24
Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran TIK (Internet) di Kelas IX SMPN 08 Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015 Artikel Ilmiah Peneliti: Libertho Oscar Telenzy (702010108) M. A. Ineke Pakereng, M.Kom. Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga Desember 2014

Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran TIK (Internet) di Kelas IX SMPN 08

Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Libertho Oscar Telenzy (702010108)

M. A. Ineke Pakereng, M.Kom.

Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

Desember 2014

Page 2: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

i

Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran TIK (Internet) di Kelas IX SMPN 08

Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti : Libertho Oscar Telenzy (702010108)

M. A. Ineke Pakereng, M.Kom.

Mila Chrismawati Paseleng, S.Si., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Salatiga

Desember 2014

Page 3: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

ii

Page 4: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

iii

Page 5: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

iv

Page 6: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

v

Page 7: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

vi

Page 8: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

vii

Page 9: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

viii

Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan

dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran TIK (Internet) di Kelas IX

SMPN 08 Salatiga Semester I Tahun Pelajaran 2014/2015

1)

Libertho Oscar Telenzy, 2)

Mila Chrismawati Paseleng,

3)M. A. Ineke Pakereng

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen SatyaWacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected], 2)

[email protected], 3)

[email protected]

Abstract

The purpose of this study is improve the student learning activity and

student learning outcomes using peer tutoring method in ICT subject. This study

used classroom action research, which in every cycle have four stages: plan, act,

observe and reflect. The research instruments used are test, observation, dan

documentary studies. The population in this study are students of grade IX at SMP

Negeri 8 in Salatiga, and the sample used in this study are grade IX B with a

total sample 30 students. The results showed the used of peer tutoring methods

can improve the student learning activity and students learning outcomes in ICT

subject. This is evidenced by an increase of student learning activity in each

meeting and increase the students learning outcomes in each cycle.

Keywords: peer tutoring method, student activity, students learning outcomes

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar

siswa menggunakan metode tutor sebaya dalam pelajaran TIK. Metode penelitian

yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana di setiap

siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi

dan refleksi. Instrumen yang digunakan berupa tes, observasi dan dokumentasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP N 8 salatiga, dan sampel

yang digunakan adalah kelas IX B dengan total sampel 30 siswa. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan

keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran TIK. Hal ini dapat dibuktikan

dengan peningkatan persentase keaktifan siswa pada setiap pertemuan dan hasil

belajar siswa pada setiap siklus.

Kata Kunci: Metode Tutor Sebaya, Keaktifan Siswa, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan

Kelas

1)Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3)

Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 10: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

1

1. Pendahuluan

SMP Negeri 8 Salatiga mendapatkan fasilitas komputer yang jumlahnya

cukup banyak dan fasilitas internet yang memadai dari sekolah, tapi pada

kenyataannya komputer-komputer tersebut tidak semuanya dapat difungsikan

untuk proses belajar mengajar di dalam lab. Untuk mengatasi hal tersebut, guru

memilih strategi dengan membagi murid menjadi dua kelompok, dimana selama

satu jam pelajaran satu kelompok siswa masuk di lab dan dibimbing oleh guru

untuk praktek, sedangkan kelompok siswa lainnya mengerjakan tugas tanpa

diawasi oleh guru, proses ini bergantian setelah satu jam pelajaran selesai. Situasi

seperti ini membuat pembelajaran menjadi tidak efektif karena keterbatasan waktu

dan kelas tidak dikelola dengan baik. Selanjutnya pada saat praktek, didapati

permasalahan lain, yaitu adanya perbedaan kemampuan siswa dalam hal

mengoperasikan komputer. Terdapat beberapa siswa yang sangat menguasai cara

mengoperasikan komputer, tapi ada beberapa siswa yang sama sekali belum dapat

untuk mengoperasikan komputer, hal ini membuat siswa mempunyai kemampuan

rendah, merasa minder dan cenderung tidak aktif. Keadaan-keadaan seperti ini

secara tidak langsung berpengaruh terhadap ketuntasan atau hasil belajar siswa

yang diharapkan, tidak tercapai dengan maksimal. Hal ini menunjukkan pemilihan

strategi pembelajaran berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa.

Melihat permasalahan tersebut, maka diperlukan strategi pembelajaran

yang tepat untuk diterapkan oleh guru, agar siswa menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu metode

pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa adalah

dengan menggunakan metode tutor sebaya. Metode tutor sebaya adalah sebuah

metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang

memiliki daya serap yang tinggi, siswa yang dapat membimbing, siswa yang

dapat membantu dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-

temannya [1]. Dalam metode tutor sebaya, siswa tidak hanya berperan sebagai

pendengar, tapi juga sebagai sumber ilmu bagi temannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan uji coba

pembelajaran dengan melakukan penelitian tindakan kelas tentang penggunaan

metode tutor sebaya dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran TIK, khususnya dalam materi ajar internet di kelas IX SMP

Negeri 08 Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait penggunaan metode

tutor sebaya, yang menjadi acuan dalam penelitian ini, dijelaskan sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Satriyanti (2013), membahas tentang Penerapan

Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar IPA

Pokok Bahasan Alat Indra Bagi Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Desa

Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

(PTK Kolaboratif), menunjukkan bahwa prestasi belajar mengalami peningkatan

Page 11: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

2

setelah menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya. Hal ini dibuktikan

dengan peningkatan persentase siswa yang lulus KKM dari siklus I, II, dan III [2].

Penelitian yang dilakukan oleh Syahbandi (2013), membahas tentang

Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Melakukan Pekerjaan Mekanik Dasar Di

Kelas X SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2012/2013, disimpulkan bahwa

dengan penggunaan metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar dalam

pembelajaran MPMD pada pembahasan mendeskripsikan cara penggunaan

peralatan tangan [3].

Penelitian lain yang juga menggunakaan metode tutor sebaya dilakukan

oleh Nafisah (2010), membahas tentang Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Pokok Bahasan Membaca Al-

Qur’an Surat Pendek Pilihan Dengan Metode Tutor Sebaya (Peer Teaching) Pada

Siswa Kelas VIII-H MTSN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2009-2010. Dari hasil

penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa metode tutor sebaya dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pelajaran Al-Qur’an Hadits. Hal ini

dibuktikan dengan peningkatan keaktifan siswa dari pra siklus sampai siklus II

[4].

Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang membahas terkait

penggunaan metode tutor sebaya dalam berbagai kasus, maka dilakukan penelitian

yang membahas tentang penggunaan metode tutor sebaya dalam upaya

peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK, khususnya

dalam materi ajar internet di kelas IX SMP Negeri 08 Salatiga. Dalam penelitian

ini, uji coba pembelajaran dilakukan dengan penelitian tindakan kelas.

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar di kelas, sebagai upaya untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan [5]. Tutor adalah orang yang memberi

pelajaran (membimbing) kepada seseorang atau sejumlah kecil siswa [6]. Sebaya

adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang

kurang lebih sama [7]. Metode tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran

yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap

yang tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-

temannya, dimana siswa yang menjadi tutor bertugas untuk memberikan materi

belajar dan latihan kepada teman-temannya yang belum paham terhadap

materi/latihan yang diberikan guru, dengan dilandasi aturan yang telah disepakati

bersama dalam kelompok tersebut, sehingga akan terbangun suasana belajar

kelompok yang bersifat kooperatif bukan kompetitif [1]. Berdasarkan hal tersebut,

dapat disimpulkan bahwa tutor sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang

dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap yang

tinggi, siswa yang dapat membimbing, dan siswa yang dapat membantu teman-

temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Langkah-langkah pelaksanaan metode tutor sebaya [8], dijelaskan sebagai

berikut: 1) Pemilihan Materi, pilihlah materi yang memungkinkan materi tersebut

dapat dipelajari peserta didik secara mandiri; 2) Pembagian Kelompok, bagilah

peserta didik menjadi kelompok-kelompok. Kemudian peserta didik yang lebih

pandai disebar dalam setiap kelompok dan akan bertindak sebagai tutor; 3)

Page 12: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

3

Pembagian Materi, masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mempelajari

satu sub materi dan setiap kelompok akan dipandu oleh siswa yang lebih pandai

(tutor). Instruksi guru pada bagian ini sangat penting, sebab jika instruksi tidak

jelas, maka penggunaan metode tidak akan berjalan dengan maksimal; 4) Waktu,

berikan peserta didik waktu yang cukup untuk persiapan, baik dalam kelas

maupun di luar kelas; 5) Diskusi Kelompok, ketika semua kelompok sedang

bekerja, sebaiknya guru mengawasi jalannya proses diskusi. Guru dapat

membantu apabila terjadi pemahaman yang salah. Tetapi tidak mengambil alih

kepemimpinan kelompok; 6) Laporan Tim, setiap kelompok melalui wakilnya

menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas yang diberikan dan yang telah

dipelajari. Guru bertindak sebagai narasumber utama; 7) Kesimpulan, setelah

semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan sesuai dengan urutan

sub materi, guru memberikan kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada

pemahaman peserta didik yang perlu diluruskan; dan 8) Tes, membagi soal tes dan

memberikan cukup waktu bagi semua peserta didik untuk menyelesaikannya,

dimana hasil tes ini berfungsi untuk mengukur keberhasilan metode tutor sebaya

(peer teaching) dalam pembelajaran. Test dilakukan pada pertemuan terakhir

setiap siklus.

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,

meniru, dan lain sebagainya [9]. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah

laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap

dan keterampilan [10]. Jadi dapat disimpulkan hasil belajar adalah perubahan

tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan yang dapat diamati

dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.

Aktif dalam proses pembelajaran dimaksudkan bahwa, guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya,

mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan [5]. Keaktifan meliputi interaksi

guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa lainnya [11]. Belajar secara aktif

berarti keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran sangat dominan. Keaktifan

siswa selama proses belajar tergantung pada interaksi siswa dengan

lingkungannya [12]. Jadi dapat disimpulkan keaktifan belajar adalah keterlibatan

siswa dalam suatu pembelajaran seperti bertanya, dan mengemukakan gagasan.

Ciri dari keaktifan belajar adalah sebagai berikut: 1) Pengetahuan dialami

(pengalaman), dipelajari, dan ditemukan oleh siswa; 2) Siswa melakukan sesuatu

untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman); 3) Siswa

mengkomunikasikan sendiri hasil pemikirannya; dan 4) Siswa berpikir reflektif

[5].

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat penelitian adalah SMP Negeri 8

Salatiga. Subyek penelitian adalah siswa kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga yang

terdiri dari 30 siswa, yaitu 17 laki-laki dan 13 perempuan. Mata pelajaran yang

Page 13: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

4

dijadikan sarana penelitian adalah TIK. Tahapan penelitian dalam PTK, dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan McTaggart [13]

Tahapan PTK model Kemmis dan McTaggart pada Gambar 1, terdiri dari

tiga tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan observasi,

dan tahap refleksi [13], dijelaskan sebagai berikut.

Tahap perencanaan, pada tahap ini dilakukan pemilihan materi yang akan

diajarkan dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

berkolaborasi dengan guru mata pelajaran yang dalam penelitian ini akan

bertindak sebagai observer. Selain memilih materi dan menyusun RPP, juga

dilakukan pemilihan siswa yang akan menjadi tutor. Tutor dipilih berdasarkan

nilai hasil belajar dan diskusi antara guru mata pelajaran dan peneliti untuk

mengetahui siswa yang mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan

daya serap tinggi. Peneliti dalam penelitian ini akan bertindak sebagai guru.

Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, pada tahap pelaksanaan tindakan

akan dilaksanakan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan, yaitu

menerapkan pembelajaran sesuai skenario yang telah disusun, sedangkan tahap

observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Observasi

dilakukan untuk melihat keaktifan siswa dalam pembelajaran TIK dan melihat

keberhasilan penerapan metode belajar dalam pembelajaran TIK. Tahap refleksi,

merupakan tahap dimana dilakukan pembahasan atau pengkajian ulang apa yang

telah dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan dan observasi, kemudian

dijadikan acuan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Dalam penelitian ini

peneliti bertindak sebagai guru.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes,

dokumentasi, dan teknik observasi. Tes digunakan sebagai alat ukur untuk melihat

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK menggunakan metode tutor sebaya.

Dalam penelitian ini ada dua jenis tes yang digunakan, yaitu tes tertulis dan tes

unjuk kerja. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal siswa

(dokumen sekolah) dan juga digunakan ketika penelitian dengan dokumentasi

berupa foto-foto selama penelitian dilaksanakan. Observasi digunakan untuk

Page 14: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

5

memperoleh data keaktifan siswa dan data keterlaksanaan sintaks metode tutor

sebaya.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa

lembar observasi dan lembar tes hasil belajar. Lembar observasi dan lembar tes

hasil belajar disusun berdasarkan indikator keaktifan siswa, langkah metode

pembelajaran, dan prosedur penyusunan instrumen.

Lembar observasi keaktifan disusun berdasarkan indikator keaktifan

menurut Asmani (2011), yaitu: pengalaman, interaksi, komunikasi dan refleksi

[5]. Dalam penelitian ini aspek interaksi dan komunikasi dijadikan satu,

dikarenakan interaksi dan komunikasi merupakan satu kesatuan dalam

pembelajaran. Indikator-indikator tersebut kemudian dijabarkan ke dalam

beberapa item pernyataan, terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Indikator Keaktifan Siswa Yang Digunakan Dalam Instrumen Observasi

Penerapan Metode Tutor Sebaya Di Kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga [5]

No Indikator Pernyataan

1 Pengalaman 1. Siswa menggunakan media/alat yang tersedia

selama proses pembelajaran berlangsung

2. Siswa membaca atau mencari literatur lain sebagai

sumber belajar yang menunjang jawaban dari

pertanyaan di LKS

2 Interaksi dan

Komunikasi

1. Siswa mengajukan pertanyaan

2. Siswa mengemukakan pikiran atau pendapat

3. Siswa memberikan tanggapan dari pendapat

ataupun pertanyaan

3 Refleksi 1. Siswa mencatat apa yang telah dipelajari

Data observasi keaktifan siswa kemudian dinilai dengan kategori

penskoran sebagai berikut ini:

Skor 1 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori kurang.

Skor 2 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori cukup.

Skor 3 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori baik.

Skor 4 = Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh siswa dalam kategori sangat baik

Untuk mengetahui keaktifan setiap siswa, dilakukan proses perhitungan

dengan menggunakan Persamaan 1 [14].

Nilai keaktifan siswa = (1)

Kategori keaktifan siswa dibuat berdasarkan langkah Mundir (2012),

sehingga diperoleh [15].

Skor 1 – 1,9 = keaktifan kategori rendah

Skor 2 – 2,9 = keaktifan kategori sedang

Skor ≥ 3 = keaktifan kategori tinggi

Page 15: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

6

Observasi dilakukan untuk melihat keterlaksanaan penerapan langkah-

langkah metode tutor sebaya dalam pemebelajaran. Dalam observasi ini

pengamatan dilakukan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa

selama proses pembelajaran.

Tes dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu untuk mengukur

ranah kognitif dan ranah psikomotorik. Tes yang digunakan untuk mengukur

ranah kognitif diukur menggunakan tes tertulis berupa pilihan ganda, sedangkan

tes yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes tertulis dan tes

unjuk kerja. Instrumen tes disusun berdasarkan prosedur pembuatan butir soal.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, dengan menilai hasil tes menggunakan

rumus pada Persamaan 2 [14].

Nilai hasil belajar = X 100 (2)

Dalam penelitian yang dilakukan, data dianalisis dengan menghitung rata-

rata nilai kelas dan persentase ketuntasan belajar.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis uji ketuntasan

dan teknik analisis deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis

membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif

komparatif yaitu membandingkan nilai tes pra siklus (sebelum perbaikan) dengan

nilai tes antar siklus. Data berupa angka-angka disebut data kuantitatif dan data

berbentuk kata-kata atau penjelasan disebut data kualitatif [16].

Indikator kinerja merupakan tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan

pembelajaran yang akan dicapai. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator

keberhasilan setelah pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan

hasil belajar ranah kognitif dan ranah psikomotorik siswa telah mencapai Kriteria

Ketuntasan Ideal, yaitu minimal 75% siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria

Ketuntasan Minimal (70); 2) Masing-masing indikator keaktifan siswa mencapai

75%; dan 3) Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran dinyatakan berhasil

apabila 75% siswa memperoleh kategori keaktifan tinggi [17].

4. Hasil dan Pembahasan

Deskripsi pada Siklus I, dijelaskan sebagai berikut. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2014 jam pelajaran keenam dan ketujuh

yaitu jam 11.00-12.20 WIB, dengan alokasi waktu 2x40 menit. Pembelajaran

dimulai dengan guru bercerita tentang tokoh inspiratif yang berkecimpung dalam

dunia internet dan memberikan siswa motivasi, setelah itu guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan menjelaskan metode yang akan digunakan dalam

pembelajaran. Kegiatan inti dimulai dengan guru bertanya kepada murid tentang

pengalaman menggunakan internet, tapi siswa masih terlihat belum antusias untuk

menjawab. Setelah tanya jawab, guru menjelaskan secara singkat bagaimana cara

menjelajah dunia internet dan juga memperkenalkan browser sebagai aplikasi

untuk menjelajah internet. Kemudian untuk memulai kegiatan metode tutor

sebaya, siswa dibagi dalam beberapa kelompok tutoring. Dalam proses

pembagian kelompok, siswa yang mempunyai kemampuan lebih dan mempunyai

Page 16: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

7

keaktifan lebih tinggi berperan sebagai tutor, sedangkan siswa lainnya berperan

sebagai teman kelompok. Dalam proses penunjukan siswa yang menjadi tutor,

guru tidak menjelaskan kepada siswa lainnya dasar pemilihan tutor. Hal ini

dilakukan untuk menghindari kecemburuan siswa yang tidak menjadi tutor

terhadap siswa yang menjadi tutor. Setelah kelompok tutoring terbentuk dan

masing-masing kelompok sudah mendapatkan satu buah komputer, guru

menginstruksikan dan memberikan kewenangan kepada setiap tutor untuk

membimbing kelompoknya masing-masing, untuk mempelajari cara menjelajah

internet menggunakan browser dan mengisi lembar kerja yang telah diberikan

oleh guru sebelumnya. Setelah kegiatan diskusi selesai (sesuai waktu yang

ditentukan), secara acak guru menunjuk salah satu perwakilan dari setiap

kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari kelompoknya masing-masing.

Dalam kegiatan presentasi ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya kepada kelompok yang presentasi, dan dalam kegiatan ini guru juga

bertindak sebagai fasilitator untuk membantu dan meluruskan jika ada sesuatu

yang keliru dari jawaban atau pertanyaan siswa. Sebagai kegiatan penutup, guru

menyimpulkan apa yang telah dipelajari, dan memberikan tugas kepada siswa

untuk dikerjakan di rumah.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2014 jam

pelajaran keenam dan ketujuh yaitu jam 11.00-12.20 WIB, dengan alokasi waktu

2x40 menit. Pembelajaran dimulai dengan guru bertanya kepada murid tentang

apa yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, di sini terlihat beberapa

murid sudah mulai memiliki inisiatif untuk menjawab pertanyaan guru. Setelah itu

guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang akan diterapkan dalam

pembelajaran, dan memberikan siswa motivasi dengan cara bercerita tentang

kisah bagaimana situs Facebook berdiri. Masuk pada kegiatan inti pembelajaran,

guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman siswa dalam menjelajahi dunia

internet dan website apa saja yang pernah dikunjungi, dan terlihat beberapa siswa

punya inisiatif sendiri untuk menjawab, tapi semuanya adalah siswa yang menjadi

tutor. Kemudian guru menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana caranya

membuka sebuah website, kegiatan ini dilakukan sebagai pengantar atau

gambaran awal untuk siswa sebelum masuk pada kegiatan tutoring. Setelah

menjelaskan materi secara singkat, guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok yang terdiri dari satu orang tutor dan dua atau tiga orang sebagai teman.

Kelompok tutor masih seperti pada pertemuan pertama. Selanjutnya guru

memberikan instruksi dan kewenangan kepada setiap tutor untuk membimbing

teman-teman pada kelompok tutoring masing-masing untuk membuka sebuah

website sambil mengerjakan lembar kerja yang telah diberikan oleh guru. Setelah

kegiatan tutoring selesai dilakukan, guru menunjuk salah satu perwakilan dari

setiap kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari kelompoknya masing-

masing. Dalam presentasi ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, jika ada yang merasa belum jelas. Pada kegiatan ini terlihat masih

sedikit siswa dari kelompok teman yang bertanya ataupun mengemukakan

pendapat. Sebagai penutup, guru menyimpulkan pembelajaran yang telah

dilakukan dan memberikan pengumuman bahwa pertemuan berikutnya adalah tes.

Page 17: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

8

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 3 November 2014 dengan

jam dan alokasi waktu yang sama seperti pada pertemuan pertama dan kedua.

Pada pertemuan ketiga tidak dilaksanakan pembelajaran dengan metode tutor

sebaya, tapi digunakan untuk tes evaluasi siklus I.

Setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan menerapkan metode tutor

sebaya pada siklus I, dilakukan refleksi bersama observer (guru mata pelajaran

dan teman sejawat) dan perwakilan siswa untuk membahas hasil kegiatan pada

siklus I. Berdasarkan hasil observasi terdapat siswa yang masih malu bertanya dan

terlihat pasif, dan ada beberapa tutor yang belum dapat menjelaskan materi

dengan baik kepada temannya. Hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa

dengan metode tutor sebaya. Kemudian dari evaluasi hasil belajar, persentase

siswa yang tuntas belum mencapai indikator keberhasilan. Oleh karena itu

diperlukan tindakan pada siklus II dengan beberapa perbaikan. Beberapa

perbaikan tersebut adalah: 1) Guru harus memberikan instruksi yang jelas dalam

penerapan metode; 2) Guru harus meningkatkan bimbingan kepada murid untuk

membantu tutor ketika diskusi; 3) Guru diharapkan mampu meningkatkan

pengelolaan waktu dalam kegiatan pembelajaran; dan 4) Perlu dilakukan usaha-

usaha untuk mengaktifkan peserta didik di siklus II, karena keaktifan peserta didik

belum mencapai indikator yang ditentukan.

Kegiatan PTK yang dilaksanakan selama siklus I, ditunjukkan pada

Gambar 2.

Gambar 2(a) Observer Yang Sedang Gambar 2(b) Proses Tutoring

Melakukan Observasi

Gambar 2(c) Tes Evaluasi

Deskripsi pada Siklus II, dijelaskan sebagai berikut. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 November 2014 pada jam keenam dan

ketujuh yaitu jam 11.00-12.20 WIB, dengan alokasi waktu 2x40 menit.

Pembelajaran dibuka oleh guru dengan bercerita tentang tokoh inspiratif pemilik

Page 18: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

9

situs yahoo.com, kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi siswa. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan metode yang akan

digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini guru menjelaskan cara kerja metode

tutor sebaya dengan lebih sabar agar siswa betul-betul mengerti dan penerapan

metode lebih efektif. Selanjutnya, masuk ke dalam kegiatan inti, guru bertanya

kepada siswa tentang pengalaman menggunakan email, dalam kegiatan ini terlihat

siswa begitu antusias untuk menjawab. Kegiatan ini bertujuan utuk menggali

kemampuan siswa dan mengetahui sejauh mana siswa mengenal hal yang akan

dipelajari yaitu email. Kemudian untuk memperkuat gambaran siswa tentang

materi yang akan dipelajari, guru menjelaskan materi dan mendemonstrasikan

bagaimana cara membuat email secara singkat.. Setelah penjelasan singkat, siswa

bergabung dengan kelompok tutornya, kelompok tutoring masih sama seperti

pada siklus I. Setelah kelompok tutoring terbentuk dan masing-masing kelompok

sudah mendapatkan satu buah komputer, maka guru sekali lagi menjelaskan

bagaimana cara kerja pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya

dan apa saja yang dikerjakan dalam kelompok serta peran masing-masing siswa.

Setelah itu, barulah guru menginstruksikan dan memberikan kewenangan kepada

tutor untuk membimbing teman-teman kelompok tutoring-nya, untuk membuat

sebuah email bagi setiap siswa, sambil mengerjakan lembar kerja yang telah

diberikan oleh guru. Dalam proses tutoring terlihat siswa mulai aktif untuk

bekerja sama dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dengan

bimbingan tutornya masing-masing, siswa telah punya inisiatif sendiri

menggunakan media lain sebagai sumber penunjang pembelajaran. Setelah proses

tutoring selesai dilaksanakan, secara acak guru menunjuk salah satu perwakilan

dari setiap kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari masing-masing

kelompok. Dalam kegiatan presentasi ini, guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya, dan guru meluruskan jika ada jawaban yang keliru

atau ada yang masih kurang dimengerti dengan jawaban temannya. Dalam

kegiatan ini terlihat peningkatan frekuensi siswa yang bertanya, dan siswa yang

menjawab tidak hanya siswa-siswa tertentu, tapi semua siswa yang ada juga ikut

berpendapat. Setelah tahap presentasi selesai, guru menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilakukan. Sebagai penutup, guru memberikan tugas kepada peserta

didik yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

Pertemuan kedua diadakan pada hari Senin tanggal 24 November 2014

jam pelajaran keenam dan ketujuh yaitu jam 11.00-12.20 WIB, dengan alokasi

waktu 2x40 menit. Pembelajaran dimulai dengan guru bertanya kepada siswa

tentang apa yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru

menjelaskan tujuan pembelajaran, dan metode yang akan diterapkan dalam

pembelajaran. Setelah itu guru bercerita tentang perkembangan email dari zaman

ke zaman. Ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar menggunakan email dengan

benar sesuai fungsi dan tujuan yang benar juga. Setelah pemberian motivasi

kepada siswa, guru kemudian masuk dalam inti pembelajaran yaitu dengan

menjelaskan dan mendemonstrasikan bagaimana caranya melampirkan sebuah file

gambar dan file dokumen secara singkat. Kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan siswa gambaran bagaimana caranya membuat email sebelum siswa

Page 19: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

10

mencoba sendiri dengan dibimbing oleh tutornya masing-masing nantinya.

Setelah penjelasan singkat, siswa bergabung pada kelompok tutornya masing-

masing. Kelompok tutor masih sama seperti pada pertemuan sebelumnya.

Sebelum memulai tutoring, sekali lagi guru menjelaskan bagaimana cara kerja

metode tutor sebaya dan apa peran setiap siswa di dalam kelompok tutoring.

Setelah dipastikan semuanya merasa jelas, guru memberikan instruksi dan

kewenangan kepada setiap tutor untuk membimbing teman-teman pada kelompok

tutoring masing-masing, untuk melampirkan file di email dan mengirimnya,

sambil mengerjakan lembar kerja yang telah diberikan oleh guru. Dalam proses

tutoring ini terlihat interaksi dan komunikasi siswa sudah meningkat, siswa sudah

tidak sungkan bertanya kepada temannya. Setelah proses tutoring selesai, secara

acak guru menunjuk salah satu perwakilan dari setiap kelompok untuk

mempresentasikan jawaban dari kelompoknya. Dalam kegiatan presentasi ini,

guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kepada yang

presentasi, dan guru meluruskan jika ada jawaban yang keliru atau ada yang

masih kurang dimengerti dengan jawaban temannya. Dalam kegiatan presentasi

singkat ini siswa terlihat jauh lebih aktif daripada pertemuan-pertemuan

sebelumnya, dimana siswa mau mencatat, tidak merasa sungkan untuk bertanya,

serta tidak malu untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Setelah proses

presentasi selesai, guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, dan

menutup pembelajaran. Tes evaluasi untuk siklus II dilakukan di luar jam sekolah,

yaitu setelah pertemuan kedua selesai.

Setelah melakukan tindakan kelas selama dua pertemuan pada siklus II,

maka dilakukan tahap refleksi dari apa yang telah dilakukan selama tindakan

diberikan. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa

guru telah menerapkan metode tutor sebaya dengan baik, di mana sebagian besar

siswa sudah aktif, hal ini dibuktikan dengan data hasil observasi keaktifan yang

telah mencapai 80% siswa yang mempunyai kategori keaktifan tinggi, kemudian

dari hasil belajar juga menunjukkan peningkatan pada setiap siklus. Untuk itu

penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya. Hal ini menunjukkan

bahwa metode tutor sebaya dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar

siswa.

Gambar yang diambil selama proses pelaksanaan tindakan kelas pada

Siklus II, ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3(a) Proses Tutoring Gambar 3(b) Tes Evaluasi

Page 20: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

11

Pembahasan terkait hasil PTK yang dilakukan pada Siklus I dan II,

dijelaskan sebagai berikut. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data

hasil observasi keaktifan siswa (berdasarkan indikator dan berdasarkan kategori),

dan data hasil belajar (kognitif dan psikomotorik).

Data hasil observasi keaktifan siswa dibagi menjadi dua, yaitu data hasil

observasi keaktifan berdasarkan kategori dan berdasarkan indikator. Data hasil

observasi keaktifan siswa kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga berdasarkan

indikator, ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Data Hasil Observasi Keaktifan

Siswa Kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga

Berdasarkan Indikator

No Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Pengalaman 71,33% 73% 77,1%

2 Interaksi dan Komunikasi 57,2% 64,56% 75,68%

3 Refleksi 69,75% 72% 80,2%

Berdasarkan Data pada Tabel 2, dapat dilihat adanya peningkatan

persentase keaktifan pada masing-masing indikator selama tiga siklus, yaitu pra

siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus, indikator interaksi dan komunikasi

merupakan indikator dengan persentase keaktifan paling rendah daripada dua

indikator lainnya. Jadi dapat diketahui bahwa selama ini siswa kurang aktif dalam

bentuk interaksi dan komunikasi, seperti tidak rajin bertanya, tidak

mengemukakan pendapat dan tidak merespon pertanyaan guru dengan baik.

Sedangkan dua indikator lain pada dasarnya memang sudah baik. Setelah

dilakukan tindakan menggunakan metode tutor sebaya pada siklus I, diketahui

terjadi peningkatan pada masing-masing indikator. Peningkatan tertinggi terdapat

pada indikator interaksi dan komunikasi yaitu sebesar 7,36%, sedangkan indikator

pengalaman dan refleksi masing-masing sebesar 1,67% dan 2,25%. Walaupun

keaktifan siswa dari masing-masing indikator keaktifan telah meningkat, tapi

mengingat dalam pelaksanaan metode tutor sebaya masih ada kekurangan, jadi

penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan beberapa perbaikan sesuai hasil

refleksi yang dilakukan. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, dilihat dari

data hasil observasi keaktifan siswa, masing-masing indikator mengalami

peningkatan persentase yang lebih besar dibandingkan pada siklus I. Peningkatan

terbesar terdapat pada indikator interaksi dan komunikasi, dengan besar

peningkatan sebesar 11,12%, sedangkan indikator pengalaman dan refleksi terjadi

peningkatan masing-masing sebesar 4,17% dan 8,20%. Berdasarkan data hasil

obervasi keaktifan siswa dari pra siklus sampai dengan siklus II, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa penerapan metode tutor tutor sebaya dapat

meningkatkan keaktifan siswa, terutama dalam interaksi dan komunikasi siswa di

kelas, baik itu antar siswa maupun dengan guru.

Data hasil observasi keaktifan siswa kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga

berdasarkan kategori, ditunjukkan pada Tabel 3.

Page 21: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

12

Tabel 3 Data Hasil Obervasi Keaktifan

Siswa Kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga

Berdasarkan Kategori

No Interval Kategori

Keaktifan

Pra

Siklus Siklus I

Siklus

II

1 Skor ≥ 3 Tinggi 50% 62% 80%

2 Skor 2 – 2,9 Sedang 27% 26,5% 16,5%

3 Skor 1 – 1,9 Rendah 23% 11,5% 3,5%

Jumlah 100% 100% 100%

Rata-rata 2,6 2,9 3,15

Berdasarkan data pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa adanya peningkatan

persentase siswa yang memperoleh keaktifan ≥ 3 (kategori tinggi) dari pra siklus

sampai dengan siklus II, dan adanya penurunan persentase siswa yang

memperoleh keaktifan < 3 (kategori sedang dan kategori rendah) dari pra siklus

sampai dengan siklus II. Data pada Tabel 3 juga menunjukkan bahwa peningkatan

persentase siswa yang memperoleh keaktifan kategori tinggi dari pra siklus ke

siklus I persentasenya tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan penerapan metode

tutor sebaya pada siklus I belum maksimal, dimana siswa belum terbiasa

menggunakan metode tutor sebaya, sehingga siswa menjadi sungkan untuk

bergerak dan terlihat masih malu-malu dalam pembelajaran. Setelah melakukan

perbaikan pada siklus II, siswa terlihat lebih aktif dan tidak kaku lagi. Hal ini

dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan metode yang baru. Hal ini

dibuktikan dengan data hasil observasi keaktifan siswa, dimana terdapat 80%

siswa yang memperoleh keaktifan kategori tinggi. Ini artinya sudah mencapai

indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu sebesar 75% siswa yang memperoleh

keaktifan kategori tinggi.

Data hasil belajar siswa dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu

hasil belajar ranah kognitif dan hasil belajar ranah psikomotorik. Data hasil

belajar ranah kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Data Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga

No Skor Ketuntasan

Pra Siklus Siklus I Siklus II

F % F % F %

1 ≥ 70 (Tuntas) 18 60% 22 73% 28 93%

2 < 70 (Tidak Tuntas) 12 40% 8 27% 2 7%

Jumlah 30 100 30 100 30 100

Rata-rata 80,9 82 87

Nilai Tertinggi 96 95 95

Nilai Terendah 56 60 65

Berdasarkan data pada Tabel 4, dapat dilihat terjadi peningkatan hasil

belajar ranah kognitif dari pra siklus sampai dengan siklus II. Ketika belum

diberikan tindakan, terdapat 60% yang belum tuntas dari jumlah keseluruhan 30

Page 22: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

13

orang siswa. Kemudian meningkat pada siklus I sebesar 13% menjadi 73%.

Meskipun meningkat, tapi belum mencapai target sesuai dengan indikator

keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Oleh karena itu dilakukanlah

tindakan pada siklus II dengan beberapa perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan yang cukup

besar, dan sudah mencapai target penelitian. Persentase siswa yang tuntas pada

siklus II adalah 93%, melebihi indikator ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu

75%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode tutor sebaya dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Meskipun penelitian sudah dikatakan berhasil

karena telah terjadi peningkatan hasil belajar dan telah mencapai indikator

keberhasilan, namun masih terdapat dua orang siswa atau 7% dari jumlah

keseluruan siswa yang belum tuntas, sehingga butuh remedial sesuai dengan

ketentuan dari sekolah untuk mengatasi jika ada siswa yang belum tuntas. Setelah

berkonsultasi dengan guru mata pelajaran perihal ada siswa yang belum tuntas,

diketahui bahwa dua orang siswa yang belum tuntas memang mempunyai

kemampuan yang rendah dalam menyerap pelajaran. Remedial dilakukan dengan

cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi yang

menjadi bahan untuk tes, kemudian membuat ringkasannya. Setelah itu, siswa

diberikan kesempatan untuk melakukan tes ulang dengan soal yang sama, nilai

maksimal yang akan diperoleh oleh siswa yang remedial adalah 75. Data hasil

belajar psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Data Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Kelas IX B SMP Negeri 8 Salatiga

NO Skor Ketuntasan Pra Siklus

Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan

II

Pertemuan

I

Pertemuan

II

F % F % F % F % F %

1 ≥70 (Tuntas) 17 56,70% 19 63,30% 21 70% 24 80% 29 97%

2 <70 (Tidak

Tuntas) 13 43,30% 11 36,70% 9 30% 6 20% 1 3%

Berdasarkan data hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas IX B SMP

Negeri 8 Salatiga pada Tabel 5, dapat dilihat adanya peningkatan pada setiap

pertemuan dari pra siklus sampai dengan siklus II. Adanya peningkatan persentase

jumlah siswa yang tuntas dalam data hasil belajar ranah psikomotorik,

menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer

berkembang selama pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya.

Peningkatan tertinggi terdapat pada siklus II, antara pertemuan pertama dan

pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama terdapat 24 siswa dengan persentase

78% meningkat menjadi 29 siswa dengan persentase 97% pada pertemuan 2.

Meskipun persentase hasil belajar ranah psikomotorik siswa meningkat dan telah

mencapai target, tapi terdapat satu orang siswa yang tidak tuntas. Setelah

berdiskusi bersama observer (guru mata pelajaran dan teman sejawat), dapat

diketahui bahwa kemampuan siswa tersebut memang kurang dan perlu dilakukan

remedial. Remedial dilakukan dengan cara memberikan tugas rumah kepada siswa

Page 23: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

14

yang belum tuntas pada ranah psikomotorik, nilai maksimal yang akan diperoleh

oleh siswa yang remedial adalah 75.

Berdasarkan data hasil belajar siswa ranah kognitif maupun ranah

psikomotorik dapat dilihat adanya pengaruh yang positif dari penerapan metode

tutor sebaya dalam pembelajaran TIK. Selain merangsang siswa untuk lebih aktif

dalam pembelajaran di kelas, penggunaan metode ini juga secara tidak langsung

membuat nilai hasil belajar siswa meningkat secara berkala seiring penerapan

metode tutor sebaya pada setiap pertemuan.

5. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus

dapat disimpulkan bahwa: 1) Penggunaan metode tutor sebaya dalam

pembelajaran TIK dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini dapat

dibuktikan dengan data hasil observasi keaktifan siswa. Jika dilihat berdasarkan

aspek, diketahui terjadi peningkatan persentase siswa pada indikator interaksi dan

komunikasi, yang artinya selama penerapan metode dari siklus I sampai dengan

siklus II siswa menjadi aktif bertanya, berpendapat, menjawab, dan menanggapi.

Sedangkan jika dilihat berdasarkan kategori, terjadi peningkatan persentase siswa

yang memperoleh keaktifan kategori tinggi; 2) Penggunaan metode tutor sebaya

dalam pembelajaran TIK dapat meningkatkan Hasil belajar siswa. Hal ini dapat

dibuktikan dengan data hasil belajar siswa baik itu ranah kognitif maupun ranah

psikomotorik, terjadi peningkatan persentase siswa yang tuntas pada setiap siklus

ataupun setiap pertemuan. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah: 1) Diperlukan

pembekalan yang lebih intensif untuk siswa yang menjadi tutor agar tutor lebih

siap ketika diterapkan; 2) Memberikan instruksi yang jelas ketika akan

menerapkan metode tutor sebaya dalam pembelajaran agar cara kerja metode yang

diterapkan dapat betul-betul dimengerti oleh siswa; dan 3) Penelitian harus

dipersiapkan dengan matang walaupun memakan waktu yang lebih panjang agar

pelaksanaan metode ini berjalan dengan baik.

6. Daftar Pustaka

[1] Arjanggi, R., 2010. Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya

Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi-Diri.

[2] Satriyanti, A. R., 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar IPA Pokok Bahasan Alat Indra

Bagi Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Desa Jembrak Kecamatan

Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 (PTK

Kolaboratif).

[3] Syahbandi, F, 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Melakukan

Pekerjaan Mekanik Dasar di Kelas X SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran

2012/2013.

[4] Nafisah, S, 2010. Upaya Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Al-Qur’An Hadits Pokok Bahasan Membaca Al-Qur’An Surat

Page 24: Penggunaan Metode Tutor Sebaya Dalam Upaya Meningkatkan ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13967/2/T1_702010108_Full... · memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer . Peneliti

15

Pendek Pilihan Dengan Metode Tutor Sebaya (Peer Teaching) Pada Siswa

Kelas VIII-H MTSN 1 Semarang Tahun Pelajaran 2009-2010.

[5] Asmani, J. M., 2011. 7 Tip Aplikasi PAKEM : Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan. Jakarta: Diva Press.

[6] Kamus Bahasa Indonesia Online,

http://kamusbahasaindonesia.org/tutor/mirip. Diakses Tanggal 5 Agustus

2014.

[7] Santrock, J. W., 2007. Remaja, Edisi 11, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

[8] Zaini, H., 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD.

[9] Sardiman, A M, 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Raja Grafaindo Persada.

[10] Hamalik, O., 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

[11] Usman, M. U., 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

[12] Riry, M., 2012. Peningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Akuntansi Materi Jurnal Penyesuaian Pada Siswa Kelas XI

IPS 3 SMA Negeri 3 Bukittinggi Dengan Metode Bermain Peran (Role

Playing).

[13] Yuliawati, F., dkk., 2012. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Tenaga

Pendidik Profesional, Yogyakarta:Pedagogia.

[14] Verosika, Y., 2013. Penerapan Numbered Heads Together Untuk

Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas 5 SD

Negeri 3 Nambuhan Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan

Semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013.

[15] Mundir, 2012. Statistik Pendidikan (Pengantar Analisa Data Untuk

Penulisan Skripsi dan Tesis). Jember: Pustaka Pelajar.

[16] Penelitian Deskriptif, http://sekolah.8k.com/. Diakses Tanggal 20

November 2014.

[17] Sari, D. P., 2013. Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas

XI IPS 2 SMA Negeri 1 Turen Pada Pokok Bahasan Turunan dengan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnament (TGT).