43
PEMERIKSAAN PASIEN dan MEMBUAT STATUS Bag. Bedah FKKUMJ

PEMERIKSAAN PASIEN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMERIKSAAN PASIENdan MEMBUAT STATUS

Bag. Bedah FKKUMJ

Page 2: PEMERIKSAAN  PASIEN

• Semua klinikus harus dapat menegakkan diagnosis penyakit yang diderita pasien-nya*.

• *Sesuai dengan spesialisasi dan sistematik/ tingkatan

Page 3: PEMERIKSAAN  PASIEN

Tujuan tutorial sewaktu CP adalah bagaimana membuat diagnosis, bagaimana “memakai” medical body knowledge untuk membuat diagnosis. Tutorial di Bag. Bedah bertujuan bagaimana membuat diagnosis pasien dengan “kelainan bedah”.Pasien datang ke klinikus dg keluhan dan klinikus diharapkan dapat menegakkan diagnosis. Dengan lain perkataan klinikus dihadapkan satu problem dan diharapkan dapat mengatasi problema pasien. *Tutorial ini adalah proses belajar mengajar berdasar-kan problem base learning.

Page 4: PEMERIKSAAN  PASIEN

Status di RSIJ Cempaka Putih1. Data Sosial Pasien2. Ringkasan riwayat medik3. Data rujukan (kalau ada)4. Lembaran Poliklinik5. Lembaran rujukan internal6. Hasil pemeriksaan Penunjang7. Lembaran kopi resep8. Daftar rawat inap 9. Pengantar rawat inap10. Anamnesis11. Pemeriksaan fisik12. Pemeriksaan penunjang13. Konsultasi interna dan keluar14. Kopi resep15. Resume perawatan16. Data datang Di Poliklinik di RS IJ

Page 5: PEMERIKSAAN  PASIEN

• Mengapa harus membuat status?• Perundangan kesehatan mengharuskan

kita membuat status• Untuk memudahkan kita melakukan

follow up pasien terutama bila oleh se-suatu sebab harus ganti dok ter• Dokumen pasien bila terjadi “sesuatu “• Bila untuk melakukan penelitian yang

berdasarkan bukti

Page 6: PEMERIKSAAN  PASIEN

Mengapa harus menunjukkan kemam-puan memeriksa pasien?

Page 7: PEMERIKSAAN  PASIEN

• Tahukah Anda Apa itu Soca atau OSCA dan Soce atau OSCE

Page 8: PEMERIKSAAN  PASIEN

Pemeriksaan fisik

1. Untuk menegakkan diagnosis pasien dan penanganan pasien

2. Untuk follow up dan perkembangan penanganan pasien

Page 9: PEMERIKSAAN  PASIEN

ANAMNESISPEMERIKSAAN BADAN

TERMASUK DALAM PEMERIKSAAN FISIK:

Page 10: PEMERIKSAAN  PASIEN

HARUS BERISI: 1. ANAMNESIS2. PEMERIKSAAN FISIK3. PEMERIKSAAM PENUNJANG4. DENGAN ATAU S.O.A.P.*

*SUBJECTIVE, OBJECTIVE, ANALYSIS AND PLANNING

Membuat status

Page 11: PEMERIKSAAN  PASIEN

KARENA di SOCE/OSCE ini DINILAI, HARUSMengetuk pintu dan memperkenalkan diriMemperlihatkan empatiMemperlihatkan kemampuan interviewDapat memperlihatkan kemampuan peme-riksaan fisikDapat memperlihatkan kemampuan kognitif

Page 12: PEMERIKSAAN  PASIEN

Anamnesis

1. Keluhan utama2. Keluhan tambahan3. Perjalanan penyakit4. Riwayat penyakit terdahulu5. Riwayat operasi (bilamana ada)6. Riwayat perkawinan7. Riwayat keluarga

Page 13: PEMERIKSAAN  PASIEN

1. Keluhan UtamaYang menjadi penyebab pasien datang ke dokter/RS, sebaiknya dalam bahasa ekpsresi pasien sewaktu anamnesisSudah berapa lamaKwalitas dan sifat sakitnyaKwantitas sakitnyaWaktu lama kejadianPenyerta atau pemicuReaksi pasien kalau sakit

Page 14: PEMERIKSAAN  PASIEN

2. Keluhan Tambahan

1. Mungkin mempunyai keluhan yang tidak ada hub- ungan tetapi mungkin ada hubungan dengan keluhan utama

2. Bila tidak ada hubungan maka pengam-bilan anamnesis seperti pada keluhan utama

Page 15: PEMERIKSAAN  PASIEN

3. Perjalanan penyakit

1. Aspek kesehatan penyakit pasien dan lengkap2. Pendapat dan pikiran pasien3. Letak kelainan dan sifat keluhan atau sakitnya4. Kwalitas dan kwantitas5. Waktu kejadian lama dan frekwnsi6. Pemicu gejala7. Penyerta8. Faktor resiko9. Allergi

Page 16: PEMERIKSAAN  PASIEN
Page 17: PEMERIKSAAN  PASIEN

4. Riwayat terdahulu

Page 18: PEMERIKSAAN  PASIEN

5. Riwayat operasi (kalau ada)

Page 19: PEMERIKSAAN  PASIEN

6. Riwayat perkawinan

Page 20: PEMERIKSAAN  PASIEN

7. Riwayat keluarga

Page 21: PEMERIKSAAN  PASIEN

Pemeriksaan Penunjang

Page 22: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMRIKSAAN FISIK

• ( Untuk koasisten) Sebelum memeriksa jangan lupa memeriksa alat –alat apakah sudah lengkap:

• Flash light• Meteran (untuk mengukur panjang) yang fleksibel• Termometer• Untuk mengukur nadi• Tensimeter• Sarung tangan• Reflex hammer• Garpu tala, jarum dan kapas untuk test pendengaran dan

sensai perifer

Page 23: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMERIKSAAN FISIK

• Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, harus mencuci tangan sesuai dengan tuntunan “enam langkah”, untuk menunjukkan bahwa Anda sadar higene pribadi dan sadar memberi perlindungan pada pasien dari hospital infection.

Page 24: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMERIKSAAN FISIK

• Buatlah pasien dalam posisi yang nyaman• Jagalah privacy (dengan menutup pintu atau gordijn)• Sopan tetapi tegas mendesak keinginan kita agar

dapat medapatkan posisi dan kemudahan memeriksa • Memberikan selimut untuk menutup bagian yang

tidak perlu atau belum diperiksa• Untuk memeriksa bagian bagian yang “sensitive”

perlu diinformasikan secara jelas dan mendetail kepada pasien dan akan selalu dikerjakan pada semua pasien

Page 25: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMERIKSAAN FISIK

Untuk pemeriksaaan hal hal “yang sensitive” harus mengatakan yang akan dilakukan untuk mencegah hal hal bersifat fitnah

Page 26: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMERIKSAAN FISIK

• Setelah memeriksa pasien jangan lupa untuk mencuci tangan sesuai dengan panduan “6 langkah mencuci tangan”

Page 27: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMERIKASAAN FISIK

Dengan anamnesis biasanya menda-pat kesan untuk pemeriksaan fisik yang terfokus nantinya (pemeriksaan yang diperlukan dan harus diperiksa secara kusus dan teliti). Oleh karena itu harus dipikirkan bagaimana agar perlu posisi yang tidak perlu

Page 28: PEMERIKSAAN  PASIEN

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan leher, kepala dada jantung dan paru lebih baik dalam posisi duduk.Bila tidak termasuk untuk pemeriksaan yang “terfokus” , pasien diperiksa berbaring.Lebih lan jut kita memeriksaa pasien tidak dirobah robah posisinya atau dibolak balik posisi pasien.

Page 29: PEMERIKSAAN  PASIEN

1. PEMERIKSAAN FISIK

Kepala dan leherSepeti pemeriksaan fisik lain:InspeksiPalpasiPerkusiAuskultasi

Page 30: PEMERIKSAAN  PASIEN

1. PEMERIKSAAN FISIK : Leher & Kepala

Perlu dicantumkan regionyaUntuk kepala dan leher

1. Muka2. Leher submandibula3. Leher anterior4. Leher lateral5. Supraklavikula

Page 31: PEMERIKSAAN  PASIEN

1. PEMERIKSAAN FISIK: Leher & Kepala

Inspeksi:Bagaimana warna kulit di tempat

tersebutUkuran kelainanWarna kelainanBila benjolan ukuran , bentuk ,

berbenjol atau tidak , batas, warna,

Page 32: PEMERIKSAAN  PASIEN

1. PEMERIKSAAN FISIK (Kepala &leher)

Palpasi:Suhu sama dengan sekitarnya atau

tidakBentuk Konsistensi Bruit kalau ada

Page 33: PEMERIKSAAN  PASIEN

1.PEMERIKSAAN FISIK (Kepala & leher)

AuskultasiTerdengar ada tidak murmurJarang dilakukan, kecuali kalau

pada perabaan teraba thrill

Page 34: PEMERIKSAAN  PASIEN

2.PEMERIKSAAN FISIK ( Dada & Toraks )

DADA /TORAKSSeperti iuga untuk pemeriksaan prgan

atau regio tubuh lain:• Inspeksi• Palpasi• Perkusi• Auskultasi

Page 35: PEMERIKSAAN  PASIEN

2.PEMERIKSAAN FISIK (Dada/Toraks)INSPEKSI

Page 36: PEMERIKSAAN  PASIEN

2.PEMERIKSAAN FISIK (Dada/Toraks)Palpasi

Page 37: PEMERIKSAAN  PASIEN

2. PEMERIKSAAN FISIK

• Perkusi

Page 38: PEMERIKSAAN  PASIEN

2. PEMERIKSAAN FISIK (Dada/Toraks)• Auskultasi

Page 39: PEMERIKSAAN  PASIEN

2. PEMEERIKSAAN FISIK (Dada/Toraks)

Page 40: PEMERIKSAAN  PASIEN

3. PEMERIKSAAN FISIK (Abdomen)• ABDOMEN

Page 41: PEMERIKSAAN  PASIEN

4. PEMERIKSAAN FISIK ( Inguinal )

• Regio inguinal dan genital

Page 42: PEMERIKSAAN  PASIEN

5. REGIO EKSTREMITAS SUPERIOR

Page 43: PEMERIKSAAN  PASIEN

5. EKSTREMITAS ( Inferior )