PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA · - Gigi tiruan tidak higienis - Gigi tiruan tukang gigi baikk yang cekat maupun dapat dilepas - Didapatkan sisa akar di bawah gigi tiruan - Oral

PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA CABANG CILEGON

Sekretariat : Klinik My Dental Pondok Cilegon Indah Blok D24 No. 19-20, Telp (0254) 389063, Hp. 081310522642

SURAT EDARAN

NO. 07/PDGI CLG/III/2020

HIMBAUAN PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19

DI PELAYANAN KEDOKTERAN GIGI

Sehubungan dengan perkembangan kasus COVID-19, menindaklanjuti Instruksi Wali

Kota Cilegon No. 2 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease – 19

(COVID-19) dan Surat Edaran Pengurus Besar PDGI No. 2776/PB PDGI/III-3/2020 tentang

Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi Selama Pandemi Virus COVID-19, PDGI Cabang

Cilegon mengajak seluruh anggota PDGI Cabang Cilegon untuk turut mendukung kerja

Pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Oleh karena tingginya risiko infeksi

silang ditempat praktek dokter gigi PDGI Cabang Cilegon menghimbau untuk :

1. Melakukan Skrining terhadap semua pasien sesuai prosedur terlampir dalam surat

edaran ini;

2. Segera merujuk pasien yag diduga terinfeksi COVID-19;

3. Menunda tindakan tanpa keluhan simtomatik, bersifat elektif, perawatan estetis,

tindakan dengan menggunakan bur/scaler/suction;

4. Menyediakan sarana cuci tangan dan sabun, dan atau hand sanitizer di lingkungan kerja

(praktik dokter gigi pribadi, klinik, puskesmas, RS);

5. Melakukan tindakan 6 langkah cuci tangan di 5 momen penting;

6. Jika harus melakukan tindakan pada pasien, harap menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) yaitu jas dokter, masker, sarung tangan, kacamata pelindung dan penutup

kepala;

7. Pasien diinstruksikan cuci tangan 6 langkah dengan sabun dibawah air mengalir, serta

diinstruksikan berkumur dengan larutan antiseptik (chlorhexidine / povidone iodine)

sebelum dilakukaan tindakan perawatan dental;

8. Pengantar pasien tidak diperkenankan masuk, kecuali pasien anak (maks. 1 orang);



9. Menunda tindakan perawatan dental terutama tindakan yang berisiko menghasilkan

aerosol, kecuali dalam kondisi emergency (diatur dalam lampiran) hingga keadaan

darurat COVID-19 dianggap aman;

10. Rutin melakukan desinfeksi dental chair, gagang pintu, meja, kursi dan sudut yang

rawan menjadi tempat penyebaran infeksi;

11. Memastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam keadaan steril dan telah

melalui proses sterilisasi sesuai standar;

12. Manajemen limbah medis sesuai standar;

13. Menghindari kegiatan pengumpulan massa;

14. Selalu tenang dan waspada dalam menghadapi keadaan pendemic COVID-19 dan

bekerja sesuai SOP yang berlaku.

Demikian himbauan ini dkami sampaikan untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Atas

perhatiannya diucapkan terimakasih.



DAFTAR TINDAKAN GIGI DALAM PERIODE PANDEMI CORONA

A. EMERGENCY ODONTOGEN

Pada kelompok diagnosa emergensi ini diutamakan kasus-kasus dengan keluhan nyeri pada pasien pada tingkat sangat mengganggu

dan kedaruratan tinggi. Tidak menutup kemungkinan diagnosa pada diagnosa di bawah ini tidak menunjukkan gejala nyeri yang

dirasakan pasien, jika dalam kondisi klinis demikian, maka diagnosa tersebut keluar dari kelompok emergensi.

NO DIAGNOSA GEJALA KLINIS GEJALA TAMBAHAN TINDAKAN TUJUAN

1. Abses Apikalis Akut - Gigi non vital - Nyeri tajam

- Nyeri spontan - Sangat sensitif terhadap

rangsang tekan

- pembengkakan

- Nanah - False sensitifitas termal

- mengganggu aktifitas tidur, - pasien merasakan demam,

- malaise,

- limfadenopati

- nyeri bisa menjalar sampai organ lain (kepala, pipi, telinga, bahu, leher)

- Open bur - Drainase - Pemberian

terapi obat antibiotik dan analgesik

- penanganan rasa nyeri - Penanganan sumber infeksi

- Pencegahan perluasan infeksi

2. Pulpitis Irreversible - Gigi vital

- Nyeri tajam/tumpul

- Sensitif terhadap rangsang termal - Saat diberikan rangsang

termal, rasa nyeri membutuhkan waktu cukup lama untuk menghilang

- Nyeri terutama pada saat kemasukan makanan, minum es atau minuman panas

- Tes sonde/file pada pulpa +

- mengganggu aktifitas tidur - nyeri bisa menjalar sampai

organ lain (kepala, pipi, telinga, bahu, leher)

- Devital pulpa - penanganan rasa nyeri



3. Nekrosis pulpa (likuifaksi/iskemik)

- Gigi non vital - Nyeri spontan

- Ketidak nyamanan

- Nyeri tekan + - Keluhan pasien yang

merasakan nyeri pada rangsang termal (meskipun secara teori seharusnya tidak ada respon terhadap termal)

- Perubahan warna gigi - Tes perkusi +

- nyeri bisa menjalar sampai organ lain (kepala, pipi, telinga, bahu, leher)

- Open bur - Drainase

- Pemberian terapi obat antibiotik dan analgesik

- penanganan rasa nyeri - Penanganan

sumber infeksi - Pencegahan perluasan infeksi

4. Fraktur dental dengan pulpa terbuka

- Gigi vital - Terlihat jaringan pulpa yang

terbuka - Nyeri tajam pada gesekan

atau sentuhan

- Tes sonde/file pada pulpa +

- Fraktur trauma kadang disertai nyeri pada area alveolar akibat benturan, sensitif pada penekanan. Meskipun secara klinis gingiva dalam kondisi intak

- Pulpektomy - devital pulpa

- penanganan rasa nyeri - Pencegahan perluasan infeksi melalui pulpa terbuka

5. Fraktur dental alveolar dengan gigi avulsi, intrusi, ekstrusi atau luksasi

- Gigi malposisi

- Gigi goyang

- Gigi tanggal - Kerusakan struktur gingiva

dan alveolar

- Perdarahan (aktif/pasif)

- Nyeri pasca trauma - Maloklusi

- Luka pada jaringan labial - Fragmen tulang alveolar atau dental pada

- Kadang ditemukan Corpus allienum/benda asing

- Pada kasus tertentu disertai adanya Fraktur rahang

- Fixasi dental alveolar

-Autotransplantasi dental



- Pencegahan kecacatan gigi

6. Traumatic ulcer - Nyeri pada area sariawan/ulcer - Terdapat gigi yang

menyebabkan iritasi trauma kronis pada ulcer

- Nyeri setiap makan dan berbicara

- Limphadenopati - Nyeri telan

- Occlusal grinding

- Mengatasi rasa sakit - Mengatasi dampak sistemik akibat inflamasi

7. Periodontitis kronis dengan komplikasi

- Sisa akar multiple

- Gigi nekrosis - Tidak ada rasa nyeri pada gigi

- Nyeri leher belakang

- Nyeri kepala regio temporalis - Vertigo perifer

- Ekstraksi sisa akar




sistemik dan rahang - Sering merasa mual

- Disfagia


- Mengatasi dampak sistemik akibat inflamasi

8. Gum bleeding - Perdarahan aktif - Sumber perdarahan dari

sulcus gingiva - Gingiva area

perdarahan menunjukkan tanda keradangan/tidak

- Anemia

- Low intake - lemas

- Eliminasi faktor iritan lokal

- Aplikasi hemostatic agent

- Obat kumur antiseptik

- Pada kasus anemia perlu pemeriksaan lab HB dan kadar trombosit

- Penghentian

perdarahan - Mengatasi dampak sistemik akibat perdarahan

9. Protesa dengan komplikasi sistemik

- Gigi tiruan tidak higienis - Gigi tiruan tukang gigi baikk

yang cekat maupun dapat dilepas

- Didapatkan sisa akar di bawah gigi tiruan

- Oral hygiene buruk

- Cephalgia - Nyeri leher belakang dengan DD Cervical root syndrome

- Disfagia - Gangguan tidur dan gelisah

- Bongkar gigi tiruan

- Ekstraksi gigi sisa akar



- Mengatasi dampak

sistemik akibat

inflamasi

10.

Bad oral hygiene dengan komplikasi sistemik

- Kondisi rongga mulut kotor - Kalkulus

- Debris

- Candida

- Odinofagia - Disfagia - Riwayat penyakit sistemik

(CVA)

- Tindakan pembersihang rongga mulut



- Mengatasi dampak sistemik akibat inflamasi



11.

Abses rahang dan rongga mulut

- Pembengkakan ekstra oral dan perluasan ke regio jaringan/organ lain

- Rasa sakit

- pasien merasakan demam, - malaise

- insisi abses - konsul IGD/rawat inap



- Mengatasi dampak sistemik

Documents

PERSATUAN DOKTER GIGI INDONESIA · - Gigi tiruan tidak higienis - Gigi tiruan tukang gigi baikk yang cekat maupun dapat dilepas - Didapatkan sisa akar di bawah gigi tiruan - Oral