Pendahuluan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

ILMU DASAR KEPERAWATANFISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

( MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ILMU DASAR KEPERAWATAN )

DISUSUN OLEH :Kelompok 3Achmad Suhaili Annisa Wahyuningsih Erfan Efendi Kholifatul Jannah Nur hanifah Shulton Yeni Gres Tannewa

JURUSAN S1 KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA2013BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh orang sakit kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawatan professional dapat makin jelas manafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan UmumUntuk memperoleh pengetahuan tentang fisiologi sistem mukuloskeletal.

1.2.2 Tujuan Khususa. Mengetahui fisiologi sistem muskuloskeletalb. Dapat menjadikan suatu acuan dalam keperawatan

1.3 Manfaat1. Dapat menambah ilmu2. Mengetahui fisiologi pada sistem muskuloskeletal3. Sebagai suatu acuan pembelajaran mahasiswa keperawatan

BAB IITINJAUAN TEORI

Fisiologi berasal dari kata Fisis (physis): alam atau cara kerja. Logos (logi): ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana alat tubuh itu bekerja. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya.Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengukur pergerakan. Sistem muskuloskeletal merupakan suatu system yang dibentuk oleh tulang, sendi dan otot. Muskuloskeletal terdiri dari kata muskulo: otot dan skeletal: tulang. Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh ( ilmu = Myologi ). Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu = Osteologi). Muskuloskeletal disebut juga Lokomotor.Tulang manusia saling berhubungan satu dengan yang lain dalam berbagai bentuk untuk memperoleh fungsi system muskuloskeletal yang optimum. Aktivitas gerak tubuh manusia tergantung pada efektifnya interaksi antara sendi yang normal unit-unit neuromuskular yang menggerakkannya. Elemen-elemen tersebut juga berinteraksi untuk mendistribusikan stress mekanik ke jaringan sekitar sendi. Otot, ligamen, rawan sendi dan tulang saling bekerjasama di bawah kendali sistem saraf agar fungsi tersebut dapat berlangsung dengan sempurna.Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri.Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Mengapa kita bisa bergerak? Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Fisiologi Sistem Tulang3.1.1 Fungsi Tulanga. Fungsi umum tulangSecara umum, fungsi tulang adalah sebagai berikut:1. Formasi kerangkaTulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan ukuran tulang dan menyokong struktur tubuh yang lain.2. Formasi sendi-sendiTulang-tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional. Sendi yang bergerak menghasilkan bermacam-macam pergerakan.3. Perlekatan ototTulang-tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya otot, tendon, dan ligamentum. Untuk melaksanakan pekerjaan yang layak dibutuhkan suatu tempat melekat yang kuat dan untuk itu disediakan oleh tulang.4. Sebagai pengungkitUntuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakkan.5. Penyokong berat badanMemelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku dan lentur.6. ProteksiTulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur-struktur yang halus seperti otak, medulla spinalis, jantung, paru-paru, alat-alat dalam perut, dan panggul.7. HaemopoiesisSumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah, tetapi terjadinya pembentukan sel-sel darah sebagian besar terjadi di sumsum tulang merah.8. Fungsi immunologiLimfosit B dan makrofag-makrofag dibentuk dalam system retikuloendotelial sumsum tulang. Limfoist B diubah menjadi sel-sel plasma yang membentuk antibody guna keperluan kekebalan kimiawi, sedangkan makrofag merupakan fagositotik.9. Penyimpanan kalsiumTulang mengandung 97% kalsium tubuh, baik dalam bentuk anorganik maupun dalam bentuk garam-garam, terutama kalsium fosfat. Sebagian besar fosfor disimpan dalam tulang dan kalsium dilepas dalam darah bila dibutuhkan.b. Fungsi khusus tulangSecara khusus tulang mempunyai fungsi sebagai berikut:1. Sinus-sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada suara.2. Email gigi dikhususkan untuk memotong, menggigit, dan menggilas makanan. Email merupakan struktur yang terkuat dari tubuh manusia.3. Tulang-tulang kecil telinga berfungsi sebagai pendengaran dalam mengonduksi gelombang suara.4. Panggul wanita dikhususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi.3.1.2 Proses Pertumbuhan Tulang

Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio.Tulang yang terbentukmula-mula adalah tulang rawan (kartilago) yang berasal dari jaringan mesenkim (jaringan embrional). Sesudah kartilago terbentuk, rongga yang ada di dalamnya akan terisi oleh osteoblas.Sel-sel osteoblas terbentuk secara konsentris yaitu dari dalam keluar. Setiap sel melingkari pembuluh darah dan serabut saraf yang membentuk sistem Havers. Substansi di sekitar tulang disebut matriks tulang, tersusun atas senyawa protein. Selanjutnya terjadi pengisian kapur dan fosfor sehingga matriks tulang menjadi keras. Pengerasan tulang disebut osifikasi.

Osifikasi dibedakan menjadi 2 macam sebagai berikut.

a. Osifikasi kondral yaitu pembentukan tulang dari tulang rawan. Terjadi pada tulang pipa dan tulang pendek.b. Osifikasi desmal yaitu pembentukan tulang dari membran jaringan mesenkim. Terjadi pada tulang pipih.

Pertumbuhan TulangProses pertumbuhan tulangmanusia dimulai sejak janin berusia delapan minggu sampai umur kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih dari itu masih terjadipembentukan tulang.

Urutan proses pembentukantulang (osifikasi) sebagai berikut.a. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.b. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.c. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat tulang akan mengeras.d. Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak mengalami pengerasan, disebut cakraepifisis. Bagian ini berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.e. Bagian cakraepifisis terus mengalami penulangan. Penulangan bagian ini menyebabkan tulang memanjang.f. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.Perkembangan tulang pada embrio terjadi melalui dua cara, yaitu osteogenesis desmalis dan osteogenesis enchondralis. Keduanya menyebabkan jaringan pendukung kolagen primitive diganti oleh tulang, atau jaringan kartilago yang selanjutnya akan diganti pula menjadi jaringan tulang. Hasil kedua proses osteogenesis tersebut adalah anyaman tulang yang selanjutnya akan mengalami remodeling oleh proses resorpsi dan aposisi untuk membentuk tulang dewasa yang tersusun dari lamella tulang. Kemudian, resorpsi dan deposisi tulang terjadi pada rasio yang jauh lebih kecil untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi karena fungsi dan untuk mempengaruhi homeostasis kalsium.Perkembangan tulang ini diatur oleh hormone pertumbuhan, hormone tyroid, dan hormone sex. Osteogenesis DesmalisNama lain dari penulangan ini yaitu Osteogenesis intramembranosa, karena terjadinya dalam membrane jaringan. Tulang yang terbentuk selanjutnya dinamakan tulang desmal. Yang mengalami penulangan desmal ini yaitu tulang atap tengkorak. Mula-mula jaringan mesenkhim mengalami kondensasi menjadi lembaran jaringan pengikat yang banyak mengandung pembuluh darah. Sel-sel mesenkhimal saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolannya. Dalam substansi interselulernya terbentuk serabut-serabut kolagen halus yang terpendam dalam substansi dasar yang sangat padat. Tanda-tanda pertama yang dapat dilihat adanya pembentukan tulang yaitu matriks yang terwarna eosinofil di antara 2 pembuluh darah yang berdekatan. Oleh karena di daerah yang akan menjadi atap tengkorak tersebut terdapat anyaman pembuluh darah, maka matriks yang terbentuk pun akan berupa anyaman. Tempat perubahan awal tersebut dinamakan Pusat penulangan primer.Pada proses awal ini, sel-sel mesenkhim berdiferensiasi menjadi osteoblas yang memulai sintesis dan sekresi osteoid. Osteoid kemudian bertambah sehingga berbentuk lempeng-lempeng atau trabekulae yang tebal. Sementara itu berlangsung pula sekresi molekul-molekul tropokolagen yang akan membentuk kolagen dan sekresi glikoprotein.Sesudah berlangsungnya sekresi oleh osteoblas tersebut disusul oleh proses pengendapan garam kalsium fosfat pada sebagian dari matriksnya sehingga bersisa sebagai selapis tipis matriks osteoid sekeliling osteoblas. Dengan menebalnya trabekula, beberapa osteoblas akan terbenam dalam matriks yang mengapur sehingga sel tersebut dinamakan osteosit. Antara sel-sel tersebut masih terdapat hubungan melalui tonjolannya yang sekarang terperangkap dalam kanalikuli. Osteoblas yang telah berubah menjadi osteosit akan diganti kedudukannya oleh sel-sel jaringan pengikat di sekitarnya. Dengan berlanjutnya perubahan osteoblas menjadi osteosit maka trabekulae makin menebal, sehingga jaringan pengikat yang memisahkan makin menipis. Pada bagian yang nantinya akan menjadi tulang padat, rongga yang memisahkan trabekulae sangat sempit, sebaliknya pada bagian yang nantinya akan menjadi tulang berongga, jaingan pengikat yang masih ada akan berubah menjadi sumsum tulang yang akan menghasilkan sel-sel darah. Sementara itu, sel-sel osteoprogenitor pada permukaan Pusat penulangan mengalami mitosis untuk memproduksi osteoblas lebih lanjut. Osteogenesis EnchondralisAwal dari penulangan enkhondralis ditandai oleh pembesaran khondrosit di tengah-tengah diaphysis yang dinamakan sebagai pusat penulangan primer. Sel sel khondrosit di daerah pusat penulangan primer mengalami hypertrophy, sehingga matriks kartilago akan terdesak mejadi sekat-sekat tipis. Dalam sitoplasma khondrosit terdapat penimbunan glikogen. Pada saat ini matriks kartilago siap menerima pengendapan garam garam kalsium yang pada gilirannya akan membawa kemunduran sel-sel kartilago yang terperangkap karena terganggu nutrisinya. Proses kerusakan ini akan mengurangi kekuatan kerangka kalau tidak diperkuat oleh pembentukan tulang disekelilingnya. Pada saat yang bersamaan, perikhondrium di sekeliling pusat penulangan memiliki potensi osteogenik sehingga di bawahnya terbentuk tulang. Pada hakekatnya pembentukan tulang ini melalui penulangan desmal karena jaringan pengikat berubah menjadi tulang. Tulang yang terbentuk merupakan pipa yang mengelilingi pusat penulangan yang masih berongga rongga sehingga bertindeak sebagai penopang agar model bentuk kerangka tidak terganggu. Lapisan tipis tulang tersebut dinamakan pipa periosteal. Setelah terbentuknya pipa periosteal, masuklah pembuluh-pembuluh darah dari perikhondrium,yang sekarang dapat dinamakan periosteum, yang selanjutnya menembus masuk kedalam pusat penulangan primer yang tinggal matriks kartilago yang mengalami klasifikasi. Darah membawa sel sel yang diletakan pada dinding matriks. Sel-sel tersebut memiliki potensi hemopoetik dan osteogenik. Sel sel yang diletakan pada matriks kartilago akan bertindak sebagai osteoblast. Osteoblas ini akan mensekresikan matriks osteoid dan melapiskan pada matriks kartilago yang mengapur. Selanjutnya trabekula yang terbentuk oleh matriks kartilago yang mengapur dan dilapisi matriks osteoid akan mengalami pengapuran pula sehingga akhirnya jaringan osteoid berubah menjadi jaringan tulang yang masih mengandung matriks kartilago yang mengapur di bagian tengahnya. Pusat penulangan primer yang terjadi dalam diaphysis akan disusun oleh pusat penulangan sekunder yang berlangsung di ujung ujung model kerangka kartilago. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang1. Herediter (genetic)Tinggi badan anak secara umum tergantung dari orangtua. Anak-anak yang dilahirkan dari orangtua yang tinggi biasanya mempunyai badan yang tinggi juga.2. Faktor nutrisiSuplai bahan makan yang mengandung kalsium, fosfat, protein, dan vitamin A C D adalah hal yang penting untuk generasi pertumbuhan tulang serta untuk memelihara rangka yang sehat.3. Factor-faktor endokrina. Paratiroid hormone(PTH)Satu sama lain saling berlawanan dalam memelihara kadar kalsium darah sehingga merangsang terjadinya PTH dengan cara:-merangsang osteoplas reabsorbsi tulang dan melepas kalsium kedalam darah-merangsang absorbsi kalsium dan fosfat dari usus-meresorbsi kalsium dari tubulus renalis.b. TirokalsitoninTirokalsitonin adalah hormon yang dihasilkan sel-sel parafolikuler dari kelenjar tiroid. Cara kerjanya menghambat resorbsi tulang.c. Hormon pertumbuhan Hormon ini dihasilkan hipofise anterior dan penting untuk proliferase (bertambah banyak) secara normal dari rawan epifisealis untuk memelihara tinggi badan yang normal.d. Tiroksin Tiroksin bertanggung jawab dalam pertumbuhan tulang yang layak, remodeling tulang dan kematangan tulang.4. Faktor persarafanGangguan suplai persarafan mengakibatkan penipisan tulang seperti yang terlihat pada kelaianan poliomyelitis.5.Faktor mekanis.Kekuatan dan arah dari tuberkula tulang ditentukan oleh gaya-gaya mekanis yang bekerja padanya.6.Penyakit-penyakit mempunyai pengaruh yang kurang baik terhadap pertumbuhan tulang. Biologi tulangSusunan tulang terdiri dari sel-sel, matrik organic, dan mineral. Mineral ini terdiri dari kolagen dan bahan dasar yang mengandung monopolisakarida pada komponen matriks inilah mengendapnya kristalloid yang terdiri dari kalsium dan fosfat.Sel-sel tulang terdiri dari ostiosid, osteoblas, dan osteoklast. Setiap sel ini mempunyai fungsi khusus yang letaknya pun berbeda-beda. Kristal tulang terdiri dari beberapa komponen atau bagian, yaitu:a. Kristal bagian dalam (Kristal interior), terdiri dari ion-ion.b. Permukaan Kristal (Kristal permukaan) mengandung kation dan anion yang spesifik.c. Lapisan yang mengandung air (hidration shell) mengandung lapisan anion yang tidak spesifik, selalu dalam keadaan seimbang dan dinamis dengan medium sekitarnya.Komponen lain yang penting dalam tulang adalah glikogen. Glikogen mempunyai deposisi garam-garam anorganik dalam tulang rawan tempat sel-sel tulang rawan mengalami hipertrofi sehingga didapati kadar glikogen yang tinggi didaerah tersebut. Bila enzim-enzim yang memegang peranan dalam siklus glikolisis dihambat kerjanya maka proses klasifikasi juga terhambat. Dalam proses pertumbuhan dan pembentukan tulang terdapat 2 macam proses:- Osifikasi mendokondralSetelah terbentuknya epifise yang masih dalam keadaan tulang rawan pertumbuhan tulang ini ditandai dengan pertumbuhan tulang rawan dan degenerasi dalam epifise.- Osifikasi membraneProses integrasi seluler pembentukan tulang baru di atas permukaan korteks telah dibentuk terlebih dahulu pada saat terjadinya proses resorbsi tulang kedua, cara berlangsung secara simultan. Proses pertama terjadi resorbsi matriksnya dan proses kedua berlangsung pelarutan hidroksiapatik yang diikuti terbebasnya garam kalsium fosfat. Faktor yang paling berperan adalah osteoklas yang dikenal sebagai pembuang tulang (sel perusak tulang) dan mempunyai kemampuan fagosit. Osteoklas menghasilkan zat yang dapat menyebabkan terjadinya depolimerisasi atau dibebaskannya garam-garam dan asam fosforik pada tulang yang berakibat larutnya atau dibebaskannya kalsium dalam tulang.Zat lain yang mempunyai kaitan dengan metabolism tulang adalah asam sitrat. Kadar asam sitrat didapati lebih tinggi dikawasan korteks diafise dari tulang panjang bahan organik yang cukup penting didalam pertumbuhan tulang adalah glikogen. Glikogen merupakan bagian dari tulang rawan dan tulang yang sedang tumbuh. Bila dalam suatu proses klasifikasi glikogen ditiadakan atau keaktifannya dicegah maka proses klasifikasi akan terhenti.3.1.3 Penyembuhan TulangKebanyakan patah tulang sembuh melalui osifikasi endokondral. Ketika tulang mengalami cedera, fragmen tulang tidak hanya ditambal dengan jaringan parut. Namun tulang mengalami regenerasi sendiri.Umumnya patah tulang sembuh melalui osifikasi endokondral.Ketika tulang mengalami cidera, fragmen tulang tidak hanya ditambal dengan jaringan parut, namun tulang mengalami regenerasi sendiri. Mengutip pendapat Smeltzer (2002), tahapan penyembuhan tulang terdiri dari: inflamasi, proliferasi sel, pembentukan kalus, penulangan kalus (osifikasi), dan remodeling. Tahap Inflamasi.Tahap inflamasi berlangsung beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri. Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cidera dan pembentukan hematoma di tempat patah tulang. Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat cidera kemudian akan diinvasi oleh magrofag (sel darah putih besar), yang akan membersihkan daerah tersebut. Terjadi inflamasi, pembengkakan dan nyeri. Tahap Proliferasi Sel.Kira-kira lima hari hematom akan mengalami organisasi, terbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoklast (berkembang dari osteosit, sel endotel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan (osteoid). Dari periosteum, tampak pertumbuhan melingkar. Kalus tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah tulang. Tetapi gerakan yang berlebihan akan merusak sruktur kalus. Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan potensial elektronegatif. Tahap PembentukanKalus.Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celahsudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan, dan tulang serat matur. Bentuk kalus dan volume dibutuhkan untuk menghubungkan defek secara langsung berhubungan dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai empat minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus. Secara klinis fargmen tulang tidak bisa lagi digerakkan. Tahap Penulangan Kalus(Osifikasi).Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam dua sampai tiga minggupatah tulang, melalui proses penulangan endokondral. Patah tulang panjang orang dewasa normal, penulangan memerlukan waktu tiga sampai empat bulan. Mineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benar telah bersatu dengan keras. Permukaan kalus tetap bersifat elektronegatif. Tahap Menjadi Tulang Dewasa(Remodeling).Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya. Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan kanselus stres fungsional pada tulang. Tulang kanselus mengalami penyembuhan danremodelinglebih cepat daripada tulang kortikal kompak, khususnya pada titik kontak langsung.Selama pertumbuhan memanjang tulang, maka daerah metafisis mengalami remodeling (pembentukan) dan pada saat yang bersamaan epifisis menjauhi batang tulang secara progresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil proses antara deposisi dan resorpsi osteoblastik tulang secara bersamaan. Prosesremodelingtulang berlangsung sepanjang hidup, dimana pada anak-anak dalam masa pertumbuhan terjadi keseimbangan (balance) yang positif, sedangkan pada orang dewasa terjadi keseimbangan yang negative.Remodelingjuga terjadi setelah penyembuhan suatu fraktur.

3.2 Fisiologi Muskulus3.2.1 MuskulusOtot (musculus) merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif. Ini adalah suatu sifat yang penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel-sel, sitoplasma ini merupakan benang-benang halus yang panjang disebut miofibril. Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi).Sebagaian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka, yang menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu. Otot merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh.Sedangkan rangka merupakan organ yang memberi bentuk tubuh untuk otot melekat dan menghasilkan gerak.Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Fungsi sistem muskuler/otot: Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh. Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi. Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Ciri-ciri sistem muskuler/otot: Kontraksibilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot. Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf. Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks. Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang. Dalam garis besarnya sel otot dapat kita bagi menjadi tiga golongan, yaitu:1.Otot motoritas, disebut juga otot serat lintang (otot lurik) oleh karena di dalamnya protoplasma mempunyai garis-garis melintang. Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka. Otot ini dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar), pergerakkanya cepat tetapi cepat lelah, rangsangan ini dialirkan melalui saraf motoris.2.Otot otonom, disebut juga otot polos karena protoplasmanya licin tidak mempunyai garis melintang. Otot ini terdapat di alat-alat dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah, dan lain-lain, cara kerjanya diluar kesadaran kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.Struktur Mikroskopis Otot Polos: Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen.

3.Otot jantung, bentuknya menyerupai otot serat lintang, di dalam sel protoplasmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang tetapi jika kita melihat fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otomatis karena mendapat rangsangan dari susunan saraf otonom. Otot ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi tersendiri. Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.Sebagian besar otot tubuh ini meleket pada kerangka, dapat bergerak secara aktif. Jadi otot kerangka merupakan alat yang menguasai alat gerak aktif dan untuk memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istirahat, keadaanya tidak kendur sama sekali, tapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus.Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan.

3.2.2 Mekanisme Sistem Musculusceletal Kontraksi ototOtot dapat berkontraksi dengan cepat, apabila ia mendapat rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis panas, dingin, dan lain-lain. Dalam keadaan sehari-hari otot ini bekerja atau berkontraksi menurut perintah atau pengaruh yang dating dari susunan saraf motoris. Jenis kontraksi ototKontraksi isometric (panjang ukuran sama)adalahototyangmempunyai unsur elastik dan kental dalam rangkaian dengan mekanisme kontraktil, maka kontraksi timbul tanpa suatu penurunan yang layak dalam panjang keseluruhan otot.Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan kelelahan otot. Sebagian besar kelelahan akibat dari ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolik serat otot untuk terus memberi hasil kerja yang sama dan akan menurun setelah aktifitas otot mengurangi kontraksi otot lebih lanjut. Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus yang disebut fasia. Fasia ini berfungsi sebagai pembungkus, menahan dan melindungi otot agar tetap pada tempatnya, tempat asal/origo dari beberapa otot dan tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot. Diantara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga mukosa bursa yang di dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat terhadap pergeseran tulang, juga untuk memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang. Retikulum, adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan. Diafragma, struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen. Mekanisme kontraksi otot secara umum mulai dari timbul dan berakhirnya kontraksi adalah sebagai berikut :a)Potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujung serat saraf.b)Setiap ujung seraf menyekresi substansi neurotransmitter yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit.c)Astilkolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot guna membuka saluran asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot.d)Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir ke bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan potensial aksi serat saraf.e)Potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf otot dengan cara yang sama seperti potensial aksi berjalan sepanjang membran saraf.f)Potensial aksi kana menimbulkan depolarisasi membran serat otot, berjalan dalam serat otot ketika potensial aksi menyebabkan reticulum sarkoslema melepas sejumlah ion kalsium, yang disimpan dalam reticulum ke dalam myofibril.g)Ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filament aktin dan myosin yang menyebabkan bergerak bersama-sama menghasilkan kontraksi.h)Setelah kurang dari satu detik kalsium dipompakan kembali ke dalam reticulum sarkoplasma tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot yang baru lagi.3.2.3 Metabolisme Otot

Sumber energi otot adalah:1. ATP + air ADP + asam fosfat + 1200 kal2. Fosfokreatin + ADP kreatin + ATP3. Oksidatif fosforilasi40 ATP dari bahan dasar glukosa atau FFA.Pada proses ini membutuhkan oksigen, namun proses ini membutuhkan waktu yang lama.4. GlikolisisProses ini tanpa menggunakan oksigen 4 ATP dan asam laktat. Dan proses ini lebih cepat.3.3 Fisiologi Persendian

Artikulasi atau sendi adalah hubungan antara dua tulang yang berdekatan sehingga memungkinkan melakukan berbagai macam gerakan. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan struktur (berdasarkan ada tidaknya rongga persendian diantara tulang-tulang yang berartikulasi dan jenis jaringan ikat yang berhubungan dengan persendian tersebut), dan menurut fungsi persendian (berdasarkan jumlah gerakan yang mungkin dilakukan pada persendian.

a. Klasifikasi struktural persendian:1.Sendi fibrosaTulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat. Misalnya, sutura tulang tengkorak. Kadang sendi dapat sedikit bergerak.2.Sendi kartilagoPermukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago. Misalnya, antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.3.Sendi synovialSendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas, (misalnya: lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll) tetapi beberapa sendi synovial secara relative tidak bergerak (misalnya: sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran synovial tipis. Membran ini menskresi cairan synovial kedalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini berhubungan dengan tulang. Pada beberapa sendi terdapat satu sabit kartilago fibrosa yang sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (misalnya: lutut dan rahang).

b. Klasifikasi fungsional persendian:1)Sendi sinartrosis atau sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan misalnya pada persambungan tulang tengkorak.. Secara struktural, persendian ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.2)Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan pada tulang tengkorak.3)Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin.4)Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi.5)Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago,yang menjadi bantalan sendi yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.6)Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli.7)Diartrosis adalah sendi yang bergerak bebas, disebut juga sendi synovial. Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan synovial, suatu kapsul sendi (artikular) yang menyambung kedua tulang, dan ujung tulang pada sendi synovial dilapisi kartilago artikular.

Ciri ciri sendi diartrosis:Pada setiap sendi bagian ujung sendi ditutupi oleh tulang rawan hialin yang halus, dilapisi oleh selubung fibrus kapsul sendiKapsul dilapisi oleh membran sinovial yang mensekresi cairan pelumas dan peredam getaran dalam kapsul sendi (cairan synovial), sehingga tidak terjadi kontak/sentuhan antar permukaan tulangUntuk membentuk sendi maka antartulang dihubungkan denganligamen(pita jaringan ikat fibrus)Ligamen dan tendon otot yang melintasi sendi sehingga menjaga kestabilan sendi

Jenis jenis sendi diartrosisSendi PeluruKepala sendi yang bulat tepat masuk di dalam rongga cawan sendi sehingga memungkinkan gerakan bebas penuh. Contoh: Sendi panggul dan bahuSendi Engsel/HingeSumbu gerak tegak lurus pada arah panjang tulang sehingga arah gerak hanya pada satu arah. Contoh: Siku dan lututSendi PelanaPermukaan sendi berbentuk pelana, arah sumbu yang satu permukaan cembung dalam arah sumbu yang lain cembung. Contoh: Pada dasar ibu jariSendi Pivot / KisarGerakan rotasi sesuai dengan arah panjang tulang untuk melakukan aktivitas.Contoh: Sendi antara radius dan ulna (untuk membuka pintu)Sendi PeluncurGerakan ke semua arah dan contohnya adalah sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.Sendi KondiloidMirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang, lateral ke belakang dan ke depan sehingga flexi, extensi, abduksi, adduksi (ke samping) Contoh: Temporomandibula

3.4 Fisiologi PenyokongJaringan penyokong disebut juga jaringan penguat atau jaringan penunjang. Yang termasuk jaringan penguat atau penyokong adalah :1. Jaringan Ikat2. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)3. Jaringan Tulang4. Jaringan Darah5. Jaringan Limfe/Getah BeningNamun yang akan dibahas sekarang adalah tentang jaringan ikat.3.4.1 Jaringan IkatJaringan ikat terdiri dariserabut, sel-sel, dan cairan ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabutdisebut matriks. Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan berbagaiorgan menjadi sistem organ, menjadi selubung organ dan melindungi jaringan atau organ tubuh.Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dibedakan menjadi dua:a. Jaringan ikat longgarCiri-ciri: sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang mengandungserabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ,pembuluh darah dan saraf.Fungsinya untuk membungkus organ-organ tubuh, pembuluh darah, dansaraf.b. Jaringan ikat padatNama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen yang berwarna putih.Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen dan tendon. Fasia adalah jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti otot. Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang. Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk menghubungkan berbagaiorgan tubuh seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang, juga memberikanperlindungan terhadap organ tubuh.3.4.2 Ligamen dan TendonPada dasarnya, tendon dan ligament termasuk jaringan penghubung yang berserat. Tendon dan ligament berperan penting dalam pergerakan otot. Hal itu berkaitan dengan fungsi tendon dan ligament itu sendiri.Tendon membantu terjadinya pergerakan sendi dengan mentransmisikan gaya mekanik (tekanan) dari otot ke tulang. Ligament berfungsi sebagai penghubung antar tulang dan memberikan stabilitas pada sendi. Tidak seperti otot, yang merupakan jaringan aktif dan bisa menghasilkan gaya mekanik, tendon dan ligament termasuk jaringan pasif yang tidak bisa berkontraksi untuk menghasilkan gaya. Ligamen dan tendon tersusun dari jaringan konektif fibrosa yang tebal, mengandung serabut kolagen dalam jumlah yang sangat besar.a. LigamenLigamen adalah jaringan ikat fibrosa yang sedikit lentuk, yang mengikat satu tulang dengan tulang lainnya dan membentuk sendi. Ligamen mengendalikan jangkauan gerak sendi, mencegah dan menstabilkan sendi sehingga tulang bergerak dalam keselarasan. Karena memiliki kemampuan peregangan terbatas, ligamen membatasi panjang gerak sendi untuk melindunginya dari cedera.b. TendonTendon adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot dengan tulang. Setiap otot punya tendon di ujung-ujungnya. Tendon memiliki kemampuan meregang yang sangat kecil. Tugas tendon adalah untuk mengirimkan daya di antara tulang dan otot. Pada dasarnya tendonlah yang memungkinkan kita bergerak karena tendon adalah perantara ketika otot menggerakkan tulang. Dibandingkan dengan otot, tendon lebih kaku, mempunyai kekuatan tarik lebih besar, dan dapat menahan tegangan yang lebih besar. Oleh karena itu, disekitar pergerakan dimana ruangnya terbatas, kerja sama otot ke tulang dibuat oleh tendon. Tendon mampu menahan beban yang sangat besar dengan deformasi yang sangat kecil. Sifat tendon ini memungkinkan otot untuk mentransmisikan gaya ke tulang tanpa menghabiskan energi untuk regangan tendon.

Otot, tendon, dan ligamen juga bisa cedera sebagai akibat dari tekanan langsung, kerja berlebihan, ataupun teregang terlalu jauh. Cedera bisa berupa sobekan parsial ataupun penuh. Cedera seperti ini umum terjadi pada aktivitas olahraga intensitas tinggi dan memerlukan perawatan untuk menghindari masalah kronis. Tendon, ligamen dan otot dapat diregangkan dan diperkuat untuk menghindari cedera. Penyembuhan cedera pada jaringan ikat seperti ligamen dan tendon akan memakan waktu yang sangat lama, bahkan kadang-kadang memerlukan operasi. Walau dengan operasi dan terapi fisik, ligamen yang pernah cedera cenderung menjadi kurang fleksibel, dan lebih rentan untuk cedera lagi.

Daftar Pustaka

Ashari, Ristyan. 2011. Anatomi dan fisiologi. http://tyanystervokerz.blogspot.com/2011/06/anatomi-dan-fisiologi.html. 24 Maret 2013.Hariyanto, Guruh. 2011. Biokimia Tendon Dan Ligamen. http://guruhdanhariyanto.blogspot.com/2011/07/biomekanika-tendon-dan-ligamen.html. 25Maret 2013.Nia. 2012. Makalah Anatomi Fisiologi Sistem. http://ukhtiniaumagapi.blogspot.com/2012/04/makalah-anatomi-fisiologi-sistem.html. 25 Maret 2013.Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.