Upload
buithien
View
237
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMAHAMAN PENGURUS KOPERASI TENTANG STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi
Oleh :
FAHMI FAKHRUDDIN
NIM : 2014341060
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2016
1
1
THE COMPREHENSION OF COOPERATIVE MANAGEMENT
REGARDING ACCOUNTING STANDARDS ENTITIES
WITHOUT PUBLIC ACCOUNTABILITY
FAHMI FAKHRUDDINSTIE Perbanas Surabaya
Email: [email protected]
ABSTRACT
The development within cooperatives in Indonesia has great potential observedthrough the number of cooperatives that keeps increasing each year. Cooperatives have vitalrole within national economy matters. However, this development is constrained with the
entity without public accountability. The implementation of SAK ETAP is expected to helpcooperatives in decision-making to reach their objectives. This research is intended to findthe comprehension of cooperative management regarding acconting standards etities withoutpublic accountability. This research uses qualitative approach. The data that are used in thisresearch consist of primary data; that is obtained from interviews, and secondary data, that isobtained through financial statements. The object of this research is the cooperatives inSidoarjo. The research finds that the administrators are lack of comprehension about SAKETAP. There is only one cooperative that happens to apply SAK ETAP in its financialstatements. Nevertheless, the administrators who happen to understand SAK ETAP are thosewho are in charge of financial statements only, while the others convey, they do not happento know about SAK ETAP.
Keywords : comprehension, cooperatives, SAK ETAP
PENDAHULUAN
Perekonomian Indonesia telah dijelaskandan diatur dalam Undang-Undang Dasar1945 Pasal 33 ayat 1 yang menyatakan
ian disusun sebagaiusaha bersama berdasar atas asas
-UndangNomor 25 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1mendefinisikan bahwa perekonomian yangdimaksud adalah koperasi, dengan definisiyaitu:
yang beranggotakan orang-seorangatau badan hokum koperasi denganmelandaskan kegiatannya berdasarkanprinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
Kehadiran koperasi ditengah-tengahmasyarakat Indonesia diharapkan mampumenciptakan kesejahteraan dankemakmuran rakyat serta ikutberkontribusi dalam menciptakankehidupan demokrasi ekonomi yangmempunyai ciri-ciri demokratis,kekeluargaan, dan keterbukaan. Koperasijuga dipandang sebagai alat untukmembangun sistem perekonomiannasional. Hal itu sesuai dengan tujuankoperasi yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 3,yaitu:
2
"Koperasi bertujuan memajukankesejahteraan anggota pada khususnya danmasyarakat pada umumnya serta ikutmembangun tatanan perekonomiannasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmurberlandaskan Pancasila dan Undang-
Tabel 1Rekapitulasi Data Koperasi
Berlandaskan tabel 1.1, jumlahkoperasi di Indonesia pada tahun 2015meningkat sejumlah 2.647 unit dari tahunsebelumnya, dan koperasi aktif meningkatsejumlah 2.974. Jumlah anggota koperasidi seluruh Indonesia pada tahun 2015meningkat sejumlah 1.339.207 orang daritahun sebelumnya. Koperasi di Indonesiamemiliki kemampuan untuk berkembangke arah yang lebih baik untuk menjadiusaha yang tangguh sehingga mampumemperluas usahanya dan memperluaslapangan pekerjaan. Selain itu, Sisa HasilUsaha koperasi di Indonesia jugamengalami peningkatan yang signifikandari tahun ke tahun. Peningkatan jumlahunit koperasi di Indonesia telahmenandakan adanya perkembanganekonomi yang produktif sehingga mampumemberikan sumbangan yang positifdalam menanggulangi masalah ekonomidan mendukung perkembangan ekonominegara.
Perkembangan koperasi memilikipotensi besar di Indonesia, tetapi masihterkendala dengan kurang informasi sertapemahaman tentang akuntansi. Jati et al(2004) menyatakan bahwa mayoritaskoperasi dan UMKM hanya melakukanpencatatan tentang jumlah dana yang
diterima dan biaya yang dikeluarkan,keluar masuknya barang dan jumlah utangatau piutang yang dimilik. Sehingga masihbanyak koperasi yang belum mampumemberikan informasi akuntansi sesuaistandar yang berlaku. Koperasi termasukentitas yang mengalami kendala tentangpenyusunan laporan keuangan terkaitdengan akuntabiltas publik suatu entitasbisnis.
SAK ETAP digunakan sebagai acuanyang lebih sederhana dan meringankanbagi masyarakat luas untuk menyusunlaporan keuangan yang dapat diterimasecara umum. Laporan keuangan koperasiyang baik seharusnya mampu menyajikaninformasi mengenai kondisi, kinerja danperubahan posisi keuangan koperasi yangberguna untuk pengambilan keputusanstrategis dalam upaya pengembangankoperasi (Edningsari Dewi, 2015).Koperasi dalam penyajian, pengungkapan,dan unsur-unsur laporan keuangankoperasi harus sesuai dengan SAK ETAP.
Peraturan penerapan SAK ETAP bagikoperasi telah dijelaskan pada PeraturanMenteri Negara Koperasi dan UMKMRepublik Indonesia Nomor:04/Per/M.KUKM/VII/2012 tentangDSAK, IAI pada tanggal 8 April 2011
TahunKoperasi (unit) Jumlah
anggota(orang)
Jumlahkaryawan(orang)
SHU(Rp juta)Jumlah Aktif
2015 212.135 150.223 37.783.160 537.234 17.320.663,92
2014 209.488 147.249 36.443.953 530.830 14.898.647,12
2013 203.701 143.117 35.258.176 438.541 8.110.179,69
3
telah menerbitkan Pernyataan PencabutanStandar Akuntansi Keuangan 8 ataspencabutan PSAK 27 mengenai AkuntansiKoperasi. Hal ini juga sesuai dengan suratedaran Deputi Kelembagaan Koperasi danUKM RI Nomor: 200/SE/Dept.1/XII/2011tanggal 20 Desember 2011 sehubungandengan diberlakukannya IFRS diIndonesia, maka entitas bisnis tanpaakuntabilitas publik, seperti Koperasi danUMKM, dalam penyusunan danpenyajian laporan keuangannya mengacupada SAK ETAP, yaitu : (1) Diperuntukanbagi entitas tanpa akuntabilitas publiksignifikan, (2) Pengaturannya lebihsederhana, mengatur transakasi umumyang tidak komplek, (3) Perbedaan denganPSAK No.27/1998 tidak ada kewajibankoperasi menyusun dan menyajikanLaporan Promosi Ekonomi Anggota(LPEA), (4) Laporan keuangan denganETAP, yaitu Neraca, Perhitungan HasilUsaha, Laporan Arus Kas, LaporanPerubahan Ekuitas, dan Catatan ataslaporan keuangan.
Setiap koperasi memiliki tujuan yangtercantum dalam Anggaran Dasar koperasidimana tujuan tersebut dirumuskanberdasarkan kepentingan dan kebutuhananggotanya dan sesuai dengan bidangusaha koperasi. Tujuan yang tercantumdalam Anggaran Dasar koperasi kemudiandijabarkan dalam tujuan-tujuan jangkapendek (1 tahun). Tujuan-tujuan tersebuttidak dapat terwujud apabila tidak terdapatsumber informasi yang dapat sebagaiacuan dalam pengambilan keputusan.Sumber informasi yang dapat dipahami,relevan, dan materialitas yang dapatmendukung kegiatan koperasi adalahlaporan keuangan. Laporan keuanganmemuat transaksi-transaksi yang terjadi dikoperasi tersebut selama periode tertentu.
Hal yang perlu diperhatikan sebelumpenerapan SAK ETAP digunakan sebagaiacuan dalam penyusunan laporankeuangan koperasi adalah adanyapemahaman yang baik terkait SAK ETAPterlebih dahulu. Pengurus koperasi
khususnya bagian akuntansi memilikiperan yang besar dalam penyusunanlaporan keuangan koperasi. Ajzen (2002)menyatakan bahwa manusia berperilakusecara sadar dan mempertimbangkansegala informasi yang telah tersedia.Informasi tersebut dapat berupapengetahuan yang didapat dari pendidikanformal yang telah ditempuh.
Terdapat alasan pemilihan lokasipenelitian di Kabupaten Sidoarjo karenaperkembangan koperasi dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Pada akhirtahun 2015, jumlah koperasi di KabupatenSidoarjo sejumlah 1.337 unit meningkatdari tahun 2014 sejumlah 1.321. Jumlahmodal koperasi pada tahun 2015meningkat dibanding tahun 2014 dariRp. 651.355.397.000,00 menjadi Rp.734.165.876.000,00.
Secara umum, Kabupaten Sidoarjomemiliki koperasi yang tangguh.Berlandaskan data koperasi KabupatenSidoarjo tahun 2016, jumlah koperasi aktifsejumlah 1.104 unit dengan jumlahkoperasi sehat 1.001 unit. Penilaiankesehatan KSP/USP koperasi meliputipenilaian terhadap beberapa aspek yaitupemodalan, kualitas aktiva produktif,manajemen, efisiensi, likuiditas,kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi.
Koperasi di Kabupaten Sidoarjomendapatkan prestasi dengan menerimaSatyalancana Wirakarya pada tahun 2014.Penghargaan tersebut diberikan karenatelah berjasa dalam memberikan dharmabaktinya yang besar kepada bangsa dannegara Indonesia dalam bidang koperasidan UKM. Penghargaan yang diraihtersebut menunjukkan bahwa peranPemerintah Daerah Sidoarjo terhadappembangunan masyarakat, bangsa dannegara, bukan hanya melalui bidangindustri, tetapi juga di bidangpembangunan sosial, dan ekonomimasyarakat melalui bidang koperasiUMKM. Selain itu, koperasi di KabupatenSidoarjo juga mendapat prestasi Bhakti
4
Koperasi dan UKM pada tahun 2013.Penghargaan tersebut diberikan karenapada akhir tahun 2012 pertumbuhanekonomi Kabupaten Sidoarjo mencapaiangka 7,08%. Hal ini, tidak lepas dariperan nyata koperasi sejumlah 1.316 unityang berada diseluruh kecamatan,desa/kelurahan di Kabupaten Sidoarjo,serta UKM sejumlah 171.600 yang telahberkembang diseluruh pelosok wilayahKabupaten Sidoarjo. Sebagai catatan, padatahun 2011 Pemerintah KabupatenSidoarjo pernah mendapat penghargaanTingkat Nasional sebagai Kabupatenpenggerak koperasi.
Penelitian ini dimaksudkan untukmengetahui tentang bagaimanapemahaman pengurus koperasi tentangStandar Akuntansi Keuangan EntitasTanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)di Kabupaten Sidoarjo.
LANDASAN TEORI
Theory of Planned Behavior
Ajzen (2002) Theory of PlannedBehavior, seseorang dapat bertindakberdasarkan niat (intention) hanya ketikaindividu tersebut memiliki kontrolterhadap perilakunya. Teori ini tidakhanya menekankan pada rasionalitas daritingkah laku manusia, tetapi jugakeyakinan bahwa tingkah laku seseorangberada di bawah kontrol kesadaranindividu tersebut (Ajzen, 2005). Theory ofPlanned Behavior, Ajzen (2005)menambahkan variabel yang belum adadalam TRA, yaitu kontrol perilaku yangdirasakan (perceived behavioral control).Variabel ini ditambahkan sebagai upayamemahami keterbatasan individu dalammelakukan perilaku tertentu.
Teori ini menyebutkan bahwa intensiadalah fungsi dari tiga determinan dasar,yaitu:1. Sikap merupakan bagian dari intensi
perilaku yang berhubungan denganhasil yang diharapkan, dapat beruparespon positif atau negatif. Seseorang
dalam berperilaku memiliki banyakkeyakinan, tetapi hanya sedikit yangdapat diperoleh pada waktu tertentu.
2. Norma subjektif merupakan tekanansosial yang dirasakan mempengaruhikeyakinan seseorang untuk terlibatatau tidak terlibat dalam perilaku.Seseorang cenderung akantermotivasi untuk melakukan perilakutersebut apabila orang lainmendukungnya.
3. Kemampuan mengontrol perilakumerupakan keyakinan memudahkanatau menghalangi dalam melakukanperilaku tersebut. Keyakinan tersebutdiperoleh dari pengetahuan,keterampilan, maupun pengalaman.Pengalaman yang dimaksud adalahpengalaman dalam melakukanperilaku yang sama sebelumnya ataudiperoleh karena melihat orang lain.
PemahamanMenurut kamus besar Bahasa Indonesiapaham memiliki arti pandangan ataupandai dan mengerti benar, sedangkanpemahaman adalah proses, cara, perbuatanmemahami atau memahamkan(Depdiknas, 2008). Menurut Purwanto(2007), pemahaman merupakan tahapkemampuan yang mengharuskan seseoragdalam memahami arti, konsep, situasi danfakta yang diketahuinya. Dalam hal ini,individu tersebut tidak hanya hafal secaralisan, namun mendalami konsep darikeadaan atau fakta yang ditanyakan.
Pemahaman dapat dibagi ke dalam 3kelompok, antara lain:1. Tingkat pertama adalah terjemahan.
Diawali dengan mengartikan ataumenerjemahkan suatu hal secara tepatdan cermat.
2. Tingkat kedua adalah penafsiran.Menjelaskan atau menerangkansesuatu yang diketahui,menghubungkan bagian-bagiandengan bagian selanjutnya, ataumenghubungkan bagian dengansituasi tertentu.
5
3. Tingkat ketiga adalah ekstrapolasi.Kepandaian individu dalammemperkirakan arah atau melihatdibalik yang tertulis, serta dapatmemprediksi sesuai dengan definisiatau kondisi tertentu.
KoperasiBerdasarkan Undang-Undang Nomor 25Tahun 1992 pasal 1 ayat 1, menjelaskan
yang beranggotakan orang-seorang ataubadan hukum koperasi denganmelandaskan kegiatannya berdasarkanprinsip koperasi sekaligus sebagai gerakanekonomi rakyat yang berdasar atas asas
Undang-Undang Nomor 25 Tahun
bertujuan memajukan kesejahteraananggota pada khususnya dan masyarakatpada umumnya serta ikut membanguntatanan perekonomian nasional dalamrangka mewujudkan masyarakat yangmaju, adil dan makmur berlandaskanPancasila dan Undang-Undang Dasar
kesimpulan bahwa baik koperasi karyawanatau koperasi yang lain memiliki tujuanyang sama yaitu untuk meningkatkankesejahteraan para anggotanya.Kepentingan anggota koperasi menjadiprioritas koperasi.
SAK ETAPMenurut SAK ETAP (2013:1), StandarAkuntansi Keuangan untuk Entitas TanpaAkuntabilitas Publik (SAK ETAP)diartikan untuk dipakai entitas tanpaakuntabilitas publik. Entitas tanpaakuntabilitas publik adalah entitas yang:tidak memiliki akuntabilitas publiksignifikan; dan menerbitkan laporankeuangan untuk tujuan umum (generalpurpose financial statement) bagipengguna eksternal. Contoh penggunaeksternal adalah pengusaha yang tidakterlibat langsung dalam pengelolaan usaha,kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
Entitas memiliki akuntabilitas publiksignifikan jika:a. Entitas telah mengajukan pernyataan
pendaftaran, atau dalam prosespengajuan pernyataan pendaftaran,pada otoritas pasar modal atauregulator lain untuk tujuan penerbitanefek di pasar modal; atau
b. Entitas menguasai aset dalamkapasitas sebagai fidusia untuksekelompok besar masyarakat, sepertibank, entitas asuransi, pialang danatau pedagang efek, dana pensiun,reksa dana dan bank investasi.
SAK ETAP (2013:3), mengemukakantujuan laporan keuangan adalahmempersiapkan informasi posisikeuangan, kinerja keuangan dan laporanarus kas suatu entitas yang bermanfaatbagi sejumlah besar pemakai dalampengambilan keputusan ekonomi olehsiapapun yang tidak dalam posisi dapatmeminta laporan keuangan khusus untukmencukupi kepentingan informasi tertentu.
SAK ETAP (2013:3-5), menerangkankeistimewaan kualitatif informasi dalamlaporan keuangan berdasarkan SAKETAP: dapat dipahami, relevan,materialitas, keandalan, substansimengungguli bentuk, pertimbangan sehat,kelengkapan, dapat dibandingkan, tepatwaktu, dan keseimbangan antara biaya danmanfaat.
SAK ETAP (2013:11), menjabarkanpenyajian wajar dari laporan keuanganyang menaati persyaratan, dan pengertianlaporan keuangan yang lengkap, sebagaiberikut:a. Penyajian Wajar
Laporan keuangan menyajikan secarawajar posisi keuangan, kinerjakeuangan dan arus kas suatu entitas.Penyajian wajar mensyaratkanpenyajian jujur atas pengaruhtransaksi, peristiwa dan kondisi lainyang sesuai dengan definisi dankriteria pengakuan aset, kewajiban,penghasilan dan beban.
6
b. Kepatuhan Terhadap SAK ETAPEntitas yang laporan keuangannyamematuhi SAK ETAP harus membuatpernyataan eksplisit dan secara penuh(explicit and unreserved statement)atas kepatuhan tersebut dalam catatanatas laporan keuangan.
c. Kelangsungan usahaPada saat menyusun laporan keuangan,manajemen entitas yang menggunakanSAK ETAP membuat penilaian ataskemampuan entitas melanjutkankelangsungan usahanya.
d. Frekuensi PelaporanEntitas menyajikan secara lengkaplaporan keuangan, termasuk infromasikomparatif minimum satu tahun sekali
e. Penyajian yang KonsistenPenyajian dan klasifikasi pos-posdalam laporan keuangan antar periodeharus konsisten kecuali jika terjadiperubahan yang signifikan atas sifatoperasi entitas atau perubahanpenyajian atau pengklasifikasianbertujuan menghasilkan penyajianlebih baik sesuai kriteria pemilihan danpenerapan kebijakan akuntansi.
f. Informasi KomparatifInformasi harus diungkapkan secarakomparatif dengan periodesebelumnya kecuali dinyatakan lainoleh SAK ETAP (termasuk informasidalam laporan keuangan dan catatanatas laporan keuangan.
g. Materialitas dan AgregasiPos-pos yang material disajikan secaraterpisah dalam laporan keuangansedangkan yang tidak materialdigabungkan dengan jumlah yangmemiliki sifat atau fungsi yang sejenis.
h. Laporan Keuangan LengkapLaporan keuangan entitas meliputi :a. Neracab. Laporan laba rugic. Laporan perubahan ekuitas yang
juga menunjukan:(i) Seluruh perubahan dalam
ekuitas, atau
(ii) Perubahan ekuitas selainperubahan yang timbul daritransaksi dengan pengusahadalam kapasitasnya sebagaipengusaha;
d. Laporan arus kase. Catatan atas laporan keuangan yang
berisi ringkasan kebijakan akuntansiyang signifikan dan informasipenjelasan lainnya.
i. Identifikasi Laporan KeuanganEntitas harus mengidentifikasi secarajelas setiap komponen laporankeuangan termasuk catatan ataslaporan keuangan. Jika laporankeuangan merupakan komponen darilaporan lain, maka laporan keuanganharus dibedakan dari informasi laindalam laporan tersebut.
Kerangka pemikiran yang mendasarkipenelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 1Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber DataPenelitian ini menggunakan pendekatankualitatif. Menurut Moleong (2005),mendefinisikan pendekatan kualitatif
memahami fenomena tentang apa yangdialami oleh subjek penelitian misalnyaperilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.Data yang digunakan yaitu data primerdan sekunder.
PemahamanAkuntansi
Laporan KeuanganKoperasi
Laporan KeuanganKoperasi berdasarkan
SAK ETAP
7
Metode Pengumpulan DataData primer yang diperoleh dariwawancara langsung dengan parainforman, sedangkan data sekunderdiperoleh dari laporan keuangan yangdimiliki oleh koperasi.
Batasan PenelitianBatasan penelitian dalam penelitian ini,antara lain:1. Koperasi yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Koperasi PegawaiRepublik Indonesia Delta Makmur,Koperasi Sakinah, dan Koperasi CitraDelta Sidoarjo;
2. Fokus penelitian ini mengenaipemahaman pengurus koperasitentang Standar Akuntansi KeuanganTanpa Akuntabilitas Publik (SAKETAP). Lokasi penelitian inidilakukan pada koperasi yang beradadi Kabupaten Sidoarjo.
Unit AnalisisMenurut Robert K. Yin unit analisis dibagimenjadi dua, yaitu perorangan danorganisasi (Robert K. Yin, 2002:30). Unitanalisis perorangan dalam penelitian iniyaitu pengurus koperasi, sedangkan yangmenjadi unit analisis organisasi yaitukoperasi.
Teknik AnalisisTeknik analisis data dalam penelitian inidilakukan dengan pendekatan metodestudi kasus (case study) yaitu dengan cara:1. Langkah pertama, yaitu mencari
lokasi penelitian. Penentuan lokasipenelitian dilakukan dengan caramencari informasi mengenai koperasi.
2. Langkah kedua, yaitu mencari syaratuntuk melakukan penelitian. Hal initerkait dengan surat yang harusdibawa saat penelitian.
3. Langkah ketiga, yaitu menyiapkanperlengkapan yang dibutuhkan untukmendukung penelitian. Perlengkapantersebut antara lain handphone(sebagai alat merekam dan memotret)dan alat tulis.
4. Langkah keempat, yaitu studilapangan dan studi literatur. Studilapangan dengan melakukanobservasi dan wawancara, sedangkanstudi literatur dilakukan untukmemahami konsep dan teori yangsesuai dengan fokus penelitian ini.Studi literatur dapat diperoleh daribuku dan jurnal.
5. Pengumpulan data dengan melakukanwawancara kepada penguruskoperasi, serta didukung dengandokumen-dokumen koperasi terkaitfokus penelitian ini seperti: laporankeuangan koperasi.
6. Melakukan interpretasi data dari hasilwawancara serta menarik kesimpulan.
HASIL ANALISIS DANPEMBAHASAN
Peran koperasi di Kabupaten Sidoarjoyang paling dominan yaitu untukmendukung perekonomian masyarakatdengan menyediakan bantuan permodalanbagi anggota koperasi untukmengembangkan usahanya dan mencukupikebutuhan hidup. Pemerintah KabupatenSidoarjo sangat peduli tehadapperkembangan koperasi dan UMKM,bahkan berkomitmen untuk menjadikankoperasi sebagai soko guru perekonomiandi Kabupaten Sidoarjo.
Secara umum, Kabupaten Sidoarjomemiliki koperasi yang kuat dengankeanggotaan yang cukup besar.Berdasarkan rekapitulasi data koperasiKabupaten Sidoarjo tahun 2015, koperasidi Kabupaten Sidoarjo terdiri dari 31kelompok koperasi berdasarkan usahayang dikelola, jumlah keseluruhan unitkoperasi yang aktif yaitu sebesar 1.104unit koperasi dengan jumlah tenaga kerjasebesar 1.668 orang, sedangkan jumlahanggota koperasi mencapai 219.086 orang.
Lima koperasi yang menjadi objekpenelitian ini terdiri dari berbagaikelompok anggota koperasi, yaitu:1. Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI) Delta Makmur, karena
8
beranggotakan koperasi PegawaiNegeri Sipil (PNS), termasuk dalamkoperasi yang cukup besar dankoperasi sehat di Kabupaten Sidoarjo.
2. Koperasi Citra Delta, karenaberanggotakan pegawai telkom, dantermasuk koperasi yang cukup besar.
3. Koperasi Wanita (KOPWAN) AsSakinah, karena beranggotakan yangtergabung dalam organisasi Aisyiyah.
4. Koperasi Wanita (KOPWAN) Melati,karena beranggotakan ibu-ibu darisatu Rukun Warga (RW) dan koperasitersebut belum cukup besar dan lamaberdiri.
5. Koperasi Wanita (KOPWAN)Srikandi Makmur, karenaberanggotakan ibu-ibu dari satuRukun Warga (RW) dan koperasitersebut belum cukup besar dan lamaberdiri.
Namun, pada saat penelitian berlangsunghanya empat koperasi yang bersediamenjadi objek penelitian, KOPWANSrikandi Makmur tidak bersedia.
Pemahaman yang dimiliki oleh parainforman mengenai laporan keuanganberagam, namun secara garis besarmemiliki kesamaan. Kesamaan tersebutyaitu keempat informan menjelaskanbahwa laporan keuangan koperasimerupakan hal penting dalam kegiatankoperasi yaitu sebagai alat/buktipertanggungjawaban pengurus kepadapara anggotanya. Mengingat kedudukantertinggi dalam struktur organisasikoperasi yaitu anggota koperasi,merupakan hal wajar apabila pengurusmenggunakan laporan keuangan koperasisebagai alat pertanggungjawaban kepadapara anggotanya. Selain itu, penjelasanyang disampaikan oleh keempat informanmengenai laporan keuangan sesuai dengantujuan laporan keuangan berdasarkan SAKETAP (2013:3) bahwa menyiapkaninformasi posisi keuangan, kinerjakeuangan suatu entitas yang bermanfaatbagi pengguna dalam pengambilankeputusan.
Laporan keuangan merupakan halyang penting bagi koperasi untukpertanggungjawaban kepada para anggota,hendaknya laporan keuangan yang disusundan disajikan berdasarkan standarakuntansi yang berlaku. Tiga dari empatinforman mampu menjelaskan mengenaistandar akuntansi secara langsung danjelas. Secara garis besar, penjelasankeempat informan yaitu sebagai pedomandalam menyusun laporan keuangan.Peneliti terkejut mendengar penjelasandari Ibu Nenny, beliau menjelaskan bahwa
sebagai pedoman seseorang. Satuinforman yaitu Ibu Nurmala belummengetahui standar akuntansi, namunbeliau mencoba menjelaskan berdasarkanpenalarannya bahwa standar yangdigunakan untuk membuat laporankeuangan.
Standar akuntansi merupakan halyang sangat penting diketahui olehseorang akuntan, karena standar tersebutmerupakan acuan atau pedoman dalampenyusunan dan penyajian laporankeuangan suatu entitas yang dibuat olehlembaga berwenang. Laporan keuanganyang disusun berdasarkan standarakuntansi, maka laporan keuangan tersebutdapat dipahami, relevan, materialitas,keandalan, dan tepat waktu. Sehinggapengguna laporan keuangan dapatmemahami dan menggunakan laporankeuangan tersebut untuk pengambilankeputusan.
Jenis standar akuntansi yang ada diIndonesia bermacam-macam, antara lain:Standar Akuntansi Keuangan (SAK),Standar Akuntansi Keuangan Syariah(SAK Syariah), Standar AkuntansiPemerintah (SAP), dan Standar AkuntansiKeuangan Entitas Tanpa AkuntabilitasPublik (SAK ETAP). Penggunaan standarakuntansi tersebut harus berdasarkan jenisentitasnya. Standar akuntansi yangdisediakan entitas seperti koperasi yaituSAK ETAP, karena koperasi termasukentitas yang tidak termasuk dalam entitas
9
yang memiliki akuntabilitas publiksignifikan.
Informan mengetahui adanya SAKETAP dari berbagai cara, antara lain:internet dan pelatihan yang diberikan olehdinas koperasi. Pada kenyataannya,keberadaan SAK ETAP hanya diketahuioleh pengurus koperasi yang memilikitanggungjawab serta memiliki peranmenyusun laporan keuangan, sedangkanpengurus koperasi yang lain tidakmengetahuinya. Ibu Nurmala selaku ketuadari KOPWAN Melati tidak dapatmenjelaskan mengenai SAK ETAP.
Penjelasan yang diberikan parainforman terdapat perbedaan mengenaiapakah koperasi perlu menerapkan SAKETAP dalam penyusunan laporankeuangan. Tiga dari empat informanberpendapat bahwa koperasi perlumenerapkan SAK ETAP, karena koperasitermasuk entitas yang tidak memilikiakuntabilitas publik signifikan. Ibu Nennymerupakan informan yang mengetahuiadanya SAK ETAP berpendapat bahwakoperasi belum perlu menerapkan SAKETAP. Sedangkan, Ibu Nurmala yangmengetahui adanya SAK ETAP daripenjelasan peneliti berpendapat bahwakoperasi perlu menerapkan SAK ETAPuntuk menyusun laporan keuangan.
Selain itu, hanya dua informan yaituBapak Rizal (selaku bagian akuntansiKPRI Delta Makmur), dan Ibu Sumiyati(selaku bagian keuangan Koperasi CitraDelta) yang telah menerapkan SAK ETAPdalam penyusunan laporan keuangankoperasi. Ibu Nenny berpendapat bahwakoperasinya belum perlu menerapkanSAK ETAP dalam penyusunan laporankeuangan koperasi, dikarenakan paraanggota merasa bingung saat melihatlaporan keuangan berdasarkan SAKETAP. Sedangkan, Ibu Nurmala tidakmengetahui apakah koperasinya telahmenerapkan SAK ETAP padakoperasinya. Hal tersebut menunjukkanbahwa informan yang telah mengetahuiadanya SAK ETAP, belum tentu
menerapkannya pada penyusunan laporankeuangan koperasi.
Kedua informan yang telahmenerapkan SAK ETAP pada koperasimenjelaskan bahwa pengurus koperasimengalami kesusahan dalam menerapkanSAK ETAP dalam penyusunan laporankeuangan, namum lebih mudah diterpkandaripada SAK. Hal ini bertolak belakangdengan tujuan DSAK menyusun SAKETAP yaitu: untuk memberikankemudahan bagi entitas tanpa akuntabilitaspublik dalam menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan lengkap menurutSAK ETAP (2013:12) meliputi: neraca,laporan laba rugi, laporan perubahanekuitas, laporan arus kas, dan catatan ataslaporan keuangan. KPRI Delta Makmurmenyajikan secara lengkap laporankeuangan sesuai dengan SAK ETAP yaitumeliputi: neraca, perhitungan hasil usaha,laporan perubahan ekuitas, laporan aruskas, dan catatan atas laporan keuangan.Pada Koperasi Citra Delta menyajikanlaporan keuangan sesuai dengan SAKETAP antara lain: neraca, perhtungan hasilusaha laporan arus kas, catatan ataslaporan keuangan, dan untuk laporanperubahan ekuitas tidak ada. PadaKOPWAN As Sakinah menyajikanlaporan keuangan antara lain : neraca, danperhitungan hasil usaha, sedangkan untuklaporan perubahan ekuitas, laporan aruskas, dan catatan atas laporan keuangankoperasi tersebut tidak ada, dikarenakankoperasi tersebut tidak menerapkan SAKETAP dalam laporan keuangannyasehingga. Selanjutnya, KOPWAN Melatimenyajikan laporan keuangan antara lain:neraca dan laporan hasil usaha, sedangkanuntuk laporan perubahan ekuitas, laporanarus kas, dan catatan atas laporankeuangan tidak disajikan, karena kurangmemahami mengenai SAK ETAP dalamlaporan keuangan.
Penjelasan yang diberikan oleh parainforman mengenai frekuensi pelaporanyang dilakukan beragam. Namun, terdapatkesamaan yaitu keempat koperasi
10
melakukan pelaporan pada akhir tahunyang biasa disebut dengan Rapat AnggotaTahunan (RAT). Hal tersebut telah sesuaidengan SAK ETAP, dimana telah diaturbahwa entitas menyajikan secara lengkaplaporan keuangan minimal satu tahunsekali.
Ketiga informan yaitu Bapak Rizal,Ibu Sumiyati, dan Ibu Nenny dapatmenjelaskan mengenai perlakuanakuntansi pendapatan yang dilakukan padakoperasinya dengan sangat baik.Penjelasan yang diberikan oleh ketigainforman tersebut telah sesuai denganSAK ETAP. Sedangkan, Ibu Nurmalabelum mampu menjelaskan dengan baikmengenai perlakuan akuntansi pendapatanpada KOPWAN Melati.
(a) PengakuanKoperasi mengakui pada tanggaldisaat para anggota yang meminjamsejumlah uang membayar angsuransetiap bulannya dan diakui dalamlaporan laba rugi.
(b) PengukuranPendapatan jasa pinjaman uangdiukur dengan nilai wajar ataspembayaran yang berdasarkan tingkatjasa pinjaman.
(c) PencatatanKasir menjurnal atas transaksipembayaran angsuran pinjamansebesar Rp 1.000.000. Jurnal atastransaksi tersebut:
(D) Kas Rp 1.000.000
(K) Piutang Dagang Rp 990.000
Simpanan Manasuka Rp 2.000
Pend Jasa Pinjaman Rp 8.000
Penjelasan yang diberikan oleh ketigainforman, antara lain: Bapak Rizal, IbuSumiyati, dan Ibu Nenny mengenaiperlakuan akuntansi aset tetap cukup baik.Perlakuan akuntansi aset tetap yangdilakukan oleh ketiga informan telah
sesuai dengan SAK ETAP. Sedangkan,Ibu Nurmala berusaha memberikanpenjelasan berdasarkan penalarannya.
(a) PengakuanKoperasi mengakui pada tanggaldisaat aset tersebut dikirim dandilunasi oleh koperasi serta diakuidalam neraca.
(b) PengukuranAset diukur berdasarkan hargaperolehan aset tersebut.
(c) PencatatanBagian akuntansi menjurnal atastransaksi pembelian komputer sebesarRp 5.000.000 dan biaya instalasi Rp200.000. Jurnal atas transaksitersebut:
(D) Inventaris Rp 5.200.000
(K) Kas Rp 5.200.000
Selain perlakuan akuntansi aset tetap,ketiga informan juga menjelaskanmengenai akumulasi penyusutan asettetap. Penjelasan Bapak Rizal bahwaakumulasi penyusutan aset tetapmenggunakan metode saldo menurun danpenjelasan Ibu Nenny bahwa akumulasipenyusutan aset tetap menggunakanmetode jumlah angka tahun. Hal tersebutkurang cocok digunakan di koperasi,karena koperasi tidak memiliki aset tetapyang penurunan fungsinya bergantungpada volume output yang dihasilkan.Koperasi lebih cocok menggunakanmetode garis lurus dalam akumulasipenyusutan aset tetapnya.
Menurut indikator informasi yangdisajikan dalam neraca sesuai dengan SAKETAP (2013:15) menjelaskan minimalmencakup pos-pos antara lain: kas dansetara kas, piutang usaha dan piutanglainnya, persediaan, properti investasi, asettetap, aset tidak berwujud, utang usaha danutang lainnya, aset dan kewajiban,kewajiban dan diestimasi, dan ekuitas.
11
Pada implementasinya, keempat koperasihanya menggunakan pos pos dalamneraca yang relevan untukmenggambarkan posisi keuangan koperasitersebut.
Menurut indikator informasi yangdisajikan dalam laporan laba rugi sesuaiSAK ETAP menjelaskan minimalmencakup pos-pos antara lain: pendapatan,beban keuangan, bagian laba atau rugi dariinvestasi yang menggunakan metodeekuitas, beban pajak, dan laba atau rugineto. Pada implementasinya, keempatkoperasi hanya menggunakan pos posyang relevan untuk menggambarkan posisikeuangan koperasi tersebut. Padaimplementasinya, keempat koperasi hanyamenggunakan pos pos dalam laba rugiyang relevan untuk menggambarkan posisikeuangan koperasi tersebut.
Berdasarkan dari penjelasan yangdiberikan oleh para informan,membuktikan bahwa para informan telahsedikit menerapkan SAK ETAP dalampenyusunan laporan keuangan. Hanya satukoperasi yang telah menerapkan SAKETAP secara penuh, hal tersebut dapatdilihat dari Catatan Atas LaporanKeuangan KPRI Delta Makmur. Hal initelah dijelaskan dalan SAK ETAP(2013:11) bahwa entitas yang laporankeuangannya mematuhi SAK ETAP harusmembuat pernyataan atas kepatuhannyadalam catatan atas laporan keuangan.
KESIMPULAN, KETERBATASAN,DAN SARAN
Penelitian ini memiliki beberapakesimpulan:
1. Laporan keuangan merupakan halyang sangat penting bagi koperasidikarenakan laporan keuanganmerupakan bukti pertanggungjawabanpengurus koperasi kepada paraanggotanya.
2. Keberadaan SAK ETAP tidakdiketahui oleh seluruh penguruskoperasi. Salah satu informan yang
merupakan ketua koperasi diKabupaten Sidoarjo tidak mengetahuiadanya SAK ETAP. Hal tersebutmenunjukkan bahwa penguruskoperasi yang memiliki peran dalamproses penyusunan laporan keuanganyang mengetahui SAK ETAP.
3. Pemahaman yang dimiliki olehpengurus koperasi tentang SAKETAP berbeda-beda. Hanya satuinforman yang telah menerapkanSAK ETAP dalam penyusunanlaporan keuangannya, sedangkan tigainforman belum menerapkan SAKETAP secara penuh.
4. Pengurus koperasi mengalamikesulitan dalam menyusun laporanberdasarkan SAK ETAP. Hal ini yangmendasari pengurus koperasi diKabupaten Sidoarjo belummenerapkan SAK ETAP dalampenyusunan laporan keuangannya.
Penelitian ini memiliki keterbatasan,antara lain:1. Peneliti kesulitan untuk mengukur
pemahaman pengurus koperasimengenai SAK ETAP.
2. Waktu yang diberikan oleh informanuntuk melakukan wawancara relatifsingkat.
3. Pada saat wawancara berlangsung,informan tidak mengizinkan untukmerekam.
4. Koperasi yang bersedia untuk menjadisubjek penelitian hanya 4 dari 5koperasi yang ditentukan pada awalpenelitian.
Berdasarkan pada hasil danketerbatasan penelitian, maka saran yangdiberikan kepada penelitian selanjutnya1. Lebih mendalam dan detail untuk
menggali pemahaman penguruskoperasi terkait SAK ETAP,khususnya laporan keuangan,
2. Memastikan jadwal untuk wawancaradengan informan tidak terbenturjadwal lain, agar wawancara dapatberjalan dengan lancar.
12
Bagi pengurus koperasi, lebih aktifmengikuti pelatihan, seminar, atauworkshop terkait akuntansi, untukmeningkatkan pengetahun danpemahaman yang dimiliki. Kemudian,bagi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian,Perdagangan Energi, dan Sumber DayaMineral Kabupaten Sidoarjo untukmembuat kegiatan sosialisasi danpelatihan terkait akuntansi berdasarkanSAK ETAP, sehingga koperasi dapatmeningkatkan pengetahun danpemahaman sertamengimplementasikannya pada laporankeuangan koperasi.
DAFTAR RUJUKAN
Control, Self-efficacy, Locus ofControl, and The Theory of Planned
. Journal of Applied SocialPsychology. 32, 665-683
Ajzen, I. 2005. The Theory of PlannedBehavior, Organizational Behaviorand Human Decision Processes. Vol.50, No. 2, pp. 179-211
Ajzen, Icek. 2006. Theory Of PlannedBehavior.(http://people.umass.edu/aizen/tpb.html), diakses tanggal 6 Oktober 2015
Departemen Pendidikan NasionalRepublik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20Tahun 2008 tentang Usaha MikroKecil dan Menengah. PemerintahRepublik Indonesia.
Edningsari, Dewi Oktaritama dan Indira-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemahaman BagianAkuntansi Koperasi Atas StandarAkuntansi Keuangan Entitas TanpaAkuntabilitas Publik (SAK ETAP)Pada Koperasi di KabuparenPurwo Diponegoro Journal OfAccounting, Volume 4, No. 3
Emzir. 2012. Analisis Data: MetodologiPenelitian Kualitatif. JakartaRajawali: Pers
-Faktor Yang MempengaruhiImplementasi Standar AkuntansiKeuangan Entitas Tanpa
JurnalUniversitas TulungagungBONOROWO, Volume 2, No. 1
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2013. StandarAkuntansi Keuangan Entitas TanpaAkuntabilitas Publik. Jakarta:Salemba Empat
Kementerian Koperasi, Usaha Kecil danMenengah Republik Indonesia.Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian. Jakarta KementerianKoperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Linear Diah Sitoresmi dan Fuad. 2013-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Informasi AkuntansiPada UsahDiponegoro Journal Of Accounting,Volume 2, Nomor 3
Ni Made Trisna Sapitri, I Gst AyuPurnawati dan Edy Sujana. 2015.
Manusia, Pengendalian InternalAkuntansi, dan PemanfaatanTeknologi Informasi Terhadap
E-journal S1 Ak Universitas PendidikanGanesha, Volume 3, No. 1
Purwanto, N. 2007. Prinsip-Prinsip danTeknik Evaluasi Pengajaran,Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Robert K. Yin. 2009. Studi Kasus Desain& Metode. Jakarta: Rajawali Pers
Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi (EdisiKedua). Jakarta: Erlangga
Rizki Rudiantoro dan Siregar, Silvya
Keuangan UMKM serta ProspekJurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia,Volume 9, No.1
13
Siti Noor Khikmah dan Nurlaili Yuliani.
Terhadap Standar AkuntansiKeuangan (SAK) ETAP Guna
Jurnal Universitas MuhammadiyahMagelang
Sonny Leksono. 2013. Penelitian KuaitatifIlmu Ekonomi: Dari Metodologi keMetode. Jakarta: Rajawali Pers
Sudijono, A. 1996. Pengantar EvaluasiPendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Tuti, Rias dan Dwijayanti, S Patricia-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemahaman UmkmDalam Menyusunan Laporan
The 7th NCFB and DoctoralColloquium 2014 Towards a NewIndonesia Business Architecture Sub
Transformation Towards AEC 2015.Surabaya: Universitas Katolik WidyaMandala Surabaya