Upload
vungoc
View
253
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENERAPAN PSAK 64, STRUKTUR KEPEMILIKANMANAJERIAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK, UKURANPERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP
KONSERVATISME LABA(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2011-2015)
(Skripsi)
Oleh
GITA LAMTIUR PAKPAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN PSAK 64, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL,STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN
PUBLIK, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGETERHADAP KONSERVATISME LABA
(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2011-2015)
Oleh
GITA LAMTIUR PAKPAHAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatahui pengaruh penerapan PSAK 64, strukturkepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuranperusahaan dan leverage terhadap konservatisme laba. Pengambilan sampel pada penelitian inimenggunakan metode purposive sampling. Sampel yang masuk kriteria adalah 8 perusahaan.Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan pendekatan data panel yangmenggunakan alat Eviews 7.0. Hasil dari uji t pada penelitian ini adalah secara parsial PSAK 64,struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik,dan leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme laba. Ukuran perusahaanberpengaruh signifikan terhadap konservatisme laba. Hasil dari uji f menunjukkan bahwa secarasimultan variabel PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional,struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan terhadapkonservatisme laba.
Kata kunci: konservatisme laba, leverage, PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial,struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuranperusahaan
ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN PSAK 64, STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL,STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN
PUBLIK, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGETERHADAP KONSERVATISME LABA
(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2011-2015)
By
GITA LAMTIUR PAKPAHAN
The purpose of this study is to examine the effect of applying PSAK 64, managerial ownership,institutional ownership, public ownership, firm size and leverage on earnings conservatism. Thesampling technique used in this research was purposive sampling. There are 8 companiesqualified as sample. Data were analyzed using multiple linear regression with panel dataapproach that using the tool Eviews 7.0. The results of the t test in this study was partially PSAK64, managerial ownership, institutional ownership, public ownership, and leverage had notsignificantly effect on earnings conservatism. Company size significantly influence earningsconservatism. The results of this test showed that simultaneous variable PSAK 64, managerialownership, institutional ownership, public ownership, firm size and leverage had significantlyeffect on earnings conservatism.
Keywords: conservatism earnings, firm size, institutional ownership, leverage, managerialownership, PSAK 64, public ownership
PENGARUH PENERAPAN PSAK 64, STRUKTUR KEPEMILIKANMANAJERIAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL,
STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK, UKURANPERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP
KONSERVATISME LABA
(Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2011-2015)
Oleh
GITA LAMTIUR PAKPAHAN
SkripsiSebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA ADMINISTRASI BISNISPada
Jurusan Ilmu Administrasi BisnisFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Gita Lamtiur Pakpahan, putri
pertama dari pasangan Gibson Sunjaya Pakpahan dan Roida
Kristina Simamora. Penulis dilahirkan di Liwa, 11 Juni 1995.
Sebelum menyelesaikan masa pendidikan di jenjang sarjana,
penulis telah menyelesaikan pendidikan di TK Wiyata Bakti
(2000), SDN Negeri Ratu (2001-2007), SMP Negeri 02 Sungkai Utara (2007-
2010), SMA Negeri 2 Kota Bumi (2010-2013), dan terdaftar sebagai mahasiswa
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Lampung pada tahun 2013
dengan jalur SNMPTN.
Penulis aktif dalam organisasi sejak SD dan ketika SMA, memiliki jabatan dalam
struktur organisasi yang diikuti, seperti; Wakil Ketua Ekskul Geoscience dan
Sekretaris 1 Paskribra SMA Negeri 2 Kotabumi (2011-2012), Anggota Divisi
Persekutuan Umum PDO FISIP UNILA (2014-2015) dan menjadi Koordinator
Divisi Doa dan Pemerhati PDO FISIP UNILA (2015-2016), lalu menjadi
Sekretaris Divisi Bidang Pengkajian dan Penalaran HMJ IlmuAdministrasi Bisnis
UNILA (2015-2016). Penulis pada tahun 2016 melakukan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) di Desa Pangkal Mas Mulya, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten
Mesuji.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan tulisan ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan untuk orang-orang yang paling berarti dalam hidupku,Mama, Bapak, Desi, Tasya, dan Kevin.
Ini karya kecil, penuh cinta yang pertama untuk awal baru bagi
keluarga kita. Terimakasih.
Dan kepada setiap orang yang turut ambil bagian dalam karya ini.
MOTTO
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenaikamu, demikianlah Firman Tuhan, yaiturancangan damai sejahtera dan bukanrancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan(Yeremia 29:11)
“Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi yangmengasihi Dia”(Roma 8:28)
Segala perkara dapat ku tanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku(Filipi 4:13)
SANWACANA
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan dan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan PSAK 64,
Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional,
Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap
Konservatisme Laba (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar
di BEI 2011-2015)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas
Lampung. Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan dan penyusunan
skripsi ini mendapat bantuan dan bimbingan dari bayak pihak.oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Juru selamatku, Bapa-ku yang setia,sahabatku, Raja-ku, Tuhan Yesus Kristus.
You are good Father! Terimaksih untuk semua yang sudah Bapa buat dalam
hidupku, skripsi ini Gita persembahkan untuk kemuliaanMu!
2. Teristimewa mama dan bapakku, Roida Kristina Simamora dan Gibson
Sunjaya Pakpahan, yang dengan cinta kasihnya selalu berjuang untuk
mencukupi kebutuhan Gita, menguatkan disaat Gita membutuhkan dukungan,
serta yang tiada henti mendoakan kesuksesan dan kebahagiaan Gita. Terima
kasih yang tak terhingga atas segala pengorbanan serta jasa Mama dan bapak
yang telah menyekolahkan kami berempat yang sering membuat Gita terharu.
Untuk segala sesuatu yang tak mungkin dapat aku balas, semoga kelak
dikemudian hari dapat membahagiakan dan menjadi kebanggaan kalian.
Sehat-sehat terus ya pak, ma, tetap semangat didalam Tuhan. Gita sayang
mama, bapak.
3. Adik-adikku Desi Kristina Natalia Pakpahan, Ribka Tasya Pakpahan, dan
Kevin Halomoan, terimakasih untuk doa kalian buat kakak selama ini. Kalian
salah satu penyemangat kakak dalam hidup ini.
4. Untuk keluarga besar Opung Lamtiur Pakpahan dan Opung Roy Sensus
Simamora yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih untuk
support kalian baik dalam bentuk doa, nasihat, maupun materi. Tuhan yang
balas kebaikan kalian.
5. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Susetyo, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik &
Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
7. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si., selaku Wakil Dekan Umum &
Keuangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
8. Bapak Drs. Dadang Karya Bhakti, M.M., selaku Wakil Dekan
Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
9. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
10. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc., selaku sekretaris Jurusan Ilmu
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Lampung
11. Ibu Mediya Destalia, S.AB., M.AB., selaku Dosen Pembimbing yang telah
dengan sangat sabar memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
12. Bapak Drs. Soewito, M.M selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
banyak masukan untuk perbaikan penyusunan skripsi ini..
13. Ibu Mertayana selaku Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
14. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, terimaksih atas ilmu dan
pengajaran yang telah diberikan selama ini.
15. Bang Jansen Sinaga. Terimakasih untuk setiap doa, nasihat, motivasi, waktu
dan tenaga yang diberikan mulai dari awal aku berkuliah hingga sampai
dipenghujung perkuliahan. God bless you, bang.
16. Genk-ku yang selalu berganti nama tapi aku lebih suka menyebut kita
“sukasuka” karena jika bersama kalian aku bisa jadi se-sukasuka diriku
sendiri. Terimakasih ya sis untuk kebersamaan kita yang penuh dengan
canda, tawa, bully, kesal, tangis, baper, tingkah konyol yang mewarnai hari-
hari kita selama 3,5 tahun ini. Semoga gupek nya berkurang ya Yu, semoga
gemukan ya Jam, semoga kita bisa ke Korea bareng ya Fa, semoga dapet
jodoh anak FK ya Ka, semoga bisa go abroad lagi ya Poy, semoga punya
kebun bunga matahari ya Tak, semoga muka juteknya berkurang ya Put,
semoga bisa touring keliling Indonesia ya Za, the last but not the least
semoga berjodoh dengan dia ya Tik.
17. Captivate (bang andi, sarah, bang advent, bangsat, bangosmen, yona, iko,
decil, micil, sangga, olip) dan juga untuk kakak pembimbing KTB sekaligus
kakak diskusi yang luarbiasa, Ka Dita, terimakasih atas pengalaman berharga
melayani Tuhan lewat PDO FISIP UNILA, terimakasih untuk kebersamaan
kita selama ini. Semoga dikemudian hari kita bisa bertemu dengan
kesuksesan kita masing-masing.
18. No Name (bang anggong, ka jenong, ka intong, bang paksi, bang tepeng, ka
cuke, bang andi, bang advent, bangsat, dan inang2ku sarah & yona) dan juga
kakak pembimbing KTB yang luarbiasa Ka Uwi, terimakasih untuk
kebersamaannya dalam melayani Tuhan lewat PDO FISIP UNILA,
terimakasih atas bimbingan dan nasihat abang/kakak/teman sekalian baik itu
untuk dunia pelayanan mahasiswa maupun dunia kampus.
19. Demisioner HMJ Adm. Bisnis (ubay, teteh, nisa, epoy, uti, liza, ading, putri,
tomi, rinda, jami, okvita, andrew, bona) terimakasih atas kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan soft skill lewat kepengurusan HMJ Adm.
Bisnis. Kalian luar biasa. Sukses!
20. Dian Anissa, Uki Setiani dan Eda ku, Rut Duma Rista. Terimakasih ya sudah
menjadi sahabatku. Terimakasih untuk dukungan dan doa yang diberikan
selama ini. See u on top.
21. Untuk adik-adik diskusiku tahun 2015 dan 2016, cynthia, joel, enzel, pitri,
dewi, gio, alfredo, desi, cindy, ruth, ayu, nia, vincent, dokle, nico serta partner
diskusi putri si mba jamu. Tetap semangat ya, semoga komunikasi kita tetap
tejaga.
22. Untuk yang katanya Hitz FISIP (yolan, bobby, samuel, rico, decil) semoga
tetap hitz sampe opung-opung dan semoga komunikasi kita tetap terjaga
sampai nanti. Sukses untuk kita.
23. Untuk teman-teman semasa sekolah, SMPN 2 Sungkai Utara dan SMAN 2
Kotabumi yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tetap jaga komunikasi
ya, sukses untuk kita!
24. Rekan-rekan seperjuangan Administrasi Bisnis 2013 yang saya banggakan.
Terimakasih atas pengalaman dan cerita yang telah kalian berikan dan
semoga kita dapat bertemu kembali dengan kesuksesan kita masing-masing.
25. Keluarga besar PDO FISIP UNILA, HMJ Adm. Bisnis, Agape Home Stay,
Komsel APaYe yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tuhan memberkati
kita semua.
26. Teman-teman KKN, bapak dan ibu Kepala Desa serta seluruh warga Desa
Pangkal Mas Mulya, Mesuji Timur. Terimakasih atas pelajaran hidup selama
60 hari yang tidak terlupakan. Semoga kita dapat bertemu kembali.
Bandar Lampung, Januari 2017Penulis
Gita Lamtiur Pakpahan
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iDAFTAR TABEL ................................................................................................................iiiDAFTAR GAMBAR............................................................................................................ivDAFTAR RUMUS ..............................................................................................................vDAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 11.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 61.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................71.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori2.1.1 Agency Theory.......................................................................................102.1.2 Teori Akuntansi Positif .........................................................................132.1.3 PSAK 64 ...............................................................................................142.1.4 Struktur Kepemilikan Manajerial..........................................................162.1.5 Struktur Kepemilikan Institusional .......................................................182.1.6 Struktur Kepemilikan Publik ............................................................... 182.1.7 Ukuran Perusahaan ...............................................................................192.1.8 Leverage................................................................................................202.1.9 Konservatisme Laba..............................................................................21
2.2. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 242.3. Kerangka Pemikiran........................................................................................272.4. Hipotesis..........................................................................................................31
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ...............................................................................................353.2. Objek Penelitian..............................................................................................353.3. Jenis dan Sumber Data....................................................................................363.4. Populasi...........................................................................................................363.5. Sampel.............................................................................................................373.6. Metode Pengumpulan Data.............................................................................383.7. Definisi Konseptual ........................................................................................38
3.7.1. Variabel Dependen ..............................................................................393.7.2. Variabel Independen ...........................................................................39
3.8. Definisi Operasional .......................................................................................433.8.1. Variabel Dependen...........................................................................433.8.2. Variabel Independen .......................................................................44
3.9. Teknik Analisis Data.......................................................................................473.9.1. Statistik Deskriptif ...........................................................................473.9.2. Analisis Regresi Berganda Model Panel Data .................................48
1. Pooled Least Squares (PLS).......................................................502. Fixed Effect (FE) ........................................................................503. Random Effect (RE) ....................................................................51
3.9.3. Pemilihan Model Data Panel............................................................511. Uji Chow ....................................................................................512. Uji Hausman ..............................................................................53
3.9.4. Pengujian Hipotesis..........................................................................541. Koefisien Determinasi ................................................................542. Uji Signifikansi dengan Uji t ......................................................553. Uji Pengaruh Simultan (F test)...................................................57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan.........................................................................594.1.1 PT. Perdana Karya Perkasa, Tbk ......................................................594.1.2 PT. Ratu Prabu Energi, Tbk .............................................................604.1.3 PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk ..................................................624.1.4 PT. Elnusa, Tbk ................................................................................634.1.5 PT. Aneka Tambang, Tbk ................................................................654.1.6 PT. Mineral Investindo, Tbk ............................................................674.1.7 PT. Central Omega Resources, Tbk .................................................684.1.8 PT. Citatah, Tbk ...............................................................................70
4.2. Hasil Analisis Data..........................................................................................724.2.1 Analisis Statistik Destriptif ...............................................................724.2.1 Analisis Regresi Model Panel Data ..................................................774.2.1 Uji Chow ..........................................................................................784.2.1 Uji Hausman .....................................................................................78
4.3. Interpretasi Model ...........................................................................................804.4 Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................................82
4.4.1 Uji R2 ................................................................................................824.4.2 Uji t....................................................................................................834.4.1 Uji f ..................................................................................................85
4.5 Pembahasan......................................................................................................874.5.1 Pengaruh PSAK 64 terhadap Konservatisme Laba...........................894.5.2 Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial
terhadap Konservatisme Laba...........................................................914.5.3 Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional
terhadap Konservatisme Laba...........................................................934.5.4 Pengaruh Struktur Kepemilikan Publik
terhadap Konservatisme Laba...........................................................954.5.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Laba...........984.5.6 Pengaruh Leverage terhadap Konservatisme Laba .........................1004.5.7 Pengaruh PSAK 64, Struktur Kepemilikan Manajerial,
Struktur Kepemilikan Institusional, StrukturKepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan LeverageTerhadap Konservatisme Laba .......................................................102
4.6 Keterbatasan Penelitian..................................................................................105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................1075.2 Saran...............................................................................................................108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Tingkat Konservatisme .................................................................................................... 22.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................................................... 343.1 Daftar Sampel .................................................................................................................. 383.2 Definisi Operasional ........................................................................................................ 473.3 Pedoman Koefisian Korelasi............................................................................................ 534.1 Sampel Penelitian ............................................................................................................ 594.2 Hasil Analisis Deskriptif ................................................................................................. 744.3 Hasil Pooled Least Square .............................................................................................. 774.4 Hasil Uji Chow ................................................................................................................ 784.5 Hasil Uji Hausman .......................................................................................................... 794.6 Hasil Regresi Linear Berganda Model Fixed Effect ........................................................ 794.7 Hasil Uji R square ........................................................................................................... 834.8 Hasil Perhitungan Uji t .................................................................................................... 834.9 Hasil Perhitungan Uji f ................................................................................................... 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran................................................................................................... 30
DAFTAR RUMUS
Rumus Halaman
3.1 Book to Market Ratio ................................................................................... 443.2 Struktur Kepemilikan Manajerial ................................................................ 453.3 Struktur Kepemilikan Instutisional ............................................................... 453.4 Struktur Kepemilkan Publik ......................................................................... 453.5 Ukuran Perusahaan ....................................................................................... 463.6 Leverage........................................................................................................ 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Sampel Penelitian........................................................................................................... 1142 Hasil Perhitungan Variabel ............................................................................................ 1153 Hasil Analisis Deskriptif................................................................................................. 1174 Hasil Pooled Least Square atau Common....................................................................... 1185 Hasil Fixed Effect............................................................................................................ 1196 Chow Test (Pool vs Fixed Effect) ................................................................................... 1207 Hasil Random Effect ....................................................................................................... 1218 Hasil Hausman ................................................................................................................ 1229 Tabel Uji t ....................................................................................................................... 12310 Tabel Uji f ...................................................................................................................... 124
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konservatisme laba merupakan reaksi yang berhati-hati atas ketidakpastian yang ada
agar ketidakpastian dan risiko yang berkaitan dalam situasi bisnis dapat
dipertimbangkan dengan cukup memadai. Ketidakpastian dan risiko tersebut harus
dicerminkan dalam laporan keuangan agar nilai prediksi dan kenetralannya dapat
diperbaiki. Pelaporan yang didasari kehati-hatian akan memberikan manfaat yang
terbaik untuk semua pemakai laporan keuangan (Almilia, 2004).
Menurut Soewardjono dalam Risdiyani dan Kusmuriyanto (2015), konservatisme
merupakan sikap dalam menghadapi ketidakpastian untuk mengambil tindakan atau
keputusan atas dasar munculan (outcome) yang terjelek dari ketidakpastian tersebut.
Implikasi konsep ini terhadap prinsip akuntansi adalah akuntansi mengakui biaya atau
rugi yang kemungkinan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau
laba yang akan datang walaupun kemungkinanya besar akan terjadi. Berikut ini
merupakan data tingkat konservatisme laba pada beberapa perusahaan sampel yang
mewakili tiap subsektor pada sektor pertambangan. Tingkat konservatisme laba
2
dalam data ini dihitung dengan menggunakan Model Conv Accrual Zhang, dimana
semakin tinggi nilai Conv_accrual maka semakin tinggi tingkat konservatisme laba
(Haniati dan Fitriany (2010).
Tabel 1.1 Data Tingkat Konservatisme Laba Beberapa PerusahaanPertambangan tiap Subsektor Tahun 2011-2015
2011 2012 2013 2014 2015PKPK -0,1751476627 -0,2403474060 -0,2291740909 -0,3572146059 -0,1176851113CTTH -1,2931236840 -0,0987042849 -1,2092983440 -1,1918306374 0,8255998225ANTM -0,0843385697 -0,2446151222 -0,1753403835 -0,1058345048 -0,0963818908RUIS -0,4303745665 -0,5841892362 -0,4846749703 -0,5275823989 -0,3597299799
KonservatismeKode perusahaan
Sumber: data diolah (2016)
Tabel 1.1 menjelaskan data tingkat konservatisme laba tahun 2011 sampai dengan
2015 sebagian perusahaan yang termasuk dalam perusahaan pertambangan yang
mewakili empat subsektor yang ada dipertambangan yakni, subsektor batubara,
subsektor minyak dan gas bumi, subsektor logam dan mineral, subsektor batu-batuan.
Keempat perusahaan tersebut antara lain PKPK (PT. Perdana Karya Perkasa, Tbk),
RUIS (PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk), ANTM (PT. Aneka Tambang, Tbk), dan
CTTH (PT. Citatah, Tbk).
Berdasarkan data tabel 1.1, dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 CTTH
mengalami tingkat konservatisme laba paling tinggi dibandingkan perusahaan-
perusahaan lainnya pada tahun 2011 sampai dengan 2015, sedangkan perusahaan
yang mengalami tingkat konservatisme laba terendah pada tabel diatas adalah CTTH
pada tahun 2011.
3
Dari tabel 1.1 dapat kita katakan bahwa, tingkat konservatisme laba tiap tahun pada
tiap perusahaan berbeda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan
konservatisme laba, salah satunya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Jumingan (2006) berpendapat bahwa, dalam melaporkan laporan keuangan pihak
manajemen harus menyusun laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku. SAK memberikan fleksibilitas bagi manajemen
dalam memilih prinsip akuntansi yang akan digunakan untuk melaporkan laporan
keuangan. Fleksibilitas tersebut akan mempengaruhi perilaku manajer dalam
melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan. Salah
satu standar akuntansi keuangan yang mengatur pelaporan keuangan pada perusahaan
pertambangan yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 64.
Penerapan PSAK 64 mengenai eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral
dijadikan salah satu variabel dalam penelitian ini. Menurut penulis, penerapan PSAK
64 mengenai eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral merupakan hal yang
menarik untuk diteliti karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber
daya alam sehingga terdapat banyak perusahaan pertambangan dinegara ini selain itu
aktifitas eksplorasi dan evaluasi memiliki resiko kegagalan yang tinggi, biaya yang
tinggi dan merupakan unsur vital bagi perusahaan pertambangan dan energi. Faktor
lainnya yang juga mempengaruhi penerapan konservatisme adalah struktur
kepemilikan.
4
Wats (2003) berpendapat bahwa konservatisme dalam akuntansi bermanfaat untuk
menghindari perilaku oportunistik manajer berkaitan dengan kontrak-kontrak yang
menggunakan laporan keuangan sebagai media kontrak. Ketika struktur kepemilikan
manajer rendah, maka manajer cenderung untuk melakukan tindakan oportunistik
seperti manajemen laba agar laba yang dilaporkan menjadi besar, sehingga kinerja
manajemen dinilai lebih baik oleh pemegang saham dan imbalan yang akan diterima
besar. Tidak hanya struktur kepemilikan manajerial yang mempengaruhi perusahaan
dalam menerapkan prinsip konservatisme, kepemilikan institusional dan publik juga
mempengaruhi penerapan prinsip konservatisme.
Struktur kepemilikan institusional dan struktur kepemilikan publik berlawanan
dengan struktur kepemilikan manajerial, karena apabila struktur kepemilikan
institusional dan struktur kepemilikan publik yang tinggi maka perusahaan cenderung
akan menerapkan prinsip akuntansi yang optimis. Hal ini dikarenakan kedua pihak
tersebut hanya mementingkan jumlah laba yang tinggi agar mereka memperoleh
return berupa dividen atau capital gain yang tinggi pula dari investasi yang mereka
tanamkan pada perusahaan. Selain struktrur kepemilikan manajerial, struktur
kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan juga
dinilai dapat mempengaruhi keputusan manajemen dalam memilih prinsip akuntansi.
Lo dalam Deviyanti (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang berukuran besar
cenderung akan melaporkan laba yang lebih rendah secara relatif permanen dengan
menyelenggarakan akuntansi yang konservatif. Hal ini dikarenakan bahwa
5
perusahaan yang besar cenderung akan lebih diperhatikan oleh pemerintah.
Pemerintah akan meminta tanggung jawab sosial yang lebih besar kepada perusahaan
yang labanya tinggi. Selain itu, beban pajak yang ditanggung perusahaan akan
semakin besar apabila perusahaan memiliki laba yang tinggi. Namun, setiap pemilik
perusahaan tidak akan pernah puas dengan perusahaan mereka sehingga setiap
perusahaan akan berupaya mengembangkan usahanya supaya perusahaan tersebut
dapat bertahan dari setiap risiko yang ada. Upaya yang dilakukan setiap perusahaan
berbeda-beda, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan
peminjaman sejumlah dana kepada kreditur atau dengan kata lain berhutang.
Utang atau leverage menunjukkan seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang
dan merupakan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman. Apabila
perusahaan mempunyai utang yang tinggi, maka kreditor mempunyai hak untuk
mengetahui dan mengawasi jalannya kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena
itu, agar merasa yakin akan keamanan dan pengembalian dananya maka, kreditur
akan meminta perusahaan untuk menerapkan prinsip konservatisme dalam pelaporan
laporan keuangan.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai konservatisme mengemukakan
hasil yang beragam. Diantaranya penelitian yang dilakukan Cahya (2014) struktur
kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh terhadap konservatisme. Hal ini
diduga bahwa kepemilikan oleh institusional hanya berharap investasi yang mereka
tanamkan didalam perusahaan mempunyai tingkat return yang tinggi. Sedangkan
6
menurut Risdiyani dan Kusmuriyanto (2015) menunjukkan bahwa kepemilikan
institusional dan financial distress berpengaruh negatif terhadap konservatisme
akuntansi, sedangkan leverage dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif
terhadap konservatisme akuntansi. Sementara itu, kepemilikan manajerial dan
komisaris independen tidak berpengaruh terhadap konservatisme laba.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme laba
dengan menggunakan data sekunder laporan keuangan perusahaan pada perusahaan
pertambangan dengan mengangkat judul penelitian sebagai berikut “Pengaruh
Penerapan PSAK 64, Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan
Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan Leverage
Terhadap Konservatisme Laba (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang
Terdaftar di BEI 2011-2015)”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu:
1 Apakah PSAK 64 berpengaruh signifikan terhadap penerapan konservatisme
laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI?
2 Apakah struktur kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI?
7
3 Apakah struktur kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI?
4 Apakah struktur kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI?
5 Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI?
6 Apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap penerapan konservatisme
laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI?
7 Apakah PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan, dan leverage
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerapan konservatisme
laba pada perusahaan yang terdaftar di BEI?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini yaitu:
1 Untuk menganalisis pengaruh PSAK 64 terhadap penerapan konservatisme
laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.
2 Untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan manajerial terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI periode 2011-2015.
8
3 Untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan institusional terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI periode 2011-2015.
4 Untuk menganalisis pengaruh struktur kepemilikan publik terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI
periode 2011-2015.
5 Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI
periode 2011-2015.
6 Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap penerapan konservatisme
laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.
7 Untuk menganalisis pengaruh PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial,
struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran
perusahaan, dan leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI periode 2011-2015.
1.4 Manfaat Penelitian
1 Bagi perusahaan
Dapat memberikan sumbangsih pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan perusahaan untuk melakukan pencatatan akuntansi menggunakan
prinsip konservatisme atau optimisme.
9
2 Bagi investor
Dapat membantu para investor dalam membuat keputusan investasinya, sehingga
lebih berhati-hati mengambil informasi yang disajikan pada laporan keuangan
perusahaan.
3 Bagi penelitian selanjutnya
Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan kepada akademisi
mengenai praktek konservatisme pada perusahaan pertambangan dan
hubungannya dengan PSAK 46, struktur kepemilikan manajerial, struktur
kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan
leverage.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Agency Theory
Pada tahun 1976, Jensen dan Meckling merupakan orang pertama yang memasukkan
unsur manusia dalam model yang terpadu tentang perilaku perusahaan. Menurut
Kodrat, dkk (2009) teori keagenan pada manajemen keuangan, menunjukkan
hubungan keagenan atau agency relationship, muncul ketika satu atau lebih individu
(majikan) menguji individu lain (agen atau karyawan) untuk bertindak atas namanya,
mendelegasikan kekuasaan untuk membuat keputusan kepada agen atau
karyawannya. Teori keagenan menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang
memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yang menerima
wewenang (agen) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama yang disebut
“nexus of contract” (Pagalung, 2008).
Hubungan kerjasama yang dilakukan haruslah menguntungkan bagi kedua belah
pihak. Baik pihak principal maupun pihak agen harus menaati komitmen yang telah
disepakati dalam kontrak kerja. Pihak agen dituntut untuk melaksanakan tugas yang
11
telah didelegasikan kepadanya dengan professional, sedangkan pihak principal
berkewajiban untuk memberikan balas jasa yang setimpal kepada pihak agen. Dengan
demikian, teori ini mengindikasikan adanya kepentingan pada setiap pihak yang ada
di perusahaan untuk mencapai tujuan.
Perbedaan kepentingan antara pihak principal dan pihak keagenan dapat
menimbulkan konflik keagenan yaitu asimetri informasi. Asimetri informasi terjadi
karena kurang lengkapnya informasi yang diterima oleh salah satu pihak. Dalam
Teori Akuntansi Keuangan, Rahmawati (2012) berpendapat bahwa ada dua tipe
asimetri informasi:
a. Adverse selection
Merupakan jenis asimetri informasi dimana satu pihak atau lebih yang
melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau
transaksi usaha potensial, memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Hal
ini dapat terjadi karena pihak dalam perusahaan mengetahui kondisi terkini
dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada investor luar. Kelebihan
informasi tersebut dimanfaatkan oleh pihak dalam perusahaan, seperti: dengan
pembiasan atau pengelolaan informasi yang disampaikan kepada para
investor. Di lain pihak, jika para investor rasional mengetahui adanya
kemungkinan informasi yang disampaikan kepada mereka adalah bias, mereka
akan berhati-hati dalam membeli sekuritas perusahaan, yang berakibat bahwa
pasar modal dan pasar manajer tidak berfungsi sebagaimana harusnya. Dari
situ dapat dipikirkan bahwa akuntansi dan pelaporan keuangan sebagai
12
mekanisme untuk mengendalikan masalah adverse selection dengan
pengubahan secara terpercaya informasi dalam menjadi informasi luar.
b. Moral hazard
Merupakan jenis asimetri informasi dalam mana suatu pihak atau lebih yang
melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau
transaksi usaha potensial, dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam
penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak.
Moral hazard terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan
pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar.
Tidaklah mungkin bagi para pemegang saham dan kreditur untuk secara
efektif mengamati secara langsung tingkat dan kualitas upaya-upaya
manajemen puncak dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Jadi, Agency theory atau teori keagenan merupakan teori yang menjelaskan mengenai
pihak-pihak yang terlibat dalam perusahaan. Teori ini berfokus pada hubungan
kerjasama antara pihak perusahaan atau yang disebut principal dengan pihak manajer
atau yang disebut sebagai agen. Asimetri informasi mengindikasikan adanya
kepentingan pada setiap pihak yang ada diperusahaan untuk mencapai tujuan.
Perbedaan kepentingan inilah yang dapat menimbulkan konflik keagenan yaitu
asimetri informasi.
13
2.1.2 Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif adalah berhubungan dengan prediksi yaitu suatu tindakan
pemilihan kebijakan akuntansi oleh perusahaan dan bagaimana perusahaan akan
merespon untuk mengajukan standar akuntansi yang baru (Rahmawati, 2012). Jadi,
dalam teori akuntansi positif manajer dianggap secara rasioanal akan memilih
kebijakan akuntansi yang menurut mereka paling baik untuk diterapkan pada
perusahaan.
Watts dan Zimmerman dalam Rahmawati (2012) berpendapat ada 3 hipotesis dalam
akuntansi positif:
a. Hipotesis bonus plan: jika perusahaan merencanakan bonus berdasarkan net
income, maka perusahaan tersebut akan memilih prosedur akuntansi yang
menggeser pelaporan earning masa datang ke periode sekarang.
b. Hipotesis konvenan hutang: perusahaan cenderung menurunkan rasio
utang/ekuitas dengan cara meningkatkan laba sekarang dengan menggeser
laba-laba dari periode yang akan datang.
c. Hipotesis biaya politik: perusahaan cenderung untuk menurunkan laba
sekarang dan menggeser ke laba-laba periode mendatang. Motivasi
perusahaan melakukan ini misalnya untuk menghindari tekanan politik.
14
2.1.3 PSAK 64
Ikatan Akuntansi Indonesia telah menetapkan Standar Akuntansi Keuangan yang
dapat dijadikan dasar oleh pihak perusahaan untuk menyusun laporan keuangan.
Standar Akuntansi Keuangan yang digunakan untuk tiap-tiap perusahaan berbeda,
karena SAK disusun disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Di dalam perusahaan
pertambangan, salah satu peraturan standar akuntansi keuangan adalah Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 64. Pernyataan ini menggantikan PSAK 29:
Akuntansi Minyak dan Gas Bumi, dan PSAK 33: Akuntansi Pertambangan Umum
untuk pengaturan yang terkait dengan aktivitas eksplorasi dan aktivitas
pengembangan dan konstruksi.
Tujuan PSAK 64 adalah untuk menetapkan pelaporan keuangan atas eksplorasi dan
evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral. PSAK 64 secara khusus
menyaratkan:
a) Pengembangan terbatas atas praktik akuntansi yang ada untuk pengeluaran
eksplorasi dan evaluasi;
b) Entitas yang mengakui aset eksplorasi dan evaluasi untuk menilai apakah aset
tersebut mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK 64 dan mengukur
setiap penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai
Aset;
c) Pengungkapan yang mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah dalam laporan
keuangan yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral serta
15
membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami jumlah, waktu, dan
kepastian atas arus kas masa depan dari setiap aset eksplorasi dan evaluasi
yang diakui.
Pihak perusahaan menentukan kebijakan akuntansi yang spesifik yang mana
pengeluaran diakui sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan harus diterapkan secara
konsisten. Ikatan Akuntansi Indonesia memberikan contoh pengeluaran yang dapat
termasuk dalam pengukuran awal aset eksplorasi dan evaluasi (tidak terbatas hanya
pada daftar berikut):
a) perolehan untuk eksplorasi;
b) kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika;
c) pengeboran eksplorasi;
d) parit;
e) pengambilan contoh; dan
f) aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan kelangsungan
usaha komersial atas penambangan sumber daya mineral.
Dalam PSAK 64, aktifitas eksplorasi dan evaluasi diakui sebagai aset sebesar biaya
perolehan dan penurunan nilai untuk aktifitas eksplorasi dan evaluasi dilakukan
ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa jumlah tercatat aset eksplorasi dan
evaluasi melebihi jumlah terpulihkan. Hal ini memungkinkan entitas untuk tidak
melakukan deplesi pada aset eksplorasi dan evaluasi selama beberapa periode tertentu
selama jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi dianggap belum melebihi jumlah
terpulihkan. Deplesi merupakan istilah penyusutan yang menunjukkan bahwa aktiva
16
tetap berwujud telah menurun nilainya, deplesi digunakan apabila sumberdaya alam
yang terlibat, seperti kayu, batu, minyak, dan batu bara.
SAK memberikan keleluasaan bagi manajemen untuk memilih metode akuntansi
yang dapat digunakan. Keleluasaan tersebut dapat mempengaruhi perilaku manajer
dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan.
Aktivitas perusahaan pertambangan khususnya aktifitas eksplorasi dan evaluasi
merupakan aktifitas yang vital bagi perusahaan sektor pertambangan dan aktifitas ini
dilingkupi oleh ketidakpastian pada setiap aktivitasnya. Oleh karena itu penerapan
prinsip akuntansi yang tidak konservatif menjadi salah satu pertimbangan perusahaan
dalam kaitannya dengan akuntansi dan laporan keuangannya.
2.1.4 Struktur Kepemilikan Manajerial
Struktur kepemilikan saham akan mempengaruhi kebijakan dan pengambilan
keputusan di perusahaan. Salah satunya mempengaruhi pengambilan keputusan
dalam memilih metode akuntansi apa yang sebaiknya diambil untuk pelaporan
keuangan.
Wardhani dalam Risdiyani, dkk (2015) menyatakan apabila pihak dalam perusahaan
dan manajemen menjalankan fungsi pengawasannya dengan baik, maka ia akan
mensyaratkan informasi dari pelaporan keuangan yang memiliki kualitas tinggi
sehingga mereka akan menuntut penggunaan prinsip konservatisme yang lebih tinggi
pula. Jadi, apabila kepemilikan saham oleh pihak manajer lebih tinggi, maka
perusahaan cenderung akan menerapkan prinsip akuntansi yang konservatif. Hal ini
17
disebabkan oleh karena perusahaan tidak hanya berorientasi pada laba yang besar,
tetapi lebih mementingkan keberlangsungan perusahaan.
Jensen dan Meckling dalam Ardina (2012) berpendapat bahwa kepemilikan saham
manajerial dapat membantu menyatukan kepentingan antara manajer dan pemegang
saham yang tentunya sama-sama menginginkan penyajian yang informasi yang
berkualitas dalam pelaporan keuangan. Apabila kepemilikan manajerial lebih besar
daripada kepemilkan eskternal, maka manajer bukan hanya sebagai agen yang
menerima mandat dari pihak principal untuk menjalankan usaha tetapi sekaligus
sebagai pemilik dan hal ini membuat konflik keagenan diantara kedua belah pihak
menjadi berkurang. Berkurangnya konflik antara pemilik dan manajer dikarenakan
menurunnya motivasi untuk mendapatkan bonus yang dikejar oleh agen, sehingga
pemaksimalan laba yang biasa dilakukan oleh manajer ketika mengejar bonus juga
berkurang. Dengan demikan metode akuntansi yang dipilih untuk melaporkan
keuangan perusahaan adalah metode konservatisme.
Sebaliknya, apabila struktur kepemilikan saham manajer lebih rendah dari
kepemilikan saham eksternal, maka metode akuntansi yang digunakan untuk
melaporkan keuangan perusahaan adalah meode yang cenderung lebih optimis atau
kurang konservatif. Hal tersebut terjadi karena pihak manajemen mendapat tekanan
dari pasar modal yang menyebabkan perusahaan melaporkan laba yang tinggi
walaupun laba tersebut tidak menggambarkan keadaan ekonomi perusahaan yang
sebenarnya. Selain itu, berdasarkan asumsi bonus plan, pihak manajer ingin kinerja
mereka dinilai baik oleh pemegang saham, sehingga pemegang saham percaya bahwa
18
dividen yang akan mereka dapatkan juga tinggi dilihat dari laba yang tinggi pula,
sehingga pihak manajer akan mendapat bonus yang lebih banyak karena pihak
pemegang saham menilai kinerja mereka baik dan mencapai target.
2.1.5 Struktur Kepemilikan Institusional
Struktur kepemilikan institusional yang tinggi mencerminkan investor memiliki
saham yang lebih besar daripada jumlah saham yang beredar. Boediono (2005)
menyatakan kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan
pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga mengurangi
tindakan manajemen melakukan manajemen laba. Sedangkan menurut
Kusumawardhani (2012) kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan
usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak institusional sehingga dapat
menghalangi perilaku oportunistik dari para manajer perusahaan.
Hal tersebut dapat terjadi karena kepemilikan saham yang dimilki pihak investor
institusional lebih tinggi dari pihak lain. Investor cenderung mengharapkan deviden
yang tinggi atas investasi yang mereka tanamkan pada perusahaan. Hal ini
mendorong pihak manajemen untuk menggunakan metode akuntansi yang tidak
konservatif supaya dapat melaporkan laba yang maksimal sehingga pembagian
deviden dapat tinggi.
2.1.6 Struktur Kepemilikan Publik
Pemilihan metode akuntansi yang akan diterapkan pada laporan keuangan juga
memperhatikan struktur kepemilikan publik. Struktur kepemilikan publik adalah
19
porsi saham beredar yang dimiliki masyarakat atau publik. Pengendalian akan
menjadi rendah karena kepemilikan publik yang menyebar, menyebar disini artinya
pemilik perusahaan menjadi banyak namun presentase kepemilikannya hanya sedikit,
sehingga karena rendahnya pengendalian, manajer akan lebih leluasa untuk
menyajikan informasi pada laporan keuangan. Berdasarkan asumsi bonus plan,
manajer akan bertindak seiring dengan bonus yang diberikan. Manajer akan
cenderung untuk melakukan manajemen laba sehingga kinerja mereka dinilai baik
oleh pemegang saham dan mereka memperoleh bonus. Tindakan tersebut membuat
manajer untuk melaporkan laporan keuangan dengan cara optimisme dan tidak
konservatif. Jadi, semakin tinggi kepemilikan publik akan menyebabkan rendahnya
penerapan konservatisme, hal ini dikarenakan rendahnya fungsi pengendalian dari
pemilik.
2.1.7 Ukuran Perusahaan
Bahaudin dan Wijayanti dalam Ardina (2012) berpendapat bahwa ukuran perusahaan
dibagi ke dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar (large size), perusahaan
menengah (medium size) serta perusahaan kecil (small size). Semakin besar ukuran
suatu perusahaan maka semakin besar pula biaya politis yang akan dihadapinya.
Sehingga untuk menghindari hal tersebut, perusahaan cenderung akan menggunakan
prinsip akuntansi yang konservatif untuk meminimalisir laba sehingga biaya politis
dapat berkurang.
20
Watss dan Zimmerman dalam Ardina (2012) menjabarkan biaya politis mencakup
semua biaya atau transfer kekayaan yang harus ditanggung perusahaan terkait
tindakan-tindakan antitrust, regulasi, subsidi pemerintah, tarif pajak, tuntutan buruh,
dan sebagainya Pemerintah sebagai pembuat regulasi serta penentu kebijakan suatu
negara dimana perusahaan beroperasi akan lebih mengawasi perusahaan besar.
Pemerintah akan memungut pajak yang relatif tinggi kepada perusahaan besar, karena
seiring tingginya laba yang dihasilkan perusahaan besar, maka pajak yang yang harus
dibayarkan secara otomatis mengikuti besarnya laba. Hal tersebut menunjukkan
semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar pula biaya politis yang harus
dibayarkan, sehingga untuk mengurangi biaya tersebut perusahaan berupaya
melaporkan labanya secara konservatif agar laba tidak terlihat terlalu tinggi.
2.1.8 Leverage
Leverage digunakan untuk menunjukkan penggunaan utang untuk membiayai
sebagian daripada aktiva perusahaan. Menurut Jumingan (2006) pembiayaan dengan
utang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena utang mempunyai beban yang
tetap bagi perusahaan. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas utang
perusahaan dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Tetapi penggunaan utang
juga dapat memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapat menguntungkan
pemegang saham.
Leverage juga memiliki definisi yaitu menunjukkan seberapa besar aset yang
digunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan dibiayai oleh hutang
21
dari pihak eksternal perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi
dapat menyebabkan kreditur mempunyai hak untuk mengetahui dan mengawasi
jalannya kegiatan operasional perusahaan (Lo dalam Brilianti 2013). Sari dan
Adhariani (2009) menunjukkan bahwa rasio leverage yang semakin besar akan
cenderung mendorong perusahaan mengatur laba dan menyajikan laporan keuangan
yang cenderung tidak konservatif.
Brigham dan Houston (2011) menyatakan bahawa kreditur akan melakukan upaya
seperti dibawah ini untuk melindungi dirinya dari tindakan manajamen yang mungkin
kurang menguntungkan kreditur, tindakan tersebut diantaranya:
a) Melalui persyaratan yang diajukan dalam perjanjian kredit. Kreditur dapat
mensyaratkan untuk menerapkan pelaporan keuangan yang konservatif.
b) Jika kreditur berpendapat bahwa perusahaan mencoba mengambil keuntungan
dari mereka dengan cara yang tidak etis, maka mereka akan menghentikan
pemberian kredit selanjutnya atau pemberian kredit dilakukan dengan biaya
pinjaman yang lebih tinggi daripada yang normal.
2.1.9 Konservatisme Laba
Riahi, dkk (2006) berpendapat bahwa prinsip konservatisme laba mengimplikasikan
bahwa nilai terendah dari aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari kewajiban
dan beban sebaiknya yang dipilih untuk dilaporkan. Oleh karena itu, prinsip
konservatisme laba mengharuskan pihak manajemen untuk menampilkan sikap
22
pesimistis secara umum ketika memilih teknik akuntansi untuk pelaporan laporan
keuangan.
Watts (2003) mendefinisikan konservatisme sebagai perbedaan verifiabilitas yang
diminta untuk pengakuan keuntungan dibandingkan kerugian. Perbedaan
verifiabilitas atas keuntungan dan kerugian ini menyebabkan ada perbedaan pada
metode yang digunakan di dalam mengakui akun-akun yang berhubungan dengan
laba dan rugi. Selain itu Watts juga menyatakan bahwa konservatisme muncul dari
insentif yang berkaitan dengan biaya kontrak, litigasi, pajak, dan politik, yang
memiliki tujuan untuk mengurangi biaya keagenan dan mengurangi pembayaran yang
berlebihan terhadap pihak-pihak seperti manajer, pemegang saham, pengadilan, dan
pemerintah.
Sedangkan Djarwanto (2004) berpendapat konservatisme umumnya diartikan sebagai
mencatat aktiva milik perusahaan dengan harga yang lebih rendah daripada harga
perolehannya (cost) atau mencatat utang perusahaan lebih tinggi (over stated). Selain
itu konservatisme juga diberi makna yaitu bila akuntan mengikuti prinsip mengakui
kemungkinan rugi yang akan terjadi tetapi tidak mengantisipasikan laba yang belum
direalisi (tidak diakui sebagai pendapatan pada periode itu). Suhayati dan Anggadini
(2010) menyatakan bahwa konsep konservatisme didasarkan atas pendapat yang
menyatakan bahwa setiap pendapatan tidak boleh diakui dan dicatat sebelum
pendapatan tersebut benar-benar diperoleh, tetapi semua kerugian dan beban
walaupun belum terjadi asalkan sudah dapat diperhitungkan boleh dicatat dan diakui.
23
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dikatakan bahwa prinsip konservatisme
merupakan prinsip akuntansi yang mencerminkan sikap pihak manajemen yang lebih
berhati-hati atas ketidakpastian yang ada, sehingga ketidakpastian yang muncul dapat
dihadapi dengan sedemikian rupa. Tujuan dari penerapan prinsip konservatisme ini
adalah untuk menghindari perilaku oportunistik manajer yang melakukan pencatatan
pendapatan bersih yang lebih besar dari yang sebenarnya (overstated). Pencatatan
pendapatan bersih yang overstated bisa saja dilakukan oleh pihak manajemen untuk
mendapatkan bonus yang lebih tinggi dari pemilik perusahaan.
Menurut Ball and Shivakumar; Beaver and Ryan dalam Sari dan Adhariani, (2009)
konservatisme dibagi menjadi dua sub-konsep yaitu:
a) Conditional conservatism
Sub-konsep ini mengacu pada konservatisme yang mengarah pada pemikiran
bahwa pendapatan direfleksikan dalam pengakuan rugi dan laba dalam
kondisi asymmetric timeliness, dimana asymmetric timeliness timbul dari
kecenderungan akuntan untuk menggunakan verifikasi tingkat tinggi atas
pengakuan kabar baik daripada kabar buruk dalam laporan keuangan. Contoh
dari conditional conservatism dapat dilihat pada akuntansi persediaan
(LOCOM) dan akuntansi impairment untuk aset berwujud dan tidak berwujud
jangka panjang.
24
b) Unconditional conservatism
Sub-konsep ini adalah munculnya bias di dalam pelaporan nilai buku yang
rendah terhadap akun ekuitas pemegang saham. Menurut Watts dan
Zimmerman (2003), konservatisme jenis ini tidak melakukan spesifikasi
secara kondisional terhadap ekuitas atau pendapatan yang rendah, dan oleh
karena itu, tidak mengacu pada pengakuan kerugian yang berbasis waktu.
2.2. Penelitian Terdahulu
Haniati dan Fitriany (2010) melakukan penelitian dengan tujuan untuk menguji
pengaruh konservatisme terhadap asimetri informasi. Penelitian dilakukan terhadap
perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 sampai dengan
2008. Konservatisme akuntansi diukur dengan menggunakan beberapa model
pengukuran, yaitu model Givoly Hyan, Model Zhang, Model Kasznik, serta market
base model. Sedangkan asimetri akuntansi diukur dengan menggunakan CSPREAD.
Model yang memiliki adjusted R2 paling tinggi adalah Model Zhang, yaitu 14.01%,
kemudian model Givoly 13 %, model lainnya 11 %. Hasil penelitian menemukan
bahwa konservatisme mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap asimetri
informasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Aristiyani dan Wirawati (2012) ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh debt to total assets, dividen payout ratio dan ukuran perusahaan
terhadap konservatisme akuntansi. Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009-2011. Metode
25
penentuan sampel menggunakan metoda purposive sampling sehingga sampel yang
digunakan 86 perusahaan manufaktur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear berganda
menunjukkan bahwa variabel debt to total assets dan ukuran perusahaan berpengaruh
pada konservatisme akuntansi sedangkan variabel dividen payout ratio tidak
berpengaruh pada konservatisme akuntansi.
Brilianti (2013) melakukan penelitian populasi yaitu semua perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2010 dan berdasarkan teknik purposive
sampling. Sampel yang masuk kriteria sebanyak 46 perusahaan. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan
terhadap konservatisme akuntansi. Kepemilikan institusional, leverage dan komite
audit tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2013) ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh cash flow, company growth, profitability, dan investment opportunity set
(IOS) terhadap konservatisme akuntansi. Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2010. Teknik
pemilihan sampel berdasarkan purposive sampling. Sampel yang masuk kriteria
sebanyak 53 perusahaan. Metode analisis data penelitian ini yaitu analisis regresi
linier berganda. Hasil pengujian menunjukkan cash flow dan company growth tidak
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan profitability dan
26
investment opportunity set (IOS) berpengaruh positif terhadap konservatisme
akuntansi.
Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Noviantari, dkk (2015) ini adalah untuk
mengetahui pengaruh financial distress, ukuran perusahaan, dan leverage pada
konservatisme akuntansi. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2010-2013 menjadi populasi pada penelitian ini. Sampel
diambil dengan metode stratified random sampling sehingga terdapat 241 tahun
perusahaan yang digunakan sebagai sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah
teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
financial distress berpengaruh negatif pada konservatisme akuntansi, ukuran
perusahaan berpengaruh positif pada konservatisme akuntansi, dan leverage
berpengaruh negatif pada konservatisme akuntansi.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
lainnya sebelumnya. Penelitian ini menggunakan tahun penelitian selama lima tahun
yakni tahun 2011-2015 dengan tujuan agar hasil penelitian lebih akurat dan konsisten.
Selain itu variabel independen yang digunakan pada penelitian ini lebih beragam
dibanding variabel independen dalam penelitian sebelumnya. Kedua hal tersebut
tentu akan mengakibatkan hasil penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya.
Beberapa penelitian terdahulu dapat dilihat dalam tabel 2.1.
27
2.3. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini difokuskan menganalisis laporan keuangan perusahaan pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 untuk melihat sejauh mana
variabel-variabel bebas mempengaruhi penerapan variabel terikat. Setiap tahun
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menerbitkan
laporan keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan tersebut akan tercermin
beberapa informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi perusahaan. Informasi
yang menggambarkan situasi dan kondisi perusahaan tersebut diantaranya adalah
peraturan standar akuntansi keuangan yang digunakan perusahaan, struktur
kepemilikan perusahaan, total aset perusahaan, dan utang perusahaan. Informasi
tersebut dikembangkan dan digunakan peneliti sebagai variabel bebas dalam
penelitian ini diantaranya, PSAK64, struktur kepemilikan manajerial, struktur
kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan
leverage. Keenam variabel tersebut diduga mempengaruhi penerapan prinsip
konservatisme dalam penyusunan laporan keuangan, berikut penjelasannya:
1. Pengaruh PSAK64 terhadap Konservatisme Laba
Dalam PSAK 64, seluruh aktifitas eksplorasi dan evaluasi belum tentu
memiliki future economic benefit namun tetap dicatat dan diakui menjadi aset.
Aset eksplorasi dan evaluasi yang dicatat selama beberapa periode tanpa
adanya amortisasi tiap periodenya diduga dapat mengurangi prinsip
konservatisme dalam penyajian laporan keuangan karena akun amortisasi
28
aktifitas eksplorasi dan evaluasi merupakan pengurang dalam laporan laba
rugi perusahaan. Dalam hal ini, PSAK64 berpengaruh negatif terhadap
konservatisme laba.
2. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial terhadap Konservatisme Laba
Jika kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajerial tinggi maka
perusahaan akan menerapkan prinsip konservatisme laba, karena manajerial
tidak mengejar bonus seperti pada hipotesis bonus plan, selain itu juga
perusahaan tidak hanya mementingkan laba yang besar dalam laporan
keuangan tetapi lebih mementingkan kontinuitas perusahaan, karena laba yang
dinilai tidak berlebihan, maka akan terdapat cadangan dana tersembunyi yang
dapat digunakan perusahaan untuk memperbesar perusahaan dengan
meningkatkan jumlah investasi. Maka dalam hal ini, semakin tinggi struktur
kepemilikan manajerial akan berpengaruh positif terhadap penerapan
konservatisme laba.
3. Struktur Kepemilikan Institusional terhadap Konservatisme Laba
Jika kepemilikan institusional tinggi maka pihak institusional memiliki
kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses
monitoring secara efektif sehingga mengurangi tindakan manajemen
melakukan manajemen laba. Investor cenderung berharap mendapatkan return
yang tinggi dari investasi yang mereka tanamkan. Hal ini mendorong
manajemen untuk melaporkan laba yang tidak konservatif agar pembagian
29
dividen tinggi. Oleh karena itu, struktur kepemilikan institusional berpengaruh
secara negatif terhadap penerapan konservatisme laba.
4. Struktur Kepemilikan Publik terhadap Konservatisme Laba
Kepemilikan publik cenderung mengharapkan laba perusahaan yang tinggi
agar mendapatkan dividen atau capital gain yang tinggi pula. Apabila
kepemilikan publik yang menyebar semakin tinggi maka mengakibatkan
kontrol yang kurang bagi manajemen sehingga, perusahaan dapat melaporkan
labanya tidak secara hati-hati. Dengan demikian perusahaan akan cenderung
melaporkan laba yang kurang konservatif apabila struktur kepemilikan publik
tinggi, dengan kata lain struktur kepemilikan publik berpengaruh negatif
terhadap penerapan konservatisme laba.
5. Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Laba
Ukuran perusahaan berbanding lurus dengan biaya politis perusahaan tersebut,
sehingga untuk mengurangi biaya politis tersebut perusahaan lebih
menggunakan prinsip akuntansi yang konservatif atau pernyataan laba yang
disajikan tidak berlebihan. Maka dalam hal ini ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap konservatisme laba.
6. Leverage terhadap Konservatisme Laba
Semakin tinggi leverage maka hak yang dimiliki kreditur untuk mengawasi
jalannya kegiatan operasional perusahaan semakin tinggi. Oleh karena itu,
30
kreditur akan meminta manajer untuk melakukan pelaporan akuntansi secara
konservatif agar perusahaan tidak berlebihan dalam melaporkan hasil
usahanya, sehingga kreditur dapat mengetahui keamanan dana yang ia
pinjamkan yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan. Dalam hal ini
leverage berpengaruh positif terhadap penerapan konservatisme laba.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di atas, maka dapat dibentuk kerangka
pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran
StrukturKepemilikanManajerial
(X2)
StrukturKepemilikanInstitusional
(X3)
StrukturKepemilikanPublik (X4)
UkuranPerusahaan
(X5)
Leverage(X6)
PSAK64(X1)
Konservatisme(Y)
Laporan Keuangan
Perusahaan Pertambanganyang terdaftar di BEI 2011-
2015
31
2.4. Hipotesis
Menurut Jogiyanto (2007) hipotesis merupakan dugaan yang akan diuji kebenarannya
dengan fakta yang ada. Mengacu pada penelitian terdahulu dan telaah pustaka, maka
penelitian ini mengajukan beberapa hipotesis sebagai berikut:
1. Ho1 : PSAK64 berpengaruh tidak signifikan terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI periode 2011-2015.
Ha1 : PSAK 64 berpengaruh signifikan terhadap penerapan konservatisme
laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2011-
2015.
2. Ho2 : Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2011-2015.
Ha2 : Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh berpengaruh signifikan
terhadap penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI periode 2011-2015.
3. Ho3 : Struktur kepemilikan institusional berpengaruh tidak signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2011-2015.
Ha3 : Struktur kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2011-2015.
32
4. Ho4 : Struktur kepemilikan publik berpengaruh tidak signifikan terhadap
penerapan konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2011-2015.
Ha4 : Struktur kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI periode 2011-2015.
5. Ho5 : Ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI periode 2011-2015.
Ha5 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI periode 2011-2015.
6. H06 : Leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap penerapan
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI periode 2011-2015.
Ha6 : Leverage berpengaruh signifikan terhadap penerapan konservatisme
laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode
2011-2015.
7. H07 : PSAK64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan
leverage secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap
33
variabel konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2011-2015.
Ha7 : PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan
leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
variabel konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2011-2015.
34
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peniliti Judul Variabel Hasil Penelitian1. Haniati
danFitriany(2010)
PengaruhKonservatisme
Terhadap AsimetriInformasi Dengan
MenggunakanBeberapa Model
PengukuranKonservatisme
Konservatisme danasimetri informasi
Konservatisme mempunyaipengaruh negatif dan signifikanterhadap asimetri informasi.
2. Aristiyanidan
Wirawati(2012)
Pengaruh Debt ToTotal Assets,
Dividen PayoutRatio Dan UkuranPerusahaan padaKonservatisme
AkuntansiPerusahaan
Manufaktur di Bei
Debt to total assets,dividen payout ratio,ukuran perusahaandan konservatisme
akuntansi
Variabel debt to total assets danukuran perusahaan berpengaruhpada konservatisme akuntansisedangkan variabel dividen payoutratio tidak berpengaruh padakonservatisme akuntansi
3. Brilianti(2013)
Faktor-Faktor YangMempengaruhi
PenerapanKonservatisme
AkuntansiPerusahaan
Kepemilikanmanajerial,kepemilikan
institusional, leveragedan komite audit
terhadapkonservatisme
akuntansi
kepemilikan manajerialberpengaruh signifikan terhadapkonservatisme akuntansi.Kepemilikan institusional,leverage dan komite audittidak berpengaruh terhadapkonservatisme akuntansi
4. Saputri(2013)
Faktor-Faktor YangMempengaruhi
Pilihan PerusahaanTerhadap
KonservatismeAkuntansi
Cash flow, companygrowth, profitability,
investmentopportunity set (IOS)
dan konservatismeakuntansi.
Hasil pengujian menunjukkancash flow dan company growthtidak berpengaruh terhadapkonservatisme akuntansi.Sedangkan profitability daninvestment opportunity set (IOS)berpengaruh positif terhadapkonservatisme akuntansi
5. Noviantari& Ratnadi
(2015)
Pengaruh FinancialDistress, UkuranPerusahaan, DanLeverage PadaKonservatisme
Akuntansi
Financial distress,ukuran perusahaan,
leverage,konservatisme
akuntansi
Financial distress berpengaruhnegatif pada konservatismeakuntansi, ukuran perusahaanberpengaruh positif padakonservatisme akuntansi, danleverage berpengaruh negatif padakonservatisme akuntansi
Sumber: dikembangkan dari beberapa jurnal
35
Jurnal ayumartaning:
Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012.”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenerapanKonservatisme dalam Akuntansi: Studi pada Perusahaan yang Tercatat di BursaEfek Indonesia”.Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Diponegoro
Oktadella, Dewanti. 2011. “Analisis Coorporate Governance terhadap Integritas LaporanKeuangan”.Skripsi Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Diponegoro.
Alfiana, Yeni., 2006. “Creative Accounting: Ditinjau dari Teori Akuntansi Positif dan TeoriKeagenan”. Mandiri, Vol. 9, Hal. 45-54.
Bahaudin, Ahmad Arif.,Provita Wijayanti. 2011.”Mekanisme Coorporate Governanceterhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia”. Dinamika Sosial Ekonomi Vol. 7,No. 1, Hal. 86-101
Buku perpus:
Riahi, Ahmed & Belkaoni, Teori Akuntansi Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Djarwanto, Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: BPFE, 2004.
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2006
Prasetyo & Janna, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2005
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research), dan
pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Sugiyono (2012) mengemukakan bahwa metode explanatory research adalah metode
penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti
serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan publik, ukuaran perusahaan dan leverage.
Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah konservatisme laba.
3.2 Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur
kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan, laverage,
dan konservatisme laba pada perusahaan pertamabangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015.
36
3.3 Jenis dan Sumber Data
Sugiyono (2008) berpendapat bahwa data merupakan keterangan-keterangan tentang
suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan,
atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lain. Data
penelitian berarti keterangan-keterangan mengenai suatu hal yang dipakai dalam
penelitian untuk kemudian diolah menjadi suatu hasil penelitian.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sugiyono
(2014) mengemukakan sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dari perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu
laporan keuangan periode 2011 sampai dengan 2015, dimana periode tersebut
dianggap cukup mewakili kondisi BEI yang relatif normal. Data dalam penelitian ini
diperoleh dari melalui www.idx.co.id.
3.4 Populasi
Sugiyono (2008) menjelaskan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian yaitu dari tahun 2011-2015.
BEI dipilih sebagai tempat penelitian karena BEI merupakan bursa pertama di
37
Indonesia yang dianggap memiliki data yang lengkap dan terorganisasi dengan baik.
Dari populasi yang ada maka akan diambil sampel untuk digunakan dalam penelitian.
3.5 Sampel
Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Menurut
Jogiyanto (2007) metode purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel
dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu. Senada dengan yang disampaikan
oleh Jogiyanto, Prakarsa (2006) berpendapat bahwa purposive sampling merupakan
pengambilan data disesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya (tujuannya). Kriteria yang digunakan dapat berupa pertimbangan
(judgment) tertentu atau jatah (quota) tertentu. Dalam penelitian ini kriteria yang
digunakan adalah berdasarkan judgment sampling atau kriteria yang ditetapkan
berdasarkan suatu pertimbangan tertentu.
Adapun kriteria yang telah ditetapkan peneliti untuk memilih sampel dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
tidak berpindah sektor selama tahun penelitian.
2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan auditan secara konsisten
dan lengkap selama tahun 2011-2015.
3. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya dalam Rupiah.
38
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel diatas didapat 8 perusahaan yang akan
menjadi sampel penelitian pada penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Daftar Sampel
No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan1. PKPK PT. Perdana Karya Perkasa Tbk2. ARTI PT. Ratu Prabu Energy Tbk3. RUIS PT. Radiant Utama InterinscoTbk4. ELSA PT. Elnusa Tbk5. ANTM PT. Aneka Tambang Tbk6. CITA PT. Mineral Investindo Tbk7. DKFT PT. Central Omega Resources Tbk8. CTTH PT. Citatah Tbk
Sumber: sahamok.com dan idx.co.id, diolah.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, yaitu dengan melihat dan melakukan pencatatan data terhadap dokumen
laporan keuangan perusahaan (Sugiyono, 2009). Metode pengumpulan data
merupakan metode pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data yang
lengkap, sah dan bukan berdasarkan pemikiran. Selain itu, penelitian ini juga
dilakukan dengan menggunakan studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupaakan
metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian yang digunakan sebagai landasan teori yang berhubungan dengan
penelitian ini.
3.7 Definisi Konseptual
39
Definisi variabel-variabel dalam penelitian ini secara konseptual adalah sebagai
berikut:
3.7.1 Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah konservatisme laba.
Konservatisme laba merupakan salah satu prinsip akuntansi yang digunakan ketika
melaporkan laporan keuangan. Prinsip konservatisme diartikan sebagai sebuah
prinsip yang mengakui pendapatan dengan lebih cepat namun mengakui laba dengan
lebih lambat, menilai aset yang dimiliki perusahaan dengan nilai terendah dan menilai
kewajiban perusahaan dengan nilai yang tinggi. Hal ini dilakukan agar perusahaan
dapat mengantisipasi setiap kemungkinan buruk dan risiko yang dapat terjadi pada
perusahaan. Sehingga setiap kemungkinan buruk tersebut tidak mengganggu
konsistensi perusahaan di dunia bisnis pertambangan.
3.7.2 Variabel Independen
Variabel independen yang terdapat pada penelitian ini adalah:
1. PSAK64
PSAK64 adalah sebuah pernyataan standar akuntansi keuangan yang
ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk menetapkan
pelaporan keuangan atas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber
40
daya mineral. Variabel penerapan PSAK 64 diukur menggunakan variabel
dummy, nilai 0 merupakan perusahaan sampel yang belum menerapkan PSAK
64 dan 1 merupakan perusahaan sampel yang telah menerapkan PSAK 64.
Untuk dapat mengetahui apakah perusahaan yang dijadikan sebagai sampel
sudah merapkan atau belum menerapkan PSAK 64, kita dapat mengetahuinya
berdasarkan catatan atas laporan keuangan perusahaan sampel tersebut.
2. Struktur kepemilikan manajerial
Struktur kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yang
dimiliki oleh pihak manajerial dari seluruh jumlah saham dimiliki oleh
perusahaan. Jika saham kepemilikan manajerial lebih tinggi dibanding pihak
eksternal, maka perusahaan akan cenderung menggunakan metode akuntansi
yang konservatif. Dalam hal ini, motivasi pihak manajer dalam bekerja bukan
lagi untuk mengejar bonus namun bagaimana caranya untuk memperbesar
perusahaan. Salah satu cara untuk memperbesar perusahaan adalah dengan
menggunakan dana cadangan yang tersembunyi. Untuk mendapatkan dana
cadangan yang tersembunyi pihak manajemen akan menggunakan metode
konservatisme laba ketika menyusun laporan keuangan.
3. Struktur kepemilikan institusional
Struktur kepemilikan institusional merupakan persentase jumlah kepemilikan
saham pihak institusional dari seluruh jumlah saham yang dimiliki oleh
perusahaan. Bertolak belakang dengan kepemilikan manajerial, apabila
kepemilikan institusional tinggi, perusahaan akan cenderung menerapkan
41
prinsip yang kurang konservatif. Pihak institusional menginginkan return atas
investasi yang mereka terima tinggi, untuk itu pihak manajemen perusahaan
akan menerapkan prinsip optimism sehingga laba yang tercatat tinggi dan
pihak institusional akan mendapatkan return yang tinggi.
4. Struktur kepemilikan publik
Struktur kepemilikan publik merupakan persentase jumlah saham yang
dimiliki oleh kepemilikan publik pada perusahaan. Sejalan dengan struktur
kepemilikan institusional, perusahaan yang jumlah kepemilikan pubiknya
lebih besar dari jumlah saham yang beredar akan menerapkan prinsip
akuntansi yang kurang konservatif karena publik menginginkan return tinggi.
5. Ukuran perusahaan
Kusumawardhani (2012) berpendapat bahwa ukuran perusahaan merupakan
ukuran yang digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki
aktivitas operasional yang lebih kompleks sehingga memungkinkan dilakukan
manajemen laba. Ukuran perusahaan adalah suatu skala di mana dapat
diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain
total aktiva, log size, penjualan dan nilai pasar saham.
Ukuran perusahaan akan mempengaruhi tingkat biaya politis yang akan
dihadapi perusahaan sehingga akan mempengaruhi penggunaan prinsip
akuntansi yang konservatif. Ukuran perusahaan dapat tercermin dari aset yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Semakin besar ukuran suatu perusahaan,
42
maka pemerintah akan menaruh perhatian yang lebih besar terhadap
perusahaan tersebut sehingga beban perusahaan terhadap pemerintah dan
masyarakat semakin besar. Beban yang dimaksud disini dapat diartikan
sebagai pembayaran pajak yang semakin besar dan juga biaya tanggung jawab
perusahaan terhadap sosial dan lingkungan perusahaan.
6. Leverage
Leverage menunjukkan seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang
dan merupakan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman.
Hipotesis debt convenant memprediksi bahwa manajer cenderung untuk
menyatakan secara berlebihan laba dan aset untuk mengurangi renegosiasi
biaya kontrak utang. Manajer juga tidak ingin kinerjanya dinilai kurang baik
apabila laba yang dilaporkan konservatif.
Tingkat leverage akan mempengaruhi pemilihan metode akuntansi yang akan
digunakan ketika akan melaporkan laporan keuangan. Sari dan Adhariani
(2009) menyatakan bahwa semakin tinggi rasio leverage, semakin besar pula
kemungkinan perusahaan akan menggunakan prosedur yang meningkatkan
laba yang dilaporkan. Semakin tinggi tingkat leverage maka kreditor semakin
memiliki hak untuk mengatur dan mengawasi jalannya perusahaan termasuk
dalam pemilihan metode akuntansi, sehingga semakin tinggi tingkat leverage
pihak kreditor akan meminta perusahaan untuk melaporkan laporan keuangan
secara konservatif. Proksi rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Total Debt dibagi Total Asset.
43
3.8. Definisi Operasional
Jogiyanto (2009) berpendapat bahwa definisi operasional adalah definisi berupa cara
mengukur variabel yang digunakan agar dapat dioperasikan, atau dengan kata lain
definisi operasial yaitu, pendefinisian secara operasional suatu konsep sehingga dapat
diamati dan diukur.
Penelitian ini menggunakan Konservatisme Laba sebagai variabel dependen,
sedangkan PSAK 64, Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan
Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan Leverage sebagai
variabel independen. Variabel-variabel tersebut adalah:
3.8.1 Variabel Dependen
1. Konservatisme Laba
Konservatime laba merupakan suatu prinsip akuntansi yang mengakui biaya atau
beban dengan cepat dan pendapatan diakui dengan lambat, hal ini dilakukan
untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan dikemudian hari. Menurut Watts
(2003) terdapat tiga tipe pengukuran untuk menilai konservatisme laba yaitu:
1. Earning/stock return relation measures
2. Earning/accrual measures
3. Net asset measure
44
Dalam penelitian Alfian dan Sabeni (2013) konservatisme laba diproksikan
dengan conservatism accrual model Zhang (2007), yang didapatkan dengan cara
membagi nilai non-operating accrual dengan total aset. Non-operating accrual
dapat digunakan untuk memperlihatkan pencatatan kejadian yang tidak
diinginkan yang telah terjadi dalam perusahaan, seperti penghapusan aset.
Sedangkan, dalam penelitian ini konservatisme laba akan diproksikan dengan net
asset measure. Yang selanjutnya disebut CON MKT. Ukuran ini dianggap dapat
mencerminkan nilai aset yang understated dan kewajiban yang overstated.
Ukuran ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Book to market ratio (CON MKT):
……………………………………. (3.1)
Keterangan :
Equity Book Value = Total asset – Total Liabilities
Closing Price = Harga saham pada saat penutupan pada akhir tahun
Volume Shares = Volume saham yang diperdagangkan pada akhir tahun
Menurut Dewi (2004) Rasio yang benilai lebih dari 1, mengindikasikan
penerapan akuntansi yang konservatif karena perusahaan mencatat nilai
perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya.
3.8.2 Variabel Independen
1. PSAK 64
45
Dalam penelitian ini variabel PSAK 64 diukur dengan menggunakan variabel
dummy yaitu dengan memberikan nilai 0 untuk perusahaan sampel yang
belum menerapkan PSAK 64 dan 1 untuk perusahaan sampel yang telah
menerapkan PSAK 64. Untuk dapat mengetahui apakah perusahaan sampel
sudah menerapkan atau belum menerapkan PSAK 64, kita dapat
mengetahuinya berdasarkan catatan atas laporan keuangan perusahaan sampel
tersebut.
2. Struktur Kepemilikan Manajerial
Struktur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah saham yang
dimiliki oleh pihak perusahaan dari seluruh jumlah saham yang beredar.
Struktur kepemilikan manajerial diukur dengan cara:
Struktur Kepemilikan Manajerial:
…………………….(3.2)
3. Struktur Kepemilikan Institusional
Struktur kepemilikan institusional merupakan susunan dari persentase jumlah
saham yang dimiliki oleh pihak institusional dari seluruh jumlah saham yang
beredar. Struktur kepemilikan institusional diukur dengan cara:
Struktur Kepemilikan Institusional:
.…………………..(3.3)
4. Struktur Kepemilikan Publik
46
Struktur kepemilikan publik merupakan persentase jumlah saham yang
dimiliki oleh kepemilikan publik dari seluruh jumlah saham yang beredar.
Struktur kepemilikan publik diukur dengan cara:
Struktur Kepemilikan Publik:
………………….(3.4)
5. Ukuran Perusahaan
Watts dan Zimmerman berpendapat bahwa ukuran perusahaan akan
mempengaruhi tingkat biaya politis yang akan dihadapi perusahaan sehingga
akan mempengaruhi penggunaan prinsip akuntansi yang konservatif. Semakin
besar ukuran suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut semakin memiliki
kecenderungan untuk menggunakan metode akuntansi yang konservatif untuk
mengindari biaya politis yang tinggi. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan
cara:
Ukuran Perusahaan: Ln(Total Aset perusahaan) ………………...(3.5)
6. Leverage
Leverage merupakan seberapa besar perusahaan menggunakan utang dari luar
untuk membiayai kegiatan perusahaan dalam rangka memperbesar
perusahaan. Leverage diukur dengan cara:
Leverage = …………………………………………….(3.6)
Berikut ini disajikan tabel berisi definisi operasional masing-masing variabel
penelitian:
47
Tabel 3.1 Ringkasan Definisi Operasional Variabel:
No Variabel Definisi Indikator Pengukuran1. Konservatis
me Laba (Y)Suatu prinsip akuntansiyang mengakui biayaatau beban dengancepat dan pendapatandiakui dengan lambat.
Rasio
2. PSAK64(X1)
Merupakan suatuperaturan akuntansiyang bertujuan untukmenetapkan pelaporankeuangan ataseksplorasi dan evaluasipada pertambangansumber daya mineral.
Variabel dummy yaitu memberikannilai 0 untuk perusahaan sampel yangbelum menerapkan PSAK 64 dan 1untuk perusahaan sampel yang telahmenerapkan PSAK 64
Rasio
3. Strukturkepemilikanmanajerial(X2)
Persentase jumlahsaham yang dimilikipihak manajerial dariseluruh jumlah sahamyang beredar.
Rasio
4. Strukturkepemilikaninstitusional(X3)
Persentase jumlahsaham yang dimilikipihak institusional dariseluruh jumlah sahamyang beredar.
Rasio
5. Strukturkepemilikanpublik (X4)
Persentase jumlahsaham yang dimilkioleh kepemilikanpublik dari seluruhjumlah saham yangberedar.
Rasio
6. Ukuranperusahaan(X5)
Total aset perusahaan. Ln(total aset perusahaan) Rasio
7. Leverage(X6
)Total utang dibagi totalaset.
Rasio
Sumber: dikembangkan dari beberapa jurnal
48
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan metode analisis data statistik deskriptif dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Menurut Jogiyanto (2007) descriptive statistics atau statistik deskriptif merupakan
statistik yang digunakan untuk menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data
yang digunakan dalam penelitian ini. Karakteristik data yang digambarkan adalah
karakteristik distribusinya.
Menurut Ghozali (2011) statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
masing-masing variabel yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian,
minimum, maksimum, sum, range, kurtosis dan skewness. Standar deviasi, varian,
minimum dan maksimum menunjukkan hasil analisis terhadap distersi variabel,
sedangkan kurtosis dan skewness menunjukkan bagaimana variabel terdistribusi, lalu
varian dan standar deviasi menunjukkan penyimpangan variabel terhadap nilai rata-
rata.
3.9.2 Analisis Regresi Berganda Model Panel Data
Menurut Indriantoro (1999), analisis regresi linear berganda pada dasarnya
merupakan eksistensi dari metode regresi dalam analisis bivariate yang umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam satu persamaan
49
linear. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara
lebih dari satu variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perbedaan penerapan
metode analisis regresi linear berganda dan analisis regresi linear sederhana adalah
terletak pada jumlah variabel bebas yang digunakan.
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan leverage terhadap
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode
2011-2015.
Teknik analisis regresi linear berganda digunakan dengan model dasar sebagai
berikut:
Y= ...…………………..(3.7)Sumber: Ghozali (2005)
Dimana :
Y : Konservatisme akuntansi
α : Nilai intersep konstanta
β1 – β6 : Koefisien regresi variabel
X1 : PSAK 64
X2 : Struktur Kepemilikan Manajerial
X3 : Struktur Kepemilikan Institusional
X4 : Struktur Kepemilikan Publik
X5 : Ukuran Perusahaan
X6 : Leverage
ε : Error atau variabel di luar model
50
Pembuktian model regresi yang diajukan dalam penelitian dengan menggunakan
panel data dalam Eviews. Data panel atau pooled data merupakan kombinasi dari data
time series dan cross section. Metode data panel lebih tepat digunakan untuk
mengatasi interkorelasi diantara variabel-variabel bebas yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan tidak tepatnya penaksiran regresi (Griffiths dalam Supranto dan
Limakrisna, 2012). Eviews merupakan program komputer yang digunakan untuk
mengolah data statistik dan ekonometrika. Terdapat tiga metode yang dapat
digunakan untuk bekerja dengan model regresi dengan data panel (Winarno, 2015)
1. Pooled Least Squares (PLS)
Sebelum membuat regresi kita terlebih dahulu harus menggabungkan data
cross-section dengan data time series (pool data). Kemudian data gabungan
ini diperlakukan sebagai satu kesatuan pengamatan yang digunakan untuk
mengestimasi model dengan metode PLS. Menurut Supranto dan Limakrisna
(2012) pooled least square digunakan untuk mengestimasi data panel dengan
metode OLS (Ordinary Least Square). Model regresi data panel adalah
sebagai berikut:
Yit = ………..…………...….(3.8)Sumber: Djalal (2006)
2. Fixed Effect (FE)
Dasar pemikiran pemikiran pembentukan model fixed effect yaitu variabel-
variabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan
adanya intercept yang tidak konstan. Atau dengan kata lain, intercept ini
51
mungkin berubah untuk setiap individu dan waktu. Model fixed effect
menambahkan model dummy pada data panel. Model regresi data panel
adalah sebagai berikut :
Yit = ………………(3.9)Sumber: Djalal (2006)
3. Random Effect (RE)
Teknik ini memperhitungkan bahwa error mungkin berkorelasi sepanjang
time series dan cross section. Untuk memperhitungkan error dari data panel
teknik ini menggunakan metode least square. Rumus estimasi model ini
sebagai berikut:
Yit = ……………(3.10)
Sumber: Djalal (2006)
3.9.3 Pemilihan Model Data Panel
Terdapat dua uji yang dapat digunakan untuk memilih model yang tepat yaitu uji
signifikan fixed effect uji F atau chow-test dan uji hausman. uji signifikan fixed effect
uji F atau chow-test digunakan untuk menentukan metode pendekatan yang
digunakan antara pooled least square atau fixed effect. Sedangkan uji hausman
digunakan untuk menentukan metode pendekatan yang digunakan antara random
effect atau fixed effect (Supranto dan Limakrisna, 2013).
1. Uji Chow-test (Common vs fixed effect)
52
Uji signifikan fixed effect (uji F) atau Chow-test adalah untuk mengetahui
apakah teknik regresi data panel dengan fixed effect lebih baik dari model
regresi data panel tanpa variable dummy atau OLS. Adapun uji F statistiknya
sebagai berikut:
C H O W = ……..……….….………….(3.11)
Keterangan:
RRSS : restricted residual sum square (merupakan sum of square
residual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan
metode common)
URSS : unrestricted residual sum square (merupakan sum of square
residual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan
metode fixed effect)
N : jumlah data cross section
T : jumlah data time series
K : jumlah variable penjelas
Dengan kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas F Test dan Chi Square yang diperoleh > 0.05 = Ho
ditolak, maka menggunakan model Common.
b. Jika nilai F Test dan Chi Square yang diperoleh < 0.05 diterima, = Ho
diterima, menggunakan model Fixed Effect Model.
53
Jika hasil uji Chow menyatakan Ho dotolak, maka teknik regresi dan panel
menggunakan model pool (common effect) dan pengujian berhenti sampai
disini. Apabila hasil uji Chow menyatakan Ho diterima, maka teknik regresi
data panel menggunakan model fixed effect dan untuk selanjtnya dilakukan uji
Hausman.
2. Uji Hausman
Uji Hausman digunakan untuk memilih antara fixed effect atau random effect,
uji hausman didapatkan melalui command eviews yang terdapat pada direktori
panel (Winarno, 2009). Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistic
Chi Square dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah
variabel independen.
Pengujian Hausman dapat dilakukan dengan command program eviews yang
terdapat pada direktori panel. Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai
kritisnya maka model yang tepat adalah model fixed effect. Sedangkan
sebaliknya bila nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka
model yang tepat adalah model random effect. Dasar pengambilan keputusan
menggunakan uji hausman adalah :
a. Jika nilai statistik Hausman > dari nilai kritisnya = Ho ditolak, maka
menggunakan Random Effect Model.
b. Jika nilai statistik Hausman < dari nilai kritisnya = Ho diterima, maka
menggunakan Fixed Effect Model.
54
3.9.4 Pengujian Hipotesis
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi atau yang disebut juga sebagai koefisien penentu
menjelaskan besarnya persentase pengaruh variabel independen (variabel X)
terhadap perubahan nilai variabel dependen (variabel Y), sedangkan sisanya
atau selisih dari 100% merupakan pengaruh yang disebabkan oleh faktor lain
yang tidak diteliti (Silaen dan Widiyono, 2013). Nilai koefisien determinasi
terletak antara 0 dan 1. Presentase ini melambangkan kemampuan variabel
independen dalam menerangkan variabel dependen. Jika nilai R2 semakin
mendekati 1, berarti variabel independen hampir dapat menjelaskan
keseluruhan dari variabel dependen. Rumus koefisien determinasi adalah:
..(3.12)
Keterangan :
= Koefisien Determinasi
= Koefisien Regresi variabel PSAK 64
= Koefisien Regresi variabel Struktur Kepemilikan Manajerial
= Koefisien Regresi variabel Struktur Kepemilikan Institusional
= Koefisien Regresi variabel Struktur Kepemilikan Publik
β5 = Ukuran Perusahaan
β6 = Leverage
= PSAK 64
55
= Struktur Kepemilikan Manajerial
= Struktur Kepemilikan Institusional
= Struktur Kepemilikan Publik
X5 = Ukuran Perusahaan
X6 = Leverage
= Konservatisme
Tabel 3.3 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0.001 – 0.200 Sangat Lemah0.201 – 0.400 Lemah0.401 – 0.600 Cukup Lemah0.601 – 0.800 Kuat0.801 – 1.000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2007)
2. Uji Signifikansi dengan Uji t
Uji signifikansi dengan uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi dari
masing-masing variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen
(variabel Y), atau dengan kata lain uji secara terpisah (parsial).
Pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji
t, pengujian ini dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan 5% dengan df=(n-k-1). Nilai t dapat dirumuskan sebagai berikut:
t=X - µ
………………………………..……(3.13)S /
Keterangan:
56
X = Rata-rata Hitung Sampel
= Rata-rata Hitung Populasi
S = Standar Deviasi Sampel
N = Jumlah Sampel
Formula hipotesis:
1. H0 : PSAK 64, Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan
Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan
Leverage secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap
Konservatisme Laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2011-2015
2. Ha : PSAK 64, Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan
Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan
Leverage secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Konservatisme Laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2011-2015
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Hoditerima).
Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Hoditolak).
57
b. Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan keputusan
adalah:
Jika probabilitas > 0,05 maka Hoditerima.
Jika probabilitas < 0,05 maka Hoditolak.
3. Uji Pengaruh Simultan (F test)
Penggunaan Uji statistik F adalah untuk menunjukkan apakah secara bersama-
sama variabel independen dalam model penelitian berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh variabel PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur
kepemilikan institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan dan
leverage terhadap variabel konservatisme laba.
Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat
kesalahan analisis (α) = 5% derajat bebas pembilang df1=(k-1) dan derajat
bebas penyebut df2=(n-k), k merupakan banyaknya parameter (koefisien)
model regresi linier dan n merupakan jumlah pengamatan. Santoso (2004)
berpendapat nilai F dapat dirumuskan sebagai berikut:
F=
R2k
………………………………………………(3.14)1 – R 2 / n - k– 1
Keterangan:
n = Jumlah sampel
58
k = Jumlah variabel bebas
R2 = Koefisien determinasi
Formula hipotesis:
1. Ho : PSAK 64, Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan
Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan
Leverage secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap
Konservatisme Laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2011-2015
2. Ha : PSAK 64, Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan
Institusional, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan dan
Leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Konservatisme Laba pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2011-2015
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika F hitung < F tabel, maka variabel independen secara simultan
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Ho diterima).
Jika F hitung > F tabel, maka variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ho ditolak).
b. Berdasarkan nilai probabilitas (signifikan) dasar pengambilan
keputusan adalah:
59
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis dan pengujian hipotesis tentang analisis pengaruh
penerapan PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan, leverage terhadap
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI pada tahun
2011-2015, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial PSAK 64 berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme laba
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2011-2015.
2. Secara parsial struktur kepemilikan manajerial berpengaruh tidak signifikan
terhadap konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2011-2015.
3. Secara parsial struktur kepemilikan institusional berpengaruh tidak signifikan
terhadap konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2011-2015.
108
4. Secara parsial struktur kepemilikan publik berpengaruh tidak signifikan terhadap
konservatisme laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2011-2015.
5. Secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme
laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2011-2015.
6. Secara parsial leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme laba
pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2011-2015.
7. Secara simultan PSAK 64, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan
institusional, struktur kepemilikan publik, ukuran perusahaan, dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap konservatisme laba pada perusahaan
pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015.
5.2 Saran
Berdasarkan pada hasil analisis serta kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran-
saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan
Perusahaan agar dapat lebih cermat dan bijak dalam menghadapi segala
permasalahan yang terjadi, terutama yang berhubungan dengan penerapan praktik
akuntansi yaitu salah satunya adalah konservatisme laba dengan tidak melakukan
penyimpangan yang merugikan perusahaan perusahaan tersebut dan stakeholder.
109
2. Investor
Investor sebaiknya agar dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi penerapan konservatisme laba dalam pengambilan keputusan untuk
berinvestasi.
3. Peneliti Selanjutnya
Hendaknya dapat mengembangkan analisisnya dengan menambah penggunaan
sampel dan variabel, memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat lebih
menajamkan hasil penelitian. Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi
tambahan literatur penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiana, Yeni. 2006. “Creative Accounting: Ditinjau dari Teori Akuntansi Positif danTeori Keagenan”. Mandiri, Vol. 9, Hal. 45-54.
Almilia, L. S. 2004. “Pengujian Size Hypothesis dan Debt/Equity Hypothesis yangMempengaruhi Tingkat Konservatisme Laporan Keuangan Perusahaandengan Teknik Analisa Multinominal Logit”. Jurnal Bisnis Akuntansi. P4-10.
Ardina, Ayu Martaning Yogi dan Indira Januarti. 2012. “Penggunaan PerspektifPositive Accounting Theory Terhadap Konservatisme Akuntansi DiIndonesia”. Jurnal Akuntansi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika danBisnis Universitas Diponegoro.
Aristiyani, Desak Gede Utami dan I Gusti Putu Wirawati. 2013. “Pengaruh Debt ToTotal Assets, Dividen Payout Ratio Dan Ukuran Perusahaan PadaKonservatisme Akuntansi Perusahaan Manufaktur Di Bei”. Jurnal Akuntansi.Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Bahaudin, Ahmad Arif dan Provita Wijayanti. 2011. “Mekanisme CoorporateGovernance terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia”. DinamikaSosial Ekonomi Vol. 7, No. 1, Hal. 86-101.
Boediono, G S. B. 2005. ”Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme CorporateGovernance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan AnalisaJalur,” Simposium Nasional Akuntansi VIII, Universitas Sebelas Maret,Surakarta.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F. 2011. “Dasar-dasar Manajemen KeuanganEdisi 10”. Salemba Empat: Jakarta.
Brilianti, Dinny Prastiwi. 2013. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PenerapanKonservatisme Akuntansi Perusahaan”. Jurnal Akuntansi. Jurusan Akuntansi,Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang.
Dewi, A. A. A. R. 2004. “Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan terhadapEarning Response Coefficient”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 17
No. 2. Mei:207-223.
Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PenerapanKonservatisme dalam Akuntansi”. Skripsi. Semarang: Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro.
Djalal, Nachrowi. 2006. “Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untukAnalisis Ekonomi dan keuangan”. Jakarta: Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia.
Djarwanto. 2004. “Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan”. Yogyakarta: BPFE.
Ghozali, Imam. 2005. “Analisis Multivariate dengan Program SPSS(Edisi Ketiga)”.Semarang: Badan Penerbit Univeritas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. “Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 29(EdisiKelima)”. Semarang: Badan Penerbit Univeritas Diponegoro.
Haniati dan Fitriany. 2010. “Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri InformasiDengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran Konservatisme”.Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwekerto.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supono. 1999. “Metodologi Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta:BPFE.
Jensen, M. C., dan Meckling W. H. 1976. “Theory of The Firm: ManagerialBehaviour, Agency Cost, and Ownership Structure”. Journal of FinancialEconomics.
Jogiyanto. 2007. “Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman”. Yogyakarta: BPFE.
Jumingan. 2006. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Ikrar Mandiriabadi.
Kieso, Donald dkk. 2002. “Akuntansi Intermediate Jilid 2”. Jakarta: Erlangga.
Kodrat, David Sukardi dan Christian Herdinata. 2009. “Manajemen Keuangan basedon Empirical Research”. Jogjakarta: Graha Ilmu.
Noviantari, Ni Wayan dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2015. “Pengaruh FinancialDistress, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Pada Konservatisme Akuntansi.Jurnal Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Pagalung, Gagaring. 2008. Agency Theory Dalam Pemerintahan Daerah.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 64, Eksplorasi dan Evaluasi Sumber DayaAlam.
Prasetyo & Janna. 2005. “Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi”.Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Rahmawati. 2012. “Teori Akuntansi Keuangan”. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Riahi, Ahmed & Belkaoni. 2006. “Teori Akuntansi Edisi 5”. Jakarta: Salemba Empat.
Risdiyani, Fani dan Kusmuriyanto. 2015. “Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi”. Jurnal Akuntansi.Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Sari, Cynthia., Desi Adhariani. 2009. “Konservatisme Perusahaan di Indonesia danFaktor-Faktor yang Mempengaruhinya”. Simposium Nasional Akuntansi XIIPalembang.
Silaen, Sofar & Widiyono. 2013. “Metodologi Penelitian Sosial Untuk PenulisanSkripsi dan Tesis”. Jakarta: In Media.
Sugiyono. 2008. “Metode Penelitian Administrasi: Dilengkapi Metode R&D”.
Yogyakarta: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. “Metode Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. “Metode Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: Alfabeta.
Suhayati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2010. “Akuntansi Keuangan”. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Supranto & Nandan Limakrisna. 2013. “Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah UntukMenyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi”. Jakarta: Penerbit Mitra WacanaMedia.
Triton. 2006. SPSS 13.0. Terapan Riset Statistik Parametik. Yogyakarta
Watts, R.S. 2003. “Conservatism in Accounting”, Working Paper. University ofRockhester: New York.
Widya. 2004. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan PerusahaanTerhadap Akuntansi Konservatif”. Simposium Nasional Akuntansi VII.Denpasar: 709-724.
Winarno, Wing Wahyu. 2015. “Analisis Ekonometrika dan Statistikadengan eviews”.Edisi Kedua. Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
Wulansari, Cahya Agustin dan Akhmad Riduwan. 2014. “Pengaruh StrukturKepemilikan, Kontrak Hutang Dan Kesempatan Tumbuh Pada KonservatismeAkuntansi”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 8. Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
Sumber Internet:
www.sahamok.com, diakses pada 30 september 2016, pukul 09.30 WIB
www.idx.com, diakses pada 1 oktober 2016, pukul 09.00 WIB