Upload
andryariyanto44
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS DATA DENGAN STATISTIK
Makalah Mata Kuliah Statistik Dasar
Oleh:
Kelompok 13
Aris Prasetyono (110210102012)
Andri Ariyanto (110210102048)
Afrizal Fairuzzabadi (110210102049)
Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS JEMBER
Semester Gasal 2012-2013
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat,
bantuan, serta petunjuk-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
statistik dasar ini dengan tepat waktu. Dimana makalah ini dibuat untuk keperluan
pembelajaran pada mata kuliah statistik dasar yang diadakan pada semester 3 ini.
Adapun sedikit penjelasan dari makalah yang kami buat ini yakni, makalah ini
membahas mengenai data penelitian. Di dalam makalah ini dibahas antara lain
mengenai pengertian data, jenis data, pengumpulan data dan penyajian data
penelitian. Di sini kami mencoba menjelaskan secara rinci mengenai hal-hal tersebut,
supaya isi dari makalah ini mudah dipahami oleh pembaca dan khususnya kami
sendiri.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Begitupun makalah ini, mungkin
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami akan berusaha untuk selalu menyajikan
yang lebih baik di kemudian hari. Kamipun berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta untuk kami sendiri sebagai penulis khususnya.
Demikianlah, jika ada hal yang salah kami minta maaf, kepada Allah kami
mohon ampun.
i
Daftar Isi
Halaman Judul
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................2
Bab II. Pembahasan
2.1 Pengertian Analisis Data......................................................................3
2.2 Tujuan Analisis Data............................................................................3
2.3 Bentuk Analisis Data...........................................................................4
2.4 Kelebihan Analisis Data dengan Statistik............................................4
2.5 Pengertian Hipotesis............................................................................5
2.6 Ciri Hipotesis yang Baik......................................................................5
2.7 Bentuk Rumusan Hipotesis..................................................................6
2.8 Hipotesis Penelitian & Hipotesis Statistik...........................................8
2.9 Pengertian Pengujian Hipotesis...........................................................9
2.10 Jenis Pengujian Hipotesis.................................................................11
2.11 Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis.............................................14
Bab III. Penutup
3.1 Kesimpulan........................................................................................16
3.2 Saran...................................................................................................17
Daftar Pustaka...................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan istilah statistika berakar dari istilah istilah dalam bahasa latin
modern statisticum collegium ("dewan negara") dan bahasa Italia statista
("negarawan" atau "politikus").
Gottfried Achenwall (1749) menggunakan Statistik dalam bahasa Jerman
untuk pertama kalinya sebagai nama bagi kegiatan analisis data kenegaraan,
dengan mengartikannya sebagai "ilmu tentang negara (state)". Pada awal abad ke-
19 telah terjadi pergeseran arti menjadi "ilmu mengenai pengumpulan dan
klasifikasi data". Sir John Sinclair memperkenalkan nama (Statistics) dan
pengertian ini ke dalam bahasa Inggris. Jadi, statistika secara prinsip mula-mula
hanya mengurus data yang dipakai lembaga-lembaga administratif dan
pemerintahan. Pengumpulan data terus berlanjut, khususnya melalui sensus yang
dilakukan secara teratur untuk memberi informasi kependudukan yang berubah
setiap saat.
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 statistika mulai banyak
menggunakan bidang-bidang dalam matematika, terutama peluang. Cabang
statistika yang pada saat ini sangat luas digunakan untuk mendukung metode
ilmiah, statistika inferensi, dikembangkan pada paruh kedua abad ke-19 dan awal
abad ke-20 oleh Ronald Fisher (peletak dasar statistika inferensi), Karl Pearson
(metode regresi linear), dan William Sealey Gosset (meneliti problem sampel
berukuran kecil). Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah
menyentuh semua bidang ilmu pengetahuan, mulai dari astronomi hingga
linguistika. Bidang-bidang ekonomi, biologi dan cabang-cabang terapannya, serta
psikologi banyak dipengaruhi oleh statistika dalam metodologinya. Akibatnya
lahirlah ilmu-ilmu gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika),
dan psikometrika.
Meskipun ada pihak yang menganggap statistika sebagai cabang dari
matematika, tetapi sebagian pihak lainnya menganggap statistika sebagai bidang
1
yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan aplikasinya. Di
Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan
ilmu pengetahuan alam, baik di dalam departemen tersendiri maupun tergabung
dengan matematika.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan analisis data?
b. Apa tujuan analisis data?
c. Apa saja bentuk-bentuk analisis data?
d. Bagaimana kelebihan analisis data dengan statistik?
e. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
f. Apa saja ciri-ciri hipotesis yang baik?
g. Bentuk rumusan hipotesis?
h. Apa yang dimaksud hipotesis penelitian dan hipotesis penelitian?
i. Apakah pengertian dari pengujian hipotesis?
j. Apa saja jenis-jenis pengujian hipotesis?
k. Kesalahan dalam pengujian hipotesis?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui pengertian analisis data
b. Mengetahui tujuan analisis data
c. Mengetahui bentuk analisis data
d. Mengetahui kelebihan analisis data dengan statistik
e. Mengetahui pengertian hipotesis
f. Mengetahui ciri hipotesis yang baik
g. Mengetahui bentuk rumusan hipotesis
h. Mengetahui hipotesis penelitian dan hipotesis statistik
i. Mengetahui pengertian pengujian hipotesis\
j. Mengetahui jenis pengujian hipotesis
k. Mengetahui kesalahan dalam pengujian hipotesis
1.4
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ANALISIS DATA
Analisis data dapat diartikan sebagai berikut.
1. Membandingkan dua hala atau dua nilai variable untuk mengetahui selisih atau
rasionya kemudian diambil kesimpulannya ( X-Y ) = selisih, X/Y = rasio.
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil, agar dapat:
a. Mengetahui komponen yang menonjol.
b. Membandingkan komponen antara yang satu dengan yang lainnya.
c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan.
3. Memperkirakan atau menentukan besarnya pengaruh secaara kuantitatif dari
perubahan suatu atau beberapa kejadian terhadap suatu atau beberapa kejadian
lainnya serta memperkirakan kejadian lainnya.
Definisi lain dari analisis data oleh beberapa ahli seperti berikut:
1. Menurut Paton (1980), analisis data adalah proses mengatur urusan data,
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.
2. Menurut Bogdan dan Taylor (1975), analisis data adalah proses yang merinci
usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bentuan pada
tema dan hipotesis itu.
3. Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan
dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan
oleh data.
B. TUJUAN ANALISIS DATA
Tujuan dari analisis data ini antara lain:
1. Memecahkan masalah-masalah penelitian;
2. Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian;
3. Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian;
3
4. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang
berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
C. BENTUK-BENTUK ANALISIS DATA
Analisis data dapat berbentuk seperti berikut.
1. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat
kuantitatif, yaitu alat analisis yang menggunakan model-model, seperti
modelmatematika (misalnya fungsi multivariate), model statistic, dan
ekonometrik.
Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan
dan diinterpretasikan dalam suatu uraian.
2. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model matematika,
model statistic dan ekonometrik atau model-model tertentu lainnya. Analisis
data yang dilakukan terbatas pada teknik pengolahan datanya, seperti pada
pengecekan data dan tabulasi. Dalam hal ini, sekedar membaca table-tabel,
grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian
dan penafsiran.
D. KELEBIHAN ANLISIS DATA DENGAN STATISTIK
Alat analisis utama yang sering digunakan dalam analisis data adlah metode
statistic. Penggunaan statistic dalam analisis data memiliki beberapa kelebihan,
yaitu:
1. Dengan statistic memungkinkan mendeskripsikan tentang sesuatu secara
eksak. Symbol-simbol verbal lebih efisien daripada bahasa verbal.
2. Dengan statistic memungkinkan seseorang untuk bekerja secara eksak dalam
proses dan cara berpikir.
3. Peneliti dapat memberikan rangkuman hasil penelitian dalam bentuk yang
lebih berarti dan lebih ringkas, Karena memberikan aturran-aturan tertentu.
4. Dapat menarik kesimpulan umum ( membentuk konsep-konsep generalisasi).
5. Memungkinkan untuk mengadakan ramalan.
4
E. UJI HIPOTESIS DALAM ANALISIS DATA
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji
secara empiris (hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti di bawah dan
thesa yang berarti kebenaran). Pernyataan atau dugaan tersebut disebut
proporsi.
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu
keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis tersebut. Dalam
pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidak pastian,
artinya keputusan bisa benar atau salah. Sehingga menimbulkan resiko. Besar
kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
Dalam suatu penelitian, hipotesis merupakan pedoman karena data yang
dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variable-variabel yang
dinyatakan dalam hipotesis tersebut.
2. Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik
Suatu hipotesis dianggap baik apabila memenuhi beberapa criteria seperti
berikut.
a. Hipotesis harus menyatakan hubungan. Ini berarti bahwa hipotesis
merupakan pernyataan dugaan tentang hubungan antarvariabel. Hipotesis
mengandung dua atau lebih variable yang dapat diukur ataupun secara
potensial dapat diukur. Hipotesis menspesifikasikan bagaimana variable-
variabel tersebut berhubungan.
b. Hipotesis harus sesuai denga fakta. ini berarti bahwa hipotesis harus terang,
konsep dan variable harus jelas. Hipotesis harus dapat dimengerti dan tidak
mengandung hal-hal yang bersifat metafisis.
c. Hipotesis harus sesuai dengan ilmu, tumbuh dengan ilmu pengetahuan. Ini
berarti bahwa hipotesis harus ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan
dan berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan.
5
d. Hipotesis harus dapat diuji. Ini berarti hipotesis, baik secara balar kekuatan
dapat memberi alas an ataupun dengan menggunakan alat-alat statistic
dapat diuji.
e. Hipotesis harus sederhana. Ini berarti hipotesis harus dinyatakan dalam
bentuk spesifikasi/khas untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman
pengertian.
f. Hipotesis harus dapat menerangkan fakta. Ini berarti bahwa hipotesis harus
dinyatakan dalam bentuk yang menerangkan hubungkan fakta-fakta yang
ada dan dapat dikaitkan dengan teknik pengujian yang dapat dikuasai.
Pendapat lain mengatakan bahwa sebuah hipotesis penelitian dikatakan
baik apabila memiliki cirri-ciri:
a. Jelas secara konseptual.
b. Mempunyai rujukan empiris.
c. Bersifat spesifik.
d. Dapat dihubungkan dengan teknik penelitian yang ada, dan
e. Berkaitan dengan teori.
3. Bentuk-Bentuk Rumusan Hipotesis
Bentuk rumusan hipotesis ini bergantung dari kriteria-kriteria yang menyertai
hipotesis tersebut.
Berdasarkan tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji atau bentuk jenis
masalahnya maka rumusan hipotesis dapat pula dikelompokkan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
a. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah hipotesis mengenai nilai suatu variable mandir,
tidak dalam bentuk perbandingan atau hubungan.
Contoh:
Jika rumusan masalah berbentuk seperti berikut ini.
1) Berapa lama daya tahan TV merek “P”
2) Berapa rata-rata penjualan cabang PT”X” di kota J.
3) Seberapa baik gaya kepemimpinan di PT “R”.
6
Rumusan hipotesis deskriptifnya adalah sebagai berikut
1) Daya tahan TV merek “P” = 11.500 jam.
2) Rata-rata penjualan cabang PT “X” di kota J adalah 100 buah/hari.
3) Gaya kepemimpinan di PT “R” mencapai 80% dari yang diharapkan.
b. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah hipotesis mengenai nilai perbandingan antara
satu variable dengan variable lainnya.
Contoh:
Jika rumusan masalah berbentuk seperti berikut ini.
1) Bagaimana daya tahan TV merek “P” dibandingkan dengan daya tahan
TV merek “Q”.
2) Bagaimana rata-rata penjualan cabang PT”X” di kota J dibandingkan
dengan rata-rata penjualan cabang PT”X” di kota B.
3) Bagaimana gaya kepemimpinan di PT “R” dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan di PT “L”.
Rumusan hipotesis komparatifnya adalah sebagai berikut:
a. Daya tahan TV merek “p” > daya tahan TV merek “Q”.
b. Rata-rata penjualan cabang PT “X” di kota J < rata-rata penjualan
cabang PT “X” di kota B.
c. Gaya kepemimpinan di PT “R” ≠ gaya kepemimpinan di PT “L”.
c.Hipotesis AsosiatifYaitu hipotesis mengenai nilai hubungan antara satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya.Contoh:Jika rumusan masalah berbentuk seperti ini:1) Bagaimana bentuk hubungan antara stres dan kinerja karyawan PT “X”
2) Bagaimana bentuk hubungan antara inflasi dan harga saham PT “A”
Rumusan hipotesis asosiatifnya adalah sebagai berikut:
1) Ada hubungan positif antara stres dan kinerja karyawan PT “X”
2) Ada hubungan negatif antara inflasi dan harga saham PT “A”
7
Berdasarkan atas uji statistiknya, rumusan hipotesis dapat dibedakan atas dua jenis hipotesis yaitu:
a. Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil
Hipotesis nol, disimbolkan HO adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai suatu pernyataan yang akan diuji.Hipotesis nol ini dapat dinyatakan dengan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.Contoh rumusan hipotesis nol:1) Tidak ada perbedaan antara ... dengan ...
Contoh:Tidak ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan VI dalam disiplin kuliah.
2) Tidak ada pengaruh ... terhadap ...
Contoh:Tidak ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita.
b. Hipotesis Alternatif atau Hipotesis Kerja
Hipotesis alternatif disimbolkan Ha atau H1 adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan hipotesis nol.Hipotesis alternatif ini menyatakan adanya perbedaan antara dua variabel atau ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.Contoh rumusan hipotesis alternatif:1) Ada perbedaan antara .... dan ...
Contoh:Ada perbedaan antara mahasiswa semester IV dan semester VI dalam disiplin kuliah.
2) Ada pengaruh ... terhadap ...
Contoh:Ada pengaruh pelatihan terhadap kemampuan membaca berita.
F. Hipotesis Penelitian dan Hipotesis StatistikHipotesis penelitian adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan dalam suatu
penelitian. Sedangkan hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.Contoh:
a. Hipotesis penelitian
“Ada hubungan positif dan signifikan antara pelatihan dengan kinerja pegawai.”
8
Hipotesi StatistikH0 : Tidak ada hubungan positif antara pelatihan dengan kinerja.H1 : Ada hubungan positif antara pelatihan dengan kinerja.
b. Hipotesis penelitian
“Jika suku bunga dan kurs valas naik, maka harga saham akan menurun.Hipotesis statistikH0 : Tidak ada hubungan negatif antara suku bunga dan kurs valas dengan
harga saham. H1 : Ada hubungan negatif antara suku bunga dan kurs valas dengan harga
saham.G. Pengertian Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Dalam menguji hipotesis ini ada beberapa langkah yang harus dilalui dikenal dengan prosedur pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut:a. Menentukan Formulasi Hipotesisnya
Hipotesis nol (H0)
Hipotesis alternatif (H1)
b. Menentukan Taraf Nyata dan Nilai Tabel
Taraf nyata adalah batas toleransi dalam menerima kesalahan dari hasil hipotesis terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dilambangkan dengan α.Besaran yang sering digunakan untuk menentukan taraf nyata (dinyatakan dalam %) adalah 1%, 5%, dan 10%.
c. Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan dalam hal menerima atau menolak hipotesis nol dengan cara membandingkan nilai kritis (nilai α tabel dari distribusinya) dengan nilai uji statistiknya. Hipotesis nol (H0) diterima jika nilai uji statistiknya berada di luar nilai
kritisnya.
Hipotesis nol (H0) ditolak jika nilai uji statistiknya berada dalam nilai-nilai
kritisnya.
d. Melakukan Uji Statistik
Uji statistik ini merupakan rumus-rumus dari distribusi (berhubungan dengan distribusi) tertentu, seperti uji t (distribusi t), uji Z (distribusi Z) dan sebagainya.
e. Membuat Kesimpulan
9
Pembuatan kesimpulan ini merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol sesuai dengan kriteria pengujian.Contoh:Rumusan masalah:
Apakah ada hubungan antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan politik dengan jenis media yang sering diikutinya.
Hipotesis:Diduga ada hubungan antara tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan politik dan jenis media yang sering diikutinya.
Pengujian hipotesis:1. Formulasi hipotesis
H0 : tidak ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan jenis media yang diikuti.H1 : ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan jenis media yang diikuti.
2. Taraf nyata (α) dan nilai χ2 tabel
Α = 5% = 0,05; db = (2-1)(3-1) =2χ2 tabel (χ2
0,05I2I) = 5,991 (lihat tabel χ2 pada lampiran)3. Kriteria pengujian
H0 diterima jika: χ20 ≤ 5,991
H1 ditolak jika: χ20 ≥ 5,991
4. Uji statisti
Jenis Media Tinggi Menengah Rendah JumlahMedia cetak 32 26 11 69Media Elektronik
10 14 47 71
Jumlah 42 40 58 140
χ 2=(O−E)2
E
O E (O−E)2 (O−E)2
E32 20,7 127,69 6,1726 19,7 39,69 2,0111 28,6 309,79 10,8310 21,3 127,69 5,99
10
14 20,3 39,69 1,9647 29,4 309,76 10,53
jumlah 37,49
χ20 = 37,49
5. Kesimpulan
Karena χ20 = 37,49 > (χ2
0,05I2I) = 5,991 maka H0 ditolak.Jadi, ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan jenis media yang diikuti.
H. Jenisi-jenis Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan kriteria yang menyertainya.a. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
Berdasarkan atas arah atau bentuk formulasi hipotesisnya, pengujian hipotesis dibedakan atas tiga jenis yaitu sebagai berikut:
1) Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (H0) berbunyi ‘ sama dengan’ dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi ‘ tidak sama dengan ‘ (H0 = dan H1 ≠ ).
2) Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri.Pengijian hipotesis pihak kiri adalah dimana hipotesis nol (H0) berbunyi ‘ sama dengan ‘ atau ‘ lebih besar atau sama dengan’ dan hipotesis alternatifnya berbunyi ‘ lebih kecikl” atau “ lebih kecil atau sama dengan” (H0 = H0 ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat “ lebih kecil atau sama dengan “ sinonim dengan kata “ paling sedikit atau paling kecil “.
3) Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan.Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis dimana hipotesis nol (H0) berbunyi “ sama dengan “ atau ‘ lebih kecil atau sama dengan “ dan hipotesis alternatifnya berbunyi ‘lebih besar” atau “ lebih besar atau sama dengan ‘ ( H0 = atau H0 ≤ dan H1 > atau H1 ≥ ). Kalimat ‘ lebih besar atau sama dengan” sinonim dengan kata “ paling banyak atau paling besar”.
b. berdasarkan jenis parameternya
berdasarkan atas jenis parameternya,pengujian hipotesis dapat dibedakan atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
1) Pengujian hipotesis tentang rata-rata
11
Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata – rata populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya.Contoh :a) Pengujian hipotesis satu rata-ratab) Pengujian hipotesis beda dua rata-ratac) Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata
2) Pengujian hipotesis tentang proporsi Pengujian hipotesis tentang propors adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi yang didasarkan atas informasi sampelnya.Contoh: a) Pengujian hipotesis satu proporsib) Pengujian hipotesis beda dua proporsic) Pengujian hipotesis beda tiga proporsi
3) Pengujian hipotesis tentang varianPengujian hipotesis tentang varian adalah pengujian hipotesis mengenai varian populasi yang didasarkan atas informasi sampelnya.Contoh:a) Pengujian hipotesis satu varianb) Pengujian hipotesis kesamaan dua varian
c. berdasarkan jumlah sampelnya
berdasarkan atas ukuran sampelnya, pengujian hipotesis dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
1) Pengujian hipotesis sampel besarPengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n > 30).
2) Pengujian hipotesis sampel kecilPengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama dengan 30 (n ≤ 30).
d. berdasarkan jenis distribusinya
berdasarkan atas jenis distribusi yang digunakan . pengujian hipotesis dapat dibedakan atas empat, yaitu sebagai berikut.
1) Pengujian hipotesis dengan distribusi ZPengujian hipotesis dengan distribusi Z adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel normal standar. Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan
12
nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan.Contoh:a) Pengujian hipotesis tentang rata-rata sampel besar.b) Pengujian hipotesis tentang proporsi
2) Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student) adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel t student. Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan.Contoh: Pengujian hipotesis tentang rata-rata sampel kecil.
3) Pengujian hipotesis dengan χ2 (kai kuadrat).Pengujian hipotesis dengan χ2 (kai kuadrat) adalah pengujian hipotesis yang yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel kai kuadrat. Hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan.Contoh: a) Pengujian hipotesis beda tiga proporsib) Pengujian hipotesis indenpendensic) Pengujian hipotesis kompatibilitas
4) Pengujian hipotesis dengan F ( f-ratio)Pengujian hipotesis dengan distribusi F ( f-ratio) adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi F sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel F. hasil uji statistik ini kemudian dibandingkan dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0) yang dikemukakan.Contoh:a) Pengujian hipotesis beda tiga ratab) Pengujian hipotesis kesamaan dua varian
e. berdasarkan tingkat Eksplanasinya
berdasarkan tingkat eksplanasinya, pengujian hipotesis dapat dibedakan atas empat,yaitu sebagai berikut.
1) Pengujian hipotesis hubungan (uji hubungan)
13
Pengujian hipotesis hubungan (uji hubungan) adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui adanya hubungan antar sejumlah gejala (variabel).Contoh:1) Pengujian hipotesis koefesien korelasi sederhan2) Pengujian hipotesis koefesien korelasi berganda3) Pengujian hipotesis koefesien korelasi parsial
2) Pengujian hipotesis prediksiPengujian hipotesis prediksi adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah suatu gejala (variabel ) dapat digunakan untuk memprediksiskan gejala-gejala atau variabel yang lain.Contoh:a) Pengujian hipotesis regresi linear sederhanb) Pengujian hipotesis regresi linear berganda
3) Pengujian hipotesis beda (uji komparatif)Pengujian hipotesis beda (uji komparatif) adalah pengujian hipotesis untuk mengetahui keadaan sesuatu. Dalam hal ini signifikan yang terdapat dalam suatu kelompok dengan kelompok-kelompok yang lain.Contoh:a) Pengujian hipotesis beda dua / tiga rata-ratab) Pengujian hipotesis beda dua / tiga proporsic) Pengujian hipotesis beda dua / tiga varian
4) Pengujian hipotesis deskriptifPengujian hipotesis deskriptif adalah pengujian hipotesis untuk menjelaskan atau menerangkan gejala-gejala satu fenomena atau sampel yang mandiri.Contoh :a) Pengujian hipotesis satu rata-ratab) Pengujian hipotesis satu proporsic) Pengujian hipotesis satu varian
7. Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis ini ,kesimpulan yang diperoleh hanya berupa penerimaan atau penolakan dari hipotesis yang telah diajukan dan tidak berarti bahwa kita telah membuktikan atau tidak membuktikan kebenaran hipotesis,hal ini disebabkan karena kesimpulan itu hanyalah merupakan inferensi yang didasarkan atas sampel.
Suatu kesimpulan dianggap diterima / ditolak apabila H0 benar tetapi ditolak atau sebaliknya.,Hs salah tetapi diterim. Jadi, dalam pengujian hipotesis ini dapat terjadi dua jenis kesalahan yaitu, disebut kesalahan jenis I dan kesalahan jenis II.
14
1) Kesalahan jenis IKesalahan ini terjadi apabila H0 ditolak padahal kenyataannya benar.artinya kita menolak hipotesis tersebut yang seharusnya diterima.
2) Kesalahan jenis IIKesalahan ini terjadi apabila H0 diterima padahal kenyataanya salah.artinya kita menerima hipotesis tersebut yang seharusnya ditolak.Dalam bentuk tabel. Kedua jenis kesalahan tersebut dituliskan sebagai berikut.
Apabila kedua jenis kesalahan tersebut dinyatakan dalam bentuk probabilitas maka.
1) Kesalahan jenis I disebut kesalahan α yang dalam bentuk penggunaanya disebut taraf nyata ( level of significance). 1 – α disebut tingkat keyakinan (level of confidance) karena dengan ini kita yakin bahwa kesimpulan yang dibuat benar-benar 1 – α.
2) Kesalahan jenis II disebut kesalahan jenis β yang dalam bentuk penggunaanya disebut fungsi ciri operasi (operating characteristic function).disingkat CO. 1 – β disebut kuasa pengujian karena memperlihatkan kuasa terhadap pengujian yang dilakukan untuk menolak hipotesis (H0) yang seharusnya ditolak.
Kesalahan dalam penarikan kesimpulan dalam pengujian hipotesis bisa disebabkan karena kesalahan sampel dan kesalahan perhitungan sehingga mengubah hubungan antara variabel-variabel penelitian tersebut.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan Analisis data dapat diartikan sebagai berikut salah satunya adalah
Membandingkan dua hala atau dua nilai variable untuk mengetahui selisih
atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya ( X-Y ) = selisih, X/Y = rasio.
Tujuan dari analisis data ini antara lain:
1. Memecahkan masalah-masalah penelitian;
2. Memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam
penelitian;
3. Memberikan jawaban terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian;
4. Bahan untuk membuat kesimpulan serta implikasi dan saran-saran yang
berguna untuk kebijakan penelitian selanjutnya.
Analisis data dapat berbentuk seperti berikut yaitu Analisis kuantitatif &
Analisis Kualitatif
6. Penggunaan statistic dalam analisis data memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
dengan statistic memungkinkan mendeskripsikan tentang sesuatu secara
eksak. Symbol-simbol verbal lebih efisien daripada bahasa verbal, dengan
statistic memungkinkan seseorang untuk bekerja secara eksak dalam proses
dan cara berpikir, Peneliti dapat memberikan rangkuman hasil penelitian
dalam bentuk yang lebih berarti dan lebih ringkas, Karena memberikan
aturran-aturan tertentu, dapat menarik kesimpulan umum ( membentuk
konsep-konsep generalisasi), Memungkinkan untuk mengadakan ramalan
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji
secara empiris
Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah hipotesis harus menyatakan hubungan,
harus sesuai denga fakta. ini berarti bahwa hipotesis harus terang, konsep dan
variable harus jelas, harus sesuai dengan ilmu, tumbuh dengan ilmu
pengetahuan, harus dapat diuji. Ini berarti hipotesis, baik secara balar
16
kekuatan dapat memberi alas an ataupun dengan menggunakan alat-alat
statistic dapat diuji, harus sederhana, harus dapat menerangkan fakta
Berdasarkan tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji atau bentuk jenis masalahnya bentuk-bentuk rumusan hipotesis ada tiga yaitu Hipotesis Deskriptif, Hipotesis Komparatif, Hipotesis Asosiatif
Berdasarkan atas uji statistiknya, rumusan hipotesis dapat dibedakan atas dua
jenis hipotesis yaitu Hipotesis Nol atau Hipotesis Nihil, Hipotesis Alternatif
atau Hipotesis Kerja
Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan dalam suatu penelitian. Sedangkan hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
3.2 SaranDengan diselesaikannya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi pembaca
khususnya kami sendiri. Apabila ada yang kurang berkenan bagi saudara, kami mohon kritik dan sarannya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Data. http://id.wikipedia.org/wiki/Data.Vardiansyah, Dani. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks.
Jakarta.Hasan, Iqbal. 2004. Statistik Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
18