116
PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA PLAYDOUGH DI TK AL FAJRI DESA SEKERNAN KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI DiajukanUntukMelengkapiSyrat-SyaratGuna MemperolehGelarSarjanaPendidikan IKA WAHYUNI NIM. TRA162001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PLAYDOUGH DI TK AL FAJRI DESA SEKERNAN KECAMATAN

SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

DiajukanUntukMelengkapiSyrat-SyaratGuna

MemperolehGelarSarjanaPendidikan

IKA WAHYUNI

NIM. TRA162001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PLAYDOUGH DI TK AL FAJRI DESA SEKERNAN KECAMATAN

SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

IKA WAHYUNI

NIM. TRA162001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 4: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 5: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 6: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 7: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 8: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 9: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Dengan Rahmat Allah Swt Skripisi Ini Saya Persembahankan Kepada

Orang-Orang Yang Telah Memberikan Cinta, Kasih, Perhatian, Serta Motivasi

Menuntut Ilmu Kepada Kedua Orang Tua Tercinta:

Ayahanda Zulkoni Dan Ibundaku Lishariyani Tercinta Yang Telah Mendidikku

Dengan Penuh Kegigihan Dan Kesabaran, Yang Tak Henti-Hentinya Menyelipkan

Namaku Dalam Setiap Doanya, Berkat Doa Dan Dorongan Motivasi Beliau Berdualah

Saya Dapat Menyelesaikan Skripsi Ini, Terima Kasih Untuk Semua Yang Ayah Ibu

Berikan Selama Ini, Harapan Besarku Semoga Skripsi Ini Menjadi

Hadiah Indah Bagi Ayah Ibu.

Dan Saudara-Saudara Ku Randi Alan Fikar, Citra Kurnia, Dan Farel Nabawi, Ialah

Orang-Orang Yang Selalu Ada Memberiku Semangat Dan Mendoakan

Keberhasilanku, Serta Keluarga Besar Yang Bersamaku Terima Kasih Banyak.

Dan Kedua Sahabat Ku Nia Zulpa Dan Shella Anggraini Putri Yang Selalu Memberi

Motivasi Dan Semangat Agar Bisa Menyelesaikan Skripsi Ini. Ucapan Terima Kasih

Dan Penghargaan Setinggi Nya Penulis Sampaikan Kepada

Ibu Dan Bapak Dosen Pembimbing Yang Telah Memberi Arahan, Masukan Dan

Motivasi Dalam Menyelesaikan Skripsi Ini. Dan Terimakasih Kepada Teman

Sepejuangan Mahsiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini Kelas A Angkatan 2016

Semoga Secercah Keberhasilan Ini Akan Menjadi Amal Ibadah Dan

Kesuksesan Pada Masa Yang Akan Datang

Amin Ya Robbal’alamin

ix

Page 10: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

MOTTO

تلعلكم تتفكرون لكمٱلءاي لكيبي نٱلل كذ

Artinya : Demikianlah, Allah Menerangkan Kepadamu Ayat-Ayat-Nya Agar Kamu

Berfikir” (Q.S Al Baqarah ⌈2⌉ : 219).

x

Page 11: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

xi

Page 12: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

ABSTRAK

Nama : Ika Wahyuni

Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Bermain Media Playdough Di Tk

Al Fajri Desa Sekernan

Skripsi Ini Membahas Tentang Bermain Media Playdough Untuk Meningkatkan

Kreativitas Anak Usia Dini Di Tk Al Fajri Desa Sekernan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian Ini Merupakan Penelitian Tindakan Kelas Dengan

Menggunakan Desain Model Kemmis & Mc Taggart Yaitu Terbentuk Spiral Dari

Siklus Satu Ke Siklus Yang Berikutnya Model Kemmis Dan Taggart Menggabungkan

Komponen Acting Dan Observing Dalam Satu Kesatuan Karena Keduanya

Merupakan Tindakan Yang Tidak Terpisahkan , Terjadi Dalam Waktu Yang Sama.

Dalam Perencanaannya Kemmis Menggunakan Sistem Spiral Refleksi Dari Setiap

Siklus Meliputi 3 Komponen Yaitu : Rencana (Planning), Tindakan (Acting),

Pengamatan (Observing), Dan Refleksi (Reflecting). Sedangkan Pengumpulan Data

Dilakukan Dengan Teknik Observasi, Wawancara, Dan Dokumentasi. Penelitian

Menemukan Bahwa Bermain Media Playdough Berpengaruh Terhadap Peningkatan

Kreativitas Anak Usia Dini. Di Tk Al Fajri Desa Sekernan Kecamatan Sekernan

Kabupaten Muaro Jambi. Hasil Penelitian Ini Menyarankan Agar Guru Menggunakan

Media Playdough Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah Sesuai Dengan Materi

Yang Di Pelajarin. Berdasarkan Dua Siklus, Peserta Pendidik Mengalami Peningkatan

Yang Baik Pada Tingkat Keberhasilan Dari 8 Anak Atau 53,33% Menjadi 13 Anak

Yang Berhasil Atau 87% Dan Anak Yang Belum Berhasil Mengalami Penurunan

Dari 7 Anak Atau 46,7% Menjadi 2 Anak Atau 13%. Dan Dapat Dikatakan Berhasil

Penelitian IniDikarenakan Percapaian Lebih Dari Indikator Tingkat Percapaian Yakni

71% Sebanyak 10 Anak. Hal Ini Di Sebabkan Beberapa Faktor Di Antara Lain Anak

Di Berikan Kebebasan Berkreasi Dalam Membuat Bentuk untuk Menarik Perhatian

Anak.

Kata Kunci : Media Playdough, Kreativitas

xii

Page 13: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

ABSTRACT

Name : Ika Wahyuni

Department : Early Childhood Islamic Education

Title : Increasing Children’s Creativity Trough Playing Playdough Medic At

Tk Al Fajri Village Sekernan

The skripsi Discusses Playing Playdough Medic Improve Early Childhood

Creativity In Al Fajri Village, Sekernan Sekernan Sub District, Muaro Jambi District.

This Research Is Classroom Action Research Using The Kemmis & Mc Model Design

Taggart Model Combines Acting And Observasing Components In One Unit Because

They Are Inseparable Actions Occure The Same Time. In Its Planning, Kemmis Uses

A Self-Reflection Spiral System Which Inludes 3 Components Namely Planning

Action, Observation, And Reflection. While Data Collection Is Done By Observation,

Interview, And Documentation. This Study Found That Playing Medic Playdough

Influences The Improvement Of Early Childhood Creativity In Tk Al Fajri Sekernan

Village, Sekernan Sub District, District Muaro Jambi Results Of This Study Suggest

That Teachers.Based On The Two Cylcles The Success Rate From 8 Childreen Or

53,33% To 13 Successful Children Or 87% and children who have not succeeded

decreased from 7 Children Or 46.7% to 2 children or 13%.this study is said to be

seccessful because this achievement is more than the achievement level indicator

which is 71% or as many as 10 child. This reason is caused by several factors

including the child being given freedom to be creative in making the from of

playdough.

Keywords: Playdouh Medic, Creativiti

xiii

Page 14: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... ii

KARTU BIMBINGAN.................................................................................... iii

NOTA DINAS ................................................................................................. v

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. vii

PENGESAHAN ............................................................................................... viii

PERSEMBAHAN............................................................................................ ix

MOTTO ........................................................................................................... x

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi

ABSTRAK ....................................................................................................... xii

ABSTRAC ....................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5

C. Batasan Permasalahan ........................................................................... 5

D. Rumusan masalah .................................................................................. 5

E. Tujuan Masalah ..................................................................................... 6

F. Manfaatpenelitian .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kreativitas ............................................................................ 7

B. Ciri-ciri anak kreatif .............................................................................. 8

C. Faktor yang mempengaruhi kreativitas .................................................. 11

D. Faktor yang menghambat kreativitas ..................................................... 13

E. Pengertian Playdough ............................................................................ 15

F. Manfaat bermain playdough .................................................................. 17

G. Kreativitas anak usia dini menggunakan playdough ............................... 18

H. Kelebihan dan kekurangan playdough.................................................... 20

I. Cara membuat playdough ...................................................................... 20

J. Kerangka pikiran ................................................................................... 21

K. Penelitan relevan .................................................................................. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian ...................................................................................... 23

B. Desain penelitian ................................................................................... 24

C. Setting dan subjek penelitian ................................................................. 25

D. Prosedur penelitian ................................................................................ 26

E. Teknik pengumpulan data ...................................................................... 28

F. Instrumen penelitian .............................................................................. 32

xiv

Page 15: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

G. Sumber data ........................................................................................... 34

H. Teknik analisa data ................................................................................ 35

I. Indikator keberhasilan ........................................................................... 36

J. Jadwal penelitian ................................................................................... 37

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ...................................................................................... 39

B. Temuan khusus dan Pembahasan ........................................................... 46

C. Pembahasan hasil penelitian .................................................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 64

B. Saran ..................................................................................................... 64

C. Kata penutup ......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 perkembangan kreativitas anak .......................................................... 2

Tabel 3.1 jumlah anak ....................................................................................... 25

Tabel 3.2 kisi-kisi observasi kreativitas ............................................................. 29

Tabel 3.3 pertanyaan sebelum penelitian ........................................................... 30

Tabel 3.4 pertanyaan sesudah penelitian ............................................................ 31

Table 3.5 kisi-kisi penilaian kreativitas.............................................................. 33

Tabel 3.6 rentang nilai percapaian ..................................................................... 36

Tabel 4.1 identitas sekolah ................................................................................ 39

Tabel 4.2 tenaga pengajar Tk Al fajri ............................................................... 43

Tabel 4.3 jumlah siswa Tk Al Fajri.................................................................... 43

Tabel 4.4 sarana dan prasarana Tk Al Fajri ........................................................ 45

Tabel 4.5 keadaan prasarana Tk Al Fajri ........................................................... 45

Tabel 4.6 hasil pra sikus ................................................................................... 46

Tabel 4.7 perencanaan siklus I ........................................................................... 49

Tabel 4.8 hasil siklus I....................................................................................... 52

Tabel 4.9 perencanaan siklus II ......................................................................... 56

Tabel 4.10 hasil Siklus II ................................................................................... 59

Tabel 4.11 perbandingan presentase perkembang peserta didik ......................... 62

xv

Page 17: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model penelitian tindakan kelas Kemmis & Mc. Tanggart ............. 24

Gambar 4.1 foto gedung sekolah ....................................................................... 40

Gambar 4.2 struktur organisasi TK Al Fajri ...................................................... 41

Gambar 4.3 foto sarana dan prarasana di TK Al Fajri ....................................... 44

Gambar 4.4 peningkatan kreativitas pra siklus dan siklus I ................................ 54

Gambar 4.5 peningkatan kreativitas pra siklus siklus I dan Siklus II .................. 59

Gambar 4.6 hasil peningkatan kreativitas pra siklus siklus I dan siklus II ........ 63

xvi

Page 18: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

1

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU dan peraturan pemerintah RI tentang pendidikan pada Bab 1

pasal I menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut Sedangkan UU RI Nomor 20 tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa

pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan untuk anak usia 0 - 6

tahun yang dilakukan dengan stimulasi pendidikan untuk membantu

pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak siap untuk mengikuti pendidikan

selanjutnya.

Struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan

yang mencakup antara lain : Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, Kognitif,

Bahasa, Sosial Emosional, Seni, Minat, Sexual, Bermain, Kepribadian, dan

Kreativitas (Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini No 146 Tahun

2014). Masing-masing perkembangan tersebut saling berkolaborasi antara

perkembangan satu dengan perkembangan yang lain pada anak. kreativitas

sangatlah penting dalam kehidupan anak didik dan secara tidak langsung dapat

meningkatkan prestasi belajar anak didik di tingkat pendidikan selanjutnya.

Menurut Rahmawati (2012) kreativitas adalah kemampuan seseorang

untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya

nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada. Kreativitas akan

muncul pada individu yang memiliki motivasi tinggi, rasa ingin tahu dan

imajinasi. Seseorang yang kreatif akan selalu mencari dan menemukan

jawaban dengan kata lain mereka senang memecahkan masalah. Permasalahan

yang muncul selalu dipikirkan kembali, disusun kembali dan selalu berusaha

1

Page 19: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

2

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

menemukan hubungan yang baru, mereka selalu bersikap terbuka terhadap

sesuatu yang baru dan tidak diketahui sebelumnya.

Mereka juga memiliki sikap yang lentur (fleksibel), tidak penurut, suka

mengekspresikan diri dan bersikap natural (asli).

Menurut Munadar kreativitas adalah ekspresi seluruh kemampuan anak

oleh karena itu, kreativitas hendaknya sudah dikembangkan sedini mungkin

semenjak anak lahir dan memiliki kemampuan untuk memberikan gagasan

baru dan menerapkannya.

Di dalam kreativitas anak harus memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

imajinatif senang menjelajah lingkungan, banyak mengajukan pertayaaan

imajinatif bereksperimen terbuka untuk rangsangan-rangsangan baru berminat

untuk melakukan macam-macam hal ingin mendapatkan pengalaman baru dan

tidak pernah merasa bosan menjadi kreatif juga penting bagi anak usia dini

menambah bumbu dalam permainannya. Jiwa kreatif dapat membawa

permainan menjadi menyenangkan, tentu mereka akan merasa lebih bahagia

dan puas. Kreativitas memberi anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang

sangat besar dan penghargaan yang memiliki pengaruh nyata pada

perkembangan pribadinya. Dengan daya imajinasi kreativitas anak akan

semakin kuat dan hidup jika pengalaman sensoriknya makin banyak dan

makin kaya. Ia mendapatkan pengalaman tentang lingkungan melalui

kemampuannya untuk melihat, mendengar mencium, dan meraba. Karena itu

tujuan pendidikan pada masa anak-anak adalah meningkatkan kecerdasan

sensoriknya. (Email Salim:2001:47).

Tabel 1.1

Indikator perkembangan kreativitas anak

Aspek perkembangan Indikator percapaian perkembangan

kreativitas anak usia 5-6 tahun

Kreativitas 1. Anak mampu menunjukan

aktivitas yang bersifat

eksploratif

2. Anak dapat menunjukan sikap

Page 20: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

3

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

kreativitas dalam

menyelesaikan masalah

(ide,gagasan luar kebiasaan)

3. Anak mampu membuat karya

seperti bentuk sesungguhnya

dengan berbagai bahan

(playdough, platisin, dll)

4. Anak memiliki rasa ingin tahu

yang besar

Media playdough merupakan salah satu permainan edukatif karena dapat

mendorong imajinasi anak. (Dwirosanti,2008) Media playdough ini akan

membuat anak suka berkreasi sehingga dapat mengembangkan kreativitasnya.

Anak dilatih untuk menggunakan imajinasi untuk membuat atau menciptakan

suasana bangunan atau benda sesuai dengan khayalannya seperti angka, abjad,

binatang dan lain-lain. Pembelajaran di anak usia dini dituntut untuk

menguasai kemampuan menulis, membaca dan berhitung sehingga

pengembangan kreativitas anak belum berkembang dengan optimal. Dari

uraian diatas permasalahan yang ada adalah apakah ada perbedaan yang

segnifikan kreativitas anak usia dini dalam menggunakan media playdough

sedang tujuan penelitian yang diharapkan ada peningkatan kreativitas anak

usia dini dengan menggunakan media playdough dalam pembelajaran.

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 24 Juni

2019 di TK AL FAJRI Desa Sekernan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro

Jambi khususnya pada usia 5-6 tahun, peneliti menemukan beberapa masalah

diantaranya : Kegiatan pembelajaran yang di lakukan guru belum kreatif guru

hanya melakukan kegiatan pembelajaran dilakukan menggunakan buku paket

belum ada kegiatan yang bisa merangsangkan pekembangan kreativitas agar

anak bisa mengembangkan kreativitas yang di miliki setiap anak. Dan

Pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga anak menjadi pasif dan

suasana yang tercipta dalam pembelajaran kurang kondusif saat pembelajaran

Page 21: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

4

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

berlangsung banyak anak bermain sendiri saat guru menjelaskan. Jadi guru di

TK AL FAJRI juga belum bisa menggunakan variasi media pembelajaran di

karenakan guru sudah terbiasa mengajar menggunakan buku paket. Salah satu

strategi yang dipilih untuk mengembangkan kreativitas anak dalam penelitian

ini adalah mengajak anak bermain menggunakan playdough. Media ini

tentunya akan dapat melatih anak untuk kreatif karena dengan bermain

playdough anak akan menemukan ide-ide baru. Oleh karena itu peneliti ingin

mengkaji seberapa besarbermain media playdough terhadap perkembangan

kreativitas anak usia dini.

Hasil pra siklus dilakukan penelitian untuk menunjukan bahwa dari 15

anak jumlah keseluruhan di kelas B terlihat 10 anak masih rendah kreativitas

yang di tandai anak belum pernah menciptakan sesuatu hal yang berbeda

sesuai imajinasinya. Dan dalam setiap pembelajaran belum ada kegiatan untuk

merangsang kreativitas anak yang diberikan oleh guru, Pada kegiatan

pembelajaran berlangsung ada anak kurang aktif dalam bertanya, hanya

sedikit anak merespon guru ketika belajar anak, ada anak asik sendiri dan anak

yang lainnya hanya diam. Jadi di TK AL FAJRI media playdough ini belum

pernah di pakai dalam pembelajaran dan peneliti ingin mengetahui

peningkatkan kreativitas pada anak melalui bermain media playdough,

kegiatan awal nya peneliti mengajak anak untuk membuat bentuk

menggunakan media playdough. Pada saat bermain media playdough ada 10

anak yang belum bisa membuat bentuk yang di contoh oleh guru nya, anak

masih hanya meremas-meremas media playdough nya dan 5 anak sudah bisa

membuat bentuk playdough.

Penelitian ini menggunakan media playdough yang digunakan melalui

aktivitas membuat berbagai macam bentuk yang dapat membantu proses

pembelajaran efektif dan berkualitas. Penggunaan media playdough

diharapkan guru dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini. Maka dari

itu penulis melakukan penelitian dengan judul: Peningkatan Kreativitas Anak

melalui bermain media playdough Di Tk AL FAJRI Desa Sekernan Kec

Sekernan Kab. Muaro Jambi.

Page 22: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

5

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar Belakang Masalah di atas maka masalah yang dapat

didentifikasi sebagai berikut:

a. Media pembelajaran yang di gunakan guru belum bervariasi.

b. Anak belum dapat mengembangkan kreativitas dengan imajinasi anak.

c. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan kurang memotivasi anak untuk

kreatif.

d. Guru belum pernah menggunakan media playdough dalam proses

pembelajaran serta anak belum pernah menggunakan media playdough

sebagai sumber belajar.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan indetifikasi masalah di atas maka peneliti membatasi masalah

sebagai berikut: Meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui media

bermain playdough.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang, Identifikasi, Pembatasan Masalah Diatas

maka Rumusan Masalah Penelitian ini adalah:

a. Bagaimana proses peningkatkan kreativitas melalui media playdough?

b. Seperti apa hasil karya penerapan media playdough yang dibuat para

peserta didik dalam proses pembelajaran.?

Page 23: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

6

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan yang telah di uraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah :

a. Untuk mendeskripsikan peningkatan kreativitas anak melalui media

playdough.

b. Mendeskripsikan hasil karya dengan menggunakan media playdough

dalam kegiatan pembelajaran.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini di harapkan untuk mengkaji lebih dalam

mengenai peningkatan kreativitas anak melalui media bermain playdough.

b. Manfaat praktis

a) Bagi Guru

Memberikan wawasan kepada guru tentang media Playdough untuk

kegiatan pembelajaran.

b) Bagi Sekolah

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan masukan agar pihak

sekolah memperhatikan fasilitas media pembelajaran sebagai sarana

bermain untuk mengembangkan kreativitas anak.

c) Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini di harapkan memberikan manfaat dan sebagai kajian

yang relevan dalam menulisan karya ilmiah peneliti lainnya, serta

sebagai masukan dalam menerapkan suatu kegiatan pengembangan

kreativitas anak melalu media playdough.

Page 24: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

7

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kreativitas

Gallger (dalam Masganti 2016: 1) mengungkapkan bahwa kreativitas

berhubungan dengan kemampuan untuk menciptakan, mengadakan,

menemukan suatu bentuk baru atau menghasilkan sesutu melalui keterampilan

imajinatif, hal ini berarti kreativitas berhubungan dengan pengalaman

mengekspresikan dan mengektualisaikan identitas individu dalam bentuk

terpadu dalam berhubungan dengan diri sendiri, dengan alam dan orang lain.

Lebih lanjut supriadi mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan

seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun

karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. Selanjutnya ia

menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berfikir tingkat lebih

tinggi yang mengimplikasi terjadinya sekali dalam kemampuan berfikir,

ditandai oleh sukses diskotinuitas dan intergrasi antara setiap tahap

perkembangan. (Yeni Rachmawati 2010: 13).

Menurut Wahyudin (dalam Ahmad Susanto 2011: 71) menyebutkan

kreativitas merupakan daya cipta dalam arti seluas-luasnya, yang memadukan

imajinasi, ide-ide, dan perasaan-perasaan yang memuaskan. Sementara itu

dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), kreativitas diartikan sebagai

kemampuan untuk menciptkan atau daya cipta.

Menurut Gordon dan Browne dalam moeslihoten mengatakan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan gagasan baru yang asli

dan imajinatif dan juga kemampuan mengadaptasikan gagasan baru dengan

gagasan yang sudah di miliki (moeslihatoen 2004:19).

Menurut Torance kreativitas adalah masalah, membuat dugaan tentang

kekurangan (masalah) ini, menilai dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah

dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya (utami

Munadar 2014 : 27).

7

Page 25: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

8

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Secara operasional, kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan

yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orinalitas dalam berfikir, serta

kemampuan untuk mengkolaborasi (mengembangkan, memperkaya,

memperinci) suatu gagasan.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah

kemampuan untuk menciptakan suatu yang baru mencerminkan kelancaran,

keluwesan dan orinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk

mengekalaborasi suatu ide, suatu yang baru disini bukan berarti sama sekali

baru, tetapi dapat di kombinasikan dengan unsur-unsur yang telah ada

sebelumnya. Oleh karena itu dapat di simpulkan kemampuan seorang harus di

kembangkan sejak usia dini yaitu kemampuan yang mengahasilkan ide melalui

imajinasi yang di miliki.

Kreativitas anak tidak terlepas dari pengasuhan orang tua dan guru

artinya orang tua dan guru harus berkalaborasi dalam meningkatkan kreativitas

anak seperti orang tua dan guru memberikan wawasan kepada anak dan

memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan apa yang di minati.

B. Ciri-ciri Anak Kreatif

Anak kreatif adalah anak yang dapat mengembangkan kemampuan

berpikirnya dengan baik. Perkembangan kemampuan dan kecerdasannya,

sering kali membuatnya bersikap dan berperilaku cukup aktif, banyak

bergerak dan bersuara. Hal ini sering pula diidentifikasi sebagai kenakalan

oleh banyak orang tua. Padahal, aktivitas dan mobilitasnya yang berlebih

merupakan wujud kemampuan berpikirnya yang serba ingin tahu. Anak

kreatif memiliki ciri tertentu dalam bertindak, berikut merupakan ciri-ciri

anak kreatif menurut Primula (2011):

1. Berfikir Lancar

Anak kreatif mampu memberikan banyak jawaban terhadap

suatu pertanyaan yang di berikan, walaupun jawaban tersebut agak

melenceng namun itulah salah satu kehebatan anak kreatif. Dalam

jangka panjang, anak kreatif mampu memberikan banyak solusi atas

Page 26: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

9

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

masalah yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat penting untuk

dikembangkan karena di masa depannya hidup akan penuh masalah

dan tantangan. Dengan kreativitasnya, maka ia akan lebih mudah

menjawab masalah dan tantangan tersebut.

2. Fleksibel Dalam Berfikir.

Anak kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut

pandang (fleksibel), sehingga ia mampu memberikan jawaban

variatif. Hal ini akan memudahkannya menjalani kehidupan dan

menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan.

3. Orisinil (Asli) Dalam Berfikir.

Anak kreatif mampu memberikan jawaban-jawaban yang jarang

diberikan anak lain. Jawaban–jawaban baru yang tidak lazim

diungkapkan anak-anak atau kadang tak terpikirkan orang lain, di

luar perkiraan dan khas.

4. Elaborasi.

Anak kreatif mampu memberikan banyak gagasan dengan

menggabungkan beberapa ide atas jawaban yang dikemukakan,

sehingga ia mampu untuk mengembangkan, memperkaya jawaban

nya secara rinci dan detail hingga hal-hal kecil.

5. Imaginatif.

Anak kreatif memiliki daya khayal atau imajinasi, yang ia

aplikasikan dalam kegiatannya sehari-hari. Dapat menemukan

macam-macam kegunaan suatu benda hanya dengan imajinasinya.

Supriadi mengatakan bahwa ciri-ciri kreativitas dapat di kelompokkan

dalam dua katagori, kognitif, dan non kognitif. Ciri kognitif di antaranya

orisinalitas, flesibelitas, kelancaran dan elaborasi sedangkan non kognitif di

antaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif. Kedua ciri ini sama

pentingnya, kecerdasan yang tidak di tunjang dengan kepribadian kreatif

tidak akan menghasilkan apapun.

Page 27: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

10

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Suyanto (Masganti 2016 : 9) mengemukakan mengenai perilaku yang

mencerminkan kreativitas alamiah pada anak dapat di indentifikasi

berdasarkan ciri-ciri berikut:

1. Senang menjajaki lingkungannya

2. Mengamati dan memegang segala sesuatu, eksplorasi secara

ekspansif dan eksesif

3. Rasa ingin tahunya besar, suka mengajukan pertanyaan tak henti-

hentinya

4. Bersifat spontalitas menyatakan fikiran dan perasaannya

5. Suka bertualang, selalu ingin mendapatkan pengalaman-pengalaman

baru

6. Suka melakukan eksperimen, membongkar dan mencoba berbagai hal

7. Jarang merasa bosan, ada-ada saja hal yang ingin dilakukan

8. Mempunyai daya imajinasi yang tinggi

Menurut Piers Adams (Asrori2008:72) bahwa karakteristik anak yang

memiliki kreatifitas usia 5-6 tahun adalah:

1. Memiliki dorongan yang tinggi

2. Memiliki keterlibatan yang tinggi

3. Memiliki rasa tahu yang besar

4. Memiliki ketekunan yang tinggi

5. Cenderung tidak puas terhadap kemampuan

6. Penuh percaya diri

7. Memiliki kemandirian yang tinggi

8. Bebas dalam mengambil keputusan

9. Menerima diri sendiri

10. Senang humor

11. Memiliki intuisi yang tinggi

12. Cenderung tertarik pada hal-hal yang kompleks

13. Toleran terhadap ambiguitas

Page 28: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

11

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Dari karakteristik tersebut kita dapat melihat, betapa sangat beragam

dan kepribadian orang kreatif. Dimana orang kreatif memiliki kepribadian

yang positif dan negatif. Oleh karena itu disinilah peran penting kehadiran

guru sebagai pembimbing yang akan membantu anak menyeimbangkan

perkembangan kepribadiannya melalui eksplorasi dengan pembelajaran

media playdough, sehingga anak kreatif dan berkembangan secara optimal

tidak hanya berkembang pada intelegensitetapi juga perkembangan

kreativitas anak.(Nurpadila 2019: 21)

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas

Menurut Yeni Rachamawati dan Euis Kurniati (2010:27). menyatakan

Kreativitas merupakan potensi yang memiliki seseorang yang dapat di

kembangkan. Dalam mengembangkan kreativitas tersebut, terdapat faktor-

faktor yang dapat mendukung upaya menumbuh kembangkan kreativitas.

Faktor-faktor yang dapat mendukung atau mendorong munculnya kreativitas

tersebut adalah :

a. Rangsangan Mental

Suatu karya kreatif dapat muncul jika anak dapat rangsangan

mental yang mendukung. Pada aspek kognitif anak distimulasi agar

mampu memberikan alternatif pada setiap stimulan yang muncul.

Pada aspek kepribadian anak distimulasi untuk mengembangkan

berbagai macam potensi pribadi kreatif seperti percaya diri,

keberanian, ketahanan diri, dan lain sebagainya. Pada aspek suasana

psikologi (psychological athmosphere) distimulasi agar anak

memiliki rasa aman, kasih sayang, dan penerimaan. Menerima anak

dengan kekurangan dan kelebihannya akan membuat anak berani

mencoba, berinisiatif dan berbuat sesuatu secara spontan. Sikap ini

sangat diperlukan dalam pengembangkan kreativitas.

Page 29: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

12

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

b. Peran guru

Beberapa hal yang dapat mendukung peran guru dalam

mengembangkan kreativitas anak adalah sebagai berikut:

1. Percaya diri

Kepercayaan diri pada siswa dapat ditumbuhkan

melalui sikap penerimaan dan menghargai perilaku anak.

Kepercayaan diri merupakan syarat penting yang harus

dimiliki siswa untuk menghasilkan karya kreatif. Hal ini di

awali dengan keberanian mereka dalam beraktivitas. Dan

setiap anak akan berani menampilkan karya alami mereka

jika lingkungan terutama orang tua dan guru

menghargainya.

2. Berani mencoba hal baru

Untuk menumbuhkan kreativitas anak, mereka perlu

dihadapkan berbagai kegiatan baru yang bervariasi. Kegiatan

baru ini akan memperkaya ide dan wawasan anak tentang

segala sesuatu.

3. Memberi contoh

Seorang pendidik yang baik tidak akan pernah

mengajarkan apa tidak dia lakukan. Demekian juga dalam

pengajaran kreativitas. Seorang guru yang tidak kreatif tidak

mungkin dapat melatihkan anak didiknya untuk menjadi

kreatif oleh karena itu sebelum program peningkatkan

kreativitas anak dilakukan, terlebih dahulu guru pun harus

mendapatkan “pencerahan” untuk meningkatkan kreativitas

sendiri.

4. Memberikan kesempatan pada anak untuk berekpresi dan

bereksplorasi untuk mengembangkan kreativitas, guru

sebaiknya memberikan kesempatan pada anak untuk

berekspresi dan mengeksplorasi kegiatan yang inginkan.

Page 30: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

13

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

c. Peran orang tua

Utami munadar (1999) menjelalaskan beberapa sikap orang tua

yang menunjang tumbuhnya kreativitas, sebagai berikut:

1. Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk

mengungkapkan.

2. Memberikan waktu kepada anak untuk berfikir, merenung, dan

berkhayal.

3. Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri.

4. Mendorong anak untuk menjajaki dan mempertanyakan hal-

hal.

5. Menyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang

ingin dicoba, dilakukan, dan apa yang dihasilkan.

6. Menunjang dan mendorong kegiatan anak.

D. Faktor Yang Menghambat Kreativitas

1. Evaluasi

Rogers menekankan salah satu syarat untuk memupuk kreativitas

konstruktif ialah bahwa pendidik tidak memberikan evaluasi, atau paling

menunda pemberian evaluasi sewaktu anak sedang asyik berkreasi. Bahkan

menduga akan dievaluasipun akan mengurangi kreativitas anak. Kemudian

kritik atau penilaian positif apapun, walaupun dalam pujian akan dapat

membuat anak kurang kreatif. Jika di pujian itu memusatkan perhatikan

pada harap akan di nilai. Misalnya guru memberikan dalam memberikan

bentuk angka dan tidak memberi penjelasan serta umpan balik positif.

2. Hadiah

Kebanyakan orang percaya bahwa pemberian hadiah akan

memperbaiki atau meningkatkan perilaku tersebut. Ternyata tidak

demikian, pemberian hadiah dapat merusak motivasi intrinsik dan

mematikan kreativitas. Cukup banyak penelitian menunjukkan bahwa jika

perhatian anak terpusat untuk mendapatkan hadiah sebagai alasan untuk

Page 31: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

14

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

melakukan sesuatu, maka motivasi instrinsik dan kreativitas mereka anak

menurun. (Nurpadila 2019: 24).

3. Persaingan

Kompetensi lebih kompleks dari pada pemberian evaluasi atau hadiah

secara tersendiri, karena kompetensi meliputi keduanya biasanya

persaingan terjadi apabila anak merasa bahwa pekerjaannya akan di nilai

terhadap perkerjaannya akan dinilai terhadap pekerjaan siswa lain dan

bahwa yang terbaik akan menerima hadiah. Hal ini terjadi dalam kehidupan

sehari-hari dan sayangnya dapat mematikan kreativitas. (Nurpadila 2019:

24)

4. Lingkungan yang membatasi

Belajar dan kreativitas tidak dapat ditingkatkan dengan paksaan.

Sebagai anak ia mempunnyai pengalaman mengikuti sekolah yang sangat

menekan pada disiplin dan hafalan semata-mata. Ia selalu di beritahukan

apa yang harus di pelajari, bagaimana mempelajarinya, dan pada saat ujian

harus dapat mengulanginya dengan tepat, pengalaman yang baginya amat

menyakitkan dan kehilangan minatnya terhadap ilmu. Misalnya

memberikan kebebasan anak dalam berkreasi membuat bentuk

menggunakan media playdough walaupun sudah di contohkan membuat

bentuk nya tersebut. Selain faktor pernghamabat kreativitas diatas, ternyata

peranan atau sikap guru terutama orang tua juga memainkan andil yang

cukup besar dalam menghambat kreativitas anak sebab sebelum siap

memasuki sekolah mereka belajar bahwa mereka harus menerima perintah

dan penyesuaian diri dengan peraturan dan perintah orang dewasa di rumah

kelak di sekolah, semangkin keras kekuasaan orang dewasa semangkin

beku kreativitas anak tersebut. ( masganti sit 2016:23).

Page 32: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

15

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

E. Pengertian Playdough

Menurut Kasmini (2012) pada artikelnya yang berjudul ‘Pemanfaatan

Media Playdough untuk Meningkatkan Kreativitas pada Anak Kelompok

Bmenjelaskan bahwa playdough adalah sebuah media permainan yang terbuat

dari adonan tepung yang dapat dibuat sendiri dari bahan-bahan yang mudah

diperoleh dengan biaya yang murah.

Media playdough merupakan salah satu alat permainan edukatif karena

dapat mendorong imajinasi anak (Dwirosanty,2008). Difinisi playdough yang

diutarakan Eion (Novitasari,2009) adalah suatu bahan yang lembut, dapat

membuat anak-anak terdiam cukup lama ketika mengerjakannya, walaupun

bermacam-macam seperti warna pelangi dan kotorannya dapat menempel di

karpet.

Lebih lanjut Ismail (Novitasari,2009) menjelaskan bahwa playdough

merupakan salah satu alat permainan edukatif yang mudah digunakan oleh

anak, multiguna, murahdan mudah mendapatkannya, aman tidak

membahayakan, awet dan tahan lama, dapat digunakan individu atau klasikal,

warna menarik dapat dikombinasikan, memiliki kesesuaian ukuran, serta

elastis dan ringan. Playdough termasuk kedalam alat permainan edukatif

untuk anak usia dini .

Eliyawati (2005:63) mengemukakan bahwa playdough termasuk kedalam

alat permainan edukatif untuk anak usia dini karena playdough memenuhi ciri-

ciri sebagai berikut:

a. Ditujukan untuk anak usia dini.

b. Berfungsi untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak

usia dini.

c. Dirancang untuk mendorong aktifitas dan kreativitas.

d. Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam

tujuan aspek pengembangan atau bermanfaat multiguna.

e. Bersifatkonstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan.

f. Aman dan tidak berbahaya bagi anak.

Page 33: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

16

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Menurut Anggraini dalam Haryani (2014:59) menyatakan permainan

playdoug hadalah salah satu aktifitas yang bermanfaat untuk perkembangan

otak anak. Dengan bermain playdough, anak tak hanya memperoleh

kesenangan, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak

nya. Dengan playdough, anak-anak bisa membuat bentuk apa pun dengan

cetakan, mewarnai plydough dan mebentuk pola. Playdough adalah salah satu

alat permainan edukatif dalam pembelajaran yang termasuk kriteria alat

permainan murah dan memiliki nilai fleksibilitas dalam merancang pola-pola

yang hendak dibentuk sesuai dengan rencana dan daya imajinasi.

Menurut Harry Sulastianto, menjelaskan bahwa membentuk benda

dengan playdough dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan cara

pembentukan playdough tanpa putaran dan menggunakan putaran yaitu cara

pijatan (pinch forming), cara tali atau pilin (coil), dan teknik slab.

Manfaat membentuk dengan playdough menurut Hajar Pamadhi, yaitu

anak dapat mengenal benda di sekitarnya, mengembangkan fungsi otak dan

rasa, serta mengembangkan keterampilan teknis kecakapan hidup.

Menurut Mayesty dalam (Sujiono 2009) Playdough merupakan media

yang mudah didapat, tidak mahal, dan aman bagi anak. Playdough juga dapat

dibuat oleh guru yang digunakan sebagai media pembelajaran. Selain itu

playdough jenis permainan yang sangat menyenangkan bagi anak.

Menurut Diyu, playdough adalah alat bantu pembelajaran berupa adonan

mainan yang terbuat dari tepung yang mudah dibentuk oleh anak berguna

untuk melatih kegiatan koordinasi jari jemari tangan dengan mata.

Dari pendapat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa membentuk dengan

playdough memiliki banyak manfaat. Playdough adalah senyawa pemodelan

yang digunakan oleh anak- untuk seni dan kerajinan proyek di rumah dan di

sekolah. Playdough terdiri dari tepung, air, garam, dan minyak mineral.

Page 34: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

17

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

F. Manfaat Bermain Playdough

Permainan playdogh memiliki manfaat bagi anak yaitu Menurut Jutmika

(2012:84) di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Melatih kemampuan sensorik. Salah satu cara anak mengenal sesuatu

adalah melalui sentuhan. Dengan bermain playdogh, ia belajar

tentang tekstur dan cara menciptakan sesuatu.

2. Mengembangkan kemampuan berfikir. Bermain playdogh bisa

mengasah kemampuan berfikir anak. Latihlah dengan memberi

contoh cara bermain dan menciptakan sesuatu dengan playdough.

3. Self esteem. Permainan playdough adalah permainan yang tanpa

aturan sehingga berguna mengembangkan kemampuan imajinasi dan

kreativitas anak. Dengan bermain playdough, ia dapat meningkatkan

rasa ingin tahu, sekaligus mengajarkanya tentang problem solving

yang berguna meningkatkannya self esteem-nya.

4. Mengasah kemampuan berbahasa. Meremas, berguling membuat

bola, dan berputar adalah beberapa kata yang sering di dengar anak

saat bermain playdough. Gunakan kata-kata untuk mendeskripsikan

kegiatan bermain playdough.

Sedangkan Menurut Immanuella F. Rachmani, dkk (Difatiguna, 2015:31)

manfaat playdough adalah sebagai berikut:

1. Berkreasi dengan playdough dapat mencerdaskan anak, selain

mengasah imajinasi, keterampilan motorik halus, berfikir logis dan

sistematis, juga dapat merangsang indera perabanya.

2. Kelenturan dan kelembutan bahan playdough melatih anak mengatur

kekuatan otot jari.

3. Anak belajar memperlakukan media ini yaitu hanya perlu menekan

lembut dan hati-hati. Melalui bermain playdough bisa melatih

motorik halus, membangun kekuatan otot tangan anak yang kelak

bermanfaat saat belajar menggunakan pensil dan gunting.

Page 35: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

18

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Manfaat bermain playdough menurut utami munadar (2009: 62) sebagai

berikut :

1. Mengekspresikan diri secara kreatif

2. Menggali kemampuan imajinasi

3. Meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan

4. Melatih kesabaran

G. Kreativitas Anak Usia Dini Dalam Menggunakan Media Playdough

Proses pembelajaran yang cenderung “teacher centered” mengakibatkan

kreativitas anak kurang berkembang dengan baik, guru cenderung dominan

dalam pembelajaran sehingga anak tidak ada kesempatan untuk menggali

potensi kreatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran pada anak usia dini

menuntut anak dapat membaca menulis dan berhitung sehingga kreativitas

anak kurang diperhatikan. Banyak cara yang dilakukan guru agar kreativitas

anak berkembang yaitu melalui kegiatan bermain atau menyediakan media

pembelajaran yang dapat merangsang imajinasi anak. Hal ini sejalan dengan

apa yang dikatakan Moeslichatoen (2004:32) bahwa melalui kegiatan

bermain anak dapat mengembangkan kreativitasnya yaitu melakukan kegiatan

yang mengandung kelenturan, memanfaatkan imajinasi/ekspresi diri anak,

memecahkan masalah, mencari cara baru dan lain-lain.

Menurut Tedjasaputra (2001: 114) Melalui bermain anak mengenal

dunianya, seni rupa, tari, musik, dan drama merupakan kegiatan bermain bagi

anak untuk lebih mengenal dunianya dan dirinya sekaligus. Anak dapat

mengekspresikan dirinya melalui kegiatan seni rupa, seperti menggambar,

mewarnai, membuat bentuk dari plastisin atau tanah liat, dan membuat

prakarya lainnya. Membiarkan mereka untuk mengerjakannya sendiri

merupakan hal yang sangat menyenangkan karena dapat merangsang anak

untuk lebih kreatif.

Rachmawati dan Kurniati (2005:90) mengatakan bahwa pengembangan

kreativitas dapat dilakukan melalui menciptakan produk (hasta karya).

Kreativitas anak akan berkembang secara optimal jika anak mendapat

Page 36: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

19

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

kesempatan yang banyak untuk mengeksplorasi lingkungan atau benda-benda

yang ada disekitarnya. Kreativitas anak akan tumbuh dan berkembang dengan

baik apabila lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah ikut

menunjang anak untuk mengekspresikan kreativitasnya.

Maria Montessori (dalam syaodih 2005:8) mengatakan bahwa anak usia

3-6 tahun merupakan pereode sensitif atau masa peka pada anak, yaitu suatu

periode dimana suatu fungsi tertentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga

perkembangannya tidak terlambat. Oleh karena itu perkembangan kreativitas

harus diberikan sejak dini, dengan kreativitas anak dapat berkreasi sesuai

dengan bakatnya, dapat memecahkan sustu masalah dan dapat meningkatkan

kualitas hidupnya dimasa yang akan datang.media playdough ini membuat

anak suka berkreasi sehingga dapat mengembangkan kreativitasnya. Anak

dilatih untuk menggunakan imajinasi untuk menciptakan suatu bangunan

sesuai dengan khayalannya seperti angka, buah-buahan, binatang, rumah dan

lain-lain. Hal ini menunjukan bahwa media playdough merupakan salah satu

stimulus yang tepat dalam mengoptimalkan perkembangan kreativitas anak.

Menurut Lisa Babers (2008:3) menyatakan bahwa dengan bermain

playdough orang tua dapat mengenal keinginannya, bermain playdough juga.

Memberikan juga memberikan kegiatan yang menyenangkan dengan dan

waktu bermain yang terstruktur bagi anak, pada saat yang sama ketika

mereka belajar berkembang secara fisik dan kognitifnya. Media playdough

termasuk alat aktivitas dan kreativitas. Oleh sebab itu, media playdough

dinilai dapat meningkatkan kreatifitas anak. Hal ini proses pembelajaran yang

menggunakan media playdough pada anak usia dini, dengan metode bermain

akan menyenangkan, anak lebih aktif, percaya diri, mampu mengungkapkan

pendapatnya dan meningkatkan kreativitas anak. Anak menjadi lebih aktif,

percaya diri dan bebas mengungkapkan pendapatnya sendiri. Jadi media

playdough memberikan pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan

kreativitas anak usia dini.

Page 37: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

20

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

H. Kelebihan dan Kekurangan Playdough

Rachmawati, menyatakan bahwa bermain Playdough memiliki

kelebihan-kelebihan yaitu sangat menyenangkan bagi anak dan anak dapat

membentuk berbagai bentuk sesuai dengan keinginan anak dan tema yang

sedang diterapkan. Seperti, memudahkan anak membentuk sebuah benda yang

ia sukai. Membuat tangan anak menjadi bergerak bebas, akan tetapi

Playdough memiliki kekurangan dimana seseorang tidak dapat membentuk

bentuk dengan objek yang sangat besar karena membutuhkan ruang besar dan

perawatannya rumit.

I. Cara membuat playdough

Menurut jurnal chica Haryani (dalam penerepan metode bermain

playdough dalam meningkatkan kemampuan mengenalkan konsep bilangan

:2014) menyatakan bahwa cara membuat membuat playdough sebagai berikut:

a. Bahan yang digunakan:

tepung terigu 5 gelas

Garam halus 1 sdm

minyak goreng 3 sdm

Air secukupnya

pewarna makanan

b. Alat yang dibutuhkan:

Berbagai cetakan

Pisau plastik

Baskom

c. Cara membuat playdough:

Campurkan terigu dan garam dalam sebuah baskom yang cukup

besar dan Aduk dengan tangan sampai tercampur.

Beri air pada campuran bahan sedikit demi sedikit sambil terus

diaduk sampai menjadi adonan yang lembut dengan tekstur halus

dan tidak lengket.

Page 38: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

21

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Beri minyak goreng, lalu adonan diolah lagi sehingga didapatkan

adonan yang benar-benar lembut.

Bagi adonan sesuai jumlah warna.

Ambil satu bagian diberi beberapa tetes pewarna lalu diaduk lagi

sampai warna merata. Lakukan hal yang sama terhadap yang

lainnya.

J. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil riset Galton. (dalam Latif dkk, 2011) memberikan

kesempatan pada anak untuk mengekspresikan dorongan-dorongan

kreatifnya, juga kesempatan untuk merasakan untuk mencpitakan sesuatu

dengan cara-cara baru. Sesungguhnya hal-hal yang diciptakan itu tidak perlu

yang baru yang sama sekali dengan aslinya, tetapi merupakan gabungan

(kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya atau sesuai dengan

pengalaman yang diperoleh seseorang selama hidupnya. Dalam penelitian ini

kreativitas yang dimaksud adalah suatu aktivitas yang imajinatif yang

bertujuan untuk menghasilkan sesuatu produk yang berbeda dari yang lain

yang berupa hasil karya dari anak. Hasil karya tersebut berupa kegiatan anak

pada saat membuat bentuk menggunakan playdough.

Proses pembelajaran yang kurang menarik dan monoton dapat membuat

anak-anak merasa bosan. Permainan yang kurang bervariasi juga dapat

membuat anak-anak kurang memunculkan ide-ide kreatifnya. Di dalam

proses pembelajaran jika anak sering memunculkan ide-ide kreatifnya, maka

kreativitas anak dapat berkembang secara optimal. Pendidik berperan sebagai

fasilitator agar anak-anak mempunyai kreativitas yang maksimal dan berguna

bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Page 39: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

22

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

K. Penelitian Relevan

Sebelum peneliti melakukan penelitian ini ada beberapa rujukan untuk

dijadikan perbandingan agar tidak terjadinya plagiat. Dengan adanya rujukan

yang sudah sah ini maka akan memudahkan peneliti sendiri untuk

mengembangkan pemikiran peneliti sendiri.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Maksum Eka Waldi Pengaruh Bermain

Playdough Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Di TK Pertiwi

Talakbroto, Simo, Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurusan

Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. April 2014.33 Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain playdough terhadap

kemampuan motorik halusanak TK Pertiwi Talakbroto, Simo, Boyolali

Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan menggunakan eksperimen jenis eksperimen yang

digunakan dengan pendekatan Intact Group Comparison. Subjek

penelitian adalah seluruh anak TK A Pertiwi Talakbroto, Simo,

Boyolali tahun pelajaran 2013/2014 dengan usia 4-5 tahun yang

berjumlah 20 peserta didik, subjek dibagi 2 kelompok yaitu 10 anak

sebagai kelompok kontrol dan 10 anak dijadikan kelompok eksperimen.

Kesimpulan hasil penelitian adalah ada pengaruh bermain playdough

terhadap kemampuan motorik halus anak TK Pertiwi Talakbroto, Simo,

Boyolali tahun pelajaran 2013/2014.

2. Penelitian sebelumnya di lakukan oleh Fitriyana pada tahun 2016

dengan judul “Upaya meningkatkan kreativitas anak melalui metode

bermain playdough di KB Matahari Kartanegara” Berdasarkan

pembahasan hasil kegiatan peningkatan kemampuan kreatifitas anak

melalui metode bermain playdough pada siklus I dan siklus II di atas,

maka kemampuan kreatifitas anak di KB Matahari Kecamatan Muara

Badak Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun ajaran 2016/2017

dapat dikatakan meningkat dengan baik.

Page 40: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

23

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan

kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk penelitian

yang dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu

mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam arti luas

(Nizar Alam Hamdani dan Dody Hermana, 2008: 43). Sejalan dengan

pemikiran diatas IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008: 1.4)

mengemukakan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan

tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswanya menjadi meningkat. PTK berfungsi untuk mengubah perilaku

pengajaran guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan proses

pembelajaran sehingga dapat menciptakan guru yang profesional, dan lulusan

yang memiliki daya saing (Nizar Alam Hamdani dan Dody Hermana, 2008:

46).

Penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif dan partisipasi,

yang artinya penelitian dilakukan secara berpasangan antara pihak yang

melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan

(Suharsimi Arikunto, 2006: 17). Peneliti terlibat langsung dalam proses

penelitian sejak perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi kemudian

menganalisa data dan berakhir dengan pembuatan laporan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini, penelitian tindakan kelas dilakukan secara kolaboratif,

dimana peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan dan guru yang

bertindak mengamati proses jalannya tindakan. Penelitian tindakan kelas ini

bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak melalui media playdough desa

sekernan.

23

Page 41: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

24

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research) dengan menggunakan penelitian tindakan kelas model spiral

Kemmis dan Taggart terbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang

berikutnya. Model Kemmis dan Taggart menggabungkan komponen acting

dan observing dalam satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan

yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Dalam

perencanaannya Kemmis menggunakan system spiral refleksi diri yang setiap

siklus meliputi tiga komponen yaitu rencana (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Peneliti memilih model ini karena komponen pada tindakan dan

observasi harus dilakukan bersamaan agar peneliti tidak kehilangan

momentum saat harus melihat sejauh mana tingkat perkembangan anak.

Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Taggart

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang

menggunakan metode penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan

One Grup Pretest-Postest-Design. Menurut Sugiyono (2015:110) dalam

desain penelitian ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan akan

dibandingkan dengan keadaan setelah perlakuan (posttest).

Page 42: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

25

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

C. Setting Dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Al Fajri Desa sekernan. Pemilihan

tersebut sebagai tempat penelitian didasarkan atas pemikiran bahwa

fokus permasalahan penelitian yang akan menjadi objek ini relevan

dengan pokok permasalahan penelitian ini. Alasan praktis pemilihan

lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu :

a) keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti : baik dari segi

tenaga maupun efisien waktu.

b) situasi social : sebelum mendapatkan izin formal untuk

memasuki lokasi tersebut peneliti telah mengadakan

komunikasi informal dengan pihak sekolah hingga

mendapatkan izin secara informal.

b. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian akan di lakukan 3 bulan dari bulan November

sampai Febuari2020.

2. Subjek Penelitian

Indikator kinerja sebagai subjek penentuan penentuan peningkatan

kreativitas anak dalam penelitian ini adalah:

Adapun subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa TK

Al Fajri, dikelas B dengan jumlah 15 anak. Hal ini dikarenakan anak-anak

dikelas B memiliki perkembangan kreativitas yang masih perlu

distimulasi lagi. Subjek penelitian ini dapat digambarkan pada tabel

berikut:

Tabel 3.1

Jumlah anak

No Kelas Jumlah Anak

1 B 15

Jumlah 15

Page 43: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

26

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Teknik Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel

bila semuaanggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan

bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang (Sugiyono,

2015:124). Sampel pada penelitian ini adalah anak TK B sebagai

penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang.

D. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan PTK pada penelitian ini akan diterapkan dua siklus, dengan

siklus pertama dapat membuat bentuk playdough sesuai tema dan siklus kedua

membuat bentuk playdugh sesuai kreasi anak setelah menyelesaikan masalah

pada siklus I.

a. Siklus I

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus I yang terdiri dari empat

kegiatan yaitu:

1) Perencanaan

a) Membuat perencanaan pembelajaran

b) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan

c) Mengatur pembagian barisan anak

d) Mencontohkan membuat bentuk menggunakan media

e) Membuat lembar observasi siswa

f) Mendesain alat evaluasi

2) Tindakan

a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin

b) Melaksanakan kegiatan inti sesuai dengan yang telah

dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran

c) Mengenalkan alat dan bahan yang di gunakan

d) Mengarahkan anak dalam membuat bentuk sesuai yang

dicontohkan

e) Melakukan evaluasi

f) Menganalisis hasil evaluasi

Page 44: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

27

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

g) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya

3) Pengamatan

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneiti dalam

melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis.

Pengamatan terhadap pembelajaran menggunakan lembar

observasi aktifivitas siswa dan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil observasi digunakan

untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada siklus

berikutnya.

4) Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa

maupun hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan

perhitungan data penilaian pada masing-masing siklus. Analisis ini

merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan apakah tindakan

yang dilalui sudah sesuai harapan, atau masih harus diperbaiki

pada siklus berikutnya.

b. Siklus 2

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus II yang terdiri dari empat

kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaa (tindakan) pengamatan dan

refleksi, yaitu dapat membuat bentuk sesuai kreasi anak menggunakan

media playdough.

1) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu:

a) Membuat rencana pembelajaran.

b) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan atau

bahan ajar yang akan disampaikan.

c) Membuat lembar observasi siswa

d) Melaksanakan evaluasi yang telah dilakukan

2) Tindakan

a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin

Page 45: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

28

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

b) Membuat ice breaking untuk menambah semangat anak

c) Memberikan motivasi dan semangat siswa untuk belajar

d) Melaksanakan kegiatan inti sesuai dengan yang telah

dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran

e) Demonstrasi macam-macam bentuk dari playdough

f) Melakukan evaluasi

g) Menganalisis hasil evaluasi

h) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan

perbaikan pada siklus berikutnya

3) Pengamatan

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneiti dalam

melakukan pengamatan secara langsung dan sistematis.

Pengamatan terhadap pembelajaran menggunakan lembar

observasi aktifivitas siswa dan lembar observasi pelaksanaan

pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil observasi digunakan

untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada siklus

berikutnya.

4) Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa

maupun hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan

perhitungan data penilaian pada masing-masing siklus. Analisis

ini merupakan kegiatan refleksi untuk menentukan apakah

tindakan yang dilalui sudah sesuai harapan, atau masih harus

diperbaiki pada siklus berikutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data di peroleh dari tingkat penguasaan dan peningkatan

kreativitas yang ditunjukan dengan hasil observasi sebelum dilakukan

tindakan, selama dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan. Data

diperoleh saat kegiatan belajar mengajar, maupun sesudah kegiatan belajar

mengajar di lakukan dengan berbagai cara melalui:

Page 46: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

29

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

a. Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 133), observasi adalah

kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indera. Observasi dibagi menjadi dua, yaitu observasi

sistematis dan observasi non sistematis. Observasi sistematis adalah

suatu pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan pedoman

sebagai instrumen pengamatan, sedangkan observasi non sistematis

adalah suatu pengamatan yang dilakukan dengan tidak

menggunakan.pedoman pengamatan. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan observasi sistematis dengan lembar observasi yang

berisi tentang poin-poin indikator yang menjadi acuan pada saat

penelitian.

Sesuai dengan karakteristik kreativitas yang ada, aspek yang

diamati dalam penelitian ini adalah anak kreatif belajar dengan cara

yang eksploratif, rentang lama perhatian, kemampuan mengorgani

sasikan, sudut pandang yang berbeda, belajar dengan pengalaman,

dan bercerita.

Dalam penelitian ini peneliti mengamati kreativitas anak dalam

menggunakan media playdough.

Tabel 3.2

Lembar observasi anak observasi kreativitas

No Sub Indikator Pernilaian perkembangan

kreattvitas

Ket

BB MB BSH BSB

1 Anak mampu

menunjukkan aktivitas

bersifat eksploratif

Page 47: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

30

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2 Anak menunjukan sikap

kreatif dalam

menyelesaikan

masalah(ide, gagasan di

luar kebiasaan)

3 Anak mampu membuat

karya seperti bentuk

sesungguhnya dengan

berbagai bahan

(playdough, platisin, dll)

4 Anak memiliki rasa ingin

tahu

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono,

2011:231). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, atau peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono,

2011:231). Wawancara akan dilakukan dengan guru kelas diluar jam

pelajaran berlangsung.

Tabel 3.3

Pertanyaan Sebelum penelitian

No Pertanyaan Sebelum Penelitian

1 Apakah guru di sekolah ini tahu tentang media playdough?

2 Apakah guru di sekolah ini pernah mendapatkan perlatihan

Page 48: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

31

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

bermain mediaplaydough?

3 Apakah bermain mediaplaydough di terapkan dalam proses

pembelajaran?

4 Apakah ada alat dan bahan untuk membuat playdough di

sekolah?

5 Bagaimana manfaat mediaplaydough bagi anak?

Tabel 3.4

Pertanyaan sesudah penelitian

No Pertanyaan sesudah penelitian

1. Setelah melakukan pembelajaran mengunakan media

playdough apa ada peningkatan kreativitas anak?

2. Apa ibu tetarik untuk melakukan kegiatan playdough untuk

pembelajaran di sekolah?

c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa kurikulum, visi misi sekolah, Rencana

Kegiatan Harian, foto hasil karya siswa dan foto kegiatan pelaksanaan

penelitian tindakan dari awal sampai akhir yang berguna untuk

merekam peristiwa penting dalam aspek kegiatan.

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mencatat pernyataan tentang

semua peristiwa yang dialami, yaitu yang dilihat dan di dengar.

Page 49: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

32

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang

diteliti (Sugiono, 2015:92). Instrumen penelitian merupakan alat yang akan

digunakan untuk memperoleh data, menjawab dan memecahkan masalah

yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini

instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan penelitian meliputi pedoman

observasi, pedoman wawancara, catatan lapangan, dan dokumen atau

dokumentasi.

a. Variabel bebas : Bermain Playdough

1. Definisi konseptual : Menurut Nurani Yuliani (2010:36-37)

bermain dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya

karena melalui bermain anak sering kali melakukan eksplorasi

terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitarnya

sebagai wujud dari rasa keingintahuannya. Bermain playdough

agar membuat anak kreatif dalam membuat dari playdough

sesuai kreasi anak.

2. Definisi operasional : bermain playdough adalah kegiatan

bermain anak yang menggunakan adonan playdough yang

terbuat dari tepung dengan banyak warna dan mudah dibentuk

yang dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya, dan

melalui bermain anak sering kali melakukan eksplorasi terhadap

segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitarnya.

b. Variabel terikat : Kreativitas Anak

1. Definisi konseptual : Menurut Munandar dalam Anwar dan

Ahmad(2009:45), Kreativitas adalah kemampuan seseorang

membuat kombinasi baru berdasarkan data yang ada,

kemampuan bereksperimen dan menciptakan sesuatu yang baru

baik berupa produk atau ide-ide yang baru.

2. Definisi operasional : Kreativitas adalah aktivitas anak dalam

bermain yang dapat dilihat dari: kemampuan membuat

Page 50: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

33

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

kombinasi baru berdasarkan unsur-unsur yang ada, kemampuan

bereksperimen, kemampuan menciptakan suatu produk, dan

kemampuan mengahasilkan ide-ide baru. Penilaian yang

diberikan kepada anak berkaitan dengan pengembangan

kreativitas sesuai dengan tingkatan PERMENDIKBUD NO 137

tahun 2014 mengenai capaian kegiatan perkembangan anak 5-6

tahun yaitu 1) anak mampu membuat karya seperti bentuk yang

sesungguhnya, 2) Menunjukkan aktivitas yang bersifat

eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang terjadi ketika air

ditumpahkan), 3) Menunjukkan sikap kreatif dalam

Menyelesaikan masalah (ide,gagasan di luar kebiasaan).

Tabel 3.5

Kisi-kisi instrumen Penilaian Kreativitas

Aspek

perkemabangan

Indikator Deskriptor

Kreativitas 1. Anak mampu

menunjukan

aktivitas yang

bersifat

eksploratif

1. Anak bermain

dengan media

playdough yang di

sediakan

2. Anak mengabung

kan warna

playdough saat

membuat bentuk

2. Anak

menunjukan

sikap kreatif

dalam

menyelesaikan

masalah (ide,

1.Anak membuat

bentuk playdough

yang berbeda dari

yang di arahkan

guru

2.Anak

Page 51: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

34

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

gagasan di luar

kebiasaan)

menyelesaikan

bentuk playdough di

luar dari langkah-

langkah yang di

tunjukan oleh guru

3. Anak mampu

membuat karya

seperti bentuk

sesungguhnya

dengan

berbagai bahan

(playdough,

platiin dll)

1. Anak mampu

membuat karya

bentuk ulat,kura-

kura, sesuai tema

2. Anak mampu

membuat bentuk

karya sesuai kreasi

anak dengan

imajinasi nya.

4. Anak memiliki

rasa ingin tahu

yang besar

1. Anak bertanya tanya

tentang langkah-

langkah cara

membuat bentuk

menggunakan media

2. Anak bertanya-

tanya atau

menceritakan hasil

karya yang telah di

buat

G. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti di sekolah yaitu siswa-siswa

kelompok B TK AL FAJRI tahun ajaran 2019/2020, foto- foto kegiatan

pembelajaran dan lembar kegiatan pembelajaran.

Page 52: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

35

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

H. Teknik Analisa Data

1. Reduksi Data

Dalam Sugiyono (2015:338) Reduksi data berarti merangkum,

memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

mencari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

2. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk teks

naratif, yaitu berupa catatan-catatan lapangan terkumpul yang kemudian

penulis sederhanakan sesuai dengan sub fokus pembahasan.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Kegiatan selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan verifikasi

yang tersusun dalam satu kesatuan yang utuh dan mudah dipahami.

Kegiatan verifikasi ini digunakan untuk membuat kesimpulan menjadi

kredibel, artinya terpecaya serta dapat teruji dengan bukti ctatan lapangan,

demikian kesimpulan ini dikemukakan menjadi kuat dan valisd dalam

prosesnya.

a. Penilaian Rata-Rata Anak

Untuk menghitung keberhasilan tindakan menggunakan

rumus menurut Suyono (2014:16) di bawah ini:

P = 𝐹

𝑛x 100%

Keterangan :

P : Hasil Presentase

F : Skor keseluruhan yang di peroleh anak

N : jumlah anak

100 : Bilangan tetap

b. Penilaian Ketuntasan Hasil Belajar

Nilai ketuntasan hasil belajar anak dapat dihitung dengan

menggunakan rumus (Almiati dkk, 2008 : 208)

X = 𝑓

𝑁 x 100%

Page 53: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

36

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Keterangan :

X = Hasil Presentase

f = Jumlah nilai yang diperoleh anak

N = Jumlah Deskripsi Nilai

100 = Bilangan Tetap

Setelah data di analisis kemudian akan di interpretasikan ke dalam

empat kategori nilai. Kategori tersebut yaitu :

Tabel 3.6

Rentang nilai percapaian

Rentang Nilai Keterangan

75-100 Berkembangan Sangat Baik

50-75 Berkenbang sesuai Harapan

25-50 Mulai Berkembang

0-25 Berlum Berkembang

I. Indikator Keberhasilan

Setiap siswa berhasil apabila minimal 71% dari jumlah keseluruhan anak

yaitu 15 orang anak, 10 dari 15 anak mencapai Tingkat Capaian

Perkembangan (TCP) minimal yang di tentukan bersama kolaborator yaitu

65% (jurnal Yusria : 2006).

Page 54: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

37

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

J. Jadwal Penelitian

NO

Kegiatan

Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb mar apr mei Jun

1 Pengajuan

dan

Pengesahan

Judul

V

2 Penyusunan

Proposal

V

V

V

3 Seminar

Proposal

V

4 Perbaikan

Hasil

Seminar

Proposal

V

V

5 Pengurusan

dan

Penerbitan

Izin

Penelitian

V

6 Pengumpula

n data

dilapangan

V

V

7 Analisis

data dan

penyusunan

laporan

penelitian

V

V

8 Ujian

Page 55: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

38

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

NO

Kegiatan

Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb mar apr mei Jun

skripsi V

9 Perbaikan

hasil ujian

skripsi

V

10 Pengesahan

hasil ujian

skripsi

V

11 Pengandaan

dan

penyerahan

laporan

V

Page 56: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

39

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah sekolah/Madrasah

Taman kanak-kanak al fajri berada di Rt 02 Desa Sekernan

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muara jambi. Adapun letak geografi

lokasi Tk AL Fajri adalah sebagai berikut:

Sebelah barat: berbatasan dengan tanah penduduk

Sebelah Timur: berbatas dengan rumah penduduk

Sebelah Utara: berbatas dengan tanah penduduk

Sebelah selatan berbatas dengan rumah penduduk

Berdasarkan letak orbitnya keberadaan TK AL Fajri teletak ditengah-

tengah dimana jarak menuju pusat kota kabupaten Muara jambi ± 15

KM dan jarak menuju pusat provinsi ± 20 KM. sedangkan berdasarkan

letaknya TK tersebut merupakan daerah dataran rendah dan daerah

agraris hal ini terlihat dari sebagian besar mata pencarian masyarakat

petani, pedagang dan sebagai buruh kerja.

2. Data Umum Sekolah/ Madrasah

Tabel 4.1 Identitas Sekolah

NO IDENTITAS SEKOLAH

1. Nama sekolah Taman kanak-kanak Al-

Fajri

2. NPSN 69859498

3. Alamat JLN. LINTAS TIMUR

4. Desa Seernan

5. Kecamatan Kec. Sekernan

6. Kabupaten/Kota Kab. Muaro Jambi

7. Provinsi Jambi

Kode Pos 36381

39

Page 57: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

40

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

8. Telepon/HP 085838385649

9. Status Akreditas C

10. Asal tanah HIbah

11. Cabang / KCP Unit Sengeti

12. Luas tanah 400 m2

13. Status kepemilikan Pemerintah pusat

14. Status sekolah Swasta

15. Sertifikasi ISO Belum bersertifikat

16. Tgl SK Akreditas 2017-09-06

Gambar 4.1 photo gedung sekolah

3. Visi dan Misi Sekolah/Madrasah

a. Visi Menyiapkan generasi penerus yang cerdas, terampil, sehat,

mandiri , dan berakhlak mulia dan Berkarakter.

b. Misi

Memberikan layanan kepada anak secara holistik integratif, yang

mencakup layanan pendidikan, gizi, kesehatan , pengasuhan dan

perlindungan anak.

Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan untuk

mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.

Menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan nilai-nilai agama sejak

dini melalui pembiasaan dan contoh keteladanan.

Page 58: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

41

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

4. Keadaan guru dan siswa

a. Keadaaan Guru

Keadaan guru ditaman kanak-kanak Al Fajri merupakan pihak

yang meiliki peran sangat sangat penting dalam proses

pembelajaran.dari guru diharapkan akan terjadi proses transfer

pengatahuan terhadap siswa agar dapat menjadi siswa yang berguna

bagi masyarakat dan lingkungan.

Untuk mengujutkan cita-cita Taman kanak-kanak Al Fajri dalam

dalam merekrut para guru dan tenanga pendidikan diharapkan para

gurudan tenanga kependidikan di haruskan guru yang sudah

mempunyai kompetensi yang sesuai dengan bidangnya.Taman kanak-

kanak Al Fajri pada tahun 2018-2019 memiliki tenanga pengajar

sebanyak 4 orang.Dengan kualifikasi tersebutsangat mendukung

kemajuan dari segi sumber daya mengajar telah terpenuhi dengan

baik. Ibu Lishariani S.Pd Sebagi kepala sekolah taman kanak-kanak

Al Fajri.

b. Struktur organisasi sekolah

Gambar 4.2 Struktur Organisasi TK Al Fajri

KETUA YAYASAN

Zulkoni SH

Page 59: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

42

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

LindLLLLa

DiaLOIJFGGG

Gna S.

KEPALA SEKOLAH

Lishariyani S.Pd

MAJLIS GURU

Sekretaris/operator

Siti Maslaha S.Pt

Bendahara

Linda Diana

Susanti

Ratna Wilis

Junaida Siti Maslahah

Page 60: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

43

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

DAFTAR TENAGA EDUKATIF TK AL FAJRI

Tabel 4.2 Tenaga pengjar TK Al Fajri

NO Nama Pendidikan Jabatan Mulai

Bertugas

1. Lishariyani S.Pd

SI Kepala

sekolah

2004

2. Siti Maslahah S1 Guru 2005

3. Junaida SMA Guru 2007

4. Ratna Wilis SMA Guru 2007

5. Linda Diana S. SMA Guru 2009

c. Keadaan Siswa

Siswa adalah objek pendidik, dididik, diarahkan, diberikan

bermacam-macam ilmu Pengatahuan serta keterampilan. Keadaan

sisswa berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian langsung di

Tk Alfajri jumlah siswa terdaftar pada tahun ajaran 2019-2020adalah

sebanyak 29siswa dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.3 Jumlah Siswa tahun 2019-2020 Tk Al Fajri

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. A 8 6 14

2. B 7 8 15

Jumlah seluruh anak didik di Taman Kanak-kanak Al Fajri Desa

Sekernan Tahun ajaran 2019/2020 dengan jumalah 29 anak didik.

Anak laki-laki sebanyak 15 dan perempuan sebanyak 14Siswa.

5. Sarana Dan Prasarana Sekolah atau Madrasah

dalam sebuah lembaga pendidikan sarana dan prasarana pasti

diperlukan, karena tapa adanya sarana dan prasaranan yang memadai

besar kemungkinan kegiatan pembelajaran akan berjalan kurang lancar

serta sulit mencapai tujuan yang ditetapkan. Ada tiga factor yang harus

Page 61: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

44

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

ada dalam proses pembelajaran yaitu Guru, Siswa, instumen belajar.

Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran dengan baik

dan juga memberi motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik.

Adapun sarana dan prasarana yang dapat menunjang

berlangsungnya proses pembelajaran di taman Kanak-kanak Al Fajri

Desa Sekernan dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.3 Photo Sarana Prasarana Sekolah TK Al fajri

Tabel 4.4 sarana dan prasarana Tk Al fajri

Page 62: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

45

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Rak buku 1 unit Baik

2. Kursi guru 1 unit Baik

3. Meja baca 3 unit Baik

4. Meja guru 1 unit Baik

5. Tempat cuci tangan 1 unit Baik

6. Tempat sampah 3 unit Baik

7. Bahan alam 1 unit Baik

8. AFE luar 2 unit Baik

9. Rak hasil karya peserta

didik

1 unit Baik

10. Kursi siswa 15 unit Baik

11. Papan tulis 2 unit Baik

12. Meja pimpinan 1 unit Baik

13. Kursi pimpinan 1 unit Baik

14. Balok 1 unit Baik

15. Meja siswa 15 unit Baik

16. Jam dinding 1 unit Baik

Tabel 4.5 Keadaan prasarana taman Kanak-kanak Al Fajri

No Jenis Jumlah Kondisi

1. Halaman sekolah 1 Baik

2. Kelas A 1 Baik

3. Kelas B 1 Baik

4. Ruang Guru 1 Baik

5. Ruang kepala sekolah 1 Baik

Page 63: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

46

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

B. Deskripsi pelaksanaan tindakan (Pembahasan)

Penelitian ini dilaksanakan di TK AL FAJRI tujuanya adalah untuk

mengetahui peningkatkan kreativitas anak melalui bermain media

playdough di TK tersebut, pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan lembar observasi yang telah di susun oleh peneliti

berdasarkan landasan teori dan telah divalidasi sebanyak 4item.

Langkah pertama dalam pengambilan data adalah dengan melakukan

tes awal (pra siklus) tes ini di lakukan untuk mengetahu skor anak sebelum

di beri perlakuan (treatment). Setelah dilakukan tes awal langkah

selanjutnya yaitu pelakuan kepada anak, dalam hal ini bentuk

perlakuannya adalah bermain menggunakan media playdough, dimana

media playdough di lakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran harian (RPPH). Setelah perlakuan selanjutnya di lakukan tes

akhir (posttest).

Berdasarkan hasil penelitian terhadap anak kelas B TK AL FAJRI di

dapat skor akhir pada pra siklus, siklus I dan siklus II dari hasil kegiatan

anak, yang di peroleh dari 4 pertanyaan. Dengan kriteria penilaian sebagai

berikut : 1 jika pertanyaan dijawab belum berkembang (BB), skor 2 jika

pertanyaan di jawab mulai berkembang (MB), skor 3 jika pertanyaan di

jawab berkembang sesuai harapan (BSH), skor 4 jika pertanyaan di jawab

berkembang sangat baik (BSB).

Kondisi awal pemahaman siswa kelas B di taman kanak-kanak Al

Fajri masih terlihat rendah, hal ini dapat di lihat dari observasi awal

peneliti.

Tabel 4.6 Kondisi Pra Siklus

No Nama Indikator

Skor

KET

BB MB BSH BSB

1 Adel 2 Tidak Tuntas

2 Aida 1 Tidak Tuntas

Page 64: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

47

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

3 Aldo 4 Tuntas

4 Aqila 2 Tidak Tuntas

5 Azza 3 Tuntas

6 Azil 2 Tidak Tuntas

7 Diki 4 Tuntas

8 Faiz 2 Tidak Tuntas

9 Habibi 1 Tidak Tuntas

10 Jepri 2 Tidak Tuntas

11 Laras 2 Tidak tuntas

12 Nabila 3 Tuntas

13 Nuri 2 Tidak tuntas

14 Tasya 4 Tuntas

15 Zikri 2 Tidak Tuntas

JUMLAH 36 5

Nilai rata-rata

anak

24%

Jumlah

keberhasilan

5

Presentase

keberhasilan

34%

Jumlah anak

yang belum

berhasil

10

Presentase anak

belum berhasil

66%

Keterangan Penilaian

1. Anak belum berkembang (BB) : Skor 1

2. Anak mulai berkembang (MB) : Skor 2

3. Anakberkembang sesuai harapan (BSH) : Skor 3

4. Anak berkembang sangat baik/ optimal (BSB) : Skor 4

Page 65: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

48

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Sebagaimana di tunjukan pada tabel di atas terlihat anak belum mampu

membuat playdough. Jumlah anak yang berhasil hanya 5 orang atau 34% dari

jumlah keseluruhan anak, sedangkan jumlah anak yang belum berhasil 10 orang

atau 66% dari jumlah keseluruhan anak. Nilai rata-rata anak yang di peroleh

masih rendah yakni 24% dari temuan diatas peneliti mulai melakukan penelitian

tindak kelas di kelompok B TK Al Fajri desa sekernan kecamatan sekernan

kabupaten muaro jambi untuk meningkatkan kreativitas anak melalui bermain

media playdough.

Setelah diperoleh skor pretest anak, langkah selanjutnya yang di lakukan

adalah pemberian perlakuan (treatment) yaitu mengembangkan kreativitas anak

melalui bermain media playdough. Perlakuan yang diberikan di lakukan secara

bertahap terlebih dahulu dalam siklus I, yang dilakukan membuat satu bentuk dan

pada siklus II dilakukan dengan membuat dua bentuk dari playdough, dimana

setiap siklus di laksanakan sesuai dengan tema pembelajaran dimana rangkaian

kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Memberikan materi dengan tema binatang, sub tema ulat dan siput serta

yang di lakukan dalam 2 kali pertemuan bisa membuat bentuk ulat dan

siput menggunakan media playdough sesuai tema.

b. Memberikan materi dengan tema binatang, sub tema gurita, dan kura-

kura. serta yang di lakukan dalam 2 kali pertemuan membuat bentuk

dari media playdough sesuai kreasi anak.

1. SIKLUS 1

a) Perencanaan

Perencanaan siklus I yang dilakukan penelitian berkaitan pada subtema

ulat dan kura-kura pada siklus I materi yang akan di ajarkan kepada anak yaitu:

Page 66: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

49

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tabel 4.7 perencanaan siklus I

No Hari/ tanggal Pertemuan Materi

1 Kamis 05 desember 2019 Pertemuan I Tema : Binatang

Subtema : Ulat

2 Selasa 10 desember 2019 Pertemuan II Tema : Binatang

Subtema : Siput

Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas mengembangkan kreativitas

anak melalui bermain playdough selain itu sebelum peneliti mempersiapkan

Renacana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH) agar kegiatan mengajar

lebih terarah dan maksimal.

b) Tindakan dan Observasi

Pelaksanan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus satu

terdiri dari 2 pertemuan. Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan

kegiatan pembelajaran.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari kamis 05

desember 2019, materi yang di sampaikan adalah tema binatang

dengan subtema ulat.

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru membuka pelajaran dengan

memberi salam dan siswa menjawab salam kemudian membaca

doa, membaca surat pendek, berhitung bersama-sama dan

bernyanyi. Guru mengabsen siswa dengan bernyanyi dan

dilakukan secara circle time. Sebelum memulai pembelajaran

guru menanyakan hari dan tanggal dan guru menginformasikan

materi yang akan di sampaikan oleh peneliti beserta tujuan

pembelajaran dan kegiatan apersepsi.

Page 67: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

50

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

b) Kegiatan Inti

1. Peneliti bertanya kepada anak-anak apa saja binatang di

ketahui.

2. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu menunjukan

bentuk ulat di gambar.

3. Menjelaskan ciri-ciri bentuk ulat.

4. Peneliti memberi tebak-tebak seputar binatang.

5. Peneliti memberi contoh cara atau tahap-tahap membuat

ulat dari playdough.

6. Peneliti membimbing peserta didik cara membuat ulat

dari playdough.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil

pembelajaran dengan subtema ulat. Guru memberikan tahu

informasi untuk hari esok. Guru menutup pembelajaran dengan

doa.

Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I, anak sudah

mulai tertarik pada mengembangkan kreativitas melalui media

playdough. Anak mulai antusias dalam membuat bentuk ulat

dari playdough dan anak memberikan pertanyaan dalam

membuat bentuk ulat dari playdough namun masih ada anak

yang belum sama sekali bisa membuat ulat dari playdough dan

hanya diam maka dari itu peneliti dan guru sepakat menganti

hari penelitian pada hari selasa.

2) Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari selasa 10

desember 2019. Materi di sampaikan adalah mengenai tema :

binatang dengan subtema siput.

Page 68: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

51

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru membuka pembelajaran

dengan memberi salam dan siswa menjawab salam kemudian

membaca doa, membaca surat pendek, berhitung bersama-

sama dan bernyanyi. Guru mengabsen siswa dengan

bernyanyi dan dilakukan secara circle time. Sebelum

memulai pembelajaran guru menanyakan hari dan tanggal

dan guru menginformasikan materi yang akan di sampaikan

oleh peneliti beserta tujuan pembelajaran dan kegiatan

apersepsi.

b) Kegiatan Inti

1. Peneliti bertanya kepada siswa apa saja ciri-ciri siput

2. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu menunjukan

bentuk siput di gambar.

3. Peneliti menjelaskan alat dan bahan yang di pakai untuk

belajar.

4. Peneliti mengajak anak untuk menyebut huruf kalimat

siput.

5. Peneliti memberi contoh cara atau tahap-tahap membuat

bentuk siput dari playdough.

6. Kegiatan selanjutnya peneliti mengajak anak membuat

bentuk siputdari media playdough.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi hasil

pembelajaran dengan sub tema siput. Guru menanyakan kembali

kegiatan yang di lakukan oleh anak. Guru menjelaskan kegiatan

hari esok dan mengajak anak menbaca doa.

Page 69: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

52

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

d) Pengamatan/Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap

tindakan dengan menggunakan lembar observasi mengem

bangkan kreativitas anak. Peneliti juga menggunakan lembar

observasi keterlibatan anak. Dalam kegiatan pembelajaran

berlangsung dan untuk mengetahui kemampuan anak dalam

mengembangkan kreativitas dengan cara membuat membuat

siput dari playdough dengan apa yang di contohkan.

Dari hasil pengamatan pada siklus I ini peneliti,

berkesimpulan pada siklus ini siswa sudah antusiasi membuat

playdough dan kreativitas yang di milikinya berkembang dengan

baik, namum belum secara keseluruhan, hal tersebut terlihat

ketika guru mengajak anak membuat bentuk siput menggunakan

playdough ada anak yang mulai mengeluarkan ide dalam bentuk

playdough tapi sebagian anak masih bingung cara membuat

bentuk menggunakan playdough namun media playdough cukup

membuat anak tertarik dalam membuat bentuk sesuai imajinasi

nya.

Tabel 4.8 hasil siklus I

No Nama Indikator Skor KET

BB MB BSH BSB

1 Adel 3 Tuntas

2 Aida

1 Tidak Tuntas

3 Aldo 4 Tuntas

4 Aqila 2 Tidak Tuntas

5 Azza 3 Tuntas

6 Azil 3 Tuntas

7 Diki \ 4 Tuntas

8 Faiz 2 Tidak Tuntas

Page 70: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

53

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

9 Habibi 1 Tidak Tuntas

10 Jepri 2 Tidak Tuntas

11 Laras 2 Tidak Tuntas

12 Nabila 3 Tuntas

13 Nuri 3 Tuntas

14 Tasya 4 Tuntas

15 Zikri 2 Tidak Tuntas

JUMLAH 39 8

Nilai rata-rata anak 26%

Jumlah anak yang

berhasil

8

Presentase

keberhasilan anak

53.3%

Jumlah anak yang

belum berhasil

7

Presentase anak

belum berhasil

46,7%

Keterangan Penilaian

1. Anak belum berkembang (BB) : Skor 1

2. Anak mulai berkembang (MB) : Skor 2

3. Anakberkembang sesuai harapan (BSH) : Skor 3

4. Anak berkembang sangat baik/ optimal (BSB) : Skor 4

Sebagaimana di tunjukan pada tebel siklus I dapat diketahui

bahwa aktivitas siswa dalam membuat bentuk dari playdough belum

optimal dan belum memenuhi tingkat capaian perkembangan (TCP),

hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang di peroleh siswa pada siklus I

yaitu 26% jumlah siswa yang berhasil hanya 8 anak atau

sebanyak53.3% dari jumlah keseluruhan. Anak yang belum berhasil

ada 7 anak atau sebanyak 46,7%dari jumlah keseluruhan untuk lebih

jelasnya dapat dilihat di dalam grafik berikut:

Page 71: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

54

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

gambar 4.4 peningkatan kreativitas pada pra siklus dan siklus 1

Artinya tindakan yang di berikan pada siklus 1dapat mencapai

peningkatan pada kreativitas anak di kelompok B di TK AL Fajri di

Desa Sekernan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi, oleh

karena itu perlu tindakan lanjutan di siklus II.

e) Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan kedua dapat di

rinci sebagai berikut:

1. Perkembangan kreativitas anak dalam dalam membuat

bentuk dari playdough mulai terlihat namun masih ada

yang belum membuat bentuk dari playdough.

2. Minat dan motivasi anak mengikuti kegiatan

pembelajaran mulai terlihat tetapi masih ada anak masih

berbicara dengan tema saat materi di berikan.

Berdasarkan refleksi pertemuan ke 1 dan ke 2 tersebut dapat

di simpulkan bahwa terdapat beberapa masalah yang muncul

pada pelaksanaan siklus I. Untuk itu, pada pelaksanaan siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

PRA SIKLUS SIKLUS I

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 72: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

55

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

perlu ada perbaikan pada desain pembelajaran, adapun revisi

tersebut adalah:

a. Dalam memberikan penjelasan detail dalam membuat

bentuk dari playdoughdanharus dicontohkan agar anak

bisa mengerti cara membuat bentuk menggunakan

playdough.

b. Memberikan kegiatan atau materi yang menarik agar

anak bisa fokus ke penelti saat menyampaikan materi dan

memberi semangat untuk mengikuti kegiatan.

2. SIKLUS II

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 ternyata hasilnya masih

menunjukan banyak anak yang belum mampu mencapai standar penilaian

berkembang dengan baik, hal tersebut membuat peneliti berusaha melakukan

perbaikan melalui kegiatan pada siklus II. Ada kegiatan pada siklus II adalah

sebagai berikut:

a) Perencanaan

Berdasarkan refleksi dan evaluasi pada siklus I, peneliti dan guru

pelaksana menyusun rencana pembelajaran.

1) Menyusun RPPH rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH)

sebagai pedoman acuan dalam proses pembelajaran, dengan bermain

media playdough. Kegiatan pembelajaran berjalan melalui kegiatan

awal, kegiatan inti, dan penutup.

2) Menyiapkan media, alat dan bahan yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

Page 73: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

56

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tabel 4.9 perencanaan siklus 2

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Selasa 14 januari

2020

Pertemuan I Tema: binatang

Subtema:kura-kura

2 Rabu 23 januari

2020

Pertemuan II Tema : binatang

Subtema: gurita

b) Tindakan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus dua

terdiri 2 pertemuan. Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan

kegiatan pembelajaran dengan membuat bentuk playdough.

1) Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II pada hari selasa, 14 januari 2020

dengan materi yang di sampaikan dengan tema : binatang dengan

subtema : kura-kura.

(a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran peneliti meminta anak duduk secara

circle time di awalin dengan memberi salam kepada anak didik.

Selanjutnya membaca doa belajar, membaca surat pendek, nyanyi

sambil berhitung, menanyakan hari dan bulan serta tepuk hari.

Dilanjutkan dengan kegiatan mengabsen siswa sambil bernyanyi,

menanyakan tema apa yang di pelajarin selanjutnya.

(b) Kegiatan Inti

1. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu dengan

mengenalkan tema pembelajaran.

Page 74: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

57

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam

hewan laut.

3. Peneliti mengajak berdiskusi tentang ciri-ciri kura-kura.

4. Peneliti mengajak tepuk kura-kura

5. Peneliti menjelaskan alat dan bahan yang digunakan

6. Peneliti menjelaskan bermain playdough kepada anak.

7. Peneliti memberi contoh cara atau tahap-tahap membuat

playdough.

8. Peneliti membimbing dan mengawasin anak dalam

bermainplaydough.

(c) Penutup

Pada akhir pembelajaran ditutup dengan merefleksi kegiatan

yang sudah dilakukan. Setelah mengetahui membuat ulat.

Pembelajaran di tutup dengan membaca doa pulang, doa naik

kendaraan,doa akhir pertemuan dan lagu selamat siang bu.

2) Pertemuan II

Pertemuan I pada siklus II pada hari rabu, 23 januari 2020 dengan

materi yang di sampaikan dengan tema : binatang dengan subtema :

gurita.

a) Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran peneliti meminta anak untuk duduk

secara circle time diawali dengan memberi salam kepada anak

didik. Selanjutnya membaca doa sebelum belajar, membaca surat

pendek, bernyanyi sambil berhitung, menanyakan nama hari dan

bulan, tepuk hari. Di lanjutkan dengan kegiatan mengabsen siswa

sambil bernyanyi dan memberi tahu tema dan subtema yang akan

di pelajari hari ini.

Page 75: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

58

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

b) Kegiatan Inti

1. Peneliti membuka pelajaran terlebih dulu dengan

mengenalkan tema pembelajaran .

2. Peneliti mengajak anak berdiskusi tentang macam-macam

hewan laut.

3. Peneliti mengajak anak mengamati hewan yang ada di

poster.

4. Peneliti mengajak berdiskusi tentang ciri-ciri gurita.

5. Peneliti menjelaskan tentang bermain playdough.

6. Peneliti memberi contoh cara atau tahap-tahap membuat

bentuk playdough sesuai kreasi anak masing-masing.

7. Peneliti membimbing peserta didik cara membuat bentuk

dari playdough.

c) Penutup

Pada akhir pembelajaran peneliti dan guru merefleksi kegiatan

mengenai tema binatang darat. Peneliti menutup dengan membaca

doa sebelum pulang, doa naik kendaraan, doa orang tua serta lagu

selamat siang bu.

d) Pengamatan/Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap pelaksa

naan tindak dengan menggunakan lembar observasi kemampuan

perkembangan kreativitas anak sebagaimana peneliti lakukan

pada siklus sebelumnya. Dari hasil pengamatan pada siklus II,

peneliti berkesimpulan bahwa peserta didik sudah terlihat aktif

mengikuti belajar menggunakan media playdough, kemudian

perkembangan kreativitas yang dimiliki pun bertambah baik hal

tersebut terlihat ketika guru mengajak anak membuat bentuk dari

Page 76: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

59

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

playdough,sesuai yang kreasi anak,anak mengetahui bentuk

hewan yang ada di di dalam poster, mereka pun menyambut

senang dan semangat tidak lagi berbicara sama teman saat peneliti

menjelaskan.

Dengan adanya bermain menggunakan media playdough pada

anak dapat lebih mengembangkan kreativitasnya. Adapun

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 hasil siklus 2

No Nama

Indikator Skor KET

BB MB BSH BSB

1 Adelia 4 Tuntas

2 Aida \ 2 Tidak Tuntas

3 Aldo 4 Tuntas

4 Aqila 3 Tuntas

5 Azza

4 Tuntas

6

Azil 4 Tuntas

7 Diki 4 Tuntas

8 Faiz 3 Tuntas

9 Habibi 2 Tidak Tuntas

10 Jepri 3 Tuntas

11 Laras 3 Tuntas

12 Naibila 4 Tuntas

13 Nuri 4 Tuntas

14 Tasya 4 Tuntas

15 Zikri 3 Tuntas

Jumlah 51 13

Nilai rata-rata anak 34%

Jumlah anak yang 13

Page 77: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

60

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

berhasil

Presentase

keberhasilan anak

87%

Jumlah anak yang

belum berhasil

2

Presentase jumlah

yang belum berhasil

13%

Keterangan Penilaian

1. Anak belum berkembang (BB) : Skor 1

2. Anak mulai berkembang (MB) : Skor 2

3. Anak berkembang sesuai harapan (BSH) : Skor 3

4. Anak berkembang sangat baik/ optimal (BSB) : Skor 4

Sebagaimana di tunjukkan pada tabel siklus II dapat di ketahui

bahwa kemampuan meningkatkan kreativitas anak melalui media

playdough mengalami peningkatan dari siklus I sebagaimana di

ketahui bahwa kemampuan meningkatkan kreativitas anak pada

siklus II sudah optimal dan sudah memenuhi tingkat percapaian

perkembangan (TCP). Hal ini terlihat dari nilai rata-rata yang di

peroleh siklus II yaitu 34% jumlah siswa yang berhasil sebanyak 13

anak atau 87% dari jumlah keseluruhan. Dan siswa yang belum

berhasil sebanyak 2 anak atau 13% dari keseluruhan. Untuk lebih

jelas dapat di lihat dari grafik berikut:

gambar 4.5 peningkatan kreativitas di pra siklus siklus Idan siklus II

0

20

40

60

80

100

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

TUNTAS

TIDAK TUNTAS

Page 78: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

61

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Artinya tindakan yang di berikan siklus II sudah dapat

mencapai hasil di kelompok B Tk Al Fajri Desa Sekernan

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi mengalami

peningkatan. Kesimpulan yang di peroleh hasil observasi

peningkatan kreativitas anak pada siklus II, antara lain :

1. Anak semakin semangat mengikuti kegiatan pembelajaran

menggunakan media playdough karena anak bisa membuat

bentuk dari playdough sesuai kreasi masing-masing.

2. Hampir semua anak bersemangat dan senang ketika

melakukan kegiatan bermain playdough.

e) Refleksi

Hasil refleksi terhadap siklus I pertemuan kedua dapat di rinci

sebagai berikut:

1. Dengan mengamati objek yang nyata akan membuat anak

bertambah pengetahuan dan wawasan untuk anak depan

minat dan motivasi anak dalam mengikuti pelajaran sudah

semangkin meningkatkan. Hal ini terlihat terlihat dari

antusias anak dalam membuat kembali bentuk dari

playdough yang pernah di ajarkan. Rasa ingin tahu anak

yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran dan dengan

anak melihat medianya secara langsung menambah

pengetahuan anak serta membuat anak senang dan tidak

mudah bosan.

2. Kepercayaan diri anak sudah terlihat berkembang dengan

baik, hal ini terlihat anak sudah sudah dapat

menyelesaikan buat bentuk playdough dengan baik.

Page 79: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

62

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

C. Interpretasi Hasil Analisis Data Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari kedua siklus tersebut dapat terlihat

adanya perkembangan cukup berarti. Hasil pengukuran melalui penilaian

tertulis menunjukkan adanya peningkatan minat dan semangat anak dalam

melakukan kegiatan pembelajaran sehingga penelitian ini di akhiri pada

siklus kedua dengan empat kali pertemuan di kelas B Taman kanak-kanak

Al Fajri Desa Sekernan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro jambi

dapat di jumpai peningkatan presentase perkembangan yang cukup berarti.

Hal ini dapat terungkap dalam tabel.

Table 4.11 perbandingan presentase perkembangan peserta didik

PERBANDINGAN PRESENTASE PERKEMBANGAN

PESERTA DIDIK

Siklus Nilai

rata-rata

Tuntas Tidak

Tuntas

Jumlah

presentase

Pra siklus 24% 34% 66% 100%

Siklus I 26% 53,3% 46,7% 100%

Siklus II 34% 87 % 13 % 100%

Page 80: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

63

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Gambar 4.6 hasil peningkatan kreativitas prasiklus, siklus I, Siklus II

Pada Siklus II pun mengalamin peningkatan yang sangat baik, dari

15 anak didik yang menunjukan dari pra siklus tingkat berhasilan 5 anak

atau 34% dari keseluruhan siswa. Dan yang belum berhasil anak 10 anak

atau 66% di siklus I terjadi perubahan tingkat keberhasilan anak di siklus I

8 anak atau 53,3% dan anak yang belum berhasil pada siklus I 7 anak atau

46,7% Pada siklus II mengalamin peningkatan yang sangat baik pada

tingkat keberhasilan 13 anak atau 87% dan anak yang belum berhasil di

siklus II 2 anak atau 13%.

Berdasarkan analisis pada siklus I dan siklus II maka dapat penulis

simpulkan bahwa bermain media playdough dapat menimbulkan

kreativitas anak usia dini. Dengan bermain media playdough akan

mengembangkan kreativitas nya dengan menggunakan imajinasi.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra siklus siklus I siklus II

Rata-rata

presentase anak yangberhasil

presentase anak yangbelum berhasil

Page 81: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

64

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan

bahwa bermain media playdough dapat meningkatkan kreativitas anak usia

dini.Hal ini dapat dilihat pada peningkatan setiap siklus. Hal ini dibuktikan

dengan data pada siklus I peserta didikdari tingkat keberhasilan 8 anak

atau 53,3%%, peserta didik yang belum berhasil pada siklus I 7 anak atau

46,7%%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantara lain anak

kurang fokus saat guru memberi materi dan anak masih banyak berbicara

bersama temannya.

Berdasarkan siklus II, peserta pendidik mengalami peningkatan

yang baik pada tingkat keberhasilan dari 8anak atau 53,33% menjadi 13

anak yang berhasil atau 87% dan anak yang belum berhasil mengalami

penurunan dari 7 anak atau 46,7% menjadi 2 anak atau 13%. Dan dapat

dikatakan berhasil penelitian inidikarenakan percapaian lebih dari

indikator tingkat percapaian yakni 71% sebanyak 10 anak. Hal ini di

sebabkan beberapa faktor di anatara lain anak di berikan kebebasan

berkreasi dalam membuat bentuk playdough dengan melihat hewan di

poster untuk menarik perhatian anak.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, makan

peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kemampuan mengenal kreativitas pada peserta didik dapat

berkembang dengan baik apabila setiap pembelajaran menggunakan

media yang bervariasi dan juga kegiatan pengembangan yang menarik,

Sebagai salah satu nya dengan bermain menggunakan media

playdough.

64

Page 82: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

65

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2. dalam untuk meningkatkan kreativitas anak terlebih dahulu sebanyak

guru nya juga harus mempunyai kreativitas agar lebih mudah dalam

mengajarkannya kepada anak didik.

3. Diharapkan setelah penelitian ini selesai media playdough ini tetap di

terapkan di Tk Al Fajri agar bisa mengurangin pembelajaran Calistung

di situ dan bisa meningkatkan kreativitas anak melalui bermain media

playdough.

C. PENUTUP

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada ALLAH SWT yang

telah memberikan rahmatnya, sehingga skripsi ini dapat diselasaikan

sesuai dengan ketentuan berlaku. Walaupun demikian peneliti menyadarin

skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu kritik dan saran bersifat

membangun sangat penulis karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini

dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi peneliti khususnya dan pembaca bagi umumnya. Atas segala

kekhilafan peneliti mohon maaf kepada ALLAH SWT mohon ampun

Amin Ya robbal ‘alamiin.

Page 83: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2001). “ Penelitian Tindakan Kelas ”. Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi (2002). “ Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek”. Bandung:

Reneksa Cipta.

Arikunto, Suharsimi (2002). “ Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media.

Ahmad Susanto (2011) Perkembangan Anak Usia Dini Pengatar Dalam Berbagaia Speknya.

Jakarta : Prenada Media Grup.

Eliyawati,C.(2005),Pemilihan Dan Pengembangan Sumber Belajar Untuk Anak Usia Dini.

Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Eion, D (2008), Anakkreatif (Creative Child), Batam : Karisma Publishing Group.

Emil Salim Dkk, Mengembangkan Kreativitas, Jakarta: Pustaka Populer , 2001.

Hajar, P. 2009 Seni Keterampilan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka

Hariyani (2014). Penerapan Metode Bermain Dengan Media Playdough Dalam

Meningkatkan Konsep Bilangan Dan Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini

:Universitas Bengkulu. Bengkulu.

http://www.jejakpendidikan.com/2017/03/permainan-playdough.html

(http://vistabunda.com/parenting/membuatplaydough-plastisin-mainan-yang-aman-buat-si-kecil)

Jatmika Y N. (2012) Ragam Aktivitas Harian Untuk Play Group. Jogjakarta : Diva Press.

Kasmini (2012). Pemanfaatan Media Play Dough Untuk Meningkatkan Kreativitas Pada

Anak Kelompok B Di Tk Kurnia Simo Tambaan Surabaya : Unesa: Surabaya.

Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. The Action Research PlannerThird Edition, Victoria :

Deakin University Press, 1988.

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta.

Masganti Dkk (2016), Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini, Medan : Perdana

Publishing.

Muhammad Asrori (2008), Psikologi Pendidikan, Jakarta : Wacana Prima

Munandar (2014). Pengembangan Kreativitas Anak Bakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Novitasari, Noni (2009). Efektivitas Media Playdough Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Dalam Pembelajaran IPA Skripsi FIP UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Page 84: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

Pedoman Penulisan Skripsi: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin jambi:2017.

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Repuplik Indonesia Nomor 146 Tahun 2014

tentang standar tingkat pencapaian perkembangan anak .

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Repuplik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Primula. (2011). Ciri-Ciri Anak Kreatif. Http://Www.Kaskus.Us/Showthread.Php Diunduh

Pada Tanggal 14 Mei.

Rachamawati, Y Dan Kurniati, E Konstruktif (2005), Startegi Perkembangan Kreativitas

Pada Anak Usia Dini Jakarta :Depdiknas

Rachmawati, (2012). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitati,Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sri Hardayani Dkk. Penerapan Media Playdough Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak:

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini: UPBJJ UT. 26 November 2016.

Sugiyono (2015). Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta

Sujiono,B. 2009 . metode pengembangan fisik. Jakarta : universitas terbuka.

Syaodih, Ernawulan. 2005. Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Jakarta:Departemen

PendidikanNasional Direktorat JendralPendidikan Tinggi DirektoratPembinaan

Pendidikan TenagaKependidikan dan KetenagaanPerguruan Tinggi.

Tedjasaputra, Mayke S. (2001). Bermain, Mainan, Dan Permainan. Jakarta: Pt Gramedia.

Utami Munadar (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Yeni Rachmawati. (2010). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Dini Taman

Kanak-Kanak. Jakarta : Kencana.

Yusria (2016) Peningkatan Kecakapan Personal Melalui Pembelajaran Konseptual. Jurnal

Pendidikan Anak Usia Dini Volume 10 Edisi 2 November 2016.

Page 85: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 86: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA (TPD)

JudulPenelitianTindakanKelas:

Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Bermain Media Playdough di TK AL FAJRI Desa

Sekernan Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi

1. TeknikObservasi

Pada penelitian ini observasi difokuskan pada kegiatan atau aktifitas anak serta segala

sesuatu yang terjadi.

2. TeknikWawancara

Teknik wawancara ini digunakan sebagai alat untuk menemukan permasalahan yang

diteliti dan untuk mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam, seperti

kegiatan montase yang dipakai dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan

kreativitas anak usia dini.

Teknik wawancara ini ditujukan kepada Guru kelas B di TK AL FAJRI Desa

Sekernan .

1) Apakah guru disekolah ini tahu tentang media playdough??

2) Apakah guru di sekolah ini pernah mendapatkan perlatihan media bermain

playdough?

3) Apakah mediabermain playdough di terapkan dalam proses pembelajaran?

4) Apakah ada alatdan bahan untuk membuat playdough di sekolah?

5) Bagaimana manfaat media playdough bagi anak?

3. MetodeDokumentasi

1) Mencatat gambaran umum lokasi penelitian

2) Mencatat struktur organisasi sekolah

3) Mencatat keadaan guru dan siswa

4) Mencatat data awal hasil belajar siswa

5) Mencatat hasil belajar siswa setiap akhir siklusnya

Page 87: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LEMBAR WAWANCARA GURU

Nama Guru : Siti Maslahah S. Pt

Jabatan : Guru kelas B

(sebelum penelitian)

NO. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah guru di sekolah ini tahu tentang

mediaplaydough?

Sudah tahu tetapi tidak

ada di gunakan dalam

belajar

2. Apakah guru di sekolah ini pernah

mendapatkan perlatihan metode bermain

playdough?

Belum pernah

3. Apakah media bermain playdough di terapkan

dalam proses pembelajaran?

Belum pernah di gunakan

untuk pembelajaran di

sekolah

4. Apakah ada alatdan bahan untuk membuat

playdough di sekolah?

Tidak ada

5 Bagaimana manfaat media playdough bagia

nak?

Salah satu manfaat nya

untuk anak bisa kreasikan

membuat macam-macam

bentuk sesuai imajnasi

anak dan

media playdough bisa di

gunakan dalam

pembelajaran untuk

mengurangin

pembelajaran calistung di

sekolah ini

Page 88: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

(Setelah penelitian)

No. Pertanyaan Wawancara Sesudah

Penelitian

Jawaban

1. Setelah melakukan pembelajaran

mengunakan media playdough apa ada

peningkatan kreativitas anak?

Iya media playdough bisa

meningkatkan kreativitas karena

anak dapat berkreasi sesuai

imajinasi dalam membuat bentuk

dari playdough

2 Apakah ibu tertarik untuk melakukan

di kegiatan bermain playdough setiap

tema pembelajaran?

Sangat tertarik, semoga dengan

adanya playdough dapat

mempermudah pembelajaran dan

memicu adanya

peningkatankreativitas pada anak.

CATATAN LAPANGAN

Saat melakukan penelitian di Tk Al fajri Desa sekernan kecamatan sekernan

kabupaten Muaro jambi di temuin beberapa mengapa anak belum bisa meningkatkan

kreativitas melalui media playdough di antaranya:

1. Anak belum bisa berkonsentrasi saat pembelajaran berlangsung.

2. Belum penyampaikan materi nya pembelajaran dengan menarik agar anak bisa

menerima kegiatan bermain playdough.

3. Masih banyak belum tetarik dalam membuat playdough di karenakan baru

pertama kali media ini di pakai dalam pembelajaran di sana.

4. Anak sudah terbiasa melakukan pembelajaran dengan menggunakan buku paket

jadi agak sulit mengajak anak membuat bentuk dari playdough

Page 89: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI ANAK TK AL FAJRI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS I)

Nama anak : ADELIA

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya seperti membuat dengan sesung

guh nya

2

2. Anak dapat menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan

3

3. Anak mampu menunjukan

aktifitas yang bersifat eksploratif

2

4. Anak ingin memiliki rasa ingin

tahu

3

JUMLAH NILAI 10/4= 2,5

P = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘

𝑑𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 x 100%

P= 2,5

4 x 100% = 62,5% (BSH)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya dengan media playdough dengan sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru MB : Anak dapat membuat bentuk hampir menjadi bentuk sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat bentuk dari playdough dengan di contohkan guru

BSB :Anak dapat membuat bentuk playdough dengan baik tanpa bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough BB : Anak tidak mampu menyelesaikan pembuatan bentuk dari palydough

MB : Anak dapat menyelesaikan bentuk tetapi memakai cetakan

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough dengan bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

d. Menujukan rasa ingin tahu

BB Anak belum bertanya tentang permainan playdough MB Anak mulai bertanya cara menggunakan media playdough BSH Anak bertanya-tanya bentuk yang bisa di buat dari media playdough BSB Anak bisa membuat bentuk dari playdough tanpa bertanya dengan guru

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat bentuk dari playdough

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum selesai bentuk playdouh

keseluruhan BSH Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdouh dengan bantuan

guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru

Page 90: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI ANAK TK AL FAJRI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS I)

Nama anak : AIDA

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti membuat dengan sesung guh nya

1

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

1

3. Anak mampu menunjukan

aktifitas yang bersifat

eksploratif

1

4. Anak ingin memiliki rasa ingin

tahu

1

JUMLAH NILAI 4/4= 1

P = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘

𝑑𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 x 100%

P= 1

4 x 100% = 25% (BB)

Deskripsi Penilaian : a. Membuat karya dengan media playdough dengan sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru

MB : Anak dapat membuat bentuk hampir menjadi bentuk sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat bentuk dari playdough dengan di contohkan guru BSB :Anak dapat membuat bentuk playdough dengan baik tanpa bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough

BB : Anak tidak mampu menyelesaikan pembuatan bentuk dari palydough MB : Anak dapat menyelesaikan bentuk tetapi memakai cetakan

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough

dengan bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk tanpa bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

d. Menujukan rasa ingin tahu

BB Anak belum bertanya tentang permainan playdough

MB Anak mulai bertanya cara menggunakan media playdough BSH Anak bertanya-tanya bentuk yang bisa di buat dari media playdough

BSB Anak bisa membuat bentuk dari playdough tanpa bertanya dengan guru

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat bentuk dari playdough MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum selesai bentuk playdouh

keseluruhan

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdouh dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdough tanpa bantuan

guru

Page 91: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI ANAK TK AL FAJRI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS I)

Nama anak : ALDO

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya seperti membuat dengan sesung

guh nya

3

2. Anak dapat menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan

3

3. Anak mampu menunjukan

aktifitas yang bersifat eksploratif

4

4. Anak ingin memiliki rasa ingin

tahu

3

JUMLAH NILAI 13/4= 3,25

P = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘

𝑑𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 x 100%

P= 3,25

4 x 100% = 81,25% (BSB)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya dengan media playdough dengan sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru MB : Anak dapat membuat bentuk hampir menjadi bentuk sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat bentuk dari playdough dengan di contohkan guru

BSB :Anak dapat membuat bentuk playdough dengan baik tanpa bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough BB : Anak tidak mampu menyelesaikan pembuatan bentuk dari palydough

MB : Anak dapat menyelesaikan bentuk tetapi memakai cetakan

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough dengan bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

d. Menujukan rasa ingin tahu

BB Anak belum bertanya tentang permainan playdough MB Anak mulai bertanya cara menggunakan media playdough BSH Anak bertanya-tanya bentuk yang bisa di buat dari media playdough BSB Anak bisa membuat bentuk dari playdough tanpa bertanya dengan guru

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat bentuk dari playdough

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum selesai bentuk playdouh

keseluruhan BSH Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdouh dengan bantuan

guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru

Page 92: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI ANAK TK AL FAJRI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS II)

Nama anak : ADELIA

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti membuat dengan sesung guh nya

3

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

4

3. Anak mampu menunjukan

aktifitas yang bersifat eksploratif

3

4. Anak ingin memiliki rasa ingin tahu

4

JUMLAH NILAI 14/4= 3,5

P = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘

𝑑𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 x 100%

P= 3,5

4 x 100% = 87,5% (BSB)

Deskripsi Penilaian : a. Membuat karya dengan media playdough dengan sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru

MB : Anak dapat membuat bentuk hampir menjadi bentuk sesungguhnya BSH :Anak dapat membuat bentuk dari playdough dengan di contohkan guru

BSB :Anak dapat membuat bentuk playdough dengan baik tanpa bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough

BB : Anak tidak mampu menyelesaikan pembuatan bentuk dari palydough MB : Anak dapat menyelesaikan bentuk tetapi memakai cetakan

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough

dengan bantuan guru BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

d. Menujukan rasa ingin tahu

BB Anak belum bertanya tentang permainan playdough MB Anak mulai bertanya cara menggunakan media playdough BSH Anak bertanya-tanya bentuk yang bisa di buat dari media playdough BSB Anak bisa membuat bentuk dari playdough tanpa bertanya dengan guru

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat bentuk dari playdough MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum selesai bentuk playdouh

keseluruhan

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdouh dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdough tanpa bantuan

guru

Page 93: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI ANAK TK AL FAJRI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS II)

Nama anak : AIDA

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya

seperti membuat dengan sesung guh nya

2

2. Anak dapat menunjukkan sikap

kreatif dalam menyelesaikan

1

3. Anak mampu menunjukan

aktifitas yang bersifat

eksploratif

2

4. Anak ingin memiliki rasa ingin

tahu

2

JUMLAH NILAI 7/4= 1,75

P = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘

𝑑𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 x 100%

P= 1,75

4 x 100% = 43,75% (MB)

Deskripsi Penilaian : a. Membuat karya dengan media playdough dengan sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru

MB : Anak dapat membuat bentuk hampir menjadi bentuk sesungguhnya BSH :Anak dapat membuat bentuk dari playdough dengan di contohkan guru

BSB :Anak dapat membuat bentuk playdough dengan baik tanpa bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough

BB : Anak tidak mampu menyelesaikan pembuatan bentuk dari palydough MB : Anak dapat menyelesaikan bentuk tetapi memakai cetakan

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough

dengan bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk tanpa bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

d. Menujukan rasa ingin tahu

BB Anak belum bertanya tentang permainan playdough MB Anak mulai bertanya cara menggunakan media playdough BSH Anak bertanya-tanya bentuk yang bisa di buat dari media playdough BSB Anak bisa membuat bentuk dari playdough tanpa bertanya dengan guru

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat bentuk dari playdough MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum selesai bentuk playdouh

keseluruhan

BSH Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdouh dengan bantuan guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdough tanpa bantuan

guru

Page 94: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

LEMBAR OBSERVASI ANAK TK AL FAJRI KECAMATAN SEKERNAN KABUPATEN MUARO JAMBI

ANAK USIA 5-6 TAHUN

(SIKLUS II)

Nama anak : ALDO

NO. Aspek Yang Diamati Pencapaian anak Jumlah nilai

BB MB BSH BSB

1. Anak mampu membuat karya seperti membuat dengan sesung

guh nya

3

2. Anak dapat menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan

3

3. Anak mampu menunjukan

aktifitas yang bersifat eksploratif

4

4. Anak ingin memiliki rasa ingin

tahu

4

JUMLAH NILAI 14/4= 3,5

P = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎𝑛𝑎𝑘

𝑑𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 x 100%

P= 3,5

4 x 100% = 87,5% (BSB)

Deskripsi Penilaian :

a. Membuat karya dengan media playdough dengan sesungguhnya

BB : Anak tidak dapat membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru MB : Anak dapat membuat bentuk hampir menjadi bentuk sesungguhnya

BSH :Anak dapat membuat bentuk dari playdough dengan di contohkan guru

BSB :Anak dapat membuat bentuk playdough dengan baik tanpa bantuan guru

b. Menunjukkan sikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough BB : Anak tidak mampu menyelesaikan pembuatan bentuk dari palydough

MB : Anak dapat menyelesaikan bentuk tetapi memakai cetakan

BSH : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk playdough dengan bantuan guru

BSB : Anak mampu bersikap kreatif dalam menyelesaikan bentuk tanpa

bantuan guru

c. Menunjukkan sikap eksploratif

d. Menujukan rasa ingin tahu

BB Anak belum bertanya tentang permainan playdough MB Anak mulai bertanya cara menggunakan media playdough BSH Anak bertanya-tanya bentuk yang bisa di buat dari media playdough BSB Anak bisa membuat bentuk dari playdough tanpa bertanya dengan guru

BB Anak tidak mampu bereksplorasi membuat bentuk dari playdough

MB Anak mampu bereksplorasi tetapi belum selesai bentuk playdouh

keseluruhan BSH Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdouh dengan bantuan

guru

BSB Anak mampu bereksplorasi membuat bentuk playdough tanpa bantuan guru

Page 95: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 96: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 97: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 98: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 99: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 100: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 101: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 102: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 103: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 104: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 105: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 106: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

FOTO PERTEMUAN I SIKLUS I

Page 107: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 108: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PERTEMUAN II SIKLUS II

Page 109: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 110: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PERTEMUAN KEDUA SIKLUS I

Page 111: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 112: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

PERTEMUAN PERTAMA SIKLUS II

Page 113: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 114: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

FOTO SAAT MENGAJAR MEDIA PLAYDOUGH

Page 115: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA
Page 116: PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN MEDIA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Ika Wahyuni

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir

: Jambi, 15 Sepetember 1997

Alamat : Jl. Lintas Timur Rt 09 Desa Sekernan Kec. Sekernan

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email :[email protected]

No. Kontak :085874048637

Riwayat Pendidikan

1. Sdn 2/Ix Sekernan

2. Smpn 05 Muaro Jambi

3. Smkn 11 Muaro Jambi

4. UIN STS JAMBI

Motto Hidup : Terus Bangkit Dari Kegagalan Dan Berusaha Terus