75
Perjalanan Panjang Setelah Kematian Syarh Lum'atul I'tiqad Bab Adzab Kubur - Surga Neraka Terjemah dari Kitab: Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin v Karya: Tim Indonesia Bertauhid

Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

PerjalananPanjangSetelahKematian

Syarh Lum'atul I'tiqadBab Adzab Kubur - Surga Neraka

Terjemah dari Kitab:

Muhammad bin ShalihAl-Utsaiminv

Karya:

Tim Indonesia Bertauhid

Page 2: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

TERJEMAH SYARH LUM’ATUL I’TIQAD

Bab Azab Kubur – Surga Neraka

Perjalanan Panjang Setelah Kematian

(Alam Kubur, Hari Kebangkitan, Padang Mahsyar, Syafa’at, Hisab & Timbangan Amal, Pembagian Catatan Amal, Telaga

Haudh, Shirat, Surga/Neraka)

Karya:

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin r

Penerjemah: dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK(Alumni Ma’had Al-Ilmi Yogyakarta)

Desain Cover & Layout Isi: Bayu Prayuda

Cetakan: Rabiul Akhir 1441 H

Penerbit: Indonesia Bertauhid

Pogung Dalangan, 16A 50/10 Sinduadi, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta | 0895-37660-3093

Page 3: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di
Page 4: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

Dilarang memperbanyak isi buku ini tanpa izin dari penerbit.

Page 5: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

Daftar Isi- MATAN - 7_____________- SYARH - 13

Fitnah Kubur - 13Azab Kubur dan Nikmat Kubur - 15Tiupan Sangkakala - 18Hari Kebangkitan & Pengumpulan di Padang Mahsyar - 20Syafa’at - 22Hisab - 27Timbangan - 30Penyerahan Buku Catatan Amal - 33Telaga Haudh - 36Jembatan /Shirath - 38Surga Dan Neraka - 41Disembelihnya Kematian - 46

- KITAB - >47

Page 6: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di
Page 7: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

MATAN

Page 8: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

7

Catatan:

MATAN

ه، ن م ل ه وس يل ع الل

صل

ي �ب ن الاذ ع ت اس

د

، وق

ه حق م ي ع

ون

�بق

اب ال

ذ وع

ة.

صل

ي ك ف

ه � ر ب موأ

Siksa kubur dan nikmat kubur adalah benar adanya. Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan (kepada Allah) darinya dan memerintahkannya di setiap shalat.

،

وت حق ال

د ع ب

عث ب، وال

حق �ي ك

ر ون

ك ن م

ال

ؤ ، وس

حق

�بق

ال

ة ن ت وف

ا إذ

ور ف ص ي ال

ف�

خ ف

ور: }ون ص ي ال

فم �

ل س ه ال ي

ل ع

يل اف إس

خ

ف ن ف ي ح�ي

ك ل

وذ

{ ]يس: 15[

ونل س

ن م ي

ر�ب

اث إل

د جأ ن ال م

ه

Fitnah kubuh benar adanya. Pertanyaan Munkar dan Nakir benar adanya. Hari Kebangkitan setelah kematian benar adanya, yaitu ketika Israfil ‘alaihissalam meniup sangkakala, “Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.” [QS. Yasin: 51]

ف وق م ي ف

ونف ق ي

ف ا, م �ب

رل

غ

راة ع

اة

ف ح ة ام ي ق

لا وم ي اس ن ل

ا �ش و�ي

Page 9: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

8

Catatan:

يه وسل د صل الله عل م ا م ن ي بم ن �ي ع ف

ف

ش ة, ح�ت ي ام ي ق

لا

Manusia dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, tidak dikhitan dan tanpa membawa apa-apa. Mereka terhenti (menunggu) di tempat pemberhentian Kiamat hingga Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi syafaat.

ا�يط ت

, وت ف واو�ي

د ل

ا �ش

ن, وت ف واز�ي ل

صب ا ن

, وت

ال ع

وت

ارك ب

ت لل

م ا �ب اس و�ي

ه * ن ي م ي ه ب اب ت كي و�ت

ن أ ا م م

أل: }ف ائ م

سش ان وال �ي إ

ل ا

ال إل ع

أ ل

ا

ف ائ ص

ي و�ت

ن أ ا م م

ورا * وأ � ل م ه

أ

ب إل ل

ق ن ا * وي �ي س ا�ب ي س اسب ح �ي

سوف

ف

شقاق: 7 - 21[ ا{ ]الن �ي ع س

صل ورا * وي بو ث ع

د ي

سوف

ره * ف ه وراء �ف اب ت ك

Allah Tabaraka wa Ta’ala menghisab manusia dan diletakkan mizan (timbangan-timbangan). Buku catatan dihamparkan dan catatan amal diserahkan (dengan cara berterbangan) ke tangan kanan dan tangan kiri, “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: ‘Celakalah aku.’ Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” [QS. Al-Insyiqaaq: 7-12]

ئكول

أه ف ن ي واز ت م

ل

ق

ن ث ال: }�ف ع

أه ال ب

ن

وز

ت

ان س ان ول ت

ف ك ل

ان ف �ي وال

ي ف

م � سف

نأ وا �

ف خ ذ�ي

ال

ئك

ول

أف ه ن ي واز م ت

ف

ن خ * وم

حون ل

ف ال

ه

Page 10: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

9

Catatan:

{ ]المؤمنون: 201 - 301[

ون

د ال

خ �ف �ب

Mizan memiliki dua daun timbangan (neraca) dan ‘lisaan’ (tiang tengah penyangga) untuk menimbang amal perbuatan. “Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam.” [QS. Al-Mu'minun: 102-103]

ا اض ي ب

د

شه أ

اؤ ة, م ام ي ق

لي ا

ف�

يه وسل حوض د صل الله عل م ا م ن ي ب ن ول

ه ن ب م ن سش اء, م م س ل

وم ا ب

فد �

د ه ع

ق ي ر �ب

ل, وأ س ع

لن ا م

حل

, وأ

ف �بل ل

ن ا م

ا

د با أ ه

د ع ب

أ م

ظ ي ل

ة ب سش

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki telaga pada hari Kiamat yang airnya sangat putih melebihi susu dan sangat manis melebihi madu. Gayung-gayungnya sebanyak bintang-bintang di langit. Barang siapa yang minum darinya tidak akan haus selama-lamanya setelahnya. [HR. Al-Bukhari no. 6583 dan Muslim no. 2290-2291]

ار جف

له ا ن ع

ل ف ار, و�ي �ب

أ ل

ه ا

وز ب

, �ي

حق

اط والص

‘Shiraat’ benar adanya, akan (berhasil) dilewati oleh orang-orang yang baik, sementara orang-orang pendosa akan terpleset.

ل هن أ ه م ت م

ن أ ار م ن ل

ا

ل

ن دخ م ي يه وسل ف ا صل الله عل ن ي ب

ن ع

ف

ش وي

Page 11: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

10

Catatan:

ونل

خ

د ي

ا, ف م ا وح م اروا �ف وا وص

ق

�ت ا اح م

د ع ه ب ت اعف

ش ب

رجون

خ ي

, ف ا�أ ب

ك

لا

الق

ات اع

ف

ش ة

ك ئ

ل وال ف �ي ن م

ؤ وال اء ي ب

ن أ ل

ا

ا�أ س ول ه, ت اعف

ش ب

ة ن ب

ل

ا

�ف وهن ارت ل

إل

ون ع

ف

ش ي

م ول �ف

ل

ا خ م وم د�ي ي

ف أ

�ي ا ب م ل ع : }ي

ال عت

ف �ي ع اف

ش ل ا

ة اع

ف

ر ش ف

ك

لع ا

ف ن

ت

اء: 82[ ول ي ب ن

أ{ ]ال

ون

ق ف

ش ه م ت ي

ش

ن خ م

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam akan memberi syafa’at kepada orang yang masuk neraka dari umatnya yang melakukan dosa besar. Mereka keluar dengan syafa’at beliau setelah sebelumnya terbakar dan menjadi arang dan larva, kemudian mereka masuk surga dengan syafa’at beliau. Seluruh para nabi, orang-orang beriman, dan para malaikat juga memiliki syafa’at-syafa’at. Dia ta’ala berfirman, “Dia mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.” [QS. Al-Anbiya': 28] Tidak bermanfaat syafa’at dari mereka yang memberikan syafaat bagi orang-orang kafir.

اب ق ع ار ن وال ه, ائ ي ول

أ وى

أ م

ة ن ب

ال

ف ان ي ن

ف

ت

ان ل ت

وق

لف ار م ن وال

ة ن ب

وال

ون

د ال

خ �ف اب �ب

ذ ي ع ف

ف � رم�ي حب ال

لدون }إن ا مف �ي ة ف ن ه, وأهل الب ائ

د عأل

Page 12: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

11

Catatan:

{ ]الزخرف: 47 - 57[

سون ل ب ه م ي ف

م وه �ف ع �تف ي

* ل

Surga dan neraka adalah dua makhluq (ciptaan Allah) yang tidak akan punah. Surga adalah tempat bagi wali-wali-Nya dan neraka adalah sika bagi musuh-musuh-Nya. Penduduk surga kekal di dalamnya dan “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahanam. Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa.” [43:74-75]

ــار, ــن ــة وال ــن ب

لف ا

ــ�ي ب �ب

ــذ ــيف ــح,

ــل م

أ ش ب

ــورة ك ي ص

فــوت � ـ ل �ب

�تـــؤ وي

»

وت م

ود ولل

ار خ ن ل

ا

ل ه

, و�ي أ

وت م

ود ول

ل

ة خ ن ب

ل

ا

ل ه

: »�ي أ

ال

ق ي �ش

Kematian akan dihadirkan dalam bentuk kambing bertanduk, kemudian disembelih di antara surga dan neraka. Kemudian dikatakan, “Wahai penduduk surga kekallah dan tidak ada kematikan. Wahai penduduk neraka kekallah dan tidak ada kematian.” [HR. Al-Bukhari no. 6544]

Page 13: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

SYARH

Page 14: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

13

Catatan:

SYARH

Fitnah Kubur

Fitnah secara Bahasa artinya ujian. Fitnah Kubur adalah pertanyaan kepada mayyit mengenai rabb-nya, agamanya, nabinya. Hal ini terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah.Allah berfirman,

رة خآ ي ال

فا و� ي

ن

د اة ال ي ي ال

فت � اب

ث ول ال

ق

ل وا �ب ن ف آم ذ�ي

ال ت الل ب

ث ي

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” [QS. Ibrahim: 7]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الله.

ول ا رس

د م م

ن الله، وأ

إل إل

ل

ن

أ

د سش : ي

�بق

ي ال

ف�

ل ئ ا س

ل إذ س ال

ي ف

ا و� ين

د اة ال ي ي ال

فت � اب

ث ول ال

ق

ل وا �ب ن م

ف آ ذ�ي

ال ت الل ب

ث : ي ول

ق

ك ل

ذ

ف

رة خآ ال

“Seorang hamba yang muslim bila ditanya di dalam kuburnya, niscaya dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak

Page 15: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

14

Catatan:

diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah. Maka itulah yang dimaksud dengan firman Allah Ta’ala: ‘ Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat’.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Yang bertanya (penguji) adalah dua orang malaikat sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

م. ال ع رع نع ق م س ي

ه ل

ه، إن اب ص

ه أ ن ع ول

ه، وت

�بي ق

فع � ا وض

إذ

د ب ع

ال

إن

ه ان

د عق ي

ن ف

ك

ل ه م ي ت

أ �ي

“Sesungguhnya seorang hamba bila diletakkan di dalam kuburnya dan para pengantarnya telah kembali pulang, sunggguh dia akan mendengarkan gesekan sandal-sandal mereka. Datang kepadanya dua malaikat, maka keduanya mendudukkannya.” Diriwayatkan oleh Muslim. Nama kedua malaikat tersebut adalah Mungkar dan Nakir sebagaimana dalam riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah secara marfu’ dan beliau berkata (status haditsnya) hasan gharib. Syaikh Al-Albani berkata: ‘Sanadnya hasan sesuai dengan syarat Muslim’.Pertanyaan (ujian) ini mencakup seluruh mukallaf (yang mendapatkan beban menjalankan syari’at) baik mukmin dan kafir, baik umat ini atau umat (nabi) yang lainnya menurut pendapat yang shahih. Terdapat khilaf (perbedaan pendapat) pada selain mukallaf. Dzahir penjelasan Ibnul Qayyim dalam kitab “Ar-Ruuh” di mana beliau merajihkan bahwa

Page 16: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

15

Catatan:

pertanyaan kubur berlaku juga bagi selain mukallaf . Dikecualikan dari para syuhada berdasarkan hadits riwayat an-Nasa-i dan orang yang melakukan ‘ribaath’ (Berjaga-jaga di jalan Allah berdasarkan hadits riwayat Muslim.

Azab Kubur dan Nikmat Kubur

Azab KuburAzab kubur dan nikmat kubur benar adanya dan ada dalilnya dalam dzahir ayat Al-Quran, dalil tegas dari sunnah dan ijma’ ahlu sunnah. Allah berfirman dalam surat Al-Waqiah:

رون

ظ نذ ت ئ

ن ي ح �ت

نوم . وأ

ق

ل ت ال

غ

ل ا ب

إذ

ول

لف

“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal ketika itu kamu melihat.” [Al-Waqi’ah 83-84]

Sampai pada firman Allah,

�ي ع

ت ن ن ج ە و

ان ر�ي روح و

ف . ف

�ي ب رق ن ال م

ن

ك

ان

ا م

اف

“Jika dia (orang yang mati) itu termasuk yang didekatkan (kepada Allah), maka dia memperoleh ketenteraman dan rezeki serta surga (yang penuh) kenikmatan.” [Al-Waqi’ah 88-89]

... hingga akhir surat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari azab kubur dan memerintahkan hal

Page 17: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

16

Catatan:

tersebut pada umatnya .Nabi shallalalhu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits mashyur yang diriwayatkan oleh sahabat Barra’ bin ‘Azib mengenai kisah fitnah kubur. Beliau bersabda mengenai kisah ruh mukmin,

وه س بلة، وأ ن ب

ن ال وه م

رش

فأدي، ف ب ع

ق

صد

ن

اء: أ م س ي ال

فاد � ن ادي م ن ي

ف

ح سف ا وي

�ب ي ا، وط ن رو� ه م ي تأ ي

ة ف ن ب

ال

�ب إل �ب حوا ل ت

ة، واف ن ب

ن ال م

ه. ص ب

د ه م �بي ق

ف� ل

“Kemudian ada penyeru dari langit mengatakan: “Hambaku benar, maka hamparkanlah hamparan dari surga, pakaikanlah untuknya pakaian surga, dan bukakanlah baginya pintu menuju surga!” Maka datanglah kepadanya angin sepoi-sepoi dan bau harumnya surga, diluaskan kuburannya sejauh mata memandang.”

Beliau bersabda mengenai kisah ruh kafir,

�ب �ب حوا ل تار واف ن ن ال م وا ل

رش

اف

ب ف

ذ

ك

ن

اء أ م س ن ال اد م ن ادي م ن ي

ف

ه ي ف

ف ل تف ه ح�ت �ت �ب

ه ق ي

ل ع

ق ي ض ا وي وم ا وس ه ر ن ح ه م ي ت

أ ي

ار ف ن ال

إل

ه. ع

ضلأ

“Maka ada penyeru dari langit yang menyerukan, “Dia telah berdusta. Hamparkanlah untuknya dari neraka, bukakan untuknya pintu menuju

Page 18: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

17

Catatan:

neraka.” Lalu datanglah kepadanya hawa panas neraka, aroma buruknya, dan kuburnya disempitkan atasnya sehingga tulang rusuknya pun saling bertautan.” [HR. Ahmad , lihat Shahihul Jami’ no. 1676]

Nikmat Kubur“Nikmat kubur sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam kitab Ar-Ruh, bahwa orang yang kafir mengingkari azab kubur beralasan (dengan logika), “Apabila kami bongkar kubur tentu kami akan mendapatinya (melihatnya)”.Hal ini kita jawab dengan dua jawaban:1. Ada dalilnya dalam kitab dan sunnah serta ijma’ salaf terhadap hal ini2. keadaan di akhirat tidak bisa dikiaskan dengan keadaan di dunia. Azab dan nikmat kubur tidak bisa dirasakan di dunia.

Apakah azab dan nikmat kubur dirasakan oleh ruh atau badan?Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Mazhab salaful ummah dan para imam menyatakan bahwa azab dan nikmat kubur dirasakan oleh ruh mayat dan badannya. Ruh akan tetap merasakan nikmat dan azab setelah berpisah dengan badan, sedangkan azab dan nikmat terkadang mengenai badan juga, maka terjadi padanya nikmat dan azab kubur.

Page 19: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

18

Catatan:

Tiupan Sangkakala

Definisi tiupan itu sudah jelas. ‘As-Shuur’ secara bahasa artinya tanduk. Definisi secara syariat yaitu seperti tanduk besar yang malaikat Israfil telah bersiap-siap meniupnya dan menunggu perintah untuk ditiup. Israfil adalah salah satu malaikat mulia yang memanggul ‘arys Allah.Ada dua kali tiupan:1. “Nafhatul faze’”: tiupan yang mengagetkan/menakutkan manusia dan membuat semuanya mati kecuali yang Allah kehendaki2. “Nafkhatul ba’ts”: tiupan yang membuat manusia bangkit dan bangun dari kuburnya.Terdapat dalil mengenai tiupan dan kebangkitan dalam Al-Quran, Sunnah dan ijma’ umat.Allah berfirman,

اء

ن ش م

رض إلأي ال

فن � اوات وم م س ي ال

فن � م

ق صع

ور ف ص ي ال

ف�

خ ف

ون

رون

ظ ن ام ي ي ق

ا ه

إذ

رى ف

خ

ه أ ي ف

خ ف

ن �ش الل

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri (menunggu (putusannya masing-masing).” [Az-Zumar: 68]

Dan firman Allah,

Page 20: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

19

Catatan:

ونل س

ن م ي

ر�ب اث إل

د جأ ن ال م

ا ه

إذ

ور ف ص ي ال

ف�

خ ف

ون

“Ditiuplah sangkalala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” [QS. Yasin: 51]

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhu, telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

�ت ب ي

ل ا �ش ت ي ع ل

ا ورف ت ي ل

ص�ف أ

إل

د ح

ه أ ع م س ي

ل

ور ف ص ي ال

ف�

خ

ف ن ي �ش

ت ب ن تراوي- ف ال

ك

ل

ظ و ال

أ

ل

ط ه ال

ن أ را ك

ط الله م

ل

ف �ف ي �ش

ق صع

إل

د حأ

رون

ظ ن ام ي ي ق

ا ه

إذ

رى ف

خ

ه أ ي ف

خ

ف ن ي اس �ش ن اد ال س ج

ه أ ن م

“Kemudian ditiuplah sangkakala, maka tidak ada seorangpun yang mendengarnya kecuali akan mengarahkan pendengarannya dan menjulurkan lehernya (untuk memerhatikannya). Lalu, tidak tersisa seorangpun kecuali dia mati. Kemudian Allah ta'ala menurunkan hujan seperti gerimis atau naungan –perawi ragu–, maka tumbuhlah jasad-jasad manusia karenanya. Lalu ditiuplah sangkakala untuk kali berikutnya, tiba-tiba mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan menanti (apa yang akan terjadi.” [HR. Muslim ]

Ulama telah bersepakat (ijma’) akan hal ini.

Page 21: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

20

Catatan:

Hari Kebangkitan dan Pengumpulan di Padang Mahsyar

‘Al-Ba’ts’ secara bahasa artinya melepas dan menyebarkan. Definisi syariat artinya hidupnya kembali orang yang telah mati pada hari kiamat. ‘Al-hasyr’ secara bahasa artinya pengumpulan. Definisi syariat artinya pengumpulan para makhluk pada hari kiamat untuk menjalani hisab dan pengadilan. Hari kebangkitan dan pengumpulan benar adanya berdasarkan dalil Al-Quran, Sunnah dan ijma’ muslimin.Allah berfirman,

ف ع�ش ب تي ل

ور�ب ل ب

ل

ق

“Memang, demi Rabbku, benar-benar kamu akan dibangkitkan.” [QS. ath-Thaghabun: 7]

Allah juga berfirman,

ومل ع وم م ات ي

ق ي م

إل

ون وع م حب ف ل ر�ي خ

أ ف وال

�ي ل وأ ال

إن

ل

ق

“Katakanlah: Sesungguhnya orang-orang terdahulu dan orang-orang belakangan akan dikumpulkan di waktu yang tertentu pada hari yang dikenal.” [QS. Al-Waqi’ah: 55]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Page 22: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

21

Catatan:

س يل ي

�ت ن ال ة رصق

ك راء

ف ع اء ض ي ب رض

أ

ة عل ام ي ق

ال وم ي اس ن ال �ش �ي

د حأ ل ل ا ع �ي ف

“Pada hari Kiamat, manusia dikumpulkan di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar dan pipih; tidak ada tanda untuk seorangpun.” [Muttafaqun ‘alaih]

Kaum muslimin telah bersepakat adanya hari kebangkitan & pengumpulan pada hari kiamat.Manusia dikumpulan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang tidak berpakaian dan tidak dalam keadaan dikhitan. Allah berfirman,

ه

د ي عق ن

ل

خ

ل و

أ

�فأ

د ا ب

ك

“Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya.” [Al-Anbiya’ : 104]Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دا ه وع

د ي ع

ق ن

ل

خ

ل و

أ

�فأ

د ا ب

]كرأ

ق ، �ش

رل

، غ

راة ، ع

اة

ف ح

ون �ش �ت ك

إن

. �ي اه س إ�بك ن ي م

ل و

[ وأ ف

�ي ل اعا ف ن

ك

ا إ�ف ن يل ع

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian dikumpulkan menuju Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan, kemudian beliau membaca: ‘Sebagaimana Kami telah memulai

Page 23: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

22

Catatan:

panciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.’ [Al Anbiyaa`: 104]. Yang pertama yang diberi pakaian pada hari kiamat adalah Ibrahim” [Muttafaqun ‘alaih]

Dalam hadits marfu’ yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Abdullah bin Unais,

؟ما ا �ب ا: وم ن

ل ق

ما ، �ب

رل

غ

راة ة ع ام ي ق وم ال اس ي ن ال �ش �ي

ء ي

م �ش ع س م ي: ل

ال

ق

“Manusia dikumpulkan di hari kiamat dalam keadaan telanjang, tidak berkhitan dan ‘buhman’. Kami bertanya, apa itu ‘buhman’? beliau bersabda, ‘Tidak ada sesuatupun bersama mereka (yang dibawa).”

Syafa’at

Syafa’at secara Bahasa yaitu menjadikan ganjil menjadi genap. Definisi secara syariat adalah menjadi penengah bagi yang lain dengan mendatangkan manfaat dan mencegah bahaya.

Syafa’at pada hari kiamat ada dua macam:1. Syafa’at khusus dari Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam2. Syafa’at umum dari selain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Page 24: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

23

Catatan:

Syafa’at khusus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah syafa’at al-‘uzma, yaitu syafa’at bagi manusia yang menunggu di padang Mahsyar, agar Allah segera memulai persidangan. Manusia menunggu sampai mendapatkan kesusahan dan kegundahan yang mereka tidak sanggup untuk menanggung lagi. Manusia menuju ke nabi Adam, nabi Nuh, Nabi Ibrahim, nabi Musa dan Nabi Isa, akan tetapi semua nabi ini memberikan udzur (tidak bisa memberikan syafa’at). Lalu manusia pergi ke Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam kemudian beliau diizinkan memberikan syafa’at dan Allah pun memulai persidangan hamba-Nya.Aku telah sebutkan rincian sifat (penjelasannya) dalam hadits tentang ‘ash-shuur’ yang masyhur tetapi sanadnya dhaif, maka aku hapuskan dari hadits-hadits yang shahih dan dibatasi saja menyebutkan syafa’at pada pelaku dosa besar. Ibnu katsir dan pensyarah aqidah Thahawiyah berkata, maksud para salaf membatasi syafa’at pada pelaku dosa besar adalah sebagai bantahan bagi khawarij dan mu’tazilah yang mengikuti mereka, syafa’at ini (syafa’at khusus) tidak diingkari oleh mu’tazilah dan khawarij.Dipersyaratkan adanya izin Allah pada pemberian syafa’at sebagaimana firman Allah,

ه نذ إ �ب

ه إل

د ن ع ع

ف

ش ذي ي

ا ال

ن ذ م

“Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?“ [QS. Al-Baqarah: 225]

Page 25: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

24

Catatan:

Jenis kedua adalah syafa’at umum: yaitu syafa’at bagi orang beriman yang sebelumnya masuk neraka terlebih dan mereka termasuk pelaku dosa besar. Dengan syafa’at ini, mereka dikeluarkan dari api neraka, yang sebelumnya mereka telah menjadi arang dan larva. Sebagaimana hadits Abu Sa’id, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

س �فأ ن ك

ول

ون ي �ي

ل

ف ا �ي ف

ون

وت �ي

ل

ف ا ه

ل ه

أ ف ه ذ�ي

ال ار ن ال

ل ه

أ ا م

أ

ذنا أ م وا �ف

ن

ا ك

ح�ت إذ

ة

ات م إم �ت

ات م

أ ف

ه ا�ي

ط

فو �ب

م أ و�ب

ن

ذ ر ب

م �ف �ت اب صأ

ة اعف

ش ي ال

ف�

“Penghuni neraka adalah mereka yang tinggal dan kekal di dalamnya. Di dalam neraka, mereka tidak hidup dan tidak pula mati. Akan tetapi, ada sebagian orang yang masuk neraka karena kesalahan dan dosa mereka. Mereka akan dimatikan di dalamnya. Setelah menjadi arang, Allah mengizinkan mereka untuk mendapat syafaat.” [HR. Ahmad]

Ibnu Katsir berkata dalam dalam an-Nihayah 2/204 bahwa sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim, kedua mengeluarkan dengan lafadz ini.Syafa’at jenis ini akan diberikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang lainnya juga seperti para nabi, malaikat, dan orang yang beriman sebagaimana dalam hadits Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ون ن مؤ ع ال

ف

وش

ون ي ب ن ع ال

ف

وش

ة

ك ئ

ل ت ال ع

ف

ش

ز وجل ع الل

ول

ق ي

ف

Page 26: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

25

Catatan:

ا ل وما ق �ف رج م

خ ي

ار ف ن ن ال م

ة ض ب

ض ق ب

ق ي

ف ف �ي اح ر ال

رح

أ

إل

ق ب ي ول

ا م ادوا ح ع

د ق

ط

ا ق �ي

وا خ

ل م ع ي

“Allah lalu berfirman : ‘Para Malaikat, Nabi, dan orang-orang yang beriman telah memberi syafa’at. Sekarang yang belum memberikan syafa’at adalah Dzat Yang Maha Pengasih’. Kemudian Allah menggenggam satu genggaman dari dalam neraka. Dari dalam tersebut Allah mengeluarkan suatu kaum yang sama sekali tidak pernah melakukan kebaikan, dan mereka pun sudah berbentuk seperti arang hitam.” [Muttafaqun alaihi]

Syafa’at jenis ini diingkari oleh khawarij dan mu’tazilah, karena keyakinan mereka bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka dan tidak bermanfaat syafa’at bagi mereka. Kita sanggah mereka dengan alasan: 1. Hal tersebut bertentangan dengan hadits yang mutawatir dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 2. Menyelisihi ijma’ salaf

Dipersyaratkan dua syarat pada pemberian syafa’at: 1. Izin dari Allah untuk pemberian syafa’atfirman Allah,

ه نذ إ �ب

ه إل

د ن ع ع

ف

ش ذي ي

ا ال

ن ذ م

“Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya?“ [QS. Al-Baqarah: 225]

Page 27: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

26

Catatan:

2. Ridha Allah kepada pemberi dan yang menerima syafa’atSebagaimana firman Allah,

�فن ارت ل

إل

ون ع

ف

ش ي

ول

“Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah, kecuali bagi orang yang telah diizinkaNya memperoleh syafaat itu …” [QS. Saba’, 22]

Adapun orang kafir, tidak bermanfaat syafa’at bagi mereka. Allah berfirman,

ف �ي ع اف

ش ال

ة اع

ف

م ش ع

ف ن

ت ا �ف

“Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat (pertolongan) dari orang-orang yang memberikan syafaat.” [QS. Al-Muddassir: 48]

Yaitu apabila diandaikan ada yang memberikan syafa’at bagi mereka (orang kafir) maka tidak bermanfaat. Adapun syafa’at Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada pamannya Abu Thalib yang berada di permukaan neraka (bukan bagian terdalam), disiksa dengan diberikan sandal dari api kemudian otaknya mendidih, ini adalah siksaan paling ringan bagi penduduk neraka. Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,

ار ن ن ال ل مف س

أرك ال

د ي ال

ف�

ن

ك

ل

�ف أ

ول

ول

“Andai bukan karena aku, niscaya dia berada di kerak neraka. “ [HR. Muslim]

Syafa’at ini khusus bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk pamannya

Page 28: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

27

Catatan:

saja. Wallahu a’lam, Alasannya karena Abu Thalib telah membantu dan melindungi dakwah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Hisab

Hisab secara bahasa berarti bilangan/jumlah. Definisi secara syari’at adalah Allah menghitung dan menampakkan pada hamba-Nya amal-amal mereka. Allah berfirman,

م ا�ب س ا ح ن يل ع

إن م . �ش �ب ا إ�ي ن ي

إل

إن

“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” [QS. Al-Ghasiyyah: 25-26]

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam berdoa pada sebagian shalatnya,ا �ي س ي

ا�ب س ي ح

�ف ب اس م ح هل ال

“Ya Allah, hisablah aku dengan hisab yang mudah.”‘Aisyah bertanya, “apa itu hisab yang mudah?”Beliau menjawab:

Page 29: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

28

Catatan:

ه ن ع

اوز ج ت يه ف اب ت ي ك

فر �

ظ ن ي

ن

أ

“Ia melihat pada kitabnya (kitab catatan amal), lalu dia dimaafkan begitu sahaja.” [HR. Ahmad, Syaikh Al-Albani berkata, sanadnya jayyid]

Gambaran proses hisabnya seorang mukmin yaitu Allah bersama dengannya (berdua saja), kemudian ia mengakui dosa-dosanya. Tatkala ia merasa akan binasa, Allah berkata padanya:“Aku tutupi dosamu di dunia dan aku ampuni hari ini, kemudian ia diberikan catatan amal baiknya.Adapun hisabnya orang kafir dan munafik, diserukan kepada seluruh makhluk.

ف �ي ال

ظ ال

الله عل

ة ن ع

ل

ل

م أ

ر�ب

وا عل ب

ذف ك ذ�ي

ء ال

آل

ؤ ه

“Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Rabb mereka.” Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim.” (Huud: 18) [Muttafaqun alaihi, hadits dari Ibnu Umar]

Hisab berlaku umum untuk semua manusia selain yang dikecualikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu 70.000 orang dari umat ini. Di antaranya adalah Ukkasyah bin Mihshan, mereka masuk surga tanpa hisab dan adzab. Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Tsauban bahwa setiap orang akan membawa 70.000 orang lagi. Ibnu Katsir berkata haditsnya shahih dan beliau menyebut penguat (syawahid).Yang pertama kali dihisab adalah umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana sabda beliau,

Page 30: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

29

Catatan:

ق ئ

ل ف ال

ل بم ق �ف ي ب

ي �فق ة ال ام ي ق

وم ال ي

ون

ق اب س ال

رون خ

آ ن ال �ف

“Kita adalah umat yang terakhir, namun yang pertama diputuskan hukumannya pada hari kiamat sebelum umat-umat lainnya.” [muttafaqun ‘alaih]

Ibnu Majah meriwayakan hadits dari Ibnu Abbas secara marfu’,

اسب ن �ي م

ل و وأ

م

أ ر ال ن آخ �ف

“Kita adalah umat yang terakhir dari umat-umat (yang diciptakan di muka bumi) dan yang pertama yang akan dihisab (pada hari kiamat).” [al-Hadits]

Yang pertama kali dihisab dari amal hamba yang berkaitan dengan hak Allah adalah shalat, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ا�أ ح سل حت ص

ل ص

إن

ف

ةل ة الص ام ي ق

وم ال ي

د ب ع

ه ال ي

ل ب ع اس ا �ي م

ل و

أ

ل ع ا�أ س

د س ف

ت

سد

ف

ل ، وإن ع

“Pertama kali yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya, maka baiklah seluruh amalnya dan jika buruk, maka buruklah seluruh amalnya.” [HR. Thabrani]

Al-Mundzir berkata dalam At-Targhib wat Tarhib 1/246 bahwa yang perama kali dipersidangkan antara urusan manusia adalah urusan darah (nyawa), sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Page 31: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

30

Catatan:

اء م

د ي ال ف

اس � ن ف ال �ي �ف ب

ق ا ي م

ل و

وأ

“Yang diputuskan pertama kali di antara manusia adalah (yang berkaitan dengan) darah.” [Muttafaqun ‘alaih]

Timbangan

‘Al-mawaaziin’ adalah bentuk jamak dari ‘miizan’ (timbangan) yaitu sesuatu yang diukur/ditimbang ringan atau beratnya. Definisi secara syariat adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amal para hamba. Terdapat dalil dalam Al-Quran, sunnah dan ijma’ salafAllah berfirman,

ئكول

أه ف ن ي واز ت م

ف

ن خ * وم

حون ل

ف ال

ه

ئك

ول

أه ف ن ي واز ت م

ل

ق

ن ث �ف

ون

د ال

خ �ف ي �ب

فم � س

ف

نوا أ �

ف خ ذ�ي

ال

“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam” [QS. Al-Mukminuun : 102-103].

Allah juga berfirman,

الق

ث م

ن

ك

ا وإن

ئ ي

س ش

ف

ن ل

ظ

ت

ل

ة ف ام ي ق

وم ال ي ل

سط ق

ف ال واز�ي ع ال ض

ون

Page 32: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

31

Catatan:

ف �ي ب اس ا ح ن ب �فا وك

ا �ب ن يتردل أ

ن خ ة م ب ح

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat. Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah kami sebagai Pembuat perhitungan” [QS. Al-Anbiyaa’ : 47]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ن ح ر ال

ان إل ت ب ي ب ان ، ح ف �ي الم

فان � ت

ل ي ق

ان ، ث س

ل ال

ان عل ت

ف ي ف

ان خ ت

ك

�ي ظ ع ال

الل

ان ح ب ده ، س م

و�ب

الل

ان ح ب س

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). [muttafaqun ‘alaih]Para salaf telah bersepakat akan hal ini. Timbangan tersebut adalah timbangan yang hakiki yang memiliki dua sayap timbangan sebagaimana hadits Abdullah bin ‘Amr bin Ash dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai “shahib bithaqah” (pemilik kartu),

ةف ي ك

ف�

ة

اق

ط ب ة وال

ف ي ك

ف�

ت

ل سج ع ال وض ت

ف

“Maka diletakkan lembaran-lembaran catatan amal pada satu sayap timbangan dan kartu pada sayap timbangan yang lain.” [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, Syaikh Al-Albni mengatakan sanadnya shahih]

Ulama berselisih pendapat apakah timbangan tersebut hanya satu atau

Page 33: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

32

Catatan:

banyak. sebagian ulama berpendapat bahwa jumlahnya banyak sesuai jumlah umat atau jumlah orang atau jumlah amal, karena dalam Al-Quran bentuknya jamak. Adapun dalam hadits disebut dalam bentuk tunggal adalah karena penyebutan jenis. Sebagian ulama lagi berpendapat bahwa timbangan (miizaan) jumlahnya hanya satu, karena dalam hadits disebut bentuknya tunggal. Apapun bentuk jamak dalam Al-Quran karena melihat apa yang ditimbang (banyak yang ditimbang), kedua hal ini mungkin saja benar. Wallahu a’lam.Yang ditimbang adalah amal, sebagaiman dzahir ayat dan hadits sebelumnya. Pendapat lainnya yang ditimbang adalah lembaran-lembaran catatan amal sebagaimana hadits ‘bithaqah’. Pendapat lain lagi yang ditimbang adalah badan orangnya sebagaimana hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اح ن ج

الل

د ن ع

نف �ي

ة ل ام ي ق

وم ال ف ي م�ي س ال �ي ظ ع

ال

جل ر ال

�تأ ي

ه ل

إن

�ف

ة وز ام ي قوم ال م ي ل �ي ق

ن

ل

رءوا ف

ة اق وض ع ب

"Sesungguhnya akan datang seorang yang badannya besar, gemuk di hari qiyamat namun tidak teranggap di sisi Allah walaupun seberat sayap nyamuk. Bacalah firman Allah Ta’ala,

�ف

ة وز ام ي قوم ال م ي ل �ي ق

ن

ل

ف

'Kami tidak menegakkan penimbangan (amalan) bagi mereka pada hari qiyamat'”. [QS. Al Kahfi (18) : 105].[Muttafaqun alaih]

Page 34: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

33

Catatan:

Sebagian ulama menjamak (mengkompromikan) nash-nash ini bahwa semuanya akan ditimbang. Penimbangan yang hakiki pada lembaran catatan amal yang berat-ringannya tergantung pada amalan. Adapun badan orangnya yang ditimbang maksudnya adalah kedudukan dan kehormatannya. Inilah kompromi yang baik, wallahu a’lam.

Penyerahan Buku Catatan Amal

‘An-Nasyr’ secara bahasa artinya dibukanya kitab dan ditampakkan. Definisi secara syariat adalah ditampakkan catatan amal pada hari kiamat dan diserahkan. ‘Ad-Dawaa-wiin’ adalah jamak dari ‘diiwaan’, yaitu buku pencatatan (nama-nama) prajurit/pasukan dan lain-lain. Definisi secara syariat adalah lembaran-lembaran catatan amal tempat malaikat mencatat amal manusia. Ditampakkan dan diserahkannya catatan amal pada hari kiamat dan akan berterbangan ke kanan dan ke kiri. Hal ini ada dalilnya dalam Al-Quran, Sunnah dan ijma’ umat.Allah berfirman,

ب لق ن ا . وي �ي س ا�ب ي س اسب ح �ي

سوف

ه . ف ن ي م ي ب ه اب ت ك

ي و�ت

ن أ ا م م

أف

ور ا بو ث ع

د ي

سوف

ر ه . ف ه ور اء �ف اب ت ك

ي و�ت

ن أ ا م م

� ور ا . وأ ل م ه

أ إل

Page 35: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

34

Catatan:

ا �ي ع س صل . وي

“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” [Al-Insyiqaq: 7-12]

Dan firman Allah,

ه ي اب ت ك

وت أ ي ل

�فت ي

�ي ل

ول

ق ي

ال ف م سش ه ب اب ت ك

ي و�ت

ن أ ا م م

وأ

“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).” [QS. Al-Haqqah: 25]

Dari 'Aisyah radhaiallahu ‘anha, ia bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

دا ح

أ حد

أ ر

ك

ذ ي

ل

ف ن واط م ة

ث

ل

ث ي

فا � م

أ :

ال

ق ؟ يك ل ه

أ

رون

ك

ذ

ت

ل ه

حف ح�ت الصا�ي

ط

ت

د ن ، وع

ل

ق

ث م ي

ه أ

ان ف �ي م

ف ف

�ي أ ل ع ان ح�ت ي ف �ي الم

د ن :ع

اط ص ال

د ن ره، وع م وراء �ف، أ ال ي سش

فم �

ه، أ ن ي ي �ي

فه � اب ت ع ك

ق ي ف �ي

أ ل ع ي

Page 36: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

35

Catatan:

وز ب

ح�ت �ي �ف ي �ب

را�ف ف �ف �ي ع ب ا وض

إذ

“Apakah kalian meingingat keluarga kalian? Beliau bersabda: Ada tiga keadaan seseorang tidak akan mengingat siapa pun (pada hari kiamat): (1) ketika di sisi mizan (timbangan), sampai seseorang mengetahui timbangannya ringan ataukah berat; (2) ketika catatan amal berterbangan dan dibagikan sampai ia tahu apakah ia menerima dengan tangan kanan atau tangan kirinya atau melalui belakang punggungnya. (3) ketika berada di shirath (jembatan) yang dibentangkan di atas Jahannam.” [HR. Abu Daud dan Hakim, ia berkata sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim]

Kaum muslimin telah sepakat (ijma’) akan hal ini.

Tata cara pemberian kitab Seorang mukmin akan menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kanannya lalu ia senang dan bergembira. Allah berfirman,

ه ي اب ت رءوا كم اق

اؤ ه

“Ambillah, bacalah kitabku (ini).” [Al-Haqqah: 19]

Adapun orang kafir akan menerimanya dengan tangan kiri atau dari belakang punggung dan mereka pun meneriakkan kecelakaan. Allah berfirman,

Page 37: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

36

Catatan:

ه ي اب س ا ح در م أ ه ول ي اب ت ك

وت

أ ي ل

�فت ي

�ي ل

“Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.” [Al Haqqah: 26-27]

Telaga Haudh

Haudh secara bahasa berarti kumpulan, sehingga dikatakan berkumpul air apabila telah terkumpul. Dimutlakkan kata ini untuk tempat kumpulan air. Definisi secara syariat adalah telaga air yang (sumbernya) turun dari (sungai) Kautsar, letakknya pada tempat yang luas pada hari kiamat. Haudh yang dimaksud ini adalah haudhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits mutawatir menunjukkan hal ini dan ahlu sunnah telah bersepakat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وض ال

عل كرط

ي ف

إ�ف

“Sesungguhnya aku akan mendahului (menunggu) kalian di telaga” [Muttafaqun alaih]

Para salaf ahlu sunnah telah bersepakat akan adanya haudh. Mu’tazilah mengingkari haudh dan kita sanggah mereka dengan dua sanggahan:1. Terdapat hadits-hadits mutawatir dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

2. Ijma’ ulama umat

Page 38: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

37

Catatan:

Gambaran tentang HaudhPanjang dan lebarnya adalah satu bulan (perjalanan), sisi-sisinya sama. Gayung ciduknya sebanyak bintang di langit. Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Baunya lebih harum dari misk. Terdapat dua talang air yang membentang bersumber dari surga. Salah satunya dari emas dan lainnya dari perak. Orang yang beriman dari umat Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam akan mendatanginya, kemudian meminum airnya dan tidak akan haus selamanya. Hal ini terdapat riwayat Bukhari dan Muslim atau salah satu dari keduanya.Haudh sekarang telah ada (telah diciptakan), sebagaimana sabda Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam,

ن

آي ال حو�ف

ر إل

ظ

ن أ ي والله ل

وإ�ف

“Demi Allah, sesungguhnya aku sedang melihat haudhku sekarang.” [HR. Bukhari]Haudh merupakan perpanjangan dari sungai Kautsar di surga, sebagaimana sabda beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam,

ي حوض ف

ل ي س ة ي ن ي الب ف

ر � و �ف وه و�شك ي ال

ا�فط ع

وأ

“Allah memberikanku sungai al-Kaustar yaitu sungai di surga yang mengalir menuju haudh.” [HR. Ahmad, Ibnu Katsir berkata hasan sanad dan matannya]

Setiap nabi memiliki haudh, akan tetapi haudh Nabi shallallahu ‘alaihi

Page 39: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

38

Catatan:

wa sallam yang paling besar, paling luas dan yang paling banyak yang mendatanginya. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

ونك

أ

ن

و أ رج

ي أ

، وإ�ف واردة �ش

ك

م أ �ي

أ

ون اه ب

ت م ي ا وإ�ف وض ح

ي �ب ن

لك

إن

واردة

ه �ش

ك

أ

“Sesungguhnya setiap nabi memiliki telaga di akhirat dan sungguh mereka saling berbangga-bangga, siapakah di antara mereka yang paling banyak peminum/pengunjungnya. Sungguh, aku berharap kepada Allah bahwa telagakulah yang paling banyak pengunjungnya.” [HR Tirmizi, ia berkata hadits gharib,diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Dunya& Ibnu Majah dari hadits Abu Sa’id, terdapat kelemahan tetapi sebagian menshahihkan karena banyak jalanya]

Jembatan /Shirath

Shirath secara bahasa artinya jalan. Definisi secara syariat adalah jembatan yang terpampang di atas Jahannam dan akan dilalui oleh manusia untuk menuju surga.Shirath ada dalilnya dalam AL-Quran, sunnah dan perkataan salafAllah berfirman,

ا وارده

إل نك م

وإن

“Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka)” [Maryam: 71]

Page 40: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

39

Catatan:

Abdullah bin Mas’ud, Qatadah dan Aslam menafsirkan ayat ini yaitu akan melewati shirath. Ibnu Abbas menafsirkan dengan masuk ke neraka tetapi mereka selamat.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

. ل ، س ل م س هل : ال

ون

ول

ق وي

ة اع

ف

ش ال

ل

ت و� �ف �ب

� عل ب

ب ال يصف �ش

“Kemudian dibentangkan jembatan (shirath) di atas Jahannam dan diperbolehkan syafaat. Mereka berkata, ‘Ya Allah selamatkanlah, selamatkanlah.’ [Muttafaqun ‘alaihi]

Ahlu sunnah telah ijma’ akan adanya shirath.

Gambaran mengenai ShiratNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengena shirath, kemudian beliau bersabda,

ة

وك

ا ش ل

ة ح

ط

لف م

ة

سك يب وح ل

وك

اطيف

ط

ه خ ي

ل ع

ت زل مة ض ح

د م

ان

د ع س ا ال ل

ال

ق د ي ج ن ب

ون

ك

اء ت

ف ي

ق ع

“Licin (lagi) mengelincirkan. Di atasnya terdapat besi-besi pengait dan kawat berduri yang ujungnya bengkok, ia bagaikan pohon berduri di Najd, dikenal dengan pohon Sa’dan.” [HR. Bukhari]

Demikian juga riwayat dari Abu Hurairah,

Page 41: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

40

Catatan:

ان

د ع س وك ال

ش

لث يب م ل

ه ك وب

“Pada shirath itu, terdapat pengait-pengait seperti duri pohon Sa’dan.”Tidak ada yang tahu ukurannya (besi pengait) kecuali Allah dan akan menyambar manusia sesuai dengan amalnya.Dalam riwayat Muslim dari hadits Abu Sa’id radhiallahu ‘anhu,

ف. ي س ن ال م

د حر، وأ ع

ش ن ال م

دق

ه أ

ني أ

�فغ

ل ب

“Telah sampai padaku bahwa shirath lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang.”Demikian juga riwayat dari Imam Ahmad dan semisal ini dari Aisyah radhiallahu ‘anha secara marfu’

Gambaran proses menyebarangi shirathTidak ada yang bisa menyebrangi shirath kecuali orang yang beriman sesuai dengan kadar amal mereka. Dalam riwayat Abu Sa’id dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ل ي ف د ال اوي جأ وك

�يط ل

وك

�ي ر ل

ق وك �ب

ل

وك

ف ع�ي

ال رف

ط

ك

ون ن م

ؤ ر ال م ي

ف

. �ف ر �ب �ف

فوس �

د

ك وم

رسل م

وش

د

ف وم ل س اج م نب ف

ك ر وال

“Kaum beriman berjalan melewati seperti kedipan mata, (sambaran) kilat, angin (yang mengalir), burung (yang terbang), (larinya) kuda yang

Page 42: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

41

Catatan:

kuat, dan orang yang mnegendarai onta, maka ada yang selamat dan ada yang tercabik-cabik terlempar serta ada yang terdorong masuk ke dalam api neraka Jahannam.” [Muttafaqun alaihi]

Dalam riwayat Muslim,

ا ب سحب س ي

ره ر آخ ح�ت �ي

“Mereka yang paling terakhir merangkak secara perlahan.”Orang yang paling pertama melewati shirath dari kalangan para nabi adalah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umat beliau yang paling pertama di antara umat lainnya. Sebagaimana sabda beliau,

وى ودع ،

سل ر ال

إل ذ ئ وم ي تك ي ا، ول ه ف �ي ب

ن �ي م

ل و

أ ي

�ت موأ

�فأ

ون

ك

أف

ل س ل م س هل ذ: ال ئ وم ل ي س ر ال

“Maka aku dan umatku adalah yang pertama kali melintasinya. Tidak ada seorang pun yang berbicara ketika itu kecuali para rasul. Ucapan para rasul ketika itu adalah,‘Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah’’. [HR. Bukhari]

Surga Dan Neraka

Surga secara bahasa artinya kebun yang banyak pohonnya. Definisi secara syariat adalah tempat yang Allah sediakan bagi orang yang beriman. Api secara bahasa telah ma’ruf. Definisi secara syariat adalah tempat

Page 43: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

42

Catatan:

yang Allah sediakan bagi orang yang kafir. Keduanya adalah makhluk (ciptaan), sebagaimana firman Allah mengenai surga,

ف �ي ق ت ل ل

ت

د ع أ

“Disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”[QS. Ali Imran: 133]

Dan mengenai neraka,

ف ر�ي ف

كل ل

ت

د ع

أ

“Yang disediakan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24]

Kata-katanya “siapkan” menunjukkan telah dibentuk/diciptakanSurga dan nereka tidak akan binasa (kekal), sebagaimana firman Allah,

ا

د با أ �ي ف ف د�ي ال

ار خ �ف

أ ا ال �ت ن �ت ري م ب

تن �

د ع

ات ن م ج

ر�ب

د ن ع

ه

زاؤ ج

“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” [QS. Al Bayyinah: 8]

Ayat yang menjelaskan mengenai kekalnya surga cukup banyak, adapun nereka terdapat pada tiga ayat.Dalam surat An-Nisa’,

ا ق ري

م ط د�ي �ي ل

م ول ر ل ف

غ ي ل ن الل

ك ي وا ل ل

روا وظ

ف

ف ك ذ�ي

ال

إن

Page 44: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

43

Catatan:

“…Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka…” [QS An-Nisaa’: 167]

Dalam surat Al-Ahzab,

دا ب

آ أ �ي ف ف د�ي . خال

ا �ي ع م س ل

د ع

ف وأ ن الكفر�ي ع

الله ل

إن

“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” [QS. Al-Ahzab: 64]

Dalam surat Al-Jinn,

ا

د با أ �ي ف ف د�ي ال

خ �ف ر �ب

�ف ل

إن ف ورسول ص الل ع ن ي وم

“Orang yang mengingkari Allah dan Rasul-Nya, baginya neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya selamanya” [QS. Al Jin: 23]

Dan firman Allah,

سون ل ب ه م ي ف

م وه �ف ع �ت

ف ي

. ل

ون

د ال

خ �ف اب �ب

ذ ي ع

فف � رم�ي حب ال

إن

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam, Tidak diringankan adzab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa.” [QS. Az-Zukhruf : 74-75]

Page 45: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

44

Catatan:

Posisi surga dan nerakaPosisi surga berada di paling atas dari ‘illiyin. Allah berfirman,

ف �ي يل ي ع

�فار ل �ب

أ اب ال ت ك

إن

ك

“Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu tersimpan dalam ‘Illiyin.” [Al-Muthaffifin: 18]

Dan Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Barra’ bin Azib yang mashyur, Allah berfirman,

رض،أ ال

وه إل

د ي ع

، وأ ف �ي ي

ل ي ع

فدي � ب اب ع ت وا ك ب ت

اك

“Tulislah catatan hamba-ku di ‘illiyyin dan kembalikanlah ia ke bumi”Adapun neraka berada di tempat yang paling rendah, sebagaimana firman Allah,

ف �ي ي سب

�فار ل ج

ف

اب ال ت ك

إن

ك

“Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin” [Al-Muthaffifin: 7]

Demikian juga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits Barra’ bin Azib,

ل

ف س رض ال

أي ال

فف �

�ي ب

ي س ف

دي � ب اب ع ت وا ك ب تال :اك ع

الله ت

ول

ق ي

ف

Page 46: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

45

Catatan:

“Tulislah catatan hambaku di Sijjin di lapisan bumi paling bawah.”

Penduduk surga dan nerakaPenduduk surga adalah orang beriman dan bertakwa karena mereka adalah wali-wali Allah. Allah berfirman,

ف �ي ق ت ل ل

ت

د ع أ

“Disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. [QS. Ali Imran: 133]

Allah berfirman,

ل ورس

لل وا �ب ن ف آم ذ�يل ل

ت

د ع

أ

“Yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya”. [QS. Al Hadid: 21]

Penduduk neraka adalah orang kafir dan celaka. Allah berfirman,

ف ر�ي ف

كل ل

ت

د ع

أ

“Yang disediakan bagi orang-orang kafir.” [QS. Al-Baqarah: 24]

Dan firman Allah,

ار ن ي ال �فوا ف

ق

ف ش ذ�ي

ا ال م

أف

“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka.” [QS. Hud: 106]

Page 47: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

46

Catatan:

Disembelihnya Kematian

Kematian adalah hilangnya kehidupanSetiap jiwa pasti akan merasakan kematian. Kematian adalah sesuatu perkara maknawi yang tidak bisa diindera oleh penglihatan (kematian adalah benda abstrak, pent), akan tetapi Allah mampu menjadikan suatu yang abstrak menjadi konkret dan memiliki jasad. Kematian disembelih di antara surga dan neraka berdasarkan hadits Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ون ب ئ �ش ية ! ف ن ب

ال

ل ه

اد : �ي أ ن ه م ادي ب ن ي

ح ف

ل م

ش أ ب

ة ك

ئ ي وت ك ل �ب

�تؤ ي

,

وت ا ال

ذ م, ه عن :

ون

ول

ق ي

ف ا ؟

ذ ه

ون

رف ع

ت

ل : ه

ول

ق ي

ف ,

رون

ظ ن وي

ولق ي

, ف

رون

ظ ن وي

ون ب ئ �ش ي

ار ف ن ال

ل ه

اد : �ي أ ن ادي م ن ي رآه, �ش

د

م ق ه

وك

�ب

ذ ي رآه ف

د

م ق ه

وك

وت ا ال

ذ م, ه ع

ن :

ون

ول

ق ي

ف ا ؟

ذ ه

ون

رف ع

ت

ل : ه

ار ن ال

ل ه, و�ي أ

وت م

ل

ود ف

ل

ة خ ن ب

ال

ل ه

: �ي أ

ول

ق ي ار �ش ن ة وال ن ب

ف ال

�ي ب

ت

لف

غ

ي ف

ر وه مأ ال

ي �ف ق

ة إذ � وم ال ي

ذره

ن )وأ

رأ

ق , �ش

وت م

ل

ود ف

ل

خ

Page 48: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

47

Catatan:

ا ين

د ال

ده إل ي ار ب

ش

( وأ

ون ن م

ؤ ي

ل

وه

Kematian didatangkan pada bentuk kambing berkulit hitam putih, lalu seorang penyeru memanggil: Wahai penduduk surga! Mereka menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya. Kemudian penyeru memanggil: Wahai penduduk neraka! Mereka menengok dan melihat, penyeru itu berkata: Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab: Ya, ini adalah kematian, mereka semua telah melihatnya, lalu disembelih diantara surga dan neraka, lalu berkata: Wahai penduduk surga, kekekalan tiada kematian setelahnya, dan hai penduduk neraka, kekekalan dan tiada kematian setelahnya, lalu beliau membaca (Dan berilah mereka peringatan tatkala ditetapkan perkara sedangkan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman). Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke dunia.” [HR. Bukhari]

Page 49: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

لمعة الإعتقادالهادي إلى سبيل الرشاد

للإمام موفق الدين أبي محمد عبد الله بن أحمدبن محمد بن قدامة المقدسي

)٥٤١ - ٦٢٠ ه(

شرحمحمد بن صالح العثيمين

باب فتنة القبر، والنفخ في الصور، والبعث والحشر، والشفاعة، والحساب، والموازين، ونشر الدواوين،

والحوض، والصراط، والجنة والنار.

Tim Indonesia Bertauhid

Page 50: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

2

فواعد:

متنمر

منه، وأ يه وسل

عل الل

صل

ي �ب الن استعاذ

د

، وق

عيمه حق

ون

�بقاب ال

وعذ

ة.

صل

ي ك ف

به �

لك، وذ

وت حق ال

بعد

بعث

، وال

حق ك�ي

ر ون

منك

ال

، وسؤ

حق

�بق ال

وفتنة

اث

جدأ من ال

ا ه

إذ

ور ف ي الص

ف�

فخ

ور: }ون ي الص

فم �

ل يه الس

عل

افيل إس

خ

ف ينف ح�ي

{ ]يس: 15[

ونسل

م ين

ر�ب

إل

قيامة, لا ي موقف

ف�

ون

يقف

ما, ف �ب

رل

غ

عراة

اة

قيامة حف

لا يوم اس لن

ا �ش و�ي

g د م نا م بيم ن ع ف�ي

ف

ح�ت يش

ا�يتط

وت , ف واو�ي

لد

ا �ش

نوت , ف واز�ي ل

ا نصب

وت ,

عال

وت

بارك

ت لل

ا م اس�ب و�ي

سوف

بيمينه * ف كتابه

ي و�ت

ا من أ م

أمائل: }ف

ان والسش �ي إ

ل ا

ال إل

ع

أ ل

ا

ائف ص

كتابه وراء ي و�ت

ا من أ م

وأ ورا * هل م�

أ

لب إل

وينق ا * يس�ي اسب حسا�ب �ي

ا{ ]النشقاق: 7 - 21[ سع�ي

بورا * ويصلعو ث

يد

سوف

ره * ف �ف

]21-7:48[

ه

ئكول

أت موازينه ف

لقن ث ال: }�ف

ع

أ به ال

ن

وز

ت

تان ولسان

كف ل

ان ف وال�ي

}

ون

الد

خ �ف ي �ب ف

م � سفنوا أ �

ف خ ذ�ي

ال

ئك

ول

أت موازينه ف

ف

* ومن خ

لحون

ف ال

Page 51: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

3

فواعد:

]المؤمنون: 201 - 301[

من

حلوأ ,

ف �بلل

ا من بياضا

د

ش

أ ه

ماؤ قيامة,

لا ي

ف�

د g حوض م نا م ولنبي

ا

بدها أ

بعد

مأ

يظ ل

بة ب منه سش

ماء, من سش لسوم ا ب

فد �

ه عد

ريق �ب

عسل, وأ

لا

ار جفل عنه ا

ل

ف ار, و�ي �بأ ل

ه ا

وز ب

, �ي

حق

اط والص

اعته ف

بش

رجون

يخ

, ف

با�أك

لهل ا

ته من أ م

ار من أ لن

ا

ل

نا g فيمن دخ بي

ع ن

ف

ويش

بياءن أ ل

ا

ولسا�أ اعته, ف

بش

ة ن ب

ل

ا

ون

ل

خ

يد

ف ما, وح ما وا وصاروا �ف

ق اح�ت ما

بعد

م ول �ف

ل

م وما خ يد�ي

ف أ

ما ب�ي : }يعل

عال ت

ال

ق

اعات

ف

ة ش

ئك

ل ف وال من�ي

ؤ وال

فر

كلع ا

نف

ت

نبياء: 82[ ول

أ{ ]ال

ون

فق

يته مش

ش

من خ

�ف وه

ن ارت ل

إل

عون

ف

يش

ف افع�ي

لشا

اعة

ف

ش

ائه,

عدأاب ل

ار عق وليائه, والن

وى أ

مأ

ة ن ب

ال

نيان ف

ف ت

تان ل

وق

لف ار م والن

ة ن ب

وال

م ع�ف �ت يف

* ل

ون

الد

خ �ف اب �ب

ي عذ

فف � رم�ي حب ال

لدون }إن ا مف نة ف�ي وأهل الب

{ ]الزخرف: 47 - 57[

فيه مبلسون

وه

: »�ي

اليق ار, �ش ة والن ن ب

ل

ف ا

ب�ي �ب

يذح, ف

مل

أ بش

ي صورة ك

فوت � ل �ب

�تويؤ

»

موت

ود ولل

ار خ لن

ا

هل

, و�ي أ

موت

ود ول

ل

ة خ ن ب

ل

ا

هل

أ

Page 52: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

4

فواعد:

شرح

فتنة القبر:

: سؤال الميت عن ربه، ودينه، ونبيه، وهي الفتنة لغة: الختبار. وفتنة الق�ب

لكتاب والسنة. قال الله تعال: بتة �ب �ش

»يثبت الله الذين آمنوا بالقول الثابت في الحياة الدنيا وفي الآخرة.« - ابراهيم ٢٧

د أن ل إل إل الله، وأن ممدا ي الق�ب �ش

في g: المسل إذا سئل � وقال الن�ب

رسول الله، فذلك قول تعال:

»يثبت الله الذين آمنوا بالقول الثابت في الحياة الدنيا وفي الآخرة« - ابراهيم ٢٧ - )متفق عليه(

ه وتول عنه أصابه إنه ي ق�بف

ي g:إن العبد إذا وضع � والسائل ملكن لقول الن�ب

تيه ملكن فيقعدانه. - رواه مسل. واسمهما منكر ونك�يأليسمع قرع نعالهم قال: �ي

ي : وسندهلبا�ف

أ وقال: حسن غريب. قال ال

ة مرفوعا ي هر�ي مذي عن أ�ب كما رواه ال�ت

Page 53: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

5

فواعد:

، ومن ف ف والكفر�ي ف من المؤمن�ي ط مسل. والسؤال عام للمكلف�ي حسن وهو عل سش

ف ف خلف، وظاهر كلام ا�ب ي غ�ي المكلف�يف

ه عل القول الصحيح و� مة وغ�يأهذه ال

يد لديث رواه جيح السؤال. ويستث�ف من ذلك السش ي كتاب )الروح( �تف

الق�ي �

ي سبيل الله لديث رواه مسل.ف

� ، ومن مات مرابطا ي

النسا�أ

عذاب القبر أو نعيمه:اع أهل بت بظاهر القرآن، وصر�ي السنة، وإحب عذاب الق�ب أو نعيمه حق �ش

ي سورة الواقعة:ف

السنة. قال الله تعال �

»فلولا إذا بلغت الحلقوم. وأنتم حينئذ تنظرون« - الواقعة: ٨٣ ، ٨٤

إل قول:

»فأما إن كان من المقربين. فروح وريحان وجنة نعيم« إلف السورة.. - الواقعة: ٨٨ ، ٨٧ .

، ي ، وأمر أمته بذلك. وقال الن�ب لله من عذاب الق�ب ، g ، يتعوذ �ب ي وكان الن�ب

ي المؤمن: ف

ي قصة فتنة الق�ب قال �ف

ور � ف عازب المسش اء �ب ي حديث ال�بف

� ، g

نة، نة، وألبسوه من الب »فينادي مناد من السماء أن صدق عبدي فأفرشوه من الب

Page 54: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

6

فواعد:

ه مد بصه. ي ق�بف

ا، ويفسح ل � ها، وطي�ب نة، فيأتيه من ر�ي إل الب�ب وافتحوا ل �ب

ي الكفر: فينادي مناد من السماء أن كذب عبدي فأفرشوه من النار، ف

وقال �

تلف ف ه ح�ت �ت من النار، فيأتيه من حرها وسمومها، ويضيق عليه ق�ب�ب وافتحوا ل �ب

أضلعه«. - الديث رواه أحد وأبو داود. وقد اتفق السلف وأهل السنة عل إثبات عذاب

ي الكتب )الروح( وأنكر الملحدة عذاب الق�ب ف

ف الق�ي � . ونعيمه ذكره ا�ب الق�ب

: ف مر�يأم �ب د عل�ي ه كما هو و�ف ننا لو نبشنا الق�ب لو جد�ف

أف �ب متعلل�ي

اع السلف عل ذلك. ١. - دللت الكتب والسنة وإحب

حوال الدنيا فليس العذب أو الن�يأخرة ل تقاس �ب

آ٢. - إن أحوال ال

ي الدنيا.ف

ي الق�ب كا المحسوس �ف

هل عذاب القبر أو نعيمه على الروح أو على البدن؟

ا أن العذاب أو النع�ي �تأمة وأ�

أف تيمية: مذهب سلف ال سلم ا�ب قال شيخ الإ

صل لروح الميت وبدنه، وأن الروح تب�ت بعد مفارقة البدن منعمة، أو معذبة �ي

فيحصل ل معها النع�ي أو العذاب. لبدن أحيا�ف ا تتصل �ب وأ�ف

Page 55: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

7

فواعد:

النفخ في الصور:التقمه إسافيل : قرن عظ�ي

عا القرن. وسش لغة: النفخ معروف. والصور

ملون العرش، ف �ي ينتظر م�ت يؤمر بنفخه، وإسافيل أحد الملئكة الكرام الذ�ي

وهما نفختان:

- إحداهما: نفخة الفزع ينفخ فيه فيفزع الناس ويصعقون إل من شاء الله.

- والثانية: نفخة البعث ينفخ فيه فيبعثون ويقومون من قبوره.

مة. قال الله تعال:أاع ال ي الصور الكتاب، والسنة، وإحب

فوقد دل عل النفخ �

»ونفخ في الصور فصعق من في السماوات ومن في الأرض إلا من شاء الله ثم نفخ فيه أخرى فإذا هم قيام ينظرون« - الزمر ٦٨»ونفخ في الصور فإذا هم من الأجداث إلى ربهم ينسلون.«

- يس ٥١

ما قال: قال رسول الله، g: »�ش ينفخ ي الله ع�فف عرو ر�ف وعن عبدالله �ب

�ش ل يب�ت أحد إل صعق �ش ورفع ليتا

ي الصور فل يسمعه أحد إل أص�ف ليتا

ف�

نه الطل أو الظل )شك الراوي( فتنبت منه أجساد الناس �ش أ كا

ل الله مطرا ف ي�ف

Page 56: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

8

فواعد:

ي حديث طويل.ف

ينفخ فيه أخرى فإذا ه قيام ينظرون«. - رواه مسل �

مة عل ثبوته.أوقد اتفقت ال

اء الل

رض إل من شأي ال

فماوات ومن � ي الس

ف من �

صعق

ور ف ي الص

ف�

فخ

ون

رون

قيام ينظ

ا ه

إذ

رى ف

خ

فيه أ

فخ

ن �ش

البعث والحشر:موات يوم القيامة. وال�ش

أ: إحياء ال

عا . وسش رسال، والن�ش البعث لغة: الإ

م. م والقضاء بي�ف لئق يوم القيامة لسا�ب ع الف : حبعا مع وسش لغة: الب

. ف اع المسلم�ي لكتاب، والسنة، وإحب بت �ب والبعث وال�ش حق �ش

قال الله تعال:

»قل بلى وربي لتبعثن« - التغابن ٧

وقال تعال:

»قــل إن الأولــيــن والآخــريــن . لمجموعون إلــى مــيــقــات يــوم معلوم« - الواقعه ٥٠.٤٩

Page 57: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

9

فواعد:

�ش الناس يوم القيام عل أرض بيضاء عفراء كقرصة ، g: »�ي ي وقال الن�ب

حد«. - متفق عليه.أا عل ل ي ليس ف�ي

الن�ت

ع المسلمون عل ثبوت ال�ش يوم القيامة. وأحب

م ل ختان ف�يم، غرل م، عراة ل كسوة عل�ي �ش الناس حفاة ل نعال عل�ي و�ي

لقول تعال:

»كما بدأنا أول خلق نعيده« - الأنبياء ١٠٤

، �ش قرأ:ون حفاة، عراة، غرل �ش

ت، g: »إنكم � ي وقول الن�ب

»كما بدأنا أول خلق نعيده وعدا علينا إنا كنا فاعلين« - الأنبياء ١٠٤

ف أنيس المرفوع ي حديث عبدالله �بف

«. - متفق عليه. و� اه�ي وأول من يكسى إ�ب

ما «. قلنا: وما �ب

ما ، �ب

�ش الناس يوم القيامة عراة غرل الذي رواه أحد: »�ي

ء«. الديث. ي؟ قال: »ليس معهم �ش

الشفاعةلب منفعة، ب : التوسط للغ�ي �ب

. واصطلحا

الشفاعة لغة: جعل الو�ت شفعا

ة. والشفاعة يوم القيامة نوعان: أو دفع مصف

Page 58: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

10

فواعد:

. g ، ي لن�ب ١. - خاصة �ب

ه. ٢. - عامة ل ولغ�ي

م بي�ف ي ي أهل الموقف عند الله ليق�ف

فg ، شفاعته العظمى � اصة به، فالف

، اه�ي م من الكرب والغم مال يطيقون، فيذهبون إل آدم، فنوح فإ�ب ف يلح�ت ح�ي

ي م إل الله فيأ�ت ، g ، فيشفع ف�ي ي و�، فعيسى، وكلهم يعتذرون فيأتون إل الن�ب

ف�

ف عباده. سبحانه وتعال للقضاء ب�ي

ور لكن سنده ضعيف متكلم فيه ي حديث الصور المسشف

وقد ذكرت هذه الصفة �

. ي أهل الكبا�أف

ا عل ذكر الشفاعة � حاديث الصحيحة فاقتص م�فأوحذفت من ال

الطحاوية: وكان مقصود السلف من القتصار عل ف كث�ي وشارح قال ا�ب

. لت ف بعهم من المع�ت وارج ومن �ت ي أهل الكبا�أ هو الرد عل الفف

الشفاعة �

ا إذن الله لقول تعال: ط ف�ي وارج ويش�ت لت والف ف وهذه الشفاعة ل ينكرها المع�ت

»من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه« - البقرة ٢٥٥

ف أهل الكبا�أ ي العامة: وهي الشفاعة فيمن دخل النار من المؤمن�يالنوع الثا�ف

ي سعيد قال: . لديث أ�ب وح�ي

ما

فقوا وصاروا � ا بعدما اح�ت رجوا م�ف ف أن �ي

يون، ا ول �ي وتون ف�ي ف ه أهلها فل �ي قال رسول الله، g: »أما أهل النار الذ�ي

Page 59: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

11

فواعد:

م إماتة ه فيمي�ت طا�ي ف م، أو قال: �ب م النار بذنو�ب س، أو كما قال تصي�ب ولكن أ�ف

ي الشفاعة«. - الديث رواه أحد.ف

أذن �ما

فح�ت إذا صاروا �

ف ط الشيخ�ي اية ص)٢٠٤(ج)٢( : وهذا إسناد صيح عل سش ي ال�فف

ف كث�ي � قال ا�ب

رجاه من هذا الوجه. ف ولم �ي

ف نبياء، والملئكة والمؤمن�يأه من ال ، g ، وغ�ي ي وهذه الشفاعة تكون للن�ب

، g ، وفيه: »فيقول الله تعال :شفعت الملئكة، ي ي سعيد عن الن�ب لديث أ�ب

ف فيقبض قبضة من وشفع النبيون، وشفع المؤمنون، ولم يبق إل أرحم الراح�ي

«. - متفق عليه. قط قد عادوا حما

ا لم يعملوا خ�ي

ا قوما النار فيخرج م�ف

ة م أن فاعل الكب�ي وارج بناء عل مذه�ب لت والف ف وهذه الشفاعة ينكرها المع�ت

ي النار فل تنفعه الشفاعة.ف

لد � مف

: ي�تأا �ي م �ب د عل�ي و�ف

g ، ي حاديث عن الن�بأالف للمتوا�ت من ال ١. - أن ذلك مف

اع السلف. حب الف لإ ٢. - أنه مف

طان: ط لهذه الشفاعة سش ويش�ت

ي الشفاعة لقول تعال:ف

ول: إذن الله �أال

Page 60: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

12

فواعد:

»من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذاه« - البقرة ٢٥٥

: رضا الله عن الشافع والمشفوع ل لقول تعال: يالثا�ف

»ولا يشفعون إلا لمن ارتضى« - الأنبياء ٢٨

فأما الكفر فل شفاعة ل لقول تعال:

»فما تنفعهم شفاعة الشافعين« - المدثر ٤٨

شفع لهم لم تنفعهم الشفاعة. أي لو فرض أن أحدا

ر وعليه ضاح من �فف

ي صف

ي طالب ح�ت كان � ، g ، لعمه أ�ب ي وأما شفاعة الن�ب

ي g: »ولول ، قال الن�بهون أهل النار عذا�ب

أما دماغه، وإنه ل نعلن يغلي م�ف

سفل من النار«. رواه مسل.أي الدرك ال

فأ�ف لكن �

ي طالب، فقط، وذلك والله أعل لما قام به ، g ، وبعمه أ�ب ي لن�ب ذا خاص �بف

، g ، والدفاع عنه، وعا جاء به. ي من نصة الن�ب

لحساب:: إطلع الله عباده عل أعالهم.

عا الساب لغة: العدد. وسش

. ف اع المسلم�ي لكتاب، والسنة، وإحب بت �ب وهو �ش

Page 61: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

13

فواعد:

قال الله تعال:

»إن إلينا إيابهم. ثم إن علينا حسابهم« - الغاشية ٢٦.٢٥

»ا يس�ي

ي حسا�ب

ي بعض صلته: »اللهم حاسب�فف

g ، يقول � ، ي الن�ب وكان

؟ ا:ما الساب اليس�ي ي الله ع�ففقالت عائشة ر�ف

: إسناده جيد. يلبا�ف

أي كتابه فيتجاوز عنه«. رواه أحد. وقال ال

فقال: »أن ينظر �

ع المسلمون عل ثبوت الساب يوم القيامة. وأحب

لو به فيقرره بذنوبه، ح�ت إذا رأى أنه قد ف وصفة الساب للمؤمن: أن الله �ي

ي الدنيا وأ�ف أغفرها لك اليوم فيعطى كتاب ف

ا عليك � �ت هلك. قال الله ل: س�ت

حسناته.

ف كذبوا م عل رؤوس الفلئق [هؤلء الذ�ي وأما الكفار والمنافقون فينادى �ب

ف عر. . متفق عليه من حديث ا�ب ف م أل لعنة الله عل الظالم�ي عل ر�ب

من ، g ، وه سبعون ألفا ي ميع الناس إل من استثناه الن�ب والساب عام لب

نة بل حساب ول عذاب. متفق ف مصن يدخلون الب م عكشة �ب مة م�فأهذه ال

، قال ف ألفا أن مع ك واحد سبع�ي

ن مرفوعا عليه. وروى أحد من حديث ثو�ب

: حديث صيح وذكر ل شواهد. ف كث�ي ا�ب

Page 62: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

14

فواعد:

خرون السابقون آن ال

ف�« :g ، ي مة لقول الن�ب

أاسب هذه ال وأول من �ي

م قبل الفلئق«. - متفق عليه. ي بي�فيوم القيامة المق�ف

اسب« مم وأول من �يأن آخر ال

ف�« :

ف عباس مرفوعا ف ماجه عن ا�ب وروى ا�ب

الديث.

، g: »أول ما ي اسب عليه العبد من حقوق الله الصلة لقول الن�ب وأول ما �ي

اسب به العبد يوم القيامة الصلة، فإن صلحت صلح سا�أ عل، وإن فسدت �ي

س به إن شاء الله.أوسط وسنده ل �ب

أي ال

في �

ا�ف فسد سا�أ عل«. رواه الط�ب

ف هيب ص)٢٦٤( ج)١( : وأول ما يق�ف ب�ي غيب وال�ت ي ال�تف

قال المنذري �

ي ف

ف الناس يوم القيامة � ، g: »أول ما يق�ف ب�ي ي ي الدماء؛ لقول الن�بف

الناس �

الدماء«. متفق عليه.

الموازين:: ما

عا . وسش

شياء خفة وثقل

أان، وهو لغة: ما تقدر به ال ف ع م�ي ف حب المواز�ي

يضعه الله يوم القيامة لوزن أعال العباد.

اع السلف. قال الله تعال: وقد دل عليه الكتاب، والسنة، وإحب

»فمن ثقلت موازينه فأولئك هم المفلحون . ومن خفت

Page 63: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

15

فواعد:

أنفسهم في جهنم خالدون« الذين خسروا موازينه فأولئك - المؤمنون ١٠٢. ١٠٣

وقول تعال:

»ونضع الموازين القسط ليوم القيامة فلا تظلم نفس شيئا وإن كان مثقال حبة من خــردل أتينا بها وكفى بنا حاسبين«

- الأنبياء ٤٧

، g: »كلمتان حبيبتان إل الرحن، خفيفتان عل اللسان، ثقيلتان ي وقال الن�ب

«. متفق عليه. مده، سبحان الله العظ�ي ان، سبحان الله و�ب ف ي الم�يف

ع السلف عل ثبوت ذلك. وأحب

، ي ف العاص عن الن�ب ف عرو �ب ، ل كفتان، لديث عبدالله �ب يان حقي�ت ف وهو م�ي

ي كفة«. ف

ي كفة والبطاقة �ف

ي صاحب البطاقة قال: »فتوضع السجلت �ف

� ، g

: إسناده صيح. يلبا�ف

أف ماجه. قال ال مذي وا�ب - الديث رواه ال�ت

ان واحد أو متعدد؟ ف واختلف العلماء هل هو م�ي

ي ف

د � نه لم �يأعال ل

أفراد، أو ال

أمم، أو ال

أسب ال م: متعدد �ب فقال بع�ف

نس. ي الديث فباعتبار البف

وأما إفراده �موعا القرآن إل مب

Page 64: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

16

فواعد:

ي ف

عه � ، وأما حبي الديث مفردا

فنه ورد �

أان واحد ل ف م:هو م�ي وقال بع�ف

ف متمل. والله أعل. مر�يأالقرآن فباعتبار الموزون وكلا ال

ية السابقة والديث بعدها. وقيل: صائف آوالذي يوزن العمل لظاهر ال

، ي ة أن الن�ب ي هر�ي العمل لديث صاحب البطاقة. وقيل: العامل نفسه لديث أ�ب

ن عند الله جناح ف ف يوم القيامة ل �ي ي الرجل العظ�ي السم�يg ، قال: »إنه ليأ�ت

بعوضة«. وقال اقرؤوا:

»فلا نقيم لهم يوم القيامة وزنا« - الكهف ١٠٥ « - متفق عليه.

ميع يوزن، أو أن الوزن حقيقة ن البأف هذه النصوص �ب ع بعض العلماء ب�ي وحب

نه أعال المكتوبة صار الوزن كا

أسب ال ف �ب ف ا تثقل و�ت للصحائف وحيث إ�ف

ع حسن عال، وأما وزن صاحب العمل فالمراد به قدره وحرمته. وهذا حبألل

والله أعل.

نشر الدواوين:

عال يوم أار صائف ال : إ�ف

عا ء. وسش ي

الن�ش لغة: فتح الكتاب أو بث السىش

القيامة وتوزيعها.

Page 65: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

17

فواعد:

:عا وه. وسش

فند و� � فيه الب ع ديوان وهو لغة: الكتاب �ي : حب ف والدواو�ي

ا الملئكة عل العامل. ي كت�بعال ال�ت

أا ال ي أحصيت ف�ي

الصحائف ال�ت

ئل. ان والسماش �يأعال يوم القيامة، فتتطا�ي إل ال

أار صائف ال ف إ�ف فن�ش الدووا�ي

مة.أاع ال لكتاب، والسنة، وإحب بت �ب وهو �ش

قال الله تعال :

»فأما من أوتي كتابه بيمينه. فسوف يحاسب حسابا يسيرا . وينقلب إلى أهله مسرورا . وأما من أوتي كتابه وراء ظهره .

فسوف يدعو ثبورا . ويصلى سعيرا« - الإنشقاق ٧-١٢

وقول تعال:

»وأما من أوتي كتابه بشماله فيقول يا ليتني لم أوت كتابيه« - الحاقة ٢٥

، g: »هل تذكرون أهليكم؟ قال: ي ا سألت الن�ب ا أ�ف ي الله ع�فوعن عائشة ر�ف

انه أم ف ف م�ي ف ان ح�ت يعل أ�ي ف :عند الم�يي ثلثة مواطن فل يذكر أحد أحدا

فأما �

ل، أم وراء ي �شف

ينه، أم � ي �يف

ف يقع كتابه � يثقل، وعند تطا�ي الصحف ح�ت يعل أ�ي

وز«. رواه أبو داود ب �ف ح�ت �ي ي �برا�ف ف �ف ره، وعند الصاط إذا وضع ب�ي �ف

Page 66: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

18

فواعد:

�ما. والاكم وقال: صيح عل سش

ع المسلمون عل ثبوت ذلك. وأحب

صفة أخذ الكتاب

خذ كتابه بيمينه فيفرح ويستب�ش ويقول:أالمؤمن �ي

»هاؤم اقرأوا كتابيه« - الحاقة ١٩

لويل والثبور ويقول: ره فيدعو �ب ل، أو من وراء �ف خذه بسماشأوالكفر �ي

»يا ليتني لم أوت كتابيه .ولم أدر ما حسابيه« - الحاقة ٢٦.٢٥

الحوض:تمع عه، ويطلق عل مب وضه إذا حب مع. يقال :حاض الماء �ي الوض لغة: الب

الماء.

.g ، ي ي عرصات القيامة للن�بف

: حوض الماء النازل من الكو�ش �عا وسش

ع عليه أهل السنة. ة، وأحب ودل عليه السنة المتوا�ت

ي فرطكم عل الوض«. متفق عليه.، g: »إ�ف ي قال الن�ب

د لت ثبوت الوض و�ف ف ع السلف أهل السنة عل ثبوته، وقد أنكر المع�ت وأحب

Page 67: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

19

فواعد:

: ف مر�يأم �ب عل�ي

.g ة عن الرسول حاديث المتوا�تأول:ال

أال

مة.أاع علماء ال :إحب ي

الثا�ف

صفة الحوض

ه سواء، وآنيته كنجوم السماء، وماؤه أبيض ر، وزوا�ي ر، وعرضه �ش طول �ش

دانه من ن �ي ا�ب ف ف وأحل من العسل، وأطيب من ر�ي المسك، فيه م�ي من الل�ب

ده المؤمنون من أمة ممد، ومن ي من فضة، �ينة، أحدهما من ذهب ، والثا�ف الب

ف أو أحدهما. ي الصحيح�يف

بت � ، وك هذا �شبة ل يظمأ بعدها أبدا ب منه سش ي�ش

ن« رواه البخاري.آي ال

نظر إل حو�فأي والله ل

ن لقول، g: »وإ�فآوهو موجود ال

نة يسيل ي البف

ر � ي الكو�ش وهو �فواستمداده من الكو�ش لقول g: »وأعطا�ف

. ف سناد والم�ت : وهو حسن الإ ف كث�ي ي حوض«. رواه أحد. قال ا�بف

ها واردة ها وأعظمها وأك�ش ، g ، أك�ب ي ي حوض، ولكن حوض الن�ب ولكل ن�ب

يم أك�ش واردة، وإ�ف م ليتباهون أ�ي ، وإ�ف

ي حوضا ، g: »إن لكل ن�ب ي لقول الن�ب

ف مذي وقال :غريب وروى ذلك ا�ب ه واردة«. رواه ال�ت رجو أن أكون أك�شأل

م ي سعيد، وفيه ضعف لكن صحه بع�ف ف ماجه من حديث أ�ب ي الدنيا وا�ب أ�ب

Page 68: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

20

فواعد:

من أجل تعدد الطرق.

الصراط:�ف ليع�ب الناس عليه � الممدود عل �ب : الب

عا الصاط لغة: الطريق. وسش

لكتاب، والسنة، وقول السلف. بت �ب نة. وهو �ش إل الب

قال الله تعال:

»وإن منكم إلا واردها« - مريم ٧١

لمرور عل الصاط.وف�ها ف أسل �ب ف مسعود، وقتادة، وزيد �ب ف�ها عبدالله �ب

ا. ي النار لكن ينجون م�فف

لدخول � ف عباس �ب م ا�ب اعة م�ف حب

ل الشفاعة ويقولون: اللهم ت

�ف و� � عل �ب ب الب ، g: »�ش يصف ي وقال الن�ب

سل سل«. متفق عليه. واتفق أهل السنة عل إثباته.

صفة الصراط:

، عليه خطاطيف وكلاليب، ، g ، عن الصاط فقال: »مدحضة مزلت ي سئل الن�ب

وحسكة مفلطحة لها شكوة عقيفاء، تكون بنجد، يقال لها: السعدان. رواه البخاري

ا ل ة: »وبه كلاليب مثل شوك السعدان«. غ�ي أ�ف ي هر�ي ول من حديث أ�ب

Page 69: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

21

فواعد:

ي صيح مسل من حديث ف

عالهم«. و�أطف الناس �ب ف يعل قدر عظمها إل الله �ي

ي أنه أدق من الشعر، وأحد من السيف. ي الله عنه قال: بلغ�ف

ي سعيد ر�ف أ�ب

.ا مرفوعا ي الله ع�ف

وه عن عائشة ر�فف

مام أحد � وروى الإ

العبور على الصراط وكيفيته

ي الله ي سعيد ر�ف ل يع�ب الصاط إل المؤمنون عل قدر أعالهم لديث أ�ب

، ق، وكالر�ي ، وكال�ب ف ، g ، وفيه: »فيمر المؤمنون كطرف الع�ي ي عنه عن الن�ب

دوش مرسل ومكدوس يل والركاب، فناج مسل، ومف جاويد الفأ، وكا وكالط�ي

«. - متفق عليه. �ف ي �بف

رب م أعالهم، ونبيكم قا�أ عل الصاط يقول: �ي ري �ب بت

ي صيح مسل: »�ف

و�

.»ء الرجل فل يستطيع الس�ي إل زحفا ي ب سل سل، ح�ت تعجز أعال العباد ح�ت �ي

.»ر آخره يسحب سحبا ي صيح البخاري: »ح�ت �ي

فو�

، ي مم أمته لقول الن�بأنبياء ممد، g ، ومن ال

أوأول من يع�ب الصاط من ال

ها ول يتكلم يومئذ إل الرسل ودعاء الرسول ف �ي ب ي أول من �يg: »فأكون أ�ف وأم�ت

يومئذ اللهم سل سل«. - رواه البخاري.

Page 70: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

22

فواعد:

الجنة والنارخرة

آي ال

في أعدها الله �

: الدار ال�تعا ار. وسش ب

شسح

أنة لغة: البستان الكث�ي ال الب

. ف للمتق�ي

. ف خرة للكفر�يآي ال

في أعدها الله �

: الدار ال�تعا والنار لغة: معروفة. وسش

نة: ي البف

ن لقول تعال �آلوقتان ال وهما مف

»أعدت للمتقين« -- آل عمران ١٣٣

ي النار:ف

و�

«أعدت للكافرين« - البقرة ٣٤

ي رأيت ف صل صلة الكسوف: »إ�ف g ، ح�ي يئة. ولقول، ال�ت عداد والإ

كل�ت منه ما بقيت الدنيا، ورأيت النار أ ولو أخذته ل

ا عنقودا نة فتناولت م�ف الب

قط أفظع«. متفق عليه.فل أر كاليوم منظرا

نة والنار ل تفنيان لقول: والب

»جــزاؤهــم عند ربهم جنات عــدن تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا« - البينة ٨

Page 71: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

23

فواعد:

ي ثلثة مواضع:ف

ي النار فذكر �ف

ة ، وأما � نة كث�ي ي البف

لود � بيد الفأ ي �ت

فت � �ي

آوال

ي النساء:ف

»إن الذين كفروا وظلموا لم يكن الله ليغفر لهم ولا ليهديهم طريقا . إلا طريق جهنم خالدين فيها أبدا« - النساء ١٦٩.١٦٨

حزاب:أي ال

ف و�

»إن الله لــعــن الــكــافــريــن وأعـــد لــهــم ســعــيــرا. خــالــديــن فيها أبدا« - الأحزب ٦٥.٦٤

ن: ي البف

و�

»ومـــن يــعــص الله ورســولــه فــإن لــه نــار جهنم خــالــديــن فيها أبدا« - الجن ٢٣

وقال الله تعال:

»إن المجرمين في عذاب جهنم خالدون. لا يفتر عنهم وهم فيه مبلسون« - الزخرف ٧٥.٧٤

مكان الجنة والنار

Page 72: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

24

فواعد:

ف لقول تعال: ي أعل علي�يف

نة � الب

»كلا إن كتاب الأبرار لفي عليين« - المطففون ١٨

: »فيقول ي قصة فتنة الق�بف

ور � ف عازب المسش اء �ب ي حديث ال�بف

� ، g ،وقول

رض«.أ، وأعيدوه إل ال ف ي علي�ي

فالله عز وجل: اكتبوا كتاب عبدي �

ف لقول تعال: ي أسفل سافل�يف

والنار �

»كلا إن كتاب الفجار لفي سجين« - المطففون ٧

ف عازب السابق: »فيقول الله تعال :اكتبوا اء �ب ي حديث ال�بف

� g وقول

رض السفل«.أي ال

فف � �ي ي سحب

فكتاب عبدي �

أهل الجنة وأهل النار

نة: ي البف

م أولياء الله، قال الله تعال � �فأي ل

نة ك مؤمن ت�ت أهل الب

»أعدت للمتقين« - آل عمران ١٣٣»أعدت للذين آمنوا بالله ورسله« - الحديد ٢١

ي النار:ف

ي قال الله تعال �وأهل النار ك كافر ش�ت

»أعدت للكافرين« - آل عمران ٢٤

Page 73: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

25

فواعد:

»فأما الذين شقوا ففي النار« - هود ١٠٦

ذبح الموت:ي� مسوس الموت زوال الياة وك نفس ذائقة الموت، وهو أمر معنوي غ

نة والنار لديث يب�ف الب ب� ويذسما مب

مرئيا

عل شيئا ي�ب ب�لرؤية، ولكن الله تعال

ب�لموت كهيئة ت� g ، قال: »يؤ ، بلن�ي ا ف�ي الله عنه أن دري ر ب�ي سعيد الف أ

ئبون وينظرون، فيقول: هل تعرفون نة في�ش ي� أهل الب كبش أملح، فينادي مناد

ئبون ي� أهل النار في�ش ش� ينادي: هذا؟ فيقولون: نعم، هذا الموت وكلهم قد رآه،

وينظرون، فيقول: هل تعرفون هذا؟ فيقولون: نعم هذا الموت وكلهم قد رآه.

ي� أهل النار خلود فل موت«. نة خلود فل موت، و ي� أهل الب ش� يقول: ب�. فيذ

ش� قرأ:

»وأنذرهم يوم الحسرة إذ قضي الأمر وهم في غفلة وهم لا يؤمنون« - مريم ٣٩

نة والنار من �ي صفة البف�وه

فية، وروى

آ�ي تفس�ي هذه ال

فأخرجه البخاري

.ب�ف عر مرفوعا حديث ا

Page 74: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

Profil Indonesia Bertauhid

Lahirnya Yayasan Indonesia Bertauhid bermula dari rasa keprihatinan terhadap kondisi umat islam di Indonesia yang dewasa ini tampak mengesampingkan pendidikan dan dakwah tauhid. Umat islam tersibukkan dengan perdebatan dan permasalahan sosial ekonomi politik dan seolah lupa bahwa tauhid harus menjadi landasan dan panduan dasar setiap muslim dalam menghadapi semua problematika hidup.

Oleh karena itu, dakwah dan pendidikan tauhid perlu ditingkatkan pada semua lapisan masyarakat. Gerakan Indonesia Bertauhid sejak 2015, kemudian menjadi badan hukum sebagai Yayasan Indonesia Bertauhid (disahkan pada tahun 2019) berikhtiar untuk hadir dan mengajak seluruh elemen umat islam untuk kembali menyemarakkan dakwah tauhid di masyarakat.

Yayasan Indonesia Bertauhid berkedudukan di Yogyakarta dan dibina oleh Ustaz Aris Munandar, M.PI dan Ustaz dr Raehanul Bahraen, Sp.PK, M.Sc.

Alhamdulillah dalam perjalanannya, Yayasan Indonesia Bertauhid dimudahkan untuk menyelenggarakan berbagai program bermanfaat seperti

1. Program ma'had sepekan sekali, membahas kitab-kitab tauhid yang dibuat seperti pelajaran di sekolah (ada ujian-ujian).2. Progran dauroh sehari, membahas tuntas satu kitab tauhid.3. Program Belajar Tauhid Online, dengan total peserta yang sudah ikut sekitar 20.000 peserta4. Program tebar buku tauhid yang sudah menerbitkan puluhan ribu buku dan disebar ke berbagai pelosok negeri.5. Program dakwah online di social media dan website dengan pengikut lebih dari satu juta akun.

Kami berharap, dakwah tauhid dapat semakin semarak di Indonesia tercinta ini.

Page 75: Perjalanan Panjang Setelah Kematian - Membumikan Tauhid di

Donasi Indonesia Bertauhid

Daftar Rekening Indonesia Bertauhid:

- Rekening Donasi Umum, Oprasional & Wisma:

BNI Syariah 455 655 455 9

- Rekening Indonesia Bertauhid TV:

BNI Syariah 744 844 744 9

- Rekening Tebar Buku:

BNI Syariah 644 744 644 3

Semua an. Yayasan Indonesia bertauhid (Kode Bank 427)

Konfirmasi ke WhatsApp 0895 37660 3093

(Humas Indonesia Bertauhid 1)