15
See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/349340183 PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI Article · February 2021 CITATIONS 0 READS 34 5 authors, including: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: education View project Education View project Usman Sastradipraja Universitas Jenderal Achmad Yani 2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE All content following this page was uploaded by Usman Sastradipraja on 16 February 2021. The user has requested enhancement of the downloaded file.

PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/349340183

PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

Article · February 2021

CITATIONS

0READS

34

5 authors, including:

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

education View project

Education View project

Usman Sastradipraja

Universitas Jenderal Achmad Yani

2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Usman Sastradipraja on 16 February 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

Page 2: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

1

PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS DAN PENGGUNAAN

LAPORAN KEUANGAN

( Studi Kasus di Prodi Akuntansi S1 FE Universitas X)

Usman Sastradipraja [email protected]

ABSTRAK

Kurikulum akuntansi saat ini harus didasarkan pada kompetensi agar lulusan

memiliki kompetensi yang maksimal untuk menghadapi persaingan dalam memperoleh

pekerjaan dan menyesuaikan dengan perubahan yang cepat dewasa ini. Lulusan

perguruan tinggi diharapkan memiliki kualifikasi kemampuan : learning to know,

learning to do, learning to be dan learning to live together. Kemampuan Softskill selalu

diminta pengguna pada setiap pengumuman kesempatan kerja di media massa .Softskill

melekat pada hardskill. Oleh karena itu, kemampuan hardskill selalu diikuti persyaratan

kemampuan softskill. Kemampuan mahasiswa memecahkan dan menyelesaikan kasus

(problem solving skill) dan kemampuan mahasiswa dalam mengemukakan pendapat

(communication skill) adalah softskill yang sangat penting untuk mata kuliah Analisis dan

Penggunaan Laporan Keuangan (Analisa Laporan Keungan) karena materi kuliah

membutuhkan kemampuan menyampaikan analisis dan rekomendasinya. Peneliti

melakukan penelitian dengan cara memberikan kuesioner pada 2 kelas yaitu kelas E dan

F mahasiswa S1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi sebuah Perguruan Tinggi Swasta di

Bandung.Kuesioner pertama disampaikan pada kuliah pertama sebelum menerapkan

softskill Problem Solving dan Communication Skill. Kuesioner yang sama diberikan pada

saat kuliah terakhir atau pertemuan ke-14 setelah penerapan softskill Problem Solving dan

Communication Skill. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tidak signifikan

kemampuan softskill Problem Solving dan Communication Skill mahasiswa sebelum dan

sesudah penerapannya dalam proses belajar mengajar.

Kata kunci : softskill, problem solving skill, communication skill.

ABSTRACT

The present accounting curriculum should based on competency so the graduate

have the good competency to face competition in having a job and adjusting to the present

fast change. The graduate from university expected to have qualification : learning to

know, learning to do, learning to be and learning to live together. Softskill ability always

be required by users at any vacancies in news paper or other media. Softskill is embedded

in hardskill. Hardskill ability, of course , is always accompanied requirement of softskill

ability. University student ability in solving and finishing the problem case (problem

solving skill) and in delivering statement or opinion (communication skill) are very

important softskill for course of Financial Statement Analysis as this course needs ability

in delivering analysis and recommendation. Researcher did this research with submitting

Page 3: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

2

questionnaire for two classes of accounting at economic faculty, E class and F class in a

private university in Bandung. The first was given at the first class before implementing

Problem Solving and Communication softskills.The same questionnaire was given at the

last class or the fourteen meeting after implementing that sofskills. The result of research

informed that there was unsignificant difference of Problem Solving and Communication

softskill of university student before and after implementing in the class.

Keywords : softskill, problem solving skill, communication skill.

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Sistem

Pendidikan Nasional mengisyaratkan bahwa kurikulum harus menekankan pada keutuhan

kompetensi berkarya. Kurikulum didasarkan pada kompetensi, sehingga lulusan akan

memiliki kompetensi yang maksimal untuk menghadapi persaingan untuk mendapatkan

pekerjaan dan perubahan yang cepat dewasa ini. Lulusan diharapkan mempunyai

kualifikasi kemampuan: learning to know, learning to do, learning to be dan learning to

live together seperti yang di sarankan oleh The International Bureau of Education

UNESCO (The International Comission on Education for the 21 st Century).

Menurut hasil penelitian Haygroup sebagaimana disampaikan Yusuf Sulaeman

Basar, Manager Inventory Assurance PT. Telkomsel Head Office pada Kuliah Umum

Prodi Akuntansi S1 dan D3 Universitas Widyatama tanggal tanggal 14 April 2008,

terdapat 62 keahlian hardskills dan softskills yang diminta di iklan lowongan kerja

nasional untuk lulusan Akuntansi S1, yaitu :

Bahasa Inggris, microsoft office, teamwork, komunikasi, underpressure, perpajakan,

account receivable, kerja mandiri, kemampuan presentasi, revenue recognition, problem

solving, analisis laporan keuangan, auditing, inventory, kreatif/inovatif, account payable,

kepemimpinan, budgeting, inisiatif, sistem informasi akuntansi, risk management,

komputer akuntansi, general ledger, manajemen akuntansi, mau belajar hal baru, fixed

assets, akuntansi pendapatan, jujur, reporting,administrasi penjualan, disiplin, analisis

investasi, administrasi pembelian, menulis, financial accounting, consolidations,

administrasi gudang,akuntansi biaya, adimintrasi keuangan, komitmen, asuransi

kerugian, MYOB, administrasi proyek, current exchange, collections, rekonsiliasi, billing

system, money market, banking, spredsheets, database, saham, ekspor impor, adminstrasi

penggajian, PPN, PPh, Oracle, SAP, Window XP, Acces, Internet, revenue assurance

Dari 62 hardskills dan softskills sebagaimana disebutkan di atas, Haygroup

mengelompokkan menjadi 15 hardskills dan 15 softskills yang paling dibutuhkan dunia

kerja saat ini sebagaimana dapat dilihat dari grafik di bawah ini :

Page 4: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

3

Gambar 1 : 15 hardskill dalam iklan lowongan kerja

Sumber : Haygroup (2008)

Gambar 2 : 15 Softskill dalam iklan lowongan kerja

Sumber : Haygroup (2008)

15 Hard Skill Yang Sering Muncul di Iklan Lowongan

Kerja

6,34

6,64

6,78

7,23

7,23

7,67

7,96

9,14

9,14

9,14

9,73

10,32

15,49

16,81

23,01

0 5 10 15 20 25

Fixed Assets

Akuntansi Management

General Ledger

Komputer Akuntansi

Risk Management

Sistem Informasi Akuntansi

Budgeting

Account Payable

Inventory

Audit

Analisa Laporan Keuangan

Revenue Recognition

Account Receivable

Tax

Microsoft Office

15 Soft Skill Yang Sering Muncul di Iklan

Lowongan Kerja

2,65

2,65

4,28

4,72

5,90

7,37

8,26

8,26

11,06

11,21

11,50

20,80

21,53

23,01

39,82

0 10 20 30 40 50

Komitmen

Disiplin

Jujur

Mau Belajar Hal Baru

Menulis

Inisiatif

Leadership

Kreatif/Inovatif

Problem Solving

Kemampuan Presentasi

Bekerja Mandiri

Underpressure

Komunikasi

Teamwork

Bahasa Inggris

Page 5: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

4

Selanjutnya, Haygroup meneliti profil perusahaan idaman bagi lulusan akuntansi.

Kesimpulan diperoleh bahwa perusahaan yang menjadi idaman lulusan akuntansi adalah

perusahaan yang menawarkan gaji besar, karir, suasana kerja, citra, training, teknologi,

produk, award, sponsorship, dan Corporate Social Responsibility.

Penulis berpendapat link and match antara keinginan pengguna lulusan dan lulusan

Prodi Akuntansi S1 masih sulit tercapai apabila kondisi Proses Belajar Mengajar (PBM)

di Program Studi Akuntansi S1 di Fakultas Ekonomi Universitas X belum dilakukan

evaluasi menyeluruh baik dari sisi kurikulum, tenaga Teaching Staff maupun

mahasiswa yang sedang menempuh kuliah di Program Studi Akuntansi S1.

Kurikulum adalah output yang dihasilkan oleh tenaga Teaching Staff. Link and

match antara kurikulum dan kebutuhan dunia kerja sangat tergantung dari kompetensi

tenaga Teaching Staff. Oleh karena itu, penulis berfokus pada perbaikan PBM untuk

tenaga Teaching Staff dan mahasiswa.

1.1. Gambaran Umum Mata Kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan

Keuangan

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan

mahasiswa mengenai proses analisis bisnis dimulai dengan analisis lingkungan bisnis dan

strategi kemudian dilanjutkan dengan analisis laporan keuangan. Analisis lingkungan

bisnis dan strategi mencakup analisis industri dan analisis strategi. Analisis laporan

keuangan mencakup analisis akuntansi, analisis keuangan dan analisis prospektif. Tujuan

analisis bisnis tidak lain mencapai intrinsic value sebagaimana diharapkan para analis.

Alat analisis umum dibahas mendalam mencakup Comparative Financial Statement

Analysis, Common-size Analysis, Ratio Analysis, Cash Flow Analysis dan Valuation. Alat

analisis khusus melengkapi alat analisis umum untuk tujuan khusus seperti akuisisi,

investasi, hedging, dan profitablity analysis.

1.2. Metode Pengajaran yang Digunakan saat ini

Penulis berpendapat metode pembelajaran adalah wujud kemampuan

implementasi atas kompetensi dan profesionalisme Teaching Staff. Jadi, sebenarnya

metode ceramah akan berjalan efektif pada mata kuliah Analisis dan Penggunaan

Laporan Keuangan jika dikombinasikan dengan penugasan yang akan mengetahui

seberapa jauh pemahaman mahasiswa atas proses belajar mengajar.

Keberhasilan pengajaran untuk mata kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan

Keuangan, tidak hanya tergantung pada keberhasilan mahasiswa dalam proses belajar,

tidak tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum, maupun metode.

Akan tetapi tergantung juga kepada dosen yang menyampaikan mata kuliah tersebut,

menurut Dr. Georgi Lozanov, seorang peneliti dari Bulgaria yang juga penemu ilmu

suggestology yaitu metode yang dikenal secara kolektif sebagai pembelajaran yang

dipercepat menunjukkan bahwa pengaruh anda (dosen) sangatlah jelas terhadap

kesuksesan murid (mahasiswa) (Lozanov,1978). Dalam hal ini dosen mempunyai posisi

yang sangat strategis dalam meningkatkan prestasi mahasiswa dengan menggunakan

strategi pembelajaran yang tepat. Jadi peran dosen lebih dari sekedar pemberi ilmu

pengetahuan. Dosen adalah rekan belajar, model pembimbing, fasilitator, tidak salah

lagi penggubah kesuksesan siswa.

2. Identifikasi Masalah

Page 6: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

5

Berdasarkan pengalaman mengajar dan observasi yang dilakukan oleh penulis

selama memberikan kuliah dan pengalaman praktisi, masalah yang sampai saat ini masih

merupakan masalah bagi para dosen pembina mata kuliah Analisis dan Penggunaan

Laporan Keuangan adalah bagaimana perbandingan kemampuan softskill Problem

Solving dan Communication mahasiswa sebelum dan sesudah memperoleh mata kuliah

Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan agar memenuhi harapan pengguna lulusan.

3. Tujuan dan Manfaat

Kegiatan observasi bertujuan untuk peningkatan minat dan motivasi mahasiswa

dalam mempelajari, memahami dan mampu menjelaskan materi mata kuliah Analisis dan

Penggunaan Laporan Keuangan. Manfaat observasi ini yaitu untuk menumbuhkan sikap

proaktif dan kreatif mahasiswa dalam mempelajari, memahami dan menjelaskan materi

kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan.

II. PEMBAHASAN

Penulis mengembangkan method of inquiry karena pertimbangan berbeda-

bedanya latar belakang pendidikan mahasiswa pada semester I dan materi kuliah lebih

menuntun cara berfikir terstruktur “ berikan pengetahuannya terlebih dahulu, berikan

contoh latihan dan berikan latihan kasus” sangat aplikatif. Penggunaan method of

discovery karena pertimbangan sebagai syarat menempuh kuliahnya sudah lulus mata

kuliah pengantar akuntansi (mata kuliah dasar dan prasyarat), lebih menuntun mahasiswa

berfikir analitis dan komprehensif dampaknya terhadap laporan keuangan sehingga

mahasiswa wajib memiliki kelompok belajar dan sikap belajar proaktif.

1. Metode Pengembangan Sistem Pembelajaran dan

Implementasinya

Pengembangan sistem pembelajaran diartikan sebagai suatu perubahan-

perubahan mendasar metode ke arah yang lebih baik, bahkan dapat menjadi yang terbaik.

Berikut ini dijelaskan hal-hal yang perlu diubah dalam sistem pembelajaran.

1.1. Perubahan Standar Kompetensi Teaching Staff

Teaching Staff adalah marketer. Mengutip pendapat Bapak Hermawan

Kertajaya dari MarkPlus & Co., semua yang terlibat di suatu organisasi adalah marketer.

Kepuasan pelanggan harus dicapai oleh marketer. Produk jasa pendidikan lokomotif

marketer-nya adalah Teaching Staff. Jadi, kompetensi dan profesionalismenya harus

distandarkan oleh Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas X.

Rumpun mata kuliah Akuntansi dimulai dengan pengantar akuntansi dan

kemudian Manajemen keuangan yang diberikan pada semester III. Mata kuliah ini sangat

menentukan core-competency lulusan Program Studi Akuntansi S1 karena mata kuliah

inti akuntansi tidak mungkin dikuasai dengan baik jika kemampuan mempelajari,

Page 7: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

6

memahami dan menerapkan analisis dan penggunaan laporan keuangan masih sangat

lemah Teaching Staff-nya harus memenuhi kompetensi dan profesionalisme. Produk

yang diberikan Teaching Staff di kelas harus dapat meyakini dan memotivasi mahasiswa

bahwa pilihan mereka menempuh studi di Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi

Universitas X adalah pilihan tepat, masa depan mereka, dan marketable.

Mahasiswa menempuh kuliah di kampus manapun sudah pasti akan membekali

masa depan mereka. Pilihan tepat dan apakah nantinya mereka marketable harus

diyakinkan kepada mahasiswa dimulai dengan kebanggaan “ hebatnya, tauladannya,

profil masa depannya” terhadap Teaching Staff-nya.

Teaching Staff mata kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan harus

ditugaskan kepada yang memiliki standar pengalaman pendidikan cukup lama yang

dibuktikan dengan lama mengajar dan jabatan fungsional minimum Lektor dan memiliki

pengalaman praktisi industri. Kuliah akan lebih baik diberikan oleh Lektor Kepala atau

Guru Besar yang didampingi oleh tim dosen yang sit-in. Lektor kepala atau Guru Besar

sebaiknya menjadi Koordinator Mata Kuliah.

1.2. Perubahan Standar Nilai kelulusan

Standar nilai kelulusan berupa Angka Mutu dan Huruf Mutu mata kuliah

Pengantar Akuntansi yang umumnya berlaku pada Program Studi Akuntansi S1 Fakultas

Ekonomi Universitas X sebaiknya diperbaiki sebagai berikut :

Huruf mutu A 90 – 100

Huruf mutu B 80 – 89,99

Huruf mutu C 70 – 79,99

Huruf mutu D 60 – 69,99

Huruf mutu E di bawah 60

Gagasan tim pengusul atas perubahan standar nilai kelulusan adalah belajar

dari pengalaman Uji Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Jawa Barat

yang dilakukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Barat. Nilai minimum 70

adalah standar kelulusan SMK di Jawa Barat. Peneliti mencermati standar seperti ini

menuntut kerja keras semua pihak. Dalam jangka pendek model seperti ini memberatkan,

tetapi tim pengusul berpendapat tujuan jangka panjang pendidikan akan tercapai karena

meningkatkan kualitas pendidikan hanya dapat diwujudkan dengan implementasi standar

nilai cukup tinggi.

Untuk mata Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan akan lebih baik

seperti usulan berikut :

Huruf mutu A 85 – 100

Huruf mutu B 75 – 84,99

Huruf mutu C 65 – 74,99

Huruf mutu D 55 – 64,99

Huruf mutu E di bawah 55

1.3. Perubahan dan Perbaikan Sistem Pembelajaran

Mengacu pada permasalahan yang dihadapi tentang rendahnya kualitas lulusan

dan belum adanya model pembelajaran yang terpusat pada mahasiswa (Student Center

Learning) serta adanya kecenderungan tentang model pembelajaran yang digunakan saat

Page 8: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

7

ini didominasi oleh metode ceramah. Namun demikian tidak mungkin menghilangkan

sama sekali metode ceramah dalam proses belajar mengajar dari teacher centrality

menjadi student centrality. Strategi alokasi waktu yang diusulkan yaitu alokasi waktu

50% dari waktu efektif per tatap muka untuk ceramah sebagai stimulus, 25% untuk

contoh latihan dan 25 % untuk latihan soal/kasus.

Metode ceramah dikombinasikan dengan minimum beberapa kasus yang

harus dikerjakan per minggu adalah cara yang tepat untuk menutupi kelemahan metode

ceramah. Tugas tersebut harus dikerjakan mahasiswa dan diperiksa tiap minggu oleh

Teaching Staff dan dibahas seluruhnya. Aktivitas rutin seperti ini akan menumbuhkan ”

rasa khawatir ” mahasiswa yang tinggi jika mereka tidak belajar dan mengerjakan tugas.

Kumpulan tugas yang dikerjakan mahasiswa disiapkan dengan Buku Kerja Mahasiswa.

Mahasiswa harus sudah mempelajari silabi, SAP dan GBPP sejak awal kuliah. Hal

ini adalah implementasi SCL untuk menghindari ” malasnya ” belajar. Tiap awal

perkuliahan (mulai kuliah ke-2 dan seterusnya), Teaching Staff mereview 15 – 30 menit

agar mahasiswa menjelaskan di depan kelas atas pertanyaan kuliah minggu sebelumnya

atau diberi contoh kasus singkat. Jika mahasiswa sama sekali tidak bisa atau

kecenderungannya kurang dan tidak berusaha belajar maka mahasiswa digolongkan pada

nilai yang rendah.

Metode yang akan digunakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran adalah

Method of Inquiry dan Method of Discovery yang akan diimplementasikan dalam PBM,

kemudian disosialisasikan terlebih dahulu kepada mahasiswa secara detail agar mereka

mampu menangkap urgensi dan signifikansi dari pelaksanaan metode ini. Mahasiswa

diwajibkan mempersiapkan diri dengan kelengkapan alat bantu belajar standar sejak

kuliah pertama (buku-buku wajib dan penunjang atau buku ajar). Mahasiswa harus sudah

mempelajari materi belajar/bahan ajar secara mandiri sehingga mereka dituntut untuk

memahami dan mampu menjelaskan. Dampak inilah yang tim pengusul analogikan

sebagai pusat kebugaran.

1.4. Perubahan/Perbaikan Media Pembelajaran

Media pembelajaran dalam model yang akan digunakan dapat dikemukakan

sebagai berikut:

1. Menyusun materi secara keseluruhan untuk satu semester dalam bentuk sarana

multimedia seperti CD atau materi yang bisa diakses melalui internet atau minimal

menjadi master yang dimiliki oleh setiap dosen mata kuliah pararel dan mahasiswa

yang menempuh rumpun mata kuliah ini.

2. Memperbanyak studi kasus yang lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan

dan soal latihan pada masing-masing materi perkuliahan.

3. Ruang belajar di kelas di tata sedemikian rupa menjadi ruang diskusi agar dapat

menjamin meratanya keterlibatan mahasiswa secara aktif dengan membuat sepuluh

kelompok kecil masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang (asumsi ratio Teaching

Staff dengan mahasiswa 1: 30)

2. Perubahan Tahap Penyampaian Materi

Page 9: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

8

Penyampaian materi dengan Method of Inquiry dan Method of Discovery secara

efektif dilaksanakan pada mulai minggu kedua dan Teaching Staff harus

melaksanakannya pada setiap pertemuan secara konsisten melalui tahap pelaksanaan

sebagai berikut :

Tahap 1. Objectives

Pada tahap ini Teaching Staff menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam topik/materi

yang akan dibahas pada setiap pertemuan sehingga mahasiswa dapat mengetahui manfaat

dalam mempelajari topik/materi tersebut. Distribusi waktu untuk tahap ini sebesar 2,5%

dari waktu pertemuan yang tersedia.

Tahap 2. Gearing Up

Pada tahap ini Teaching Staff melakukan ”warm up” dalam bentuk mengajukan beberapa

pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang

dibahas sebelumnya dengan cara maju ke depan kelas. Teaching Staff menyusun tabulasi

penilaian mahasiswa dalam Buku Kerja Dosen. Distribusi waktu untuk tahap ini sebesar

2,5 % dari waktu pertemuan yang tersedia atau 3 orang mahasiswa yang diminta maju ke

depan kelas.

Tahap 3. Active Exercise

Pada tahap ini mahasiswa diminta membaca ulang bahan ajar yang sudah diberikan pada

minggu sebelumnya. Hal ini bertujuan membantu mahasiswa untuk dapat menerapkan

materi yang sudah dipelajari. Tahap ini merupakan proses penggunaan intelektual

mahasiswa dalam memperoleh materi kuliah dengan cara menemukan dan

mengorganisasikan konsep-konsep ke dalam sebuah tatanan yang menurut mahasiswa

tersebut penting Distribusi waktu untuk tahap ini sebesar 20 % dari waktu yang tersedia.

Tahap 4. Active Poll

Teaching Staff memberi peluang dan dorongan semangat pada mahasiswa baik secara

individu maupun kelompok supaya berani lebih banyak mengembangkan kreativitas

sendiri dalam mengajukan opininya. Selanjutnya Teaching Staff menggali dan menilai

respon mahasiswa dengan cara menjawab setiap pertanyaan serta meminta reasoning atau

alasan-alasan dibalik jawabannya dalam upaya mengubah kebiasaan mahasiswa atas

kecenderungan menjawab ”Ya atau Tidak” Untuk menghindari model jawaban seperti

ini seyogyanya Teaching Staff mengembangkan bentuk-bentujk pertanyaan yang kreatif

dan inovatif. Distribusi waktu ini sebesar 25 % dari jumlah pertemuan yang tersedia.

Tahap 5. Active Concept Check

Pada tahap ini Teaching Staff melakukan tes terhadap mahasiswa untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan mahasiswa menyerap materi yang sudah di bahas. Distribusi

waktu untuk tahap ini sebesar 10% dari jumlah waktu yang tersedia.

Tahap 6. Active Application

Pada tahap ini mahasiswa dapat mengaplikasikan kemampuan kognitifnya untuk

memecahkan masalah-masalah dan atau menyelesaikan tugas-tugas baik sekarang

Page 10: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

9

maupun pada masa yang akan datang. Sedangkan Teaching Staff harus memperhatikan

kemampuan mahasiswa dalam penyelesaian tugas-tugas atau memecahkan masalah

sehingga Teaching Staff dapat memastikan bahwa transfer ilmu pengetahuan telah benar-

benar terjadi. Tahap ini dilakukan sebagian di kelas dan sebagian di kelas asistensi oleh

Asisten Mahasiswa. Teaching Staff akan memperoleh gambaran kemajuan mahasiswa

dengan Laporan Periodik Asistensi. Pada tahap ini Teaching Staff dapat juga mengajukan

pertanyaan atau masalah baru yang lebih menantang untuk merangsang kemampuan

berpikir analitis mahasiswa. Distribusi waktu untuk tahap ini sebesar 25% dari waktu

pertemuan yang tersedia.

Active Aplication untuk masing-masing mata kuliah dalam rumpun mata kuliah

Akuntansi Keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Pemecahan kasus dari materi yang sudah tersedia di sarana multimedia secara

berkelompok.

2. Penyelesaian soal latihan yang sudah tersedia di sarana multimedia secara

berkelompok.

Pada dasarnya tahapan penyampaian materi sangat tergantung sumber daya

mahasiswanya. Tiap semester biasanya mahasiswa memiliki karakter dan perilaku belajar

yang berbeda-beda. Oleh karena itu penyampaian materi dan persentase alokasi waktu

akan bersifat fleksibel. Yang terpenting konten penyampaian tujuan belajar, review

materi kuliah sebelumnya, contoh latihan, latihan soal/kasus dan bentuk komunikasi two-

way communication dapat digali secara berkelanjutan.

3.Implementasi Model Pembelajaran

Penerapan model pembelajaran yang peneliti ajukan akan berlangsung lebih

kurang selama 1 semester ketika mata kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan

Keuangan diberikan. Kegiatan selanjutnya adalah penyebaran kuesioner kepada para

mahasiswa dan Teaching Staff mata kuliah serumpun untuk mengetahui apakah ada

dampak yang positif dari perbaikan metode pembelajaran yang dilakukan, khususnya

keberhasilan softskill. Kemudian dievaluasi dengan tujuan untuk melakukan

pengembangan metode pembejaran ke arah yang lebih baik.

4. Indikator Kinerja

4.1. Keberhasilan Penerapan Model SCL

Keberhasilan penerapan model SCL dapat dilihat dari hasil belajar mahasiswa.

Hasil belajar tersebut dapat berupa hardskill dan softskill. Hard skill ditandai oleh adanya

perkembangan ranah cipta (kognitif) dan soft skill ditandai oleh adanya perkembangan

ranah rasa (afektif) dan ranah karsa (psikomotorik).

a) Perkembangan Ranah Rasa (Afektif)

Keberhasilan mengembangkan aspek kognitif mahasiswa yang diindikasikan oleh

sikap self direction sebagaimana diuraikan di atas, secara simultan akan mempengaruhi

perkembangan ranah rasa (afektif) mahasiswa. Dalam hubungan ini pemahaman

Page 11: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

10

mahasiswa yang mendalam terhadap arti penting materi kuliah yang dipresentasikan oleh

Teaching Staff akan mengubah kecakapan afektifnya.

b) Perkembangan Ranah Karsa (Psikomotorik)

Perkembangan kemampuan psikomotor mahasiswa merupakan manifestasi dari

perkembangan ranah cipta dan ranah rasa, dalam arti bahwa perkembangan daya pikir

imajinasi akan mendorong kreativitas mahasiswa untuk merekayasa kemampuan daya

ciptanya dalam PBM dalam bentuk perilaku positif. Artinya, mahasiswa yang memiliki

prestasi akademik yang memuaskan tentu akan lebih menyadari dan pandai memahami

laporan keuangan. Misalnya, seorang mahasiswa pada hari dan jam yang sama

menghadapi dua kegiatan yaitu seminar tentang peningkatan kemampuan softskill dan

jadual olah raga, maka kemampuan psikomornya akan memilih kegiatan yang memiliki

manfaat dan nilai guna yang lebih tinggi, maka ia akan menghadiri seminar dan menunda

jadual olah raga sebagai implementasi dari pemahaman yang mendalam tentang makna

softskill.

4.2. Indikator Keberhasilan Model SCL

Tabel.1. Indikator Keberhasilan Soft Skill

No Indikator Baseline Target Keberhasilan

1

Kemampuan mahasiswa

memecahkan dan

menyelesaikan kasus

(problem solving skill)

n.a

Minimal 60%

2

Kemampuan mahasiswa

dalam mengemukakan

pendapat (communication

skill)

n.a Minimal 60%

Adapun untuk pengukuran atau penilaian pada masing-masing tim kelompok

maka mahasiswa harus mengisi kuisioner untuk saling menilai kinerja teman pada

kelompok belajarnya, yang diharapkan hasil dari kuisioner ini dijadikan sebagai tolak

ukur perbaikan agar lebih terbangun tim yang solid.

5. Implementasi Uji Beda

5.1. Uji Beda Mata Kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan

Untuk Pre Test dan Post Test

Page 12: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

11

Pada awal perkuliahan, disebarkan kuesioner pre test dan pada akhir

perkuliahan di sebarkan kuesioner post test. Adapun hasil dari tanggapan

responden sebagai berikut :

Tabel 2.Tanggapan Mahasiswa Kelas E dan F terhadap Mata Kuliah

Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan

PRE TEST TOTAL

POST TEST TOTAL

X1 X2 X3 X4 X5 Y1 Y2 Y3 PRE TEST X1 X2 X3 X4 X5 Y1 Y2 Y3

POST TEST

2 2 3 2 4 4 3 3 23 2 2 4 4 3 3 3 4 25

3 2 5 4 3 4 1 3 25 3 3 1 5 3 3 3 1 22

3 2 5 4 5 4 4 4 31 2 2 5 5 5 3 1 1 24

2 2 5 4 5 4 3 4 29 4 2 5 5 5 4 4 4 33

2 1 5 4 4 5 3 4 28 2 3 5 5 4 3 1 4 27

4 4 4 4 5 4 3 3 31 2 2 4 4 4 4 2 3 25

3 3 4 4 4 2 3 3 26 2 3 5 4 5 3 4 2 28

4 1 5 5 5 2 2 4 28 2 1 5 4 4 4 1 3 24

2 2 4 5 3 3 2 3 24 2 2 4 4 3 3 3 4 25

2 2 4 4 2 3 2 3 22 2 2 4 4 3 4 3 3 25

3 3 3 3 3 3 3 3 24 2 2 5 5 3 3 4 2 26

3 1 4 5 4 3 2 4 26 1 1 5 5 4 4 3 4 27

3 2 2 5 5 3 4 3 27 2 1 5 5 5 3 1 3 25

1 1 2 2 2 4 3 4 19 2 2 5 4 3 4 2 3 25

2 2 3 4 4 3 3 1 22 2 2 3 2 3 2 4 1 19

2 1 5 4 5 3 2 4 26 2 2 5 4 5 2 3 4 27

2 2 5 5 4 5 3 3 29 3 3 5 4 3 4 2 3 27

4 4 4 4 4 3 4 2 29 2 2 4 4 4 3 5 4 28

2 2 5 4 4 4 2 3 26 1 2 4 4 5 4 2 3 25

3 2 4 4 3 4 1 3 24 3 1 4 3 3 3 1 1 19

2 2 5 4 4 3 3 5 28 2 2 5 4 4 3 2 3 25

2 1 4 4 4 5 1 5 26 3 3 3 3 4 4 2 3 25

2 2 4 4 4 4 2 4 26 3 3 5 5 5 5 1 5 32

2 2 5 3 3 5 1 3 24 3 2 3 4 3 4 2 4 25

2 2 4 5 5 4 1 4 27 3 3 4 4 4 4 2 5 29

3 2 4 4 4 3 2 3 25 2 2 5 5 5 4 3 3 29

2 1 5 5 5 4 2 4 28 3 1 5 5 5 5 1 5 30

3 2 4 4 5 3 3 3 27 3 2 4 4 4 3 3 3 26

2 2 4 5 4 4 2 3 26 2 2 5 4 4 5 3 3 28

4 3 4 4 4 4 4 3 30 4 2 4 4 4 4 2 3 27

2 2 5 4 4 3 3 3 26 2 2 5 4 4 3 3 3 26

3 3 4 5 5 3 2 4 29 3 3 5 5 5 3 5 1 30

2 3 3 3 3 3 2 2 21 3 3 3 3 3 4 3 4 26

2 2 4 4 3 3 3 3 24 2 2 5 5 4 4 1 4 27

2 2 4 4 3 4 3 4 26 3 3 4 4 3 4 3 3 27

2 2 3 4 3 5 1 3 23 2 1 3 4 5 4 2 3 24

2 1 4 5 5 4 2 5 28 3 2 4 5 4 4 3 3 28

Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner

Tabel 3. Paired Samples Statistics Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan

Page 13: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

12

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PreTest 26.03 37 2.744 .451

PostTest 26.22 37 2.849 .468

Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa jumlah objek penelitian untuk kelas E

dan F dengan 37 mahasiswa. Rata-rata total tanggapan pre test sebesar 26,03 dari 8

pertanyaan, sedangkan rata-rata total tanggapan post test sebesar 26,22 dari 8 pertanyaan.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata total post test sedikit lebih besar dibandingkan

dengan rata-rata total pada pre test.

Tabel 4. Paired Samples Correlation Mata Kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan

Keuangan

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PreTest & PostTest 37 .376 .022

Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi antara pre test

dan post test adalah 0,022 lebih kecil dari 0,05, menunjukkan terdapat hubungan yang

signifikan antara pre test dan post test, walaupun hubungan (korelasi) keduanya lemah

yaitu sebesar 0,376.

Tabel 5. Paired Samples Test Mata Kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan

Keuangan

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PreTest -

PostTest

.189 3.126 .514 .853 1.231 .368 36 .715

Sumber : Hasil Olahan Data Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas, dengan menggunakan paired sample test, dapat dilihat bahwa

nilai signifikasni sebesar 0,715 (lebih besar dari 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat perbedaan rata-rata yang berarti antara tanggapan pre test dan post test

untuk untuk mata kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan. Dengan demikian

Page 14: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

13

Rata-rata total tanggapan pre test sebesar 26,03, sedangkan rata-rata total tanggapan post

test sebesar 26,22 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang berarti antara rata-

rata post test dibandingkan dengan rata-rata pada pre test tersebut.

III. PENUTUP

Simpulan

1. Secara keseluruhan tanggapan untuk kelas E dan F (kelas digabung) rata-rata post test

lebih besar dibandingkan pre test, namun perbedaan tanggapan tersebut tidak berbeda

secara berarti. Dengan kata lain kemampuan softskill Problem Solving dan

Communication Skill mahasiswa pada mata kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan

Keuangan tidak berbeda antara hasil pre test dan post test.

2. Secara khusus tanggapan untuk kelas E rata-rata post test lebih besar dari pada pre

test, namun perbedaan tanggapan tersebut tidak berbeda secara berarti. Dengan kata

lain kemampuan softskill Problem Solving dan Communication Skill mahasiswa pada

mata kuliah Analisis dan Penggunan Laporan Keuangan tidak berbeda antara hasil

pre test dan post test.

3. Demikian juga tanggapan untuk kelas F rata-rata post test lebih besar dari pada, pre

test namun perbedaan tanggapan tersebut tidak berbeda secara berarti. Dengan kata

lain kemampuan sofskill Problem Solving dan Communication Skill pada mata kuliah

Analisis dan Penggunan Laporan Keuangan tidak berbeda antara hasil pre test dan

post test.

Saran

Topik penting pada mata kuliah Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan yaitu

Quality of Earnings Analysis (QOE analysis) dan Earnings Management. Topik ini

sebaiknya diberikan antara 3-4 kali pertemuan karena menarik minat mahasiswa untuk

berkomunikasi dan menganalisis. Dengan demikian penerapan sofskill Problem Solving

dan Communication Skill terlihat dan terlaksana dengan baik

REFERENSI

Basar, Yusuf Sulaeman, 2008, Kuliah Umum Prodi Akuntansi S1 dan D3 : Hasil Penelitian

Haygroup diadakan di Universitas Widyatama tanggal 14 April 2008.

Page 15: PENERAPAN SOFTSKILL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI

14

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), 2004.Tanya Jawab Seputar Unit

Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Jakarta.

Depdiknas R.I, 2009, Format Penilaian Uji Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan

di Jawa Barat.

Ikatan Akuntan Indonesia Jawa Barat, 2009 Contoh Format Penilaian Uji Kompetensi

Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Barat.

Ikatan Akuntan Indonesia Jawa Barat, 2008, Majalah Akuntan Indonesia Edisi No.

9/Tahun II/Juni 2008

Harian Umum Kompas, 2 Agustus 2008, Menerobos Masa Depan

Harian Umum Kompas, 7 Maret 2009, The Survivors

Harian Umum Kompas, 4 April 2009, Cermat

BIODATA :

Usman Sastradipraja, S.E., M.M., Ak adalah Dosen Tetap pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi.

View publication statsView publication stats