130
PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- REPRESENTASIONAL-ABSTRACT (CRA) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VII SMP Al – Hasra) Skripsi DiajukankepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan untukMemenuhi Salah SatuSyaratMencapaiGelarSarjana Pendidikan Oleh: DewantiMustika Sari NIM 1110017000099 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

  • Upload
    lexuyen

  • View
    239

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE-REPRESENTASIONAL-ABSTRACT (CRA) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

(Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VII SMP Al – Hasra)

Skripsi

DiajukankepadaFakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan

untukMemenuhi Salah SatuSyaratMencapaiGelarSarjana

Pendidikan

Oleh:

DewantiMustika Sari

NIM 1110017000099

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan
Page 3: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan
Page 4: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan
Page 5: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

i

ABSTRAK

DEWANTI MUSTIKA SARI (NIM: 1110017000099). Pengaruh Pendekatan Concrete-Representational-Abstract (CRA) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP Al-Hasra Depok).

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji dan menganalisis kemampuan

komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan

Concrete-Representational-Abstarct (CRA), (2) membandingkan kemampuan

komunikasi matematis antara siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan

pendekatan Concrete-Representational-Abstarct (CRA) dan konvensional.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan

desain penelitian two group randomized subject posttest only. Teknik cluster

random sampling digunakan untuk menentukan 2 kelas sebagai sampel penelitian,

dengan kelas 7.1 sebagai eksperimen dan kelas 7.2 sebagai kelas kontrol. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mendapatkan nilai rata-rata

80,71 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 66,67. Berdasarkan uji hipotesis

dengan menggunakan analisis Independent Sample T Test, P-value < α sehingga

H0 ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

pendekatan Concrete-Representational-Abstract (CRA) dapat meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa.

Kata Kunci: Komunikasi Matematis, Concrete – Representational – Abstract

(CRA).

Page 6: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

ii

ABSTRACT

DEWANTI MUSTIKA SARI (NIM: 1110017000099), The Effect of Concrete

– Representational – Abstract (CRA) to Students Mathematical Communication

Skill (Quasi Experiments research at SMP Al-Hasra Depok)

The purpose of the study are : (1) inspect and analyze how students mathematical communication skill who are thought using Concrete – Representational – Abstract and the conventional learning. (2) compare students mathematical communication skill who are thought using Concrete – Representational – Abstract with the conventional learning. The methods of study is used a quasi-experimental method with the research design by two group randomized subject post-test only. Cluster Random Sampling technique used to determine 2 group, 7.1 for experimental group and 7.2 for control group. The results of this study indicates that experimental group obtained the average is Xe=80,71 and control group is Xk =66,6. Based on hypothesis with Independent Sample T Test analyze, P-value < α H0 was rejected. The result of this research shows that the application of Concrete-Representational-Abstract (CRA) could increase the student’s mathematical communication skill. Keyword: Mathematical Communication, Concrete – Representational – Abstract

(CRA).

Page 7: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

iii

KATA PENGANTAR

الّرحیم الّرحمن اهللا بسم

Puji sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta

karunia nikmatNya yang tiada batas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Concrete-Representational-Abstract (CRA)

terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa” ini dengan baik. Sholawat

dan salam semoga selalu tercurahkan atas baginda Nabi Muhammad SAW, yang

telah memberikan cahaya dalam hidup penulis berupa cahaya Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan pikiran

telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,

demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan, pengarahan,

dukungan serta bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Abdul Muin, S.Si, M.Pd, Sebagai sekretaris Jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Ibu Dra. Afidah Mas’ud, selaku Dosen Pembimbing Akademik Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

iv

5. Ibu Gelar Dwirahayu, M.Pd. dosen pembimbing I yang selalu sabar dan teliti

dalam mengoreksi dan membimbing penulis dalam membuat skripsi ini.

6. Ibu Eva Musyrifah, S.Pd, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

7. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada

umumnya dan Jurusan Pendidikan Matematika khususnya yang telah

memberikan kontribusi pemikiran melalui pengajaran dan diskusi yang berkaitan

dengan skripsi ini.

9. Andi Suhandi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Al-Hasra Depok, serta segenap

guru dan karyawan sekolah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk mengadakan penelitian.

10. Paling istimewa untuk ayahanda dan Ibunda tercinta yang nuraninya mengalir

indah dalam darahku, yang telah tulus merawat, membesarkan, mendidik, dan

mencurahkan kasih sayang serta tak bosan-bosannya memberikan dukungan

moril, materil, semangat dan do’a untuk penulis.

11. Kakak ku Aji Purnomo dan adik ku Caca Wulandari yang selalu memberikan

semangat kepada penulis.

12. Sahabat terkasih Jahra, Pance, Depi, Henoy, Dije, Pature, Idoy, Mae, Anis, dan

M. Rian, terima kasih karena selalu menebar canda tawa, keisengan, serta

semangat kebersamaannya, together we can yosha.

13. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan ’10,

Sparta, Wasabi, dan terutama Cuspid. Terima kasih atas kebersamaan dan

bantuannya selama ini baik langsung maupun tidak langsung.

Page 9: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

v

Penulis berharap dan berdo’a kepada Allah SWT, agar seluruh pengorbanan

yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang setimpal

disisiNya, jazakumullah akhsanal jaza.

Jakarta, Mei 2015

Penulis,

Dewanti Mustika Sari

Page 10: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah...................................................................... 9

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................. 11

A. Deskripsi Teoretis .......................................................................... 11

1. Pendekatan Pembelajaran Concrete-Representational-Abstract

(CRA) ………………………………………………………….. 11

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran………………………. 11

b. Pendekatan Pembelajaran Concrete-Representational-

Abstract (CRA) ................................................................... 12

c. Tahapan Pendekatan Pembelajaran Concrete-

Representational-Abstract (CRA) ....................................... 14

2. Kemampuan Komunikasi Matematis.…………………………... 17

a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis………….... 17

b. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis…………….. 21

3. Pendekatan Konvensional………………………………………. 23

Page 11: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

vii

B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 24

C. Kerangka Berpikir………………………………………………… 25

D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 28

BAB III METODOLODI PENELITIAN...................................................... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 29

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................ 29

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 31

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 32

F. Analisis Instrumen ......................................................................... 33

1. Validitas Instrumen ................................................................... 33

2. Reliabilitas Instrumen ............................................................... 35

3. Taraf Kesukaran ........................................................................ 35

4. Daya Pembeda .......................................................................... 37

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 38

1. Uji Prasyarat ............................................................................. 38

a. Uji Normalitas ...................................................................... 38

b. Uji Homogenitas Varians...................................................... 40

2. Uji Hipotesis ............................................................................. 40

H. Hipotesis Statistik......................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 42

A. Deskripsi Data .............................................................................. 42

1. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen.. 44

2. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol ........ 45

B. Analisis Data ................................................................................. 46

1. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 47

2. Uji Homogenitas Data ............................................................... 47

3. Uji Hipotesis ............................................................................. 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 49

1. Kemampuan Komunikasi Matematis pada Aspek Written Text . 55

Page 12: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

viii

2. Kemampuan Komunikasi Matematis pada Aspek Mathematical

Expression ................................................................................ 57

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 62

A. Kesimpulan ................................................................................... 62

B. Saran ............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Agenda Penelitian ............................................................. 29

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi Matematis .. 32

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Tes Kemampuan Komunikasi Matematis 33

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen................ 34

Tabel 3.5 Rekapitulasi Taraf Kesukaran Uji Coba Instrumen ............ 36

Tabel 3.6 Rekapitulasi Daya Pembeda Uji Coba Instrumen ............... 38

Tabel 4.1 Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis . 43

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematis

Siswa Kelas Eksperimen ................................................... 44

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematis

Siswa Kelas Kontrol………………………………………. 45

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan

Kontrol.............................................................................. 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kemampuan Komunikasi

Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 48

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis………………………………………… 49

Tabel 4.7 Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................ 49

Page 14: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan Siswa Tahap Concrete.............................. 53

Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan Siswa Tahap Representational ................. 54

Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan Siswa Tahap Abstract……………………. 55

Gambar 4.4 Jawaban Siswa Kelas Kontrol pada Aspek Written Text .... 56

Gambar 4.5 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen pada Aspek Written Text 56

Gambar 4.6 Jawaban Siswa Kelas Kontrol pada Aspek Mathematical

Expression ........................................................................ 58

Gambar 4.7 Jawaban Siswa Kelas Eksperimen pada Aspek

Mathematical Expression .................................................. 58

Page 15: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Skor Akhir

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol 45

Grafik 4.2 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Skor Akhir

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol 46

Grafik 4.3 Hasil Pekerjaan Siswa Tahap Abstract……………………. 50

Page 16: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ........................................................ 68

Lampiran 2 Hasil Wawancara .............................................................. 70

Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen ...................................................... 72

Lampiran 4 RPP Kelas Kontrol ............................................................ 76

Lampiran 5 LKS Kelas Eksperimen ..................................................... 81

Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi

Matematis ......................................................................... 84

Lampiran 7 Soal Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi

Matematis…………………………………………………. 85

Lampiran 8 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan

Komunikasi Matematis...................................................... 87

Lampiran 9 Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi

Matematis ......................................................................... 89

Lampiran 10 Perhitungan Uji Validitas .................................................. 90

Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................ 92

Lampiran 12 Perhitungan Uji Realibilitas ............................................... 93

Lampiran 13 Reliabilitas Instrumen ....................................................... 94

Lampiran 14 Perhitungan Uji Taraf Kesukaran ...................................... 96

Lampiran 15 Taraf Kesukaran Instrumen ............................................... 97

Lampiran 16 Perhitungan Uji Daya Pembeda ......................................... 98

Lampiran 17 Daya Pembeda Instrumen .................................................. 99

Lampiran 18 Hasil Rekapitulasi ............................................................. 101

Lampiran 19 Skor Kelas Eksperimen ..................................................... 102

Lampiran 20 Skor Kelas Kontrol ............................................................ 104

Lampiran 21 Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji T Skor Posttest ...... 106

Page 17: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan orang banyak, memiliki peran yang

penting bagi perkembangan suatu individu yang selanjutnya berujung pada

maju dan mundurnya suatu bangsa dan Negara. Pendidikan juga merupakan

suatu proses pembentukan pola pikir manusia yang memungkinkan untuk

tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuannya. Agar orang-orang

terdidik di masa depan menjadi manusia yang berkualitas diperlukan adanya

reformasi dalam pembelajaran matematika yang telah dicantumkan dalam

kurikulum 2013.

Tingkat ketercapaian pelaksanaan reformasi pendidikan dan

pembelajaran matematika tersebut dapat diketahui melalui ketercapaian tujuan

mata pelajaran matematika yang telah dicantumkan dalam salah satu

Kompetensi Inti Kurikulum 2013 yang menyebutkan bahwa peserta didik

diharapkan mampu mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.1

Kemampuan yang diharapkan dalam Kompetensi Inti Kurikulum 2013

yang telah dikemukakan di atas tidak lain merupakan pengembangan daya

matematis (mathematical power). Hal ini diungkapkan oleh NCTM yang

dikutip oleh Sumarmo menyatakan, daya matematis adalah kemampuan untuk

mengeksplorasi, menyusun konjektur, dan memberikan alasan secara logis;

kemampuan menyelesaikan masalah non rutin; mengomunikasikan ide

mengenai matematika dan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi;

1 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Tsanawiyah (MTs), 2013. h. 45

Page 18: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

2

menghubungkan ide-ide dalam matematika, antar matematika, dan kegiatan

intelektual lainnya.2 Dengan kata lain daya matematis memuat kemampuan

pemahaman, pemecahan masalah, koneksi, komunikasi dan penalaran

matematis. Sebagai implikasinya, daya matematis merupakan kemampuan

yang perlu dimiliki siswa yang belajar matematika pada jenjang sekolah

manapun.

Mutu pendidikan Indonesia khususnya pada pelajaran matematika

masih rendah. Dapat dilihat dari hasil studi TIMSS (Trends In International

Mathematics and Science Study) tahun 2007. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan oleh TIMSS bahwa diantara 58 negara peserta TIMSS, peserta

didik Indonesia berada pada urutan ke-38 dengan skor skala rata-rata

kemampuan matematik siswa secara keseluruhan sebesar 386. Aspek yang

dinilai yaitu pengetahuan dengan skor 378, penerapan dengan skor 384, dan

penalaran dengan skor 386.3 Skor rata-rata Indonesia ini mengalami

penurunan, yang mana pada tahun 2007 skor rata-rata Indonesia yaitu 397.

Hal ini menunjukkan bahwa prestasi matematika di Indonesia menurun.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru di SMP Al-Hasra

menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong

rendah. Hal ini dikarenakan siswa tidak dibiasakan dengan soal-soal yang

membutuhkan komunikasi dalam penyelesaiannya.4

Salah satu yang harus ditekankan dalam pembelajaran matematika

adalah kemampuan komunikasi matematis, hal ini dikarenakan matematika

merupakan bahasa dan alat, matematika menggunakan definisi-definisi yang

jelas dan simbol-simbol khusus dan sebagai alat matematika digunakan setiap

orang dalam kehidupannya. Matematika memberi peluang berkembangnya

kemampuan bernalar yang logis, sistematik, kritis dan cermat, kreatif,

menumbuhkan rasa percaya diri, dan rasa keindahan terhadap keteraturan sifat

2 Utari Sumarmo, “Berfikir dan Disposisi Matematik : Apa, Mengapa, dan Bagaimana

Dikembangkan Pada Peserta Didik”. 2010. h. 3 3 Ina V.S. Mullis, et.al., TIMSS 2011 International Results in Mathematics, (USA:

TIMSS & PIRLS International Study Center, 2012), p.150. 4 Hasil Wawancara

Page 19: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

3

matematika, serta mengembangkan sifat objektif dan terbuka yang sangat

diperlukan dalam menghadapi masa depan yang selalu berubah.

Menurut The Intended Learning Outcomes (ILOs) yang dikutip

Armiati, komunikasi matematis adalah suatu keterampilan penting dalam

matematika yaitu kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematika

secara koheren kepada teman, guru dan lainnya secara lisan dan tulisan.5

Melalui keterampilan ini siswa mengembangkan dan memperdalam

pemahaman matematika mereka bila mereka menggunakan bahasa

matematika yang benar untuk berbicara dan menulis tentang apa yang mereka

kerjakan. Bila siswa berbicara dan menulis tentang matematika, mereka

mengklarifikasi ide-ide mereka dan belajar bagaimana membuat argumen

yang meyakinkan dan merepresentasikan ide-ide matematika secara verbal,

gambar dan simbol.

Kemampuan komunikasi matematika siswa penting untuk

dikembangkan karena mencakup kemampuan mengkomunikasikan

pemahaman konsep, penalaran, dan pemecahan masalah sebagai tujuan

pembelajaran matematika. Matematika yang dipelajari di sekolah adalah

matematika yang materinya dipilih sedemikian rupa agar mudah

dialihfungsikan kegunaannya dalam kehidupan siswa yang mempelajarinya.

Dalam pembelajaran matematika, seorang siswa yang sudah

mempunyai kemampuan pemahaman matematis dituntut juga untuk bisa

mengkomunikasikannya, agar pemahamannya tersebut bisa dimengerti oleh

orang lain. Dengan mengkomunikasikan ide-ide matematisnya kepada orang

lain, seorang siswa bisa meningkatkan pemahaman matematisnya. Seperti

yang diungkapkan Huggins yang dikutip Abdul bahwa untuk meningkatkan

pemahaman konseptual matematis, siswa bisa melakukannya dengan

mengemukakan ide-ide matematisnya kepada orang lain.6 Komunikasi

5 Armiati, “Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional” dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. 5 Desember 2009. h. 271

6 Abdul Qohar, “Pengembangan Instrumen Komunikasi Matematis Untuk Siswa SMP” dalam Lomba dan Seminar Matematika. h. 45

Page 20: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

4

merupakan suatu cara berbagi ide dan mengklarifikasi pemahaman. Melalui

komunikasi, ide-ide menjadi obyek refleksi, diskusi, dan pengembangan.

Proses komunikasi juga membangun makna dan kekokohan ide. Ketika siswa

ditantang berfikir dan bernalar tentang matematika dan mengkomunikasikan

hasilnya kepada yang lain secara verbal ataupun tertulis, mereka belajar untuk

menjadi lebih memahami dan lebih yakin.7

Komunikasi diperlukan untuk memahami ide-ide matematika secara

benar. Kemampuan komunikasi yang lemah akan berakibat pada lemahnya

kemampuan-kemampuan matematika yang lain.8 Siswa yang memiliki

kemampuan komunikasi matematis yang baik akan dapat membuat

representasi yang beragam, hal ini akan lebih memudahkan dalam menemukan

alternatif-alternatif penyelesaian yang berakibat pada meningkatnya

kemampuan menyelesaikan permasalahan matematika. Oleh karena itu, siswa

perlu dibiasakan dalam pembelajaran untuk memberikan argumen terhadap

setiap jawabannya serta memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan

oleh orang lain, sehingga apa yang sedang dipelajari menjadi bermakna

baginya.

Mengembangkan kemampuan komunikasi matematis sejalan dengan

paradigma baru pembelajaran matematika. Pada paradigma lama, guru lebih

dominan dan hanya bersifat mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa,

sedangkan para siswa dengan diam dan pasif menerima transfer pengetahuan

dari guru tersebut. Namun pada paradigma baru pembelajaran matematika,

guru adalah manajer belajar dari masyarakat belajar di dalam kelas, guru

mengkondisikan agar siswa aktif berkomunikasi dalam belajarnya. Guru

membantu siswa untuk memahami ide-ide matematis secara benar serta

meluruskan pemahaman siswa yang kurang tepat.

7 Hamdani, “Pengembangan Pembelajaran Dengan Mathematichal Discourse dalam

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik pada Siswa Sekolah Menengah Pertama” dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. 2009. h.164 8 Abdul Qohar, op.cit, h. 45

Page 21: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

5

Namun demikian, mendesain pembelajaran sedemikian sehingga siswa

aktif berkomunikasi tidaklah mudah. Dalam suatu wawancara yang dilakukan

peneliti dengan salah satu guru matematika SMP Al-Hasra Depok terungkap

bahwa siswa masih kurang baik dalam melakukan komunikasi, baik

komunikasi secara lisan atau tulisan. Siswa kesulitan untuk mengungkapkan

pendapatnya, walaupun sebenarnya ide dan gagasan sudah ada di pikiran

mereka. Guru menduga bahwa siswa takut salah dalam mengungkapkan

gagasan-gagasannya, disamping itu siswa juga kurang terbiasa dengan soal-

soal yang memerlukan komunikasi matematis dalam penyelesaiannya,

misalnya “Pak Ali mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan

ukuran lebar 8 m dan panjangnya 10 m. Seperempat bagian kebun ditanami

kol, seperenam bagian kebun ditanami cabe dan sisanya ditanami jagung. a)

Gambarlah sketsa kebun pak Ali seluruhnya dan bagian kebun yang ditanami

kol, cabe dan jagung. b) hitung luas kebun seluruhnya dan luas kebun kol,

kebun cabe, dan kebun jagung.”9 soal-soal seperti ini yang masih

membingungkan siswa. Pada soal ini siswa masih merasa bingung untuk

menentukan luas kebun yang ditanami cabe, kol, dan jagung. Karena biasanya

siswa hanya mengerjakan soal yang tidak memerlukan komunikasi matematis

dalam penyelesaiannya.

Penyebab rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa adalah

pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran bersifat konvensional,

yaitu pendekatan yang dalam pembelajarannya menjadikan guru sebagai pusat

pembelajaran. Guru menjelaskan materi sedangkan siswa hanya duduk dan

mendengarkan penjelasan guru sambil mencatat. Hal ini terjadi pada hampir

setiap materi yang diajarkan, akibatnya pembelajaran menjadi monoton dan

menyebabkan motivasi siswa untuk belajar matematika menjadi berkurang.

Siswa akan merasa jenuh dengan pola pembelajaran yang sama terus menerus.

Pada akhirnya, siswa hanya mengikuti proses pembelajaran sebagai rutinitas

tanpa diiringi dengan kesadaran untuk menambah ilmu atau keterampilan.

9 Utari Sumarmo, “Mengembangkan Instrumen Untuk Mengukur High Order Mathematical Thinking Skilss dan Affective Behavior”, Makalah disajikan dalam Workshop Pendidikan Matematika di Universitas Islam Negeri Jakarta. 22 Oktober 2014, h. 9

Page 22: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

6

Aktivitas siswa di kelas hanya memerhatikan penjelasan guru tanpa

berperan aktif selama proses pembelajaran. Pembelajaran matematika yang

melibatkan siswa secara aktif akan menyebabkan siswa dapat menggunakan

kemampuan matematikanya secara optimal dalam menyelesaikan masalah

matematika. Guru harus membangun komunitas dimana para siswa merasa

bebas mengekspresikan ide mereka dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan

melalui berbagai aktivitas salah satunya berkomunikasi.

Begitu pentingnya kemampuan komunikasi matematis karena berkaitan

dengan peningkatan pemahaman konseptual matematis, sehingga para guru

perlu menerapkan suatu pendekatan khusus untuk menciptakan suatu

pembelajaran yang efektif yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi

matematis siswa. Pendekatan tersebut meliputi langkah-langkah guru dalam

penyampaian materi, dan bagaimana peranan guru untuk membelajarkan

siswa. Salah satu pendekatan yang memungkinkan adalah pendekatan

Concrete Representational Abstract (CRA).

Pendekatan CRA merupakan instruksi dalam pembelajaran

matematika yang menggabungkan representasi visual. CRA adalah

pendekatan yang memiliki tiga bagian instruksional yang memungkinkan

guru menggunakan Concrete (seperti chip berwarna, angka geometris, pola

blok, kubus, dan aktivitas langsung siswa) untuk model konsep matematika

yang harus dipelajari, kemudian menunjukkan konsep melalui

Representational (seperti menggambar bentuk), dan yang terakhir adalah

Abstract atau simbolis (seperti angka, notasi, atau simbol matematika

lainnya).10

Pendekatan CRA menggunakan suatu model sebagai jembatan

pemahaman siswa. Dengan pendekatan ini, guru dapat memberikan

kesempatan mempraktikkan dan mendemonstrasikan untuk membantu siswa

dalam mencapai kemampuan komunikasi matematis. Aktivitas yang langsung

dikerjakan oleh siswa dapat membantu pemahaman materi ajar dan ingatan

yang lama pada otak. Model juga mampu mengeluarkan ide-ide matematis 10 Kathlyn Steedly et al., Effective Mathematics Instruction.(NICHCY, 2008), p.8.

Page 23: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

7

siswa dalam berpikir. De Walle mengemukakan bahwa model dapat

memainkan peran yang sama untuk menguji ide-ide yang muncul.11 Dengan

pendekatan ini siswa dapat merepresentasikan ide-ide matematis dalam

simbol-simbol matematika dengan benar sehingga dapat menyelesaikan

persoalan matematika dengan tepat.

Ada dua pandangan penting menurut Freudenthal yaitu matematika

dihubungkan dengan realitas dan matematika dipandang sebagai aktivitas

manusia.12 Berdasarkan dua pandangan tersebut, maka matematika harus

diusahakan dekat dengan kehidupan siswa, harus dikaitkan dengan kehidupan

sehari-hari, dan bila memungkinkan real bagi siswa. Siswa harus diberi

kesempatan yang leluasa untuk belajar melakukan aktivitas matematik atau

matematisasi.

Berdasarkan uraian tersebut, pendekatan CRA sangat cocok dalam

menunjang kemampuan komunikasi matematis siswa. Hal ini dikarenakan

dalam tahap pengajaran CRA guru memulai dengan pemodelan konsep

matematika dengan benda konkret, kemudian tahap selanjutnya guru

mengubah model menjadi tahap representasi (semikonkret) dan diakhiri

memodelkan konsep matematika dengan hanya menggunakan angka, notasi,

dan simbol matematika. Penerapan tahap konkret lalu ke tahap representasi

dan diakhiri dengan tahap abstrak mengajarkan siswa untuk mengasah

kemampuan komunikasi matematisnya. Karena untuk mengubah suatu

konsep matematik dengan benda konkret menjadi semikonkret siswa harus

mengekspresikan ide-ide matematisnya. Selanjutnya mengubah semikonkret

menjadi abstrak, siswa diharuskan mengkomunikasikan tahap representasi

dengan menggunakan angka, notasi, dan simbol matematika.

11 John A. Van De Walle, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. (Jakarta:

Erlangga, 2006), h. 37 12 Trisnawati, dan Dwi Astuti, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di SMP Negeri 1 Muntilan”, Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di Universitas Negeri Yogyakarta, 9 November 2013, h. 611

Page 24: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

8

Pembelajaran dengan pendekatan CRA dapat berhasil diterapkan

karena, adanya interaksi antara benda konkret dengan representasi gambar-

gambar yang dapat meningkatkan kemungkinan bagi siswa untuk mengingat

dan memilih prosedur yang tepat untuk memecahkan masalah matematika.

Siswa lebih mungkin untuk menghafal, menulis, dan mengambil informasi

ketika informasi disajikan dalam format multiindrawi: visual, auditorally,

tactilely, dan kinesthetically. Menggunakan benda-benda konkret dan

mengaitkannya dengan representasi gambar yang dijelaskan dalam program

ini akan membantu siswa mendapatkan akses tambahan untuk memunculkan

ide-ide saat menemukan kesulitan dalam pembelajaran abstrak. Bahkan,

ketika siswa disajikan dengan pertanyaan-pertanyaan abstrak dalam

matematika, mereka dapat kembali ke level sebelumnya (konkret atau

representasi) untuk memecahkan masalah.

Dari beberapa uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

meneliti mengenai “Pengaruh Pendekatan Concrete-Representational-

Abstract (CRA) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

SMP”. Pendekatan ini diharapkan bisa menjembatani siswa untuk memahami

konsep dan mampu mengeluarkan ide-ide matematisnya sehingga

kemampuan komunikasi matematisnya bisa meningkat.

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Siswa kesulitan untuk mengungkapkan pendapatnya.

2. Siswa takut salah dalam mengungkapkan gagasan-gagasannya.

3. Siswa kurang terbiasa dengan soal-soal yang memerlukan komunikasi

matematis dalam penyelesaiannya, sehingga kemampuan komunikasi

matematis yang dimiliki siswa masih rendah.

4. Guru lebih dominan dan hanya bersifat mentransfer ilmu pengetahuan

kepada siswa.

Page 25: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

9

5. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru

sehingga kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan mengingat permasalahan yang cukup

luas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah akan dibatasi pada:

1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan Concrete

Representational Abstract (CRA). Pendekatan CRA mengajarkan siswa

melalui tiga tahap belajar, yaitu: (1) konkret, (2) representasi, dan (3)

abstrak. Pengajaran dengan CRA adalah tiga tahap proses pembelajaran

dimana siswa memecahkan masalah matematika melalui manipulasi fisik

benda konkret atau aktivitas langsung, diikuti dengan pembelajaran

melalui representasi bergambar dari aktivitas langsung maupun manipulasi

benda konkret, dan diakhiri dengan pemecahan masalah matematika

melalui notasi abstrak.

2. Kemampuan komunikasi matematis pada penelitian ini adalah kemampuan

komunikasi matematis dengan indikator :

a. Written Text, yaitu memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa

sendiri untuk mengekspresikan ide-ide matematika, menjelaskan ide,

dan situasi matematik.

b. Mathematical Expression, yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari

dalam konsep matematika.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka dapat

dirumuskan sebagai berikut: “Apakah pendekatan Concrete-Representasional-

Abstract (CRA) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis

siswa SMP?”

Page 26: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

10

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengkaji dan menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa

yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Concrete

Representational Abstarct (CRA).

2. Membandingkan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang

dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan Concrete

Representational Abstarct (CRA) dan siswa yang pembelajarannya

dilakukan secara konvensional.

F. Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Peneliti, dapat memperluas wawasan tentang cara pembelajaran

matematika dengan menggunakan pendekatan Concrete Representational

Abstarct (CRA).

2. Siswa, mendapatkan pengalaman belajar matematika melalui pendekatan

Concrete Representational Abstarct (CRA) dapat meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa.

3. Guru, pendekatan Concrete Representational Abstarct (CRA) dapat

menjadi pendekatan pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam

menigkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

4. Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

mengembangkan atau menerapkan pendekatan Concrete Representational

Abstarct (CRA) dikelas-kelas lain.

5. Pembaca, dapat memberi gambaran/informasi tentang penerapan

pendekatan Concrete Representational Abstarct (CRA) terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa SMP.

Page 27: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

11

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESISPENELITIAN

A. Deskripsi Teoritis 1. Pendekatan Pembelajaran Concrete-Representasional-Abstract (CRA)

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

W. Gulo mengemukakan bahwa, pendekatan pembelajaran adalah suatu

pandangan dalam mengupayakan cara siswa berinteraksi dengan

lingkungannya.1 Sedangkan menurut Sanjaya “pendekatan dapat diartikan

sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.

Istilah pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses

yang sifatnya masih sangat umum”.2

Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini, maka pendekatan merupakan

titik tolak atau sudut pandang terhadap pembelajaran untuk pembentukan

suatu ide dalam memandang suatu masalah atau objek kajian. Pendekatan

akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan

perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan

dipelajari.

Roy Kellen mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam

pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teachers-centered

approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered

approaches).3

Pendekatan pembelajaran berorientasi pada guru yaitu pembelajaran

yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan kegiatan belajar

bersifat klasik atau konvensional.Pendekatan ini memiliki ciri bahwa

pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru.Peran siswa

1 Eveline Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), cet. 1, h. 75

2 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), cet. 2, h. 380

3Ibid, h. 380

Page 28: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

12

dalam pendekatan ini hanya melakukan aktivitas sesuai dengan petunjuk

guru.Siswa hampir tidak memiliki kesempatan untuk melakukan aktivitas

sesuai dengan minat dan keinginannya.Selanjutnya pendekatan ini

menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran

deduktif dan pembelajaran ekspositori.4

Sedangkan pendekatan pembelajaran berorientasi pada siswa adalah

pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek

belajar.Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa, manajemen,

dan pengelolaannya ditentukan oleh siswa.Pada pendekatan ini siswa memiliki

kesempatan yang terbuka untuk melakukan kreativitas dan mengembangkan

potensinya melalui aktivitas secara langsung sesuai dengan minat dan

keinginannya.Pendekatan ini, selanjutnya menurunkan strategi pembelajaran

discoverydan inquiryserta strategi pembelajaran induktif, yaitu pembelajaran

yang berpusat pada siswa.Pada strategi ini peran guru hanya sebagai

fasilitator, pembimbing sehingga kegiatan belajar siswa menjadi lebih

terarah.5

b. Pendekatan Pembelajaran Concrete-Representasional-Abstract (CRA)

Pendekatan Concrete-Representasional-Abstract (CRA).pertama kali

digunakan oleh Mercer dan Miller. Mereka menggunakan pendekatan CRA

untuk mengajarkan konsep dasar penjumlahan, pengurangan, perkalian dan

pembagian pada anak yang mengalami kesulitan belajar matematika. Secara

signifikan siswa yang diajarkan dengan pendekatan CRA memperoleh hasil

yang lebih baik daripada siswa yang diajarkan dengan pendekatan

konvesional.6 Kemudian penelitian terhadap pendekatan CRA terus

dikembangkan oleh peneliti yang lain. Bradley S. Witzel dalam penelitiannya

mengemukakan pendekatan instruksional Concrete-Representasional-

4Rusman, Deni Kurniawan, Cepi Riyana, Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi

dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2013), cet. 3, h. 45

5Ibid., h. 46 6Margaret M. Flores, Teaching Substraction with Regrouping to Students Experiencing

Difficulty in Mathematics, Journal of Mathematics, 2009, p. 145.

Page 29: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

13

Abstract(CRA) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: Concrete (belajar melalui

benda-benda nyata) – Representasional (belajar melalui perwakilan gambar) –

Abstract (belajar melalui notasi abstrak).7

Pendekatan CRA merupakan instruksi dalam pembelajaran matematika

yang menggabungkan representasi visual. CRA adalah pendekatan yang

memiliki tiga bagian instruksional yang memungkinkan guru menggunakan

Concrete (seperti chip berwarna, angka geometris, pola blok, atau kubus, serta

aktivitas langsung yang dilakukan oleh siswa) untuk model konsep

matematika yang harus dipelajari, kemudian menunjukkan konsep melalui

Representational (seperti menggambar bentuk), dan yang terakhir adalah

Abstract atau simbolis (seperti angka, notasi, atau simbol matematika

lainnya).8

Pendekatan CRA menggunakan suatu model atau alat peraga sebagai

jembatan pemahaman siswa.Dengan pendekatan ini, guru dapat memberikan

kesempatan kepada para siswa untukmempraktikkan dan mendemonstrasikan

model atau alat peraga tersebut dalam mencapai kemampuan komunikasi

matematis.Aktivitas tersebut dapat membantu pemahaman materi ajar dan

ingatan yang lama pada otak.Model juga mampu mengeluarkan ide-ide

matematis siswa dalam berpikir.

Selain itu, tujuan dari pendekatan CRA ini sendiri adalah untuk

memperkuat pemahaman konsep matematika siswa yang mereka pelajari.

Ketika siswa yang mempunyai masalah matematika diizinkan untuk

mengembangkan pemahaman matematika secara konkret mereka akan lebih

memahami konsep pada level abstrak.

7Bradley S. Witzel, “Using CRA to Teach Algebra to Students with Math Difficulties in

Inclusive Settings”. Learning Disabilities: A Contemporary Journal 3(2), 2005, p. 50 8Kathlyn Steedly, Kyrie Dragoo, Sousan Arafeh and Stephen D.Luke, Effective

Mathematics Instruction. NICHCY. 2008. p.8.

Page 30: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

14

c. Tahapan Pendekatan Pembelajaran Concrete-Representasional-

Abstract (CRA)

Pendekatan CRA mengajarkan siswa melalui tiga tahap belajar, yaitu:

(1) konkret, (2) representasi,dan (3) abstrak.9 Berikut akan dipaparkan lebih

lanjut mengenai ketiga tahap tersebut.

1) Concrete

Concrete yaitu tahapan “melakukan” dengan menggunakan objek

konkret menjadi suatu model permasalahan. Pada tahap ini setiap konsep

matematika dimodelkan dengan bahan konkret (misalnya chip berwarna,

pola blok, kubus, balok dll).10 Pembelajaran concrete memberikan banyak

kesempatan kepada siswa untuk berlatih dan menunjukkan penguasaan

memanipulasi benda-benda konkret atau melakukan aktivitas langsung

yang berkaitan dengan konsep matematika sehingga dapat memecahkan

masalah. Bagi siswa yang memiliki masalah dalam belajar matematika,

guru melakukan pemodelan eksplisit menggunakan benda-benda konkret

yang spesifik untuk memecahkan masalah matematika tersebut.

Pada tahap “melakukan” ini, siswa secara berkelompok mencari

informasi yang dibutuhkan untuk membuat suatu model permasalahan dari

konsep statistika. Dengan cara mewawancarai responden atau pun

observasi untuk mendapatkan data dan menjadikannya suatu model

permasalahan matematika yang kemudian dapat diselesaikan.

2) Representasional

Selanjutnya adalah tahapan “melihat” dengan menggunakan

representasi atau benda semikonkret menjadi suatu model

permasalahan.Pada tahap ini konsep matematika dimodelkan pada tingkat

representasional (semikonkret) yang melibatkan gambar yang mewakili

objek konkret yang digunakan sebelumnya.

9 Susan P. Miller and Meghan Kennedy, Using the Concrete-Representational-Abstract

Sequence with Integrated Strategy Instruction to Teach Subtraction with Regrouping to Students with Learning Disabilities,Learning Disabilities Research & Practice, 27(4), 152-166, 2012, p. 153.

10Kathlyn Steedly, and etc., Effective Mathematics Instruction,(United States: NICHCY, 2008), p.8.

Page 31: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

15

Pada tingkat pemahaman representasi, siswa belajar untuk

memecahkan masalah dengan menggambar.Gambar tersebut

merepresentasikan objek konkret yang menjadi sumber informasi

pengumpulan data oleh siswa saat pemecahan masalah pada tahap

concrete. Hal ini tepat bagi siswa untuk mulai menggambar solusi dari

masalah yang akan diselesaikan. Meskipun tidak semua siswa perlu untuk

menggambarkan suatu solusi permasalahan sebelum berpindah dari tingkat

pemahaman konkret ke tingkat pemahaman abstrak, pada khususnya siswa

yang belajar mengenai suatu masalah membutuhkan latihan memecahkan

masalah melalui gambar.

3) Abstract

Tahapan abstract merupakan tahapan “penyimbolan” dengan

menggunakan lambang matematika yang abstrak menjadi suatu model

permasalahan.Pada tahap ini, konsep matematika tersebut akhirnya

dimodelkan pada tingkat abstrak menggunakan angka dan simbol

matematika. Dengan data yang diperoleh pada tahap concrete, siswa dapat

menyimbolkan dengan istilah-istilah yang biasa digunakan pada materi

statistika seperti Xmaks, Xmin, 푋, ∑푥푖푓푖 dan sebagainya.

Siswa yang memecahkan masalah pada tingkat abstrak, melakukan

pemecahannya tanpa menggunakan benda konkret atau tanpa

menggambar.Pemahaman abstrak sering disebut sebagai “mengerjakan

matematika di kepala anda”.Melengkapi masalah matematika dimana

masalah matematika tersebut dituliskan dan siswa memecahkan masalah

ini dengan menggunakan kertas dan pensil adalah contoh umum dari

pemecahan suatu masalah abstrak.

Pendekatan CRA memberikan kerangka kerja yang secara konseptual

membantu siswa untuk membentuk hubungan yang bermakna antara

kemampuan dalam tingkat konkret, representasi dan abstrak.Pemahaman

siswa dimulai dari pengalaman visual, dan kinestetik untuk membangun

pemahaman, siswa memperluas pemahaman mereka melalui representasi

bergambar dari benda konkret dan pindah ke tingkat pemahaman secara

Page 32: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

16

abstrak.11De Walle mengemukakan bahwa model dapat memainkan peran

yang sama untuk menguji ide-ide yang muncul.12 Dengan pendekatan ini

siswa dapat merepresentasikan ide-ide matematis dalam simbol-simbol

matematika dengan benar sehingga dapat menyelesaikan persoalan

matematika dengan tepat.

Pembelajaran dengan pendekatan CRA memiliki kemiripan dengan

pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).Pendekatan RME adalah

pembelajaran matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan

kenyataan dan lingkungan siswa sebagai titik awal pembelajaran.13Jadi

pembelajaran tidak dimulai dari definisi, teorema atau sifat-sifat dan

selanjutnya diikuti dengan contoh-contoh soal.Namun sifat-sifat, definisi,

teorema itu diharapkan ditemukan kembali oleh siswa.

Kegiatan RME dalam pembelajarannya di kelas, dimulai dari masalah

kontekstual dan memberi kebebasan kepada siswa untuk dapat

mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyelesaikan masalah

kontekstual tersebut dengan caranya sendiri sesuai dengan pengetahuan awal

yang dimiliki. Proses penjelajahan, penginterpretasian, dan penemuan kembali

dalam RME menggunakan konsep matematisasi horizontal dan vertikal, yang

diinspirasi oleh cara-cara pemecahan masalah informal yang digunakan oleh

siswa.14

Matematisasi horizontal berkaitan dengan pengetahuan yang telah

dimiliki siswa sebelumnya bersama intuisi mereka digunakan sebagai alat

untuk menyelesaikan masalah dari dunia nyata. Aktivitas yang dapat

digolongkan dalam matematisasi horizontal antara lain: mengidentifikasi

masalah, memvisualisasikan masalah dengan cara yang berbeda,

mentransformasikan masalah dunia nyata ke masalah matematik. Sedangkan

11Jane Hauser, Concrete-Representational-Abstract Instructional Approach, (U.S: American Institutes for Research, 2010), p.1.

12John A. Van De Walle, Elementary and Midle School Mathematics Teaching Devellopmentally. (USA: Pearson Education Inc., 2006), p. 34

13Tri Diyah Prastiti, “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran RME dan Pengetahuan Awal terhadap Kemampuan Komunikasi dan Pemahaman Matematika Siswa SMP Kelas VII”, (Dosen FKIP Universitas Terbuka di UPBJJ Surabaya), h. 201

14Ibid.

Page 33: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

17

matematisasi vertikal berkaitan dengan proses pengorganisasian kembali

pengetahuan yang telah diperoleh dalam simbol-simbol matematika yang lebih

abstrak. Aktivitas matematisasi vertikal contohnya: representasi hubungan-

hubungan dalam rumus, perbaikan dan penyesuaian model matematik,

penggunaan model-model yang berbeda, dan penggeneralisasian.

Pendekatan CRA berkaitan dengan prinsip matematisasi horizontal dan

vertikal dalam RME, dimana prinsip pentransformasian masalah dunia real ke

masalah matematik yang diawali dengan pengenalan konsep melalui hal yang

konkret, erat hubungannya dengan pembelajaran pada tahap concrete pada

CRA.Kemudian prinsip matematisasi horizontal mengenai pemvisualisasian

masalah berkaitan dengan tahap representational.Selanjutnya, pada prinsip

matematisasi vertikal menyangkut representasi hubungan-hubungan dalam

rumus, perbaikan dan penyesuaian model matematik, penggunaan model-

model yang berbeda, dan penggeneralisasian sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai dalam tahap abstract pada CRA.

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

Kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran

karena dengan komunikasi akan terjadi interaksi timbal balik dan terjadinya

transfer informasi. Kemampuan komunikasi yang baik akan memungkinkan

siswa aktif dalam pembelajaran dan memudahkannya dalam memberikan

penalaran terhadap informasi tersebut.

Kata “komunikasi” berasal dari kata latincum, yaitu kata depan yang

berarti dengan dan bersama dengan, dan unnus, yaitu kata bilangan yang

berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communio yang dalam

bahasa inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan.”15Menurut

Cronkhite ada empat asumsi pokok untuk memahami suatu komunikasi, yaitu

15Ngainun Naim, Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. (Yogyakarta: Ar-Ruz Media,

2011), h.17.

Page 34: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

18

Pertama, komunikasi adalah suatu proses (communication is a process). Kedua, komunikasi adalah pertukaran pesan (communication is transactive). Ketiga, komunikasi adalah interaksi yang berarti multidimensi (communication is multi-dimensional). Artinya, karakteristik sumber (source), saluran (channel), pesan (massage), audiensi, dan efek dari pesan, semuanya berdimensi kompleks.Keempat, komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan-tujuan atau maksud-maksud ganda (communication us multiproposeful).16

Evertt M. Rogers mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang

didalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada

penerima dengan tujuan untuk mengubah perilakunya.17 Pendapat senada

dikemukakan oleh Theodore Herbert yang mengatakan bahwa komunikasi

merupakan proses yang didalamnya menunjukan arti pengetahuan

dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud

mencapai beberapa tujuan khusus.18

Menurut Hardjana, dalam sudut pandang pertukaran makna,

komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian makna dalam

bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui media

tertentu.19

Berdasarkan definisi yang ada di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

komunikasi merupakan proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan

atau informasi dari seseorang kepada orang lainmelalui media tertentu.

Pertukaran makna merupakan inti yang terdalam kegiatan komunikasi karena

yang disampaikan orang dalam komunikasi bukanlah kata-kata, melainkan arti

atau makna-makna dari kata-kata. Di dalam berkomunikasi tersebut harus

dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu

dapat dipahami oleh orang lain. Untuk mengembangkan kemampuan

komunikasi, orang dapat menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk

bahasa matematis.

16Ibid, h. 19.

17Abdul Majid, Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2013. h.282 18Ibid.h. 282 19Ngainun Naim, op.cit., h.18

Page 35: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

19

Untuk dapat berkomunikasi diperlukan alat.Alat utama dalam

melakukan komunikasi adalah bahasa.Matematika merupakan salah satu

bahasa yang juga dapat digunakan dalam berkomunikasi selain bahasanya

sendiri.Matematika merupakan bahasa yang universal, dimana untuk satu

simbol dalam matematika dapat dipahami oleh setiap orang dengan bahasa

apapun didunia, misalnya dalam matematika untuk menyatakan jumlah

digunakan lambang Σ, dan semua orang memahami bahwa lambang itu

menyatakan jumlah.

Menurut The Intended Learning Outcomes (ILOs), komunikasi

matematis adalah suatu keterampilan penting dalam matematika yaitu

kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren

kepada teman, guru dan lainnya secara lisan dan tulisan.20 Melalui

keterampilan ini siswa mengembangkan dan memperdalam pemahaman

matematika mereka bila mereka menggunakan bahasa matematika yang benar

untuk berbicara dan menulis tentang apa yang mereka kerjakan. Bila siswa

berbicara dan menulis tentang matematika, mereka mengklarifikasi ide-ide

mereka dan belajar bagaimana membuat argumen yang meyakinkan dan

merepresentasikan ide-ide matematika secara verbal, gambar dan simbol.

Sri menyatakan bahwa siswa dikatakan mampu dalam komunikasi

secara matematik bila ia mampu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol,

tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.21

Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Sumarmo bahwa kegiatan yang

tergolong pada komunikasi matematik di antaranya adalah:22

a. Menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam

bahasa, simbol, ide, atau model matematik.

b. Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan atau tulisan.

20Armiati, “Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional” dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.5 Desember 2009. h. 271

21Sri Wardhani, Paket Fasilitas Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika, (Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2008), h.19

22Utari Sumarmo dkk, Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan,(Bandung. UPI Press, 2007), h.684

Page 36: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

20

c. Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.

d. Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika tertulis.

e. Menggunakan kembali suatu uraian atau paragraf matematika dalam

bahasa sendiri.

Baroody menyebutkan sedikitnya ada dua alasan penting mengapa

komunikasi dalam matematika perlu ditumbuhkembangkan dikalangan siswa.

Pertama, mathematics as language, artinya matematika tidak hanya sekedar

alat bantu berpikir (a tool to aid thinking), alat untuk menemukan pola,

menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga

sebagai suatu alat yang berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide atau

gagasan secara jelas, tepat, dan cermat. Kedua, mathematics learning as social

activity, artinya sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika, juga

sebagai wahana interaksi antar siswa, dan juga komunikasi antara guru dan

siswa.23

Cockroft dalam laporannya menyatakan bahwa “we believe that all

these perseptions of the usefulness of mathematics arise from the fact that

mathematics provides a means of communication which is powerful, concise,

and unbiguou.”24 Pernyataan ini menunjukkan tentang pentingnya para siswa

belajar matematika dengan alasan bahwa matematika merupakan alat

komunikasi yang sangat kuat, teliti, dan tidak membingungkan.

Komunikasi diperlukan untuk memahami ide-ide matematika secara

benar. Kemampuan komunikasi yang lemah akan berakibat pada lemahnya

kemampuan-kemampuan matematika yang lain. Siswa yang memiliki

kemampuan komunikasi yang baik akan bisa membuat representasi yang

beragam, hal ini akan lebih memudahkan dalam menemukan alternatif-

alternatif penyelesaian yang berakibat pada meningkatnya kemampuan

menyelesaikan permasalahan matematika.

23 Utari Sumarmo, “Mengembangkan Instrumen Untuk Mengukur High Order

Mthematical Thinking dan Affective Behavior”, Makalah disampaikan pada Workshop Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta, 22 Oktober 2014

24 Fajar Shadiq, Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi, (Yogyakarta: PPPG Matematika, 2004), h. 19

Page 37: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

21

Berdasarkan pengertian yang telah dibahas sebelumnya, dapat

disimpulkan kemampuan komunikasi matematis sebagai kemampuan untuk

berkomunikasi dalam matematika secara tulisan berupa aktivitas memberikan

jawaban dengan tulisan, mengekspresikan ide-ide matematis, menjelaskan ide,

situasi matematik secara tulisan serta menyatakan peristiwa sehari-hari dalam

bahasa atau simbol matematika

b. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan

menyampaikan ide/gagasan baik secara lisan maupun tulisan dengan simbol-

simbol, grafik atau diagram untuk menjelaskan keadaan atau masalah dari

informasi yang diperoleh. Seseorang dikatakan dapat berkomunikasi bilaia

mampu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.25

Indikator komunikasi matematis menurut NCTM dapat dilihat dari :

1) Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan,

dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual.

2) Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-

ide matematika baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual

lainnya.

3) Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi

matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide,

menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi.26

Sedangkan menurut Sumarmo komunikasi matematis meliputi

kemampuan siswa:27

25Sri Wardhani, Paket Fasilitas Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika, (Yogyakarta:

PPPPTK Matematika, 2008), h.19 26Darto, “Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Dalam Pembelajaran

Geometri di Sekolah Dasar”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2013 UIN, Jakarta: 2013, h. 77

27Utari Sumarmo dkk, Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan,(Bandung. UPI Press. 2007). h.684

Page 38: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

22

1) Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide

matematika.

2) Menjelaskan ide, situasi , dan relasi matematik secara lisan atau tulisan

dengan benda nyata, gambar, grafik, dan aljabar.

3) Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika.

4) Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika.

5) Membaca dengan pemahaman atau presentasi matematika tertulis.

6) Membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan

generalisasi.

7) Menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah

dipelajari.

Satriawati membagi kemampuan komunikasi matematis menjadi tiga

yaitu sebagai berikut:28

1) Written text, yaitu memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa

sendiri, membuat model situasi atau persoalan menggunakan lisan,

tulisan, konkrit, grafik, dan aljabar, menjelaskan dan membuat

pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari, mendengarkan,

mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, membuat konjektur,

menyusun argumen dan generalisasi.

2) Drawing, yaitu merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram

ke dalam ide-ide matematika.

3) Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep matematika

dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika.

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan, maka dapat

disimpulkan bahwa indikator kemampuan komunikasi yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

28Gusni Satriawati, “Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan

Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP”, dalam ALGORITMA, Vol. 1, No. 1, Tahun 2006, h. 111

Page 39: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

23

1) Written Text, yaitu memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa

sendiri untuk mengekspresikan ide-ide matematis, menjelaskan ide, dan

situasi matematik.

2) Mathematical Expression, yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari

dalam konsep matematika.

3. Pendekatan Konvensional

Pendekatan konvensional merupakan pendekatan pembelajaran yang

selama ini masih banyak diterapkan oleh guru ketika mengajar. Pendekatan

konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendekatan yang terdiri

atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu:29

a. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi

kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan

melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan

(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

b. Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada

peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,

dibaca atau dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkret sampai

kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal

lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada

pertanyaan yang bersifat hipotetik.

c. Mengumpulkan informasi dan Mengasosiasi

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi

dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat

membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang

29 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Bahan Ajar Training Of Trainer (ToT) Implementasi Kurikulum 2013 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/SMP/SMA/SMK”, tahun 2013, hal. 17

Page 40: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

24

lebih teliti atau bahkan melakukan eksperimen.Dari kegiatan tersebut

terkumpul sejumlah informasi.

d. Mengkomunikasikan.

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang

ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan

menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan dan dinilai oleh guru sebagai

hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

B. Hasil Penelitian yang Relevan 1) Winda Sudirja (2011). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif dengan Metode

Pengajaran Terbimbing Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematisk

Siswa Pada Sub Bab Relasi dan Fungsi. Meneliti tentang kemampuan

komunikasi matematis siswa di kelas VIII SMP pada materi Relasi dan

Fungsi dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan metode

pengajaran terbimbing. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa rata-

rata kemampuan komunikasi matematis yang meliputi tiga aspek yaitu

Written Text, Drawing dan Mathematical Expression yang pembelajaran

matematikanya diterapkan strategi pembelajaran aktif dengan metode

pengajaran terbimbing lebih tinggi dari pada rata-rata kemampuan

komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya dilakukan secara

konvensional. Hal lain dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi

pembelajaran aktif dengan metode pengajaran terbimbing memberi pengaruh

yang sangat signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis dalam

tiga aspek kemampuan yaitu Written Text, Drawing dan Mathematical

Expression.

2) Ati Yuliati (2013). Penerapan Pendekatan Concrete–Representational–

Abstract (CRA) untuk Meningkatkan Kemampuan Abstraksi Matematis Siswa

SMP dalam Pembelajaran Geometri. Meneliti tentang penerapan pendekatan

CRA untuk meningkatkan kemampuan abstraksi matematis siswa. Dalam

penelitiannya, Ati Yuliati menggunakan pendekatan CRA pada pokok

bahasan Segiempat dan Segitiga. Hasil analisis penelitiannya menunjukkan

Page 41: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

25

bahwa pelaksanaan pendekatan CRA mampu membuat siswa meningkatkan

kemampuan abstraksi matematis dengan rata-rata pencapaian 74.33.

Dari kedua penelitian tersebut di atas maka penulis menganggap bahwa

terdapat hubungan/keterkaitan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang

penulis akan lakukan. Indikator kemampuan komunikasi matematis yang akan

diteliti meliputi Written Text, dan Mathematical Expression dengan menggunakan

pendekatan Concrete–Representational–Abstract (CRA).

C. Kerangka Berfikir Untuk dapat berkomunikasi diperlukan alat, alat utama dalam melakukan

komunikasi adalah bahasa.Matematika merupakan salah satu bahasa yang juga

dapat digunakan dalam berkomunikasi selain bahasanya sendiri.Matematika

merupakan bahasa yang universal, dimana untuk satu simbol dalam matematika

dapat dipahami oleh setiap orang dengan bahasa apapun didunia, misalnya dalam

matematika untuk menyatakan jumlah digunakan lambang Σ, dan semua orang

memahami bahwa lambang itu menyatakan jumlah.

Komunikasi matematis adalah suatu keterampilan penting dalam

matematika yaitu kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara

koheren kepada teman, guru dan lainnya melalui bahasa lisan dan tulisan. Melalui

keterampilan ini siswa mengembangkan dan memperdalam pemahaman

matematika mereka bila mereka menggunakan bahasa matematika yang benar

untuk berbicara dan menulis tentang apa yang mereka kerjakan. Bila siswa bicara

dan menulis tentang matematika, mereka mengklarifikasi ide-ide mereka dan

belajar bagaimana membuat argumen yang meyakinkan dan merepresentasikan

ide-ide matematika secara verbal, gambar dan simbol.

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan

yang diperlukan dalam belajar matematika dan sangat diperlukan dalam

menghadapi masalah dalam kehidupan siswa serta perlu mendapat perhatian

untuk lebih dikembangkan.Namun nyatanya terungkap bahwa siswa masih kurang

baik dalam melakukan komunikasi, baik komunikasi secara lisan atau

tulisan.Siswa kesulitan untuk mengungkapkan pendapatnya, walaupun sebenarnya

Page 42: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

26

ide dan gagasan sudah ada di pikiran mereka. Guru menduga bahwa siswa takut

salah dalam mengungkapkan gagasan-gagasannya, disamping itu siswa juga

kurang terbiasa dengan soal-soal yang memerlukan komunikasi matematis dalam

penyelesaiannya.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis tentunya

tidak terlepas dari adanya kerja sama antara siswa dan guru. Untuk terciptanya

situasi pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kemampuan komunikasi

matematis, sebaiknya siswa diberikan suatu pendekatan pembelajaran yang

memberikan kesempatan untuk mempraktikkan dan mendemonstrasikan untuk

membantu siswa dalam mencapai kemampuan komunikasi matematis.Aktivitas

yang langsung dikerjakan oleh siswa dapat membantu pemahaman materi ajar dan

ingatan yang lama pada otak.Model juga mampu mengeluarkan ide-ide matematis

siswa dalam berpikir.

Pendekatan CRA (Concrete–Representational–Abstract) mengajarkan

siswa melalui 3 tahap belajar, yaitu: (1) konkret, (2) representasi, dan (3) abstrak.

Pengajaran dengan CRA adalah tiga tahap proses pembelajaran dimana siswa

memecahkan masalah matematika melalui manipulasi fisik benda konkret, diikuti

dengan pembelajaran melalui representasi bergambar dari manipulasi benda

konkret, dan diakhiri dengan pemecahan masalah matematika melalui notasi

abstrak.

Ketiga tahapan dalam CRA ini saling mendukung satu sama lain dan

pelaksanaannya pun tidak dilakukan secara linear tetapi secara siklik. CRA tidak

harus dilihat atau dipraktekkan sebagai pendekatan yang terpisah tetapi lebih

sebagai pendekatan yang terintegrasi untuk memastikan bahwa setiap siswa

berhasil.Setiap tahap dalam CRA membangun pengajaran sebelumnya untuk

mendorong belajar siswa, kemampuan mengingat, dan untuk memanggil

pengetahuan konseptual.

Pembelajaran dengan pendekatan CRA memiliki kemiripan dengan

pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).Pendekatan CRA berkaitan

dengan prinsip matematisasi horizontal dan vertikal dalam RME, dimana prinsip

pentransformasian masalah dunia real ke masalah matematik yang diawali dengan

Page 43: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

27

pengenalan konsep melalui hal yang konkret, erat hubungannya dengan

pembelajaran pada tahap concrete pada CRA.kemudian prinsip matematisasi

horizontal mengenai penvisualisasian masalah berkaitan dengan tahap

representational. Selanjutnya, pada prinsip matematisasi vertikal menyangkut

representasi hubungan-hubungan dalam rumus, perbaikan dan penyesuaian model

matematik, penggunaan model-model yang berbeda, dan penggeneralisasian

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam tahap abstract pada CRA.

Berdasarkan uraian diatas terlihat terdapat keterkaitan antara pendekatan

Concrete-Representational-Abstract (CRA) dengan kemampuan komunikasi

matematis siswa.Dengan demikian, diduga bahwa penggunaan pendekatan

Concrete-Representational-Abstract (CRA) dapat mempengaruhi kemampuan

komunikasi matematis siswa.

Page 44: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

28

Bagan 2.1

D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian serta kajian hasil

penelitian relevan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai

berikut : kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya

menggunakan pendekatan Concrete-Representasional-Abstract (CRA) lebih

tinggi dari pada siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan

konvensional.

Masalah

Pendekatan Pembelajaran Concrete Representational Abstract (CRA)

Concrete

Representational

Abstract

1. Written Text 2. Mathematical

Expression

Kemampuan komunikasi matematis siswa meningkat

Siswa kesulitan untuk mengungkapkan pendapatnya.

Siswa takut salah dalam mengungkapkan gagasan-gagasannya.

Siswa kurang terbiasa dengan soal komunikasi matematis.

Konsep Matematisasi Freudenthal

Matematisasi Horizontal

Berkaitan

dapat meningkatkan

Berkaitan

Matematisasi Vertikal

Berkaitan

Page 45: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Hasra Depok, Jalan Bojongsari

Baru No. 24, Depok. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada semester

genap tahun ajaran 2014/2015 di kelas VII pada bulan Maret.

Tabel 3.1

Agenda Penelitian

No. Kegiatan Feb Mar Apr Mei

1. Persiapan dan Perencanaan √

2. Observasi (Studi Lapangan) √

3. Pelaksanaan Pembelajaran √

4. Analisis Data √

5. Laporan Penelitian √

B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

quasi eksperimen. Sampel terdiri dari dua kelas berbeda yang nantinya akan

mendapatkan pembelajaran dengan metode yang berbeda. Kelas eksperimen akan

mendapat pendekatan pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA)

dan kelas kontrol akan belajar dengan pembelajaran konvensional.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Randomized Post-test

Only Control Group Design. Dalam desain ini objek yang ingin di teliti akan di

tes pada tes akhir yang diberikan setelah kedua kelas mendapatkan perlakuan

seperti yang telah dipaparkan di atas. Desain penelitian jenis ini dinilai sebagai

desain yang paling efisien dan pilihan terbaik untuk jenis penelitian eksperimen

seperti yang akan dilakukan peneliti kali ini.

Page 46: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

30

Adapun skemanya1 sebagai berikut :

Dimana:

R1 = Kelompok eksperimen yang dipilih secara acak

R2 = Kelompok kontrol yang dipilih secara acak

X1 = Perlakuan dengan pendekatan CRA

X2 = Perlakuan dengan pembelajaran konvensional

O = Posttest dengan tes kemampuan komunikasi matematis

Simbol X menunjukan variabel eksperimental dalam hal ini adalah

pendekatan pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA). Simbol O

mewakili observasi yang dilakukan untuk memperoleh data dari objek yang

diteliti tentang pengaruh yang diberikan oleh variabel ekperimental, lebih

lengkapnya akan dibahas pada sub bab berikutnya.

C. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Al-Hasra Depok pada semester genap

tahun ajaran 2014/2015. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Cluster Random Sampling. Teknik ini mengambil 2 kelas dari

empat kelas yang ada. Kemudian dari 2 kelas tersebut diundi, kelas mana yang

akan dijadikan kelas eksperimen dan kontrol, maka terpilih kelas VII-1 dengan

jumlah siswa 30 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-2 dengan jumlah

siswa 29 orang sebagai kelas kontrol.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 112. 2 Ibid, h. 117.

R1 X1 O

R2 X2 O

Page 47: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

31

D. Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kauntitatif.

Data ini merupakan data utama yang di ambil dari instrumen penelitian yang

berupa observasi dan tes untuk mendapatkan informasi mengenai variabel yang

akan diteliti.

1. Tahap Persiapan

a) melakukan observasi ke sekolah mengenai kemampuan komunikasi

matematis siswa.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar pada

pokok bahasan Statistika.

c) Menyusun Instrumen penelitian.

d) Melakukan uji coba instrumen penelitian.

e) Analisis hasil uji coba instrumen.

f) Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak

menggunakan teknik Cluster Random Sampling (Pengambilan sampel

menurut kelompok).

2. Tahap Pelaksanaan

a) Menerapkan pendekatan Concrete-Representational-Abstract (CRA) pada

kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol diterapkan

pendekatan konvensional dengan jumlah jam pelajaran dan pokok bahasan

yang sama.

b) Pemberian tes akhir pada kedua kelompok, yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol sebagai evaluasi.

3. Tahap Akhir

a) Melakukan analisis data tes Posttest dengan menggunakan uji statistik.

b) Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil uji statistik yang telah dilakukan

sebelumnya.

Page 48: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

32

E. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes untuk

mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa berupa soal-soal uraian

sebanyak 6 butir soal yang diberikan dalam bentuk posttest. Instrumen tes ini

diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pokok bahasan Statistika,

dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut adalah sama. Adapun

indikator yang akan diukur melalui tes uraian akan dijelaskan sebagaimana

terdapat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi Matematis

No Aspek Indikator Soal No.

Soal

Jumlah

Soal

1. Written Text 1. Siswa dapat memberikan jawaban

dengan kalimatnya sendiri.

2. Siswa dapat menjelaskan situasi

matematik dalam bentuk diagram

ataupun sebaliknya.

1, 3,

5

3

2. Mathematical

Expression

1. Siswa dapat menyatakan peristiwa

sehari-hari dalam konsep

matematika untuk menyelesaikan

masalah.

2, 4,

6

3

Skor yang diberikan pada penilaian hasil tes berkisar pada 0 sampai dengan 4.

Pedoman pemberian skor yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.3

Page 49: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

33

Tabel 3.3

Rubrik Penilaian Tes Kemampuan komunikasi Matematis

No Indikator Skor Kriteria

1 Written Text

0 Tidak ada jawaban

1 Menjawab dengan kalimat sendiri akan tetapi tidak mengekspresikan ide-ide matematika.

2 Menjawab dengan kalimat sendiri namun kurang mengekspresikan ide-ide matematika.

3 Menggunakan kalimat sendiri serta dapat mengekspresikan ide-ide matematika namun jawaban salah.

4 Menggunakan kalimat sendiri serta dapat mengekspresikan ide-ide matematika dan jawaban benar.

2 Mathematical Expression

0 Tidak ada jawaban

1 Tidak dapat menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika.

2 Menyatakan peristiwa sehari-hari dengan bahasa atau simbol matematika namun tidak berkaitan dengan konsep.

3 Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam konsep matematika namun jawaban salah.

4 Menyatakan pertiwa sehari-hari dalam konsep matematika serta jawaban benar.

F. Analisis Instrumen Instrumen terlebih dahulu di uji cobakan sebelum digunakan sehingga di

dapatkan instrumen yang baik. Uji coba ini dimaksudkan untuk memperoleh

validitas, reliabilitas instrumen, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi

atau arti sebenarnya yang diukur. Untuk menghitung validitas tes esai dapat

menggunakan rumus korelasi product moment3, yaitu:

3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),

h. 72.

Page 50: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

34

푟 = 푛ΣXY − (ΣX)(ΣY)

[푛Σ푋 − (Σ푋) ][푛Σ푌 − (Σ푌) ]

Dimana:

X = skor butir soal

Y = skor total

n = jumlah responden

Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil

perhitungan 푟푥푦 dengan 푟푡푎푏푒푙 pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih

dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2.

Soal dikatakan valid jika,

푟ℎ푖푡푢푛푔 ≥ 푟푡푎푏푒푙 butir soal valid

푟ℎ푖푡푢푛푔 < 푟푡푎푏푒푙 butir soal tidak valid

Peneliti membuat 6 butir soal kemampuan komunikasi matematis

siswa. Setelah dilakukan analisis dengan perhitungan statistika, jumlah butir

soal yang valid adalah 6 butir. Jika suatu instrumen dikatakan valid, maka

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi

matematis siswa. Adapun hasil perhitungan validitas uji coba instrumen

sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen

Nomor Soal Keterangan

1 Valid

2 Valid

3 Valid

4 Valid

5 Valid

6 Valid

Page 51: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

35

Hasil perhitungan validitas uji coba instrumen menunjukan dari 6

butir soal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

2. Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes.

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Adapun rumus yang digunakan

untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach4 :

푟 =푛

푛 − 11 −

Σ휎휎

Dimana:

푟 = reabilitas yang dicari.

n = banyaknya butir soal (yang valid).

∑휎푖2

= jumlah varians skor tiap-tiap item.

휎푖2 = varians total.

Kriteria koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,80 < 푟11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat baik

0,60 < 푟11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas baik

0,40 < 푟11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas cukup

0,20 < 푟11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah

0,00 < 푟11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah

Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, nilai r11 = 0,700817 berada diantara kisaran 0,60 < 푟11 ≤ 0,80, maka dari 6 butir soal yang valid tersebut memiliki derajat reliabilitas baik.

3. Taraf Kesukaran

Uji taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui soal-soal yang sukar,

sedang dan mudah. Bilangan yang menunjukkan sukar, sedang dan mudahnya

4 Ibid, h. 109.

Page 52: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

36

suatu soal disebut indeks kesukaran.5 Uji taraf kesukaran instrumen penelitian

dihitung dengan menghitung indeks besarannya dengan rumus :

푃 =퐵퐽푆

Dimana:

P = Indeks Kesukaran

B = Jumlah skor yang diperoleh responden pada item ke-i

JS = Jumlah skor maksimum item soal ke-i

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut:6

0,00 < P ≤ 0,30 : soal sukar

0,30 < P ≤ 0,70 : soal sedang

0,70 < P ≤ 1,00 : soal mudah

Berdasarkan hasil uji coba instrumen tes kemampuan komunikasi matematis

siswa yang diujikan, terdapat soal dengan kategori mudah dan sedang seperti

yang terlihat pada Tabel 3.5:

Tabel 3.5

Rekapitulasi Taraf Kesukaran Uji Coba Instrumen

Nomor Soal Nilai P Kriteria

1 0,69 Sedang

2 0,52 Sedang

3 0,55 Sedang

4 0,57 Sedang

5 0,56 Sedang

6 0,81 Mudah

5 Ibid, h. 208. 6 Ibid, h. 210.

Page 53: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

37

4. Daya Pembeda

Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui

kemampuan suatu soal dalam membedakan antara peserta tes yang

berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.7

Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai

berikut:

퐷 =퐵퐽−퐵퐽

= 푃 − 푃

Dimana:

퐷푝 = Indeks daya pembeda suatu butir soal

퐵퐴 = Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar

퐵퐵 = Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar

퐽퐴 = Skor maksimum yang bisa diperoleh siswa kelompok atas

퐽퐵 = Skor maksimum yang bisa diperoleh siswa kelompok bawah

Tolok ukur untuk menginterpretaikan daya pembeda tiap butir soal

digunakan kriteria sebagai berikut :8

D = 0,00 : sangat jelek

0,00 < DP ≤ 0,20 : jelek

0,20 < DP ≤ 0,40 : cukup

0,40 < DP ≤ 0,70 : baik

0,70 < DP ≤ 1,00 : baik sekali

Dari hasil perhitungan uji daya pembeda instrumen, maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

7 Ibid, h. 213. 8 Ibid, h. 218.

Page 54: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

38

Tabel 3.6

Rekapitulasi Daya Pembeda Uji Coba Instrumen

Nomor Soal Nilai Dp Kriteria

1 0,25 Cukup

2 0,265 Cukup

3 0,176 Jelek

4 0,412 Baik

5 0,279 Cukup

6 0,132 Jelek

G. Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul baik dari kelas kontrol maupun kelas

eksperimen diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab rumusan masalah dan

hipotesis penelitian. Keseluruhan pengolahan data mulai dari menguji normalitas

hingga menguji kesamaan dua rata-rata kelompok penelitian dilakukan dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solutions).

1. Uji Prasyarat

Karena varians populasi tidak diketahui, untuk analisis data digunakan uji

kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan analisis Independent Samples T

Test. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan pada hasil tes kemampuan komunikasi

matematis secara keseluruhan. Namun sebelum pengujian hipotesis terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian

berdistribusi normal atau tidak. Data yang berdistribusi normal apabila dibuat

dalam bentuk kurva akan menghasilkan kurva normal. Pengujian normalitas data

hasil penelitian dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk (uji W) dengan bantuan

software SPSS. Syarat penggunaan uji Shapiro-Wilk ini adalah jumlah data yang

Page 55: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

39

akan diuji ≤ 50,9 dan data berasal dari sampel dipilih secara acak dari suatu

populasi. Adapun beberapa rumus yang digunakan dalam uji Shapiro-Wilk ini

yaitu :10

1. Pembagi (d) uji W :

풅 = (풙풊 − 풙)ퟐ풏

풊 ퟏ

= 풙풊ퟐ풏

풊 ퟏ− ퟏ풏 풙풊

풊 ퟏ

n : jumlah data yang akan di ujikan

2. Pembatas (k) uji W:

풌 = 풏ퟐ jika n genap

풌 = 풏 ퟏퟐ

jika n ganjil

3. Rumus Whitung (W):

풘 = ퟏ풅 풂풊 풙[풏 풊 ퟏ] − 풙[풊]

풊 ퟏ

Nilai d berasal dari perhitungan rumus yang pertama.

Nilai batas sigma (k) berasal dari perhitungan rumus yang kedua.

Seperti halnya uji normalitas lainnya uji Shapiro-Wilk ini juga memiliki 2

buah hipotesis yang diujikan, yaitu:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujian yang digunakan dalm uji Shapiro-Wilk ini adalah

apabila nilai Whitung ≤ 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal (H0

ditolak). Sebaliknya apabila nilai Whitung ≥ 0,05 maka data dikatakan berdistribusi

normal (H0 diterima).11

9 Richard, O. Gilbert, Statistical Methods for Environmental Pollution Monitoring, (New

York : Vam Nostrand Reinhold Company Inc, 1987) p. 159 10 Ibid. p. 159 11 Ibid. p. 160

Page 56: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

40

b. Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

sampel memiliki kesamaan karakteristik (homogen) atau tidak. Dalam penelitian

ini, pengujian homogenitas menggunakan uji Levene. Penghitungan uji Levene

dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software SPSS. Adapun rumus

yang digunakan dalam uji Levene ini adalah sebagai berikut:12

풘 = (푵− 풌)(풌 − ퟏ)

∑ 푵풊(풁풊 − 풁. . )ퟐ풌풊 ퟏ

∑ ∑ 풁풊풋 − 풁풊.ퟐ푵풊

풋 ퟏ풌풊 ퟏ

Adapun pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : Kelompok sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians sama

atau homogen

H1 : Kelompok sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians berbeda

atau tidak homogen

Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji Levene ini adalah apabila

nilai Whitung ≤ 0,05 maka kelompok data dikatakan memiliki varians yang tidak

homogen (H0 ditolak). Sebaliknya apabila nilai Whitung ≥ 0,05 maka kelompok data

dikatakan memiliki varians yang homogen (H0 diterima).

2. Uji Hipotesis

Setelah uji prasyarat analisis dilakukan ternyata sebaran distribusi rata-rata

skor kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen maupun kontrol

berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Oleh karena itu, untuk

menguji kesamaan dua rata-rata digunakan analisis Independent Samples T Test

yang terdapat pada perangkat lunak SPSS. Namun sebelumnya telah ditetapkan

terlebih dahulu hipotesis statistiknya, yaitu sebagai berikut:

12 National Institute of Standards and Technology : Levene Test, 2013

http://www.itl.nist.gov/div898/software/dataplot/refman1/auxillar/levetest, diakses pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 11:04 WIB

Page 57: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

41

H0 : rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen

kurang dari sama dengan rata-rata kemampuan komunikasi matematis

kelas kontrol.

H1 : rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen

lebih besar dari rata-rata nilai kemampuan komunikasi kelas kontrol.

Untuk memutuskan hipotesis mana yang akan dipilih, perhatikan nilai

yang ditunjukkan oleh Sig. (two tailed) pada output yang dihasilkan setelah

pengolahan data kemudian nilai tersebut dibagi dua, karena dalam penelitian ini

pengujian hipotesisnya adalah satu sisi (one tailed), nilai ini dalam karya ilmiah

biasa disimbolkan dengan “p”. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

Jika signifikansi (p) ≤ (α = 0,05) maka H0 ditolak, H1 diterima

Jika signifikansi (p) > (α = 0,05) maka H0 diterima, H1 ditolak

H. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik untuk pengujian hipotesis kesamaan dua rata-rata dengan

uji satu pihak adalah sebagai berikut:

H0 : 휇1 ≤ 휇2

H1 : 휇1 > 휇2

Keterangan:

휇1 = rata-rata kemampuan komunikasi matematis pada kelas

eksperimen.

휇2 = rata-rata kemampuan komunikasi matematis pada kelas kontrol.

Taraf signifikansi yang diambil dalam penelitian ini adalah taraf kepercayaan

95% atau α = 5%.

Page 58: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian dilaksanakan di SMP Al-Hasra Depok, dengan kelas VII-1

sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan pendekatan

Concrete-Representational-Abstract (CRA) dan terdiri dari 30 siswa.

Sedangkan kelas VII-2 sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya

menggunakan metode konvensional terdiri dari 29 siswa.

Sebagaimana tujuan dari penelitian ini yaitu, mengkaji dan

menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa yang pembelajarannya

menggunakan pendekatan Concrete-Representational-Abstract (CRA) dan

sisiwa yang pembelajarannya dilakukan secara konvensional pada materi

Statistika. Untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis kedua

kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda, kedua kelompok tersebut

diberikan test yang sama yaitu posttest. Instrumen yang diberikan terdiri dari 6

butir soal dalam bentuk uraian dengan ketentuan tiap soal terdiri dari soal

written text, dan mathematical expression, dimana written text terdiri dari 3

butir soal, dan mathematical expression terdiri dari 3 soal. Sebelumnya

instrumen tersebut diuji coba terlebih dahulu kepada siswa yang telah

mendapatkan materi statistika sebelumnya yaitu kelas IX-2. Setelah dilakukan

uji coba instrumen selanjutnya dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji

tingkat kesukaran, dan uji daya pembeda. adapun hasil yang diperoleh

berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh 6 soal valid dari 6

soal dengan reliabilitas 0,701. Selanjutnya 6 soal tersebut digunakan sebagai

posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berikut ini disajikan data hasil perhitungan tes kemampuan

komunikasi matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.

Page 59: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

43

Tabel 4.1 Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Statistik Deskriptif Kelas

Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 66,67 41,67

Nilai Tertinggi 95,83 91,66

Mean 80,71 66,67

Median 79,17 66,67

Modus 79,17 66,67

Varians 74,808 128,960

Simpangan Baku (S) 8,649 11,356

Tingkat Kemiringan -0.938 0,099

Dari table 4.1 dapat terlihat adanya perbedaan hasil statistik deskriptif

diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata kelompok

eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan

selisih 14,04 (80,71 – 66,67), begitu pula dengan nilai median (Me) serta nilai

modus (Mo), yaitu pada kelompok eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi

dibandingkan kelompok kontrol. Jika dilihat dari simpangan baku, simpangan

baku kelas kontrol lebih besar daripada kelas eksperimen, ini menunjukkan

bahwa sebaran pada kelas kontrol lebih heterogen. Artinya nilai kemampuan

komunikasi matematis siswa di kelas kontrol lebih bervariasi dan menyebar

terhadap rata-rata kelas, sedangkan kemampuan komunikasi matematis pada

kelas eksperimen lebih mengelompok. Pada tingkat kemiringan di kelas

eksperimen -0,938 dan pada kelas kontrol memperoleh 0,099, karena sk < 0,

maka kurva memiliki ekor memanjang ke kiri atau miring ke kiri, kurva

menceng ke kanan. Dari uraian data hasil perhitungan statistik deskriptif

tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa

kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

Page 60: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

44

1. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen

Data hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

eksperimen yang selama pembelajarannya menggunakan pendekatan

Concrete-Representational-Abstract (CRA) disajikan dalam bentuk table 4.2:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen

No Interval Kelas Tepi Kelas Titik

Tengah Frekuensi Absolut

Frekuensi Komulatif

fk fk (%) 1 66 - 70 65,5 - 70,5 68 3 3 100.00 2 71 - 75 70,5 - 75,5 73 7 10 33.33 3 76 - 80 75,5 - 80,5 78 6 16 53.33 4 81 - 85 80,5 - 85,5 83 4 20 66.67 5 86 - 90 85,5 - 90,5 88 5 25 83.33 6 91 - 95 90,5 - 95,5 93 5 30 100.00

Dari tabel 4.2 dengan memperhatikan frekuensi komulatif dan nilai

rata-rata kelas eksperimen yaitu 80,71, jumlah siswa yang mendapat nilai

diatas rata-rata adalah 20 siswa atau sebesar 66,67% dan terdapat 10 siswa

yang di bawah skor rata-rata atau sebesar 33,33%. Secara visual perbandingan

persentase kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen dapat dilihat

pada diagram berikut ini.

Page 61: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

45

Grafik 4.1 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Skor Akhir Kemampuan

Komunikasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen

Grafik 4.1 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas

rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai di

bawah rata-rata.

2. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol

Data hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol

yang selama pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional

disajikan dalam bentuk tabel 4.3:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Kelas Kontrol

No Interval Kelas Tepi Kelas Titik

Tengah Frekuensi Absolut

Frekuensi Komulatif

fk fk (%) 1 41 - 49 40,5 - 49,5 45 1 1 3.45 2 50 - 58 49,5 - 58,5 54 7 8 27.59 3 59 - 67 58,8 - 67,5 63 11 19 65.52 4 68 - 76 67,5 - 76,5 72 5 24 82.76 5 77 - 85 76,5 - 85,5 81 3 27 93.10 6 86 - 94 85,5 - 94,5 90 2 29 100.00

Page 62: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

46

Dari tabel 4.3 dengan memperhatikan frekuensi komulatif dan nilai

rata-rata kelas kontrol yaitu 66,67, jumlah siswa yang mendapat nilai di atas

rata-rata adalah 19 siswa atau sebesar 65,52% dan terdapat 10 siswa di bawah

nilai rata-rata atau sebesar 27,59%. Secara visual perbandingan persentase

kemampuan komunikasi matematis kelas kontrol dapat dilihat pada diagram

berikut ini:

Grafik 4.2 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi Skor Akhir Kemampuan

Komunikasi Matematis Siswa Kelas Kontrol

Grafik 4.2 menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas

rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai di

bawah rata-rata.

B. Analisis Data

Peneltian ini menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu teknik

analisis yang penganalisisannya dilakukan dengan perhitungan matematis,

karena berhubungan dengan angka, yaitu hasil tes kemampuan komunikasi

matematis yang diberikan kepada siswa. Data yang telah terkumpul baik dari

kelas kontrol maupun kelas eksperimen diolah dan dianalisis untuk dapat

menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Keseluruhan pengolahan

Page 63: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

47

data mulai dari menguji normalitas hingga menguji kesamaan dua rata-rata

kelompok penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS.

Sebelum menguji kesamaan dua rata-rata kedua kelompok tersebut

dengan menggunakan analisis Independent Samples T Test, diperlukan uji

normalitas dan homogenitas terlebih dahulu.

1. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Skor Komunikasi

.094 59 .200* .974 59 .232

Tabel 4.4 menunjukkan analisis uji normalitas dengan Kolmogorov-

Smirnov dan Shapiro-Wilk.1 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh bahwa

dengan uji Kolmogorov-Smirnov P-value = 0,200 > α = 0,05. Senada dengan

hal tersebut, uji Shapiro-Wilk memiliki P-value = 0,232 > α = 0,05.

Kesimpulannya adalah dengan analisis kedua uji tersebut H0 diterima,

sehingga data skor posttest kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene

(Levene’s Test). Sama halnya dengan uji Shapiro-Wilk, uji Levene dalam

penelitian ini dilakukan dengan bantuan software SPSS. Hasil uji Levene

menggunakan SPSS dapat dilihat pada table 4.5:

1 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), h. 39

Page 64: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

48

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kemampuan Komunikasi

Matematis Kelas Eksperimen dan Kontrol Skor Komunikasi

Levene Statistic df1 df2 Sig. .500 1 57 .483

Pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H0 : Kelompok sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians sama

atau homogen

H1 : Kelompok sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians berbeda

atau tidak homogen

Data hasil uji Levene dikatakan homogen atau H0 diterima jika nilai

signifikansi > 0,05. Uji Levene digunakan untuk menganalisis homogenitas

varians yang melibatkan dua kelompok data atau lebih. Pada table 4.5 terlihat

angka Levene yang diperoleh sebesar 0,500 dengan nilai signifikansi 0,483 >

0,05. Sehingga dapat disimpulkan varians data hasil penelitian yang terdiri

dari dua kelompok ini homogen.

3. Uji Hipotesis

Hasil uji prasyarat analisis menunjukkan bahwa skor hasil posttest

berdistribusi normal dengan P-value = 0,200 dan varian dari kedua kelompok

ini homogen dengan angka Levene 0,483. Karena kedua uji prasyarat analisis

terpenuhi selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata posttest kelas

eksperimen dan kontrol untuk kemampuan komunikasi matematis, hasilnya

dapat dilihat pada tabel 4.6:

Page 65: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

49

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Equal variances assumed

.500 .483 5.349 57 .000

Equal variances not assumed

5.325

52.322

.000

Dari data di atas menunjukkan untuk menerima H1 dan menolak H0. H1

menyatakan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang

pembelajarannya menggunakan pendekatan Concrete-Representational-

Abstract (CRA) lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini dapat diidentifikasi dari

nilai signifikansi one-tailed (signifikansi = 0,000001) yang bernilai kurang

dari α = 0,05

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pengujian hipotesis diperoleh bahwa H0 ditolak dan H1 diterima

yang menyatakan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa

yang pembelajarannya menggunakan pendekatan Concrete-Representational-

Abstract (CRA) lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Berikut ini adalah perbandingan secara umum kemampuan

komunikasi matematis pada kedua kelas.

Tabel 4.7

Perbandingan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No Indikator Skor

Ideal

Eksperimen Kontrol

Skor Siswa x % Skor Siswa x %

1 WT 12 298 9.93 82.78 235 8.10 67.53

2 ME 12 283 9.43 78.61 229 7.90 65.80

Keseluruhan 24 581 19.37 80.71 464 16.00 66.67

Page 66: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

50

Persentase skor kemampuan komunikasi matematis yang diperoleh

kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol untuk setiap indikatornya,

baik itu berupa kemampuan written text maupun kemampuan mathematical

expression. Selisih pada kemampuan written text pada kedua kelas yaitu

sebesar 15,25%, sedangkan pada kemampuan mathematical expression

memiliki selisih 12,81% pada kedua kelas. Persentase skor keseluruhan

indikator kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen lebih tinggi

14,04% daripada kelas kontrol. Dengan demikian secara garis besar dapat

disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen

lebih mampu menggunakan kemampuan written text dan mathematical

expression.

Secara visual perbandingan persentase kemampuan komunikasi

matematis kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada diagram

berikut ini.

Grafik 4.3 Persentase Skor Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

82.7878.61

67.53 65.8

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

WT ME

Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Eksperimen

Kontrol

Page 67: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

51

Diagram batang pada grafik 4.3 memperlihatkan bahwa kelas

eksperimen pada setiap aspek baik written text maupun mathematical

expression memperoleh persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol. Siswa dikatakan memilki kemampuan komunikasi matematis yang

baik jika dapat memberikan jawaban dengan kalimatnya sendiri serta dapat

menyatakan peristiwa sehari-hari dalam konsep matematika.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi

matematis siswa setelah diajarkan dengan pendekatan Concrete-

Representational-Abstract (CRA) secara signifikan lebih baik daripada yang

diajarkan melalui pembelajaran konvensional. Skor rata-rata kemampuan

komunikasi matematis siswa melalui pembelajaran CRA secara signifikan

juga lebih tinggi daripada melalui pembelajaran konvensional. Pendekatan

CRA memberikan kerangka kerja yang secara konseptual membantu siswa

untuk membentuk hubungan yang bermakna antara kemampuan dalam tingkat

konkret, representasi dan abstrak. Berbeda dengan pembelajaran

konvensional, dimana pembelajarannya masih berpusat pada guru, sehingga

siswa kurang memiliki kesempatan untuk menggunakan dan melatih

kemampuan komunikasi matematis untuk ide-ide yang mereka miliki.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pendekatan CRA terdiri

dari tiga tahapan pembelajaran yaitu, concrete, representational, dan abstract.

Tahapan-tahapan pada pendekatan CRA mampu melatih kemampuan

komunikasi matematis siswa. Dalam prosesnya CRA melibatkan aktifitas

langsung siswa serta pengenalan konsep melalui reprsentasi mampu melatih

kemampuan komunikasi matematis, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kemampuan komunikasi matematis dapat ditingkatkan melalui pendekatan

CRA. Awalnya siswa mendapatkan sedikit penjelasan mengenai materi yang

akan dipelajari sebelum dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri

dari 5 orang. Selanjutnya siswa mengerjakan LKS yang berisi permasalahan

matematis beserta pertanyaan-pertanyaan yang sesuai untuk melatih

kemampuan komunikasi matematis melalui pendekatan CRA. Bersama

kelompoknya LKS dikerjakan mulai dari tahap awal hingga tahap akhir.

Page 68: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

52

Pada pertemuan pertama misalnya, peneliti terlebih dahulu

menjelaskan kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan pada hari tersebut

serta menjelaskan setiap tahapan yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

yang telah diberikan. Selanjutnya siswa diminta untuk menuliskan ukuran

sepatu masing-masing di papan tulis secara bergilir. Kegiatan tersebut

dimaksudkan untuk melengkapi LKS pada tahap concrete hingga tahap

abstract. Kendala yang dihadapi peneliti pada pertemuan pertama diantaranya

keterbatasan waktu pembelajaran, sebagian siswa kurang fokus dalam

pembelajaran, sikap siswa yang kurang mandiri dan bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan serta kurang baiknya management kelas oleh peneliti

ketika pertemuan pertama berlangsung.

Pada pertemuan pertama, sebagian kelompok belum menyelesaikan

LKS yang diberikan, dengan alasan waktu yang kurang lama dan belum

memahami pertanyaan-pertanyaan dalam LKS, sehingga ketika

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, peneliti hanya

memilih kelompok yang sudah menyelesaikannya saja. Oleh sebab itu, pada

pertemuan kedua dan selanjutnya diawal pembelajaran peneliti selalu

mengingatkan bagaimana cara mengerjakan LKS yang diberikan.

Pertemuan kedua, ketiga dan selanjutnya, siswa mulai terbiasa dengan

pembelajaran ini, siswa mampu bertanggung jawab dan mandiri terhadap

tugas yang diberikan. Peneliti hanya menjelaskan kembali bagaimana cara

mengerjakan LKS dan menjelaskan apa yang memang perlu dijelaskan,

kemudian sebagian besar siswa langsung mengerjakan LKS tersebut secara

berkelompok tanpa banyak bertanya lagi. Hanya sebagian kecil saja siswa

yang terlihat belum serius dalam mengikuti pembelajaran ini. Peneliti juga

mengatur waktu seefisien mungkin agar pembelajaran menjadi seefektif

mungkin.

Secara lebih rinci, pada tahapan pertama siswa ditugaskan untuk

menuliskan data mengenai ukuran sepatu yang ada dipapan tulis kedalam tabel

yang disediakan pada LKS. Data ukuran sepatu diperoleh dari aktivitas

langsung yang dilakukan oleh siswa, kegiatan tersebut termasuk dalam tahap

Page 69: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

53

concrete. Kemampuan komunikasi matematis dilatih melalui aktivitas

langsung siswa, karena tahap ini memberikan banyak kesempatan kepada

siswa untuk berlatih dan menunjukkan penguasaan memanipulasi benda-benda

konkret atau melakukan aktivitas langsung yang berkaitan dengan konsep

matematika sehingga dapat memecahkan masalah. Berikut ini contoh

pekerjaan siswa dalam tahapan concrete pada LKS 1.

Gambar 4.1

Hasil Pekerjaan Siswa Tahap Concrete

Tahapan yang kedua yaitu representational atau melihat. Pada tahap

ini siswa dilatih untuk memodelkan konsep matematika pada tingkat

semikonkret yang melibatkan diagram batang dan diagram lingkaran yang

mewakili objek konkret atau data yang disajikan dalam bentuk tabel pada

tahap sebelumnya. Pada tingkat pemahaman representasi, siswa belajar untuk

memecahkan masalah dengan menggambar. Gambar tersebut

merepresentasikan objek konkret yang menjadi sumber informasi

pengumpulan data oleh siswa saat pemecahan masalah pada tahap concrete.

Page 70: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

54

Tahap representational ini dapat melatih kemampuan komunikasi matematis

siswa karena siswa dibiasakan untuk mengungkapkan ide-ide matematisnya.

Berikut ini contoh pekerjaan siswa dalam tahap representational pada LKS 1.

Gambar 4.2

Hasil Pekerjaan Siswa Tahap Representational

Tahapan yang ketiga yaitu abstract atau penyimbolan. Pada tahap ini

siswa menyimbolkan konsep matematika pada tahap representational dengan

menggunakan lambang matematika yang abstrak menjadi suatu model

permasalahan. Dengan data yang diperoleh pada tahap concrete, siswa dapat

menyimbolkan dengan istilah-istilah yang biasa digunakan pada materi

statistika seperti Xmaks, Xmin, 푋, ∑푥푖푓푖 dan sebagainya. Kemampuan

komunikasi matematis dapat dilatih dengan proses penyimbolan konsep yang

semikonkret. Proses penyimbolan pada tahap abstract erat kaitannya dengan

kemampuan mathematical expression yang merupakan salah satu aspek

komunikasi matematis dalam penelitian ini. Berikut ini contoh pekerjaan

siswa dalam tahapan abstract pada LKS 1.

Page 71: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

55

Gambar 4.3

Hasil Pekerjaan Siswa Tahap Abstract atau Penyimbolan

Pada akhir proses pembelajaran, dalam hal ini pokok bahasan

“Statistika”, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan posttest dengan

instrumen soal yang sama untuk mengetahui kemampuan komunikasi

matematisnya. Kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat dari jawaban

yang diberikan pada kedua kelas yang terdiri dari dua aspek kemampuan

komunikasi matematis yaitu, written text dan mathematical expression.

Perbedaan jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Kemampuan Komunikasi Matematis pada Aspek Written Text

Dari posttest yang diberikan soal yang memperlihatkan bagaimana

kemampuan komunikasi matematis pada aspek written text adalah soal nomor

1,3, dan 5 dengan pertanyaan sebagai berikut. Pertanyaan nomor 5 sebagai

berikut:

Perhatikan gambar di samping.

Jelaskan data pada sumbu

vertikal dan sumbu horizontal

serta tentukan banyaknya siswa

pada gambar disamping!

Page 72: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

56

Salah satu contoh jawaban siswa kelas kontrol dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 4.4

Jawaban siswa kelas kontrol pada aspek written text

Salah satu contoh jawaban siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.5

Jawaban siswa kelas eksperimen pada aspek written text

Pada soal posttest nomor 5 siswa ditugaskan untuk menyelesaikan

permasalahan sesuai dengan kemampuan komunikasi matematis. Perbedaan

jawaban siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dengan jelas

pada gambar. Jawaban kelas eksperimen menunjukkan kebiasan untuk

mengungkapkan ide-ide matematisnya dari soal dan masalah yang ditanyakan,

sedangkan kelas kontrol tidak. Ini menunjukkan siswa kelas eksperimen

terbiasa dengan pendekatan CRA. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa

ketika menjawab soal, kelas kontrol banyak mengalami kesalahan saat

memberikan jawaban yang berhubungan dengan aspek written text. Berbeda

Page 73: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

57

dengan kelas eksperimen yang sebagian besar mampu memberikan jawaban

dengan kemampuan written text yaitu mengekspresikan ide-ide matematis

serta menjelaskan situasi matematis dengan tepat. Siswa kelas eksperimen

secara jelas memberikan alasan tentang jawaban yang dibuatnya, sedangkan

sebagian besar siswa kelas kontrol hanya menjawab tanpa memberikan alasan.

seorang dikatakan memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik jika

ia memiliki kemampuan written text yang baik.

Hasil perhitungan persentase skor untuk aspek written text siswa kelas

eksperimen sebesar 82,78% dan kelas kontrol 67,53%. Kemampuan written

text siswa kelas eksperimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol karena

sebagian besar siswa kelas eksperimen mampu mengekspresikan ide-ide

matematisnya pada soal yang diberikan. Kebanyakan dari siswa kelas kontrol

salah memberikan alasan namun benar dalam menjawab sehingga

memberikan skor 3 pada kebanyakan siswa. Ini menunjukkan bahwa

kemampuan komunikasi matematis kelas kontrol kurang baik.

2. Kemampuan Komunikasi Matematis pada Aspek Mathematical

Expression

Dari posttest yang diberikan, soal yang memperlihatkan bagaimana

kemampuan komunikasi matematis pada aspek mathematical expression

adalah soal nomor 2,4, dan 6 dengan pertanyaan sebagai berikut. Pertanyaan

nomor 2 sebagai berikut:

“Dari data Komunitas Pecinta Sepeda Ontel ditemukan data tentang umur setiap anggota, banyaknya anggota yang berumur 18 tahun adalah 5 orang, banyaknya anggota yang berumur 20 tahun adalah 5 orang, banyaknya anggota yang berumur 30 tahun adalah 10 orang. Jika rata-rata umur mereka adalah 27 tahun 6 bulan, tentukan berapakah umur anggota yang belum diketahui serta jumlah keseluruhan anggota ?”

Salah satu contoh jawaban siswa kelas kontrol dapat dilihat pada gambar

berikut:

Page 74: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

58

Gambar 4.6

Jawaban siswa kelas kontrol pada aspek mathematical expression

Salah satu contoh jawaban siswa kelas eskperimen dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.7

Jawaban siswa kelas eksperimen pada aspek mathematical expression

Pada soal posttest nomor 2 siswa ditugaskan untuk menyelesaikan

permasalahan sesuai dengan kemampuan komunikasi matematis pada aspek

mathematical expression. Perbedaan jawaban siswa kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat dilihat dengan jelas pada gambar. Jawaban kelas eksperimen

menunjukkan kebiasan untuk mengungkapkan ide-ide matematisnya dari soal

dan masalah yang ditanyakan, sedangkan kelas kontrol tidak. Ini menunjukkan

siswa kelas eksperimen terbiasa dengan pendekatan CRA. Dari gambar di atas

dapat dilihat bahwa ketika menjawab soal, kelas kontrol banyak mengalami

Page 75: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

59

kesalahan saat memberikan jawaban yang berhubungan dengan aspek

mathematical expression. Berbeda dengan kelas eksperimen yang sebagian

besar mampu memberikan jawaban dengan kemampuan mathematical

expression yaitu menyatakan konsep matematika yang berhubungan dengan

peristiwa sehari-hari dengan tepat. Siswa kelas eksperimen secara jelas

memberikan alasan tentang jawaban yang dibuatnya, sedangkan sebagian

besar siswa kelas kontrol hanya menjawab tanpa memberikan alasan. seorang

dikatakan memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik jika ia

memiliki kemampuan mathematical expression yang baik.

Hasil perhitungan persentase skor siswa pada aspek mathematical

expression kelas eksperimen sebesar 78,61% dan kelas kontrol sebesar

65,80%. Kemampuan mathematical expression siswa kelas eksperimenlebih

mampu menggunakan kemampuan komunikasi matematisnya dibandingkan

siswa kelas kontrol. Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa pendekatan

Concret-Representational-Abstract yang diterapkan selama proses

pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi

matematis siswa baik pada aspek written text maupun pada aspek

mathematical expression, khususnya pada pokok bahasan Statistika ini.

Persentase rata-rata skor kelas eksperimen pada kedua aspek kemampuan

komunikasi matematis yang diukur lebih ringgi dari kelas kontrol, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas

eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, dengan rata-rata skor 19,37

(80,71%) pada kelas eksperimen dan 16,00 (66,67%) pada kelas kontrol.

Kemampuan komunikasi matematis yang diterapkan pendekatan

pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA) lebih tinggi daipada

siswa yang diterapkan pembelajaran secara konvensional. Hal ini sejalan

dengan pendapat De Walle yang mengungkapkan bahwa model dapat

memainkan peran yang sama untuk menguji ide-ide yang muncul.

Pengungkapan ide-ide dibutuhkan dalam pendekatan Concrete-

Representational-Abstract (CRA) sehingga model ini dapat melatih kemapuan

komunikasi matematis siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan

Page 76: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

60

pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA) dapat melatih dan

mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Tommy

Adithya tahun 2014 berkaitan dengan pengaruh metode Write Pair Switch

terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan tingkat

kemampuan kognitif dengan nilai rata-rata 67,87, memberikan kesimpulan

bahwa metode Write Pair Switch efektif untuk meningkatkan kemampuan

komunikasi matematis siswa. Akan tetapi kemampuan komunikasi matematis

yang diterapkan pendekatan pembelajaran Concrete-Representational-

Abstract (CRA) memiliki rata-rata lebih tinggi daripada kemampuan

komunikasi matematis yang diterapkan metode Write Pair Switch yaitu

sebesar 80,71, karena dengan pendekatan ini siswa dibiasakan melakukan

aktivitas matematika secara langsung atau matematisasi yang dapat

mengembangkan kemampuan untuk mengeluarkan ide-ide matematisnya

sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran Concrete-

Representational-Abstract (CRA) lebih efektif untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa.

Hasil penelitian Zahra Sa’adatun Nisa tahum 2014 tentang pengaruh

pendekatan Concrete-Representational-Abstract (CRA) terhadap kemampuan

pemahaman konsep matematis siswa dengan rata-rata 75,83 memberikan

kesimpulan bahwa pendekatan pembelajaran Concrete-Representational-

Abstract (CRA) efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

siswa. Akan tetapi jika dibandingkan dengan kemampuan komunikasi

matematis siswa yang juga diterapkan pendekatan pembelajaran Concrete-

Representational-Abstract (CRA) memiliki rata-rata 80,71. Hal ini

menunjukkan pendekatan pembelajaran Concrete-Representational-Abstract

(CRA) efektif untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis

siswa dan kemampuan pemahaman konsep, tetapi pendekatan pembelajaran

Concrete-Representational-Abstract (CRA) lebih efektif untuk meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis karena dengan mengkomunikasikan ide-

Page 77: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

61

ide matematisnya seorang siswa dapat meningkatkan kemampuan pemahaman

konsepnya.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari penelitian ini belum sepenuhnya sempurna

meskipun berbagai upaya telah dilakukan agar diperolah hasil yang optimal.

Ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan Statistika, sehingga belum

bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.

2. Siswa belum terbiasa melakukan presentasi di depan kelas sehingga

pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA) kurang

berjalan dengan optimal.

3. Penelitian hanya berlangsung selama satu bulan menyebabkan kurang

maksimalnya pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan

pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA) terhadap

kemampuan komunikasi matematis.

Page 78: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dalam penelitian

mengenai pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA) terhadap

kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh kesimpulan bahwa

kemampuan komunikasi matematis siswa yang diterapkan pendekatan

pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA) lebih tinggi

dibandingkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diterapkan

pembelajaran secara konvensional. Baik aspek written text dan mathematical

expression pada siswa yang diterapkan pendekatan CRA memiliki

keunggulan jika dibandingkan siswa yang diterapkan pembelajaran secara

konvensional. Perbedaan pada setiap indikator pada kedua kelas tersebut

sangat terlihat. Dengan demikian, pendekatan pembelajaran Concrete-

Representational-Abstract (CRA) lebih baik daripada pembelajaran

konvensional dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran Concrete-

Representational-Abstract (CRA) dapat meningkatkan kemampuan

komunikasi matematis siswa SMP.

B. Saran Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada

beberapa saran penulis terkait penelitian ini:

1. Bagi Siswa

Memberikan manfaat bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan

komunikasi matematis siswa.

2. Bagi guru

Berdasarkan hasil penelitian pendekatan pembelajaran Concrete-

Representational-Abstract (CRA) mampu meningkatkan kemampuan

Page 79: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

63

komunikasi matematis siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat

dijadikan alternatif pembelajaran matematika yang dapat diterapkan oleh

guru. Bagi guru yang hendak menggunakan pendekatan pembelajaran

Concrete-Representational-Abstract (CRA) dalam pembelajaran di kelas

diharapkan dapat mendesain pembelajaran dengan seefektif mungkin agar

setiap tahapan dalam pembelajaran Concrete-Representational-Abstract

(CRA) dapat dilaksanakan secara maksimal dan tepat waktu.

3. Bagi Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian ini, pihak sekolah diharapkan mulai

menganjurkan guru-guru untuk menerapkan pendekatan-pendekatan

pembelajaran yang inovatif seperti pendekatan pembelajaran Concrete-

Representational-Abstract (CRA) pada pelajaran matematika dan bidang

studi lain, agar proses pembelajaran lebih bermakna. Selain itu dapat pula

menjadi bahan pertimbangan pihak sekolah untuk dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah.

4. Bagi Pembaca dan Peniliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

informasi dan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian lebih

lanjut.

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menerapkan

pembelajaran Concrete-Representational-Abstract (CRA) dengan

lebih optimal dan menyajikan permasalahan-permasalahan yang lebih

variatif terutama permasalahan yang melibatkan aspek written text

dan mathematical expression.

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mendesain bahan ajar

berupa LKS yang lebih menarik dan konstruktif, dengan upaya

tersebut diharapkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika

tinggi sehingga kemampuan matematis siswa dapat berkembang.

Adanya keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini sebaiknya

dilakukan penelitian lajut yang meneliti pendekatan pembelajaran

Concrete-Representational-Abstract (CRA) pada pokok bahasan lain

Page 80: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

64

atau jenjang sekolah yang berbeda. Selain itu peneliti berikutnya

disarankan untuk meneliti kemampuan komunikasi matematis dengan

indikator lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.

Page 81: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

65

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

2012

Armiati. Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional. Seminar Nasional

Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika

FMIPA UNY. 2009

Darto. Mengembangkan Kemampuan Komunikasi Matematika Dalam

Pembelajaran Geometri di Sekolah Dasar. Jakarta: UIN. 2013

Eveline Siregar, dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia. 2010

Flores, Margaret M. Teaching Substraction with Regrouping to Students

Experiencing Difficulty in Mathematics. Journal of Mathematics. 2009

Hamdani. Pengembangan Pembelajaran Dengan Mathematichal Discourse

dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik pada Siswa

Sekolah Menengah Pertama. Seminar Nasional Matematika dan

Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.

2009

Hauser, Jane. Concrete-Representational-Abstract Instructional Approach. U.S:

American Institutes for Research. 2010

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahan Ajar Training Of Trainer (ToT)

Implementasi Kurikulum 2013 Penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) SD/SMP/SMA/SMK. 2013

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Tsanawiyah (MTs). 2013

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2013

Mullis, Ina V.S et.al. TIMSS 2011 International Results in Mathematics, USA:

TIMSS & PIRLS International Study Center. 2012

Naim, Ngainun. Dasar-Dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruz

Media. 2011

Page 82: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

66

National Institute of Standards and Technology : Levene Test, 2013

http://www.itl.nist.gov/div898/software/dataplot/refman1/auxillar/levetest

Diakses pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 11:04 WIB

Prastiti, Tri Diyah. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran RME dan Pengetahuan

Awal terhadap Kemampuan Komunikasi dan Pemahaman Matematika

Siswa SMP Kelas VII. Dosen FKIP Universitas Terbuka di UPBJJ

Surabaya. 2007

Qohar, Abdul. Pengembangan Instrumen Komunikasi Matematis Untuk Siswa

SMP. Lomba dan Seminar Matematika. 2008

Richard, O. Gilbert, Statistical Methods for Environmental Pollution Monitoring. New York : Vam Nostrand Reinhold Company Inc. 1987

Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2012

Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. Pembelajaran Berbasis Tekhnologi

Informasi dan Komunikasi Mengembangkan Profesionalitas Guru.

Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2013

Satriawati, Gusni. Pembelajaran Dengan Pendekatan Open Ended Untuk

Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematis

Siswa SMP. ALGORITMA, Vol. 1, No. 1. 2006

Shadiq, Fajar. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Yogyakarta:

PPPG Matematika. 2004

Steedly, Kathlyn and etc., Effective Mathematics Instruction. United States:

NICHCY. 2008

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta. 2008

Sumarmo, Utari. Berfikir dan Disposisi Matematik : Apa, Mengapa, dan

Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. 2010

Sumarmo, Utari. Mengembangkan Instrumen Untuk Mengukur High Order

Mathematical Thinking Skilss dan Affective Behavior. Makalah Workshop

Pendidikan Matematika di Universitas Islam Negeri Jakarta. 2014

Sumarmo, Utari dkk. Rujukan Filsafat, Teori dan Praksis Ilmu Pendidikan.

Bandung. UPI Press. 2007

Page 83: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

67

Susan P. Miller and Meghan Kennedy, Using the Concrete-Representational-

Abstract Sequence with Integrated Strategy Instruction to Teach

Subtraction with Regrouping to Students with Learning Disabilities,

Learning Disabilities Research & Practice, 27(4), 152-166. 2012

Trisnawati, dan Dwi Astuti. Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa Kelas VII Dalam Pembelajaran Matematika Dengan

Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di SMP Negeri 1

Muntilan. Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Matematika di Universitas Negeri Yogyakarta. 2013

Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009

Van De Walle, John A. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2.

Jakarta: Erlangga. 2006

Wardhani, Sri. Paket Fasilitas Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika.

Yogyakarta: PPPPTK Matematika. 2008

Witzel, Bradley S. Using CRA to Teach Algebra to Students with Math Difficulties

in Inclusive Settings. Learning Disabilities: A Contemporary Journal 3(2),

2005

Page 84: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

68

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Sekolah :

Nara Sumber :

1. Bagaimana keadaan atau situasi didalam kelas selama proses pembelajaran

matematika berlangsung?

2. Bagaimana respon siswa ketika ibu/bapak bertanya kepada siswa, terutama

saat siswa diberikan permasalahan matematika?

3. Apakah siswa mengalami kesulitan jika diberikan persoalan yang sedikit

berbeda dari yang ibu/bapak contohkan?

4. Model pembelajaran apa yang biasa ibu/bapak gunakan saat proses

pembelajaran matematika berlangsung?

5. Bagaimana kemampuan komunikasi yang dimiliki siswa?

6. Apakah kebanyakan siswa sudah menggunakan kemampuan komunikasi

matematis selama proses pembelajaran matematika berlangsung?

7. Menurut ibu/ bapak, seberapa penting kemampuan komunkasi matematis

dalam proses pembelajaran matematika?

8. Menurut ibu/bapak, perlukah meningkatkan kemampuan komunikasi

matematis siswa?

9. Apakah ibu/bapak mengalami kesulitan untuk mengajak siswa

menggunakan komunikasi matematis saat proses pembelajaran

matematika?

10. Menurut ibu/bapak, apakah model pembelajaran yang digunakan sudah

cukup untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa?

Page 85: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

70

Lampiran 2

HASIL WAWANCARA

Nama Sekolah : SMP Al-Hasra

Nara Sumber : Sulistyowati, S.Pd

1. Bagaimana keadaan atau situasi didalam kelas selama proses pembelajaran

matematika berlangsung?

Jawaban : Biasanya situasi didalam kelas berlangsung kondusif, hanya

saja siswa kurang aktif bertanya jika ada suatu permasalahan yang mereka

belum ketahui.

2. Bagaimana respon siswa ketika ibu/bapak bertanya kepada siswa, terutama

saat siswa diberikan permasalahan matematika?

Jawaban : Siswa memberikan respon yang positif dan sangat antusias

terhadap permasalahan yang disajikan. Meskipun begitu, ada juga siswa

yang hanya ikut-ikutan menjawab saja tanpa mengetahui apa yang ia

ucapkan dan ada juga yang hanya diam menunggu penjelasan guru.

3. Apakah siswa mengalami kesulitan jika diberikan persoalan yang sedikit

berbeda dari yang ibu bapa contohkan?

Jawaban : Ya, mereka mengalami kesulitan jika diberikan soal yang

berbeda dengan yang dicontohkan. Siswa sekarang cenderung menghafal

tipe-tipe soal yang diberikan oleh guru sehingga siswa akan mengalami

kesulitan jika menghadapi soal yang berbeda dengan contoh yang

diberikan.

4. Model pembelajaran apa yang biasa ibu/bapak gunakan saat proses

pembelajaran matematika berlangsung?

Jawaban : Metode pembelajaran yang biasa digunakan masih

menggunakan ceramah dan tanya jawab serta terkdang saya menggunakan

Page 86: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

71

pembelajaran diskusi agar siswa tidak merasa bosan dalam kegiatan

belajar mengajar.

5. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki siswa ?

Jawaban: Tidak semua siswa bisa mengembangkan kemampuan

komunikasi matematisnya.

6. Apakah kebanyakan siswa sudah menggunakan kemampuan komunikasi

matematis selama proses pembelajaran matematika berlangsung?

Jawaban : Secara keseluruhan hanya ada 40% siswa yang sudah

menggunakan kemampuan komunikasi matematisnya.

7. Menurut ibu/ bapak, seberapa penting kemampuan komunkasi matematis

dalam proses pembelajaran matematika?

Jawaban: Sangat penting, mengingat materi matematika banyak yang

membutuhkan komunikasi matematis dalam penyelesaiannya. Sehingga

siswa dituntut pula untuk dapat mengembangkan kemampuan tersebut.

8. Apakah ibu/bapak mengalami kesulitan untuk mengajak siswa

menggunakan komunikasi matematis saat proses pembelajaran

matematika?

Jawaban : Sedikit kesulitan karena kebanyakan siswa tidak terbiasa

dengan soal-soal yang membutuhkan komunikasi matematis dalam

penyelesaiannya. Selama ini siswa hanya dibiasakan mengerjakan soal

tanpa kemampuan tersebutt dalam penyelesaiannya.

9. Menurut ibu/bapak, apakah model pembelajaran yang digunakan sudah

cukup untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa?

Jawaban: Belum, karena masih banyak siswa yang belum dapat

mengungkapkan ide-ide matematisnya jika disajikan suatu permasalahan

matematika.

Page 87: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

72

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(Kelas Eksperimen) Nama Sekolah : SMP Al-Hasra Sawangan Depok

Kelas/Semester : VII/Genap

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit

Pertemuan ke- : 1

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

1. Menunjukkan sikap logis, kritis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,

bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam

memecahkan masalah.

Page 88: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

73

2. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika

serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang

terbentuk melalui pengalaman belajar.

2.3 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud

implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan.

3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variable menggunakan table,

grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis.

4.8 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil

pengamatan dalam bentuk table, diagram, dan grafik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu serta menunjukkan sikap logis,

kritis, teliti dan bertanggung jawab secara pribadi maupun kelompok dalam:

2.3.1 Siswa dapat menentukan datum, data, populasi, dan sampel dari data

yang diketahui.

3.11.1 Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan

diagram lingkaran.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan pendekatan CRA siswa dapat:

1.Menentukan datum, data, populasi, dan sampel dari data yang diketahui.

2.Menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.

E. Materi Ajar

Statistik

F. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan : Concrete-Representational-Abstract (CRA)

Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan pemberian tugas.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Page 89: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

74

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) Pembuka Guru membuka pembelajaran dengan berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat

dari materi statistik dalam kehidupan sehari-hari. Aprsepsi Guru mengingatkan materi sebelumnya, yaitu pengolahan data yang

diajarkan di kelas VI SD dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

Kegiatan Inti (100 Menit) Guru memberikan penjelasan mengenai datum, data, populasi dan sampel. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang

tiap kelompoknya. Siswa secara bergantian menuliskan ukuran sepatu masing-masing di

papan tulis Siswa secara berkelompok diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa secara berkelompok menyalin informasi yang mereka peroleh pada

Lembar Kerja Siswa (LKS). 1. Concrete

Siswa secara berkelompok menuliskan data yang ada di papan tulis pada LKS yang telah diberikan.

2. Representational Siswa menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.

3. Abstract Siswa menentukan nilai Xmaks, Xmin dan jangkauan dari data tersebut.

Guru meminta perwakilan dari beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Guru memberikan koreksi, tambahan, atau penguatan untuk meluruskan pemahaman siswa.

Kegiatan Penutup (10 Menit) Guru memberikan PR. Guru memberikan informasi materi pembelajaran berikutnya yaitu

pengolahan data. Guru menutup pembelajaran hari ini dengan salam.

H. Sumber Belajar

Page 90: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

75

Lembar Kerja Siswa (LKS) 1.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014.

Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1 (Edisi Revisi). 2014. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

I. Media dan Alat Pembelajaran

Papan Tulis dan Spidol

J. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Instrumen : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen : Terlampir pada LKS 1

Depok, 2015

Mengetahui

Peneliti

Dewanti Mustika Sari

(1110017000099)

Page 91: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

76

Page 92: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

76

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(Kelas Kontrol) Nama Sekolah : SMP Al-HasraSawanganDepok

Kelas/Semester : VII/Genap

Mata Pelajaran : Matematika

Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit

Pertemuan ke- : 1

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

1. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika

serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang

terbentuk melalui pengalaman belajar.

Page 93: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

77

2. Memahamikonsepperbandingandanmenggunakanbahasaperbandingandal

ammendeskripsikanhubunganduabesaran.

Menggunakankonsepperbandinganuntukmenyelesaikanmasalahnyatadenganm

enggunakan table dangrafik.

2.3

Menunjukkanperilakujujurdanbertanggungjawabsebagaiwujudimplemen

tasikejujurandalammelaporkan data pengamatan.

3.11 Memahamiteknikpenataan data daridua variable menggunakan table,

grafikbatang, diagram lingkaran, dangrafikgaris.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu serta menunjukkan sikap logis,

kritis, teliti dan bertanggung jawab secara pribadi maupun kelompok dalam:

2.3.1 Menjelaskan ide atausituasimatematikdalamkehidupansehari-hari yang

berhubungandengan datum, data, populasi, dansampel.

2.3.2 Menjelaskan ide

atausituasimatematikdalammasalahteknikpengumpulan data.

3.11.1 Mengekspresikan ide-ide matematisdalamsebuah table, grafikbatang,

diagram lingkaran, dangrafikgaris.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran menggunakan pembelajarankonvensional siswa

dapat:

1. Menjelaskan ide atausituasimatematik yang berhubungandengan datum,

data, populasi, dansampel.

2. Menjelaskan ide atausituasimatematikdalammasalahteknikpengumpulan

data.

3. Mengekspresikan ide-ide matematisdalamsebuah table, grafikbatang,

diagram lingkaran, dangrafikgaris.

E. Materi Ajar

Page 94: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

78

Statistik

F. PendekatanPembelajaran

Pendekatan : Konvensional

Metode : Ceramah, Tanya jawab, danpemberiantugas

G. Langkah-langkahpembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit) Pembuka Guru membuka pembelajaran dengan berdoa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk belajar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari. Motivasi Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat

dari materistatistika dalam kehidupan sehari-hari. Apersepsi Guru mengingatkan materi sebelumnya, yaitu pengolahan data yang

diajarkan di kelas VI SDdenganmengajukanbeberapapertanyaan.

Kegiatan Inti (100 Menit) Mengamati Guru meminta siswa untuk mengamati guru

saatmenjelaskanmateristatistikadenganmemberikanbeberapainformasi yang berhubungandenganmateri.

Menanya Guru melakukan tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan datum dan

data sertadefinisipopulasidansampel dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.

Mengeksplorasi Guru memberikan penjelasan mengenai definisi datum, data, populasi,

dansampel. Siswa dimintauntuk mendiskusikanmengenaiteknikpengumpulan data

sertacarapenyajian data dalm table, grafikbatang, diagram lingkaran, dangrafikgaris.

Mengasosiasi Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Mengkomunikasikan Guru meminta perwakilan dari beberapa siswa untuk menuliskan hasil

pekerjaannya di papan tulis.

Page 95: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

79

Kegiatan Penutup (10 Menit) Guru memberikan PR. Guru memberikan informasi materi pembelajaran berikutnya yaitu segitiga. Guru menutup pembelajaran hari ini dengan salam.

H. Sumber Belajar

Lembar Kerja Siswa (LKS) 1.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014.

Matematika SMP/MTs Kelas VII Semester 1 (Edisi Revisi). 2014. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

I. Media dan Alat Pembelajaran

Papan Tulis, Spidol, Laptop, danOHP

J. Penilaian Hasil Belajar

Teknik Instrumen : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Instrumen : Terlampir

InstrumenPenilaian

N

o.

IndikatorPencapaian

Kompetensi

Soal Skor

1. Menjelaskan ide

atausituasimatematikda

Ada pendapatsementarabahwaakhir-

akhiriniadakecenderunganhasilprestasiakad

20

Guru bersama dengan siswa membahas hasil pekerjaan temannya di papan tulis.

Guru memberikan koreksi, tambahan, dan penguatan untuk meluruskan pemahaman siswa.

Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai pembahasan yang belum dipahami.

Siswa bersama dengan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini.

Page 96: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

80

lamkehidupansehari-

hari yang

berhubungandengan

datum, data, populasi,

dansampel.

emiksiswa SMP DKI Jakarta menurun.

Lembagapendidikan yang

terkaitinginmengadakanpenelitianuntukme

mbuktikankebenarandanmencarisebab-

sebabnya. Tentukanpopulasidansampelnya.

2. Menjelaskan ide

atausituasimatematikda

lammasalahteknikpeng

umpulan data.

Putri, seorangmahasiswiIlmuGizi di

salahsatusekolahtinggiilmukesehatan di

Jakarta,

hendakmenelititentangtingkatkesehatantub

uhsiswa/I SMP disalahsatu SMP di

kawasan Jakarta Timur. Diamembutuhkan

data

inisebagaibahanuntuklaporanakhirkuliah.

BagaimanaPutrimemperoleh data tersebut ?

30

3. Mengekspresikan ide-

ide

matematisdalamsebuah

table, grafikbatang,

diagram lingkaran,

dangrafikgaris.

YayasanPendidikanPelitaHarapanmengelol

asekolahdenganjumlahsiswasebagaiberikut

:

SD : 500 siswa

SMP : 600 siswa

SMA : 450 siswa

SMK : 250 siswa

Sajikan data di ataskedalamgrafikbatang,

diagram lingkaran, dangrafikgaris.

50

Depok, 2015

Mengetahui

Peneliti

DewantiMustika Sari

Page 97: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

81

(1110017000099)

Page 98: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

82

Page 99: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

81

Lampiran 5

Lembar Kerja Siswa (LKS 1)

STATISTIKA

Tujuan Pembelajaran :

Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini siswa dapat :

1.Menentukan datum, data, populasi, dan sampel dari data yang diketahui.

2.Menyajikan data dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran.

Kerjakan bersama dengan teman sekelompokmu!

A. Tuliskan data yang ada di papan tulis pada table dibawah ini !

No Nama No.

Sepatu No Nama

No.

Sepatu No Nama

No.

Sepatu

1 11 21

2 12 22

3 13 23

4 14 24

5 15 25

6 16 26

7 17 27

8 18 28

9 19 29

10 20 30

Kelompok :

Nama Anggota :

1. ....................... 4. ........................ 2. ....................... 5. ........................ 3. .......................

Page 100: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

82

B. Perhatikan penjelasan guru tentang penyajian data dalam bentuk diagram batang dan

diagram lingkaran.

C. Sajikan data diatas dalam diagram batang, dan diagram lingkaran.

D. Dari data diatas tentukan nilai Xmaks, Xmin, dan jangkauan

Diagram Lingkaran Diagram Batang

Informasi Xmaks : Data terbesar Xmin : Data terkecil Jangkauan : Selisih antara Xmaks dan Xmin

Page 101: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

83

LATIHAN 1

1. Ada pendapat sementara bahwa akhir-akhir ini ada kecenderungan hasil prestasi

akademik siswa SMP DKI Jakarta menurun. Lembaga pendidikan yang terkait ingin

mengadakan penelitian untuk membuktikan kebenaran dan mencari sebab-sebabnya.

Tentukan populasi dan sampelnya.

2. Putri, seorang mahasiswi Ilmu Gizi di salah satu sekolah tinggi ilmu kesehatan di Jakarta,

hendak meneliti tentang tingkat kesehatan tubuh siswa/I SMP disalah satu SMP di

kawasan Jakarta Timur. Dia membutuhkan data ini sebagai bahan untuk laporan akhir

kuliah. Bagaimana Putri memperoleh data tersebut ?

3. Yayasan Pendidikan Pelita Harapan mengelola sekolah dengan jumlah siswa sebagai

berikut:

SD : 500 siswa SMP : 600 siswa

SMA : 450 siswa SMK : 250 siswa

Sajikan data di atas ke dalam diagram batang dan diagram lingkaran.

Page 102: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

84

Lampiran 6

Kisi-kisi InstrumenTes Kemampuan Komunikasi Matematis

No Aspek Indikator Soal No.

Soal

Jumlah

Soal

1. Written Text 1. Siswa dapat memberikan jawaban

dengan kalimatnya sendiri.

2. Siswa dapat menjelaskan situasi

matematik dalam bentuk diagram

atau pun sebaliknya.

1, 3, 5

3

2. Mathematical

Expression

1. Siswa dapat menyatakan peristiwa

sehari-hari dalam konsep

matematika untuk menyelesaikan

masalah.

2, 4, 6 3

Page 103: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

85

Lampiran 7

Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

1.

Dari table diatas tentukanlah populasi dan sampelnya serta berikan alasan dari jawaban kalian.

2. Dari data Komunitas Pecinta Sepeda Ontel ditemukan data tentang umur setiap anggota, banyaknya anggota yang berumur 18 tahun adalah 5 orang, banyaknya anggota yang berumur 20 tahun adalah 5 orang, banyak anggota yang berumur 40 tahun adalah 5 orang dan jumlah beberapa umur anggota yang belum diketahui adalah 300 sedangkan rata-rata umur mereka adalah 27,6 tahun. Tentukanlah banyaknya anggota yang belum diketahui umurnya serta tentukan umurnya ?

3. Hobi Persentase

Musik 36% Game 21% Olahraga 17% Lain-lain 26%

4. di dalam suatu kelas terdapat 50 siswa yang terdiri dari 30 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Pada suatu hari diadakan ujian matematika. Ternyata nilai rata-rata dari siswa perempuan adalah 8,0 dan nilai rata-rata siswa laki-laki adalah 7,0. Tentukan nilai rata-rata keseluruhan siswa.

Banyaknya Pasien

DBD 62 Hepatitis 21 Difteri 14 Tetanus 11 TBC 11

Hobi yang paling disukai remaja putra disajikan pada table disamping. Diagram apakah yang paling sesuai ? Jelaskan! Buatlah diagram tersebut.

Page 104: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

86

5.

6. Nilai ujian mata pelajaran diberikan dalam table. Seorang siswa dinyatakan lulus jika nilai ujian siswa tersebut diatas rata-rata. Tentukanlah persentase siswa yang lulus dan tidak lulus ujian mata pelajaran tersebut, modus serta median.

Nilai 5 6 7 8 9 Frekuensi 3 5 4 6 2

Perhatikan gambar di samping.

Jelaskan data pada sumbu vertikal dan

sumbu horizontal serta tentukan

banyaknya siswa pada gambar

disamping!

Page 105: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

87

Lampiran 8

Kunci Jawaban Tes Kemampuan Komunikasi Matematis

1. Populasinya adalah jenis penyakit, karena jenis penyakit adalah

keseluruhan objek yang memiliki sifat-sifat sejenis. Sedangkan sampelnya

adalah DBD, Difteri, Hepatitis, Tetanus dan TBC, karena bagian dari

populasi yang memiliki sifat yang cukup mewakili sifat-sifat populasi.

2. 18 th = 5 orang

20 th = 5 orang

40 th = 5 orang

x.y = 300

banyaknya anggota = 5 + 5 + 5 + y = 15 + y orang

തܺ = (ଵ଼ ௫ ହ)ା (ଶ ௫ ହ)ା (ସ ௫ ହ)ାଷଵହା௬

27,6 = ଽାଵାଷାଶଵହା௬

27,6= ଽଵହା௬

414 + 27,6y = 690

27,6y = 690 – 414

y = 10

x.y = 300

x= 30

Jadi, banyaknya anggota yang berumur 30 tahun ada 10 orang

3. Diagram yang paling sesuai adalah diagram lingkaran karena datanya

membandingkan satu jenis hobi yang dipilih remaja putra dengan semua

pilihan.

Page 106: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

88

4. n = 50

nperempuan =30

nlaki-laki = 20 തܺperempuan = 8,0 തܺlaki-laki = 7,0

തܺ =(ത ୮ୣ୰ୣ୫୮୳ୟ୬ ୶ ୮ୣ୰ୣ୫୮୳ୟ୬)ା (ത ୪ୟ୩୧ି୪ୟ୩୧ ୶ ୪ୟ୩୧ି୪ୟ୩୧)

= (଼, ௫ ଷ)ା (, ௫ ଶ)ହ

= ଶସାଵସହ

= 7,6

5. Sumbu Vertikal menjelaskan tentang banyaknya siswa yang memiliki cita-

cita tertentu sedangkan sumbu horizontal menjelaskan tentang cita-cita

yang dipilih siswa.

Banyaknya siswa adalah 50 orang.

6. തܺ = (ହ ௫ ଷ)ା ( ௫ ହ)ା ( ௫ ସ)ା (଼ ௫ )ା (ଽ ௫ ଶ)ଶ

= 6,95

Siswa yang lulus = ଵଶଶ

%100 ݔ = 60%

Siswa yang tidak lulus = ଼ଶ

x 100% = 40%

Modus = 8

Median = ଵାଵଵଶ

= ାଶ

= 7

Musik36%

Game21%

Olahraga17%

Lain-lain26%

Hobi Remaja Putra

Page 107: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

89

Lampiran 9

Hasil Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi

Matematis Siswa

No Nama Butir Soal Skor 1 2 3 4 5 6 1 A 3 4 4 4 4 4 23 2 B 4 3 3 3 4 4 21 3 C 4 4 3 3 4 4 22 4 D 4 3 4 3 3 4 21 5 E 4 3 1 1 1 4 14 6 F 3 3 2 3 1 3 15 7 G 3 3 4 3 4 4 21 8 H 4 3 2 4 4 4 21 9 I 4 4 3 3 2 4 20

10 J 3 4 4 4 2 4 21 11 K 3 1 2 2 4 4 16 12 L 4 1 2 4 4 4 19 13 M 3 3 2 3 2 4 17 14 N 4 3 3 4 4 4 22 15 O 2 1 4 0 0 4 11 16 P 2 3 2 3 2 4 16 17 Q 4 3 4 4 4 4 23 18 R 3 2 3 2 2 4 16 19 S 2 1 0 0 1 4 8 20 T 4 3 2 2 2 4 17 21 U 3 1 2 2 4 4 16 22 V 1 1 4 0 1 0 7 23 W 2 1 2 0 1 0 6 24 X 4 1 2 4 4 4 19 25 Y 2 2 2 2 2 4 14 26 Z 3 1 2 2 4 4 16 27 AA 2 3 2 2 1 4 14 28 AB 4 3 2 3 2 4 18 29 AC 3 1 2 4 3 4 17 30 AD 4 3 2 4 1 4 18

∑ 95 72 76 78 77 111 509

Page 108: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

90

Page 109: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

90

Lampiran 10

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS

Contoh perhitungan uji validitas butir soal nomor 1

No Nama X1 Y X12 Y2 X1Y

1 A 3 23 9 529 69 2 B 4 21 16 441 84 3 C 4 22 16 484 88 4 D 4 21 16 441 84 5 E 4 14 16 196 56 6 F 3 15 9 225 45 7 G 3 21 9 441 63 8 H 4 21 16 441 84 9 I 4 20 16 400 80 10 J 3 21 9 441 63 11 K 3 16 9 256 48 12 L 4 19 16 361 76 13 M 3 17 9 289 51 14 N 4 22 16 484 88 15 O 2 11 4 121 22 16 P 2 16 4 256 32 17 Q 4 23 16 529 92 18 R 3 16 9 256 48 19 S 2 8 4 64 16 20 T 4 17 16 289 68 21 U 3 16 9 256 48 22 V 1 7 1 49 7 23 W 2 6 4 36 12 24 X 4 19 16 361 76 25 Y 2 14 4 196 28 26 Z 3 16 9 256 48 27 AA 2 14 4 196 28 28 AB 4 18 16 324 72 29 AC 3 17 9 289 51 30 AD 4 18 16 324 72

Σ 95 509 323 9231 1699

Page 110: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

91

푟 = ( )( )[ ( ) ][ ( ) ]

= ( )( ) ( )( )[( )( ) ( )][( )( ) ( )]

= ( )( )

= ( )( )

= √

= ,

= 0,759

Dengan n = 30 dan 훼 = 0,05 diperoleh 푟푡푎푏푒푙 = 0,361.

Karena 푟푥푦 > 푟푡푎푏푒푙 maka butir soal nomor 1 valid.

Perhitungan validitas butir soal selanjutnya menggunakan langkah seperti no.

1 di atas.

Page 111: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

92

Lampiran 11

Hasil Uji Validitas Instrumen

No Nama Butir Soal Y Nilai 1 2 3 4 5 6

1 A 3 4 4 4 4 4 23 96 2 B 4 3 3 3 4 4 21 88 3 C 4 4 3 3 4 4 22 92 4 D 4 3 4 3 3 4 21 88 5 E 4 3 1 1 1 4 14 58 6 F 3 3 2 3 1 3 15 63 7 G 3 3 4 3 4 4 21 88 8 H 4 3 2 4 4 4 21 88 9 I 4 4 3 3 2 4 20 83

10 J 3 4 4 4 2 4 21 88 11 K 3 1 2 2 4 4 16 67 12 L 4 1 2 4 4 4 19 79 13 M 3 3 2 3 2 4 17 71 14 N 4 3 3 4 4 4 22 92 15 O 2 1 4 0 0 4 11 46 16 P 2 3 2 3 2 4 16 67 17 Q 4 3 4 4 4 4 23 96 18 R 3 2 3 2 2 4 16 67 19 S 2 1 0 0 1 4 8 33 20 T 4 3 2 2 2 4 17 71 21 U 3 1 2 2 4 4 16 67 22 V 1 1 4 0 1 0 7 29 23 W 2 1 2 0 1 0 6 25 24 X 4 1 2 4 4 4 19 79 25 Y 2 2 2 2 2 4 14 58 26 Z 3 1 2 2 4 4 16 67 27 AA 2 3 2 2 1 4 14 58 28 AB 4 3 2 3 2 4 18 75 29 AC 3 1 2 4 3 4 17 71 30 AD 4 3 2 4 1 4 18 75

∑ 95 72 76 78 77 111 509 r hitung 0.759 0.632 0.404 0.88 0.707 0.638 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Page 112: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

93

Lampiran 12

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS

Tentukan nilai varians skor tiap soal, misalnya varians butir soal nomor 1

푆 = – ( )

푆 =( )

푆 = ,

푆 = 0,739

Untuk menghitung varians butir soal nomor 2 dan seterusnya, gunakan cara

yang sama seperti butir soal nomor 1.

Didapat jumlah varians semua butir soal berdasarkan tabel perhitungan reliabilitas

yaitu Σ푆 = 7,323 dan varians 푆푡2 = 19,832, sehingga reliabilitasnya:

푟 = 1−

= 1− ,,

= (1,2)(0,630711)

= 0,757

Berdasarkan kriteria realibilitas 푟푖푖= 0,757 berada pada kisaran 0,60 < 푟푖푖 ≤

0,80, maka tes bentuk uraian tersebut memliki realiabilitas baik.

Page 113: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

94

Lampiran 13

Hasil Uji Reliabilitas

No Nama Nomor Butir Soal y y2 1 2 3 4 5 6

1 A 3 4 4 4 4 4 23 529 2 B 4 3 3 3 4 4 21 441 3 C 4 4 3 3 4 4 22 484 4 D 4 3 4 3 3 4 21 441 5 E 4 3 1 1 1 4 14 196 6 F 3 3 2 3 1 3 15 225 7 G 3 3 4 3 4 4 21 441 8 H 4 3 2 4 4 4 21 441 9 I 4 4 3 3 2 4 20 400

10 J 3 4 4 4 2 4 21 441 11 K 3 1 2 2 4 4 16 256 12 L 4 1 2 4 4 4 19 361 13 M 3 3 2 3 2 4 17 289 14 N 4 3 3 4 4 4 22 484 15 O 2 1 4 0 0 4 11 121 16 P 2 3 2 3 2 4 16 256 17 Q 4 3 4 4 4 4 23 529 18 R 3 2 3 2 2 4 16 256 19 S 2 1 0 0 1 4 8 64 20 T 4 3 2 2 2 4 17 289 21 U 3 1 2 2 4 4 16 256 22 V 1 1 4 0 1 0 7 49 23 W 2 1 2 0 1 0 6 36 24 X 4 1 2 4 4 4 19 361 25 Y 2 2 2 2 2 4 14 196 26 Z 3 1 2 2 4 4 16 256 27 AA 2 3 2 2 1 4 14 196 28 AB 4 3 2 3 2 4 18 324 29 AC 3 1 2 4 3 4 17 289 30 AD 4 3 2 4 1 4 18 324

∑ 95 72 76 78 77 111 509 9231 si 0.874 1.102 1.008 1.329 1.331 1.022

si2 0.739 1.173 0.982 1.707 1.712 1.01

Page 114: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

95

∑si2 7.323

st 4.529 st

2 19.83 r hitung 0.701

Page 115: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

96

Lampiran 14

PERHITUNGAN UJI TARAF KESUKARAN

Contoh perhitungan taraf kesukaran butir soal nomor 1

푝 = 퐵퐽푆

= ( )( )

=

= 0,792

Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, 푝 = 0,792 berada pada kisaran nilai

0,70 < 푝 ≤ 1,00, maka butir soal nomor 1 tersebut memiliki tingkat kesukaran

mudah.

Untuk butir soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukarannya

sama dengan cara perhitungan tingkat kesukaran butir soal nomor 1.

Page 116: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

97

Lampiran 15

Hasil Uji Taraf Kesukaran

No Nama Nomor Butir Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6

1 A 3 4 4 4 4 4 23 2 B 4 3 3 3 4 4 21 3 C 4 4 3 3 4 4 22 4 D 4 3 4 3 3 4 21 5 E 4 3 1 1 1 4 14 6 F 3 3 2 3 1 3 15 7 G 3 3 4 3 4 4 21 8 H 4 3 2 4 4 4 21 9 I 4 4 3 3 2 4 20

10 J 3 4 4 4 2 4 21 11 K 3 1 2 2 4 4 16 12 L 4 1 2 4 4 4 19 13 M 3 3 2 3 2 4 17 14 N 4 3 3 4 4 4 22 15 O 2 1 4 0 0 4 11 16 P 2 3 2 3 2 4 16 17 Q 4 3 4 4 4 4 23 18 R 3 2 3 2 2 4 16 19 S 2 1 0 0 1 4 8 20 T 4 3 2 2 2 4 17 21 U 3 1 2 2 4 4 16 22 V 1 1 4 0 1 0 7 23 W 2 1 2 0 1 0 6 24 X 4 1 2 4 4 4 19 25 Y 2 2 2 2 2 4 14 26 Z 3 1 2 2 4 4 16 27 AA 2 3 2 2 1 4 14 28 AB 4 3 2 3 2 4 18 29 AC 3 1 2 4 3 4 17 30 AD 4 3 2 4 1 4 18

∑ 95 72 76 78 77 111 509 p 0.792 0.6 0.633 0.65 0.642 0.925

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah

Page 117: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

98

Lampiran 16

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA

Contoh perhitungan daya pembeda untuk butir soal nomor 1.

퐷푝 = 퐵퐴퐽퐴− 퐵퐵퐽퐵

= ( )( )− ( )( )

=

= 0,283

퐷푝 = 0,283 berada pada interval 0,20 < 퐷푝 ≤ 0,40, maka butir soal nomor 1

memiliki daya pembeda dengan kriteria cukup.

Untuk butir soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan daya pembedanya sama

dengan cara perhitungan daya pembeda butir soal nomor 1.

Page 118: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

99

Lampiran 17

Hasil Uji Daya Pembeda

No Nama Nomor Butir Soal Y

1 2 3 4 5 6

Kel

ompo

k A

tas

1 A 3 4 4 4 4 4 23 2 Q 4 3 4 4 4 4 23 3 N 4 3 3 4 4 4 22 4 C 4 4 3 3 4 4 22 5 B 4 3 3 3 4 4 21 6 D 4 3 4 3 3 4 21 7 G 3 3 4 3 4 4 21 8 H 4 3 2 4 4 4 21 9 J 3 4 4 4 2 4 21

10 I 4 4 3 3 2 4 20 11 L 4 1 2 4 4 4 19 12 X 4 1 2 4 4 4 19 13 AB 4 3 2 3 2 4 18 14 AD 4 3 2 4 1 4 18 15 M 3 3 2 3 2 4 17

∑ 56 45 44 53 48 60

Kel

ompo

k Ba

wah

16 T 4 3 2 2 2 4 17 17 AC 3 1 2 4 3 4 17 18 K 3 1 2 2 4 4 16 19 P 2 3 2 3 2 4 16 20 R 3 2 3 2 2 4 16 21 U 3 1 2 2 4 4 16 22 Z 3 1 2 2 4 4 16 23 F 3 3 2 3 1 3 15 24 E 4 3 1 1 1 4 14 25 Y 2 2 2 2 2 4 14 26 AA 2 3 2 2 1 4 14 27 O 2 1 4 0 0 4 11 28 S 2 1 0 0 1 4 8

Page 119: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

100

29 V 1 1 4 0 1 0 7 30 W 2 1 2 0 1 0 6

∑ 39 27 32 25 29 51

DP 0.283 0.3 0.2 0.467 0.317 0.15

Kriteria Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Jelek

Page 120: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

101

Lampiran 18

Hasil Rekapitulasi

Jenis Uji Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6

Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Reliabilitas 0.70081735 Taraf Kesukaran Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Daya Pembeda Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Jelek

Page 121: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

102

Lampiran 19

Daftar Skor Kelas Eksperimen

No Siswa Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 Skor 1 S1 3 2 4 1 4 3 17 2 S2 3 3 3 2 4 4 19 3 S3 4 1 2 4 4 2 17 4 S4 4 4 3 4 4 3 22 5 S5 4 3 4 4 4 4 23 6 S6 3 3 4 3 4 3 20 7 S7 2 1 3 4 4 4 18 8 S8 4 2 4 4 3 3 20 9 S9 4 3 4 3 4 4 22

10 S10 4 4 3 2 3 3 19 11 S11 4 3 4 4 4 2 21 12 S12 2 4 2 4 4 3 19 13 S13 3 4 4 4 3 2 20 14 S14 2 1 3 4 4 3 17 15 S15 4 1 4 2 4 4 19 16 S16 2 4 2 4 3 3 18 17 S17 4 1 3 2 3 4 17 18 S18 3 4 1 1 3 4 16 19 S19 0 4 4 3 4 1 16 20 S20 4 3 1 4 3 4 19 21 S21 3 1 2 4 2 4 16 22 S22 4 4 3 3 4 3 21 23 S23 4 3 3 4 4 4 22 24 S24 4 4 4 3 4 4 23 25 S25 3 4 4 4 3 3 21 26 S26 2 3 4 4 4 4 21 27 S27 4 3 2 3 4 4 20 28 S28 1 4 4 4 4 4 21 29 S29 2 4 4 2 4 2 18 30 S30 3 3 3 4 4 2 19

Page 122: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

103

Σ 93 88 95 98 110 97 581 Rata-rata 3.10 2.93 3.17 3.27 3.67 3.23 19.37

Xmax 4 4 4 4 4 4 23 Xmin 0 1 1 1 2 1 16

Modus 4 4 4 4 4 4 19 Varians 1.09 1.26 0.87 0.93 0.29 0.71 4.17

Simpangan Baku

1.04 1.12 0.93 0.96 0.54 0.84 2.04

Page 123: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

104

104

Lampiran 20

Daftar Skor Kelas Kontrol

No Siswa Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 Skor

1 S1 3 2 4 1 2 3 15 2 S2 0 0 2 1 4 3 10 3 S3 4 1 2 4 2 2 15 4 S4 4 1 3 3 4 3 18 5 S5 2 2 2 3 4 3 16 6 S6 1 2 1 3 2 3 12 7 S7 2 1 2 1 3 4 13 8 S8 1 2 4 4 3 2 16 9 S9 2 4 3 3 3 3 18

10 S10 4 4 3 4 4 3 22 11 S11 2 3 4 2 2 3 16 12 S12 2 0 2 2 4 3 13 13 S13 1 4 2 4 3 2 16 14 S14 2 1 3 4 4 3 17 15 S15 4 1 4 2 4 4 19 16 S16 2 4 2 4 3 3 18 17 S17 4 1 1 2 3 2 13 18 S18 3 3 1 1 2 3 13 19 S19 2 2 1 2 3 4 14 20 S20 2 3 1 3 4 4 17 21 S21 3 1 2 3 4 3 16 22 S22 2 3 2 1 4 4 16 23 S23 4 2 3 4 2 1 16 24 S24 4 4 2 2 4 4 20 25 S25 2 2 2 2 3 3 14 26 S26 4 3 1 4 3 4 19 27 S27 3 1 4 3 2 3 16 28 S28 1 4 4 4 4 4 21 29 S29 4 1 2 3 3 2 15

Σ 74 62 69 79 92 88 464

Page 124: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

105

Rata-rata 2.552 2.138 2.379 2.724 3.172 3.034 16 Xmaks 4 4 4 4 4 4 22 Xmin 0 0 1 1 2 1 10

Modus 2 1 2 4 4 3 16 Varians 1.35 1.57 1.06 1.17 0.63 0.59 7.17

Simpangan Baku

1.16 1.25 1.03 1.08 0.79 0.76 2.68

Page 125: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan

106

Lampiran 21

UJI NORMALITAS, HOMOGENITAS DAN UJI T SKOR

POSTTEST MENGGUNAKAN SPSS 20

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skor Komunikasi

.094 59 .200* .974 59 .232

Skor Komunikasi

Levene Statistic df1 df2 Sig. .500 1 57 .483

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Equal variances assumed

.500 .483 5.349 57 .000

Equal variances not assumed

5.325 52.322 .000

Page 126: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan
Page 127: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan
Page 128: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan
Page 129: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan
Page 130: PENGARUH PENDEKATAN CONCRETE- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28744/3/DEWANTI... · Komunikasi Matematis Siswa (Kuasi Eksperimen di SMP ... Pengertian Kemampuan