22
PENGANTAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI NAMA : 1. AHMAD ISA ANSHARI 2. SEPTIANDI AR. 3. RIZA NASRULLAH 4. M. RIZA RAHMANI NIM : C1C112432 C1C112429 C1C112428 C1C112438 EKSTENSI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pengantar Manajemen Dan Organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengantar manajemen dan organisasi

Citation preview

Page 1: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

PENGANTAR MANAJEMEN

DAN ORGANISASI

NAMA :

1. AHMAD ISA ANSHARI

2. SEPTIANDI AR.

3. RIZA NASRULLAH

4. M. RIZA RAHMANI

NIM :

C1C112432

C1C112429

C1C112428

C1C112438

EKSTENSI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

TAHUN 2013

BANJARMASIN

Page 2: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

1. MANAJEMEN

1.1. DEFINISI MANAJEMEN

Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas

mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu,

Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai

sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai

sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada

dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai

bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan

kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu

proses mencapai tujuan tersebut.

Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang terkait erat di

dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang banyak dikenal

masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing),

fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi

pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam

organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen

yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.

Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi,

dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode

ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen.

Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah

seni. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi,

kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antara manusia yang semuanya

itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.

Dalam setiap jabatan manajer selalu melekat satu tanggung jawab utama:

membantu organisasi untuk mencapai kinerja yang tinggi melalui pemanfaatan semua

sumber daya yang dimiliki, baik manusia dan material. Ini semua akan tercapai melalui

proses manajemen, yang secara formal diartikan sebagai perencanaan,

Page 3: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya

untuk mencapai tujuan.

Komentar Hery Mintzberg, seorang ahli teori manajemen terkenal, berikut ini

menunjukkan bahwa manajer merupakan suatu jabatan yang sangat penting : ”Tak ada

jabatan di dalam masyarakat kita yang lebih penting dari seorang manajer. Manajerlah

yang menjadi penentu apakah lambaga-lambaga sosial melayani kita dengan baik atau

mereka justru menyia-nyiakan potensi dan sumber daya yang kita miliki. Sekarang

sudah waktunya untuk meninggalkan pola pikir lama tentang kerja manajerial dan mulai

mempelajarinya secara realistis sehingga kita dapat segera memulai tugas berat untuk

mningkatkan hasil kerja manajerial tersebut.”

1.2. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Menurut Stephen P. Robbins dan timothy A judge. Fungsi- fungsi manajemen adalah :

1. PerencanaanProses yang meliputi pendefinisian tujuan suatu organisasi tujuan penentuan tujuan strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut dan pengembangan serangkaian rencana komprehensif untuk menggabungkan dan mengoordinasi sebagai aktifitas.

2. PengorganisasianProses yang meliputi penentuan tugas yang harus dikerjakan , siapa yang harus mengerjakan tersebut, bagaimana tugas tersebut dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan-keputusan itu dibuat.

3. KepemimpinanProses yang mencakup pemberia motivasi karyawan pengaturan orang pemulihan saluran kominikasi yang paling efektif dan penyelesaian konflik.

4. PengendalianMemantau aktifitas untuk memastikan aktifitas tersebut diselesaikan seperti yang telah direncanakan dan memebenarkan penyimpangan-penyimpangan yang signifikan.

1.3. MACAM-MACAM MANAJEMEN

Berdasarkan operasionalnya, maka manajemen organisasi bisnis dapat

dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi sebagai berikut:

Page 4: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

1) Manajemen sumber daya manusia, yaitu penerapan manajemen berdasarkan

fungsinya untuk memeroleh sumber daya manusia yang terbaik bagi usaha yang

dijalankan dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dapat dipelihara dan tetap

bekerja dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan.

2) Manajemen produksi, yaitu penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk

mengahsilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan

keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.

3) Manajemen pemasaran, yaitu yaitu penerapan manajemen berdasarkan fungsinya

yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang

dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara pemenuhan dapat diwujudkan.

4) Manajemen keuangan, yaitu kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada

intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan mampu

mencapai tujuan secara ekonomis.

5) Manajemen informasi, yaitu kegiatan manajemen berdasarkan pada fungsinya yang

pada intinya berusaha memastikan bahwa usaha yang dijalankan tetap mampu untuk

terus bertahan dalam jangka panjang.

1.4. MANAJEMEN DAN MANAJER

Kerja merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan nilai bagi orang lain.

Pendapat bahwa pekerja dan kebutuhan untuk bekerja dengan baik sehingga mampu

memberikan kesejahteraan bagi orang, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan,

menjadikan studi tentang ”manajer” dan ”manajemen” sebagai suatu hal yang sangat

perlu.

Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas hasil kerja satu orang atau

labih dalam suatu organisasi. Dengan menempati posisi yang sering disebut dengan

berbagai macam istilah (seperti penyelia/supervisor, pimpinan kelompok, kepala divisi,

administrator, wakil presiden dan sebagainya), para manajer adalah mereka yang

mendapatkan laporan dari pihak lain. Orang-orang yang melaporkan semacam itu,

biasanya disebut sebagai bawahan langsung, yang bersama-sama para manajer

merupakan sumber daya manusia yang penting dan utama dalam suatu organisasi.

Mereka menggunakan sumber daya material, fasilitas, dan uang untuk menghasilkan

barang dan jasa yang ditawarkan oleh organisasi kepada konsumen.

Page 5: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

Masing-masing manajer, pada hakikatnya melakukan fungsi-fungsi yang sama

(dari sudut proses) yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan

pengawasan). Namun dilihat dari corak kegiatannya terdapat perbedaan, sesuai dengan

tingkat-tingkat manajer itu dalam suatu perusahaan. Tugas fungsi-fungsi setiap manajer

adalah sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda, sesuai dengan tingkatan manajer

itu dalam perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja.

Dari skema diatas terlihat bahwa ada tiga tingkatan manajer yaitu sebagai berikut.

1. Top manager atau manajer tertinggi, disebut juga pucuk pimpinan, yang termasuk

dalam golongan ini adalah anggota-anggota board of manajer (dewan direksi) dan

presiden perusahaan.

2. Middle manager atau manajer menengah, yang termasuk tingkatan ini ialah kepala-

kepala bagian, kepala devisi dan kepala seksi.

Supervisory manager atau first line manager tingkat pertama. Termasuk kedalam

golongan ini ialah kepala mandor dan mandor.

Page 6: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

2. ORGANISASI

2.1. DEFINISI ORGANISASI

Menurut Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan

(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif

dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai

suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

2.2. MANEJER DAN ORGANISASI

Masyarakat dalam abad ini sudah menjadi suatu masyarakat organisasi. Tugas-

tugas sosial dari penyediaan barang dan jasa sampai pendidikan dan perawat orang sakit

serta orang-oarng tua, sekarang banyak dilakukan di dalam dan melalui organisasi-

organisasi besar. Organisasi-organisasi semacam itu dirancang supaya tetap

berkesinambungan serta dikelola oleh manajer-manajer yang profesional. Karier dalam

organisasi, yakni karier sebagai manajer dan profesional lainnya- merupakan karier

yang terbuka bagi mereka yang berpendidikan.

Dengan kata-kata tersebut, konsultan dan ahli teori manajemen Peter Drucker

menyampaikan suatu kenyataan dalam kehidupan kita. Kita dapat menikmati hidup

karena kita bekerja sebagai karyawan dalam berbagai organisasi. Cara bagaimana

organisasi-organisasi tersebut dikelola dapat membedakan bukan hanya dalam cara

organisasi tersebut melayani pelanggan dan masyarakat, tetapi juga seberapa baik

organisasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan para karyawan.

2.3. ORGANISASI SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN

Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai

dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan

yang melingkupinya. Selain itu dapat pula berarti proses untuk merancang struktur

formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas atau pekerjaan antara para

anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses

pengorganisasian meliputi:

a. Perincian pekerjaan yang harus dilakukan

b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan yang secara logik dapat

dikerjakan oleh satu orang

Page 7: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

c. Pengadaan dan pengembangan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan

para anggota menjadi kesatuan terpadu dan harmonis

2.4. PEMBAGIAN KERJA

Tujuan organisasi adalah mencapai tujuan dimana individu tidak dapat

mencapainya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan kelompok dua orang atau lebih dan

tentunya dengan prinsip pembagian kerja (division of labor). Harus diwaspadai

konsekuensi jika pembagian kerja dilakukan secara ekstrim yaitu timbulnya kebosanan,

keletihan, monoton dan kehilangan motivasi sehingga menyebabkan ketidakefisienan.

Pembagian kerja juga dinamakan pembagian tenaga kerja ( Division of Labor ),

akan tetapi pembagian kerja lebih banyak digunakan karena pada dasarnya yang dibagi-

bagi adalah pekerjaannya bukan tenaga kerjanya. Proses pembagian kerja dari

keseluruhan akan menjadi lebih spesifik atau lebih sederhana dan detail jika

keseluruhan pekerjaaan dapat dibagi-bagi berdasarkan kriteria tertentu yang lebih

spesifik.

Permasalahan yang berhubungan dengan pembagian kerja bertalian dengan

sampai seberapa jauh pekerjaan dispesialisasikan. Selururuh pekerjaan dispesialisasikan

sampai suatu tingkat dan kemampuan untuk membagi pekerjaan diantara pemegang

pekerjaan.

Berikut keuntungan yang diperoleh dengan adanya spesialisasi pekerjaan, antara lain :

Apabila suatu pekerjaan terdiri atas sedikit tugas, managemen mudah

memberikan pelatihan pengganti bagi bawahan yang diberhentikan atau

dimutasikan, karena aktivitas pelatihan yang minimum memerlukan alokasi biaya

pelatihan yang rendah.

Seorang bawahan dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas jika pekerjaan

atau tugas yang diberikan jumlahnya sedikit, sehingga akan menghasilkan keluaran

atau hasil yang memuaskan.

2.5. PENGELOMPOKAN PEKERJAAN

Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka pekerjaan-pekerjaan tersebut

dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ynag sejenis. Proses penentuan deretan dan

Page 8: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

kedalaman pekerjaan individual bersifat analistis, yaitu jumlah tugas organisasi

dipecah-pecah ke dalam beberapa tugas yang lebih kecil yang berurutan. Proses

penggabungan pekerjaan ke dalam kelompok inilah yang dinamakan sebagai

departementalisasi. Sedangkan manajerial yang muncul adalah memilih suatu dasar

bagi penggabungan pekerjaan tersebut.

Praktik departementalisasi sering didasarkan atas kebutuhan sebagai berikut :

a. Departementalisasi Fungsional

Pengelompokan pekerjaan dilakukan menurut fungsi organisasi. Beberapa

organisasi lebih sering menggunakan dasar fungsional karena mudah dipahami

orang. Beberapa kegiatan dari fungsi pengorganisasian, antara lain :

Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, menetapkan

prosedur yang diprerlukan.

Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan garis kewenangan dan

tanggung jawab.

Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya

manusia/ tenaga kerja.

Kegiatan penenmpatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

b. Departementalisasi Teritorial

Departementalisasi teritorial dilakukan dengan cara pembentukan kelompok

atas dasar bidang geografis. Bidang geografis ini menyangkut tugas seluruh operasi

di suatu wilayah tertentu, logikanya bahwa semua aktifitas dalam daerah tertentu

seharusnya ditugaskan kepada seorang manager. Manager tersebut akan bertugas

melaksankan seluruh operasi dalam bidang goegrafis.

Salah satu keuntungan dari pengelompokan ini adalah akan memberikan

dasar pelatihan bagi tenaga managerial. Organisasi dapat memberikan pelatihan

kepada para manager di daerah. Manager kemudian menilai program dan kemajuan

daerah dan memberikan pandangan yangsangat berharga agar produk dan jasa

diterima di lapangan.

c. Departemtalisasi Produk

Pada organisasi bisnis besar atau perusahaan yang produknya beraneka ragam,

aktivitas dan para pekerja yang dikelompokan atas tugas dan kegiatannya masing-

Page 9: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

masing. Bentuk organisasi ini memungkinkan bawahan atau para pekerja untuk

mengembangkan seluruh keahliannya dalam penelitian, membuat, dan

mendistribusikan suatu produk. Sentralisasi otoritas, tanggung jawab, dan tanggung

gugat dalam departemen produk tertentu memungkinkan managemen

mengkoordinasikan aktivitas.

d. Departementalisasi Campuran Organisasi Divisional

Departementalisasi pelangan dilakukan dengan cara pembentukan kelompok

atas dasar pelanggan. Misalnya, struktur organisasi dari lembaga pendidikan,

departemen pinjaman bank komersial, toserba, pasar swalayan,dsb.

e. Departementalisasi Pelanggan

Strategi campuran ini muncul karena para manager mencoba menanggulangi

pertumbuhan, pergeseran dalam pasar, budidaya produk dan jasa, kebijakan

pemerintah.

2.6. BENTUK-BENTUK ORGANISASI

a. Bentuk Organisasi Garis (Henry Fayol (Paris))

Bentuk organisasi yang paling sederhana dan paling tua, digunakan di

kalangan militer dengan jumlah karyawan yang masih sedikit dan saling kenal, dan

spesialisasi kerja yang belum begitu tinggi.

Kelebihan:

      Kesatuan komando baik karena pimpinan beradadi atas satu tangan.

      Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.

      Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.

Kekurangan:

      Jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh

      Ada kecenderungan bertindak otokratis (berkuasa sendiri secara mutlak)

      Kesempatan berkemang terbatas

b. Bentuk Organisasi Fungsional (F.W. Taylor.)

Page 10: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan

tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang

memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW

Taylor.

Kelebihan:

Pembagian tugas-tugas jelas.

Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal

mungkin.

Digunakannya tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan

fungsinya.

Kekurangan:

Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of

duty.

Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan

koordinasi.

c. Bentuk organisasi Fungsional dan Garis

Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan

kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian

dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada

kepala bagian.

d. Bentuk Organisasi Garis dan Staf (Harrington Emerson)

Biasanya digunakan oleh organisasi besar dengan daerah kerja yang luas

dengan bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Memiliki satu atau lebih

tenaga staf tenaga ahli yang memberi saran atau nasihat.

Kelebihan:

Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa

pun.

Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.

Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.

Kekurangan:

Page 11: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal

Koordinasi antara departemen  atau divisi kadang sukar diterapkan karena

terlalu luasnya organisasi

e. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staf

Merupakan kombinasi organisasi fungsional dan staf, memiliki kekurangan

dan kelebihan seperti halnya organisasi staf dan fungsional.

f. Bentuk Organisasi Komite

Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu

dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau

dewan atau board dengan pluralistic manajement

g. Bentuk Organisasi Matrix

Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana

para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian

perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang

harus diselesaikan.

2.7. STRUKTUR ORGANISASI

Menurut Siswanto, struktur organisasi menspesifikasikan pembagian aktivitas

kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktifitas yang beraneka macam

dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas

kerja Struktur Organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi

serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi memberikan

stabilitas dan kontinuitas organisasi guna untuk mempertahankan suatu tim untuk

mengkoordinasi hubungannya dengan lingkungan.

Gibson dan kawan-kawan (1980 ) menekankankan bahwa struktur bertalian

dengan hubungan yang relatif pasti yang terdapat diantara pekerjaan dalam organisasi.

Hubungan yang pasti timbul dari proses keputusan, antara lain :

1. Pembagian kerja ( division of labor )

Page 12: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

2. Departementalisasi ( depertementalization )

3. Rentang kendali ( span of comtrol )

4. Delegasi ( delegation )

Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manager

melakukan alokasi sumber daya organisasi terutama yang terkait dengan pembagian

kerja sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut

dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan, secara ilustratif struktur organisasi bisa

digambarkan sebagai bagan organisasi ( organizational chart ).

a. Struktur Fungsional

Dalam struktur-struktur fungsional para pekerja dengan kecakapan kerja

yang hampir sama melakukan tugas-tugas yang sejenis secara bersama dalam

kelompok-kelompok formal. Kelompok-kelompok ini secara khusus dibentuk dari

para pekerja yang dibagi dalam keahlian teknik, kepentingan-kepentingan dan

tanggung jawab.

b. Struktur Divisional

Struktur-struktur ini mengelompokkan bersama para pekerja dengan

kecakapan kerja dan tugas-tugas yang beragam namun bekerja untuk suatu produk

yang sama, melayani pelanggan-pelanggan yang sama dan atau beroperasi pada

daerah geografis yang sama pula.

Struktur divisional terbagi atas:

1) Struktur produk

2) Struktur geografi

3) Struktur pelanggan

4) Struktur Matriks

2.8. POLA ORGANISASI

Page 13: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

a. Organisasi Formal

Organisasi formal adalah kumpulan dari orang-orang  yang mengikatkan diri

dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang

rasional. Contoh : Perusahaan, sekolah dan negara

Bagian-bagian organisasi formal :

1. Organisasi Lini

  Dalam jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat

perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam

hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan. Oleh

sebab itu dalam pelaksanaan kegiatan yang utama adalah wewenang dan

perintah.  Memang bentuk organisasi semacam ini, khususnya didalam institusi-

institusi yang kecil sangat efektif karena keputusan-keputusan cepat diambil dan

pelaksanaan keputusan juga cepat. Kelemahannya jenis organisasi semacam ini

kurang manusiawi, lebih-lebih para pelaksana tugas bawahan hanya dipandang

sebagai robot yang senantiasa siap melaksanakan perintah. 

2. Organisasi Staf

Dalam organisasi ini, tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan

dan staf pelaksana. Peran staf bukan sekedar pelaksana perintah pimpinan

namun staf berperan sebagai pembantu pimpinan. Bentuk organisasi semacam

ini muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah organisasi sehingga

pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukan

bantuan orang lain (biasanya para ahli) yang dapat memberikan masukan

pemikiran-pemikiran terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Meskipun

organisasi ini lebih baik dari yang pertama karena keputusan-keputusan dapat

lebih baik namun kadang-kadang keputusan-keputusan tersebut akan memakan

waktu yang lama karena melalui perdebatan-perdebatan yang kadang-kadang

melelahkan. 

3. Organisasi Lini dan Staf

Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi yang

terdahulu disebutkan (line dan staf). Dalam organisasi ini staf bukan sekedar

pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan

demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar

memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah

Page 14: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

atau nasehat tersebut. Keuntungan organisasi ini antara lain ialah keputusan

yang diambil oleh pimpinan lebih baik karena telah dipikirkan oleh sejumlah

orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang karena mendapat dukungan dan

bantuan dari staf. Dalam kehidupan sehari-hari apabila unit kerja (departemen,

perusahaan dan sebagainya) akan melaksanakan suatu rencana tidak selalu

langsung diikuti oleh penyusunan organisasi baru. Struktur organisasi itu

biasanya sudah ada terlebih dahulu dan ini relatif cenderung permanen, lebih-

lebih struktur organisasi departemen.  Disamping itu unit-unit kerja tersebut

dijabarkan kedalam unit-unit yang lebih kecil dan masing-masing unit-unit kerja

yang lebih kecil ini mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda-beda (dirjen,

direktorat, bidang, seksi, devisi, dan sebagainya). Masing-masing unit kerja

tersebut sudah barang tentu akan menyusun perencanaan dan kegiatan-kegiatan.

Untuk pelaksanaan rencana rutin cukup oleh staf yang ada sehingga tidak perlu

menyusun organisasi baru. 

b. Organisasi Informal

Organisasi informal adalah kumpulan dari orang-orang  yang telibat pada

suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : RT dan arisan.

Page 15: Pengantar Manajemen Dan Organisasi

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi Buku 2, Salemba Empat,

Jakarta

Siswanto bedjo, 2005. Pengantar Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta

Hanafi, Mamduh M. 2004. Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Handoko, T. Hani.1995.Manajemen Edisi II. BPFE UGM. Yogyakarta.

E.Kast, Fremont. E.Rosenzweig, James. 2002. Organisasi dan Manajemen. Bumi Aksara.

Jakarta.

Sabardi, Agus. 1997. Pengantar Manajemen. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.