20
1 Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluan Para mahasiswa sekalian, pada materi pengayaan unit 1 Anda akan memperdalam pemahaman tentang perspektif dan tujua IPS. Untuk itu anda akan lebih banyak berlatih memberikan contoh-contoh dari perspektif dan tujuan IPS, hal ini dimaksudkan supaya Anda benar-benar paham tentang topik yang mendasar dalam mata kuliah ini. UNIT 1 Komptensi yang diharapkan setelah Anda mempelajari materi ini ialah 1. Mampu memberikan minimal tiga contoh perspektif dalam Pendidikan IPS. 2. Mampu mengaplikasikan tujuan IPS ke dalam rumusan tujuan pembelajaran/ indikator dalam RPP

PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

  • Upload
    vukiet

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

1

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS

Pendahuluan

Para mahasiswa sekalian, pada materi pengayaan unit 1 Anda akan

memperdalam pemahaman tentang perspektif dan tujua IPS. Untuk itu anda akan

lebih banyak berlatih memberikan contoh-contoh dari perspektif dan tujuan IPS,

hal ini dimaksudkan supaya Anda benar-benar paham tentang topik yang

mendasar dalam mata kuliah ini.

UNIT 1

Komptensi yang diharapkan setelah Anda mempelajari materi ini

ialah

1. Mampu memberikan minimal tiga contoh perspektif dalam

Pendidikan IPS.

2. Mampu mengaplikasikan tujuan IPS ke dalam rumusan tujuan

pembelajaran/ indikator dalam RPP

Page 2: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

2

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Uraian Materi

Perspektif Pendidikan IPS

Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul utama.

Tentu Anda masih ingat Barr dan teman-temannya merumuskan tiga perspektif

tradisi utama dalam IPS. Ketiga tradisi utama tersebut digambarkan dalam bagan

di bawah ini.

Bagan 1 : Perspektif Pendidikan IPS

Di bawah ini penulis akan memberikan contoh-contoh aplikasi perspektif

Pendidikan IPS, sebagai barikut:

1. Contoh Pendidikan IPS Sebagai Pewarisan Nilai-Nilai Kewarganegaraan

Pendidikan IPS sebagai transmisi nilai-nilai kewarganegaraan IPS tujuan

utamanya adalah mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik.

Nilai dan budaya bangsa akan dijadikan landasan untuk pengembangan

bangsanya.

Di bawah ini adalah adalah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) mata pelajaran IPS Kelas IV Semester 2. Perhatikan oleh Anda !

Manakah KD yang berkaitan langsung dengan IPS sebagai pewarisan nilai-

Sub Unit 1.1

Page 3: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

3

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

nilai kewarganegaraan ? Tentu Anda akan dengan mudah menjawabnya,

karena KD yang berhubungan dengan hal itu adalah KD yang berbunyi

“Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya”.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami sejarah,

kenampakan alam, dan

keragaman suku

bangsa di lingkungan

kabupaten/kota dan

provinsi

• Membaca peta lingkungan setempat

(kabupaten/kota, provinsi) dengan

menggunakan skala sederhana

• Mendeskripsikan kenampakan alam di

lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta

hubungannya dengan keragaman sosial dan

budaya

• Menunjukkan jenis dan persebaran sumber

daya alam serta pemanfaatannya untuk

kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

• Menghargai keragaman suku bangsa dan

budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)

• Menghargai berbagai peninggalan sejarah di

lingkungan setempat (kabupaten/kota,

provinsi) dan menjaga kelestariannya

• Meneladani kepahlawanan dan patriotisme

tokoh-tokoh di lingkungannya

Bagan 3 : Standar Komptensi dan Komptensi Dasar IPS Kelas IV SM II

Perhatikan pula SK dan KD untuk kelas V semester II untuk mata

pelajaran IPS SD di bawah ini ! Silakan identifikasi oleh Anda ! KD mana

yang berkaitan dengan IPS sebagai pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan ?

Tentu jawabnya adalah KD yang berkaitan dengan hal tersebut untuk kelas V

semester II adalah seluruh KD pada semester tersebut.

Page 4: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

4

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Menghargai peranan

tokoh pejuang dan

masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankaan

kemerdekaan

Indonesia

• Mendeskripsikan perjuangan para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda dan

Jepang

• Menghargai jasa dan peranan tokoh

perjuangan dalam mempersiapkan

kemerdekaan Indonesia

• Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

• Menghargai perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan

Bagan 4: Standar Komptensi dan Komptensi Dasar Kelas V Semester II

Bila kita perhatikan salah satu perspektif IPS sebagai transmisi nilai-nilai

kewarganegaraan sudah termuat dalam kurikulim IPS SD. Perspektif ini tentu

sangat dekat dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan , hal ini

dapat kita maklumi bahwa IPS di Negara kita banyak mengadopsi IPS (Social

Studies) dari Amerika. Di Amerika Serikat tidak ada label mata pelajaran Civic

Education (PKn) , tetapi materi Pendidikan Kewarganegaraan dimasukan

dalam IPS, jadi bisa dikatakan IPS adalah PKn atau PKn adalah IPS.

Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam transmisi nilai-

nilai kewarganegaraan adalah nilai “Patriotisme”.Kurangnya semangat

patriotism generasi muda tercermin dari kurangnya pemahaman tentang sejarah

perjuangan bangsanya. Contoh di bawah ini merupakan fenomena patriotisme

yang memprihatinkan di negara kita.

“Bercermin Dari Keteladanan dan Patriotisme Pejuang Bangsa Pada

Peristiwa 29 Juli 1947”

Page 5: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

5

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Ada apa

dengan peristiwa 29

Juli 1947 bagi

Bangsa dan Negara

Indonesia ? Banyak

yang tidak tahu

diantara generasi

muda mengenai

peristiwa penting

pada tanggal tersebut. Seperti pada tanggal tersebut ada dua peristiwa sejarah

yang terlupakan oleh Bangsa Indonesia yang telah dilakukan para pejuang yang

sekaligus Perintis terbentuknya TNI Angkatan Udara.

Pertama, peristiwa serangan udara yang dilakukan para Prajurit TNI

Angkatan Udara yang melakukan pengeboman di markas militer Belanda di

Semarang, Salatiga dan Ambarawa pada pagi buta. Pelakunya para Kadet

Penerbang Sekolah Penerbang Maguwo, Yogyakarta yang didirikan pada

tanggal 15 Noveber 1945 oleh Komodor Muda Udara A. Adisutjipto dan

kawan, yaitu Kadet Penerbang Mulyono, Kadet Penerbang Sutardjo Sigit dan

Kadet Penerbang Suharnoko Harbani dengan menggunakan sebuah pesawat

Guntei dan dua buah pesawat Cureng. Serangan udara ini merupakan balasan

atas agresi militer yang dilakukan Belanda. Serangan pengeboman ini oleh para

pelaku disebut sebagai “Gerilya Udara”.

Walaupun hasilnya secara fisik tidak menimbulkan kerusakan yang berat bagi

pihak Belanda tetapi secara politis gaungnya sampai dunia internasional yang

menunjukan tentang kedaulatan Republik Indonesia yang telah memiliki

Tentara Republik Indonesia Angkatan Udara yang berjuang dalam menegakkan

dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari

cengkraman penjajahan babak kedua oleh Belanda. Peristiwa pengeboman ini

merupakan serangan udara yang pertama kalinya dilakukan pejuang udara.

Kedua, peristiwa gugurnya para pejuang dan petinggi TNI Angkatan

Udara yang merupakan perintis dan pendiri TNI Angkatan Udara pada sore

Page 6: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

6

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

harinya yang sedang melakukan tugas kemanusiaan membawa bantuan berupa

obat-obatan dari Palang Merah Malaya untuk Palang Merah Indonesia. Para

perintis TNI Angkatan Udara yang gugur dalam peristiwa tersebut yaitu,

Komodor Muda Udara A. Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman

Saleh dan Adi Sumarmo. Pesawat Dakota yang disewa dari perusahaan

penerbangan India dengan kode VT-CLA yang ditumpanginya jatuh ditembak

pesawat tempur Belanda saat akan mendarat di pangkalan udara Maguwo,

Yogyakarta.

Keteladanan, Bagaimana para prajurit angkatan udara bisa membangun

kekuatan udara.

Semua itu karena dilandasi jiwa dan semangat patriotisme demi tegaknya

kedaulatan NKRI. Pesawat-pesawat rusak - yang boleh dikatakan sudah

menjadi rongsongan besi tua - dari bekas penjajahan Jepang dengan tekad

membara memperbaikinya sampai bisa terbang kembali, sehingga menjadi alat

utama sistem senjata udara TNI AU serta digunakan untuk latihan terbang bagi

para kadet penerbang Sekolah Penerbang Maguwo. Semua yang dilakukan

tidak menunggu atau mengharap anggaran dari pemerintah karena memang

saat itu pemerintah belum punya uang. Jangankan untuk membeli pesawat

terbang, untuk mempersenjatai para pejuang saja belum sanggup. Modal utama

yang dimiliki pejuang udara hanyalah sikap dan mental patriotisme dan

profesionalisme.

Pengorbanan, keistimewaan terbesar para pahlawan adalah pada hal ini,

pengorbanan. Tentu kita ingat betapa banyaknya pertempuran yang telah terjadi

dan memakan korban jiwa yang besar

demi kemerdekaan bangsa dan negara

kita ini. Seorang pahlawan dapat

mengesampingkan ego, kepentingan

pribadinya sendiri demi kepentingan

banyak orang di bawah naungan Garuda.

Hal ini tentu patut kita teladani dalam

kehidupan kita sehari-hari dalam

Page 7: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

7

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

mengisi kemerdekaan negeri ini.

Kejujuran, suatu bentuk kepahlawanan yang lain adalah kejujuran, yang

banyak dianggap sepele namun memiliki arti yang sungguh besar bagi

kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pahlawan adalah manusia yang jujur,

jujur pada dirinya sendiri dan jujur pada khayalak umum. Jujur pada diri

sendiri dalam arti bahwa ia akan membela bangsanya dengan cara apapun

sesuai dengan kemampuannya. Generasi muda seharusnyalah memiliki aspek

ini, suatu aspek yang dibutuhkan setiap umat manusia.

Peduli lingkungan, lingkungan berpengaruh besar terhadap kepribadian

seseorang, tak terkecuali bagi para pahlawan. Secara sosial, pahlawan adalah

orang yang berwawasan luas dan global, bertindak secara nyata dalam

memperbaiki lingkungannya serta selalu ingin memberi yang terbaik bagi

masyarakat sekitarnya. Hal ini patut dimiliki generasi muda karena dengan

kepedulian tentu lingkungan di sekitar kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Sebagai mahasiswa, mungkin kita dapat memulainya dari hal-hal kecil seperti

peduli pada lingkungan di sekitar kampus atau universitas kita tercinta ini.

Dengan begitu semangat patriotisme dan nasionalisme akan tumbuh membawa

benih-benih cinta tanah air.

2. Contoh IPS Sebagai Ilmu Sosial

Perspektif yang kedua dari IPS ialah ”IPS sebagai Ilmu Sosial”, Anda

tentunya masih ingat ketika Ilmu Pengetahuan Sosial diajarkan sebagai

Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, terdapat dua pemahaman tentang persfektif,

yaitu:

Pertama : IPS diajarkan sebagai Ilmu-ilmu Sosial secara terpisah (separated

approach)

Kedua: IPS diajarkan sebagai ilmu –ilmu sosial secara terpadu (integrated

approach)

Page 8: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

8

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Bagan 2 : IPS Sebagai Ilmu Sosial

IPS Diajarkan Sebagai Ilmu Sosial Secara Terpisah

Ketika Anda mengajarkan topik tentang uang dengan hanya membahas

dari sudut ilmu ekonomi saja, maka anda sedang memperlakukan IPS sebagai

ilmu social secara terpisah. Ketika IPS diajarkan sebagai ilmu sosial secara

terpisah atau pendekatan dengan suatu ilmu sering disebut dengan pendekatan

monodisipliner. Sementara pendekatan dengan banyak ilmu lajim di sebut

pendekatan interdisipliner/ multidisipliner. Pemecahan masalah dalam IPS

tidak memungkinkan menggunakan pendekatan monodipliner atau ilmu social

secara terpisah, karena masalahnya tidak hanya berkaitan dengan satu ilmu

saja,tetapi dengan pendekatan interdisipliner atau multidisipliner karena

masalahnya menyangkut banyak ilmu. Ciri pokok atau kata kunci dari

pendekatan monodisipliner adalah mono (satu ilmu) atau satunya itu.

IPS Diajarkan Sebagai Ilmu Sosial Secara Terpadu

Ketika topik tentang uang Anda ajarkan di kelas tidak hanya dengan

menggunakan ilmu ekonomi, tetapi juga dengan ilmu lainya seperti sosiologi,

antropologi, politik, matematika, dan lainnya, maka Anda mengajarkan IPS

secara terpadu. Ada beberapa macam model penggunaan IPS secara terpadu

dengan menggabungkan beberapa disiplin ilmu,

Page 9: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

9

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Apabila dirinci berdasarkan karakteristiknya pendekatan interdisipliner

ini dapat dibagi ke dalam 4 jenis pendekatan, yaitu pendekatan interdisipliner

(arti sempit), pendekatan multidisipliner (arti sempit) pendekatan

transdisipliner, dan pendekatan krosdisipliner. Maksud dari ke empat

pendekatan tersebut, dapat dilihat di bawah ini. Perhatikan penjelasan di bawah

ini !

1. Pendekatan Interdisipliner

Pendekatan Interdisipliner (interdisciplinary approach) ialah

pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan

berbagai sudut pandang ilmu serumpun yag relevan secara terpadu. Di

maksud dengan ilmu serumpun ialah ilmu-ilmu yag berada dalam rumpun

ilmu tertentu, yaitu rumpun Ilmu-Ilmu kealaman (IIK), rumpun Ilmu Ilmu

Sosial (IIS), atau rumpun Ilmu Ilmu Budaya (IIB) secarac alternatif. Ilmu

yang relevan maksudnya ilmu-ilmu yang cocok di gunakan dalam

pemecahan suatu masalah.

Adapun terpadu maksudnya ilmu ilmu yang digunakan dalam

pemecahan suatu masalah melalui pendekatan ini terjalin satu sama lain

secara tersirat (implicit) merupakan suatu kebulatan atau kesatuan

pembahasan atau uraian termasuk dalam setiap sub-sub uraiannya kalau

pembahasan atau uraian itu terdiri atas sub-sub uraian. Ciri pokok atau kata

kunci dari pendekatan indisipliner ini adalah inter (terpaduantar ilmu dalam

rumpun ilmu yang sama) atau terpadunya itu.

2. Pendekatan Multidisipliner

Pendekatan Multidisipliner (multidisciplinary approach) ialah

pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan

Pendekatan pemecahan masalah IPS yang menggunakan dua ilmu atau lebih secara umum atau arti luas di sebut juga dengan pendekatan interdisipliner atau pendekatan multidisipliner yang sering pula ditulis pendekatan interdisipliner/multidisipliner.

Page 10: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

10

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

berbagai sudut pandang banyak ilmu yang relevan. Ilmu ilmu yang

relevandi gunakan bisa dalam rumpun Ilmu Ilmu Kealaman (IIK), rumpun

Ilmu Ilmu Sosial (IIS), atau rumpun Ilmu Ilmu Budaya (IIB) secara

alternatif.

Penggunaan ilmu-ilmu dalam pemecahan suatu masalah melaelui

pendekatan ini denga tegas tersurat (explicit) dikemukakan dalam suatu

pembahasan atau uraian termasuk dalam setiap urain sub sub uraiannya bila

pembahasan atau uraian itu terdiri ats sub-sub uraian. Di sertai

kontribusinya masing masing secara tegas bagi pencarian jalan keluar daru

masalah yang di hadapi. Ciri poko atau kata kunci dari pendekatan

multidisipliner ini adalah multi (bamyak ilmu dalam rumpun ilmu yang

sama) atau banyaknya itu.

3. Pendekatan Transdisipliner

Pendekatan Transdisipliner (transdisciplinary approach) ialah

pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan

ilmu yang relatif di kuasai dan relevan dengan masalah yang akan di

pecahkan tetapi berada di luar keahlian sebagai hasil pendidikan formal

(formal education) dari orang yang memecahkan masalah tersebut. Ilmu

yang berada di luar keahlian yang akan di gunakan olehseseorang itu bisa

satu atau lebih ilmu.

Namun, biasanya untuk keperluan kedalaman pembahasan orang itu

hanya menggunakan satu ilmu saja di luar keahliannya itu. Ilmu yang

relevan di gunakan bisa dalam rumpun Ilmu Ilmu Kealaman (IIK),rumpun

Ilmu Ilmu sosial (IIS), atau rumpun Ilmu Ilmu Budaya (IIB) secara

alternatif. Penggunaan ilmu atau ilmu ilmu dalam pemecahan suatu masalah

melalui pendekata ini bisa secara tersirat atau tersurat, tetapi akan lebih baik

dan biasasnya memang tersurat. Hal itu di lakukan unutuk menunjukan

pertanggungjawaban keilmuan orang tersebut. Pendekatan ini dahulu kurang

diterima karena di anggap melanggar etika keilmuanoleh para ahli ilmu

terutama oleh mereka yang ilmunya di gunakan oleh orang yang bukan

ahlinya itu.

Page 11: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

11

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Akan tetapi, dewasa ini hal tersebut dimungkinkan karena pasatnya

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) lagi pula

kompleksnya permasalaha yang pada umumnya sulit dipecahkan oleh hanya

dengan pendekatan satu ilmu (pendekatan monodisipliner ) saja. Bahkan

saat hal yang diterima baik oleh kalangan ilmuan termasuk oleh ilmuan

ahlinya asalkan dalam pemecahan suatu masalah itu menunjukan kualitas

dan kebenaran yang memadai.

Dengan demikian, seseorang meggunakan pendekatan transdisipliner

harus pula di penuhi syarat sebagai berikut :

a) Menggunakan ilmu di luar ilmu keahlian utamanya, biasanya dalam

memecahkan suatu masalah menggunakan satu ilmu di luar ilmu

keahliannya itu.

b) Ilmu yang digunakan barada dalam rumpun ilmu yang sama denga ilmu

keahlian utamanya.

c) Memahami dengan baik ilmu yang digunakan di luar keahlian ilmu

utamanya itu.

d) Menunjukan hasil dengan kualitas dan kebenaran yang memadai.

Ciri pokok atau kata kunci dari pendekatan transdisipliner adalah

trans (lintas ilmu dalam rumpun ilmu yang sama) atau melintasnya itu.

4. Pendekatan Krosdisipliner.

Pendekatan Krosdisipliner (crossdisiplinary approach) ialah

pendekatan dalam pemecahan suatu masalah dalam IPS dengan

menggunakan tinjaun dua atau lebih ilmu dalam dua atau lebih rumpun ilmu

yang relevan. Ilmu-ilmu yang relevan digunakan barada dalam dua atau

lebih rumpun ilmu itu bisa antara rumpun Ilmu Ilmu Kealaman (IIK) dan

rumpum Ilmu Ilmu Sosial (IIS), rumpum Ilmu Ilmu Kealaman (IIK) dan

rumpun Ilmu Ilmu Budaya (IIB), rumpun Ilmu Ilmu Sosial (IIS) dan

rumpun Ilmu Ilmu Budaya (IIB), atau sekaligus menyangkut ketiga rumpun

ilmu tersebut, yaitu rumpun Ilmu Ilmu Kealaman (IIK), rumpun Ilmu Ilmu

Sosial (IIS), dan rumpum Ilmu Ilmu Budaya (IIB).

Page 12: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

12

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

3. Contoh IPS Sebagai Reflective Inquiry

IPS sebagai cara berpikir reflektif (reflective inquiry), karena itu IPS

menekankan pada penyelidikan (Inquiry) terhadap suatu masalah. Dalam

Reflective Inquiry, penekanan yang terpenting adalah bagaimana kita

memberikan motivasi agar siswa dapat berpikir. Guru membantu siswa untuk

menggunakan pikirannya secara logis dan mengadakan penelitian secara ilmiah

untuk mendapatkan jawaban atas issu-issu, pertanyaan-pertanyaan, atau

masalah-masalah yang diajukan. Cara yang dapat digunakan dalam

memecahkan masalah secara ilmiah adalah metode inquiri (Inquiry Method).

Anda bisa memberikan kasus, masalah atau pertanyaan, contohnya

:kemacetan lalu lintas.

1. Apakah siswa merasakan ada masalah dengan hal tersebut ?

2. Mintalah siswa dan guru

merumuskan masalah, misalnya

: a. Bagaimana membatasi

penggunaan kendaraan

bermotor ? atau b. Bagaimana

menyediakan sarana angkutan

umum yang nyaman, aman, dan

murah?

3. Mintalah siswa untuk membuat jawaban sementara atas pertanyaan

tersebut di atas.

4. Mintalah siswa untuk mengumpulkan data /informasi yang berkaitan

dengan

masalah

tersebut, bisa

dari Koran,

majalah,

buku, internet,

dan lain-lain.

Kemudian

Reflective Inquiry

Reflection ... "a thinking process through which

individuals examine their experiences to better understand

the assumptions and implications of events and actions in

their lives." ~ Wallace, 1996, pp. 16-17

Inquiry ... a close examination of a matter for

information or truth

~ Webster's II New College Dictionary

Page 13: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

13

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

cocokan jawaban sementara di atas setelah data-data terkumpul , sesi ini

bisa disebut juga menguji atas jawaban sementara (hipotesa).

5. Siswa bersama-sama membuat kesimpulan dan rekomendasi.

Dengan mengunakan metode ini suatu masalah yang semula masih

kabur atau samar-samar menjadi jelas. Dalam cara kerjanya metode ini

menawarkan dan menempuh tahapan tertentu dalam memecahkan masalah.

Hal ini harus kita biasakan kepada anak didik untuk berpikir memecahkan

masalah.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,

kerjakanlah latihan berikut!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan citizenship transmission dalam perspektif

IPS !

2. Jelaskan perspektif IPS sebagai reflective inquiry !

Rambu-Rambu Jawaban Latihan

Untuk menjawab latihan tersebut di atas , Anda harus membaca dan

memahami unit 1 sub unit 1 dengan cermat. Pemahaman Anda akan materi

tersebut di atas akan memberikan dasar yang kuat untuk dapat mengembangkan

pembelajaran pengetahuan.

1. IPS sebagai pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan tujuan utamanya adalah

mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik. social secara

terpadu menekankan kepada masalah-masalah social yang hidup dalam

lingkungan anak.

2. IPS diajarkan sebagai reflective inquiry, maka penekanan yang terpenting

adalah bagaimana kita memberikan motivasi agar siswa dapat berpikir. Guru

Page 14: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

14

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

membantu siswa untuk menggunakan pikirannya secara logis dan mengadakan

penelitian secara ilmiah untuk mendapatkan jawaban atas issu-issu,

pertanyaan-pertanyaan, atau masalah-masalah yang diajukan. Guru tidak

mengajar siswa untuk menghapalkan issu atau masalah tersebut, tetapi

mengevaluasi bahan-bahan tersebut secara kritis.

RANGKUMAN

Barr dan teman-temannya (Nelson, 1987; Chapin dan Messick,1996)

merumuskan tiga perspektif tradisi utama dalam IPS. Ketiga tradisi utama

tersebut ialah:

1. IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship

transmission).

2. IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial.

3. IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (reflective inquiry).

Page 15: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

15

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Tujuan Pendidikan IPS

Uraian Materi

Sebagai guru yang sudah lama mengajar Anda tentu sudah paham bahwa

tujuan pembelajaran mencakup aspek kognitif, afketif, dan psikomotor. Namun

seringkali kita mengajar hanya menekankan pada aspek kognitif saja. Pendidikan

IPS memiliki tujuan yang lengkap, oleh karena itu kita harus menggunakan

seluruh ranah tujuan tersebut, yaitu :

Tujuan Kognitif dalam IPS

Pengetahuan yang diperlukan oleh siswa dalam IPS ialah , seperti

tergambar dalam bagan berikut : Fakta, konsep-konsep, generalisasi, dan teori dari

berbagai disiplin ilmu dapat dijadikan bahan untuk mengkaji sutau topik

persoalan. Oleh karena itu di dalam IPS para guru harus mampu menyajikan

dengan gamblang konsep ataupun informasi tersebut ke dalam susunan

pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Jika kita menginginkan anak didik kita

menjadi pemikir dan pengambil keputusan yang baik, maka kita harus

membiasakan mereka dengan ketelitian, kejelasan, dan bahasa yang baik. Kita

harus mendorong mereka untuk kritis, banyak membaca baik itu dari media cetak

maupun maupun media elektronik, terbiasa menulis essay, dan kritis terhadap

penomena-penomena sosial. Kesadaran akan pentingnya hubungan antara bahan

IPS (social studies content), ketrampilan, dan konteks pembelajaran (learning

contexs) dapat membatu kita untuk mengembangkan suatu IPS yang kuat kadar

inquiri sosialnya.

Tujuan Ketrampilan dalam IPS

Anda sudah memahami beberapa ketrampilan yang hendak dicapai dalam

IPS, seperti

1. Ketrampilan mendapatkan dan mengolah data.

Sub Unit 1.2

Page 16: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

16

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

2. Ketrampilan menyampaikan gagasan, argumen, dan cerita.

3. Ketrampilan menyusun pengetahuan baru.

4. Ketrampilan berpartisipasi di dalam kelompok.

Di samping keterampilan di atas perlu juga ditambahkan ketrampilan

sebagai berikut :

KETERAMPILAN (SKILLS) Dalam IPS

APENELITIAN (RESEARCH)

A BERPIKIR (THINKING SKILLS)

A PARTISIPASI SOSIAL (SOCIAL PARTICIPATION SKILLS)

A BERKOMUNIKASI (COMMUNICATION SKILLS)

Page 17: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

17

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

Tujuan Afektif dalam IPS

NILAI DAN SIKAP (VALUES & ATTITUDES)

ANILAI DALAM MASYARAKAT PLURALIS (PLURALIST SOCIETY, MOZAIC SOCIETY, ) -BHINNEKA TUNGGAL IKA

A PROSEDURAL VALUES (KEMERDEKAAN, TOLERANSI, KEADILAN, MENGHORMATI KEBENARAN, MENGHORMATI PENDAPAT)

A SUBSTANTIVE VALUES (NILAI YANG DIYAKINI SISWA/KELOMPOK MASYARAKAT )

LATIHAN

Jelaskan aspek-apek pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap dari pelajaran IPS !

Panduan Jawaban

Aspek pengetahuan Siswa perlu memahami hal-hal berkaitan fakta,

konsep, generalisasi, dan teori.

Aspek ketrampilan: Ketrampilan yang perlu dikembangkan dalam

pendidikan IPS mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Ketrampilan mendapatkan dan mengolah data;

2) Ketrampilan menyampaikan gagasan, argumen, dan cerita/komunikasi;

3) Ketrampilan menyusun pengetahuan baru;

4) Ketrampilan berpartisipasi di dalam kelompok/partisipasi sosial.

Aspek Nilai dan sikap: Dalam hubungannya dengan nilai dalam pendidikan

IPS, seorang guru harus mendorong anak memiliki nilai pluarisme,

multikulturalisme.

RANGKUMAN

IPS bertujuan supaya memiliki pengetahuan ,nilai – sikap, dan ketrampilan

tentang hal-hal dunia luar yang luas dan juga tentang dunia lingkungannya yang

Page 18: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

18

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

sempit. Siswa perlu memahami hal-hal berkaitan dengan individunya,

lingkungannya, masa lalu, masa kini, dan masa datang.

TEST FORMATIF

1. IPS sebagai pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan tujuan utamanya adalah

mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik. Salah satu

contohnya adalah:

a. siswa diajari untuk dapat membuat keputusan dan tindakan yang rasional.

b. bagaimana kita memberikan motivasi agar siswa dapat berpikir.

c. Indonesia mencita-citakan anak-anak bangsanya menghormati budayanya,

d. kemampuan menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan

2. IPS diajarkan sebagai Ilmu-ilmu Sosial secara terpisah (separated approach),

artinya:

a. IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial adalah mendidik anak untuk

memahami ilmu-ilmu sosial.

b. Dalam IPS suatu topik yang berangkat dari suatu persoalan, issu, atau

pertanyaan yang bersifat sosial

c. IPS sebagai pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan

d. IPS mampu menggunakan keterampilan berpikir baik secara individu

maupun kelompok

3. Ketika IPS diajarkan sebagai reflective inquiry, maka penekanan yang

terpenting adalah:

a. mengembangkan seluruh potensi siswa baik pengetahuan, fisik, sosial, dan

emosinya

b. memiliki kemapuan membaca dan matematika yang baik, serta memiliki

ketrampilan

c. bagaimana kita memberikan motivasi agar siswa dapat berpikir.

d. bagaimana siswa mengangkat suatu topik yang berangkat dari suatu

persoalan, issu, atau pertanyaan yang bersifat sosial.

Page 19: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

19

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

4. Ketrampilan untuk mengembangkan kemampuan siswa membaca, meneliti,

mencari informasi, dan menggunakan bahasa dan metode ilmu-ilmu sosial ,

termasuk :

a. Ketrampilan menyampaikan gagasan, argumen, dan cerita.

b. Ketrampilan menyusun pengetahuan baru.

c. Ketrampilan berpartisipasi di dalam kelompok.

d. Ketrampilan mendapatkan dan mengolah data.

5. IPS harus dirancang untuk dapat mengembangkan kemampuan siswa

mengkoseptualisasi informasi-informasi yang tidak familiar dengan dirinya, hal

ini termasuk :

a. Ketrampilan menyampaikan gagasan, argumen, dan cerita.

b. Ketrampilan menyusun pengetahuan baru.

c. Ketrampilan berpartisipasi di dalam kelompok.

d. Ketrampilan mendapatkan dan mengolah data

GLOSARIUM

Citizenship Transmission : pewarisan nilai-nilai kewarganegaraan dengan

tujuan utamanya untuk mempersiapkan anak

didik menjadi warga negara yang baik.

Dimensi : ukuran; takaran; matra.

Perspektif : sudut pandang; harapan baik untuk masa depan.

Page 20: PERSPEKTIF DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS Pendahuluanpjjpgsd.upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/Suplemen-Unit-1.pdf · Anda Sudah membaca perspektif Pendidikan IPS di unit 1 modul

20

Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS

DAFTAR PUSTAKA

Alter, G. (1994). Global perspective in a new world. Social Studies & the Young

Learner, 6 (4), 2-3.

Anderson, T. (1996). What in the world is constructivism. Learning. March/April,

p. 48-51.

Blankenship, G. (1994). Social studies curriculum renewal. Social Studies & the

Young Learner, 6 (4), 14-16.

Chapin, June R. & Messick, Rosemary G. (1996). Elementary social studies (3rd

ed.). New York: Longman Publisher, USA

Department of Education and Culture of Republic of Indonesia (1993). Kurikulum

Pendidikan Dasar: Garis-garis besar program pengajaran [Curriculum

for basic education: The outlines of instructional program]. Jakarta:

Department of Education and Culture.