Upload
vutuyen
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI DAUR HIDUP HEWAN
MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK
PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF GEDANGAN
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
NURMA ISTIGHFAROH
NIM 11513015
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
الذين آمنوا وتطمئن ق لوب هم بذكر الله أال بذكر الله تطمئن القلوب [٨٢]
Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
[٨٢] ن ق لوب هم بذكر الله أال بذكر الله تطمئن القلوب الذين آمنوا وتطمئ
Artinya: “ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi
tenteram.”(QS. Ar-Ra’d : 28 )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tua yang telah mendidik dan membesarkan dengan penuh kasih
sayang.
ix
Romo KH.Mahfudz Ridwan,Lc. dan Ibu Hj. Nafisah serta segenap keluarga besar
Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah mengispirasi dan memotivasi penulis.
Muhamad Hanif,M.Hum dan Rosyidah,Lc yang telah memberikan motivasi untuk
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Bunda-bunda dan murid-murid TK Edi Mancoro yang selalu memberikan
keceriaan dalam kebersamaan.
Teman-teman PGMI dan Konsentrasi IPA angkatan 2013 yang telah memberikan
canda, tawa dan semangat dalam belajar di kampus IAIN Salatiga.
Sahabat-sahabati BIDIKMISI yang selama ini telah berjuang bersama dan semua
pihak yang telah mendukung dalam penulisan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju jalan
yang terang benderang.
Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
x
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga dan sebagai Dosen Pembimbing yang telah
sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di IAIN Salatiga yang telah
membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis.
5. Ayahanda dan Ibunda (alm) tercinta, kakak dan keponakan beserta segenap
keluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materi untuk
menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga .
6. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, para ustadz-ustazah dan para
santri yang telah memberikan motivasi dan mendewasakan kehidupan penulis.
7. Keluarga besar TK Al-Qur’an Edi Mancoro, para Bunda dan Yanda yang
selalu memotivasi dan mewarnai dalam menjalani kehidupan.
8. Kepala MI Ma’arif Gedangan, guru dan karyawan serta semua siswa-siswi
yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman angkatan 2013 yang telah memberikan banyak cerita dan canda
selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.
10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan skripsi ini.
Demikian ucapan terimakasih ini penulis sampaikan. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, skripsi ini
xi
masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Wassalamu‟alaikum Wr wb.
Salatiga, Mei 2017
Penulis
Nurma Istighfaroh
NIM: 11513015
ABSTRAK
Nurma Istighfaroh. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup
Hewan Melalui Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas IV MI Ma’arif
Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Si.
Kata kunci: Hasil Belajar IPA dan Pendekatan Saintifik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan
Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA materi daur hidup hewan pada siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan
Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2017.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang
terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan
pendekatan saintifik.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan
Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi
daur hidup hewan. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Jumlah
siswa yang mencapai nilai KKM pada pra siklus sebanyak 5 siswa (21%), pada
xii
siklus I meningkat sebanyak 18 siswa (75%), dan pada siklus II sebanyak 24
siswa (100%) telah mencapai nilai KKM. Dengan demikian berdasarkan kriteria
ketuntasan klasikal sudah mencapai 85% dari 24 siswa di kelas IV MI Ma’arif
Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sehingga, Penelitian
Tindakan Kelas ini dikatakan berhasil.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...
xv
xvii
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................... 5
F. Definisi Operasional .. ................................................................... 6
G. Metode Penelitian .... .................................................................. 7
1. Rancangan Penelitian ..........................................................….. 7
2. Lokasi Penelitian .... .................................................................. 8
xiii
3. Waktu Penelitian ......................... .............................................. 9
4. Subjek Penelitian ...................................................................... 9
5. Langkah-langkah Penelitian ........ .............................................. 10
6. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 11
7. Instrumen Penilaian ................................................................... 12
8. Analisis Data ............................................................................. 13
H. Sistematika Penulisan ................................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Mata Pelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah(MI).......................... 16
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan alam (IPA) .............................. 16
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI ...................................... 17
3. Tujuan Pembelajaran IPA di MI ........................................ 18
4. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI ........................... 19
5. SK-KD IPA Kelas IV Materi Daur Hidup Hewan ............. 19
B.Materi Daur Hidup Hewan ............................................................ 20
1. Pengertian Daur Hidup Hewan .......................................... 20
2. Proses Metamorfosis Nyamuk ........................................... 20
3. Proses Metamorfosis Kupu-Kupu ...................................... 21
4. Proses Metamorfosis Lipas (Kecoa) .................................. 22
5. Proses Metamorfosis Belalang ........................................... 23
6. Proses Daur Hidup Ayam .................................................. 23
7. Memelihara Hewan Peliharaan .......................................... 24
C. Pendekatan Saintifik ..................................................................... 25
1. Definisi Pendekatan Saintifik ............................................ 25
2. Tahapan Pendekatan Saintifik ........................................... 25
3. Penerapan Pendekatan Saintifik ........................................ 26
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal ............................................................................. 29
xiv
1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 29
2. Data Subyek Penelitian ...................................................... 34
3. Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 35
B. Deskripsi Kondisi Pra Siklus ......................................................... 36
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I...................................................... 37
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per-Siklus .......................................... 57
1. Deskripsi Hasil Pra Siklus ................................................ 57
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I .................................... 59
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ................................... 64
B.Pembahasan .................................................................................... 69
1. Hasil Pra Siklus PTK .......................................................... 69
2. Hasil Penelitian Siklus I ..................................................... 71
3. Hasil Penelitian Siklus II .................................................... 72
4. Hasil Pengamatan Guru ..................................................... 76
5. Perbandingan Hasil Belajar ................................................ 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 79
B. Saran ............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 83
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK...................................................... 8
Gambar 2.2 Metamorfosis Nyamuk .................................................................... 21
Gambar 2.3 Metamorfosis Kupu-kupu ............................................................... 22
Gambar 2.4 Metamorfosis Kecoak ..................................................................... 22
Gambar 2.5 Metamorfosis Belalang ................................................................... 23
Gambar 2.6 Daur Hidup Ayam ........................................................................... 24
Gambar 2.6 Komponen Pendekatan Saintifik ..................................................... 26
Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Per-Siklus ............................................. 75
Gambar 4.2 Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar ............................................... 75
Gambar 4.3 Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa .............................................. 76
Gambar 4.4 Pengamatan Guru Saat Pembelajaran ............................................. 77
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Waktu Penelitian ................................................................................. 9
Tabel 2.1 Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik ............................. 28
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan ..................................................... 31
Tabel 3.2 Daftar Seluruh Siswa MI Ma’arif Gedangan ...................................... 32
Tabel 3.3 Jumlah dan Kondisi Bangunan MI Ma’ari Gedangan ........................ 33
Tabel 3.4 Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran ................................. 33
Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya ......................................... 34
Tabel 3.6 Data Subyek Penelitian ....................................................................... 34
Tabel 3.7 Perolehan Nilai Pre-test ...................................................................... 36
Tabel 3.8 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ………………………….. 42
Tabel 3.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I………………… 43
Tabel 3.10 Hasil Post Test Siklus I ..................................................................... 44
Tabel 3.11 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ..................................... 51
Tabel 3.12 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ........................ 52
Tabel 3.11 Hasil Post-Test Siklus II ................................................................... 53
xvii
Tabel 4.1 Perolehan Nilai Pre-test pra Siklus ................................................... 57
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Performa Guru Siklus I ........................ 59
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus I ........................... 61
Tabel 4.4 Hasil Post-test Siklus I ....................................................................... 62
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Performa Guru Siklus II ........................ 64
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Belajar Aktivitas Siswa Siklus II ......................... 66
Tabel: 4.7 Perolehan Hasil Post-test Siklus II .................................................... 67
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test ...................................................... 70
Tabel: 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ....................................................... 71
Tabel: 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............ 71
Tabel: 4.11 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II .................................................... 72
Tabel: 4.12 Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .......... 72
Tabel: 4.13 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus ....................... 73
Tabel: 4.14 Pengamatan Guru Saat Pembelajaran .............................................. 76
Tabel 4.15 Perbandingan Ketuntasan Siklus I dan II .......................................... 77
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ................................... 83
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................. 90
Lampiran 3 Soal Pre-test dan Kunci Jawaban .................................................... 97
Lampiran 4 Soal Post-test Siklus I dan Kunci Jawaban ..................................... 100
Lampiran 5 Soal Post-test Siklus II dan Kunci Jawaban .................................... 104
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ................................................. 108
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ................................................ 109
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ................................................ 110
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ............................... 111
Lampiran 10 Hasil Pre-test ................................................................................. 112
Lampiran 11 Hasil Post-test Siklus I .................................................................. 113
Lampiran 12 Hasil Post-test Siklus II ................................................................. 114
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup Penulis ....................................................... 115
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................ 116
Lampiran 15 Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 117
xix
Lampiran 16 Nilai SKK Mahasiswa ................................................................... 121
Lampiran 17 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................. 125
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
(Garnida dan Budiman, 2002 : 253)
Pada dasarnyan IPA suatu ilmu yang mempelajari gejala dan
perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan
tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT
tersebut dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 44, Allah SWT
berfirman.
ول البصار ي قلب رة ل هار إن ف ذلك لعب ( ٤٤)–الله الليل والن
xx
Artinya :”Allah mempergantikan malam dan siang. Sungguh pada yang
demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan (yang tajam).” (al-Qur’an al-Karim, 2013:356)
Dalam penelitian ini peneliti memilih mata pelajaran IPA sebagai
obyek penelitian karena IPA merupakan salah satu mata pelajaran dalam Ujian
Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang ditetapkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Untuk itu, guru harus kreatif
dan inovatif dalam mengajar agar hasil belajar siswa dapat meningkat.
Berdasarkan hasil observasi di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang pada hari Senin tanggal 18 September 2016
pada kelas IV, penulis menemukan beberapa permasalahan terkait dengan
pembelajaran IPA di kelas IV yaitu ada 19 siswa dari 24 siswa hasil belajar
pada materi Daur Hidup Hewan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah.
Secara Kriteria Ketuntasan Klasikal nilai ulangan siswa di kelas IV
belum memenuhi 85 % yaitu hanya 5 siswa atau 21% siswa yang telah tuntas
dan 19 atau 79% siswa belum mencapai KKM. Hal itu dikarenakan minat
belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah, suasana Kegiatan Belajar
Mengajar (KKM) kurang menyenangkan dan saat guru bertanya materi yang
disampaikan siswa kurang aktif menjawab.
xxi
Melihat faktor-faktor yang yang mempengaruhi rendahnya nilai siswa
pada materi daur hidup hewan, peneliti bersama Ibu Diah Rufaidhah, S.Pd.I
sebagai guru kelas IV melakukan diskusi mengenai pendekatan yang tepat
untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan
membuat siswa termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran sehingga
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat meningkat.
Penerapan pendekatan dalam pembelajaran IPA merupakan sesuatu
yang penting dalam proses belajar-mengajar. Karena pendekatan adalah titik
tolak atau sudut pandang guru terhadap proses pembelajaran. Istilah
pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya
masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi maupun metode pembelajaran
bersumber dari pendekatan tertentu.(Suyadi, 2013 : 15).
Pendekatan Saintifik dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut,
pendekatan saintifik merupakan pendekatan dengan berpikir ilmiah yang
berkaitan erat dengan metode saintifik. Metode saintifik (ilmiah) pada
umumnya melibatkan kegiatan pengamatan ilmiah atau observasi yang
dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau mengumpulkan data. Metode
ilmiah pada umumnya dilandasi dengan pemaparan data yang diperoleh
melalui pengamatan atau percobaan. Oleh sebab itu, kegiatan percobaan dapat
diganti dengan kegiatan memperoleh informasi dari berbagai sumber.(Sani,
2015 : 50-52)
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, peneliti
melakukan Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif yang berjudul
xxii
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Pada Siswa
Kelas IV Melalui Pendekatan Saintifik di MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017“
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian yaitu apakah penerapan Pendekatan Saintifik dapat
meningkatkan hasil belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan pada siswa kelas
IV MI Ma’arif Gedangan tahun ajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV MI Ma’arif
Gedangan untuk mengetahui penerapan Pendekatan Saintifik dalam
meningkatkan hasil belajar IPA dengan Materi Daur Hidup Hewan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam
mengoptimalkan Pendekatan Saintifik dalam proses belajar mengajar di
sekolah.
2. Manfaat Praktis
xxiii
a. Bagi Siswa
Siswa akan lebih aktif, kreatif, inovatif dan merasa senang dalam
pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik.
b. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan Pendekatan Saintifik
dalam pembelajaran IPA dengan memanfaatkan benda-benda konkrit untuk
pemahaman siswa dalam pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan proses
pembelajaran para gurunya dengan menggunakan Pendekatan Saintifik.
d. Bagi peneliti
Menambah wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan Pendekatan
Saintifik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori di atas, penulis dapat mengemukakan
hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah penerapan
Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) materi Daur Hidup Hewan pada siswa kelas IV
MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun
2016/2017 yang kebenarannya masih harus diuji di lapangan .
2. Indikator Keberhasilan
xxiv
Penerapan Pendekatan Saintifik bisa dikatakan berhasil jika indikator
keberhasilan dapat dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Adapaun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
a. Nilai siswa kelas IV memenuhi kriteria KKM sebesar 70 serta
tercapainya ketuntasan klasikal yang besarnya 85% (Depdikbud dalam
Trianto, 2009:241).
b. Adanya rasa senang, aktif, inovatif, dan kreatif dalam pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Untuk memperjelas sekaligus memberikan gambaran tentang judul yang
diangkat oleh penulis, maka akan dijelaskan di bawah ini:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tolak ukur keberhasilan
siswa biasanya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai itu diperoleh setelah
siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan selanjutnya
mengikuti tes akhir (Rusman, 2012:123). Jadi hasil belajar dalam penelitian
ini adalah sesuatu yang yang diperoleh setelah belajar menggunakan
Pendekatan Saintifik yang berupa nilai yang telah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 70 (sesuai dengan KKM
yang diberlakukan di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang).
2. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Daur Hidup Hewan
xxv
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
(Garnida dan Budiman, 2002 : 253)
Daur hidup hewan adalah tahapan perkembangan hewan dari telur
hingga dewasa (Sunarto dkk, 2004:52). Daur hidup hewan merupakan
perubahan yang dialami oleh makhluk hidup selama hidupnya.
4. Pendekatan Saintifik
Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sede-
mikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau
menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan menulis artikel ilmiah, dan untuk mengembangkan
karakter siswa. (Machin, 2014)
Langkah-langkah Pendekatan Saintifik berkaitan dengan metode ilmiah
yang disebut 5M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan).( Saputro,2015 )
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.
Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan yang dilakukan oleh orang-
xxvi
orang yang terlibat di dalamnya( guru, peserta didik, kepala sekolah) dengan
menggunakan metode refleksi diri dan bertujuan untuk melakukan perbaikan di
berbagai aspek pembelajaran.(Suyadi. 2013: 22).
Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan PTK yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah
gambaran keempat langkah dalam siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart
(Arikunto, 2006:16) dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut.
Bagan 1.1 : Skema Pelaksanaan Siklus PTK
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tahun 2016/2017. Peneliti memilih MI Ma’arif
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
?
xxvii
Gedangan sebagai lokasi penelitian karena MI tersebut merupakan salah
satu MI swasta terbaik di Kecamatan Tuntang yang telah terakreditasi A.
Namun dalam penerapan kurikulum masih menggunakan KTSP. Untuk
itu, peneliti mengenalkan Pendekatan Saintifik yang digunakan di
kurikulum 2013 untuk diterapkan dalam KTSP yang berlaku di MI Ma’arif
Gedangan. Dengan tujuan saat kurikulum berpindah pada kurikulum 2013,
guru sudah terbiasa menggunakan Pendekatan Saintifik.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September 2016 sampai April
2017. Adapun rinciannya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1.1
No Deskripsi
Oktober
2016
I-IV
November
2016
I-IV
Maret
2017
I-IV
April
2017
I-IV
1. Penyusunan
Proposal Penelitian
2. Penyusunan
Landasan Teori
xxviii
Waktu Penelitian
4. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Kabupaten Semarang. Subjek pada
penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa 24 siswa yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 14 orang dan perempuan sebanyak 10 orang dengan satu orang guru
kelas bernama Ibu Diah Rufaidhah, S.Pd.I yang beralamat di Desa Gedangan,
Kec.Tuntang Kab. Semarang.
5. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
menggunakan Pendekatan Saintifik.
3. Persiapan
Penelitian
4. Pelaksanaan
Penelitian
/
5. Analisis Data
6. Penyusunan Skripsi
xxix
2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran.
3) Mempersiapkan soal mengenai materi Daur Hidup Hewan.
4) Menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa
b. Pelaksanaan Tindakan ( Acting)
Pelaksanaan tindakan adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas (Suyadi, 2013: 62).
Adapun pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
1) Pelaksanaan tindakan adalah implementasi dari apa yang telah
direncanakan dalam seperangkat rencana pelaksanaan pembelajaran,
yang meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan
konfirmasi ) dan penutup.
2) Menyajikan materi pelajaran melalui Pendekatan Saintifik
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
4) Memberikan penguatan dan kesimpulan
5) Melakukan pengamatan
b. Pengamatan ( Observation )
Pada penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas kolaboratif, peneliti sebagai observer dan guru kelas menjadi
pelaku tindakan/kolaborator. Pengamatan dilakukan oleh kolaborator
dengan mengamati perhatian siswa, keaktifan, kreatifitas serta suasana
siswa pada saat proses pembelajaran.
c. Refleksi ( Reflection )
xxx
Tahap refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran
di kelas. Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil
evaluasi apakah pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang
digunakan oleh peneliti menghasilkan perubahan yang signifikan.
Apabila dalam siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan
maka perlu dilanjutkan dalam kegiataan penelitian pada siklus II,
begitu seterusnya sampai diperoleh kemajuan yang signifikan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut.
a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data)
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah kegiatan guru dalam
pengelolaan kelas, observasi kegiatan siswa, dan observasi tentang
bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya
peningkatan hasil belajar IPA melalui Pendekatan Saintifik.
b. Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA materi
daur hidup hewan sebelum dan setelah melakukan penelitian. Jenis tes
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test dan post-test. Pre-
test adalah evaluasi sebelum penyajian materi dan post-test adalah
xxxi
evaluasi setelah penyajian materi menggunakan pendekatan saintifik.
Soal pre-test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan lima soal
isian. Pada soal post-test terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan
lima soal isian
c. Dokumentasi
Dokumentasi berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), jumlah guru dan siswa, alat atau pendekatan pembelajaran yang
digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian, foto, dan lain
sebagainya yang dianggap penting.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah. Adapun instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
d. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk m\ngamati keterlaksanaan
pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.
e. Lembar Soal Ujian atau Tes
Tes adalah alat ukur atau prosedur yang digunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian. Tes yang digunakan dalam penilaian ini
xxxii
adalah tes tertulis yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
dengan menggunakan Pendekatan Saintifik.
5. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menguji
hipotesis dari hasil penelitian untuk ditarik kesimpulan. Apabila data telah
terkumpul dengan lengkap selanjutnya adalah menganalisis data tersebut
untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang telah dilaksanakan.
Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor nilai setiap siklus
dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yaitu 70
(sesuai dengan KKM yang diberlakukan di MI Ma’arif Gedangan Tuntang
Semarang). Oleh karena itu, siswa dikatakan tuntas belajarnya jika
perolehan nilai belajarnya 70. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas
belajarnya jika nilai perolehan siswa 70. Penentuan akhir perbaikan
diamati melalui siklus-siklus menggunkan tolak ukur Kriteria Ketuntasan
Klasikal. Kriteria Ketuntasan Klasikal /kelas dikatakan tuntas belajarnya
jika dalam kelas tersebut terdapat 85 % telah tuntas
belajarnya(Depdikbud dalam Daryanto, 2011:191-192)
Penilaian untuk preesentase ketuntasan belajar klasikal dihitung
menggunkan rumus sebagai berikutr.
x 100%
Keterangan :
= Nilai dalam persen
= Frekuensi
xxxiii
= Jumlah Keseluruhan
(Djamarah, 2006:225-226).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini akan mempermudah para pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis paparkan
sistematika penulisan sebagai berikut:
Bagian formalitas berisi halaman judul skripsi, halaman surat
pernyataan,halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman
abstrak, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta lampiran.
Bab I Berisi pendahuluan yang mencakup tentang Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Definisi Operasional,
Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II Berisi kajian pustaka yang mencakup: pembelajaran IPA di
SD/MI meliputi Hakikat IPA, Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI, Tujuan
Pembelajaran IPA di MI, Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI,
Pembelajaran Materi Daur Hidup Hewan meliputi Tahapan Daur Hidup
Hewan, Pendekatan Pembelajaran meliputi Definisi Pendekatan
Pembelajaran Saintifik, Tahapan Pendekatan Saintifik, Penerapan
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran.
Bab III Pelaksanaan penelitian mencakup: Deskripsi Awal
Penelitian Meliputi Gambaran Umum Subyek Penelitian, Deskripsi
xxxiv
Kondisi Awal, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan
Siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup: Deskripsi
Paparan Per Siklus Meliputi Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)
Deskripsi Paparan Siklus I, Deskripsi Paparan Siklus II, Perbandingan
Antar Siklus dan Analisis Pembahasan.
Bab V Penutup yang mencakup: Kesimpulan dan Saran yang
selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek
bidang yang diteliti mengenai Pendekatan Saintifik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Mata Pelajaran IPA di SD/MI
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
xxxv
Pada dasarnya IPA suatu ilmu yang mempelajari gejala dan
perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubaha alam tersebut merupakan
tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah
tersebut dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan. Dalam bahasa Al-Qur’an yang indah,
Allah berfirman.
ول البصار رة ل هار إن ف ذلك لعب ( ٤٤)–ي قلب الله الليل والن
Artinya :”Allah Mempergantikan malam dan siang. Sungguh pada yang
demikian itu, pasti terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
penglihatan (yang tajam).” (al-Qur,an al-Karim, 2013: 356)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusian
berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah
antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan.
(Garnida dan Budiman, 2002 : 253)
2. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI
Program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan
menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Fungsi mata pelajaran IPA di MI adalah sebagai berikut.
xxxvi
a. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai
lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
b. Mengembangkan keterampilan proses.
c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa
untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.
d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan yang
saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan
keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.
e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
(Garnida dan Budiman,2002:253-254)
3. Tujuan Pembelajaran IPA di MI
Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki kemampuan
sebagai berikut :
a. Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan
sehari-hari.
b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan
gagasan tentang alam sekitar.
xxxvii
c. Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta
kejadian di lingkungan sekitar.
d. Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggungjawab,
bekerjasama, dan mandiri.
e. Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala-
gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
f. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
g. Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sebagai
kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Garnida dan
Budiman, 2002:254).
4. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk MI meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
a. Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya.
xxxviii
b. Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi : udara, air,tanah dan
batuan.
c. Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya.
d. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya (Garnida
dan Budiman, 2002:254).
5. SK-KD IPA Kelas IV Materi Daur Hidup Hewan
a. Standar Kompetensi : Memahami daur hidup beragam jenis makhluk
hidup
b. Kompetensi Dasar :
1) Mendeskripsikan daur beberapa hewan di lingkungan sekitar misalnya
kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing.
2) Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing,
ayam, ikan.
(Sumber: Silabus MI Ma’arif Gedangan Tahun Ajaran 2016/2017)
B. Materi Daur Hidup Hewan
1. Pengertian Daur Hidup Hewan
Daur hidup hewan adalah seluruh tahap perubahan bentuk yang
dialami makhluk hidup selama hidupnya. Beberapa jenis hewan ternyata
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda dengan
xxxix
induknya, yang disebut dengan metamorfosis hewan. Metamorfosis adalah
tahap perubahan bentuk yang sangat berbeda yang dialami hewan sejak
menetas sampai menjadi hewan dewasa. (Haryanto, 2004: 44).
Metamorfosis hewan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Metamorfosis Sempurna (metamofosis yang mengalami 4 atau
tahap perubahan bentuk, yaitu :
Telur Larva Pupa Dewasa
Misalnya: kupu-kupu, nyamuk, lalat, katak.
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (metamorfosis yang mengalami
tiga tahap perubahan bentuk, yaitu :
Telur Nimfa Dewasa
Misalnya: kecoa/lipas, semut, belalang, capung
2. Proses Metamorfosis Nyamuk
Nyamuk Dewasa bertelur di air yang tergenang. Setelah beberapa
hari telur nyamuk akan menetas menjadi tempayak (Jentik-jentik).
Tempayak kemudian berubah menjadi kepompong (Pupa). Selanjutnya
kepompong mengalami perubahan menjadi nyamuk dewasa.
Urut-urutan Metamorfosis Nyamuk
Gambar 2.1 Metamorfosis Nyamuk
Sumber: www.google.com/gambar/daur+hidup+nyamuk
telur
Jentik-jentik
pupa
Nyamuk
dewasa
xl
3. Proses Metamorfosis Kupu-Kupu
Kupu-kupu betina dewasa sesudah kawin mencari jenis tumbuhan
yang cocok untuk tempat meletakkan telur. Setelah kurang lebih dua
minggu, telur kupu-kupu menetas menjadi ulat. Ulat tumbuh berhari-
hari dengan memakan daun-daun di sekitarnya. Lama-lama gerakannya
makin lambat. Kemudian, ulat tersebut berhenti makan dan bergerak
tetapi tidak mati. Setelah itu, ulat membuat “rumah” dari air liurnya dan
membentuk semacam benang sutera untuk membungkus seluruh
tubuhnya. Keadaan ini disebut Kepompong (pupa). Selama masa
kepompong (2 minggu) ualat berubah bentuk menjadi kupu-kupu.
Setelah dewasa kupu-kupu kemudian bertelur lagi, dan seterusnya.
(Yulianti, 2012:58 )
Urut-urutan Metamorfosis Kupu-Kupu
Gambar 2.2 Metamorfosis Kupu-Kupu
Sumber: www.google.com/gambar/daur+hidup+kupu-kupu
xli
4. Proses Metamorfosis Lipas (Kecoa)
Kecoa berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak
berselubung. Setelah dibuahi induk jantannya, telur akan menetas
menjadi kecoa muda (Tempayak). Bentuk kecoa muda tidak jauh
berbeda dengan kecoa dewasa, bedanya kecoa muda tidak bersayap.
Selanjutnya, kecoa muda tumbuh menjadi kecoa dewasa yang bersayap.
(Yulianti, 2012:60)
Urut-urutan Metamorfosis Kecoak
Gambar 2.3 Metamorfosis Kecoak
Sumber: www.google.com/gambar/metamorfosis kecoa
5. Proses Metamorfosis Belalang
Belalang berkembang biak dengan bertelur. Telur belalang menetas
menjadi nimfa(muda). Belalang muda memiliki bentuk mirip dengan belalang
dewasa bedanya belalang muda tidak bersayap. Belalang muda berubah
menjadi dewasa yang bersayap.
Urut-urutan Metamorfosis Belalang
xlii
Gambar 2.4 Metamorfosis Belalang
Sumber: www.google.com/gambar/metamorfosis belalang
6. Proses Daur Hidup Ayam
Ayam tidak mengalami metamorfosis, karena semenjak kecil sampai
dengan dewasa tidak banyak mengalami perubahan bentuk. Daur hidup
ayam dimulai dari telur. Setelah dierami oleh induk betina selama 28 hari,
telur menetas menjadi anak ayam. Anak ayam kemudian berkembang
menjadi ayam dewasa dan siap untuk menghasilkan telur kembali.
Urut-urutan Daur Hidup Ayam
xliii
Gambar 2.5 Urut-urutan Daur Hidup Ayam
Sumber: www.google.com/gambar/daur+hidup+ayam
7. Memelihara Hewan Peliharaan
Senang memelihara hewan akan melatih kita menyayangi makhluk ciptaan
Tuhan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memelihara hewan
peliharaan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Cara memelihara hewan
yang benar sebagai berik.( Haryanto, 2004 : 60)
a. Memberi makanan yang sehat
b. Menjaga kebersihan tubuh hewan
c. Membuat kandang hewan
d. Memberikan vaksinasi
xliv
C. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan Saintifik merupakan pendekatan dengan berpikir
ilmiah yang berkaitan erat dengan metode saintifik.
Metode saintifik (ilmiah) pada umumnya melibatkan kegiatan pengamatan
ilmiah atau observasi yang dibutuhkan untuk perumusan hipotesis atau
mengumpulkan data. Metode ilmiah pada umumnya dilandasi dengan
pemaparan data yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Oleh
sebab itu, kegiatan percobaan dapat diganti dengan kegiatan memperoleh
informasi dari berbagai sumber. (Sani, 2015 : 50-52)
2. Tahapan Pendekatan Saintifik
Tahapan aktivitas belajar yang dilakukan dengan pembelajaran
saintifik tidak harus dilakukan mengikuti prosedur yang kaku, namun
dapat disesuaikan dengan pengetahuan yang hendak dipelajari. Pada
pembelajaran mungkin dilakukan observasi terlebih dahulu sebelum
memunculkan pertanyaan, namun pada pelajaran yang lain mungkin siswa
mengajukan pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan eksperimen
dan observasi. Aktifitas membangun jaringan juga mungkin dilakukan
dalam upaya melakukan eksperimen atau mungkin dibutuhkan ketika
siswa mendesiminasikan hasil eksperimennya. Berikut ini dijabarkan
masing-masing aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran saintifik.
(Sani.2015 :54). Berikut ini bagan komponen Pendekatan Saintifik.
xlv
Gambar 2.9: Komponen Pendekatan Saintifik
(Sumber : Abdullah. 2015 : 50-52 )
3. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran
menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembejaran tersendiri yang
berbeda dengan pembelajaran tradisional. Karena pengajaran untuk anak
di SD/MI memerlukan kreativitas dari guru agar pengajarannya menjadi
mudah dipahami dan melekat dalam ingatan. Guru juga dituntut memiliki
keterampilan menyederhanakan materi pelajaran yang komplek dan
menyampaikan dengan bahasa yang mudah diterima anak..
Beberapa model, strategi, atau metode pembelajaran dapat
diterapkan dengan mengintegrasikan elemen-elemen pendekatan saintifik
Mengamati Menanya
Mencoba/Mengumpulkan
Informasi Menalar/Asosiasi
Mengkomunikasikan
xlvi
dalam pembelajaran. Metode yang sesuai dengan pendekatan
pembelajaran saintifik , antara lain: pembelajaran berbasis inquiri,
pembelajaran penemuan (discovery learning), pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning), dan metode lain yang relevan.
Peran Guru dalam Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik.
1) Sebagai Fasilitator
2) Mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar
3) Memberikan bantuan yang diperlukan peserta didik
4) Memberikan umpan balik
5) Memberikan penguatan
Prinsip-prinsip pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
dirancang untuk membuat siswa aktif melalui langkah-langkah
pembelajaran 5 M (Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba,
mengkomunikasikan). Esensi pendekatan saintifik terletak pada proses
ilmiah dengan pengembangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
Metode yang digunakan adalah metode ilmiah yang berbasis observasi,
empiris, penalaran, pengukuran dan kesimpulan. Berikut ini tabel langkah-
langkah penerapan pendekatan santifik (Diklat Guru dalam Saputro.2015).
Berikut ini tabel langkah-langkah penerapan Pendekatan Santifik.
xlvii
Tabel 2.1
Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Mengamati Mengamati dengan indera
(membaca, mendengar,
menyimak, melihat,
menonton) dengan atau
tanpa alat
Perhatian pada waktu
mengamati suatu objek.
Membaca tulisan.
Mendengar penjelasan.
Menanya Membuat dan mengajukan
pertanyaan, tanya jawab,
klarifikasi
Jenis, kualitas dan
kuantitas yang diajukan
peserta didik
Mencoba/mengumpul
kan informasi
Melakukan eksperimen
Mendemonstrasikan
Mencoba
Berdiskusi
Mengumpulkan data dari
narasumber
Jumlah dan kualitas
sumber yang
dikaji/digunakan
Kelengkapan informasi
Validitas informasi yang
dikumpulkan
Instrumen yang
digunakan
Menalar/mengasosiasi Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan
Mengembangkan
intepretasi
Mengkomunikasikan Menyajikan laporan,
meliputi proses, hasil dan
kesimpulan secara lisan
Menyajikan hasil kajian
dari mengamati sampai
menalar dalam bentuk
tulisan, media
(Sumber : Saputro, Budiono. 2015. Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific
Pada Kurikulum 2013)
xlviii
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gedangan
yang berlokasi di Dusun Gedangan, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang. Dalam penulisan ini, penulis akan memaparkan
gambaran umum obyek penelitian yang bertujuan untuk memudahkan
dalam analisis penelitian.
a. Identitas Sekolah
Nama Madrasah : MI Ma’arif Gedangan
Status Madrasah : Swasta
Akreditasi : A
Alamat : Jl.Nusantara 01 Dusun Gedangan
Desa/kelurahan : Gedangan
Kabupaten/kota : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 50773
Milik : Yayasan NU Ma’arif
E-mail : [email protected]
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan
Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017. Data EMIS Valid, Pendidikan Islam
Solid.)
xlix
b. Sejarah Berdiri
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Gedangan berdiri di atas tanah waqof seluas 315 m2
pada tahun 1956 yang didirikan oleh Yayasan Nahdhatul Ulama di bawah
naungan Kementrian Agama.
c. Visi, Misi dan Tujuan MI Ma’arif Gedangan
Visi :
Tekun beribadah, Berakhlakul karimah, Unggul dalam prestasi dan Terampil
Misi :
a. Menanamkan aqidah dengan beribadah
b. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam
mempelajari al-Qur’an dan menjalankan ajaran islam
c. Mewujudkan pembentukan karakter islami yang mampu
mengaktualisasikan diri dalam masyarakat
d. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian prestasi akademik
e. Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan
Tujuan Madrasah :
a. Mampu membaca Al-Qur’an dengan benar dan tartil
b. Mampu menerapkan kewajiban islam dalam kehidupan
sehari-hari
c. Tercapainya KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal)
d. Meraih prestasi Akademis dan Non Akademis
e. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa(Student Centered
Learning), antara lain CTL, PAIKEM, serta layanan
bimbingan dan konseling
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
l
f. Meningkatkan prestasi akademik siswa dibidang seni dan
olahraga lewat kejuaraan dan kompetesi
d. Keadaan Guru
Guru di MI Ma’arif Gedangan berjumlah 10 orang, terdiri
dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Adapun data guru MI Ma’arif
Gedangan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Guru MI Ma’arif Gedangan Tahun 2017
No Nama Guru Jenis
Kelamin
Jabatan Pendidikan
1. Ridha Rahman, S.Pd.I L Kepala Sekolah S1
2. M.Masruhin, S.Pd.I
L
Guru S1
3. Azis Dwi Saputra,
S.Pd.I
L Guru S1
4. Hartati, S.HI P Guru S1
5. Diah Rufaidhah, S.Pd.I P Guru S1
6. Nurul tarbiyatun, S.Pd.I P Guru S1
7. Nur Hidayah, S.Pd.SD P Guru S1
8. Jumrowi, S.Pd.I L Guru S1
9. Siti Nur Fatimah, S.Pd.I P Guru S1
10 Verawati Dewi Saputri P Tata Usaha SMA
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Personal Pendidik dan Tenaga
Pendidik Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017. Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
d. Keadaan Siswa
Daftar seluruh siswa MI Ma‟arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah 151 dengan rincian sebagai
berikut.
li
Tabel 3.2
Data Keadaan Siswa Tahun 2017
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Jumlah
Ruang
Belajar L P
1 I 12 13 25 1
2 II 15 22 37 1
3 III 14 10 24 1
4 IV 7 12 19 1
5 V 11 12 23 1
6 VI 10 13 23 1
JUMLAH 69 82 151 6
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Gedangan
2016/2017. Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
e. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki MI Ma’arif Gedangan adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Jumlah dan Kondisi Bangunan
No Jenis Bangunan Jumlah Unit
1 Ruang Kelas 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS)
1
5 Toilet Guru 1
lii
6 Toilet Siswa 2
7 Kantin 1
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
Tabel 3.4
Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit
1 Kursi Siswa 120
2 Meja Siswa 120
3 Kursi Guru di Ruang Kelas 6
4 Meja Guru di Ruang Kelas 6
5 Papan Tulis 6
6 Bola Sepak 1
7 Bola Voli 1
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
Tabel 3.5
Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Unit
1. Laptop 1
2. Personal Komputer 1
3. Printer 1
4. Mesin Scanner 1
5. LCD Proyektor 1
6. Layar (screen) 1
7. Meja Guru dan Tenaga Kependidikan 6
8. Kursi Guru dan Tenaga Kependidikan 6
9. Lemari Arsip 3
10. Kotak Obat (P3K) 1
(Sumber : Kementerian Agama R.I. Format Data Kelembagaan Madrasah Ibtidaiyah 2016/2017.
Data EMIS Valid, Pendidikan Islam Solid.)
liii
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2017 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari
14 orang siswa laki-laki dan l0 siswa perempuan. Data keadaan siswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6
Data Keadaan Siswa kelas IV
liv
(Sumber :
Kementeri
an Agama
R.I.
Format
Data
Siswa
Kelas IV
Madrasah
Ibtidaiyah
Gedangan
2016/2017.
Data EMIS
Valid, Pendidikan Islam Solid.)
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan
semester genap tahun 2017. Penelitian menggunakan pendekatan saintifik,
dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan di
kelas IV MI Gedangan .
Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut :
No Nama Siswa Keterangan
Laki-laki Perempuan
1. Maisi Khikmah Agustina
2. Adiyat satrio Pratomo
3. Agus Susanto
4. Aquet Fashola
5. Destia Wulandari
6. Fahmi Azzindani
7. Fajar Abidin
8. Faqih Ahmad Kurniawan
9. Farikha BungaHarumdhani
10. Farrel Rifqi Effendi
11. FiantikaWichianingrum
12. Huda Nur Halisah
13. Mufidah Mubarokah
14. Muhamad Asta Aswin
15. Muhamad Abid Hakim
16. Muhamad Farhan
17. Muhamad Fauzi
18. Nur lailatul Nafisah
19 Qeysa Aliefiana
20 Zahra Amna Su’ada
21 Fara Aditya Utami
22 Muhamad Rifqi Arifudin
23 Muhamad Faiz Abdurahman Wafi
24 Pratama Waluyo Jati
Jumlah 14 10
lv
1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan
September 2016.
2) Kegiatan pre-test dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2017
3) Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017.
4) Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017.
B. Deskripsi Kondisi Pra Siklus
Kondisi Awal (Pra Siklus) dilaksanakan pada Senin, 21 Maret 2017. Pada tahap
ini, peneliti melaksanakan pre-test untuk memperoleh kemampuan awal siswa
kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kec.Tuntang Kab. Semarang. Berikut ini adalah
tabel hasil pre-test.
Tabel 3.7
Perolehan Nilai Pre-Test
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 50
2. ASP 70 60
3. AS 70 55
4. AF 70 75
5. DW 70 65
6. FA 70 40
7. FBD 70 55
8. FAK 70 60
9. FBH 70 50
10. FRE 70 70
11. FW 70 50
12. HNH 70 60
13. MM 70 65
14. MAA 70 55
15. MAH 70 50
16. MF 70 75
17. MFZ 70 50
18. NLN 70 30
lvi
19. QA 70 40
20. ZAS 70 35
21. FAU 70 45
22. MFAW 70 45
23. MRA 70 85
24. PWJ 70 80
Jumlah Total 1345
Rata-rata Kelas 56, 04
Prosentase 21 % 79%
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017 di MI
Ma’arif Gedangan pada kelas IV sebanyak 24 siswa. Materi yang diangkat oleh
peneliti adalah materi daur hidup hewan dengan standar kompetensi memahami
daur hidup beragam jenis makhluk hidup, kompetensi dasar mendeskripsikan daur
hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar.
Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan pendekatan
saintifik. Adapun materi yang dibahas adalah daur hidup hewan.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti media gambar tinta timbul
dan perangkat lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
lvii
c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi daur hidup
hewan.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar melalui pendekatan saintifik.
e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
prestasi belajar siswa.
Berikut ini tabel lembar pengamatan guru dan siswa siklus I.
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No Keterangan Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Memeriksa kesiapan siswa
d. Menyiapkan lembar observasi
e. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan
kelas
a. Mampu mendorong siswa lebih
aktif bertanya (Menanya)
b. Menciptakan suasana kelas
menyenangkan
c. Memicu kreatifitas siswa
d. Mampu membuat ice-breaking
yang menyenangkan
e. Mampu memotivasi siswa
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
a. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
(Menalar)
b. Motivasi siswa
c. Menarik perhatian siswa
d. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis (Menalar)
4 Ketepatan guru menggunakan media
a. Guru mampu menggunakan
Pendekatan Saintifik
b. Guru dapat memanfaatkan
metode dan media yang sesuai
dengan pendekatan saintifik
dengan baik
(Mengkomunikasikan)
c. Guru dapat mengembangkan
pendekatan saintifik sesuai
lviii
kebutuhan(Mencoba)
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Memberikan motivasi
e. Salam penutup
Jumlah
Nilai
Kategori
Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Aktivitas yang diamati Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 – 49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
lix
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan pendahuluan
1) Salam dan doa pembuka pembelajaran.
2) Absensi.
3) Apersepsi: guru membuat permainan bernomor serangga dan
siswa menyebutkan daur hidupnya
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti
Eksplorasi :
1) Siswa diminta menjelaskan pengertian daur hidup hewan,
metamorfosis, dan metamorfosis sempurna setelah membaca
materi yang diberikan oleh guru.(Menalar)
2) Siswa diminta menyebutkan gambar tinta timbul nyamuk dan
kupu-kupu yang diperlihatkan oleh guru. (Mengamati)
3) Siswa diminta menyebutkan hewan apa saja yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna.(Menanya)
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
lx
4) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar
tinta timbul di depan kelas. (Mengamati)
Elaborasi :
1) Guru membentuk kelompok diskusi sambil bernyanyi” Telur-
telur..Ulat-ulat...Kepompong Kupu-kupu ayo
sinau..!(Mencoba)
2) Siswa melakukan diskusi kelompok tentang materi yang telah
disampaikan guru. (Menalar)
3) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi
yang menjadi bahan diskusi yaitu proses urutan daur hidup
nyamuk dan kupu-kupu. (Mengkomunikasikan)
4) Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
(Mencoba)
5) Guru memberikan apresiasi dengan reward(hadiah) kepada
kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.
Konfirmasi :
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
materi yang belum jelas.(Menanya)
2) Guru menjelaskan hubungan materi daur hidup hewan dalam
kehidupan sehari-hari. (Menalar)
3) Guru menyimpulkan materi daur hidup hewan
c. Penutup
1. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama siswa
lxi
2. Guru mengucapkan salam
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam lembar
observasi sebagai berikut:
Tabel 3.8
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
f. Menyiapkan RPP
g. Menyiapkan absensi
h. Memeriksa kesiapan siswa
i. Menyiapkan lembar observasi
j. Memotivasi Siswa
k. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
f. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
g. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah
(Mengkomunikasikan)
h. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
i. Mampu membuat siswa
memecahkan permasalahan
(Menalar)
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
e. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
(Menalar)
f. Memotivasi siswa
g. Menarik perhatian siswa
h. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis (Menalar)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
d. Guru mampu menggunakan
Pendekatan Saintifik dengan baik.
e. Guru dapat memanfaatkan metode
dan media yang sesuai dengan
pendekatan saintifik dengan baik
f. Guru dapat mengembangkan
lxii
Pendekatan Saintifik sesuai
kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
f. Kesimpulan
g. Melakukan evaluasi
h. Memberikan tindak lanjut
i. Memberikan motivasi
j. Salam penutup
Tabel 3.9
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
1. MKA 0 2 2 3 7 58 Cukup
2. ASP 2 2 3 3 10 83 Baik
3. AS 2 3 2 2 9 75 Baik
4. AF 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
5. DW 2 2 2 1 7 58 Cukup
6. FA 2 3 3 0 8 67 Cukup
7. FBD 2 3 2 2 9 75 Baik
8. FAK 3 2 2 3 10 83 Baik
9. FBH 2 2 3 2 9 75 Baik
10. FRE 3 3 3 2 11 92 Sangat Baik
11. FW 3 2 1 2 8 67 Baik
12. HNH 2 2 2 1 7 58 Cukup
13. MM 2 3 3 2 10 83 Baik
14. MAA 3 3 2 2 9 75 Baik
15. MAH 2 2 2 3 9 75 Baik
16. MF 3 3 3 2 11 92 Sangat Baik
17. MFZ 0 3 2 3 8 67 Cukup
18. NLN 2 3 2 3 10 83 Baik
19. QA 2 2 2 3 9 75 Baik
20. ZAS 3 3 2 2 10 83 Baik
21. FAU 2 3 2 2 9 75 Baik
22. MRA 2 2 1 2 7 58 Cukup
23. MFA 2 2 2 3 9 75 Baik
24. PWJ 2 2 1 3 8 67 Cukup
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85-100
Baik :70-84
Cukup : 50-69
Kurang : 0-49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Krieri Penilaian:
Sangat Baik : 85-100
Baik :70-84
Cukup : 50-69
Kurang : 0-49
lxiii
4. Hasil Post Test Siklus 1
Pada hasil post-test siklus I yang ditunjukkan oleh tabel 4.3 dapat diambil
kesimpulan siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 75% dari 24 siswa dan
yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 25% dengan nilai rata-rata kelasnya
adalah 73,54 diunjukan perincian tabel di bawah ini.
Tabel 3.10
Perolehan Hasil Post Test Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 55
2. ASP 70 80
3. AS 70 70
4. AF 70 95
5. DW 70 60
6. FA 70 70
7. FBD 70 80
8. FAK 70 60
9. FBH 70 85
10. FRE 70 90
11. FW 70 85
12. HNH 70 75
13. MM 70 85
14. MAA 70 70
15. MAH 70 45
16. MF 70 90
17. MFZ 70 70
18. NLN 70 80
19. QA 70 50
20. ZAS 70 75
21. FAU 70 85
22. MFAW 70 70
23. MRA 70 80
24. PWJ 70 65
lxiv
5. Refleksi
Jumlah Total 1765
Rata-rata Kelas 73, 54
Prosentase 75 % 25%
lxv
Berdasarkan data hasil pengamatan pembelajaran pada siklus I, ditemukan
beberapa kekuatan dan kelemahan. Adapun kekuatannya yaitu:
a. Siswa terpancing untuk berfikir kritis dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran ketika guru memberikan permainan dan nyanyian.
b. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan pendekatan saintifik
sehingga siswa-siswi merasa tertarik.
c. Penggunaan waktu pembelajaran yang sesuai dengan yang ditentukan
Disamping kekuatan ada juga kelemahannya, yaitu sebagai berikut:
a. Penyampaian materi belum maksimal.
b. Penggunaan metode dan media yang sesuai dengan pendekatan
belum maksimal.
Setelah melihat hasil pengamatan pada pembelajaran siklus I, ternyata masih ada
kelemahan yang harus diperbaiki. Maka peneliti akan melakukan tindakan pada
siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.
D. Deskripsi Pelaksaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 April 2017 di MI
Ma’arif Gedangan Tuntang Kab. Semarang pada kelas IV sebanyak 24 siswa.
Materi yang diangkat oleh penulis adalah materi daur hidup hewan dengan standar
kompetensi memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup, kompetensi
dasar mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan.
Pelaksanan tindakan siklus II ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu dengan laur
perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi
(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut :
lxvi
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan metode
danmedia yang sesuai dengan pendekatan saintifik.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti LCD, laptop, speaker dan
perangkat lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
c. Menyiapkan bahan ajar yang berkaitan dengan materi daur hidup
hewandiserytai tugas praktek dalam bentuk portofolio.
d. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa.
e. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar melalui Pendekatan Saintifik. Berikut ini tabel lembar
pengamatan guru dan siswa siklus II.
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No Keterangan Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
l. Menyiapkan RPP
m. Menyiapkan absensi
n. Memeriksa kesiapan siswa
lxvii
o. Menyiapkan lembar observasi
p. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan
kelas
j. Mampu mendorong siswa lebih
aktif bertanya
k. Menciptakan suasana kelas
menyenangkan
l. Memicu kreatifitas siswa
m. Mampu membuat ice-breaking
yang menyenangkan
n. Mampu memotivasi siswa
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
i. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
j. Motivasi siswa
k. Menarik perhatian siswa
l. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis
4 Ketepatan guru menggunakan media
g. Guru mampu menggunakan
pendekatan saintifik
h. Guru dapat memanfaatkan
metode dan media yang sesuai
dengan pendekatan saintifik
dengan baik
i. Guru dapat mengembangkan
pendekatan saintifik sesuai
kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
k. Kesimpulan
l. Melakukan evaluasi
m. Memberikan tindak lanjut
n. Memberikan motivasi
o. Salam penutup
Jumlah
Nilai
Kategori
Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
1.
2.
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 – 49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
lxviii
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan pendahuluan
1) Salam dan doa pembuka pelajaran.
2) Absensi
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
lxix
3) Apersepsi: guru bertanya kepada siswa serangga apa saja yang ada
di sekitar.
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
Eksplorasi :
1) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang gambar-gambar yang
diperlihatkan oleh power point. (Menanya)
2) Guru menjelaskan materi tentang metamorfosis tidak sempurna
dengan menggunakan LCD.(Menalar)
3) Guru menampilkan gambar daur hidup belalang dan kecoa yang
disertai dengan suara dengan menggunakan LCD.(Mengamati)
Elaborasi :
1. Guru menayangkan video daur hidup belalang dan kecoa dan siswa
diminta untuk mendeskripsikan urutan daur hidupnya.(Mencoba)
2. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang materi yang
telah diajarkan dan memberikan reward.(Mengkomunikasikan)
3. Guru menjelaskan hubungan materi tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.(Menalar)
4. Guru memberikan soal Post-test II kepada siswa untuk dikerjakan.
Konfirmasi :
lxx
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya materi
yang belum jelas.(Menanya)
2) Guru menjelaskan hubungan materi daur hidup hewan dalam
kehidupan sehari-hari. (Menalar)
3) Siswa mengerjakan lembar portofolio dengan berkelompok
c. Penutup
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi dan tujuan serta
memberikan motivasi kepada siswa.
2. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama
3. Guru mengucapkan salam
3. Pengamatan/Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan, pembelajaran dalam siklus II ini sudah semakin baik
dibandingkan siklus I. Setelah guru melakkan simulasi sebelum pelaksanaan
siklus I guru mengetahui langkah-langkah pendekatan saintifik sehingga dapat
menerapkan dalam pembelajaran. Hasil observasi data dapat dilihat dalam lembar
observasi sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
lxxi
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan absensi
c. Memeriksa kesiapan siswa
d. Menyiapkan lembar observasi
e. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
a. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
b. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah( Menalar)
c. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
d. Mampu membuat siswa dapat
memecahkan permasalahan (Menalar)
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
a. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari (Menalar)
b. Memotivasi siswa (Mengasosiasi)
c. Menarik perhatian siswa (Mengamati)
d. Mampu mengajak siswa berfikir kritis
(Mengkomunikasikan)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
a. Guru mampu menggunakan pendekatan
saintifik dengan baik.
b. Guru dapat memanfaatkan metode dan
media yang sesuai dengan pendekatan
saintifik dengan baik
c. Guru dapat mengembangkan media
pendekatan saintifik sesuai kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Memberikan motivasi
e. Salam penutup
Tabel 3.12
Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus II
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
lxxii
Tabel 3.13
Perolehana Hasil Post-test II
1. MKA 2 2 1 3 8 67 Cukup
2. ASP 3 2 3 3 11 92 Sangat Baik
3. AS 2 2 2 9 75 Baik
4. AF 2 3 2 3 10 83 Baik
5. DW 2 3 2 2 9 75 Baik
6. FA 2 2 3 3 10 83 Baik
7. FA 3 3 2 2 10 83 Baik
8. FAK 3 2 3 2 8 67 Cukup
9. FBH 2 3 2 1 11 92 Baik
10. FRE 3 2 3 2 10 83 Baik
11. FW 2 3 2 2 9 75 Baik
12. HNH 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
13. MM 2 2 3 2 9 75 Baik
14. MAA 2 3 2 3 10 83 Baik
15. MAH 3 2 1 2 8 67 Cukup
16. MF 3 2 2 3 10 83 Baik
17. MFZ 2 2 2 3 9 75 Baik
18. NLN 2 2 3 2 9 75 Baik
19. QA 2 2 2 3 9 75 Baik
20. ZAS 3 3 2 2 10 83 Baik
21. FAU 2 3 3 3 11 67 Sangat Baik
22. MFA 2 2 3 2 9 75 Baik
23. MRA 3 3 1 2 9 75 Baik
24. PWJ 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
lxxiii
4. Refleksi
No Nama
Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 70
2. ASP 70 85
3. AS 70 75
4. AF 70 80
5. DW 70 75
6. FA 70 75
7. FBD 70 85
8. FAK 70 70
9. FBH 70 95
10. FRE 70 80
11. FW 70 75
12. HNH 70 95
13. MM 70 80
14. MAA 70 75
15. MAH 70 70
16. MF 70 80
17. MFZ 70 85
18. NLN 70 80
19. QA 70 75
20. ZAS 70 85
21. FAU 70 80
22. MFA 70 85
23. MRA 70 75
24. PWJ 70 90
Jumlah Total 1995
Rata-rata Kelas 83, 12
Prosentase 100 % 0 %
lxxiv
Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meningkat. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Siswa tertarik
dengan materi yang disajikan menggunakan langkah-langkah Pendekatan
Saintifik dengan metode ilmiah siswa dapat aktif mengikuti pembelajaran.
Pendekatan Saintifik ini membantu siswa dalam memahami materi pelajaran
yang ada karena siswa dapat mengikuti metode ilmiah yang disampaikan guru
seperti mengamati gambar, mengamati video, menalar dalam kehidupan sehari-
hari sehingga siswa bisa mengetahui gambaran yang lebih nyata.
Selama pengamatan berlangsung, kepasifan siswa dan kesulitan memahami
materi dalam pembelajaran yang disajikan menggunakan slide presentasi power
point semakin menurun, hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang
bertanya kepada guru selama pelajaran berlangsung dan perolehan nilai post-test
yang telah mencapai KKM.
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai yang
didapatkan lebih baik daripada saat siklus I. Pembelajaran pada siklus II ini telah
mencapai hal yang diharapkan, yakni tingkat pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan semakin meningkat dan tingkat keaktifan serta perhatian siswa
juga meningkat. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai post-test II yang yang
sudah memenuhi Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM).
Pembelajaran melalui Pendekatan Saintifik menciptakan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dengan pendekatan yang interaktif membantu
meningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah
lxxv
mencapai standar minimal KKM yang secara kriteria ketuntasan klasikal sudah
mencapai 85%. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah
mencapai hasil yang maksimal.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Belajar Per-Siklus
1. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus
Peneliti melakukan pre-test pada pra-siklus untuk mengetahui
tingkat kemampuan pengetahuan peserta didik sebelum dilakukan
tindakan menggunakan Pendekatan Saintifik. Hasil pre-test dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1
Perolehan Nilai Pre-Test
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 50
2. ASP 70 60
3. AS 70 55
4. AF 70 75
5. DW 70 65
6. FA 70 40
7. FBD 70 55
8. FAK 70 60
lxxvi
9. FBH 70 50
10. FRE 70 70
11. FW 70 50
12. HNH 70 60
13. MM 70 65
14. MAA 70 55
15. MAH 70 50
16. MF 70 75
17. MFZ 70 50
18. NLN 70 30
19. QA 70 40
20. ZAS 70 35
21. FAU 70 45
22. MFAW 70 45
23. MRA 70 85
24. PWJ 70 80
Jumlah Total 1345
Rata-rata Kelas 56, 04
Prosentase 21 % 79%
Data hasil pre-test pra siklus yang ditunjukkan oleh tabel 4.1 dapat
disimpulkan siswa yang tuntas dalam KKM 70 sebanyak 5 siswa atau 21%
dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa dan yang belum tuntas
sebanyak 19 siswa atau 79% dari jumlah siswa yang ada di kelas IV MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
lxxvii
Berdasarkan hasil pre-test pada tabel 4.1 peneliti melihat masih
banyak siswa yang belum mencapai KKM. Oleh sebab itu, peneliti perlu
melakukan tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas
IV MI Ma’arif Gedangan dengan tindakan Siklus I.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
a. Hasil Pengamatan Terhadap Guru
Tabel 4.2
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
q. Menyiapkan RPP
r. Menyiapkan absensi
s. Memeriksa kesiapan siswa
t. Menyiapkan lembar observasi
u. Memotivasi Siswa
v. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
o. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
p. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah
(Mengkomunikasikan)
q. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
r. Mampu membuat siswa
memecahkan permasalahan
(Menalar)
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
m. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
(Menalar)
n. Memotivasi siswa
o. Menarik perhatian siswa
p. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis (Menalar)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
j. Guru mampu menggunakan
lxxviii
Pendekatan Saintifik dengan baik.
k. Guru dapat memanfaatkan metode
dan media yang sesuai dengan
pendekatan saintifik dengan baik
l. Guru dapat mengembangkan
pendekatan saintifik sesuai
kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
p. Kesimpulan
q. Melakukan evaluasi
r. Memberikan tindak lanjut
s. Memberikan motivasi
t. Salam penutup
Hasil pengamatan terhadap guru pada siklus pertama yang meliputi
persiapan guru dalam mengajar, kemampuan guru dalam penguasaan
kelas, kemampuan guru dalam apersepsi, ketepatan guru dalam
menggunkan pendekatan pembelajaran, dan kemampuan guru dalam
mengajar.
Berdasarkan tabel 4.2 hasil pengamatan terhadap guru hasilnya
guru mendapatkan skor 3 dalam 12 pertanyaan dan skor 2 dalam 10
pertanyaan. Sehingga jika dikalikan 3x12=36 dan 2x10=20. Jika ditotal
36+20=56. Untuk menentukan nilai dengan rumus: Nilai=
X 100. Jadi dalam pengamatan di siklus II guru mendapat nilai 84 dengan
kategori baik
b. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Penilaian motivasi belajar pada siswa diperoleh dari hasil pengamatan
aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yaitu
melalui pengamatan sikap siswa selama pembelajaran dengan proses mengamati,
menanya, menalar, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Untuk mengukur
Kriterai Penilaian:
Sangat Baik : 85-100
Baik :70-84
Cukup : 50-69
Kurang : 0-49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
lxxix
aktivitas belajar siswa yang penulis amati adalah keaktifan, perhatian, kreatifitas,
dan kedisiplinan. Berikut ini tabel hasil pengamatan aktivitas belajar siswa.
Tabel 4.3
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
1. MKA 0 2 2 3 7 58 Cukup
2. ASP 2 2 3 3 10 83 Baik
3. AS 2 3 2 2 9 75 Baik
4. AF 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
5. DW 2 2 2 1 7 58 Cukup
6. FA 2 3 3 0 8 67 Cukup
7. FBD 2 3 2 2 9 75 Baik
8. FAK 3 2 2 3 10 83 Baik
9. FBH 2 2 3 2 9 75 Baik
10. FRE 3 3 3 2 11 92 Sangat Baik
11. FW 3 2 1 2 8 67 Baik
12. HNH 2 2 2 1 7 58 Cukup
13. MM 2 3 3 2 10 83 Baik
14. MAA 3 3 2 2 9 75 Baik
15. MAH 2 2 2 3 9 75 Baik
16. MF 3 3 3 2 11 92 Sangat Baik
17. MFZ 0 3 2 3 8 67 Cukup
18. NLN 2 3 2 3 10 83 Baik
19. QA 2 2 2 3 9 75 Baik
20. ZAS 3 3 2 2 10 83 Baik
lxxx
21. FAU 2 3 2 2 9 75 Baik
22. MRA 2 2 1 2 7 58 Cukup
23. MFA 2 2 2 3 9 75 Baik
24. PWJ 2 2 1 3 8 67 Cukup
Berdasarkan data yang telah diperoleh tentang motivasi belajar melalui
angket dan pengamatan, dapat diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan
motivasi belajar siswa Siklus I dapat disimpulkan siswa yang mendapat
predikat sangat baik sebanyak 3 siswa, mendapat predikat baik sebanyak
14 siswa, predikat cukup sebanyak 7 siswa, dan predikat kurang sebanyak
0 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa yang ada di kelas
IV MI Maarif Gedangan Kab. Semarang. Adapun untuk menentukan nilai
peneliti menggunakan rumus :
Nilai = x 100
c. Analisis Hasil Post Test Siklus 1
Pada hasil post-test siklus I yang ditunjukkan oleh tabel 4.3 dapat
diambil kesimpulan siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 75% dari
24 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 6 siswa atau 25% dengan nilai
rata-rata kelasnya adalah 73,54 diunjukan perincian tabel di bawah ini.
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85-100
Baik :70-84
Cukup : 50-69
Kurang : 0-49
lxxxi
Tabel 4.4
Perolehan Hasil Post Test Siklus I
d.Refleksi
Berdasarkan data hasil pengamatan pembelajaran pada siklus I, ditemukan
beberapa kelemahan. Adapun Kelemahannya yaitu sebagai berikut:
No Nama Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 55
2. ASP 70 80
3. AS 70 70
4. AF 70 95
5. DW 70 60
6. FA 70 70
7. FBD 70 80
8. FAK 70 60
9. FBH 70 85
10. FRE 70 90
11. FW 70 85
12. HNH 70 75
13. MM 70 85
14. MAA 70 70
15. MAH 70 45
16. MF 70 90
17. MFZ 70 70
18. NLN 70 80
19. QA 70 50
20. ZAS 70 75
21. FAU 70 85
22. MFAW 70 70
23. MRA 70 80
24. PWJ 70 65
Jumlah Total 1765
Rata-rata Kelas 73, 54
Prosentase 75 % 25%
lxxxii
c. Persiapan guru dalam mengajar masih kurang, dapat dilihat skor 2 untuk
penguasaan materi, penyiapan lembar absensi dan pengamatan observasi.
d. Pada penguasaan kelas guru belum terbiasa menggunakan Pendekatan
Saintifik dalam pembelajaran, sehingga guru belum bisa membuat siswa
aktif bertanya dan memicu kreativitas siswa.
e. Kemampuan guru dalam menutup pembelajaran kurang maksimal.
Setelah milihat hasil pengamatan siklus I, masih banyak kelemahan
yang harus diperbaiki dan beberapa siswa belum mencapai KKM. Maka
peneliti akan melakukan tindakan siklus II untuk memperbaiki prestasi
belajar pada siklus I.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
a. Hasil Pengamatan Terhadap Guru
Tabel 4.5
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
f. Menyiapkan RPP
g. Menyiapkan absensi
h. Memeriksa kesiapan siswa
i. Menyiapkan lembar observasi
j. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
e. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
f. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah( Menalar)
g. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
h. Mampu membuat siswa dapat
memecahkan permasalahan (Menalar)
lxxxiii
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
e. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
(Menalar)
f. Memotivasi siswa (Mengasosiasi)
g. Menarik perhatian siswa (Mengamati)
h. Mampu mengajak siswa berfikir kritis
(Mengkomunikasikan)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
d. Guru mampu menggunakan
pendekatan saintifik dengan baik.
e. Guru dapat memanfaatkan metode dan
media yang sesuai dengan pendekatan
saintifik dengan baik
f. Guru dapat mengembangkan media
pendekatan saintifik sesuai kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
f. Kesimpulan
g. Melakukan evaluasi
h. Memberikan tindak lanjut
i. Memberikan motivasi
j. Salam penutup
Hasil pengamatan terhadap guru pada siklus kedua yang meliputi
persiapan guru dalam mengajar, kemampuan guru dalam penguasaan kelas,
kemampuan guru dalam apersepsi, ketepatan guru dalam menggunkan pendekatan
pembelajaran, dan kemampuan guru dalam mengajar. Adapun hasilnya guru
mendapatkan skor 3 dalam 14 pertanyaan dan skor 2 dalam 10 pertanyaan.
Sehingga jika dikalikan 3x14=42 dan 2x10=20 Jika ditotal 42+20=62. Untuk
menentukan nilai dengan cara rumus: Nilai= x 100. Jadi dalam
pengamatan di siklus II guru mendapat nilai 93 dengan kategori sangat baik.
b. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa
Penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik pada siswa diperoleh dari
hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan pendekatan
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
lxxxiv
saintifik yaitu melalui pengamatan sikap siswa selama pembelajaran dengan
proses belajar selama pembelajaran. Kriteria yang penulis amati adalah keaktifan,
perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan yang penulis sajikan pada tabel di bawah
ini.
Dalam proses penilaian aktivitas belajar siswa peneliti juga menggunakan
lembar pengamatan kepada seluruh siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan. Hasil
pengamatan aktivitas belajar menggunakan Pendekatan Saintifik dapat dilihat di
bawah ini.
Tabel 4.6
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siklus II
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
1. MKA 2 2 1 3 8 67 Cukup
2. ASP 3 2 3 3 11 92 Sangat Baik
3. AS 2 2 2 9 75 Baik
4. AF 2 3 2 3 10 83 Baik
5. DW 2 3 2 2 9 75 Baik
6. FA 2 2 3 3 10 83 Baik
7. FA 3 3 2 2 10 83 Baik
8. FAK 3 2 3 2 8 67 Cukup
9. FBH 2 3 2 1 11 92 Baik
10. FRE 3 2 3 2 10 83 Baik
11. FW 2 3 2 2 9 75 Baik
12. HNH 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
13. MM 2 2 3 2 9 75 Baik
14. MAA 2 3 2 3 10 83 Baik
lxxxv
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada hasil pengamatan aktivitas
belajar siswa, dapat diketahui bahwa dari nilai hasil pengamatan aktivitas belajar
siswa Siklus II dapat disimpulkan siswa yang mendapat predikat sangat baik
sebanyak 4 siswa, mendapat predikat baik sebanyak 17 siswa, predikat cukup
sebanyak 3 siswa, dan predikat kurang 0 siswa dari keseluruhan siswa yang ada di
kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kab. Semarang. Adapun untuk menentukan nilai
peneliti menggunakan rumus :
Nilai =
x 100
c. Analisis Hasil Post Test II
Pada hasil post-test terakhir yaitu siklus II yang ditunjukkan oleh
tabel 4.7 dapat diambil kesimpulan siswa yang tuntas dalam KKM 70
15. MAH 3 2 1 2 8 67 Cukup
16. MF 3 2 2 3 10 83 Baik
17. MFZ 2 2 2 3 9 75 Baik
18. NLN 2 2 3 2 9 75 Baik
19. QA 2 2 2 3 9 75 Baik
20. ZAS 3 3 2 2 10 83 Baik
21. FAU 2 3 3 3 11 67 Sangat Baik
22. MFA 2 2 3 2 9 75 Baik
23. MRA 3 3 1 2 9 75 Baik
24. PWJ 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
lxxxvi
sebanyak 24 siswa atau 100% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24
siswa dan yang belum tuntas sebanyak 0 siswa atau 0% dengan nilai rata-
rata kelasnya adalah 83,12 dari jumlah siswa yang ada di kelas IV MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kab.Semarang dengan perincian
tabel di bawah ini.
Tabel 4.7
Perolehana Hasil Post-test II
No Nama Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 70
2. ASP 70 85
3. AS 70 75
4. AF 70 80
5. DW 70 75[
6. FA 70 75
7. FBD 70 85
8. FAK 70 70
9. FBH 70 95
10. FRE 70 80
11. FW 70 75
12. HNH 70 95
13. MM 70 80
14. MAA 70 75
15. MAH 70 70
16. MF 70 80
lxxxvii
17. MFZ 70 85
18. NLN 70 80
19. QA 70 75
20. ZAS 70 85
21. FAU 70 80
22. MFA 70 85
23. MRA 70 75
24. PWJ 70 90
Jumlah Total 1995
Rata-rata Kelas 83, 12
Prosentase 100 % 0 %
lxxxviii
d. Refleksi
Berdasarkan data hasil pengamatan pembelajaran pada siklus II, dapat
ditemukan kekuatan dan kelemahan. Kekuatannya kemampuan guru
dalam mengajar semakin baik seperti dalam persiapan mengajar sudah
sangat baik dengan skor 3. Namun masih ada kelemahanya yaitu guru
kurang mengajak siswa berfikir kritis dalam memecahkan masalah dan
membuat media pembelajaran yang disesuaikan dengan Pendekatan
Saintifik.
B. Pembahasan Hasil Belajar Per-Siklus
Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan peneliti
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari sebelum
dilaksanakannya tindakan. Hasil belajar peserta didik tersebut meliputi hasil
perolehan nilai pada pre-test, post-test dan hasil pengamatan peneliti untuk
menilai aspek afektif dan psikomotorik siswa. Hal ini diperoleh setelah
pelaksanaan tindakan menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik.
Hasil penelitian yang dilakukan pra siklus PTK, siklus I, dan siklus II
adalah sebagai berikut:
1. Hasil Pra Siklus PTK
Sebelum pelaksanaan PTK, hasil pre-test siswa menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan, sebanyak 19 siswa belum
mencapai batas KKM. Batas KKM yang ditetapkan MI Ma’arif Gedangan
Kab. Semarang untuk pembelajaran IPA adalah 70. Hasil belajar siswa
yang telah mencapai KKM sebanyak 21 %. Adapun data rekapitulasi nilai
ketuntasan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:
lxxxix
Tabel: 4.8
Rekapitulasi Ketuntasan Pre-Test
TUNTAS TIDAK TUNTAS
5 19
Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa guru jarang
menggunakan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran IPA. Hal ini
menjadi salah satu faktor kurangnya motivasi dan keaktifan siswa. Siswa
merasa jenuh dengan pembelajaran monoton yang disampaikan dengan
ceramah. Sehingga membuat siswa pasif kurang motivasi mengikuti
pembelajaran yang berakibat hasil belajar menurun.
Dalam pembelajaran IPA seharusnya menggunakan Pendekatan
Saintifik yang mendukung siswa berfikir ilmiah dengan lebih banyak
menggunakan media dan praktek agar pembelajaran dapat tersampaikan
dengan baik agar siswa paham materi yang dipelajari. Oleh karena itu,
perlu diaplikasikan Pendekatan Saintifik dalam pembelajaran IPA untuk
meningkatkan keaktifan siswa, sehingga hasil belajar siswa meningkat
baik itu dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam hal ini
peneliti mencoba melakukan tindakan dalam siklus I menggunakan
Pendekatan Saintifik.
2. Hasil Penelitian Siklus I
Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I adalah 73,54.
Kriteria Ketuntasan Klasikal siswa mencapai 75% atau 18 siswa tuntas,
tapi masih ada 6 siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Sedangkan
pada aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung,
siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 3, mendapat predikat
baik sebanyak 14 siswa dan predikat cukup sebanyak 7 siswa dari
keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa yang ada di kelas IV MI
Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Kab. Semarang. Adapun
rekapitulasi nilai dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel: 4.9
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I
No Skor Nilai Jumlah
Siswa
1 45 – 50 2
2 55 – 60 3
3 65 – 70 7
4 75 – 80 5
5 85 – 90 6
6 95– 100 1
Total 24
Tabel: 4.10
Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Predikat Jumlah
Siswa
1 Sangat Baik 3
2 Baik 14
3 Cukup 7
Total 24
3. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II, rata-rata nilai hasil belajar siswa 83,12, dengan
ketuntasan mencapai 100%. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat predikat sangat
baik mengalami peningkatan sebanyak 4, mendapat predikat baik
sebanyak 17 siswa dan mendapat predikat cukup 3 dari keseluruhan siswa
yang berjumlah 24 siswa yang ada di kelas IV MI Ma’arif Gedangan
Kecamatan Tuntang Kab. Semarang. Adapun rekapitulasi nilai dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel: 4.11
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II
No Skore Nilai Jumlah
Siswa
1 45 – 50 -
2 55 – 60 -
3 65 – 70 3
4 75– 80 12
5 85 – 90 7
6 95 –100 2
Total 24
Tabel: 4.12
Rekapitulasi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Predikat Jumlah
Siswa
1 Sangat Baik 4
2 Baik 17
3 Cukup 3
Total 24
Pada penelitian pra siklus sampai pada siklus I dan siklus II
terjadi peningkatan terhadap prestasi belajar baik itu dari segi kognitif,
afektif, maupun psikomotorik. Peningkatan tersebut termuat dalam
rekapitulasi nilai prestasi belajar siswa dalam aspek kognitif siklus I dan
siklus II dan rekapitulasi nilai afektif dan psikomotorik (motivasi siswa)
selama dalam pembelajaran. Peningkatan nilai dalam segi kognitif, afektif
dan psikomotor (motivasi belajar) siswa berlangsung pada siklus I dan
siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel: 4.13
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
No Nama Pre-test Siklus I Siklus II
1. MKA 50 55 70
2. ASP 60 80 85
3. AS 55 70 75
4. AF 75 95 80
5. DW 65 60 75
6. FA 40 70 75
7. FBD 55 80 85
8. FAK 60 60 70
9. FBH 50 85 95
10. FRE 70 90 80
11. FW 50 85 75
12. HNH 60 75 95
13. MM 65 85 80
B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n pada tabel 4.13 dapat diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai pada
siklus I meningkat menjadi 73,54, jika dibandingkan dengan nilai pra-
siklus yang hanya 56,04. Pada siklus II meningkat lagi menjadi 83,12.
Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK
dengan menggunakan Pendekatan Saintifik berhasil meningkatkan hasil
belajar siswa. Peningkatan hasil pre-test, post-test siklus I dan post-test
siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:
14. MAA 55 70 75
15. MAH 50 45 70
16. MF 75 90 80
17. MFZ 50 70 85
18. NNL 30 80 80
19. QA 40 50 75
20. ZAZ 35 70 85
21. FAU 45 85 80
22. MFA 45 70 85
23. MRA 85 80 80
24. PWJ 80 65 90
Nilai Rata –Rata 56,04 73,54 83,12
Prosentase Ketuntasan Belajar 21% 75% 100%
Gambar : 4.1
Rekapitulasi Hasil Belajar Per-Siklus
Adapun peningkatan rata-rata hasil belajar pada pra siklus, siklus I dan
siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.2
Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Belajar
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23
Pre-test
Siklus I
Siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan
N
i
l
a
i
Gambar : 4.3
Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
4. Performa Guru Saat Pembelajaran
Berikut disajikan rekapitulasi data pengamatan aktivitas guru selama
melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II menggunakan
Pendekatan Saintifik pada kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang
Kab. Semarang matapelajaran IPA materi daur hidup hewan disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel: 4.14
Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus
No. Siklus I Siklus II
1. 84 93
Total 84 93
Jika disajikan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagaimana
diagram berikut:
0
5
10
15
20
SangatBaik
Baik Cukup
Siklus I
Siklus II
Gambar : 4.4
Performa Guru Saat Pembelajaran
Dari hasil pengamatan yang terlihat pada diagram diatas
membuktikan bahwa performa guru dalam melaksanakan pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik siklus II semakin baik dibandingkan
dengan siklus I.
5. Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I dan II
Tabel 4.15
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I dan Siklus II
Pra Siklus Siklus I Siklus II
21% 75% 100%
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa
kelas IV meningkat. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa
yang mencapai ketuntasan hanya 21% dari keseluruhan jumlah siswa.
Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan Pendekatan Saintifik
ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 75% dan pada siklus II
mencapai 100%.
78
80
82
84
86
88
90
92
94
Siklus I Siklus II
Secara Kriteria Ketuntasan Klasikal hasil belajar siswa telah
mencapai 85 % dari 24 siswa di kelas IV MI Ma’arif Gedangan. Hasil
belajar siswa untuk mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan dari 24
siswa telah mencapai KKM yang ditetapkan oleh MI Ma’arif Gedangan.
Dengan demikian, Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang upaya peningkatan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi daur hidup hewan melalui
Pendekatan Saintifik pada siswa kelas IV MI Ma’arif Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA materi daur hidup hewan dengan menggunakan Pendekatan
Pembelajaran Saintifik mengalami peningkatan. Dari pra siklus sebelum
dilakukan tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 21% dari 24 siswa
dengan rata-rata kelas hanya 56,04. Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan
Pendekatan Saintifik siswa yang tuntas dalam KKM sebanyak 18 siswa atau 75%
dari keseluruhan siswa yang berjumlah 24 siswa dengan nilai rata-rata kelasnya
adalah 73,54. Pada siklus II pembelajaran menggunakan Pendekatan Saintifik,
sebanyak 24 siswa dengan rata-rata kelas sebesar 83,12 atau 100% telah tuntas.
Secara Kriteria Ketuntasan Klasikal hasil belajar IPA materi Daur Hidup
Hewan telah mencapai 85% dari 24 siswa di kelas IV MI Ma’arif Gedangan telah
mencapai KKM dengan prosentase mencapai 100 %. Dengan demikian, Penelitian
Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Kalam Digital Versi 1.0. 2009. Bandung: Diponegoro
Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah. 2013. Bandung: Cordoba
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Asfandiyar, Andi Yudha. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif ?. Bandung: PT
Mizan Pustaka
Garnida, Dadang dan Rudy Budiman.2002. Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah:
Jakarta : Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama
Islam.
Hafidz dan Kastolani. 2009. Pendidikan Islam. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Haryanto. 2004. Sains Jilid 4 untuk Kelas IV. Jakarta : Erlangga
Johari dkk. 2014. Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil
Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW
Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, (Online),
Volume 4 (http://e-journal.pasca.Undiksha.ac.id, diakses 04 November
2016).
Machin. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan
Konservasi pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia,(Online),Jilid 3 No.28
(http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii, diakses 04 November 2016)
MTs Negeri Kota Magelang, Jumat, 20 November 2015. Muliawan, Jasa Ungguh. 2012. Menyulap Siswa Kaya Prestasi di Dalam dan di
Luar Kelas. Jogjakarta : Flashbooks
Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga
Kependidikan.
Sani, Ridwan Abdullah. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara
Saputro, Budiono. 2015. Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific Pada
Kurikulum 2013. Makalah Disajikan Worshop dan Pendampingan Implementasi
Kurikulum 2013 bagi guru MTs Negeri Kota Magelang di Magelang, 20
November 2015
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak.
Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Tri, Sigit dan Berlin Sani. 2016. Buku Pintar Eksperimen Sains Untuk Sekolah
Dasar. Yogyakarta : Rona Publishing
Wahyono, Budi dan Setya Nurachmandani. 2008. Ilmu Pengetahuan 4. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Wahyuni,Esa Nur. 2009.Motivasi dalam Pembelajaran. Malang : UIN-Malang
Press
Windawati. Skripsi. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup
Hewan Melalui Media Audio-Visual Pada Siswa Kelas IV MI
Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
IAIN Salatiga.
Yulianti, Fitri. 2012. Soal dan Penyelesaian “Uji Kompetensi IPA” untuk Sekolah
Dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
LAMPIRAN 1:
RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Ma’arif Gedangan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Daur Hidup Hewan
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mendiskripsikan urutan daur hidup hewan
4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1.1 Mendeskripsikan urutan metamorfosis sempurana pada kupu-kupu dan
nyamuk
4.1.2 Mendeskripsikan perbedaan urutan daur hidup hewan tanpa metamorfosis
ayam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan urutan daur hidup hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna
2. Siswa dapat mendeskripsikan perbendaan urutan daur hidup hewan
metamorfosis
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian daur Hidup hewan
Daur hidup hewan adalah perubahan bentuk yang terjadi pada masa pertumbuhan
hewan. Beberapa jenis hewan ternyata mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang berbeda dengan induknya, yang disebut dengan metamorfosis
hewan. Metamorphosis hewan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Metamorfosis Sempurna (metamofosis yang mengalami 4 atau tahap
perubahan bentuk, yaitu :
Telur Larva Pupa Dewasa
Misalnya: kupu-kupu, nyamuk, lalat, katak.
2. Metamorfosis Tidak Sempurna (metamorfosis yang mengalami
3 tahap perubahan bentuk, yaitu :
Telur Nimfa Dewasa
Misalnya: kecoa/lipas, semut, belalang, capung
2. Proses Metamorfosis Nyamuk
Nyamuk Dewasa bertelur di air yang tergenang, biasanya diletakkan pada
permukaan air atau menempel pada sisi bawah dedaunan yang terapung. Setelah
beberapa hari telur nyamuk akan menetas menjadi tempayak (Jentik-jentik).
Tempayak kemudian berubah menjadi kepompong (Pupa). Selanjutnya
kepompong mengalami perubahan menjadi nyamuk dewasa.
2. Urut-urutan Metamorfosis Nyamuk
Gambar 3.1 Metamorfosis Nyamuk
3. Proses Metamorfosis Kupu-Kupu
Kupu-kupu betina dewasa sesudah kawin mencari jenis tumbuhan yang cocok
untuk tempat meletakkan telur. Setelah kurang lebih dua minggu, telur kupu-kupu
menetas menjadi ulat. Ulat tumbuh berhari-hari dengan memakan daun-daun di
sekitarnya. Lama-lama gerakannya makin lambat. Kemudian, ulat tersebut
berhenti makan dan bergerak tetapi tidak mati. Setelah itu, ulat membuat “rumah”
dari air liurnya dan membentuk semacam benang sutera untuk membungkus
seluruh tubuhnya. Keadaan ini disebut Kepompong (pupa). Selama masa
kepompong (2 minggu) ualat berubah bentuk menjadi kupu-kupu. Setelah dewasa
kupu-kupu kemudian bertelur lagi, dan seterusnya.
2. Urut-urutan Metamorfosis Kupu-Kupu
Gambar 3.2 Metamorfosis Kupu-Kupu
F. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (ilmiah)
Model : Discovery Learning
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan
Penugasan
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Gambar timbul yang berkaitan dengan daur hidup hewan
2. Alat
Spidol dan Papan Tulis
a. Sumber Pembelajaran
Buku teks Sains Jilid 4 untuk Kelas IV karya Haryanto ( Penerbit Erlangga,
2004)
Buku teks Ilmu Pengetahuan Alam 4 karya Budi Wahyono dan Setya
Nurachmandani ( Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan nasional,
2008)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Apersepsi :
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh ketua kelas
2. Guru mengkomunikasikan kehadiran siswa
3. Guru menanyakan pengertian daur hidup hewan
4. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti
pembelajaran
saintifik
Eksplorasi:
a. Siswa mengamati gambar yang diberikan guru
(Mengamati)
b. Guru menayakan pengertiandaur hidup hewan kepada
siswa ( Menanya)
c. Siswa mengaitkan materi urutan daur hidup hewan dan
cara memelihara hewan dalam kehidupan sehari-hari
(Menalar)
d. Guru menanyakan perbedaan metamorfosis sempurna
dan tidak sempurna dari materi yang dibaca
siswa.(Menanya)
Elaborasi:
a. Guru membagi kelompok diskusi menjadi beberapa
kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang sambil
bernyanyi “Telur-telur...Ulat-ulat..Kepompong...Kupu-
50 menit
Kupu...Ayo sinau !. (Mencoba)
b. Siswa berdiskusi tentang perbedaan urutan metamorfosis
sempurna dan tidak sempurna dengan menuliskan pada
sebuah tabel. (Mencoba)
c. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok lain menanggapi
(Mengkomunikasikan)
a. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang
terbaik mempresentasikan dengan memberikan reward
(hadiah) yang bermanfaat. (Mencoba)
d. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk bertanya .(Mencoba)
e. Guru meminta siswa antisipasi terhadap daur hidup
yang membahayakan seperti nyamuk. (Menalar)
Penutub Konfirmasi:
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum jelas. (Menanya)
b. Guru menarik kesimpulan dari materi Daur Hidup
Hewan. (Mengkomunikasikan)
c. Guru memberikan soal evaluasi tentang daur hidup
hewan
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama
dan salam
10 menit
I. PENILAIAN
1. Penilaian Diskusi:
No Nama
Siswa
Performan/Penampilan Produk
(3)
Jumlah
Skor
(300)
Nilai
Pengetahuan
(100)
Praktek
(100)
Sikap
(100)
1.
2.
3.
4.
5.
2. Penilaian Kognitif/Pengetahuan (tes tertulis multiple choice)
Nilai=
x100%
Salatiga, April 2017
Peneliti
Nurma Istighfaroh
NIM: 115-13-015
LEMBAR SOAL POST TEST SIKLUS I
Guru Kelas IV
Diah Rufaidhah, S.PdI
NIP.
Mengetahui,
Kepala MI Ma’arif Gedangan
Ridha Rahman, S.PdI
NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI Ma’arif Gedangan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Daur Hidup Hewan
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
G. Standar Kompetensi
4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup
H. Kompetensi Dasar
4.1 Mendiskripsikan urutan daur hidup hewan
4.2 Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan
I. Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1.4 Mendeskripsikan urutan metamorfosis tidak sempurana pada kecoak dan
belalang
4.1.5 Mendeskripsikan urutan daur hidup hewan tanpa metamorphosis ayam
4.2.6 Menjelaskan cara memelihara hewan peliharaan
J. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat mendeskripsikan urutan daur hidup hewan yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna
4. Siswa dapat mendeskripsikan urutan daur hidup hewan tanpa
metamorfosis
5. Siswa dapat menyebutkan cara memelihara hewan peliharaan
K. Materi Pembelajaran
1. Proses Metamorfosis Kecoak
Kecoa berkembang biak dengan bertelur. Telur kecoak berselubung. Setelah
dibuahi induk jantannya, telur akan menetas menjadi kecoa muda (Tempayak).
Bentuk kecoa muda tidak jauh berbeda dengan kecoa dewasa, bedanya kecoa
muda tidak bersayap. Selanjutnya, kecoa muda tumbuh menjadi kecoa dewasa
yang bersayap.
Urut-urutan Metamorfosis Kecoak
Gambar 3.3 Metamorfosis Kecoak
2. Proses Metamorfosis Belalang
Belalang berkembang biak dengan bertelur. Telur belalang menetas menjadi
nimfa(muda). Belalang muda memiliki bentuk mirip dengan belalang dewasa
bedanya belalang muda tidak bersayap. Belalang muda berubah menjadi dewasa
yang bersayap.
Urut-urutan Metamorfosis Belalang
Gambar 3.4 Metamorfosis Belalang
3. Proses Daur Hidup Ayam
Ayam tidak mengalami metamorfosis, karena semenjak kecil sampai dengan
dewasa tidak banyak mengalami perubahan bentuk. Daur hidup ayam dimulai
dari telur. Setelah dierami oleh induk betina selama 28 hari, telur menetas menjadi
anak ayam. Anak ayam kemudian berkembang menjadi ayam dewasa dan siap
untuk menghasilkan telur kembali.
Urut-urutan Daur Hidup Ayam
Gambar 3.9 Urut-urutan Daur Hidup Ayam
4. Memelihara Hewan Peliharaan
Senang memelihara hewan akan melatih kita menyayangi makhluk ciptaan
Tuhan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memelihara hewan
peliharaan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Cara memelihara hewan
yang benar sebagai berikut.
e. Memberi makanan yang sehat
f. Menjaga kebersihan tubuh hewan
g. Membuat kandang hewan
h. Memberikan vaksinasi
L. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (ilmiah)
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi dan
Penugasan
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
3. Media
a. Video yang berkaitan dengan daur hidup hewan
b. Gambar cara memelihara hewan peliharaan
4. Alat
b. Spidol dan Papan Tulis
c. Laptop dan LCD
d. Sumber Pembelajaran
Yulianti, Fitri. 2012. Soal dan Penyelesaian “Uji Kompetensi IPA” untuk Sekolah
Dasar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Apersepsi :
6. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa
bersama dipimpin oleh ketua kelas
7. Guru mengkomunikasikan kehadiran siswa
8. Guru menanyakan cara memelihara hewan peliharaan
9. Guru memberikan motivasi sebelum pembelajaran
10. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti
pembelajaran
saintifik
Eksplorasi:
b. Guru memberikan video tentang daur hidup hewan
yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Siswa
bertanya jawab berkaitan dengan gamabar (Menanya)
c. Siswa mengamati gambar dan video yang diberikan
guru (Mengamati)
d. Guru membagi kelompok diskusi menjadi beberapa
kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang.
e. Siswa berdiskusi tentang urutan metamorfosis tidak
sempurna dan memecahkan permasalahan berkaitan
dengan cara memelihara hewan peliharaan (Mencoba)
f. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
daur hidup hewan yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna di depan kelas dan kelompok lain menanggapi
50 menit
( Mengkomunikasikan/mengumpulkan informasi)
g. Guru memberikan apresiasi kepada kelompok yang
terbaik mempresentasikan dengan memberikan reward
(hadiah) yang bermanfaat.
Elaborasi:
h. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk bertanya tentang metamorfosis hewan (Menanya)
i. Siswa mengaitkan materi urutan daur hidup hewan dan
cara memelihara hewan dalam kehidupan sehari-hari
(Menalar)
j. Guru meminta siswa antisipasi terhadap daur hidup
yang membahayakan seperti kecoak. Dan memberikan
tugas mengamati cara memeihara hewan dengan baik.
(Mencoba)
Penutub Konfirmasi:
e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan materi yang belum jelas
f. Guru menarik kesimpulan dari materi Daur Hidup
Hewan.
g. Guru memberikan soal evaluasi tentang daur hidup
hewan
h. Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama
dan salam
10 menit
I. PENILAIAN
1. Penilaian Diskusi:
No Nama
Siswa
Performan/Penampilan Produk
(3)
Jumlah
Skor
(300)
Nilai
Pengetahuan
(100)
Praktek
(100)
Sikap
(100)
1.
2.
3.
4.
5.
2. Penilaian Kognitif/Pengetahuan (tes tertulis multiple choice)
Nilai=
x100%
Salatiga, April 2017
Peneliti
Nurma Istighfaroh
Guru Kelas IV
Diah Rufaidhah, S.PdI
Mengetahui,
Kepala MI Ma’arif Gedangan
Ridha Rahman, S.PdI
SOAL PRE TEST
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b, c atau d pada jawaban yang
paling benar!
1. Daur hidup yang mengalami perubahan bentuk disebut …
a. Metabolisme c. Mutualisme
b. Metamorfosis d. Komunitas
2. Hewan berikut ini yang mengalami Larva pupa pada saat mengalami
metamorfosis adalah….
a. Capung c. Kupu-Kupu
b.Belalang d.Lalat
3. Hewan berikut ini yang mengalami metamorfosis sempurna adalah…
a. Kecoa dan jangkrik c. Belalang dan Kupu-kupu
b. Kecoa dan nyamuk d. Katak dan lalat
4. Perubahan pada metamorfosis sempurna setelah larva adalah…
a. Telur c. Kepompong
b. Dewasa d. Muda
5. Urutan yang benar dalam tahap metamorfosis sempurna adalah…
a. Telur.larva-pupa-dewasa
b. Dewasa-pupa-nimfa-telur
Nama :
No.Absen :
Kelas :
c. Kepompong-nimfa-dewasa
d. Muda-telur-dewasa-pupa
Soal Isian:
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Tahapan perubahan bentuk pada hewan, disebut. . . . .
2. Tahapan metamorfosis kupu-kupu yang memerlukan banyak makanan adalah
pada fase. . . . .
3.
Setelah tahapan seperti gambar disamping,
tahap berikutnya akan menjadi. . . . .
4. Telur katak menetas di . . . . .
KUNCI JAWABAN
Soal Pilihan Ganda:
1. B
2. C
3. D
4. C
5. A
Soal Isian:
1. Metamorfosis
2. Ulat/Larva
3. Kepompong
4. Air
5. Jentik-Jentik
LEMBAR SOAL POST TEST SIKLUS I
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a,b, c atau d pada jawaban
yang paling benar!
1. Seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup selama hidupnya
disebut…
a.daur air c. daur hidup
b.daur ulang d. pupa
2. Hewan berikut ini yang mengalami metamorfosis sempurna adalah…..
a. jangkrik dan belalang
b. nyamuk dan kupu-kupu
c. katak dan kecoa
d. lalat dan nyamuk
3. Daur hidup yang mengalami perubahan bentuk disebut…..
a. metabolisme
b. metamorfosis
c. mutualisme
d. komunitas
4. Fase kepompong/pupa dialami oleh hewan…..
a. kecoa dan jangkrik c. belalang dankupu-kupu
Nama :
No.Absen :
b. kupu-kupu dan nyamuk d. katak dan lalat
5. Daur hidup yang dialami nyamuk adalah. . . .
a. metamorfosis
b. tanpa metamorfosis
c. metamorfosis sempurna
d. metamorfosis tidak sempurna
6.Urutan perubahan bentuk pada metamorfosis sempurna adalah. . . .
a. telur-larva-pupa-dewasa c. nimfa-telur-dewasa
b. larva-pupa-telur-dewasa d. pupa-larva-telur-dewasa
7. Fase setelah larva pada metamorfosis sempurna adalah….
a. telur c. pupa
b. dewasa d. muda
8. Urutan metamorfosis sempurna pada kupu-kupu adalah …
a. telur-ulat-nimfa-dewasa
b.telur-ulat-kepompong-dewasa
9. Nyamuk dewasa ketika bertelur kebanyakan berada di….
a. permukaan air
b. dinding rumah
c. atap rumah
d. daun
10. Berikut ini urutan metamorfosis tidak sempurna adalah…
a.telur-larva-pupa-dewasa c. dewasa-pupa-telur
b.telur-nimfa-dewasa d. dewasa-telur-nimfa
c. telur-larva-muda-dewasa
c.telur-ulat-dewasa-pupa
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
3. Fase perubahan bentuk setelah pupa adalah. . .
4. Daur hidup yang mengalami perubahan bentuk disebut...
5.
4. Perbedaan hewan yang mengalami metamorfosis sempurna dan tidak
sempurna terletak pada fase…
5.
Perhatikan gambar di samping !
hewan tersebut berkembangbiak
dengan metamorfosis…
Perubahan hewan pada gambar di
samping disebut fase….
Kunci Jawaban Siklus I
Soal Pilihan Ganda :
1. A
2. B
3. B
4. B
5. C
6. A
7. C
8. B
9. A
10. B
Soal Uraian:
1. Dewasa
2. Metamorfosis
3. Sempurna
4.Pupa
5. Larva
LEMBAR SOAL POST TEST SIKLUS II
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a,b, c atau d pada jawaban
yang paling benar!
1. Fase perubahan bentuk pada kecoa setelah telur adalah…
a.nimfa c. dewasa
b.larva d. pupa
2. Tahapan metamorfosis kecoa berdasarkan urutannya, yaitu…..
e. telur – larva-kecoa
f. telur – nimfa– kecoa
g. nimfa-telur-kecoa
h. kecoa-telur-nimfa
3. Tahapan metamorfosis belalang berdasarkan urutannya yaitu…..
a. telur – nimfa – belalang dewasa
b. telur – larva – nimfa – belalang dewasa
c. larva – nimfa – belalang dewasa
d. belalang dewasa – telur – larva – nimfa
4. Belalang dan kecoa mengalami beberapa kali pergantian…..
a. alat pernapasan c. warna
Nama :
No Absen :
b. bentuk tubuh d. kulit
5. Tahapan daur hidup ayam yang benar yaitu . . . .
e. telur– anak ayam – ayam dewasa
f. telur – dewasa – nimfa
g. ayam dewasa – telur – anak ayam
h. nimfa– anak ayam – ayam dewasa
6. Gambar di samping merupakan salah satu tahap dalam daur hidup kecoak yang
disebut. . . .
c. telur c. nimfa
d. larva d. pupa
9. Vaksin diberikan kepada hewan peliharaan agar….
c. terkena penyakit c. berkembangbiak
d. berubah bentuk d. tidak mudah sakit
10. Hewan yang dipelihara untuk kegemaran manusia antara lain…
a. ayam, burung dara, cacing
b.kerbau, domba, ikan mas
9. Berikut ini kegiatan yang mengakibatkan hewan peliharaan menjadi sakit,
yaitu….
a. Memberikan kandang kotor
b. Memberikan makanan
c. Memberikan vaksin
d. Memandikan hewan peliharaan
10. Hewan berikut yang mengalami daur hidup tanpa metamorphosis adalah…
a. ayam c. lalat
b. kupu-kupu d. nyamuk
c. burung, kerbau, ikan hiu
c.kambing, belalang, anjing
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
6. Membuatkan kandang yang bersih merupakan cara . . .
7. Tahapan metamorfosis pada belalang disebut...
8.
4. Ayam mengalami daur hidup…
5.
Perhatikan gambar di samping !
hewan tersebut berkembangbiak
dengan…
Cara memelihara hewan di samping
agar tidak mudah sakit dengan
memberikan makanan secara….
Kunci Jawaban Siklus II
Soal Pilihan Ganda :
11. A
12. B
13. A
14. B
15. A
16. C
17. D
18. B
19. A
20. A
Soal Uraian:
1. Metmelihara hewan peliharaan
2. Metamorfosis tidak sempurna
3. telur
4. tanpa metamorfosis
5. teratur
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
w. Menyiapkan RPP
x. Menyiapkan absensi
y. Memeriksa kesiapan siswa
z. Menyiapkan lembar observasi
aa. Memotivasi Siswa
bb. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
s. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
t. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah
(Mengkomunikasikan)
u. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
v. Mampu membuat siswa
memecahkan permasalahan
(Menalar)
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
q. Mendeskripsikan awal pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari
(Menalar)
r. Memotivasi siswa
s. Menarik perhatian siswa
t. Mampu mengajak siswa berfikir
kritis (Menalar)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
m. Guru mampu menggunakan
Pendekatan Saintifik dengan baik.
n. Guru dapat memanfaatkan metode
dan media yang sesuai dengan
pendekatan saintifik dengan baik
o. Guru dapat mengembangkan
pendekatan saintifik sesuai
kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
u. Kesimpulan
v. Melakukan evaluasi
w. Memberikan tindak lanjut
x. Memberikan motivasi
y. Salam penutup
Krieri Penilaian:
Sangat Baik : 85-100
Baik :70-84
Cukup : 50-69
Kurang : 0-49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
1. MKA 0 2 2 3 7 58 Cukup
2. ASP 2 2 3 3 10 83 Baik
3. AS 2 3 2 2 9 75 Baik
4. AF 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
5. DW 2 2 2 1 7 58 Cukup
6. FA 2 3 3 0 8 67 Cukup
7. FBD 2 3 2 2 9 75 Baik
8. FAK 3 2 2 3 10 83 Baik
9. FBH 2 2 3 2 9 75 Baik
10. FRE 3 3 3 2 11 92 Sangat Baik
11. FW 3 2 1 2 8 67 Baik
12. HNH 2 2 2 1 7 58 Cukup
13. MM 2 3 3 2 10 83 Baik
14. MAA 3 3 2 2 9 75 Baik
15. MAH 2 2 2 3 9 75 Baik
16. MF 3 3 3 2 11 92 Sangat Baik
17. MFZ 0 3 2 3 8 67 Cukup
18. NLN 2 3 2 3 10 83 Baik
19. QA 2 2 2 3 9 75 Baik
20. ZAS 3 3 2 2 10 83 Baik
21. FAU 2 3 2 2 9 75 Baik
22. MRA 2 2 1 2 7 58 Cukup
23. MFA 2 2 2 3 9 75 Baik
24. PWJ 2 2 1 3 8 67 Cukup
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Krieri Penilaian:
Sangat Baik : 85-100
Baik :70-84
Cukup : 50-69
Kurang : 0-49
Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II
No Proses Pendekatan Saintifik Skor
3 2 1
1 Persiapan guru dalam mengajar
k. Menyiapkan RPP
l. Menyiapkan absensi
m. Memeriksa kesiapan siswa
n. Menyiapkan lembar observasi
o. Penguasaan materi
2 Kemampuan guru dalam penguasaan kelas
i. Mampu mendorong siswa lebih aktif
bertanya (Menanya)
j. Menciptakan suasana belajar dengan
aktivitas ilmiah( Menalar)
k. Memicu kreatifitas siswa (Mencoba)
l. Mampu membuat siswa dapat
memecahkan permasalahan (Menalar)
3 Kemampuan guru dalam apersepsi
i. Mendeskripsikan awal pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari (Menalar)
j. Memotivasi siswa (Mengasosiasi)
k. Menarik perhatian siswa (Mengamati)
l. Mampu mengajak siswa berfikir kritis
(Mengkomunikasikan)
4 Ketepatan guru menggunakan pendekatan
g. Guru mampu menggunakan pendekatan
saintifik dengan baik.
h. Guru dapat memanfaatkan metode dan
media yang sesuai dengan pendekatan
saintifik dengan baik
i. Guru dapat mengembangkan media
pendekatan saintifik sesuai kebutuhan
5 Kemampuan guru dalam menutup pelajaran
k. Kesimpulan
l. Melakukan evaluasi
m. Memberikan tindak lanjut
n. Memberikan motivasi
o. Salam penutup
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
No Nama
Siswa
Skor Total
Skor
Nilai Predikat
Keaktifan Perhatian Kreatifitas Kedisiplinan
1. MKA 2 2 1 3 8 67 Cukup
2. ASP 3 2 3 3 11 92 Sangat Baik
3. AS 2 2 2 9 75 Baik
4. AF 2 3 2 3 10 83 Baik
5. DW 2 3 2 2 9 75 Baik
6. FA 2 2 3 3 10 83 Baik
7. FA 3 3 2 2 10 83 Baik
8. FAK 3 2 3 2 8 67 Cukup
9. FBH 2 3 2 1 11 92 Baik
10. FRE 3 2 3 2 10 83 Baik
11. FW 2 3 2 2 9 75 Baik
12. HNH 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
13. MM 2 2 3 2 9 75 Baik
14. MAA 2 3 2 3 10 83 Baik
15. MAH 3 2 1 2 8 67 Cukup
16. MF 3 2 2 3 10 83 Baik
17. MFZ 2 2 2 3 9 75 Baik
18. NLN 2 2 3 2 9 75 Baik
19. QA 2 2 2 3 9 75 Baik
20. ZAS 3 3 2 2 10 83 Baik
21. FAU 2 3 3 3 11 67 Sangat Baik
22. MFA 2 2 3 2 9 75 Baik
23. MRA 3 3 1 2 9 75 Baik
24. PWJ 3 3 2 3 11 92 Sangat Baik
Kriteria Penilaian:
Sangat Baik : 85 - 100
Baik : 70 - 84
Cukup : 50 - 69
Kurang : 0 - 49
Keterangan Tabel:
Skor 0 : Kurang
Skor 1 : Cukup
Skor 2 : Baik
Skor 3 : Sangat Baik
Perolehan Nilai Pre-Test
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 50
2. ASP 70 60
3. AS 70 55
4. AF 70 75
5. DW 70 65
6. FA 70 40
7. FBD 70 55
8. FAK 70 60
9. FBH 70 50
10. FRE 70 70
11. FW 70 50
12. HNH 70 60
13. MM 70 65
14. MAA 70 55
15. MAH 70 50
16. MF 70 75
17. MFZ 70 50
18. NLN 70 30
19. QA 70 40
20. ZAS 70 35
21. FAU 70 45
22. MFAW 70 45
23. MRA 70 85
24. PWJ 70 80
Jumlah Total 1345
Rata-rata Kelas 56, 04
Prosentase 21 % 79%
Hasil Nilai Post Test Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 55
2. ASP 70 80
3. AS 70 70
4. AF 70 95
5. DW 70 60
6. FA 70 70
7. FBD 70 80
8. FAK 70 60
9. FBH 70 85
10. FRE 70 90
11. FW 70 85
12. HNH 70 75
13. MM 70 85
14. MAA 70 70
15. MAH 70 45
16. MF 70 90
17. MFZ 70 70
18. NLN 70 80
19. QA 70 50
20. ZAS 70 75
21. FAU 70 85
22. MFAW 70 70
23. MRA 70 80
24. PWJ 70 65
Jumlah Total 1765
Rata-rata Kelas 73, 54
Prosentase 75 % 25%
Hasil Nilai Post-test II
No Nama
Siswa KKM Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. MKA 70 70
2. ASP 70 85
3. AS 70 75
4. AF 70 80
5. DW 70 75
6. FA 70 75
7. FBD 70 85
8. FAK 70 70
9. FBH 70 95
10. FRE 70 80
11. FW 70 75
12. HNH 70 95
13. MM 70 80
14. MAA 70 75
15. MAH 70 70
16. MF 70 80
17. MFZ 70 85
18. NLN 70 80
19. QA 70 75
20. ZAS 70 85
21. FAU 70 80
22. MFA 70 85
23. MRA 70 75
24. PWJ 70 90
Jumlah Total 1995
Rata-rata Kelas 83, 12
Prosentase 100 % 0 %
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama lengkap : Nurma Istighfaroh
Nama Panggilan : Nurma
Tempat,tanggal lahir : Magelang, 09 Mei 1993
Alamat : Dusun Mantusari RT 03 RW 05 Desa Ngepanrejo, Kec. Bandongan, Kab.
Magelang
Nama Ayah : Muhamad Kholil
Nama Ibu : Rumidah (alm)
Riwayat Pendidikan :
1. SDN Ngepanrejo 01 Lulus tahun 2007
2. SMPN 1 Bandongan Lulus tahun 2010
3. MA Al-Iman Magelang Lulus tahun 2013
4. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga 2013-sekarang
Salatiga, 14 Juni 2017
Penulis
Nurma Istighfaroh