68
PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN LOAN TO VALUE TERHADAP HARGA RUMAH DI INDONESIA (Skripsi) Oleh: Rahmad Santoso JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2019

PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN LOAN

TO VALUE TERHADAP HARGA RUMAH DI INDONESIA

(Skripsi)

Oleh:

Rahmad Santoso

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

ABSTRACT

The Effect of Gross Domestic Product (GDP) per Capita, Inflation, and Loan

to Value on House Prices in Indonesia

By

Rahmad Santoso

Subprime mortgage crisis in the 2008 that caused an asset price bubble. The

subprime mortgage crisis is influenced by general rising prices and increasing

(increase). Then the risk mitigation instrument is applied with a Loan to Deposit

Ratio (LDR) and Loan to Value (LTV) restriction component, as well as market

risk mitigation with a foreign currency position limit component. Implement

macroprudential policy on Loan to Value (LTV) for Home Ownership Credit

(HOC). The purpose of this study is to know the effect of GDP per capita,

conversion, and Loan to Value (LTV) on housing prices in Indonesia. The

research period starts from 2003.Q1 to 2017.Q4. This research uses the OLS

(Ordinary Least Square) method which consists of the first several panels,

multiple linear analysis, the second statistical test, the third classic assumption

test, and finally the coefficient of determination test. In the short term, house

prices are largely determined by macroeconomic factors. In addition, It was found

that the application of LTV has made housing prices more persistent.

Keywords: Inflation, Housing Price, Macroprudential Policy

.

Page 3: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

ABSTRAK

Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

Inflasi, Dan Loan To Value Terhadap Harga Rumah Di Indonesia

Oleh

RAHMAD SANTOSO

Krisis sub prime mortgage di tahun 2008 telah menyebabkan gelembung (bubble)

harga aset. Krisis subprime mortgage disebabkan oleh harga-harga naik secara

umum dan terus menerus (inflasi). Maka diterapkan instrumen mitigasi risiko

dengan komponen Pembatasan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Loan to Value

(LTV), serta mitigasi risiko pasar dengan komponen limit posisi valas.

Implementasi kebijakan makroprudensial pada Loan to Value (LTV) untuk Kredit

Pemilikan Rumah (KPR). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pdb

perkapita, inflasi, dan Loan to Value (LTV) terhadap harga rumah di Indonesia.

Periode penelitian dimulai dari tahun 2003.Q1 sampai 2017.Q4. Penelitian ini

menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square ) yang terdiri dari beberapa

tahap yaitu pertama, analisis linier berganda, kedua uji statistik, ketiga uji asumsi

klasik, dan terakhir uji koefisien determinasi. Dalam jangka pendek, harga rumah

sangat ditentukan oleh faktor ekonomi makro. Selain itu, ditemukan bahwa

penerapan LTV telah membuat harga perumahan menjadi lebih persisten.

Kata Kunci : Inflasi, Harga Rumah, Kebijakan Makroprudensial

Page 4: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN LOAN

TO VALUE TERHADAP HARGA RUMAH DI INDONESIA

Oleh

Rahmad Santoso

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 5: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,
Page 6: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,
Page 7: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,
Page 8: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rahmad Santoso lahir di Bandar Lampung pada tanggal 11

Februari 1996, merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan Bapak

Zainal Arifin dan Ibu Megawati. Penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar

yang ditempuh penulis di SD Al-Azhar 1 Bandar Lampung dan selesai pada tahun

2007. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SMPN 19 Bandar

Lampung dan selesai pada tahun 2010. Selanjutnya mulai tahun 2011 sampai

2014 penulis menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandar

Lampung. Selama SMA, penulis aktif dalam ekstrakulikuler Rohani Islam

Madrasah Aliyah Negeri 1 (ROHIS MANSA).

Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswa Ekonomi Pembangunan,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis perguruan tinggi Universitas Lampung melalui jalur

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selama kuliah,

penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

Selain kegiatan perkuliahan penulis aktif dalam kepanitiaan untuk kegiatan yang

diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan. Pada tahun 2017,

penulis mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rukti Harjo,

Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah. Selanjutnya penulis mengikuti

Kuliah Kunjungan Lapangan (KKL) ke beberapa institusi yaitu Otoritas Jasa

Keuangan, Badan Kebijakan Fiskal dan Kementrian Koperasi dan UMKM.

Page 9: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada :

Orang tuaku yang sangat kusayangi, Bapak Zainal Arifin dan Ibu Megawati yang

selalu menyayangi, mendo’akan, dan memberikan semangat serta motivasi tiada

henti setiap kali aku mengalami kesulitan. Terima kasih untuk semua perjuangan

yang kalian berikan, untuk kesabaran, pengertian dan kepercayaan yang begitu

besar dalam mendukung semua pencapaianku.

Terimakasih kepada keluarga besar atas dukungan dan semangat sedari kecil.

Terima kasih juga kepada kakak-kakak tercinta Rickie Setiawan, Rio Dewanto,

Risdiyansyah dan Melissa Destianna yang selalu menghibur, membantu dan

mendengarkan keluh kesahku.

Almamaterku tercinta, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis, Universitas Lampung.

Page 10: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

MOTTO

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan

untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)”

(H.R Muslim)

“Hargailah setiap kesempatan yang telah diberikan”

(Rahmad Santoso)

“Jangan berserah dengan keadaan, tetapi bangkitlah dengan keyakinan”

(Merry Riana)

Page 11: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT.

Atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Pertumbuhan PDB Perkapita, Inflasi, dan Loan to Value Terhadap

Harga Rumah di Indonesia periode 2003-2107” sebagai salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lampung.

Dalam proses penyelesaian skripsi, penulis mendapat bimbingan dan arahan dari

berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.Satria Bangsawan, S.E, M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas lampung.

4. Ibu Nurbetty Herlina Sitorus, S.E., M.Si. selaku Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan ilmu dan memberikan

pengarahan serta saran dalam penyusunan skripsi penulis.

5. Bapak Dr. Yoke Muelgini, M.Sc. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis.

6. Ibu Irma Febriana M.K, S.E., M.Si selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis.

Page 12: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

7. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan nasehat yang bermanfaat bagi penulis.

8. Seluruh Bapak Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama

proses perkuliahan hingga selesai.

9. Orang tuaku tercinta, atas semua kasih sayang, do’a dan perjuangannya serta

tiada henti memberikan semangat untukku.

10. Keluarga besar Abdul Muif terima kasih untuk semua doa dan dukungan serta

pertanyaan mengenai kapan wisuda, terima kasih juga kepada om dan tante

serta kakak-adik sepupu untuk semua dukungannya.

11. Sahabat-sahabat karang taruna, Pandi, Dedi, Welly, Ipan, Aji, Ita, Dinda, Eko,

terima kasih selalu mendengarkan curhat dan memotivasi penulis serta canda

tawa selama bersama.

12. Sahabat-sahabat Pria Kampus, Arnoldhi, Agus, Rizzo, Farid, Japran, Udin,

Afwan, Rully, Alfian, Vickry, Arya, Ifan, Fitra, Manes, Andri, Diki, Ridho,

Halvis, Aldi yang selalu mendengarkan curhat, mendukung dan menemani

penulis selama proses perkuliahan.

13. Sahabat-Sahabat Keluarga BG, Ridwan, Ridho, Mayza, Tutut, Dilla, Ninda.

Terima kasih atas dukungan dan motivasi selama ini sampai selesai, serta

kebersamaan dalam canda dan tawa.

14. Sahabat-Sahabat Keluarga Harapan, Aulia, Dewy, Rahayu, Sofie terima kasih

selalu mendengarkan curhat, memotivasi penulis, membantu proses

perkuliahan hingga akhir dan skripsi serta canda tawa selama bersama.

Page 13: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

15. Teman-teman EP 2014 Brotherselon, Intan, Lupita, Tia, Raniken, Dinda,

Syailendra, April, Citra, Murni, Hendi, Hisyam, Rendra, Agung, Benny,

Tohir, Lutfi, Delia, Febrina, Enno, Ade, Annisa, Alin, Jeng Lara dan teman-

teman EP lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas

dukungan selama prosesperkuliahan sampai selesai, serta kebersamaan dalam

canda dan tawa.

16. Teman-Teman KKN, Abda’u, Yossi Nabila, Bang Wira, Kak Jen, Renti, Nia,

Angga, Jonathan, Probo, Sindi, Anyes, Uuk, dan Sita. Terima kasih untuk

kebersamaan dalam menjalankan progja selama 40 hari.

17. Kakak tingkat EP angkatan 2012 dan 2013 serta adik-adik EP angkatan 2015

dan 2016 yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun terima kasih atas

dukungannya.

18. Untuk seorang wanita bernama Indah Caturini terima kasih telah menemani

selama proses perkuliahan sampai selesai dengan penuh kesabaran dan

motivasi.

19. Staf FEB dan EP yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

20. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikan skripsi yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan

yang telah diberikan, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca.

Bandar Lampung, 06 November 2019

Penulis,

Rahmad Santoso

Page 14: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9

D. Manfaaat Penelitian .................................................................. 10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ........................................................................ 11

1. House Price Index .............................................................. 11

2. Economics Bubble .............................................................. 13

3. Kebijakan Makroprudensial............... ................................ 15

a. Operasional Kebijakan Makroprudensial..................... .. 18

b. Instrumen Kebijakan Makroprudensial ......................... 19

c. Loan to Value ............................................................... 21

4. Inflasi........................... ....................................................... 23

4.1 Teori Inflasi........................... ...................................... 25

5. Pertumbuhan PDB Perkapita .............................................. 27

Page 15: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

B.Tinjauan Empiris ........................................................................ 28

C. Kerangka Pemikiran.................................................................. 31

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 32

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 33

B. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 33

C. Definisi Operasional Variabel.................................................. 33

1. Housing Price ..................................................................... 34

2. Pertumbuhan PDB Perkapita .............................................. 34

3. Inflasi .................................................................................. 35

4. Loan to Value........................................ ............................. 36

D. Metode Analisis ........................................................................ 38

1. Analisi Linier Berganda ..................................................... 38

2. Pengujian Hipotesis ............................................................ 39

3. Metode Variabel Dummy .................................................... 40

4. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 42

5. Uji Koefisien Determinasi........................................ .......... 45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Data ................................................................... 46

1. Hasil Regresi Linier Berganda ........................................... 46

2. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 49

3. Pengujian Hipotesis ............................................................ 53

4. Uji Koefisien Determinasi........................................ .......... 55

B. Pembahasan .............................................................................. 56

Page 16: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 59

B. Saran ......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Instrumen Kebijakan Makroprudensial ............................................. 19

2. Rasio Untuk Kredit Properti .............................................................. 22

3. Tinjauan Empiris ............................................................................. 30

4. Rasio Untuk Kredit Properti .............................................................. 37

5. Hasil Regresi .................................................................................... 46

6. Uji Normalitas .................................................................................. 49

7. Uji Multikolinieritas .......................................................................... 50

8. Uji Autokorelasi ................................................................................ 51

9. Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 52

10. Uji Parsial (uji t-statistik) .................................................................. 53

11. Uji F-Statistik .................................................................................... 55

12. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 56

Page 18: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perkembangan Indeks Housing Price di Indonesia ........................... 4

2. Laju Pertumbuhan PDB Perkapita di Indonesia ................................ 6

3. Pergerakan Inflasi di Indonesia ........................................................ 8

4. Housing Price Index ......................................................................... 12

5. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 32

Page 19: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

DAFTAR PUSTAKA

Arnott, R. and Stiglitz, J. E. 1983. Equilibrium in Competitive Insurance Market.

Princenton University.

Arnott, R. and Stiglitz, J. E. "The Welfare Economics of Moral Hazard," forthcoming

in Risk. Information and Insurance: Essays in the Memory of Karl H. Borch,

Henri Louberge, Editor, Kiuwer Academic Publishers (Norwell, MA), 1989.

Bank of England. 2011. The Role of Macroprudential Policy. A Discussion Paper

Baumol, W. J., Bailey, M. N., and Willig, R. 1977. "Weak Invisible Hand Theorems

on the Sustainability of Prices in a Multiproduct Monopoly," American

Economic Review, Vol. 67, pp. 350-365.7

Chakraborty, S and Norris, E. D. 2009. The Quality of Public Invesment. Hugh

Bredenkamp.

David, Morris A. and Heathcote, Jonathan. 2003. Housing and Business Cycle.

Federal Reserve Board and Georgetown University.

Galbraith, J. K. 2007. The Great Crash 1929. Houghton Mifflin Harcourt.

Goodhart, C. and Hofmann, B. 2007. House Price & The Macroeconomy

‘Implication for Banking and Price Stability. Oxford University.

Grover, C. and Richard Grover. 2014. Property Bubbles – a Transitory Phenomena.

Journal of Property Investment & Finance, Vol.32, No.2. (February 2014), pp.

208-222.

Gujarati. D. N. 2009. Basic Econometrics. Jakarta. Salemba Empat

Hayek, Friedrich. A. The Use of Knowledge in Society. The American Economic

Review, Vol.35, No.4. (September 1945), pp. 519-530.

Joseph, E. Stiglitz. 1991. “The Invisible Hand and Modern Welfare Economics”.

NBER Working Paper No. w3641.

Mankiw, N. G. 2003. Teori Makroekonomi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Page 20: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

Miskhin, F. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Jakarta.

Salemba Empat

Samuelson, P. A. and Nordhaus, W. D. 2004. Ilmu Makroekonomi Edisi Tujuh Belas.

Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Selahatin, Bekmez, Ash Ospolat. 2014. A Dynamic Analysis on Determining of

Housing Demand: A Comparison for Turkey, Hungary, and UK.

Management Studies, Vol.2

Schumpther. J. A. 1911. “The Theory of Economic Development and Business

Cycle”. A Theoretical, Historical, and Statistical Analysis of the Capitalist

Process, Vol 2.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sukirno, S. 2004. Makroekonomi "Teori Pengantar". Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Widarjono, A. 2007. “Ekonometrika Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta.

Wood, Christoper. 2005. The Bubble Economy: Japan’s Extraordinary Speculative

Boom of the ‘80s and the Dramatic Burst of the ‘90s.

Page 21: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agar terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pelaksanaan

pembangunan nasional perlu senantiasa dipelihara dengan baik. Untuk

mencapai tujuan tersebut, maka pelaksanaan pembangunan ekonomi harus

lebih memperhatikan keselarasan dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan

pembangunan, stabilitas nasional, dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu nya

melalui pembangunan perumahan untuk pemenuhan hak dasar rakyat

Indonesia. Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, rumah bukan hanya untuk tempat tingga, rumah

juga dijadikan sebagai tolak ukar kesejahteraan masyarakat saat ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup stabil meningkatkan

pertumbuhan masyarakat kelas menengah dan atas yang cukup signifikan

seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita per tahun. Pertumbuhan

ini juga dibarengi meningkatnya pertumbuhan kredit konsumsi masyarakat

termasuk di sektor properti. Berkembangnya penawaran properti demi

memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap properti yang sebenarnya tidak

hanya untuk konsumsi semata tapi juga investasi. Hal ini mendorong

Page 22: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

2

masyarakat dalam mengajukan kredit pemilikan rumah, yang berimbas

meningkatnya pemberian kredit dari perbankan. Bagaimana perbankan

bersaing dalam hal suku bunga pinjaman untuk menjaring semakin banyak

nasabah.

Produk perbankan berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai

pembiayaan dalam memenuhi kebutuhan tempat tingggal merupakan wadah

pembiayaan masyarakat untuk membeli atau memiliki rumah dengan

membayar secara mengangsur. Namun, pengalaman krisis mengakibatkan

perbankan tidak terlalu fokus dalam mengucurkan kredit tersebut. Tingginya

tingkat risiko yang dihadapi perbankan serta pengalaman buruk runtuhnya

sektor industri properti pada saat krisis menyebabkan kredit macet lebih dari

Rp. 100 triliun kepada BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional). Dari

luar negeri, krisis yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2008 dimana

disebabkan pemberian kredit perumahan kepada debitur tidak kredibel

(subprime mortgage) turut memicu kondisi tersebut. Krisis sub prime

mortgage telah menyebabkan gelembung (bubble) harga aset. Beberapa faktor

yang berkontribusi terhadap terjadinya bubble adalah tingginya pertumbuhan

kredit dibarengi dengan rendahnya suku bunga (Chakraborty,2009).

Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 didorong oleh penggelembungan

kredit berubah menjadi krisis global dan telah menyebabkan aktivitas

perekonomian turun drastis. Perkembangan produk keuangan yang semakin

canggih, perilaku ambil risiko sebagai akibat dari motif cari untung yang

sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan sistem

Page 23: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

3

keuangan global yang semakin terintegrasi menyebabkan perlunya tambahan

kerangka berfikir yang bersifat makro namun terfokus pada sistem keuangan

secara keseluruhan. Oleh karena itu, disusun suatu kerangka kebijakan guna

menanggulangi ketidakstabilan sistem keuangan yaitu kebijakan

makroprudensial. Kebijakan makroprudensial memiliki beberapa instrumen

seperti mitigasi risiko kredit, mitigasi insolvency, mitigasi risiko pasar dan

mitigasi risiko likuiditas. Adapun instrumen yang diterapkan di negara

Indonesia adalah Instrumen mitigasi risiko dengan komponen Pembatasan

Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Loan to Value (LTV), serta mitigasi risiko

pasar dengan komponen limit posisi valas. Mengingat terjadinya krisis pada

tahun 2008 yang terjadi di Amerika Serikat yang disebabkan oleh tingginya

tingkat penyaluran kredit perumahan. Maka implementasi kebijakan

makroprudensial pada Loan to Value (LTV) untuk Kredit Pemilikan Rumah

(KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebagaimana telah dimuat

dalam Surat Edaran BI No.14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 untuk bank

umum konvensional dan Surat Edaran No. 14/33/DPBS tanggal 27 November

2012 untuk bank umum syariah dimana ditetapkannya rasio LTV untuk bank

yang memberikan KPR paling tinggi sebesar 70% untuk tipe bangunan diatas

70m2 (tujuh puluh meter persegi). Surat edaran ini dikalibrasi ulang dengan

Surat Edaran BI No. 15/40/DKMP pada tanggal 24 September 2013 serta

Surat Edaran BI No. 17/25/DKMP pada tanggal 12 Oktober 2015.

Kebijakan rasio loan to value (LTV) bertujuan untuk meredam risiko sistemik

yang mungkin timbul akibat pertumbuhan KPR yang pada saat itu mencapai

lebih dari 40% serta tingkat kegagalan nasabah KKB untuk memenuhi

Page 24: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

4

kewajiban yang pada saat itu mencapai hampir 10%. Pertumbuhan KPR yang

terlalu tinggi dapat mendorong peningkatan harga asset properti yang tidak

mencerminkan harga sebenarnya (bubble), sehingga menyebabkan harga

properti jatuh dan secara menyeluruh dapat menyebabkan perekonomian

menurun hingga terjadi resesi ekonomi.

Sumber : Federal Reserve Economic Data (Data diolah).

Gambar 1. Perkembangan Housing Price Index di Indonesia Periode 2003:Q1

– 2017:Q4.

Gambar di atas menunjukkan pergerakan indeks housing price selama periode

penelitian yaitu 2003.Q1 – 2017.Q4. Indeks housing price terus mengalami

peningkatan, pada awal periode tahun 2003 kuartal 1 yaitu sebesar 78,55

hingga pada tahun 2017 kuartal 4 yaitu mencapai 148,82. Pada pasar properti

sangat rentan terhadap gelembung karena penawaran dari properti dapat

dikatakan inelastis, sehingga kenaikan harga dapat terjadi dan hal tersebut

tergantung supply dari properti (Christine and Grover, 2014).

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

20

03

.Q1

20

04

.Q1

20

05

.Q1

20

06

.Q1

20

07

.Q1

20

08

.Q1

20

09

.Q1

20

10

.Q1

20

11

.Q1

20

12

.Q1

20

13

.Q1

20

14

.Q1

20

15

.Q1

20

16

.Q1

20

17

.Q1

housing price index

Page 25: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

5

Selain itu perumahan dan pemukiman merupakan kebutuhan dasar manusia

dan mempunyai fungsi strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan

keluarga, persemaian budaya dan peningkatan kualitas generasi yang akan

datang. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan sumber daya manusia

yang berkualitas dapat ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan

yang layak huni.

Dari tahun ke tahun Indonesia semakin berkembang dengan adanya

pembangunan - pembangunan seperti pusat - pusat perbelanjaan dan tempat -

tempat hiburan. Tapi tidak sedikit pula pengembang - pengembang

perumahan yang melebarkan sayapnya di berbagai provinsi, sehingga

Indonesia memiliki banyak Perumahan yang beragam, sesuai dengan selera

dan tingkat kemampuan masyarakat.

Di sisi lain, harga perumahan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami

peningkatan harga akan mempengaruhi tingkat konsumsi dan investasi yang

berujung pada berubahnya nilai PDB per kapita. Pendapatan perkapita adalah

besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per

kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara

dengan jumlah penduduk negara pada suatu periode tertentu. Pendapatan per

kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar

hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan

seperti itu, kita dapat mengamati apakah kesejahteraan masyarakat pada suatu

negara secara rata-rata telah meningkat. Pendapatan per kapita yang

meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-rata kesejahteraan

Page 26: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

6

penduduk telah meningkat. Pendapatan perkapita menunjukkan pula apakah

pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, berapa

besar keberhasilan tersebut, dan apa akibat yang timbul oleh peningkatan

tersebut.

Sumber : Federal Reserve Economic Data (Data diolah).

Gambar 2. Laju pertumbuhan PDB perkapita di Indonesia dalam persen (%)

Periode 2003:Q1 – 2017:Q4.

Gambar di atas menunjukkan pertumbuhan PDB perkapita dalam persen (%)

selama periode penelitian yaitu 2003.Q1 – 2017.Q4. Pertumbuhan PDB per

kapita mengalami fluktuasi yang beragam selama periode penelitian, angka

terendah berada di tahun 2008 kuartal 4 yaitu sebesar 0.146. Hal ini karena

gejolak krisis keuangan global telah mengubah tatanan perekonomian dunia.

Krisis global yang berawal di Amerika Serikat pada tahun 2007, semakin

dirasakan dampaknya ke seluruh dunia, termasuk negara berkembang pada

tahun 2008. Di Indonesia, dampak krisis mulai terasa terutama menjelang

akhir 2008. Setelah mencatat pertumbuhan ekonomi di atas 6% sampai

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

20

03

.Q1

20

04

.Q1

20

05

.Q1

20

06

.Q1

20

07

.Q1

20

08

.Q1

20

09

.Q1

20

10

.Q1

20

11

.Q1

20

12

.Q1

20

13

.Q1

20

14

.Q1

20

15

.Q1

20

16

.Q1

20

17

.Q1

GDP per Kapita

Page 27: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

7

dengan kuartal 3 tahun 2008, perekonomian Indonesia mulai mendapat

tekanan berat pada kuartal 4 tahun 2008.

Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang selalu menarik untuk dibahas

terutama berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap agregat

makroekonomi. Inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk naik secara

umum dan terus menerus. Inflasi memiliki hubungan yang negatif dengan

permintaan kredit perbankan, dikarenakan inflasi berarti juga kenaikan harga.

Semakin naik harga maka seseorang makin enggan untuk melakukan usaha,

sehingga pengajuan akan semakin rendah.

Pertama, inflasi domestik yang tinggi menyebabkan tingkat balas jasa riil

terhadap asset finansial domestik menjadi rendah, sehingga dapat

mengganggu mobilisasi dana domestik dan bahkan dapat mengurangi

tabungan domestik yang menjadi sumber dana investasi. Kedua, inflasi dapat

menyebabkan daya saing barang ekspor berkurang dan dapat menimbulkan

defisit dalam transaksi berjalan dan sekaligus dapat meningkatkan utang luar

negeri. Ketiga, inflasi dapat memperburuk distribusi pendapatan dengan

terjadinya transfer sumber daya dari konsumen dan golongan berpenghasilan

tetap kepada produsen. Keempat, inflasi yang tinggi akan dapat menyebabkan

kenaikan tingkat bunga nominal yang dapat mengganggu tingkat investasi

yang dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi tertentu (Achjar,

2013).

Page 28: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

8

.

Sumber : Bank Indonesia (Data diolah)

Gambar 3. Pergerakan Inflasi di Indonesia Periode 2003:Q1 – 2017:Q4.

Gambar di atas menunjukkan pergerakan inflasi di Indonesia selama periode

2003:Q1 – 2017:Q4. Inflasi mengalami fluktuasi yang beragam. Inflasi

tertinggi terjadi pada tahun 2005 kuartal 4 yaitu sebesar 17,89 persen.

Tekanan inflasi pada tahun 2005 terutama terkait dengan meningkatnya

ekspektasi inflasi berkenaan dengan rencana kenaikan harga-harga

administered, terutama harga BBM . Selanjutnya, inflasi terendah terjadi pada

tahun 2009 kuartal 4 yaitu sebesar 2,78 persen. Inflasi ini disebabkan

pemulihan ekonomi dari dalam negeri. Selain itu, krisis ekonomi dunia dan

gejolak pada mata uang dolar AS turut memberikan andil pada rendahnya

inflasi. Selain itu faktor eksternal mendukung penurunan permintaan,

sehingga harga tidak bergejolak.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

20

03

.Q1

20

03

.Q4

20

04

.Q3

20

05

.Q2

20

06

.Q1

20

06

.Q4

20

07

.Q3

20

08

.Q2

20

09

.Q1

20

09

.Q4

20

10

.Q3

20

11

.Q2

20

12

.Q1

20

12

.Q4

20

13

.Q3

20

14

.Q2

20

15

.Q1

20

15

.Q4

20

16

.Q3

20

17

.Q2

Inflasi

Page 29: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, maka rumusan masalah yang digunakan

dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagaimanakah pengaruh variabel PDB perkapita terhadap harga rumah di

Indonesia?

2. Bagaimanakah pengaruh variabel inflasi terhadap harga rumah sebelum di

Indonesia?

3. Bagaimanakah pengaruh variabel loan to value terhadap harga rumah

sebelum dan sesudah adanya kebijakan loan to value di Indonesia?

4. Bagaimanakah pengaruh variabel PDB perkapita, inflasi, dan loan to value

secara bersama-sama terhadap harga rumah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan PDB perkapita

terhadap harga rumah di Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh variabel inflasi terhadap harga rumah di

Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh variabel loan to value terhadap harga rumah

sebelum dan sesudah adanya kebijakan loan to value di Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan PDB perkapita, inflasi,

dan loan to value secara bersama-sama terhadap harga rumah di Indonesia.

Page 30: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

10

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat penulis untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Penelitian ini bermanfaat untuk penulis sebagai bentuk pengaplikasian

ilmu yang telah tercermin selama proses perkuliahan.

3. Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk mempelajari bagaimana

pengaruh kebijakan loan to value terhadap harga rumah di indonesia.

4. Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya,

terutama bagi penulis yang memiliki topik tentang loan to value dan harga

rumah.

Page 31: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. House Price Index

Market residential property dalam hal ini bisa perumahan, apartment dan lainnya

merefleksikan suatu siklus “ boom and bust ”. Ketika terjadi “ boom ” keadaan

ekonomi sedang pada posisi tertinggi real outputnya, demikian pula ketika terjadi

masa “ bust ”. Para ekonom banyak yang menganalisa tentang hubungan antara “

housing ” market dengan keadaan ekonomi di suatu negara. Dengan mempelajari

pergerakan investasi di sektor properti akan dapat memprediksi resesi atau

recovery ekonomi suatu negara.

Ekonom Inggris, Charles Goodhart dan Boris Hofmann, dalam bukunya „House

Prices and the Macroeconomy‟ melihat adanya korelasi antara economic

performance dengan housing prices. Mereka berkesimpulan bahwa dengan

mengeluarkan kebijakan yang tepat, maka akan ada mitigasi resiko terhadap

keadaan yang lebih buruk sebagai akibat resesi ekonomi.

Pertama adalah, ketika ekonomi suatu negara tumbuh kencang orang akan

merasa ‘confident’ untuk membeli rumah atau residential property. Ketika

Page 32: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

12

demand begitu meningkat, maka harga residential property juga akan meningkat

sesuai hukum ekonomi. Developer berlomba-lomba untuk investasi di properti

agar supply residential property mencukupi sesuai peningkatan demand terlebih

harga properti meningkat.

Sumber : www.economicshelp.org

Gambar 4. Housing Price Index

Harga properti naik secara terus menerus. Ketika terjadi oversupply, sedangkan

demand turun, maka tipe harga properti itu tidak turun, karena tidak akan ada

properti di diskon atau sale akhir tahun. Ketika oversupply terjadi sementara

demand lesu, maka developer juga terkena dampaknya yaitu tidak bisa bikin

rumah lagi. Akibatnya ekonomi menjadi lesu, bahkan menjurus ke resesi dan

untuk balik lagi ke keadaan siklus ‘boom’ membutuhkan waktu. Jadi housing

market sebagai „cerminan‟ boom and bust siklus ekonomi. Ekonom Amerika,

Morris Davis dan Jonathan Heathcote, menyimpulkan bahwa housing price

sangat terkait dengan keadaan ekonomi suatu negara. Oleh sebab itu terdapat

Page 33: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

13

kebijakan seperti Loan-to-Value alias Down Payment policy untuk sektor properti

agar efek negatif dari ‘boom and bust’ dapat diminimalisir.

2. Konsep Gelembung Ekonomi ( Economics Bubble )

Gelembung ekonomi (economic bubble), atau gelembung keuangan adalah

"perdagangan dalam volume besar dengan harga yang sangat berbeda dengan

nilai intrinsiknya". ( Dalam kata lain memperdagangkan produk atau aset dengan

harga yang lebih tinggi daripada nilai fundamentalnya ).

Walaupun beberapa ahli ekonomi menyangkal adanya ekonomi gelembung,

penyebab gelembung tetap menjadi tantangan untuk diteliti bagi mereka yang

yakin bahwa harga aset sangat sering menyimpang dari nilai intrinsiknya.

Kondisi gelembung ini dalam kenyataanya sering terjadi di dunia pasar modal.

Tindakan spekulasi merupakan salah satu aktivitas yang seringkali dilakukan di

pasar modal dan dapat menimbulkan gelembung ekonomi. Tindakan spekulasi

yang dimaksud dalam hal ini adalah ketika investor melakukan sebuah tindakan

dengan mempertimbangkan kemungkinan yang masuk akal dan berjalan dengan

baik, sehingga keuntungan dapat diperoleh tanpa ada masalah di masa depan.

Jika tindakan tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka kerugian

dapat menjadikan suatu masalah yang berarti di masa depan. Jadi, tindakan

spekulasi rentan terhadap masalah di masa depan yang mungkin muncul

(Galbraith, 2009).

Page 34: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

14

Mudahnya, kita pahami dulu kenapa hal ini disebut bubble (gelembung).

Analoginya yaitu seperti balon. Balon yang sudah terisi udara akan mengembang

dan berukuran besar. Tetapi isinya hanyalah udara dan bisa disebut kosong. Jika

balon tersebut terus diisi udara, maka ia akan pecah. Situasi ekonomi yang dapat

disebut bubble yaitu ketika secara kasat mata pertumbuhan ekonomi sangatlah

pesat, tetapi sebetulnya nilai ekonomi itu sendiri sangat jauh melebihi nilai

intrinsik sektor riil. Bisa juga disebut overvalued assets price.

Bubble juga dapat terjadi pada sektor riil karena aksi spekulasi juga dapat

menargetkan aset riil. Contohnya yang terjadi di Jepang pada tahun 1990.

Awalnya harga saham dan real estate mengalami kenaikan yang cepat dari tahun

1980 dan menyentuh puncaknya pada tahun 1989. Pasar saham Jepang naik 373

persen tetapi turun 50 persen dalam tiga tahun kedepan. Harga tanah mengikuti

pola yang sama, naik hampir tiga kali lipat dalam paruh kedua tahun 1980-an,

dan pada puncaknya tahun 1990, nilai pasar seluruh tanah di Jepang empat kali

tanah di Amerika Serikat. Pada tahun 1993, harga tanah di Jepang mulai turun

hampir 50 persen. Menurut Christoper Wood dalam bukunya yaitu The Bubble

Economy: “Japan’s Extraordinary Speculative Boom of the ’80s and the

Dramatic Burst of the ’90s” yang diterbitkan tahun 2005, efek pecahnya

gelembung tersebut bisa dikatakan hampir abadi dikarenakan memperlambat laju

pertumbuhan perekonomian Jepang hingga saat ini.

Page 35: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

15

3. Kebijakan Makroprudensial

Kebijakan makroprudensial adalah instrumen regulasi prudensial yang ditujukan

untuk mendorong stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, bukan kesehatan

lembaga keuangan secara individu. Walaupun kebijakan moneter, kebijakan

makroprudensial, dan kebijakan mikroprudensial memiliki area yang saling

tumpang tindih, kebijakan makroprudensial mempunyai tujuan dan peran

tersendiri. Tujuan kebijakan moneter adalah menstabilkan harga barang dan jasa

dalam perekonomian. Sementara itu, tujuan dari kebijakan makroprudensial

adalah untuk menjamin daya tahan sistem keuangan secara keseluruhan dalam

rangka menjaga suplai jasa intermediasi keuangan kepada perekonomian secara

keseluruhan (Nasir, 2014).

Kebijakan makroprudensial digunakan untuk mencegah terjadinya siklus

penawaran kredit yang berlebihan dan likuiditas yang dapat menyebabkan

ketidakstabilan perekonomian. Dengan peran menjaga stabilitas suplai

intermediasi keuangan ini, kebijakan makroprudensial mempunyai peran yang

menunjang tujuan kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas harga dan output.

Terdapat dua dimensi penting dari kebijakan makroprudensial (Claessens et al.,

2012). Pertama, dimensi cross section, yang menggeser fokus dari regulasi

prudensial yang diterapkan pada individual lembaga keuangan menuju pada

regulasi sistem secara keseluruhan. Sejarah krisis keuangan menunjukkan bahwa

sebagian besar dari krisis keuangan yang terjadi di dunia bukanlah akibat dari

Page 36: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

16

masalah individual bank yang kemudian menular secara keseluruh sistem

keuangan. Sebaliknya, krisis-krisis besar yang terjadi merupakan akibat dari

eksposur terhadap ketidakseimbangan makro-keuangan yang dilakukan secara

bersamaan oleh sebagian besar pelaku sistem keuangan. Oleh sebab itu,

pandangan yang lebih holistik terhadap sistem keuangan dan hubungannya

dengan perekonomian makro dari berbagai sisi sangat diperlukan.

Dimensi kedua adalah dimensi time-series, yaitu kebijakan makroprudensial

ditujukan untuk menekan risiko terjadinya prosiklikalitas yang berlebihan dalam

sistem keuangan. Dalam konteks ini, kebijakan makroprudensial harus didesain

sedemikian sehingga mampu menghilangkan atau paling tidak memitigasi

prosiklikalitas. Prinsipnya adalah bagaimana mendorong institusi keuangan untuk

mempersiapkan penyangga (buffer) yang cukup di saat perekonomian sedang

baik, yaitu ketika ketidakseimbangan dalam sistem keuangan umumnya terjadi

dan bagaimana menggunakan penyangga tersebut ketika perekonomian sedang

memburuk.

Tujuan dari kebijakan makroprudensial yang bersifat countercyclical tersebut

akan bersinergi dengan tujuan kebijakan moneter dalam mengurangi fluktuasi

perekonomian. Kebijakan makroprudensial untuk memperketat persyaratan modal

dan likuiditas di saat perekonomian sedang melaju kencang akan mendorong bank

untuk mengurangi pertumbuhan kredit sehingga menjaga daya tahan bank ke

depan di saat perekonomian memburuk. Dalam kondisi demikian, upaya menjaga

Page 37: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

17

daya tahan sistem perbankan akan secara simultan mendukung tujuan kebijakan

moneter untuk menstabilkan suplai kredit.

Di saat krisis, ketika perekonomian dan harga aset anjlok, regulasi prudensial

yang hanya berorientasi pada kesehatan individual bank akan mendorong bank

memperketat pemberian kredit melalui kenaikan persyaratan modal yang lebih

ketat. Mekanisme ini yang merupakan kritik banyak pihak terhadap Basel II.

Basel II dimaksudkan untuk memperkuat manajemen risiko bank. Namun Basel II

memiliki dampak prosiklikal karena kerangka Basel II secara tidak langsung

mendorong bank untuk meningkatkan modal ketika perekonomian melemah dan

menurunkan modal ketika perekonomian sedang menguat (Agung, 2010).

Pendekatan internal-rating based (IRB) dalam Basel II menunjukkan bahwa

persyaratan modal berbanding lurus dengan peluang terjadinya gagal bayar dan

kerugian karena gagal bayar.

Faktor-faktor risiko tersebut akan meningkat sejalan dengan memburuknya

perekonomian. Ketika perekonomian melemah, kualitas debitur memburuk

sehingga mengharuskan bank menyediakan tambahan modal. Karena menambah

modal dalam jangka pendek tidak mudah, maka bank akan menurunkan

penyaluran kredit untuk memenuhi ketentuan rasio modal. Dampaknya adalah

perekonomian semakin mengalami kontraksi, risiko gagal bayar semakin

meningkat dan modal bank semakin memburuk. Di sinilah peran kebijakan

makroprudensial yang akan menjamin aliran kredit dapat berlangsung secara

Page 38: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

18

kontinyu dengan mendorong bank mempersiapkan modal dan likuiditas di saat

perekonomian sedang baik dan menurunkan persyaratan modal di saat krisis dan

resesi sehingga tidak menghambat bank dalam penyaluran kredit.

a. Operasional Kebijakan Makroprudensial

Secara operasional, sejumlah kajian telah dilakukan untuk mendesain kebijakan

makroprudensial yang bersifat countercyclical (Bank of England, 2011). Dalam

konteks regulasi persyaratan modal, instrumen regulasi modal yang bersifat

countercyclical adalah tambahan modal atau surcharge di atas modal minimum

yang disyaratkan oleh regulasi mikroprudensial. Tambahan modal tersebut harus

bersifat dinamis (time-varying capital surcharge), bervariasi secara

countercyclical, meningkat ketika perekonomian sedang naik untuk mengerem

pertumbuhan neraca bank dan turun ketika periode sedang melemah untuk

memberikan insentif kepada bank untuk tetap menyalurkan kredit. Capital

surcharge juga dapat dikenakan secara bervariasi sesuai dengan risiko sektoral,

seperti sektor properti. Hal yang krusial dalam regulasi ini adalah menentukan

kapan tambahan modal diberlakukan. Salah satu pendekatan adalah dengan

menggunakan sejumlah indikator yang dapat menggambarkan siklus kredit,

seperti pertumbuhan kredit, spread suku bunga kredit, survei kredit, pertumbuhan

kredit ke sektor tertentu seperti perumahan, harga rumah, dan leverage sektor

korporasi. Indiaktor ini dapat diagregasi menjadi sebuah indikator komposit.

Page 39: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

19

b. Instrumen Kebijakan Makroprudensial

Penggunaan instrumen makroprudensial sebenarnya bukan hal yang baru, hanya

saja instrumen tersebut lebih banyak diterapkan pasca krisis global tahun 2008.

Negara-negara emerging market menggunakan instrumen makroprudensial lebih

luas dibandingkan negara-negara maju. Beberapa negara menggunakan instrumen

yang bervariasi. Penggunaan instrumen tersebut tergantung pada tingkat

perkembangan ekonomi dan keuangan, rezim nilai tukar, dan daya tahan

(kerentanan) terhadap guncangan (shocks).

Instrumen yang digunakan untuk kebijakan makroprudensial sebenarnya

mengadopsi instrumen mikroprudensial yang ada pada saat ini, seperti standar

kehati-hatian (misalnya kewajiban untuk memelihara modal yang cukup tinggi

dan penyangga likuiditas) dan mengurangi kegiatan atau aktivitas yang dapat

meningkatkan risiko.

Pada dasarnya instrumen kebijakan makroprudensial dapat dikelompokkan

menjadi tiga bagian seperti pada tabel dibawah ini

Masalah Instrumen Target

Kredit

1. Casp on the loan to value (LTV) ratio Prosiklikalitas

2. Caps on deb to income (DTI) ratio Prosiklikalitas

3. Caps on foreign currency lending Prosiklikalitas

4. Ceilings on credit or credit Growth Prosiklikalitas

Likuiditas

1. Limits on net open currency positions/ Common exposure

currency mismatch (NOP)

2. Limits maturity mismatch Common exposure

3. Reserve requirements Prosiklikalitas

Page 40: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

20

Modal

1. Countercyclical/time varning capital Prosiklikalitas

Requirements

2. Time varying/dynamic provisioning Prosiklikalitas

3. Restrictions on profit distribution Prosiklikalitas

Sumber: IMF Financial Stability and Macroprudential Policy Survey, 2010

Tabel 1. Instrumen Kebijakan Makroprudensial

1. Kredit dan Likuiditas

Instrumen-instrumen yang berkaitan dengan kredit dan likuiditas, seperti Loan to

Value (LTV), Debt to Income (DTI) dan Reserve Requirement (RR) lebih sering

digunakan. Dibandingkan dengan DTI dan RR, LTV merupakan instrumen yang

paling banyak digunakan. LTV dapat digunakan untuk beberapa tujuan, antara

lain mengurangi kredit perumahan, mengurangi lonjakan di harga real estate

mengurangi probabilitas kegagalan pada saat pasar perumahan menurun, dan

mengurangi kerugian pada saat mengalami kegagalan. Beberapa negara maju

telah menerapkan LTV ini, misalnya Kanada dan Denmark . Namun penerapan

di negara berkembang lebih banyak, misalnya Cina yang menerapkan 80% LTV

di 2001, Hongkong SAR dan Kroasia 75% LTV di tahun 1990-an. Sebagai

respons dari krisis, beberapa negara telah menyesuaikan kebijakan LTV-nya,

misalnya Kanada, Malaysia, Korea Selatan, dan Swedia (Lim et al, 2011).

2. Modal

Instrumen yang berkaitan dengan modal, misalnya motnh holding period dan

posisi devisa neto, didisain sebagai penyangga dalam siklus keuangan. Beberapa

Page 41: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

21

elemen dari aturan permodalan dan likuiditas pada Basel III dapat berfungsi

untuk memitigasi risiko sistemik (Agung, 2010). Tingkat dan kualitas modal

yang lebih tinggi dapat meningkatkan self-insurance dan menjadikan penyangga

untuk risiko yang disebabkan siklus kredit dan harga asset. Nilai modal dapat

naik atau turun sesuai dengan kondisi pertumbuhan kredit dimana modal akan

naik apabila pertumbuhan kredit di atas rata-rata, begitu pula sebaliknya.

Pembatasan penyaluran kredit merupakan salah satu instrumen untuk

menghambat pertumbuhan asset dengan melihat rasio total asset terhadap modal

bank. Dengan demikian peran modal bank adalah sebagai pembatas pada kredit

baru.

c. Loan To Value (LTV)

Bank Indonesia pada 1 Agustus 2018 telah mengeluarkan PBI No.

20/8/PBI/2018 tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio

Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit

atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV). Aturan tersebut

merupakan penyempurnaan ketentuan mengenai rasio LTV/FTV yang

sebelumnya. Terdapat beberapa penyempurnaan aturan di sektor properti yang

tertuang dalam PBI No. 20/8/PBI/2018 tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit

Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka

untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV).

Page 42: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

22

Kredit properti (KP) adalah kredit yang diberikan Bank Umum Konvensional

(BUK) untuk kredit pemilikan rumah tapak, rumah susun, dan ruko atau rukan.

Sementara pembiayaan properti (PP) adalah pembiayaan yang diberikan Bank

Umum Syari‟ah (BUS) untuk pemilikan rumah tapak, rumah susun, dan rumah

toko atau rumah kantor. Selanjutnya Bank Indonesia telah menetapkan batasan

rasio LTV untuk kredit properti, BUK wajib melakukan perhitungan kredit dan

nilai agunan dalam perhitungan rasio LTV untuk KP dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Kredit ditetapkan berdasarkan plafon kredit yang diterima oleh debitur

sebagaimana tercantum dalam perjanjian kredit.

2. Nilai agunan ditetapkan berdasarkan nilai taksiran yang dilakukan penilai

intern BUK atau penilai independen terhadap properti yang menjadi agunan.

Adanya perubahan rasio dan untuk Kredit Properti (KP) untuk fasilitas kedua dan

seterusnya sehingga rasio LTV paling besar sebagaimana ditampilkan dalam

tabel berikut:

KREDIT PROPERTI (KP) YANG DIBERIKAN BANK

UMUM KONVENSIONAL

UNTUK FASILITAS KEDUA DAN SETERUSNYA

FASILITAS

KREDIT PROPERTI (KP)

Rumah Tapak

Tipe > 70 80%

Tipe 22-70 85%

Tipe ≤ 21 -

Rumah Susun

Tipe > 70 80%

Tipe 22-70 85%

Page 43: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

23

Tipe ≤ 21 85%

Ruko/Rukan 85%

Sumber: Bank Indonesia

Tabel 2. Rasio untuk Kredit Properti

Ketentuan mengenai rasio LTV berlaku bagi bank yang memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

1. Rasio kredit bermasalah secara neto kurang dari 5% (lima persen).

2. Rasio KP bermasalah secara bruto kurang dari 5% (lima persen).

Namun, pelonggaran LTV ini juga memiliki pengecualian untuk kredit dan

pembiayaan instansi Pemerintah, baik pusat maupun daerah. Jadi, kredit untuk

pembiayaan keperluan Pemerintah tidak dikenakan kelonggaran LTV tersebut.

Dalam pelaksanaannya, bank yang mendapat kelonggaran LTV juga diimbau

untuk menggunakan kebijakan/aturan tersebut dengan tetap mengedepankan

prinsip kehati-hatian.

4. Inflasi

Pada awalnya inflasi diartikan sebagai kenaikan jumlah uang beredar atau

kenaikan likuiditas dalam suatu perekonomian. Pengertian tersebut mengacu

pada gejala umum yang ditimbulkan oleh adanya kenaikan jumlah uang beredar

yang diduga telah menyebabkan adanya kenaikan harga-harga. Dalam

perkembangan lebih lanjut, inflasi secara singkat dapat diartikan sebagai suatu

Page 44: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

24

kecenderungan meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan

terus-menerus.

Berhubung inflasi menyangkut harga sejumlah barang dan jasa, maka

penghitungan inflasi tidak sesederhana menghitung kenaikan suatu jenis barang

atau jasa. Dalam hal suatu perekonomian sudah cukup berkembang dan barang

serta jasa yang dikonsumsi masyarakat sudah sangat beranekaragam, maka

penghitungan inflasi dapat menjadi sangat kompleks.

Laju inflasi tentu saja dihitung untuk suatu keperluan analisis yang berbeda-beda.

Untuk memenuhi keperluan yang berbeda tersebut, maka terdapat beberapa jenis

angka inflasi. Laju inflasi yang paling umum dan dikenal secara luas oleh

masyarakat adalah laju inflasi untuk menghitung perubahan harga barang dan

jasa yang dikonsumsi oleh suatu masyarakat. Laju inflasi tersebut dihitung

berdasarkan angka indeks yang disusun dari harga barang dan jasa yang

dikonsumsi oleh masyarakat, dan disebut sebagai Indeks Harga Konsumen

(IHK).

Perhitungan Inflasi

Perhitungan Inflasi dimulai dengan cara mencari Indeks Harga Konsumen (IHK)

Pn = harga pada tahun N

Po = harga pada tahun n - 1

Page 45: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

25

Setelah IHK diketahui, kita bisa menghitung inflasi dengan menggunakan rumus

:

IHKn = IHK pada tahun N

IHKo = IHK pada tahun N – 1

Inflasi terjadi karena beberapa faktor yang disebabkan oleh besarnya biaya

produksi dan besar permintaan barang. Besarnya peningkatan permintaan atas

sebuah barang yang berlebihan dapat membuat harga barang tersebut menjadi

lebih mahal, seperti yang terjadi pada harga minyak mentah. Sebaliknya, semakin

berkurangnya permintaan atas sebuah barang juga akan memengaruhi inflasi.

Inflasi dapat memberikan dampak positif juga negatif, bergantung pada seberapa

besar tingkatan inflasi dan reaksi pasar.

4.1 Teori Inflasi

a. Teori Kuantitas

Teori kuantitas merupakan teori paling tua mengenai inflasi. Teori ini menyoroti

2 aspek yang memperngaruhi inflasi, kedua aspek itu adalah jumlah uang beredar

dan psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga. Dalam teori

kuantitas ini ada 2 hal penting. Pertama, inflasi hanya terjadi bila ada

penambahan volume jumlah uang beredar (JUB). Kedua, laju inflasi ditentukan

Page 46: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

26

oleh laju pertambahan jumlah uang beredar (JUB) dan psikologi (harapan)

masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang.

b. Teori Keynes

Keynes berpendapat bahwa laju inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup

diluar batas kemampuannya. Permintaan masyarakat akan barang-barang selalu

melebihi jumlah barang yang tersedia (inflatory gap). Inflatory gap terjadi karena

permintaan barang dan jasa di masyarakat pada tingkat harga yang berlaku lebih

besar dari barang dan jasa yang dihasilkan di masyarakat. Efeknya adalah harga-

harga akan mengalami kenaikan, hal itu karena permintaan total melebihi jumlah

barang yang tersedia di pasaran atau masyarakat. Selama permintaan dari semua

golongan masyarakat melebihi jumlah output yang dihasilkan pada tingkat harga

yang berlaku, proses inflasi akan terus berlangsung.

c. Teori Strukturalis

Teori strukturalis adalah teori mengenai inflasi yang didasarkan atas pengalaman

di negara-negara Amerika latin. Teori ini memberi tekanan pada ketegaran dari

struktur perekonomian negara-negara berkembang. Karena inflasi dikaitkan

dengan faktor-faktor struktural dari perekonomian (yang menurut definisi, faktor-

faktor ini hanya bisa berubah secara gradual dan dalam jangka panjang), maka

teori ini bisa disebut teori inflasi “jangka panjang”. Menurut teori ini, ada 2

Page 47: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

27

ketegaran utama dalam perekonomian negara-negara yang sedang berkembang

yang dapat menimbulkan inflasi :

1. Ketegaran yang pertama berupa ketidakelastisan dari penerimaan ekspor,

yaitu nilai ekspor yang tumbuh secara lamban dibandingkan dengan

pertumbuhan sektor-sektor lain.

2. Ketegaran yang kedua berkaitan dengan ketidakelastisan dari supply atau

produksi bahan makanan dalam negeri. Dikatakan bahwa produksi bahan

makanan dalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk dan

pendapatan perkapita, sehingga harga bahan makanan didalam negeri

cenderung naik melebihi kenaikan harga barang-barang lain. Akibat

selanjutnya adalah timbulnya tuntutan dari para karyawan untuk memperoleh

kenaikan upah atau gaji. Kenaikan upah berarti kenaikan ongkos produksi,

yang berarti pula kenaikan harga dari barang-barang tersebut.

5. Pertumbuhan PDB Perkapita

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau jumlah seluruh

nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi disuatu

wilayah. PDB adalah salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.

Pendapatan perkapita menurut Sadono Sukirno adalah besarnya pendapatan rata-

rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil

Page 48: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

28

pembagian pendapatan nasional suatu negara pada satu tahun tertentu dengan

jumlah penduduk negara pada tahun tersebut.

Pertumbuhan pendapatan perkapita yang positif dari tahun ke tahun menjadi

indikator laju pertumbuhan ekonomi, dimana peningkatan pendapatan akan

meningkatkan taraf kesejahteraan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut masyarakat akan

membelanjakan pendapatan yang diterima di sektor-sektor ekonomi yang

berdampak pada berputarnya roda perekonomian.

Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi selalu rendah dan tidak melebihi tingkat

jumlah penduduk, pendapatan rata-rata masyarakat (pendapatan perkapita) akan

mengalami penurunan. Apabila dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi

sama dengan pertumbuhan penduduk , maka perekonomian negara tersebut tidak

mengalami perkembangan dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mengalami

kemajuan.

B. Tinjauan Empiris

Brent Amborse, Anthony B Sanders dan John W (2002) melakukan penelitian

tentang dampak kebijakan LTV pada ketersediaan dari biaya hutang tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode Two Stage Least Square (2sls). Hasil

penelitian ini setelah adanya kebijakan LTV dan karena pasar terus berkembang

Page 49: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

29

untuk berbagai KPR, dampak kredit untuk tingkat hipotek menjadi cukup penting

bila dibandingkan dengan sebelumnya dimana risiko kredit kurang diperhatikan.

Lokot Zein Nasution (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh LTV dan

shock variabel makroekonomi terhadap pertumbuhan industri properti di

Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode VAR (Vector Auto Regression).

Hasil penelitian ini kebijakan LTV berpengaruh terhadap permintaan akan kredit

perumahan menjadi menurun.

Bekmez , et al (2014) melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan rumah di Turki, Hongaria dan Inggris. Penelitian ini

menggunakan metode VAR (Vector Auto Regression). Hasil penelitian ini

menunjukkan GPD, inflasi, suku bunga berpengaruh terhadap permintaan rumah.

Sedangkan tingkat pengangguran pada jangka pendek berpengaruh positif pada

permintaan rumah serta berpengaruh negatif pada jangka panjang.

Quadraty dan Surianti (2016) melakukan penelitian tentang efektifitas kebijakan

makroprudensial perbankan dan penyaluran kredit di Aceh. Penelitian ini

menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini adalah instrumen kebijakan

makroprudensial yang ditetapkan oleh Bank Indonesia mempengaruhi total

penyaluran kredit bank umum di provinsi Aceh, sehingga bank umum tersebut

dapat mengurangi risiko kredit bermasalah (Non Performing Loan).

Page 50: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

30

Charvin Lim dan Siwi Nugraheni (2017) melakukan penelitian tentang efektivitas

implementasi LTV. Penelitian ini menggunakan metode ECM. Hasil penelitian

ini menunjukkan keefektifan LTV sebagai instrumen untuk mengendalikan harga

perumahan di Indonesia.

Tabel 3. Tinjauan Empiris No Penulis / Judul /

Tahun

Tujuan

Penelitian

Variabel /

Metode Analisis

Hasil Penelitian

1. Brent Ambrose,

Anthony B.

Sanders dan

John W.

Galbreath/ High

LTV loans and

Credit

Risk/2002

Untuk

memeriksa

apakah

kebijakan

mengenai LTV

tersebut

berdampak pada

ketersediaan

dari biaya

hutang tersebut

Rasio LTV,

KPR, Mortgage

loan dan suku

bunga/ Two

Stage Least

Square (2sls)

Pada penelitian ini,

setelah adanya LTV dan

karena pasar terus

berkembang untuk

berbagai KPR, dampak

kredit untuk tingkat

hipotek menjadi cukup

penting bila

dibandingkan dengan

sebelumnya dimana

risiko kredit kurang

diperhatikan.

2. Lokot Zein

Nasution/

Pengaruh Loan

to Value dan

Shock variabel

makroekonomi

terhadap

pertumbuhan

industri properti

di

Indonesia/2014

Untuk

mengetahui

dampak

kebijakan LTV

dan pengaruh

variabel

makroekonomi

terhadap

konsumen yang

sedang

melakukan

pelunasan kredit

perumahan

Suku bunga,

inflasi, IHPR,

dan LTV/ VAR

(Vector Auto

Regression)

Pada penelitian ini,

kebijakan LTV

berpengaruh terhadap

permintaan akan kredit

perumahan menjadi

menurun

3 Selahatin

Bekmez, et al/ A

Dynamic

Analysis on

Determining of

Housing

Demand: A

Untuk melihat

pengaruh GDP,

GDP, JUB,

inflasi dan

tingkat

pengangguran

terhadap

GDP, JUB,

Inflasi, dan

tingkat

pengangguran/

VAR (Vector

Auto

Hasil penelitian ini GDP,

inflasi, suku bunga

berpengaruh terhadap

permintaan rumah,

sedangakan tingkat

pengangguran pada

jangka pendek

Page 51: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

31

Comparation for

Turkey,

Hungary and

UK/2014

permintaan

rumah

Regression) berpengaruh positif pada

permintaan rumah serta

berpengaruh negatif

pada jangka panjang.

4. Meutia Qudraty

dan Suriani/

Efektifitas

kebijakan

makroprudensial

perbankan dan

penyaluran

kredit di

Aceh/2016

Untuk

mengukur

keefektifan

kebijakan

makroprudensial

perbankan

dalam

penyaluran

kredit di

provinsi Aceh

LTV, LDR,

NPL, dan

PDRB/ Statistik

Deskriptif

Hasil penelitian ini

adalah instrumen

kebijakan

makroprudensial yang

ditetapkan oleh Bank

Indonesia mempengaruhi

total penyaluran kredit

bank umum di provinsi

Aceh, sehingga bank

umum tersebut dapat

mengurangi risiko kredit

bermasalah (Non

Performing Loan)

5. Charvin Lim

dan Siwi

Nugraheni/

Loan to Value

and Housing

Price Cycle/

2017

Untuk melihat

efektivitas

implementasi

LTV pada harga

rumah

Variabel :

housing price,

GDP per kapita,

inflasi, IHSG,

Mortgage loan,

dan LTV/

Metode ECM

Hasil pengujian pada

penelitian ini

menunjukkan bahwa

keefektifan LTV sebagai

instrumen untuk

mengendalikan harga

perumahan di Indonesia.

C. Kerangka Pemikiran

Bank Indonesia pada 1 Agustus 2018 telah mengeluarkan PBI No. 20/8/PBI/2018

tentang Rasio loan to value untuk Kredit Properti. Aturan tersebut merupakan

penyempurnaan ketentuan mengenai rasio LTV/FTV sebelumnya yang tertuang

dalam PBI No. 20/8/PBI/2018 tentang Rasio loan to value untuk kredit properti.

Dalam penelitian ini, akan melihat harga rumah sebelum dan sesudah adanya

kebijakan loan to value dimana housing price index sebagai variabel terikatnya.

Variabel bebas terdiri dari PDB perkapita, inflasi dan ltv.

Page 52: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

32

Gambar 5. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Diduga variabel pertumbuhan PDB perkapita berpengaruh positif dan

signifikan terhadap housing price di Indonesia.

2. Diduga variabel inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap housing

price di Indonesia.

3. Diduga variabel loan to value berpengaruh positif dan signifikan terhadap

housing price di Indonesia.

4. Diduga variabel pertumbuhan PDB perkapita, inflasi, dan loan to value

berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan terhadap housing price di

Indonesia.

Housing Price

PPDB

INFLASI

LTV

Page 53: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

33

III. METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif

dengan menggunakan data sekunder antara tahun 2003-2017 yang terdiri dari

satu variabel terikat ( dependent variabel ) dan tiga variabel bebas ( independent

variabel ). Variabel bebas ( independent variabel ) dalam penelitian ini adalah

pertumbuhan PDB perkapita, Inflasi, dan Loan to Value. Untuk variabel terikat (

dependent variabel ) dalam penelitian ini adalah housing price.

B. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang

diperoleh dari Bank Indonesia, dan Federal Reserve Economic Data. Data

sekunder ini berbentuk data time series dengan rentan waktu 15 tahun. Data yang

dipilih adalah data pada kurun waktu tahun 2003:Q1 sampai 2017:Q4.

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen

dan variabel independen. Variabel independen adalah suatu variabel yang ada

Page 54: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

34

atau terjadi mendahului variabel dependen. Keberadaan variabel independen

dalam penelitian kuantitatif merupakan variabel yang menjelaskan terjadinya

fokus atau topik penelitian. Sementara itu, variabel dependen adalah variabel

yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel

dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Housing Price, sedangkan

variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah PDB perkapita,

Inflasi, dan Loan to Value.

Definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi:

1. Housing Price

Indeks harga properti adalah perhitungan rata-rata dari harga rumah di Indonesia

dan berbagai kota di Indonesia. Indeks ini dihitung dari harga iklan rumah pada

sebuah kota di Indonesia dalam jangka waktu tertentu. Data Housing Price Index

diperoleh dari situs resmi Federal Reserve Economic Data.

2. Pertumbuhan PDB Perkapita

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah atau jumlah seluruh

nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi disuatu

wilayah. PDB adalah salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.

Pendapatan perkapita menurut Sadono Sukirno adalah besarnya pendapatan rata-

Page 55: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

35

rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil

pembagian pendapatan nasional suatu negara pada satu tahun tertentu dengan

jumlah penduduk negara pada tahun tersebut.

Pertumbuhan pendapatan perkapita yang positif dari tahun ke tahun menjadi

indikator laju pertumbuhan ekonomi, dimana peningkatan pendapatan akan

meningkatkan taraf kesejahteraan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi

kebutuhannya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut masyarakat akan

membelanjakan pendapatan yang diterima di sektor-sektor ekonomi yang

berdampak pada berputarnya roda perekonomian.

Apabila tingkat pertumbuhan ekonomi selalu rendah dan tidak melebihi tingkat

jumlah penduduk, pendapatan rata-rata masyarakat (pendapatan perkapita) akan

mengalami penurunan. Apabila dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi

sama dengan pertumbuhan penduduk , maka perekonomian negara tersebut tidak

mengalami perkembangan dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mengalami

kemajuan. Data Pertumbuhan PDB perkapita diperoleh dari situs resmi Federal

Reserve Economic Data.

3. Inflasi

Pada awalnya inflasi diartikan sebagai kenaikan jumlah uang beredar atau

kenaikan likuiditas dalam suatu perekonomian. Pengertian tersebut mengacu

pada gejala umum yang ditimbulkan oleh adanya kenaikan jumlah uang beredar

Page 56: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

36

yang diduga telah menyebabkan adanya kenaikan harga-harga. Dalam

perkembangan lebih lanjut, inflasi secara singkat dapat diartikan sebagai suatu

kecenderungan meningkatnya harga-harga barang dan jasa secara umum dan

terus-menerus.

Berhubung inflasi menyangkut harga sejumlah barang dan jasa, maka

penghitungan inflasi tidak sesederhana menghitung kenaikan suatu jenis barang

atau jasa. Dalam hal suatu perekonomian sudah cukup berkembang dan barang

serta jasa yang dikonsumsi masyarakat sudah sangat beranekaragam, maka

penghitungan inflasi dapat menjadi sangat kompleks.

Laju inflasi tentu saja dihitung untuk suatu keperluan analisis yang berbeda-beda.

Untuk memenuhi keperluan yang berbeda tersebut, maka terdapat beberapa jenis

angka inflasi. Laju inflasi yang paling umum dan dikenal secara luas oleh

masyarakat adalah laju inflasi untuk menghitung perubahan harga barang dan

jasa yang dikonsumsi oleh suatu masyarakat. Laju inflasi tersebut dihitung

berdasarkan angka indeks yang disusun dari harga barang dan jasa yang

dikonsumsi oleh masyarakat, dan disebut sebagai Indeks Harga Konsumen

(IHK). Data inflasi diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia.

4. Loan to Value ( LTV )

Bank Indonesia pada 1 Agustus 2018 telah mengeluarkan PBI No.

20/8/PBI/2018 tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio

Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit

Page 57: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

37

atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV). Aturan tersebut

merupakan penyempurnaan ketentuan mengenai rasio LTV/FTV yang

sebelumnya. Terdapat beberapa penyempurnaan aturan di sektor properti yang

tertuang dalam PBI No. 20/8/PBI/2018 tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit

Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka

untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV).

Adanya perubahan rasio dan untuk Kredit Properti (KP) untuk fasilitas kedua dan

seterusnya sehingga rasio LTV paling besar sebagaimana ditampilkan dalam

tabel berikut:

KREDIT PROPERTI (KP) YANG DIBERIKAN BANK

UMUM KONVENSIONAL

UNTUK FASILITAS KEDUA DAN SETERUSNYA

FASILITAS

KREDIT PROPERTI (KP)

Rumah Tapak

Tipe > 70 80%

Tipe 22-70 85%

Tipe ≤ 21 -

Rumah Susun

Tipe > 70 80%

Tipe 22-70 85%

Tipe ≤ 21 85%

Ruko/Rukan 85%

Sumber: Bank Indonesia

Tabel 4. Rasio untuk Kredit Properti

Ketentuan mengenai rasio LTV berlaku bagi bank yang memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

1. Rasio kredit bermasalah secara neto kurang dari 5% (lima persen).

2. Rasio KP bermasalah secara bruto kurang dari 5% (lima persen).

Page 58: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

38

D. Model Analisis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode OLS

(Ordinary Least Square) yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel bebas terhadap variable terikat. Pada penelitian ini, menggunakan

Software yang digunakan dalam menganalisis data yaitu Microsoft Ecxel

2007 dan kemudian diolah menggunakan E-Views 9.

1. Analisis Linier Berganda

Penelitiian ini menggunakan teknik regresi linier berganda untuk mengetahui

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi linier

berganda digunakan karena dalam penelitian ini mencakup lebih dari dua

variabel (termasuk variabel terikat Y), dimana dalam regresi linier berganda

variabel terikat Y tergantung pada dua atau lebih variabel bebas. Model regresi

yang digunakan sebagai berikut (Gujarati, 2010):

Y

dimana :

Y = Harga rumah

X1 = Pertumbuhan PDB perkapita

X2 = Inflasi

X3 = Loan to value

Page 59: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

39

2. Pengujian Hipotesis

Terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan untuk menguji keakuratan

sebuah data. Uji tersebut diantaranya adalah uji signifikansi parameter secara

parsial (uji-t) dan uji signifikansi parameter secara serempak (uji-F).

a. Uji Statistik t (Uji Signifikansi Parsial)

Uji statistik t ini digunakan untuk melihat signifkansi pengaruh dari masing-

masing variabel bebas (independent variables) terhadap variabel terikat

(dependent variable) dengan asumsi variabel lain dianggap konstan (cateris

paribus).

Berikut adalah kriteria pengujian dalam uji-t statistik apabila berada di sisi

positif:

1. H0 terima apabila memenuhi syarat tstatistik < ttabel, artinya variabel bebas

secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

2. H0 ditolak apabila memenuhi syarat tstatistik > ttabel, artinya variabel bebas

secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat.

Berikut adalah kriteria pengujian dalam uji-t statistik apabila berada di sisi

negatif:

1. H0 terima apabila memenuhi syarat tstatistik > ttabel, artinya variabel bebas

secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Page 60: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

40

2. H0 ditolak apabila memenuhi syarat tstatistik < ttabel, artinya variabel bebas

secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat.

b. Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji signifikansi simultan digunakan untuk melihat hubungan atau pengaruh

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (Widarjono,

2007:73). Berikut merupakan kriteria pengujian pada uji-F statistik:

1. H0 diterima apabila memenuhi syarat Fstatistik < Ftabel, artinya secara bersama-

sama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

2. H0 diterima apabila memenuhi syarat Fstatistik > Ftabel, artinya secara bersama-

sama variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

3. Metode Variabel Dummy

Dalam persamaan regresi, variabel kualitatif dapat dimasukkan dalam model

regresi, hal ini dikarenakan variabel kualitatif yang sangat mempengaruhi

perilaku agen-agen ekonomi, seperti Kebijakan Loan to Value. Penggunaan

variabel kualitatif tersebut bertujuan untuk menghindari permasalahan-

permasalahan yang dapat timbul dalam suatu analisis regresi. Penggunaan

variabel dummy berupa Kebijakan Loan to Value dilakukan untuk menghindari

kemungkinan terjadinya bias dalam analisis regresi karena tidak membedakan

adanya dampak dari perubahan kebijakan yang terdapat pada periode penelitian,

Page 61: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

41

yaitu Kebijakan Loan to Value yang berpengaruh terhadap harga rumah di

Indonesia.

Dalam mengkuantitatifkan variabel kualitatif pada data time series sama dengan

data cross section, yaitu bernilai 1 untuk variabel yang mempunyai atribut dan 0

untuk variabel yang tidak mempunyai atribut (Agus, 2013). Karena data dalam

penelitian merupakan data time series maka nilai 1 diberikan pada periode

setelah Kebijakan Loan to Value dan 0 untuk periode sebelum Kebijakan Loan to

Value. Model harga rumah yang telah dimasukkan variabel kualitatif yaitu:

HI

Dimana:

HI : Harga Rumah (Indeks)

PPDB : Pertumbuhan PDB perkapita (Persen)

INF : Inflasi (persen)

DLTV : Variabel dummy, DLTV=0 masa sebelum pemberlakuan Kebijakan

Loan to Value dan DLTV=1 masa sesudah pemberlakuan Kebijakan

Loan to Value.

Untuk melihat perbedaan harga rumah sebelum dan sesudah Kebijakan Loan to

Value dapat dinyatakan dalam persamaan regresi berikut:

Sebelum Kebijakan Loan to Value : HI = β0 + β1PPDBi + β2INFi

Sesudah Kebijakan Loan to Value : HI = (β0 + β3) + β1PPDBi + β2INFi

Page 62: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

42

4. Uji Asumsi Klasik

Agar tercapai suatu estimasi koefisien regresi yang diperoleh dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil (Ordinary Least Square) merupakan

estimasi linier tak bisa BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) maka dalam Uji

ini merupakan uji ekonometrika yang meliputi uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas (Wardhono, 2004).

a. Uji Nomalitas

Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara

normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Jarque-

Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal jika Jarque Bera <Chi

square, dan atau probabilita (p-value) > α = 5%.

1. Jarque Bera stat > Chi square, p-value > 5%, maka hipotesis yang

menyatakan bahwa residual terditribusi dengan normal ditolak.

2. Jarque Bera stat < Chi square, p-value < 5%, maka hipotesis yang

menyatakan bahwa residual terditribusi dengan normal diterima.

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel bebas didalam

regresi berganda. Hubungan linier antara variabel bebas dapat terjadi dalam

bentuk hubungan linier yang sempurna (perfect) dan hubungan linier yang tidak

Page 63: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

43

sempurna (imperfect). Dalam suatu model regresi, prasyarat yang harus terpenuhi

adalah tidak adanya multikolinieritas. Uji multikolinieritas digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolineritas didalam

persamaan regresi.

Terdapat beberapa pengujian yang dapat digunakan diantaranya, pertama

menggunakan Variance Inflating Factor (VIF), dimana jika VIP > 10 maka

terjadi multikolinieritas dalam persamaan regresi. Yang kedua yaitu dengan

membandingkan nilai koefisien determinasi (r2) dengan nilai determinasi secara

serentak (R2). Caranya adalah dengan melakukan pengujian terhadap masing-

masing variabel bebas dan kemudian dibandingkan dengan R2 yang didapat dari

hasil regresi bersama variabel bebas dan variabel terikat. Jika nilai r2 > R

2 maka

terdapat multikolinieritas dalam persamaan regresi. Sebaliknya, jika nilai r2 < R

2

maka tidak terdapat multikolinieritas dalam persamaan regresi.

c. Uji Heterokedastisitas

Terjadi apabila variabel penggangu mempunyai varian yang tidak konstan atau

berubah-ubah. Heterokedastisitas cenderung menyerang model empiris yang

menggunakan data cross section dari pada data time series. Hal ini terjadi karena

perilaku data time series fluktuasinya dari waktu ke waktu relatif stabil.

Konsekuensinya adanya gejala heterokedasttisias adalah estimator tidak lagi

mempunyai varian yang minimum yang berakibat perhitungan standar error

Page 64: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

44

metode OLS tidak bisa dipercaya lagi kebenarannya, uji-t dan uji-F tidak bisa

dipercaya lagi untuk uji model regresi (Gujarati, 2003). Metode yang digunakan

untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskidastisitas adalah dengan menggunakan

uji White Heteroskedasticity Test (No Cross Term). Kriteria pengambilan

keputusan dalam Uji White Heteroskedasticity Test (No Cross Term), sebagai

berikut :

1. Apabila nilai Obs*R-squared < nilai Chi-Square, maka hipotesis yang

menyatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas diterima.

2. Apabila nilai Obs*R-squared > nilai Chi-Square, maka hipotesis yang

menyatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas ditolak.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel

gangguan lainnya. Uji autokorelasi digunakan untuk melihat ada tidaknya

korelasi antara data dalam variabel penelitian. apabila terjadi korelasi maka

terdapat masalah autokorelasi dalam model. Autokorelasi sering terjadi pada data

jenis time series. Dalam mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi dalam

persamaan regresi dapat digunakan metode Breusch-Godfrey yang merupakan

pengembangan dari metode Durbin-Watson.

Kriteria pengujian :

Page 65: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

45

1. Apabila nilai Obs*R-squared < nilai Chi-Square, maka hipotesis yang

menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi diterima (tidak terdapat autokorelasi

didalam model).

2. Apabila nilai Obs*R-squared > nilai Chi-Square, maka hipotesis yang

menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi ditolak (terdapat autokorelasi antar

variabel penelitian).

5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan seberapa besar korelasi atau

hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen.

Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan

mendekati 1. Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2

adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R2 semakin mendekati satu, maka

variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Page 66: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

59

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pertumbuhan PDB perkapita berpengaruh positif namun tidak

signifikan terhadap harga rumah di Indonesia periode 2003.Q1–

2017.Q4 pada tingkat kepercayaan (α) 5%. Ketika PDB perkapita

mengalami kenaikan, maka harga rumah akan naik. Sebaliknya, jika

PDB perkapita turun, maka harga rumah akan menurun. Sehingga

semakin besar nilai pertumbuhan PDB perkapita maka akan

meningkatkan harga rumah karena tingkat konsumsi atau daya beli

masyarakat akan meningkat.

2. Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga rumah di

Indonesia periode 2003.Q1–2017.Q4 pada tingkat kepercayaan (α) 5%.

Ketika inflasi mengalami kenaikan, maka harga rumah di Indonesia

akan naik. Sebaliknya, ketika inflasi mengalami penurunan, maka harga

rumah di Indonesia akan menurun. Sehingga semakin besar laju inflasi

Page 67: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

60

maka akan meningkatkan harga rumah di Indonesia karena biaya

produksi meningkat akibat harga-harga bahan baku untuk pembuatan

rumah naik.

3. Kebijakan makroprudensial Loan to Value berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga rumah di Indonesia periode 2003.Q1–

2017.Q4 pada tingkat kepercayaan (α) 5%.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan tersebut diatas, maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bank Indonesia sebagai pemegang kontrol kebijakan moneter

diharapkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dengan

mengendalikan inflasi serta menjaga tingkat suku bunga acuan,

sehingga daya beli masyarakat terjaga serta mendorong pertumbuhan

ekonomi domestik agar pertumbuhan kredit pemilikan rumah dapat

meningkat.

2. Diharapkan adanya pengkajian ulang instrumen kebijakan

makroprudensial selain Loan to Value oleh Bank Indonesia untuk

meredam risiko sistemik yang mungkin timbul akibat pertumbuhan

kredit kepemilikan rumah.

Page 68: PENGARUH PERTUMBUHAN PDB PERKAPITA, INFLASI, DAN …digilib.unila.ac.id/60448/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK Pengaruh Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (Pdb) Perkapita,

61

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan meneliti faktor-faktor yang

membuat kebijakan Loan to Value tidak berdampak pada harga rumah

agar dapat menggambarkan pengaruh faktor-faktor yang membuat

kebijakan Loan to Value tidak berdampak pada harga rumah di

Indonesia.