127
PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE GOVERNANCE, TINGKAT HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Randi Radityo Putra NIM: 1112082000030 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE

GOVERNANCE, TINGKAT HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PERSISTENSI LABA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Randi Radityo Putra

NIM: 1112082000030

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

ii

PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE

GOVERNANCE, TINGKAT HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PERSISTENSI LABA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Randi Radityo Putra

NIM: 1112082000030

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 3: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

iii

PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE

GOVERNANCE, TINGKAT HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PERSISTENSI LABA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Randi Radityo Putra

NIM: 1112082000030

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Yulianti, SE.,M.Si.

NIP.19820318 201101 2 011

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 4: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:

1 Nama : Randi Radityo Putra Pangestu

2 NIM : 1112082000030

3 Jurusan : Akuntansi

4 Judul Skripsi : Pengaruh Akrual, Arus Kas Operasi, Corporate

Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Persistensi Laba

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Mei 2016

1. Yessi Fitri,SE.,M.Si.,Ak.,CA.

NIP.19760924 200604 2 002

Penguji 1

2. Yulianti, SE.,M.Si.

NIP.19820318 201101 2 011

Penguji 2

Page 5: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

v

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Senin, 19 September 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1 Nama : Randi Radityo Putra Pangestu

2 NIM : 1112082000030

3 Jurusan : Akuntansi

4 Judul Skripsi : Pengaruh Akrual, Arus Kas Operasi, Corporate

Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Persistensi Laba

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 September 2016

1. Hepi Prayudiawan, SE., MM, Ak., CA

NIP.19720516 200901 1 006

Ketua

2. Yulianti, SE.,M.Si.

NIP.19820318 201101 2 011

Sekretaris

3. Yusro Rahmah, SE.,M.Si.

NIP.19800506 200801 2 016

4. Yulianti, SE.,M.Si.

NIP.19820318 201101 2 011

Pembimbing I

Page 6: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

vi

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Randi Radityo Putra Pangestu

NIM : 1112082000030

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa izin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, September 2016

Yang Menyatakan,

(Randi Radityo Putra Pangestu)

Page 7: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Randi Radityo Putra Pangestu

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 08 Januari 1994

3. Alamat : Jl. Benda Barat 8 B, Blok D 15 No.10

RT 04 RW 07 Pondok Benda, Pamulang,

Tangerang Selatan

4. Telepon : 085310050569

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Islam Al-Azhar 15 Pamulang Tahun 2000-2006

2. SMP Negeri 1 Pamulang Tahun 2006-2009

3. SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan Tahun 2009-2012

4. S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2012-2016

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) SMA Negeri 2 Kota

Tangerang Selatan periode 2010-2011

2. Staff Divisi Keuangan ATK KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

periode 2014

Page 8: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

viii

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Tri Suwarto

2. Ibu : Pangestuti

3. Anak ke- : Ke-2 dari 2 bersaudara

Page 9: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

ix

THE INFLUENCE OF ACCRUAL, OPERATING CASH FLOW,

CORPORATE GOVERNANCE, DEBT, AND FIRM SIZE ON EARNING

PERSISTENCE

ABSTRACT

The purpose of this research was found an evidences regarding the

influence of accrual, operating cash flow, corporate governance, debt, and firm

size on earning persistence.

This research based on purposive sampling method. The populations of this

research used property and real estate companies listed on the Indonesia Stock

Exchange (IDX) of 49 companies. Through the defined criteria and screening

data, selected a sample of 23 companies with 3 years observation. Hypothesis in

this research were tested by multiple regression analysis.

The results of this research indicated that accrual and operating cash flow

gave influence on earning persistence. While board independent, audit comitte,

debt, and firm size did not influence on earning persistence.

Keywords: earning persistence, accrual, operating cash flow, board

independent, audit comitte, debt, firm size

Page 10: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

x

PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE

GOVERNANCE, TINGKAT HUTANG, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PERSISTENSI LABA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti mengenai pengaruh akrual,

arus kas operasi, corporate governance, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan

terhadap persistensi laba.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling sebagai metode

pemilihan sampel. Populasi penelitian adalah perusahaan properti dan real estate

sebanyak 49 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan kriteria dan screening data, terpilih sampel berjumlah 23 perusahaan

dengan pengamatan selama 3 tahun. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa akrual dan arus kas operasi

berpengaruh terhadap persistensi laba. Sedangkan dewan komisaris independen,

komite audit, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

persistensi laba.

Kata Kunci: Persistensi laba, akrual, arus kas operasi, dewan komisaris

independen, komite audit, tingkat hutang, ukuran perusahaan

Page 11: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul “Pengaruh Akrual, Arus Kas Operasi, Corporate Governance,

Tingkat Hutang, dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi Laba”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna

mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua saya, Tri Suwarto dan Pangestuti yang telah memberikan

semangat, motivasi dan pelajaran hidup yang sangat berharga serta doa dan

dukungan yang tidak pernah putus kepada penulis.

2. Kakak saya yang telah menyemangati dan memberikan banyak dukungan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, MA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Rahmawati, SE.,MM. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis

selama menimba ilmu di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Yulianti, SE.,M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan waktu dan nasihatnya yang sangat berharga untuk membimbing

penulis selama menyusun skripsi.

8. Semua guru, dosen, dan pendidik yang telah memberikan ilmu-ilmu serta

nasihat-nasihat kepada penulis sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.

Page 12: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xii

9. Sahabat-sahabat Akuntansi B 2012, Hery, Mayeda, Fadil, Ilman, Rifai, Galih,

Farid, Revan, Fajar, Yudhi, Rita, Latul, Vivi, Farida, Fitri, Annisa, Dina,

Dita, Seren, Kia, Dara, Jian, Dwi, Nindy, Intan, terimakasih atas kekompakan

dan solidaritasnya selama ini.

10. Keluarga besar Akuntansi 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih

karena telah menjadi sahabat-sahabat yang menyenangkan selama ini.

11. Sahabat-sahabat KKN BATIK 2015, Labib, Farhan, Ardi, Safri, Fauzi,

Deden, Endang, Putri, Lolita, Aisa, Ayu, Emi, Aliyah, Stephi, Diah, Luthfia

terimakasih untuk kebersamaan dan pengalaman hidup yang berharga.

12. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk bantuannya selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, September 2016

Randi Radityo Putra Pangestu

Page 13: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xiii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM ............................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vii

ABSTRACT........................................................................................................ ix

ABSTRAK .......................................................................................................... x

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 12

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil ........................ 12

1. Teori Keagenan (Agency Theory) .................................................. 12

2. Persistensi Laba ............................................................................. 13

3. Akrual .......................................................................................... 15

4. Arus Kas ....................................................................................... 18

Page 14: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xiv

5. Corporate Governance .................................................................. 20

a. Dewan Komisaris Independen ................................................... 22

b. Komite Audit ............................................................................ 23

6. Tingkat Hutang.............................................................................. 25

7. Ukuran Perusahaan ........................................................................ 26

B. Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 28

C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 35

D. Perumusan Hipotesis .......................................................................... 36

1. Pengaruh besaran akrual terhadap persistensi laba ......................... 36

2. Pengaruh arus kas operasi terhadap persistensi laba ....................... 37

3. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap persistensi laba ... 38

4. Pengaruh komite audit terhadap persistensi laba ............................ 40

5. Pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba ......................... 41

6. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap persistensi laba ................... 42

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 44

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 44

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................. 44

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 45

D. Metode Analisis Data ......................................................................... 46

1. Statistik Deskriptif ......................................................................... 46

2. Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 46

a. Uji Normalitas Data .................................................................. 46

b. Uji Multikolinearitas ................................................................. 48

c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 49

d. Uji Autokorelasi ....................................................................... 50

Page 15: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xv

3. Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 51

4. Analisis Regresi Berganda ............................................................. 52

5. Uji Hipotesis ................................................................................. 53

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ................................. 53

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ............... 53

E. Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 54

1. Variabel Independen (X). .............................................................. 54

2. Variabel Dependen (Y). ................................................................. 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 60

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................... 60

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ...................................................... 63

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 63

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 67

3. Hasil Koefisien Determinasi .......................................................... 75

4. Uji Hipotesis ................................................................................. 76

a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........................ 76

b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ...... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 90

A. Kesimpulan ........................................................................................ 90

B. Saran.................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 97

Page 16: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 28

Tabel 3. 1 Tabel Operasional Variabel ............................................................... 59

Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian ...................................................................... 60

Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) 96 sampel........... 61

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) 72 Sampel ........... 62

Tabel 4. 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 64

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S) ............................ 70

Tabel 4. 6 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 71

Tabel 4. 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Glejser ................................................ 73

Tabel 4. 8 Hasil Uji Autokorelasi: Run Test ....................................................... 74

Tabel 4. 9 Hasil Koefisien Determinasi .............................................................. 75

Tabel 4. 10 Hasil Uji Signifikansi Simultan : Uji Statistik F ............................... 77

Tabel 4. 11 Hasil Uji Signifikansi Individual : Uji Statistik t .............................. 78

Page 17: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 35

Gambar 4. 1 Grafik Histogram .......................................................................... 68

Gambar 4. 2 Grafik Normal Probability Plot .................................................... 69

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Scatterplot...................................... 72

Page 18: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perusahaan Properti dan Real Estate yang Menjadi Sampel ............. 98

Lampiran 2 Data Perusahaan .............................................................................. 99

Lampiran 3 Hasil Perhitungan .......................................................................... 103

Lampiran 4 Hasil Output SPSS ........................................................................ 106

Page 19: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban perusahaan

kepada pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan seperti

investor, kreditur, Pemerintah, dan masyarakat secara umum. Menurut

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan memuat berbagai informasi penting yang menjadi

dasar bagi pengguna untuk menilai perusahaan. Namun, dari seluruh

informasi yang disajikan, para investor cenderung hanya terfokus pada

informasi tingkat laba yang dihasilkan suatu perusahaan, hal tersebut juga

diungkapkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Sloan (1996), yang

menjelaskan bahwa investor bersifat naif, yaitu investor hanya berpatokan

pada laba agregat saja.

Selain itu baik kreditor maupun investor, laba digunakan untuk

mengevaluasi manajemen, memperkirakan earnings power dan memprediksi

laba yang akan datang (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Kekuatan laba

(earnings power) terlihat pada tingkat laba perusahaan yang diharapkan akan

terjadi di masa depan, kekuatan laba diakui sebagai faktor utama dalam

Page 20: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

2

penilaian perusahaan. Konsep kekuatan laba melihat stabilitas dan daya tahan

laba beserta komponennya (Subramanyam dan Wild, 2011).

Schipper dan Vincent (2003) menjelaskan bahwa kualitas laba digunakan

oleh investor dan kreditur sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi,

khususnya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pembuatan kontrak

(contracting decision), keputusan investasi (investment decision) dan

digunakan sebagai salah satu indikator kualitas laba yang dihasilkan para

pembuat standar (standard setters). Keputusan melakukan kontrak yang

didasarkan pada kualitas laba yang rendah menyebabkan terjadinya transfer

kesejahteraan yang tidak diinginkan oleh semua pihak.

Kualitas laba mengacu pada relevansi laba dalam mengukur tingkat

kinerja perusahaan. Penentu kualitas laba mencakup lingkungan usaha

perusahaan dan prinsip akuntansi yang dipilih oleh perusahaan

(Subramanyam dan Wild, 2010). Persistensi laba sering digunakan sebagai

pertimbangan kualitas laba karena persistensi laba merupakan komponen dari

karakteristik kualitatif relevansi yaitu predictive value (Jonas dan Blanchet,

2000).

Masalah agensi (perbedaan kepentingan) antara pihak investor dan

kreditor menjadi penyebab timbulnya keraguan pihak investor dan lenders

mengenai kemampuan laba untuk bertahan dimasa depan (persistensi laba)

sebagai ukuran pembuatan keputusan, monitoring, penghargaan kinerja, dan

pembuatan kontrak (Junawatiningsih dan Harto, 2014). Menurut Fanani

(2010), para pengguna laporan keuangan akan memusatkan perhatian mereka

Page 21: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

3

terhadap persistensi laba. Jika laba tahun berjalan suatu perusahaan dapat

menjadi indikator yang baik untuk laba perusahaan di masa yang akan datang,

maka laba perusahaan tersebut merupakan laba yang persisten. Laba yang

semakin persisten menunjukkan laba semakin informatif, sebaliknya jika laba

kurang persisten, maka laba menjadi kurang informatif (Tucker dan Zarowin,

2006). Standar akuntansi memberikan kelonggaran dalam metode akuntansi

memberikan celah kepada pihak manajemen untuk berperilaku curang dalam

menyediakan informasi akuntansi yang tidak handal dan relevan bagi para

pemangku kepentingan (Boediono, 2005).

Salah satu contoh kasus terkait adanya penyimpangan akuntansi oleh

pihak manajemen terjadi pada tahun 2015 yang melanda salah satu

perusahaan besar dunia. Toshiba Corporation didera skandal akuntansi senilai

US$1,2 miliar. Temuan tersebut menyebabkan pengunduran diri pemimpin

perusahaan Hisao Tanaka dan dua eksekutif lainnya yaitu wakil presiden

Norio Sasaki dan mantan presiden Atsutoshi Nishida yang berperan sebagai

penasihat.

Pengunduran diri terjadi setelah laporan pihak ketiga menunjukkan

eksekutif puncak perusahaan menetapkan target keuntungan realistis yang

secara sistematis menyebabkan akuntansi cacat. Toshiba juga mengumumkan

Masashi Muromachi akan menjadi presiden sementara, dan akan

mengumumkan tim manajemen baru pada pertengahan Agustus dan akan

mengajukan laporan laba tahun fiskal 2014 pada 31 Agustus.

Page 22: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

4

Perusahaan Toshiba terjerembab dalam skandal akuntansi terbesar di

negara itu sejak 2011. Laporan itu juga menyebutkan bahwa Tanaka dan

Sasaki, yang total masa kepemimpinan keduanya mencapai enam tahun,

berusaha untuk menunda pembukuan kerugian dan karyawan tidak mampu

untuk melawan perintah manajemen (Basari, 2015).

Contoh lain dapat dilihat dari sektor perbankan di Indonesia. PT Bank

Lippo Tbk, terindikasi melakukan pelaporan keuangan ganda tahun 2002 dan

PT Bank Century yang terindikasi memanipulasi berbagai transaksi fiktif

tahun 2008, yang mengakibatkan laba/rugi PT Bank Century Tbk mengalami

penurunan sangat drastis. Terjadinya berbagai kasus penyajian laporan

keuangan yang tidak semestinya ini mengakibatkan laba yang dilaporkan

perusahaan menjadi tidak persisten (Nurochman dan Solikhah, 2015).

Naik turunnya laba suatu perusahaan dengan tingkat perubahan

signifikan bahkan curam menyebabkan persistensi laba mulai dipertanyakan

(Fachrurrozie dan Kasiono, 2016). Ditambah lagi laba dalam laporan

keuangan sering digunakan oleh manajemen untuk menarik calon investor,

sehingga laba tersebut sering direkayasa sedemikian rupa oleh manajemen

untuk mempengaruhi keputusan investor (Fanani, 2010).

Kasus penyajian laporan keuangan yang tidak sesuai dengan yang

sebenarnya, menunjukkan terjadinya kegagalan dalam menyampaikan

informasi laporan keuangan. Informasi laba yang merupakan bagian dari

laporan keuangan tidak dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan ekonomi. Laba yang diharapkan dapat memberikan informasi

Page 23: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

5

untuk mendukung pengambilan keputusan menjadi diragukan kualitasnya.

Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang kinerja

manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan (Khafid, 2012).

Dapat dijabarkan, jika investor menaksir laba terlalu tinggi maka akan

mengakibatkan kompensasi yang berlebihan kepada manajer. Jika laba yang

ditaksir terlalu tinggi dapat menutupi kemampuan melunasi hutang yang

sesungguhnya serta dapat memberikan informasi yang menyesatkan bagi para

kreditor untuk melanjutkan pemberian pinjaman dana atau melakukan

penyitaan (Hayati, 2014).

Proses penyusunan laporan keuangan melibatkan pihak pengelola dalam

pengelolaan perusahaan, diantaranya adalah pihak manajemen, dewan

komisaris, dan pemegang saham. Kebijakan dan keputusan yang diambil oleh

mereka dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan terutama laba akan

menentukan kualitas laba (Khafid, 2012). Agar proses penyusunan laporan

keuangan menghasilkan informasi yang sesuai, maka diperlukan sistem

pengendalian untuk mencegah adanya perekayasaan laporan. Pengendalian

tersebut dewasa ini dikenal luas sebagai corporate governance (tata kelola

perusahaan) sebagai solusi mengatasi masalah keagenan. Corporate

governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan,

berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor

bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka

investasikan, corporate governance diharapkan dapat berfungsi untuk

menekan atau menurunkan biaya keagenan (Ujiyantho dan Pramuka, 2007).

Page 24: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

6

Contoh kasus pada sektor properti di Indonesia yang dengan sengaja

melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan good corporate governance

yaitu terungkapnya kasus “mafia pailit”. Istilah “mafia pailit” terkait dengan

kesengajaan perusahaan properti memailitkan dirinya, kemudian memperoleh

kembali perusahaan tersebut berikut proyeknya dengan harga murah lewat

perusahaan rekanan atau partner. Indonesia Property Watch (IPW) mencatat,

hingga akhir Februari 2014, konsumen properti telah mengadukan 43 kasus

kepada IPW. Direktur Eksekutif IPW Ali Tranghanda menyatakan, kasus

terbanyak melibatkan "mafia pailit" atau oknum yang sengaja memailitkan

perusahaan pengembang.

Contoh kasus "mafia pailit" adalah kasus Apartemen Central at

Kemanggisan atau yang sebelumnya disebut dengan Rusunami Kemanggisan

Residence pada tahun 2014. Kasus tersebut berawal dari putusan pailit atas

pengembang Rusunami Kemanggisan Residence, PT Mitra Safir Sejahtera

(PT. MSS), pada Februari 2012 lalu. PT MSS tidak membayarkan kembali

unit rusun yang telah dibeli secara lunas. Bahkan, ketika masalah ini belum

terselesaikan, pengembang baru bernama PT Berlian Makmur Properti (PT.

BMP) menjual unit yang telah dibeli calon penghuni. Selain itu, Apartemen

tersebut belum mengantongi izin perubahan peruntukan dari rusunami

menjadi apartemen (Diela, 2014).

Selain kasus tersebut, terungkapnya kasus kecurangan oleh perusahaan

publik di luar negeri seperti kasus Enron Corporation, Woldcom, Xerox,

Adelphia, Parmalat, dan di dalam negeri seperti Kimia Farma, Ades Alfindo,

Page 25: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

7

Indofarma, merupakan contoh lain kasus tata kelola perusahaan. Untuk

mengatasi masalah-masalah tersebut, mekanisme internal dan eksternal

corporate governance harus diterapkan dengan baik pada perusahaan-

perusahaan publik khususnya di Indonesia (Junawatiningsih dan Harto,

2014).

Dengan melihat beberapa kasus tersebut, sangat relevan bila ditarik suatu

pertanyaan tentang efektivitas penerapan corporate governance terkait

persistensi laba. Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci

dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian

hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, para pemegang

saham dan stakeholders lainnya (Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Hal tersebut

juga didukung oleh hasil survei yang dilakukan oleh Mc Kinsey dan Co.

(2002) dalam Windah dan Andono (2013) mengatakan bahwa para investor

cenderung menghindari perusahaan-perusahaan dengan predikat buruk dalam

corporate governance.

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai persistensi laba sebagai

variabel dependen telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian yang

dilakukan oleh Khafid (2012), Arfan dkk. (2014), Kusuma dan Sadjiarto

(2014), dan Nurochman dan Solikhah (2015). Penelitian ini menggunakan

enam variabel independen, yaitu besaran akrual, arus kas operasi, dewan

komisaris independen, komite audit, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan.

Variabel komponen akrual sebelumnya diteliti oleh Fanani (2010),

dengan hasil besaran akrual berpengaruh negatif terhadap persistensi laba,

Page 26: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

8

sementara hasil yang dihasilkan oleh Fachrurrozie dan Kasiono (2016) ialah

akrual berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Namun hasil yang

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Putri (2015) yang

berkesimpulan akrual tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba.

Kemudian variabel arus kas sebelumnya diteliti oleh Dewi dan Putri (2015),

dengan hasil arus kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

Hasil tersebut juga didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Arfan dkk.

(2014). Namun hasil berbeda didapat dari penelitian yang dilakukan oleh

Chowijaya dkk. (2014), yang menyatakan bahwa aliran kas operasi tidak

berpengaruh terhadap persistensi laba.

Variabel dewan komisaris independen dan komite audit diteliti

sebelumnya oleh Khafid (2012) dan Kusuma dan Sadjiarto (2014) dengan

hasil yaitu komposisi dewan komisaris independen berpengaruh positif

terhadap persistensi laba dan komite audit berpengaruh positif terhadap

persistensi laba. Hasil yang sama diperoleh oleh Nurochman dan Solikhah

(2015), namun hasil berbeda pada variabel dewan komisaris independen,

yaitu tidak berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

Variabel tingkat hutang sebelumnya diteliti oleh Kusuma dan Sadjiarto

(2014) dan Nurochman dan Solikhah (2015) dengan hasil tingkat hutang tidak

berpengaruh negatif terhadap persistensi laba. Namun hasil yang berbeda

diperoleh dari penelitian Junawatiningsih dan Harto (2014) dan Arfan, dkk.

(2014) yang berkesimpulan tingkat hutang berpengaruh positif terhadap

persistensi laba. Sedangkan variabel ukuran perusahaan sebelumnya diteliti

Page 27: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

9

oleh Junawatiningsih dan Harto (2014), kemudian Dewi dan Putri (2015)

yang memperoleh hasil ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap

persistensi laba. Namun penelitian oleh Nurochman dan Solikhah (2015)

menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap

persistensi laba.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan hasil dari penelitian

sebelumnya yang masih menunjukkan hasil yang berbeda sehingga menarik

untuk dilakukan penelitian yang serupa, penelitian ini merupakan gabungan

dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Putri (2015) dengan Kusuma

dan Sadjiarto (2014) dengan perbedaan yaitu penelitian ini tidak

menggunakan perbedaan laba akuntansi dan laba fiskal, volatilitas penjualan,

dan penelitian ini menggunakan jenis sampel perusahaan sektor properti dan

real estate. Penelitian dilakukan untuk menguji faktor-faktor yang

mempengaruhi persistensi laba, dengan mengambil judul “Pengaruh Akrual,

Arus Kas Operasi, Corporate Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Persistensi Laba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti

merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah besaran akrual berpengaruh terhadap persistensi laba?

2. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap persistensi laba?

3. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap persistensi

laba?

Page 28: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

10

4. Apakah komite audit berpengaruh terhadap persistensi laba?

5. Apakah tingkat hutang berpengaruh terhadap persistensi laba?

6. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap persistensi laba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis:

a. Menganalisis pengaruh besaran akrual terhadap persistensi laba

b. Menganalisis pengaruh arus kas operasi terhadap persistensi laba

c. Menganalisis pengaruh dewan komisaris independen terhadap

persistensi laba

d. Menganalisis pengaruh komite audit terhadap persistensi laba

e. Menganalisis pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba

f. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap persistensi laba

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, baik

bersifat praktis maupun teoritis, yaitu:

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat memberikan pertimbangan tambahan untuk

membantu para manajer dalam mengelola arus kas dan kebijakan

akrual perusahaan agar menghasilkan laba yang berkualitas.

b. Bagi Pengguna Eksternal Laporan Keuangan

Penelitian ini dapat memberi pertimbangan dalam mengambil

keputusan, seperti bagi investor atau calon investor dalam

Page 29: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

11

mengambil keputusan investasi. Bagi kreditur, hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan

keputusan pemberian kredit.

c. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau referensi dalam penelitian

selanjutnya dan diharapkan akan memberikan kontribusi ilmu

pengetahuan dibidang akuntansi.

Page 30: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori Keagenan dikemukakan oleh Jensen dan Meckling pada tahun

1976. Teori ini menjelaskan adanya pemisahan antara kepemilikan

(ownership) dan pengendalian (control) dalam suatu perusahaan.

Hubungan agensi ini didefinisikan sebagai kontrak antara satu atau lebih

orang, dimana principal mengikat orang lain (agent) untuk melakukan

pelayanan sesuai kepentingan principal yang melibatkan pendelegasian

beberapa otoritas untuk membuat keputusan bagi agent.

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan hubungan keagenan adalah

sebuah kontrak antara agent dengan principal. Jika kedua kelompok

(agent dan principal) tersebut adalah orang-orang yang berupaya

memaksimalkan utilitasnya, maka terdapat alasan yang kuat untuk

meyakini bahwa agent tidak akan selalu bertindak yang terbaik untuk

kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan (agency cost).

Menurut Jensen dan Meckling (1976), biaya keagenan (agency cost)

terdiri dari:

a) Monitoring expenditures by the principle.

Biaya monitoring dikeluarkan oleh prinsipal untuk memonitor

perilaku agen, termasuk juga usaha untuk mengendalikan (control)

perilaku agen melalui budget restriction, dan compensation policies

Page 31: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

13

b) Bonding expenditures by the agent. The bonding cost

Dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen tidak akan

menggunakan tindakan tertentu yang akan merugikan prinsipal atau

untuk menjamin bahwa prinsipal akan diberi kompensasi jika ia

tidak mangambil banyak tindakan.

c) Residual loss

Merupakan penurunan tingkat kesejahteraan prinsipal maupun agen

setelah adanya agency relationship.

Perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan pihak

manajemen perusahaan ini merupakan kenyataan yang tidak dapat

dihindari dari sebuah hubungan keagenan. Menurut Eisenhardt (1989)

menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia

yaitu: (1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self

interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi

masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu

menghindari risiko (risk averse). Menurut Ikhsan (2012), agency

problem terjadi karena adanya kesenjangan informasi antara agent

dengan principal. Agent sebagai pihak internal perusahaan mempunyai

lebih banyak informasi mengenai keadaan perusahaan yang

sesungguhnya dibandingkan principal.

2. Persistensi Laba

Penman dan Zhang (2002) mendefinisikan persistensi laba sebagai

revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan di masa mendatang

Page 32: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

14

(expected future earnings) yang disebabkan oleh inovasi laba tahun

berjalan (current earnings). Tingkat persistensi laba ditunjukkan oleh

besarnya revisi laba tersebut. Laba yang berkualitas dapat menunjukkan

kesinambungan laba, sehingga laba yang persisten cenderung tidak

berfluktuatif disetiap periode (Suwandika dan Astika, 2013).

Penman (2003) membedakan laba ke dalam dua kelompok yaitu

sustainable earning (earning persistence atau core earning) dan unusual

earning atau transitory earning. Persistensi laba merupakan laba yang

mempunyai kemampuan sebagai indikator laba periode mendatang

(future earning) yang dihasilkan oleh perusahaan secara berulang-ulang

(repetitive) dalam jangka panjang (sustainable). Sedangkan unusual

earning atau transitory earning merupakan laba yang tidak dapat

dihasilkan secara berulang-ulang (non-repeating), sehingga tidak dapat

digunakan sebagai indikator laba periode mendatang.

Chandrarin (2003) dalam Wijayanti (2006) mengungkapkan bahwa

laba yang persisten adalah laba akuntansi yang memiliki sedikit atau

tidak mengandung gangguan (noise), dan dapat mencerminkan kinerja

keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Persistensi laba terkait juga

dengan kinerja harga saham perusahaan di pasar modal yang diwujudkan

dalam imbalan hasil. Persistensi laba yang tinggi dapat ditunjukkan

melalui hubungan kuat yang tercipta antara laba perusahaan dengan

imbalan hasil bagi investor. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan laba

Page 33: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

15

dengan investor dapat mencerminkan persistensi laba perusahaan

(Kusuma dan Sadjiarto, 2014).

Persistensi laba memfokuskan pada koefisien dari regresi laba

sekarang terhadap laba mendatang. Hubungan tersebut dapat dilihat dari

koefisien slope regresi antara laba sekarang dengan laba mendatang.

Semakin tinggi (mendekati angka 1) koefisiennya menunjukkan

persistensi laba yang dihasilkan tinggi, sebaliknya jika nilai koefisiennya

mendekati nol, persistensi labanya rendah atau laba transitorinya tinggi.

Jika nilai koefisiennya bernilai negatif, pengertiannya terbalik, yaitu nilai

koefisien yang lebih tinggi menunjukkan kurang persisten, dan nilai

koefisien yang lebih rendah menunjukkan lebih persisten (Fanani, 2010).

3. Akrual

Dalam akuntansi dikenal istilah basis akrual (accrual basis) dan

basis kas (cash basis). Menurut PSAK No.1 mengharuskan laporan

keuangan disusun berdasarkan dasar akrual kecuali laporan arus kas.

Besaran akrual adalah besaran pendapatan diakui pada saat hak kesatuan

usaha timbul lantaran penyerahan barang ke pihak luar dan biaya diakui

pada saat kewajiban timbul lantaran penggunaan sumber ekonomik yang

melekat pada barang yang diserahkan tersebut (Dechow dan Dichev,

2002).

Menurut Subramanyam dan Wild (2010), akuntansi akrual bertujuan

untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan

mengenai konsekuensi aktivitas usaha terhadap arus kas perusahaan di

Page 34: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

16

masa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak.

Akuntansi akrual dapat mengurangi masalah ketepatan waktu dan

pengaitan yang terdapat pada akuntansi kas. Masalah ketepatan waktu

(timing) mengacu pada arus kas yang tidak selalu terjadi bersamaan

dengan aktivitas yang menghasilkan kas tersebut. Masalah penandingan

atau pengaitan (matching) mengacu pada arus kas masuk dan keluar yang

disebabkan oleh aktivitas usaha tetapi tidak dapat dikaitkan dengan

waktu terjadinya.

Laba akrual didasarkan pada dua prinsip akuntansi, yakni pengakuan

pendapatan dan prinsip penandingan. Prinsip pengakuan pendapatan

meminta perusahaan untuk mengakui pendapatan ketika telah

melaksanakan semua atau satu bagian subtansial dari jasa-jasa yang harus

diberikan dan penerimaan kas dari transaksi tersebut adalah pasti. Prinsip

penandingan meminta perusahaan untuk mengakui semua biaya yang

terkait dengan pendapatan dalam periode yang sama dimana pendapatan

diakui (Dahler dan Febrianto, 2006).

Menurut Subramanyam dan Wild (2010), keunggulan akrual dalam

menyajikan informasi yang relevan dibandingkan dengan arus kas dapat

dijelasakan sebagai berikut:

1. Kinerja keuangan (Financial Performance). Pengakuan pendapatan

dan pengaitan biaya pada akuntansi berbasis akrual menghasilkan

angka laba yang lebih unggul dibandingkan arus kas untuk

mengevaluasi kinerja keuangan. Dengan memastikan semua

Page 35: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

17

pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode telah diakui, dan

beban yang dicatat pada satu periode hanya beban yang terkait

dengan pendapatan tersebut.

2. Kondisi keuangan (Financial Condition). Akuntansi akrual

menghasilkan neraca yang lebih merefleksikan secara akurat sumber

daya yang tersedia bagi perusahaan untuk menghasilkan arus kas di

masa depan.

3. Memprediksi arus kas masa depan (future cash flows). Laba akrual

lebih unggul dalam memprediksi arus kas masa depan dibandingkan

memprediksi arus kas sekarang. Dengan pengakuan pendapatan, laba

akrual mencerminkan konsekuensi arus kas masa depan. Sebagai

contoh, penjualan kredit hari ini meramalkan kas yang akan diterima

dari pelanggan di masa depan. Akuntansi akrual mengaitkan arus kas

masuk dan keluar dengan lebih baik sepanjang waktu melalui proses

pengaitan. Artinya laba lebih stabil dan merupakan alat prediksi arus

kas yang lebih dapat diandalkan.

Akrual yang menjadi dasar pengukuran transaksi akuntansi dapat

dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu: non discretionary accrual (akrual tidak

bebas), dan discretionary accrual (akrual bebas) (Suranggane, 2007).

1) Non discretionary accrual adalah dasar akrual yang tidak bebas dan

untuk memberikan indikasi pengukuran yang memenuhi konsep

matching cost with revenue dalam laporan keuangan karena transaksi

dan peristiwa keuangan diakui pada saat kejadian.

Page 36: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

18

2) Discretionary accrual adalah akrual bebas dapat berupa suatu cara

untuk mengurangi atau meningkatkan pelaporan laba yang sulit

dideteksi karena sifatnya yang kontekstual dan subjektif.

4. Arus Kas

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2 yang

menyatakan perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan

menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai

laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan

perusahaan untuk mengunakan arus kas tersebut.

Menurut Kieso, et al. (2015), informasi dalam laporan arus kas

sebuah perusahaan dapat membantu para investor, kreditor, dan pihak

lainnya guna menilai hal-hal berikut:

1) Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa

depan. Dengan menganalisa hubungan antara beberapa komponen

yang mempengaruhi arus kas seperti penjualan dengan arus kas yang

diperoleh dari aktivitas operasi.

2) Kemampuan perusahaan untuk membagikan dividen dan memenuhi

kewajibannya. Apabila perusahaan tidak mempunyai kas yang

cukup, maka gaji karyawan tidak dapat dibayar begitu juga dengan

hutang dan deviden.

Page 37: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

19

3) Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari

kegiatan operasi. Ini dibutuhkan karena net income mengandung

accrual basis, para investor ingin mengetahui penerimaan dan

pengeluaran kas riil perusahaan, karena itu net income dapat kita

bandingkan dengan net cash flow dari aktivitas operasi.

4) Transaksi-transaksi pendanaan dan investasi kas dan non-kas selama

suatu periode tertentu. Dengan menganalisis kegiatan investasi dan

pendanaan perusahaan, pembaca laporan keuangan dapat mengerti

kenapa aset dan hutang mengalami penurunan dan kenaikan.

Menurut Subramanyam dan Wild (2011), laporan arus kas

melaporkan arus kas melalui tiga jenis transaksi yaitu:

1) Aktivitas operasi, merupakan aktivitas perusahaan yang terkait

dengan laba. Selain pendapatan dan beban, aktivitas operasi juga

meliputi arus kas masuk dan keluar bersih yang berasal dari aktivitas

operasi terkait, seperti pemberian kredit pada pelanggan, investasi

dalam persediaan, dan perolehan kredit dari pemasok.

2) Aktivitas investasi, merupakan cara untuk memperoleh dan

menghapuskan aset non-kas. Meliputi pembelian dan penjualan aset

tetap dan investasi pada efek. Aset ini juga meliputi pemberian dan

penagihan pinjaman.

3) Aktivitas pendanaan, merupakan cara untuk mendistribusikan,

menarik, dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas usaha.

Meliputi perolehan pinjaman dan pelunasan dana dengan obligasi

Page 38: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

20

dan pinjaman lainnya, kontribusi dan penarikan oleh pemilik serta

dividen.

Terdapat dua metode pelaporan arus kas dari aktivitas operasi, yaitu

metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung melaporkan total

arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi. Sementara metode tidak

langsung, menyesuaikan laba bersih dengan pos penghasilan (beban)

non-kas dan dengan akrual, untuk menghasilan arus kas aktivitas operasi.

5. Corporate Governance

Menurut The Organization for Economic Corporation and

Development (OECD, 2004) mengartikan Corporate Governance adalah

sistem yang digunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan-

kegiatan perusahaan. Corporate governance berfungsi untuk mengatur

pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berperan terhadap

kehidupan perusahaan termasuk para pemegang saham, dewan pengurus,

para manajer dan semua anggota, stakeholder non-pemegang saham.

Menurut pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia

yang diterbitkan oleh KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance)

pada tahun 2006, memaparkan azas-azas GCG sebagai berikut:

1) Transparansi (Transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan

harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara

yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak

Page 39: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

21

hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-

undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan

oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

2) Akuntabilitas (Accountability)

Harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan

dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur

dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang

diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3) Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka

panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

4) Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus

dikelola secara independen sehingga masing-masing organ

perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi

oleh pihak lain.

Page 40: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

22

5) Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Dalam penelitian ini, pengukuran tata kelola perusahaan (Corporate

Governance) yang digunakan adalah ukuran jumlah dewan komisaris

independen dan komite audit.

a. Dewan Komisaris Independen

Menurut UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,

dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan

pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran

dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Menurut Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi

dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, komisaris

independen adalah anggota dewan komisaris yang berasal dari luar

emiten atau perusahaan publik.

Lebih lanjut terdapat persyaratan wajib sebagai komisaris

independen yaitu bukan merupakan orang yang bekerja atau

mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,

memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan emiten atau

perusahaan publik tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir,

tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada

perusahaan, tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan perusahaan,

Page 41: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

23

anggota dewan komisaris, anggota direksi, atau pemegang saham

utama perusahaan tersebut, serta tidak mempunyai hubungan usaha

baik langsung maupun tidak langsung.

Setiap perusahaan tercatat wajib memiliki dewan komisaris

paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang anggota dewan komisaris

dengan salah satu diantaranya adalah komisaris independen. Dalam

hal dewan komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota dewan

komisaris, jumlah komisaris independen wajib paling kurang 30%

(tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota dewan komisaris.

Jumlah komisaris independen harus dapat menjamin agar

mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan. Salah satu dari komisaris

independen harus mempunyai latar belakang akuntansi atau

keuangan (KNKG, 2006).

b. Komite Audit

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan

Kerja Komite Audit, komite audit adalah komite yang dibentuk oleh

dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris dalam membantu

melaksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris. Emiten atau

perusahaan publik wajib memiliki piagam Komite Audit (audit

committee charter) paling kurang memuat:

1) tugas dan tanggung jawab serta wewenang;

Page 42: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

24

2) komposisi, struktur, dan persyaratan keanggotaan;

3) tata cara dan prosedur kerja;

4) kebijakan penyelenggaraan rapat;

5) sistem pelaporan kegiatan;

6) ketentuan mengenai penanganan pengaduan atau pelaporan

sehubungan dugaan pelanggaran terkait pelaporan keuangan;

7) masa tugas komite audit.

Berdasarkan peraturan tersebut, juga dijelaskan bahwa emiten

atau perusahaan publik wajib memiliki komite audit yang berjumlah

sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal

dari komisaris independen dan pihak dari luar emiten atau

perusahaan publik. Komite audit diketuai oleh komisaris independen

serta diwajibkan salah seorang dari anggota komite audit tersebut

memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan/atau keuangan.

Beberapa tugas komite audit diantaranya melakukan penelaahan

atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan emiten atau

perusahaan publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain

laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan

informasi keuangan emiten atau perusahaan publik, melakukan

penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, memberikan

pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara

manajemen dan akuntan atas jasa yang diberikannya. Komite audit

Page 43: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

25

wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan komite audit

yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan publik.

6. Tingkat Hutang

Salah satu informasi pada laporan keuangan yang dapat

mempengaruhi persepsi investor adalah tingkat hutang. Investor

cenderung akan lebih berhati-hati dan lebih waspada ketika berinvestasi

pada perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang tinggi (Kusuma dan

Sadjiarto, 2014). Tingkat hutang merupakan besaran hutang yang

dimiliki oleh perusahaan (Nurochman dan Solikhah, 2015). Penggunaan

hutang itu sendiri bagi perusahaan mengandung tiga dimensi: 1) pemberi

kredit menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan,

2) dengan menggunakan hutang maka apabila perusahaan mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik

perusahaan keuntungannya akan meningkat, dan 3) dengan menggunakan

hutang maka pemilik memperoleh dana dan tidak kehilangan

pengendalian perusahaan (Nelvirita dan Delvira, 2013).

Menurut Tarjo (2008) kebijakan hutang merupakan salah satu

alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar modal,

akan tetapi keberadaan hutang justru bisa menjadi cerminan bahwa

kinerja saham perusahaan kurang bagus. Tingkat hutang yang tinggi

menunjukkan peningkatan risiko pada kreditor berupa ketidakmampuan

perusahaan membayar hutang. Tingkat hutang yang tinggi juga akan

Page 44: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

26

mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi dan akhirnya akan

berdampak pada tingkat pengembalian pada investor (Hayati, 2014).

Besarnya tingkat hutang akan berelevansi pada arus masuk dari

sumber daya eksternal yang mengandung manfaat ekonomi di masa yang

akan datang. Namun di sisi lain, perusahaan memiliki kewajiban untuk

melunasi hutang pada saat jatuh tempo. Tingkat hutang akan menjadi

besar apabila lebih banyak hutang jangka panjang yang dimiliki

perusahaan. Maka dari itu seberapa besar tingkat hutang yang diinginkan,

sangat tergantung pada stabilitas perusahaan (Fachrurrozie dan Kasiono,

2016). Semakin besarnya tingkat hutang mendorong perusahaan untuk

selalu menjaga keberlangsungan labanya dengan tujuan untuk

mempertahankan kinerja yang baik di mata investor dan kreditor (Arfan

dkk., 2014).

7. Ukuran Perusahaan

Pada umumnya ukuran perusahaan dapat terbagi dalam perusahaan

besar (large firm) dan perusahaan kecil (small firm). Ukuran perusahaan

merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan. Semakin tinggi

total aset yang dimiliki perusahaan, mengindikasikan bahwa perusahaan

tersebut tergolong perusahaan besar. Dan sebaliknya, semakin rendah

total aset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong

perusahaan kecil (Rifai, dkk., 2015).

Besarnya aktiva yang dimiliki, maka semakin banyak modal yang

ditanam, dan semakin banyak penjualan yang dilakukan maka semakin

Page 45: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

27

banyak perputaran uang, serta semakin besar kapitalisasi pasar maka

semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat (Sudarmadji

dan Sularto, 2007). Perusahaan yang berukuran besar lebih mendapatkan

perhatian dari masyarakat, sehingga laporan keuangan mereka akan

dilaporkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (Anggit dan Shodiq,

2014). Dan investor lebih memiliki kepercayaan pada perusahaan besar,

karena perusahaan besar dianggap mampu untuk terus meningkatkan

kinerja perusahaannya dengan berupaya meningkatkan kualitas labanya

(Nurochman dan Solikhah, 2015).

Perusahaan-perusahaan besar cenderung lebih mudah untuk

memperoleh pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuan mengakses

kepada pihak lain atau jaminan yang dimiliki berupa aktiva yang bernilai

lebih besar dibandingkan perusahaan kecil (Susanto, 2011). Selain itu,

Nuryaman (2009) menyatakan bahwa perusahaan berukuran besar

memiliki basis pemegang kepentingan lebih luas sehingga berbagai

kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap

kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil, semakin

besar perusahaan maka perusahaan akan menghadapi tuntutan yang lebih

besar dari para stakeholder.

Page 46: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

28

B. Penelitian Sebelumnya

Berikut ini adalah tabel penelitian sebelumnya beserta dengan hasil penelitan.

Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya

Dengan Akrual (X1), Arus Kas Operasi (X2), Dewan Komisaris Independen (X3), Komite Audit (X4),

Tingkat Hutang (X5), Ukuran Perusahaan (X6), dan Persistensi Laba (Y)

No Judul/Peneliti

(tahun)

Metodologi

Penelitian

Variabel Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Variabel Lain

1 Pengaruh Tata

Kelola Perusahaan

(Corporate

Governance) dan

Struktur

Kepemilikan

terhadap

Persistensi Laba

Khafid (2012)

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2005-2010

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

sebanyak 242

perusahaan yang

terdaftar di BEI.

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

√ √ √ Kepemilikan

manajerial dan

kepemilikan

institusional

Komposisi dewan komisaris

independen, komite audit, dan

kepemilikan manajerial,

berpengaruh positif terhadap

persistensi laba.

Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh negatif terhadap

persistensi laba.

Seluruh variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh

terhadap persistensi laba

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 47: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

29

No Judul/Peneliti

(tahun)

Metodologi

Penelitian

Variabel Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Variabel Lain

2 Analisa Pengaruh

Volatilitas Arus

Kas, Volatilitas

Penjualan, Tingkat

Hutang, Book Tax

Gap, dan Tata

Kelola Perusahaan

terhadap

Persistensi Laba

Kusuma, dan

Sadjiarto (2014)

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2010-2013

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

sebanyak 114

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI.

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

√ √ √ √ √ Volatilitas

penjualan, dan

book tax gap

(large negative

book-tax

differences

(LNBTD) dan

large positive

book-tax

differences

(LPBTD))

Volatilitas arus kas, volatilitas

penjualan, dan book tax gap

berpengaruh negatif terhadap

persistensi laba. Komposisi dewan

komisaris dan komite audit

berpengaruh positif terhadap

persistensi laba, sementara tingkat

hutang tidak berpengaruh negatif

terhadap persistensi laba.

Variabel-variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap persistensi laba

3 Analisis Pengaruh

Mekanisme

Internal dan

Eksternal

Corporate

Governance

terhadap

Persistensi Laba

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2012-2013

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

√ √ √ √ Konsentrasi

kepemilikan,

kepemilikan

institusional,

audit tenure,

dan

spesialisasi

industri auditor

Konsentrasi kepemilikan, komite

audit, leverage, spesialisasi

industri auditor, size berpengaruh

positif terhadap persistensi laba.

Kepemilikan institusional tidak

berpengaruh negatif terhadap

persistensi laba, dan audit tenure

tidak berpengaruh positif terhadap

persistensi laba

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 48: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

30

No Judul/Peneliti

(tahun)

Metodologi

Penelitian

Variabel Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Variabel Lain

Junawatiningsih,

dan Harto (2014)

sebanyak 98

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI.

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

4 Pengaruh

Volatilitas Arus

Kas, Volatilitas

Penjualan, Besaran

Akrual, dan

Financial Leverage

terhadap

Persistensi Laba

Pada Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di BEI

Arfan dkk. (2014)

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2009-2012

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

sebanyak 76

perusahaan

manufaktur yang

terdaftar di BEI.

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

√ √ √ √ Volatilitas

penjualan

Volatilitas arus kas, volatilitas

penjualan, besaran akrual, dan

financial leverage secara bersama-

sama memiliki pengaruh yang

sangat kecil terhadap persistensi

laba.

Volatilitas arus kas, dan volatilitas

penjualan berpengaruh positif

terhadap persistensi laba.

Besaran akrual berpengaruh

positif terhadap persistensi laba,

dan financial leverage berpengaruh

positif terhadap persistensi laba

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 49: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

31

No Judul/Peneliti

(tahun)

Metodologi

Penelitian

Variabel Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Variabel Lain

5 Pengaruh Good

Corporate

Governance,

Tingkat Hutang

dan Ukuran

Perusahaan

terhadap

Persistensi Laba

Nurochman, dan

Solikhah (2015)

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2008-2013

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

sebanyak 26

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di BEI.

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

√ √ √ √ √ Kepemilikan

manajerial dan

kepemilikan

institusional

Komite audit berpengaruh positif

terhadap persitensi laba. Dewan

komisaris independen tidak

berpengaruh positif terhadap

persistensi laba.

Kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, tingkat

hutang, dan ukuran perusahaan

tidak berpengaruh negatif terhadap

persistensi laba

6 Pengaruh Book-

Tax Difference,

Arus Kas Operasi,

Arus Kas Akrual,

Dan Ukuran

Perusahaan pada

Persistensi Laba

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2009-2011

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

√ √ √ √ Perbedaan

temporer dan

perbedaan

permanen

Perbedaan temporer dan permanen

berpengaruh positif terhadap

persistensi laba. Arus kas operasi

dan ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap

persistensi laba

Akrual tidak berpengaruh terhadap

persistensi laba

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 50: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

32

No Judul/Peneliti

(tahun)

Metodologi

Penelitian

Variabel Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Variabel Lain

Dewi dan Putri

(2015)

sebanyak 41

perusahaan

perhotelan dan

pariwisata yang

terdaftar di BEI.

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

7 The Relationship

between Accruals

Quality, Earnings

Persistence and

Accruals Anomaly

in the Canadian

Context

Boubakri (2012)

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2002-2005

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

sebanyak 803 firm-

year observations

yang terdaftar di

Toronto Stock

Exchange, Kanada.

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

√ √ √ Menjabarkan

komponen

akrual

berdasarkan

tingkat ke-

andalannya

(perubahan

aset keuangan/

ΔFIN, modal

kerja/ ΔWC,

dan aset tidak

lancar/ ΔNCO)

Non-current operating accruals

memiliki reliabilitas rendah dan

finansial akrual memiliki

reliabilitas tinggi, reliabilitas yang

rendah menunjukkan persistensi

laba yang rendah.

Investor Kanada menilai

persistensi komponen akrual

(ΔNCO and ΔFIN) memiliki

persistensi lebih rendah

dibandingkan ΔWC

Perubahan modal kerja, aset

keuangan dan aset operasi tidak

lancar memiliki pengaruh yang

negatif terhadap persistensi laba

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 51: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

33

No Judul/Peneliti

(tahun)

Metodologi

Penelitian

Variabel Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Variabel Lain

8 Examining the

Earnings

Persistence and Its

Components in

Explaining the

Future Profitability

Moienadin, dan

Tabatabaenasab

(2014)

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

tahun 2006-2011

dengan metode

purposive

sampling, sampel

berjumlah

sebanyak 114

perusahaan di

Bursa Efek Tehran,

Iran. Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

√ √ Akrual dibagi

menjadi non

discretionary

accrual dan

discretionary

accrual.

Free cash flow

Laba tahun berjalan berasosiasi

dengan laba masa depan.

Akrual (current operating accruals

and non-current operating

accruals) mampu menjelaskan laba

masa depan.

Current operating dan non-current

operating accruals memiliki

kemampuan dalam memprediksi

laba masa depan.

Arus kas bebas (free cash flow)

berpengaruh positif terhadap laba

masa depan

9 Earnings

Persistence Over

The acroeconomic

Cycle: Evidence

From Korea

Shin dan Park

(2015)

Jenis penelitian

kuantitatif, data

sekunder berupa

laporan keuangan

kuartal 2002 Q4-

2013 Q3 dengan

metode purposive

sampling, sampel

berjumlah

sebanyak 21.232

√ √ √ Business cycle

dengan fase

(expansion,

transition,

recession,

transition).

Variabel

akrual dibagi

menjadi

Akrual lebih persisten

dibandingkan dengan arus kas

pada fase expansion.

Arus kas lebih persisten

dibandingkan dengan akrual pada

fase recession

Non-discretionary accrual lebih

persisten dibandingkan dengan

arus kas

(Bersambung ke halaman selanjutnya)

Page 52: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

34

No Judul/Peneliti

(tahun)

Metodologi

Penelitian

Variabel Penelitian Sebelumnya

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

X1 X2 X3 X4 X5 X6 Y Variabel Lain

kuartal pengamatan

Menggunakan

metode analisis

regresi berganda

Non

discretionary

accrual dan

discretionary

accrual

dan discretionary accrual pada

fase expansion dan recession

Sumber : Data yang diolah tahun 2016

Page 53: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

35

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran pada penelitian “Pengaruh Akrual, Arus Kas

Operasi, Corporate Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Persistensi Laba” dapat digambarkan seperti:

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

Teori Pendukung : Teori Keagenan

Akrual

Arus Kas Operasi

Dewan Komisaris

Independen

Jumlah Komite Audit

Persistensi Laba

Ukuran Perusahaan

Tingkat Hutang

Pengaruh Akrual, Arus Kas Operasi, Corporate Governance, Tingkat

Hutang, dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi Laba

Fenomena-Fenomena Persistensi

Laba

Analisis Data:

1. Statistik Deskriptif

2. Uji Asumsi Klasik

3. Koefisien Determinasi

4. Uji Hipotesis

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 54: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

36

D. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh besaran akrual terhadap persistensi laba

Angka akuntansi akrual dapat menyebabkan distorsi akuntansi,

seperti adanya metode akuntansi yang memiliki banyak alternatif serta

praktik manajemen laba yang dapat mengurangi sifat “dapat

dibandingkan” dan “konsistensi”. Distorsi akuntansi juga disebabkan

oleh aturan akuntansi yang berubah-ubah serta adanya kesalahan estimasi

(Subramanyam dan Wild, 2010).

Menurut Schick (2007), jika akrual tinggi maka ketepatan prediksi

terhadap laba masa depan menjadi rendah, dan jika unsur akrual dalam

laba rendah maka laba yang dilaporkan saat ini lebih tepat digunakan

untuk memprediksi laba masa depan. Laba yang disusun atas dasar akrual

mengandung unsur kepentingan manajer dalam pelaporan tersebut

sehingga informasi arus kas operasi diperlukan sebagai salah satu

pertimbangan dalam memprediksi kinerja perusahaan di masa depan

(Nuraina, 2011).

Hayn (1995) dalam Fanani (2010) menjelaskan bahwa gangguan

dalam laba akuntansi disebabkan oleh peristiwa transitori (transitory

events) atau penerapan konsep akrual dalam akuntansi. Semakin besar

akrual, maka semakin rendah persistensi laba. Walaupun terjadinya

peristiwa transitory, namun dengan adanya tindakan yang dilakukan oleh

manajer untuk mengatur angka-angka dalam laporan keuangan, maka

persistensi laba tetap meningkat (Arfan, dkk., 2014).

Page 55: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

37

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh besaran akrual terhadap

persistensi laba diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Fanani (2010)

yang menghasilkan kesimpulan bahwa besaran akrual berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap persistensi laba, serta besar kecilnya

komponen akrual yang terjadi di perusahaan akan menyebabkan

gangguan (noise) yang dapat mengurangi persistensi laba. Penelitian

Arfan, dkk. (2014) berkesimpulan bahwa akrual berpengaruh positif

terhadap persistensi laba, hal tersebut dikuatkan penelitian lain, yaitu

oleh Moienadin dan Tabatabaenasab (2014) yang berkesimpulan bahwa

current operating accruals dan non-current operating accruals memiliki

kemampuan dalam memprediksi laba masa depan. Berdasarkan

pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik

suatu hipotesis sebagai berikut:

Ha.1 : Besaran akrual berpengaruh positif terhadap persistensi laba

2. Pengaruh arus kas operasi terhadap persistensi laba

Nuraina (2011) memaparkan komponen arus kas dari aktivitas

operasi sebagai ukuran kinerja cenderung tidak menyimpang

dibandingkan jumlah yang dinyatakan pada laba. Arus kas operasi sering

digunakan sebagai cek atas kualitas laba dengan pandangan bahwa

semakin tinggi rasio arus kas operasi terhadap laba maka akan semakin

tinggi pula kualitas laba tersebut. Nilai di dalam arus kas pada suatu

periode mencerminkan nilai laba dalam cash basis.

Page 56: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

38

Wijayanti (2006) mengatakan beberapa analis keuangan lebih suka

mengkaitkan aliran kas operasi sebagai penentu atas kualitas laba karena

aliran kas dianggap lebih persisten dibanding komponen akrual. Arfan,

dkk (2014) menyatakan arus kas yang berfluktuasi tajam dapat

menyebabkan laba perusahaan menjadi tidak stabil atau terganggu

sehingga kemampuan perusahaan untuk mempertahankan

keberlangsungan labanya juga menjadi rendah.

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh arus kas operasi terhadap

persistensi laba oleh Dewi dan Putri (2015) menemukan kesimpulan

bahwa aliran kas memiliki pengaruh positif terhadap persistensi laba. Hal

yang sama juga dihasilkan oleh Nuraina (2011), mengisyaratkan bahwa

semakin tinggi aliran kas operasi suatu perusahaan akan meningkatkan

persistensi laba perusahaan tersebut. Berdasarkan pengungkapan dan

kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik suatu hipotesis

sebagai berikut:

Ha.2 : Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensi

laba

3. Pengaruh dewan komisaris independen terhadap persistensi laba

Berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

33/POJK.04/2014, komisaris independen harus dimiliki oleh emiten atau

perusahaan publik minimal 30% dari jumlah seluruh anggota dewan

komisaris. Melalui perannya dalam menjalankan fungsi pengawasan,

komposisi dewan komisaris dapat mempengaruhi pihak manajemen

Page 57: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

39

dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu

laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005).

Fama dan Jensen (1983) dalam Ujiyantho dan Pramuka (2007)

menyatakan bahwa komisaris independen dapat bertindak sebagai

penengah dalam perselisihan yang terjadi di antara para manajer internal

dan mengawasi kebijakan menajemen serta memberikan nasihat kepada

menajemen. Jumlah komisaris independen harus dapat menjamin agar

mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan (KNKG, 2006).

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh dewan komisaris

independen terhadap persistensi laba diantaranya penelitian Khafid

(2012) dan Kusuma dan Sadjiarto (2014) yang berkesimpulan bahwa

komposisi dewan komisaris independen dalam perusahaan terbukti secara

signifikan berpengaruh terhadap persistensi laba. Sedangkan kesimpulan

yang berbeda diperoleh dari penelitian Nurochman dan Solikhah (2015)

yang berkesimpulan komposisi dewan komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap persistensi laba. Berdasarkan pengungkapan dan

kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik suatu hipotesis

sebagai berikut:

Ha.3 : Dewan komisaris independen berpengaruh positif terhadap

persistensi laba

Page 58: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

40

4. Pengaruh komite audit terhadap persistensi laba

Dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya, dewan

komisaris dapat membentuk komite yaitu komite audit (Khafid, 2012).

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015,

setiap emiten atau perusahaan publik harus memiliki minimal 3 orang

komite audit. Komite audit yang anggotanya terdiri dari pihak eksternal

perusahaan diyakini memiliki independensi dalam pengawasan dan

pengendalian proses laporan keuangan. Selain itu, salah satu anggota

komite audit diharuskan memiliki latar belakang pengetahuan akuntansi

dan atau keuangan, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam

pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan

yang telah ditetapkan (Junawatiningsih dan Harto, 2014).

Mc Mullen (1996) dalam Siallagan dan Machfoedz (2006)

menyatakan bahwa investor, analis, dan regulator menganggap komite

audit memberikan kontribusi dalam kualitas pelaporan keuangan. Karena

masalah dalam proses pelaporan keuangan lebih mungkin ditemukan dan

diselesaikan apabila terdapat komite audit yang lebih besar (Naimi et al.,

2010).

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh komite audit terhadap

persistensi laba diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Khafid

(2012), dalam penelitiannya tersebut ditarik kesimpulan bahwa komite

audit berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Hasil yang sama juga

didapat dari Kusuma dan Sadjiarto (2014), Junawatiningsih dan Harto

Page 59: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

41

(2014) serta penelitian Nurochman dan Solikhah (2015). Berdasarkan

pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik

suatu hipotesis sebagai berikut:

Ha.4 : Komite audit berpengaruh positif terhadap persistensi laba

5. Pengaruh tingkat hutang terhadap persistensi laba

Investor cenderung akan lebih berhati-hati dan lebih waspada ketika

berinvestasi pada perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang tinggi.

Investor cenderung akan memiliki pandangan yang lebih baik terhadap

perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi bila ada perusahaan

tersebut persisten atau sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan

berkelanjutan (Kusuma dan Sadjiarto, 2014). Menurut Supadmi dan Putri

(2016), tingkat hutang didefinisikan sebagai rasio total hutang dibagi

total aktiva untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, kebijakan

utang merupakan salah satu alternatif untuk pendanaan perusahaan selain

menjual saham di pasar modal (modal ekuitas).

Besarnya tingkat hutang perusahaan akan menyebabkan perusahaan

meningkatkan persistensi laba dengan tujuan untuk mempertahankan

kinerja yang baik di mata kreditor dan auditor. Dengan kinerja yang baik

tersebut maka diharapkan kreditor tetap memiliki kepercayaan terhadap

perusahaan, tetap mudah mengucurkan dana dan perusahaan akan

memperoleh kemudahan dalam proses pembayaran (Junawatiningsih dan

Harto, 2014).

Page 60: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

42

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh tingkat hutang terhadap

persistensi laba diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Fanani (2010)

dan Junawatiningsih dan Harto (2014) dengan hasil tingkat hutang

berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Sementara hasil yang

disimpulkan oleh Fachrurrozie dan Kasiono (2016) yang memberikan

hasil bahwa tingkat hutang berpengaruh negatif terhadap persistensi laba.

Sedangkan hasil penelitian Suwandika dan Astika (2013), Nurochman

dan Solikhah (2015) serta Kusuma dan Sadjiarto (2014) berkesimpulan

tingkat hutang tidak berpengaruh terhadap persistensi laba. Berdasarkan

pengungkapan dan kesimpulan penelitian terdahulu, maka dapat ditarik

suatu hipotesis sebagai berikut:

Ha.5 : Tingkat hutang berpengaruh positif terhadap persistensi laba

6. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap persistensi laba

Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan

adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Menurut Indriani (2005)

dalam Daniati dan Suhairi (2006), perusahaan yang memiliki total aktiva

besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap

kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan positif dan

dianggap memilki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif

lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil

dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total

aset yang kecil.

Page 61: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

43

Semakin tinggi total aset perusahaan mengindikasikan bahwa

perusahaan tersebut tergolong perusahaan besar. Dan sebaliknya,

semakin rendah total aset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut

tergolong perusahaan kecil (Rifai dkk., 2015). Semakin besarnya suatu

perusahaan, maka diharapkan pertumbuhan laba yang tinggi.

Pertumbuhan laba yang tinggi juga akan mempengaruhi persistensi laba

dan kesinambungan perusahaan dalam menarik calon investor yang akan

dicurigai sebagai praktik modifikasi laba (Dewi dan Putri, 2015).

Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh ukuran perusahaan

terhadap persistensi laba diantaranya penelitian yang dilakukan oleh

Junawatiningsih dan Harto (2014) yang memberikan hasil bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Hasil tersebut

juga didapat oleh Dewi dan Putri (2015). Namun hasil yang berbeda

didapat dari penelitian Nurochman dan Solikhah (2015), yang

berkesimpulan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap

persistensi laba. Berdasarkan pengungkapan dan kesimpulan penelitian

terdahulu, maka dapat ditarik suatu hipotesis sebagai berikut:

Ha.6 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap persistensi

laba

Page 62: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel-

variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menguji

pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari besaran akrual, arus kas

operasi, komposisi dewan komisaris independen, jumlah komite audit, tingkat

hutang, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen. Variabel

dependen dalam penelitian ini ialah persistensi laba.

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sub sektor properti dan

real estate yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan

keuangan tahunan periode 2012-2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sub sektor properti

dan real estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Penentuan

sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling method dari

seluruh perusahaan jasa sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

Purposive sampling method merupakan pengambilan sampel dengan

kritera tertentu. Penelitian ini menentukan sampel dengan kriteria sebagai

berikut :

Page 63: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

45

1. Perusahaan jasa sub sektor properti dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015

2. Perusahaan yang terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 2012

3. Perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan tahunan untuk

periode 2012-2015 yang berakhir pada tanggal 31 Desember, dan

memiliki data laporan keuangan yang lengkap sesuai dengan data yang

diperlukan dalam penelitian

4. Perusahaan yang memiliki laba positif secara berturut-turut pada tahun

2012-2015

5. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang

Rupiah

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi ini, peneliti mempelajari

dan mengambil data berupa dokumen-dokumen dari beberapa sumber seperti

internet, buku, jurnal, dan sumber lainnya baik dalam format kertas hasil

cetakan maupun dalam format elektronik yang berkaitan dengan judul

penelitian ini. Pengumpulan data ini juga bertujuan untuk memperoleh data

mengenai laporan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan kebutuhan

penelitian ini yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan jasa sub

sektor properti dan real estate dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui

website www.idx.co.id dan dari perusahaan sampel melalui website resmi

masing-masing perusahaan sampel.

Page 64: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

46

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data penelitian ini menggunakan perhitungan statistik

dengan penerapan SPSS (Statistical Product and Service Solution) for

windows 22. Setelah data yang dibutuhkan penelitian ini telah diperoleh,

selanjutnya dilakukan analisis data penelitian, terdiri dari metode analisis

statistik deskriptif, uji asumsi klasik, koefisien determinasi dan uji hipotesis.

Penjelasan mengenai metode analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013).

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Seperti diketahui uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka

uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik.

Page 65: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

47

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan data distribusi yang mendekati

distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat

histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah

sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data

residual normal, maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali,

2013).

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik akan menyesatkan apabila

tidak berhati-hati secara visual terlihat normal, namun secara

statistik bisa sebaliknya. Uji statistik lain yang dapat digunakan

untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan

dengan membuat hipotesis (Ghozali, 2013), yaitu:

H0: Data residual berdistribusi normal

HA: Data residual tidak berdistribusi normal

Page 66: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

48

Jika signifikansi < 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai

perbedaan signifikan dengan data normal baku, berarti data

tersebut tidak normal atau H0 ditolak.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel – variabel disebut tidak ortogonal. Variabel ortogonal

adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar

variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013). Terdapat

beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas.

Dalam penelitian ini, multikolinearitas dideteksi dengan cara melihat

nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).

Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) menunjukkan

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Dalam pengertian sederhana, setiap variabel

independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan

nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah

Page 67: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

49

nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap

peneliti harus menentukan tingkat multikolinearitas yang masih

dapat ditolerir.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)

yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Dasar

analisis uji heteroskedastisitas ialah jika ada pola tertentu maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak

ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013).

Analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup

signifikan, karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting.

Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit

Page 68: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

50

menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji

statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil (Ghozali,

2013). Ada beberapa uji statistik yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Dalam penelitian

ini digunakan uji glejser untuk menguji heteroskedastisitas secara

statistik. Dasar analisis uji glejser ialah jika variabel independen

secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi

terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena

residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya (Ghozali, 2013).

Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari

autokorelasi (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini, pendeteksian uji

autokorelasi yang digunakan ialah Run Test dengan ketentuan

probabilitas lebih besar dari signifikansi 0,05. Run Test sebagai

bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika

Page 69: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

51

antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan

bahwa residual adalah acak atau random (Ghozali, 2013).

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau (0 < x < 1). Nilai R2

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variabel-variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang (crossection)

relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya

memiliki nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013).

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka pasti meningkat,

tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan atau

tidak terhadap variabel dependen. Maka banyak peneliti menganjurkan

untuk menggunakan nilai adjusted pada saat mengevaluasi mana

model regresi terbaik. Nilai adjusted dapat naik atau turun apabila

satu variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2013).

Page 70: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

52

4. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian

ini adalah analisis regresi berganda. Dalam analisis regresi, selain

mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen (Ghozali, 2013). Pembuatan persamaan regresi berganda

menggunakan output SPSS dengan menginterpretasikan angka-angka

yang termuat di dalam Unstandardized Coefficients B (Ghozali, 2013).

Variabel-variabel independen dalam penelitian ini adalah besaran akrual,

arus kas operasi, komposisi dewan komisaris independen, jumlah komite

audit, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah persistensi laba. Untuk menguji hipotesis variabel-

variabel tersebut digunakan rumus persamaan regresi sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + e

keterangan:

Y : Persistensi Laba

α : Konstanta

β1,2,3,4,5,6 : Koefisien Regresi

X1 : Besaran akrual

X2 : Arus kas operasi

X3 : Dewan Komisaris Independen

X4 : Komite Audit

X5 : Tingkat Hutang

Page 71: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

53

X6 : Ukuran Perusahaan

e : Kesalahan regresi (regression error)

5. Uji Hipotesis

Dasar pengambilan keputusan dalam analisa regresi berganda adalah

dengan menggunakan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)

dan uji signifikansi simultan (uji statistik F). Berikut penjelasan dari uji

statistik F dan uji statistik t :

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat (Ghozali, 2013). Menurut Ghozali (2013)

penentuan nilai statistik F yaitu dengan menentukan level of

significance-nya. Level of significance yang digunakan adalah

sebesar 5% atau (α) = 0,05. Jika sig. F > 0,05 maka Ha ditolak

namun jika sig. F < 0,05 maka Ha diterima dan berarti bahwa semua

variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen (Ghozali, 2013).

b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).

Menurut Ghozali (2013) penentuan nilai statistik t yaitu dengan

Page 72: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

54

menentukan level of significance-nya. Level of significance yang

digunakan adalah sebesar 5% atau (α) = 0,05. Jika sig. t > 0,05 maka

Ha ditolak namun jika sig. t < 0,05 maka Ha diterima dan berarti

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

dengan variabel dependen (Ghozali, 2013).

E. Operasional Variabel Penelitian

Bagian ini akan menjelaskan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan dan pengukuran dari variabel yang digunakan penelitian. Terdiri

dari enam variabel independen dan satu variabel dependen.

1. Variabel Independen (X). Variabel independen yang digunakan pada

penelitian ini adalah:

a. Akrual

Besaran akrual adalah besaran pendapatan diakui pada saat hak

kesatuan usaha timbul lantaran penyerahan barang ke pihak luar dan

biaya diakui pada saat kewajiban timbul lantaran penggunaan

sumber ekonomik yang melekat pada barang yang diserahkan

tersebut (Dechow dan Dichev, 2002). Dalam penelitian ini besaran

akrual diukur dengan laba akuntansi sebelum pajak dan pendapatan

komprehensif periode sekarang (PTBI) dikurangi oleh aliran kas

operasi sebelum pajak (PTCF), kemudian dibagi rata-rata total aset.

PTBIt - PTCFt

Rata-rata total aset

(Hanlon, 2005)

Page 73: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

55

b. Arus Kas Operasi

Nuraina (2011) memaparkan komponen arus kas dari aktivitas

operasi sebagai ukuran kinerja cenderung tidak menyimpang

dibandingkan jumlah yang dinyatakan pada laba, arus kas operasi

sering digunakan sebagai cek atas kualitas laba dengan pandangan

bahwa semakin tinggi rasio arus kas operasi terhadap laba maka

akan semakin tinggi pula kualitas laba tersebut. Dalam penelitian ini

arus kas operasi diukur dengan total aliran kas operasi dikurangi

aliran kas terkait pendapatan komprehensif dan ditambah pajak

secara kas, kemudian dibagi rata-rata total aset.

c. Dewan Komisaris Independen

Dewan komisaris independen merupakan dewan komisaris yang

berasal dari luar perusahaan yang tidak terafiliasi dengan

perusahaan. Dengan semakin besarnya jumlah dewan komisaris,

maka semakin kecil kemungkinan dilakukan modifikasi penyajian

laporan keuangan, yang berarti akan membuat laba perusahaan

persisten (Kusuma dan Sadjiarto, 2014). Komposisi dewan komisaris

merupakan jumlah keanggotaan dewan komisaris yang berasal dari

luar perusahaan (Khafid, 2012). Dalam penelitian ini dewan

Arus kas operasi-kas pend.komprehensif+pajak secara kas

Rata-rata total aset

(Hanlon, 2005)

Page 74: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

56

komisaris independen diukur dengan persentase jumlah anggota

dewan komisaris independen dari seluruh anggota dewan komisaris.

d. Komite Audit

Mc Mullen (1996) dalam Siallagan dan Machfoedz (2006)

menyatakan bahwa investor, analis, dan regulator menganggap

komite audit memberikan kontribusi dalam kualitas pelaporan

keuangan. Karena masalah dalam proses pelaporan keuangan lebih

mungkin ditemukan dan diselesaikan apabila terdapat komite audit

yang lebih besar (Naimi et al., 2010). Dalam penelitian ini komite

audit diukur dengan jumlah komite audit yang dimiliki perusahaan.

e. Tingkat Hutang

Menurut Tarjo (2008) kebijakan hutang merupakan salah satu

alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar

modal. Tingkat hutang didefinisikan sebagai rasio total hutang dibagi

total aktiva untuk membayar kewajiban jangka panjangnya (Supadmi

dan Putri, 2016). Tingkat hutang yang tinggi menunjukkan

peningkatan dari risiko pada kreditor berupa ketidakmampuan

Jml Anggota Dewan Komisaris Independen x 100%

Jml Anggota Dewan Komisarsis

(Khafid, 2012)

Jumlah komite audit

(Khafid, 2012)

Page 75: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

57

perusahaan membayar hutang (Hayati, 2014). Dalam penelitian ini

tingkat hutang diukur dengan total hutang dibagi total aset.

f. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan yang diukur dengan aset perusahaan

menunjukkan seberapa besar harta yang dimiliki perusahaan, dengan

aset yang besar maka akan menghasilkan keuntungan usaha yang

lebih besar dan perusahaan dengan aset yang kecil tentunya juga

menghasilkan keuntungan sesuai dengan aset yang dimilikinya yang

relatif kecil (Rifai dkk., 2015). Dalam penelitian ini ukuran

perusahaan diukur dengan logaritma natural (ln) total aset.

2. Variabel Dependen (Y). Variabel dependen yang digunakan pada

penelitian ini adalah persistensi laba.

Persistensi laba merupakan suatu ukuran yang menjelaskan

kemampuan perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang

diperoleh saat ini sampai satu periode masa depan (Sloan, 1996). Laba

yang berkualitas dapat menunjukkan kesinambungan laba, sehingga laba

yang persisten cenderung tidak berfluktuatif disetiap periode (Suwandika

Total Hutangt

Total Asett

(Supadmi dan Putri, 2016)

Ln Total Aset

(Nurochman dan Solikhah, 2015)

Page 76: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

58

dan Astika, 2013). Dalam penelitian ini persistensi laba diukur dengan

laba akuntansi sebelum pajak dan pendapatan komprehensif masa depan

(PTBIt+1) dibagi dengan rata-rata total aset.

PTBIt+1

Rata-rata total aset

(Hanlon, 2005)

Page 77: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

59

Tabel 3. 1 Tabel Operasional Variabel

No Variabel Indikator Skala

1 Akrual (X1)

(Hanlon, 2005)

PTACC = PTBIt – PTCFt

Rata-rata total aset

ket: PTBIt = laba akuntansi sebelum pajak dan pendapatan

komprehensif periode sekarang

PTCFt = arus kas operasi sebelum pajak

Rasio

2 Arus Kas Operasi (X2)

(Hanlon, 2005)

PTCF = Arus kas operasi – kas pend.komprehensif + pajak terkait kas

Rata-rata total asset Rasio

3 Komposisi Dewan

Komisaris (X3)

(Khafid, 2012)

BDIND = Jml Anggota Dewan Komisaris Independen x 100%

Jml Anggota Dewan Komisarsis Rasio

4 Komite Audit (X4)

(Khafid, 2012) AUDCOM = Jumlah Komite Audit Nominal

5 Tingkat Hutang (X5)

(Supadmi dan Putri,

2016)

TH = Total Hutang

Total Aset Rasio

6 Ukuran Perusahaan (X6)

(Nurochman dan

Solikhah, 2015)

UP = Ln Total Aset Rasio

7 Persistensi Laba (Y)

(Hanlon, 2005)

PTBIt+1

Rata-rata total aset

ket: PTBIt+1 = laba akuntansi sebelum pajak dan pendapatan

komprehensif tahun depan dibagi rata-rata total aset

Rasio

Sumber : Data yang diolah tahun 2016

Page 78: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

60

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan pada sektor properti

dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode

penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Berdasarkan kriteria, diperoleh sampel sebanyak 32 perusahaan per

tahun, periode pengamatan yang digunakan adalah 3 periode yaitu tahun 2012

sampai dengan tahun 2014. Sehingga total keseluruhan sampel awal yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96 sampel. Berikut sampel

perusahaan yang memenuhi kriteria penelitian.

Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

49

2 (-) Perusahaan yang IPO di BEI setelah 1 Januari 2012 (8)

3

(-) Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan

keuangannya secara berturut-turut dari tahun 2012-

2015 dan tidak memiliki kelengkapan data yang

diperlukan dalam penelitian

(1)

4 (-) Perusahaan yang tidak memiliki laba positif secara

berturut-turut selama tahun 2012-2015

(8)

5 (-) Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan

dengan mata uang selain Rupiah

(0)

Jumlah total sampel (32 perusahaan selama 3 tahun) 96

Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016

Page 79: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

61

Pada saat pengujian normalitas, diperoleh hasil bahwa data penelitian

tidak normal. Pengujian dengan Kolmogorov Smirnov (K-S) menghasilkan

nilai sebesar 0,001 dengan total sampel sebanyak 96 data, artinya data tidak

lolos uji normalitas karena nilai signifikansi dibawah 0,05 (0,001 < 0,05).

Berikut hasil dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov (K-S) dengan 96

sampel yang disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S)

96 sampel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 96

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation ,05911485

Most Extreme

Differences

Absolute ,126

Positive ,126

Negative -,079

Test Statistic ,126

Asymp. Sig. (2-tailed) ,001c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Salah satu cara agar data penelitian menjadi normal adalah dengan

melakukan screening data untuk mendeteksi apakah data dari masing-masing

variabel penelitian memiliki data ekstrim (outlier) yang berpotensi

mengganggu hasil analisis. Screening data penelitian ini menggunakan nilai

z-score, jika terdapat nilai z-score yang bernilai lebih besar dari +2,5 atau

bernilai lebih kecil dari -2,5 dari masing-masing variabel maka data tersebut

Page 80: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

62

adalah data ekstrim (outlier). Variabel komite audit dikecualikan dari

screening data menggunakan z-score, dikarenakan tidak terdapat variasi data

setelah screening data. Setelah screening data dengan z-score, hasil uji

normalitas dengan Kolmogorov Smirnov (K-S) menghasilkan nilai sebesar

0,012 dengan total sampel sebanyak 72 data, artinya data tidak lolos uji

normalitas karena nilai signifikansi dibawah 0,05 (0,012 < 0,05). Berikut

hasil dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov (K-S) dengan 72 sampel yang

disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S)

72 Sampel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 72

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation ,03538445

Most Extreme

Differences

Absolute ,120

Positive ,120

Negative -,058

Test Statistic ,120

Asymp. Sig. (2-tailed) ,012c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Setelah data penelitian masih tidak normal, maka dilakukan screening

data dengan melihat grafik histogram salah satu variabel. Variabel tersebut

ialah variabel dependen penelitian, data terbesar dari variabel dependen

tersebut dihilangkan sehingga data penelitian dapat lolos uji normalitas.

Page 81: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

63

Hasil screening data menunjukan bahwa terdapat 9 perusahaan yang

memiliki data ekstrim (outlier), sehingga perusahaan-perusahaan tersebut

harus dikeluarkan dari sampel. Jumlah sampel akhir yang diobservasi adalah

23 perusahaan dalam jangka waktu 3 periode, sehingga total sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 69 sampel.

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2013). Variabel yang digunakan didalam penelitian

ini adalah variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah persistensi laba. Sedangkan variabel

independen dalam penelitian ini terdiri dari akrual, arus kas operasi,

komposisi dewan komisaris independen, komite audit, tingkat hutang,

dan ukuran perusahaan. Hasil dari uji statistik deskriptif dalam penelitian

ini disajikan pada tabel 4.4. Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan bahwa

jumlah data (Valid N) yang ada didalam penelitian ini adalah sebanyak

69 sampel yang berasal dari 23 perusahaan-perusahaan properti dan real

estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3 periode,

yaitu tahun 2012-2014.

Page 82: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

64

Tabel 4. 4 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

PTBIplus1 69 ,00413 ,22485 ,0831819 ,04692367

PTACC 69 -,16907 ,22048 ,0103765 ,07543418

PTCF 69 -,14524 ,23751 ,0651016 ,06718800

BDIND 69 ,33000 ,57000 ,3768116 ,06704899

AUDCOM 69 2,00000 5,00000 3,0000000 ,34299717

TH 69 ,17750 ,64941 ,4240454 ,12722018

UP 69 26,55680 30,97059 29,1163181 1,12286591

Valid N

(listwise) 69

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2016

Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah persistensi laba

(PTBIplus1). Perhitungan persistensi laba dengan proksi laba tahun

depan diperoleh dari laba sebelum pajak dan pendapatan komprehensif

tahun depan (t+1) dibagi dengan rata-rata total aset tahun 2012-2015.

Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar

0,0831819 dan nilai standar deviasi dari persistensi laba adalah sebesar

0,04692367. Nilai terendah (minimum) dari persistensi laba adalah

sebesar 0,00413, tingkat persistensi laba paling rendah diperoleh dari

Sentul City Tbk pada tahun 2013. Nilai tertinggi (maximum) dari

persistensi laba adalah sebesar 0,22485, perusahaan yang menunjukkan

tingkat persistensi laba paling tinggi diperoleh dari Lippo Cikarang Tbk

pada tahun 2014.

Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah akrual

sebelum pajak (PTACC). Perhitungan akrual diperoleh dari laba sebelum

Page 83: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

65

pajak dan pendapatan komprehensif tahun sekarang dikurangi arus kas

operasi sebelum pajak kemudian dibagi dengan rata-rata total aset tahun

2012-2015. Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean (rata-

rata) sebesar 0,0103765 dan nilai standar deviasi dari akrual adalah

sebesar 0,07543418. Nilai terendah (minimum) dari variabel akrual yaitu

sebesar -0,16907, tingkat akrual paling rendah diperoleh dari Bumi Citra

Permai Tbk pada tahun 2013. Sedangkan nilai tertinggi (maximum) dari

variabel akrual sebesar 0,22048 yang diperoleh dari Pikko Land

Development Tbk pada tahun 2014.

Variabel independen kedua dalam penelitian ini adalah arus kas

operasi sebelum pajak (PTCF). Perhitungan arus kas operasi diperoleh

dari nilai arus kas operasi ditambah pajak secara kas dikurangi kas terkait

pos luar biasa kemudian dibagi dengan rata-rata total aset tahun 2012-

2015. Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean (rata-rata)

sebesar 0,0651016 dan nilai standar deviasi dari arus kas operasi adalah

sebesar 0,06718800. Nilai terendah (minimum) dari variabel arus kas

operasi sebesar -0,14524, tingkat arus kas operasi paling rendah

diperoleh dari Bumi Citra Permai Tbk pada tahun 2014. Sedangkan nilai

tertinggi (maximum) dari variabel arus kas operasi sebesar 0,23751 yang

diperoleh dari Bumi Citra Permai Tbk pada tahun 2013.

Variabel independen ketiga dalam penelitian ini adalah dewan

komisaris independen (BDIND). Perhitungan dewan komisaris

independen diperoleh dari jumlah anggota komisaris independen dibagi

Page 84: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

66

dengan jumlah seluruh anggota dewan komisaris kemudian dikalikan

100%. Dari hasil uji statistik deskriptif diperoleh nilai mean (rata-rata)

sebesar 0,3768116 dan nilai standar deviasi dari dewan komisaris

independen adalah sebesar 0,06704899. Nilai terendah (minimum) dari

variabel dewan komisaris independen sebesar 0,33. Sedangkan nilai

tertinggi (maximum) dari variabel dewan komisaris independen sebesar

0,57 yang diperoleh dari Lippo Cikarang Tbk pada tahun 2013.

Variabel independen keempat dalam penelitian ini adalah komite

audit (AUDCOM). Perhitungan komite audit diperoleh dari jumlah

anggota komite audit yang dimiliki perusahaan. Dari hasil uji statistik

deskriptif diperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 3,00 dan nilai standar

deviasi dari komite audit adalah sebesar 0,34299717. Nilai terendah

(minimum) dari variabel komite audit sebesar 2,00 yang diperoleh dari

Megapolitan Developments Tbk pada tahun 2012 serta dari Perdana

Gapura Prima Tbk pada tahun 2012 dan 2013. Sedangkan nilai tertinggi

(maximum) dari variabel komite audit sebesar 5,00 yang diperoleh dari

Alam Sutera Reality Tbk pada tahun 2012.

Variabel independen kelima dalam penelitian ini adalah tingkat

hutang (TH). Perhitungan tingkat hutang diperoleh dari hasil pembagian

antara total liabilitas dengan total aset. Dari hasil uji statistik deskriptif

diperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 0,4240454 dan nilai standar

deviasi dari tingkat hutang adalah sebesar 0,12722018. Nilai terendah

(minimum) dari variabel tingkat hutang sebesar 0,17750, tingkat hutang

Page 85: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

67

paling rendah diperoleh dari Roda Vivatex Tbk pada tahun 2014.

Sedangkan nilai tertinggi (maximum) dari variabel tingkat hutang sebesar

0,64941 yang diperoleh dari Summarecon Agung Tbk pada tahun 2013.

Variabel independen keenam dalam penelitian ini adalah ukuran

perusahaan (UP). Perhitungan ukuran perusahaan diperoleh dari

logaritma natural (ln) total aset. Dari hasil uji statistik deskriptif

diperoleh nilai mean (rata-rata) sebesar 29,1163181 dan nilai standar

deviasi dari ukuran perusahaan adalah sebesar 1,12286591. Nilai

terendah (minimum) dari variabel perusahaan sebesar 26,55680, ukuran

perusahaan paling rendah diperoleh dari Bumi Citra Permai Tbk pada

tahun 2012. Sedangkan nilai tertinggi (maximum) dari variabel ukuran

perusahaan sebesar 30,97059 yang diperoleh dari Bumi Serpong Damai

pada tahun 2014.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

klasik yang bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaan model

regresi dalam penelitian layak untuk digunakan. Uji asumsi klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

Page 86: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

68

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik

(Ghozali, 2013).

Uji normalitas dengan analisis grafik dalam penelitian ini

menggunakan grafik histogram dan grafik normal probability plot.

Hasil pengujian normalitas menggunakan grafik dalam penelitian ini

dapat dilihat pada gambar 4.1 yang menunjukkan hasil uji normalitas

menggunakan grafik histogram dan gambar 4.2 yang menunjukkan

hasil uji normalitas menggunakan grafik normal probability plot.

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2016

Gambar 4. 1 Grafik Histogram

Page 87: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

69

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2016

Dengan melihat tampilan grafik histogram pada gambar 4.1

dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan hasil berupa

pola distribusi yang normal, sedangkan grafik normal probability

plot pada gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Berdasarkan uji normalitas menggunakan analisis grafik, dapat

disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah

memenuhi asumsi normalitas.

Selain melalui analisis grafik, penelitian ini juga menggunakan

uji normalitas melalui uji statistik. Dalam penelitian ini, digunakan

uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk

memperkuat hasil normalitas data. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov

(K-S) memiliki tingkat signifikansi diatas α > 0,05 maka model

Gambar 4. 2 Grafik Normal Probability Plot

Page 88: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

70

regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013). Hasil

pengujian normalitas data dengan menggunakan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 69

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation ,02925230

Most Extreme

Differences

Absolute ,058

Positive ,051

Negative -,058

Test Statistic ,058

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.5, hasil uji normalitas menunjukkan

besarnya nilai Kolmogorov Smirnov adalah 0,058 dan tingkat

signifikansinya berada pada 0,200. Hasil ini menunjukkan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas karena tingkat

signifikansinya lebih dari 0,05.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (idependen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

Page 89: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

71

variabel independen. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan

lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang

dipakai ada atau tidaknya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Hasil dari uji

multikolinearitas pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.6.

Tabel 4. 6 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

PTACC ,281 3,554

PTCF ,277 3,609

BDIND ,677 1,476

AUDCOM ,902 1,109

TH ,729 1,371

UP ,720 1,390

a. Dependent Variable: PTBIplus1

Sumber: Data Sekunder yang diolah tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.6, hasil perhitungan pada kolom tolerance

menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai

tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar

variabel independen. Sementara hasil perhitungan nilai variance

inflation factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak

ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

Dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi pada penelitian ini.

Page 90: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

72

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scatterplot dan

uji glejser.

Pada grafik scatterplot, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari uji heteroskedastisitas

dengan menggunakan grafik plot disajikan dalam gambar 4.3.

Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016

Berdasarkan grafik scatterplot yang ditunjukkan pada gambar

4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik

di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Scatterplot

Page 91: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

73

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

Selain melalui grafik scatterplot, penelitian ini melakukan uji

glejser untuk memperkuat bukti bahwa dalam model regresi

penelitian tidak terdapat heteroskedastisitas. Hasil dari uji glejser

dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.7.

Berdasarkan hasil uji glejser yang ditunjukkan pada tabel 4.7,

menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang

signifikan secara statistik. Hal ini terlihat dari probabilitas

signifikansinya yang bernilai diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05).

Dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedastisitas. Hasil ini sesuai dengan uji heteroskedastisitas

menggunakan grafik scatterplot.

Tabel 4. 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Glejser

Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016

Page 92: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

74

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali,

2013).

Dalam penelitian ini, pengujian uji autokorelasi menggunakan

Run Test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari signifikansi

0,05. Hasil dari uji autokorelasi dalam penelitian ini disajikan dalam

tabel 4.8.

Tabel 4. 8 Hasil Uji Autokorelasi: Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea ,00239

Cases < Test Value 34

Cases >= Test Value 35

Total Cases 69

Number of Runs 32

Z -,847

Asymp. Sig. (2-tailed) ,397

a. Median

Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.8 nilai test adalah sebesar 0,00239 dengan

probabilitas 0,397 yang bernilai lebih besar dari 0,05. Hal tersebut

menunjukkan bahwa nilai residual acak atau random, sehingga dapat

Page 93: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

75

disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi pada model

regresi yang digunakan didalam penelitian ini.

3. Hasil Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur kemampuan

variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Koefisien determinasi dilihat dari nilai adjusted R2. Nilai adjusted R

2

dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke

dalam model (Ghozali, 2013). Hasil dari uji koefisien determinasi dalam

penelitian ini disajikan dalam tabel 4.9.

Tabel 4. 9 Hasil Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016

Dari tabel 4.9 yang telah disajikan di atas, nilai adjusted R2

sebesar

0,574 yang berarti bahwa variabel-variabel independen yang ada dalam

penelitian ini dapat menjelaskan 57,4% variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu persistensi laba. Hasil ini menunjukkan bahwa model

memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variabel dependen,

sedangkan sisanya sebesar 42,6% dijelaskan oleh varibel-variabel lain di

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,782a ,611 ,574 ,03063506

a. Predictors: (Constant), UP, PTCF, AUDCOM, TH, BDIND,

PTACC

b. Dependent Variable: PTBIplus1

Page 94: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

76

luar penelitian ini. Beberapa contoh variabel lain tersebut ialah siklus

operasi (Fanani, 2010), book tax gap dan volatilitas penjualan (Kusuma

dan Sadjiarto, 2014), kepemilikan institusional dan kepemilikan

manajerial (Nurochman dan Solikhah, 2015).

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk memberikan gambaran antara

hubungan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Pada

penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji

signifikansi simultan (uji statistik F) dan uji signifikansi parameter

individual (uji statistik t).

a. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau variabel bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Dalam

penelitian ini, variabel independen yang terdiri dari akrual, arus kas

operasi, dewan komisaris independen, komite audit, tingkat hutang,

dan ukuran perusahaan secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen yaitu persistensi laba. Hasil dari uji signifikansi simultan

(uji statistik F) yang disajikan dalam tabel 4.10, diperoleh nilai F

adalah sebesar 16,256 dengan nilai signifikansi 0,000.

Page 95: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

77

Tabel 4. 10 Hasil Uji Signifikansi Simultan: Uji Statistik F

Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016

Dari hasil tersebut, nilai signifikansi lebih kecil daripada tingkat

signifikansi yang digunakan dalam penelitian yaitu sebesar 0,05

(5%). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang

terdiri dari akrual, arus kas operasi, dewan komisaris independen,

komite audit, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan secara bersama-

sama atau secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen

yaitu persistensi laba.

b. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau variabel independen secara

individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

2013). Dalam penelitian ini, apakah variabel independen yang terdiri

dari akrual, arus kas operasi, dewan komisaris independen, komite

audit, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan secara individual

mempengaruhi variabel dependen yaitu persistensi laba. Hasil dari

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,092 6 ,015 16,256 ,000b

Residual ,058 62 ,001

Total ,150 68

a. Dependent Variable: PTBIplus1

b. Predictors: (Constant), UP, PTCF, AUDCOM, TH, BDIND,

PTACC

Page 96: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

78

uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) disajikan dalam

tabel 4.11.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,123 ,102 1,212 ,230

PTACC ,833 ,093 1,339 8,972 ,000

PTCF ,933 ,105 1,335 8,878 ,000

BDIND ,114 ,067 ,163 1,692 ,096

AUDCOM -,009 ,011 -,067 -,806 ,423

TH -,018 ,034 -,049 -,530 ,598

UP -,004 ,004 -,096 -1,030 ,307 a. Dependent Variable: PTBIpuls1

Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016

Berdasarkan pada hasil uji signifikansi individual (uji statistik t)

yang disajikan pada tabel 4.11 diatas, maka didapat persamaan

regresi seperti:

PTBIt+1 = 0,123 + 0,833 PTACC + 0,933 PTCF + 0,144 BDIND –

0,009 AUDCOM – 0,018 TH – 0,004 UP + e

Berikut penjelasan dari variabel yang berpengaruh terhadap

persistensi laba:

1) Nilai konstanta sebesar 0,123 artinya jika variabel akrual

(PTACC), arus kas operasi (PTCF), dewan komisaris

independen (BDIND), komite audit (AUDCOM), tingkat hutang

(TH), dan ukuran perusahaan (UP) bernilai nol, maka variabel

Tabel 4. 11 Hasil Uji Signifikansi Individual : Uji Statistik t

Page 97: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

79

dependen atau persistensi laba (PTBIt+1) akan bernilai 0,123

satuan.

2) Koefisien regresi akrual (PTACC) sebesar 0,833 yang berarti

jika variabel akrual (PTACC) meningkat sebesar satu satuan dan

variabel lainnya konstan, maka variabel dependen yaitu

persistensi laba (PTBIt+1) akan meningkat sebesar 0,833 satuan.

3) Koefisien regresi arus kas operasi (PTCF) sebesar 0,933 yang

berarti jika variabel arus kas operasi (PTCF) meningkat sebesar

satu satuan dan variabel lainnya konstan, maka variabel

dependen yaitu persistensi laba (PTBIt+1) akan meningkat

sebesar 0,933 satuan.

Berikut hasil uji signifikansi parameter individual (uji statistik t)

dari variabel independen yang terdiri dari akrual (PTACC), arus kas

operasi (PTCF), dewan komisaris independen (BDIND), komite

audit (AUDCOM), tingkat hutang (TH), dan ukuran perusahaan

(UP) terhadap variabel dependen yaitu persistensi laba (PTBIt+1).

Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1) Akrual (PTACC)

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh akrual (PTACC)

terhadap persistensi laba (PTBIt+1) yang telah dilakukan

menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 0,833 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang ditunjukkan

variabel akrual lebih kecil daripada 0,05 (0,000 < 0,05). Artinya

Page 98: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

80

akrual memiliki pengaruh terhadap persistensi laba. Dan dengan

demikian maka Ha1 yang menyatakan bahwa besaran akrual

berpengaruh positif terhadap persistensi laba diterima. Koefisien

regresi yang bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi

nilai akrual maka semakin tinggi juga nilai dari persistensi laba.

Secara teoritis selain dapat memprediksi arus kas masa

depan, akrual juga dapat digunakan untuk memprediksi laba

masa depan, namun tidak mampunya akrual secara signifikan

mempengaruhi persistensi laba dapat dikarenakan nilai akrual

yang terlalu rendah (Dewi dan Putri, 2015). Namun, hasil dalam

penelitian ini tidak mendukung pernyataan tersebut, pada

penelitian ini nilai akrual tinggi sehingga hasil menunjukkan

bahwa akrual berpengaruh terhadap persistensi laba. Hal ini

memperkuat pernyataan Moienadin dan Tabatabaenasab (2014)

yang menyatakan bahwa akrual memiliki kemampuan dalam

memprediksi laba masa depan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Fachrurrozie dan Kasiono (2016) yang berkesimpulan

bahwa akrual berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

Temuan ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Arfan, dkk. (2014) yang memperoleh hasil besaran akrual

berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Sementara hasil

dari penelitian Fanani (2010) berkesimpulan besaran akrual

Page 99: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

81

berpengaruh negatif terhadap persistensi laba. Namun penelitian

ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi

dan Putri (2015) yang memperoleh hasil akrual tidak

berpengaruh negatif terhadap persistensi laba.

2) Arus kas operasi

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh arus kas operasi

(PTCF) terhadap persistensi laba (PTBIt+1) yang telah dilakukan

menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 0,933 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang ditunjukkan

variabel arus kas operasi lebih kecil daripada 0,05 (0,000 <

0,05). Artinya arus kas operasi memiliki pengaruh terhadap

persistensi laba. Dan dengan demikian maka Ha2 yang

menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif

terhadap persistensi laba diterima. Koefisien regresi yang

bernilai positif menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai arus

kas operasi maka semakin tinggi juga nilai dari persistensi laba.

Hal ini disebabkan karena selama tahun penelitian

perusahaan sampel lebih banyak mendapatkan kas dibandingkan

mengeluarkannya, dengan kata lain perusahaan memiliki kas

untuk melakukan operasionalnya kembali tanpa harus

meminjam atau mencari modal kepada pihak lain, apabila

operasional perusahaan baik maka akan menghasilkan laba yang

baik pula (Nurbaiti dkk., 2016). Pada dasarnya, arus kas operasi

Page 100: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

82

yang dijadikan patokan dalam bertindak selain laba, semakin

tinggi nilai aliras kas operasi pada perusahaan, maka kualitas

laba atau persistensi laba akan meningkat, begitu pula

sebaliknya (Dewi dan Putri, 2015).

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi

dan Putri (2015) dan penelitian yang dilakukan oleh Nurbaiti

dkk. (2016) yang menyatakan bahwa arus kas operasi

berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Sementara hasil

penelitian Arfan dkk. (2014) yang menggunakan volatilitas arus

kas berkesimpulan bahwa volatilitas arus kas berpengaruh

positif terhadap persistensi laba. Hasil serupa juga disimpulkan

oleh Kusuma dan Sadjiarto (2014) berkesimpulan bahwa

volatilitas arus kas berpengaruh negatif terhadap persistensi

laba. Namun, hasil ini berlawanan dengan Chowijaya dkk.

(2014) yang menyatakan bahwa aliran kas operasi tidak

berpengaruh terhadap persistensi laba.

3) Dewan Komisaris Independen

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh dewan komisaris

independen (BDIND) terhadap persistensi laba (PTBIt+1) yang

telah dilakukan menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar

0,114 dengan nilai signifikansi sebesar 0,096. Nilai signifikansi

yang ditunjukkan variabel arus kas operasi lebih besar daripada

0,05 (0,096 > 0,05). Artinya dewan komisaris independen tidak

Page 101: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

83

berpengaruh terhadap persistensi laba. Dan dengan demikian

maka Ha3 yang menyatakan bahwa dewan komisaris

independen berpengaruh positif terhadap persistensi laba

ditolak.

Komisaris independen dapat memilih dan memutuskan

secara bebas ketika kinerja manajemen menurun secara

signifikan, hal ini rasional karena para dewan komisaris

independen tidak memiliki hambatan-hambatan psikologis

dalam melakukan fungsi monitoring terhadap kinerja

manajemen (Khafid, 2012). Namun, hasil penelitian ini tidak

mendukung hal tersebut, penjelasan atas hal tersebut menurut

Siregar dan Utama (2005) adalah bahwa pengangkatan

komisaris independen oleh perusahaan hanya dilakukan untuk

pemenuhan regulasi tapi tidak dimaksudkan untuk penegakkan

Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan. Kedua,

ketentuan minimum dewan komisaris independen sebesar 30%

belum cukup tinggi untuk menyebabkan komisaris independen

tersebut dapat mendominasi kebijakan yang diambil oleh

dewan komisaris. Jika komisaris independen merupakan pihak

mayoritas (>50%) maka mungkin dapat lebih efektif dalam

menjalakan peran monitoring dalam perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Nurochman dan Solikhah (2015) yang berkesimpulan

Page 102: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

84

bahwa dewan komisaris independen tidak berpengaruh positif

terhadap persistensi laba. Namun, hasil penelitian ini tidak

sesuai dengan penelitian Kusuma dan Sadjiarto (2014) yang

berkesimpulan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh

positif terhadap persistensi laba, hasil tersebut juga didapat dari

penelitian Khafid (2012) yang memiliki hasil dewan komisaris

independen berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

4) Komite Audit

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh komite audit

(AUDCOM) terhadap persistensi laba (PTBIt+1) yang telah

dilakukan menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,009

dengan nilai signifikansi sebesar 0,423. Nilai signifikansi yang

ditunjukkan variabel arus kas operasi lebih besar daripada 0,05

(0,423 > 0,05). Artinya komite audit tidak berpengaruh terhadap

persistensi laba. Dan dengan demikian maka Ha4 yang

menyatakan bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap

persistensi laba ditolak.

Dengan adanya pengawasan oleh komite audit membuat

manajer lebih cenderung meningkatkan kinerjanya dari pada

harus melakukan manipulasi laba. Akibatnya pengawasan yang

dilakukan komite audit akan meningkatkan kinerja manajer

untuk menghasilkan laba yang persisten (Nurochman dan

Solikhah, 2015). Namun hasil penelitian ini tidak mendukung

Page 103: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

85

pernyataan tersebut, tidak adanya pengaruh mengindikasikan

bahwa besar kecilnya ukuran komite audit tidak berdampak

pada manipulasi laba yang dilakukan manajemen perusahaan.

Hasil tersebut tidak menjamin ukuran komite audit dapat

memonitor untuk mendeteksi gangguan dalam informasi laba,

akan tetapi lebih kepada integritas dari anggota komite audit itu

sendiri untuk melaksanakan tugasnya sebagai fungsi

pengawasan secara efektif, hal tersebut diduga jumlah anggota

komite audit yang diisyaratkan hanya sekedar memenuhi

ketentuan formal oleh perusahaan (Prabowo, 2014).

Hasil serupa diperoleh dari Siregar dan Utama (2005) yang

berkesimpulan bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh

negatif terhadap pengelolaan laba (sebagai proksi yang

digunakan untuk menilai kualitas laba). Hasil penelitian ini tidak

mendukung penelitian Khafid (2012) yang berkesimpulan

bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap persistensi

laba, hasil tersebut juga didapat dari penelitian Kusuma dan

Sadjiarto (2014) serta Junawatinigsih dan Harto (2014) yang

memperoleh hasil komite audit berpengaruh positif terhadap

persistensi laba. Hasil penelitian Nurochman dan Solikhah

(2015) juga berkesimpulan bahwa komite audit berpengaruh

positif terhadap persistensi laba.

Page 104: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

86

5) Tingkat Hutang

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh tingkat hutang (TH)

terhadap persistensi laba (PTBIt+1) yang telah dilakukan

menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,018 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,598. Nilai signifikansi yang ditunjukkan

variabel tingkat hutang lebih besar daripada 0,05 (0,598 > 0,05).

Artinya tingkat hutang tidak berpengaruh terhadap persistensi

laba. Dan dengan demikian maka Ha5 yang menyatakan bahwa

tingkat hutang berpengaruh positif terhadap persistensi laba

ditolak.

Tingkat hutang memiliki hubungan yang berlawanan atau

negatif terhadap persistensi laba karena hutang mengandung

konsekuensi perusahaan harus membayar bunga dan pokok pada

saat jatuh tempo. Jika perusahaan tidak mampu membayar maka

akan menimbulkan resiko kegagalan sehingga laba yang

diperoleh perusahaan akan lebih diutamakan untuk membayar

hutang dan bunganya daripada untuk memelihara penghasilan

perusahaan dan membiayai kegiatan operasional perusahaan,

sehingga akan memungkinkan berdampak pada penurunan laba

perusahaan di masa depan (Rica dan Barus, 2014).

Menurut Zuhri (2016), tingkat hutang tidak mempunyai

pengaruh terhadap persistensi laba dikarenakan ada

kemungkinan perusahaan cenderung menggunakan pendanaan

Page 105: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

87

dari hutang untuk berinvestasi pada aset jangka panjang seperti

PPE (property, plant, and equipment) dibandingkan

menggunakan hutang untuk kegiatan operasional perusahaan.

Penggunaan pendanaan dari hutang untuk investasi pada aset

jangka panjang yang return atau dampaknya terhadap laba lebih

lama jika dibandingkan dengan penggunaan pendanaan utang

untuk keperluan operasional perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Rica dan Barus (2014) dan penelitian Kusuma dan

Sadjiarto (2014) yang memperoleh hasil tingkat hutang tidak

berpengaruh negatif terhadap persistensi laba, hasil tersebut juga

didukung oleh Nurochman dan Solikhah (2015). Sementara

penelitian yang dilakukan oleh Suwandika dan Astika (2013)

dan penelitian oleh Hayati (2014) berkesimpulan bahwa tingkat

hutang tidak berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

Namun penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fanani (2010),

yang memperoleh hasil tingkat hutang berpengaruh positif

terhadap persistensi laba. Hasil serupa juga didapat dari

penelitian Junawatiningsih dan Harto (2014) serta penelitian

yang dilakukan oleh Arfan, dkk. (2014) yang berkesimpulan

bahwa tingkat hutang berpengaruh positif terhadap persistensi

laba. Sementara Fachrurrozie dan Kasiono (2016)

Page 106: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

88

berkesimpulan bahwa tingkat hutang berpengaruh negatif

terhadap persistensi laba.

6) Ukuran Perusahaan

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh ukuran perusahaan

(UP) terhadap persistensi laba (PTBIt+1) yang telah dilakukan

menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,004 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,307. Nilai signifikansi yang ditunjukkan

variabel ukuran perusahaan lebih besar daripada 0,05 (0,307 >

0,05). Artinya ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

persistensi laba. Dan dengan demikian maka Ha6 yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap persistensi laba ditolak.

Hasil ini mendukung teori stewardship. Dalam teori

stewardship, manajer akan berperilaku sesuai kepentingan

bersama. Sehingga besar atau kecilnya suatu perusahaan tidak

akan menpengaruhi penurunan ataupun kenaikan laba

perusahaan (Nurochman dan Solikhah, 2015). Hasil ini juga

berlawanan dengan pernyataan Gu et. al (2002) dalam

Nurochman dan Solikhah (2015) yang menyatakan bahwa

perusahaan besar akan mengurangi biaya politis dengan

menggunakan pilihan akuntansi yang dapat mengurangi laba,

dengan begitu laba yang dihasilkan cenderung kecil dan tidak

Page 107: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

89

persisten serta tidak mencerminkan kualitas laba yang

sesungguhnya yang dihasilkan oleh perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Nurochman dan Solikhah (2015) yang memperoleh hasil

ukuran perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap

persistensi laba. Namun penelitian ini menghasilkan kesimpulan

yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Junawatiningsih dan Harto (2014) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

Hasil serupa juga diperoleh dari penelitian Dewi dan Putri

(2015) yang berkesimpulan bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

Page 108: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh akrual, arus kas operasi, dewan

komisaris independen, komite audit, tingkat hutang, dan ukuran perusahaan

terhadap persistensi laba pada perusahaan properti dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan analisis dan pembahasan

yang dilakukan pada bab pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Akrual berpengaruh positif terhadap persistensi laba. Kesimpulan

penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Arfan dkk. (2014), dan Fachrurrozie dan Kasiono (2016).

2. Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensi laba.

Kesimpulan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Arfan dkk. (2014), Dewi dan Putri (2015), dan Nurbaiti

dkk. (2016).

3. Dewan komisaris independen tidak berpengaruh positif terhadap

persistensi laba. Kesimpulan penelitian ini mendukung penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Nurochman dan Solikhah (2015).

4. Komite audit tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba.

Kesimpulan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Siregar dan Utama (2005).

Page 109: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

91

5. Tingkat hutang tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba.

Kesimpulan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Rica dan Barus (2014), Kusuma dan Sadjiarto (2014), dan

Nurochman dan Solikhah (2015).

6. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap persistensi laba.

Kesimpulan penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Nurochman dan Solikhah (2015).

B. Saran

Berdasarkan keterbatasan-keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini,

maka beberapa saran untuk perkembangan penelitian selanjutnya terkait

dengan persistensi laba perusahaan sehingga diharapkan penelitian

selanjutnya dapat memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal dengan

mempertimbangkan saran dibawah ini:

1. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya untuk

menambahkan atau mengganti variabel-variabel lain selain variabel yang

telah dimasukkan di dalam penelitian ini seperti book tax-gap dan

volatilitas penjualan (Kusuma dan Sadjiarto, 2014), spesialisasi industri

auditor (Junawatiningsih dan Harto, 2014), kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional (Nurochman dan Solikhah, 2015).

2. Peneliti menyarankan agar pada penelitian selanjutnya untuk

memperpanjang rentang waktu periode penelitian agar hasil yang didapat

lebih baik dan juga memperluas sampel penelitian yang digunakan

sehingga tidak terbatas pada satu jenis industri saja.

Page 110: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

92

DAFTAR PUSTAKA

Anggit, Domas Titis dan M. Ja’far Shodiq. 2014. Hubungan Antara Mekanisme

Corporate Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan.

Simposium Nasional Akuntansi XVII, Mataram.

Arfan, M., Hasan Basri dan Nina. 2014. Pengaruh Volatilitas Arus Kas,

Volatilitas Penjualan, Besaran Akrual, dan Financial Leverage terhadap

Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal

Administrasi Akuntansi, Vol.3, No. 2, hal. 1-12.

Basari, M. Taufikul. 2015. Toshiba Diguncang Skandal Akuntansi Senilai US$

1,2 Miliar. Artikel diakses pada 18 Juni 2016 dari

http://finansial.bisnis.com/read/20150721/9/455185/toshiba-diguncang-

skandal-akuntansi-senilai-us12-miliar.

Boediono, G. S. 2005. Kualitas Laba : Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis

Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo.

Boubakri, Fatma. 2012. The Relationship between Accruals Quality, Earnings

Persistence and Accruals Anomaly in the Canadian Context. International

Journal of Economics and Finance, Vol. 4, No. 6.

Chowijaya, Andriansyah. Rizal Effendi dan Cherrya Dhia Wenny. 2014 pengaruh

Laba Akuntansi, Laba Fiskal, dan Arus Kas Operasi terhadap Persistensi

Laba. STIE Multi Data Palembang.

Dahler, Yolanda dan Febrianto. 2006. Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus

Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium Nasional

Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus.

Daniati, Ninna dan Suhairi. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen

Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected

Return Saham (Survey pada Industri Textile dan Automotive yang terdaftar

di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.

Dechow, P. dan Dichev. 2002. The Quality of Accruals and Earnings : The Role

of Accrual Estimation Errors. The Accounting Review, 77, pp. 35-59.

Dewi, Ni Putu Lestari dan Asri Dwija Putri. 2015. Pengaruh Book-Tax

Difference, Arus Kas Operasi, Arus Kas Akrual, dan Ukuran Perusahaan

pada Persistensi Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 :

244-260.

Diela, Tabita. 2014. Awas Mafia Jangan Tertipu Pengembang yang Mengaku

Pailit. Artikel diakses pada 01 Juni 2016 dari

http://properti.kompas.com/read/2014/04/22/1056555/Awas.Mafia.Jangan.

Tertipu.Pengembang.yang.Mengaku.Pailit.

Page 111: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

93

Eisenhardt, Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assesment and Review.

Academy of Management Review, 14, 57-74.

Fachrurrozie, dan Kasiono. 2016. Determinan Persistensi Laba pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Accounting Analysis Journal, Vol. 5.

Fanani, Zaenal. 2010. Analisis Faktor-Faktor Penentu Persistensi Laba. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 7, No. 1, hal. 109-123.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Jakarta.

Hanlon, M. 2005. The Persistense and Pricing of Earnings, Accruals, and Cash

Flow When Firms Have Large Book-tax Difference. The Accounting Review

80. pp 137-166.

Hayati, Okta Sabridal. 2014. Pengaruh Volatilitas Arus Kas dan Tingkat Hutang

terhadap Persistensi Laba. Artikel. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Padang.

Ikhsan, Taufikal. 2012. Pengaruh Kualitas Penerapan Corporate Governance dan

Konsentrasi Kepemilikan terhadap Persistensi Laba. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, Vol.11 No. 2.

Jensen, M. C. Dan W. H. Meckling. 1976. Theory of Frim : Managerial Behavior,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,

Vol.3, pp.305-560.

Jonas, Gregory J. dan Jeannot Blanchet. 2000. Assessing Quality of Financial

Reporting. Accounting Horizons, 14 (3), pp: 353-363.

Junawatiningsih, Tri dan Puji Harto. 2014. Analisis Pengaruh Mekanisme Internal

dan Eksternal Corporate Governance terhadap Persistensi Laba. Diponegoro

Journal of Accounting, Vol. 3, No. 4, hal. 1-11.

Khafid, M. 2012. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) dan

Struktur Kepemilikan terhadap Persistensi Laba. Jurnal Dinamika

Akuntansi, Vol. 4(2), hal. 139 - 148.

Kieso, Donald E., Weygandt dan Warfield. 2015. Intermediate Accounting. John

Wiley & Sons, USA.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia.

Kusuma, Briliana dan R. Arja Sadjiarto. 2014. Analisa Pengaruh Volatilitas Arus

Kas, Volatilitas Penjualan, Tingkat Hutang, Book Tax Gap, dan Tata

Kelola Perusahaan terhadap Persistensi Laba. Tax and Accounting Review,

Vol. 4, No.1.

Page 112: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

94

Moienadin, Mahmoud dan Zohre Tabatabaenasab. 2014. Examining the Earnings

Persistence and Its Components in Explaining the Future Profitability.

Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business, Vol.5

No.10.

Naimi, Mohammad. Rohami Shafie dan Wan Nordin Wan-Hussin. 2010.

Corporate Governance and Audit Report Lag in Malaysia. Asian Academy

of Management journal of Accounting and Finance, Vol 6, 57-84.

Nelvirita, dan Maisil Delvira. 2013. Pengaruh Risiko Sistematik, Leverage, dan

Persistensi Laba terhadap Earnings Response Coefficient (ERC). E-Jurnal

Universitas Negeri Padang, Vol. 1, No. 1.

Nuraina, Elva. 2011. Laba, Arus Kas Operasi dan Akrual Sebagai Penentu Laba

Operasi Masa Depan. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 2 (1), hal. 62-69.

Nurbaiti, Annisa. Dudi Pratomo dan Salsabiila. 2016. Pengaruh Book Tax

Difference dan Aliran Kas Operasi terhadap Persistensi laba. E-Journal

Tarumanegara Jurnal Akuntansi Vol. XX, No. 2, hal 314-329.

Nurochman, Afid dan Badingatus Solikhah. 2015. Pengaruh Good Corporate

Governance, Tingkat Hutang, dan Ukuran Perusahaan terhadap Persistensi

Laba. Accounting Analysis Journal, Vol. 4.

Nuryaman. 2009. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan

Mekanisme Corporate Governance terhadap Pengungkapan Sukarela.

Jumal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 6.

Organization for Economic Co-Operation and Development. 2004. OECD

Principles of Corporate Governance.

Otoritas Jasa Keuangan. 2014. Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan

Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Nomor 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan

dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Penman, S.H. and X.J. Zhang. 2002. Accounting Conservatism, the Quality of

Earning and Stock Returns. The Accounting Review Vol.77, pp. 237-264.

Penman, S.H. 2003. Financial Statement Analysis and Security Valuation. Second

Editon : McGraw Hill.

Prabowo, Danuharja Arvin. 2014. Pengaruh Komisaris Independen, Independensi

Komite Audit, Ukuran dan Jumlah Pertemuan Komte Audit terhadap

Manajemen Laba. Accounting Analysis Journal, Vol.3, No.1.

Rica, Vera dan Andreani Caroline Barus. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Persistensi Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Vol.4, No.2.

Page 113: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

95

Rifai, Moh., Rina Arifati dan Maria Magdalena. 2015. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap

Profitabilitas Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2010-2012.

Jurnal Unpand Vol.1 No.1.

Schick, A. 2007. Performance Budgeting and Accrual Budgeting: Decision Rules

or Analytic Tools. OECD Journal on Budgeting. Vol. 7, No.2.

Schipper, K and Vincent. 2003. Earnings Quality. Accounting Horizon. Vol. 17.

pp. 97 – 110.

Shin, Heejeong dan Sorah Park. 2015. Earnings Persistence Over The

Macroeconomic Cycle: Evidence From Korea. The Journal of Applied

Business Research Vol. 31, No.6.

Siallagan, Hamonangan dan M. Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional

Akuntansi IX, Padang.

Sloan, Richard G. 1996. Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals

and Cash Flows about Future Earnings?. The Accounting Review 71, 289–

315.

Subramanyam, K. R dan J.J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10

Buku 1. Salemba Empat, Jakarta

Subramanyam, K. R dan J.J. Wild. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10

Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.

Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage Dan Tipe Kepemilikan Perusahaan

terhadap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan.

Proceeding PESAT Vol.2 ISSN:1858-2559.

Supadmi, Ni Luh dan A.A Ayu Ganitri Putri. 2016. Pengaruh Tingkat Hutang dan

Kepemilikan Manajerial terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan

Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.2.

Suranggane, Zulaikha. 2007. Analisis Aktiva Pajak Tangguhan dan Akrual

sebagai Prediktor Manajemen Laba (Kajian Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di BEJ). Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Indonesia Vol.4, No. 1, hal. 77-94.

Susanto, Yulius Kurnia. 2011. Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen,

Karakteristik Perusahaan, Risiko Sistimatik, Set Peluang Investasi dan

Kebijakan Hutang. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 13.3, hal.195-210.

Page 114: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

96

Suwandika, I Made Andi dan Ida Bagus Putra Astika. 2013. Pengaruh Perbedaan

Laba akuntansi, Laba Fiskal, Tingkat Hutang Pada Persistensi Laba. E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 5.1, hal. 196-214.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage

terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham, serta Cost of Equity

Capital. Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Tucker, Jennifer W. dan Zarowin. 2006. Does Income Smoothing Improve

Earnings Informativeness?. The Accounting Review, 81 (1), hal. 251-270

Ujiyantho, Muh. Arief dan B. Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada

Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi

X, IAI, Makassar 2007.

Republik Indonesia. 2007. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. Lembaran Negara RI Tahun 2007, No. 106. Jakarta :

Sekretariat Negara. Diakses pada 31 Mei 2016.

Siregar, Sylvia Veronica N.P dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance

terhadap Pengelolaan Laba (Earning Management). Simposium Nasional

Akuntansi VIII, Solo.

Wijayanti. 2006. Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba

Fiskal terhadap Persistensi laba, Akrual, dan Arus Kas. Simposium Nasional

Akuntansi IX, Padang.

Windah, Gabriela C. dan Fidelis Arastyo Andono,. 2013. Pengaruh Penerapan

Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Hasil Survei

The Indonesian Institute Perception Governance (IICG) Periode 2008-

2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1) hal. 1-20.

Zuhri, Achmad Syaifudin. 2016. Analisis Akrual Diskresioner, Ketidakpastian

Lingkungan Operasi, dan Leverage dalam Memprediksi Laba. Jurnal

Akuntansi UNESA Vol 4, No 2 (2016): Vol.4 No. 2.

Page 115: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

97

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 116: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

98

Lampiran 1 Perusahaan Properti dan Real Estate yang Menjadi Sampel

No Kode Saham Nama Perusahaan

1 APLN Agung Podomoro Land Tbk

2 ASRI Alam Sutera Reality Tbk

3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk

4 BKSL Sentul City Tbk

5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk

6 CTRA Ciputra Development Tbk

7 CTRP Ciputra Property Tbk

8 CTRS Ciputra Surya Tbk

9 DART Duta Anggada Realty Tbk

10 DILD Intiland Development Tbk

11 DUTI Duta Pertiwi Tbk

12 EMDE Megapolitan Developments Tbk

13 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk

14 JRPT Jaya Real Property Tbk

15 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk

16 LPCK Lippo Cikarang Tbk

17 MTLA Metropolitan Land Tbk

18 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk

19 PUDP Pudjiati Prestige Tbk

20 RDTX Roda Vivatex Tbk

21 RODA Pikko Land Development Tbk

22 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk

23 SMRA Summarecon Agung Tbk

Page 117: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

99

Lampiran 2 Data Perusahaan

Page 118: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

100

Data Perusahaan

Page 119: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

101

Data Perusahaan

Page 120: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

102

Data Perusahaan

NO Nama

Perusahaan

2012 2013 2014

BDIND AUDCOM BDIND AUDCOM BDIND AUDCOM

1 APLN 33% 3 33% 3 33% 3

2 ASRI 40% 5 40% 3 40% 3

3 BCIP 33% 3 33% 3 33% 3

4 BKSL 43% 3 43% 3 40% 3

5 BSDE 38% 3 38% 3 38% 3

6 CTRA 40% 3 50% 3 50% 3

7 CTRP 40% 3 40% 3 40% 3

8 CTRS 50% 3 50% 3 50% 3

9 DART 33% 3 33% 3 33% 3

10 DILD 33% 4 33% 3 33% 3

11 DUTI 33% 3 33% 3 33% 3

12 EMDE 33% 2 33% 3 33% 3

13 GPRA 33% 2 33% 2 33% 3

14 JRPT 40% 3 40% 3 40% 3

15 KIJA 33% 3 50% 3 50% 3

16 LPCK 50% 3 57% 3 33% 3

17 MTLA 33% 3 33% 3 33% 3

18 PLIN 33% 3 33% 3 33% 3

19 PUDP 33% 3 33% 3 33% 3

20 RDTX 33% 3 33% 3 33% 3

21 RODA 33% 3 33% 3 33% 3

22 SMDM 33% 3 33% 3 33% 3

23 SMRA 50% 3 50% 3 50% 3

Page 121: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

103

Lampiran 3 Hasil Perhitungan

(Bersambung di halaman berikutnya)

Page 122: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

104

(Bersambung di halaman berikutnya)

Page 123: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

105

Page 124: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

106

Lampiran 4 Hasil Output SPSS

1. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

PTBIplus1 69 ,00413 ,22485 ,0831819 ,04692367

PTACC 69 -,16907 ,22048 ,0103765 ,07543418

PTCF 69 -,14524 ,23751 ,0651016 ,06718800

BDIND 69 ,33000 ,57000 ,3768116 ,06704899

AUDCOM 69 2,00000 5,00000 3,0000000 ,34299717

TH 69 ,17750 ,64941 ,4240454 ,12722018

UP 69 26,55680 30,97059 29,1163181 1,12286591

Valid N

(listwise) 69

2. Uji Normalitas

Grafik Histogram

Grafik Normal Probability Plot

Page 125: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

107

Kolmogorov Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 69

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation ,02925230

Most Extreme

Differences

Absolute ,058

Positive ,051

Negative -,058

Test Statistic ,058

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

3. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

PTACC ,281 3,554

PTCF ,277 3,609

BDIND ,677 1,476

AUDCOM ,902 1,109

TH ,729 1,371

UP ,720 1,390

a. Dependent Variable: PTBIplus1

Page 126: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

108

4. Uji Heteroskedastisitas

Grafik Scatterplot

Uji Glejser

5. Uji Auto Korelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea ,00239

Cases < Test Value 34

Cases >= Test Value 35

Total Cases 69

Number of Runs 32

Z -,847

Asymp. Sig. (2-tailed) ,397

a. Median

Page 127: PENGARUH AKRUAL, ARUS KAS OPERASI, CORPORATE …...LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini Rabu, 10 Mei 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa: 1 Nama : Randi

109

6. Hasil Koefisien Determinasi

7. Hasil Uji Signifikan Individual : Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,123 ,102 1,212 ,230

PTACC ,833 ,093 1,339 8,972 ,000

PTCF ,933 ,105 1,335 8,878 ,000

BDIND ,114 ,067 ,163 1,692 ,096

AUDCOM -,009 ,011 -,067 -,806 ,423

TH -,018 ,034 -,049 -,530 ,598

UP -,004 ,004 -,096 -1,030 ,307 a. Dependent Variable: PTBIpuls1

8. Hasil Uji Signifikansi Simultan: Uji Statistik F

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,782a ,611 ,574 ,03063506

a. Predictors: (Constant), UP, PTCF, AUDCOM, TH, BDIND,

PTACC

b. Dependent Variable: PTBIplus1

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression ,092 6 ,015 16,256 ,000b

Residual ,058 62 ,001

Total ,150 68

a. Dependent Variable: PTBIplus1

b. Predictors: (Constant), UP, PTCF, AUDCOM, TH, BDIND,

PTACC