38
Pembabakan secara Arkeologis ZAMAN BATU ZAMAN LOGAM

Pembabakan secara arkeologis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembabakan secara arkeologis

Pembabakan secara Arkeologis

ZAMAN BATU

ZAMAN LOGAM

Page 2: Pembabakan secara arkeologis

ZAMAN BATU terbagi menjadi 4 zaman yaitu :

i. Palaeolithikum(Zaman Batu Tua )

ii. Mesolithikum(Zaman Batu Tengah)

iii. Megalithikum (Zaman Batu Besar )

iv. Neolithikum (Zaman Batu Muda)

Page 3: Pembabakan secara arkeologis

ZAMAN BATUi. Palaeolithikum (Zaman Batu Tua)

Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang masih kasar dan belum dihaluskan. Contoh alat-alat tsb adalah :

• Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut "Chopper“ (alat penetak/pemotong)• Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi. Fungsinya untuk mengorek ubi dan keladi didalam tanah, menangkap ikan.• Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.

Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan. Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan Pacitan dan Ngandong

Manusia pendukung kebudayaan• Pacitan : Pithecanthropus dan• Ngandong : Homo Wajakensis dan Homo soloensis.

Page 4: Pembabakan secara arkeologis

Kapak Genggam

Page 5: Pembabakan secara arkeologis

Flakes

Page 6: Pembabakan secara arkeologis

Alat Tulang

Page 7: Pembabakan secara arkeologis

ii. Mesolithikum ( Zaman Batu tengah )Alat-alat Kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua-gua yang disebut "AbrisSous Roche " Adapun alat-alat tersebut adalah :

• Flakes (alat serpih) , yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu dan berguna untuk mengupas makanan.• Ujung mata panah,• batu penggilingan (pipisan),• kapak,• alat-alat dari tulang dan tanduk rusa,Alat-alat ini ditemukan di gua lawa Sampung Jawa Timur (Istilahnya : Sampung Bone Culture = kebudayaan Sampung terbuat dari Tulang)

Tiga bagian penting Kebudayaan Mesolithikum,yaitu :• Peble-Culture (alat kebudayaan Kapak genggam) didapatkan di Kjokken Modinger• Bone-Culture (alat kebudayaan dari tulang)• Flakes Culture (kebudayaan alat serpih) didapatkan di Abris sous Roche.

Manusia Pendukung Kebudayaan Mesolithikum adalah bangsa Papua -Melanosoid

Page 8: Pembabakan secara arkeologis

iii. Megalithikum (Zaman Batu Besar )Hasil kebudayaan zaman Megalithikum adalah sebagai berikut :1. Menhir , adalah tugu batu yang didirikan sebagai tempat pemujaan

untuk memperingati arwah nenek moyang2. Dolmen, adalah meja batu, merupakan tempat sesaji dan

pemujaan kepada roh nenek moyang, Adapu;a yang digunakan untuk kuburan

3. Sarchopagus atau keranda, bentuknya seperti lesung yang mempunyai tutup

4. Kubur batu/peti mati yang terbuat dari batu besar yang masing-masing papan batunya lepas satu sama lain

5. Punden berundak-undak, bangunan tempat pemujaan yang tersusun bertingkat-tingkat

Page 9: Pembabakan secara arkeologis

Dolmen

Page 10: Pembabakan secara arkeologis

Menhir

Page 11: Pembabakan secara arkeologis

Kubur Peti Batu

Page 12: Pembabakan secara arkeologis

Sarkofagus

Page 13: Pembabakan secara arkeologis

Punden Berundak

Page 14: Pembabakan secara arkeologis

iv. Neolithikum (Zaman Batu Muda)

Pada zaman ini alat-alat terbuat dari batu yang sudah dihaluskan. Dan sudah menetap ( sedenter )Contoh alat tersebut :• Kapak Persegi, misalnya : Beliung, Pacul dan Torah untuk mengerjakan kayu. Ditemukan di Sumatera, Jawa, bali, Nusatenggara, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan• Kapak Bahu, sama seperti kapak persegi ,hanya di bagian yang diikatkan pada tangkainya diberi leher. Hanya di temukan di Minahasa• Kapak Lonjong, banyak ditemukan di Irian, Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa dan Serawak• Perhiasan ( gelang dan kalung dari batu indah), ditemukan di Jawa• Pakaian (dari kulit kayu)• Tembikar (periuk belanga), ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Melolo(Sumba)

Manusia pendukung Kebudayaan Neolithikum adalah bangsa Austronesia (Austria) dan Austro-Asia (Khmer – Indochina)

Page 15: Pembabakan secara arkeologis

Tembikar

Page 16: Pembabakan secara arkeologis

Kapak Bahu

Page 17: Pembabakan secara arkeologis

ZAMAN LOGAMAdalah zaman dimana peralatan yang digunakan terbuat dari bahan logam.Zaman logam mencerminkan kemajuan tekhnologi karena untuk membuat benda darilogam memerlukan proses yang rumit. Tekhnik yang digunakan membuat bendabenda dari logam adalah acire perdue (cetak lilin).Zaman logam terbagi menjadi 3 zaman, yaitu : 1. Zaman Tembaga , yaitu Zaman awal manusia mengenal logam. Namun di Indonesia

tidak ditemukan adanya peninggalan dari zaman tembaga ini.2. Zaman Perunggu

Zaman dimana manusia menggunakan peralatan yang terbuat dari perunggu, yang merupakan hasil campuran antara timah putih dan tembaga, seperti kapak corong, nekara, perhiasan perunggu dan candrasa yaitu kapak corong yang salah satu sisinya lebih panjang. Ada 3 jenis nekara yaitu jenis pejeng atau nekara lokal dan jenis Heger I-IV dan di Indonesia banyak ditemukan jenis Heger I.

3. Zaman BesiZaman dimana manusia menggunakan peralatan yang terbuat dari besi dengan tujuan menghasilkan alat yang jauh lebih kuat dan dapat digunakan berulang kali.

Page 18: Pembabakan secara arkeologis

1. Teknik acire perdue atau cetakan lilinCaranya ialah dengan membuat bentuk cetakan benda yang dikehendaki terlebih dahulu,yang terbuat dari lilin.Setelah membuat model dari lilin kemudian ditutup dengan lapisan tanah liat yang dilubangi di bagian atas dan bawah.Setelah itu dibakar,sehingga lilin yang terbungkus tanah akan mencair yang keluar melalui lubang bagian bawah.Selanjutnya cairan perunggu dimasukkan melalui lubang bagian atas,setelah pendinginan,maka cetakan itu akan pecah dan keluarlah benda yang dikehendaki.

2. Teknik bivalve atau setangkapCaranya dengan membuat cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka.Dimasukkan cairan perunggu,setelah dingin,tangkupnya dibuka,maka keluar bentuk yang dikehendaki.Cetakan ini terbuat dari batu/kayu.

Page 19: Pembabakan secara arkeologis

• Kapak Corong (KapakSepatu), adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong yang berguna untuk memasukkan tangkai kayu. Kapak corong ini banyak ditemukan diSumatera Selatan,Jawa, Bali, SulawesiTengah, SulawesiSelatan, Selayar dandekat danau Sentani,Papua.

Page 20: Pembabakan secara arkeologis

Candranasa

Page 21: Pembabakan secara arkeologis

Zaman Besi

• Adalah zaman akhir dari masa prasejarah. Dan merupakan akhir dari zaman perunggu

• Alat yang digunakan lebih sempurna Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-

alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.

Page 22: Pembabakan secara arkeologis

Pembabakan menurut kehidupan sosial ekonomi

• Ada 3 masa menurut R.P. Soejono :

1. masa berburu dan mengumpulkan makanan2. Masa bercocok tanam3. masa kemahiran / teknik perundagian

Page 23: Pembabakan secara arkeologis

Manusia Purba di Indonesia

Jenis – Jenis manusia purba di Indonesia01 Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran).02. Pithecanthropus Robustus (Trinil).03. Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil).04. Pithecanthropus Dubius (Jetis).05. Pithecanthropus Mojokertensis (Perning).06. Homo Javanensis (Sambung Macan).07. Homo Soloensis (Ngandong).08. Homo Sapiens Archaic.09. Homo Sapiens Neandertahlman Asia.10. Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)11. Homo Modernman.

Page 24: Pembabakan secara arkeologis
Page 25: Pembabakan secara arkeologis

• Pola hidup manusia purba- bermula dari mengembara, tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap alias nomaden

- keterbatasan fisik dan kemampuan otaknya yang lemah menyebabkan ketergantungan trhadap alam dgan cara meramu ataupun berburu.ketergantungan manusia purba terhadap kesediaan makanan oleh alam

terkenal dengan sebutan food gathering

Page 26: Pembabakan secara arkeologis

Tata Kehidupan Masyarakat Pra Sejarah

Sistem Kemasyarakatan - terlalu menggantungkan diri pada alam, berpindah pindah• - belum pandai bersosialisasi karena dianggap tidak mereka perlukan• - pada masa mengembara sudah membentuk kelompok kecil dan hidup di dalam

gua yang dekat dengan sumber makanan• - memilih pemimpin yang umurnya lebih tua dalam kelompok tersebut• - kaum lelaki tugas utamanya adalah mencari makanan• - di zaman neolitikum sudah mulai hidup menetap , bersosialisasi• - punya hewan ternak, berkebun. Mulai mendirikan rumah, teknologi maju dan

manusianya pun lebih teratur (punya norma untuk di patuhi )

Page 27: Pembabakan secara arkeologis

Sistem Kepercayaan• - lukisan gua mempercayai kekuatan gaib• - Menghargai sesama manusia dengan adanya

penguburan mayat• - bangunan megalitik dibangun mereka percaya

bahwa ada hubungan antara yang masih hidup dan dengan yang telah tiada. Selain itu sebagai penghormatan kepada nenek moyang dan penanda dimulainya suatu zaman / peradaban.

Page 28: Pembabakan secara arkeologis
Page 29: Pembabakan secara arkeologis
Page 30: Pembabakan secara arkeologis

Pertanian - membakar hutan yang hendak dijadikan

ladang - bercocok tanam dengan amat sederhana dan

dilakukan secara berpindah – pindah menurut kadar kesuburan tanah, setelah habis panen tanah itu ditinggalkan

- tanaman yang pertama ditanam padi liar

Page 31: Pembabakan secara arkeologis

PelayaranAdanya Perahu Cadik

Aornell menyimpulkan bahwa perahu bercadik atau perahu bersayap adalah perahu khusus dari Indonesia.Perahu bercadik tersebut dibuat dari batang pohon yang bagian dalamnya dikeruk sehingga berbentuk lesung.Perahu tersebut kemudian diberi cadik atau sayap di bagian kanan dan kirinya. Cadik ini digunakan sebagai alat keseimbangan agar perahutidak mudah terbalik oleh hempasan ombak.

Page 32: Pembabakan secara arkeologis

Bahasa- melalui penelitian endokranial Pithecantropus sudah memakai bahasa sederhana isyarat wajah dan anggota badan

- homo sapien, telah tercipta bahan yang menjadi alat komunikasi utama dalam kehidupan sosial.- bahasa yang digunakan dalam kepulauan Indonesia termasuk rumpun Melayu Polinesia

-

Page 33: Pembabakan secara arkeologis
Page 34: Pembabakan secara arkeologis

Penyebaran Perahu Bercadik

• Dengan perahu bercadik inilah, para pelaut Indonesia mampu mengarungi lautan luas.

• Mereka berhasil mengarungi Samudra Hindia sampai ke India Selatan, Madagaskar, dan Afrika Timur.

• Mereka juga mencapai Australia Utara, Hawai di Samudra Pasifik dan menjelajah laut Cina Selatan hingga ke Daratan Cina

Page 35: Pembabakan secara arkeologis
Page 36: Pembabakan secara arkeologis

• BudayaNilai – nilai luhur dari dahulu hingga sekarang 1. Gotong royong2. Musyawarah dan mufakat3. Persatuan dan kesatuan4. Nilai persamaan

Page 37: Pembabakan secara arkeologis
Page 38: Pembabakan secara arkeologis