86
i PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KUALA TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI SKRIPSI RIFKA RAMADHANI TP. 161572 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

  • Upload
    others

  • View
    38

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

i

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

KEAGAMAAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 KUALA

TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PROVINSI JAMBI

SKRIPSI

RIFKA RAMADHANI

TP. 161572

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

ii

PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN

DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 2 KUALA TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Pendidikan Agama Islam

RIFKA RAMADHANI

TP.161572

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2020

Page 3: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl.

Revisi

Halama

n

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;

Nama : Rifka Ramadhani

NIM : TP.161572

Judul Skripsi : Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam

Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri

2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program

Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Agama Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera

dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 2020

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, MA

NIP. 196506061991031006

Page 4: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

iv

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl.

Revisi

Halama

n

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di

Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara;

Nama : Rifka Ramadhani

NIM : TP.161572

Judul Skripsi : Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam

Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri

2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program

Studi Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Pendidikan Agama Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera

dimunaqasyahkan. Atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 2020

Pembimbing II

Dr. Tuti Indriyani, M. Pd. I

NIP. 197501102009012006

Page 5: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

v

Page 6: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

vi

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

Nomor :In.08/DFITK/PP.00.9/ /2020 Skripsi/Tugas Akhir dengan judul : Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi

Yang dipersiapkan dan disusun oleh Nama : Rifka Ramadhani NIM : TP. 161572 Telah di munaqasyahkan pada : 18 Mei 2020 Nilai Munaqasyah : 85,95 (A) Dan telah dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

TIM MUNAQASYAH Ketua Sidang Sekretaris Sidang Dr. Jaya, M. Pd Drs. Joko Purnomo NIP.197008022000031002 NIP. 196601012000031005 Penguji I Penguji II

Dr. Drs. M. Rafiq, M. Ag Dr. Hj. Hindun, S.Ag, M.Pd.I NIP.195812311986031054 NIP. 197101091997032002 Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, M. A Dr. Tuti Indriyani, M. Pd. I

NIP. 196506061991031006 NIP.197501102009012006

Jambi, Mei 2020

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

An DEKAN Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam

Habib Muhammad, S.Ag, M.Ag NIP.196911141994011001

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

KodeDokumen No Formulir BerlakuTgl No

Revisi

TglRevisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 20-05-2020 R-0 - -

Page 7: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

vii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya

sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari

hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

Jambi, 2020

RIFKA RAMADHANI

TP. 161572

Page 8: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

viii

PERSEMBAHAN

حيم حمن الر بسم الل الر

Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah. Atas takdirMu saya bisa

menjadi pribadi yang berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga

keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk masa depan dalam meraih cita-

cita saya.

Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk, Ayahanda Indri Kurniawan dan

IbundaMisrawati. Terima kasih atas kasih sayang yang berlimpah dari mulai saya

lahir, hingga saya sudah sebesar ini. atas limpahan doa yang tak berkesudahan.

Terima kasih selanjutnya adik saya Rengga Dwika Aidul Saputra yang luar biasa,

dalam memberi dukungan dan doa yang tanpa henti.

Terimakasih juga buat sahabat saya Rizka Nurfauziah, Syrvia Wirdatul

Jannah, Ana Anggelina, Syndi dwi Putri yang telah mendukung dan menemani

saya dalam situasi apapun.

Untuk semua pihak yang tidak saya sebutkan, terima kasih atas semuanya.

Semoga Tuhan senantiasa membalas setiap kebaikan kalian. Serta kehidupan

kalian semua juga dimudahkan dan diberkahi selalu oleh Allah SWT.

Saya menyadari bahwa hasil karya skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

tetapi saya harap isinya tetap memberi manfaat sebagai ilmu dan pengetahuan

bagi para pembacanya.

Page 9: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

ix

MOTTO

إى أحستن أحستن لفسكن وإى أسأتن فلها )الإسرا : ٧ (

Artinya : “Jika kamu berbuat baik (berbaik) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri

dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.”

(Qs. Al-Isra : 7)

Page 10: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Robbil „Alamin, segala puji dan syukur senantiasa penulis

ucapkan kehadirat Allah Swt. Sebagai pencipta, pengatur, dan pemelihara alam

semesta ini, dan Yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak atas apa yang di

kehendakinya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang berjudul :

“PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN

DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI 2 KUALA TUNGKAL KABUPATEN TANJUNG

JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI”.

Shalawat dan salam penulis do‟akan semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad Saw. sebagai pembawa rahmat bagi semua alam.

Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih sarjana

program S.I Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah Swt. Serta usaha-usaha

penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak

halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga semuanya masih bisa di atasi. Pada

kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA, Ph.D Selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3. Bapak Mukhlis, S.Ag, M.Pd. I, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam

4. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, MA sebagai pembimbing I yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan

penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik.

5. Ibu Dr. Tuti Indriyani, M. Pd. I sebagai pembimbing II yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan

Page 11: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

xi

penuh keikhlasan, kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik.

6. Bapak kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi jambi yang telah membantu dan

mengizinkan penulis untuk meniliti di sekolah.

7. Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi dan Pengelola Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta

karyawan yang telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam

penulisan skripsi ini.

8. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PAI-D. Semoga kesuksesan

senantiasa mengiringi langkah kita semua, dan juga kakak angkatan maupun

adik angkatan yang turut serta memberikan semangat dan dukungan.

Kemudian dari pada itu, sebagai karya manusia tentu dalam skripsi ini ada

terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kepada seluruh pembaca

diharapkan kesediaannya untuk mengkritik skripsi ini yang sifatnya membangun,

seterusnya mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan maanfaat bagi para

pembaca.

Amin yaa rabbal‟alamin.

Jambi, 2020

Penulis

RIFKA RAMADHANI

TP. 161572

Page 12: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

xii

ABSTRAK

Nama : Rifka Ramadhani

Nim : TP. 161572

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul :Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam

Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama negeri 2

Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi

Skripsi ini mengangkat tentang bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Provinsi Jambi, dan pencapaian perkembangan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field recearch).

Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer yaitu: guru Pendidikan Agama

Islam, data skunder yaitu: siswa. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi, dokumentasi dan wawancara, data yang telah dikumpulkan kemudian

diolah dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk perhatian guru dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal kabupaten , yaitu ada dengan cara pemberian

nasihat, kemudian membangun pembiasaan dengan melaksanakan TBTQ (Tuntas Baca

Tulis Al-Qu‟an), latihan hadrah/rebana beserta sholawat, PHBI (Peringatan Hari Besar

Islam), yasinan rutin setiap jumat, keteladanan, kemudian diajarkan melakukan

komunikasi yang baik. Kendala yang dihadapi guru pembina pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, yaitu

keterbatasan waktu, kurangnya disiplin terhadap waktu karena kurang motivasi dari

dalam diri siswa, dan pergaulan. Pencapaian perkembangan pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi yaitu:

dalam pelaksanaan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI (Peringatan Hari

Besar Islam), yasinan, hadrah/rebana, sholawat ditanamkan nilai akhlak kepada

siswa seperti amanah, istiqomah, iffah (menjaga diri), berani, sabar, dan tawadhu.

Kata Kunci: Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan, Pembentukan dan Akhlak

Page 13: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

xiii

ABSTRACT

Name : Rifka Ramadhani

Nim : TP. 161572

Major : Islamic Religious Education

Title : The Implementation of Religious Extracurricular Activities in the Formation of Student Morals in the State 2 Junior High School in Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Regency Jambi Province.

This thesis raises the form of the implementation of religious extracurricular

activities in shaping student morals at State Senior High School 2 Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat Regency, Jambi Province, the obstacles faced in implementing religious extracurricular activities in forming student morals at State Senior High School 2 Kuala Tungkal, Tanjung Regency Jabung Barat Jambi Province, and the achievement of the development of religious extracurricular activities in shaping the morals of students at the State Junior High School 2 Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Regency Jambi Province

This type of research is field research (field research). Data sources from this study consist of primary data, namely: Islamic Religious Education teachers, secondary data, namely: students. While the data collection techniques used are observation, documentation and interviews, the data that has been collected is then processed by means of data reduction, data presentation and drawing conclusions

The results showed that the form of teacher's attention in the implementation of religious extracurricular activities in the formation of student morals at the Kuala Tungkal State Middle School 2 district, namely by giving advice, then establishing habituation by implementing TBTQ (Completed Al-Qu'an Reading), practice of hadrah / tambourine along with sholawat, PHBI (Commemoration of Islamic Holidays), routine yasinan every friday, example, and then taught to do good communication. The constraints faced by the teacher instructor in the implementation of religious extracurricular activities in the formation of student morals at the State Senior High School 2 Kuala Tungkal, Tanjung Jabung Barat District, Jambi Province, are time constraints, lack of time discipline due to lack of motivation from students, and relationships. Achievement of the development of the implementation of religious extracurricular activities in the formation of student morals at the State Middle School 2 Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Regency Jambi Province, namely: in the implementation of the TBTQ (Completed Reading and Writing of the Qur'an), PHBI (Commemoration of Islamic Holidays), yasinan, hadrah / tambourine, sholawat instilled moral values to students such as amanah, istiqomah, iffah (guarding oneself), brave, patient, and tawadhu.

Keywords: Religious Extracurricular Activities, Formation and Morals

Page 14: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

NOTA DINAS...................................................................................................... ii

PENGESAHAN.................................................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................................... v

PERSEMBAHAN............................................................................................... vi

MOTTO............................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR....................................................................................... viii

ABSTRAK............................................................................................................ x

ABSTRACK....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 4

C. Rumusan masalah......................................................................................... 4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................7

A. Kajian Teoritik ............................................................................................. 7

1. Ekstrakurikuler Keagamaan ..................................................................... 7

2. Akhlak ...................................................................................................... 9

3. Siswa ...................................................................................................... 12

B. Studi Relevan ............................................................................................. 13

Page 15: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

xv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................14

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................................. 14

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 14

C. Setting dan Subjek Penelitian .................................................................... 16

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 17

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 18

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 19

G. Teknik Keabsahan Data ............................................................................. 20

H. Jadwal Penelitian ........................................................................................ 21

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN......................................................... 23

A. Temuan Umum.......................................................................................... 23

1. Histori................................................................................................. 23

2. Gefografis........................................................................................... 24

3. Visi dan Misi...................................................................................... 25

4. Keadaan Guru..................................................................................... 26

5. Keadaan Siswa................................................................................... 32

6. Sarana dan Prasarana.......................................................................... 32

B. Temuan Khusus......................................................................................... 34

1. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam

Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri

2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi

…………............................................................................................ 35

2. Kendala Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama

negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi................................................................................................... 44

3. Pencapaian Perkembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama

negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi.....................………….............................................................. 50

BAB V PENUTUP............................................................................................... 59

A. Kesimpulan............................................................................................... 59

B. Saran......................................................................................................... 59

C. Kata Penutup............................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas VIII....................................................................... 15

Tabel 3.2 Teknik Pengambilan Sampel................................................................ 16

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.................................................................................. 22

Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pengajar.................................................................... 27

Tabel 4.2 Kualifikasi pendidikan, status, jenis kelamin, dan jumlah guru........... 27

Tabel 4.3 Jumlah Pengajar.................................................................................... 28

Tabel 4.4 Tenaga Kependidikan........................................................................... 30

Tabel 4.5 Keadaan Siswa...................................................................................... 32

Page 17: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 1

Lampiran 2.1 Kartu Konsul ............................................................................. 5

Lampiran 3.1 Dokumentasi .............................................................................. 6

Lampiran 4.1 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 9

Page 18: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena pada

dasarnya semenjak manusia lahir telah memulai proses pendidikan terutama dari

lingkungan keluarganya, seperti proses mengenali ibunya dan mengenali

lingkungannya. Proses pendidikan melalui pengalaman-pengalaman ini terus

berlangsung walaupun ia telah memulai pendidikan formal di sekolah. Sekolah

merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang berfungsi membentuk

kepribadian siswa. Sehingga sekolah harus mampu menjalankan fungsinya sesuai

dengan harapan yang diinginkan.

Pendidikan merupakan aspek utama dalam pengembangan diri manusia

dan sebagai jembatan untuk meningkatkan pengetahuan. Di era yang semakin

modern dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses

pengetahuan, maka pendidikan perlu kiranya di formulasi untuk menyesuaikan

tuntutan perkembangan zaman, sehingga sesuai dengan kebutuhannya (Yamin,

2010:1). Menurut Sugihartono pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

yang dilakukan oleh pendidik untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara

individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia tersebut melalui proses

pengajaran dan pelatihan (Sugihartono dkk., 2007:3-4). Sri Rumini,dkk

mempertegas bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha sadar, sengaja,

dan bertanggung jawab yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak

didiknya untuk mencapai tujuan kearah yang lebih maju (Sri

Rumini,dkk,2006:16).

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya

pendidikan merupakan usaha mendewasakan dan memandirikan manusia melalui

kegiatan yang terencana dan disadari melalui kegiatan belajar dan pembelajaran

yang melibatkan siswa dan guru. Pendidikan agama Islam sangat penting dalam

kehidupan karena tujuan pendidikan Islam adalah pengabdian dan penyerahan diri

Page 19: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

2

secara total kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan firman Alah SWT berikut

ini :

رب العلويي قل إى صلا ت وسك وهحيا (۶عام:ال ) ي وهوا ت لل

Artinya :“Katakanlah Muhammad, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku

dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam.” (Q.S. Al-

An‟am:162)

Pembinaan nilai-nilai ajaran agama Islam terhadap anak didik juga sangat

penting. Pembinaan tersebut memerlukan kesadaran antara kedua belah pihak,

guru menyadari kewajibannya sebagai pendidik dan siswa juga harus menyadari

akan pentingnya pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana

diketahui bahwa pada usia sekolah menengah ini merupakan masa transisi dari

masa anak-anak ke masa remaja. Pada masa ini siswa sudah mulai dihadapkan

pada berbagai permasalahan terutama yang menyangkut dirinya seperti anak

mulai mencari perhatian dari orang-orang disekitarnya, sehingga terkadang anak

berbuat hal-hal yang bertentangan dengan aturan-aturan yang ada. Hal ini

disebabkan pada usia menengah anak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang ada

disekitarnya.

Dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam dan pembinaan akhlak siswa

di sekolah, minimal ada dua kegiatan yang dilaksanakan yakni kegiatan

Intrakurikuler dan kegiatan Ekstrakurikuler. Kedua kegiatan ini harus saling

mendukung satu sama lainnya. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan proses

pembelajaran yang dilakukan di sekolah/madrasah pada jam-jam pelajaran

terjadwal dan terstruktur yang waktunya telah ditentukan dalam kurikulum.

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang

diselenggarakan di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan

pengetahuan, pengembangan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki

kemampuan dasar penunjang. Kegiatan-kegiatan dalam program ekstrakurikuler

ini diarahkan kepada upaya memantapkan pembentukan kepribadian siswa.

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu upaya untuk

menjadikan anak didik memiliki pola tingkah laku yang baik, untuk mencapai

tujuan tersebut tentu tidak cukup dengan memberikan pengetahuan saja akan

Page 20: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

3

tetapi yang sangat penting adalah untuk membentuk berangsur-angsur melalui

latihan, sehingga tertanam dalam jiwa anak didik dan menjadi suatu kebiasaan

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Zakiah

Daradjad bahwa untuk membina anak agar mempunyai sifat-sifat terpuji, tidaklah

mungkin dengan penjelasan saja, akan tetapi perlu membiasakannya untuk

melakukan yang baik, yang diharapkan nanti dia akan mempunyai sifat-sifat itu

dan menjauhi sifat-sifat tercela, kebiasaan dan latihan itulah yang membuat dia

cenderung kepada melakukan yang baik dan meninggalkan yang kurang baik

(Zakiah Daradjat, 2005:73)

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini merupakan kegiatan pendidikan di

luar ketentuan kurikulum yang berlaku yang bersifat mendidik serta bertujuan.

Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini seperti (1) kembangkan

akhlak islami yang mengintegrasikan hubungan dengan Allah, Rasul, manusia dan

alam semesta bahkan dengan diri sendiri, (2) menanamkan akhlak yang baik agar

dapat bersikap dan berkomunikasi dengan baik, (3) melatih peserta didik agar

disiplin, jujur, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Kegiatan

keagamaan ini merupakan salah satu alternatif yang dikembangkan di SMPN 2

Kuala Tungkal sebagai pendukung mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

hanya diberikan dua jam dalam seminggu. Kegiatan ini diharapkan dapat

menambahkan wawasan peserta didik terhadap agama islam sehingga dapat

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Observasi yang penulis lakukan di lapangan, kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan yang rutin dan terjadwal dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 2 Kuala Tungkal, yaitu :

a. TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an)

b. Melaksanakan yasinan setiap hari jumat

c. Melaksanakan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)

d. Mengadakan latihan Hadrah/Rebana

e. Mengadakan latihan Sholawat

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini siswa dituntut agar berperan aktif

dalam melaksanakan kegiatan yang sudah terprogram di sekolah. Dengan

Page 21: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

4

berbedanya karakter antar manusia, maka tidak tertutup pula kemungkinan

terjadinya pelanggaran disiplin diantara siswa khususnya dalam pelaksanaan

kegiatan keagamaan. Namun dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini

masih ada siswa yang kurang meresponnya dengan baik dan masih ada yang

melakukan pelanggaran. Padahal kegiatan ini sangat baik diikuti oleh siswa.

Penulis melakukan wawancara dengan salah satu guru pendidikan agama Islam di

SMPN 2 Kuala Tungkal menemukan gejala-gejala sebagai berikut :

1. Datang terlambat dalam mengikuti kegiatan keagamaan

2. Tidak mengikuti kegiatan keagamaan dengan serius

3. Bolos dalam mengikuti kegiatan keagamaan

4. Bahkan siswa yang jarang mengikuti kegiatan keagamaan tersebut

5. Masih ada siswa yang kurang memiliki rasa tolong menolong dan

menghargai sesama teman

6. Masih ada siswa yang belum melaksanakan sepenuhnya tugas dari guru

7. Masih ada siswa yang kurang memiliki rasa santun. (Observasi 08 Januari

2020).

Berdasarkan gejala-gejala tersebut, diketahui bahwa SMPN 2 Kuala

Tungkal memberikan pendidikan agama Islam selama dua jam pelajaran dalam

seminggu dan didukung dengan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang

dibimbing langsung oleh guru Pendidikan Agama Islam. Namun yang

menjneradi pertanyaan dalam penulisan ini, apakah ada pengaruh kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak siswa?

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah segala persoalan yang terkait dengan

Pembentukan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan terhadap Aklak siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian belakang diatas, maka yang menjadi pertanyaan

penelitian ini adalah :

Page 22: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

5

1. Bagaimana bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri

2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi?

2. Apa kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menegah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi?

3. Bagaimana pencapaian perkembangan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah

Pertama Kuala Tungkal Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Provinsi Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.

1. Tujuan Penelitian.

a. Ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

dalam pembentukan akhlak siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

b. Ingin mengetahui kendala dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di

SMPN 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi.

c. Ingin mengetahui pencapaian perkembangan pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di

SMPN 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi.

2. Kegunaan Penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini:

a. Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan

dibidang kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, khususnya

terhadap akhlak siswa

Page 23: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

6

2) Hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai literatur penelitian

yang akan datang dengan masalah sejenis.

b. Praktis

1) Bagi peneliti, sebagai bahan tambahan informasi mengenai

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal dan

sebagai salah satu syarat daam memperoleh gelar Sarjana Strata

Satu (S.1).

2) Bagi lembaga pendidikan, memberikan kontribusi dalam

rangka pembentukan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

terhadap akhlak siswa.

3) Bagi masyarakat dapat memberi masukan dan sumbangan

pemikiran dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap

akhlak siswa.

Page 24: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Untuk memperkuat landasan dalam penelitian ini diperlukan kerangka

teori atau kajian literatur yang ada relevansinya dengan permasalahan yang

akan peneliti teliti. Adapun teori disini yang dikemukakan oleh para ahli

khususnya yang ada kaitannya dengan masalah di lapangan. Adapun teori yang

mendukung dalam penelitian ini adalah :

1. Ekstrakurikuler Keagamaan

a. P engertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ekstrakurikuler yakni

kegiatan non akademik yang berada di luar program yang tertulis di dalam

kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan peserta didik.

Kegiatan tersebut diaplikasikan melalui pembimbingan dan pelatihan guru,

kegiatan ekstrakurikuler mengkonstruksi sikap dan perilaku positif

terhadap segala kegiatan yang diikuti oleh peserta didik.

Menurut Suharsimi Arikunto, kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan tambahan di luar struktur program yang pada umumnya

merupakan kegiatan pilihan (Suryosubroto,2009:287). Berdasarkan

pendapat ini berarti kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan belajar

tambahan bagi siswa yang terdiri dari berbagai kegiatan pilihan seperti,

pramuka, PMR, keagamaan dan lain sebagainya yang mana pada kegiatan

ini siswa boleh memilih dan mengikuti kegiatan tersebut berdasarkan

minat dan bakat mereka masing-masing.

Pendapat tersebut dipertegas oleh Direktorat Pendidikan Menengah

Kejuruan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan

diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan

pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata

pelajaran dalam kurikulum (Kurikulum SMK 1984, Depdikbud:6).

Page 25: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

8

Sedangkan menuru Wiyani Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan

kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditunjukkan untuk

membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh peserta didik dan atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan disekolah (Wiyani, 2013:108).

Setelah dikemukakan beberapa pendapat tentang defenisi

ekstrakurikuler, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

adalah sebuah kegiatan tambahan di luar struktur program kurikulum yang

berlaku dalam lembaga pendidikan dan merupakan program pilihan yang

disesuaikan dengan minat dan bakat siswa, bisa dilaksanakan di luar jam

pelajaran baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dalam rangka

memperluas wawasan pengetahuan, kemampuan,dan akhlak siswa dalam

rangka mendukung visi dan misi sekolah.

b. Keagamaan

Keagamaan berasal dari kata agama yang diberi imbuhan ke dan

an. “Ad-Din (agama) adalah keyakinan (keimanan) tentang suatu dzat

ketuhanan (Illahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah

(penyembahan).” Agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) dan kepribadian kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan

manusia serta dengan lingkungan (Yusuf Al-Qardhawy,1997:15).

Pengertian agama sebagai satu istilah yang kita pakai sehari-hari

sebenarnya dapat dilihat dari dua aspek yaitu:

1) Aspek subyektif (pribadi manusia). Agama mengandung pengertian

tentang tingkah laku manusia yangdijiwai oleh nilai-nilai keagamaan,

berupa getara batin yang dapat mengatur dan mengarahkan tingkah

laku tersebut kepada pola hubungan dengan masyarakat serta alam

sekitarnya. Dari aspek ini lah menusia dengan tingkah lakunya itu

merupakan perwujudan dari pola hidup yang telah membudayakan

Page 26: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

9

dalam batinnya, dimana nilai-nilai keagamaan telah membentuk

menjadi rujukan dari sikap dan orientasi hidup sehari-hari.

2) Aspek Objektif (doktrinair). Agama dalam pengertian ini mengandung

nilai-nilai ajaran tuhan yang bersifat menuntun manusia kearah tujuan

sesuai dengan kehendak ajaran tersebut. Agama dalam mengertian ini

belum termasuk dalam batin manusia, atau belum membudaya dalam

tingkah laku manusia karena masih berupa dokrin yang objektif

berada diluar diri manusia.

Setiap manusia memiliki fitrah (pembawaan) keagamaan seperti

dijelaskan dalam firman Allah dalam Qs. Al-Rum ayat 30:

يي حيفا فطرت س عليها ا لله ا لتي فطرالافأقن وجهك للد

لاتبديل لخلق الله ذلك الديي القين ولكي أكثر الاس لايعلوىى

(الروم : )

Artinya :“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama allah;

(tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut

fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama

yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

(Qs. Al-Rum ayat 30)

Jadi kesimpulannya, keagamaan dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang selalu dikaitkan dengan peraturan-peraturan tuhan yang

tercantum dalam kitab suci-nya guna mencapai dunia dan akhirat.

2. Akhlak

Perkataan akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab

akhlaq, bentuk jamak kata khuluq atau al-khulq, yang secara etimologis

antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi‟at

(Rachmad Djatnika,1987:25) dalam kepustakaan, akhlak artinya juga sikap

yang melahirkan perbuatan (perilaku, tingkah laku) mungkin baik, ataupun

kurang baik.

Menurut Abdullah Darraz, perbuatan-perbuatan manusia yang

dapat dianggap sebagai manifestasi dari akhlaknya, apabila memenuhi dua

Page 27: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

10

syarat, yaitu: 1) perbuatan itu dilakukan berulang kali dalam bentuk yang

sama, sehingga menjadi suatu kebiasaan bagi pelakunya; 2) perbuatan itu

dilakukan karena dorongan dari jiwanya, bukan karena adanya tekanan

dari luar, seperti adanya paksaan yang menimbulkan ketakutan atau bukan

bujukan dengan harapan mendapatkan sesuatu. (Muhjidin Mawardi,

2011:19)

Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian

akhlak sebagai berikut:

1) Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulum al din mengatakan

bahwa akhlak adalah: sifat yang tertaman dalam jiwa yang

menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan gampang dan

mudah tanpa memikirkan dan pertimbangan.

2) Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik atau

buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik,

maka disebut akhlakul kharimah dan perbuatan itu tidak baik disebut

akhlaqul madzmumah.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak ialah

sesuatu yang melekat pada diri seseorang yang dapat menjadikan manusia

yang istimewa dari pada manusia yang lainnya, dan akhlak tersebut

menjadi sifat manusia seutuhnya.

Keadaan yang melekat pada jiwa manusia merupakan perbuatan

disebut akhlak, jika memenuhi beberapa syarat. Syarat itu antara lain

dilakukan secara berulang-ulang jika dilakukan sekali saja atau jarang

tidak dapat dikatakan akhlak, timbul dengan sendirinya tanpa dipikir-

pikirn atau ditimbang berulang-ulang karena perbuatan itu telah menjadi

kebiasaan baginya. Jika perbuatan itu dilakukan setelah dipikir-pikir atau

dipertimbangkan maka itu bukanlah cerminan dari akhlak (Ensiklopedi

Islam,jilid I,1993:102). Akhlak dalam islam meliputi hubungan manusia

dengan Allah sebagai pencipta-Nya, akhlak sesama manusia dalam satu

agama, akhlak antara umat bergama dan akhlak dengan alam semesta.

Page 28: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

11

1) Akhlak kepada Allah „Azza wa Jalla. Akhlak kepada Allah merupakan

akhlak yang paling tinggi derajatnya.

2) Akhlak kepada Rasulillah. Nabi Muhammad adalah Rasul utusan

Allah yang terakhir. Pada dirinya melekat sumber keteladanan bagi

umat manusia, dia yang pantas menjadi induk akhlak islami.

3) Akhlak kepada diri sendiri. Cakupan akhlak kepada diri sendiri adalah

semua yang menyangkut persoalan yang melekat pada diri sendiri,

semua aktivitas, baik secara rohaniyah maupun jasadiyah.

Akhlak mempunyai kedudukan paling tinggi dalam hirarki

tamaddun ummat manusia. Oleh karena itu, seseorang yang tidak

mempunyai nilai akhlak tidak bisa dianggap orang yang baik walaupun

memiliki kemajuan yang dalam bidang ekonomi, teknologi, dan

sebagainya. Akhlak terbagi menjadi 2 yaitu:

a) Akhlak Terpuji (Mahmudah)

Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan bahasa

arab akhlak mahmudah. Kata mahmudah ialah bentuk maf’ul dari kata

hamida yang berarti dipuji. Akhlak disebut pula dengan akhlak

karimah (akhlak mulia), atau makarim al-akhlak (akhlak mulia), atau

al-akhlak al-munjiyat (akhlak yang menyelamatkan pelakunya).

b) Akhlak Tercela (Madzmumah)

Kata madzmumah berasal dari bahasa Arab yang berarti

tercela. Akhlak madzmumah artinya akhlak tercela. Istilah ini

digunakan oleh beberapa kitab membahas tentang akhlak, seperti Ihya

‘Ulum ad-Din dan Ar_Risalah Al-Qusairiyyah. Istilah lain yang

digunakan adalah Masawi’ Al-Akhlaq sebagaimana digunakan Asy-

Syamiri.

Berdasarkan pengenalannya, maka akhlak memiliki ciri-ciri

sebagai berikut :

a. Perbuatan tersebut telah mendarah daging dan mempribadi.

b. Perbuatan tersebut dilakukan dengan mudah dan tanpa

memerlukan pikiran lagi.

Page 29: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

12

c. Perbuatan tersebut dilakukan atas kemauan dan pilohan sendiri.

d. Perbuatan tersebut dilakukan dengan sebenarnya, bukan pura-

pura.

e. Perbuatan tersebut dilakukan atas dasar niat kepada Allah SWT.

(nata, 1994:4-6)

Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka seseorang pendidik Muslim yang

memiliki akhlak yang baik tentunya memenuhi kriteria ciri-ciri tersebut.

Begitupun sebaliknya, seseorang yang memiliki akhlak yang buruk tentu

tidak masuk dalam ciri-ciri Muslim yang berakhlak.

Tujuan dari pendidikan moral ini membentu siswa agar memiliki

tanggung jawab dalam memberikan pendapat, adil dan matang mengenai

orang lain. Apabila dikaitkan dengan perbuatan maka terdapat juga akhlak

baik dan akhlak buruk. Dasar untuk mengukur baik dan buruknya sifat

seseorang adalah dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Apa yang baik

menurut Al-quran dan As-Sunnah, maka itulah yang dijadikan pegangan

dan begitu pula sebaliknya apa yang buruk menurut Al-Quran dan As-

Sunnah maka itulah yang tidak baik dan harus dijauhi.

3. Siswa

Siswa adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Orang

tuanyalah yang memasukkannya untuk di didik agar menjadi orang yang

berilmu pengetahuan di kemudian hari. Kepercayaan orang tua anak

diterima oleh guru dengan kesadaran dan penuh keikhlasan. Maka jadilah

guru sebagai pengemban tanggung jawab yang diserahkan itu. (Djamarah

dan Zais Aswan, 2010:113)

Tanggung jawab guru tidak hanya fokus ke satu orang siswa saja,

tetapi dalam jumlah yang cukup banyak. Anak dengan jumlah yang cukup

banyak itu tentu saja dari latar belakang kehidupan sosial keluarga dan

masyarakat yang berbeda-beda. Karenanya, anak-anak berkumpul

disekolah pun mempunyai karakteristik yang bermacam-macam.

Siswa yang menyenangi kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan

kurang menyenangi ektrakurikuler yang lain adalah perilaku anak yang

Page 30: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

13

bermula dari sikap mereka karena minat yang berlainan. Hal ini

mempengaruhi pembentukan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.

B. Studi Relevan

Setelah penulis mengadakan penelitian tentang permasalahan

pembentukan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan terhadap akhlak siswa

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal, penulis

menemukan beberapa mahasiswa yang menulis tentang ini :

1. Skripsi Purwanti (2009) yang berjudul Pengaruh Kegiatan

Kerohanian Islam (Rohis) Terhadap Tingkah Laku Siswa di SMAN 12

Pekanbaru. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar dalam

mengikuti kegiatan Rohis di SMPN 12 Pekanbaru dapat dikatakan

belum maksimal atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan.

Sehingga kegiatan Rohis yang dilaksanakan di SMPN 12 pekanbaru

belum memberikan pengaruh terhadap tingkah laku siswa di SMPN

12 Pekanbaru.

2. Skripsi Subai‟ah (2005) yang berjudul Pengaruh mengikuti Kegiatan

Kerohanian islam Terhadap Prestasi Belajar Pada Pelajaran

Pendidikan Agama islam Sekolah Menegah Atas Negeri 9 Pekanbaru.

Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara

keaktifan siswa mengikuti ROHIS terhadap prestasi belejar pada mata

pelajaran agama islam. Adapun perbedaannya dengan penelitian ini,

peneliti lebih memfokuskan pada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan terhadap kedisiplinan siswa.

3. Masril (2002) yang berjudul Aktivitas Guru Dalam Membentuk

Tingkah laku siswa di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Gobah

Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Penelitian ini menunjukkan

bahwa tingkah laku siswa dapat dipengaruhi oleh kegiatan yang

diikutinya.

Page 31: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang dikemukakan

sebelumnya, yang mana peneliti berusaha untuk mendapatkan informasi yang

lengkap dan mendalam mengenai “Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi”.

Maka dari itu, untuk memperoleh data tersebut saya perlu mencari

sumber dengan cara membaca buku, makalah-makalah, jurnal-jurnal, dan

skripsi-skripsi sebelumnya.

Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif yang dilihat melalui

sudut pandang pendidikan dengan menggunakan instrumen pengumpulan

data, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati

(Sugiyono, 2013:253). Mengkaji tentang Pembentukan Kegiatan

Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap Akhlak Siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi

Jambi. Disebut kualtitatif karena sifat data yang dikumpulkan dianalisis

secara kualitatif bukan dengan cara kuantitatif yang menggunakan alat ukur

tertentu. Melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan terangkat gambaran

mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi sasaran peneliti tanpa tercemar

oleh pengukuran formal.

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah genarelisasi yang terdiri atas objek

atau/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

Page 32: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

15

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono,2009:117).

Berdasarkan pengertian diatas, maka dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kuala

Tungkal yang berjumlah 224 siswa yang terdiri dari 7 kelas.

Sebagaimana tabel berikut:

Tabel.3.1

Jumlah siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kuala Tungkal pada tahun

2019/2020

No. Kelas Jumlah Siswa

1 Kelas VIII A 32

2 Kelas VIII B 32

3 Kelas VIII C 32

4 Kelas VIII D 32

5 Kelas VIII E 32

6 Kelas VIII F 32

7 Kelas VIII G 32

Jumlah 224

(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)

2. Teknik pengambilan Sampel

Sehubungan dengan banyaknya populasi, menurut Suhartini

Arikunto, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah

subjeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau

lebih. Mengingat jumlah pipulasi penelitian ini, penulis mengambil

sampel 15% dari jumlah siswa perkelasnya. Teknik penarikan sampel

perkelasnya menggunakan stratified random sampling. stratified random

sampling merupakan cara pengambilan sampel yangdapat dilakukan

secara acak bertingkat atau berjenjang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 33: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

16

Tabel 3.2

No. Kelas Jumlah Siswa Sampel 15%

1. VIII A 32 5

2. VIII B 32 5

3. VIII C 32 5

4. VIII D 32 5

5. VIII E 32 5

6. VIII F 32 5

7. VIII G 32 5

Jumlah 224 35

(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal

Dari tabel diatas, dapat diketahui siswa kelas VIII A yang

berjumlah 32 siswa penulis tarik sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa,

kelas VIII B yang berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya sebesar 15%

yakni 5 siswa, kelas VIII C yang berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya

sebesar 15% yakni 5 siswa, kelas VIII D yang berjumlah 32 siswa ditarik

sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa, kelas VIII E yang berjumlah 32

siswa ditarik sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa, kelas VIII F yang

berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya sebesar 15% yakni 5 siswa, dan

kelas VIII G yang berjumlah 32 siswa ditarik sampelnya sebesar 15%

yakni 5 siswa. Sehingga jumlah sampel selurunya 35 siswa.

C. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi,

dengan keadaan tempat kegiatan ekstrakurikuler yang bersih, nyaman,

dan ditambah dengan suasana lingkungan yang cukup kondusif serta

sarana dan prasarana yang telah disediakan cukup baik walaupun belum

begitu maksimal.

2. Subjek Penelitian

Page 34: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

17

Subjek penelitian ini yaitu guru dan siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten tanjung Jabung Barat

Provinsi Jambi, yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling, yaitu

teknik yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan erat

sangkut pautnya dengan ciri0ciri atau sifat-sifat yang ada dalam popilasi

yang sudah diketahui sebelumnya. (Sugiyono, 2013:202)

Berdasarkan teknik ini, maka sebagai key informan dalam

penelitian ini ditetapkan Kepala Sekolah SMPN 2 Kuala Tungkal, dan

sebagai responden ditetapkan siswa kelas VIII. Sedangkan informasi

tambahan ditetapkan kepala sekolah dan guru SMPN 2 Kuala Tungkal.

Mengamati langsung pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Provinsi Jambi .

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan data skunder.

a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian itu

sendiri yaitu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal.

b. Data Skunder adalah data yang diperoleh dari guru dan siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan

kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber

data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab

pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya

bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti

Page 35: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

18

menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi

sumber data, sedangkan isi catatan subjek peneliti atau variabel peneliti

(Suharsimi Arikunto, 2002: 107).

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data yang perlu dilakukan untuk penelitian

ini, Ada beberapa metode yang peneliti gunakan untuk mengumpulkan data,

diantaranya:

1. Metode Observasi

Observasi (observation) merupakan upaya yang dilakukan oleh

pelaksanaan penelitian kualitatif untuk merekam segala peristiwa dan

kegiatan yang terjadi dengan mengunakan alat bantu atau tidak (Basrowi

dan Suwandi, 2009:99). Metode observadi atau disebut juga dengan

pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terjadap sesuatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indera.

Metode ini dilakukan dengan mengguakan panduan observasi

yang disiapkan untuk memudahkan dan membantu peneliti dalam

memperoleh data. Panduan tersebut dikembangkan dan diperbaharui

selama penulis berada dilokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode observasi partisipan, yang dimana

melibatkan diri secara langsung dalam lingkungan penelitian Pelaksanaan

Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Provinsi jambi, yang meliputi :

1) Mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pembentukan akhlak siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

2) Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di SMPN 2 Kuala

Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

Page 36: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

19

3) Pencapaian perkembangan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam pembentukan siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

2. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung. Wawancara ini dilakukan dalam rangka pengumpulan

data melalui dialog secara langsung, dengan informan yang terdiri dari

guru pembina ekstrakurikuler keagamaan, guru bidang studi pendidikan

agama islam, serta key informan yaitu kepala sekolah.

Sebelum melakukan wawancara penulis menyiapkan instrumen

wawancara yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Metode wawancara ini

dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang

Pembentukan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap Akhlak

Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi jambi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam

kertas (hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat berupa

buku, artikel media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang,

notulen, blog, halaman web, foto dan lainnya. (Samiaji, 2012: 61).

Metode ini digunakan untuk memperkuat data-data yang ada,

yang digunakan dalam penenelitian sebagai penguat hasil penelitian yang

telah dikumpulkan berdasarkan dokumen-dokumen yang berkenakan

dengan Pembentukan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap

Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

Kabupaten tanjung Jabung Barat Provinsi jambi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam suatu

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun

Page 37: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

20

kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.

Teknik yang digunakan untuk analisa data dalam penelitian ini

menggunakan analisis interaktif yang menggunakan tiga komponen yaitu

reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Adapun

tahapan yang yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,

pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar dari lapangan.

Fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi

bisa ditarik.

2. Setelah data direduksi langkah yang selanjutnya adalah data disajikan.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan

kesimpulan. Tujunnya adalah untuk memudahkan membaca dan

menarik kesimpulan. (Basrowi dan Suwandi, 2008: 209) Dalam tahap

ini peneliti mengelompokkan data-data dan merakit kembali semua

data yang diperoleh dari lapangan yang telah disederhanakan dalam

reduksi data. Data lapangan yang telah direduksi kemudian dirakit

sehingga dapat memperoleh kesimpulan.

3. Menarik Kesimpulan dan verifikasi

Data yang telah disajikan dalam setiap rumusan, kemudian

disimpulkan secara umum. Setelah data diperoleh dan dirakit langkah

terakhir yang dilakukan yaitu menyimpulkan hasil penelitian. Jadi

dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa komponen analisa

data yaitu setelah data terkumpul, dilakukan reduksi data, kemudian

data disajikan dan yang terakhir penarikan kesimpulan.

G. Teknik Keabsahan Data

Page 38: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

21

Untuk menjamin validitas data, maka penelitian ini menggunakan

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. (Lexy J. Moleong, 2007: 330) Menurut

Moelong (dalam buku Andi Prastowo, 2014: 269-270) terdapat empat macam

triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sumber,

metode, penyidik dan teori.

Teknik triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda

dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan cara:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan informan yang satu dengan

informan yang lain.

c. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan. (Lexy J. Moleong, 2007: 330)

H. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan mulai dari Desember 2019

sampai Maret 2020. Adapun jadwal kegiatan dapat dlihat pada Tabel berikut

ini:

Page 39: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

22

Tabel 3.3. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2019-2020

Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Proposal

2 Perbaikan Hasil

Seminar

3 Pengumpulan Data

4 Verifikasi dan

Analisis Data

5 Konsultasi

Pembimbing

6 Perbaikan

7 Penggandaan Laporan

Catatan : jadwal berubah sesuai waktu

Page 40: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

23

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah berdirinya Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala

Tungkal

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal merupakan

Satuan Pendidikan yang terletak di Jl. H. Asmuni Kuala Tungkal

Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.

Sebelah Barat SMP Negeri 2 Kuala Tungkal berbatasan dengan jalan

umum, sedangkan sebelah Tumur berbatasan dengan lapangan sepak bola

dan sebelah Selatan berbatasan dengan SD Negeri 5, sedangkan sebelah

Utara berbatasan dengan SMP Negeri 1 Kuala Tungka.

Tanah tempat beridirnya gedung SMP Negeri 2 Kuala Tungkal

adalah milik pemerintah dengan luas lahan/tanah 3680 m2, luas tanah

terbangun 1062 m2,

luas tanah siap bangun 2.618 m2

dan luas lantai atas

siap bangun adalah 576 m2.

Berdirinya SMP Negeri 2 Kuala Tungkal ini bermula dariSMEP

peralihan pada tahun 1980. Saat itu SMEP peralihan yang terdiri dari tiga

kelas, diganti namanya menjadi SMP Negeri 2 Kuala Tungkal. SMP

Negeri 2 sudah beberapa kali mengalami pergantian kepala sekolah yaitu:

1. Jasrif Hutagaul

2. M. izin Rudin

3. Ds. Syah Mim

4. Wahidin S.Pd, M.M

5. Sarjono S. Pd

6. H. Syapruddin Muhi S. Pd

7. Drs. Bakhtiar Efendi

8. Khairul Anam S. Pd

9. Yayat Ruhiyat

10. Pauzan Najri S. Pd

Page 41: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

24

2. Keadaan Geografis Sekolah Menengah Pertama negeri 2 Kuala

Tungkal

a. Keberadaan

Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Kuala Tungkal

Nomor Statistik Sekolah : 20.1.1005.01.002

Alamat Sekolah : Jl. H. Asmuni, Kecamatan Tungkal Ilir,

kabupaten Tanjung jabung barat, Provinsi jambi

Status Sekolah : Negeri

Akreditas Sekolah : B

No Akreditasi : 145.b/BAP-SM/X/2011

b. Letak Administrasi

Secara administratif Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal di :

- Kecamatan : Tungkal Ilir

- Desa : Kuala Tungkal

- Kabupaten : Tanjung Jabung Barat

- Provinsi : Jambi

c. Luas dan Batas Wilayah

SMP Negeri 2 Kuala Tungkal berada dalam wilayah

Provinsi Jambi, yang letaknya 125 km dari ibu kota Provinsi.

Wilayahnya merupakan daratan rendah yang berawa-rawa yang

terletak dipinggir sungai pengabuan. Kota Kuala Tungkal

merupakan kota pelabuhan transit menuju Kepulauan Riau,

Singapura, Malaysia. Kota Kuala Tungkal merupakan Kota

Tanjung Jabung Barat. Lokasi SMP Negeri 2 Kuala Tungkal,

sebelah barat berbatasan dengan jalan umum, sedangkan sebelah

timur berbatasan dengan lapangan sepak bola dan sebelah Selatan

berbatasan dengan SD Negeri 5 sedangkan sebelah utara

berbatasan dengan SMP Negeri 1 Kuala Tungkal.

1. Kepemilikan Tanah : Pemerintah

2. Status Tanah : Hibah

Page 42: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

25

3. Luas Lahan/Tanah : 3680 m2

4. Luas Tanah Terbangun : 1062 m2

5. Luas Tanah Siap Bangun : 2.618 m2

6. Luas Lantai Atas Siap Bangun : 576 m2

3. Visi dan Misi

Dengan menganalisa potensi yang ada Luas di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Provinsi Jambi baik dari segi input / peserta didik baru, kompetensi

tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan sekolah serta peran

serta masyarakat serta out come / keberhasilan lulusan Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Provinsi Jambi masuk ke sekolah-sekolah favorit di Kabupaten Tanjung

Jabung Barat, serta keadaan masyarakat sekitar yang religius dan adanya

komunikasi dan koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga

sekolah, tersusun visi sekolah.

Adapun visi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi adalah “Excellent is

quality, environment insight based on faith and piety, becoming the

best. (Unggul dalam mutu, berwawasan lingkungan berlandaskan

iman dan taqwa serta menjadi yang terbaik)”.

Untuk mewujudkan visi SMP Negeri 1 Kuala Tungkal

sebagaimana tersebut, diperlukan suatu misi berupa kegiatan jangka

panjang dengan arah yang jelas. Misi SMP Negeri 1 Kuala Tungkal yang

disusun berdasarkan visi diatas adalah sebagai berikut :

1. Implementing learning and teaching activities and guidance

effectively and efficiently

(Melakukan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara efektif

dan efisien

2. Improving teacher performance by self development media so that

formed by professionalism

Page 43: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

26

(meningkatkan kinerja guru melalui medoa pengembangan diri

sehingga terbentuk profesionalisme)

3. Making classroom, office and school environment are more

comfortable and conducive with environment insight

(Menjadikan ruang kelas, kantor dan lingkungan sekolah lebih

nyaman dan kondusif serta berwawasan lingkungan)

4. Supporting the role of student‟s parent association so that improving

school performance

(Menggalang peran serta komite sekolah sehingga meningkatkan

kinerja sekolah)

5. Improving academic and non academic achievement by hard work

(Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik dengan bekerja

keras)

6. Implementing study of mathematics and science (MIPA) in english

and have as information and communication technology (ICT) base

(Melakukan pelajaran MIPA dalam bahasa inggris dan berbasis ICT)

4. Keadaan Guru

Guru adalah seorang pengajar dan pendidik yang bertangung

jawab terhadap keberhasilan anak didiknya di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal. Keberhasilan proses belajar mengajar

ditentukan oleh guru yang mengajar di dalam kelas, di mana beban guru

mengajar di dalam kelas atau pun Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal sangat berat, guru yang memikul tangung jawab terhadap

anak didiknya dan terhadap keluarganya sendiri. Dengan niat yang ikhlas

untuk memajukan pendidikan Agama Islam, maka proses belajar

mengajar terlaksana dengan baik.

Sebagai yang dikemukakan oleh kepala Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal. Jumlah guru yang mengajar sebanyak

45 orang dan 13 tenaga kependidikan, keadaan guru yang mengajar di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal ini semuanya

termotivikasi untuk mengajar, walau imbalan yang diterima hanya

Page 44: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

27

sedikit, dengan niat yang ikhlas dan juga memajukan pendidikan agama

bagi anak didik khususnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala

Tungkal maka kelancaran proses belajar mengajar akan terlaksana

dengan baik.

Guru atau pendidik merupakan salah satu komponen pendidikan

yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena

keberadaannya sangat memperngaruhi hal tersebut dan sekaligus

merupakan faktor menentu menuju tercapainya tujuan pembelajaran.

Keadaan guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

dikatakan cukup sesuai dengan keberadaan jelas dan pembagian tugas

atau bidang studi dalam kegiatan pembelajaran.

Keberhasilan anak didik memerlukan guru yang berkualitas,

kemauan keras,disiplin, dan ikhlas di dalam mengajar. Dan sumber data

yang penulis dapat mengenai tenaga pengajar dan latar belakang

pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1.

Keadaan Tenaga Pengajar Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal

No Nama

Jenis kelamin Pend.

Akhir

Masa

Kerja Lk Pr

1. Kepala Sekolah Pauzan Najri, S.Pd L - S1 20Th

2. Wakil Kepala

Sekolah

a. Kurikulum

b. Kesiswaan

Edi Hariyanto, S.Pd

Yuniarti, S.Pd

L

-

-

P

(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)

Tabel 4.2.

Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru

Page 45: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

28

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

No

.

Tingkat

Pendidikan

Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru

Bantu

LK PR LK PR

1. S3/S2 - 2 - - 2

2. S1 6 23 3 2 34

3. D-4 - - - - -

4. D3/Sarmud - - - - -

5. D2 - - - - -

6. D1 - 3 - - 3

7. ≤

SMA/sederajat

- - - - -

Jumlah 6 28 3 2 39

(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)

Tabel 4.3.

Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang

pendidikan (keahlian)

No. Guru

Jumlah guru dengan latar

belakang pendidikan

sesuai dengan tugas

mengajar

Jumlah guru dengan latar

belakang pendidikan

yang TIDAK sesuai

dengan tugas mengajar

Jumlah

D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3

Page 46: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

29

Sar-

mud

Sar-

mud

1.

Pendidika

Agama &

Budi Pekerti

- - 2 - - - 1 - 3

2. PPKn - - 2 - - - - - 2

3. Bahasa

Indonesia - - 4 - - - - - 4

4. Matematika 1 5 - - - - - 6

5. IPA - 1 4 2 - - 1 - 8

6. IPS - - 4 - - - - - 4

7. Bhs, Inggris - - 6 - - - - - 6

8. Seni Budaya 1 - - - - - 2 - 3

9. Penjas

Orkes - - 3 - - - - - 3

10. Prakarya 1 - - - - - 3 - 4

11. BK - - 1 - - - - - 1

12.

Lainnya:

..............

a. Bhs Arab

b. KIR

c. Lingk

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

Page 47: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

30

Hidup

Jumlah 3 1 32 2 - - 7 - 45

(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)

Tabel 4.4.

Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

No. Tenaga

pendukung

Jumlah tenaga pendukung

dan kualifikasi

pendidikannya

Jumlah tenaga

pendukung Berdasarkan

Status dan Jenis

Kelamin Jumlah

SMA D1 D2 D3 S1

PNS Honorer

LK PR LK PR

1. Tata Usaha 3 - - 1 3 4 2 1 - 7

2. Perpustaka-

an 1 - - - 1 - - - 2 2

3. Laboran

lab. IPA 1 - - - - - - - 1 1

4. Teknisi lab.

Komputer - - - - - - - 1 - 1

5. Laboran

lab. Bahasa - - - - - - - - - -

6. PTD (Pend

Tek. Dasar) - - - - - - - - - -

Page 48: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

31

7. Kantin - - - - - - - - - -

8. Penjaga

Sekolah 1 - - - - - - 1 - 1

9. Cleaning

Service 1 - - - - - - 1 - 1

10. Keamanan 1 - - - - - - 1 - 1

11. Lainnya:

................... - - - - - - - - - -

Jumlah 8 - - 1 4 4 2 5 3 13

(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)

Adapun mengenai keadaan guru di SMP Negeri 2 Kuala

Tungkal tahun 2019/2020 (saat penelitian dilakukan) terdapat 45 guru

yang ditetapkan. Tentang keputusan rapat kerja guru, penunjukan guru

bimbingan, guru wali kelas dan bimbingan penyuluhan serta guru

ekstrakurikuler. Adapun tugas-tugas guru pada umumnya, antara lain :

1) Membuat perangkat program pembelajaran

2) Membuat media pembelajaran

3) Melaksanakan kegiatan pembelajaran

4) Melakukan evaluasi belajar

5) Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar

6) Melaksanakan program perbaikan

7) Mengisi daftar nilai siswa

8) Menumbuh kembangkan sikap saling menghargai

9) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa

10) Mengisi dan eneliti daftar hadir siswa sebelum mulai

pembelajaran

11) Mengatur kebersihan ruang kelas

Page 49: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

32

12) Menumbuh kembangkan kepribadian peserta didik

13) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan

pangkatnya (dokumentasi TU:2020)

5. Keadaan Siswa

Siswa adalah anak didik yang memerlukan didikan, bimbingan dan

arahan yang siap untuk di ajarkan, dan memerlukan ilmu pengetahuan.

Tugas mengajar untuk memberikan pengetahuan kepada anak didik

dengan bimbingan yang baik akan terjadi terarah.

Dari sumber data yang penulis peroleh mengenai keadaan siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal tahun ajaran

2019/2020 dapat dilihat tabel dibawah ini:

Tabel 4.5.

Keadaan siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal

No. Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Jumlah

Rombel L P

1 VII 119 135 254 8

2 VIII 110 114 224 7

3 IX 110 123 233 7

Jumlah 339 372 711 22

(Sumber: Dokumen SMP Negeri 2 Kuala Tungkal)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa

pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal berjumlah 711

orang, dari data ini terlihat pada siswa kelas VII (L) 119 dan kelas VII (P)

135, siswa kelas VIII (L) 110 dan Kelas VIII (P) 114, sedangkan siswa

kelas IX (L) 110 dan kelas IX (P) 123.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan

untuk mencapai tujuan, sedangkan prasara adalah sesuatu yang terwujud

sebelum adanya sarana. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah

Page 50: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

33

segala sesuatu yang digunakan sebagai alat memperlancar kegiatan atau

proses pembelajaran. Sarana dan prasarana dalam pembelajaran

merupakan faktor penujang keberhasilan dalam proses pembelajaran

disekolah tidak akan berjalan dengan lancar bahkan tidak bisa

dilaksanakan sama sekali tanpa adanaya sarana penunjang.

Sekolah selalu mengembangkan sarana dan prasarana di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal untuk menunjang

pembelajaran dan meningkatkan intelektual dan spiritual, Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal juga menyediakan

perpustakaan untuk membuka jendela dunia dengan berbagai kleksi buku

ajar. Ruangan perpustakaan juga dirancang senyaman mungkin agar para

siswa merasa nyaman membaca diperpustakaan.

Pengamatan penulis, sarana yang tersedia di SMP Negeri 2 Kuala

Tungkal cukup memadai, dimana keadaan lokal, meja, kursi dan buku

pelajaran dalam kondisi cukup baik. Untuk mengetahui secara lebih rinci

dapat dilihat dibawah ini.

1. Unit Bangunan Sekolah : 42 Unit

2. Ruang/ Kelas Belajar : 22 Ruang

- Kelas 7 : 8 Ruang

- Kelas 8 : 7 Ruang

- Kelas 9 : 7 Ruang

3. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang

4. Ruang Laboratorium IPA : 1 Ruang

5. Ruang Laboratorium Bahasa : 1 Ruang

6. Ruang Osis : 1 Ruang

7. Ruang Pramuka : 2 Ruang

8. Ruang UKS : 1 Ruang

9. Ruang Sanggar : 2 Ruang

10. Ruang TU : 1 Ruang

11. Ruang Guru : 1 Ruang

12. Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang

Page 51: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

34

13. Ruang BK : 1 Ruang

14. Mushola : 1 Ruang

15. Wc Siswa : 2 Ruang

16. Wc Guru : 2 Ruang

17. Rumah Penjaga Sekolah : 1 Ruang

18. Gudang : 1 Ruang

(Observasi 04 Maret 2020 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal).

B. Temuan Khusus

Dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah

diperoleh di SMP Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung

Barat Provinsi Jambi, terlihat bahwa secara berkesinambungan SMP

Negeri 2 Kuala Tungkal terus berpacu dalam meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan untuk mengantarkan siswa agar mencapai hasil

pembelajaran maksimal, serta SMP Negeri 2 Kuala Tungkal bisa dijadikan

contoh untuk sekolah yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

maupun di luar Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dimana di Sekolah

tersebut sangatlah bagus, baik dilihat dari sisi kepemimpinan, pengajaan,

dan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler terutama ekstrakurikuler keagamaan

dalam pembentukan akhlak siswa.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

membentuk akhlak siswa merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

kehidupan. Apalagi perkembangan zaman yang sangat pesat seperti saat

ini, tanpa pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

membentuk akhlak yang tertanam dalam diri siswa, siswa akan dengan

mudah terjerumus dalam hal-hal yang negatif. Pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa tersebut perlu

ditanamkan dalam diri setiap siswa sejak dini agar siswa mempunyai

pondasi yang kuat.

Page 52: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

35

1. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung

Barat Provinsi Jambi

Dalam membentuk akhlak siswa ada berbagai macam cara yang

dilakukan sekolah, bisa dengan pelajaran di kelas, kegiatan

pengembangan diri dan juga salah satunya adalah melalui kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yang

dapat mengembangkan akhlak siswa yaitu kegiatan yang diselenggarakan

sekolah karena merupakan salah satu media yang potensi untuk

membentuk akhlak danmeningkatkan mutu akademik siswa. melalui

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan diharapkan dapat mengembangkan

kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, seta potensi dan prestasi

peserta didik.(Rohinah M.Noor,2012:49)

Ekstrakurikuler sangat penting bagi siswa, karena dengan adanya

ekstrakurikuler siswa bisa menyalurkan bakat dan potensi yang mereka

miliki. Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran baik itu lingkungan

sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Hal yang paling penting

dalam kegiatan ini adalah tujuan. Tujuan yang diinginkan oleh guru ialah

dapat meningkatkan dan mengembangkan wawasan, kompetensi dan

kreativitas dalam pembelajaran ekstrakurikuler keagamaan yang

berorientasi kepada kecerdasan intelektual, sikap beragama dan

berakhlakul karimah.

Siswa SMP memasuki masa remaja cocok untuk menanamkan

nilai-nilai religius karena pada saat itu mereka memasuki masa yang

penuh tantangan yang merupakan jalan untuk mencapai kepribadian yang

benar-benar teguh karena tidak sedikit remaja yang mengalami

penurunan kecerdasan spirtual sehingga tidak dapat memilah dan

memilih segala sesuatu yang akan dikerjakan dan sering kali mengalami

konflik batin yang mengakibatkan mereka terjerumus pada lembah

kehancuran.

Page 53: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

36

Jika sadar kita menjalani hidup tanpa ada dasar agama yang kuat

tanpa disadari pula kita akan menempuh berbagai cara agar segala

sesuatu yang kita inginkan dapat tercapai untuk itu guru yang cerdas,

bertaqwa, dan rajin beribadah, memiliki perhatian yang sungguh-sungguh

terhadap aspek-aspek agama dan akhlak anak, serta berperan aktif dalam

membangun ketakwaan dan kewajiban masyarakat, manusia niscaya

akan mewariskan segenap kebaikan dirinya kepada anak dalam upaya

mendidik anak yang sholeh dan sholehah.

Oleh sebab itu SMP Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung

Jabung Barat Provinsi Jambi mengadakan pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dengan harapan agar terbentuk karakter yang

baik pada setiap siswa dan menanamkan rasa iman dan taqwa yang

merupakan pondasi kehidupan setiap manusia sehingga mereka

memperoleh keseimbangan ilmu (agama dan umum). Dalam hal ini guru

banyak berharap oleh kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

menentukan akhlak siswa mampu mencapai segala sesuatu yang mereka

harapkan yaitu penanaman nilai religius pada setiap siswa.

Dalam hal ini guru Pendidikan Agama Islam atau pembina

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan memaparkan bahwa setiap kegiatan

yang direncanakan dalam mencapai tujuan tersebut melalui kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan adalah:

“kita sangat mengharapkan setiap siswa kita itu mempu nyai

kebiasaan yang baik sehingga akan menghasilkan akhlak yang

baik pula sehingga antara fikir dan dzikir itu

seimbang.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Dari pengamatan penulis, dapat dipahami bahwa guru Pendidikan

Agama Islam disini adalah seorang dengan tugas utama mendidik serta

membimbing siswanya agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Guru

pendidikan Agama Islam selain berusaha memindahkan ilmu ia juga

harus membentuk akhlak siswa agar menjadi siswa yang berakhlakul

kharimah. (Observasi, 02 Maret 2020).

Page 54: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

37

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak

siswa ini SMP Negeri 2 Kuala Tungkal lebih memfokuskan pada

keimanan dan ketaqwaan siswa seperti yang disebutkan dalam misi SMP

Negeri 2 Kuala Tungkal yang berbunyi “Unggul dalam mutu,

berwawasan lingkungan berlandaskan iman dan taqwa serta menjadi

yang terbaik”. Karena dengan adanya iman dan taqwa, siswa mampu

mengembangkan perbuatan-perbuatan yang baik.

SMP Negeri 2 Kuala Tungkal, melalui kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan ini diharapkan sadar akan pentingnya mencegah perbuatan

buruk. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini juga akan

menambah keyakinan siswa bahwa setiap perbuatan diawasi oleh Allah

Swt. Kegiatan menanamkan nilai keagamaan menjadi inti kegiatan

pendidikan. Nilai yang mendasar adalah iman dan taqwa. Iman adalah

meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan

perbuatan.

Sedangkan ketaqwaan adalah sikap seseorang yang berusaha

dalam melaksankan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk. SMP

negeri 2 Kuala tungkal, melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini

diharapkan sadar akan pentingnya mencegah diri dari perbuatan yang

buruk. Selain itu juga akan menambahkan keyakinan siswa bahwa setiap

perbuatan diawasi oleh Allah Swt. Karena landasan religius bersumber

dari agama. Agama berkaitan dengan Tuhan, dalam islam maka berkaitan

dengan Allah SWT.

SMP Negeri 2 Kuala Tungkal terdapat beberapa program

pelaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Adapun beberapa program

kegiatan ekstrakurikuler dalam membentuk akhlak siswa adalah TBTQ

(tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), Sholawat, Hadrah, PHBI (Perayaan Hari

Besar Islam), yasinan. Selain itu ada juga pelaksanaan kegiatan Shalat

Dhuha dan Zuhur berjama‟ah, kegiatan ini dilakukan pada saat jam

istirahat dan setelah bel pulang sekolah. Sedangkan PHBI dilakukan

ketika ada pelaksanaan hari-hari besar Islam.

Page 55: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

38

Oleh karena itu perhatian guru terhadap siswa sangat penting

sekali, terutama pelaksanaan kegiatan ekstakurikuler keagamaan apa saja

yang bisa membentukan akhlak siswa. Berikut ini wawancara penulis

dengan Guru Pendidikan Agama Islam:

“Bentuk kegiatan ekstrakurikuler disini khususnya keagamaan

ada TBTQ yaitu Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an, yasinan, latihan

hadrah, ada PHBI, dan ada latihan sholawat.” (wawancara:

Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Kemudian di perkuat dengan penuturan dari kepala sekolah,

beliau mengatakan:

“ya...di SMP Negeri 2 kuala Tungkal ini memiliki banyak

ekstrakurikuler. Setiap siswa berhak untuk memilih ikut

ekstrakurikuler yang mana. Namun disini kita tegaskan siswa

harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tersebut

seperti yasinan, TBTQ, sholawat, ikut berpartisipasi dalam PHBI.

Kegiatan inikan juga bagus untuk siswa kedepannya, banyak

sekali manfaat untuk masa depan siswa tersebut, dan insyaallah

akan tertanamlah akhlak yang baik. Apabila mereka selalu belajar

mengenai agama pastilah timbul dari diri siswa itu pribadi dan

kebiasaan-kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang sifatnya

positif gitu.” (Wawancara: Pauzan Najri S.Pd: 13 Maret 2020)

Dari pemaparan guru dan kepala sekolah diatas, dapat dijelaskan

bahwa bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMP

Negeri 2 Kuala Tungkal dalam pembentukan akhlak siswa sangat

banyak. Berikut ini penulis akan menguraikan bentuk-bentuk kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan tersebut:

1. TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an)

Kegiatan ini merupakan kegiatan atau program

pelatihan membaca Al-Qur‟an dengan menekankan pada

metode membaca yang benar, dan kefasihan bacaan serta

keindahan bacaan. Membaca Al-Qur‟an tersebut berdasarkan

Page 56: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

39

dalam ilmu tajwid yang diperoleh pada saat mereka dalam

proses pembelajaran didalam kelas. TBTQ ini di khususkan

bagi siswa yang kurang lancar atau yang belum bisa membaca

Al-Qur‟an, dan buat yang sudah lancar juga diperbolehkan

mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam pengamatan penulis yang dilakukan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten

Tanjung jabung Barat Provinsi Jambi pada kelas VIII A

sampai VIII G masing-masing di ambil sampelnya sebanyak

15% yaitu 5 orang setiap kelasnya sehingga seluruhnya

berjumlah 35 siswa, mereka sangat senang melaksanakan

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti TBTQ (Tuntas

Baca Tulis Al-Qur‟an) . Karena kegiatan ini sangat membantu

siswa menjadi lebih baik lagi.(Observasi Maret 2020)

Kegiatan ini langsung dibimbing oleh ibu Badriyah,

S.Pd selaku guru pendidikan agama islam dikelas VIII dan

pembimbing kegiatan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an) di

SMP Negeri 2 Kuala Tungkal. Tujuan kegiatan TBTQ (Tuntas

Baca Tulis Al-Qur‟an adalah:

a. Untuk mengajarkan siswa membaca Al-Qur‟an dengan

baik dan benar

b. Untuk beribadah kepada Allah Swt

c. Untuk mengetahui huruf-huruf hijaiyah

d. Untuk mengembangkan kemampuan baca dan tulis

ayat-ayat suci Al-Qur‟an

e. Agar siswa terbiasa dalam membaca ayat suci Al-

Qur‟an

f. Agar berada dijalan yang benar

Berikut ini langkah-langkah dalam kegiatan TBTQ

(Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an):

a. Memulai kegiatan dengan berdoa

Page 57: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

40

b. Mengabsen peserta didik

c. Peserta didik satu persatu membaca Al-Qur‟an sesuai

dengan kemampuannya masing-masing dan disimak

oleh guru pembina kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

TBTQ

d. Guru pembina membenarkan bacaan yang salah serta

mengajarkan cara embaca Al-Qur‟an yang benar.

e. setelah belajar membaca Al-Quran siswa menulis

beberapa ayat suci Al-Qur‟an yang dibacanya tadi

sesuai pengarahan gurupembina

f. Pembina kegiatan ini mengajarkan cara menulis huruf

hijaiyah yang benar

g. materi terus berlanjut sampai siswa bisa membaca dan

menulis Al-Qur‟an dengan baik dan benar. (Observasi

Maret 2020)

kegiatan ini dilakukan secara terus menerus secara rutin

agar siswa terus bertambah baik kemampuan membaca dan

menulis. Sehingga timbul pada dirisiswa kebiasaan-kebiasaan

yang membentuk ribadi mereka lebih baik lagi kedepannya.

Dalam Kegiatan ini pembina sangat berperan aktif untuk terus

memotivasi para siswa agar minat dan bakatnya untuk belajar

TBTQ meningkat.

2. Pelaksanaan PHBI

Peringatan Perayaan Hari besar Islam (PHBI)

merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati

hari-hari besar Islam. Sebelum pelaksanaan tetap melakukan

latihan agar lancarnya kegiatan tersebut. Tujuannya untuk

mendalami setiap kejadian peristiwa penting untuk dijadikan

acuan dalam melaksanakan perjuangan dan pengorbanan para

pejuang terdahulu terutama suri tauladan para Nabi dan Rasul

Page 58: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

41

dan melatih siswa untuk selalu berperan dalam upaya

menyemarakkan syi‟ar Islam.

3. Mengadakan yasinan.

Kegiatan yasinan ini rutin dilakukan setiap hari Jum‟at

ditengah lapangan bersama para guru dan seluruh siswa

sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Kegiatan ini

dilakukan agar setiap siswa bisa lebih paham dengan

pentingnya ajaran Islam dan memantapkan dalam

pembentukan akhlak siswa tersebut. Tujuan kegiatan yasinan

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal adalah:

h. Mendekatkan diri kepada Allah Swt

i. Untuk beribadah kepada Allah Swt.

j. Agar siswa terbiasa melakukan hal-hal yang baik

4. Mengadakan latihan hadrah/rebana

Latihan hadrah disini berguna untuk menambah ilmu

pengetahuan, dan keterampilan siswa yang mengikutinya.

Bukan hanya itu, nahkan dengan latihan ini akhlak siswa

sedikit terbentuk baik itu dalam kesabaran latihan, sopan

santun terhadap pelatih, dan tolong menolong sesama teman.

Kegiatan ini dnnilakukan dua kali dalam seminggu yaitu pada

hari rabu dan hari jum‟at. Latihan hadrah di sini bukan dilatih

oleh guru SMP Negeri 2 Kuala tungkal melainkan dilatih

khusus oleh orang yang memang pandai dibidangnya yang

bernama Fadhil.

Tujuan diadakannya kegiatan ini di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tugkal adalah:

a. Untuk mengembangan minat dan bakat peserta didik

b. Membuat grup hadrah

c. Untuk menanamkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad

Saw

d. Mendekatkan diri kepada Allah swt

Page 59: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

42

Dalam pengamatan penulis yang dilakukan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten

Tanjung jabung Barat Provinsi Jambi pada kelas VIII A

sampai VIII G ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan ini. Siswa mengikuti kegiatan ini

sesuai dengan minat dan bakat siswa masing-masing tanpa ada

paksaan kepada siswa tersebut, dan siswa yang mengikuti

kegiatan ini sangat senang karena mereka merasa hobinya bisa

disalurkan dalam kegiatan ini. Langkah-langkah dalam

kegiatan ini adalah:

a. Memulai kegiaan dengan berdoa

b. Mengabsen siswa satu persatu

c. siswa dikelompokkan sesuai dengan jumlah

rebana/genjreng yang ada

d. Pembina kegiatan mulai mengajari menambuh rebana satu

persatu

e. lalu dimainkan bersama-sama dengan diiringi syair-syair

sholawat.(Wawancara 04 Maret 2020)

5. Latihan sholawat

Sholawat merupakan salah satu bentuk apresiasi seni

dan kebudayaan Islam. Biasanya kegiatan ini ditampilkan pada

saat selesai pembacaan yasin pada hari Jum‟atau perlombaan

didalam sekolah maupun diluar sekolah. Kegiatan ini langsung

dibimbing oleh Ibu Badriyah, S.Pd selaku guru pendidikan

agama islam dikelas VIII dan pembimbing kegiatan TBTQ

(Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an) di SMP Negeri 2 Kuala

Tungkal. Tujuan kegiatan ini adalah:

f. Untuk menanamkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad

Saw

g. Untuk beribadah kepada Allah Swt

h. Untuk mengenal seni bersholawat kepada siswa

Page 60: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

43

i. Agar selalu berada dijalan yang benar

j. Untuk membuat grup sholawat

k. Agar terbiasa melakukan hal-hal yang baik

Dalam pengamatan penulis yang dilakukan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal pada kelas VIII A

sampai VIII G ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan ini. Siswa mengikuti kegiatan ini

sesuai dengan minat dan bakat siswa masing-masing tanpa ada

paksaan kepada siswa. Siswa yang mengikuti kegiatan ini

sangat senang karena mereka merasa hobinya dalam

bernyanyi dan bersholawat bisa disalurkan dalam kegiatan ini.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah

berusaha semaksimal mungkin dalam memberikan perhatian dan

bimbingan dalam mendidik semua siswanya. Dengan adanya pembiasaan

seiring waktu siswa akan terbentuk akhlaknya dan lebih terdorong untuk

melakukan hal-hal positif dan melaksanakn ibadah sesuai ajaran Agama

Islam. Tujuan yang lebih spesisifik mengenai pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal yaitu:

1) Meningkatkan pemahaman terhadap agama sehingga mampu

mengembangkan dirinya sejalan dengan norma-norma agama dan

mampu mengamalkannya dalam perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan budaya

2) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,

budaya, dan alam semesta

3) Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat siswa agar

dapat menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh karya

4) Melatih diri agar disiplin, jujur, percaya diri, dan tanggung jawab

dalam menjalankan tugas

Page 61: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

44

5) Menumbuh kembangkan akhlak Islami yang mengintregasikan

hubungan dengan Allah Swt, Rasul, manusia, alam semesta, bahkan

diri sendiri

6) Mengambangkan sensitifitas siswa dalam melihat persoalan-

persoalan sosial-agama sehingga menjadi insan yang proaktif

terhadap permasalahan sosial dan dakwah

7) Membeikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada siswa agar

memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil

8) Memberi peluang siswa agar memiliki kemampuan untuk

berkomunikasi dengan baik secara verbal dan non verbal

9) Melatih kemampuan siswa untuk bekerja dengan sebaik-baiknya,

secara mandiri maupun dlam kelompok

10) Menumbuh kembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan

masalah sehari-hari

11) Menjadikan siswa melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang

bersifat Islami.

Bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan juga harus

dikembangkan dengan mempertimbangkantingkat pemahaman dan

kemampuan siswa, serta tuntutan-tuntutan lokal di mana sekolah itu

berada, sehingga melalui kegiatan yang diikutinya, siswa mampu banyak

untuk memecahkan masalah –masalah yang berkembang di

lingkungannya, dengan tetap tidak melupakan masalah-masalah global

yang tentu saja harus pula diketahui oleh siswa.

2. Kendala Dalam Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung

Jabung Barat Provinsi Jambi

Berdasarkan observasi lapangan yang peneliti lakukan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal terlihat bahwa nilai-nilai

religius dan kebiasaan-kebiasaan siswa masih harus dibina dan

dibimbing lagi melihat waktu, keadaan siswa, dan lainnya. Karena

kondisi inilah kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal

Page 62: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

45

beserta guru membuat program kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

untuk membina dan menanamkan nilai religius kepada siswa.

Dalam menjalankan suatu progam seseorang maupun lembaga

pasti ada sesuatu yang menjadikan kendala penghambat progam itu.

Demikian pula dengan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal Menurut hasil wawancara dengan guru pembina Ibu

Badriyah, S.Ag beliau mengemukakan hahwa:

“Menurut saya kendala dalam pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di

SMP Negeri 2 Kuala Tungkal ini adalah waktu yang sangat

terbatas, kemudian kedisiplinan untuk hadir. Mengenai

kedisiplinan kehadiran, itu memang harus ada motivasi dari

dalam diri siswa, kalau hanya kita saja yang memotivasi mungkin

masih kurang. Untuk itu saya sebagai guru harus menimbulkan

rasa motivasi dari dalam diri siswa tersebut. Kalau masalah waktu

deadline itu pasti ada, kadang mereka lebih dari waktunya.

Mengingat seusia anak SMP ini fokusnya bukan ke Agama saja

melaikan ke pelajaran umum. Bahkan agama di nomor duakan

oleh mereka.” (Wawancara: Badriyah S.Ag: 02 Maret 2020)

Kemudian diperkuat dengan jawaban dari kepala sekolah, Beliau

menuturkan:

“Kalau soal kendala menurut saya kendalanya diwaktu sih, waktu

yang sangat singkat, kurangnya motivasi dari diri siswa,

pergaulan siswa juga bisa menjadi kendala dalam membentuk

akhlak mereka, dan terbatasnya waktu kita dalam mengawasi

mereka” (Wawancara: Pauzan Najri S.Pd: 13 Maret 2020)

Dari hasil wawancara penulis menyimpulkan bahwa kendala

dalam kegiatan yang membentuk akhlak siswa tersebut yaitu waktu yang

sangat terbatas dalam membentuk akhlak siswa, kurangnya disiplin

dalam kehadiran karena kurangnya motivasi dari dalam diri siswa

Page 63: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

46

tersebut, serta pergaulan siswa bisa menjadi kendala dalam membentuk

pribadi yang lebih baik lagi mengingat seumuran mereka sangat labil dan

mudah terpengaruh sehingga bisa terjerumus ke hal-hal yang negatif.

Berikut ini wawancara tambahan dari guru di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal:

“ya pergaulan memang menjadi pengaruh besar kepada siapa saja.

tidak hanya pengaruh baik bahkan pengaruh buruk juga. tetapi itu

bukan hanya di luar lingkungan sekolah bahkan di lingkungan

sekolah ini. seperti kabur pada saat kegiatan yang bersifat Islami

seperti PHBI, yasinan setiap pagi jum‟at.” (Wawancara: Badriyah

S. Ag: 02 Maret 2020)

Hubungan pertemanan menjadi salah satu media yang paling

cepat untuk mempengaruhi kondisi kepribadian dan juga nilai-nilai yang

diikuti oleh siswa. Terkadang seorang teman bisa membawa pengaruh

baik bahkan pengaruh buruk. Teman yang baik akan membawa hal yang

positif dalam kehidupan begitu pula sebaliknya. Namun pengaruh baik

itu yang jarang tertular yang sering tertular adalah pengaruh negatif.

Dengan hal yang seperti inilah lingkungan keluarga dan lingkungan

sekolah harus mampu melindungi siswa dari pengaruh buruk pergaulan.

Terbatasnya pengawasan pihak sekolah khususnya guru pembina

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tidak bisa mengawasi perilaku siswa

selama 24 jam karena para dewan guru tidak mengetahui kondisi tempat

tinggal siswa. untuk itu para guru dan orangtua harus bekerja sama

mengawasi dan memantau mengingat juga bahwa keluarga adalah tempat

pembentukan akhlak. guru dan orangtua memegang peran penting dalam

menanamkan nilai-nilai religius atau kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki

oleh siswa yang bersifat Islami. Hal ini sejalan dengan wawancara Ibu

Badriyah S.Pd:

“iya mbak, kami kita pihak sekolah khususnya saya pribadi tidak

bisa mengawasi setiap siswa kita pada saat jam pulang sekolah.

kitakan gak tau pergaulan mereka diluar sana seperti apa. Untuk

Page 64: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

47

itu kita sangat-sangat berharap kerjasama dengan orang tua siswa,

harap maklum lah ya mbak pergaulan diluar kalo gak dikontrol

orangtua bisa sangat berbahaya untuk anak-anak usianya masil

labil masih mencari jati diri. Tujuannya kan juga bagus ni demi

membentuk akhlak dan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan bagi

setiap siswa kita.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Dengan begitu pada saat di lingkungan sekolah, guru sangat

berusaha memberikan siraman rohani dalam menimbulkan motivasi dari

diri siswa. Motivasi yang kuat dapat menjadi jalan bagi siswa itu sendiri

untuk tidak mudah terpengaruh dalam hal-hal yang negatif yang sifatnya

sangat merugikan diri siswa, baik itu dalam pergaulan maupun tayangan

di televisi dan sosial media. Dengan upaya guru memberi siswa motivasi,

siswa akan mempunyai kepribadian dan kebiasaan-kebiasaan yang baik,

khususnya yang bersifat Islami.

Guru sangat berusaha meminimalisir kendala-kendala dalam

kegiatan tersebut dengan cara memberi motivasi, memberi hukuman

kepada siswa, serta bekerja sama dengan orang tua siswa. Membahas

tentang motivasi dari diri siswa. Guru pembina kegiatan harus mampu

menumbuhkan motivasi siswa, mengingat kegiatan ini sangat penting

dilakukan karena kegiatan ini dapat membuat siswa lebih baik

kedepannya. Berikut wawancara peneliti dengan guru, beliau

mengatakan:

“untuk masalah memotivasi siswa, saya sebagai guru pembina

dan guru yang ngajar Pendidikan Agama Islam tak henti-hentinya

mengingatkan siswa tentang akhlak yang baik serta pentingnya

belajar Agama. Lagian pendidikan sekarang sangat maju,

diantaranya untuk sekolah-sekolah yang terbaik mengambil dari

siswa SMP yang hafal juz 30, atau sekian juz. Pasti ada jalan

tersendiri bisa masuk ke sekolah terbaik tersebut apalagi siswa

yang pintar, berakhlak baik, serta hafal Al-Qur‟an.” (Wawancara:

Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Page 65: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

48

Dari pemaparan guru pembina di atas, masalah motivasi menjadi

faktor penting dalam menentukan baik buruknya siswa. Kesadaran siswa

memang menjadi masalah yang mendasar bagi kelangsungan

pembinaan akhlak pada seseorang. Ketika anak belum menyadari akan

apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk dirinya. Maka

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan

akhlak belum lah dapat maksimal dan pengawasan serta motivasi

kepada siswa pun harus selalu ditingkatkan.

Siswa yang kurang disiplin apalagi dengan waktu akan diberikan

sanksi oleh guru namun sifatnya yang dapat mendidik mereka menjadi

lebih baik lagi. Berikut ini petikan hasil dari wawancara penulis dengan

guru pembina:

“Saya selalu mengingatkan mereka bahwasanya sanksi itu tidak

ada. Namun, apabila sesuatu itu dilanggar maka mau tidak mau

saya sebagai guru akan memberi mereka sanksi. Sanksinya itu

ada 3, pertama hafalan ayat-ayat pendek, kedua doa selamat,

dan ketiga ayat kursi atau doa qunut. Mereka bebas memilih

antara 3 pilihan itu.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Melalui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala

Tungkal seperti TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an, Sholawat, PHBI,

Sholat berjama’ah, yasinan, dan PHBI (Pelaksanaan Hari-hari Besar Islam)

ini upaya yang dilakukan bisa dengan melakukan pembiasaan-

pembiasaan yang bersifat Islami, sikap teladan, dan dengan siraman

rohani. Hal ini didukung oleh petikan wawancara dengan pembina

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan yaitu:

“biasanya kita sebelum memulai kegiatan kita menanamkan atau

menasehati siswa untuk menjauhi hal-hal negatif. Selain itu kita

sebagai guru juga harus memberi contoh yang baik kepada

Page 66: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

49

peserta didik kita dan setelah itu tahap pembiasaan-pembiasaan

pun dilakukan agar mereka memiliki nilai yang bersifat Agamis dan

Islami.” (Wawancara: Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Adapun tahap-tahap untuk meminimalisir kendala-kendala dalam

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa

adalah sebagai berikut:

1. Memberi siraman rohani

Hal yang paling mendasar yang dilakukan oleh para guru

dan pembina kegiatan ekstrakurikuler keagamaan adalah dengan

memberi siraman rohani kepada siswa, baik sebelum memulai

kegiatan maupun sesudag melakukan kegiatan. Siraman rohani

yang dlakukan bermacam-macam jenisnya mulai dari memberikan

cerita-cerita motivasi, atau peristiwa-peristiwa nabi yang akan

merangsang kepekaan hati siswa, dan sedikit memberikan

stimulasi agar merubah ebiasaan buruknya seperti pacaran,

berbohong, bolos sekolah dan sebagainya.

Dengan begitu maka akan timbul dari dalam diri siswa

sendiri yang menjadikan perubahan sikap yang baik itu menjadi

benar-benar menumbuhkan kesadaran dan tumbuh melekat di ati

para siswa, dengan hal ini nilai religius un akan masuk ke dalam

diri siswa.

2. Keteladanan

Demi membentuk akhlak siswa dengan menanamkan nilai-

nilai religius kepada siswa di SMP negeri 2 Kuala Tungkal, seluruh

pihak sekolah selalu berusaha semaksimal mungkin agar semua

guru memberikan suri tauladan yang baik, seperti bertindak sesuai

dengan yang diucapkan dan berpenampilan sopan santun, dan

kerapian dalam berbusana. Guru menjadi faktor utama agar

Page 67: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

50

terbentuknya akhlak siswa menjadi lebih baik agi kedepannya

yang bersifat Islami tentunya.

3. membangun pembiasaan

Selain menjadi contoh atau suri tauladan bagi siswa, guru

juga harus mendukung semua kegiatan ini. Selalu memberikan

kebiasaan-kebiasaan yang baik yang bersifat Islami seperti guru

ikut serta dalam kegiatan yasinan, TBTQ, PHBI, sholat berjama’ah.

Hal ini sangat berpengaruh karena siswa tidak akan merasakan

hanya disuruh saja melaikan bisa melihat sendiri bahwa guru-guru

mereka bisa menjadi contoh dalam melakukan kebaikan dan bisa

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus.

3. Pencapaian Perkembangan Kegiatan Ekstrakurikuler

Keagamaan Dalam Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung

Jabung Barat Provinsi Jambi

Pendidikan agama harus diarahkan pada pembentukan

kepribadian dan pengembangan diri sebagai makhluk individu, sosial,

makhluk susila dan hamba Tuhan yang berserah diri. Yang pada Intinya

pendidikan agama ditujukan untuk membentuk akhlak siswa yang

menjadikannya siswa yang berakhlak Islami. Kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sangat

berperan penting dalam pembentukan akhlak siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dapat meningkatkan

pemahaman agama. Apa yang diberikan pada kegiatan ekstakurikuler

keagamaan merupakan program pengayaan yang dilakukan oleh guru

kepada siswanya untuk melengkapi kekurangan pada Pendidikan Agama

Islam yang diajarkan di kelas. Jika dikelas lebih banyak memberikan

kerangka teoritik tentang materi-materi keislaman, maka pada kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan ini lebih bersifat prsktis-aolikatif, sehingga

terdapat kesinambungan seluruh program sekolah.

Page 68: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

51

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

membentuk akhlak siswa di Sekolah menengah Pertama Negeri 2 Kuala

Tungkal berfungsi untuk meningkatkan kualitas keberagamaan (iman dan

taqwa, etika sosial, dan pengembangan sikap pribadi), siswa makin rajin

beribadah, rajin menjalankan sholat wajib, rajin mengikuti yasinan, rajin

membaca ayat suci Al-Qur‟an, dan peningkatan dan pendalaman

keagamaan baik penetahuan agama maupun pengalaman ajaran agama.

Sebuah kegiatan pastilah mempunyai tujuan yang diharuskan

mampu membuat siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan

melalui sebuah kegiatan tersebut, seperti halnya pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa. Tujuannya

tidak lain adalah agar siswa bisa lebih meningkatkan sikap, tinngkah laku

dan kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik lagi khususnya yang bersifat

Islami mengingat bahwa keadaan yang sekarang ini sangat

memprihatinkan terutama pada kebiasaan-kebiasaan yang anak muda

lakukan lebih condong kepada hal yang bersifat duniawi.

Hal ini berdasarkan pada hasil wawancara dengan Ibu Badriyah

S.Pd, bahwasanya:

“ya...kami membuat kegiatan ini memang untuk membentuk

akhlak para siswa. Dimana kami sebagai guru berperan dalam

melindungi, dan membimbing para siswa agar mereka

mempunyai akhlak yang baik, terus menjadi orang yang

berkualitas. Dengan tujuan yang seperti itu bisa menjadi tolak

ukur keberhasilan mereka dalam segi apapun.”(Wawancara:

Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Pencapaian kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini adalah

keristiqomahan atau antusias para siswa yang bertambah dalam

mengikuti kegiatan. Karena dengan bertambahnya antusias para siswa

maka akan bertambah keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik

lagi untuk ke depannya khususnya menjadi pribadi yang bersifat Islami.

Hal ini di ungkapkan oleh Ibu Badriyah S.Pd:

Page 69: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

52

“Alhamdulillah semua para siswa kita sangat antusias dalam

mengikuti kegiatan eksrakurikuler keagamaan ini.” (Wawancara:

Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

Perkembangan siswa dalam mengikuti kegiatan tak luput dari

kerjasama guru dan orangtua. Berikut ini hasil wawancara penulis

dengan guru:

“agar tercapainya tujuan kita, ya sekolah harus aktif dalam

menghubungi orang tua dengan cara memanggil orangtua mereka

ke sekolah apabila ada sesuatu yang mengganjal dalam proses

kegiatan khususnya kegiatan keagamaan.”(Wawancara: Badriyah

S. Ag: 02 Maret 2020)

Dari hasil wawancara diatas, dapat dipahami bahwa suatu

kegiatan di SMP Negeri 2 Kuala Tungkal harus ada kerjasama dengan

orangtua agar tercapainya tujuan dalam kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan yakni dalam membentuk akhlak siswa. Dari sinilah

diharapkan orangtua dapat memberi dukungan semaksimal mungkin

kepada anaknya untuk mengikuti pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala tungkal

Perkembangan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah Menengah

Pertama Negeri2 Kuala Tungkal adalah sebagai berikut:

1. TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an)

Dalam pelaksanaan kegiatan TBTQ ini, penulis

melihat banyak perkembangan di diri siswa tersebut, baik itu

dalam membaca bahkan menulis huruf hijaiyah lebih baik

lagi. Bukan hanya itu saja, kegiatan ini membuat siswa lebih

berakhlak baik seperti lebih percaya diri, bertanggung jawab,

rendah hati, sabar, rajin, sopan dan santun serta membaca Al-

Qu‟an menjadi kebiasaan di kehidupan sehari-hari siswa, dan

lain sebagainya.

Page 70: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

53

2. PHBI (Peringatan Hari Besar islam)

Berikut ini hasil wawancara penulis dengan guru

pembina ekstrakurikuler keagamaan:

“Dengan kegiatan PHBI ini, banyak sekali

perkembangan pada siswa, yang pasti sih mereka

lebih disiplin dengan waktu, dan akhlaknya semakin

hari semakin baik.”(Wawancara: Badriyah S. Ag: 02

maret 2020)

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam membentuk akhlak siswa, dalam hasil

wawancara penulis dengan guru pembina ekstrakurikuler

banyak terdapat perkembangan pada diri siswa dari sebelum

mengikuti kegiatan sampai selesai mengikuti kegiatan yaitu

menjadikan siswa berakhlak baik seperti membuat siswa

lebih bertanggung jawab, disiplin dengan waktu, sopan dan

santun kepada teman sebaya dan orang yang lebih tua dari

mereka, jujur, rajin, dan sebagainya.

3. Yasinan

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

dalam membentuk akhlak siswa seperti yasinan setiap hari

jum‟at, dalam hasil wawancara penulis dengan guru pembina

ekstrakurikuler banyak terdapat perkembangan pada diri

siswa dari sebelum mengikuti kegiatan sampai selesai

mengikuti kegiatan yaitu menjadikan siswa berakhlak baik

seperti membuat siswa lebih bertanggung jawab, disiplin

dengan waktu, sopan dan santun kepada teman sebaya dan

orang yang lebih tua dari mereka, jujur, rajin, dan sebagainya.

kutipan hasil wawancara penulis dengan guru

pembina kegiatan:

“Allamdulillah banget mbak dengan kegiatan ini

banyak sekali perkembangan-perkembangan di diri

Page 71: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

54

siswa kami, ya yang pasti sih mereka lebih baik lagi

dari sebelum-sebelumnya karena kegiatan ini juga

didukung oleh orangtua siswa.” (Wawancara:

Badriyah S. Ag: 02 Maret 2020)

4. Hadrah/rebana

Dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti

hadrah/rebana, penulis melihat perkembangan siswa dalam

kegiatan ini yaitu mereka dipercaya untuk tampil di acara

PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), yasinan setiap hari

jum‟at, serta mengikuti perlombaan yang ada diluar sekolah.

Penulis melihat nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang

tertanam dalam diri siswa adalah berani karena sudah berani

tampil dihadapan banyak orang.

Menjadikan siswa lebih berakhlakul karimah seperti

amanah karena sudah dapat dipercaya dan bertanggung jawab.

Tawadhuk tetap rendah hati dan tidak sombong, siswa

memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga kehormatan

dirinya sendiri, menjaga nama baik group hadrah/rebana

Sekolah Menengah Pertama negeri 2 Kuala Tungkal, dan lain

sebagainya.

5. Sholawat

Dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti

sholawat, penulis melihat perkembangan siswa dalam

kegiatan ini yaitu mereka dipercaya untuk tampil di acara

PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), yasinan setiap hari

jum‟at, serta mengikuti perlombaan yang ada diluar

sekolah. Penulis melihat nilai-nilai Pendidikan Agama

Islam yang tertanam dalam diri siswa.

Kegiatan ini menjadikan siswa lebih berakhlakul

karimah seperti amanah karena sudah dapat dipercaya dan

bertanggung jawab. Tawadhuk tetap rendah hati dan tidak

Page 72: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

55

sombong, siswa memiliki rasa tanggung jawab untuk

menjaga kehormatan dirinya sendiri, menjaga nama baik

group hadrah/rebana Sekolah Menengah Pertama negeri 2

Kuala Tungkal, dan lain sebagainya.

Tidak hanya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan seperti TBTQ

(Tuntas baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI (Peringatan Hari Besar Islam),

melaksanakan yasinan, latihan hadrah/rebana, latihan sholawat seperti

yang telah penulis jelaskan diatas. Sholat berjama‟ah menjadikan siswa

lebih baik lagi, dengan kegiatan sholat berjama‟ah siswa menjadi terbiasa

melakukannya dan menjadikan siswa berakhlakul karimah.

Agar berjalannya kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala

Tungkal sesuai dengan tujuan. Pembina kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan menyiapkan sarana dan prasarana, memberikan pengarahan

dan pengertian tentang fungsi dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan yang diadakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala

Tungkal agar siswa memiliki kesadaran pentingnya mengikuti kegiatan

tersebut.

Apabila siswa sudah sadar dan tahu pentingnya pelaksanaan

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal maka minat akan

tumbuh dari siswa, setelah itu pembina kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan menawarkan beberapa kegiatan kepada siswa yang harus

mereka ikutin. Setelah siswa mempunyai minat mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan sesuai dengan bakat yang dimiliki dari

masing-masing siswa maka dari itu akan berkembang minat dan bakat

siswa serta kegiatan akan berjalan dengan lancar.

Berikut kutipan hasil wawancara penulis dengan guru pembina

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

“Menurut saya ya mbak, kalau seseorang sudah suka dan cinta

dengan sesuatu makan akan terus penasaran dan akan terus ingin

Page 73: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

56

mengetahui sesuatu tentang itu, maka sebelum ditawarkan

kegiatan ekstrakurikuler siswa diberi pengarahan dan ditawarkan

kegiatan sesuai minat dan bakat siswa masing-masing dengan

tujuan siswa akan lebih semangat, lebih tertarik dan istiqomah

dalam melakukan kegiatan tersebut.”(Wawancara: Badriyah

S.Ag: 02 maret 2020)

Perkembangan akhlak pada diri siswa adalah sebuah sistem yang

lengkap yang terdiri karakteristik akal atau tingkah laku yang embuat

seseorang menjadi istimewa. Akhlak yang berarti perilaku, budi pekerti

dan karakter yang sudah tertanam dalam jiwa manusia. Dalam kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI

(Peringatan Hari Besar Islam), yasinan, hadrah/rebana, sholawat

ditanamkan nilai akhlak kepada siswa seperti amanah, istiqomah, iffah

(menjaga diri), berani, sabar, dan tawadhu.

1. Amanah

Siswa memiliki sifat amanah dalam dirinya tentang menunaikan

kewajibannya dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

di Sekolah Menengah Negeri 2 Kuala Tungkal dan menunaikan

tugas-tugasnya serta amanah menyimpan rahasia orang lain, menjaga

kehormatan orang lain, menjaga diri sendiri, dan lain sebagainya.

Siswa lebih paham dengan tugasnya masing-masing dalam

memainkan alat-alat hadrah/rebana, membaca ayat-ayat suci Al-

Qur‟an serta dapat dipercaya untuk menampilkan yang terbaik ketika

diberi tanggung jawab untuk tampil di hadapan orang banyak.

2. Istiqomah

Menjadikan siswa di Sekolah menengah Pertama Negeri 2 Kuala

Tungkal lebih istiqomah. Istiqomah diartikan sebagai sikap teguh

pendirian dan selalu konsekuen. siswa yang memiliki rasa

keistiqomahan ini dapat dilihat dalam kesungguhan mereka belajar

dan berlatih secara terus menerus, karena pembelajaran dalam

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa

Page 74: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

57

tidak bisa hanya sekali atau dua kali pertemuan saja. Sehingga siswa

memiliki progres yang baik dan berhasil mendapatkan ilmu dari

setiap kegiatan ekstrakurikuler keagamaan.

3. Iffah (menjaga diri)

Kemudian menjadikan siswa lebih iffah (menjaga diri) seperti

memelihara kehormatan diri dari segala hal yang merendahkan,

merusak dan menjatuhkan.

4. Berani

Siwa lebih berani tampil dihadapan orang banyak seperti tampil

hadrah/rebana, sholawat saat acara PHBI (Peringatan Hari Besar

Islam).

5. Sabar

Membuat siswa lebih sabar, sabar berarti menahan diri dari segala

sesuatu yang tidak disukai karena megharap ridho Allah Swt, siswa

menjadi lebih bersabar saat harus mengulang-ulang bacaan ayat suci

Al-Qur‟an.

6. Tawadhu

Tawadhu berarti rendah hati, lawan dari sifat sombong. siswa yang

sudah berhasil mengikuti pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan juga diajarkan untuk tetap tawadhu dan mau

mengajarkan ilmunya dengan siswa yang lainnya.

dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk

akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal bisa

terwujud apabila antara kepala sekolah, guru pembina ekstrakurikuler

keagamaan dan siswa bersama-sama melaksanakan kegiatan dengan

penuh semangat, terus-menerus belajar berjalan bersama hingga

mencapai tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Dan

tertanamnya nilai-nilai religius dalam diri siswa setelah siswa mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, seperti berakhlakul karimah

(amanah, istiqomah,iffah, berani,sabar,tawadhu) dan menjadikan mereka

Page 75: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

58

melakukan kebiasaan-kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari dan

kedepannya.

Page 76: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka

sebagai bab akhir dapat diambil beberapa pemahaman dan kesimpulan yaitu

sebagai berikut:

1. Bentuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pembentukan akhlak siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sudah

baik, yaitu ada kegiatan TBTQ (Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an), PHBI

(Pelaksanaan Hari Besar Islam), yasinan setiap hari jum‟at, latihan

hadrah/rebana dua kali dalam seminggu yaitu hari rabu dan hari jum‟at,

dan Sholawat.

2. Kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pembentukan akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sedang,

yaitu waktu yang terbatas, kurangnya disiplin kehadiran yang berasal dari

dalam diri siswa, pergaulan siswa.

3. Pencapaian perkembangan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

pembentukan akhlak siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi sudah

banyak, yaitu dilihat dari keantusiasan siswa yang dinilai dari absensi

nilai ibadah, dan kebiasaan. Siswa yang telah mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan akan tertanam nilai-nilai religius dalam diri

siswa setelah siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan,

seperti berakhlakul karimah (amanah, istiqomah,iffah,

berani,sabar,tawadhu) dan menjadikan mereka melakukan kebiasaan-

kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari dan kedepannya.

B. Saran

Ada beberapa saran dan masukan penulis kepada semua pihak dalam

menulis skripsi ini di antaranya adalah sebagai berikut:

Page 77: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

60

1. Semua guru harus terus berusaha membentuk, mendidik dan membina

akhlak siswa agar menjadi lebih baik kedepannya sesuai ajaran Agama

Islam.

2. Kepada semua guru dan yang ada dalam lingkungan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat jangan

putus asa dan pantang menyerah terus bersabar dengan kasih sayang dalam

mendidik, membimbing, menasehati siswa dan lebih meluangkan

waktunya untuk mendengarkan keluhan-keluhan siswa. Dengan seperti itu

mudah-mudahan akan terciptalah siswa yang cerdas dan berakhlakul

karimah.

3. Mengingat pentingnya guru dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di Sekolah menengah Pertama

Negeri 2 Kuala Tungkal hendaknya selalu bekerjasama dengan orantua

siswa dan bekerjasama dengan instansi terkait untuk menambah

pengetahuan, dan memberikan kesempatan kepada siwa yang ada untuk

mengikuti pelatihan-pelatihan dalam kegiatan agar persoalan-persoalan

siwa dapat diatasi dengan baik.

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja

dan puji syukur kepada Allah SWT, maka akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

dengan harapan agar semua pihak dapat memberikan sumbangan dan saran-

saran demi kesempurnaan karya tulis ini sehingga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi penulis maupun bagi kita semua.

Jambi, 2020

Rifka Ramadhani

TP.161572

Page 78: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

61

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. (2014). Al-quran dan Terjemahnya.Semarang: Raja Publishing.

A. Mustofa. (2017). Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.

B.Suryosubroto,(2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka

Cipta.

Departemen Agama RI, (2006), Al-Qur`an Tajwid Dan Terjemahannya. Bandung:

PT Syaamil Cipta Media.

Departemen Agama RI, (2002). Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: CV.

Karya Insan Indonesia.

Dimyati, Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi.

Bandung: Alfabeta

Hambali, Muh, Eva Yulianti. (2018). Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap

Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik Di Kota Majapahit. Jurnal

Pedagogik. 05(02)

Hamid, Abdul. (2016). Metode Internalisasi Nilai-Nilai Akhlak Dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 17 Kota Palu.

Jurnal Pendidikan Agama Islam. 14(02)

Hasan Alwi, dkk. (2007). Kamus besar bahasa Indonesia. jakarta: Balai Pustaka

Khalid Hilmi.( 2004).Akhlak Mukmin Sejati. Bandung: Media Qolbu.

Miswar, dkk, (2016), Akhlak Tasawuf Membangun Karakter Islam. Medan:

Perdana Pubshing

Muhjidin Mawardi, dkk, (2011) Akhlak Lingkungan Panduan BerperilakuRamah

Lingkungan Deputi Komunikasi Lingkungan dan Pemberdaya Masyarakat

Kementrian Lingkungan dan meperdayaan masyarakat kementrian

Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Mukhtar. (2010). Bimbingan Skripsi Tesis dan Artikel Ilmiah. Jakarta: Gaung

Persada pers

Nata, abuddin, (2010), Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.

Ramayuli, (2014) Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia

Page 79: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

62

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:

Alfabeta

Suwito,(2004), Filsafat Pendidikan Akhlak. Yogyakarta: Belukar.

Tim Penyusun Kamus Besar Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (1989).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wiyani, Novan Ardy. (2018). Pendidikan Karakter Berbasis Total Quality

Management. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Zakiah Daradjat, (2011). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Zuhairini,dkk. (2009). Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Page 80: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

ii

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul skripsi : Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Keagamaan Dalam

Pembentukan Akhlak Siswa Di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 2 Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Provinsi Jambi

A. Wawancara

Wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif karena dapat

mengungkapkan informasi lintas waktu, yaitu berkaitan dengan masa lampau,

masa sekarang, dan masa yang akan datang. Data yang dhasilkan bersifat

terbuka, menyeluruh , dan tidak terbatas, sehingga mampu membentuk

informasi yang utuh dan menyeluruh dalam mengungkapkan penelitian

kualitatis (Ulfatin, 2014). Dalam penelitian penulis mewawancarai Kepala

Sekolah, dan Guru SMP Negeri 2 Kuala Tungkal.

1. Kepala Sekolah

a. Bagaimana kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di SMPN 2 Kuala

Tungkal?

b. Apa saja kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan

akhlak siswa di SMPN 2 Kuala Tungkal?

c. Kapan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?

d. Apa kendala guru dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan?

e. Bagaimana kerjasama guru di sekolah dan orang tua?

f. Bagaimana pengalaman guru dalam melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa?

2. Guru

a. Bagaimana bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan di sekolah?

b. Bagaimana pengalaman bapak/ibu dalam melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam membentuk akhlak siswa di

sekolah?

Page 81: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

iii

c. Bagaimana efektivitas kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam

membentuk akhlak siswa di sekolah?

d. Apa saja kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa di

sekolah?

e. Apakah kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini direspon baik oleh

semua siswa?

f. Apabila masih ada siswa yang tidak meresponnya dengan baik, apa

yang dilakukan pihak guru?

g. Bagaimana cara memotivasi siswa agar mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler kegamaan?

h. Bagaimana pencapaian perkembangan akhlak siswa dalam

melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini dari sebelum

sampai sesudah mengikutinya?

i. Apa saja upaya guru dalam membentuk akhlak siswa khususnya

dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tersebut?

j. Bagaimana perhatian orang tua pada kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan dalam pembentukan akhlak siswa?

k. Sanksi apa yang diberikan kepada siswa yang tidak mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler keagamaan?

l. Bagaimana antusias siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut?

B. Observasi

Instrumen observasi digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai

pelengkap dari wawancaea yang telah dilakukan. Observasi dalam penelitian

kualitatif digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung objek

penelitian, sehingga peneliti mampu mencatat dan menghimpun data yabg

diperlukan untuk mengungkap penelitian yang dilakukan. Observasi dalam

penelitian ini peneliti harus memahami terlebih dahulu variasi pengamatan

dan peran-peran yang dilakukan peneliti (Ulfatin, 2014). Berikut ini observasi

yang mau dilakukan oleh peneliti:

1. Pengalaman guru

Page 82: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

iv

2. Kondisi sekolah

3. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

4. Mengamati akhlak siswa

5. Mengamati tingkah laku siswa

6. Kerjasama antara sekolah dan orangtua

7. Mengamati bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler keagamaan

8. Mengamati sarana dan prasarana

C. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai

penyempurnaan dari data wawancara dan observasi yang telah dilakukan.

Dokumentasi dalam penelitian kualitatif dapat berupa tulisan, gambar, atau

karya monumental dari obyek yang diteliti (Ulfatin, 2014). Berikut ini

dokumentasi yang akan dilakukan peneliti:

1. Sejarah/historis berdirinya sekolah

2. Keadaan geografis sekolah

3. Struktur organisasi sekolah

4. Keadaan siswa

5. Keadaan guru

6. Keadaan sarana dan prasarana

Page 83: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

v

DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Wawancara bersama Bapak Kepala Sekolah dan Guru Pendidikan

Agama Islam

Gambar 2.1 wawancara guru PAI Gambar 3.1 wawancara bapak TU

Gambar 4.1 yasinan rutin Gambar 4.2 ceramah salah satu siswa

dalam acara yasinan

Page 84: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

vi

Gambar 4.3 Ceramah ustadz Gambar 4.4 siswa bersholawat

dengan diiringi hadroh/ rebana

Gambar 4.5 Tuntas Baca Tulis Al-Qur‟an (TBTQ)

Page 85: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Rifka Ramadhani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat tgl Lahir : Pangean, 13 Januari 1998

Alamat : Jl. Bahagia Lrg. Sederhana

Kab. Tanjung Jabung Barat

Kec. Tungkal Ilir

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 082368890698

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

Pendidikan Formal

1. TK Handayani Kuala Enok (Riau) : 2004

2. SDN 2/V Kuala Tungkal : 2010

3. SMPN 2 Kuala Tungkal : 2013

4. SMAN 1 Kuala Tungkal : 2016

5. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi : 2020

Pengalaman Organisasi

1. Gerakan Pramuka 2014

2. PMII UIN STS JAMBI Tahun 2017

3. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) 2017-2019

Motto Hidup : “ Usaha, Doa dan Tawakal”

Jambi, 2020

Penulis

RIFKA RAMADHANI

TP. 161572

Page 86: PELAKSANAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN …

viii