um
an
Ber
basi
s A
ir
Ber
peri
sa
Kon
sen
trat
Le
mon
ade
Bek
u
Esc
heric
hia
coli
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g IS
O 1
6649
-1;
ISO
166
49-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Sir
up
Bu
ah,
siru
p be
rper
isa,
si
rup
ence
r B
erpe
risa
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/m
l N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
10 k
olon
i/m
l 10
2 ko
lon
i/m
l S
NI I
SO
215
27-1
S
quas
h, s
quas
h
berp
eris
a A
LT
5 2
102
kolo
ni/
ml
103
kolo
ni/m
l IS
O 4
833-
1
Esc
heric
hia
coli
5 0
3 A
PM/m
l N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 M
inu
man
Ser
buk
Ber
peri
sa
ALT
5
2 5x
102
kolo
ni/g
5x
103
kolo
ni/g
IS
O 4
833-
1 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 1
5x10
1 ko
loni
/g
5x10
2 ko
loni
/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
Min
um
an s
erbu
k be
rper
isa
(yan
g da
lam
kom
posi
siny
a m
enga
ndu
ng
susu
at
au k
rim
mer
ata
u
coke
lat)
ALT
5
2 3x
103 k
olon
i/g
5x10
3 ko
loni
/g
ISO
483
3-1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
1 5x
102
kolo
ni/g
5x
102
kolo
ni/g
S
NI I
SO
215
27-2
Sir
up
teh
; Sir
up
kopi
A
LT
5 2
102
kolo
ni/
ml
103
kolo
ni/
ml
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5
0 3
APM
/ml
NA
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
Min
um
an d
asar
A
LT
5 2
5x10
2 ko
loni
/g
5x10
3 ko
loni
/g
ISO
483
3-1
-45-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
elek
trol
it (b
entu
k bu
buk)
K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
10 k
olon
i/g
102
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
Min
um
an d
asar
el
ektr
olit
(ben
tuk
cair
)
ALT
5
2 10
2 ko
lon
i/m
l 10
3 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833-
1 E
sche
richi
a co
li 5
0 3
APM
/ml
NA
S
NI I
SO
725
1;
SN
I IS
O 1
6649
-3;
SN
I IS
O 7
218
14.1
.5
Kop
i, K
opi
Su
bsti
tusi
, Te
h, S
edu
han
H
erba
l, da
n
Min
um
an
Teh
ker
ing
(ter
mas
uk
teh
hit
am,
teh
hija
u, t
eh
puti
h, t
eh o
olon
g,
teh
wan
gi);
Teh
bu
buk
(ter
mas
uk
teh
h
itam
, teh
hija
u, t
eh
puti
h, t
eh o
olon
g,te
h
wan
gi)
ALT
5
2 10
3 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1 K
apan
g da
n k
ham
ir
5 2
102
kolo
ni/
g 10
3 ko
lon
i/g
SN
I IS
0 21
527-
2
Biji
-Biji
an d
an
Sere
al P
anas
, ke
cual
i Cok
elat
Teh
cel
up
(ter
mas
uk
teh
hit
am, t
eh h
ijau
, te
h p
uti
h, t
eh
oolo
ng,
teh
wan
gi)
ALT
5
2 5
x102
ko
loni
/g
5x10
3 ko
loni
/g
ISO
483
3-1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
S0
2152
7-2
Kon
sen
trat
m
inu
man
teh
A
LT
5 2
102
kolo
ni/
ml
103
kolo
ni/
ml
ISO
483
3-1
Esc
heric
hia
coli
5 0
1,8
APM
/100
m
l N
A
SN
I IS
O 7
251;
S
NI I
SO
166
49-3
; S
NI I
SO
721
8 K
onse
ntr
at
min
um
an k
opi
ALT
5
2 10
2 ko
lon
i/m
l 10
3 ko
lon
i/m
l IS
O 4
833
Esc
heric
hia
coli
5 0
1,8
APM
/100
m
l N
A
SN
I IS
O 7
251
Kop
i Bu
buk;
Kop
i C
ampu
r, m
inu
man
se
rbu
k ko
pi g
ula
su
su, m
inu
man
se
rbu
k ko
pi g
ula
ALT
5
2 10
5 kol
oni/
g 10
6 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
104
kolo
ni/
g S
NI I
SO
215
27-2
-46-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
krim
er, m
inu
man
se
rbu
k ko
pi g
ula
, m
inu
man
tr
adis
ion
al,
min
um
an b
otan
ical
K
opi I
nsta
n A
LT
5 2
3x10
3 ko
loni
/g
104
kolo
ni/
g IS
O 4
833-
1
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
2 ko
lon
i/g
103
kolo
ni/
g S
NI I
S0
2152
7-2
15.0
M
AK
ANA
N R
ING
AN
SIA
P SA
NTA
P 15
.1
Mak
anan
R
inga
n –
B
erba
han
D
asar
Ken
tang
, U
mbi
, Ser
ealia
, Te
pun
g at
au
Pati
(dar
i Um
bi
dan
Kac
ang)
Tan
pa is
ian
A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us a
ureu
s 5
1 10
2 ko
lon
i/g
2x10
2 ko
loni
/g
SN
I IS
O 6
888-
1 D
enga
n is
ian
/fill
ing
ALT
5
2 5x
103
kolo
ni/g
5x
104
kolo
ni/g
IS
O 4
833-
1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us
aure
us
5 1
102
kolo
ni/
g 2x
102
kolo
ni/g
S
NI I
SO
688
8-1
15.2
O
lah
an
Kac
ang,
Te
rmas
uk
Kac
ang
Terl
apis
i dan
C
ampu
ran
K
acan
g (C
onto
h
Den
gan
Bu
ah
Ker
ing)
A
LT
5 2
5x10
2 ko
loni
/g
5x10
3 ko
loni
/g
ISO
483
3-1
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Kap
ang
dan
kh
amir
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
SN
I IS
O 2
1527
-2
15.3
M
akan
an R
inga
n
A
LT
5 2
103
kolo
ni/
g 10
4 ko
lon
i/g
ISO
483
3-1
-47-
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
/ Pa
ram
eter
Uji
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is**
Ber
basi
s Ik
an
En
tero
bact
eria
ceae
5
2 10
kol
oni/
g 10
2 ko
lon
i/g
ISO
215
28-2
Sa
lmon
ella
5
0 ne
gati
f/25
g
NA
IS
O 6
579
Stap
hylo
cocc
us
aure
us
5 1
102
kolo
ni/
g 2x
102
kolo
ni/g
S
NI I
SO
688
8-1
CO
NTO
H P
EN
JELA
SAN
KR
ITE
RIA
MIK
RO
BIO
LOG
I PA
DA
KA
TEG
OR
I PA
NG
AN
01.
1.1.
1 SU
SU P
AST
EU
RIS
ASI
Kat
egor
i Pan
gan
Jeni
s Pa
ngan
O
laha
n Je
nis
Mik
roba
n
c m
M
M
etod
e A
nalis
is
Penj
elas
an
01.0
PR
OD
UK
-PR
OD
UK
SU
SU D
AN
AN
ALO
GN
YA, K
EC
UA
LI Y
AN
G T
ER
MAS
UK
KA
TEG
OR
I 02
.0
01.1
.1.1
S
usu
(P
lain
) S
usu
Pa
steu
risa
si
Ent
erob
acte
riac
eae
5 2
1 A
PM/m
l 5
APM
/ml
SN
I IS
O
2152
8-1
Dar
i 5 s
ampe
l su
su y
ang
diam
bil d
an
diu
ji, h
anya
2 s
ampe
l yan
g bo
leh
m
enga
ndu
ng
jum
lah
E
nte
roba
cter
iace
ae a
ntar
a 1
sam
pai
5 A
PM/m
l, se
dang
kan
3 sa
mpe
l yan
g la
inn
ya ju
mla
h E
nte
roba
cter
iace
ae
har
us
kura
ng d
ari 1
APM
/ml.
Pen
gujia
n E
nte
roba
cter
iace
ae p
ada
susu
pas
teu
risa
si m
engg
un
akan
m
etod
e an
alis
is S
NI I
SO 2
1528
-1
Mik
robi
olog
i Bah
an P
anga
n d
an
Paka
n –
Met
ode
Hor
izon
tal u
ntu
k D
etek
si d
an E
nu
mer
asi
En
tero
bact
eria
ceae
– B
agia
n 1
: D
etek
si d
an E
nu
mer
asi
Men
ggu
nak
an T
ekn
ik A
PM d
enga
n
pra-
pen
gaya
an.
-48-
Salm
onel
la
5 0
nega
tif/
25m
l N
A
ISO
678
5 D
ari 5
sam
pel s
usu
yan
g di
ambi
l da
n d
iuji,
sem
ua
sam
pel t
idak
bo
leh
men
gan
dun
g Sa
lmon
ella
da
lam
25
mL.
Pen
gujia
n
Salm
onel
la p
ada
susu
pas
teu
risa
si
men
ggu
naka
n m
etod
e an
alis
is I
SO
6785
Milk
an
d M
ilk P
rodu
cts
– D
etec
tion
of S
alm
onel
la s
pp.
K
eter
anga
n:
*)
=
han
ya u
ntu
k je
nis
pan
gan
yan
g di
tam
bahk
an b
akte
ri a
sam
lakt
at
**)
= gu
nak
an m
etod
e ta
hun
ter
baru
yan
g su
dah
div
erifi
kasi
N
A
=
Not
App
licab
le
KE
PALA
BA
DA
N P
EN
GA
WA
S O
BA
T D
AN
MA
KA
NA
N,
ttd.
PEN
NY
K. L
UK
ITO