Upload
dekadhyntuwpankooale
View
95
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas mata kuliah bakteriologi semester 2
Citation preview
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEKRET VAGINA
1. Pengertian Vagina
Vagina (dari bahasa Latin vāgīna, yang makna literalnya "selongsong"
atau "sarung pedang") adalah saluran berbentuk silinder yang sangat elastis dan
berlipat-lipat. Fungsinya adalah tempat keluarnya bayi dan menstruasi. Bagian
ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga
dapat dikendalikan dan dilatih. Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler
(berkerut) yang disebut “rugae”. Dinding depan vagina berukuran 9cm dan
dinding belakangnya 11cm. Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga
cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar rahim atau lapisan dalam
rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina disebut “porsio” (leher
rahim).
3
2. Cairan Vagina
Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu cairan
yang jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel sel vagina yang terlepas
dan sekresi dari kelenjar Bartolin. Selain itu sekret vagina juga disebabkan
karena aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal, pada perempuan,
sekret vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk
memnbersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi.
Dalam kondisi normal, sekret vagina tersebut lebih jernih, putih keruh atau
berwarna kekuningan ketika mengering pada pakaian.
a. Komponen Sekret Vagina yang Normal
Sekret vagina terdiri dari beberapa komponen yang meliputi air,
elektrolit, mikroorganisme, sel-sel epitel dan senyawa organik seperti
asam lemak, protein dan karbohidrat. Komponen-komponen ini
bergabung untuk menghasilkan sekret vagina dengan pH kurang dari 4,5.
Sel epitel berasal dari epitel toraks serviks dan epitel gepeng vagina. Flora
vagina yang normal terdiri dari mikroorganisme yang mengkolonisasi
cairan vagina dan sel epitel. Leukosit, meskipun normalnya terdapat pada
fase sekresi siklus menstruasi, biasanya hanya ditemukan dalam jumlah
kecil.
4
b. Mikroorganisme yang Terdapat dalam Sekret Vagina yang Normal
Rata-rata 5-10 organisme ditemukan dari vagina, meskipun
pengambilan bahan contoh ulangan dapat menemukan lebih banyak
bakteri. Organisme fakultatif yang paling menonjol adalah spesies
laktobasilus, korinebakteria, streptokokus, stafilokokus epidermis dan
Gardnerella vaginalis. Sebenarnya semua wanita paling sedikit
mempunyai satu organisme fakultatif dan salah satu organisme fakultatif
ini dapat ditemukan pada 40-80% wanita. E. coli, merupakan organisme
koliformis virulen yang tersering ditemukan, dapat ditemukan dari hanya
kira-kira 20% wanita dan pada wanita ini pun hanya terdapat secara
sepintas. Organisme anaerob yang paling menonjol adalah
peptostreptokokus, peptokokus, laktobasilus anaerob, eubakteria;
Bacteroides sp., yang ditemukan secara keseluruhan atau sendiri-sendiri
pada 20-60% wanita. Candida albicans, organisme jamur tersering
ditemukan, terdapat 5-10% wanita. Mycoplasma hominis terdapat pada
20-50% dan Ureaplasma urealyticum terdapat pada 50-70% wanita
asimtomatik yang aktif berhubungan seksual. Jadi sulit sekali menentukan
kapan keadaan disebut patologis bila hanya berdasarkan ditemukannya
suatu jenis kuman tertentu.
5
3. Pengertian Apusan Vagina
Pemeriksaan Bakteriologi yang digunakan untuk mendeteksi adanya
Bakteri pathogen yang dapat menganggu kesehatan wanita.
4. Manfaat Pemeriksaan Apusan Vagina
a. Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri yang ada di vagina dari
pemeriksaan apusan vagina.
b. Untuk mengetahui penyakit yang dapat menganggu kesehatan wanita
lewat Bakteri yang ada di vagina.
c. Untuk memeriksa Bacterial Vaginosis
5. Pengambilan Spesimen Cairan Vagina
a. Alat dan Bahan :
- lidi kapas steril
- Gelas obyek
- Bengkok
6
- Sarung tangan
- Spekulum
- kapas dan alkohol
b. Prosedur Pelaksanaan
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan.
2. Menulis data pasien.
3. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
5. Memakai sarung tangan
6. Memasang sampiran
7. Membuka atau menganjurkan pasien menanggalkan pakaian bawah
(tetap jaga privacy pasien)
8. Memasang pengalas di bawah bokong pasien
7
9. Mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk (dorsalrecumbent)
10. Buka labia mayora dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak
dominan
11. Vagina didesinfeksi dengan kapas alkohol
12. Masukkan speculum dalam vagina, untuk membuka vagina
13. Mengambil sekret vagina dengan lidi kapas steril dan tangan yang
dominan.
14. Menghapuskan sekret vagina pada gelas obyek yang disediakan
15. Membuang kapas lidi dalam bengkok
16. Memasukkan gelas obyek dalam piring petri atau ke dalam tabung
kimia dan ditutup.
17. Mengisi formulir pengiriman spesimen untuk dikirim ke
laboratorium
18. Membereskan alat
19. Melepas sarung tangan
20. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
mengeringkannya dengan handuk bersih
21. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
8
B. SEKRET URETRA
1. Pengertian Uretra
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung
kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang
baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi
juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
a. Uretra pada wanita
Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di
antara klitoris dan pembukaan vagina.
Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita
lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi
saluran kemih.
9
b. Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada
kepala/glans penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian dan dinamakan sesuai dengan
letaknya:
pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil,
dimana terletak muara vas deferens.
pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar
bulbouretralis.
pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus
spongiosum penis. Terbagi dua bagian :
1. pars bulbosa, pars spongiosa yang terlapisi otot
bulbocavernosus dan menempel pada tubuh karena tergantung
oleh ligamantum suspensorium penis.
2. pars pendulosa, pars spongiosa yang tidak terlapisi otot dan
menggantung pada kondisi tidak ereksi.
10
2. Hal yang penting dalam pengambilan sekret Uretra adalah
- Mulut uretra dibersihkan dengan kapas dengan alkohol (bersihkan
mengarah ke luar dari uretra)
- Jika ada nanah yang keluar dari uretra, swab harus masuk ke dalam
uretra kurang lebih 2 cm
3. Pengambilan Spesimen Cairan Uretra
a. Alat dan Bahan
o Kapas
o Pincet
o Alkohol
o Wadah limbah
o Wadah khusus berisi chlorine
o Lidi kapas
o NaCl fisiologis steril
o Tempat sampel (specimen collector)
11
o Gelas object
o Media Transfer
o Sarung tangan
12
b. Cara Kerja Pengambilan Sampel Sekret Uretra
Untuk secret uretra pada laki-laki prosedurnya adalah sebagai berikut :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan
2. Mengisi data pasien.
3. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
5. Memakai sarung tangan
6. Memasang sampiran
7. Pasien diminta melepaskan celana yang menutupi bagian organ
genitalnya dan diminta untuk tidur terlentang.
8. Dengan pincet, bersihkanlah glans penis dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol.
9. Buanglah kapas alkohol bekas pakai ini ke dalam wadah limbah.
Pincet yang telah dipakai dimamsukkan ke dalam wadah khusus
yang berisi chlorin 0,5%.
10. Masukkanlah lidi kapas yang telah dibasahi NaCl fisiologis steril
sedalam kira-kira 1 cm sambil diputar untuk membersihkan
orificium urthrae ecterna dan bagian distal dari urethra.
11. Buanglah kapas lidi ini ke dalam wadah limbah.
12. Pelan-pelan masukkanlah lidi kapas kedua yang dibasahi air
garam fisiologis steril, kedalam urethra sampai sedalam kira-kira
13
2 – 3 cm sambil diputar searah jarum jam, kemudian sambil
memutar, tarik lidi kapas tersebut pelan-pelan keluar.
13. Sapukanlah melingkar lidi kapas ini pada bagian tengah
permukaan satu kaca benda bersih yang telah disiapkan. Biarkan
terletak di meja sampai mengering.
14. Buanglah kapas lidi kedua ini ke dalam wadah limbah.
15. Masukkanlah lidi kapas basah ketiga ke dalam urethra sampai
sedalam kira-kira 2 – 3 cm sambil diputar searah jarum jam.
16. Masukkanlah hapusan kapas lidi ketiga ini ke dalam medium
transport carry and blair atau pada media Trayer martin hingga
seluruh bagian kapas terbenam dalam medium.
17. Mengisi formulir pengiriman spesimen untuk dikirim ke
laboratorium
18. Membereskan alat
19. Melepas sarung tangan
20. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
mengeringkannya dengan handuk bersih
14
Untuk Perempuan, caranya adalah sebagai berikut :
1. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan
dilakukan
2. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan
handuk bersih
4. Memakai sarung tangan
5. Memasang sampiran
6. Membuka atau menganjurkan pasien menanggalkan pakaian bawah (tetap
jaga privacy pasien)
7. Memasang pengalas di bawah bokong pasien
8. Mengatur posisi pasien dengan kaki ditekuk (dorsalrecumbent)
9. Dengan pincet, bersihkanlah mulut urethra dengan kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol.
10. Buanglah kapas alkohol bekas pakai ini ke dalam wadah limbah. Pincet
yang telah dipakai dimamsukkan ke dalam wadah khusus yang berisi
chlorin 0,5%.
11. Pelan-pelan masukkanlah lidi kapas pertama yang dibasahi air garam
fisiologis steril, kedalam urethra sampai sedalam kira-kira 1-2 cm sambil
diputar searah jarum jam, kemudian sambil memutar, tarik lidi kapas
tersebut pelan-pelan keluar.
12. Sapukanlah melingkar lidi kapas ini pada bagian tengah permukaan satu
kaca benda bersih yang telah disiapkan. Biarkan terletak di meja sampai
mengering.
15
13. Buanglah kapas lidi ini ke dalam wadah limbah.
14. Masukkanlah lidi kapas basah kedua ke dalam urethra sampai sedalam
kira-kira 1-2 cm sambil diputar searah jarum jam.
15. Masukkanlah hapusan kapas lidi ini ke dalam medium transport carry and
blair atau pada media Trayer martin hingga seluruh bagian kapas terbenam
dalam medium.
16. Mengisi formulir pengiriman spesimen untuk dikirim ke laboratorium
17. Membereskan alat
18. Melepas sarung tangan
19. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya
dengan handuk bersih.
16
6. Penyimpanan dan Pengiriman Spesimen Sekret Vagina dan
Uretra
1. Wadah yang kuat (tidak pecah/ tidak bocor / tidak tumpah)
2. Terbaik bila spesimen langsung dikirim ke laboratorium pada suhu
ruang à pemeriksaan/penanaman dilakukan dalam waktu kurang
dari 1 jam.
* catatan :
Swab è jangan sampai kering
Transportasi > 1 jam
spesimen tanpa medium transport harus disimpan dalam 4°C
Gunakan medium transport è diperiksa kurang dari 24 jam.
Medium transport : Stuart, Amies, Cary-Blair, Pepton alkali,
thioglikolat, dan Thayer martin
17
7. Pemusnahan Spesimen Sekret Vagina dan Uretra
1. Sampel atau bahan sisa di desinfeksi
2. Kemudian, di masukkan kedalam kantong sampah
3. Dibakar dalam insenerator
18