8
82 MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003 82 PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT DAN NITRAT DI LAUT BANDA Edward dan M.S. Tarigan Balai Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta 14430, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Pengamatan kadar zat hara fosfat dan nitrat telah dilakukan pada bulan Mei, Agustus, November 1996 dan Agustus 1997 di Laut Banda. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar zat hara fosfat dan nitrat rata-rata pada bulan Agustus lebih tinggi dibandingkan bulan Mei, November dan Februari. Kadar fosfat pada bulan Agustus adalah 1.492 mg.at/l sedangkan pada bulan Mei, November, dan Februari berturut-turut adalah 1.025 mg.at/l, 0.878 mg.at/l, dan 0.766 mg.at/l. Kadar nitrat pada bulan Agustus adalah 1.932 mg.at/l, sedangkan pada bulan Mei, November dan Februari berturut-turut adalah 0.975 mg.at/l, 0.804 mg.at/l dan 0.670 mg.at/l. Hasil ini sesuai dengan analisis statistik Rancangan Acak Kelompok (RAK) (Fh > Ft 1%). Keadaan ini ada kaitannya dengan kenaikan massa air (upwelling) di Laut Banda pada saat itu. Abstract The Influence of Season to Nitrate and Phosphate Content Eutrophication in Banda Sea. Observation on phosphate and nitrate nutrient content were carried out in May, August, November, 1996 and February 1997 in Banda Sea. The results showed the averages content of phosphate and nitrate in August is higher compared to May, November and February. Phosphate content in August 1.492 mg.at/l, while in May, November and February are 1.025 mg.at/l, 0.878 mg.at/l and 0.766 mg.at/l. Nitrate content in August is 1.932 mg.at/l, while in May, November and February are 0.975 mg.at/l, 0.804 mg.at/l and 0.670 mg.at/l respectively. This result fixed with statistical Analysis (Randomized Block Anova) (Fh > F t 1%). This condition is caused by upwelling process in Banda Sea at that time. Keywords: Banda sea, phosphate, nitrate, upwelling 1. Pendahuluan Unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) merupakan unsur hara (nutrisi) yang diperlukan oleh flora (tumbuhan laut) untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Unsur-unsur tersebut ada dalam bentuk nitrat (NO 3 ) dan fosfat (PO 4 ). Unsur-unsur kimia ini bersama-sama dengan unsur-unsur lainnya seperti belerang (S), kalium (K) dan karbon (C) disebut juga unsur hara (nutrien). Zat-zat hara ini dibutuhkan oleh fitoplankton maupun tanaman yang hidup di laut untuk pertumbuhannya. Fitoplankton selanjutnya akan dimakan oleh zooplankton (fauna kecil yang hidup di permukaan air), zooplankton dan tanaman akan dimakan oleh ikan-ikan kecil, ikan-ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar dan demikian seterusnya [1]. Tanaman dan binatang yang hidup di laut akan mati dan tenggelam ke dasar perairan, selanjutnya akan membusuk dan nutrien yang ada di tubuhnya akan kembali ke dalam air, sehingga dasar perairan lebih kaya akan nutrien dibandingkan dengan permukaan. Upwelling adalah gerakan vertikal/ hampir vertikal atau penaikan massa air di bawah permukaan ke permukaan. Upwelling merupakan proses yang penting untuk mengembalikan zat-zat hara dari lapisan air dekat dasar ke daerah permukaan, oleh karena itu daerah di mana terjadi

PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

82MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

82

PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASIKADAR FOSFAT DAN NITRAT DI LAUT BANDA

Edward dan M.S. Tarigan

Balai Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,Jakarta 14430, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Pengamatan kadar zat hara fosfat dan nitrat telah dilakukan pada bulan Mei, Agustus, November 1996 dan Agustus1997 di Laut Banda. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar zat hara fosfat dan nitrat rata-rata pada bulan Agustus lebihtinggi dibandingkan bulan Mei, November dan Februari. Kadar fosfat pada bulan Agustus adalah 1.492 g.at/lsedangkan pada bulan Mei, November, dan Februari berturut-turut adalah 1.025 g.at/l, 0.878 g.at/l, dan 0.766 g.at/l.Kadar nitrat pada bulan Agustus adalah 1.932 g.at/l, sedangkan pada bulan Mei, November dan Februari berturut-turutadalah 0.975 g.at/l, 0.804 g.at/l dan 0.670 g.at/l. Hasil ini sesuai dengan analisis statistik Rancangan AcakKelompok (RAK) (Fh > Ft 1%). Keadaan ini ada kaitannya dengan kenaikan massa air (upwelling) di Laut Banda padasaat itu.

Abstract

The Influence of Season to Nitrate and Phosphate Content Eutrophication in Banda Sea. Observation onphosphate and nitrate nutrient content were carried out in May, August, November, 1996 and February 1997 in BandaSea. The results showed the averages content of phosphate and nitrate in August is higher compared to May, Novemberand February. Phosphate content in August 1.492 g.at/l, while in May, November and February are 1.025 g.at/l, 0.878

g.at/l and 0.766 g.at/l. Nitrate content in August is 1.932 g.at/l, while in May, November and February are 0.975g.at/l, 0.804 g.at/l and 0.670 g.at/l respectively. This result fixed with statistical Analysis (Randomized Block

Anova) (Fh > F t 1%). This condition is caused by upwelling process in Banda Sea at that time.

Keywords: Banda sea, phosphate, nitrate, upwelling

1. Pendahuluan

Unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) merupakan unsur hara (nutrisi) yang diperlukan oleh flora (tumbuhan laut) untukpertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Unsur-unsur tersebut ada dalam bentuk nitrat (NO3) dan fosfat (PO4).Unsur-unsur kimia ini bersama-sama dengan unsur-unsur lainnya seperti belerang (S), kalium (K) dan karbon (C)disebut juga unsur hara (nutrien). Zat-zat hara ini dibutuhkan oleh fitoplankton maupun tanaman yang hidup di lautuntuk pertumbuhannya. Fitoplankton selanjutnya akan dimakan oleh zooplankton (fauna kecil yang hidup di permukaanair), zooplankton dan tanaman akan dimakan oleh ikan-ikan kecil, ikan-ikan kecil akan dimakan oleh ikan besar dandemikian seterusnya [1]. Tanaman dan binatang yang hidup di laut akan mati dan tenggelam ke dasar

perairan, selanjutnya akan membusuk dan nutrien yang ada di tubuhnya akan kembali ke dalam air, sehingga dasarperairan lebih kaya akan nutrien dibandingkan dengan permukaan. Upwelling adalah gerakan vertikal/ hampir vertikalatau penaikan massa air di bawah permukaan ke permukaan. Upwelling merupakan proses yang penting untukmengembalikan zat-zat hara dari lapisan air dekat dasar ke daerah permukaan, oleh karena itu daerah di mana terjadi

Page 2: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

83MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

proses upwelling akan sangat kaya akan nutrien, sehingga plankton melimpah, dan ikan-ikan akan berkumpul di daerahitu, sehingga daerah upwelling merupakan daerah yang sangat baik untuk usaha penangkapan ikan. Tulisan ini mengkajifluktuasi kadar zat hara fosfat dan nitrat selama proses upwelling di laut Banda.2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh Balitbang Sumber daya Laut P3O-LIPI Ambon di Laut Banda dan sekitarnya denganmenggunakan KM. Suryaatmaja Contoh air laut diambil pada 40 stasiun pengamatan dengan menggunakan tabungNansen di lapisan permukaan. Analisis contoh di lakukan di laboratorium kimia Balitbang Sumber daya Laut LIPIAmbon. Kadar fosfat dan nitrat ditentukan menurut cara yang ditetapkan oleh Strickland dan Parsons [2] secarakolorimetri dengan menggunakan Spektrofotometer. Dalam Analisis, 40 stasiun pengamatan tersebut di atasdikelompokan menjadi 8 stasiun (Gambar 1). Untuk mengetahui pengaruh bulan (musim) dan letak stasiun terhadapfluktuasi kadar fosfat dan nitrat digunakan Analisis Statistik Rancangan Acak Kelompok [3]. Untuk melihat bulan danstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan uji lanjut yaitu Uji BedaNyata Jujur (BNJ) dengan menggunakan program statistik Mikrostat [4].

Page 3: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

84MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Laut Banda

3. Hasil dan Pembahasan

Hasil pengukuran kadar zat hara fosfat rata-rata di Laut Banda disajikan pada Tabel 1. Dari Tabel 1. dapat dilihatkadar fosfat rata-rata pada bulan Agustus adalah 1.492 g.at/l. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulanMei, November dan Februari yang kadar fosfatnya berturut-turut adalah 1.025 g.at/l, 0.878 g.at/l dan 0.766 g.at/l.Perbedaan kadar fosfat pada setiap bulan pengamatan adalah akibat pengaruh upwelling yang terjadi di Laut Banda.Menurut Nontji [5] upwelling di Laut Banda mulai pada bulan Mei dan mencapai puncaknya pada bulan November.Sedangkan menurut Wyrtky [6] upwelling di Laut Banda terjadi selama musim timur yakni dari bulan Juni sampaiAgustus. Kadar ini masih sesuai dengan kadar fosfat yang dijumpai di perairan laut yang normal umumnya. Kadar fosfatdi perairan laut yang normal berkisar antara 0.01 – 4 g.at/l [7].

Page 4: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

85MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

Bila yang diungkapkan oleh Wyrtky [6] ini benar maka dapat dimengerti mengapa kadar zat hara fosfat pada bulanAgustus lebih tinggi dari bulan-bulan yang lain. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bulan atau musimberpengaruh terhadap kadar fosfat (Fh > Ft 1%) (Tabel 2).

Tabel 1. Kadar Zat Hara Fosfat di Laut Banda, g.at/L

St Mei1996

Agustus1996

Nov1996

Feb1997

1 1.210 0.976 0.700 0.8362 0.737 1.880 0.600 0.4203 0.843 2.133 1.360 1.2004 1.143 1.043 1.193 0.4835 0.843 1.583 0.856 0.7606 1.310 1.460 0.493 1.2107 1.020 1.273 0.890 0.4508 1.096 1.590 0.933 0.776

Min 0.737 0.976 0.493 0.420Mak 1.210 2.133 1.360 1.210

St.Dev 0.201 0.395 0.290 0.315Rerata 1.025 1.492 0.878 0.766

Keadaan yang sebaliknya dijumpai untuk stasiun, di mana hasil analisis statistik tidak menunjukkan adanya pengaruhposisi stasiun terhadap kadar fosfat (Fh < Ft) (Tabel 2). Hal ini berarti bahwa kondisi perairan pada saat itu relatifhomogen, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar stasiun pengamatan. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)menunjukkan bahwa bulan yang paling berpengaruh terhadap kadar fosfat adalah bulan Agustus pada tingkatkepercayaan 5% (Tabel 3).

Berdasarkan kenyataan ini dapat dikatakan bahwa puncak upwelling di Laut Banda terjadi pada bulan Agustus (musimtimur). Namun bila dikaji lebih lanjut seperti apa yang diungkapkan oleh Nontji [5] bahwa upwelling mencapaipuncaknya pada bulan November, terlihat di sini ada dua pendapat yang berbeda. Dengan demikian dapat puladikatakan bahwa puncak dari upwelling belum dapat ditentukan secara tepat dan pasti.

Bila dikaji dari kondisi iklim yang akhir-akhir ini sering tidak menentu dan berubah-ubah, maka kemungkinan terjadinyaperubahan waktu upwelling dapat saja terjadi, mengingat upwelling sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim. Jika dikajipula dari kedalaman, terlihat bahwa kadar fosfat cenderung meningkat dengan bertambahnya ke dalam laut (Tabel 4).Dari Tabel 4 terlihat kadar fosfat rata-rata pada ke dalam 50 m berkisar antara 1.076 – 2.198 g.at/l. Kadar ini lebihtinggi dibandingkan dengan lapisan permukaan yang kadar fosfatnya berkisar antara 0.766 – 1.492 g.at/l. Keadaan inidisebabkan karena dasar perairan umumnya kaya akan zat hara, baik yang berasal dari dekomposisi sedimenmaupun senyawa-senyawa organik yang berasal dari jasad flora dan fauna yang mati. Adanya kadar fosfat yang rendahdan tinggi pada kedalaman-kedalaman tertentu dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adanya arus laut padakedalaman tersebut yang membawa fosfat dan kelimpahan fitoplankton. Hubungan antara kelimpahan fitoplanktondengan zat hara telah banyak diungkapkan oleh Koesoebiono [8]. Dengan adanya proses upwelling, maka semua fosfatyang ada di dasar perairan akan terangkat naik ke permukaan, sehingga lapisan permukaan menjadi subur akibatterjadinya pengayaan (eutrofikasi) zat hara ini.

Tabel 2. Analisis Sidik Ragam (Fosfat)

No Sumber Keragaman Db JK KT Fh F table5% 1%

1 Bulan 3 2,444 0,814 8,945* 3,07 4,872 Stasiun 7 0,723 0,103 1,131 2,49 3,643 Acak 21 1,928 0,0914 Total 31 5,095 1,008

Page 5: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

86MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

* Nyata pada tingkat kepercayaan 1%Tabel 3. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)(Fosfat)

No. Bulan -X

-X - 2

-X - 3

-X - 4

1 Agustus, 1996 1,492 0,467* 0,614* 0,726*2 Mei, 1996 1,025 0,247 0,259 -3 November, 1996 0,878 0,112 -4 Februari, 1997 0,766 -

Ket: W 5% = 0,594., 1% = 0,753, KK = 29%.* Nyata pada tingkat kepercayaan 5%

Tabel 4. Kadar Fosfat Rata-rata pada Kedalaman 50 m di Laut Banda ( g.at/l)

St Mei 1996 Agustus 1996 Nov 1996 Feb 1997

1 1.633 0.870 2.903 0.6132 1.173 1.146 2.506 0.6303 2.226 3.133 0.696 1.2734 1.140 3.866 1.286 1.5965 1.443 1.970 1.270 1.0136 1.526 2.073 1.713 1.4537 0.680 2.750 1.300 0.8568 1.443 1.780 1.650 1.176

Min 0.680 0.870 0.696 0.613Mak 2.226 3.866 2.903 1.596

St.Dev 0.446 1.005 0.718 0.365Rerata 1.480 2.198 1.665 1.076

Hasil pengukuran kadar zat hara nitrat rata-rata di Laut Banda disajikan pada Tabel 5. Dari tabel tersebut dapat dilihatkadar nitrat rata-rata pada bulan Agustus adalah 1.932 g.at/l. Kadar ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Mei,November dan Februari yang kadar nitrat rata-ratanya berturut-turut adalah 0.975 g.at/l, 0.804 g.at/l dan 0.670

g.at/l. Keadaan ini sama dengan fosfat, di mana kadar tertinggi juga dijumpai pada bulan Agustus. Kadar ini masihsesuai dengan kadar nitrat yang umum dijumpai di perairan laut. Kadar nitrat yang normal di perairan laut berkisarantara 0.01 – 50 g.at/l [7].

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa bulan atau musim berpengaruh terhadap kadar nitrat (Fh > Ft 1%), sedangstasiun tidak berpengaruh terhadap kadar nitrat (Fh<Ft) (Tabel 1). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan kadarnitrat yang signifikan antar stasiun pengamatan. Keadaan ini menunjukkan bahwa kondisi perairan relatif homogen. UjiBeda Nyata Jujur (BNJ) (Tabel 2) menunjukkan bahwa bulan atau musim yang paling berpengaruh terhadap kadar nitratadalah bulan Agustus (musim timur), keadaan ini sama dengan fosfat. Musim timur di Maluku merupakan musim hujan,yang disertai angin dan gelombang laut yang besar. Jika dikaji pula dari kedalaman laut, terlihat bahwa kadar nitratcenderung meningkat dengan bertambahnya kedalaman. Penyebab keadaan ini adalah sama seperti yang jelaskan untukfosfat. Hasil pengukuran kadar nitrat pada kedalaman 50 m disajikan pada Tabel 6.

Bila dikaji untuk kepentingan biota laut, Kementerian KLH [9] tidak memberikan Nilai Ambang Batas (NAB) untukkedua zat hara ini. Hal ini disebabkan karena kadar kedua zat hara ini sangat bervariasi sesuai dengan dimensi waktu

Page 6: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

87MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

dan ruang, karena keduanya merupakan nutrisi (hara) yang dibutuhkan oleh flora dan fauna laut. NAB yang ditetapkanUS-EPA [10] untuk fosfat sebesar 0.001 g.at/l dan nitrat sebesar 5.0 g.at/l.

Tabel 5. Kadar Zat Hara Nitrat pada Lapisan Permukaan di Laut Banda ( g.at/l)

St Mei 1996 Agustus 1996 Nov 1996 Feb 19971 0.753 2.016 0.456 0.4462 0.666 2.070 0.600 0.3163 0.923 0.736 1.200 0.4734 1.053 1.943 0.693 0.8605 1.423 1.396 1.056 0.7466 1.183 3.103 0.756 0.8867 0.953 1.590 1.083 0.8038 0.850 2.603 0.590 0.900

Min 0.666 0.736 0.456 0.316Mak 1.423 3.103 1.200 0.900

St.Dev 0.243 0.725 0.272 0.230Rerata 0.975 1.932 0.804 0.670

Tabel 6. Kadar Zat Hara Nitrat pada Kedalaman 50 m di Laut Banda ( g.at/l)

St Mei 1996 Agustus 1996 Nov 1996 Feb 19971 8.513 15.093 8.950 5.0002 5.566 14.436 9.100 3.8963 9.320 15.106 8.820 10.5004 9.490 15.456 8.060 10.1435 6.310 20.500 7.886 10.5906 10.733 18.780 8.230 7.1607 8.616 14.620 9.166 7.0468 6.433 11.843 9.050 7.756

Min 5.566 11.843 7.886 3.896Mak 10.733 20.500 9.166 10.590

St.Dev 1.820 2.697 0.514 2.524Rerata 8.127 15.729 8.657 7.761

4. Kesimpulan

Kadar fosfat dan nitrat di perairan Laut Banda masih relatif homogen dan meningkat kadarnya dengan bertambahnyakedalaman laut. Kadar fosfat dan nitrat rata-rata pada pada bulan Agustus cenderung lebih tinggi dibandingkan bulanFebruari, Mei dan November. Kecenderungan peningkatan zat hara fosfat dan nitrat pada bulan Agustus memperlihatkanterjadinya proses upwelling di perairan Laut Banda pada musim timur dan musim peralihan II.

Daftar Acuan

[1] S. Rahardjo, S.H. Sanusi, Oseanografi Perikanan 1, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan-Depdikbud, CV.Petrajaya, Jakarta, 1982.

[2] J.D.H. Strickland, T.R. Parsons, Fish. Res. Board Canada 167 (1968) 311.[3] R.G. Steel, J.H. Torrie, Principles and Procedures of Statistic: A Biometrical Approach, Mc.Graw-Hill Book

Kogakusha Ltd., Tokyo, 1980.

Page 7: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

88MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

[4] H. Subiyakto, Praktikum Statistik dengan Program Microstat, Edisi 2, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,Yogyakarta, 1994.

[5] A. Nontji, Kandungan Klorofil pada Fitoplankton di Laut Banda dan Seram, Oseanologi di Indonesia 2(1987) 1

[6] K. Wyrtki, Physical Oceanografi on Southeast Asean Water, NAGA Rep.2, Scripps Inst. of Oceanography La jolla,California, 1961.

[7] M.D. Brotowidjoyo, D. Tribowo, E. Mubyarto, Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air, Liberty,Yogyakarta, 1995.

[8] Koesoebiono, Plankton dan Produktivitas Bahari, Institute Pertanian Bogor, Fakultas Perikanan. Bogor, 1981. [9] Kementrian KLH, Keputusan Menteri Negara KLH No.Kep-02/MNKLH/I/1988 Tentang Pedoman Penetapan

Baku Mutu Lingkungan, Kementrian KLH, Jakarta, 1988.[10] US Environmental Protection Agency (U.S. EPA). Water Quality Criteria 1972, EPA-R3-73-033-March 1973.

p.177

Page 8: PENGARUH MUSIM TERHADAP FLUKTUASI KADAR FOSFAT …repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/229.pdfstasiun mana yang paling berpengaruh terhadap fluktuasi kadar fosfat dan nitrat di lakukan

89MAKARA, SAINS, VOL. 7, NO. 2, AGUSTUS 2003

Lampiran A.

Tabel A1. Analisis Sidik Ragam (Nitrat)

No SumberKeragaman Db JK KT Fh F table

5% 1%1 Bulan 3 7,799 2,599 14,601* 3,07 4,87

2 Stasiun 7 1,217 0,173 0,971 2,49 3,64

3 Acak 21 3,749 0,178

4 Total 31 12,765 2,940

* Nyata pada tingkat kepercayaan 1%

Tabel A2. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) (Nitrat)

No Bulan -X

-X - 2

-X - 3

-X - 4

1 Agustus, 1996 1,932 0,957* 1,128* 1,262*

2 Mei, 1996 0,975 0,171 0,305 -

3 November, 1996 0,804 0,134 -

4 Februari, 1997 0,670 -

Ket: W 5% = 0,83., 1% = 1,054., KK = 38%* Nyata pada tingkat kepercayaan 1%