31
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Makalah ini membahas tentang jenis-jenis, konstruksi, cara kerja, identifikasi kerusakan, metode perbaikan dan penyetelan unit kopling, fungsi dan cara kerja transmisi manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi manual serta standar prosedur keselamatan kerja. Setelah mempelajari makalh ini mahasiswa diharapkan dapat memahami konstruksi dan cara kerja unit kopling, transmisi dan sistem pengoperasiannya. BAB II MATERI PEMBAHASAN KOPLING A. FUNGSI DAN KONTRUKSI 1. Fungsi Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan. TROBLESHOOTING KOPLING DAN TRANSMISI 1

PERBAIKAN KOPLING DAN TRASNMISI.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Makalah ini membahas tentang jenis-jenis, konstruksi, cara kerja, identifikasi kerusakan, metode perbaikan dan penyetelan unit kopling, fungsi dan cara kerja transmisi manual, komponen transmisi manual, hingga pemeriksaan kerusakan transmisi manual serta standar prosedur keselamatan kerja. Setelah mempelajari makalh ini mahasiswa diharapkan dapat memahami konstruksi dan cara kerja unit kopling, transmisi dan sistem pengoperasiannya. BAB IIMATERI PEMBAHASAN KOPLING

A. FUNGSI DAN KONTRUKSI 1. Fungsi Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.Pada tutup kopling terdapat pegas-pegas untuk menahan pelat penekan (pressure plate) terhadap pelat kopling. Pegas-pegas ini ada yang berbentuk pegas koil (coil spiring) atau pegas diaphgram (diaghgram spring). Dewasa ini banyak digunakan kopling dengan pegas diaghgram.

2. Tipe Kopling Pegas DiafragmaPegas diapragma terbuat dari pegas baja. Setelah diberatuk, baka dipanaskan. Untuk menambah kekuatan. Pivot ring yang diletakkan pada tiap sisi, pegas diapragma dan berfungsi sebagai pivot selama pegas diapragma beraksi. Pegas-pegas retrakting (retracting spring) digunakan untuk menghubungkan pegas diapragma ke petat penekan.Bi1a kopling dihubungkan, tenaga mesin diteruskan dari roda penerus mesin ke transmisi, seperti berikut :Tenaga -mesin diteruskan dari tutup kopling (clutch cover) ke pelat penekan (pressure plaate) dengan beberapa metode.

Tipe chordal Strap digunakan pada kendaraan TOYOTA.

a). Tips Boss Drive

Cara ini adalah pemindahan momen, dimana momen dipindahkan ke rumah kopling melalui convex portion (boss) dari pelat penekan. Persinggungan antara boss dan rumah kopling menimbulkan gesekan pada saat kopling berhubungan. Dengan demikian permukaan yang bersinggung terjadi keausan, menyebabkan bunyi dan kopling sulit berkaitan.

b). Tipe Radial Strap

Metode ini adalah dimana rumah kopling dihubungkan ke pelat penekan oleh strap (pelat baja) dalam arah radial dari pada boss. Tidak seperti boss drive, rumah penekan atau rumah kopling tidak terjadi keausan, juga tidak menyebabkan kopling sulit berkaitan.

c). Tipe Chordal Strap

Metode ini umum digunakan pada kendaraan TOYOTA. Strap-strap dihubungkan dalam arah chordal (tangensial) untuk memindahkan momen.

Apabila kemampuan kopling (momen yang dapat dipindahkan oleh kopling) lebih kecil dari pada momen yang dihasilkan oleh mesin, kopling akan cenderung slip dan permukaan pelat kopling akan lebih cepat aus. Bila kemampuan kopling lebih besar, perkaitan kopling akan cenderung besar, dan cederung mengkaitkan mesin tersendat-sendat pada saat kopling berkaitan. Umumnya kemampuan kopling 1,2 hingga 1,4 kali momen maksimum untuk mesin kendaraan penumpang dan 1;5 hingga 2,5 kaFi momen maksimum untuk kendaraan truk.

3. Master Silinder KoplingMaster silinder kopling terdiri dari :

Reservoir, Piston, Cylinder cup, Valve dan lain-lain, Tekanan hidraulis ditimbulkan oleh pergerakan piston. Push rod kopling tetap tertarik kearah pedal kopling oleh pegas pembalik pedal. Fungsi silinder kopling dijelaskan sebagai berikut:a. Bila Pedal Kopling DitekanBila pedal kopling ditekan, piston bergerak ke kiri. Minyak rem didalam silinder mengalir melalui valve inlet ke reservoir dan release silinder. Bila piston terus bergerak kekiri tenaga pegas retainer (yang ditahan oleh connerting rod) timbul, dan mengakibatkan connecting rod bergerak ke kiri dengan adanya tenaga pegas conical, kemudian reservoir tertutup oleh inlet valve. Ruang (chamber) A terpisah dari ruang (chamber) B, tekanan hidraulis di ruang (chamber) A naik, kemudian tekanan diteruskan keselang flexible, pipa kopling dan ke piston release cylinder.

b. Bila Pedal Kopling Di BebaskanBila pedal kopling di bebaskan, piston akan tertekan kembali ke kanan oleh tekanan pegas dan mengakibatkan tekanan hidraulis berkurang. Sekembalinya piston, connecting rod tertarik kedatam oleh pegas retainer. Inlet valve membuka saluran ke reservoir dah cairan ruang (chamber) A dan B berhubungan kembali. Reservoir menyerap perubahan kapasitas fluida setiap bagian sistem kopling. Penambahan fluida juga dari reservoir sesuai dengan kebutuhan.

4. Self-Centering Release BearingSelf centering release bearing digunakan untuk mencegah bunyi yang ada kalanya disebabkan olsh gesekan antara pegas diapragma dan release. Self centering relaase bearing ini bekerja secara otomatis menjaga posisi release bearing sejajar dengan input shaft transmisi.

BAB III

TROUBLESHOOTING KOPLING

Dalam menentukan letak penyebab kesalahan, pertama harus memeriksa gejala kesalahan dengan baik. Bila gejala sukar diketahui, memerlukan waktu yang cukup untuk menyelesaikannya. Pertama ketahuilah masalahnya, kemudian lihat penyebabnya. Pemeriksaan terhadap part yang berkaitan sangat diperlukan untuk menentukan penyebab dengan cepat dan tepat. Bila tidak ditemukan keabnormalan pada sistem kopling, selanjutnya harus periksa sistem yang lain (mesin, transmisi).

1) Bila tinggi pedal kopling terlalu rendah, kopling tidak dapat bebas sepenuhnya, walaupun pedal kopling ditekan sampai kelantai.2) Bila gerak bebas pedal terlalu besar, kopling tidak dapat bebas dengan baik, bila pedal ditekan sepenuhnya. Untuk kendaraan yang menggunakan kopling hidraulis gerak bebas push-rod .pedal dan release fork harus diperiksa secara terpisah.3) Untuk mengetahui tongkat transmisi berpindah dengan lembut atau tidaknya, tekan pedal kopling beberapa kali kemudian gerakkan tongkat pemindah, bila sulit kemungkinan terdapat udara di dalam pipa saluran kopling.4) Bila minyak bocor disebabkan kerusakan piston cup, silinder bore dan lain-lain, pada master silinder atau release silinder, hal ini dapat ini dapat diketahui dengan adanya kebocoran minyak dari silinder boot.5) Problem perpindahan kemungkinan terjadi pada mekanisme kopling atau pada fransmisi. Bila fungsi kopling keadaannya normal selanjutnya periksa transmisi.

1) Bila gerak bebas pedal-kopling nol, berarti garpu pembebas (release fork) dalam keadaan menekan dan pelat penekan (pressure plate) tidak menekan pelat kopling terhadap flywheel2) Permukaan kopling akan berminyak karena kebocoran dari seal bagian depan transmisi. Bila permukaan kopling atau pelat penekan terdapat minyak, selama pemeriksaan bersihkanlah minyak dari part tersebut. Jangan merakit sebelum dibersihkan.3) Bila permukaan kopling aus melewati batas,tenaga tekanan pegas kopling atau pegas diapragma yang menekan pelat penekan akan berkurang. Bila kendaraan dijalankan terus-menerus dengan perkaitan kopling yang tidak sempurna, akan menimbulkan gesekan panas. Koefisien gesek akan berkurang dan kopling mulai slip

Koefisien gesek

Angka yang menyatakan tahanan suatu benda terhadap gesekan, makin tinggi koefisiennya makin tinggi tahanannya.

5. PROBLEM PEMBEBASAN KOPLINGBila kopling tidak dapat bebas, maka perpindahan gigi sukar. dan gigi bersentuhan. Menentukan kopling tidak dapat terlepas.

Berilah ganjalan pada roda-roda

Pasanglah rem tangan Tekan pedal kopling kemudian hidupkan mesin Lepaskan pedal kopling dengan tuas trasmisi pada posisi netral Pindahkan tongkat perlahan-lahan ke posisi mundur tanpa menginjak

pedaldan tunggu gigi-gigi bersentuhan. Bila gigi bersentuhan tekan pedal kopling perlahan.Bila gigi tidak bersentuhan lagi bersamaan pedal kopling ditekan dan perpindahan gigi-giginya lembut, berarti kopling tidak ada problem pada saat dibebaskan.

a. Kopling Selip

Kopling selip artinya kopling selip diantara pelat penekan dan roda penerus pada saat'kopling berkaitan. Bila kopling selip tenaga mesin tidak dapat diteruskan sepenuhnya ke transmisi. Terjadinya kopling slip ini dapat diketahui dari gejala-gejala sebagi berikut :

- Kecepatan kendaraan tidak dapat bertambaah pada saat diaselerasi dengan tiba-tiba.- Bau hangus dari kopling

- Tenaga mesin berkurang pada saat melalui jalan mendaki.Cara menentukan bahwa kopling slip : (a) Pasang ganjalan (stopper) di bawah roda-roda

(b) Pasang rem tangan

(c) Tekan pedal kopling dan hidupkan mesin

(d) Posisikan tuas gigi pada kecepatan tertinggi (4 atau 5)

(e) Tambah putaran mesin dan angkat kopling perlahan-lahan.

Bila mesin mati berarti koplingtidak selip.6. PROBLEM PENKAITAN KOPLING Perkaitan kopling (kendaraan dalam keadaan diam) kadang-kadang disertai getaran-getaran dan kendaraan loncat sebelum kopling terkait secara sepenuhnya. Dengan demikian saat start yang lembut dapat terganggu. Kejadian ini disebut problem perkaitan kopling (kopling tergetar).

Cara menemukan problem keterkaitan kopling :

Lepaskan penahan-penahan roda dan posisikan tuas pemindah pada gigi rendah.

Lepaskan pedal kopling dan jalankan perlahan-lahan.

Bila kendaraan bergerak tanpa adanya getaran berarti kopling tidak ada problem perkaitan.

7. SUARA-SUARA ATAU BUNYI DARI KOPLING

Suara-suara dari kopling kadang-kadang sukar terdengar setelah mesin dihidupkan. Pengetesan ini diperlukan pendengaran yang tajam dan ketelitian.

Cara menentukan suara-suara atau bunyi- bunyi :

Letakkan penahan roda Tekan pedal kopling dan hidupkan mesin Lepaskan pedal kopling dengan posisi tuas pemindah di netral Tekan pedal kopling sampai penuh.

Ulangi menekan dan melepas pedal kopling, secara cepat dan lambat untuk mengetahui suara-suara atau bunyi dari kopling.

BAB IV

TRANSMISI MANUAL DAN TROUBLESHOOTING

a. Transmisi ManualTransmisi adalah salah satu dari system pemindah tenaga dari mesin ke diferensial kemudian keporos axle yang mengakibatkan roda dapat berputar dan menggerakkan mobil, yang berfungsi mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan perbandingan-perbandingan roda gigi dan untuk mereduksi putaran sehingga diperoleh kesesuaian tenaga mesin dengan beban kendaraan.

Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran rotasi.Dalam sebuah rangkaian mesin terdapat komponen-komponen pendukung diantaranya transmission input shaft, transmission gear, synchronizer, shift fork, shift lingkage, gear shift lever, transmission case,plate intermediate, output shaft, bearing, extension housing. Case extension adalah suatu perangkat mesin yang mempunyai fungsi sebagai bak transmisi yang menggabungkan semua komponen menjadi satu sehingga terbentuk suatu rangkaian mesin yang bertugas untuk menggerakkan suatu produk kendaraan motor atau mobil.

b. TROUBLESHOOTINGUntuk menetukan lokasi penyebab kesulitan, gejala- gejala terlebih dulu harus diperiksa dengan baik, dibutuhkan waktu lebih untuk mengetahui problemnya. Pertama ketahuilah permasalahannya kemudian lihat penyebab utamanya. Hal ini penting untuk memeriksa part dengan benar dan berurutan diperlukan untuk menentukan penyebab secara cepat dan tepat.

1. Synchronizer ring adalah part yang penting dari mekanisme synchromesh. Alur-alur kecil terdapat pada pembukaan bagian dalam synchronizer ring untuk menambah tekanan pada permukaan pada saat synchronizer ring di tekan pada bagian kerucut daripada roda gigi. Hal ini membantu membelah lapisan oli sesuai yang dibutuhkan untuk menambah tenaga gesek yang sempurna sehingga akan diperoleh sinkronisasi yang lembut.

Untuk memeriksa synchronizer ring, tekanlah Pada roda gigi, periksa celah antara synchoronizer dengan roda gigi dan periksa keausan pada alur-alurnya. Keausan ini menghambat hub sleeve dan roda gigi bersinkronisagi dan menyebabkan roda gigi beradu selama perpindahan.2. Shifting key mempunyai satu tonjolan (crest) dibagian tengah dan bergerak dengan hub sleeve untuk mengsinkronkan bagian-bagian. Bila bagian yang menonjol aus, Maka penekanan pada synchronizer ring akan berkurang dan mengakibatkan rods gigi beradu saat perpindahan.

1. Gangguan-gangguan ditemukan pada transmisi yang menggunakan remote control link, dimana lebih komplikasi daripada tipe pengontrol langsung (directly controlled type). Kejadiannya bila bagian bagian fungsional yang akurat diganggu oleh sesuatu, seperti keausan pada bushing dalam bekerjanya mekanisme antara tuas (shift lever) dan garpu pemindah (shift fork).

2. Sesuai dengan problen roda gigi beradu pada saat perpindahaan, problem ini ierjadi bila sinkronisasi tidak tepai, hub sleeve dan roda gigi tercegah untuk mensinkronisasi cepat.

1. Bila celah (thrust clearance) untuk tiap roda gigi telah merijadi terlalu besar karena terjadinya keausan pada roda-rada gigi, bantalan-bantalan dan sebagainya, ketepatan pada posisi antara hub sleeve dan roda gigi sudah tidak ada dan roda gigi transmisi akan cenderung loncat.

2. Positive shift feedback dan tahanan pada saat perpindahan dapat diketahui bila bola penahan (detent ball) terekan kedalam alur (slot) pada poros garpu pemindah oleh pegas. Bila tenaga pegas terlalu besar, roda gigi akan dicegah -dari loncatan, tetapi tuas pemindahan akan membutuhkan tenaga yang besar untuk mengoperasikan. Sila tenaga pegas terlalu kecil, poros garpu pemindah akan lebih mudah bergeser dan tuas pemindah dapat dioperasikan tanpa tenaga . Akan tetapi, roda gigi akan lebih mmlah frincat bagian yang meruncing yang terdapat pada hub sleeve dan alur-alur roda gigi (gear spline) berkaitan untuk mencegah transmisi loncat.

3. Bila bagian bagian ini berputar alur roda gigi digerakkan oleh permukaan yang meruncing (tapered surface) untuk mencegah roda gigi loncat. Roda gigi akan mudah slip keluar atau loncat bila hub sleeve dan alur roda gigi keadaannya telah aus.

4. SUARA DAN BUNYI ABNORMAL

Berikut ini ada kaitannya dengan gangguan suara dan bunyi :

Celah antara roda gigi (thrust clearrance)

Jarak pada hubungan-hubungan alur (spline connection)

Aus antara pada roda gigi dan bantalan Celah di antara bushing dan poros

Kebengkokan poros

Celah antara hub sleeve dan garpu pemindah (shift fork)

Suara dan bunyi abnormal cenderung terjadi bila bagian-bagian tersebut tetjadi keausan abnormal, atau celah bertambah dari nilai standar. Dengan demikian bagian-bagian yang berputar harus diperiksa sesuai dengan pedoman reparasi.

a. Roda Gigi Beradu Pada Saat Perpindahan

Suara beradu terdengar suara-suara dari dalam transmisi pada saat perpindahana kecepatan kegigi tinggi atau rendah selam pengendaraan. Peristiwa ini ada hubungannya dengan kerja dari pada kopling, maka kopling harus diperiksa lebih dahulu untuk melihat apakah kopling itu berfungsi dengan baik.

Langkah Pemeriksaan:a. Perika fungsi kopling sesuai dengan langkah pemeriksaan

b. Jalankan kendaraan pindahkan ke posisi gigi tinggi dan rendah beberapa kali.

Fungsi kopling cukup baik bila tidak terjadi suara beradu pada setiap posisi.Bila roda gigi beradu pada saat perpindahan pada roda gigi gangguan terjadi pada transaxle itu sendiri. Bila terjadi pada semua posisi roda gigi, gangguan ini karena pembebasan kopling yang tidak baik.

b. Gangguan Perpindahan Roda Gigi

Gangguan perpindahan roda gigi dapat diartikan dimana pemindahan roda gigi memerlukan tenaga atau usaha yang kuat untuk mengoperasikan ke posisi perkaitan atau pembebasan roda gigi. Gangguan perpindahan roda gigi berarti tuas pemindah membutuhkan tenaga yang lebih untuk mengoperasikannya perkaitan atau pembebesan roda gigi.

Kesulitan perpindahan roda gigi dapat disebabkan oleh dua hal :

Bila mekanisme synchronizer tidak sempurna dan tidak dirawat dalam waktu lama, hub slevee dan roda gigi akan tidak sinkrpn, keadaan di dalam case roda gigi akan berbenturan.

Gangguan juga terjadi bila Ilink pemindah (gear shifting linkage) macet.

Gangguan perpindahan roda gigi cenderung banyak terjadi pada transxale jenis remote control dari pada jenis pengontrol langsung. Penyebabnya kadang-kadang kausan, atau kerusakan dari mekanisme pencegahan pemindahan ganda (touble-meshing prevention mechanism). Gangguan roda gigi beradu sama dengan gangguan perpindahan roda gigi dapat diakibatkan dari gangguan pembebasan kopling, untuk mengetahui kesempurnaan fungsi kopling.

c. Roda Gigi Loncat

Pada roda gigi loncat, perkaitan roda gigi menjadi terlepas tanpa pernindahan roda gigi dila,kukan oleh pengemudi, biasanya itu terjadi bila ada getaran atau perubahan beban yang diberikan ke transmisi atau transxale. Gangguan ini cenderung terjadi pada saat akselerasi spontan dan decelerasi spontan roda gigi loncat dapat diakibatkan sebagai berikut:

Posisi perkaitan roda gigi tidak sempurna pada saat perpindahan dan dapat loncat bila terjadi getaran atau perubahan beban pada transmisi.

Kausan pada hub sleeve dan alur roda gigi (gear spline), keausan pada roda gigi, celah roda gigi yang berlebihan dan lain-lain menyebabkan posisi hub sleeve dan roda gigi mengakibatkan roda gigi terlepas.

d. Bunyi Dan Suara Tidak Nornal

Gangguan bunyi yang timbul dari dalam transaxle karena celah yang diakibatkan keausan komponen-komponen bagian dalam;

bunyi roda roda gigi

suara getaran dari tuas pemindah roda gigi

Gangguan tersebut ditimbulkan dari transmisi atau dari komponen lain dapat ditentukan dengan metode sebagai berikut:

Untuk menentukan suara abnormal yang timbul dari transmisi atau bukan, hubungkan kopling sementara mesin keadaan idling dengan kendaraan pada posisi diam.

Kesimpulan dapat ditentukah bahwa penyebab bunyi abnormal adalah pada bagian komponen luar dari dapa transaxte bila suara timbul pada saat kopling dihubungkan tapi tidak terdengar bita kopling dibebaskan.

Suara abnormal akan terdengar bila kendaraan sedang berjalan bila transmisi atau transaxletidak mendapat beban dari pada dalam keadaan diam. Hal ini penting, oleh karena itu, untuk memeriksa gangguan bilamana perlu dengan keamanan.

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Gill, Paul W. dkk.;Fundamentals of Internal Combustion Engine. New Delhi : Oxford & IBH Publishing CO., 1976.

Johnson, James A.V.. Automotive Diagnosis and Tune Up. New York : McGraw Hill Company, 1972.

Maleev, V.L., terjemahan oleh Bambang Priambodo; Operasi dan pemeliharaan Mesin Diesel..Jakarta : Penerbit Erlangga, 1991.

Nakoela Soenarto dan Shoichi Furuhama, Motor Serba Guna. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. 1985.

Toboldt, William. K dan Johnson, Larry; Automotive Encyclopedia, Illinois : The Good-heart - Willcox Company, inc. 1983.

Wardan Suyanto; Teori Motor Bensin, Jakarta : Depdikbud. 1989.

Wiranto Arismunandar dan Osamu Hirao; Pedoman Untuk mencari Sumber Kerusakan, merawat, dan menjalankan kendaraan bermotor. Jakarta : PT. Pradnya Paramita, 1991.

Anonim, Suzuki SE416 Vitara, Service Manual.

Anonim, Hino Truck Chasis model FD3H, FF3H, FM3H, GD3H, GH3H, GT3H, Workshop Manual, Hino Motors, Ltd.

TROBLESHOOTING KOPLING DAN TRANSMISI 21