Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN
KOLEKSI DI UPT. PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
NUR AZIZAH
NIM : 1113025100067
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Nur Azizah
NIM : 1113025100067
di bawah bimbingan:
Nurul Hayati, M.Hum
NIDN. 2014058102
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440H / 2019M
LEMBAR
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Saya yang bersangkutan di bawah ini
Nama : Nur Azizah
NIM : 1113025100067
Judul Skripsi : Persepsi Pemustaka Terhadap Ketersediaan Koleksi di
UPT. Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta
Ujian Skripsi : Rabu, 06 Maret 2019
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 06 Maret 2019
i
ABSTRAK
Nur Azizah (1113045100067). Persepsi pemustaka terhadap ketersediaan koleksi
di UPT Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
dibawah bimbingan Nurul Hayati, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap
ketersediaan koleksi di UPT Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta sebagai proses belajar mengajar dalam kesesuaian jumlah
koleksi dan kebutuhan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pemustaka UPT Perpustakan UPN Jakarta dengan
jumlah 3.095 orang (pengunjung dalam bulan September) . Teknik pengambilan
sampel menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin, sehingga diperoleh
sampel berjumlah 97 orang. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap ketersediaan
koleksi UPT Perpustakan UPN Jakarta mendapatkan hasil positif 2,80 pada
interval interval 2,52–3,27. Demikan hasil ketersediaan koleksi di Perpustakaan
UPN “Veteran” Jakarta sudah dinyatakan baik dalam memenuhui ketersediaan
koleksi perpustakaan .
Kata kunci: Ketersediaan Koleksi, Persepsi, Perpustakaan Perguruan Tinggi
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan
mencapai gelar Sarjana. Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis
mendapat banyak bantuan dari beberapa pihak yang mendukung. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A selaku Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Nurul Hayati, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Fadhilatul Hamdani, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing dan memberikan arahan serta sarannya dalam
penyusunan skripsi ini.
iii
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
8. Bapak Jayanta, S.Kom, M.Si selaku Kepala Perpustakaan UPT Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, yang telah memberikan
kesempatan untuk melakukan penelitian ini di UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Jakarta serta memberikan kemudahan kepada penulis
mengucapkan terima kasih atas kebaikannya.
9. Seluruh jajaran staff lainnya yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian dan memberikan data-data yang berhubungan
dengan skripsi ini.
10. Kedua orang tua, Bapak dan Mamah tercinta, terima kasih atas segala
dukungan baik doa, finansial, serta kasih sayang yang tiada henti-hentinya
diberikan kepada penulis hingga detik ini.
11. Terima kasih banyak untuk kakaku (Aulia Maria Ulfah dan Amalia
Sajidah), Mas ku (Muamar Khadafi), adik-adikku (Maulana Yusuf,
Faturrachman), kaka ipar (Mas Igun, Ka Siti), Mas Vidin , sepupu
(Maulida Fitri) terima kasih telah memberikan segala do’a bantuannya dan
motivasinya.
12. Teman-teman seperjuangan Zahra, Dyta medina, Susi Mustika Dewi,
Putri Awalyah, Ma’rifatul Cholifah, Rury, Natasia, Hilda Safitri, Tia, Fitri
Febiyanti, Putri Wulandari, Fajar Alamsyah, Fajar Edi Jatmiko, serta grup
(ORANG KIRI) yang telah memberikan semangat dan dukungan sehingga
penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
13. Terima kasih untuk seluruh teman-teman JIP CLASS B 2013, (ALUMI
iv
DM, Indah, Arnel, Rina, Raka, Didon, Diana yang selalu memberikan
dukungan dan motivasinya, serta tak lupa untuk teman-teman KKN
Cemara Camar 172.
Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
terbuka dan bersedia menerima kritikan dan saran yang sekiranya dapat
membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian
selanjutnya. Penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang
tidak berkenan dalam penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat
berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tangerang, 11 Desember 2018
Nur Azizah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................. 1
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5 D. Definisi Istilah ................................................................................. 6 E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR ........................................................... 9
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ....................................................... 9 B. Ketersediaan Koleksi ....................................................................... 20
C. Pemustaka ........................................................................................ 22 D. Persepsi ............................................................................................ 23
E. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 32
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................................................... 32 B. Sumber Data Penelitian ................................................................... 32
C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 33 D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35 E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................. 35
F. Uji Validitas dan Reabilitas ............................................................. 40
G. Waktu dan Tempat Penelitian ......................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 44 A. Profil UPT Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta ............................................................................. 44
B. Hasil Penelitian ................................................................................ 51 C. Pembahasan Hasil dan Analisis Data .............................................. 72
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 83 A. Kesimpulan ...................................................................................... 83 B. Saran ................................................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
LAMPIRAN
PROFIL PENULIS
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil UjiValiditas ..................................................................... 41
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................ 42
Tabel 4.1 Waktu Layanan ......................................................................... 45 Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia ............................................................. 46 Tabel 4.3 Jumlah Koleksi Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta ............ 48 Tabel 4.4 Fakultas Responden .................................................................. 51
Tabel 4.5 Jenis Kelamin Responden......................................................... 52
Tabel 4.6 Mahasiswa Aktif dan Anggota UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Jakarta ...................................................................... 52
Tabel 4.7 Frekuensi Kunjungan Pemustaka Dalam Jangka Waktu Satu Minggu ..................................................................................... 52
Tabel 4.8 Kesesuaian Jumlah Koleksi dengan Jumlah Mahasiswa .......... 53
Tabel 4.9 Kelengkapan Koleksi Buku Umum yang Tersedia .................. 54
Tabel 4.10 Koleksi Berbahasa Asing Sudah Memadai .............................. 58
Tabel 4.11 Koleksi yang Tersedia Sesuai dengan Kebutuhan Mahasiswa . 59
Tabel 4.12 Koleksi Referensi (Kamus, Ensiklopedi, dll) yang Tersedia
Sudah Memadai ........................................................................ 55
Tabel 4.13 Koleksi (Tugas Akhir, Laporan Penelitian, dll) ....................... 57
Tabel 4.14 Koleksi yang Tersedia Sesuai dengan Jenis Perpustakaannya . 61
Tabel 4.15 Koleksi yang Tersedia Relevan dengan Kurikulum ................. 60
Tabel 4.16 Koleksi yang Tersedia Merupakan Koleksi Terbaru
(up to date) ............................................................................... 62
Tabel 4.17 Koleksi Terbitan Berkala (Jurnal, Majalah Ilmiah, dll)
Sudah Memadai ........................................................................ 56
Tabel 4.18 Koleksi yang Tersedia Merupakan Koleksi Siap Pakai
(Cetak dan Non Cetak) ............................................................. 64
Tabel 4.19 Koleksi yang Tersedia Dapat Dimanfaatkan Secara Maksimal
Oleh Seluruh Civitas Akademika ............................................. 65
Tabel 4.20 Koleksi yang Tersedia Kualitas Isinya Baik ............................ 66
Tabel 4.21 Koleksi yang Tersedia Kualitas Fisiknya Layak Digunakan ... 67
Tabel 4.22 Koleksi yang Tersedia Sudah Tersusun Rapih ......................... 68
Tabel 4.23 Koleksi Yang Tersedia Terjaga Kebersihannya ....................... 69
Tabel 4.24 Rekapitulasi Jawaban 97 Responden Ketersediaan Koleksi
di UPT Perpustakaan UPN Veteran Jakarta ............................. 70
Tabel 4.19 Koleksi yang Tersedia Dapat Dimanfaatkan Secara Maksimal
Oleh Seluruh Civitas Akademika ............................................. 65
Tabel 4.20 Koleksi yang Tersedia Kualitas Isinya Baik ............................ 66
Tabel 4.21 Koleksi yang Tersedia Kualitas Fisiknya Layak Digunakan ... 67
Tabel 4.22 Koleksi yang Tersedia Sudah Tersusun Rapih ......................... 68
Tabel 4.23 Koleksi Yang Tersedia Terjaga Kebersihannya ....................... 69
Tabel 4.24 Rekapitulasi Jawaban 97 Responden Ketersediaan Koleksi
di UPT Perpustakaan UPN Veteran Jakarta ............................. 70
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pintu Masuk/Keluar Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
(Lantai 4) ..................................................................................... 88
Gambar 2. Security Gate (Lantai 4) .............................................................. 88
Gambar 3. Absensi Pengunjung Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
(Lantai 4) ..................................................................................... 89
Gambar 4. Tempat Penyimpanan Tas (Lantai 4) ......................................... 89
Gambar 5. Troli Buku (Lantai 4) ................................................................. 90
Gambar 6. Tempat Penyimpanan Tas (Lantai 4) .......................................... 90
Gambar 7. MejaPelayanan Sirkulasi dan Layanan Ruang Internet
(Lantai 4) ..................................................................................... 91
Gambar 8. Meja Baca KPS (Lantai 4) .......................................................... 91
Gambar 9. Meja Baca Atas (Lantai 4) .......................................................... 92
Gambar 10. Ruang Baca Depan (Lantai 4) ..................................................... 92
Gambar 11. Rak Koleksi Peminjaman Sementara “KPS” (Lantai 4) ............. 93
Gambar 12. Rak Koleksi Umum (Lantai 4) .................................................... 93
Gambar 13. Rak Koleksi Jurnal (Lantai 4) ..................................................... 94
Gambar 14. Ruang Pengolahan Bahan Pustaka (Lantai 4) ............................. 94
Gambar 15. Ruang Diskusi 1 (Lantai 4) ......................................................... 95
Gambar 16. Ruang Diskusi 2 (Lantai 4) ......................................................... 95
Gambar 17. Ruang Ka. Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta (Lantai 4) ...... 96
Gambar 18. Meja Kerja Staf (Lantai 4) .......................................................... 96
Gambar 19. Absensi Pengunjung Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
(Lantai 4) ..................................................................................... 97
Gambar 20. Tempat Penyimpanan Tas (Lantai 4) .......................................... 97
Gambar 21. Pintu Masuk/Keluar (Lantai 3) ................................................... 98
Gambar 22. Meja Front Office (Lantai 3) ...................................................... 98
Gambar 23. Meja Baca Khusus Layanan Refensi (Lantai 3) ......................... 99
Gambar 24. Meja Baca Khusus Layanan Refensi “Tengah” (Lantai 3) ......... 99
Gambar 25. Mushola Khusus Wanita (Lantai 3) ............................................ 100
Gambar 26. Toilet Khusus Wanita (Lantai 3) ................................................ 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini
sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas informasi yang
dibutuhkan oleh setiap individu maupun kelompok masyarakat. Selain itu
setiap manusia pasti akan senantiasa menggunakan akalnya untuk diisi
dengan ilmu pengetahuan. Terdapat sebuah hadits yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan, yaitu dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda,
ُ لَهُ بِِه َطِريقًا إِلَى اْلَجنَّةِ َل َّللاَّ َوَمْن َسلََك َطِريقًا يَْلتَِمُس فِيِه ِعْلًما َسهَّ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (H.R Muslim)1
Perpustakaan merupakan tempat dimana kita dapat mengakses begitu
banyak informasi, karena setiap perpustakaan menyediakan berbagai macam
koleksi sumber-sumber informasi yang kita butuhkan. Oleh sebab itu sebagai
salah satu pusat informasi, perpustakaan selayaknya dapat memenuhi
kebutuhan informasi pemustakanya.
Perpustakaan merupakan salah satu bagian dari kegiatan
penyelenggaraan pendidikan dan penelitian. Tugas pokok perpustakaan
adalah menghimpun bahan pustaka, mengolahnya, dan menyajikannya untuk
1 Muslich Shabir, Terjemah Riyadlus Shalihin (Semarang: Toha Putra, 1981), h.280
2
dapat dimanfaatkan oleh pemustakanya. 2 Oleh karena itu, perpustakaan
menjadi jembatan yang menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu
pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para
pemustakanya.
Ada beberapa jenis perpustakaan, salah satunya yaitu perpustakaan
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang
menjadi bagian integral dari kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan
tinggi. 3 Sesuai dengan fungsinya tersebut, perpustakaan perguruan tinggi
sering disebut sebagai jantungnya universitas, karena merupakan sarana
sumber informasi yang menyediakan koleksi bagi pemustakanya yang terdiri
dari mahasiswa dan dosen.
Perpustakaan perguruan tinggi sebagai penunjang pendidikan, harus
dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Koleksi perpustakaan adalah semua jenis bahan pustaka yang disajikan oleh
perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. 4 Koleksi
perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria
dan jenis sebuah perpustakaan. Menyediakan koleksi yang sesuai serta
2 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Media
Utama, 2004), h. 17.
3 Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014
tentang Perpustakaan,” diakses 19 Juli 2017, http://peraturan.go.id.
4 Sri Wahyuni and Elva Rahma, “Pengembangan Koleksi Perpustakaan Di Perpustakaan
Kopertis Wilayah X”, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan,” Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan Dan Kearsipan Vol. 1 No. 1 (2012): 351, accessed July 19, 2017,
http://id.portalgaruda.org.
3
seimbang, merupakan kewajiban bagi suatu perpustakaan, karena akan sangat
menunjang keberhasilan visi sebuah perpustakaan.
Ketersediaan koleksi adalah sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang
dimiliki oleh suatu perpustakaan yang dimana jumlah koleksinya memadai.
Serta koleksi yang tersedia tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemustaka.5
Ketersediaan koleksi di perpustakaan merupakan hal penting untuk
menunjang kebutuhan informasi pemustakanya. Ketersediaan koleksi di
perpustakaan perguruan tinggi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan
kurikulum yang berlaku dalam perguruan tinggi yang menaunginya sehingga
dapat didayagunakan secara maksimal oleh seluruh civitas akademik di
perguruan tinggi tersebut.6
Namun, perlu dipahami bahwa pandangan setiap pemustaka terhadap
koleksi perpustakaan berbeda-beda, karna kebutuhan informasi tiap
pemustakapun berbeda-beda. Dengan demikian, untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya jumlah suatu ketersediaan koleksi perpustakaan dalam
memenuhi kebutuhan pemustakanya, yaitu dengan melihat persepsi
pemustaka yang merupakan sasaran utama dalam penilaian. Sehingga
penilaian tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak perpustakaan
untuk melakukan pengembangan koleksi di perpustakaan.
Berdasarkan pada hasil observasi awal penulis, UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Jakarta mempunyai jumlah koleksi sebanyak 30.781 eksemplar
5 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 85. 6 Nizzatur Ro’fatin Nisa dan Sri Indrahti, “Ketersediaan Koleksi Buku Ilmu
Perpustakaan dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Mahasiswa Prodi DIII Perpustakaan dan Informasi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro,” Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.2 No.1 (2013): h. 3-4,
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&=74975.
4
dengan 20.262 judul. Koleksi perpustakaan yang tersedia di Perpustakaan
Unit Pelaksanaan Teknis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam menunjang
proses kegiatan belajar dan mengajar para civitas akademika. Sebagaimana
Unit Pelaksanaan Teknis Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta. (untuk selanjutnya disebut UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Jakarta) merupakan perguruan tinggi yang memiliki tujuan utama
yaitu memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan informasi para
pemustaka di lingkungannya seperti, mahasiswa, dosen, staf dan lainnya
dalam menunjang proses kegiatan belajar dan mengajar.
Bedasarkan latar belakang tersebut maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “Persepsi Pemustaka Terhadap Ketersediaan Koleksi di
UPT Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis memberikan pembatasan masalah mengenai persepsi pemustaka
terhadap ketersedian koleksi Perpustakan Pusat Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran Jakarta. Pemustaka yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pemustaka yang berkunjung ke Perpustakaan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran Jakarta. Pembatasan masalah ini dibuat agar
penelitian yang diakukan tidak keluar dari pembahasan yang telah ditentukan.
Dari pembatasan di atas, untuk memperjelas sasaran penelitian dan
untuk mempermudah penelitian maka penulis merumuskan masalah
5
penelitian kedalam bentuk pertanyaan berikut ini: “Bagaimana persepsi
pemustaka terhadap ketersediaan koleksi Perpustakaan UPT UPN “Veteran”
Jakarta?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan perumusan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui persepsi pemustaka terhadap ketersediaan
koleksi di UPT Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta sebagai proses belajar mengajar.
2. Berdasarkan tujuan yang sudah dijabarkan di atas, manfaat yang hendak
diperoleh dalam penelitian ini adalah:
a. Manfaat Akademis:
1) Untuk menambah khazanah pengetahuan dalam bidang Ilmu
Perpustakaan khususnya terkait dengan ketersediaaan koleksi di
Perpustakaan UPT UPN “Veteran” Jakarta. Dalam proses pelajar-
mengajar
2) Dapat dijadikan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dengan
topik yang terkait.
b. Manfaat Praktis :
1) Penelitian ini akan bermanfaat secara langsung untuk UPT
Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta dalam menilai sejauh mana
tengtang ketersediaaan koleksi di UPT Perpustakaan UPN “Veteran”
Jakarta dalam proses pelajar-mengajar
6
2) Dapat dijadikan saran dan bahan masukan bagi para Pustakawan
UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta untuk menjadikan
perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar-mengajar bagi
pemustakanya.
D. Definisi Istilah
1. Persepsi
Persepsi merupakan proses pemberian makna kepada informasi sensoris
yang diterima seseorang. Berawal dari penginderaan, informasi yang
didapatkan oleh alat inderanya di salurkan kedalam pikiran.
2. Pemustaka
Pemustaka merupakan seseorang yang mengakses suatu informasi di
dalam Perpustakaan guna untuk memenuhi kebutuhanya.
3. Ketersediaan koleksi
Sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan, jumlah koleksinya memadai serta koleksi tersebut dapat
dimanfaatkan oleh pemustaka.
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Merupakan Unit Pelayanan Teknis (UPT) perguruan tinggi dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih,
menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi
kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada
umumnya, dalam penelitian ini yaitu UPT Perpustakaan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
7
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini, peneliti akan menguraikan secara
sistematis mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini berisi literatur yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti, tentang definisi perpustakaan perguruan
tinggi, ketersediaan koleksi, pemustaka, dan persepsi.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, uraian pelaksanaan penelitian,
teknik pengumpulan dan pengolahan data dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang gambar objek penelitian, hasil
penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan persepsi
pemustaka terhadap tersediaan koleksi perpustakaan UPT
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi dan
penulis memberikan saran yang merupakan masukan.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Secara umum, perpustakaan merupakan suatu tempat atau ruangan
yang berisi sumber-sumber informasi baik berupa kumpulan buku atau
bahan lainnya yang tersusun secara teratur dan sistematis untuk pembinaan
dan pengembangan pendidikan masyarakat.7 Perpustakaan semakin terus
berkembang dan dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber
ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khasanah budaya
bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa lainnya. Terdapat
beberapa jenis perpustakaan, salah satunya yaitu perpustakaan perguruan
tinggi.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan, pasal 1 ayat 10 mengamanatkan bahwa, yang dimaksud
dengan perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang menjadi
bagian integral dari kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk
7 Nurhayati, “Peran Pustakawan dalam pendayagunaan Koleksi Perpustakaan,” Jupiter 1,
no.2 (2002): 51.
10
mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di
perguruan tinggi.8
Perpustakaan semakin terus berkembang dan dipergunakan sebagai
salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi,
pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan
jasa lainnya. Terdapat beberapa jenis perpustakaan, salah satunya yaitu
perpustakaan perguruan tinggi.
Sedangkan menurut pendapat lain, perpustakaan perguruan tinggi
merupakan subsistem dari suatu perguruan tinggi atau bagian yang
menjadi penunjang bagi suatu perguruan tinggi dalam pendidikan
(teaching), penelitian (research), dan pengabdian pada masyarakat
(coperative extention).9
Menurut B.B Moran Perpustakaan perguruan tinggi adalah
“Perpustakaan yang terdapat di lingkungan lembaga-lembaga pendidikan
tinggi yang pada umumnya mempunyai ciri-ciri yang mirip karena mereka
punya tujuan yang sama, yaitu untuk misi pendidikan lembaga
induknya”.10
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit kerja suatu lembaga
universitas, mempunyai tujuan dan tugas untuk menyediakan informasi
untuk civitas akademika dan mendukung pelaksanaan Tri Dharma
8 Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,
http://peraturan.go.id.
9 Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 1.11.
10 B.B Moran, “Perpustakaan Perguruan Tinggi,” BKS-PTN-B Vol.5 No.1 (1994): 1-5.
11
Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
a. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi tentu memiliki alasan dan tujuan yang mendasar
untuk mendirikan perpustakaan di bawah naungannya. Tujuan dari
terselenggaranya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk
menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi atau sering disebut
sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan melalui pelayanan
informasi, yaitu pengumpulan informasi, penyeleksian informasi,
pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, penyebarluasan
informasi, pemeliharaan/ pelestarian informasi. 11 Disebutkan bahwa,
sebagai unsur penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, perpustakaan
merumuskan tujuannya sebagai berikut:
1) Dharma pertama, yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan
dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan
dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai
dengan kurikulum yang berlaku;
2) Dharma kedua, yaitu penelitian melalui penyediaan bahan
perpustakaan baik primer maupun sekunder mutakhir sebagai
bahan untuk melakukan penelitian;
11 Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h.
1.17.
12
3) Dharma ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi
masyarakat.12
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi bertujuan untuk menunjang Tri Dharma
perguruan tinggi, seperti menyajikan dan menyebarluaskan informasi/
materi pengajaran dari dosen kepada mahasiswanya, menyajikan bahan
referensi untuk para peneliti dalam melakukan penelitian, dan untuk
pengabdian kepada masyarakat.
b. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi yang perlu dipahami oleh
perpustakaan saat ini, yaitu:
1) Pusat informasi di universitas atau insitut yang bersangkutan, yaitu
perpustakaan mempunyai peran dalam kegiatan akademis lembaga
pendidikan.
2) Pusat pengumpulan atau penyimpanan bagi semua koleksi dalam
bidang ilmu pengetahuan. Ini sesuai dengan tugas pokok
perpustakaan.
3) Pusat kegiatan budaya masyarakat setempat karena pengunjung
perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya terdiri atas mahasiswa,
pengajar, dan para pegawai lembaga yang bersangkutan (ingat pula
pada butir ketiga dari fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi),
12 Darwanto, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2015), h. 5.
13
melainkan termasuk pula orang-orang di luar lingkungan perguruan
tinggi yang bersangkutan.13
Sedangkan menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Perguruan Tinggi, perpustakaan perguruan tinggi
memiliki fungsi, yaitu:
1) Fungsi pendidikan, perpustakaan merupakan sumber belajar para
civitas akademika, oleh karena itu yang disediakan adalah koleksi
yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran,
pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi
tentang strategi belajar mengajar, dan materi pendukung
pelaksanaan evaluasi pembelajaran;
2) Fungsi informasi, perpustakaan merupakan sumber informasi yang
mudah diakses oleh pemustaka.
3) Fungsi penelitian, perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan
primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk
melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni. Koleksi pendukung penelitian mutlak dimiliki karena
tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian
yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan
masyarakat dalam berbagai bidang.
13 Kadek Rai Suwena, “Menciptakan Layanan Perpustakaan yang Berkualitas sebagai
Pendukung Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” Media Komunikasi FIS 11, no.1 (2012):
21–22. Artikel diakses pada tanggal 10 September 2017 dari
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKFIS/article/download/451/369.
14
4) Fungsi rekreasi, perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif
yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreatifitas,
minat dan daya inovasi pemustaka.
5) Fungsi publikasi, perpustakaan selayaknya juga membantu
melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan
tingginya yakni civitas akademik dan staf non-akademik.
6) Fungsi deposit, perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh
karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh civitas akademika.
7) Fungsi interpretasi. Perpustakaan sudah seharusnya melakukan
kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber
informasi yang dimilikinya, untuk membantu pemustaka dalam
memahami secara mendalam dan komprehensif informasi yang
tersedia di perpustakaan.14
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai sumber informasi dan
pengetahuan bagi pengguna serta sebagai sarana dalam belajar
mengajar.
3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas penting yang sudah
dibuat sesuai dengan tujuannya, tugas perpustakaan perguruan tinggi
secara umum adalah sebagai berikut:
a. Mengikuti perkembangan kurikulum serta perkuliahan dan
menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pengajaran
14 Darwanto, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 6.
15
b. Menyediakan koleksi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-
tugas dalam rangka studinya
c. Mengikuti perkembangan mengenai program-program penelitian yang
di selenggarakan di lingkungan perguruan tinggi induknya dan
berusaha menyediakan literatur ilmiah dan bahan lain yang diperlukan
bagi para peneliti
d. Memutakhirkan koleksi dengan mengikuti terbitan-terbitan yang baru
baik berupa tercetak maupun tidak tercetak
e. Menyediakan fasilitas, yang memungkinkan pemustaka mengakses
perpustakaan lain maupun pangkalan-pangkalan data melalui jaringan
lokal (intranet) maupun global (internet) dalam rangka pemenuhan
kebutuhan informasi yang diperlukan.15
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa, tugas perpustakaan
perguruan tinggi adalah melayani segala bentuk kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan informasi para pemustaka di perpustakaan khususnya dalam
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Koleksi Perguruan Tinggi
a. Definisi Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan merupakan semua jenis bahan pustaka yang
disajikan oleh perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka. Koleksi perpustakaan adalah salah satu komponen
perpustakaan, tanpa adanya koleksi yang baik dan memadai, maka
15 Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), h. 18.
16
perpustakaan tidak akan memberikan layanan yang baik pula kepada
pemustakanya.16
Menurut Sulistyo-Basuki mengenai pengertian koleksi
perpustakaan
“Koleksi perpustakaan merupakan semua jenis bahan cetak
(buku, majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip/ naskah,
lembaran musik), berbagai karya media audiovisual seperti film,
slide, kaset, piringan, bentuk mikro seperti microfilm, mikrofis,
dan mikro buram.”17
Dan pengertian lain menurut Andi Prastowo tentang pengertian
koleksi perpustakaan:
“Koleksi perpustakaan merupakan sekumpulan bahan pustaka
yang terdiri atas books materials dan non book materials yang
dimiliki oleh suatu perpustakaan dari berbagai sumber
pengadaan melalui suatu tahap penyelesaian”.18
Dan pengertian lain menyebutkan,
“Koleksi adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan,
dsb) yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi objek, koleksi
juga dapat disebut kumpulan yang berhubungan dengan studi
penelitian.”19
Berdasarkan pengertian koleksi perpustakaan di atas, dapat
disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan merupakan sekumpulan
koleksi bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan yang diolah
dan disajikan untuk para pemustaka. Koleksi perpustakaan sebagai
sumber informasi yang harus menjadi hal pokok yang semestinya selalu
16 Sri Wahyuni dan Elva Rahmah, “Pengembangan Koleksi Perpustakaan Di
Perpustakaan Kopertis Wilayah X,” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, E, 1,
no.1 (September 2012): 351. Artikel diakses pada tanggal 10 September 2017 dari
http://download.portalgaruda.org/.
17 Sulistyo-Basuki, , Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1993), h.
3.
18 Andi Prastowo, Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional (Yogyakarta: Diva
Press, 2012), h. 116.
19 Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 714.
17
dikembangkan. Koleksi perpustakaan hendaknya selalu dikembangkan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada.
b. Jenis Koleksi Perpustakaan
Jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan sesuai dengan jenis
perpustakaan itu sendiri. Terdapat beberapa jenis perpustakaan, salah
satunya yaitu perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan
tinggi harus menyediakan berbagai koleksi yang dapat memenuhi
kebutuhan informasi civitas akademika seperti dosen dan mahasiswa
untuk menunjang tri dharma perguruan tinggi. Secara sederhana,
koleksi perpustakaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:20
koleksi tercetak, non cetak, mikro, maupun elektronik.
c. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi
1) Koleksi rujukan merupakan koleksi yang menyediakan informasi
yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi dapat ditemukan
dalam koleksi rujukan, seperti ensiklopedi, kamus, direktori, abstrak,
indeks, bibliografi dan sebagainya, baik dalam bentuk buku maupun
non buku.
2) Bahan ajar yang berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum untuk
setiap mata kuliah. Selain koleksi bahan ajar, terdapat pula koleksi
penunjang kurikulum yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan.
Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh
20 Victor Edwin Ohoiwutun, Desie M.D Warouw, dan Melky Turang, “Pengaruh
Manajemen Koleksi Perpustakaan terhadap Minat Baca Mahasiswa Jurusan Ilmu Keperawatan
Universitas Katolik De La Salle Manado,” Journal “Acta Diurna” III, no.2 (2014): 6, Artikel
diakses pada tanggal 10 September 2017 dari https://media.neliti.com/media/publications/90102-
ID-pengaruh-manajemen-koleksi-perpustakaan.pdf.
18
dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya disesuaikan dengan tujuan
dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.
3) Terbitan berkala yang bertujuan untuk melengkapi informasi yang
tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan. Perpustakaan
melanggan bermacam-macam terbitan berkala, seperti majalah
umum, jurnal, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi
mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu
dan pengetahuan. Perpustakaan seharusnya dapat melangggan
sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang
diselengarakan oleh perguruan tinggi tersebut.
Menurut Sulistyo-Basuki, koleksi terbagi ke dalam beberapa
bentuk, sebagai berikut :
a. Karya cetak, merupakan hasil pemikiran manusia yang dituangkan
ke dalam bentuk koleksi, yaitu:
1) Buku teks adalah koleksi umum yang terdapat di dalam
perpustakaan.
2) Terbitan berseri adalah koleksi yang direncanakan untuk
diterbitkan secara terus menerus dengan jangka waktu tertentu.
b. Karya non-cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan
tidak dalam bentuk cetak seperti buku, atau majalah, melainkan
dalam bentuk lain, seperti: rekaman suara, rekaman video,
mikrofis, mikrorider, dan komputer. Koleksi ini ialah koleksi non
buku, yang termasuk dalam jenis koleksi tersebut, antara lain:
19
1) Rekaman suara yaitu koleksi dalam bentuk kaset dan piringan
hitam.
2) Gambar hidup dan rekaman video, seperti: film dan kaset,
selain bersifat rekreasi dapat juga dipakai untuk pendidikan.
3) Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan yang
dapat dilihat langsung misalnya: lukisan, foto, gambar teknik,
serta bahan pustaka yang harus dilihat dengan bantuan
misalnya: slide, transparansi, film stripe dan lain-lain.
4) Bahan kartografi, yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta,
atlas, dsb.
5) Bentuk mikro adalah koleksi bahan pustaka yang
menggunakan media dan tidak dapat dibaca dengan mata
kosong, melainkan harus menggunakan alat pembaca, yaitu
mikro reader.
c. Karya dalam bentuk elektronik yaitu informasi yang terdapat di
dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau CD.
Untuk membacanya, diperlukan perangkat keras, seperti komputer,
CD-ROOM Player, dan sebagainya.21
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan memiliki berbagai jenis koleksi yang dilayankan kepada
pemustaka, baik koleksi dalam bentuk tercetak seperti buku dan terbitan
berseri, maupun koleksi non-cetak seperti rekaman suara, rekaman
video, karya dalam bentuk elektronik seperti CD dan koleksi lainnya.
21 Imran Berawi, “Mengen)aL Lebih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi,” Jurnal Iqra
Vol. 06 No.01 (2012): 58–59, http://repository.uinsu.ac.id/ di akses 10 september 2017.
20
Semua koleksi tersebut dapat digunakan oleh pemustaka untuk
memenuhi kebutuhan informasinya.
B. Ketersediaan Koleksi
Ketersediaan koleksi perpustakaan yang berada di perpustakaan sangat
penting dan berpengaruh pada tingkat kepuasan pemustaka. Ketersediaan
koleksi perpustakaan selalu berkaitan erat dengan kegiatan pengadaan koleksi
perpustakaan.
1. Pengertian Ketersedian Koleksi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ketersedian koleksi yang
berasal dari kata sedia yang artinya siap atau kesiapan pada dasarnya
suatu koleksi harus selalu tersedia di perpustakaan disaat para pemustaka
membutuhkan koleksi tersebut, sehingga perpustakaan dapat mengakses
berbagai macam koleksi yang dibutuhkan oleh para pemustakanya. 22
Peranan perpustakaan belum cukup hanya dengan mengembangkan sistem
pengaksesan yang baik saja, namun perpustakaan juga harus menjamin
bahwa koleksi tersebut memang benar tersedia.
Sedangkan Menurut Yulia dan Sujana ketersediaan koleksi yaitu:
“Kesiapan bahan pustaka yang telah dikumpulkan, diolah, dan
disimpan untuk kemudian dilayankan dan disebarluaskan
informasinya kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan
informasi mereka”.23
Koleksi perpustakaan harus mampu mencakup beberapa hal yaitu :
a. Koleksi yang disediakan oleh perpustakaan adalah bahan pustaka
yang benar-benar sudah siap pakai oleh pemustaka.
22 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka), h. 1378-1379.
23 Yuyu Yulia dan Janti Gristinawati Sujana, Pengembangan Koleksi (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), h. 1.5.
21
b. Koleksi perpustakaan haruslah bahan pustaka yang terpilih,
informasi yang terkandung di dalamnya sesuai atau cocok dengan
keperluan dan kebutuhan pemustaka, serta dapat dimengerti oleh
pemustakanya.
c. Koleksi yang disediakan harus sesuai dengan jenis
perpustakaannya.24
Menurut Nizzatur Rofatin Nisa dan Sri Indrahti,“Ketersediaan koleksi
diperpustakaan perguruan tinggi hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kurikulum yang berlaku dalam perguruan tinggi yang
menaunginya sehingga dapat didayagunakan secara maksimal oleh
seluruh sivitas akademik”.25
Ketersedian koleksi merupakan salah satu unsur yang penting di
dalam perpustakaan. Tanpa adanya ketersedian koleksi yang baik dan
memadai, maka perpustakaan tidak dapat memberikan layanan secara
prima kepada para pemustakanya. Ketersedian koleksi yang terdapat
dalam perpustakaan selalu berkaitan erat dengan proses pengadaan
koleksi, karena pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari
kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan. Dan itu berarti bahwa
ketersediaan koleksi itu tersedia karena adanya pengadaan yang telah
dilakukan sebelumnya oleh perpustakaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan koleksi,
merupakan salah satu unsur yang penting di dalam perpustakaan yaitu
kesiapan terhadap koleksi yang disediakan. Dengan ada ketersediaan
24 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan peraktis (Jakarta: Sagung
Seto, 2006), h. 35.
25 Nizzatur Ro’fatin Nisa dan Sri Indrahti, “Ketersediaan Koleksi Buku Ilmu
Perpustakaan dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Mahasiswa Prodi DIII Perpustakaan dan Informasi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro,” Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.2 No.1 (2013): h. 3-4,
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=74975 diakses 10 agustus 2017.
22
koleksi ini perpustakaan akan memberikan layanan yang prima untuk
memenuhi segala kebutuhan pemustaka.
2. Kualitas Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan yang berkualitas ialah koleksi yang dapat
memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya. Menurut Muhammad Nur
Nasution, kualitas koleksi perpustakaan adalah conformance to
requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditentukan.26
C. Pemustaka
Perpustakaan menyediakan kebutuhan informasi bagi pemustakanya.
Pemustaka adalah pengguna perpustakaan atau pemakai perpustakaan lebih
dahulu digunakan sebelum istilah pemustaka muncul. Menurut Sutarno NS
dalam Kamus Perpustakaan dan Informasi mengindentifikasikan bahwa
pemakai perpustakaan adalah kelompok orang dalam masyarakat yang secara
intensif mengunjungi dan memakai layanan dan fasilitas perpustakaan. 27
Setelah undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan
disahkan, istilah pengguna atau pemakai perpustakaan diubah menjadi
pemustaka, dimana pengertian pemustaka menurut undang-undang 43 Tahun
2007 pasal 1 ayat 9 adalah pengguna per pustakaan yaitu perorangan,
26 Muhammad Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2005), h. 58.
27 Sutarno NS, Kamus peprustakaan dan Informasi (Jakarta: Sagung Seto,2008.), h. 150.
23
kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas
layanan perpustakaan.28
Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa pemustaka adalah pengguna
yang berada di perpustakaan untuk memanfaatkan suatu layanan dan koleksi
yang berada di perpustakaan.
D. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Manusia menangkap berbagai gejala di luar diri kita melalui lima
indera yang manusia miliki. Dan proses penerimaan rangsang ini disebut
dengan penginderaan. Maka dari itu, rangsang-rangsang yang diterima ini
menyebabkan menusia mempunyai suatu pengertiaan terhadap lingkungan.
Menurut Konrad H. Jarausch, persepsi dapat didefinisikan sebagai
pengakuan dan interpretasi informasi sensorik manusia. Persepsi juga
dapat dikatakan sebagai proses dimana manusia mengambil informasi
sensorik serta menggunakan informasi tersebut untuk berinteraksi dengan
lingkungannya. Persepsi memungkinkan kita untuk mengambil informasi
sensorik dan menjadikannya sesuatu yang berarti. 29 Yang mana proses
diterimanya rangsang tersebut sampai pada rangsangan itu diterima dan
disadari oleh manusia yang dinamakan persepsi.
Persepsi merupakan proses pemberian makna kepada informasi
sensoris yang diterima seseorang. Melalui persepsi ini manusia dapat
28 Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan,
http://peraturan.go.id.
29 Konrad H. Jarausch, “Perceptions,” Wilson Quarterly Vol. 5, No. 3 (1976): h. 56-67,
http://www.jstor.org/stable/pdf/40039761.pdf?refreqid=excelsior%3A19b91f6ba27b0fb0297f301e
e6e8e98d di akses pada 5 september 2017.
24
mengenal dan memahami dunia luar. Proses persepsi berawal dari
penginderaan, informasi yang didapat disalurkan ke alam pikiran,
kemudian diseleksi, diorganisasikan, dan akhirnya ditafsirkan atau
diberikan makna.30
Menurut Wiji Suwarno dalam buku Psikologi Perpustakaan yaitu
Persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang ketika
memahami dan menerima informasi. Dasar untuk memahami suatu
persepsi ada pada saat pengenalan bahwa persepsi merupakan suatu
penafsiran yang unik terhadap situasi dan suatu pencatatan yang benar
terhadap situasi. Persepsi ini merupakan proses unik menggambarkan
sesuatu yang kadang-kadang berbeda dengan kenyataannya. Boleh
dikatakan bahwa persepsi yang demikian merupakan praduga atau
anggapan sesaat.31
Dalam buku Psikologi Komunikasi, Toha Nursalam berpendapat
bahwa Persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam
memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.32 Pada hakekatnya
persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang kala berusaha
memahami informasi yang diterimanya.33
Persepsi akan dapat mempengaruhi reaksi seseorang terhadap objek
yang terbentuk dalam sikap maupun tingkah laku seseorang terhadap suatu
30 Nina Ariyani, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,2009), h. 4-12.
31 Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Sangung Seto), h. 53.
32 Toha Nursalam, Psikologi Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996),h. 49.
33 Ratih Tri Lestari, “Persepsi Masyarakat Tentang Kualitas Layanan Perpustakaan
Kantor Perpustakaan dan Kantor Arsip Daerah Kabupaten Banjarnegara,” Jurnal Ilmu
Perpustakaan Vol 1 No.1 (2012): h.36 di akses pada 15 september 2017
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=74896.
25
objek. Jika yang muncul adalah persepsi positif, maka sangat
memungkinkan yang timbul adalah sikap dan tingkah laku yang postif dan
sebaliknya jika persepsi yang timbul adalah negatif. 34
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
persepsi adalah proses pengenalan terhadap objek melalui panca indera
dari penglihatan, pendengaran dan penciuman sehingga memberikan
makna dan nilai kepada suatu objek, hasil dari persepsi ini bisa berupa
tanggapan atau penilaian yang berbeda dari individu.
2. Ciri-ciri Persepsi
Penginderaaan terjadi suatu konteks tertentu, konteks ini disebut
sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang
bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi tersebut, yaitu:
a. Rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap
indera, yaitu sifat sensoris dasar dari masing-masing indera (cahaya
untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu bagi perasa, bunyi bagi
pendengeraan dan sebagainya.
b. Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang): kita dapat
mengatakan atas bawah, tinggi rendah,luas sempit, latar depan-latar
belakang, dan lain-lain.
c. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu seperti cepat-lambat, tua-
muda dan lain-lain.
34 Roni Kurniawan, “Persepsi Pemustaka Terhadap Layanan Penelusuran Informasi
Melalui Online Public Access Catalogue (Opac) Di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan
Pharmasi Semarang,” Jurnal Ilmu Perpustakaan Vol.2 No.2 (2013): h.3 di akses pada 17
september 2017
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle&article=74919.
26
d. Objek-objek dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang
menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan
keseleuruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri sendiri
tetapi dalam ruang tertentu, disaat tertentu, letak atau posisi tertentu
dan lain-lain.
e. Dunia perpsepsi adalah dunia penuh arti. Kita sering melakukan
pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang yang mempunyai
makna bagi kita, yang ada hubungan tujuan dalam kita.35
3. Macam-Macam Persepsi
Persepsi orang merupakan suatu bidang kajian yang paling banyak
mendapatkan perhatian para ahli psikologi sosial. Besarnya perhatian
terhadap hal itu karena persepsi kita mengenai orang-orang yang ada di
sekitar kita dapat membawa pengaruh tertentu terhadap sikap dan perilaku
kita dalam berhubungan dengan mereka. Kekeliruan persepsi akan
mempengaruhi perilaku kita sendieri dan respon oarang lain terhadap kita.
Akibatnya hubungan timbal balik antar kita dengan orang lain akan
terpengaruh.
a. Persepsi emosi, yaitu untuk mengenal stimuli apa saja yang dapat
menimbulkan persepsi bahwa seseorang sedang mengalami sesuatu
emosi tertentu. Di dalam tulisan ini emosi diartikan sebagai perubahan
dari perasaan yang terdapat pada diri seseorang dari suatu status ke
status yang lain, sebagai akibat dari rangsangan tertentu. Selain itu
untuk mengenali perasaan yang lain, sebagai akibat dari rangsangan
35 Irwanto, Psikologi Umum : Buku Panduan Mahasiswa (Jakarta: Prenhallindo, 2002),
h. 71-73.
27
tertentu. Selain itu untuk mengenali perasaan orang lain dengan
petunjuk non-verbal, seperti air muka, gerakan posisi badan, tangan
serta kaki.
b. Persepsi sifat atau ciri kepribadian, yaitu persepsi mengenai sifat ciri
kepribadian seseorang. Persepsi ini lebih rumit dari persepsi tentang
emosi. Untuk melakukan persepsi ini perlu pengamatan yang seksama
ataupun memerlukan bantuan beberapa tes.
c. Persepsi motif, yaitu untuk menunjukan pada upaya menjelaskan sebab-
sebab atau landasan dari timbulnya suatu peristiwa perilaku tertentu
pada diri seseorang atau menerangkan apa yang menjadi motif dari
timbulnya sesuatu tingkah laku tertentu. Jadi sebenarnya persepsi motif
mengacu pada soal kausalitas, sehingga terdapat hubungan antara
persepsi motif dan kausalitas.
d. Persepsi kausalitas. Ada dua katogeri dlam menentukan persepsi
kausalitas, yaitu kausa disposisional (bersumber diri pelaku yang
terlibat dalam peristiwa tersebut) dan kausal situasional, yaitu
bersumber pada keadaan yang melingkupi terjadinya peristiwa tersebut.
e. Persepsi diri, yaitu yang menunjukan pada persepsi pribadi seseorang
mengenai ciri-ciri dan kualitas diri sendiri. Dalam persepsi diri ini
seolah-olah keluar dari dirinya dan melihat diri sendiri sebagai sesuatu
objek yang dapat diamati. ditelah atau pun dinilai dengan jelas. Apa
yang dikemukakan tersebut pada dasarnya mengacu pada kenyataan
bahwa kita dapat mengobjekan diri kita sendiri. Kemudian melalui
persepsi diri kita sampai pada apa yang disebutkan konsep diri, atau
28
kadang-kadang disebut citra diri. Konsep diri seseorang terbentuk
melalui serangkai pengalaman persepsi yang kumuklatif sifatnya.
Proses ini pada kenyataanya dimulai sejak masa usia-usia lebih dewasa.
Konsep diri merupakan gambaran yang memiliki manusia mengenai
ciri-ciri, identitas diri kita sendiri yang dapat tampil secara jelas atau
kurang gelas. Konsep diri bukanlah sekedar suatu gambaran yang tidak
mempunyai arti apa-apa bagi kita, namun konsep diri menupakan suatu
hal yang amat berarti karena konsep diri berhubungan erat dengan harga
diri.36
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Toha Nursalam faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
sebagai berikut:
a. Stereotip, yaitu pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari
sekelompok masyarakat tertentu. Misalnya kelompok suku, agama,
kelas ekonomi, jenis kelamin, etnis dan lain-lain. Stereotip ini akan
berpengaruh terhadap kesan pertama. Contoh: seumpama kita bertemu
dengan orang lain yang berasal suku sunda, gambaran stereotip tentang
ciri-ciri atau perilaku umum masyarakat sunda merupakan salah satu
sumber informasi yang kita pakai untuk menilai orang tersebut.
b. Persepsi diri yaitu pandangan terhadap diri sendiri yang dapat
mempengaruhi pembentukan kesan pertama. Berbagai penelitian
menunjukan adanya kecenderungan untuk melihat kesamaan yang ada
antara diri pribadi dengan orang yang baru dikenal. Kenalan baru yang
36 Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006), h. 50.
29
dianggap mempunyai banyak ciri yang sama dengan diri kita akan
memberikan kesan yang sangat berbeda disbandingkan kenalan baru
yang sama sekali berbeda dengan kita. Contoh: apabila kita bertemu
dengan orang lain yang memiliki hobi yang sama dengan kita maka ia
akan cengderung lebih mudah akrab dengan kita dibanding dengan
orang yang tidak memiliki kesamaan hobi dengan kita
c. Situasi dan kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang
dipengaruhi oleh situasi kondisi tertentu. Banyak kejadian yang
sebenarnya disadari atau tidak disadari atau tidak disadari bahwa pada
situasi atau kondisi tertentu orang memiliki kesan mendalam terhadap
orang lain.37
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian persepsi adalah tanggapan/ penilaian seseorang terhadap situasi
yang sedang dirasakan melalui pancainderanya. Persepsi memiliki sifat
ruang dan waktu serta tanggapan yang diterima harus sesuai dengan
modalitas tiap-tiap inderanya. Persepsi terbagi kedalam beberapa macam
yaitu persepsi diri, persepsi emosi, sifat/ ciri kepribadian, motif dan
kausalitas. Persepsi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu persepsi
diri yang merupakan pandangan terhadap diri sendiri yang dapat
mempengaruhi pembentukan kesan pertama, stereotip atau pandangan
tentang ciri-ciri tingkah laku dari sekelompok masyarakat tertentu dan
situasi/ kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang dipengaruhi
oleh situasi kondisi tertentu.
37 Toha Nursalam, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2006), h. 53.
30
E. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian terdahulu pertama yaitu penelitian oleh Rizka Famela untuk
mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (S1), Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2015 berjudul “Persepsi Pemustaka
Terhadap Ketersediaan Koleksi Mata Pelajaran Umum Di
Perpustakaan Man 2 Ciamis Jawa Barat”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk dapat mengetahui persepsi siswa terhadap ketersediaan
koleksi mata pelajaran umum yang ada diperpustakaan tersebut.
Persamaaan penelitian ini dengan penulis adalah melakukan penelitian
dengan tema tentang ketersediaan koleksi perpustakaan. Perbedaan pada
penelitian ini dapat dilihat dari jenis perpustakaan yang diteliti dan lokasi
penelitian. Jenis perpustakaan yang menjadi objek penelitian penulis yaitu
perpustakaan perguruan tinggi dan lokasi penelitian yaitu di Perpustakaan
Pusat UPN “Veteran” Jakarta, sedangkan jenis perpustakaan yang menjadi
objek penelitian Rizka Famela adalah perpustakaan sekolah dan lokasi
penelitian yaitu di Perpustakaan MAN 2 Ciamis Jawa Barat.
2. Penelitian terdahulu kedua, penulis mengambil judul skripsi yang ditulis
oleh Irwan Muhamad Ikbal, Program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Adab Dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, tahun 2014 dengan judul “Ketersediaan Koleksi Perpustakaan
STEI TAZKIA Sentul-Bogor Dalam Penulisan Skripsi Mahasiswa
Jurusan Bisnis Menejemen Islam Tahun Lulus 2012-2013”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan koleksi
31
di perpustakaan STEI TAZKIA Sentul-Bogor yang dimanfaatkan
mahasiswa dalam penulisan-penulisan skripsi jurusan Bisnis Manajemen
Islam tahun 2012-2013. Persamaan penelitian ini dengan penelitan penulis
yaitu dengan tema tentang ketersediaan koleksi perpustakaan di
perpustakaan perguruan tinggi. Perbedaan dari penelitian ini, yaitu
penelitian yang digunakan melibatkan persepsi pemustaka untuk
mengetahui ketersediaan koleksi dan tidak menggunakan metode
penelitian deskriptif analisis, sedangkan pada penelitian Irwan Muhamad
Ikbal yaitu penelitiannya tidak melibatkan persepsi pemustaka, namun
menggunakan metode penelitian deskriptif analisis.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode
deksriptif yaitu metode yang mendeskripsikan/ menggambarkan dan memberi
penjelasan mengenai keadaan yang terjadi di lapangan seperti apa adanya.38
Metode deskriptif dipilih karena untuk mendeskripsikan atau menjelaskan
secara jelas bagaimana ketersediaan koleksi UPT Perpustakaan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Pendekatan yang digunakan
merupakan pendekatan kuantitaif. Pendekatan kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka-angka. 39 Jenis pendekatan penelitian ini dipilih untuk
menggambarkan secara sistematis ketersediaan koleksi UPT Perpustakaan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.
B. Sumber Data Penelitian
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian tanpa
perantara.40 Data primer yang digunakan dalam penelitian ini data yang
dihasilkan dari pengisian kuesioner dilakuan oleh responden. Yaitu
38 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60.
39Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 85. 40 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS (Jakarta: Kencana, 2013), h. 16.
33
pemustaka Perpustakaan Pusat Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya. 41 Data sekunder penelitian ini adalah penelitian terdahulu,
buku-buku, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian adalah sekelompok subjek atau data dengan
karakteristik tertentu.42 Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang
siapa atau golongan mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut. Dalam
penelitian ini, yang menjadi populasi adalah pemustaka UPT Perpustakaan
UPN “Veteran” Jakarta khususnya mahasiswa aktif. Jumlah populasi
diambil dari data jumlah pengunjung perpustakaan selama bulan
September 2018 yang berjumlah 3.095 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.43 Teknik
sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik Accidental
sampling, yaitu teknik yang dilakukan dengan cara memperoleh sampel
Besar sampel menunjukkan banyaknya anggota yang berada dalam satu
sampel. Menurut Arikunto, dalam pengambilan sampel apabila subjeknya
41 Haris Herdiansyah, Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-
ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 87.
42 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis Disertasi dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 255.
43 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Bina
Aksara, 1989), 109.
34
dengan pertimbangan tertentu yang tidak dirancang pertemuannya terlebih
dahulu.44
kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan
penelitian populasi. Sedangkan bila tingkat populasi besar atau lebih besar
dari 100 orang, maka dapat diambil 5-15% atau 20-25%.45
Memperhatikan uraian tersebut, karena jumlah populasi lebih dari
100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan
rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut:46
n = N
1 + Ne 2
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
E = Taraf Kesalahan (error) sebesar 0,10 (10%)
Berdasarkan rumus tersebut, maka diperoleh jumlah sampel (n)
sebagai berikut:
n = 3.095
1+3095 (0.1)2
= 3.095
1+3095 (0,01)
= 3.095
1+31.95
= 96.870
n =
97 orang
44 Riduwan, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
241.
45 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, h. 107.
46 Riduwan, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, h. 254.
35
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka diperoleh besarnya
sampel sebanyak 97 orang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
kuesioner/ angket. Metode kuesioner/ angket merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian disebarkan untuk
diisi oleh responden. Setelah diisi, angket diserahkan kembali atau
dikembalikan kepada peneliti.47 Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa/i
yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta. Untuk mengisi, kemudian kuesioner tersebut diserahkan kembali
kepada penulis.
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Dalam teknik pengolahan data yang diperoleh akan dianalisis
melalui tahapan sebagai berikut, yaitu:
a. Editing
Editing data merupakan kegiatan persiapan data sebelum dianalisis.
Proses yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah untuk mengkoreksi
47 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis Disertasi dan Karya Ilmiah, h.
139.
36
kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada catatan di
lapangan.
b. Tabulasi
Tabulasi data adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan
mengatur angka-angka serta menghitungnya.48 Pentabulasian digunakan
untuk mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum
mengenai jawaban responden. Melalui tabulasi ini, maka akan dengan
mudah didapatkan informasi mengenai persentase.
2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data penelitian,
termasuk alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan dalam
penelitian.49 Data yang telah diperoleh dari tabulasi dengan menyusunnya
ke dalam tabel kemudian dihitung persentasenya, selanjutnya data tersebut
di analisis dan diinterpretasikan.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif persentase, dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar dan
kecilnya frekuensi jawaban kuesioner/ angket yang diberikan responden,
karena jumlah jawaban tiap responden berbeda-beda. Perhitungan
persentase dilakukan dengan menggunakan rumus:
P = F
X100% N
48 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2009), h.
168.
49 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis Disertasi dan Karya Ilmiah, h.
163.
37
Keterangan:
P = Angka persentase untuk setiap kategori
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah Responden50
Selanjutnya hasil dari persentase yang terdapat dalam tabel-tabel
penelitian ini akan dijelaskan menjadi berikut :
1) 0% = Tidak Ada Satupun
2) 1%-25% = Sebagian Kecil
3) 26%-49% = Hampir Setengahnya
4) 50% = Setengahnya
5) 51%-75% = Sebagian Besar
6) 76%-99% = Hampir Seluruhnya
7) 100% = Seluruhnya51
Sedangkan dalam menganalisis data kuesioner yang telah disebarkan
kepada responden, penulis akan memberi bobot penilaian terhadap
pernyataan-pernyataan yang disediakan. Dalam pemberian bobot
penilaian, penulis menggunakan metode skala likert. Skala likert adalah
skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. 52 Skala likert (4
poin likert type scale) yang digunakan untuk menginterpretasikan satu
persatu jawaban dari para responden. Pada skala likert, penulis harus
50 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 164.
51 Hermawan Wasito, pengantar Metodologi penulisan: buku pnduan mahasiswa
(Jakarta: Gramedia pustaka utama, 1992),h. 11
52 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS,h. 25.
38
merumuskan sejumlah pernyataan mengenai suatu topik tertentu. Setiap
jawaban yang telah diperoleh, selanjutnya dikelompokkan dalam skala
kategori sebagai berikut :
1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4
2. Setuju (S) diberi nilai 3
3. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1
Setiap jawaban memiliki bobot yang berbeda, skor yang didapatkan
kemudian dijumlahkan dan dicari skor rata-rata yang merupakan hasil dari
skor pada tiap skala kategori yang kemudian dikalikan dengan
frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tersebut
dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Perhitungan skor rata-
rata dapat dituliskan sebagai berikut :
X= [(S4 X F)+(S3 X F)+(S2 X F)+(S1 X F)]
N
Keterangan:
X = Skor Rata-rata
(S4-S1)= Skor Pada Skala 4 sampai 1
F = Frekuensi Jawaban
N = Jumlah Sampel yang diolah atau Total Frekuensi.53
Setelah mengetahui skor rata-rata dari tiap pernyataan, maka tahap
berikutnya adalah menafsirkan skor rata-rata. Untuk menafsirkan skor
rata-rata, penulis menggunakan perhitungan skala interval. Untuk
53 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS, h. 26.
39
menentukan skala interval, yaitu dengan cara membagi selisih antara skor
tertinggi dengan skor terendah. Rumus skala interval, yaitu:
Skala Interval = {a(m-n) : b}
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan.
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval
dapat dihitung sebagai berikut:
{1(4-1) : 4}= 0,75
Jadi, jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian
sebagai berikut:
1. Sangat baik 3,28 – 4,00
2. Baik 2,52 – 3,27
3. Cukup Baik 1,76 – 2,51
4. Kurang baik 1,00 – 1,75 54
54 Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penulisan: buku panduan mahasiswa
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992),h. 85.
40
F. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur pertanyaan kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini. Suatu pertayaan yang ada di kuesioner
dapat dikatakan valid (cermat/tepat) jika pertanyaan yang ada di kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner
tersebut. Tenik pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation
yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila nilai Pearson Correlation yang didapat
memiliki nilai dibawah 0,05 berarti yang diperoleh adalah valid. 55
Menurut Suharsimi Arikunto nilai r-tabel dengan jumlah responden n=35
adalah 0.334.56
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan kepada 35 sampel dan
diolah menggunakan IBm SPSS 25. Berikut adalah hasil uji validitas
dengan sampel 35 responden :
55 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Semarang:
Universitas Diponegoro, 2009), h. 45. 56 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineke Cipta,
2013), h.402.
41
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas
Jumlah Responden 35 *Signifikansi 5% *N 35 = 0.334
Pertanyaan Persepsi
pemustaka terhadap
ketersediaan koleksi
Nilai
R
hitung
Nilai R
Table
Nilai
Signifikasi Keputusan
1 .713** 0.334 0.000 Valid
2 .719** 0.334 0.000 Valid
3 .647** 0.334 0.000 Valid
4 .752** 0.334 0.000 Valid
5 .564** 0.334 0.000 Valid
6 .493** 0.334 0.003 Valid
7 .664** 0.334 0.000 Valid
8 .646** 0.334 0.000 Valid
9 .763** 0.334 0.000 Valid
10 .659** 0.334 0.000 Valid
11 .538** 0.334 0.001 Valid
12 .730** 0.334 0.000 Valid
13 .723** 0.334 0.000 Valid
14 .817** 0.334 0.000 Valid
15 .741** 0.334 0.000 Valid
16 .370* 0.334 0.029 Valid
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan di dalam
kuesioner memiliki kriteria valid berdasarkan kriteria r(hitung) > r(tabel).
Dengan demikian pernyataan yang penulis ajukan kepada 35 responden
dinyatakan layak dijadikan penelitian.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variable. Suatu indicator dikatakan reliable atau
handal apabila jawaban sesorang terhadap pernyataan tersebut konsisten
atauu stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari
kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji
berkali-kali.57 Uji reliabilitas ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha,
57 Ghozali, h. 41.
42
jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dinyatakan relibel
atau dapat dipercaya. Pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah
sebagai berikut:58
▪ Cronbach’s Alpha 0,60. Hal ini menunjukan Hal ini menunjukkan
bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu memperoleh data
yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan
diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
58 Dwi Priyanto, Mandiri Belajar Analisis Data Deangan SPSS (Yogyakarta:
Mediakom, n.d.), h. 31.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.758 .927 17
43
G. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di UPT UPN “VETERAN” Jakarta, yang
terletak di Jl. RS. Fatmawati, Pd. Labu, Cilandak, DKI Jakarta, 12450.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2017-November 2018, dengan
perincian sebagai berikut :
Jadwal Penelitian
Kegiatan
Maret
2017
Mei
2018
September
2018
Oktober
2018
November
2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
proposal
skripsi
Mendapat
dospem
pembimbing
Bimbingan
awal skripsi
Penelitian
lapangan
Pengolahan
dan penulisan
laproran
Pengajuan
daftar siding
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil UPT Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jakarta
1. Sejarah UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
didirikan oleh dekan Koordinasi ke II UPN “Veteran” Jakarta yaitu Bapak
Nurman Noor Teks.Ing (alm) pada tanggal 12 April 1973 dengan nama
Perpustakaan PTPN “Veteran” Cabang Jakarta, yang lokasinya berada di
Jl.Buntu No.3 Gambir Jakarta Pusat.
Pada tanggal 30 November 1977 nama PTPN “Veteran” cabang
Jakarta berubah menjadi UPT Perpustakaan “Veteran” Jakarta yang
merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis yang bertanggung jawab
secara langsung kepada Rektor, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dikoordinasikan dengan Wakil Rektor bidang akademik dengan tugas pokok
menyediakan informasi dan sumber-sumber referensi untuk menunjang
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Disamping itu pada setiap Fakultas juga terdapat perpustakaan
Fakultas dan perpustakaan Pascasarjana jadi jumlah seluruh perpustakaan
sebanyak 8 perpustakaan dengan koleksi yang lebih spesifik sesuai dengan
program studi yang ada. Saat periode ini pula kampus UPN “Veteran”
Jakarta dipindahkan ke Pondok Labu yang beralamat R.S. Fatmawati
Pondok Labu – Jakarta Selatan.
45
Sesuai dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi UPT
Perpustakaan terus berusaha meningkatkan koleksi, jenis layanan dan
fasilitas sarana dan prasarana pendukung menuju perpustakaan berbasis
elektronik (e-library) yang dapat memenuhi kebutuhan pemustaka. Saat ini
UPT Perpustakaan menempati sayap kiri lantai 2 Gedung Rektorat UPN
“Veteran” Jakarta.
2. Sistem layanan UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta menerapkan sistem
layanan terbuka (open acces) hal ini dimaksudkan agar pemustaka dapat
mengakses langsung informasi dan koleksi yang dibutuhkan. Untuk
mempermudah pemustaka yang ingin mencari koleksi dirak, pustakawan
UPT Perpustakaan menyediakan komputer katalog atau OPAC (Onilne
Public Acces Catalog) yang menggunakan sofware SliMS (Senayan Library
Management System).
3. Waktu Layanan UPT Perpustakaan UPN “Veteran” Jakarta
Tabel 4.1 Waktu Layanan
Hari Jam Layanan
Senin – Kamis 08.00 – 16.00
Jum’at 08.30 – 16.30
Istirahat (shalat Jum’at) 11.00 – 13.30
Sabtu – Minggu Libur
4. Sumber Daya Manusia UPT Perpustakaan UPN ‘Veteran” Jakarta
Sumber daya manusia yang berada pada UPT Perpustakaan UPN
“Veteran” Jakarta terdiri dari Kepala Perpustakaan, Pengadministrasi
Umum, Pengadministrasi Perpustakaan, Pengolah Bahan Pustaka,
Pustakawan Pelaksana, Pengolah Bahan Pustaka Elektronik (FK),
46
Pengadministrasi Perpustakaan (FK), Pengolahan Bahan Pustaka Elektronik
(FIKES), Staf Perpustakaan (FIKES), Pengolah Bahan Pustaka (FIK),
Pengolah Bahan Pustaka Elektronik (FK), Pengolah Bahan Pustaka
Elektronik (FT), Pengolahan Bahan Pustaka Elektronik (FEB), Staf
Perpustakaan (FISIP), Pengolah Bahan Pustaka (FH).
Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia
No. Nama Jabatan
1. Jayanta, S.Kom, M.Si. Kepala UPT Perpustakaan
Subbag Tata Usaha
2. Agus Sugiharto Pengadministrasi Perpustakaan (FK)
3. Darmawan Pengadministrasi Perpustakaan
4. Khairudin Pengadministrasi Perpustakaan
5. Sarodih Maulana Nur Pengadministrasi Perpustakaan
6. Suhadi Pengadministrasi Perpustakaan
7. Suranti Pengadministrasi Umum
8. Zaki Mubarok, S.IP Pengolah Bahan Pustaka (FH)
9. Deni Wahyudi, S.IP (FIK) Pengolah Bahan Pustaka (FIK)
10. Dwi Fajar Saputra, S.Sos, M.M Pengolah Bahan Pustaka Elektornik (FK)
11. Fitrianda, S.IP Pengolah Bahan Pustaka Elektornik (FT)
12. Lisye Maulina, S.IP Pengolah Bahan Pustaka Elektornik (FIKES)
13 Muamar Khadafi, S.IP Pengolah Bahan Pustaka Elektronik (FEB)
14. Saidun Sinaga, S.IP Pengolah Bahan Pustaka
15. Amran Banurea, S.Sos, MP Pustakawan Pelaksana
16. Amalia Sajidah, S.IP Staf Perpustakaan (FIKES)
17. Purwadi Staf Perpustakaan (FISIP)
5. Struktur Organisasi dan Fungsi
Secara kebijakan perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jakarta mempunyai jabatan, yaitu jabatan fungsional dan
struktural, yang berlaku dalam jabatan fungsional adalah pustakawan
sebanyak 7 orang.
Berikut ini Struktur Organisasi UPT Perpustakaan UPN “Veteran”
Jakarta
47