Pelabuhan Curah Padat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Konstruksi Bangunan Sipil Pelabuhan Curah Padat

Citation preview

Konstruksi Bangunan Sipil Pelabuhan Curah Padat/Kering

Konstruksi Bangunan Sipil Pelabuhan Curah Padat/Kering

1. PengertianDermaga curah adalah dermaga yang khusus digunakan untuk bongkar muat barang curah yang biasanya menggunakan ban berjalan (conveyor belt). Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus/kemas, yang dapat dituangkan atau dipompa ke dalam kapal. Bahan ini dapat berupa bahan pokok makanan (beras, jagung, gandum, dsb) dan batu bara. Karena angkutan barang curah dapat dilakukan lebih cepat dan biaya lebih murah dari pada dalam bentuk kemasan, maka beberapa barang yang dulunya dalam bentuk kemasan sekarang diangkut dalam bentuk lepas. Sebagai contoh adalah pengangkutan semen, gula, beras, dan sebagainya.

2. Jenis MuatannyaDitinjau dari jenis muatannya ada beberapa macam yaitu sebagai berikut: Kapal pengangkut biji tambang yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil tambang misalnya biji besi, chrom, mangaan, bauxit dan sebagainya. Kapal pengangkut biji tumbuh-tumbuhan yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa biji-bijian hasil tumbuhtumbuhan misal jagung, bulgur, beras, kedele dan lain-lain. Kapal pengangkut batubara atau sering disebut Collier yaitu kapal yang mengangkut muatan curah berupa batubara, cokes atau coal.Kapal pengangkut muatan curah umumnya dibuat single dek dan sistim bongkar muatnya dilakukan dengan sistim isap untuk grain carrier. Tetapi untuk ore atau coal dipakai grab (bucket) & conveyer. Khusus ore carrier biasanya mempunyai double bottom tank top yang tinggi dengan maksud untuk mempertinggi letak titik berat muatan, sehingga memperbaiki rolling periode kapal, lagi pula gerak kapal tidak terlalu kaku. Umumnya letak kamar mesin di belakang dengan maksud untuk mempermudah sistim bongkar muatBarang curah dapat ditangani secara ekonomis dengan mengguakan belt conveyor atau bucket elevator atu kombinasi dari keduanya. Barang cair dapat diangkut dengan pompa. Sedang barang berupa bubuk, material butir halus semen dan butiran atau material yang ringan dapat diangkut dengan alat penghisap (alat pneumatis). Belt conveyor adalah alat yang serbaguna untuk mengangkut berbagai macam barang berbentuk bubuk, butiran dan kental. Alat tersebut dapat untuk mengangkut material dalam jumlah besar untuk jarak jauh, baik secara horisontal maupun naikatau turung dengan kemiringan 150 sampai 200. alat ini digunakan untuk memindahkan material dari tempat penimbunan ke dalam kapal, dan sebaliknya.

Muatan curah dapat dibedakan menjadi dua macam: Muatan lepas yang berupa hasil tambang seperti batu bara, biji besi, bauxite, dan hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan sebagainya. Muatan cair yang diangkut dalam kapal tangki seperti minyak bumi, minyak kepala sawit, bahan kimia cair, dan sebagainya.Terminal muatan curah harus dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan muatan. Jenis fasilitas penyimpanannya tergantung pada jenis muatannya, yang dapat berupa lapangan untuk mengangkut muatan, tangki - tangki untuk minyak, silo atau gudang untuk material yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca, atau lapangan terbuka untuk menimbun batu bara, bijih besi, dan bauxit.Barang curah dapat ditangani secara ekonomis dengan menggunakan belt conveyor atau bucket elevator atau kombinasi dari keduanya. Barang cair dapat diangkut dengan pompa. Untuk barang berupa bubuk, material berbutir halus seperti semen serta butiran/material yang ringan dapat diangkut dengan alat penghisap (alat pneumatic). Belt conveyor adalah alat yang paling serbaguna untuk mengangkut berbagai macam barang berbentuk bubuk, butiran, dan kental. Alat tersebut dapat mengangkut material dalam jumlah besar untuk jarak jauh, baik secara horizontal maupun naik turun dengan kemiringan 15o 20o. Alat ini digunakan untuk memindahkan material dari tempat penimbunan ke dalam kapal dan sebaliknya. Bucket elevator mengangkut material secara vertikal atau yang mempunyai kemiringan besar. Kapasitasnya lebih rendah daripada kapasitas belt conveyor.

3. Fasilitas PelabuhanFasilitas umum meliputi :- Tempat air bersih- Fasilitas listrik- Perkantoran- Tempat supply bahan baker

Fasilitas khusus meliputi1. DermagaTidak perlu lebar sekali, Direncanakan sesuai dengan jenis barang yang akan dibongkar dan dimuat.2. Craine- Diperlukan untuk mengangkat barang dan mengatur conveyor- Bongkar muat barang dilakukan dengan alat conveyor atau bucket3. Gudang- Harus cukup dekat dengan dermaga- Harus dekat dengan dermaga sehingga dapat menampung barang-barang yang akan dibongkar dan dimuat- Hubungan dengan jalan raya harus mudah

Sketsa denah pelabuhan curah padat

Terminal Barang Curah ( Bulk Cargo Terminal )Muatan barang curah dapat dibedakan atas dua jenis. Muatan lepas yang berupa hasil tambang seperti batu bara,bihi besi,bauksit,dan hasil pertanian seperti beras,gula,jagung,dan sebagainya Muatan cair yang diangkat dalam kapal tangki seperti minyak bumi,minyak kelapa sawit,bahan kimia cair dan sebagainya.Terminal muatan curah harus dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan yang sesuai dengan muatan. Fasilitas penyimpanan ini dapat berupa lapangan untuk mengangkut muatan, tangki-tangki untuk minyak,silo atau gudang untuk menyimpan material yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca,serta lapangan terbuka untuk menimbun batu bara,biji besi dan bauksit.Barang curah dapat ditangani secara ekonomis dengan menggunakan belt conveyor atau bucket elevator atau kombinasi dari keduanya. Barang cair dapat diangkut dengan menggunakan pompa.Sedangkan barang bubuk diangkut dengan mengunakan alat penghisap.Belt conveyor adalah alat paling serbagunak yang dapat mengangkut berbagai jenis barang berbentuk bubuk,butiran,dan kental. Alat tersebut dalap mengangkat material dalam jumlah banyak untuk jarak yang cukup jauh.Bucket elevator mengangkut material secara vertikal atau yang mempunyai kemiringan besar. Pengunanan bucket elevator biasanyua untuk mengisi gudang.Kran yang bergerak di sepanjang dermaga dengan menggunakan rel banyak juga digunakan untuk bongkar muat barang curah. Pada kran ini digantungkan ember yang dapat digerakan naik turun, ke depan dan ke belakang.4. Terminal barang tambang ( batu bara,biji besi dan bauksit )Terminal untuk barang curah hasil tambang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu terminal untuk pemuatan dan pembongkaran. Operasi pemuatan curah ke kepal ( eksport ) berbeda dengan pemuatan dari kapal ( import ). Terminal pemuatan berada di daerah pengahasil barang tambang yang mengirim muatan ke daerah yang membutuhkan. Terminal muatan curah unutk kapal-kapal besar dibuat tanpa mengunakan dermaga. Dalam hal ini kapal ditambatkan di lepas pantai dengan menggunakan pelampung penambat atau jangkar,dan bongkar muat dilakukan dengan penggunaan pippa atau alat pembawa lainnya seperti belt conveyor.Untuk terminal pembongkaran dilengkapi dengan kran yang terletak sepanjang dermag dengan menggunakan rel. Pada kran tersebut akan digantugkan ember yang dapat dinaik turunkan di kapal untuk mengeruk muatan. Kemudian hasil dari ember tersebut akan dituangkan ke lapangan penimbunan,atau langsung ke alat pengangkut di darat.

4.1. Terminal muatan biji-bijianUntuk biji-bijian seperti beras,tepung,gula dan sebagainya, bongkar muat barang dapat dilakukan dengan menggunakan alat khusus yakni berupa suata penghisap atau dengan elevator. Muatan tersebut kemudian disimpan di dalam silo, yaitu suatu tabung besar yang tinggi dan terbuat dari beton. Silo ini kemudian dihubungkan dengan peralatan yang ada di dermaga dengan menggunakan belt conveyor atau bucket elevator. Dari silo ini muatan akan dipindahkan ke truk atau gerbong kereta api.

4.2. Terminal minyakPada umumnya fasilitas penambatan berupa jetty menjorok ke laut yang dilengkapi dengan dolphin penahan dan dolphin penambat. Bongkar muat banyak dilakukan dengan menggunakan tenaga pompa melalui pipa-pipa yang sudah dipasang pada jetty,dan menghubungkan kapal dengan tangkin penyimpanan. Tangki ini terbuat dari baja dan dapat di bangun diatas tanah,maupun di bawah tanah. Untuk kapal tangker raksasa yang mempunyai draft besar sehingga tidak bisa masuk ke pelabuhan yang ada,maka penambatan dilakukan di lepas pantai. Bongkar muat muatan dilakukan dengan menggunakan pipa bawah laut dan memindahkan muatan ke dalam kapal yang lebih kecil, kemudian membawanya ke pelabuhan.

5. Fasilitas Penanganan BarangAda beberapa macam alat yang dipergunakan untuk melakukan bongkar muat barang potongan, antara lain :1. Derek KapalDerek kapal digunakan untuk mengangkat muatan yang tidak terlalu berat dengan radius kecil antara 6 meter dari lambung kapal. Derek kapal ini terdiri dari lengan, kerekan dan kabel baja yang digerakan ( dilepas dan ditarik ) dengan bantuan winch. Pada sebuah kapal biasanya terdapat beberapa buah derek kapal dengan kapasitas 0.5 ton, 2.5 ton, 5 ton yang tergantung dari besar kecilnya kapal.

2. Kran DaratKran darat adalah alat untuk bongkar muat dengan lengan yang cukup panjang yang ditempatkan di atas dermaga pelabuhan, dipinggir permukaan perairan pelabuhan. Kran ini mempunyai roda dan dapat berpindah sepanjang rel kereta api. Daya angkut kran darat bermacam-macam, yaitu : 2.5 ton, 5 ton, 10 ton, atau lebih.

3. Kran TerapungKran terapung adalah pesawat bongkar muat yang mempunyai mesin sendiri untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tetapi ada juga kran jenis ini yang tidak menggunakan mesin. Perpindahannya ditarik oleh kapal tunda. Kran terapung dapat mengangkat beban mulai dari 50 ton 200 ton. Penggunaan kran terapung dapat membahayakan stabilitas kapal.

4. Alat pengangkut muatan di atas dermagaAda beberapa alat mengangkat dan mengangkut muatan barang diatas dermaga. Beberapa diantaranya adalah fork lift,kran mobil,dan gerobag yang ditarik oleh traktor. Fork lift banyak digunakan untuk mengangkat barang dari apron dan membawanya ke gudang laut,dan bisa menumpuknya sampai ketinggian 6 meter. Penumpukan barang ini membuat kemungkinan untuk penggunaan ruangan secara lebih efisien. Kran mobil memiliki kelebihan dapat beroperasi di ruangan yang lebih sempit. Kran mobil memiliki derek lengan yang dapat diatur secara hidraulis. Gerobag digunakan apabila jarak antara tempat penyimpanan barang dari kapal ke gudang cukup jauh.

6. Jenis Jenis PelabuhanDintinjau dari sudut teknis :1. Pelabuhan alam adalah suatu daerah yang terbentuk secara alami yang menjurus ke dalam terlindung dari suatu pulau. Contoh Dumai, Cilacap, New York, Hamburg, dsb2. Pelabuhan buatan adalah suatu daerah yang dibuat manusia sedemikian sehingga terlindung terhadap ombak, badai, arus yang memungkinkan kapal dapat merapat. Contoh Tanjung Priok, Colombo, dsb.3. Pelabuhan Semi Alam adalah suatu daerah yang memang terbentuk secara alami dan sebagian lain disbuat oleh manusia. Contoh Palembang

Ditinjau dari sudut bina Penguasaan / Manajemen Pelabuhan :1. Pelabuhan golongan (a) ditinjau dari jenis pemungutan jasa - jasa meliputi : Pelabuhan yang diusahakan ialah pelabuhan dalam pembinaan pemerintah yang sesuai dengan kondisi kemampuan dan pengembangan potensinya, diusahakan menurut azas hokum perusahaan Pelabuhan yang tidak diusahakan ialah pelabuhan dalam pembinaan pemerintah yang sesuai kondisi kemampuan dan pengembangan potensinya masih sesuai kondisi kamampuan dan pengembangan potensinya masih menonjol sifat overheid zog (perongsokan, eksploitasi, dan pengeluaran tambahan) Pelabuhan otonom ialah pelabuhan yang disewakan wewenangnya untuk mengatur diri sendiri.2. Pelabuhan golongan (b) ditinjau dari perdagangan, meliputi : Pelabuhan sungai (local) ialah pelabuhan yang terbuka bagi jenis perdagangan di lingkungan sungai / daerah setempat Pelabuhan pantai (interinsuler) ialah pelabuhan yang terbuka bagi jenis perdagangan dalam negeri Pelabuhan laut (internasional) ialah pelabuhan yang terbuka untuk jenis perdagangan dalam dan luar negeri yang menganut (UU Pelayaran Indonesia, UU No 17 Tahun 2008 dan PP No. 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan)3. Pelabuhan golongan (c) ditinjau dari jenis pelayanan kepada kapal dan muatannya, meliputi : Pelabuhan utama (mayor port) yaitu merupakan pelabuhan yang melayani kapal kapal besar dan merupakan pelabuhan pengumpul / embagi muatan. Pelabuhan cabang (feeder port) yaitu merupakan pelabuhan yang melayani kapal kapal kecil yang mendukung pelabuhan utama.

Ditinjau dari kegiatan khusus, meliputi : Pelabuhan umum yaitu merupakan pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat yang secara teknis dikelola oleh badan usaha Pelabuhan industry yaitu merupakan pelabuhan sebagai bongkar muat barang industry Pelabuhan minyak / tambang yaitu pelabuhan yang digunakan untuk bongkar muat minyak / barang tambang Pelabuhan militer yaitu merupakan pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan militer yang secara teknisdikelola oleh militer

7. Pembangunan Pelabuhan PULAI BAAI BENGKULU CURAH PADATPelabuhan Pulau Baai merupakan satu-satunya pelabuhan laut yang terbuka untuk umum dan merupakan Pelabuhan Samudera di daerah Provinsi Bengkulu. Posisinya sangat strategis dan terbuka untuk perdagangan dalam negeri maupun dalam negeri, sebagai pelabuhan alam yang sangat terlindung dari gangguan gelombang laut karena kolam pelabuhan dengan laut dibatasi oleh lidah pasir yang lebarnya antara 800-1000 meter. Pelabuhan ini memiliki areal tanah daratan seluas 1192,6 Ha dan kolam pelabuhan dengan perairan dalam seluas 1000 ha dan perairan luar seluas 2183,47 ha.

7.1. Lokasi PelabuhanPelabuhan Pulau Baai terletak di ibu kota Provinsi Bengkulu yang jaraknya dari Kota Bengkulu kurang lebih 20 km ke arah selatan. Pelabuhan ini berada di kecamatan Selebar tepatnya pada posisi antara 0304730 LS dan 10201504 BT.

7.2. Sarana dan Prasarana1. Alur Pelayaran Alur Pelayaran merupakan jalur yang berfungsi untuk mengarahkan kapal-kapal yang akan ke luar masuk pelabuhan, alur yang dibangun dengan cara menembus lidah pasir yang secara alami melindungim kolam pelabuhan. Alur pelayaran pelabuhan Pulai Baai memiliki panjang 1000 meter dan luas 400 meter serta kedalaman berdasarkan rancangan 10 M LWS untuk dapat menampung kapal yang masuk dengan kapasitas sampai 35000 DWT. 2. Kolam Pelabuhan Kolam Pelabuhan merupakan daerah perairan dimana kapal berlabuh untuk melakukan bongkar muat, melakukan gerakan untuk memutar (di kolam putar). Kolam pelabuhan harus terlindungi dari gangguan gelombang dan mempunyai kedalaman yang cukup. Secara alami kolam pelabuhan terlindungi oleh lidah pasir sehingga kapal-kapal yang masuk dan berlabuh akan aman dari gangguan gelombang. Luas kolam pelabuhan Pulau Baai ini sekitar 1000 ha dengan adanya kolam pelabuhan yang luas menjadi salh satu kelebihan yang dimiliki pelabuhan karena kapal-kapal dapat berlabuh melakukan aktivitas bongkar muat dan melakukan gerakan memutar dengan aman. 3. Dermaga Dermaga merupakan bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatkan kapal dan menambatkannya pada waktu bongkar muat barang. Komoditi ekspor utama dari daerah Bengkulu adalah batu bara, sehingga untuk mendukung aktivitas muat tersebut dermaga ini dilengkapi fasilitas conveyor belt. Konstruksi bangunan dermaga ini terdiri dari tiang pancang pipa baja dan lantai dermaga merupakan konstruksi beton bertulang.4. Gudang dan Lapangan Penumpukan Gudang dan Lapangan Penumpukan di Pelabuhan Pulai Baai memiliki fasilitas gudang yang terdapat di belakang dermaga untuk menyimpan barang-barang yang harus menunggu pengapalan. 5. Peralatan Bongkar Muat Barang Peralatan Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Pulau Baai seperti kran darat berupa mobil crane sejumlah 1 unit dengan kapasitas 25 ton, selain itu terdapat juga kendaraan untuk mengangkat atau memindahkan barang seperti forklift berjumlah 3 unit dengan kapasitas angkut 2 ton dan 3 ton. Fasilitas yang tersedia yang mendukung aktifitas pelabuhan yaitu alat menambat. Pelabuhan Pulau Baai memiliki 1 unit kapal tunda (tug boat) bernama K.T Selat Bunga Laut yang digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu rapat ke dermaga maupun menunggu di perairan sebelum merapat ke dermaga. 6. Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) merupakan sarana bantu navigasi pelayaran berupa menara suar yang terdapat dibeberapa wilayah yaitu Kd limun (1 unit), Pulau Tikus (1 unit), Pulau Enggano (1 unit), Manna Bengkulu Selatan (1 unit), Bengkulu Selatan (1 unit). Selami mercusuar, terdapat pula lampu penuntun kapal (2 unit), Lampu merah dan hijau (2 unit), Rambu suar (2 unit), pelampung penuntun (1 unit), tanda silang (4 unit), dan anak pelampung (4 unit).

7. Mooring buoySebuah pelampung adalah jenis objek yang mengapung dalam air dan digunakan di tengah laut sebagai pencari atau sebagai titik peringatan bagi kapal.Pelampung umumnya terang (neon) dalam warna.Mooring buoy adalah jenis pelampung, yang, kapal bisa berlabuh di daerah laut dalam.Sebuah mooring buoy beratnya lebih dari jenis umum pelampung. Pelampung mooring dirancang dengan cara yang ada lebih berat terletak tepat di dasar laut.Berat ini adalah seperti sebuahjangkarmemegang pelampung mengapung di dalam air.Sebuah mooring buoy memiliki loop atau rantai yang melekat pada puncaknya yang mengapung di atas air.Rantai ini disediakan sehingga kapal atau perahu dapat secara efektif tertambat kepada mereka.Seluruh aplikasi pelampung mooring bekerja sedemikian rupa bahwa pelampung mengambang sementara kapal tertambat untuk dukungan yang sangat kuat tanpa menggunakan sistem jangkar menghentikan kapal.Di beberapa bagian dunia, mooring buoy juga digunakan untuk perahu dan kapal tegalan jauh dari daerah di manaterumbu karangberkembang.

Kapal menggunakan mooring buoy untuk melindungi terumbu karang melakukannya karena ketika jenis tradisional jangkar yang digunakan, mereka cenderung untuk menggali dan mencabut karang yang terletak jauh di bawah permukaan air.Hal ini akan menyebabkan kerugian besar bagi ekosistem laut.Dengan menggunakan pelampung tambatan, dua tujuan dilayani - kapal tertambat tepat dan kehilangan ke laut bentuk kehidupan dicegah.Mooring buoy tersebut di daerah terumbu karang terutama berada di Australia, Asia dan juga di beberapa bagian Amerika Serikat.Paratanker pengirimanmenggunakan mooring buoy harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Minyak International Marine Forum (OCIMF).Ini adalah sebuah asosiasi resmi dan sukarela perusahaan yang terlibat terutama dalam ekstraksi minyak dan pengiriman seluruh dunia.

Tanker minyak menggunakan mooring buoy karena mereka stabil dan mudah ketika datang untuk bongkar muat kargo yang terkandung dalam kapal.Alih-alih sebuah kapal tanker pergi ke sebuahrig minyakuntuk memuat kontainer minyak, lebih baik jika prosedur ini dilakukan di laut tinggi sehingga keterlambatan tidak disebabkan dalam transportasi kargo ke daerah yang dibutuhkan.Sebuah buoy mooring sedang lebih disukai dengan jenis tradisional jangkar di masa sekarang ini.Pada hari-hari yang akan datang, karena peningkatan kesadaran terhadap perlindungan lingkungan, sistem pelampung mooring akan menjadi alat yang paling relevan dalam industri pelayaran.8. Break WaterBreakwater merupakan bangunan penahan gelombang yang sangat efektif untuk digunakan sebagai pelindung pantai terhadap erosi dengan menghancurkan energi gelombang sebelum mencapai pantai. Sebuah bangunan penahan gelombang harus didesign sesuai dengan kondisi lingkungan daerah yang akan dibangun. Bangunan penahan gelombang juga digunakan untuk melindungi daerah-daerah pariwisata. Submerge breakwater adalah bangunan pelindung pantai dimana seluruh strukturnya tercelup air atau berada di bawah permukaan air. Selain menghindarkan pantai dari erosi akibat hempasan gelombang laut, penggunaan submerge breakwater tidak menghalangi pemandangan sehingga tidak mengurangi keindahan laut sehingga tetap bisa menjaga aspek-aspek keindahan pantai. Secara teknis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui redaman gelombang yang terjadi pada submerged breakwater kantong pasir, dimana seluruh strukturnya tenggelam. Simulasi model dilakukan dengan software FLOW 3D untuk mendapatkan nilai tinggi gelombang transmisi (Ht) dan nilai tinggi gelombang datang (Hi) dengan variasi lebar puncak serta freeboard breakwater, kemudian membandingkan nilai-nilai gelombang tersebut untuk mendapatkan nilai koefisien transmisi (Kt) terkecil. Adapun untuk mengetahui pengaruh wave steepness dilakukan perubahan pada tinggi gelombang dan periodenya. Dari hasil perbandingan tersebut, lebar puncak dan freeboard terkecil yang memberikan redaman terbesar.9. Breasting DolphinBreasting dolphin(berthing dolphin) diletakkan berhadapan langsung atau menempel dengan badan kapal pada saat kapal bersandar.Mooring dolphin diletakkan dibelakang berthing line atau garis sandar kapal, dengan jarak 34,5-49,5 m supayamooring linetidak terlalu kendor.

10. Conveyor BeltBelt conveyor digunakan untuk menghantarkan material angkut. Material angkut dikirimkan bersama dengan material lain yang tercampur selama proses pengiriman. Material angkut memiliki karakteristik yang berbeda, sebagian diantaranya berbentuk halus dan sebagian lainnya berbentuk kasar, dan lain-lainnya. Bentuk luar dari metrial tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam mendesain conveyor. Oleh sebab itu, awalnya sangat dibutuhkan pemahaman dan pengertian tentang sifat-sifat asli dari material angkut yang akan dikirim. Pengetahuan ini dapat membantu dalam mendesain conveyor yang tepat, ekonomis dan optimal dengan minimal masalah dalam pengoperasian.

PENYUSUNIha Saadah, Rachma Yanti Dewi & Ardy Lafiza:1 Pengertian2 Jenis Muatannya3 Fasilitas Pelabuhan4 Terminal Batang Tambang

Rendy Adithya F. & Tegar Pribadi E. C. :5 Fasilitas Penanganan Barang6 Jenis-Jenis Pelabuhan

M. Haris Alkik :7 Pembangunan Pelabuhan Pulai Bengkulu Curah Padat Editor

Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung15