86
1 PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ABC PADA PT. INTAN SEJATI KLATEN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Industri Oleh: JOKO SANTOSO F3507029 PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

  • Upload
    ngohanh

  • View
    229

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

1

PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU DENGAN

MENGGUNAKAN METODE ABC PADA

PT. INTAN SEJATI KLATEN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya

Manajemen Industri

Oleh:

JOKO SANTOSO

F3507029

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3

MANAJEMEN INDUSTRI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Memasuki era perdagangan bebas seperti sekarang ini. Persaingan antar

produk di Indonesia sekarang ini menjadi sangat berat, selain bersaing dengan

produk lokal, produk Indonesia juga harus bersaing dengan produk-produk

luar negeri, terutama produk dari negara China. Karena negara China

memiliki cukup besar, diantaranya produk-produk yang murah dan

berkualitas, dengan diproduksi secara masal siap bersaing di kawasan ASEAN

khususnya di Indonesia. Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade

Agreement ) ASEAN-China pada awal Januari 2010 dan perkembangan

teknologi yang sangat pesat berdampak besar pada kemajuan dunia bisnis dan

persaingan sesama pelaku ekonomi yang sangat ketat terutama di sektor

industri. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang

berkualitas agar mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional terutama

China.

Sedangkan tingkat kualitas produk Indonesia diprediksi belum secara

keseluruhan mampu bersaing dengan produk luar negeri. Indonesia dengan

jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa merupakan pasar yang potensial,

dengan tingkat produktifitas yang rendah, bahkan cenderung konsumtif.

Sehingga produsen Indonesia harus bekerja ekstra keras untuk dapat

memenangkan persaingan dengan produk luar negeri.

Dalam dunia industri, persediaan bahan baku merupakan salah faktor yang

utama dalam proses produksi. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan

Page 3: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

3

harus menjalankan kebijakan-kebijakannya. Salah satu kebijakannya adalah

kebijakan dalam hal pengendalian persediaan bahan baku. Dalam

pengendalian persediaan bahan baku, perusahaan harus menentukan secara

tepat jumlah persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku yang terlalu besar

bila dilihat dari proses produksi maka tidak akan mengalami gangguan karena

persediaan selalu ada. Namun disisi lain, persediaan bahan baku yang terlalu

besar akan mengakibatkan :

1. Biaya penyimpanan di gudang, semakin banyak barang yang disimpan

maka akan semakin besar biaya penyimpanannya.

2. Risiko kerusakan barang, semakin lama barang tersimpan di gudang maka

risiko kerusakan barang semakin tinggi. Barang-barang yang tersimpan

lama akan “out of date” atau ketinggalan jaman (Ristono, 2009 : 4).

Jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan risiko terjadinya kekurangan

persediaan (stock-out) karena sering kali barang atau bahan baku tidak dapat

didatangkan secara mendadak dan sebesar apa yang dibutuhkan. Hal ini

menyebabakan perusahaan tidak dapat memenuhi semua permintaan,

akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lain karena

terhentinya proses produksi yang disebabkan oleh habisnya stock bahan baku.

Bahan baku terdiri dari beberapa macam dan mempunyai karakteristik

yang berbeda antara satu bahan dengan bahan yang lainnya. Baik dari segi

harga per unit bahan, dari segi unit bahan yang diperlukan dan dari segi cara

penyimpanan bahan baku. Apabila perusahaan memperlakukan seluruh

bahan baku yang diperlukan dengan sama rata, maka tindakan tersebut akan

merugikan perusahaan. Hal ini disebabkan karena terdapatnya perbedaan nilai

Page 4: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

4

rupiah dari bahan yang diperlukan serta jumlah unit yang diperlukan dalam

perusahaan. Didalam kenyataanya akan terdapat bahan baku yang akan

dipergunakan dalam jumlah unit yang sangat besar namun mempunyai nilai

rupiah yang kecil, sebaliknya akan terdapat pula sejumlah bahan baku dalam

nilai rupiah yang tinggi walaupun jumlah unit fisiknya tidak seberapa besar.

Dengan demikian harus ada perlakuan yang berbeda untuk masing-masing

bahan baku yang mempunyai karakteristik yang berbeda pula, salah satunya

dengan menggunakan analisis ABC.

Dalam analisis ABC, persediaan suatu perusahaan dibagi menjadi 3

klasifikasi, yaitu : A, B dan C sehingga dikenal sebagai analisis ABC

(Prasetyawan dan Nasution, 2008 : 236). Analisis ABC diperkenalkan oleh

HF. Dickie pada tahun 1950-an, kemudian dikembangkan oleh Vilfredo

Pareto. Menggunakan prinsip Pareto, the critical few and trivial many. Idenya

untuk memfokuskan pengendalian persediaan kepada jenis persediaan yang

bernilai tinggi dari pada yang bernilai rendah. Analisis ABC membagi

persediaan dalam tiga kelas berdasarkan atas nilai (volume) persediaan.

Kriteria masing-masing kelas dalam analisis ABC adalah sebagai berikut :

1. Kelas A

Persediaan yang memiliki nilai volume tahunan rupiah yang tinggi.

Persediaan yang termasuk kelas ini memerlukan perhatian yang tinggi

dalam pengadaannya karena berdampak pada biaya yang tinggi dan

pemeriksaan dilakukan secara intensif.

2. Kelas B

Page 5: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

5

Persediaan dengan nilai tahunan rupiah yang menengah. Dalam kelas ini

diperlukan tehnik pengendalian yang moderat.

3. Kelas C

Persediaan yang nilai volume tahunan rupiahnya rendah, yang hanya

sekitar 10% dari total nilai persediaan. Dalam kelas ini diperlukan tehnik

pengendalian yang sederhana, pemeriksaan dilakukan sesekali.

Dengan mengetahui kelas-kelas tersebut, dapat diketahui item persediaan

tertentu yang harus mendapat perhatian yang lebih intensif atau serius bila

dibandingkan dengan item yang lain.

Dalam pengamatan yang dilakukan peneliti, PT Intan Sejati Klaten belum

menggunakan analisis ABC untuk klasifikasi kebijakan pengendalian

persediaan bahan baku dan bahan pembantu. Sehingga peneliti ingin

meneliti klasifikasi antara bahan yang satu dengan bahan yang lain, yang

mempunyai harga yang paling tinggi dan harga yang paling rendah, serta

jumlah penggunaannya.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil kesimpulan

tugas akhir dengan judul “Penerapan Analisis Pengendalian Persediaan

Bahan Baku dan Bahan Pembantu dengan Menggunakan Metode ABC

pada PT Intan Sejati Klaten”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, serta luas cakupan mengenai

persediaan bahan baku dan bahan pembantu maka perlu dilakukan pembatasan

Page 6: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

6

masalah agar lebih terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Yang menjadi kajian dalam penelitian adalah bahan baku dan bahan

pembantu pada tahun 2009.

2. Bahan baku dan bahan pembantu yang diteliti adalah bahan baku dan

bahan pembantu yang paling sering digunakan dan yang nilai rupiahnya

tinggi.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengelolaan persediaan bahan baku dan bahan pembantu

pada PT. Intan Sejati Klaten selama tahun 2009?

2. Bagaimana pengelompokan persediaan bahan baku dan bahan pembantu

pada pada PT. Intan Sejati Klaten dengan menggunakan metode ABC?

3. Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku dan bahan pembantu

setelah menggunakan analisis ABC pada PT. Intan Sejati Klaten?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengelolaan persediaan bahan baku dan bahan pembantu

pada PT. Intan Sejati Klaten selama tahun 2009?

2. Mengetahui pengelompokan persediaan bahan baku dan bahan

pembantu pada PT. Intan Sejati Klaten.

3. Mengetahui pengendalian persediaan bahan baku dan bahan pembantu

setelah menggunakan metode ABC pada PT. Intan Sejati Klaten.

Page 7: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

7

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam

menentukan kebijakan-kebijakan yang berkenaan dengan pengendalian

persediaan bahan baku dan bahan pembantu.

2. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengendalian

persediaan bahan baku dan bahan pembantu pada suatu perusahaan serta

menerapkan ilmu yang diterima selama duduk dibangku perkuliahan.

3. Bagi Pembaca

Sebagai referensi serta masukan untuk penelitian lanjutan dalam

permasalahan pengendalian persediaan bahan baku dan bahan pembantu

dimasa yang akan datang.

Page 8: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

8

F. KERANGKA PEMIKIRAN

Klasifikasi persediaan

Analisis ABC

Evaluasi data bahan baku dan bahan pembantu

Menghitung volume (dalam rupiah) Menghitung volume penggunaan

Page 9: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

9

Gambar I.1 Kerangka Pemikiran

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa yang dilakukan pertama kali

adalah mengevaluasi data kebutuhan bahan baku dan data bahan pembantu

kemudian baru menghitung volume penggunaan bahan baku dan bahan

pembantu dan juga menghitung volume nilai uang. Kemudian baru

melakukan analisis ABC dan akan diperoleh output berupa klasifikasi

persediaan bahan baku dan bahan pembantu. Dan dari hasil klasifikasi

tersebut akan dijadikan dasar dalam melakukan kebijakan pengendalian

persediaan bahan baku dan bahan pembantu yang optimal.

G. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan desain kasus karena dilakukan untuk

menjawab pertanyaan “ Bagaimana “ yang menjadi permasalahan utama

peneliti dengan keharusan membuat metode deskriptif yang digunakan

untuk menjawab atau menganalisis masalah tersebut. Dalam penelitian ini

kasus yang diteliti mengenai persediaan bahan baku dan bahan pembantu

tahun 2009 pada PT. Intan Sejati Klaten.

2. Objek Penelitian

Page 10: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

10

Objek Penelitian yang diambil yaitu pada PT. INTAN SEJATI

KLATEN merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penerbitan dan

percetakan dengan alamat di Jl. Kopral Sayom (Ringroad) Klaten 57471.

3. Jenis Data dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data yang digunakan:

1) Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka, meliputi:

a) Sejarah berdirinya perusahaan

b) Struktur organisasi perusahaan

c) Gambaran umum perusahaan

d) Data tenaga kerja perusahaan

e) Data jenis kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu tahun

2009

2) Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi :

a) Harga bahan baku dan bahan pembantu per unit

b) Volume penggunaan bahan baku dan bahan pembantu pada

tahun 2009

b. Sumber Data

1) Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang

sesuai dengan permasalahan yang diteliti melalui wawancara

dengan karyawan dan staff yang dapat memberikan tambahan

informasi agar diperoleh gambaran yang akurat tentang persediaan

bahan baku. Diantaranya adalah data tentang pengelolaan

Page 11: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

11

persediaan bahan baku dan bahan pembantu pada PT. Intan Sejati

Klaten.

2) Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari hasil laporan maupun catatan –

catatan dokumen yang dimiliki perusahaan.

Adapun data yang diperoleh adalah :

a) Sejarah berdirinya perusahaan

b) Struktur organisasi perusahaan

c) Gambaran umum perusahaan

d) Data tenaga kerja perusahaan

e) Harga bahan baku dan bahan pembantu

f) Volume penggunaan bahan baku per tahun

4. Teknik pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data yang akan diperoleh, penulis

menggunakan teknik:

a. Wawancara

Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk

mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2007 : 93). Peneliti

melakukan wawancara langsung dengan narasumber yaitu dengan

personalia umum atau kepala bagian produksi dan karyawan yang

bersangkutan dalam perusahaan.

b. Observasi

Page 12: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

12

Menurut Jogiyanto (2007 : 89) observasi (observation) merupakan

teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara

mengamati secara langsung.

c. Studi Pustaka

Yaitu kegiatan mengumpulkan informasi yang diperoleh dengan

membaca dan memahami buku yang berhubungan dengan

pengendalian persediaan bahan baku terutama yang berkaitan dengan

analisis ABC sehingga diperoleh pemahaman mengenai masalah yang

diteliti.

5. Metode Pembahasan

Teknik pembahasan ini berupa:

a. Pembahasan Deskriptif

Penulis membuat gambaran secara deskriptif, sistematis dan akurat

mengenai pengendalian persediaan bahan baku dan bahan pembantu

pada PT. Intan Sejati Klaten.

b. Optimasi Keputusan

Yaitu teknik untuk melakukan sintesa suatu keputusan optimal

dalam bidang Manajemen Industri.

Menurut Gaspers (2004 : 274) terdapat sejumlah prosedur untuk

pengelompokkan material – material inventori ke dalam kelas A, B,

dan C,antara lain :

Page 13: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

13

1) Tentukan volume penggunaan per periode waktu (per tahun) dari

material – material inventori yang ingin diklasifikasikan.

2) Gandakan (kalikan) volume penggunaan per periode waktu (per

tahun) dari setiap material inventori dengan biaya per unitnya

untuk memperoleh nilai total penggunaan biaya per periode waktu

(per tahun) untuk setiap material inventori itu.

3) Jumlahkan nilai total penggunaan biaya dari semua material

inventori itu untuk memperoleh nilai total penggunaan biaya

keseluruhan.

4) Bagi nilai total penggunaan biaya dari setiap material inventori itu

dengan nilai total penggunaan biaya keseluruhan dari setiap

material inventori itu.

5) Daftarkan material – material itu ke dalam rank persentase nilai

total penggunaan biaya dengan urutan menurun dari terbesar

sampai terkecil.

6) Klasifikasikan material – material inventori itu ke dalam kelas A,

B, dan C dengan kriteria 20% dari jenis material diklasifikasikan

ke dalam kelas A, 30% dari jenis material diklasifikasikan ke

dalam kelas B, dan 50% dari jenis material diklasifikasikan ke

dalam kelas C.

Page 14: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PERSEDIAAN

1. Definisi Persediaan

Pada setiap perusahaan, persediaan memegang peranan yang sangat

penting dalam menunjang kelancaran proses produksi perusahaan. Terlebih

– lebih pada perusahaan manufaktur, persediaan ada dimana – mana,

memiliki bentuk, nilai, dan tingkat kepentingan yang berbeda – beda.

Untuk perusahaan menengah atau perusahaan besar persediaan bahan baku

dipersiapkan dengan baik. Akan tetapi pada perusahaan kecil kadang –

kadang persediaan tidak dipersiapkan dengan baik. Walaupun demikian

pada prinsipnya semua perusahaan akan mengadakan persediaan bahan

baku.

Page 15: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

15

Menurut Prasetyawan dan Nasution (2008 : 114) Persediaan adalah

sumber daya menganggur (idle resources) yang menunggu proses lebih

lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa

kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem

distribusi ataupun kegiatan konsumsi pada sistem rumah tangga.

Menurut Ristono (2009 : 1) Persediaan dapat diartikan sebagai barang –

barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode

yang akan datang.

2. Fungsi Persediaan

Menurut Render dan Heizer (2005 : 60) Persediaan dapat melayani

beberapa fungsi yang akan menambah fleksibilitas operasi perusahaan.

Empat fungsi persediaan adalah:

a. Untuk men – “decouple” atau memisahkan beragam bagian proses

produksi. Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan

berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan tambahan untuk

men – decouple proses produksi dari para pemasok.

b. Untuk men – decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan

menyediakan persediaan barang – barang yang akan memberikan

pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi

pada pedagang eceran.

c. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian

dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau

pengiriman barang.

d. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.

Page 16: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

16

3. Jenis Persediaan

Menurut Prasetyawan dan Nasution (2008 : 113) Menurut jenisnya,

persediaan dapat dibedakan atas:

a. Bahan baku (raw material), adalah barang – barang yang dibeli dari

pemasok (supplier) yang akan digunakan atau diolah menjadi produk

jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

b. Bahan setengah jadi (work in process),adalah bahan baku yang sudah

diolah dan dirakit menjadi komponen namun masih membutuhkan

langkah – langkah lanjutan agar menjadi produk jadi.

c. Bahan jadi (finished goods), adalah barang jadi yang telah selesai

diproses, siap untuk disimpan di gudang barang jadi, dijual, atau

didistribusikan ke lokasi – lokasi pemasaran.

d. Bahan – bahan pembantu (supplies), adalah barang – barang yang

dibutuhkan untuk menunjang proses produksi, namun tidak akan

menjadi bagian pada produk akhir yang dihasilkan perusahaan.

Menurut Ristono (2009 : 7) jenis persediaan berdasarkan proses

manufaktur, maka persediaan dibagi dalam tiga kategori, yakni:

a. Persediaan bahan baku dan penolong.

b. Persediaan bahan setengah jadi.

c. Persediaan bahan jadi.

Sedangkan jenis persediaan berdasarkan tujuannya, terdiri dari:

a. Persediaan pengaman (Safety Stock)

Page 17: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

17

Persediaan pengaman atau sering pula disebut sebagai safety stock

adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur

ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan

pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, akan

terjadi kekurangan persediaan (stockout).

b. Persediaan Antisipasi

Persediaan Antisipasi disebut sebagai stabilization stock

merupakan persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi

permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

c. Persediaan dalam pengiriman (transit stock)

Persediaan dalam pengiriman disebut work – in process stock

adalah persediaan yang masih dalam pengiriman, yaitu:

1) Eksternal Transit stock adalah persediaan yang masih berada

dalam transportasi.

2) Internal Transit Stock adalah persediaan yang masih menunggu

untuk diproses atau menunggu sebelum dipindahkan.

4. Tujuan Persediaan

Menurut Yamit (1998 : 216) Tujuan diadakannya persediaan yaitu:

a. Untuk memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan.

b. Untuk memperlancar proses produksi.

c. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan

persediaan (stockout).

d. Untuk menghadapi fluktuasi harga.

Page 18: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

18

5. Biaya Persediaan

Menurut Handoko (1999 : 337) Dalam pembuatan setiap keputusan

yang akan mempengaruhi besarnya (jumlah) persediaan, biaya – biaya

variabel berikut ini harus dipertimbangkan :

a. Biaya penyimpanan

Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs) terdiri atas

biaya – biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas

persediaan. biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila

kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak, atau rata – rata

persediaan semakin tinggi. Biaya – biaya yang termasuk sebagai biaya

penyimpanan adalah : Biaya fasilitas – fasilitas penyimpanan (termasuk

penerangan, pemanas, atau pendingin), biaya modal (opportunity costs

of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan

dalam persediaan), biaya keusangan, biaya penghitungan fisik dan

kondisi laporan, biaya asuransi persediaan, biaya pajak persediaan,

biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan, biaya penanganan

persediaan, dan sebagainya.

b. Biaya Pemesanan (pembelian)

Setiap kali suatu bahan dipesan, perusahaan menanggung biaya

pemesanan (order cost atau procurement costs). Biaya – biaya

pemesanan secara terperinci meliputi : pemrosesan pesanan dan biaya

ekspedisi, upah, biaya telepon, pengeluaran surat – menyurat, biaya

pengepakan dan penimbangan, biaya pemeriksaan (inspeksi)

Page 19: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

19

penerimaan, biaya pengiriman ke gudang, biaya hutang lancar dan

sebagainya.

c. Biaya penyiapan (manufacturing)

Bila bahan – bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri “dalam

pabrik” perusahaan, perusahaan menghadapi biaya penyiapan (setup

costs) untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya – biaya ini terdiri

dari : biaya mesin – mesin menganggur, biaya penyiapan tenaga kerja

langsung, biaya scheduling, biaya ekpedisi, dan sebagainya.

d. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan

Dari semua biaya – biaya yang berhubungan dengan tingkat

persediaan, biaya kekurangan bahan (shortage costs) adalah yang

paling sulit diperkirakan. Biaya ini timbul bilamana persediaan tidak

mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya – biaya yang termasuk

biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut : kehilangan penjualan,

kehilangan langganan, biaya pemesanan khusus, biaya ekspedisi, selisih

harga, terganggunya operasi, tambahan pengeluaran kegiatan

manajerial, dan sebagainya.

B. PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Page 20: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

20

1. Pengendalian persediaan

Teknik Pengendalian Persediaan merupakan tindakan yang sangat

penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan yang

diharuskan, serta kapan saatnya mulai mengadakan pemesanan kembali

(Rangkuti, 2002 : 19)

Menurut Baroto (2002 : 52) Pengendalian Persediaan merupakan

fungsi manajerial yang sangat penting. Bila persediaan dilebihkan, biaya

penyimpanan dan modal yang diperlukan akan bertambah. Bila

perusahaan menanam terlalu banyak modalnya dalam persediaan,

menyebabkan biaya penyimpanan yang berlebihan. Kelebihan persediaan

juga membuat modal menjadi terhenti, semestinya modal tersebut dapat

diinvestasikan pada sektor lain yang lebih menguntungkan (Opportunity

Cost). Sebaliknya, bila persediaan dikurangi, suatu ketika bisa mengalami

Stock Out (Kehabisan Barang). Bila perusahaan tidak memiliki persediaan

yang mencukupi, biaya pengadaan darurat akan lebih mahal. Dampak lain,

mungkin kosongnya barang di pasaran dapat membuat konsumen kecewa

dan lari ke merek lain.

2. Tujuan Pengendalian Persediaan

Menurut Ristono (2009 : 4) tujuan Pengendalian Persediaan adalah

sebagai berikut :

a. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan

cepat (memuaskan konsumen)

Page 21: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

21

b. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau menjaga agar perusahaan

tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan

terhentinya proses produksi, hal ini dikarenakan alasan :

1) Kemungkinan barang (bahan baku dan penolong) menjadi langka

sehingga sulit diperoleh.

2) Kemungkinan supplier terlambat mengirimkan barang yang

dipesan.

c. Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan

dan laba perusahaan.

d. Menjaga agar pembelian secara kecil – kecilan dapat dihindari, karena

dapat mengakibatkan ongkos pesan menjadi besar.

e. Menjaga supaya penyimpanan dalam emplacement tidak besar –

besaran, karena akan mengakibatkan biaya menjadi besar.

3. Pengelolaan Persediaan Barang

Menurut Indriyo dan Mulyono (2002 : 111 – 114) Masalah persediaan

merupakan suatu bidang yang cukup penting dari pembagian kegiatan

yang dibutuhkan guna dapat memberikan pengembalian atas investasi

modal yang telah digunakan perumusan kebijakan penentuan persediaan.

Bahan baku dalam perusahaan haruslah mengetahui empat fungsi pokok

antara lain :

a. Spesialisasi Tempat

Adalah suatu usaha memungkinkan spesialisasi ekonomi diantara

unit – unit pembuatan dari perusahaan – perusahaan tempat melihat

Page 22: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

22

persediaan dalam bentuk persediaan bahan mentah, bahan penolong,

barang setengah jadi, persediaan barang jadi.

b. Efisiensi Operasi Dalam Fasilitas

Adalah pencarian efisiensi kegiatan dalam persediaan di gudang

yang diadakan sebelum kebutuhan, akan memungkinkan distribusi

kepada konsumen dalam pengiriman barang dalam jumlah yang cukup

besar.

c. Penyeimbangan Penawaran dan Permintaan

Adalah penitikberatan pada keseimbangan antara jarak waktu

mengkonsumsi suatu barang dengan waktu lamanya pembelian barang

yang bersangkutan.

d. Persediaan pengaman

Adalah penentuan jumlah persediaan yang disebabkan karena

ketidakpastian mengenai penjulalan dan adanya ketidakpastian

mengenai keterlambatan dalam pengisian kembali.

C. BAHAN BAKU

1. Pengertian Bahan Baku

Menurut Prasetyawan dan Nasution (2008 : 113) Bahan baku adalah

barang – barang yang dibeli dari pemasok (supplier) dan akan digunakan

atau diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut Ristono (2009 : 5) ada dua macam kelompok bahan baku,

yaitu :

Page 23: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

23

a. Bahan baku langsung (direct material), yaitu bahan yang membentuk

dan merupakan bagian dari barang jadi yang biayanya dengan mudah

bisa ditelusuri dari biaya barang jadi tersebut. Jumlah bahan baku

langsung bersifat variabel, artinya sangat tergantung atau dipengaruhi

oleh besar kecilnya volume produksi atau perubahan output.

Contoh : kertas adalah bahan baku utama yang digunakan dalam

industri percetakan.

b. Bahan baku tak langsung (indirect material), yaitu bahan baku yang

dipakai dalam proses produksi, tetapi sulit menelusuri biayanya pada

setiap barang jadi.

Contoh : tinta adalah bahan baku yang digunakan dalam industri

percetakan.

2. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku

Menurut Agus Ristono (2009 : 6) besar kecilnya persediaan bahan

baku dipengaruhi oleh faktor :

a. Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan untuk

menjaga kelangsungan (kontinuitas) proses produksi. Semakin banyak

jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka akan semakin besar tingkat

persediaan bahan baku. Volume produksi yang direncanakan, hal ini

ditentukan oleh penjualan terdahulu dan ramalan penjualan. Semakin

tinggi volume produksi yang direncanakan berarti membutuhkan bahan

baku yang lebih banyak yang berakibat pada tingginya tingkat

persediaan bahan baku.

Page 24: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

24

b. Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat persediaan bahan

baku yang tinggi dan sebaliknya.

c. Sifat bahan baku atau penolong, apakah cepat rusak (durable good) atau

tahan lama (undurable good). Barang yang tidak tahan lama tidak dapat

disimpan lama, oleh karena itu bila bahan baku yang diperlukan

tergolong barang yang tidak tahan lama maka tidak perlu disimpan

dalam jumlah yang banyak.

3. Model Analisis ABC

Menurut Render dan Heizer (2005 : 62) Analisis ABC membagi

persediaan menjadi tiga kelompok berdasarkan volume tahunan dalam

jumlah uang. Analisis ABC yang merupakan penerapan persediaan dari

prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan ada beberapa yang penting dan

banyak yang sepele. Untuk menentukan volume dolar tahunan analisis

ABC, permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dihitung dan

dikalikan dengan harga per unit. Barang kelas A adalah barang – barang

dengan volume dolar tahunan tinggi. Walaupun barang seperti ini mungkin

hanya mewakili sekitar 15% dari total persediaan barang, mereka

mempresentasikan 70% hingga 80% dari total pemakaian dolar. Kelas B

adalah untuk barang – barang persediaan yang memiliki volume dolar

tahunan menengah. Barang ini mempresentasikan sekitar 30% barang

persediaan dan 15% hingga 25% dari nilai total. Barang – barang yang

memiliki volume dolar tahunan rendah adalah kelas C, yang mungkin

hanya mempresentasikan 5% dari volume dolar tahunan tetapi sekitar 55%

dari total barang persediaan.

Page 25: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

25

Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC Mencakup hal –

hal sebagai berikut :

a. Pembelian sumber daya yang dibelanjakan pada pengembangan

pemasok harus jauh lebih tinggi untuk barang A dibandingkan barang

C.

b. Barang A tidak seperti barang B dan C, perlu memiliki kontrol

persediaan fisik yang lebih ketat, mungkin mereka dapat diletakkan

pada tempat yang lebih aman, dan mungkin akurasi catatan persediaan

untuk barang A lebih sering diverifikasi.

c. Prediksi barang A perlu lebih dijamin keabsahannya dibanding dengan

prediksi barang B dan C.

Secara grarfis, persediaan di perusahaan akan terlihat sebagaimana pada

contoh penggunaan analisis ABC tunjukkan dalam penggambaran grafik

dari analisis ABC berikut ini :

Page 26: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

26

80

15

5

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Per

sen

tase

Pem

akai

an

Tah

un

an D

alam

Do

llar

15 45 100

Persentase dari Keseluruhan Butir Persediaan

Gambar II.1 Grafik Analisis ABC

Sumber : Prinsip – Prinsip Manajemen Operasi

Menurut Prasetyawan dan Nasution (2008 : 237) Pareto

mengklasifikasikan barang – barang dalam analisis persediaan ABC

dengan kriteria – kriteria umum sebagai berikut :

Kelas A : Barang – barang dengan jumlah unit 10% - 20% tetapi

nilai investasinya 30% - 70% dari total investasi tahunan

persediaan

Kelas B : Barang – barang dengan jumlah unit 20% - 30% dengan

nilai investasi 20% - 30% dari total investasi tahunan

persediaan.

Page 27: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

27

Kelas C : Barang – barang dengan jumlah unit 30% - 70% dengan

nilai investasi 10% - 20% dari total investasi tahunan

persediaan.

Menurut Gasper (273 : 2004) Klasifikasi ABC mengikuti prinsip

Pareto atau hukum Pareto dimana sekitar 80% dari nilai total inventory

material dipresentasikan (diwakili) oleh 20% material inventory.

Penggunaan analisia ABC adalah untuk menetapkan :

a. Frekuensi penghitungan Inventory (Cycle Counting), dimana

material – material kelas A harus diuji lebih sering dalam hal

akurasi catatan inventory dibandingkan material – material kelas B

atau C.

b. Prioritas rekayasa (engineering), dimana material – material kelas

A dan B memberikan petunjuk pada bagian rekayasa dalam

peningkatan program reduksi biaya ketika mencari material –

material tertentu yang perlu difokuskan.

c. Prioritas pembelian (perolehan) dimana aktivitas pembelian

seharusnya difokuskan pada bahan – bahan baku bernilai tinggi

(high cost) dan penggunaan dalam jumlah yang tinggi (high

usage). Fokus pada material – material kelas A untuk pemasokan

(sourcing) dan negosiasi.

d. Keamanan : meskipun nilai biaya per unit merupakan indikator

yang lebih baik dibandingkan nilai penggunaan (usage value),

namun analisis ABC boleh digunakan sebagai indikator dari

material – material mana (kelas A dan B) yang seharusnya lebih

Page 28: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

28

aman disimpan dalam ruangan terkunci untuk mencegah

kehilangan, kerusakan, atau pencurian.

e. Sistem pengisian kembali (replenishment system) dimana

klasifikasi ABC akan membantu mengidentifikasi metode

pengendalian yang digunakan. Akan lebih ekonomis apabila

mengendalikan material – material kelas C dengan simple two bin

system of replenishment (synonym : bin reserve system or visual

review system) dan metode – metode yang lebih canggih untuk

material – material kelas A dan B.

f. Keputusan investasi : karena material – material kelas A

menggambarkan investasi yang lebih besar dalam inventori, maka

perlu lebih berhati – hati dalam membuat keputusan tentang

kuantitas pesanan dan stock pengaman terhadap material – material

kelas A, dibandingkan terhadap material – material kelas B dan C.

Seyogyanya implementasi sistem JIT (Just In Time) pada bagian

pembelian diterapkan pertama kali dalam pembelian material –

material kelas A,kemudian material kelas B,dan pada akhirnya

pada material kelas C.

BAB III

PEMBAHASAN

A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PT. INTAN SEJATI KLATEN

Page 29: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

29

Didirikan pada tahun 1978 sebagai usaha perorangan di Klaten, Jawa

Tengah. PT Intan Sejati Klaten dikukuhkan sebagai Perseroan Terbatas pada

tanggal19 Desember 1998 berdasarkan Akta No. 09 tanggal 19 Desember

1998, Akta Pendirian Perseroan Terbatas yang dibuat oleh dan dihadapan

Herry Prabowo Kurniawan, S.H, Notaris di Klaten. Akta perubahan terakhir

adalah Akta perubahan No.10 tanggal 27 Januari 2008 yang dibuat oleh dan

dihadapan Emanuel Retinanto, S.H, Notaris di Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta. Dibawah pengendalian sistem manajemen yang profesional

membuat kami terus berkembang hingga saat ini. Dengan berpegang prinsip

saling menguntungkan dan dengan dukungan sumber daya manusia yang

berpengalaman dan berbagai peralatan produksi yang kami miliki, kami yakin

Anda tidak perlu untuk bersusah payah berurusan dengan berbagai pihak

dalam menghasilkan suatu produk cetak. Percayakan produk cetak anda

kepada kami, maka anda akan merasakan kemudahan dalam pelayanan

dengan hasil produksi yang maksimal.

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

1. VISI

Menjaga efisiensi dan produktifitas, dengan tujuan memberikan jaminan

kualitas hasil kerja dan harga yang kompetitif, demi kepuasan pelanggan.

2. MISI

Page 30: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

30

Bertanggung jawab dan sanggup menjaga kepercayaan yang diberikan

oleh para pelanggan. Menjadikan pelanggan sebagai mitra bisnis dengan

tujuan kerja sama yang saling menguntungkan.

C. ALASAN PEMILIHAN LOKASI

1. Faktor harga, karena harga tanah yang masih murah sehingga menjadi

prioritas oleh perusahaan untuk memilih lokasi.

2. Faktor Pengembangan, karena lokasi perusahaan yang strategis serta

masih banyaknya lahan kosong di sekitar perusahaan sangat

memungkinkan untuk melakukan pengembangan dimasa yang akan

datang.

3. Faktor tenaga kerja, di sekitar lokasi tersedia banyak tenaga kerja yang

dibutuhkan oleh perusahaan.

4. Faktor transportasi, lokasi perusahaan yang cukup strategis membuat

perusahaan bisa menghemat biaya tarnsportasi.

5. Faktor Fasilitas, tersedianya listrik dan air menjadikan kegiatan

produksi berjalan lancar.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi disusun untuk menentukan wewenang, posisi, tugas,

tanggung jawab dan hubungan antar - satuan organisasi yang terdapat pada

perusahaan. Struktur perusahaan harus meningkatkan adanya koordinasi antar

semua bagian untuk mengambil tindakan – tindakan dalam upaya mencapai

tujuan perusahaan.

Page 31: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

31

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi dari PT. Intan Sejati Klaten :

DIREKSI :

· Direktur Utama

· Direktur I

Purchasing

Marketing

Finance

HRD

Security

Expedition

Page 32: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

32

Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. Intan Sejati Klaten

Sumber : Departemen HRD PT. Intan Sejati Klaten

Deskripsi Tugas dan Wewenang :

1. Direktur Utama

Adalah pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab penuh dalam

menjalankan tugasnya untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai

maksud dan tujuannya.

2. Direktur I

Page 33: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

33

Adalah pimpinan tertinggi kedua yang bertanggung jawab dalam hal

produksi.

3. Direktur II

Adalah pimpinan tertinggi ketiga yang bertanggung jawab dalam hal

tehnis (mesin-mesin produksi). Bertugas mengatasi semua gangguan yang

terjadi pada mesin-mesin ataupun instalasi kelistrikan pada perusahaan.

4. Purchasing (Pembelian)

Bertugas melayani semua pembelian untuk kebutuhan perusahaan.

5. Marketing (Pemasaran)

Bertugas membuat kalkulasi harga dari pemesanan atau dari pemberi

order.

6. Finance (Keuangan)

Bertugas mengurusi tenntang semua hal yang berkaitan dengan pemasukan

dan pengeluaran perusahaan.

7. HRD (Human Resource and Development)

Bertugas mengurusi data karyawan, mengurusi gaji, mengurusi surat-surat

perusahaan, mengurusi tata tertib perusahaan dan hubungan kepada

masyarakat.

8. Security (Keamanan)

Bertugas menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan dari hal-hal yang

tidak diinginkan.

Page 34: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

34

9. Ekspedisi

Bertugas mengantar dokumen, barang-barang hasil produksi dan menagih

nota pembayaran untuk dalam kota.

10. PPIC (Production Planning Inventory Controling)

a. Bertugas mengatur dan merencanakan jalannya proses produksi.

b. Memantau jalannya proses produksi dari pracetak sampai pengiriman

barang hasil produksi.

c. Mengatur order keluar (outsourches / sub kontrak)

11. Planning

Membuat program (schedule) dari cetak sampai finishing dan pengiriman

(proses mana yang harus didahulukan).

12. Repro / Montage

Bertugas mengatur setting, design, film dan plate.

13. Production

Bertugas menjalankan order kerja dari PPIC dan planning.

14. Finishing

Bertugas melaksanakan proses akhir dari sebuah proses produksi, seperti :

penjilidan, lipat, susun, jahit, binding, potong, penyortiran, srhink dan

packing (pengepakan).

E. ASPEK TENAGA KERJA

1. Tenaga Kerja

Tabel III.1

Page 35: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

35

Data Karyawan PT. Intan Sejati Klaten

Karyawan Bagian Jumlah Marketing (pemasaran) 5 PPIC 5 Gudang (bahan baku) 7 Purchasing 2 Repro (pracetak) 13 Cetak 31 Tehnisi 9 WIP (Work in Process) 6 Finishing 79 Pengiriman 5 Keuangan 6 Personalia 3 Ekspedisi 10 Rumah tangga 12 Security 24 TOTAL 217

Sumber : Departemen HRD PT. Intan Sejati Klaten

2. Penilaian Kinerja

Penilaian Kinerja dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh mana karyawan dapat melaksanakan tugas – tugas yang

diamanatkan padanya. Selama ini penilaian dilakukan dari atas ke bawah.

3. Sistem Pengupahan

Manajemen PT. Intan Sejati Klaten menerapkan tiga sistem

pengupahan yaitu:

a. Upah Bulanan

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan tetap setiap bulannya.

Upah ini diberikan kepada staff kantor, karyawan produksi dan

keamanan.

b. Upah Lemburan

Page 36: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

36

Yaitu upah yang diberikan kepada karyawan yang melakukan

lemburan yang perhitungannya berdasarkan jam lembur.

c. Upah Mingguan

Yaitu upah yang dibayarkan kepada karyawan borongan yang besarnya

berdasarkan output yang dihasilkan, semakin besar output yang

dihasilkan semakin besar pula upah yang diterima begitupun

sebaliknya. Upah ini diberikan kepada karyawan bagian finishing

biasanya bagian penjilidan dan pengepakan.

5. Jaminan Sosial

Perusahaan memberikan jaminan sosial kepada karyawan sebagai

bentuk kepedulian perusahaan kepada kesejahteraan karyawan yang

bertujuan memberikan kenyamanan bagi karyawan. Jaminan sosial

tersebut antara lain :

a. Setiap karyawan memperoleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja

(JAMSOSTEK) dari perusahaan.

b. Pemberian biaya pengobatan kepada karyawan yang mengalami

kecelakaan kerja.

c. Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada semua karyawan pada

saat hari raya.

d. Mengadakan rekreasi/ piknik karyawan diadakan secara kontinyu

setiap tahun sekali.

6. Hari dan Jam Kerja

Page 37: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

37

Kegiatan Operasional yang dilaksanakan dalam perusahaan

menentukan kebijakan mengenai hari dan jam kerja adalah sebagai berikut

:

Dalam satu bulan karyawan masuk sebanyak 26 hari dengan asumsi dalam

satu bulan terdiri 30 hari. Perusahaan meliburkan karyawannya pada saat

hari libur nasional. Pembagian hari dan jam kerja adalah sebagai berikut :

Shift I :

a. Hari Senin – Kamis

Jam bekerja mulai masuk jam 07.30 – 15.45, dengan jam istirahat

12.00 – 13.00.

b. Hari Jum’at

Jam bekerja mulai masuk jam 07.30 – 15.45, dengan jam istirahat

11.30 – 13.00.

c. Hari Sabtu

Jam bekerja mulai masuk jam 07.30 – 12.00 tanpa ada jam istirahat.

Shift II :

a. Hari Senin – Jum’at

Jam bekerja mulai pukul 15.45 – 23.00, dengan diselingi jam istirahat

18.00 – 19.00.

b. Hari Sabtu

Jam bekerja mulai masuk jam 13.00 – 17.00 tanpa ada jam istirahat.

7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Page 38: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

38

a. Menyediakan dokter pribadi perusahaan (yang dapat dihubungi setiap

saat).

b. Asuransi atas kecelakaan kerja.

F. ASPEK PRODUKSI

1. Jenis Produk

a. Majalah

b. Flyer (pamflet), Leaflet (selebaran)

c. Kalender

d. Stopmap, amplop dan kop surat

e. Kartu nama

f. Label

g. Paper bag

h. Doss

i. Brosur

2. Jenis Jasa

a. Cetak full color

b. Cetak web

c. Perfect bending

d. UV Varnish

e. UV Spot

f. Stitching (jahit benang / kawat)

g. Laminating

h. Hard Cover

Page 39: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

39

3. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

a. Bahan Baku

Adalah berbagai macam kertas yang digunakan dalam proses produksi.

b. Bahan Pembantu

Adalah semua bahan selain kertas yang digunakan dalam proses

produksi. Antara lain tinta, plastik, coated medium powder, spare gum

dan lain-lain.

4. Mesin Produksi

Tabel III.2 Mesin Produksi PT. Intan Sejati Klaten

No Jenis Mesin Unit Merk dan Tipe

PRA CETAK 1 Mesin Plate maker 2 Nuarc 2 Mesin Complater 1 Glunz + Jense

CETAK 1 Speed Master 102 2 Heidelberg 2 Hamada 800 1 Hamada 3 UV Spot 1 Stanof 4 Speed Master 52 (4 warna) 1 Heidelberg 5 Speed Master 52 (1 warna) 1 Heidelberg 6 Mesin Risso 1 Heidelberg

FINISHING 1 Mesin Nomerator 2 Heidelberg 2 Mesin Lipat 1 Stahl TH 82 4/4/2 3 Mesin Jahit kawat 1 Roshback 201B 4 Mesin Potong Polar 115 X 1 polar 115 X 5 Mesin Potong Polar 115 E 1 Polar 115 E

Page 40: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

40

6 Mesin shrink 1 - 7 Mesin Foil 1 - 8 Mesin Pon 3 - 9 Mesin Porporator 3 -

10 Mesin Bending Sulby 2500 Perfect Bending 1 Sulby

11 Mesin Bending Pony 1 3020.04 Sumber : Departemen PPIC PT. Intan Sejati Klaten

5. Proses Produksi (Pracetak, Cetak, Finishing dan Packing)

Naskah/ File

Repro

Plate

Pengiriman barang

Cetak

Packing

Finishing

Page 41: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

41

Gambar III.2

Proses Produksi PT. Intan Sejati Klaten

Sumber : Departemen PPIC PT. Intan Sejati Klaten

Naskah yang telah siap dalam bentuk file akan diserahkan kebagian

image setter untuk disusun berdasarkan halaman (Montage) dengan output

master film yang kemudian akan dibuat plate cetak.

Beberapa unit mesin cetak merek Heidelberg dalam berbagai ukuran

cetak telah dilengkapi dengan CPC (Computer Print Control) dimana

semua pengaturan menggunakan sistem komputer.

Hasil cetak akan dilipat menggunakan mesin lipat berkapasitas output

6000 lembar per jam, yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan dan

penjilidan baik binding maupun jahit kawat.

Untuk mendapatkan hasil akhir sesuai dengan ukuran yang telah

ditetapkan maka mesin potong yang telah terkomputerisasi siap

memberikan hasil maksimal. Mesin potong dilengkapi dengan sensor

untuk keselamatan kerja karyawan.

Setelah proses finishing selesai, tahap berikutya adalah dilakukan

penyortiran dan pengemasan. Pengemasan dengan plastik akan

memberikan perlindungan hasil produksi terhadap air. Kemudian akan

dimasukan kedalam kardus double wall corrugated dan diberi label untuk

Page 42: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

42

setia jenis dan jumlah barang produksi. Proses produksi yang terakhir

adalah pengiriman barang. Kegiatan distribusi dilakukan sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan.

G. ASPEK PEMASARAN

1. Produk

Produk yang ditawarkan berupa jasa Cetak full color, Cetak web,

Perfect bending, UV Varnish, UV Spot, Stitching, Laminating , Jahit

benang, Hard Cover.

2. Promosi Penjualan

Promosi dilakukan dengan cara menyeponsori event tertentu, melalui

website, iklan dimajalah, melalui pameran dan juga melalui kantor

pemasaran yang terdapat diberbagai daerah.

3. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran hampir tersebar diberbagai daerah. Berikut

merupakan daearah pemasaran PT. Intan Sejati Klaten :

a. Klaten

b. Yogyakarta

c. Surakarta

d. Surabaya

e. Bandung

f. Jakarta

Page 43: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

43

4. Harga

Cara menentukan harga produk tergantung pada jenis pesanan atau

spesikasi yang diminta oleh pelanggan. Dan juga disesuaikan dengan

harga pesaing di pasaran sehingga produk mampu bersaing dengan

produk sejenis di pasaran.

H. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja adalah kerja praktek yang dilakukan untuk

membandingkan teori yang didapat di bangku kuliah dengan kenyataan

yang terjadi di lapangan. Magang kerja wajib dilakukan oleh mahasiswa

Diploma Tiga jurusan Manajemen Industri pada semester akhir. Lamanya

pelaksanaan magang kerja minimal selama satu bulan. Karena magang

kerja juga membantu mahasiswa menyelesaikan tugas akhir. Perusahaan

yang menjadi tujuan magang kerja yaitu perusahaan yang bersifat

produksi. Dengan magang kerja diharapkan mahasiswa mampu

menerapkan ilmu yang telah didapat pada perusahaan.

2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja

Page 44: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

44

Tempat pelaksanaan magang kerja di PT. Intan Sejati Klaten yang

beralamat di Jl. Kopral Sayom (Ringroad) Klaten 57471.

Waktu pelaksanaan magang kerja pada tanggal 25 Januari 2010 – 31

Maret 2010.

3. Tujuan Magang Kerja

Membandingkan ilmu – ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan

dengan aplikasi di lapangan yang dilaksanakan di PT. Intan Sejati Klaten,

yaitu :

a. Mahasiswa dapat melihat secara langsung aplikasi dari berbagai teori

yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan langsung

mengenai berbagai aktivitas dalam dunia kerja.

c. Setelah lulus diharapkan mahasiswa mampu mengatasi permasalahan –

permasalahan di dunia kerja.

4. Kegiatan Magang Kerja

a. Minggu I : Penulis diperkenalkan dengan proses

pracetak sampai dengan proses cetak.

b. Minggu II, III dan IV : Penulis diajak untuk mengikuti alur

proses produksi dan ikut memantau

jalannya produksi.

c. Minggu V dan VI : Penulis diajarkan untuk membuat SOKI

(Slip Order Kerja Intern) pada departemen

PPIC.

d. Minggu VII, VIII dan IX : Membantu membuat SOKI (Slip Order

Page 45: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

45

kerja Intern) pada departemen PPIC.

I. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Bahan Baku

Kebutuhan bahan baku pada PT. Intan Sejati Klaten cukup tinggi

terlihat dalam data yang diperoleh penulis. Berikut ini adalah tabel

kebutuhan bahan baku di PT. Intan Sejati Klaten untuk tahun 2009.

Jumlah bahan baku yang ada di PT. Intan Sejati Klaten ada 139 item.

Bahan baku tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel III.3 Penggunaan Bahan Baku PT. Intan Sejati Klaten

Tahun 2009

NO

NAMA BARANG

VOLUME

kebutuhan

SATUAN

HARGA PER UNIT

1 Linen Holland tebal 79X109 cm White 35 rim

Rp 193.928

2 Bottom 24 rim Rp 223.773

3 Woodfree paper 72,1gr 109x78,8cm cream 283 pak

Rp 180.000

4 Wib. F. Linen 125gr 102x85cm White 500 13 pak

Rp 1.419.581

5 Wib. F. Linen 125gr 102x85cm Buttermilk 509 194 pak

Rp 8.481

6 Straderm Wove 240gr 72x102cm A Gold 2 pak

Rp 1.282.055

7 Straderm Wove 120gr 72x102cm A Gold 1 pak

Rp 2.189.350

8 Straderm Wove 240gr 72x102cm A Emerald 6 pak

Rp 1.420.000

9 Straderm Wove 240gr 72x102cm Emerald 570 rim

Rp 13.000

10 HVS 80gr 65x90 NCC 520 rim Rp 195.710

Page 46: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

46

11 HVS 100gr 65x100 NCC 60 rim Rp 271.819

12 HVS 70gr 61x86 jangkar 480 rim Rp 173.656

13 HVS 100gr 61x86 cm Aviator 43,5 rim Rp 257.530

14 HVS 70 610x860mm 500 8078,84 kg Rp 9.507

15 HVS 60 610x860mm 500 4327,95 kg Rp 10.557

16 HVS Sheet 100gr 61x86cm, New Copycut (NCC) 45 rim

Rp 255.150

17 HVS 100gr 65x100 cm Paper One 66,5 rim Rp 286.590

18 HVS 100gr 61x86cm Paper One 116 rim Rp 231.300

19 HVS 70gr 79x109 NCC 132 rim Rp 257.554

20 HVS 80gr 650x1000mm 500 200 rim Rp 218.881

21 HVS 80gr W860 D100cm C3 inr/b A5A 24922 rim

Rp 8.036

22 HVS 100gr 65x100cm CK Extraprint 30 rim

Rp 313.182

23 HVS Sheet 64gr 86x61cm, segitiga KWB 75 rim

Rp 152.610

24 HVS 70gr 65x100 cm CK Extraprint 200 rim Rp 221.295

25 HVS 70gr 79x109 Tiger 80 rim Rp 285.139

26 HVS 64gr 54,5x78,8 88 rim Rp 119.996

27 HVS 64gr 76,5x108,5 22 rim Rp 231.919

28 HVS 64gr 76,5x54,3 396 rim Rp 116.066

29 HVS 80gr 610x860x500 SPA Lemon 136 rim

Rp 222.894

30 HVS 80gr 610x860x500 SPA Turquise 136 rim

Rp 222.894

31 HVS 80gr 610x860x500 SPA Parrot 136 rim Rp 222.894

32 HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron 687 rim

Rp 222.894

33 HVS 80gr 610x860x500 SPA Red 136 rim Rp 222.894

34 HVS 80gr 650x1000mm 250 30 rim Rp

Page 47: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

47

147.204

35 HVS IT 240 80 610x860mm 500 68 rim Rp 222.893

36 HVS 70gr 79x109cm Extraprint 200 rim Rp 269.878

37 HVS 70gr 79x109cm Pindo 40 rim Rp 269.878

Lanjutan Tabel III.3

38 HVS 70gr 61x86cm Extraprint 220 rim Rp 161.076

39 HVS 70gr Extraprint Roll 73cm 230630 kg Rp 7.182

40 HVS 60gr 65x100 NCC 200 rim Rp 200.762

41 HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC 103396 kg Rp 9.907

42 HVS55gr 65x100cm IK Jambon 489 rim Rp 306.642

43 HVS 70gr NR 79x109cm 110 rim Rp 246.049

44 HVS 70gr 65x100 cm IK Mirage 98 rim Rp 206.215

45 AC UW 230gr 79x109 GC A 40,4 rim Rp 883.009

46 AC UW 210gr 79x109 GC A 65,4 rim Rp 837.034

47 AC UW 210gr 65x100 GC A 24,6 rim Rp 629.764

48 AC UW 190gr 79x109 GC A 128,4 rim Rp 723.585

49 AC UW 310gr 79x109 GC A 23,3 rim Rp 1.225.505

50 AC UW 260gr 79x109 GC A 6,6 rim Rp 1.032.935

51 C2M 150gr 61x92 cm 120 rim Rp 384.546

52 C2M 100gr 63x89cm 2250 rim Rp 250.953

53 C2M 85gr 65x100cm 47 rim Rp 986.360

54 C2M 85gr 76x105cm 2226 rim Rp 346.266

55 C2M 85gr 63x89 cm 2499 rim Rp 217.695

56 C2M 85gr 63x104cm 2250 rim Rp 250.953

Page 48: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

48

57 C2M 85gr 73x104cm 63 rim Rp 294.763

58 C2M 85gr Roll 90,2 cm 1716 kg Rp 8.215

59 C2M 100gr Roll 90 cm 20278 kg Rp 8.215

60 C25 85gr Roll 87 cm 1739 kg Rp 8.215

61 C25 118gr 23,5x35 58542 kg Rp 8.400

62 C25 118gr 17,5x23 17464,8 kg Rp 8.400

63 CS2 120gr 79x109 142 rim Rp 457.110

64 C2S 85gr 60x86 357 rim Rp 223.278

65 C2S 85gr 73x93 525 rim Rp 294.153

66 C2S 120gr 54x83 1980 rim Rp 346.266

67 C2S 100gr 65x100 99 rim Rp 299.890

68 C2S 150gr 65x100 67,5 rim Rp 487.890

69 C2S 150gr 79x109 94,5 rim Rp 644.710

70 C2S 150gr 65x90 361 rim Rp 426.784

71 Art Carton 230gr 79x109 cm pindo 5,6 rim Rp 909.240

72 Art Carton 230gr 79x109 136,8 rim Rp 980.810

73 Art Acrton 190gr 65x100 37,6 rim Rp 617.790

74 Art Carton 190gr 79x109cm PD 28,2 rim Rp 758.560

75 Art Carton 310gr 79x109 29 rim Rp 1.335.739

76 Art Carton 310gr 79x109 cm PD 5,8 rim Rp 1.298.305

77 Art Carton 210gr 65x100 cm PD 8,2 rim Rp 670.091

78 Art Carton 210gr 75x108 319 rim Rp 853.226

Lanjutan Tabel III.3

79 Art Carton 210gr 79x109 cm PD 32,2 rim Rp

Page 49: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

49

1.023.907

80 Art Carton 260gr 79x109 cm 112,2 rim Rp 1.109.254

81 Art Carton 260gr 79x109 cm ST 13,2 rim Rp 1.043.105

82 Art Carton 400gr 79x109 cm PD 4,2 rim Rp 1.714.373

83 Art Carton 360gr 109x79 cm 2/S SG B Coklat 4,8 rim

Rp 1.409.080

84 AC 210 790x1090mm 100 164 rim Rp 162.222

85 AC 210 650x1000mm 100 123 rim Rp 122.454

86 CD 43gr Uk. 81,3x50 cm 343,6 rim Rp 57.205

87 CD 43gr Uk. 81,3x65 cm 429 rim Rp 74.368

88 CD 43gr Uk. 81,3x62 cm 184 rim Rp 70.935

89 CD 50gr Uk. 86x61 cm Suparma 51 rim Rp 81.073

90 CD 50gr Uk. 65x100 cm Suparma 90 rim Rp 94.550

91 CD 51gr uk 81,3 cm =12 roll 6122 pcs Rp 8.364

92 CD putih 50gr 65x100 19 rim Rp 73.330

93 CD 75 rim Rp 92.364

94 Matt paper 80gr Uk.76,5x108,5 76 rim Rp 332.010

95 Matt paper 80gr 65x100 Byzantium 374 rim Rp 242.660

96 Matt coated 80gr 65x100 Byzantium 572 rim Rp 242.660

97 Matt coated 120gr 65x100 tjiwi 30 rim Rp 361.640

98 Duplex 400gr 79x109cm Coated pakerin 36 rim

Rp 983.180

99 Duplex 270gr 79x109cm Coated pakerin 22,4 rim

Rp 742.000

100 Duplex C 270gr 79x109cm IK (LB) 25 rim

Rp 739.591

101 Duplex C 250gr 79x109cm IK (LB) 21 rim

Rp 647.055

102 Duplex C 250gr 80,5x109cm Surya 11 rim

Rp 619.920

Page 50: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

50

103 Samson Craft 80gsm 90x120cm 612 rim

Rp 357.382

104

NCR 65x100cm IMP KW I BOT YELLOW 10 rim

Rp 254.545

105

NCR 65x100cm IMP KW I MID BLUE 10 rim

Rp 309.091

106

NCR 65x100cm IMP KW I BOT WHITE 20 rim

Rp 261.364

107

NCR 65x100cm IMP KW / TOP WHITE 5 rim

Rp 269.091

108

NCR 65x100cm IMP KW / MID PINK 10 rim

Rp 270.909

109

NCR 21,5X33CM IMP KW I MID GREEN 10 rim

Rp 33.864

110

NCR 21,5X33CM IMP KW I MID YELLOW 20 rim

Rp 33.864

111

NCR 21,5X33CM IMP KW I TOP WHITE 200 rim

Rp 32.273

112

NCR 21,5X33CM IMP KW I MID PINK 200 rim

Rp 32.995

113

NCR 21,5X33CM IMP KW I BOT YELLOW 200 rim

Rp 28.273

114 BC 160gr 61X86cm PD Biru Muda 54 rim

Rp 440.909

115

BC 160gr 61X86cm PD Jambon Muda 18 rim

Rp 436.364

116 BC 150gr 61X86cm 1270 rim

Rp 306.573

117 BC 160gr 61X86cm Pindo Kuning 9 rim

Rp 392.270

118 BC 160gr 61X86cm Pindo Biru 16 rim

Rp 398.700

119 BC 160gr 61X86cm Pindo Jambon 9 rim

Rp 392.970

Lanjutan Tabel III.3

120

BC 160gr 610X860mm 250 18pk/p GCA O White 1510,85 rim

Rp 8.940

121

Art Paper 115gr 78,7x109,2cm Byzantium 576 rim

Rp 432.840

122

Art Paper 85gr 78,7x109,2cm Byzantium 25 rim

Rp 334.360

123 Art Paper 85gr 79x109cm CK 42 rim

Rp 352.660

124 Art Paper 120gr 65x100cm CK 136 rim

Rp 382.909

12 Art Paper 150gr 79x109cm CK 67,5 rim Rp

Page 51: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

51

5 645.827 126 Dorslag 30gr 44x69 cm CK Biru 40 rim

Rp 60.910

127

Dorslag 30gr 44x69 cm CK Putih Litho 460 rim

Rp 60.909

128 Dorslag Red 28gr / 44x69 160 rim

Rp 42.501

129 DS 30 440x690mm 500 280 rim

Rp 54.469

130 Ivory 170gr 67,5x88,5 384 rim

Rp 440.871

131 Ivory 190gr 67,5x88,5 193,6 rim

Rp 469.483

132 Kertas Europremium Natural 250gr 84 rim

Rp 1.710.000

133

Linmaster 100gr 1020mmx1000mm D.Blue 11 11 rim

Rp 781.200

134 Koran 50gr 65x100 cm LG 75 rim

Rp 93.070

135

Wib Buckram 125gr 70x100 cm White 500 600 rim

Rp 5.320

136 Cyclus Offset 250gr 70x100 cm XX 125 sheet

Rp 5.540

137 Cyclus Print 115gr 64x92cm XX 25 sheet

Rp 2.780

138 Cyclus Print 200gr 70x100 cm XX 25 sheet

Rp 5.280

139 Magnecote XX 19x24 11 point 25 sheet

Rp 11.370

Sumber : Departemen Purchasing PT. Intan Sejati Klaten

Page 52: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

52

2. Bahan Pembantu

Kebutuhan bahan pembantu pada PT. Intan Sejati Klaten cukup tinggi

terlihat dalam data yang diperoleh penulis. Jumlah bahan pembantu yang

ada di PT. Intan Sejati Klaten ada 85 item. Berikut ini adalah tabel

kebutuhan bahan pembantu di PT. Intan Sejati Klaten untuk tahun 2009 :

Tabel III.4 Penggunaan Bahan Pembantu

PT. Intan Sejati Klaten Tahun 2009

NO

NAMA BARANG

VOLUME

kebutuhan

SATUAN

HARGA PER UNIT

1 IPA 66 drum Rp 2.400.000

2 Intan Sejati isi buku black IV 900 kg

Rp 35.000

3 Best One Neo Proc Yellow MX 1 325 kg

Rp 51.760

4 Best One Neo Proc Magenta MX 1 275 kg

Rp 54.400

5 Best One Neo Proc Cyan MX 1 275 kg

Rp 56.560

6 Best One Neo Proc Black MX 1 275 kg

Rp 46.960

7 Plate Plus Pink 620 ltr Rp 49.950

8 DJP-701 Developer Positif 168 gall Rp 84.000

9 3009 CF Dark Blue 10 kg Rp 76.000

10 TC 3405 Light Blue (345) 20 kg Rp 96.883

11 Fountex Plus 3 gall Rp 153.400

12 Supreme 129 gall Rp 136.000

Page 53: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

53

13 0706 CF Orange 1 kg Rp 63.500

14 0704 CF Orange 3 kg Rp 66.100

15 0706 CGB Red 4 kg Rp 63.000

16 1318 CF Red 1 kg Rp 67.000

17 3008 CF Reflex Blue 28 kg Rp 89.000

18 TC 3005 Reflex Blue 10 kg Rp 99.535

19 2304 CF Purple 1 kg Rp 175.000

20 Ivory 28127 Bluish Green IS 2 kg

Rp 64.200

21 TC 7000 White (700) 3 kg Rp 41.395

22 TC 6409 Silver 4 kg Rp 88.995

23 TC 41115 Green 3 kg Rp 75.395

24 8165 CF Green 58 kg Rp 66.000

25 4205 CF Green 10 kg Rp 67.000

26 Best One Neo Proc Yellow QD 200 kg

Rp 51.760

Lanjutan Tabel III.4

27 Best One Neo Proc Magenta QD 150 kg

Rp 54.400

28 Best One Neo Proc Cyan QD 200 kg Rp 56.560

29 Best One Neo Proc Black QD 150 kg

Rp 46.960

30 P 1225 C Deep Yellow 16 kg Rp 66.350

31 0305 CF Deep Yellow 2 kg Rp 63.500

32 Max Staples 3-1M 3000 Rp 2.338

33 Max Staples 1231 FA-H 20 Rp 12.955

34 Max Staples 1210 FA-H 50 Rp

Page 54: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

54

11.932

35 Coated Medium Powder 100 kg Rp 43.875

36 Roll O Past 10 pcs Rp 175.000

37 Premeplus Process Black 660 kg Rp 48.136

38 Premeplus Process Cyan 788 kg Rp 52.818

39 Premeplus Process Magenta 743 kg Rp 51.773

40 Premeplus Process Yellow 1016 kg Rp 51.773

41 P 872 C Gold 18 kg Rp 69.500

42 P 7500 C Light Brown 1 kg Rp 68.400

43 0417 CF Light Brown 50 kg Rp 70.200

44 TC 1105 Bronze Red (115) 21 kg Rp 61.200

45 TC 1405 Red (135) 3 kg Rp 72.590

46 1204 CF Pink 3 kg Rp 63.400

47 1711 CF Pink 2 kg Rp 62.200

48 W Black II/III 40 kg Rp 21.590

49 1019 CF Brown IS 3 kg Rp 78.100

50 6308 CF Silver IS 5 kg Rp 112.500

51 6216 CF Gold IS 10 kg Rp 176.000

52 Fount Clean 12 kg Rp 188.750

53 Art 1597 50 sheet Yellow Green 10 kg

Rp 64.100

54 Art 1597 100 sheet Green 10 kg Rp 65.400

55 HVS Garis Buku Grey IS 150 kg Rp 21.500

56 Cahaya Process Cyan 15 kg Rp 46.495

57 Cahaya Process Magenta 15 kg Rp 44.200

Page 55: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

55

58 Nomerator Black KJ 5 kg Rp 62.900

59 Fox PVAC (M) KTG 800gr 240 Rp 8.850

60 Bechem Hight lub 2 EP 20 kg Rp 142.200

61 Bechem Berusynth CU 250 spray 2 can

Rp 481.000

62 Bechem Staroil NR 46 60 ltr Rp 79.200

63 Fusion Black 1 kg Rp 72.000

64 Fusion Cyan 1 kg Rp 86.000

65 Fusion Magenta 1 kg Rp 85.500

66 Fusion Yellow 1 kg Rp 80.000

67 Plastik OPP film PFP-15 : 640X3000mm 52,42 kg

Rp 41.000

68 Plastik OPP film PFP-15 : 580X3000mm 47,5 kg

Rp 41.000

69 Plastik OPP film PFP-15 : 590X3000mm 48,32 kg

Rp 41.000

70 Plastik OPP film PFP-15 : 440X3000mm 36,04 kg

Rp 41.000

71 Plastik OPP film PFP-15 : 500X3000mm 40,96 kg

Rp 41.000

72 Plastik OPP film PFP-15 : 430X3000mm 123,27 kg

Rp 41.000

73 Plastik OPP film PFP-15 : 630X3000mm 51,6 kg

Rp 41.000

74 Plastik OPP film PFP-15 : 590X2000mm 81,2 kg

Rp 41.000

75 Plastik OPP film PFP-15 : 550X2000mm 34,4 kg

Rp 41.000

76 Plastik OPP film PFP-15 : 640X2000mm 44,04 kg

Rp 41.000

77 Plastik OPP film PFP-15 : 330X2000mm 22,7 kg

Rp 41.000

78 Plastik OPP film PFP-15 : 440X2000mm 30,28 kg

Rp 41.000

79 Plastik OPP film PFP-15 : 450X2000mm 61,92 kg

Rp 41.000

80 Plastik OPP film PTT-20 : 40,6 kg Rp

Page 56: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

56

Lanjutan Tabel III.4

Sumber : Departemen Purchasing PT. Intan Sejati Klaten

3. Pengelolaan Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Selama ini PT. Intan Sejati Klaten memperoleh bahan baku dan bahan

pembantu dari banyak supplier seperti kebanyakan perusahaan percetakan

pada umumnya. PT. Intan Sejati Klaten memperlakukan bahan baku

dengan cara yang sama rata, jadi PT. Intan Sejati Klaten belum

menerapkan analisis ABC untuk kebijakan pengelompokkan bahan baku

dan bahan pembantu. Kebijakan pengelompokkan bahan baku dan bahan

pembantu dilakukan dengan perkiraan sesuai dengan kebutuhan bahan

baku dan bahan pembantu yang ada. Kebutuhan bahan baku dan bahan

pembantu percetakan PT. Intan Sejati Klaten cukup tinggi, terlihat dalam

data yang diperoleh penulis dalam tabel kebutuhan bahan baku dan bahan

pembantu selama tahun 2009.

Pembelian bahan baku dan bahan pembantu yang dilakukan oleh PT.

Intan Sejati Klaten selama ini mempunyai frekuensi pemesanan yang

cukup tinggi, perusahaan membeli bahan baku dengan cara melihat

permintaan konsumen dan perkiraan (feeling). Perusahaan kurang

590X2000mm 41.000

81 Plastik OPP film PTT-20 : 580X2000mm 878 kg

Rp 41.000

82 Plastik OPP film PTT-20 : 630X2000mm 260 kg

Rp 41.000

83 Plastik OPP film PTT-20 : 500X2000mm 431 kg

Rp 41.000

84 Plastik OPP film PTT-20 : 440X2000mm 54,06 kg

Rp 41.000

85 Plastik OPP film PTT-20 : 430X2000mm 237 kg

Rp 41.000

Page 57: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

57

memperhatikan pengelompokkan bahan baku dan bahan pembantu yang

sesuai dengan nilainya. Dengan mengabaikan pengelompokkan bahan

baku dan bahan pembantu yang sesuai dengan nilainya perusahaan

terkadang akan mengalami kekurangan bahan baku yang tampaknya tidak

penting padahal bahan baku tersebut penting, yang menyebabkan

perusahaan harus menanggung biaya kekurangan bahan baku yang akan

mengurangi laba yang diperoleh perusahaan.

Berikut ini merupakan skema pengelolaan persediaan bahan baku dan

bahan pembantu pada PT. Intan Sejati Klaten :

Tidak

Mulai

Gudang 1

Terima slip penggunaan / penyediaan bahan / bon gudang

SOP Pembelian barang 5

Gudang 3

Ada stock? 2

Page 58: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

58

Ya

Ya (bahan baku)

Tidak (bahan

pembantu)

Gambar III.3 Skema Pengelolaan Persediaan

PT. Intan Sejati Klaten Sumber : Departemen PPIC PT. Intan Sejati Klaten

Keterangan :

1. Bagian gudang menerima slip penggunaan / penyediaan

bahan dari bagian PPIC, Bon dari departemen lain, guna

menyiapkan bahan yang diperlukan dalam proses produksi.

Page 59: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

59

2. Tidak semua kertas / bahan pembantu memiliki stock hanya

kertas tertentu seperti Art Paper, Art Carton, Matt Paper /

HVS atau tinta / chemical tertentu.

3. Jika bahan pembantu khusus seperti tinta, plastik dan dos

untuk ukuran khusus dibelikan sesuai order.

4. Untuk bahan pembantu tinta, chemical, dos dan plastik

biasanya sudah ada stock limit dan dikeluarkan

menggunakan bon gudang.

5. Jika ada bahan yang tidak ada atau kuarang dari stock limit

maka akan dilakukan pemesanan ke bagian purchasing.

6. Untuk bahan baku kertas yang dikerjakan di intern

langsung dipotong sesuai ukuran naik cetak dan diserahkan

dengan bukti penyerahan. Dan untuk bahan yang akan

dicetak di perusahaan rekanan tidak perlu dipotong, yang

penting jumlah dan ukuran sesauai dengan slip penyediaan

bahan dari PPIC. Penyerahan ke perusahaan rekanan harus

dibuktikan dengan dengan bukti penyerahan bahan.

7. Setaelah bahan baku diserahkan ke produksi, data jumlah

penyerahan akan diisikan ke lembar (form) pemantauan

produksi yang selanjutnya diserahkan ke departemen

terkait.

4. Pengelompokan Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu

dengan Menggunakan Analisis ABC

Page 60: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

60

Dalam melakukan penelitian mengenai persediaan bahan baku dan

bahan pembantu pada PT. Intan Sejati Klaten, peneliti menggunakan

Analisis ABC. Analisis ABC merupakan aplikasi yang menggunakan

prinsip Pareto. Idenya untuk memfokuskan pengendalian persediaan

kepada item (jenis) persediaan yang bernilai tinggi (critical) daripada yang

bernilai rendah (trivial). Analisis ABC membagi persediaan dalam tiga

kelas berdasarkan atas nilai (volume) persediaan. dengan mengetahui kelas

– kelas tersebut, maka dapat diketahui item persediaan tertentu yang harus

mendapatkan perhatian lebih intensif atau serius dibandingkan item yang

lain.

a. Bahan Baku

Volume Tahunan Dalam Nilai Uang ( V = Kebutuhan X

Harga)

1) HVS 80gr W860 D100cm C3 inr/b A5A V = 24.922 rim X Rp 8.036

= Rp 200.273.200

2) HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron V = 687 rim X Rp 222.894

= Rp 153.128.200

3) HVS 70gr Extraprint Roll 73cm V = 230630 kg X Rp 7.182

= Rp 1.656.385.000

4) HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC V = 103396 kg X Rp 9.907

= Rp 1.024.344.000

Page 61: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

61

5) HVS55gr 65x100cm IK Jambon V = 489 rim X Rp 306.642

= Rp 149.947.900

6) C2M 100gr 63x89cm V = 2250 rim X Rp 250.953

= Rp 564.644.200

7) C2M 85gr 76x105cm V = 2226 rim X Rp 346.266

= Rp 770.788.100

8) C2M 85gr 63x89 cm V = 2499 rim X Rp 217.695

= Rp 544.019.800

9) C2M 85gr 63x104cm V = 2250 rim X Rp 250.953

= Rp 564.644.200

10) C2M 100gr Roll 90 cm V = 20278 kg X Rp 8.215

= Rp 166.583.800

11) C25 118gr 23,5x35 V = 58542 kg X Rp 8.400

= Rp 491.752.800

12) C2S 85gr 73x93 V = 525rim X Rp 294.153

= Rp 154.430.300

13) C2S 120gr 54x83

V = 1980 rim X Rp 346.266

= Rp 685.606.700

14) C2S 150gr 65x90 V = 361 rim X Rp 426.784

Page 62: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

62

= Rp 154.069.000

15) Art Carton 210gr 75x108 V = 319 rim X Rp 853.226

= Rp 272.191.800

16) Samson Craft 80gsm 90x120cm V = 612 rim X Rp 357.382

= Rp 218.717.800

17) BC 150gr 61X86cm V = 1270 rim X Rp 306.573

= Rp 389.347.700

18) Art Paper 115gr 78,7x109,2cm Byzantium ` V = 576 rim X Rp 432.840

= Rp 249.315.800

19) Ivory 170gr 67,5x88,5 V = 384 rim X Rp 440.871

= Rp 169.294.500

20) Kertas Europremium Natural 250gr V = 84 rim X Rp 1.710.000 = Rp 143.640.000

Tabel III.5 Volume Tahunan (Bahan Baku) Dalam Nilai Uang

PT. Intan Sejati Klaten

NO NAMA BARANG VOLUME kebutuhan

SATUAN HARGA PER UNIT

Volume tahunan dalam nilai uang

1 HVS 80gr W860 D100cm C3 inr/b A5A 24922 rim

Rp 8.036

Rp 200.273.200

2 HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron 687 rim

Rp 222.894

Rp 153.128.200

Page 63: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

63

Tahun 2009 Sumber : Hasil Pengolahan Data Prosentase Volume Tahunan dalam Nilai Uang

1) HVS 80gr W860 D100cm C3 inr/b A5A

3 HVS 70gr Extraprint Roll 73cm 230630 kg Rp 7.182

Rp 1.656.385.000

4 HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC 103396 kg

Rp 9.907

Rp 1.024.344.000

5 HVS55gr 65x100cm IK Jambon 489 rim Rp 306.642

Rp 149.947.900

6 C2M 100gr 63x89cm 2250 rim Rp 250.953

Rp 564.644.200

7 C2M 85gr 76x105cm 2226 rim Rp 346.266

Rp 770.788.100

8 C2M 85gr 63x89 cm 2499 rim Rp 217.695

Rp 544.019.800

9 C2M 85gr 63x104cm 2250 rim Rp 250.953

Rp 564.644.200

10 C2M 100gr Roll 90 cm 20278 kg Rp 8.215

Rp 166.583.800

11 C25 118gr 23,5x35 58542 kg Rp 8.400

Rp 491.752.800

12 C2S 85gr 73x93 525 rim Rp 294.153

Rp 154.430.300

13 C2S 120gr 54x83 1980 rim Rp 346.266

Rp 685.606.700

14 C2S 150gr 65x90 361 rim Rp 426.784

Rp 154.069.000

15 Art Carton 210gr 75x108 319 rim Rp 853.226

Rp 272.191.800

16 Samson Craft 80gsm 90x120cm 612 rim Rp 357.382

Rp 218.717.800

17 BC 150gr 61X86cm 1270 rim Rp 306.573

Rp 389.347.700

18 Art Paper 115gr 78,7x109,2cm Byzantium 576 rim

Rp 432.840

Rp 249.315.800

19 Ivory 170gr 67,5x88,5 384 rim Rp 440.871

Rp 169.294.500

20 Kertas Europremium Natural 250gr 84 rim

Rp 1.710.000

Rp 143.640.000

JUMLAH Rp 8.723.125.000

Page 64: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

64

1948.723.031.

0200.270.70 x 100% = 2,3 %

2) HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron

1948.723.031. 3153.127.99

x 100% = 1,76 %

3) HVS 70gr Extraprint Roll 73cm

1948.723.031. 1471.656.343.

x 100% = 18,99 %

4) HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC

1948.723.031. 9151.024.305.

x 100% = 11,74 %

5) HVS55gr 65x100cm IK Jambon

1948.723.031. 0149.947.85

x 100% = 1,72 %

6) C2M 100gr 63x89cm

1948.723.031.

5564.644.38 x 100% = 6,47 %

7) C2M 85gr 76x105cm

1948.723.031. 0770.787.47

x 100% = 8,84 %

8) C2M 85gr 63x89 cm

1948.723.031.

5544.019.30 x 100% = 6,24 %

9) C2M 85gr 63x104cm

1948.723.031.

5564.644.38 x 100% = 6,47 %

10) C2M 100gr Roll 90 cm

Page 65: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

65

1948.723.031.

8166.593.09 x 100% = 1,91 %

11) C25 118gr 23,5x35

1948.723.031.

0491.746.36 x 100% = 5,64 %

12) C2S 85gr 73x93

1948.723.031.

3154.430.27 x 100% = 1,77 %

13) C2S 120gr 54x83

1948.723.031.

6685.606.10 x 100% = 7,86 %

14) C2S 150gr 65x90

1948.723.031.

7154.069.01 x 100% = 1,77 %

15) Art Carton 210gr 75x108

1948.723.031. 6272.179.04

x 100% = 3,12 %

16) Samson Craft 80gsm 90x120cm

1948.723.031.

4218.717.67 x 100% = 2,51 %

17) BC 150gr 61X86cm

1948.723.031.

8389.348.07 x 100% = 4,46 %

18) Art Paper 115gr 78,7x109,2cm Byzantium

1948.723.031.

0249.315.84 x 100% = 2,86 %

19) Ivory 170gr 67,5x88,5

Page 66: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

66

1948.723.031.

2169.294.55 x 100% = 1,94 %

20) Kertas Europremium Natural 25

1948.723.031. 0143.640.00

x 100% = 1,65 %

Tabel III.6

Prosentase Volume Tahunan (Bahan Baku) Dalam Nilai Uang PT. Intan Sejati Klaten

Tahun 2009

NO NAMA BARANG Volume tahunan dalam nilai uang

∑ Volume tahunan dalam nilai uang

Persentase Volume

Tahunan Dalam Nilai

Uang

(åVV

X100%)

1 HVS 80gr W860 D100cm C3 inr/b A5A

Rp 200.273.200

Rp 8.723.125.000 2,30%

2 HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron

Rp 153.128.200

Rp 8.723.125.000 1,76%

3 HVS 70gr Extraprint Roll 73cm

Rp 1.656.385.000

Rp 8.723.125.000 18,99%

4 HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC

Rp 1.024.344.000

Rp 8.723.125.000 11,74%

5 HVS55gr 65x100cm IK Jambon

Rp 149.947.900

Rp 8.723.125.000 1,72%

6 C2M 100gr 63x89cm Rp 564.644.200

Rp 8.723.125.000 6,47%

7 C2M 85gr 76x105cm Rp 770.788.100

Rp 8.723.125.000 8,84%

8 C2M 85gr 63x89 cm Rp 544.019.800

Rp 8.723.125.000 6,24%

9 C2M 85gr 63x104cm Rp 564.644.200

Rp 8.723.125.000 6,47%

10 C2M 100gr Roll 90 cm Rp 166.583.800

Rp 8.723.125.000 1,91%

11 C25 118gr 23,5x35 Rp 491.752.800

Rp 8.723.125.000 5,64%

12 C2S 85gr 73x93 Rp 154.430.300

Rp 8.723.125.000 1,77%

13 C2S 120gr 54x83 Rp 685.606.700

Rp 8.723.125.000 7,86%

Page 67: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

67

14 C2S 150gr 65x90 Rp 154.069.000

Rp 8.723.125.000 1,77%

15 Art Carton 210gr 75x108 Rp 272.191.800

Rp 8.723.125.000 3,12%

16 Samson Craft 80gsm 90x120cm

Rp 218.717.800

Rp 8.723.125.000 2,51%

17 BC 150gr 61X86cm Rp 389.347.700

Rp 8.723.125.000 4,46%

18 Art Paper 115gr 78,7x109,2cm Byzantium

Rp 249.315.800

Rp 8.723.125.000 2,86%

19 Ivory 170gr 67,5x88,5 Rp 169.294.500

Rp 8.723.125.000 1,94%

20 Kertas Europremium Natural 250gr

Rp 143.640.000

Rp 8.723.125.000 1,65%

JUMLAH Rp 8.723.125.000 - 100%

Sumber : Hasil pengolahan data

b. Bahan Pembantu

Volume Tahunan Dalam Nilai Uang ( V = Kebutuhan X

Harga)

1) IPA

V = 66 drum X Rp 2.400.000

= Rp 158.400.000

2) Intan Sejati isi buku black IV V = 900kg X Rp 35.000

= Rp 31.500.000

3) Best One Neo Proc Yellow MX 1 V = 325kg X Rp 51.760

= Rp 16.822.000

4) Best One Neo Proc Magenta MX 1 V = 275kg X Rp 54.400

= Rp 14.960.000

5) Best One Neo Proc Cyan MX 1 V = 275kg X Rp 56.560

= Rp 15.554.000

Page 68: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

68

6) Best One Neo Proc Black MX 1 V = 275kg X Rp 46.960 = Rp 12.914.000

7) Plate Plus Pink V = 620 liter X Rp 49.950

= Rp 30.969.000

8) DJP-701 Developer Positif V = 168 gall X Rp 84.000

= Rp 14.112.000

9) Supreme V = 129 gall X Rp 136.000

= Rp 17.544.000

10) Best One Neo Proc Yellow QD V = 200kg X Rp 51.760

= Rp 10.352.000

11) Best One Neo Proc Magenta QD V = 150kg X Rp 54.400

= Rp 8.160.000

12) Best One Neo Proc Cyan QD V = 200kg X Rp 56.560

= Rp 11.312.000

13) Premeplus Process Black V = 660kg X Rp 48.136

= Rp 31.769.760

14) Premeplus Process Cyan V = 788kg X Rp 52.818

= Rp 41.620.580

15) Premeplus Process Magenta V = 743kg X Rp 51.773

= Rp 38.467.340

16) Premeplus Process Yellow V = 1016 kg X Rp 51.773

= Rp 52.601.370

Page 69: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

69

17) Plastik OPP film PTT-20 : 580X2000mm V = 878kg X Rp 41.000

= Rp 35.998.000

18) Plastik OPP film PTT-20 : 630X2000mm V = 260 kg x Rp 41.000

= Rp 10.660.000

19) Plastik OPP film PTT-20 : 500X2000mm V = 431kg X Rp 41.000

= Rp 17.671.000

20) Plastik OPP film PTT-20 : 430X2000mm V = 237kg X Rp 41.000

= Rp 9.717.000

Tabel III.7 Volume Tahunan (Bahan Pembantu) Dalam Nilai Uang

PT. Intan Sejati Klaten Tahun 2009

NO NAMA BARANG VOLUME kebutuhan SATUAN

HARGA PER UNIT

Volume tahunan dalam nilai uang

1 IPA 66 drum Rp 2.400.000

Rp 158.400.000

2 Intan Sejati isi buku black IV 900 kg Rp 35.000

Rp 31.500.000

3 Best One Neo Proc Yellow MX 1 325 kg

Rp 51.760

Rp 16.822.000

4 Best One Neo Proc Magenta MX 1 275 kg

Rp 54.400

Rp 14.960.000

5 Best One Neo Proc Cyan MX 1 275 kg

Rp 56.560

Rp 15.554.000

6 Best One Neo Proc Black MX 275 kg Rp Rp

Page 70: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

70

1 46.960 12.914.000

7 Plate Plus Pink 620 ltr Rp 49.950

Rp 30.969.000

8 DJP-701 Developer Positif 168 gall Rp 84.000

Rp 14.112.000

9 Supreme 129 gall Rp 136.000

Rp 17.544.000

10 Best One Neo Proc Yellow QD 200 kg Rp 51.760

Rp 10.352.000

11 Best One Neo Proc Magenta QD 150 kg

Rp 54.400

Rp 8.160.000

12 Best One Neo Proc Cyan QD 200 kg Rp 56.560

Rp 11.312.000

13 Premeplus Process Black 660 kg Rp 48.136

Rp 31.769.760

14 Premeplus Process Cyan 788 kg Rp 52.818

Rp 41.620.580

15 Premeplus Process Magenta 743 kg Rp 51.773

Rp 38.467.340

16 Premeplus Process Yellow 1016 kg Rp 51.773

Rp 52.601.370

17 Plastik OPP film PTT-20 : 580X2000mm 878 kg

Rp 41.000

Rp 35.998.000

18 Plastik OPP film PTT-20 : 630X2000mm 260 kg

Rp 41.000

Rp 10.660.000

19 Plastik OPP film PTT-20 : 500X2000mm 431 kg

Rp 41.000

Rp 17.671.000

20 Plastik OPP film PTT-20 : 430X2000mm 237 kg

Rp 41.000

Rp 9.717.000

TOTAL Rp 581.104.100

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Prosentase Volume Tahunan dalam Nilai Uang

1) IPA

6581.103.95 0158.400.00

x 100% = 27,26 %

2) Intan Sejati isi buku black IV

6581.103.95

31.500.000 x 100% = 5,42 %

Page 71: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

71

3) Best One Neo Proc Yellow MX 1

6581.103.95 16.822.000

x 100% = 2,89 %

4) Best One Neo Proc Magenta MX 1

6581.103.95 14.960.000

x 100% = 2,57 %

5) Best One Neo Proc Cyan MX 1

6581.103.95 15.554.000

x 100% = 2,68 %

6) Best One Neo Proc Black MX 1

6581.103.95 12.914.000

x 100% = 2,22 %

7) Plate Plus Pink

6581.103.95

30.969.000 x 100% = 5,33 %

8) DJP-701 Developer Positif

6581.103.95

14.112.000 x 100% = 2,43 %

9) Supreme

6581.103.95

17.544.000 x 100% = 3,02 %

10) Best One Neo Proc Yellow QD

6581.103.95

10.352.000 x 100% = 1,78 %

11) Best One Neo Proc Magenta QD

6581.103.95

8.160.000 x 100% = 1,4 %

12) Best One Neo Proc Cyan QD

Page 72: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

72

6581.103.95

11.312.000 x 100% = 1,95 %

13) Premeplus Process Black

6581.103.95

31.769.998 x 100% = 5,47 %

14) Premeplus Process Cyan

6581.103.95

41.620.726 x 100% = 7,16 %

15) Premeplus Process Magenta

6581.103.95

38.467.138 x 100% = 6,62 %

16) Premeplus Process Yellow

6581.103.95

52.601.094 x 100% = 9,05 %

17) Plastik OPP film PTT-20 : 580X2000mm

6581.103.95

35.998.000 x 100% = 6,19 %

18) Plastik OPP film PTT-20 : 630X2000mm

6581.103.95

10.660.000 x 100% = 1,83 %

19) Plastik OPP film PTT-20 : 500X2000mm

6581.103.95 17.671.000

x 100% = 3,04 %

20) Plastik OPP film PTT-20 : 430X2000mm

6581.103.95 9.717.000

x 100% = 1,67 %

Page 73: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

73

Tabel III.8 Prosentase Volume Tahunan (Bahan Pembantu) Dalam Nilai Uang

PT. Intan Sejati Klaten Tahun 2009

NO NAMA BARANG Volume tahunan dalam nilai uang

∑ Volume tahunan dalam

nilai uang

Persentase Volume

tahunan dalam nilai uang

(åVV

X100%)

1 IPA Rp 158.400.000

Rp 581.104.100 27,26%

2 Intan Sejati isi buku black IV Rp 31.500.000

Rp 581.104.100 5,42%

3 Best One Neo Proc Yellow MX 1

Rp 16.822.000

Rp 581.104.100 2,89%

4 Best One Neo Proc Magenta MX 1

Rp 14.960.000

Rp 581.104.100 2,57%

5 Best One Neo Proc Cyan MX 1

Rp 15.554.000

Rp 581.104.100 2,68%

6 Best One Neo Proc Black MX 1

Rp 12.914.000

Rp 581.104.100 2,22%

7 Plate Plus Pink Rp 30.969.000

Rp 581.104.100 5,33%

8 DJP-701 Developer Positif Rp 14.112.000

Rp 581.104.100 2,43%

9 Supreme Rp 17.544.000

Rp 581.104.100 3,02%

10 Best One Neo Proc Yellow QD

Rp 10.352.000

Rp 581.104.100 1,78%

11 Best One Neo Proc Magenta QD

Rp 8.160.000

Rp 581.104.100 1,40%

12 Best One Neo Proc Cyan QD Rp 11.312.000

Rp 581.104.100 1,95%

13 Premeplus Process Black Rp 31.769.760

Rp 581.104.100 5,47%

14 Premeplus Process Cyan Rp 41.620.580

Rp 581.104.100 7,16%

15 Premeplus Process Magenta Rp 38.467.340

Rp 581.104.100 6,62%

16 Premeplus Process Yellow Rp 52.601.370

Rp 581.104.100 9,05%

17 Plastik OPP film PTT-20 : 580X2000mm

Rp 35.998.000

Rp 581.104.100 6,19%

Page 74: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

74

18 Plastik OPP film PTT-20 : 630X2000mm

Rp 10.660.000

Rp 581.104.100 1,83%

19 Plastik OPP film PTT-20 : 500X2000mm

Rp 17.671.000

Rp 581.104.100 3,04%

20 Plastik OPP film PTT-20 : 430X2000mm

Rp 9.717.000

Rp 581.104.100 1,67%

JUMLAH Rp 581.104.100 - 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data

c. Hasil Perhitungan Analisis ABC

1) Bahan Baku

Tabel III.9

Hasil Analisis ABC (Bahan Baku)

NO

NAMA BARANG

VOLUME kebutuhan

SATUAN

HARGA PER UNIT

Volume tahunan

dalam nilai uang

Persentase

Volume

Tahunan

Dalam Nilai Uang

Persentase

Kumulatif

Kategori

1 HVS 70gr Extraprint Roll 73cm

230630 kg

Rp 7.182

Rp 1.656.385.000 18,99% 18,99% A

2 HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC

103396 kg

Rp 9.907

Rp 1.024.344.000 11,74% 30,73% A

3 C2M 85gr 76x105cm 2226 rim Rp 346.266

Rp 770.788.100 8,84% 39,57% A

Page 75: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

75

4 C2S 120gr 54x83 1980 rim Rp 346.266

Rp 685.606.700 7,86% 47,43% A

5 C2M 85gr 63x104cm 2250 rim Rp 250.953

Rp 564.644.200 6,47% 53,90% B

6 C2M 100gr 63x89cm 2250 rim Rp 250.953

Rp 564.644.200 6,47% 60,37% B

7 C2M 85gr 63x89 cm 2499 rim Rp 217.695

Rp 544.019.800 6,24% 66,61% B

8 C25 118gr 23,5x35 5854

2 kg Rp 8.400

Rp 491.752.800 5,64% 72,25% B

9 BC 150gr 61X86cm 1270 rim Rp 306.573

Rp 389.347.700 4,46% 76,71% B

10 Art Carton 210gr 75x108 319 rim

Rp 853.226

Rp 272.191.800 3,12% 79,83% B

11

Art Paper 115gr 78,7x109,2cm Byzantium 576 rim

Rp 432.840

Rp 249.315.800 2,86% 82,69% C

12

Samson Craft 80gsm 90x120cm 612 rim

Rp 357.382

Rp 218.717.800 2,51% 85,20% C

13

HVS 80gr W860 D100cm C3 inr/b A5A

24922 rim

Rp 8.036

Rp 200.273.200 2,30% 87,49% C

14 Ivory 170gr 67,5x88,5 384 rim

Rp 440.871

Rp 169.294.500 1,94% 89,43% C

15 C2M 100gr Roll 90 cm

20278 kg

Rp 8.215

Rp 166.583.800 1,91% 91,34% C

16 C2S 85gr 73x93 525 rim

Rp 294.153

Rp 154.430.300 1,77% 93,11% C

17 C2S 150gr 65x90 361 rim

Rp 426.784

Rp 154.069.000 1,77% 94,88% C

18

HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron 687 rim

Rp 222.894

Rp 153.128.200 1,76% 96,63% C

19

HVS55gr 65x100cm IK Jambon 489 rim

Rp 306.642

Rp 149.947.900 1,72% 98,35% C

20

Kertas Europremium Natural 250gr 84 rim

Rp 1.710.000

Rp 143.640.000 1,65% 100% C

TOTAL 4542

80 - - Rp 8.723.125.000 - - -

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa:

a) Kelas A memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar

47,43% dari total nilai persediaan, yang terdiri dari 4 item

(20%) persediaan yaitu : HVS 70gr Extraprint Roll 73cm,

Page 76: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

76

HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC, C2M 85gr 76x105cm,

C2S 120gr 54x83.

b) Kelas B memiliki volume tahunan rupiah sebesar 32,4%

dari total persediaan, yang terdiri dari 6 item (30%)

persediaan, yaitu: C2M 85gr 63x104cm, C2M 100gr

63x89cm, C2M 85gr 63x89 cm, C25 118gr 23,5x35, BC

150gr 61X86cm, Art Carton 210gr 75x108.

c) Kelas C memiliki volume tahunan rupiah sebesar 20,17%

dari total persediaan, yang terdiri dari 10 item (50%)

persediaan, yaitu : Art Paper 115gr 78,7x109,2cm

Byzantium, Samson Craft 80gsm 90x120cm, HVS 80gr

W860 D100cm C3 inr/b A5A, Ivory 170gr 67,5x88,5, C2M

100gr Roll 90 cm, C2S 85gr 73x93, C2S 150gr 65x90,

HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron, HVS55gr

65x100cm IK Jambon, Kertas Europremium Natural 250gr.

Apabila digambarkan dalam bentuk grafik, dapat dilihat lebih

jelas berapa besarnya proporsi kelas A dibandingkan dengan kelas

B dan C, seperti gambar di bawah ini :

Page 77: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

77

47,43

32,4

20,17

0

10

20

30

40

50

Per

sen

tase

Pem

akai

an

Tah

un

an D

alam

Ru

pia

h

20 50 100

Persentase dari Keseluruhan Butir Persediaan

Gambar III.4

Grafik Hasil Analisis ABC (Bahan Baku)

2) Bahan Pembantu Tabel III.10

Page 78: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

78

NO

NAMA BARANG

VOLUME kebutuhan

SATUAN

HARGA PER UNIT

Volume tahunan dalam

nilai uang

Presentase

Volume

tahunan

dalam nilai uang

Presentase

Kumulatif

Kategori

1 IPA 66 drum

Rp 2.400.000

Rp 158.400.000 27,26% 27,26% A

2 Premeplus Process Yellow 101

6 kg Rp 51.773

Rp 52.601.370 9,05% 36,31% A

3 Premeplus Process Cyan 788 kg Rp 52.818

Rp 41.620.580 7,16% 43,47% A

4 Premeplus Process Magenta 743 kg

Rp 51.773

Rp 38.467.340 6,62% 50,09% A

5 Plastik OPP film PTT-20 : 580X2000mm 878 kg

Rp 41.000

Rp 35.998.000 6,19% 56,29% B

6 Premeplus Process Black 660 kg Rp 48.136

Rp 31.769.760 5,47% 61,75% B

7 Intan Sejati isi buku black IV 900 kg

Rp 35.000

Rp 31.500.000 5,42% 67,18% B

8 Plate Plus Pink 620 ltr Rp 49.950

Rp 30.969.000 5,33% 72,55% B

9 Plastik OPP film PTT-20 : 500X2000mm 431 kg

Rp 41.000

Rp 17.671.000 3,04% 75,55% B

10 Supreme 129

gall

Rp 136.000

Rp 17.544.000 3,02% 78,56% B

11

Best One Neo Proc Yellow MX 1 325 kg

Rp 51.760

Rp 16.822.000 2,89% 81,46% C

12

Best One Neo Proc Cyan MX 1 275 kg

Rp 56.560

Rp 15.554.000 2,68% 84,14% C

13

Best One Neo Proc Magenta MX 1 275 kg

Rp 54.400

Rp 14.960.000 2,57% 86,71% C

14 DJP-701 Developer Positif 168

gall

Rp 84.000

Rp 14.112.000 2,43% 89,14% C

15

Best One Neo Proc Black MX 1 275 kg

Rp 46.960

Rp 12.914.000 2,22% 91,36% C

16

Best One Neo Proc Cyan QD 200 kg

Rp 56.560

Rp 11.312.000 1,95% 93,31% C

17

Plastik OPP film PTT-20 : 630X2000mm 260 kg

Rp 41.000

Rp 10.660.000 1,83% 95,14% C

18

Best One Neo Proc Yellow QD 200 kg

Rp 51.760

Rp 10.352.000 1,78% 96,92% C

1 Plastik OPP film PTT-20 : 237 kg Rp Rp 1,67% 98,60% C

Page 79: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

79

Hasil Analisis ABC (Bahan Pembantu) Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa:

a) Kelas A memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar

50,09% dari total nilai persediaan, yang terdiri dari 4 item

(20%) persediaan yaitu : IPA, Premeplus Process Yellow,

Premeplus Process Cyan, Premeplus Process Magenta.

b) Kelas B memiliki volume tahunan rupiah sebesar 28,47%

dari total persediaan, yang terdiri dari 6 item (30%)

persediaan, yaitu: Plastik OPP film PTT-20 :

580X2000mm, Premeplus Process Black, Intan Sejati isi

buku black IV, Plate Plus Pink, Plastik OPP film PTT-20 :

500X2000mm, Supreme.

c) Kelas C memiliki volume vahunan rupiah sebesar 21,44%

dari total persediaan, yang terdiri dari 10 item (50%)

persediaan, yaitu : Best One Neo Proc Yellow MX 1, Best

One Neo Proc Cyan MX 1, Best One Neo Proc Magenta

MX 1, DJP-701 Developer Positif, Best One Neo Proc

Black MX 1, Best One Neo Proc Cyan QD, Plastik OPP

film PTT-20 : 630X2000mm, Best One Neo Proc Yellow

9 430X2000mm 41.000 9.717.000 20

Best One Neo Proc Magenta QD 150 kg

Rp 54.400

Rp 8.160.000 1,40% 100% C

TOTAL 859

6 - - Rp

581.104.100 - - -

Page 80: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

80

QD, Plastik OPP film PTT-20 : 430X2000mm, Best One

Neo Proc Magenta QD.

Apabila digambarkan dalam bentuk grafik, dapat dilihat lebih

jelas berapa besarnya proporsi kelas A dibandingkan dengan kelas

B dan C, seperti gambar di bawah ini :

50,09

28,47

21,44

0

10

20

30

40

50

60

Per

sen

tase

Pem

akai

an

Tah

un

an D

alam

Ru

pia

h

20 50 100

Persentase dari Keseluruhan Butir Persediaan

Gambar III.5

Grafik Hasil Analisis ABC (Bahan Pembantu)

Page 81: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

81

5. Pengendalian Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu

a. Pengendalian Kelas A

1) Pengendalian ketat.

2) memerlukan perhatian yang tinggi dalam pengadaannya.

3) Harus diuji lebih sering dalam hal akurasi catatan inventory

dibandingkan material kelas B atau C.

4) Penyimpanan secara baik yaitu laporan – laporan penerimaan

dan penggunaan barang berdasarkan pada perhitungan

kebutuhan.

5) Pengecekan secara ketat.

6) Monitoring terus – menerus.

7) Persediaan pengaman tidak ada atau rendah (1 – 2 minggu).

b. Pengendalian Kelas B

1) Pengendalian Moderat.

2) Penyimpanan secara baik yaitu laporan – laporan penerimaan

dan penggunaan barang berdasarkan perhitungan pemakaian di

waktu yang lalu atau daftar permintaan.

3) Serangkaian pengecekan perubahan – perubahan kebutuhan.

4) Monitoring untuk memungkinkan kekurangan persediaan.

5) Persediaan pengaman moderat (sampai 2 atau 3 bulan).

c. Pengendalian Kelas C

1) Pengendalian longgar.

2) Pemeriksaan dilakukan sesekali.

Page 82: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

82

3) Bila suplai mencapai titik pemesanan kembali, maka

pemesanan kembali dilakukan.

4) Pengecekan sedikit dilakukan dengan membandingkan

terhadap kebutuhan.

5) Monitoring tidak perlu atau sedikit dilakukan.

6) Persediaan pengaman jumlah besar (2 – 6 bulan atau lebih).

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang penulis uraikan pada Bab

III secara garis besar dapat diambil kesimpulan :

1. Manajemen Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu

PT. Intan Sejati Klaten belum menerapkan Analisis ABC dalam

pengelompokkan persediaan bahan baku dan bahan pembantu. Dan

memperlakukan semua bahan baku dan bahan pembantu dengan sama

rata.

2. Pengelompokkan Persediaan Menurut Analisis ABC

a. Bahan Baku

1) Kelas A memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar

47,43% dari total nilai persediaan, yang terdiri dari 4 item

(20%) persediaan yaitu : HVS 70gr Extraprint Roll 73cm,

HVS 60gr Roll L86 cm CK NCC, C2M 85gr 76x105cm,

C2S 120gr 54x83.

Page 83: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

83

2) Kelas B memiliki volume tahunan rupiah sebesar 32,4%

dari total persediaan, yang terdiri dari 6 item (30%)

persediaan, yaitu: C2M 85gr 63x104cm, C2M 100gr

63x89cm, C2M 85gr 63x89 cm, C25 118gr 23,5x35, BC

150gr 61X86cm, Art Carton 210gr 75x108.

3) Kelas C memiliki volume tahunan rupiah sebesar 20,17%

dari total persediaan, yang terdiri dari 10 item (50%)

persediaan, yaitu : Art Paper 115gr 78,7x109,2cm

Byzantium, Samson Craft 80gsm 90x120cm, HVS 80gr

W860 D100cm C3 inr/b A5A, Ivory 170gr 67,5x88,5, C2M

100gr Roll 90 cm, C2S 85gr 73x93, C2S 150gr 65x90,

HVS 80gr 610x860x500 SPA Saffiron, HVS55gr

65x100cm IK Jambon, Kertas Europremium Natural 250gr.

b. Bahan Pembantu

1) Kelas A memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar

50,09% dari total nilai persediaan, yang terdiri dari 4 item

(20%) persediaan yaitu : IPA, Premeplus Process Yellow,

Premeplus Process Cyan, Premeplus Process Magenta.

2) Kelas B memiliki volume tahunan rupiah sebesar 28,47%

dari total persediaan, yang terdiri dari 6 item (30%)

persediaan, yaitu: Plastik OPP film PTT-20 :

580X2000mm, Premeplus Process Black, Intan Sejati isi

buku black IV, Plate Plus Pink, Plastik OPP film PTT-20 :

500X2000mm, Supreme.

Page 84: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

84

3) Kelas C memiliki volume tahunan rupiah sebesar 21,44%

dari total persediaan, yang terdiri dari 10 item (50%)

persediaan, yaitu : Best One Neo Proc Yellow MX 1, Best

One Neo Proc Cyan MX 1, Best One Neo Proc Magenta

MX 1, DJP-701 Developer Positif, Best One Neo Proc

Black MX 1, Best One Neo Proc Cyan QD, Plastik OPP

film PTT-20 : 630X2000mm, Best One Neo Proc Yellow

QD, Plastik OPP film PTT-20 : 430X2000mm, Best One

Neo Proc Magenta QD.

B. SARAN

Setelah penulis mengadakan perhitungan dan menganalisis masalah yang

dihadapi oleh PT. Intan Sejati Klaten, maka penulis dapat mengajukan saran

yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan kebijaksanaan dalam

pengelompokkan bahan baku dan bahan pembantu, adapun saran – saran

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya perusahaan mempertimbangkan penggunaan Analisis ABC

dalam kebijakan pengelompokkan bahan baku dan bahan pembantu.

Karena dengan menggunakan Analisis ABC perusahaan akan lebih

mudah dalam menetapkan kebijakan dan pengendalian untuk setiap

kelas yang ada.

2. Kebijakan yang dapat didasarkan pada Analisis ABC mencakup hal –

hal di bawah ini :

Page 85: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

85

a. Butir persediaan A pada PT. Intan Sejati Klaten harus dikendalikan

secara lebih ketat dibandingkan butir persediaan B dan C mungkin

karena butir persediaan A ini ditempatkan di wilayah yang lebih

tertutup dan keakuratan catatan persediaannya harus lebih sering

diverifikasi.

b. PT. Intan Sejati Klaten dalam meramalkan butir persediaan A

harus lebih berhati – hati daripada meramalkan butir (kelas)

persediaan yang lain. Karena butir persediaan A memiliki nilai

volume rupiah yang tinggi tetapi jumlah unitnya kecil.

Dari beberapa kebijakan di atas, PT. Intan Sejati Klaten sebaiknya

mengelompokkan bahan baku dan bahan pembantu sesuai dengan nilai dan

kebutuhannya, dengan menggunakan Analisis ABC agar perusahaan bisa lebih

efisien dalam mengendalikan kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu.

Page 86: PENERAPAN ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN …... · Apalagi dengan dimulainya FTA ( Free Trade ... Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka, meliputi : a) Harga bahan baku dan

86

DAFTAR PUSTAKA

Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan Dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia. Jakarta

Gasper, Vincent.2004. Production Panning And Inventory Control. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta

Gito Sudarmo. Indriyo dan Agus Mulyono.2002. Manajemen Bisnis logistik, Edisi Pertama, BPFE : Yogyakarta

Handoko, Hani T. 1999. Dasar – Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. UNS PRESS. Surakarta

Heyzer J, dan Barry Render. 2005. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh. Salemba Empat.Jakarta

Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE : Yogyakarta

Nasution, Arman Hakim dan Prasetyawan Yudha. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama, Graha Ilmu,Yogyakarta

Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Graha Ilmu. Yogyakarta

Yamit, Zulian. 1998. Manajemen Persediaan. Ekonosia FE – UII.Yogyakarta