Upload
gia-pringgading
View
235
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
http://www.isaalmasih.or.id/pdf/pk_februari_2011.pdf
Citation preview
Edisi Februari 2011
Ketika Alam Berbicara
Pertumbuhan Rohani
Pendidikan Anak
U n t u k K a l a n g a n S e n d i r i
2 2 0 1 1
CATATAN PERISTIWA
RESENSI BUKUTotal Church Life 33
RENUNGAN UTAMA
TEROPONG FIRMAN
TOKOH ALKITAB
SAKSI IMAN
RENUNGAN PSIKOLOGI
Q-TA
Ketika Alam Berbicara
Pertumbuhan Rohani
YABES : Doa Mengubah Derita
MATTEO RICCI : Utusan Injil Bagi China
Psikologi Perkembangan Mental, Moral & Psikososial
Ibadah Thanksgiving
Konser Music & Dance
The First Day Care : Peresmian
Natal Seksi Pemuda Bagi Kristus
ISI
4
8
11
14
17
21232432
JAMAHANKesaksian Sdri. G. Marsela Giovani Sugiarto 46
CERITA PENDEKKe Sana Kasih Berlabuh 34
SUDUT PANDANGPendidikan Anak 40
50
24
SUDUT
CERITA
PANDANG
PENDEK
LIPUTAN UTAMA
34
40
26
cover oleh :S. Agung Widiatmoko
pelitakasihfebruari2011
catatan redaksi
pembina
penanggung jawab
pemimpin redaksi
sekretaris
bendahara
dewan redaksi
reporter
pengetik naskah
artistik & tata letak
sirkulasi
Pelita KASIH
Semua naskah majalah Pelita KASIH dapat diakses melalui internet di situs : www.giapringgading.org
CATATAN PERISTIWA
21
32
edaksi
Redaksi menerima sumbangan naskah, cerpen, opini, karikatur dan lain-lain. Naskah tidak harus mencerminkan pandangan redaksi, tetapi harus sesuai dengan visi majalah Pelita Kasih (ERI = Edukatif, Rohani, Informatif). Redaksi berhak untuk menyunting setiap naskah yang diterima, dengan tidak mengubah hakekat isi tulisan tersebut. Setiap naskah diketik rapi, 2 (dua) spasi, huruf Times New Roman 12 poin (bila menggunakan komputer), panjang naskah 4-6 (empat-enam) halaman folio. Bila berupa gambar (karikatur, lukisan dan sebagainya) seukuran kertas A4 berwarna dan/atau hitam putih.
i
Pdt. Dr. Indrawan EleeasBudhi Wibowo
Seksi Literatur GIA Pringgading
Pdt. Freddy Hartono
Esther W. Lestari
Bambang Santoso
Pdt. Petrus F. SetiadarmaPdt. Lukas BudijanaLydia Lianawati
Hana LiaAgung Sugiyono
Esther W. Lestari
Rahelia Linda
Seksi Literatur GIA Pringgading
Jl. Pringgading 13Semarang 50135Telp. 024 - 3540563
“… atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita …”
Syalom,
Secuplik bait lagu di atas menjadi hits setelah diperdengarkan sebagai
musik latar bagi tayangan bencana alam di semua saluran televisi kita. Kata-
kata “selamatkan alam kita, global warming, go green” dll mulai akrab di
telinga kita. Para ilmuwan dengan segala kepandaian dan penelitian yang telah
dilakukan bertahun-tahun mulai menyuarakan prediksi mereka akan kondisi
alam di masa yang akan datang. Tak lupa mereka juga mulai mencari solusi yang
bisa dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan hidup umat manusia di masa
yang akan datang. Sementara para ilmuwan melontarkan prediksi mereka, Alkitab sudah
terlebih dahulu menyingkapkan semua fenomena ini. Mari kita renungkan lebih
jauh melalui tulisan Pdt. Indrawan Eleeas di kolom Renungan Utama. Sesuai dengan tema gereja kita di tahun 2011 ini yaitu “Bertumbuh ke Arah
Kristus”, Pdt. Lukas Budijana akan mengajak kita mengalami Pertumbuhan
Rohani. Seperti biasa, PK selalu hadir dengan liputan khusus. Liputan khusus kali ini
adalah seluruh rangkaian Ibadah Natal dan Tutup Tahun lengkap dengan
ringkasan kotbahnya. Yang menarik dari PK kali ini adalah pembahasan mengenai Pendidikan
Anak yang akan dibahas dari berbagai sudut mulai dari kalangan orang tua, guru
dan hamba Tuhan. Harapan kami tema ini bisa membantu kita semua
melahirkan generasi penerus yang membawa manfaat besar dan positif bagi
keluarga, gereja, negara dan dunia ini. Dan pada akhirnya nama Tuhan Yesus
Kristus jua lah yang dimuliakan. Tentu saja masih banyak artikel menarik dan bermanfaat di dalam PK
selain dari yang sudah disebutkan di atas. Kami sarankan jangan berhenti
membaca. Tuntaskan sampai halaman terakhir. Percayalah pasti banyak
manfaat yang Anda dapatkan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua!
CATATAN PERISTIWA
RESENSI BUKUTotal Church Life 33
RENUNGAN UTAMA
TEROPONG FIRMAN
TOKOH ALKITAB
SAKSI IMAN
RENUNGAN PSIKOLOGI
Q-TA
Ketika Alam Berbicara
Pertumbuhan Rohani
YABES : Doa Mengubah Derita
MATTEO RICCI : Utusan Injil Bagi China
Psikologi Perkembangan Mental, Moral & Psikososial
Ibadah Thanksgiving
Konser Music & Dance
The First Day Care : Peresmian
Natal Seksi Pemuda Bagi Kristus
ISI
4
8
11
14
17
21232432
JAMAHANKesaksian Sdri. G. Marsela Giovani Sugiarto 46
CERITA PENDEKKe Sana Kasih Berlabuh 34
SUDUT PANDANGPendidikan Anak 40
50
24
SUDUT
CERITA
PANDANG
PENDEK
LIPUTAN UTAMA
34
40
26
cover oleh :S. Agung Widiatmoko
pelitakasihfebruari2011
catatan redaksi
pembina
penanggung jawab
pemimpin redaksi
sekretaris
bendahara
dewan redaksi
reporter
pengetik naskah
artistik & tata letak
sirkulasi
Pelita KASIH
Semua naskah majalah Pelita KASIH dapat diakses melalui internet di situs : www.giapringgading.org
CATATAN PERISTIWA
21
32
edaksi
Redaksi menerima sumbangan naskah, cerpen, opini, karikatur dan lain-lain. Naskah tidak harus mencerminkan pandangan redaksi, tetapi harus sesuai dengan visi majalah Pelita Kasih (ERI = Edukatif, Rohani, Informatif). Redaksi berhak untuk menyunting setiap naskah yang diterima, dengan tidak mengubah hakekat isi tulisan tersebut. Setiap naskah diketik rapi, 2 (dua) spasi, huruf Times New Roman 12 poin (bila menggunakan komputer), panjang naskah 4-6 (empat-enam) halaman folio. Bila berupa gambar (karikatur, lukisan dan sebagainya) seukuran kertas A4 berwarna dan/atau hitam putih.
i
Pdt. Dr. Indrawan EleeasBudhi Wibowo
Seksi Literatur GIA Pringgading
Pdt. Freddy Hartono
Esther W. Lestari
Bambang Santoso
Pdt. Petrus F. SetiadarmaPdt. Lukas BudijanaLydia Lianawati
Hana LiaAgung Sugiyono
Esther W. Lestari
Rahelia Linda
Seksi Literatur GIA Pringgading
Jl. Pringgading 13Semarang 50135Telp. 024 - 3540563
“… atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita …”
Syalom,
Secuplik bait lagu di atas menjadi hits setelah diperdengarkan sebagai
musik latar bagi tayangan bencana alam di semua saluran televisi kita. Kata-
kata “selamatkan alam kita, global warming, go green” dll mulai akrab di
telinga kita. Para ilmuwan dengan segala kepandaian dan penelitian yang telah
dilakukan bertahun-tahun mulai menyuarakan prediksi mereka akan kondisi
alam di masa yang akan datang. Tak lupa mereka juga mulai mencari solusi yang
bisa dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan hidup umat manusia di masa
yang akan datang. Sementara para ilmuwan melontarkan prediksi mereka, Alkitab sudah
terlebih dahulu menyingkapkan semua fenomena ini. Mari kita renungkan lebih
jauh melalui tulisan Pdt. Indrawan Eleeas di kolom Renungan Utama. Sesuai dengan tema gereja kita di tahun 2011 ini yaitu “Bertumbuh ke Arah
Kristus”, Pdt. Lukas Budijana akan mengajak kita mengalami Pertumbuhan
Rohani. Seperti biasa, PK selalu hadir dengan liputan khusus. Liputan khusus kali ini
adalah seluruh rangkaian Ibadah Natal dan Tutup Tahun lengkap dengan
ringkasan kotbahnya. Yang menarik dari PK kali ini adalah pembahasan mengenai Pendidikan
Anak yang akan dibahas dari berbagai sudut mulai dari kalangan orang tua, guru
dan hamba Tuhan. Harapan kami tema ini bisa membantu kita semua
melahirkan generasi penerus yang membawa manfaat besar dan positif bagi
keluarga, gereja, negara dan dunia ini. Dan pada akhirnya nama Tuhan Yesus
Kristus jua lah yang dimuliakan. Tentu saja masih banyak artikel menarik dan bermanfaat di dalam PK
selain dari yang sudah disebutkan di atas. Kami sarankan jangan berhenti
membaca. Tuntaskan sampai halaman terakhir. Percayalah pasti banyak
manfaat yang Anda dapatkan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua!
Alam berbicara? Apa artinya? Bagi ilmuwan jelas
tidak ada alam yang mampu berbicara. Satu-
satunya makhluk di bumi yang bisa berbicara
hanyalah manusia. Kemampuan manusia berbicara
amat menakjubkan. Lihat saja pelbagai macam
bahasa yang dipergunakan manusia. Di Indonesia
saja dijumpai lebih dari 300 bahasa yang dipakai
oleh pelbagai suku.
� Kembali lagi ke pertanyaan, apakah alam bisa
berbicara? Pengertiannya jelas bukan seperti
manusia berbicara. Namun timbulnya fenomena-
fenomena alam yang merenggut nyawa manusia.
Banyaknya korban jiwa manusia ini yang amat
memprihatinkan. Ironisnya sampai kini tidak ada
seorang ilmuwan pun yang mampu
menghindarkan manusia dari kedahsyatan
fenomena alam.
Lalu apa kata Kitab Suci? Ternyata Kitab Suci
menyajikan jawaban konkrit yang menarik. Mari
kita telusuri beberapa pernyataan Kitab Suci.
Oleh : Pdt. Dr. Indrawan Eleeas
ketika ALAMBERBICARA
[ ]RENUNGAN UTAMA
1. Air Bah di Zaman Nuh
Fenomena alam yang terjadi adalah
“terbelahnya segala mata air samudera raya”
(Kejadian 7:11) dan “turunnya hujan lebat
empat puluh hari empat puluh malam”
(Kejadian 7:12). Segala mata air yang
memancarkan air secara abnormal jelas
mengakibatkan pasang laut yang dahsyat.
Sungai-sungai yang berakhir di pantai laut
airnya tertahan. Tidak ada outlet. Air yang
tertahan akan meluber menyebabkan banjir.
Ditambah lagi hujan lebat selama 40 hari.
Pasang laut yang dahsyat menenggelamkan
banyak daratan. Lubernya air sungai
menyebabkan banjir. Ditambah curahan hujan
yang abnormal membuat banjir semakin hebat.
Kitab Suci menyatakan fenomena alam ini, air
bah. Mengakibatkan semua makhluk yang
hidup di bumi binasa (Kejadian 7:21). Kecuali
Nuh, keluarga dan sejumlah ternak yang
selamat oleh bahtera yang dibuat Nuh atas
petunjuk Tuhan.
Pertanyaannya, mengapa terjadi
fenomena alam yang dahsyat yang merenggut
nyawa semua makhluk di bumi? Kitab Suci
menjawab konkrit, air bah disebabkan oleh
hukuman Tuhan (Kejadian 6:13). Tuhan
menghukum manusia karena perbuatan
manusia jahat melulu (Kejadian 6:5). Hidup
manusia rusak total (Kejadian 6:12).
2. Tulah ke atas Mesir di Zaman Musa
Mesir dibawah Firaun menjadi negara
adijaya. Sungai Nil menyuburkan tanah di
sekitarnya. Hasil pertanian berlimpah.
Penduduk hidup damai sejahtera. Namun
mendadak timbul beberapa fenomena alam
yang aneh. Kehidupan penduduk sehari-hari
amat terganggu. Fenomena alam pertama
berubahnya air menjadi darah. Air sungai Nil
terpolusi. Semua ikan mati. Tidak dapat
dipakai sebagai air minum. Sistem irigasi rusak
total. Fenomena alam kedua munculnya katak
dimana-mana. Jelas sangat mengganggu roda
kehidupan sehari-hari. Fenomena alam ketiga
munculnya nyamuk hinggap pada manusia dan
hewan. Keberadaan nyamuk dalam jumlah
besar amat mengganggu manusia. Fenomena
alam keempat timbulnya lalat di mana-mana.
Datangnya lalat membuat penderitaan rakyat
Mesir. Fenomena alam berikutnya hujan es.
Turunnya hujan es yang cukup dahsyat.
Keanehan alam semakin bertambah-tambah
karena hujan es disertai api. Banyak tanaman,
hewan dan manusia yang mati. Fenomena alam
selanjutnya timbulnya belalang dalam jumlah
besar. Sisa panen yang terluput dari hujan es
dan api dimakan habis oleh belalang. Sisa
tanaman yang masih tertahan juga dimakan
habis. Berakibat pangan orang Mesir sampai
Firaun terancam habis. Dan fenomena alam
berikutnya kegelapan.
4 5februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Alam berbicara? Apa artinya? Bagi ilmuwan jelas
tidak ada alam yang mampu berbicara. Satu-
satunya makhluk di bumi yang bisa berbicara
hanyalah manusia. Kemampuan manusia berbicara
amat menakjubkan. Lihat saja pelbagai macam
bahasa yang dipergunakan manusia. Di Indonesia
saja dijumpai lebih dari 300 bahasa yang dipakai
oleh pelbagai suku.
� Kembali lagi ke pertanyaan, apakah alam bisa
berbicara? Pengertiannya jelas bukan seperti
manusia berbicara. Namun timbulnya fenomena-
fenomena alam yang merenggut nyawa manusia.
Banyaknya korban jiwa manusia ini yang amat
memprihatinkan. Ironisnya sampai kini tidak ada
seorang ilmuwan pun yang mampu
menghindarkan manusia dari kedahsyatan
fenomena alam.
Lalu apa kata Kitab Suci? Ternyata Kitab Suci
menyajikan jawaban konkrit yang menarik. Mari
kita telusuri beberapa pernyataan Kitab Suci.
Oleh : Pdt. Dr. Indrawan Eleeas
ketika ALAMBERBICARA
[ ]RENUNGAN UTAMA
1. Air Bah di Zaman Nuh
Fenomena alam yang terjadi adalah
“terbelahnya segala mata air samudera raya”
(Kejadian 7:11) dan “turunnya hujan lebat
empat puluh hari empat puluh malam”
(Kejadian 7:12). Segala mata air yang
memancarkan air secara abnormal jelas
mengakibatkan pasang laut yang dahsyat.
Sungai-sungai yang berakhir di pantai laut
airnya tertahan. Tidak ada outlet. Air yang
tertahan akan meluber menyebabkan banjir.
Ditambah lagi hujan lebat selama 40 hari.
Pasang laut yang dahsyat menenggelamkan
banyak daratan. Lubernya air sungai
menyebabkan banjir. Ditambah curahan hujan
yang abnormal membuat banjir semakin hebat.
Kitab Suci menyatakan fenomena alam ini, air
bah. Mengakibatkan semua makhluk yang
hidup di bumi binasa (Kejadian 7:21). Kecuali
Nuh, keluarga dan sejumlah ternak yang
selamat oleh bahtera yang dibuat Nuh atas
petunjuk Tuhan.
Pertanyaannya, mengapa terjadi
fenomena alam yang dahsyat yang merenggut
nyawa semua makhluk di bumi? Kitab Suci
menjawab konkrit, air bah disebabkan oleh
hukuman Tuhan (Kejadian 6:13). Tuhan
menghukum manusia karena perbuatan
manusia jahat melulu (Kejadian 6:5). Hidup
manusia rusak total (Kejadian 6:12).
2. Tulah ke atas Mesir di Zaman Musa
Mesir dibawah Firaun menjadi negara
adijaya. Sungai Nil menyuburkan tanah di
sekitarnya. Hasil pertanian berlimpah.
Penduduk hidup damai sejahtera. Namun
mendadak timbul beberapa fenomena alam
yang aneh. Kehidupan penduduk sehari-hari
amat terganggu. Fenomena alam pertama
berubahnya air menjadi darah. Air sungai Nil
terpolusi. Semua ikan mati. Tidak dapat
dipakai sebagai air minum. Sistem irigasi rusak
total. Fenomena alam kedua munculnya katak
dimana-mana. Jelas sangat mengganggu roda
kehidupan sehari-hari. Fenomena alam ketiga
munculnya nyamuk hinggap pada manusia dan
hewan. Keberadaan nyamuk dalam jumlah
besar amat mengganggu manusia. Fenomena
alam keempat timbulnya lalat di mana-mana.
Datangnya lalat membuat penderitaan rakyat
Mesir. Fenomena alam berikutnya hujan es.
Turunnya hujan es yang cukup dahsyat.
Keanehan alam semakin bertambah-tambah
karena hujan es disertai api. Banyak tanaman,
hewan dan manusia yang mati. Fenomena alam
selanjutnya timbulnya belalang dalam jumlah
besar. Sisa panen yang terluput dari hujan es
dan api dimakan habis oleh belalang. Sisa
tanaman yang masih tertahan juga dimakan
habis. Berakibat pangan orang Mesir sampai
Firaun terancam habis. Dan fenomena alam
berikutnya kegelapan.
4 5februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Fenomena a lam dahsyat yang
menghancurkan sistem kehidupan orang Mesir
bahkan merenggut banyak nyawa disebabkan
hukuman Tuhan. Mengapa Tuhan menghukum
Mesir? Karena umat-Nya dianiaya oleh Firaun.
Umat-Nya berteriak memohon belas kasihan
Tuhan. Terjadilah hukuman Tuhan berupa
perubahan abnormal alam.
3. Kekeringan di Zaman Elia
Elia, hamba Allah berkata kepada Ahab,
dalam beberapa tahun yang akan datang tidak
akan ada embun atau hujan (1 Raja-raja 17:1).
Konkritnya selama 3½ tahun (Yakobus 5:17).
Masa kekeringan tersebut menimbulkan
kelaparan karena habisnya persediaan pangan.
Tampak jelas di kehidupan ibu janda di kota
Sarfat. Sisa makanan terakhir yang dimiliki
hanyalah segenggam tepung (1 Raja-raja
17:12). Akan diolah menjadi roti. Merupakan
makanan terakhir ibu janda dan seorang
anaknya. Setelah itu habislah apa yang
dimakan, tinggal menunggu kematian. Sungguh
amat dahsyat masa kekeringan yang
menimbulkan kelaparan dan kematian.
Mengapa Elia sebagai hamba Allah oleh
perkenan Allah menyatakan kekeringan selama
3½ tahun? Alasannya karena Ahab, seorang raja
melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (1
Raja-raja 16:30). Seorang pemimpin yang
melawan Tuhan pasti akan dihukum Tuhan. Jadi
fenomena alam yang menimbulkan kekeringan
bertahun-tahun karena hukuman Tuhan.
Tiga contoh tersebut di atas merupakan
kondisi “alam berbicara.” Tampak jelas tidak
ada seorang pun yang dapat menahan
kedahsyatan fenomena alam tersebut.
Perubahan fenomena alam disebabkan oleh
hukuman Tuhan. Dosa dan kejahatan manusia
dilihat Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan. Jeritan doa umat-Nya yang
hidup benar di hadapan-Nya namun teraniaya
oleh perbuatan jahat manusia pasti didengar
oleh Tuhan. Umat-Nya tidak akan dibiarkan
tertindas terus menerus. Tuhan pasti bertindak
membela umat-Nya. Tindakan Tuhan berupa
hukuman ke atas manusia melalui goncangan
dahsyat alam semesta.
Manusia siapa pun yang hidup di bumi
yang hidupnya jahat melulu di hadapan Tuhan
dan di hadapan sesama manusia, hukuman
Tuhan pasti dijatuhkan ke atas manusia.
Seperti air bah di zaman Nuh yang
melenyapkan semua makhluk hidup di bumi.
Alam yang berbicara juga difirmankan
Tuhan Yesus menjelang akhir zaman. Akan
terjadi gempa bumi yang dahsyat. Kelaparan
akan timbul di pelbagai tempat. Akan terjadi
tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Pelbagai
kejutan juga akan terjadi (Lukas 21:11). Dalam
Injil Matius, tanda-tanda dahsyat dari langit
dinyatakan lebih konkrit. Matahari menjadi
gelap. Bulan tidak bercahaya. Bintang-bintang
berjatuhan. Kuasa-kuasa langit goncang
(Matius 24:29).
Dari segi ilmu pengetahuan, matahari
menjadi gelap manakala elemen-elemen di
matahari habis masa pencahayaannya. Kondisi
tersebut terjadi pada miliaran tahun yang akan
datang. Entah kapan? Penyebab lain apabila
matahari ditabrak oleh benda angkasa yang
jauh lebih besar dari matahari. Benturan keras
yang terjadi akan menghancurkan matahari.
Berakibat matahari punah. Menjadi gelap.
Apakah benturan tersebut dimungkinkan?
Perhatikan Sabda Yesus “bintang-bintang akan
berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit
akan goncang.” Berarti Tuhan, Sang Pencipta
yang menopang dan mengatur gerak alam
semesta menggoncang alam semesta. Apabila
Tuhan menggoncang terjadilah perubahan
fenomena alam yang dahsyat. Gerak bintang-
bintang dalam hal ini dikenal oleh ilmuwan
sebagai galaxy akan berbenturan satu sama
lain. Matahari tak akan luput dari benturan
tersebut.
Tanda-tanda goncangan alam berupa
ekstrimnya fenomena alam seperti hujan yang
tiada henti di sepanjang tahun 2010 di
Indonesia, gempa bumi, gunung meletus, badai
salju yang cukup dahsyat di Amerika Serikat
dan Eropa, banjir besar di Australia dan
perubahan-perubahan fenomena alam lainnya
tidak dapat dikategorikan sebagai hal-hal yang
lumrah. Tidak dapat dikategorikan sekedar
perubahan alam pada umumnya. Namun
manusia perlu sadar bahwa perubahan alam
yang berbicara merupakan tanda awal
hukuman Tuhan. Merupakan peringatan awal
dari Tuhan akan hukuman Tuhan yang lebih
dahsyat yang akan segera dijatuhkan pada
seluruh umat manusia. Alasannya? Tuhan Yesus
mengingatkan kondisi manusia yang semakin
jahat di akhir zaman persis seperti kondisi
manusia di zaman Nuh (Matius 24:37).
Ke jaha tan manus i a d i zaman Nuh
mengakibatkan alam berbicara. Air bah
melenyapkan semuanya. Masa kini alam juga
sudah mulai berbicara. Alam akan berbicara
semakin dahsyat. Karena itu berjaga-jagalah
senantiasa sambil berdoa, supaya kamu
beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang
akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan
berdiri di hadapan Anak Manusia (Lukas 21:36).
pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun6 7
renungan utama
Fenomena a lam dahsyat yang
menghancurkan sistem kehidupan orang Mesir
bahkan merenggut banyak nyawa disebabkan
hukuman Tuhan. Mengapa Tuhan menghukum
Mesir? Karena umat-Nya dianiaya oleh Firaun.
Umat-Nya berteriak memohon belas kasihan
Tuhan. Terjadilah hukuman Tuhan berupa
perubahan abnormal alam.
3. Kekeringan di Zaman Elia
Elia, hamba Allah berkata kepada Ahab,
dalam beberapa tahun yang akan datang tidak
akan ada embun atau hujan (1 Raja-raja 17:1).
Konkritnya selama 3½ tahun (Yakobus 5:17).
Masa kekeringan tersebut menimbulkan
kelaparan karena habisnya persediaan pangan.
Tampak jelas di kehidupan ibu janda di kota
Sarfat. Sisa makanan terakhir yang dimiliki
hanyalah segenggam tepung (1 Raja-raja
17:12). Akan diolah menjadi roti. Merupakan
makanan terakhir ibu janda dan seorang
anaknya. Setelah itu habislah apa yang
dimakan, tinggal menunggu kematian. Sungguh
amat dahsyat masa kekeringan yang
menimbulkan kelaparan dan kematian.
Mengapa Elia sebagai hamba Allah oleh
perkenan Allah menyatakan kekeringan selama
3½ tahun? Alasannya karena Ahab, seorang raja
melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (1
Raja-raja 16:30). Seorang pemimpin yang
melawan Tuhan pasti akan dihukum Tuhan. Jadi
fenomena alam yang menimbulkan kekeringan
bertahun-tahun karena hukuman Tuhan.
Tiga contoh tersebut di atas merupakan
kondisi “alam berbicara.” Tampak jelas tidak
ada seorang pun yang dapat menahan
kedahsyatan fenomena alam tersebut.
Perubahan fenomena alam disebabkan oleh
hukuman Tuhan. Dosa dan kejahatan manusia
dilihat Tuhan. Tidak ada yang tersembunyi di
hadapan Tuhan. Jeritan doa umat-Nya yang
hidup benar di hadapan-Nya namun teraniaya
oleh perbuatan jahat manusia pasti didengar
oleh Tuhan. Umat-Nya tidak akan dibiarkan
tertindas terus menerus. Tuhan pasti bertindak
membela umat-Nya. Tindakan Tuhan berupa
hukuman ke atas manusia melalui goncangan
dahsyat alam semesta.
Manusia siapa pun yang hidup di bumi
yang hidupnya jahat melulu di hadapan Tuhan
dan di hadapan sesama manusia, hukuman
Tuhan pasti dijatuhkan ke atas manusia.
Seperti air bah di zaman Nuh yang
melenyapkan semua makhluk hidup di bumi.
Alam yang berbicara juga difirmankan
Tuhan Yesus menjelang akhir zaman. Akan
terjadi gempa bumi yang dahsyat. Kelaparan
akan timbul di pelbagai tempat. Akan terjadi
tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Pelbagai
kejutan juga akan terjadi (Lukas 21:11). Dalam
Injil Matius, tanda-tanda dahsyat dari langit
dinyatakan lebih konkrit. Matahari menjadi
gelap. Bulan tidak bercahaya. Bintang-bintang
berjatuhan. Kuasa-kuasa langit goncang
(Matius 24:29).
Dari segi ilmu pengetahuan, matahari
menjadi gelap manakala elemen-elemen di
matahari habis masa pencahayaannya. Kondisi
tersebut terjadi pada miliaran tahun yang akan
datang. Entah kapan? Penyebab lain apabila
matahari ditabrak oleh benda angkasa yang
jauh lebih besar dari matahari. Benturan keras
yang terjadi akan menghancurkan matahari.
Berakibat matahari punah. Menjadi gelap.
Apakah benturan tersebut dimungkinkan?
Perhatikan Sabda Yesus “bintang-bintang akan
berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit
akan goncang.” Berarti Tuhan, Sang Pencipta
yang menopang dan mengatur gerak alam
semesta menggoncang alam semesta. Apabila
Tuhan menggoncang terjadilah perubahan
fenomena alam yang dahsyat. Gerak bintang-
bintang dalam hal ini dikenal oleh ilmuwan
sebagai galaxy akan berbenturan satu sama
lain. Matahari tak akan luput dari benturan
tersebut.
Tanda-tanda goncangan alam berupa
ekstrimnya fenomena alam seperti hujan yang
tiada henti di sepanjang tahun 2010 di
Indonesia, gempa bumi, gunung meletus, badai
salju yang cukup dahsyat di Amerika Serikat
dan Eropa, banjir besar di Australia dan
perubahan-perubahan fenomena alam lainnya
tidak dapat dikategorikan sebagai hal-hal yang
lumrah. Tidak dapat dikategorikan sekedar
perubahan alam pada umumnya. Namun
manusia perlu sadar bahwa perubahan alam
yang berbicara merupakan tanda awal
hukuman Tuhan. Merupakan peringatan awal
dari Tuhan akan hukuman Tuhan yang lebih
dahsyat yang akan segera dijatuhkan pada
seluruh umat manusia. Alasannya? Tuhan Yesus
mengingatkan kondisi manusia yang semakin
jahat di akhir zaman persis seperti kondisi
manusia di zaman Nuh (Matius 24:37).
Ke jaha tan manus i a d i zaman Nuh
mengakibatkan alam berbicara. Air bah
melenyapkan semuanya. Masa kini alam juga
sudah mulai berbicara. Alam akan berbicara
semakin dahsyat. Karena itu berjaga-jagalah
senantiasa sambil berdoa, supaya kamu
beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang
akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan
berdiri di hadapan Anak Manusia (Lukas 21:36).
pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun6 7
renungan utama
Pendahuluan
Diluar Kristus, seseorang
dikendalikan oleh naluri
alamiahnya, diperbudak oleh
kedagingan dan hawa nafsunya
yang berdosa. Hidup condong
duniawi bahkan bersahabat dengan
dunia dan menolak segala hal yang
berasal dari Roh, tak mengenal
Allah dan rancanganNya, nalar dan
emosi manusiawi yang menuntun
hidupnya - II Petrus 2:12, Efesus
2:3,Yakobus 4:4.
Tatkala seseorang dilahirkan
kembali secara rohani, dia memiliki
Roh Kudus dalam hidupnya. Orang
tersebut memiliki perangai baru
sebagai ciptaan baru – II Korintus 5
; 17. Dia bisa menerima
kebenaran Allah oleh iman kepada
Yesus Kristus. Namun jangan lupa,
dia bagaikan seorang bayi yang
baru lahir. Ada proses yang perlu
dialami agar terjadi pertumbuhan
rohani menuju kedewasaan dalam
Kristus.
Oleh : Pdt. Lukas Budijana, MA.
Tahap pertumbuhan rohani
Mengacu kepada surat I Petrus 2:2 maka
pertumbuhan rohani disejajarkan dengan
pertumbuhan seorang bayi. Disebut “bayi
rohani” ketika seseorang pertama kali menerima
Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya. Sejak itu, dia dilahirkan sebagai
“ciptaan baru” dalam Kristus, karena telah
meninggalkan “status” lamanya yaitu manusia
berdosa yang ada di bawah kutuk. Sebagai bayi
rohani yang baru dilahirkan, dia membutuhkan
susu yang murni yaitu firman Tuhan.
Bayi akan bertumbuh dengan sehat
apabila mengkonsumsi air susu terbaik terus
menerus. Perhatikan prilaku bayi-bayi yang
begitu bersemangat ketika menerima air susu
dari ibunya atau dengan botol susu. Seolah
begitu “rakus” dan selalu menginginkan air susu
itu terus menerus. Tetapi itu baik karena
membuat sang bayi bertumbuh sehat dan kuat.
Demikian juga “bayi rohani” akan bertumbuh
dengan baik dan sehat, ketika terus menerus
haus dan lapar akan firman Tuhan. Makanan
lunak sangat dibutuhkan orang Kristen dalam
tahap pertumbuhan awal. Apakah yang dimaksud
makanan lunak? Keinginan untuk mengenal azas-
azas dasar kekristenan seperti jaminan
keselamatan di dalam Kristus, belajar untuk
berdoa, beribadah dan membaca firman Tuhan
dengan setia.
Tanda seseorang bertumbuh tatkala dia
punya keinginan menggebu merenungkan firman
Tuhan, berdoa dan keinginan beribadah. Hatinya
meluap dengan cinta dan kagum terhadap Tuhan.
Dia akan merasa begitu gembira karena doa-doa
yang dipanjatkan dijawab oleh Tuhan. Itulah
yang disebut kasih mula-mula. Tuhan suka kita
menjaga kasih mula-mula ini. Namun, bayi rohani
membutuhkan orang lain sebagai pembimbing
rohaninya untuk membimbing dan men-
sharingkan firman Tuhan lebih lanjut serta
mengingatkan dan mendorong dia untuk terus
bertumbuh. Itu sebabnya, milikilah rekan yang
lebih rohani untuk menuntun pertumbuhan
rohani saudara terus bertumbuh menuju kepada
kedewasaan rohani.
Orang Kristen bisa beralih dari tingkat
pertumbuhannya sebagai bayi menuju dewasa
rohani. Oleh pertolongan Roh Kudus, orang
Kristen perlu terus belajar menjadi pelaku firman
Tuhan dalam hidup sehari-hari. Mulai bergerak
dari doa untuk diri sendiri kemudian berdoa
untuk orang lain juga (doa syafaat), bertindak
bukan semata-mata menurut pikiran dan
perasaan diri sendiri tetapi atas dasar iman.
Menggunakan otoritas dalam nama Yesus Kristus
untuk melayani orang lain melalui doa yang
dinaikkan, misalnya dalam mendoakan orang
yang sakit dan dalam kesusahan. Terlibat dalam
pelayanan gerejawi dan melayani kebutuhan
sesama adalah cara yang efektif untuk
mendorong pertumbuhan rohani diri sendiri.
Orang akan segera beralih dari anak-anak kepada
dewasa rohani, apabila mulai sibuk memberi
perhatian dan melayani orang lain. Tidak selalu
menuntut orang lain melayani dia, tetapi justru
bersukacita bisa melayani dan memperhatikan
orang lain.
Selanjutnya, menuju kepada kekristenan
yang dewasa Saudara perlu siap sedia menerima
ujian. Ujian yang Tuhan berikan agar Saudara
menjadi orang Kristen yang dewasa dan makin
serupa dengan Kristus. Ketika ujian itu tiba bisa
membuat dukacita, tetapi ketaatan dan
kesetiaan berpegang pada firman Tuhan
membuat hidup naik tingkat. Orang Kristen yang
menerima ujian dan bertahan dalam iman sama
dengan orang yang bisa menerima makanan
keras- Ibrani 5 : 14.
Jangan takut jikalau ujian iman itu datang
dalam hidup Saudara, karena Tuhan tidak
memberi ujian melampaui kesanggupan anak-
anak-Nya. Orang yang dewasa tidak menolak saat
harus menerima makanan keras bukan susu.
Justru makanan keras yang akan terus
membentuk dirinya menjadi kuat. Orang Kristen
yang menerima makanan keras dan tetap setia,
menjadikan dia berpengalaman untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang
jahat.
Tantangan untuk pertumbuhan
Dalam perumpamaan Yesus tentang
penabur disebutkan ada orang yang mendengar
firman Tuhan dengan gembira tetapi tidak
berakar sehingga tahan sebentar saja- Matius
13:20-21. Zaman ini banyak orang Kristen yang
suka mendengar Firman Tuhan tetapi tidak suka
9pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun8
[ ][ ][ ]TEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMAN
Pendahuluan
Diluar Kristus, seseorang
dikendalikan oleh naluri
alamiahnya, diperbudak oleh
kedagingan dan hawa nafsunya
yang berdosa. Hidup condong
duniawi bahkan bersahabat dengan
dunia dan menolak segala hal yang
berasal dari Roh, tak mengenal
Allah dan rancanganNya, nalar dan
emosi manusiawi yang menuntun
hidupnya - II Petrus 2:12, Efesus
2:3,Yakobus 4:4.
Tatkala seseorang dilahirkan
kembali secara rohani, dia memiliki
Roh Kudus dalam hidupnya. Orang
tersebut memiliki perangai baru
sebagai ciptaan baru – II Korintus 5
; 17. Dia bisa menerima
kebenaran Allah oleh iman kepada
Yesus Kristus. Namun jangan lupa,
dia bagaikan seorang bayi yang
baru lahir. Ada proses yang perlu
dialami agar terjadi pertumbuhan
rohani menuju kedewasaan dalam
Kristus.
Oleh : Pdt. Lukas Budijana, MA.
Tahap pertumbuhan rohani
Mengacu kepada surat I Petrus 2:2 maka
pertumbuhan rohani disejajarkan dengan
pertumbuhan seorang bayi. Disebut “bayi
rohani” ketika seseorang pertama kali menerima
Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya. Sejak itu, dia dilahirkan sebagai
“ciptaan baru” dalam Kristus, karena telah
meninggalkan “status” lamanya yaitu manusia
berdosa yang ada di bawah kutuk. Sebagai bayi
rohani yang baru dilahirkan, dia membutuhkan
susu yang murni yaitu firman Tuhan.
Bayi akan bertumbuh dengan sehat
apabila mengkonsumsi air susu terbaik terus
menerus. Perhatikan prilaku bayi-bayi yang
begitu bersemangat ketika menerima air susu
dari ibunya atau dengan botol susu. Seolah
begitu “rakus” dan selalu menginginkan air susu
itu terus menerus. Tetapi itu baik karena
membuat sang bayi bertumbuh sehat dan kuat.
Demikian juga “bayi rohani” akan bertumbuh
dengan baik dan sehat, ketika terus menerus
haus dan lapar akan firman Tuhan. Makanan
lunak sangat dibutuhkan orang Kristen dalam
tahap pertumbuhan awal. Apakah yang dimaksud
makanan lunak? Keinginan untuk mengenal azas-
azas dasar kekristenan seperti jaminan
keselamatan di dalam Kristus, belajar untuk
berdoa, beribadah dan membaca firman Tuhan
dengan setia.
Tanda seseorang bertumbuh tatkala dia
punya keinginan menggebu merenungkan firman
Tuhan, berdoa dan keinginan beribadah. Hatinya
meluap dengan cinta dan kagum terhadap Tuhan.
Dia akan merasa begitu gembira karena doa-doa
yang dipanjatkan dijawab oleh Tuhan. Itulah
yang disebut kasih mula-mula. Tuhan suka kita
menjaga kasih mula-mula ini. Namun, bayi rohani
membutuhkan orang lain sebagai pembimbing
rohaninya untuk membimbing dan men-
sharingkan firman Tuhan lebih lanjut serta
mengingatkan dan mendorong dia untuk terus
bertumbuh. Itu sebabnya, milikilah rekan yang
lebih rohani untuk menuntun pertumbuhan
rohani saudara terus bertumbuh menuju kepada
kedewasaan rohani.
Orang Kristen bisa beralih dari tingkat
pertumbuhannya sebagai bayi menuju dewasa
rohani. Oleh pertolongan Roh Kudus, orang
Kristen perlu terus belajar menjadi pelaku firman
Tuhan dalam hidup sehari-hari. Mulai bergerak
dari doa untuk diri sendiri kemudian berdoa
untuk orang lain juga (doa syafaat), bertindak
bukan semata-mata menurut pikiran dan
perasaan diri sendiri tetapi atas dasar iman.
Menggunakan otoritas dalam nama Yesus Kristus
untuk melayani orang lain melalui doa yang
dinaikkan, misalnya dalam mendoakan orang
yang sakit dan dalam kesusahan. Terlibat dalam
pelayanan gerejawi dan melayani kebutuhan
sesama adalah cara yang efektif untuk
mendorong pertumbuhan rohani diri sendiri.
Orang akan segera beralih dari anak-anak kepada
dewasa rohani, apabila mulai sibuk memberi
perhatian dan melayani orang lain. Tidak selalu
menuntut orang lain melayani dia, tetapi justru
bersukacita bisa melayani dan memperhatikan
orang lain.
Selanjutnya, menuju kepada kekristenan
yang dewasa Saudara perlu siap sedia menerima
ujian. Ujian yang Tuhan berikan agar Saudara
menjadi orang Kristen yang dewasa dan makin
serupa dengan Kristus. Ketika ujian itu tiba bisa
membuat dukacita, tetapi ketaatan dan
kesetiaan berpegang pada firman Tuhan
membuat hidup naik tingkat. Orang Kristen yang
menerima ujian dan bertahan dalam iman sama
dengan orang yang bisa menerima makanan
keras- Ibrani 5 : 14.
Jangan takut jikalau ujian iman itu datang
dalam hidup Saudara, karena Tuhan tidak
memberi ujian melampaui kesanggupan anak-
anak-Nya. Orang yang dewasa tidak menolak saat
harus menerima makanan keras bukan susu.
Justru makanan keras yang akan terus
membentuk dirinya menjadi kuat. Orang Kristen
yang menerima makanan keras dan tetap setia,
menjadikan dia berpengalaman untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang
jahat.
Tantangan untuk pertumbuhan
Dalam perumpamaan Yesus tentang
penabur disebutkan ada orang yang mendengar
firman Tuhan dengan gembira tetapi tidak
berakar sehingga tahan sebentar saja- Matius
13:20-21. Zaman ini banyak orang Kristen yang
suka mendengar Firman Tuhan tetapi tidak suka
9pelitakasih_februari 2011 edisi awal tahun8
[ ][ ][ ]TEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMANTEROPANG FIRMAN
Penderitaan Manusia
Ada banyak faktor yang membuat
manusia hidup dalam penderitaan. Ada orang
yang menderita karena mengalami kesulitan
ekonomi, terjerat oleh hutang piutang, sakit
yang tak kunjung sembuh, rumah tangga yang
tidak harmonis, ditinggal oleh orang yang
dikasihi dan masih banyak lagi. Lebih parahnya
ada orang yang mengalami penderitaan
bertubi-tubi tiada habis-habisnya, seolah-olah
sudah menjadi takdirnya sehingga orang
tersebut tidak pernah merasakan kebahagiaan
dalam hidupnya. Penderitaan-penderitaan
yang begitu berat dirasakan oleh seseorang,
sehingga membuat orang tersebut tidak tahan
lagi dan mencari jalan pintas dengan cara
bunuh diri. Ada juga orang yang hidupnya
begitu susah sehingga mencari bantuan kepada
“orang pintar” dan melakukan berbagai ritual
untuk memperbaiki nasibnya yang malang.
Orang Jawa percaya bahwa sebuah
nama, dapat membuat orang mengalami
penderitaan, sehingga beberapa orang tua
mengubah nama anaknya. Ada juga orang tua
yang berpikir positif sehingga walaupun sedang
dalam keadaan menderita, sewaktu anaknya
lahir diberi nama yang mempunyai arti bagus
misalnya nama Happy dengan harapan anaknya
hidup bahagia tidak seperti orangtuanya yang
menderita.
Di dalam Alkitab tercatat banyak sekali
nama-nama dan pada umumnya nama-nama
tersebut mempunyai arti sesuai dengan
kejadian atau kondisi saat itu, misalnya nama
Musa artinya diangkat dari air, nama Ishak
artinya tertawa, nama Mara artinya pahit, dan
seterusnya. Selanjutnya kita akan membahas
tentang seseorang yang namanya mempunyai
arti buruk. Siapakah dia?
Yabes, terlahir dalam penderitaan ibunya
Yabes adalah seorang keturunan
Yehuda. Nama Yabes hanya disebut dua kali
dalam Alkitab yaitu dalam I Tawarikh 4:9-10.
Dari dua ayat tersebut tidak banyak yang dapat
diketahui tentang riwayat hidupnya, juga siapa
nama ayahnya atau ibunya. Jika pada
umumnya seorang ayah yang memberi nama
pada anaknya, tetapi ibunyalah yang memberi
nama kepada Yabes. Nama Yabes artinya
kesukaran, kesedihan, kesulitan.
Dikatakan dalam ayat 9 nama Yabes itu
diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “ Aku
telah melahirkan dia dengan kesakitan.”
Kita tidak tahu secara jelas apakah kesakitan
yang dialami ibu Yabes hanya saat proses akan
melahirkan saja, ataukah ibu Yabes mengalami
kesakitan yang lebih dari pada melahirkan
yaitu penderitaan karena ditinggal mati oleh
suaminya atau suaminya pergi dengan wanita
lain, atau kemungkinan-kemungkinan lain, Ibu
Yabes merasa berat karena harus merawat
[ ]TOKOH ALKITAB
DOADERITA
mengubah
YABES
Oleh : Lydia Lianawati, M.Th
mendalami dan merenungkan firman dengan
baik. Orang suka memilih-milih firman Tuhan
yang menyenangkan telinganya saja, menolak
mendengar firman Tuhan yang menegur dan
menuntut kedisiplinan rohaninya.
Memang saat mendengar firman yang
mengenakkan telingan, dia merasa gembira
tetapi jika motivasinya sekedar menjadi
pendengar, firman itu tidak akan masuk dalam
hatinya. Firman itu bertahan sebentar saja. Ada
orang Kristen yang gembira saat di gereja
mendengar firman Tuhan, tetapi pulang sampai
di rumah sudah lupa firman Tuhan yang baru saja
didengarnya. Apabila orang ini menghadapi
tantangan dalam hidupnya, imannya menjadi
goyah. Saat orang mengolok dan menghina
karena dia berpegang pada firman Tuhan, dia
tidak tahan. Apalagi menghadapi penindasan
dan penganiayaan, segera dia meninggalkan
imannya.
Tantangan berikutnya, orang Kristen
yang kuatir, sehingga jatuh dalam tipu daya
kekayaan dunia- Matius 13: 22. Dalam kitab Injil
dikisahkan seorang pemimpin muda dan kaya
rindu mengikut Yesus, tetapi kemudian pergi
meninggalkan Yesus dengan sedihnya karena
kekuatiran saat Yesus meminta dia menjual
hartanya dan membagikan pada orang miskin.
Zaman ini banyak orang mau ikut Yesus, semata-
mata alasan ekonomi. Dia ikut Yesus karena
berharap menjadi orang yang kaya dan makin
kaya secara materi semata. Padahal Yesus
memberikan lebih dari yang dicari yaitu damai
sejahtera, sukacata dan kebahagiaan melimpah.
Tantangan selanjutnya adalah rasa
nyaman sebagai “bayi rohani”. Memang
menyenangkan apabila hidup kita diperhatikan
dan dilayani orang lain. Namun apabila kita
terus menerus menuntut dilayani dan
diperhatikan secara rohani, iman kita bantut. Dia
marah kepada pendeta yang menegor rumah
tangganya, bisnisnya, sikap hidupnya. Dia
menyimpan kemarahan, kebencian dan dendam
pada sesama. Dia terus dalam kebiasaan lama
yang najis dan kotor. Paulus menegur keras orang
Kristen yang tidak mau bertumbuh menuju
dewasa - I Korintus 3 : 1-2. Jika kondisi ini
berlarut-larut, dia disebut orang Kristen yang
duniawi. Hidupnya sama dengan mereka yang
diluar Kristus. Surat Ibrani 5:11-13
mengungkapkan ada orang Kristen seperti “anak
kecil” saja, karena waktunya selama bertahun-
tahun sebagai Kristen tidak membuat dia
bertumbuh. Seharusnya sudah bisa mengajar,
membimbing, melayani orang lain tetapi tidak
terjadi demikian. Ini orang Kristen yang
menyedihkan.
Peran gereja terhadap pertumbuhan rohani
Gereja menjadi tempat membina jemaat
untuk mengalami pertumbuhan rohani. Jikalau
dikaitkan dengan tugas panggilannya sebagai:
koinonia maka gereja menjadi “rumah” yang
nyaman karena ada persekutuan baik diantara
pemimpin gereja maupun antara jemaat dan
pemimpin gereja dengan jemaatnya. Kasih
Kristus menjadi landasan membangun
persekutuan itu. Marturia, merupakan
panggilan gereja membawa Injil kepada banyak
orang. Jemaat diajak menyadari panggilan
menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil .
jemaat bisa melibatkan diri sehingga hidupnya
selalu ditantang untuk menjadi saksi Kristus yang
layak. Diakonia, gereja bukan hanya urusan
vertikal, tetapi juga horisontal. Diakonia yang
dikembangkan dengan baik, akan membentuk
sikap jemaat yang dewasa sehingga hidup saling
mencukupkan tercipta dalam gereja Tuhan.
Bahkan melalui pelayanan diakonia ini,
menolong orang-orang di luar gereja yang
membutuhkan uluran tangan. Didaskalia,
merupakan tanggung jawab gereja mendidik
jemaat dalam kelas pembinaan rohani agar
makin dalam memahami firman Tuhan, tetapi
juga bisa mengaktualkan dalam hidup sehari-hari
sebagai orang Kristen yang mau bertumbuh
dewasa.
Gereja yang membuka diri akan
mendorong jemaat terlibat dalam aktivitas
pelayanan gereja, sekaligus mendorong jemaat
agar menjadi saksi Kristus di tengah lingkungan
masing-masing. Mari bertumbuh menjadi orang
Kristen yang dewasa rohani, sehingga kita
menjadi berkat di tengah gereja Tuhan maupun
berperan serta dalam membangun masyarakat,
bangsa dan negara.
10 11februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Penderitaan Manusia
Ada banyak faktor yang membuat
manusia hidup dalam penderitaan. Ada orang
yang menderita karena mengalami kesulitan
ekonomi, terjerat oleh hutang piutang, sakit
yang tak kunjung sembuh, rumah tangga yang
tidak harmonis, ditinggal oleh orang yang
dikasihi dan masih banyak lagi. Lebih parahnya
ada orang yang mengalami penderitaan
bertubi-tubi tiada habis-habisnya, seolah-olah
sudah menjadi takdirnya sehingga orang
tersebut tidak pernah merasakan kebahagiaan
dalam hidupnya. Penderitaan-penderitaan
yang begitu berat dirasakan oleh seseorang,
sehingga membuat orang tersebut tidak tahan
lagi dan mencari jalan pintas dengan cara
bunuh diri. Ada juga orang yang hidupnya
begitu susah sehingga mencari bantuan kepada
“orang pintar” dan melakukan berbagai ritual
untuk memperbaiki nasibnya yang malang.
Orang Jawa percaya bahwa sebuah
nama, dapat membuat orang mengalami
penderitaan, sehingga beberapa orang tua
mengubah nama anaknya. Ada juga orang tua
yang berpikir positif sehingga walaupun sedang
dalam keadaan menderita, sewaktu anaknya
lahir diberi nama yang mempunyai arti bagus
misalnya nama Happy dengan harapan anaknya
hidup bahagia tidak seperti orangtuanya yang
menderita.
Di dalam Alkitab tercatat banyak sekali
nama-nama dan pada umumnya nama-nama
tersebut mempunyai arti sesuai dengan
kejadian atau kondisi saat itu, misalnya nama
Musa artinya diangkat dari air, nama Ishak
artinya tertawa, nama Mara artinya pahit, dan
seterusnya. Selanjutnya kita akan membahas
tentang seseorang yang namanya mempunyai
arti buruk. Siapakah dia?
Yabes, terlahir dalam penderitaan ibunya
Yabes adalah seorang keturunan
Yehuda. Nama Yabes hanya disebut dua kali
dalam Alkitab yaitu dalam I Tawarikh 4:9-10.
Dari dua ayat tersebut tidak banyak yang dapat
diketahui tentang riwayat hidupnya, juga siapa
nama ayahnya atau ibunya. Jika pada
umumnya seorang ayah yang memberi nama
pada anaknya, tetapi ibunyalah yang memberi
nama kepada Yabes. Nama Yabes artinya
kesukaran, kesedihan, kesulitan.
Dikatakan dalam ayat 9 nama Yabes itu
diberi ibunya kepadanya sebab katanya: “ Aku
telah melahirkan dia dengan kesakitan.”
Kita tidak tahu secara jelas apakah kesakitan
yang dialami ibu Yabes hanya saat proses akan
melahirkan saja, ataukah ibu Yabes mengalami
kesakitan yang lebih dari pada melahirkan
yaitu penderitaan karena ditinggal mati oleh
suaminya atau suaminya pergi dengan wanita
lain, atau kemungkinan-kemungkinan lain, Ibu
Yabes merasa berat karena harus merawat
[ ]TOKOH ALKITAB
DOADERITA
mengubah
YABES
Oleh : Lydia Lianawati, M.Th
mendalami dan merenungkan firman dengan
baik. Orang suka memilih-milih firman Tuhan
yang menyenangkan telinganya saja, menolak
mendengar firman Tuhan yang menegur dan
menuntut kedisiplinan rohaninya.
Memang saat mendengar firman yang
mengenakkan telingan, dia merasa gembira
tetapi jika motivasinya sekedar menjadi
pendengar, firman itu tidak akan masuk dalam
hatinya. Firman itu bertahan sebentar saja. Ada
orang Kristen yang gembira saat di gereja
mendengar firman Tuhan, tetapi pulang sampai
di rumah sudah lupa firman Tuhan yang baru saja
didengarnya. Apabila orang ini menghadapi
tantangan dalam hidupnya, imannya menjadi
goyah. Saat orang mengolok dan menghina
karena dia berpegang pada firman Tuhan, dia
tidak tahan. Apalagi menghadapi penindasan
dan penganiayaan, segera dia meninggalkan
imannya.
Tantangan berikutnya, orang Kristen
yang kuatir, sehingga jatuh dalam tipu daya
kekayaan dunia- Matius 13: 22. Dalam kitab Injil
dikisahkan seorang pemimpin muda dan kaya
rindu mengikut Yesus, tetapi kemudian pergi
meninggalkan Yesus dengan sedihnya karena
kekuatiran saat Yesus meminta dia menjual
hartanya dan membagikan pada orang miskin.
Zaman ini banyak orang mau ikut Yesus, semata-
mata alasan ekonomi. Dia ikut Yesus karena
berharap menjadi orang yang kaya dan makin
kaya secara materi semata. Padahal Yesus
memberikan lebih dari yang dicari yaitu damai
sejahtera, sukacata dan kebahagiaan melimpah.
Tantangan selanjutnya adalah rasa
nyaman sebagai “bayi rohani”. Memang
menyenangkan apabila hidup kita diperhatikan
dan dilayani orang lain. Namun apabila kita
terus menerus menuntut dilayani dan
diperhatikan secara rohani, iman kita bantut. Dia
marah kepada pendeta yang menegor rumah
tangganya, bisnisnya, sikap hidupnya. Dia
menyimpan kemarahan, kebencian dan dendam
pada sesama. Dia terus dalam kebiasaan lama
yang najis dan kotor. Paulus menegur keras orang
Kristen yang tidak mau bertumbuh menuju
dewasa - I Korintus 3 : 1-2. Jika kondisi ini
berlarut-larut, dia disebut orang Kristen yang
duniawi. Hidupnya sama dengan mereka yang
diluar Kristus. Surat Ibrani 5:11-13
mengungkapkan ada orang Kristen seperti “anak
kecil” saja, karena waktunya selama bertahun-
tahun sebagai Kristen tidak membuat dia
bertumbuh. Seharusnya sudah bisa mengajar,
membimbing, melayani orang lain tetapi tidak
terjadi demikian. Ini orang Kristen yang
menyedihkan.
Peran gereja terhadap pertumbuhan rohani
Gereja menjadi tempat membina jemaat
untuk mengalami pertumbuhan rohani. Jikalau
dikaitkan dengan tugas panggilannya sebagai:
koinonia maka gereja menjadi “rumah” yang
nyaman karena ada persekutuan baik diantara
pemimpin gereja maupun antara jemaat dan
pemimpin gereja dengan jemaatnya. Kasih
Kristus menjadi landasan membangun
persekutuan itu. Marturia, merupakan
panggilan gereja membawa Injil kepada banyak
orang. Jemaat diajak menyadari panggilan
menjadi saksi Kristus dan memberitakan Injil .
jemaat bisa melibatkan diri sehingga hidupnya
selalu ditantang untuk menjadi saksi Kristus yang
layak. Diakonia, gereja bukan hanya urusan
vertikal, tetapi juga horisontal. Diakonia yang
dikembangkan dengan baik, akan membentuk
sikap jemaat yang dewasa sehingga hidup saling
mencukupkan tercipta dalam gereja Tuhan.
Bahkan melalui pelayanan diakonia ini,
menolong orang-orang di luar gereja yang
membutuhkan uluran tangan. Didaskalia,
merupakan tanggung jawab gereja mendidik
jemaat dalam kelas pembinaan rohani agar
makin dalam memahami firman Tuhan, tetapi
juga bisa mengaktualkan dalam hidup sehari-hari
sebagai orang Kristen yang mau bertumbuh
dewasa.
Gereja yang membuka diri akan
mendorong jemaat terlibat dalam aktivitas
pelayanan gereja, sekaligus mendorong jemaat
agar menjadi saksi Kristus di tengah lingkungan
masing-masing. Mari bertumbuh menjadi orang
Kristen yang dewasa rohani, sehingga kita
menjadi berkat di tengah gereja Tuhan maupun
berperan serta dalam membangun masyarakat,
bangsa dan negara.
10 11februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
meminta kepada Tuhan, Sang sumber
berkat. Sudah pasti Dia akan memberkati
dengan berlimpah-limpah dan lebih dari
itu, dipakai oleh Tuhan menjadi saluran
berkat.
2. Memperluas daerahku.
Permohonan Yabes kepada Tuhan untuk
memperluas daerah berarti Yabes ingin
Tuhan yang bertindak secara aktif
memperluas tempat dimana dia berada.
Pada jamannya, memiliki daerah yang luas
memberi simbol tentang kekayaan
seseorang yang berdampak pada
keberadaannya diakui dan dihormati oleh
bangsa-bangsa di sekitarnya.
Bila doa Yabes ini diaplikasikan pada jaman
sekarang dalam kehidupan sehari-hari,
maka permohonan perluasan daerah dapat
dikembangkan pada banyak segi kehidupan
baik dalam pelayanan pekerjaan Tuhan
maupun hal-hal yang bersifat pribadi
bahkan untuk kepentingan banyak pihak.
Apa yang menjadi kebutuhan hidup kita,
kita bawa kepada Tuhan, biarkan Tuhan
sendiri yang berkarya. Dia berkenan
melipat gandakan segala usaha yang kita
lakukan sehingga semua usaha itu terus
maju dan berkembang menjadi besar dan
berguna bagi seluruh insan di dunia ini dan
yang pasti mempermuliakan nama Tuhan.
3. Kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan
melindungi aku dari pada malapetaka
sehingga kesakitan tidak menimpa aku.
Manusia dimana pun berada sewaktu-waktu
dapat terkena bencana atau malapetaka
dan juga sangat mudah mengalami sakit.
Apalagi pada zaman sekarang ini kita
mendengar di sana sini terjadi bencana
alam. Belum lagi berbagai penyakit baru
yang muncul yang belum ditemukan
obatnya. Hal-hal tersebut sungguh sangat
menakutkan manusia. Oleh sebab itu
manusia membutuhkan penyertaan Tuhan.
Jika Tuhan menyertai maka Dia akan
melindungi kita dari segala malapetaka dan
berbagai penyakit.
Yabes, seorang yang sudah merasakan
hidup dalam penderitaan bahkan mungkin
sejak berada dalam kandungan ibunya,
makanya dia berdoa memohon agar Tuhan
menyertainya dan melindunginya dari
segala malapetaka dan sakit penyakit. Dia
sangat membutuhkan Tuhan dalam
hidupnya. Yabes menyadari hanya Tuhan
yang dapat melepaskan dia dari segala
penderitaan.
Tentang kisah hidup Yabes ini dicatat
pada bagian akhir dari I Tawarikh 4:10 Dan
Allah mengabulkan permintaannya itu. Tiga
permintaan Yabes semuanya dikabulkan oleh
Tuhan. Sungguh Tuhan itu peduli dengan setiap
hal yang dikerjakan oleh anak-anaknya dan
setiap masalah yang kita hadapi. Ketika kita
berseru kepada-Nya, maka dia mendengar dan
mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan
dengan penuh kesungguhan hati. Ketika
menghadapi berbagai persoalan, kita tidak
perlu mencari pertolongan kepada yang lain,
tetapi datang kepada Tuhan saja. Dialah
tempat yang tepat untuk meminta pertolongan
sama seperti yang dialami oleh Daud yang
sudah membuktikan perolongan-Nya sehingga
dia dapat berkata dalam Mazmur 17:6a Aku
berseru kepada-Mu karena Engkau menjawab
aku, ya Allah.
anak-anaknya yaitu kakak-kakak Yabes yang
masih kecil-kecil sendirian. Jika penderitaan
tersebut adalah kesakitan karena melahirkan,
bukankah hal itu memang dialami oleh setiap
ibu-ibu yang melahirkan yang disebut dengan
“bersabung nyawa”. Sekalipun tidak dapat
memastikan secara tepat, tetapi setidaknya
dari nama yang diberikan kepada anaknya,
kemungkinan ibu Yabes sedang mengalami
penderitaan batin yang membuatnya sangat
tertekan. Kalau kita mau menyalahkan ibu
Yabes yang memberi nama dengan arti yang
negatif akan membuat ibu Yabes semakin
menderita. Daripada menyalahkan lebih baik
kita melihat sisi lain yang terjadi pada diri
Yabes.
Yabes dimuliakan
Meskipun hanya sedikit sekali yang
dapat diketahui tentang kehidupan Yabes,
tetapi ada hal-hal yang menarik untuk
diperhatikan. Bertahun-tahun menyandang
nama yang memiliki arti negatif dapat
membuat Yabes merasa rendah diri, hidup tak
berarti karena hanya menyusahkan orang lain
terlebih ibunya sendiri dan memiliki citra diri
negatif. Tetapi pada ayat 9 diawali dengan
kalimat yang sangat baik “Yabes dimuliakan
lebih dari saudara-saudaranya.” Apa artinya?
Tidak selamanya “nasib buruk” yang melekat
pada diri seseorang membuat hidupnya
menderita berkepanjangan. Buktinya Yabes
dimuliakan. Dia lebih unggul dari saudara-
saudaranya. Kata mulia artinya “tinggi” dalam
hal kedudukan atau martabat, terhormat.
Yabes dimuliakan berarti ia menjadi seseorang
yang berhasil dengan jabatan atau kedudukan
yang cukup tinggi sehingga ia dihormati dan
dijunjung tinggi. Allah telah mengangkat Yabes
dari kehidupan yang penuh dengan
penderitaan menjadi seorang yang dimuliakan.
Siapa yang mampu merubah nasib
buruknya? Yang pasti Allah sendiri yang
merubah nasibnya. Dapat dipastikan bahwa
Yabes seorang yang hidup dekat kepada Allah
sehingga Allah turut campur tangan dalam
kehidupannya. Selain itu juga karena
ketahanannya dalam menghadapi setiap
penderitaan telah membentuknya menjadi
seorang yang tangguh.
Doa Yabes menyentuh hati Allah
Doa Yabes dalam ayat 10 ini sangat
terkenal dan telah mengilhami hamba-hamba
Tuhan dan setiap orang yang membacanya
untuk berdoa seperti Yabes jika ingin
mengalami terobosan dalam hidupnya. Doa
Yabes tidak bertele-tele, tidak panjang-
panjang tetapi memiliki nilai sangat dalam dan
menyentuh hati Allah. Mari kita perhatikan
permohonan doa Yabes yang diserukan di
hadapan Allah Israel.
1. Kiranya Engkau memberkati aku
berlimpah-limpah
Banyak orang berupaya dengan berbagai
cara untuk mendapatkan berkat. Ada orang
yang tidak puas dengan rejeki yang
diterimanya sehingga mencari berkat
dengan cara-cara yang tidak benar
misalnya, mempersembahkan anaknya
untuk dijadikan korban atau merugikan
orang lain seperti korupsi, mencari berkat
keselamatan dengan cara bertapa. Cara-
cara tersebut sudah tentu tidak disukai
Tuhan. Alih-alih bukan berkat yang
diterimanya tetapi justru hukuman. Jika
seseorang hanya berfokus pada berkat
materi, betapa piciknya pemikiran orang
tersebut. Orang tersebut akan kehilangan
berkat-berkat yang lain.
Ada banyak jenis berkat seperti berkat
dalam rumah tangga artinya keluarga hidup
dalam keharmonisan; berkat dalam
pekerjaan atau pendidikan berarti
mencapai keberhasilan; berkat rohani
berarti mengalami pertumbuhan iman yang
baik, menikmati kebahagian dan damai
sejahtera yang tidak dapat dibeli dengan
uang.
Tuhan berkenan kepada orang yang mencari
berkat dengan cara yang benar yaitu
12 13
tokoh alkitab
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
meminta kepada Tuhan, Sang sumber
berkat. Sudah pasti Dia akan memberkati
dengan berlimpah-limpah dan lebih dari
itu, dipakai oleh Tuhan menjadi saluran
berkat.
2. Memperluas daerahku.
Permohonan Yabes kepada Tuhan untuk
memperluas daerah berarti Yabes ingin
Tuhan yang bertindak secara aktif
memperluas tempat dimana dia berada.
Pada jamannya, memiliki daerah yang luas
memberi simbol tentang kekayaan
seseorang yang berdampak pada
keberadaannya diakui dan dihormati oleh
bangsa-bangsa di sekitarnya.
Bila doa Yabes ini diaplikasikan pada jaman
sekarang dalam kehidupan sehari-hari,
maka permohonan perluasan daerah dapat
dikembangkan pada banyak segi kehidupan
baik dalam pelayanan pekerjaan Tuhan
maupun hal-hal yang bersifat pribadi
bahkan untuk kepentingan banyak pihak.
Apa yang menjadi kebutuhan hidup kita,
kita bawa kepada Tuhan, biarkan Tuhan
sendiri yang berkarya. Dia berkenan
melipat gandakan segala usaha yang kita
lakukan sehingga semua usaha itu terus
maju dan berkembang menjadi besar dan
berguna bagi seluruh insan di dunia ini dan
yang pasti mempermuliakan nama Tuhan.
3. Kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan
melindungi aku dari pada malapetaka
sehingga kesakitan tidak menimpa aku.
Manusia dimana pun berada sewaktu-waktu
dapat terkena bencana atau malapetaka
dan juga sangat mudah mengalami sakit.
Apalagi pada zaman sekarang ini kita
mendengar di sana sini terjadi bencana
alam. Belum lagi berbagai penyakit baru
yang muncul yang belum ditemukan
obatnya. Hal-hal tersebut sungguh sangat
menakutkan manusia. Oleh sebab itu
manusia membutuhkan penyertaan Tuhan.
Jika Tuhan menyertai maka Dia akan
melindungi kita dari segala malapetaka dan
berbagai penyakit.
Yabes, seorang yang sudah merasakan
hidup dalam penderitaan bahkan mungkin
sejak berada dalam kandungan ibunya,
makanya dia berdoa memohon agar Tuhan
menyertainya dan melindunginya dari
segala malapetaka dan sakit penyakit. Dia
sangat membutuhkan Tuhan dalam
hidupnya. Yabes menyadari hanya Tuhan
yang dapat melepaskan dia dari segala
penderitaan.
Tentang kisah hidup Yabes ini dicatat
pada bagian akhir dari I Tawarikh 4:10 Dan
Allah mengabulkan permintaannya itu. Tiga
permintaan Yabes semuanya dikabulkan oleh
Tuhan. Sungguh Tuhan itu peduli dengan setiap
hal yang dikerjakan oleh anak-anaknya dan
setiap masalah yang kita hadapi. Ketika kita
berseru kepada-Nya, maka dia mendengar dan
mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan
dengan penuh kesungguhan hati. Ketika
menghadapi berbagai persoalan, kita tidak
perlu mencari pertolongan kepada yang lain,
tetapi datang kepada Tuhan saja. Dialah
tempat yang tepat untuk meminta pertolongan
sama seperti yang dialami oleh Daud yang
sudah membuktikan perolongan-Nya sehingga
dia dapat berkata dalam Mazmur 17:6a Aku
berseru kepada-Mu karena Engkau menjawab
aku, ya Allah.
anak-anaknya yaitu kakak-kakak Yabes yang
masih kecil-kecil sendirian. Jika penderitaan
tersebut adalah kesakitan karena melahirkan,
bukankah hal itu memang dialami oleh setiap
ibu-ibu yang melahirkan yang disebut dengan
“bersabung nyawa”. Sekalipun tidak dapat
memastikan secara tepat, tetapi setidaknya
dari nama yang diberikan kepada anaknya,
kemungkinan ibu Yabes sedang mengalami
penderitaan batin yang membuatnya sangat
tertekan. Kalau kita mau menyalahkan ibu
Yabes yang memberi nama dengan arti yang
negatif akan membuat ibu Yabes semakin
menderita. Daripada menyalahkan lebih baik
kita melihat sisi lain yang terjadi pada diri
Yabes.
Yabes dimuliakan
Meskipun hanya sedikit sekali yang
dapat diketahui tentang kehidupan Yabes,
tetapi ada hal-hal yang menarik untuk
diperhatikan. Bertahun-tahun menyandang
nama yang memiliki arti negatif dapat
membuat Yabes merasa rendah diri, hidup tak
berarti karena hanya menyusahkan orang lain
terlebih ibunya sendiri dan memiliki citra diri
negatif. Tetapi pada ayat 9 diawali dengan
kalimat yang sangat baik “Yabes dimuliakan
lebih dari saudara-saudaranya.” Apa artinya?
Tidak selamanya “nasib buruk” yang melekat
pada diri seseorang membuat hidupnya
menderita berkepanjangan. Buktinya Yabes
dimuliakan. Dia lebih unggul dari saudara-
saudaranya. Kata mulia artinya “tinggi” dalam
hal kedudukan atau martabat, terhormat.
Yabes dimuliakan berarti ia menjadi seseorang
yang berhasil dengan jabatan atau kedudukan
yang cukup tinggi sehingga ia dihormati dan
dijunjung tinggi. Allah telah mengangkat Yabes
dari kehidupan yang penuh dengan
penderitaan menjadi seorang yang dimuliakan.
Siapa yang mampu merubah nasib
buruknya? Yang pasti Allah sendiri yang
merubah nasibnya. Dapat dipastikan bahwa
Yabes seorang yang hidup dekat kepada Allah
sehingga Allah turut campur tangan dalam
kehidupannya. Selain itu juga karena
ketahanannya dalam menghadapi setiap
penderitaan telah membentuknya menjadi
seorang yang tangguh.
Doa Yabes menyentuh hati Allah
Doa Yabes dalam ayat 10 ini sangat
terkenal dan telah mengilhami hamba-hamba
Tuhan dan setiap orang yang membacanya
untuk berdoa seperti Yabes jika ingin
mengalami terobosan dalam hidupnya. Doa
Yabes tidak bertele-tele, tidak panjang-
panjang tetapi memiliki nilai sangat dalam dan
menyentuh hati Allah. Mari kita perhatikan
permohonan doa Yabes yang diserukan di
hadapan Allah Israel.
1. Kiranya Engkau memberkati aku
berlimpah-limpah
Banyak orang berupaya dengan berbagai
cara untuk mendapatkan berkat. Ada orang
yang tidak puas dengan rejeki yang
diterimanya sehingga mencari berkat
dengan cara-cara yang tidak benar
misalnya, mempersembahkan anaknya
untuk dijadikan korban atau merugikan
orang lain seperti korupsi, mencari berkat
keselamatan dengan cara bertapa. Cara-
cara tersebut sudah tentu tidak disukai
Tuhan. Alih-alih bukan berkat yang
diterimanya tetapi justru hukuman. Jika
seseorang hanya berfokus pada berkat
materi, betapa piciknya pemikiran orang
tersebut. Orang tersebut akan kehilangan
berkat-berkat yang lain.
Ada banyak jenis berkat seperti berkat
dalam rumah tangga artinya keluarga hidup
dalam keharmonisan; berkat dalam
pekerjaan atau pendidikan berarti
mencapai keberhasilan; berkat rohani
berarti mengalami pertumbuhan iman yang
baik, menikmati kebahagian dan damai
sejahtera yang tidak dapat dibeli dengan
uang.
Tuhan berkenan kepada orang yang mencari
berkat dengan cara yang benar yaitu
12 13
tokoh alkitab
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
[ ]SAKSI IMANSAKSI IMANSAKSI IMAN
Pendidikan Ricci mulai mempelajari bahasa Latin di
bawah bimbingan Nicolo Bencivegni, yang
adalah seorang imam Diosesan hingga usia
tujuh tahun. Ketika berusia 16 tahun, setelah
lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya
untuk menempuh pendidikan hukum di Roma.
Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci
bergabung dalam Konggregasi Maria. Namun
ternyata ia tidak menjadi ahli hukum seperti
yang diidam-idamkan oleh ayahnya. Ricci
memilih untuk masuk ke Sarikat Yesus pada
tanggal 15 Agustus 1571. Ia mengikuti beberapa
pelatihan bagi para calon biarawan di Saint'
Andrea. Pada tahun 1852, Ricci mempelajari
peradaban skolastik di Universitas Roma
(Roman College). Tidak hanya itu, di sana ia
juga belajar ilmu matematika, ilmu
pengetahuan alam, humaniora, dan etika.
Guru matematika Ricci adalah Christopher
C l a v i u s . R i c c i ada l ah o r ang yang
memperkenalkan kepada penganut Stoa
tentang filosofi moral. Bagi Ricci dan rekan-
rekan dar i ordo Yesu i tnya, s i s tem
pembelajaran yang humanistik adalah fondasi
bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu
ilahi.
Sejak Mei 1577, Ricci belajar bahasa
Portugis di Universitas Coimbra selama
sembilan bulan. Di sanalah Ricci harus
mempelajari pemikiran Aristoteles dan Thomas
Aquinas. Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci
selama ia menuntut ilmu ini, nantinya ia
perkenalkan kepada orang-orang Cina saat ia
menjalankan misinya di Cina. Pada tanggal 24
Maret 1578, Ricci meninggalkan Lisbon dan
tinggal di Goa selama empat tahun. Di Goa,
Ricci melanjutkan studi teologinya dan
memulihkan kesehatannya yang terganggu.
Bahkan di sana Ia ditahbiskan menjadi seorang
uskup pada tanggal 26 Juli 1580.
Misi di CinaPada tahun 1580 Ricci tiba di Macau dan
segera belajar bahasa serta tulisan Cina. Dan
dalam waktu tiga bulan, Ricci telah berhasil
menguasai bahasa Cina. Pada tahun 1583, Ricci
berangkat ke Tiongkok (Cina) dan berdiam di
Chao K'ing, ibukota propinsi Kanon. Tujuan
utama Ricci adalah istana Kaisar Tiongkok di
Peking. Namun tidak mudah baginya untuk
mewujudkan cita-citanya. Ricci harus
menunggu selama 18 tahun sebelum ia
diundang untuk berdiam di istana Kaisar di
Peking. Di Chao K'ing inilah Ricci berusaha
untuk meyakinkan orang-orang Tionghoa
bahwa orang asing bukanlah seorang barbar.
Bahkan Ricci mengubah namanya menjadi Li
Ma Dou. Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi
terhadap budaya setempat inilah yang pada
akhirnya membuat orang-orang Cina
bersimpati kepada Ricci. Dengan menunjukkan
keahliannya dalam memperbaiki jam dan
membuat peta bumi, Ricci mencoba untuk
memperkenalkan dan menjelaskan tentang
ajaran Kristen yang tidak bertentangan dengan
kebudayaan-kebudayaan Tinghoa.
I t u l a h s e b a b n y a M a t t e o R i c c i
menyesuaikan agama Kristen dengan bentuk-
bentuk kebudayaan Tionghoa. Demikianlah
beberapa metode yang dilakukan Ricci untuk
melaksanakan misinya di Cina:
1. Menurut Ricci seorang pekabar injil yang
hendak bekerja di Tiongkok haruslah
memperhatikan beberapa persyaratan
jika mereka ingin membawa orang
Tionghoa kepada Kr i stus. Ya itu
mempelajari sastra Tionghoa dan
menyusun sendiri karangan-karangan
dalam bahasa Tionghoa mengenai ilmu
pengetahuan Barat dan iman Kristen.
2. Mengenakan pakaian Tionghoa. Ricci
sendiri pada mulanya mengenakan
pakaian rahib Buddha, namun ternyata
kurang dihormati. Maka ia menukarkannya
dengan pakaian cendekiawan Kong Hu Cu.
3. Memakai arsitektur Tiongkok untuk
bangunan gereja.
4. Memakai bahasa Tinghoa dalam ibadah
Kristen. Ricci sendiri membuat liturgi
Matteo Ricci dilahirkan di
Tuscany, Itali pada tanggal 16
Oktober 1552. Ricci adalah
anak sulung dari keluarga Ser
Giovanni Battista Ricci dengan
Giovanna Angiolelli. Ayahnya
berharap suatu hari kelak, Ricci
akan menjadi ahli hukum atau
memiliki jabatan di
pemerintahan. Selama masa
kecilnya, Ricci tinggal bersama
neneknya yang bernama Laria.
MATTEORICCI
Oleh : Imeiliana
Utusan Injil Bagi China
14 15februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
[ ]SAKSI IMANSAKSI IMANSAKSI IMAN
Pendidikan Ricci mulai mempelajari bahasa Latin di
bawah bimbingan Nicolo Bencivegni, yang
adalah seorang imam Diosesan hingga usia
tujuh tahun. Ketika berusia 16 tahun, setelah
lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya
untuk menempuh pendidikan hukum di Roma.
Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci
bergabung dalam Konggregasi Maria. Namun
ternyata ia tidak menjadi ahli hukum seperti
yang diidam-idamkan oleh ayahnya. Ricci
memilih untuk masuk ke Sarikat Yesus pada
tanggal 15 Agustus 1571. Ia mengikuti beberapa
pelatihan bagi para calon biarawan di Saint'
Andrea. Pada tahun 1852, Ricci mempelajari
peradaban skolastik di Universitas Roma
(Roman College). Tidak hanya itu, di sana ia
juga belajar ilmu matematika, ilmu
pengetahuan alam, humaniora, dan etika.
Guru matematika Ricci adalah Christopher
C l a v i u s . R i c c i ada l ah o r ang yang
memperkenalkan kepada penganut Stoa
tentang filosofi moral. Bagi Ricci dan rekan-
rekan dar i ordo Yesu i tnya, s i s tem
pembelajaran yang humanistik adalah fondasi
bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu
ilahi.
Sejak Mei 1577, Ricci belajar bahasa
Portugis di Universitas Coimbra selama
sembilan bulan. Di sanalah Ricci harus
mempelajari pemikiran Aristoteles dan Thomas
Aquinas. Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci
selama ia menuntut ilmu ini, nantinya ia
perkenalkan kepada orang-orang Cina saat ia
menjalankan misinya di Cina. Pada tanggal 24
Maret 1578, Ricci meninggalkan Lisbon dan
tinggal di Goa selama empat tahun. Di Goa,
Ricci melanjutkan studi teologinya dan
memulihkan kesehatannya yang terganggu.
Bahkan di sana Ia ditahbiskan menjadi seorang
uskup pada tanggal 26 Juli 1580.
Misi di CinaPada tahun 1580 Ricci tiba di Macau dan
segera belajar bahasa serta tulisan Cina. Dan
dalam waktu tiga bulan, Ricci telah berhasil
menguasai bahasa Cina. Pada tahun 1583, Ricci
berangkat ke Tiongkok (Cina) dan berdiam di
Chao K'ing, ibukota propinsi Kanon. Tujuan
utama Ricci adalah istana Kaisar Tiongkok di
Peking. Namun tidak mudah baginya untuk
mewujudkan cita-citanya. Ricci harus
menunggu selama 18 tahun sebelum ia
diundang untuk berdiam di istana Kaisar di
Peking. Di Chao K'ing inilah Ricci berusaha
untuk meyakinkan orang-orang Tionghoa
bahwa orang asing bukanlah seorang barbar.
Bahkan Ricci mengubah namanya menjadi Li
Ma Dou. Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi
terhadap budaya setempat inilah yang pada
akhirnya membuat orang-orang Cina
bersimpati kepada Ricci. Dengan menunjukkan
keahliannya dalam memperbaiki jam dan
membuat peta bumi, Ricci mencoba untuk
memperkenalkan dan menjelaskan tentang
ajaran Kristen yang tidak bertentangan dengan
kebudayaan-kebudayaan Tinghoa.
I t u l a h s e b a b n y a M a t t e o R i c c i
menyesuaikan agama Kristen dengan bentuk-
bentuk kebudayaan Tionghoa. Demikianlah
beberapa metode yang dilakukan Ricci untuk
melaksanakan misinya di Cina:
1. Menurut Ricci seorang pekabar injil yang
hendak bekerja di Tiongkok haruslah
memperhatikan beberapa persyaratan
jika mereka ingin membawa orang
Tionghoa kepada Kr i stus. Ya itu
mempelajari sastra Tionghoa dan
menyusun sendiri karangan-karangan
dalam bahasa Tionghoa mengenai ilmu
pengetahuan Barat dan iman Kristen.
2. Mengenakan pakaian Tionghoa. Ricci
sendiri pada mulanya mengenakan
pakaian rahib Buddha, namun ternyata
kurang dihormati. Maka ia menukarkannya
dengan pakaian cendekiawan Kong Hu Cu.
3. Memakai arsitektur Tiongkok untuk
bangunan gereja.
4. Memakai bahasa Tinghoa dalam ibadah
Kristen. Ricci sendiri membuat liturgi
Matteo Ricci dilahirkan di
Tuscany, Itali pada tanggal 16
Oktober 1552. Ricci adalah
anak sulung dari keluarga Ser
Giovanni Battista Ricci dengan
Giovanna Angiolelli. Ayahnya
berharap suatu hari kelak, Ricci
akan menjadi ahli hukum atau
memiliki jabatan di
pemerintahan. Selama masa
kecilnya, Ricci tinggal bersama
neneknya yang bernama Laria.
MATTEORICCI
Oleh : Imeiliana
Utusan Injil Bagi China
14 15februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
ibadah dalam bahasa Tionghoa sebagai
pengganti bahasa Latin.
5. Memakai istilah-istilah Tionghoa dalam
mengungkapkan ajaran Kristen.
6. Membuktikan bahwa agama Kristen tidak
bertentangan dengan struktur masyarakat
Tinghoa.
D e n g a n
d e m i k i a n
u s a h a
p e k a b a r a n
i n j i l R i c c i
berhas i l d i
Cina. Ricci
sebagai orang
yang b i j a k
b e r d i a m
dalam istana
Kaisar Wan Li
s e l a m a
sepuluh tahun
h i n g g a
meninggalnya
pada tahun
1610. Pada
tahun 1575 ia
m e n u l i s
sebuah buku yang berjudul True Principles
Concerning God (Prinsip-prinsip yang Benar
Mengenai Allah) dalam bahasa Tionghoa. Ia
juga menyusun buku katekisasi dalam bahasa
Tionghoa serta menerjemahkan Sepuluh
Hukum ke dalam bahasa Tionghoa. Kedua
karyanya di kemudian hari digunakan oleh para
pekabar injil yang datang sesudahnya.
Metode pendekatan yang dipakai oleh
Matteo Ricci ini menjadi pokok pertikaian yang
hangat di kemudian hari. Bagi mereka yang
menentang Ricci, metode yang dipakai oleh
Ricci ini dianggap telah membiarkan kekafiran
h i d u p d i
kalangan orang
K r i s t e n
Tionghoa. Paus
sendiri selama
b e r t a h u n -
t a h u n r a g u
u n t u k
melarangnya.
Pa d a t a h u n
1 7 0 5 P a u s
C l e m e n s I X
m e n g i r i m
C h a r l e s
M a i l l a r d d e
To u r n o n k e
Tiongkok untuk
menyelidiki hal
itu. Berdasar-
kan penyeli-
dikannya, paus
melarang kebiasaan-kebiasaan Yesuit di
Tiongkok. Keputusan ini mendapat perlawanan
dari Kaisar Tiongkok. Kaisar hanya menerima
pekabar-pekabar Injil yang menaati peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan oleh Matteo
Ricci. Larangan tersebut telah menyebabkan
kemunduran kekristenan di Tiongkok.
16 17
Rubrik ini diasuh oleh :
BANTUAN PSIKOLOGI TERAPANGereja Isa Almasih Jemaat Pringgading
Eva Kristianti, S.Psi Amelia Yuwono, S.Psi
[ ]RENUNGAN PSIKOLOGI
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MENTAL,
MORAL & PSIKOSOSIAL
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
ibadah dalam bahasa Tionghoa sebagai
pengganti bahasa Latin.
5. Memakai istilah-istilah Tionghoa dalam
mengungkapkan ajaran Kristen.
6. Membuktikan bahwa agama Kristen tidak
bertentangan dengan struktur masyarakat
Tinghoa.
D e n g a n
d e m i k i a n
u s a h a
p e k a b a r a n
i n j i l R i c c i
berhas i l d i
Cina. Ricci
sebagai orang
yang b i j a k
b e r d i a m
dalam istana
Kaisar Wan Li
s e l a m a
sepuluh tahun
h i n g g a
meninggalnya
pada tahun
1610. Pada
tahun 1575 ia
m e n u l i s
sebuah buku yang berjudul True Principles
Concerning God (Prinsip-prinsip yang Benar
Mengenai Allah) dalam bahasa Tionghoa. Ia
juga menyusun buku katekisasi dalam bahasa
Tionghoa serta menerjemahkan Sepuluh
Hukum ke dalam bahasa Tionghoa. Kedua
karyanya di kemudian hari digunakan oleh para
pekabar injil yang datang sesudahnya.
Metode pendekatan yang dipakai oleh
Matteo Ricci ini menjadi pokok pertikaian yang
hangat di kemudian hari. Bagi mereka yang
menentang Ricci, metode yang dipakai oleh
Ricci ini dianggap telah membiarkan kekafiran
h i d u p d i
kalangan orang
K r i s t e n
Tionghoa. Paus
sendiri selama
b e r t a h u n -
t a h u n r a g u
u n t u k
melarangnya.
Pa d a t a h u n
1 7 0 5 P a u s
C l e m e n s I X
m e n g i r i m
C h a r l e s
M a i l l a r d d e
To u r n o n k e
Tiongkok untuk
menyelidiki hal
itu. Berdasar-
kan penyeli-
dikannya, paus
melarang kebiasaan-kebiasaan Yesuit di
Tiongkok. Keputusan ini mendapat perlawanan
dari Kaisar Tiongkok. Kaisar hanya menerima
pekabar-pekabar Injil yang menaati peraturan-
peraturan yang telah ditetapkan oleh Matteo
Ricci. Larangan tersebut telah menyebabkan
kemunduran kekristenan di Tiongkok.
16 17
Rubrik ini diasuh oleh :
BANTUAN PSIKOLOGI TERAPANGereja Isa Almasih Jemaat Pringgading
Eva Kristianti, S.Psi Amelia Yuwono, S.Psi
[ ]RENUNGAN PSIKOLOGI
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN MENTAL,
MORAL & PSIKOSOSIAL
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
bila ada atasan karena takut ditegur.
Bagaimana dengan diri kita? Mari kita
mengintrospeksi diri dan memperbaikinya.
Selain tahap-tahap perkembangan
mental dan moral, kita semua juga pasti
mengalami tahap-tahap perkembangan
psikososial. Tahap-tahap ini mempengaruhi
sikap, perilaku dan perasaan yang dialami.
Apabila tahap perkembangan ini dapat dilewati
dengan baik seseorang akan menjadi orang
yang dapat mempercayai orang lain,
bersahabat, mandiri, tekun dan penuh inisiatif,
percaya diri dan tidak mudah putus asa. Namun
sebaliknya, apabila ada masalah yang tidak
terselesaikan dalam tahap-
tahap pe rkembangan
tersebut seseorang akan
menjadi mudah curiga,
terkucil, sering ragu,
merasa bersalah, rendah
diri dan kecewa. Berikut ini
kita bisa mengetahui tahap-
tahap pe rkembangan
p s i k o s o s i a l m e n u r u t
Erikson:
1. K e p e r c a y a a n d a n
k e t i d a k p e r c a y a a n
(trust versus mistrust)
Adalah suatu tahap
psikososial pertama
yang dialami dalam
t a h u n p e r t a m a
kehidupan. Suatu rasa percaya menuntut
perasaan nyaman secara fisik. Perasaan
nyaman pada masa bayi menentukan
harapan bahwa dunia akan menjadi tempat
tinggal yang baik dan menyenangkan.
2. Otonomi dengan rasa malu dan keragu-
raguan (autonomy versus shame and
doubt)
Adalah tahap perkembangan kedua yang
berlangsung pada masa bayi dan saat anak
baru mulai berjalan (1-3 tahun). Setelah
memperoleh rasa percaya kepada pengasuh
mereka, bayi mulai menemukan bahwa
perilaku mereka adalah atas kehendaknya.
Mereka menyadari kemauan mereka
dengan rasa mandiri dan otonomi mereka.
Pada fase ini apabila bayi cenderung
dibatasi maka mereka akan cenderung
mengembangkan rasa malu dan keragu-
raguan.
3. Prakarsa dan rasa bersalah (initiative
versus guilt)
Merupakan tahap yang berlangsung pada
awal masuk sekolah. Ketika mereka masuk
dunia sekolah mereka lebih tertantang
dibanding ketika masih bayi. Anak-anak
diharapkan aktif untuk menghadapi
tantangan ini dengan rasa tanggung jawab
atas perilaku mereka,
mainan mereka, dan
hewan peliharaan
mereka. Anak-anak
bertanggung jawab
m e n i n g k a t k a n
prakarsa. Namun,
perasaan bersalah
dapat muncul bila
anak tidak diberi
kepercayaan atau
d i s a l a h k a n a t a s
sesuatu yang mereka
perbuat, hal itu dapat
membuat mereka
sangat cemas.
4. Tekun dan rendah
diri (industry versus
inferiority)
Berlangsung selama sekolah dasar. Tidak
ada hal lain yang lebih antusias dari pada
akhir periode masa awal anak-anak yang
penuh imajinasi. Ketika anak-anak
memasuki tahun sekolah dasar, mereka
mengarahkan energi mereka pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan
intelektual. Yang berbahaya pada tahap ini
adalah perasaan tidak kompeten dan tidak
produktif.
5. Identitas dan kebingungan identitas
(identity versus identity confusion)
Adalah tahap yang dialami selama masa
Sebagai orangtua, terkadang kita
mengalami kesulitan dalam mengajarkan
sesuatu kepada anak. Kita merasa sudah
memberikan perhatian dengan mengajarkan
dan melatihnya menghadapi banyak hal, tetapi
nampaknya kurang sesuai dengan yang kita
harapkan. Hal ini bisa terjadi karena kita
mungkin terlalu ”memaksa” anak belajar
melebihi porsi yang seharusnya. Ada baiknya
kita tahu tahap-tahap perkembangan yang
dialami oleh anak kita sehingga kita dapat
menyesuaikan materi yang diajarkan dan
dilatih. Berikut ini adalah tahap-tahap
perkembangan mental menurut Piaget:
1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun):
Pertumbuhan kognitif berdasarkan
pancaindera (memikirkan apa yang dilihat,
didengar, dsb.) dan kegiatan motorik,
seperti menggapai, melempar dan
menggerakkan benda.
2. Tahap praoperasional (2-6 tahun):
Anak sudah mampu menggunakan bahasa
dan pemikiran simbolik, misalnya geleng
kepala berarti tidak mau. Anak dapat
meniru dan bermain pura-pura. Cara
berpikirnya masih memusat dan belum
dapat berpikir bolak-balik, misalnya:
belum paham bahwa Anton lebih tinggi
daripada Budi itu berarti Budi lebih rendah
daripada Anton.
3. Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)
Anak telah dapat berpikir bolak-balik dan
dapat bergerak bebas dari satu pandangan
ke pandangan yang lain (fleksibel dan
obyektif) serta dapat memusatkan
perhatian pada beberapa benda atau
kejadian secara bersamaan.
4. Tahap operasional formal (12 tahun dan
seterusnya)
Seseorang diharapkan telah dapat
memecahkan masa lahnya, dapat
menganalisa, berpikir tentang apa yang
dapat/mungkin terjadi.
Setiap anak normal melalui tahap-tahap ini
dalam urutan yang sama hanya saja dalam porsi
yang berbeda-beda.
Dalam mengajarkan peraturan dan
menerapkan disiplin pada anak pun kita juga
perlu mengetahui tahap-tahap perkembangan
moralnya sehingga kita dapat lebih memahami
dan memberikan arahan yang tepat. Misalnya:
Anak TK biasanya patuh/mau mengikuti
perintah dan aturan karena dia ingin dipuji
atau mendapatkan hadiah. Dia takut dihukum
oleh guru maupun oleh orangtuanya.
Sebaliknya, anak SMU seharusnya telah dapat
mengikuti aturan berdasarkan kesadarannya
sendiri, bukan karena tuntutan dari luar, ingin
memperoleh imbalan atau takut dihukum.
Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan
moral menurut Kohlberg:
1. Tahap moralitas pra konvensional (biasanya
pada awal masa kanak-kanak):
Pemahaman baik atau buruk hanya
berdasarkan kebutuhan pribadi/akibat fisik
dari perbuatan. Anak bersikap patuh untuk
memperoleh hadiah/pujian atau untuk
menghindari hukuman (takut dihukum).
2. Tahap moralitas konvensional (biasanya
pada akhir masa kanak-kanak):
Pemahaman baik atau buruk berdasarkan
harapan keluarga dan masyarakat/
lingkungan sekitarnya. Anak mengikuti
peraturan untuk mengambil hati orang lain
(agar dianggap anak baik) dan untuk
mempertahankan hubungan baik sehingga
tidak ditolak atau dicela oleh kelompoknya
atau orang-orang yang ada di sekitarnya.
3. Tahap moralitas pasca konvensional
(seharusnya dicapai pada masa remaja)
Pemahaman baik atau buruk berdasarkan
kesadaran diri yang mendalam, dilandasi
oleh suara hati. Seseorang patuh pada
peraturan karena menginginkan kehidupan
bersama yang teratur, tidak karena
perintah/ tuntutan dari luar dirinya
melainkan karena kesadarannya sendiri.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-
hari kadang-kadang kita menjumpai orang
dewasa yang belum mencapai tahap moralitas
pasca konvensional, misalnya: bekerja
sungguh-sungguh sesuai dengan aturan hanya
18 19
renungan seputar psikologi
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
bila ada atasan karena takut ditegur.
Bagaimana dengan diri kita? Mari kita
mengintrospeksi diri dan memperbaikinya.
Selain tahap-tahap perkembangan
mental dan moral, kita semua juga pasti
mengalami tahap-tahap perkembangan
psikososial. Tahap-tahap ini mempengaruhi
sikap, perilaku dan perasaan yang dialami.
Apabila tahap perkembangan ini dapat dilewati
dengan baik seseorang akan menjadi orang
yang dapat mempercayai orang lain,
bersahabat, mandiri, tekun dan penuh inisiatif,
percaya diri dan tidak mudah putus asa. Namun
sebaliknya, apabila ada masalah yang tidak
terselesaikan dalam tahap-
tahap pe rkembangan
tersebut seseorang akan
menjadi mudah curiga,
terkucil, sering ragu,
merasa bersalah, rendah
diri dan kecewa. Berikut ini
kita bisa mengetahui tahap-
tahap pe rkembangan
p s i k o s o s i a l m e n u r u t
Erikson:
1. K e p e r c a y a a n d a n
k e t i d a k p e r c a y a a n
(trust versus mistrust)
Adalah suatu tahap
psikososial pertama
yang dialami dalam
t a h u n p e r t a m a
kehidupan. Suatu rasa percaya menuntut
perasaan nyaman secara fisik. Perasaan
nyaman pada masa bayi menentukan
harapan bahwa dunia akan menjadi tempat
tinggal yang baik dan menyenangkan.
2. Otonomi dengan rasa malu dan keragu-
raguan (autonomy versus shame and
doubt)
Adalah tahap perkembangan kedua yang
berlangsung pada masa bayi dan saat anak
baru mulai berjalan (1-3 tahun). Setelah
memperoleh rasa percaya kepada pengasuh
mereka, bayi mulai menemukan bahwa
perilaku mereka adalah atas kehendaknya.
Mereka menyadari kemauan mereka
dengan rasa mandiri dan otonomi mereka.
Pada fase ini apabila bayi cenderung
dibatasi maka mereka akan cenderung
mengembangkan rasa malu dan keragu-
raguan.
3. Prakarsa dan rasa bersalah (initiative
versus guilt)
Merupakan tahap yang berlangsung pada
awal masuk sekolah. Ketika mereka masuk
dunia sekolah mereka lebih tertantang
dibanding ketika masih bayi. Anak-anak
diharapkan aktif untuk menghadapi
tantangan ini dengan rasa tanggung jawab
atas perilaku mereka,
mainan mereka, dan
hewan peliharaan
mereka. Anak-anak
bertanggung jawab
m e n i n g k a t k a n
prakarsa. Namun,
perasaan bersalah
dapat muncul bila
anak tidak diberi
kepercayaan atau
d i s a l a h k a n a t a s
sesuatu yang mereka
perbuat, hal itu dapat
membuat mereka
sangat cemas.
4. Tekun dan rendah
diri (industry versus
inferiority)
Berlangsung selama sekolah dasar. Tidak
ada hal lain yang lebih antusias dari pada
akhir periode masa awal anak-anak yang
penuh imajinasi. Ketika anak-anak
memasuki tahun sekolah dasar, mereka
mengarahkan energi mereka pada
penguasaan pengetahuan dan keterampilan
intelektual. Yang berbahaya pada tahap ini
adalah perasaan tidak kompeten dan tidak
produktif.
5. Identitas dan kebingungan identitas
(identity versus identity confusion)
Adalah tahap yang dialami selama masa
Sebagai orangtua, terkadang kita
mengalami kesulitan dalam mengajarkan
sesuatu kepada anak. Kita merasa sudah
memberikan perhatian dengan mengajarkan
dan melatihnya menghadapi banyak hal, tetapi
nampaknya kurang sesuai dengan yang kita
harapkan. Hal ini bisa terjadi karena kita
mungkin terlalu ”memaksa” anak belajar
melebihi porsi yang seharusnya. Ada baiknya
kita tahu tahap-tahap perkembangan yang
dialami oleh anak kita sehingga kita dapat
menyesuaikan materi yang diajarkan dan
dilatih. Berikut ini adalah tahap-tahap
perkembangan mental menurut Piaget:
1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun):
Pertumbuhan kognitif berdasarkan
pancaindera (memikirkan apa yang dilihat,
didengar, dsb.) dan kegiatan motorik,
seperti menggapai, melempar dan
menggerakkan benda.
2. Tahap praoperasional (2-6 tahun):
Anak sudah mampu menggunakan bahasa
dan pemikiran simbolik, misalnya geleng
kepala berarti tidak mau. Anak dapat
meniru dan bermain pura-pura. Cara
berpikirnya masih memusat dan belum
dapat berpikir bolak-balik, misalnya:
belum paham bahwa Anton lebih tinggi
daripada Budi itu berarti Budi lebih rendah
daripada Anton.
3. Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)
Anak telah dapat berpikir bolak-balik dan
dapat bergerak bebas dari satu pandangan
ke pandangan yang lain (fleksibel dan
obyektif) serta dapat memusatkan
perhatian pada beberapa benda atau
kejadian secara bersamaan.
4. Tahap operasional formal (12 tahun dan
seterusnya)
Seseorang diharapkan telah dapat
memecahkan masa lahnya, dapat
menganalisa, berpikir tentang apa yang
dapat/mungkin terjadi.
Setiap anak normal melalui tahap-tahap ini
dalam urutan yang sama hanya saja dalam porsi
yang berbeda-beda.
Dalam mengajarkan peraturan dan
menerapkan disiplin pada anak pun kita juga
perlu mengetahui tahap-tahap perkembangan
moralnya sehingga kita dapat lebih memahami
dan memberikan arahan yang tepat. Misalnya:
Anak TK biasanya patuh/mau mengikuti
perintah dan aturan karena dia ingin dipuji
atau mendapatkan hadiah. Dia takut dihukum
oleh guru maupun oleh orangtuanya.
Sebaliknya, anak SMU seharusnya telah dapat
mengikuti aturan berdasarkan kesadarannya
sendiri, bukan karena tuntutan dari luar, ingin
memperoleh imbalan atau takut dihukum.
Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan
moral menurut Kohlberg:
1. Tahap moralitas pra konvensional (biasanya
pada awal masa kanak-kanak):
Pemahaman baik atau buruk hanya
berdasarkan kebutuhan pribadi/akibat fisik
dari perbuatan. Anak bersikap patuh untuk
memperoleh hadiah/pujian atau untuk
menghindari hukuman (takut dihukum).
2. Tahap moralitas konvensional (biasanya
pada akhir masa kanak-kanak):
Pemahaman baik atau buruk berdasarkan
harapan keluarga dan masyarakat/
lingkungan sekitarnya. Anak mengikuti
peraturan untuk mengambil hati orang lain
(agar dianggap anak baik) dan untuk
mempertahankan hubungan baik sehingga
tidak ditolak atau dicela oleh kelompoknya
atau orang-orang yang ada di sekitarnya.
3. Tahap moralitas pasca konvensional
(seharusnya dicapai pada masa remaja)
Pemahaman baik atau buruk berdasarkan
kesadaran diri yang mendalam, dilandasi
oleh suara hati. Seseorang patuh pada
peraturan karena menginginkan kehidupan
bersama yang teratur, tidak karena
perintah/ tuntutan dari luar dirinya
melainkan karena kesadarannya sendiri.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan sehari-
hari kadang-kadang kita menjumpai orang
dewasa yang belum mencapai tahap moralitas
pasca konvensional, misalnya: bekerja
sungguh-sungguh sesuai dengan aturan hanya
18 19
renungan seputar psikologi
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
remaja. Pada tahap ini mereka
dihadapkan oleh pencarian siapa mereka,
bagaimana mereka nanti, dan ke mana
mereka akan menuju masa depannya.
Penjajakan karir merupakan hal penting.
Orangtua harus mengijinkan anak remaja
menjajaki banyak peran dan berbagai
jalan. Jika anak menjajaki berbagai
peran dan menemukan peran positif maka
ia akan mencapai identitas yang positif.
6. Keintiman dan keterkucilan (intimacy
versus isolation)
Tahap yang dialami pada masa-masa awal
dewasa dimana orang dihadapkan pada
tugas perkembangan pembentukan relasi
intim dengan orang lain. Saat anak muda
membentuk persahabatan yang sehat dan
relasi akrab yang intim dengan orang lain,
keintiman akan dicapai, kalau tidak,
perasaan terisolasi (terkucil) akan
terjadi.
7. Bangkit dan berhenti (generality versus
stagnation)
Tahap yang dialami pada masa
pertengahan dewasa. Persoalan utama
adalah membantu generasi muda
mengembangkan dan mengarahkan
kehidupan yang berguna (generality).
Perasaan belum melakukan sesuatu untuk
menolong generasi berikutnya adalah
stagnation
8. Integritas dan kekecewaan (integrity
versus despair)
Tahap yang dialami pada masa dewasa
akhir. Pada tahun terakhir kehidupan,
kita menoleh ke belakang dan
mengevaluasi apa yang telah kita lakukan
selama hidup. Jika telah melakukan
sesuatu yang baik dalam kehidupan lalu
maka integritas tercapai. Sebaliknya, jika
menganggap kehidupan lalu banyak hal-
hal negatif maka yang muncul adalah
perasaan bersalah dan kecewa.
Dengan mengetahui berbagai tahap
perkembangan yang dialami setiap orang,
kita dapat lebih memahami dan menerima
orang lain. Kita pun dapat membimbing anak
kita melewati tiap tahap perkembangan
tersebut serta selalu mengembangkan diri
kita dengan tetap mengikutsertakan Tuhan,
sebab di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil
dan segala perkara dapat teratasi (Mrk 9:23;
Fil 4:13).
CATATAN PERISTIWA[ ]
Mengawali rangkaian ibadah Natal di bulan Desember 2010,
Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading mengadakan Kebaktian
Ucapan Syukur atau Thanksgiving Day di hari Minggu, 5 Desember
2010 pada kebaktian yang ke-3. Kebaktian ini merupakan suatu
ungkapan syukur kita kepada Tuhan oleh karena setiap penyertaan
dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita sepanjang tahun
2010.
Tema dari acara ini adalah “Korban Syukur Habakuk”, yang
menggambarkan ucapan syukur Nabi Habakuk ketika ia dilanda
suatu keadaan yang terpuruk/ kering, dia tetap bisa bersukacita
dan senantiasa memuji Tuhan.
Acara Thanksgiving Day tahun ini benar-benar berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari dekorasi dengan konsep
taman kering, yang menggambarkan kekeringan yang dialami nabi
Habakuk didukung dengan efek lighting dan smoke menambah
kemeriahan suasana ibadah. Diawal kebaktian ini, Pdt. Indrawan
Eleeas menyampaikan votum yang kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan opening ceremony. Opening ceremony kali ini
menampilkan pertunjukan dari beberapa bagian dari sub seksi
music, diawali kolaborasi dari ANSAMBLE HOSANNA dengan Paduan
Suara YUBILUS SENIOR yang menyanyikan lagu “I want to thank you
Lord”, kemudian berturut-turut penampilan dari KOLINTANG
WANITA yang menyanyikan lagu “Betapa Tidak Kita Bersyukur”,
penampilan dari KERONCONG GALILEA yang menyanyikan lagu
“Kasih Yesus”, penampilan dari NAFIRI BHAKTI ACOUSTIC dengan
DIAMOND SINGER yang menyanyikan lagu “Pujilah Tuhan”. Opening
ceremony diakhiri dengan penampilan dari NAFIRI BHAKTI
ELECTRIC bersama Worship Leader menyanyikan lagu “Sbab Kau
Besar”. Keseluruhan opening ceremony tersebut juga dikolaborasi
dengan penampilan dari Worship Creative Ministry.
Selanjutnya Praise & worship dipimpin oleh Bp. Yahya
Sutanto dan Saphire Singer. Ditengah-tengah puji-pujian,
diadakan wawancara untuk memberikan kesaksian yang dipandu
THANKSGIVINGKORBAN SYUKUR HABAKUK
| Minggu, 5 Desember 2010
renungan seputar psikologi
20 21februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
remaja. Pada tahap ini mereka
dihadapkan oleh pencarian siapa mereka,
bagaimana mereka nanti, dan ke mana
mereka akan menuju masa depannya.
Penjajakan karir merupakan hal penting.
Orangtua harus mengijinkan anak remaja
menjajaki banyak peran dan berbagai
jalan. Jika anak menjajaki berbagai
peran dan menemukan peran positif maka
ia akan mencapai identitas yang positif.
6. Keintiman dan keterkucilan (intimacy
versus isolation)
Tahap yang dialami pada masa-masa awal
dewasa dimana orang dihadapkan pada
tugas perkembangan pembentukan relasi
intim dengan orang lain. Saat anak muda
membentuk persahabatan yang sehat dan
relasi akrab yang intim dengan orang lain,
keintiman akan dicapai, kalau tidak,
perasaan terisolasi (terkucil) akan
terjadi.
7. Bangkit dan berhenti (generality versus
stagnation)
Tahap yang dialami pada masa
pertengahan dewasa. Persoalan utama
adalah membantu generasi muda
mengembangkan dan mengarahkan
kehidupan yang berguna (generality).
Perasaan belum melakukan sesuatu untuk
menolong generasi berikutnya adalah
stagnation
8. Integritas dan kekecewaan (integrity
versus despair)
Tahap yang dialami pada masa dewasa
akhir. Pada tahun terakhir kehidupan,
kita menoleh ke belakang dan
mengevaluasi apa yang telah kita lakukan
selama hidup. Jika telah melakukan
sesuatu yang baik dalam kehidupan lalu
maka integritas tercapai. Sebaliknya, jika
menganggap kehidupan lalu banyak hal-
hal negatif maka yang muncul adalah
perasaan bersalah dan kecewa.
Dengan mengetahui berbagai tahap
perkembangan yang dialami setiap orang,
kita dapat lebih memahami dan menerima
orang lain. Kita pun dapat membimbing anak
kita melewati tiap tahap perkembangan
tersebut serta selalu mengembangkan diri
kita dengan tetap mengikutsertakan Tuhan,
sebab di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil
dan segala perkara dapat teratasi (Mrk 9:23;
Fil 4:13).
CATATAN PERISTIWA[ ]
Mengawali rangkaian ibadah Natal di bulan Desember 2010,
Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading mengadakan Kebaktian
Ucapan Syukur atau Thanksgiving Day di hari Minggu, 5 Desember
2010 pada kebaktian yang ke-3. Kebaktian ini merupakan suatu
ungkapan syukur kita kepada Tuhan oleh karena setiap penyertaan
dan berkat yang telah Tuhan berikan kepada kita sepanjang tahun
2010.
Tema dari acara ini adalah “Korban Syukur Habakuk”, yang
menggambarkan ucapan syukur Nabi Habakuk ketika ia dilanda
suatu keadaan yang terpuruk/ kering, dia tetap bisa bersukacita
dan senantiasa memuji Tuhan.
Acara Thanksgiving Day tahun ini benar-benar berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari dekorasi dengan konsep
taman kering, yang menggambarkan kekeringan yang dialami nabi
Habakuk didukung dengan efek lighting dan smoke menambah
kemeriahan suasana ibadah. Diawal kebaktian ini, Pdt. Indrawan
Eleeas menyampaikan votum yang kemudian dilanjutkan dengan
pelaksanaan opening ceremony. Opening ceremony kali ini
menampilkan pertunjukan dari beberapa bagian dari sub seksi
music, diawali kolaborasi dari ANSAMBLE HOSANNA dengan Paduan
Suara YUBILUS SENIOR yang menyanyikan lagu “I want to thank you
Lord”, kemudian berturut-turut penampilan dari KOLINTANG
WANITA yang menyanyikan lagu “Betapa Tidak Kita Bersyukur”,
penampilan dari KERONCONG GALILEA yang menyanyikan lagu
“Kasih Yesus”, penampilan dari NAFIRI BHAKTI ACOUSTIC dengan
DIAMOND SINGER yang menyanyikan lagu “Pujilah Tuhan”. Opening
ceremony diakhiri dengan penampilan dari NAFIRI BHAKTI
ELECTRIC bersama Worship Leader menyanyikan lagu “Sbab Kau
Besar”. Keseluruhan opening ceremony tersebut juga dikolaborasi
dengan penampilan dari Worship Creative Ministry.
Selanjutnya Praise & worship dipimpin oleh Bp. Yahya
Sutanto dan Saphire Singer. Ditengah-tengah puji-pujian,
diadakan wawancara untuk memberikan kesaksian yang dipandu
THANKSGIVINGKORBAN SYUKUR HABAKUK
| Minggu, 5 Desember 2010
renungan seputar psikologi
20 21februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
23
oleh Bp. Yahya Sutanto dan
Ibu Maria Handayani.
Kesaksian yang pertama oleh Ibu
Kathrien Wibowo, yang bersaksi tentang suaminya
yang terkena kanker paru-paru stadium lanjut dan dokter
menyampaikan bahwa umur suaminya hanya sampai 6-8 bulan
saja. Bahkan setelah melewati masa operasi, kondisi suaminya
malah semakin lemah, jalan tidak sampai 5 meter harus berhenti,
tidak bisa tertawa, dan minum hanya bisa melalui sedotan. Suatu
ketika, suaminya periksa ke RS Elisabeth di Singapore, disaat-saat
dalam keadaan terpuruk, beliau bergumul serta membayangkan
Salib Kristus yang mampu memulihkan kondisi suaminya, dan tiba-
tiba beliau diingatkan dengan pujian “Ajaib Benar Tuhan Cinta
Kepadaku”. Seiring berjalannya waktu, Tuhan berikan pemulihan
bagi suaminya, dan beliau bersyukur bahwa sampai saat ini
suaminya masih bisa hidup.
Kesaksian yang kedua oleh Ibu Rachel Salim. Beliau bersaksi
tentang penyakit yang dideritanya yaitu tidak bisa berjalan. Beliau
menceritakan bahwa sudah melayani Tuhan selama 58 tahun, tapi
kemudian terhambat karena penyakit yang dideritanya. Suatu
ketika, beliau diingatkan dengan 2 ayat yang menguatkan, yaitu
Lukas 17:10 yang menekankan jika kita diberi tugas untuk
melayani, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan ayat
Ratapan 3 : 22 yang mengatakan bahwa rahmat & kasih setia Tuhan
terhadap kita tidak berkesudahan, maka beliau tetap percaya
bahwa kasih Tuhan memberikan pemulihan bagi dia, dan beliau
diingatkan dengan pujian “Kasih Yesus” yang selalu menguatkan
dia untuk tetap melayani Tuhan.
Setelah praise & worship, acara dilanjutkan dengan
penampilan Sendratari dari WCM. Sendratari tersebut
menceritakan awal mula bangsa Israel yang dilanda kekacauan,
kejahatan, pertikaian dimana-mana, dan banyak orang yang
melakukan perbuatan jahat dimata Tuhan. Namun ditengah-
tengah kekacauan itu, masih ada orang-orang benar yang hidup
takut akan Tuhan walau hidupnya tertindas. Ditengah kekacauan
tersebut, orang-orang benar itu menjerit dan berdoa kepada Tuhan
meminta belas kasihan untuk melepaskan mereka dari kondisi
mereka saat itu. Tuhan mendengar doa mereka dan segera
mengutus Nabi Habakuk untuk memimpin mereka keluar dari
kekacauan itu. Ditengah suasana gersang dan Israel yang porak
poranda, Nabi Habakuk menaikkan doanya kepada Tuhan :
“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah,
pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak
menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari
kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku
akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang
menyelamatkan aku”. Dan akhirnya bangsa Israel mengalami
pemulihan.
22
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Indrawan
Eleeas yang merefleksikan dari Habakuk 3 : 17.
Beliau menyampaikan sekalipun dalam kondisi yang
sulit, kita masih bisa memuji Tuhan. Beliau menceritakan kesaksian dari
seorang ibu yang mengalami kesulitan ekonomi ditambah dengan mengandung seorang anak. Ibu
tersebut sudah berdoa kepada Tuhan, hanya saja seolah-olah Tuhan tidak mendengar doanya. Atas
keputusan bersama suaminya, mereka sepakat memberikan bayi mereka kepada orang lain. Ketika
ditanya orang, ibu tersebut berkata, “Saya memberikan dengan sukacita” walaupun sampai sekarang
tidak diketahui perkembangannya. Ditengah kesulitannya, dia masih bisa bersukacita, dia pun
berterima kasih kepada Tuhan karena bayinya tidak mati dan dia tidak mati juga.
Jikalau kita diperhadapkan dengan kondisi seperti itu, kita pasti susah dalam menjalaninya.
Tetapi firman Tuhan mengatakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, karena itu yang dikehendaki
Allah”. Walaupun dalam pemikiran kita mustahil untuk bisa menjalaninya, mari kita belajar seperti
Habakuk yang tetap bersukacita dalam kondisinya.
Bagaimana kita bisa tetap kuat dalam Dia? Kuncinya adalah miliki “karunia iman” karena hal
tersebut yang benar-benar dapat menguatkan kita saat keadaan hancur bahkan kita masih bisa
mengucap syukur kepada Tuhan. Intinya hanya oleh percaya saja kepada Tuhan dan milikilah karunia
iman yang akan selalu menguatkan kita.
Dan akhir dari firman, Pdt. Lukas Budijana menutup dengan perenungan makna dari ucapan
syukur tersebut dengan mengajak jemaat untuk belajar tetap bersyukur di tengah kondisi/ kesulitan
yang dialami seperti Habakuk.
Diakhir acara diadakan closing ceremony dengan kolaborasi penampilan dari Ansamble Hosana,
Kolintang, Keroncong, Nafiri Bhakti Acoustic,Nafiri Bhakti Electric, WCM menyanyikan lagu “Give
Thanks” kemudian dilanjutkan pujian “Bersyukurlah”. edward
11 Desember 2010
Perkembangan musik dan tarian pada era ini
sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia.
Bahkan musik dan tarian itu sendiri mewarnai
sebagian besar gereja-gereja masa kini.
Dalam dunia ibadah, musik dan tarian
adalah salah satu bentuk ungkapan ekspresi dari
pujian dan penyembahan dalam suatu ibadah
kepada Tuhan. Dalam perkembangan gereja saat
ini, khususnya aliran karismatik selalu menyertakan
musik dan tarian dalam ibadah yang dilakukan.
Fungsi dari musik dan tarian tersebut adalah
sebagai sarana pendukung pelaksanaan ibadah
dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan.
MUSIC DANCE&
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
23
oleh Bp. Yahya Sutanto dan
Ibu Maria Handayani.
Kesaksian yang pertama oleh Ibu
Kathrien Wibowo, yang bersaksi tentang suaminya
yang terkena kanker paru-paru stadium lanjut dan dokter
menyampaikan bahwa umur suaminya hanya sampai 6-8 bulan
saja. Bahkan setelah melewati masa operasi, kondisi suaminya
malah semakin lemah, jalan tidak sampai 5 meter harus berhenti,
tidak bisa tertawa, dan minum hanya bisa melalui sedotan. Suatu
ketika, suaminya periksa ke RS Elisabeth di Singapore, disaat-saat
dalam keadaan terpuruk, beliau bergumul serta membayangkan
Salib Kristus yang mampu memulihkan kondisi suaminya, dan tiba-
tiba beliau diingatkan dengan pujian “Ajaib Benar Tuhan Cinta
Kepadaku”. Seiring berjalannya waktu, Tuhan berikan pemulihan
bagi suaminya, dan beliau bersyukur bahwa sampai saat ini
suaminya masih bisa hidup.
Kesaksian yang kedua oleh Ibu Rachel Salim. Beliau bersaksi
tentang penyakit yang dideritanya yaitu tidak bisa berjalan. Beliau
menceritakan bahwa sudah melayani Tuhan selama 58 tahun, tapi
kemudian terhambat karena penyakit yang dideritanya. Suatu
ketika, beliau diingatkan dengan 2 ayat yang menguatkan, yaitu
Lukas 17:10 yang menekankan jika kita diberi tugas untuk
melayani, harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dan ayat
Ratapan 3 : 22 yang mengatakan bahwa rahmat & kasih setia Tuhan
terhadap kita tidak berkesudahan, maka beliau tetap percaya
bahwa kasih Tuhan memberikan pemulihan bagi dia, dan beliau
diingatkan dengan pujian “Kasih Yesus” yang selalu menguatkan
dia untuk tetap melayani Tuhan.
Setelah praise & worship, acara dilanjutkan dengan
penampilan Sendratari dari WCM. Sendratari tersebut
menceritakan awal mula bangsa Israel yang dilanda kekacauan,
kejahatan, pertikaian dimana-mana, dan banyak orang yang
melakukan perbuatan jahat dimata Tuhan. Namun ditengah-
tengah kekacauan itu, masih ada orang-orang benar yang hidup
takut akan Tuhan walau hidupnya tertindas. Ditengah kekacauan
tersebut, orang-orang benar itu menjerit dan berdoa kepada Tuhan
meminta belas kasihan untuk melepaskan mereka dari kondisi
mereka saat itu. Tuhan mendengar doa mereka dan segera
mengutus Nabi Habakuk untuk memimpin mereka keluar dari
kekacauan itu. Ditengah suasana gersang dan Israel yang porak
poranda, Nabi Habakuk menaikkan doanya kepada Tuhan :
“Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah,
pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak
menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari
kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku
akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang
menyelamatkan aku”. Dan akhirnya bangsa Israel mengalami
pemulihan.
22
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Indrawan
Eleeas yang merefleksikan dari Habakuk 3 : 17.
Beliau menyampaikan sekalipun dalam kondisi yang
sulit, kita masih bisa memuji Tuhan. Beliau menceritakan kesaksian dari
seorang ibu yang mengalami kesulitan ekonomi ditambah dengan mengandung seorang anak. Ibu
tersebut sudah berdoa kepada Tuhan, hanya saja seolah-olah Tuhan tidak mendengar doanya. Atas
keputusan bersama suaminya, mereka sepakat memberikan bayi mereka kepada orang lain. Ketika
ditanya orang, ibu tersebut berkata, “Saya memberikan dengan sukacita” walaupun sampai sekarang
tidak diketahui perkembangannya. Ditengah kesulitannya, dia masih bisa bersukacita, dia pun
berterima kasih kepada Tuhan karena bayinya tidak mati dan dia tidak mati juga.
Jikalau kita diperhadapkan dengan kondisi seperti itu, kita pasti susah dalam menjalaninya.
Tetapi firman Tuhan mengatakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, karena itu yang dikehendaki
Allah”. Walaupun dalam pemikiran kita mustahil untuk bisa menjalaninya, mari kita belajar seperti
Habakuk yang tetap bersukacita dalam kondisinya.
Bagaimana kita bisa tetap kuat dalam Dia? Kuncinya adalah miliki “karunia iman” karena hal
tersebut yang benar-benar dapat menguatkan kita saat keadaan hancur bahkan kita masih bisa
mengucap syukur kepada Tuhan. Intinya hanya oleh percaya saja kepada Tuhan dan milikilah karunia
iman yang akan selalu menguatkan kita.
Dan akhir dari firman, Pdt. Lukas Budijana menutup dengan perenungan makna dari ucapan
syukur tersebut dengan mengajak jemaat untuk belajar tetap bersyukur di tengah kondisi/ kesulitan
yang dialami seperti Habakuk.
Diakhir acara diadakan closing ceremony dengan kolaborasi penampilan dari Ansamble Hosana,
Kolintang, Keroncong, Nafiri Bhakti Acoustic,Nafiri Bhakti Electric, WCM menyanyikan lagu “Give
Thanks” kemudian dilanjutkan pujian “Bersyukurlah”. edward
11 Desember 2010
Perkembangan musik dan tarian pada era ini
sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia.
Bahkan musik dan tarian itu sendiri mewarnai
sebagian besar gereja-gereja masa kini.
Dalam dunia ibadah, musik dan tarian
adalah salah satu bentuk ungkapan ekspresi dari
pujian dan penyembahan dalam suatu ibadah
kepada Tuhan. Dalam perkembangan gereja saat
ini, khususnya aliran karismatik selalu menyertakan
musik dan tarian dalam ibadah yang dilakukan.
Fungsi dari musik dan tarian tersebut adalah
sebagai sarana pendukung pelaksanaan ibadah
dalam pujian dan penyembahan kepada Tuhan.
MUSIC DANCE&
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
[ ]LIPUTAN UTAMA
Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading rindu untuk memperkenalkan jenis dan bentuk tarian kepada
jemaat GIA Pringgading serta menjalin tali silaturahmi dengan gereja-gereja di kota Semarang. Dengan
adanya acara konser Music and Dance pada bulan Desember 2010, GIA Jemaat Pringgading mengundang serta
melibatkan beberapa gereja untuk berkolaborasi dalam acara konser tersebut.
Konser dimulai pk. 18.00 WIB di gedung gereja Isa Almasih dengan Persembahan Opening Ceremony
dari Worship Creative Ministry (WCM) GIA Pringgading. Kemudian disusul dengan sambutan oleh Bapak
Gembala Jemaat, Pdt. Dr. Indrawan Eleeas yang mengulas sedikit tentang musik dan tarian dalam
penyembahan di gereja.
Sepanjang acara tersebut, partisipasi dari beberapa gereja yang silih berganti turut menyemarakkan
dan memperkenalkan beberapa tarian yang mungkin “tidak biasa” ditarikan dalam ibadah seperti, tarian
daerah, modern dance, dan tarian penyembahan.
Dengan adanya konser Music and Dance di gereja Isa Almasih jemaat Pringgading yang telah
terlaksana, diharapkan dapat memperbesar kapasitas penyembahan bagi gereja – gereja-Nya serta
mempererat tali kasih antar gereja yang ada di kota Semarang. Tuhan Yesus memberkati. melissa
Syallom,
Kami segenap guru dan staff The First Day Care
mengucapkan Selamat Hari Natal 2010 dan Tahun Baru
2011.
Setelah hampir melewati tahun 2010, The First Day Care
akan terus mengembangkan potensi anak-anak The First
Day Care untuk memperoleh pendidikan pra play group
(Usia 1.5 – 2 tahun) dan kami beserta para orangtua rindu
serta terpanggil untuk terus bersama-sama bergandeng
tangan mendidik putra-putri The First Day Care sampai
berhasil melewati masa The Golden Ages dimana anak-
anak dari usia 0-5 tahun merupakan bibit-bibit muda
yang terus dan harus dikembangkan potensi dan bakat mereka dengan baik. Maka dari
itu, kami pada tahun 2011 akan membuka pendaftaran untuk kelas baru yaitu kelas
pra play group.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, silakan hubungi The First Day Care,
Jl. Pringgading 24, Semarang atau telepon (024) 3560827. Sekian informasi dari kami.
Te r i m a k a s i h , Tu h a n Ye s u s
memberkati kita semua.
Percayakan Kesempatan Emas Ini
pada The Proffesional First
Day Care. lisye
The First Day Care
Malam itu, 24 Desember 2010 jemaat berbondong-bondong menuju ke
gereja untuk mengikuti Ibadah Malam Natal. Begitu jemaat memasuki
pelataran parkir terdengar suara nyanyian tadi terdengar semakin jelas.
Rupanya itu adalah sekelompok anak-anak muda sedang menyambut jemaat yang
akan beribadah di malam yang spesial itu. Mereka membawakan lagu-lagu Natal dengan
mengenakan topi merah Santa Clause. Suasana natal setahun sekali sangat terasa memberi damai
dan sukacita.
Pdt. Indrawan Eleeas mengawali ibadah dengan votum, disusul pujian yang indah dari PSMB Sungai
Yordan dan PSMB Harvest. Pdt. Freddy Hartono memimpin doa pembukaan dan Bp. Benny
Kristanto dan singer yang diiringi para pemain musik orkestra memimpin jemaat menaikkan puji-
pujian bagi Tuhan. Melalui puji-pujian khas Natal jemaat kembali diingatkan akan kelahiran Kristus
ke dunia bagi manusia. Betapa kita ini bersyukur karena Kristus telah rela datang untuk menjadi
Juruselamat dunia dan sudah selayaknya kita bersukacita karenanya. Sebelum firman Tuhan
disampaikan, PSMB Sungai Yordan dan PSMB Harvest kembali menaikkan sebuah pujian bagi Tuhan.
Kemudian tibalah saatnya bagi jemaat untuk pesan natal dari Pdt. Indrawan Eleeas yang diambil
dari Injil Lukas 2:6-7, 2:13-14 dengan tema “Keajaiban Palungan”. Dalam kesempatan ini beliau
menyampaikan bahwa ada 2 hal yang dapat menggetarkan sorga, yaitu Kelahiran Kristus & ketika
orang bertobat.
Kristus lahir bukan di tempat mewah, bukan di tempat yang layak bagi sebuah proses persalinan.
Palungan, tempat bayi Kristus diletakkan merupakan tempat yang hina. Potret kita sesungguhnya
seperti palungan. Kita ini hina, sudah rusak. Puji Tuhan, karena Tuhan mau masuk ke dalam potret
manusia yang seperti palungan itu. Ini yang disebut anugerah dan penyertaan Tuhan adalah
jaminan bagi kita untuk menjalani hari depan.
Setelah Firman Tuhan disampaikan, acara candle light pun dimulai. Sdr. Aji membacakan prolog
diisusul oleh Sdr. Danang, Ibu Vivi, dan Sdri. Nanik menyanyikan pujian “White Christmas”. Dua
malaikat menempatkan diri di mimbar dan enam anggota Worship Creative Ministry berada di
bawah mimbar, menari pada saat pujian. Setelah lagu “White Christmas” selesai, instrument “O,
Holy Night” diiringi piano mengalun mengiringi dua anak kecil membawa lilin dan menari dan
menuju mimbar memberikan lilin kepada Bapak Gembala Jemaat, Bp. Pdt. Indrawan Eleeas.
Setelah lilin menyala api diteruskan kepada jemaat dan bersama-sama berdiri menyanyikan
lagu “O, Holy Night”.
Suasana hening dan syahdu meliputi suasana kebaktian Malam Natal. Setiap
orang berusaha meresapi arti kelahiran Kristus di dunia. Jiwa yang haus
akan Tuhan kembali dipuaskan. Ibadah lalu ditutup dengan doa
berkat oleh Pdt. Indrawan Eleeas. Jemaat pun pulang
dengan membawa damai Natal di hatinya.
agungsugiono
Keajaiban NATAL( Lukas 2 : 18 )
25
[ ]LIPUTAN UTAMA
Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading rindu untuk memperkenalkan jenis dan bentuk tarian kepada
jemaat GIA Pringgading serta menjalin tali silaturahmi dengan gereja-gereja di kota Semarang. Dengan
adanya acara konser Music and Dance pada bulan Desember 2010, GIA Jemaat Pringgading mengundang serta
melibatkan beberapa gereja untuk berkolaborasi dalam acara konser tersebut.
Konser dimulai pk. 18.00 WIB di gedung gereja Isa Almasih dengan Persembahan Opening Ceremony
dari Worship Creative Ministry (WCM) GIA Pringgading. Kemudian disusul dengan sambutan oleh Bapak
Gembala Jemaat, Pdt. Dr. Indrawan Eleeas yang mengulas sedikit tentang musik dan tarian dalam
penyembahan di gereja.
Sepanjang acara tersebut, partisipasi dari beberapa gereja yang silih berganti turut menyemarakkan
dan memperkenalkan beberapa tarian yang mungkin “tidak biasa” ditarikan dalam ibadah seperti, tarian
daerah, modern dance, dan tarian penyembahan.
Dengan adanya konser Music and Dance di gereja Isa Almasih jemaat Pringgading yang telah
terlaksana, diharapkan dapat memperbesar kapasitas penyembahan bagi gereja – gereja-Nya serta
mempererat tali kasih antar gereja yang ada di kota Semarang. Tuhan Yesus memberkati. melissa
Syallom,
Kami segenap guru dan staff The First Day Care
mengucapkan Selamat Hari Natal 2010 dan Tahun Baru
2011.
Setelah hampir melewati tahun 2010, The First Day Care
akan terus mengembangkan potensi anak-anak The First
Day Care untuk memperoleh pendidikan pra play group
(Usia 1.5 – 2 tahun) dan kami beserta para orangtua rindu
serta terpanggil untuk terus bersama-sama bergandeng
tangan mendidik putra-putri The First Day Care sampai
berhasil melewati masa The Golden Ages dimana anak-
anak dari usia 0-5 tahun merupakan bibit-bibit muda
yang terus dan harus dikembangkan potensi dan bakat mereka dengan baik. Maka dari
itu, kami pada tahun 2011 akan membuka pendaftaran untuk kelas baru yaitu kelas
pra play group.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, silakan hubungi The First Day Care,
Jl. Pringgading 24, Semarang atau telepon (024) 3560827. Sekian informasi dari kami.
Te r i m a k a s i h , Tu h a n Ye s u s
memberkati kita semua.
Percayakan Kesempatan Emas Ini
pada The Proffesional First
Day Care. lisye
The First Day Care
Malam itu, 24 Desember 2010 jemaat berbondong-bondong menuju ke
gereja untuk mengikuti Ibadah Malam Natal. Begitu jemaat memasuki
pelataran parkir terdengar suara nyanyian tadi terdengar semakin jelas.
Rupanya itu adalah sekelompok anak-anak muda sedang menyambut jemaat yang
akan beribadah di malam yang spesial itu. Mereka membawakan lagu-lagu Natal dengan
mengenakan topi merah Santa Clause. Suasana natal setahun sekali sangat terasa memberi damai
dan sukacita.
Pdt. Indrawan Eleeas mengawali ibadah dengan votum, disusul pujian yang indah dari PSMB Sungai
Yordan dan PSMB Harvest. Pdt. Freddy Hartono memimpin doa pembukaan dan Bp. Benny
Kristanto dan singer yang diiringi para pemain musik orkestra memimpin jemaat menaikkan puji-
pujian bagi Tuhan. Melalui puji-pujian khas Natal jemaat kembali diingatkan akan kelahiran Kristus
ke dunia bagi manusia. Betapa kita ini bersyukur karena Kristus telah rela datang untuk menjadi
Juruselamat dunia dan sudah selayaknya kita bersukacita karenanya. Sebelum firman Tuhan
disampaikan, PSMB Sungai Yordan dan PSMB Harvest kembali menaikkan sebuah pujian bagi Tuhan.
Kemudian tibalah saatnya bagi jemaat untuk pesan natal dari Pdt. Indrawan Eleeas yang diambil
dari Injil Lukas 2:6-7, 2:13-14 dengan tema “Keajaiban Palungan”. Dalam kesempatan ini beliau
menyampaikan bahwa ada 2 hal yang dapat menggetarkan sorga, yaitu Kelahiran Kristus & ketika
orang bertobat.
Kristus lahir bukan di tempat mewah, bukan di tempat yang layak bagi sebuah proses persalinan.
Palungan, tempat bayi Kristus diletakkan merupakan tempat yang hina. Potret kita sesungguhnya
seperti palungan. Kita ini hina, sudah rusak. Puji Tuhan, karena Tuhan mau masuk ke dalam potret
manusia yang seperti palungan itu. Ini yang disebut anugerah dan penyertaan Tuhan adalah
jaminan bagi kita untuk menjalani hari depan.
Setelah Firman Tuhan disampaikan, acara candle light pun dimulai. Sdr. Aji membacakan prolog
diisusul oleh Sdr. Danang, Ibu Vivi, dan Sdri. Nanik menyanyikan pujian “White Christmas”. Dua
malaikat menempatkan diri di mimbar dan enam anggota Worship Creative Ministry berada di
bawah mimbar, menari pada saat pujian. Setelah lagu “White Christmas” selesai, instrument “O,
Holy Night” diiringi piano mengalun mengiringi dua anak kecil membawa lilin dan menari dan
menuju mimbar memberikan lilin kepada Bapak Gembala Jemaat, Bp. Pdt. Indrawan Eleeas.
Setelah lilin menyala api diteruskan kepada jemaat dan bersama-sama berdiri menyanyikan
lagu “O, Holy Night”.
Suasana hening dan syahdu meliputi suasana kebaktian Malam Natal. Setiap
orang berusaha meresapi arti kelahiran Kristus di dunia. Jiwa yang haus
akan Tuhan kembali dipuaskan. Ibadah lalu ditutup dengan doa
berkat oleh Pdt. Indrawan Eleeas. Jemaat pun pulang
dengan membawa damai Natal di hatinya.
agungsugiono
Keajaiban NATAL( Lukas 2 : 18 )
25
Bulan Desember yang identik dengan musim
hujan, kebanyakan orang menggunakan
event tersebut untuk berlibur. Namun hal ini
tidak berlaku untuk jemaat GIA Pringgading,
mereka dengan antusias pergi beribadah ke
gereja meskipun semalam mereka telah
mengikuti ibadah malam Natal.
Bapak Gembala Jemaat mengawali ibadah
dengan votum yang kemudian disambut
dengan pujian yang mengagungkan nama
Tuhan Yesus melalui puji-pujian dan
penyembahan yang dipimpin oleh Bp. Rudy
Budiono dan singers.
Ibadah Natal kali ini bertambah ramai dengan
hadirnya sekitar 20 orang Opa dan Oma yang
tidak dapat beribadah ke gereja pada setiap
hari minggu karena kelemahan fisik yang
dialami. Bapak Gembala Jemaat menyambut
para lansia ini satu per satu dan menanyakan
kabar mereka, Opa dan Oma menangis
terharu saat Bp. Pdt. Indrawan Eleeas
memberi salam dan tepukan dibahu yang
menguatkan hati. Salah seorang Oma
bercerita betapa kuasa Tuhan luar biasa
sehingga beliau dapat tetap bertahan untuk
percaya pada Tuhan Yesus dan beliau pun
menyanyikan pujian 'Tak tersembunyi kuasa
Allah' dengan suara yang bergetar.
Paduan suara Mazmur Bhakti Pria dan Wanita
Lydia bergabung menaikkan sebuah pujian
untuk mengawali pemberitaan Firman Tuhan
yang disampaikan oleh Bp. Pdt. Petrus FS.
Bacaan Firman Tuhan diambil dari Matius 1:23
dan Matius 2:5-6 menyatakan bahwa natal
merupakan sebuah rencana agung Allah yang
Maha kuasa yang mampu menggenapi
rancangan-Nya. Allah mencari orang-orang
untuk menggenapi rencana-Nya ini, pada
peristiwa natal Allah yang melibatkan :
1. Yusuf dan Maria. Mmereka menjalankan
tugas panggilan-Nya, Yusuf yang taat akan
perintah Tuhan dengan mengambil Maria
sebagai istrinya, pergi ke Mesir guna
menyelamatkan Yesus karena ada ancaman
dari Raja Herodes. Sedang Maria
memberikan dirinya untuk mengandung
Yesus Sang Juruselamat dengan
resiko hukuman rajam batu pada
jaman itu. Karena mereka
merespons perintah Tuhan
d e n g a n b a i k d a n
menjalankannya, Tuhan
m e m e l i h a r a h i d u p
mereka.
2. Orang-orang majus
yang membawa
p e r s e m b a h a n
emas, kemenyan
dan mur. Persem-
bahan ini
mempu
n y a i
mak
n a
b a h w a
Yesus adalah Raja yang
dilambangkan dengan emas, kemenyan
melambangkan bahwa Yesus adalah Imam
Besar Agung dan mur melambangkan bahwa
Yesus datang untuk menyelamatkan
manusia berdosa.
3. Gembala-gembala merespons malaikat
Tuhan dengan bergegas datang pada Yesus
yang baru lahir karena mereka menyadari
ada hal yang bernilai istimewa.
4. Simeon dan Hana. Mereka dengan setia
menanti janji Tuhan akan datangnya Mesias
Tahun 2010 hampir berakhir beberapa
jam lag i , jemaat t idak mau
melewatkannya dengan begitu saja.
Ruangan gedung GIA Pringgading
dipadati oleh jemaat Tuhan untuk
beribadah menutup tahun 2010
dengan ucapan syukur dan doa
penuh harapan di tahun
berikutnya.
S d r i . L e n y
Pa n c a n i n g r u m
d a n s i n g e r s
mengajak jemaat
untuk memuji
T u h a n
d e n g a n
p u j i -
puji-
a n
u c a p -
an syukur
d a n
pengagungan
p a d a Tu h a n . S e t e l a h
persembahan, Paduan Suara M a z m u r
Bhak t i Gema E f ra ta dan Maranath
a melantunkan sebuah pujian.
Bp. Pdt. Indrawan Eleeas menyampaikan
kebenaran Firman Tuhan yang diambil dari
Mazmur 125:1. Beliau menitipkan 4 bagian
penting yang harus disimpan dalam hati yang
dapat menuntun hidup kita, yaitu orang yang
percaya kepada Tuhan seperti gunung Sion, kata
Sion mempunyai arti:
1. Iman percaya kita tidak goyah oleh
apapun juga
2. 2 Tawarikh 5:2 mengutip bahwa di kota
Sion ada tabut perjanjian Tuhan. Kita
harus tetap memegang dan melakukan
firman Tuhan.
3. Ulangan 3:9 mengungkapkan bahwa
Siryon (Sion) sama dengan Hermon. Ada
jaminan berkat bagi orang yang tetap
percaya (Mazmur 133;3 dan Mazmur
128:5)
4. Mazmur 147:12, kita harus selalu
memegahkan Tuhan melalui pujian dan
penyembahan kita setiap hari.
Seusai pemberitaan firman Tuhan, Bapak
G e m b a l a m e n g a j a k j e m a a t u n t u k
mempersiapkan diri menerima Perjamuan
Kudus. Jemaat bersaat teduh diiringi suara
merdu Ibu Dwi Novianti dengan pujian berjudul
'Bukit Golgota' yang mengingatkan kita tentang
pengorbanan Kristus di Bukit Golgota. Setelah
Bapak Gembala memimpin perjamuan suci, para
petugas mengumpulkan cawan dan membagikan
ayat yang tertulis pada sebuah kertas mungil yg
biasa digunakan untuk pembatas Alkitab diiringi
oleh pujian yang dipimpin Sdri. Leny
Pancaningrum, dan ditutup dengan doa berkat
oleh Bapak Gembala Jemaat. hanalia
sehingga mereka sebagai imam selalu
berdoa untuk menjalankan rencana Allah
yang kekal.
Diakhir kotbahnya Bapak Gembala bertanya :
'Apakah kita mau dipakai oleh Tuhan untuk
menggenapkan rencana Allah? '
Setelah berdoa merespons firman Tuhan, para
opa dan oma undangan mendapat apresiasi
berupa bingkisan dan bunga yang diserahkan
oleh Majelis Jemaat hanaliaHidupku bagi
Penyertaan-NYA SEMPURNA
KRISTUS( Roma 12:1 | Matius 2:11b )
( Ibrani 13 : 5b )
liputan utama
28 29februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Bulan Desember yang identik dengan musim
hujan, kebanyakan orang menggunakan
event tersebut untuk berlibur. Namun hal ini
tidak berlaku untuk jemaat GIA Pringgading,
mereka dengan antusias pergi beribadah ke
gereja meskipun semalam mereka telah
mengikuti ibadah malam Natal.
Bapak Gembala Jemaat mengawali ibadah
dengan votum yang kemudian disambut
dengan pujian yang mengagungkan nama
Tuhan Yesus melalui puji-pujian dan
penyembahan yang dipimpin oleh Bp. Rudy
Budiono dan singers.
Ibadah Natal kali ini bertambah ramai dengan
hadirnya sekitar 20 orang Opa dan Oma yang
tidak dapat beribadah ke gereja pada setiap
hari minggu karena kelemahan fisik yang
dialami. Bapak Gembala Jemaat menyambut
para lansia ini satu per satu dan menanyakan
kabar mereka, Opa dan Oma menangis
terharu saat Bp. Pdt. Indrawan Eleeas
memberi salam dan tepukan dibahu yang
menguatkan hati. Salah seorang Oma
bercerita betapa kuasa Tuhan luar biasa
sehingga beliau dapat tetap bertahan untuk
percaya pada Tuhan Yesus dan beliau pun
menyanyikan pujian 'Tak tersembunyi kuasa
Allah' dengan suara yang bergetar.
Paduan suara Mazmur Bhakti Pria dan Wanita
Lydia bergabung menaikkan sebuah pujian
untuk mengawali pemberitaan Firman Tuhan
yang disampaikan oleh Bp. Pdt. Petrus FS.
Bacaan Firman Tuhan diambil dari Matius 1:23
dan Matius 2:5-6 menyatakan bahwa natal
merupakan sebuah rencana agung Allah yang
Maha kuasa yang mampu menggenapi
rancangan-Nya. Allah mencari orang-orang
untuk menggenapi rencana-Nya ini, pada
peristiwa natal Allah yang melibatkan :
1. Yusuf dan Maria. Mmereka menjalankan
tugas panggilan-Nya, Yusuf yang taat akan
perintah Tuhan dengan mengambil Maria
sebagai istrinya, pergi ke Mesir guna
menyelamatkan Yesus karena ada ancaman
dari Raja Herodes. Sedang Maria
memberikan dirinya untuk mengandung
Yesus Sang Juruselamat dengan
resiko hukuman rajam batu pada
jaman itu. Karena mereka
merespons perintah Tuhan
d e n g a n b a i k d a n
menjalankannya, Tuhan
m e m e l i h a r a h i d u p
mereka.
2. Orang-orang majus
yang membawa
p e r s e m b a h a n
emas, kemenyan
dan mur. Persem-
bahan ini
mempu
n y a i
mak
n a
b a h w a
Yesus adalah Raja yang
dilambangkan dengan emas, kemenyan
melambangkan bahwa Yesus adalah Imam
Besar Agung dan mur melambangkan bahwa
Yesus datang untuk menyelamatkan
manusia berdosa.
3. Gembala-gembala merespons malaikat
Tuhan dengan bergegas datang pada Yesus
yang baru lahir karena mereka menyadari
ada hal yang bernilai istimewa.
4. Simeon dan Hana. Mereka dengan setia
menanti janji Tuhan akan datangnya Mesias
Tahun 2010 hampir berakhir beberapa
jam lag i , jemaat t idak mau
melewatkannya dengan begitu saja.
Ruangan gedung GIA Pringgading
dipadati oleh jemaat Tuhan untuk
beribadah menutup tahun 2010
dengan ucapan syukur dan doa
penuh harapan di tahun
berikutnya.
S d r i . L e n y
Pa n c a n i n g r u m
d a n s i n g e r s
mengajak jemaat
untuk memuji
T u h a n
d e n g a n
p u j i -
puji-
a n
u c a p -
an syukur
d a n
pengagungan
p a d a Tu h a n . S e t e l a h
persembahan, Paduan Suara M a z m u r
Bhak t i Gema E f ra ta dan Maranath
a melantunkan sebuah pujian.
Bp. Pdt. Indrawan Eleeas menyampaikan
kebenaran Firman Tuhan yang diambil dari
Mazmur 125:1. Beliau menitipkan 4 bagian
penting yang harus disimpan dalam hati yang
dapat menuntun hidup kita, yaitu orang yang
percaya kepada Tuhan seperti gunung Sion, kata
Sion mempunyai arti:
1. Iman percaya kita tidak goyah oleh
apapun juga
2. 2 Tawarikh 5:2 mengutip bahwa di kota
Sion ada tabut perjanjian Tuhan. Kita
harus tetap memegang dan melakukan
firman Tuhan.
3. Ulangan 3:9 mengungkapkan bahwa
Siryon (Sion) sama dengan Hermon. Ada
jaminan berkat bagi orang yang tetap
percaya (Mazmur 133;3 dan Mazmur
128:5)
4. Mazmur 147:12, kita harus selalu
memegahkan Tuhan melalui pujian dan
penyembahan kita setiap hari.
Seusai pemberitaan firman Tuhan, Bapak
G e m b a l a m e n g a j a k j e m a a t u n t u k
mempersiapkan diri menerima Perjamuan
Kudus. Jemaat bersaat teduh diiringi suara
merdu Ibu Dwi Novianti dengan pujian berjudul
'Bukit Golgota' yang mengingatkan kita tentang
pengorbanan Kristus di Bukit Golgota. Setelah
Bapak Gembala memimpin perjamuan suci, para
petugas mengumpulkan cawan dan membagikan
ayat yang tertulis pada sebuah kertas mungil yg
biasa digunakan untuk pembatas Alkitab diiringi
oleh pujian yang dipimpin Sdri. Leny
Pancaningrum, dan ditutup dengan doa berkat
oleh Bapak Gembala Jemaat. hanalia
sehingga mereka sebagai imam selalu
berdoa untuk menjalankan rencana Allah
yang kekal.
Diakhir kotbahnya Bapak Gembala bertanya :
'Apakah kita mau dipakai oleh Tuhan untuk
menggenapkan rencana Allah? '
Setelah berdoa merespons firman Tuhan, para
opa dan oma undangan mendapat apresiasi
berupa bingkisan dan bunga yang diserahkan
oleh Majelis Jemaat hanaliaHidupku bagi
Penyertaan-NYA SEMPURNA
KRISTUS( Roma 12:1 | Matius 2:11b )
( Ibrani 13 : 5b )
liputan utama
28 29februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Semua Karna Menjaga KOMITMENAnugrah-Nya
( Kolose 2:7 )
( Yohanes 4:34 )
Malam itu, 31 Desember 2010, kota Semarang diguyur hujan-gerimis yang datang silih berganti sejak sore hari.
Namun cuaca yang demikian tidak menyurutkan semangat jemaat GIA Pringgading untuk datang ke gereja guna
mengikuti Kebaktian Malam Tahun Baru 2010 yang diadakan pukul 22.00 WIB. Disela-sela hujan-gerimis itu jemaat
terus berdatangan ke gereja hingga di dalam gedung gereja penuh sesak dan tidak ada bangku kosong lagi. Sebagian
jemaat pun harus rela beribadah di luar gedung gereja dengan dinaungi tenda/tratak yang telah dipersiapkan oleh
panitia.
Pdt. Lukas Budijana membuka votum untuk mengawali ibadah. Lalu Bp. Pdt. Anon Dwi Lukito selaku worship leader
berserta para singer dan tim musik menyusulnya dengan melantunkan pujian “Besar Anugerah-Mu”. Bp. Pdt. Petrus
Ferijanto Setiadarma pun dengan semangat memimpin doa pembukaan untuk ibadah pada malam tutup tahun itu.
Kemudian Bp. Anon memulai pujian dan penyembahan dengan lagu “Give Thank”. Lagu ini seolah-olah mewakili
rasa syukur jemaat GIA Pringgading atas kasih Tuhan yang begitu besar dan penyertaan Tuhan yang luar biasa di
sepanjang tahun 2010. Selanjutnya lagu-lagu pujian yang meriah mewarnai jalannya ibadah. Jemaat pun larut dalam
sukacita yang besar dan terus memuji-muji kebesaran Tuhan.
Kemeriahan suasana dalam ibadah mampu mengusir kantuk karena kebahagiaan besar sedang dirasakan oleh jemaat
yang hadir. Tak lupa jemaatpun mempersembahkan sebagian harta mereka sebagai ungkapan syukur atas
pemeliharaan Allah di dalam kehidupan ini. Doa persembahan dipimpin oleh Penatua Harry Budiono. Dan setelah
petugas mengumpulkan persembahan jemaat, Pdt. Sugijanto menyerahkan persembahan harta tersebut ke dalam
tangan Tuhan. Kini tiba saatnya bagi jemaat untuk menerima berkat Firman Tuhan. PSMB Inti melantunkan sebuah
pujian untuk menghantarkan hati jemaat memasuki Firman Tuhan.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Lukas Budijana. Beliau mengambilnya dari Surat 1Korintus 15:10. Sebagai
pembukaan digambarkan tentang kondisi yang sedang dialami oleh negeri Indonesia ini. Berdasarkan data dari surat
kabar dicatat setidaknya ada 644 bencana alam yang telah terjadi di tahun 2010. Jika satu tahun dihitung 365 hari,
berarti setidaknya ada 2 bencana yang terjadi setiap harinya. Bangsa kita tidak dalam posisi “akan” menghadapi
bencana, namun “sedang” menghadapi bencana itu. Mungkin hal ini disebabkan oleh cuaca dan keadaan geologi
yang sulit diprediksi dan dampaknya sulit pula untuk ditolak oleh bangsa ini. Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan
membuat hubungan antar agama tidak dapat berjalan dengan baik. Sandang, pangan, dan papan yang dalam ukuran
“layak” kini menjadi sesuatu yang “mewah”. Memenuhi yang layak itu sudah dianggap mewah. Hal seperti ini bisa
membuat kita pesimis. Begitu banyak masalah yang ditimbulkan di tahun 2010. Namun biarlah Firman Tuhan yang
menjadi kekuatan kita menutup tahun 2010 dan mengawali tahun baru 2011. Beliau mengambil beberapa tokoh
seperti Martin Luther (reformator gereja) dan John Newton (pencipta lagu Amazing Grace) sebagai contoh orang-
orang yang gigih dan setia di dalam Tuhan. Melalui keteladanan ini ada 3 pesan bagi jemaat, yakni, pertama,
menyadari keberadaan kita. Kedua, kasih karunia Tuhan tidak pernah sia-sia. Ketiga, komitmen untuk bekerja keras.
Tahun 2011 kita harus siap untuk bekerja keras karena iman juga tumbuh di dalam kerja keras. Biarlah Firman Tuhan
yang menjadi sandaran kita menjalani hari demi hari di waktu pagi, siang, sore, dan malam.
Setelah Firman Tuhan selesai jemaat dipersiapkan untuk masuk dalam Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus dipimpin
oleh Pdt. Lukas Budijana. Sdri. Sendy membawakan lagu penyembahan, sementara petugas perjamuan membagikan
roti dan anggur kepada jemaat. Acara ini dilakukan tepat pukul 24.00 WIB, melewati lonceng yang berdentang
meninggalkan tahun 2010 dan memasuki tahun baru 2011 dengan harapan baru. Setelah perjamuan selesai, kepada
jemaat dibagikan ayat-ayat yang dikemas dalam sebuah kartu
semacam pembatas Alkitab. Setiap orang tampak bersukacita
dengan ayat-ayat tersebut karena ini akan menyertai langkah
mereka di sepanjang tahun 2011. Pdt. Lukas Budijana lalu
menutup kebaktian dengan doa berkat bagi segenap jemaat.
Bp. Anon lalu memimpin jemaat untuk saling berjabat tangan
dengan iringan lagu “Happy New Year”. Jemaat pun pulang ke
rumah dengan semangat yang baru dan hati yang dibaharui di
dalam Kristus. agungsugiono
Di hari pertama tahun 2011, jemaat GIA Pringgading tak mau melewatkan ibadah pertama di tahun 2011, meski jemaat yang hadir tak sebanyak pada ibadah tutup tahun semalam. Ibadah ini memberi nuansa berbeda, karena tema gereja sudah berganti menjadi 'Bertumbuh Ke Arah Kristus' yang akan membawa jemaat untuk semakin bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus, hal ini terlihat jelas dari setiap pujian yang dinaikkan oleh jemaat bersama Bp.Pdt. Freddy Hartono dan singers.Untuk menyatakan rasa syukurnya Paduan Suara Seksi Diakonia mempersembahkan sebuah pujian tentang kebaikan dan pemeliharaan Tuhan Yesus sehingga mereka akan tetap setia. Kemudian disambung dengan kesaksian hidup Bp./Ibu Sutikno Sugiarto mempunyai banyak pergumulan hidup dan dilewati bersama Tuhan. Pergumulan pertama, tentang tidak hadirnya buah hati mereka setelah mereka menikah selama 3 tahun. Mereka telah berkonsultasi pada banyak dokter dan akhirnya mendapat vonis bahwa Bp. Sutikno mandul, namun mereka tetap percaya dan berserah pada Tuhan. Tak lama waktu berselang Tuhan membuat mujizat atas keluarga ini, Ibu Sutikno terlambat datang bulan dan setelah memeriksakan diri ke dokter ternyata ada janin dalam rahimnya. Tiada yang mustahil bagi Tuhan. Pergumulan kedua datang dari pekerjaan Bp. Sutikno di kantor, hal ini menyebabkan emosi Bp. Sutikno di dalam keluarga tidak stabil, tingkah lakunya menjadi berubah terhadap keluarga dan dia pun merasa bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan siapa pun termasuk Tuhan. Setelah tertipu berkali-kali dan mengalami peristiwa perampokan di mana seluruh keluarga disekap oleh perampok, barulah Bp. Sutikno kembali pada Tuhan. Keluarga ini pun belajar untuk berserah dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Dan Tuhan tidak tinggal diam, Allah Bapa melihat ketulusan dan kesetiaan hati keluarga Bp. Sutikno sehingga tangan-Nya yang perkasa itu kembali memulihkan ekonomi keluarga ini. Tak hanya sampai disini pergumulan yang harus dilewati, Ibu Sutikno mengalami sakit di bagian perut, hingga mengeluarkan air seni yang berwarna merah muda dan seluruh tubuhnya menjadi semakin sakit, setelah melakukan pemeriksaan didapati ada kista besar dalam rahim yang harus segera dioperasi, yang beresiko dengan tingkat keberhasilan 50%. “Kami sempat bingung apa yang harus kami lakukan kalau hasilnya hanya 50% saja? Kami memutuskan untuk tidak operasi, tapi kami belajar berserah dan percaya pada pertolongan Tuhan yang sudah kami rasakan selama ini” ujar Bp. Sutikno. Suatu pagi saat bangun tidur, Ibu Sutikno merasakan perutnya sakit, lalu ia segera ke kamar mandi dan segumpal besar darah keluar dengan mudahnya. “Sungguh luar biasa, tangan Tuhan sendiri yang mengoperasi kista yang ada dalam perut saya tanpa pisau operasi, saya pun sembuh 100% dan bisa beraktivitas seperti biasa”, ungkap Ibu Sutikno dengan penuh rasa syukur. Mujizat-Nya itu nyata.Kolaborasi Paduan Suara MB Gloria dengan kolintang mengawali penyampaian berita Firman Tuhan yang di bawa oleh Bp. Pdt. Andreas Gunawan. Beliau menyampaikan mengenai bagaimana kita berkomitmen pada Tuhan? Beliau berpesan bahwa kita harus fokus dalam berkomitmen, tidak tergoyahkan karenanya kita harus punya sasaran yang tepat. Dengan sasaran itu, kita bisa memiliki arah hidup untuk terlaksananya komitmen dan sebagai penyemangat kita dalam menyelesaikan tugas panggilan kita seperti Tuhan Yesus yang menyelesaikan pekerjaan Bapa.Di akhir ibadah, jemaat diajak bersama-sama berdoa syafaat yang dipimpin oleh Bp. Pdt. Immanuel B.S. Jemaat pun pulang dengan iman yang teguh untuk melangkah di tahun 2011 bersama dengan berkat dan penyertaan Tuhan sampai maranatha. hanalia
30 31februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Semua Karna Menjaga KOMITMENAnugrah-Nya
( Kolose 2:7 )
( Yohanes 4:34 )
Malam itu, 31 Desember 2010, kota Semarang diguyur hujan-gerimis yang datang silih berganti sejak sore hari.
Namun cuaca yang demikian tidak menyurutkan semangat jemaat GIA Pringgading untuk datang ke gereja guna
mengikuti Kebaktian Malam Tahun Baru 2010 yang diadakan pukul 22.00 WIB. Disela-sela hujan-gerimis itu jemaat
terus berdatangan ke gereja hingga di dalam gedung gereja penuh sesak dan tidak ada bangku kosong lagi. Sebagian
jemaat pun harus rela beribadah di luar gedung gereja dengan dinaungi tenda/tratak yang telah dipersiapkan oleh
panitia.
Pdt. Lukas Budijana membuka votum untuk mengawali ibadah. Lalu Bp. Pdt. Anon Dwi Lukito selaku worship leader
berserta para singer dan tim musik menyusulnya dengan melantunkan pujian “Besar Anugerah-Mu”. Bp. Pdt. Petrus
Ferijanto Setiadarma pun dengan semangat memimpin doa pembukaan untuk ibadah pada malam tutup tahun itu.
Kemudian Bp. Anon memulai pujian dan penyembahan dengan lagu “Give Thank”. Lagu ini seolah-olah mewakili
rasa syukur jemaat GIA Pringgading atas kasih Tuhan yang begitu besar dan penyertaan Tuhan yang luar biasa di
sepanjang tahun 2010. Selanjutnya lagu-lagu pujian yang meriah mewarnai jalannya ibadah. Jemaat pun larut dalam
sukacita yang besar dan terus memuji-muji kebesaran Tuhan.
Kemeriahan suasana dalam ibadah mampu mengusir kantuk karena kebahagiaan besar sedang dirasakan oleh jemaat
yang hadir. Tak lupa jemaatpun mempersembahkan sebagian harta mereka sebagai ungkapan syukur atas
pemeliharaan Allah di dalam kehidupan ini. Doa persembahan dipimpin oleh Penatua Harry Budiono. Dan setelah
petugas mengumpulkan persembahan jemaat, Pdt. Sugijanto menyerahkan persembahan harta tersebut ke dalam
tangan Tuhan. Kini tiba saatnya bagi jemaat untuk menerima berkat Firman Tuhan. PSMB Inti melantunkan sebuah
pujian untuk menghantarkan hati jemaat memasuki Firman Tuhan.
Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Lukas Budijana. Beliau mengambilnya dari Surat 1Korintus 15:10. Sebagai
pembukaan digambarkan tentang kondisi yang sedang dialami oleh negeri Indonesia ini. Berdasarkan data dari surat
kabar dicatat setidaknya ada 644 bencana alam yang telah terjadi di tahun 2010. Jika satu tahun dihitung 365 hari,
berarti setidaknya ada 2 bencana yang terjadi setiap harinya. Bangsa kita tidak dalam posisi “akan” menghadapi
bencana, namun “sedang” menghadapi bencana itu. Mungkin hal ini disebabkan oleh cuaca dan keadaan geologi
yang sulit diprediksi dan dampaknya sulit pula untuk ditolak oleh bangsa ini. Kesulitan-kesulitan yang ditimbulkan
membuat hubungan antar agama tidak dapat berjalan dengan baik. Sandang, pangan, dan papan yang dalam ukuran
“layak” kini menjadi sesuatu yang “mewah”. Memenuhi yang layak itu sudah dianggap mewah. Hal seperti ini bisa
membuat kita pesimis. Begitu banyak masalah yang ditimbulkan di tahun 2010. Namun biarlah Firman Tuhan yang
menjadi kekuatan kita menutup tahun 2010 dan mengawali tahun baru 2011. Beliau mengambil beberapa tokoh
seperti Martin Luther (reformator gereja) dan John Newton (pencipta lagu Amazing Grace) sebagai contoh orang-
orang yang gigih dan setia di dalam Tuhan. Melalui keteladanan ini ada 3 pesan bagi jemaat, yakni, pertama,
menyadari keberadaan kita. Kedua, kasih karunia Tuhan tidak pernah sia-sia. Ketiga, komitmen untuk bekerja keras.
Tahun 2011 kita harus siap untuk bekerja keras karena iman juga tumbuh di dalam kerja keras. Biarlah Firman Tuhan
yang menjadi sandaran kita menjalani hari demi hari di waktu pagi, siang, sore, dan malam.
Setelah Firman Tuhan selesai jemaat dipersiapkan untuk masuk dalam Perjamuan Kudus. Perjamuan Kudus dipimpin
oleh Pdt. Lukas Budijana. Sdri. Sendy membawakan lagu penyembahan, sementara petugas perjamuan membagikan
roti dan anggur kepada jemaat. Acara ini dilakukan tepat pukul 24.00 WIB, melewati lonceng yang berdentang
meninggalkan tahun 2010 dan memasuki tahun baru 2011 dengan harapan baru. Setelah perjamuan selesai, kepada
jemaat dibagikan ayat-ayat yang dikemas dalam sebuah kartu
semacam pembatas Alkitab. Setiap orang tampak bersukacita
dengan ayat-ayat tersebut karena ini akan menyertai langkah
mereka di sepanjang tahun 2011. Pdt. Lukas Budijana lalu
menutup kebaktian dengan doa berkat bagi segenap jemaat.
Bp. Anon lalu memimpin jemaat untuk saling berjabat tangan
dengan iringan lagu “Happy New Year”. Jemaat pun pulang ke
rumah dengan semangat yang baru dan hati yang dibaharui di
dalam Kristus. agungsugiono
Di hari pertama tahun 2011, jemaat GIA Pringgading tak mau melewatkan ibadah pertama di tahun 2011, meski jemaat yang hadir tak sebanyak pada ibadah tutup tahun semalam. Ibadah ini memberi nuansa berbeda, karena tema gereja sudah berganti menjadi 'Bertumbuh Ke Arah Kristus' yang akan membawa jemaat untuk semakin bertumbuh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus, hal ini terlihat jelas dari setiap pujian yang dinaikkan oleh jemaat bersama Bp.Pdt. Freddy Hartono dan singers.Untuk menyatakan rasa syukurnya Paduan Suara Seksi Diakonia mempersembahkan sebuah pujian tentang kebaikan dan pemeliharaan Tuhan Yesus sehingga mereka akan tetap setia. Kemudian disambung dengan kesaksian hidup Bp./Ibu Sutikno Sugiarto mempunyai banyak pergumulan hidup dan dilewati bersama Tuhan. Pergumulan pertama, tentang tidak hadirnya buah hati mereka setelah mereka menikah selama 3 tahun. Mereka telah berkonsultasi pada banyak dokter dan akhirnya mendapat vonis bahwa Bp. Sutikno mandul, namun mereka tetap percaya dan berserah pada Tuhan. Tak lama waktu berselang Tuhan membuat mujizat atas keluarga ini, Ibu Sutikno terlambat datang bulan dan setelah memeriksakan diri ke dokter ternyata ada janin dalam rahimnya. Tiada yang mustahil bagi Tuhan. Pergumulan kedua datang dari pekerjaan Bp. Sutikno di kantor, hal ini menyebabkan emosi Bp. Sutikno di dalam keluarga tidak stabil, tingkah lakunya menjadi berubah terhadap keluarga dan dia pun merasa bisa menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan siapa pun termasuk Tuhan. Setelah tertipu berkali-kali dan mengalami peristiwa perampokan di mana seluruh keluarga disekap oleh perampok, barulah Bp. Sutikno kembali pada Tuhan. Keluarga ini pun belajar untuk berserah dan semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Dan Tuhan tidak tinggal diam, Allah Bapa melihat ketulusan dan kesetiaan hati keluarga Bp. Sutikno sehingga tangan-Nya yang perkasa itu kembali memulihkan ekonomi keluarga ini. Tak hanya sampai disini pergumulan yang harus dilewati, Ibu Sutikno mengalami sakit di bagian perut, hingga mengeluarkan air seni yang berwarna merah muda dan seluruh tubuhnya menjadi semakin sakit, setelah melakukan pemeriksaan didapati ada kista besar dalam rahim yang harus segera dioperasi, yang beresiko dengan tingkat keberhasilan 50%. “Kami sempat bingung apa yang harus kami lakukan kalau hasilnya hanya 50% saja? Kami memutuskan untuk tidak operasi, tapi kami belajar berserah dan percaya pada pertolongan Tuhan yang sudah kami rasakan selama ini” ujar Bp. Sutikno. Suatu pagi saat bangun tidur, Ibu Sutikno merasakan perutnya sakit, lalu ia segera ke kamar mandi dan segumpal besar darah keluar dengan mudahnya. “Sungguh luar biasa, tangan Tuhan sendiri yang mengoperasi kista yang ada dalam perut saya tanpa pisau operasi, saya pun sembuh 100% dan bisa beraktivitas seperti biasa”, ungkap Ibu Sutikno dengan penuh rasa syukur. Mujizat-Nya itu nyata.Kolaborasi Paduan Suara MB Gloria dengan kolintang mengawali penyampaian berita Firman Tuhan yang di bawa oleh Bp. Pdt. Andreas Gunawan. Beliau menyampaikan mengenai bagaimana kita berkomitmen pada Tuhan? Beliau berpesan bahwa kita harus fokus dalam berkomitmen, tidak tergoyahkan karenanya kita harus punya sasaran yang tepat. Dengan sasaran itu, kita bisa memiliki arah hidup untuk terlaksananya komitmen dan sebagai penyemangat kita dalam menyelesaikan tugas panggilan kita seperti Tuhan Yesus yang menyelesaikan pekerjaan Bapa.Di akhir ibadah, jemaat diajak bersama-sama berdoa syafaat yang dipimpin oleh Bp. Pdt. Immanuel B.S. Jemaat pun pulang dengan iman yang teguh untuk melangkah di tahun 2011 bersama dengan berkat dan penyertaan Tuhan sampai maranatha. hanalia
30 31februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Dalam bulan Desember 2010, tepatnya hari Sabtu, 18 Desember 2010,
PBK GIA Pringgading merayakan natal dengan tema “Berbagi Kisah
dan Kasih”. Natal PBK kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini
rekan-rekan PBK mengadakan kebaktian di luar gereja dengan
melakukan kunjungan ke “Warga Senior gereja”. Tujuannya supaya
setiap anggota PBK saat ini bisa mendengarkan dan mengetahui
kesaksian dari tokoh-tokoh awal GIA Pringgading yang sejak dulu
sampai sekarang masih melayani.
Acara diawali dengan doa & pra-kebaktian yang dimulai di Mitra
Graha, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari panitia yaitu
membagi menjadi 7 kelompok anggota PBK yang disertai dengan
pengurus & pembimbing yang ikut mengkoordinasi kelompok menuju
rumah dari masing-masing “Warga Senior gereja” tersebut. “Warga
Senior gereja” yang dikunjungi antara lain : Ibu Rachel Salim, Ibu
Linda Pesik, Ibu Milka E. Haksomo, Ny. Oei Tiauw Koei, Bp. Tedja
Prasada, Bp. Petrus Eddy S., dan Bp. King Gwat.
Setibanya di masing-masing rumah “Warga Senior gereja” tersebut,
acara diawali dengan perkenalan masing-masing anggota, kemudian
dilanjutkan dengan sharing pelayanan dan tanya jawab kepada
jemaat yang dikunjungi. Beberapa hasil dari sharing tersebut antara
lain : Ibu Rachel Salim yang mensharingkan pelayanannya di Sekolah
Minggu dari muda sampai sekarang. Ibu Linda Pesik adalah isteri
mantan Wakil Gembala Sidang GIA Pringgading. Pada tahun 1983
beliau pernah mengadakan persekutuan doa bersama ibu-ibu yang
merupakan aktivis gereja setiap hari Selasa pagi untuk mendoakan
pelayanan di GIA Pringgading. Sampai sekarang beliau masih aktif
melayani di Seksi Diakonia dan Ibadah Lanjut Usia. Ibu Milka E.
Haksomo yang setia mengikuti pelayanan di Mazmur Bhakti sejak
pertama kali dibentuk. Ny. Oei Tiauw Koei yang dulu pernah aktif
sebagai pengurus di PBK dan sekarang aktif sebagai guru sekolah
minggu. Bp. Tedja Prasada yang dari dulu terbeban dalam hal
pendidikan, beliau juga pernah melayani di YSKI, Universitas Satya
Wacana, dan pernah menjabat sebagai Majelis. Bp. Petrus Eddy S.
pernah menjabat sebagai Majelis dan sampai saat ini masih aktif
melayani di Ibadah Lanjut Usia. Bp. King Gwat yang saat muda aktif
melayani di Sekolah Minggu dan ambil bagian dalam pelayanan
paduan suara.
Setelah sharing & tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembagian
renungan natal dari masing-masing panitia ke anggota PBK, yang
berkaitan dengan pelayanan. Kemudian dilanjutkan dengan
menyanyikan lagu “Malam Kudus” yang dilanjutkan dengan saling
mendoakan pelayanan masing-masing anggota PBK dan berdoa juga
untuk jemaat yang dikunjungi.
Di akhir acara,sebelum kembali ke Mitra Graha, rekan-rekan PBK
memberikan gift untuk jemaat yang dikunjungi serta melakukan foto
bersama, dan sambil menyanyikan lagu “We Wish You a Merry
Christmas”.
Dari kegiatan natal PBK tahun ini, rekan-rekan PBK mendapatkan
pengetahuan yang berharga dari sharing perjuangan dan kesetiaan
pelayanan para “Warga Senior gereja”. Hal-hal yang tidak pernah
diketahui bahkan mungkin dibuku sejarah tidak tercatat, ternyata
dari sharing yang disampaikan itu merupakan catatan sejarah yang
penting, yang memotivasi pelayanan rekan-rekan PBK untuk generasi
sekarang dan akan datang.
NATALPBK
18 Desember 2010
Mengerti arti tugas gereja dalam visi
penginjilan di tengah era ini yang sudah
diwarnai dengan pola pikir yang bersifat
materialistis dan sekuler menjadi suatu
tantangan tersendiri. Selain gereja dituntut
untuk tetap melakukan prioritasnya dalam
membangun kerajaan-Nya yang berdampak
lokal maupun global, tak dapat dihindari
pengaruh pola pikir yang sekuler dan
materialistis sudah “mewarnai” gereja masa
kini entah gereja yang kecil ataupun sebuah
“gereja yang besar” dengan berbagai latar
belakang, ada yang sangat maju pesat, ada
yang “tertinggal jauh”, ada yang bertahan
dengan arah yang pasti atau ada yang bertahan
tanpa arah yang jelas. Saat-saat itulah peran
Firman Tuhan sebagai sebagai penunjuk arah
yang pasti dan jelas bagi gereja-Nya ,
khususnya dalam pembinaan kelompok-
kelompok kecil yang sedang bertumbuh.
Dengan penyajian masing-masing bab yang
memiliki thema yang mendalam. Jika Anda
mendapatkan buku ini, anda tidak akan kecewa
karena buku ini memberi petunjuk untuk
mengetahui dan memelihara 12 tanda penting
dari gereja yang sehat secara kualitas dan
kuantitas. Dalam diagnostik yang bersifat
manual, penulis – yang jelas mengasihi Tuhan
dan umat-Nya - menggambarkan tanda-tanda
penting tubuh Kristus melalui 12 komponen
gereja yang sehat dan prinsip-prinsip yang
sederhana
bagi sebuah gereja yang sehat dan cara-cara
menerapkannya.
Buku yang ditopang dari pengalaman pribadi
penulis dalam menerapkan teorinya ini telah
mempresentasikan strategi kehidupan gereja
yang utuh dan kehidupan gereja yang utuh.
Bahasan yang ada antara lain berisi tentang
strategi-strategi yang utuh dan terbukti bagi
gereja yang sehat dan bertumbuh, dorongan
cerita-cerita yang benar tentang gereja yang
bertumbuh dan sukses, prinsip-prinsip
pertumbuhan yang universal yang bekerja bagi
setiap ukuran dan tipe gereja dan pertanyaan-
pertanyaan pembelajaran yang diagnostik di
akhir setiap bab.
Anugerah Tuhan telah diberikan kepada kita
sehingga kita tidak kekurangan dalam suatu
karuniapun sementara kita menantikan
penyataan Kristus. Buku ini dapat menjadi
salah satu pilihan bacaan bermutu bagi para
pendeta, para pemimpin gereja lokal dan kaum
awam untuk tetap memiliki strategi,
keterlibatan dan tanggung jawab sebagai
tubuh Kristus dalam menerapkan Amanat Agung
melalui gereja di abad ke–21 ini. Dengan
meninggikan Juru Selamat, memperlengkapi
orang kudus dan menginjili orang yang belum
percaya, gereja akan tetap terarah dalam
menggenapi Amanat Agung. Selamat membaca! (Pdt. Agus Sutrisno, S.Th)
[ ]
Total Church
LIFEKehidupan Gereja Yang Utuh
Judul Buku
: Kehidupan Gereja Yang Utuh Pengarang
: Darrell W. RobinsonPenerbit : Lembaga Lteratur Babtis, BandungTahun Terbit : 1997Jumlah Halaman : xiii + 366 hlm
RESENSI BUKU
32 33edisi awal tahun
Dalam bulan Desember 2010, tepatnya hari Sabtu, 18 Desember 2010,
PBK GIA Pringgading merayakan natal dengan tema “Berbagi Kisah
dan Kasih”. Natal PBK kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini
rekan-rekan PBK mengadakan kebaktian di luar gereja dengan
melakukan kunjungan ke “Warga Senior gereja”. Tujuannya supaya
setiap anggota PBK saat ini bisa mendengarkan dan mengetahui
kesaksian dari tokoh-tokoh awal GIA Pringgading yang sejak dulu
sampai sekarang masih melayani.
Acara diawali dengan doa & pra-kebaktian yang dimulai di Mitra
Graha, kemudian dilanjutkan dengan pengarahan dari panitia yaitu
membagi menjadi 7 kelompok anggota PBK yang disertai dengan
pengurus & pembimbing yang ikut mengkoordinasi kelompok menuju
rumah dari masing-masing “Warga Senior gereja” tersebut. “Warga
Senior gereja” yang dikunjungi antara lain : Ibu Rachel Salim, Ibu
Linda Pesik, Ibu Milka E. Haksomo, Ny. Oei Tiauw Koei, Bp. Tedja
Prasada, Bp. Petrus Eddy S., dan Bp. King Gwat.
Setibanya di masing-masing rumah “Warga Senior gereja” tersebut,
acara diawali dengan perkenalan masing-masing anggota, kemudian
dilanjutkan dengan sharing pelayanan dan tanya jawab kepada
jemaat yang dikunjungi. Beberapa hasil dari sharing tersebut antara
lain : Ibu Rachel Salim yang mensharingkan pelayanannya di Sekolah
Minggu dari muda sampai sekarang. Ibu Linda Pesik adalah isteri
mantan Wakil Gembala Sidang GIA Pringgading. Pada tahun 1983
beliau pernah mengadakan persekutuan doa bersama ibu-ibu yang
merupakan aktivis gereja setiap hari Selasa pagi untuk mendoakan
pelayanan di GIA Pringgading. Sampai sekarang beliau masih aktif
melayani di Seksi Diakonia dan Ibadah Lanjut Usia. Ibu Milka E.
Haksomo yang setia mengikuti pelayanan di Mazmur Bhakti sejak
pertama kali dibentuk. Ny. Oei Tiauw Koei yang dulu pernah aktif
sebagai pengurus di PBK dan sekarang aktif sebagai guru sekolah
minggu. Bp. Tedja Prasada yang dari dulu terbeban dalam hal
pendidikan, beliau juga pernah melayani di YSKI, Universitas Satya
Wacana, dan pernah menjabat sebagai Majelis. Bp. Petrus Eddy S.
pernah menjabat sebagai Majelis dan sampai saat ini masih aktif
melayani di Ibadah Lanjut Usia. Bp. King Gwat yang saat muda aktif
melayani di Sekolah Minggu dan ambil bagian dalam pelayanan
paduan suara.
Setelah sharing & tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembagian
renungan natal dari masing-masing panitia ke anggota PBK, yang
berkaitan dengan pelayanan. Kemudian dilanjutkan dengan
menyanyikan lagu “Malam Kudus” yang dilanjutkan dengan saling
mendoakan pelayanan masing-masing anggota PBK dan berdoa juga
untuk jemaat yang dikunjungi.
Di akhir acara,sebelum kembali ke Mitra Graha, rekan-rekan PBK
memberikan gift untuk jemaat yang dikunjungi serta melakukan foto
bersama, dan sambil menyanyikan lagu “We Wish You a Merry
Christmas”.
Dari kegiatan natal PBK tahun ini, rekan-rekan PBK mendapatkan
pengetahuan yang berharga dari sharing perjuangan dan kesetiaan
pelayanan para “Warga Senior gereja”. Hal-hal yang tidak pernah
diketahui bahkan mungkin dibuku sejarah tidak tercatat, ternyata
dari sharing yang disampaikan itu merupakan catatan sejarah yang
penting, yang memotivasi pelayanan rekan-rekan PBK untuk generasi
sekarang dan akan datang.
NATALPBK
18 Desember 2010
Mengerti arti tugas gereja dalam visi
penginjilan di tengah era ini yang sudah
diwarnai dengan pola pikir yang bersifat
materialistis dan sekuler menjadi suatu
tantangan tersendiri. Selain gereja dituntut
untuk tetap melakukan prioritasnya dalam
membangun kerajaan-Nya yang berdampak
lokal maupun global, tak dapat dihindari
pengaruh pola pikir yang sekuler dan
materialistis sudah “mewarnai” gereja masa
kini entah gereja yang kecil ataupun sebuah
“gereja yang besar” dengan berbagai latar
belakang, ada yang sangat maju pesat, ada
yang “tertinggal jauh”, ada yang bertahan
dengan arah yang pasti atau ada yang bertahan
tanpa arah yang jelas. Saat-saat itulah peran
Firman Tuhan sebagai sebagai penunjuk arah
yang pasti dan jelas bagi gereja-Nya ,
khususnya dalam pembinaan kelompok-
kelompok kecil yang sedang bertumbuh.
Dengan penyajian masing-masing bab yang
memiliki thema yang mendalam. Jika Anda
mendapatkan buku ini, anda tidak akan kecewa
karena buku ini memberi petunjuk untuk
mengetahui dan memelihara 12 tanda penting
dari gereja yang sehat secara kualitas dan
kuantitas. Dalam diagnostik yang bersifat
manual, penulis – yang jelas mengasihi Tuhan
dan umat-Nya - menggambarkan tanda-tanda
penting tubuh Kristus melalui 12 komponen
gereja yang sehat dan prinsip-prinsip yang
sederhana
bagi sebuah gereja yang sehat dan cara-cara
menerapkannya.
Buku yang ditopang dari pengalaman pribadi
penulis dalam menerapkan teorinya ini telah
mempresentasikan strategi kehidupan gereja
yang utuh dan kehidupan gereja yang utuh.
Bahasan yang ada antara lain berisi tentang
strategi-strategi yang utuh dan terbukti bagi
gereja yang sehat dan bertumbuh, dorongan
cerita-cerita yang benar tentang gereja yang
bertumbuh dan sukses, prinsip-prinsip
pertumbuhan yang universal yang bekerja bagi
setiap ukuran dan tipe gereja dan pertanyaan-
pertanyaan pembelajaran yang diagnostik di
akhir setiap bab.
Anugerah Tuhan telah diberikan kepada kita
sehingga kita tidak kekurangan dalam suatu
karuniapun sementara kita menantikan
penyataan Kristus. Buku ini dapat menjadi
salah satu pilihan bacaan bermutu bagi para
pendeta, para pemimpin gereja lokal dan kaum
awam untuk tetap memiliki strategi,
keterlibatan dan tanggung jawab sebagai
tubuh Kristus dalam menerapkan Amanat Agung
melalui gereja di abad ke–21 ini. Dengan
meninggikan Juru Selamat, memperlengkapi
orang kudus dan menginjili orang yang belum
percaya, gereja akan tetap terarah dalam
menggenapi Amanat Agung. Selamat membaca! (Pdt. Agus Sutrisno, S.Th)
[ ]
Total Church
LIFEKehidupan Gereja Yang Utuh
Judul Buku
: Kehidupan Gereja Yang Utuh Pengarang
: Darrell W. RobinsonPenerbit : Lembaga Lteratur Babtis, BandungTahun Terbit : 1997Jumlah Halaman : xiii + 366 hlm
RESENSI BUKU
32 33edisi awal tahun
umaman tak terdengar. Sesekali Andy
membelai rambutnya dan mengatakan,”
Terima kasih Tuhan untuk semua
anugerah ini. Terimakasih untuk
belahan jiwaku ini. Kami akan
menjadi orang tua bagi anak kami.
Tak lama lagi penantian kami akan berujung.
Tolong kami menjadi orang tua yang mampu
mendidik anak kami. Suasana rumah ini
akan menjadi ceria dengan hadirnya si kecil
nanti. Betapa kami merindukan semuanya
ini. Bukankah begitu, sayang?” Sebuah
kecupan sayang pun mendarat
di pipinya.
[ ]CERITA PENDEK
Oleh : Arumningtyas, S.Pd
Kesana Kasih
Berlabuh
34 35
G
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
umaman tak terdengar. Sesekali Andy
membelai rambutnya dan mengatakan,”
Terima kasih Tuhan untuk semua
anugerah ini. Terimakasih untuk
belahan jiwaku ini. Kami akan
menjadi orang tua bagi anak kami.
Tak lama lagi penantian kami akan berujung.
Tolong kami menjadi orang tua yang mampu
mendidik anak kami. Suasana rumah ini
akan menjadi ceria dengan hadirnya si kecil
nanti. Betapa kami merindukan semuanya
ini. Bukankah begitu, sayang?” Sebuah
kecupan sayang pun mendarat
di pipinya.
[ ]CERITA PENDEK
Oleh : Arumningtyas, S.Pd
Kesana Kasih
Berlabuh
34 35
G
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
menumpahkan makanan dan minuman di
bajunya atau pun saat dia mengikat sepatu
untuk pertama kalinya, sering membuatku
dan suamiku geli. Herannya kami tak
pernah bosan menolongnya. Kuceritakan
berulang-ulang tentang dongeng sebelum
tidur. Dengan segala upaya, aku
membujuknya mandi tepat waktu.
Semua kusyukuri. Seorang Gracia hadir
sebagai sosok yang cerdas dan berkemauan
keras yang selalu kami rindukan.
“Papa, bolehkah aku minta sesuatu?”
katanya dengan manja.
“Apa sayang?” tanya suamiku sambil sedikit
melirikku.
“Sebentar lagi aku mau naik kelas 6, boleh
nggak aku minta sepeda santai?”
ungkapnya.
“Eh…minta hadiah rupanya?” jawab suamiku
dengan penuh keyakinan.
“He..he…he, …iya,” sambil tersipu malu.
“Bolehlah….tapi…tidak setiap tahun”
Waktu bagitu cepat berlalu, tak terasa
Gracia sudah memasuki usia ke-11 dan
harapan untuk kebahagiaannya ada di depan
mata. Aku bersyukur akan kehadiran Gracia
dalam hidup kami, ditopang suamiku yang
rajin bekerja dan bijaksana dalam
mendidiknya. Sebuah kebahagiaan yang
sulit diungkap dengan kata-kata. Terlalu
baik Tuhan ijinkan semuanya itu.
Entah kenapa di keheningan malam itu,
angin masih tetap berhembus kencang
seolah membawa pesan “tak selamanya
kebersamaan itu ada.” Aku akui memang
sewaktu-waktu ada rasa takut kehilangan
jika suatu saat Gracia tahu siapa dirinya.
**************************
Menjelang Natal tiba, seperti yang sudah-
sudah, adikku biasanya berlibur di rumah.
Dengan hidangan khusus ayam bakar
kesukaannya, kami bercengkerama dengan
santai.
“Selamat sore, Om,” kata Gracia.
“Sore, Gracia. Naik kelas berapa sekarang?”
jawab adikku sambil memeluknya.
“Kelas 6, Om,” jawabnya.
“Sudah minta hadiah sepeda santai lho,” sahut
suamiku.
Dia tersenyum-senyum seakan memberi tanda
kalau ia sungguh senang dengan sepeda
santainya.
Malam itu semakin larut, kami mengobrol
banyak hal. Sungguh indah dan tak ingin cepat
berlalu. Namun menjelang kepulangannya, ada
sesuatu yang ingin adikku katakan. Sorot
matanya menyimpan keinginan.
“Kak, aku tak bisa sendiri terus,” katanya
memulai pembicaraan.
“Apa kamu sudah membuka hatimu untuk
gadis lain?” sahutku.
“Ya..aku berencana mengenalkan ke kakak.
Karena orang tua kita sudah tidak ada, kakak
jadi wakil orang tua. Enaknya bagaimana ya?”
jawabnya
“Kalau itu…terserah kamu. Kan kamu yang
menjalani,” kujawab dengan tenang
“Bisakah kakak melamarnya awal tahun ini
supaya kami pun segera menikah?” pintanya
memohon kepadaku.
“Baiklah...kalau itu maumu. Kami akan
runding dan atur waktunya. Memang tak baik
lama-lama menduda,” jawabku.
*****************************
Awal tahun itu acara lamaran pun berlangsung
dengan baik. Beberapa bulan kemudian
mereka menikah dengan harapan menjalani
mahligai pernikahan yang menyenangkan. Kini
setahun sudah berlalu. Tiba-tiba hari yang
cerah itu di tahun berikutnya, kami dikejutkan
dengan kedatangan mereka yang
mengisyaratkan hal yang berbeda. Kucoba
membuang intuisiku itu. Mungkin memang
begitu gaya pasangan pengantin baru. Suka
membuat kejutan.
Kring…kring..kring…kring. Bunyi alarm
terdengar. Diana terbangun. Sambil
tersenyum, ia menoleh dan tertegun
melihat suaminya yang sudah terbangun.
“sayang, kenapa tidak membangunkan aku
sekalian?”
“Tidurmu masih terlelap. Aku bangun awal
untuk berdoa bagimu dan calon anak kita.”
“Oh…terima kasih sayang. Doakan aku
melahirkan dengan lancar.”
Seperti menghitung hari, Diana tetap
bekerja di tengah kepadatan pekerjaan
kantor dan di tengah penantiannya akan
hadirnya si kecil. Sebuah hubungan batin
terjalin dari kandungannya.
“Mama berharap kamu nantinya menjadi
anak yang cerdas dan mengasihi Tuhan.
Nanti malam, mama akan bercerita lagi
tentang betapa baiknya Tuhan, tetapi
sekarang mama kerja dulu. Kamu tidak
boleh rewel. Apa pun yang mama makan,
kamu ikut merasakan. Apapun yang mama
minum, kamu ikut merasakan. Kamu juga
ikut bekerja di kantor. Tak lama lagi kamu
akan lahir.”
“Lho...kenapa ada sedikit darah keluar ya?
Apa mungkin ini tanda-tanda aku akan
melahirkan? Lebih baik aku ke klinik sore
ini,” gumamnya.
Sebuah harapan yang sungguh dinantikan.
Nampaknya si kecil sudah tidak mau
kompromi di kandungan, ingin segera
keluar. Pendarahan terus mengalir.
*********************
“Baiklah, kita segera menemui dokter.
Tahan ya. Kamu harus kuat,”
“Baiklah. Aku sudah pasrah akan kelahiran
anak kita.”
Jam-jam berlalu. Dokter mulai menangani
dan suasana mulai menegangkan. Di luar
dugaan, pendarahan semakin banyak karena
plasenta telah menutup jalan lahir.
“Bagaimana ini? …kritis dan taruhannya
nyawa!” kata adikku dengan panik
“Sudahlah, kita berdoa aja mohon
pertolongan-Nya,” jawabku dengan tenang.
Sore itu bagaikan disambar petir, kami
mendengar kabar pendarahan yang berlebih
dan akhirnya maut pun menjemput. Hanya
bayi yang dapat diselamatkan. Adikku sungguh
tergoncang dengan kematian isterinya.
“Kak, mengapa harus begini? Hidup ini tidak
adil!” katanya sambil memelukku.
“Tabahkanlah hatimu. Pasti Tuhan punya
rencana yang terbaik. Kita urus isterimu
dulu,” kata suamiku menghiburnya.
Pemakaman adik iparku berjalan dengan baik.
Si kecil diberi nama Gracia. Rambutnya yang
sedikit ikal, berhidung sedang dan berwajah
manis. Sungguh menggemaskan!
“Kak, tolonglah asuh dia seperti anak kakak.
Tak mungkin aku mengasuhnya pada saat ini.
Apalagi tidak semudah itu aku pindah kerja ke
Jawa. Aku percayakan anakku pada kakak
berdua. Bila saatnya tiba, tolong katakanlah
sejujurnya padanya. Aku tidak mau dia
menolakku dan menganggapku kejam,” kata
adikku saat kami membawa anaknya pulang.
“Baiklah kalau itu keputusanmu. Kami akan
bantu mengasuh anakmu,” jawabku
*******************************
Lembut dan hangatnya mentari seolah menjadi
saksi kehangatan kasih kami yang tulus untuk
mengasuhnya. Seakan alam pun ikut
menyambut kedatangannya untuk
mengucapkan selamat datang buat si mungil,
Gracia di rumah kami.
“Ini kamarmu, ” kataku dengan riang
“Jangan lupa segera dibuatkan susu lho,” kata
suamiku dengan semangat.
Kehadirannya juga menjadi jawaban bagi
penantian kami bertahun-tahun. Walaupun
bukan dari rahimku sendiri, aku
mengganggapnya sudah seperti anakku sendiri.
Setiap kali kutatap, sorot matanya
mengisyaratkan rasa ingin tahunya yang sangat
besar. Rasanya ia ingin cepat bergerak dan
berbicara. Saat-saat dia mulai bisa
36 37
cerita pendek
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
menumpahkan makanan dan minuman di
bajunya atau pun saat dia mengikat sepatu
untuk pertama kalinya, sering membuatku
dan suamiku geli. Herannya kami tak
pernah bosan menolongnya. Kuceritakan
berulang-ulang tentang dongeng sebelum
tidur. Dengan segala upaya, aku
membujuknya mandi tepat waktu.
Semua kusyukuri. Seorang Gracia hadir
sebagai sosok yang cerdas dan berkemauan
keras yang selalu kami rindukan.
“Papa, bolehkah aku minta sesuatu?”
katanya dengan manja.
“Apa sayang?” tanya suamiku sambil sedikit
melirikku.
“Sebentar lagi aku mau naik kelas 6, boleh
nggak aku minta sepeda santai?”
ungkapnya.
“Eh…minta hadiah rupanya?” jawab suamiku
dengan penuh keyakinan.
“He..he…he, …iya,” sambil tersipu malu.
“Bolehlah….tapi…tidak setiap tahun”
Waktu bagitu cepat berlalu, tak terasa
Gracia sudah memasuki usia ke-11 dan
harapan untuk kebahagiaannya ada di depan
mata. Aku bersyukur akan kehadiran Gracia
dalam hidup kami, ditopang suamiku yang
rajin bekerja dan bijaksana dalam
mendidiknya. Sebuah kebahagiaan yang
sulit diungkap dengan kata-kata. Terlalu
baik Tuhan ijinkan semuanya itu.
Entah kenapa di keheningan malam itu,
angin masih tetap berhembus kencang
seolah membawa pesan “tak selamanya
kebersamaan itu ada.” Aku akui memang
sewaktu-waktu ada rasa takut kehilangan
jika suatu saat Gracia tahu siapa dirinya.
**************************
Menjelang Natal tiba, seperti yang sudah-
sudah, adikku biasanya berlibur di rumah.
Dengan hidangan khusus ayam bakar
kesukaannya, kami bercengkerama dengan
santai.
“Selamat sore, Om,” kata Gracia.
“Sore, Gracia. Naik kelas berapa sekarang?”
jawab adikku sambil memeluknya.
“Kelas 6, Om,” jawabnya.
“Sudah minta hadiah sepeda santai lho,” sahut
suamiku.
Dia tersenyum-senyum seakan memberi tanda
kalau ia sungguh senang dengan sepeda
santainya.
Malam itu semakin larut, kami mengobrol
banyak hal. Sungguh indah dan tak ingin cepat
berlalu. Namun menjelang kepulangannya, ada
sesuatu yang ingin adikku katakan. Sorot
matanya menyimpan keinginan.
“Kak, aku tak bisa sendiri terus,” katanya
memulai pembicaraan.
“Apa kamu sudah membuka hatimu untuk
gadis lain?” sahutku.
“Ya..aku berencana mengenalkan ke kakak.
Karena orang tua kita sudah tidak ada, kakak
jadi wakil orang tua. Enaknya bagaimana ya?”
jawabnya
“Kalau itu…terserah kamu. Kan kamu yang
menjalani,” kujawab dengan tenang
“Bisakah kakak melamarnya awal tahun ini
supaya kami pun segera menikah?” pintanya
memohon kepadaku.
“Baiklah...kalau itu maumu. Kami akan
runding dan atur waktunya. Memang tak baik
lama-lama menduda,” jawabku.
*****************************
Awal tahun itu acara lamaran pun berlangsung
dengan baik. Beberapa bulan kemudian
mereka menikah dengan harapan menjalani
mahligai pernikahan yang menyenangkan. Kini
setahun sudah berlalu. Tiba-tiba hari yang
cerah itu di tahun berikutnya, kami dikejutkan
dengan kedatangan mereka yang
mengisyaratkan hal yang berbeda. Kucoba
membuang intuisiku itu. Mungkin memang
begitu gaya pasangan pengantin baru. Suka
membuat kejutan.
Kring…kring..kring…kring. Bunyi alarm
terdengar. Diana terbangun. Sambil
tersenyum, ia menoleh dan tertegun
melihat suaminya yang sudah terbangun.
“sayang, kenapa tidak membangunkan aku
sekalian?”
“Tidurmu masih terlelap. Aku bangun awal
untuk berdoa bagimu dan calon anak kita.”
“Oh…terima kasih sayang. Doakan aku
melahirkan dengan lancar.”
Seperti menghitung hari, Diana tetap
bekerja di tengah kepadatan pekerjaan
kantor dan di tengah penantiannya akan
hadirnya si kecil. Sebuah hubungan batin
terjalin dari kandungannya.
“Mama berharap kamu nantinya menjadi
anak yang cerdas dan mengasihi Tuhan.
Nanti malam, mama akan bercerita lagi
tentang betapa baiknya Tuhan, tetapi
sekarang mama kerja dulu. Kamu tidak
boleh rewel. Apa pun yang mama makan,
kamu ikut merasakan. Apapun yang mama
minum, kamu ikut merasakan. Kamu juga
ikut bekerja di kantor. Tak lama lagi kamu
akan lahir.”
“Lho...kenapa ada sedikit darah keluar ya?
Apa mungkin ini tanda-tanda aku akan
melahirkan? Lebih baik aku ke klinik sore
ini,” gumamnya.
Sebuah harapan yang sungguh dinantikan.
Nampaknya si kecil sudah tidak mau
kompromi di kandungan, ingin segera
keluar. Pendarahan terus mengalir.
*********************
“Baiklah, kita segera menemui dokter.
Tahan ya. Kamu harus kuat,”
“Baiklah. Aku sudah pasrah akan kelahiran
anak kita.”
Jam-jam berlalu. Dokter mulai menangani
dan suasana mulai menegangkan. Di luar
dugaan, pendarahan semakin banyak karena
plasenta telah menutup jalan lahir.
“Bagaimana ini? …kritis dan taruhannya
nyawa!” kata adikku dengan panik
“Sudahlah, kita berdoa aja mohon
pertolongan-Nya,” jawabku dengan tenang.
Sore itu bagaikan disambar petir, kami
mendengar kabar pendarahan yang berlebih
dan akhirnya maut pun menjemput. Hanya
bayi yang dapat diselamatkan. Adikku sungguh
tergoncang dengan kematian isterinya.
“Kak, mengapa harus begini? Hidup ini tidak
adil!” katanya sambil memelukku.
“Tabahkanlah hatimu. Pasti Tuhan punya
rencana yang terbaik. Kita urus isterimu
dulu,” kata suamiku menghiburnya.
Pemakaman adik iparku berjalan dengan baik.
Si kecil diberi nama Gracia. Rambutnya yang
sedikit ikal, berhidung sedang dan berwajah
manis. Sungguh menggemaskan!
“Kak, tolonglah asuh dia seperti anak kakak.
Tak mungkin aku mengasuhnya pada saat ini.
Apalagi tidak semudah itu aku pindah kerja ke
Jawa. Aku percayakan anakku pada kakak
berdua. Bila saatnya tiba, tolong katakanlah
sejujurnya padanya. Aku tidak mau dia
menolakku dan menganggapku kejam,” kata
adikku saat kami membawa anaknya pulang.
“Baiklah kalau itu keputusanmu. Kami akan
bantu mengasuh anakmu,” jawabku
*******************************
Lembut dan hangatnya mentari seolah menjadi
saksi kehangatan kasih kami yang tulus untuk
mengasuhnya. Seakan alam pun ikut
menyambut kedatangannya untuk
mengucapkan selamat datang buat si mungil,
Gracia di rumah kami.
“Ini kamarmu, ” kataku dengan riang
“Jangan lupa segera dibuatkan susu lho,” kata
suamiku dengan semangat.
Kehadirannya juga menjadi jawaban bagi
penantian kami bertahun-tahun. Walaupun
bukan dari rahimku sendiri, aku
mengganggapnya sudah seperti anakku sendiri.
Setiap kali kutatap, sorot matanya
mengisyaratkan rasa ingin tahunya yang sangat
besar. Rasanya ia ingin cepat bergerak dan
berbicara. Saat-saat dia mulai bisa
36 37
cerita pendek
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Relakanlah dan kamu pun akan
lega rasanya. Nanti tak ada luka di
hati sedikit pun pada adikmu,“ katanya
dengan mengusap air mataku yang terus
menetes. Kulalui jam-jam itu. Laksana
sebuah penantian yang mendebarkan.
Antara ya dan tidak. Tak ada jalan lain,
mau tidak mau aku harus tunduk dengan
pengaturan Tuhan.
************************
Dengan berat hati, suamiku yang nampak
tegar tetap mengajak makan malam
bersama. Suatu tradisi yang tak asing bagi
kami. Walau tak ada tanda-tanda bagi
Gracia berpisah dengan kami, bibirku masih
terasa kelu dan kelu. Mau mengungkapkan
kata tapi hati belum begitu lapang.
Keceriaannya dan kepolosannya justru
membuatku semakin berat untuk
mengatakan rahasia itu. Kukuasai
perasaanku demi kebaikan bersama.
“Ayo, ini waktunya kita makan bersama,”
ungkap suamiku.
“Gracia, ayo waktunya makan malam.
Sekalian mama mau ngomong sesuatu. Ada
yang perlu kamu tahu. Walau ini berat bagi
mama dan papa, mau tidak mau kamu harus
tahu hal ini. …..,” sambil terbata-bata
kuucapkan kata-kata itu
“Emang ada apa?” sahut Gracia dengan
renyah.
“Sebelum makan, mama mau tanya, apa
yang kamu tahu tentang surga?” tanyaku
dengan tenang.
“Wah…sorga itu indah sekali. Di sana tidak
ada kesakitan. Tidak ada kesedihan. Tidak
ada tangisan. Semua orang di sana memuji
Tuhan. Kita bisa terus memuji Tuhan.
Bayangkan, jalan-jalannya terbuat dari
emas! Wow, betapa sorga itu sangat indah,”
jawabnya dengan lancar. Selancar kalau dia
membaca Alkitab tiap harinya. Jawabannya
sungguh membuatku mulai lega.
“Eh…begini. Mamamu yang sesungguhnya
sudah ada di sorga yang indah itu.. Dia
meninggalkanmu saat melahirkanmu. Om Andy
ini adalah papamu yang sesungguhnya.
Sementara itu, Tuhan menitipkan kamu sejak
bayi kepada papa dan mama sampai sekarang
dan kami menganggapmu sebagai anak papa
dan mama. Kini kamu sudah punya Tante Mirna
sebagai mamamu yang baru. Maukah Gracia
ikut mereka?” tanyaku dengan keyakinan
walau berat.
“Lho….kenapa mama baru cerita hal ini
sekarang? Aku tidak mau. Aku mau kalau papa
dan mama ikut aku,” sahutnya
“Nanti bisa kita atur. Kadang papa dan mama
akan menjengukmu. Atau kadang kamu yang
menjenguk mama dan papa. Yang penting, kini
saatnya Om Andy merawatmu. Kamu pun bisa
main ke sini kalau lagi liburan. Atau mama
papa bisa sesekali menjengukmu.” jawab
suamiku menenangkannya.
“Oh...betul juga ya. Tapi sewaktu-waktu
mama dan papa jenguk aku ya,” pintanya.
“Ya pasti. Suatu saat nanti papa dan mama
akan jenguk,” jawab suamiku.
“Sekarang mulailah kamu memanggil papi
Andy dan mami Mirna,” ajakku.
“Ya Gracia. ….,” ungkap adikku sambil meraih
dan memeluknya.
Saat kulihat pelukan mereka, aku bersyukur
dapat tetap tegar. Ada sesuatu yang “hilang“
dalam diriku tapi tak membuatku larut dalam
kesedihan. Walau awalnya berat, akhirnya aku
katakan juga rahasia itu dan kurelakannya
“meninggalkan“ kami. Ketika itulah cinta
telah menyatukan. Kami pun melepaskannya
kembali ke pangkuan papi dan maminya.
Kelegaan dan kedamaian kurasakan di hati. Di
antara pelukan yang indah, kasih kami pun
berlabuh - seakan tak lekang oleh waktu.
“Lho, kalian datang kok
tidak berkabar?” kataku dengan
agak kaget.
“Aku cuti beberapa hari dan ajak Mirna
liburan ke sini,” sahut adikku
“Oh…begitu. Baguslah. Biar cepat dapat
momongan,” jawab suamiku.
Aku rasa ada sesuatu di balik
kedatangannya kali ini. Tapi aku tidak tahu.
Sejak saat itu, aku berusaha mengubur
perasaanku yang mengganjal itu. Pikirku,
asal semua berjalan dengan normal, aku tak
akan menanyai tentang pernikahan mereka.
“Kak, kedatangan kami ke sini ada maksud.
Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan,”
kata adikku di sore itu.
“Ada apa?” sahutku dengan penasaran.
“Begini...pernikahan kami sudah hampir
setahun tapi ini belum ada tanda-tanda
Mirna hamil. Untuk pancingan, bolehkah
kami memohon agar kakak mengijinkan
Gracia tinggal dengan kami? Supaya tidak
membuat hati Gracia sedih dengan
perpindahan ini, aku mohon kakak sesekali
menjenguknya. Atau sesekali kami ajak
main ke sini. Suatu saat nanti kami
berharap hubungan kami semakin dekat.
Proses perpindahan sekolahnya akan aku
uruskan,” kata adikku.
“Kamu tidak bisa secepat itu
memisahkannya dari kami. Bukankah kamu
sendiri yang memintaku menganggapnya
sebagai anak kakak? Kenapa harus secepat
itu? Bagaimana dengan perasaan kami?”
ucapku sambil berkaca-kaca.
“Tak muengurangi rasa terima kasih kami
untuk semua kasih kakak berdua pada
Gracia. Setelah saya dan Mirna berunding,
mungkin ini saatnya yang tepat kami
mengasuhnya.“
“Apa kamu nggak memikirkan perasaan
kami, khususnya perasaanku?“
“Sudahlah Ma, kalau itu keputusan
yang
terbaik, kita relakan aja.
Mungkin Tuhan sudah merasa cukup kita
mengasuhnya,” kata suamiku meredakan
hatiku.
************************
Suamiku pun mendampingiku sampai larut
malam serasa merasakan yang aku rasakan.
Ikatan batin yang sudah terjalin selama ini
membuatku tidak siap menghadapi
keterpisahan yang begitu “cepat“ itu.
“Kenapa begini jadinya? Mengapa Tuhan
mengijinkan hal ini terjadi? Dulu ada teman
yang menyarankanku agar mengadopsinya
secara resmi. Tapi aku tak menerima sarannya.
Aku pikir tidak mungkin adikku mengambilnya
secepat ini. Kenyataan berbicara lain. Kalau
sudah begini, kita tidak memiliki hak
pengasuhan secara hukum. Aku memang belum
siap ditinggal…..,” kataku terbata-bata.
“Sudahlah, kenapa tidak disyukuri saja? Coba
kamu pikir. Mamanya Gracia aja tidak sempat
merawatnya. Bukankah dia yang
mengandungnya? Tapi akhirnya kita yang
mengasuhnya. Kemanakah kasih kita berlabuh?
Hanya sebatas itukah? Bukankah kasih kita
begitu tulus? Gracia pasti tetap ingat hal itu
karena kita telah mendidiknya. Semua yang
kita lakukan tidak akan sia-sia. Bukankah
begitu? Jujur aku pun merasakan sedih bila
berpisah dengannya tapi aku percaya dirimu
pun dapat tegar menghadapi ini. Bukankah
cepat atau lambat dia juga harus tahu siapa
dirinya?”
Pertanyaan-pertanyaan suamiku yang terlontar
sungguh telah menyejukkan hatiku. Aku tak
mampu melawan kenyataan ini.
“Tapi...aku...masih berat“.
“Pastilah. Dengan berlalunya waktu, semua
akan kembali normal. Seperti pisau kalau
semakin dipegang erat, akan semakin melukai.
[ ]CERITA PENDEK
38 39februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
Relakanlah dan kamu pun akan
lega rasanya. Nanti tak ada luka di
hati sedikit pun pada adikmu,“ katanya
dengan mengusap air mataku yang terus
menetes. Kulalui jam-jam itu. Laksana
sebuah penantian yang mendebarkan.
Antara ya dan tidak. Tak ada jalan lain,
mau tidak mau aku harus tunduk dengan
pengaturan Tuhan.
************************
Dengan berat hati, suamiku yang nampak
tegar tetap mengajak makan malam
bersama. Suatu tradisi yang tak asing bagi
kami. Walau tak ada tanda-tanda bagi
Gracia berpisah dengan kami, bibirku masih
terasa kelu dan kelu. Mau mengungkapkan
kata tapi hati belum begitu lapang.
Keceriaannya dan kepolosannya justru
membuatku semakin berat untuk
mengatakan rahasia itu. Kukuasai
perasaanku demi kebaikan bersama.
“Ayo, ini waktunya kita makan bersama,”
ungkap suamiku.
“Gracia, ayo waktunya makan malam.
Sekalian mama mau ngomong sesuatu. Ada
yang perlu kamu tahu. Walau ini berat bagi
mama dan papa, mau tidak mau kamu harus
tahu hal ini. …..,” sambil terbata-bata
kuucapkan kata-kata itu
“Emang ada apa?” sahut Gracia dengan
renyah.
“Sebelum makan, mama mau tanya, apa
yang kamu tahu tentang surga?” tanyaku
dengan tenang.
“Wah…sorga itu indah sekali. Di sana tidak
ada kesakitan. Tidak ada kesedihan. Tidak
ada tangisan. Semua orang di sana memuji
Tuhan. Kita bisa terus memuji Tuhan.
Bayangkan, jalan-jalannya terbuat dari
emas! Wow, betapa sorga itu sangat indah,”
jawabnya dengan lancar. Selancar kalau dia
membaca Alkitab tiap harinya. Jawabannya
sungguh membuatku mulai lega.
“Eh…begini. Mamamu yang sesungguhnya
sudah ada di sorga yang indah itu.. Dia
meninggalkanmu saat melahirkanmu. Om Andy
ini adalah papamu yang sesungguhnya.
Sementara itu, Tuhan menitipkan kamu sejak
bayi kepada papa dan mama sampai sekarang
dan kami menganggapmu sebagai anak papa
dan mama. Kini kamu sudah punya Tante Mirna
sebagai mamamu yang baru. Maukah Gracia
ikut mereka?” tanyaku dengan keyakinan
walau berat.
“Lho….kenapa mama baru cerita hal ini
sekarang? Aku tidak mau. Aku mau kalau papa
dan mama ikut aku,” sahutnya
“Nanti bisa kita atur. Kadang papa dan mama
akan menjengukmu. Atau kadang kamu yang
menjenguk mama dan papa. Yang penting, kini
saatnya Om Andy merawatmu. Kamu pun bisa
main ke sini kalau lagi liburan. Atau mama
papa bisa sesekali menjengukmu.” jawab
suamiku menenangkannya.
“Oh...betul juga ya. Tapi sewaktu-waktu
mama dan papa jenguk aku ya,” pintanya.
“Ya pasti. Suatu saat nanti papa dan mama
akan jenguk,” jawab suamiku.
“Sekarang mulailah kamu memanggil papi
Andy dan mami Mirna,” ajakku.
“Ya Gracia. ….,” ungkap adikku sambil meraih
dan memeluknya.
Saat kulihat pelukan mereka, aku bersyukur
dapat tetap tegar. Ada sesuatu yang “hilang“
dalam diriku tapi tak membuatku larut dalam
kesedihan. Walau awalnya berat, akhirnya aku
katakan juga rahasia itu dan kurelakannya
“meninggalkan“ kami. Ketika itulah cinta
telah menyatukan. Kami pun melepaskannya
kembali ke pangkuan papi dan maminya.
Kelegaan dan kedamaian kurasakan di hati. Di
antara pelukan yang indah, kasih kami pun
berlabuh - seakan tak lekang oleh waktu.
“Lho, kalian datang kok
tidak berkabar?” kataku dengan
agak kaget.
“Aku cuti beberapa hari dan ajak Mirna
liburan ke sini,” sahut adikku
“Oh…begitu. Baguslah. Biar cepat dapat
momongan,” jawab suamiku.
Aku rasa ada sesuatu di balik
kedatangannya kali ini. Tapi aku tidak tahu.
Sejak saat itu, aku berusaha mengubur
perasaanku yang mengganjal itu. Pikirku,
asal semua berjalan dengan normal, aku tak
akan menanyai tentang pernikahan mereka.
“Kak, kedatangan kami ke sini ada maksud.
Ada sesuatu yang perlu saya sampaikan,”
kata adikku di sore itu.
“Ada apa?” sahutku dengan penasaran.
“Begini...pernikahan kami sudah hampir
setahun tapi ini belum ada tanda-tanda
Mirna hamil. Untuk pancingan, bolehkah
kami memohon agar kakak mengijinkan
Gracia tinggal dengan kami? Supaya tidak
membuat hati Gracia sedih dengan
perpindahan ini, aku mohon kakak sesekali
menjenguknya. Atau sesekali kami ajak
main ke sini. Suatu saat nanti kami
berharap hubungan kami semakin dekat.
Proses perpindahan sekolahnya akan aku
uruskan,” kata adikku.
“Kamu tidak bisa secepat itu
memisahkannya dari kami. Bukankah kamu
sendiri yang memintaku menganggapnya
sebagai anak kakak? Kenapa harus secepat
itu? Bagaimana dengan perasaan kami?”
ucapku sambil berkaca-kaca.
“Tak muengurangi rasa terima kasih kami
untuk semua kasih kakak berdua pada
Gracia. Setelah saya dan Mirna berunding,
mungkin ini saatnya yang tepat kami
mengasuhnya.“
“Apa kamu nggak memikirkan perasaan
kami, khususnya perasaanku?“
“Sudahlah Ma, kalau itu keputusan
yang
terbaik, kita relakan aja.
Mungkin Tuhan sudah merasa cukup kita
mengasuhnya,” kata suamiku meredakan
hatiku.
************************
Suamiku pun mendampingiku sampai larut
malam serasa merasakan yang aku rasakan.
Ikatan batin yang sudah terjalin selama ini
membuatku tidak siap menghadapi
keterpisahan yang begitu “cepat“ itu.
“Kenapa begini jadinya? Mengapa Tuhan
mengijinkan hal ini terjadi? Dulu ada teman
yang menyarankanku agar mengadopsinya
secara resmi. Tapi aku tak menerima sarannya.
Aku pikir tidak mungkin adikku mengambilnya
secepat ini. Kenyataan berbicara lain. Kalau
sudah begini, kita tidak memiliki hak
pengasuhan secara hukum. Aku memang belum
siap ditinggal…..,” kataku terbata-bata.
“Sudahlah, kenapa tidak disyukuri saja? Coba
kamu pikir. Mamanya Gracia aja tidak sempat
merawatnya. Bukankah dia yang
mengandungnya? Tapi akhirnya kita yang
mengasuhnya. Kemanakah kasih kita berlabuh?
Hanya sebatas itukah? Bukankah kasih kita
begitu tulus? Gracia pasti tetap ingat hal itu
karena kita telah mendidiknya. Semua yang
kita lakukan tidak akan sia-sia. Bukankah
begitu? Jujur aku pun merasakan sedih bila
berpisah dengannya tapi aku percaya dirimu
pun dapat tegar menghadapi ini. Bukankah
cepat atau lambat dia juga harus tahu siapa
dirinya?”
Pertanyaan-pertanyaan suamiku yang terlontar
sungguh telah menyejukkan hatiku. Aku tak
mampu melawan kenyataan ini.
“Tapi...aku...masih berat“.
“Pastilah. Dengan berlalunya waktu, semua
akan kembali normal. Seperti pisau kalau
semakin dipegang erat, akan semakin melukai.
[ ]CERITA PENDEK
38 39februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
“Didiklah orang muda menurut jalan yang
patut baginya, maka pada masa tuanyapun
ia tidak akan menyimpang dari pada jalan
itu Amsal 22:6
Anak adalah belahan jiwa bagi orang tua.
Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan
orang tua, demikian juga sebaliknya. Setiap
orang tua mengharapkan anak mereka
bahagia sampai akhir hidupnya,maka orang
tua harus mempersiapkan anak untuk bekal
masa depannya.
S a l a h s a t u h a l p e n t i n g y a n g
mempengaruhi kehidupan anak sampai dia
tumbuh dewasa adalah pendidikan yang
diterima anak sejak usia dini. Pada umumnya
anak-anak diasuh oleh orang tua mereka
sejak lahir, maka orang tua adalah pendidik
pertama dan yang bertanggung jawab untuk
mendidik anaknya.
Periode penting untuk mendidik anak
adalah sejak anak masih di dalam kandungan
Ibu sampai dengan usia 11 tahun. Pada kurun
waktu tersebut anak lebih mudah menerima
didikan dan lebih bergantung kepada orang
tua. Didikan dari orang tua yang diperoleh
anak pada periode ini sangat berpengaruh
terhadap perkembangan anak hingga masa
dewasa, maka orang tua
harus memanfaatkan kurun
waktu ini untuk mendidik
anak dengan s eba i k -
baiknya.
1. Ber ikan Kas ih dan
Disiplin
a. Penuhi kebutuhan dasar anak untuk
menerima kasih sayang dari orang tua.
Nyatakan kasih orang tua kepada anak
melalui kata-kata, sentuhan, dan
perbuatan yang bisa dimengerti anak
bahwa dia dikasihi.
Tetapi jangan sampai kasih orang tua
menjadi bentuk proteksi pada anak yang
berlebihan sehingga anak tidak belajar
untuk mandiri.
b. Disiplin diperlukan dalam mendidik anak,
terutama untuk hal-hal prinsip yang
harus dilakukan anak dalam hal :
- Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan
(berdoa, membaca firman Tuhan,
beribadah di Sekolah Minggu/kebaktian
di Tunas–Remaja).
- Kewajiban anak untuk belajar dan
menuntut ilmu.
- Memiliki budi pekerti serta nilai-nilai
[ ]SUDUT PANDANG
Agar anak mencapai keberhasiian pribadi. ia
perlu memiliki gambaran akurat tentang
dirinya, baik secara fisik, emosional dan
sosial. Anak mendapatkan gambaran
tersebut dari orangtua. Jika orangtua
menerima anak apa adanya, bukan atas
dasar apa yang mampu dan tidak mampu ia
lakukan, hal ini akan mendorong anak
membentuk gambaran akurat mengenai
dirinya. Ini berarti, orang tua harus
memandang anak dari keterbatasan dan
kegagalannya, sekaligus bakat dan
kemampuannya. Juga menerima anak itu
apa adanya, bukan sesuai dengan yang kita
angankan. Kita mungkin berharap bisa
mengubah perilaku anak, namun langkah
p e r t a m a m e n u j u
p e r u b a h a n a d a l a h
menerima anak kita apa
adanya pada suatu waktu
tertentu.
Orang tua dapat membantu
anak mendapatkan ide
yang realistik mengenai dirinya bagai
pribadi, dengan menyadari segala
kemampuan, bakat dan potensi anak, serta
pribadinya dengan segala aspek positif
tersebut . Jika orang tua dapat
menyesuaikan harapan mereka dengan
tingkat kemampuan, kepribadian dan
kebutuhan emosional anak, anak akan
terbantu untuk menyadari bahwa ia tidak
harus mencapai apa yang pemah diraih
orangtuanya. Penting jika orangtua
menyadari ambisi dan harapan pribadi
m e r e k a s e n d i r i , a g a r m a m p u
memisahkannya dengan ambisi dan harapan
mereka terhadap anak. Jujur pada anak
pada saat menilai pekerjaannya, akan
membentuk anak memiliki pandangan yang
akurat untuk mengenali kemampuaannya
sendiri.
Salah satu ketrampilan yang sangat
berharga dalam menciptakan daftar anak
sukses adalah kemampuan menyelesaikan
apa yang sudah dimulai. Bagi orang dewasa
yang penting dalam hidup anak adalah
sosok yang selalu menyelesaikan sesuatu
hingga tuntas. Jadi anak akan menerima
hal ini sebagai norma dan menerapkan
cara yang sama dalam menjalankan
tugasnya. Selain itu, orangtua juga dapat
mengajarkan agar anak memiliki tujuan
jangka panjang yang realistik dan mudah
dicapai, sehingga anak terbiasa
mempunyai “target" dalam hidupnya.
Semuanya ini dimaksudkan agar anak
mampu berkembang sesuai dengan jati
dirinya sendiri dan dapat meraih
kesuksesan yang diimpikannya.
PENDIDIKAN ANAK
40 41
Oleh : Sri Mulyani
Oleh : Melawati Semusin
ANAK�YANG�SUKSES�DAN PERAN DIRI YANG REALISTIK
PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT ORANG TUA
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
“Didiklah orang muda menurut jalan yang
patut baginya, maka pada masa tuanyapun
ia tidak akan menyimpang dari pada jalan
itu Amsal 22:6
Anak adalah belahan jiwa bagi orang tua.
Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan
orang tua, demikian juga sebaliknya. Setiap
orang tua mengharapkan anak mereka
bahagia sampai akhir hidupnya,maka orang
tua harus mempersiapkan anak untuk bekal
masa depannya.
S a l a h s a t u h a l p e n t i n g y a n g
mempengaruhi kehidupan anak sampai dia
tumbuh dewasa adalah pendidikan yang
diterima anak sejak usia dini. Pada umumnya
anak-anak diasuh oleh orang tua mereka
sejak lahir, maka orang tua adalah pendidik
pertama dan yang bertanggung jawab untuk
mendidik anaknya.
Periode penting untuk mendidik anak
adalah sejak anak masih di dalam kandungan
Ibu sampai dengan usia 11 tahun. Pada kurun
waktu tersebut anak lebih mudah menerima
didikan dan lebih bergantung kepada orang
tua. Didikan dari orang tua yang diperoleh
anak pada periode ini sangat berpengaruh
terhadap perkembangan anak hingga masa
dewasa, maka orang tua
harus memanfaatkan kurun
waktu ini untuk mendidik
anak dengan s eba i k -
baiknya.
1. Ber ikan Kas ih dan
Disiplin
a. Penuhi kebutuhan dasar anak untuk
menerima kasih sayang dari orang tua.
Nyatakan kasih orang tua kepada anak
melalui kata-kata, sentuhan, dan
perbuatan yang bisa dimengerti anak
bahwa dia dikasihi.
Tetapi jangan sampai kasih orang tua
menjadi bentuk proteksi pada anak yang
berlebihan sehingga anak tidak belajar
untuk mandiri.
b. Disiplin diperlukan dalam mendidik anak,
terutama untuk hal-hal prinsip yang
harus dilakukan anak dalam hal :
- Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan
(berdoa, membaca firman Tuhan,
beribadah di Sekolah Minggu/kebaktian
di Tunas–Remaja).
- Kewajiban anak untuk belajar dan
menuntut ilmu.
- Memiliki budi pekerti serta nilai-nilai
[ ]SUDUT PANDANG
Agar anak mencapai keberhasiian pribadi. ia
perlu memiliki gambaran akurat tentang
dirinya, baik secara fisik, emosional dan
sosial. Anak mendapatkan gambaran
tersebut dari orangtua. Jika orangtua
menerima anak apa adanya, bukan atas
dasar apa yang mampu dan tidak mampu ia
lakukan, hal ini akan mendorong anak
membentuk gambaran akurat mengenai
dirinya. Ini berarti, orang tua harus
memandang anak dari keterbatasan dan
kegagalannya, sekaligus bakat dan
kemampuannya. Juga menerima anak itu
apa adanya, bukan sesuai dengan yang kita
angankan. Kita mungkin berharap bisa
mengubah perilaku anak, namun langkah
p e r t a m a m e n u j u
p e r u b a h a n a d a l a h
menerima anak kita apa
adanya pada suatu waktu
tertentu.
Orang tua dapat membantu
anak mendapatkan ide
yang realistik mengenai dirinya bagai
pribadi, dengan menyadari segala
kemampuan, bakat dan potensi anak, serta
pribadinya dengan segala aspek positif
tersebut . Jika orang tua dapat
menyesuaikan harapan mereka dengan
tingkat kemampuan, kepribadian dan
kebutuhan emosional anak, anak akan
terbantu untuk menyadari bahwa ia tidak
harus mencapai apa yang pemah diraih
orangtuanya. Penting jika orangtua
menyadari ambisi dan harapan pribadi
m e r e k a s e n d i r i , a g a r m a m p u
memisahkannya dengan ambisi dan harapan
mereka terhadap anak. Jujur pada anak
pada saat menilai pekerjaannya, akan
membentuk anak memiliki pandangan yang
akurat untuk mengenali kemampuaannya
sendiri.
Salah satu ketrampilan yang sangat
berharga dalam menciptakan daftar anak
sukses adalah kemampuan menyelesaikan
apa yang sudah dimulai. Bagi orang dewasa
yang penting dalam hidup anak adalah
sosok yang selalu menyelesaikan sesuatu
hingga tuntas. Jadi anak akan menerima
hal ini sebagai norma dan menerapkan
cara yang sama dalam menjalankan
tugasnya. Selain itu, orangtua juga dapat
mengajarkan agar anak memiliki tujuan
jangka panjang yang realistik dan mudah
dicapai, sehingga anak terbiasa
mempunyai “target" dalam hidupnya.
Semuanya ini dimaksudkan agar anak
mampu berkembang sesuai dengan jati
dirinya sendiri dan dapat meraih
kesuksesan yang diimpikannya.
PENDIDIKAN ANAK
40 41
Oleh : Sri Mulyani
Oleh : Melawati Semusin
ANAK�YANG�SUKSES�DAN PERAN DIRI YANG REALISTIK
PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT ORANG TUA
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
ANAK (DOROTHY NOLTE)
Jika anak dibesarkan dengan CELAAN, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan PERMUSUHAN,
ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan CEMOOHAN,
ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan PENGHINAAN,
ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan TOLERANSI,
ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan DORONGAN,
ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan PERLAKUAN YANG BAIK,
ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan KASIH SAYANG,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
42
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran
dan pelatihan; proses, cara, perbuatan
mendidik. Kesimpulannya pendidikan adalah
suatu proses yang berkelanjutan terus untuk
menghasilkan perubahan yang positif.
Perubahan yang positif akan dihasilkan melalui
tangan pendidik. Pendidik bisa berarti orang
tua, guru di sekolah, atau pun guru Sekolah
Minggu di gereja. Dalam kesempatan ini akan
diulas pendidik dari sisi figur seorang guru di
sekolah. Peran seorang guru di dalam mendidik
anak adalah menunjukkan jalan, menegakkan
nilai, menciptakan kesempatan, menjaga jiwa,
membentuk potensi, menantang pemikiran, dan
menginspirasikan mimpi (sumber: heartlifters
for teachers).
Guru berfungsi sebagai orang yang menunjukkan
jalan. Dukungan guru terhadap anak didik
sangat diperlukan. Ketika anak didik tidak
berada di jalan yang benar, guru harus berani
menunjukkan dan mengarahkan jalan yang
benar. Guru harus memberikan bimbingan yang
benar kepada anak didiknya.
Sebagai orang yang menegakkan nilai,
ketegasan dan konsistensi guru sangat
diperlukan. Apa nilai-nilai yang harus
ditegakkan? Tentu saja nilai-nilai kristiani yang
di dalamnya mendidik anak untuk menjadi
pribadi yang berintegritas. Keteladanan guru di
dalam menjaga integritas hidupnya akan sangat
bermanfaat bagi anak.
Setiap hari adalah waktu bagi guru untuk
menciptakan kesempatan bagi anak untuk
tumbuh dan berkembang. Betapa berharganya
waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan.
Ketika melihat anak bertumbuh dan
berkembang dalam setiap kesempatan, pasti
sang guru merasa bersyukur dan puas.
Karena setiap anak adalah pribadi yang unik,
mereka membutuhkan guru sebagai seseorang
yang ikut menjaga jiwa mereka. Seorang guru
yang mengajar dengan sepenuh jiwa dan
mencintai anak-anak dengan sepenuh hati.
Guru menjadi seorang yang ikut membentuk
potensi anak. Dengan mengamati dan melihat
di mana kemampuan atau bakat asli seorang
anak, guru mampu membentuk potensi anak
tersebut dengan mengarahkan mereka untuk
menekuni dan mendalami potensinya
tersebut.
Guru juga harus membuka wawasan dan
motivasi siswa untuk tetap mempunyai
semangat belajar yang tinggi. Oleh sebab itu,
peran guru dalam hal ini dikatakan untuk
menantang pemikiran. Jika guru berharap
anak-anak menjadi pribadi yang senang
belajar, guru haruslah menjadi teladan dalam
hal belajar, misalnya: membaca buku-buku
yang menunjang wawasan, dll.
Mimpi anak-anak bisa tercapai karena inspirasi
guru sebagai penginspirasi mimpi. Guru akan
sangat bersyukur menyaksikan buah-buah dari
pelayanannya, yaitu keberhasilan anak didik
mereka.
B i a r l a h peran guru sebagai pendidik anak
t e r u s berjalan dengan mak-
s i m a l a g a r n a m a
T u h a n di-
pe rmu -
l i akan.
Tu h a n
mem-
b e r -
kati
Oleh : Octavia Christina (Kepala Sekolah SMP Tri Tunggal)PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT PENGAJAR (GURU) kehidupan.
2. Berikan Penghargaan dan Sanksi
a. Berikan penghargaan kepada anak,
walaupun hasil karya/perbuatan mereka
sederhana bagi orang tua. Penghargaan
dalam bentuk pujian merupakan vitamin
untuk jiwa anak, yang akan terus
menumbuhkan kepercayaan diri anak.
Jangan membanding-bandingkan anak
dengan saudara yang lain atau teman
yang lebih dari dia. Tetapi sebaliknya
gali, temukan kemampuan anak dan
terus kembangkan potensinya. Setiap
anak adalah ciptaan Tuhan yang spesial,
maka hargailah usaha mereka dalam
perjalananan mencapai hasil.
b. Berikan sanksi kepada anak untuk
tindakan dan perkataan yang melanggar
kebenaran atau aturan keluarga. Sanksi
dapat dberikan dengan teguran atau
sanksi yang mendidik. Kalau terpaksa
melakukan sanksi fisik, hanya boleh
memukul telapak tangan atau pantat
anak. Di waktu yang tepat pihak yang
memukul/menegur anak (ayah atau ibu)
mengkomunikasikan dengan anak alasan
ayah/ibu melakukannya, sehingga anak
mengerti bahwa hal tersebut dilakukan
karena orang tua mengasihi dia dan tidak
timbul kepahitan hati pada anak.
3. Pendampingan dan Jadilah teladan
a. Dalam keluarga kristiani, ayah adalah
imam keluarga. Mendidik anak adalah
tugas penting seorang ayah, maka ayah
pe r l u membe r i k an wak tu dan
berkomunikasi dengan anak-anaknya,
mengajarkan nilai-nilai kristiani dan
kehidupan. Menasehati anak atas
kesalahan-kesalahan mereka serta
mengingatkan kewajiban dan tanggung
jawab anak sesuai dengan tingkat umur
dan pengertian anak. Bawa anak-anak
datang kepada Tuhan. Sedangkan tugas
utama seorang ibu adalah memelihara
dan merawat anak. Memberikan telinga
untuk mendengarkan anak dan berbagi
hati untuk masalah yang dihadapi anak.
Pendampingan ayah dan ibu dengan porsi
tugas masing-masing sangatlah dibutuh-
kan anak. Jangan biarkan anak-anak
mencari jalannya sendiri (sebelum wak-
tunya) tanpa pendampingan orang tua.
b. Keteladanan dari orang tua adalah hal
utama dalam mendidik anak. Orang tua
adalah contoh terdekat bagi anak. Jika
orang tua mampu menunjukkan teladan
yang baik dengan taat pada firman Tuhan
serta membina hubungan yang baik
antara ayah dan ibu berdasarkan kasih,
hal ini akan menumbuhkan anak yang
taat pada Tuhan dan orang tua.
Sebaliknya jika orangtua berperilaku
buruk dalam hubungan dengan Tuhan,
sesama bahkan dengan keluarga sendiri,
pada umumnya akan menumbuhkan
perilaku yang buruk pula bagi anak.
Tanpa keteladanan orang tua maka
nasihat, didikan orang tua kepada anak-
anaknya menjadi tidak bermakna.
Jadilah teladan yang baik demi anak-
anak, karena apa yang ditabur akan
dituai.
Di tengah era teknologi saat ini, sulit bagi
orang tua untuk selalu menjaga anaknya
karena terlalu banyak pengaruh luar yang
mencoba mempengaruhinya. Oleh sebab
itu,orangtua harus memberikan bekal
kebenaran dan nilai kehidupan yang cukup,
sehingga anak menjadi pribadi yang tangguh
dalam berbagai macam situasi.
Anak-anak adalah milik Tuhan yang di
anugerahkan kepada orang tua, maka dalam
mendidik mereka, orang tua harus
melibatkan Tuhan. Roh Kudus yang akan
memberikan hikmat dan kemampuan kepada
orang tua dalam mendidik anak anak.
Amsal 29:17 Didiklah anakmu, maka ia
akan memberikan ketenteraman
kepadamu, dan mendatangkan sukacita
kepadamu AMIN.
sudut pandang opini
februari pelitakasih_ 2011
ANAK (DOROTHY NOLTE)
Jika anak dibesarkan dengan CELAAN, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan PERMUSUHAN,
ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan CEMOOHAN,
ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan PENGHINAAN,
ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan TOLERANSI,
ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan DORONGAN,
ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan PERLAKUAN YANG BAIK,
ia belajar keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan KASIH SAYANG,
ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
42
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran
dan pelatihan; proses, cara, perbuatan
mendidik. Kesimpulannya pendidikan adalah
suatu proses yang berkelanjutan terus untuk
menghasilkan perubahan yang positif.
Perubahan yang positif akan dihasilkan melalui
tangan pendidik. Pendidik bisa berarti orang
tua, guru di sekolah, atau pun guru Sekolah
Minggu di gereja. Dalam kesempatan ini akan
diulas pendidik dari sisi figur seorang guru di
sekolah. Peran seorang guru di dalam mendidik
anak adalah menunjukkan jalan, menegakkan
nilai, menciptakan kesempatan, menjaga jiwa,
membentuk potensi, menantang pemikiran, dan
menginspirasikan mimpi (sumber: heartlifters
for teachers).
Guru berfungsi sebagai orang yang menunjukkan
jalan. Dukungan guru terhadap anak didik
sangat diperlukan. Ketika anak didik tidak
berada di jalan yang benar, guru harus berani
menunjukkan dan mengarahkan jalan yang
benar. Guru harus memberikan bimbingan yang
benar kepada anak didiknya.
Sebagai orang yang menegakkan nilai,
ketegasan dan konsistensi guru sangat
diperlukan. Apa nilai-nilai yang harus
ditegakkan? Tentu saja nilai-nilai kristiani yang
di dalamnya mendidik anak untuk menjadi
pribadi yang berintegritas. Keteladanan guru di
dalam menjaga integritas hidupnya akan sangat
bermanfaat bagi anak.
Setiap hari adalah waktu bagi guru untuk
menciptakan kesempatan bagi anak untuk
tumbuh dan berkembang. Betapa berharganya
waktu dan kesempatan yang Tuhan berikan.
Ketika melihat anak bertumbuh dan
berkembang dalam setiap kesempatan, pasti
sang guru merasa bersyukur dan puas.
Karena setiap anak adalah pribadi yang unik,
mereka membutuhkan guru sebagai seseorang
yang ikut menjaga jiwa mereka. Seorang guru
yang mengajar dengan sepenuh jiwa dan
mencintai anak-anak dengan sepenuh hati.
Guru menjadi seorang yang ikut membentuk
potensi anak. Dengan mengamati dan melihat
di mana kemampuan atau bakat asli seorang
anak, guru mampu membentuk potensi anak
tersebut dengan mengarahkan mereka untuk
menekuni dan mendalami potensinya
tersebut.
Guru juga harus membuka wawasan dan
motivasi siswa untuk tetap mempunyai
semangat belajar yang tinggi. Oleh sebab itu,
peran guru dalam hal ini dikatakan untuk
menantang pemikiran. Jika guru berharap
anak-anak menjadi pribadi yang senang
belajar, guru haruslah menjadi teladan dalam
hal belajar, misalnya: membaca buku-buku
yang menunjang wawasan, dll.
Mimpi anak-anak bisa tercapai karena inspirasi
guru sebagai penginspirasi mimpi. Guru akan
sangat bersyukur menyaksikan buah-buah dari
pelayanannya, yaitu keberhasilan anak didik
mereka.
B i a r l a h peran guru sebagai pendidik anak
t e r u s berjalan dengan mak-
s i m a l a g a r n a m a
T u h a n di-
pe rmu -
l i akan.
Tu h a n
mem-
b e r -
kati
Oleh : Octavia Christina (Kepala Sekolah SMP Tri Tunggal)PENDIDIKAN ANAK DARI SUDUT PENGAJAR (GURU) kehidupan.
2. Berikan Penghargaan dan Sanksi
a. Berikan penghargaan kepada anak,
walaupun hasil karya/perbuatan mereka
sederhana bagi orang tua. Penghargaan
dalam bentuk pujian merupakan vitamin
untuk jiwa anak, yang akan terus
menumbuhkan kepercayaan diri anak.
Jangan membanding-bandingkan anak
dengan saudara yang lain atau teman
yang lebih dari dia. Tetapi sebaliknya
gali, temukan kemampuan anak dan
terus kembangkan potensinya. Setiap
anak adalah ciptaan Tuhan yang spesial,
maka hargailah usaha mereka dalam
perjalananan mencapai hasil.
b. Berikan sanksi kepada anak untuk
tindakan dan perkataan yang melanggar
kebenaran atau aturan keluarga. Sanksi
dapat dberikan dengan teguran atau
sanksi yang mendidik. Kalau terpaksa
melakukan sanksi fisik, hanya boleh
memukul telapak tangan atau pantat
anak. Di waktu yang tepat pihak yang
memukul/menegur anak (ayah atau ibu)
mengkomunikasikan dengan anak alasan
ayah/ibu melakukannya, sehingga anak
mengerti bahwa hal tersebut dilakukan
karena orang tua mengasihi dia dan tidak
timbul kepahitan hati pada anak.
3. Pendampingan dan Jadilah teladan
a. Dalam keluarga kristiani, ayah adalah
imam keluarga. Mendidik anak adalah
tugas penting seorang ayah, maka ayah
pe r l u membe r i k an wak tu dan
berkomunikasi dengan anak-anaknya,
mengajarkan nilai-nilai kristiani dan
kehidupan. Menasehati anak atas
kesalahan-kesalahan mereka serta
mengingatkan kewajiban dan tanggung
jawab anak sesuai dengan tingkat umur
dan pengertian anak. Bawa anak-anak
datang kepada Tuhan. Sedangkan tugas
utama seorang ibu adalah memelihara
dan merawat anak. Memberikan telinga
untuk mendengarkan anak dan berbagi
hati untuk masalah yang dihadapi anak.
Pendampingan ayah dan ibu dengan porsi
tugas masing-masing sangatlah dibutuh-
kan anak. Jangan biarkan anak-anak
mencari jalannya sendiri (sebelum wak-
tunya) tanpa pendampingan orang tua.
b. Keteladanan dari orang tua adalah hal
utama dalam mendidik anak. Orang tua
adalah contoh terdekat bagi anak. Jika
orang tua mampu menunjukkan teladan
yang baik dengan taat pada firman Tuhan
serta membina hubungan yang baik
antara ayah dan ibu berdasarkan kasih,
hal ini akan menumbuhkan anak yang
taat pada Tuhan dan orang tua.
Sebaliknya jika orangtua berperilaku
buruk dalam hubungan dengan Tuhan,
sesama bahkan dengan keluarga sendiri,
pada umumnya akan menumbuhkan
perilaku yang buruk pula bagi anak.
Tanpa keteladanan orang tua maka
nasihat, didikan orang tua kepada anak-
anaknya menjadi tidak bermakna.
Jadilah teladan yang baik demi anak-
anak, karena apa yang ditabur akan
dituai.
Di tengah era teknologi saat ini, sulit bagi
orang tua untuk selalu menjaga anaknya
karena terlalu banyak pengaruh luar yang
mencoba mempengaruhinya. Oleh sebab
itu,orangtua harus memberikan bekal
kebenaran dan nilai kehidupan yang cukup,
sehingga anak menjadi pribadi yang tangguh
dalam berbagai macam situasi.
Anak-anak adalah milik Tuhan yang di
anugerahkan kepada orang tua, maka dalam
mendidik mereka, orang tua harus
melibatkan Tuhan. Roh Kudus yang akan
memberikan hikmat dan kemampuan kepada
orang tua dalam mendidik anak anak.
Amsal 29:17 Didiklah anakmu, maka ia
akan memberikan ketenteraman
kepadamu, dan mendatangkan sukacita
kepadamu AMIN.
sudut pandang opini
februari pelitakasih_ 2011
45
Masa kanak-kanak adalah masa yang tidak
mungkin bisa terulang kembali. Masa ini adalah
masa yang paling dasar dan awal bahkan
meninggalkan kesan yang paling mendalam
bagi hidup seseorang.
Jika seseorang sudah tua, ia akan mudah
melupakan segala hal yang baru didengar dan
dialaminya. Tetapi ia tidak pernah melupakan
hal-hal kecil yang pernah dialaminya pada
masa kanak-kanak. Kejernihan dan daya ingat
otak mencapai titik optimal ketika seorang
berusia 12 tahun. Masa kanak-kanak,
khususnya di bawah 12 tahun adalah masa
keemasan untuk pembentukan kehidupan.
Mari kita melihat secara umum mengapa
kanak-kanak bernilai tinggi.
Sebagai generasi penerus
Keberadaan anak-anak dalam masyarakat
merupakan suatu fakta bahwa mereka
adalah generasi penerus manusia secara
umum. Dengan demikian adanya anak-anak
memberikan pengharapan dan menjamin
hidup manusia masih diteruskan.
Prospek dan hari depan gereja
Anak-anak merupakan hari depan atau
prospek gereja. Melalui anak-anak dalam
satu gereja kita dapat melihat masa depan
gereja. Apabila tidak ada anak-anak hari
depan gereja akan menjadi suram. Maka
keadaan dan prospek
gereja di hari depan salah satunya dapat
dilihat dari cara menggarap/mengelola
Sekolah Minggu. Hari depan gereja tidak
dapat ditentukan sekarang dalam ibadah
orang dewasa, tetapi tergantung dalam
kondisi Sekolah Minggu. Karena itu guru
Sekolah Minggu adalah seorang yang sedang
menggarap masa depan gereja. Hanya guru
Sekolah Minggu yang mengasihi dan
memperhatikan anak-anak dapat mengajar
dan mendidik anak-anak dengan baik.
Apabila kita sadar betapa berharganya
masa anak-anak dan perlu menangkap eksis-
tensinya. Kesadaran ini menjadikan kita harus
menanam fondasi yang kuat kepada setiap
anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
Faktor yang penting dalam pendidikan anak.
Dalam pendidikan anak k ita per lu
memperhatikan:
1. Guru sebagai pendidik
2. Bahan pendidikan
3. Murid/anak penerima pendidikan
4. Fasilitas untuk mendukung pendidikan
Karena itu siapa pun kita apakah seorang
Pendeta; Penginjil; Guru Sekolah Minggu; atau
pun guru agama, ingatlah bahwa kita sedang
membangun/mendidik.
Oleh : Pdt. Evie TS. (Rohaniwan GIA Pringgading)
Oleh : Hana Nugroho
PENTINGNYA MASA KANAK-KANAK MENURUT HAMBA TUHAN
KESIMPULAN
Mendidik anak adalah usaha yang
berkesinambungan agar anak mengalami
perubahan yang positif; ini adalah
kewajiban orangtua. Dalam menjalankan
kewajiban ini, orangtua dapat memperoleh
bantuan dari guru sekolah dan guru Sekolah
Minggu. Kerjasama yang baik di antara
ketiga pihak ini akan memperoleh hasil yang
optimal.
Mengingat usia di bawah 12 tahun anak
mudah belajar dan mampu mengingat
dengan baik, maka para pendidik harus
memakai masa keemasan ini dengan
seefektif mungkin, terutama dalam
menanamkan nilai-nilai spiritual. Bila sejak
usia dini anak dihantar untuk beriman dan
hidup takut akan Tuhan, maka seumur
hidupnya ia mendapat pedoman yang benar.
Dalam mendidik anak ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
1. Setiap anak unik dan berharga. Masing-
masing mempunyai bakat dan kelebihan
d i s a m p i n g k e t e r b a t a s a n d a n
kekurangan. Para pendidik seharusnya
menerima anak sebagaimana ia ada
tanpa membandingkan dia dengan yang
lain. Dengan demikian anak merasa
dikasihi, jiwa anak tidak tertekan atau
dilukai, kepercayaan dirinya akan
bertumbuh.
2. Pendidik perlu membantu anak
menemukan bakatnya dan memberikan
ide-ide untuk pengembangannya.
B e r i k a n p u l a
kesempatan, bantuan
dan fasilitas untuk
mengasah bakat dan
m e n i n g k a t k a n
kemampuannya. Ingat,
jangan menuntut anak
mencapai sesuatu menurut ambisi
pendidik, tetapi bantulah dia untuk
m e n c a p a i t a r g e t s e s u a i
kemampuannya.
3. Disiplin diperlukan dalam proses
pendidikan. Godaan untuk malas,
menjadi kendor, menyimpang dan lain
hal negatif selalu ada, sebab itu disiplin
perlu ditegakkan agar keberhasilan
dapat tercapai. Alasan-alasan ini perlu
dikomunikasikan dengan anak.
Tanamkan pengertian bahwa disiplin
diperlukan demi kebaikannya. Lakukan
pendisiplinan dengan dengan konsisten
tetapi di dalam kasih.
4. B e r i k a n k e t e l a d a n a n . Ta n p a
keteladanan yang nyata, anak akan
terhambat dalam belajar. Pendidik
kehilangan wibawa.
5. Pendidik harus bersandar pada Tuhan.
Mendidik anak bukan hal yang mudah,
tetapi pendidik yang bersandar pada
Tuhan, akan mendapat hikmat,
pertolongan dan berkat. Dengan
demikian jerih payahnya membuahkan
hasil yang memuaskan.
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus
berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya
atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. (Matius 19:13-15)
44
sudut pandang opini
edisi awal tahun
45
Masa kanak-kanak adalah masa yang tidak
mungkin bisa terulang kembali. Masa ini adalah
masa yang paling dasar dan awal bahkan
meninggalkan kesan yang paling mendalam
bagi hidup seseorang.
Jika seseorang sudah tua, ia akan mudah
melupakan segala hal yang baru didengar dan
dialaminya. Tetapi ia tidak pernah melupakan
hal-hal kecil yang pernah dialaminya pada
masa kanak-kanak. Kejernihan dan daya ingat
otak mencapai titik optimal ketika seorang
berusia 12 tahun. Masa kanak-kanak,
khususnya di bawah 12 tahun adalah masa
keemasan untuk pembentukan kehidupan.
Mari kita melihat secara umum mengapa
kanak-kanak bernilai tinggi.
Sebagai generasi penerus
Keberadaan anak-anak dalam masyarakat
merupakan suatu fakta bahwa mereka
adalah generasi penerus manusia secara
umum. Dengan demikian adanya anak-anak
memberikan pengharapan dan menjamin
hidup manusia masih diteruskan.
Prospek dan hari depan gereja
Anak-anak merupakan hari depan atau
prospek gereja. Melalui anak-anak dalam
satu gereja kita dapat melihat masa depan
gereja. Apabila tidak ada anak-anak hari
depan gereja akan menjadi suram. Maka
keadaan dan prospek
gereja di hari depan salah satunya dapat
dilihat dari cara menggarap/mengelola
Sekolah Minggu. Hari depan gereja tidak
dapat ditentukan sekarang dalam ibadah
orang dewasa, tetapi tergantung dalam
kondisi Sekolah Minggu. Karena itu guru
Sekolah Minggu adalah seorang yang sedang
menggarap masa depan gereja. Hanya guru
Sekolah Minggu yang mengasihi dan
memperhatikan anak-anak dapat mengajar
dan mendidik anak-anak dengan baik.
Apabila kita sadar betapa berharganya
masa anak-anak dan perlu menangkap eksis-
tensinya. Kesadaran ini menjadikan kita harus
menanam fondasi yang kuat kepada setiap
anak yang dipercayakan Tuhan kepada kita.
Faktor yang penting dalam pendidikan anak.
Dalam pendidikan anak k ita per lu
memperhatikan:
1. Guru sebagai pendidik
2. Bahan pendidikan
3. Murid/anak penerima pendidikan
4. Fasilitas untuk mendukung pendidikan
Karena itu siapa pun kita apakah seorang
Pendeta; Penginjil; Guru Sekolah Minggu; atau
pun guru agama, ingatlah bahwa kita sedang
membangun/mendidik.
Oleh : Pdt. Evie TS. (Rohaniwan GIA Pringgading)
Oleh : Hana Nugroho
PENTINGNYA MASA KANAK-KANAK MENURUT HAMBA TUHAN
KESIMPULAN
Mendidik anak adalah usaha yang
berkesinambungan agar anak mengalami
perubahan yang positif; ini adalah
kewajiban orangtua. Dalam menjalankan
kewajiban ini, orangtua dapat memperoleh
bantuan dari guru sekolah dan guru Sekolah
Minggu. Kerjasama yang baik di antara
ketiga pihak ini akan memperoleh hasil yang
optimal.
Mengingat usia di bawah 12 tahun anak
mudah belajar dan mampu mengingat
dengan baik, maka para pendidik harus
memakai masa keemasan ini dengan
seefektif mungkin, terutama dalam
menanamkan nilai-nilai spiritual. Bila sejak
usia dini anak dihantar untuk beriman dan
hidup takut akan Tuhan, maka seumur
hidupnya ia mendapat pedoman yang benar.
Dalam mendidik anak ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
1. Setiap anak unik dan berharga. Masing-
masing mempunyai bakat dan kelebihan
d i s a m p i n g k e t e r b a t a s a n d a n
kekurangan. Para pendidik seharusnya
menerima anak sebagaimana ia ada
tanpa membandingkan dia dengan yang
lain. Dengan demikian anak merasa
dikasihi, jiwa anak tidak tertekan atau
dilukai, kepercayaan dirinya akan
bertumbuh.
2. Pendidik perlu membantu anak
menemukan bakatnya dan memberikan
ide-ide untuk pengembangannya.
B e r i k a n p u l a
kesempatan, bantuan
dan fasilitas untuk
mengasah bakat dan
m e n i n g k a t k a n
kemampuannya. Ingat,
jangan menuntut anak
mencapai sesuatu menurut ambisi
pendidik, tetapi bantulah dia untuk
m e n c a p a i t a r g e t s e s u a i
kemampuannya.
3. Disiplin diperlukan dalam proses
pendidikan. Godaan untuk malas,
menjadi kendor, menyimpang dan lain
hal negatif selalu ada, sebab itu disiplin
perlu ditegakkan agar keberhasilan
dapat tercapai. Alasan-alasan ini perlu
dikomunikasikan dengan anak.
Tanamkan pengertian bahwa disiplin
diperlukan demi kebaikannya. Lakukan
pendisiplinan dengan dengan konsisten
tetapi di dalam kasih.
4. B e r i k a n k e t e l a d a n a n . Ta n p a
keteladanan yang nyata, anak akan
terhambat dalam belajar. Pendidik
kehilangan wibawa.
5. Pendidik harus bersandar pada Tuhan.
Mendidik anak bukan hal yang mudah,
tetapi pendidik yang bersandar pada
Tuhan, akan mendapat hikmat,
pertolongan dan berkat. Dengan
demikian jerih payahnya membuahkan
hasil yang memuaskan.
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus
berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya
atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ. (Matius 19:13-15)
44
sudut pandang opini
edisi awal tahun
[ ]pertigaan antara Jl. Imam Bonjol dan Jl.
Gendingan, kami pun kembali digotong untuk
dipindahkan ke sebuah mobil angkutan kota,
untuk kemudian segera meluncur ke rumah
Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto.
Setelah ada seseorang kenalan yang
memberitahu tentang kecelakaan yang
menimpa kami, papa dan mama pun segera
menyusul kami di ruang U.G.D. ( Unit Gawat
Darurat ) rumah sakit tersebut. Ketika orang tua
kami datang, saya sedang terbaring dengan
luka-luka sedang dibersihkan oleh suster. Walau
terasa sakit dan nyeri sekali, saya sangat senang
menyambut kedatangan mereka. Baju seragam
maupun pakaian dalam kami saat itu, khususnya
saya, sudah robek-robek dan kotor sehingga
langsung diganti dengan yang baru. Sepatu kami
pun masing-masing tinggal sebelah, itu pun
dalam keadaan rusak, sedangkan yang
sebelahnya lagi terlempar entah ke mana.
Setelah papa dan mama datang untuk isi
formulir dan melunasi biaya, saat itu juga luka-
luka saya pun segera dijahit, dengan total
jahitan sebanyak 30 buah! Kak Marissa pun tak
lupa ikut diperiksa dan diobati oleh suster.
Walau tidak separah saya, kaki dan tangannya
lecet-lecet dan bengkak. Ketika dokter
mengijinkan kami pulang, orang tua kami pun
minta supaya saya di-rontgen. Ketika dokter
menjelaskan tentang hasil rontgen tersebut,
bahwa ada beberapa bagian kaki kiri saya yang
patah, yakni di betis kaki kiri & telapak kaki
kiri, dan terlebih lagi….tulang ekor saya patah!
Mendengar itu, selama beberapa saat papa dan
mama terdiam. Kaget, seolah ada petir yang
menyambar di siang bolong! Segera terlintas di
pikiran papa mama, apa yang bakal menimpa
kehidupan saya kelak. Belum lagi, soal biaya
pengobatan dan perawatannya, sebagaimana
diutarakan oleh dokter jaga tersebut. Puji
Tuhan, papa dan mama sama sekali tak
memperdulikan berapa pun jumlah biaya itu.
Yang terpenting adalah dapat segera
menyelamatkan saya! Mulai hari itu juga, Rabu,
tanggal 05 Agustus 2009, pk. 19.50, saya mulai
dirawat di R.S. Pantiwilasa – Dr. Cipto
Semarang.
Sekitar pk. 19.00 dokter spesialis bedah datang,
dan menjelaskan kepada papa dan mama
tentang hasil foto-foto rontgen saya. Saat itu
papa dan mama terkejut dengan adanya
perbedaan antara penjelasan dokter spesialis
bedah tersebut dengan dokter jaga U.G.D.
(sebelumnya) . Ternyata, bukan tulang ekor
saya yang patah melainkan, tulang pelvis
(kemaluan) sebelah kiri saya yang patah, dan
perlu dioperasi. Jika tidak dioperasi, akan
berakibat mengalami kesulitan nantinya dalam
melahirkan anak secara normal. Selain itu,
tulang telapak kaki saya sebelah kanan hancur,
kaki kiri bagian tulang kering patah, dan dari
foto rontgen terlihat jelas serpihan pecahan
tulang. Seluruh kulit punggung saya merah-
merah, bahkan terlihat jelas goresan-goresan
roda truk tangki tronton Pertamina tersebut,
namun, puji Tuhan, tidak ada luka sedikit pun!
Rasa sakit yang saya rasakan saat itu campur
aduk, antara rasa perih, linu, bahkan serasa
ditinju-tinju, benar-benar tak tertahankan,
sehingga saya sering mengepalkan tangan kanan
saya dan memukul-mukul tembok dekat
ranjang saya. Setiap hal itu terjadi, mama yang
selalu berusaha menghalangi, dan segera
memeluk saya erat. Tak terlukiskan
kenyamanan yang saya rasakan saat itu. Ada
aktivitas yang menghibur saya saat itu, yaitu
bisa ber-sms-an dan facebook-an dengan kedua
tante saya dan teman-teman. Semuanya
terkejut, bahkan tidak percaya, saat
mendengar kabar kecelakaan tersebut. Saya
tidak seperti orang kena musibah, bahkan bisa
tertawa-tawa. Begitu mengetahui hal yang
sebenarnya, teman-teman sangat sedih dan
kecewa. Betapa tidak, tepatnya pada hari
Minggu, tanggal 11 Agustus 2009, saya dan kak
Marissa, bersama beberapa teman, akan
mewakili sekolah dalam perlombaan modern
dance. Waktu itu, saya dipercaya jadi
pelatihnya. Pada hari yang naas itu merupakan
hari terakhir kami berlatih. Walau demikian,
mereka terus berusaha menghibur dan
menguatkan saya.
Keesokan harinya, hari Kamis, tanggal 06
Agustus 2009, pk. 10.00 pagi, saya pun
menjalani pemeriksaan U.S.G. pada bagian
abdomen. Diperkirakan di dalam perut saya ada
pendarahan, karena perut saya terasa mual dan
sakit. Puji Tuhan, setelah dua jam menunggu,
46 47
Siang itu terasa panas terik, pk. 14.15, hari
Rabu, tanggal 5 Agustus 2009, saya (Marsela, 15
tahun) dan kakak saya (Marissa, 17 tahun)
sedang dalam perjalanan pulang usai sekolah
(SMA Nusaputera) dengan berkendara sepeda
motor. Ketika ada lampu merah di di traffic
light, Jl. Imam Bonjol Semarang. kami pun
berhenti. Ketika lampu lalu lintas berganti
hijau, maka kami pun bersiap melanjutkan
perjalanan. Tiba-tiba mobil pick up putih di
depan kami mendadak berhenti, sehingga kami
pun kaget dan tidak sempat mengerem.
Akhirnya, tidak bisa dihindari lagi, motor kami
pun menabrak bagian belakang mobil itu. Mobil
itu pun lari, dan kak Marissa terjatuh ke sebelah
kiri bersama motornya. Sedangkan saya jatuh
terjungkal ke belakang, kemudian
tertelungkup di jalanan. Posisi jatuh saya saat
itu dengan wajah menghadap ke kanan, ke arah
stasiun Poncol berada. Tas sekolah yang berisi
buku pelajaran, kaca mata, dan Alkitab (hari itu
ada kebaktian di gereja) , masih menempel di
punggung saya.
Kemudian, secara mendadak dari arah
belakang, ada sebuah truk tangki tronton
Pertamina, yang baru saja diisi penuh 16.000
liter, berjalan ke arah saya dengan sangat
cepat. Seluruh roda kanan truk tersebut pun
segera melindas seluruh bagian tubuh saya,
kecuali kepala dan tangan saya! Saat terlindas,
saya merasa seperti jatuh dari tempat yang
sangat tinggi, Kala itu saya hanya bisa pasrah,
dan berseru: Yesus, Yesus, dan Yesus!. Saat itu
saya tak dapat melupakan suara gemuruh mesin
dari truk itu yang terasa begitu dekat di telinga
saya! Saya pun masih sempat melihat ketika
truk itu berusaha melarikan diri. Ada hal-hal
yang mengherankan terjadi saat kecelakaan
itu. Bagaimana mungkin, truck itu tidak
melindas kepala saya, padahal 90% tubuh saya
telah terlindas?!... Bagaimana mungkin, truck
yang berjalan ke arah kanan itu, sama sekali
tidak melindas bahu sebelah kanan saya?!...
Belum lama berselang, tiba-tiba dari sebelah
kiri ada sebuah mobil Panther meluncur ke arah
saya. Saat itu juga spontan saya berteriak, “
Yesus!!!” Dalam waktu bersamaan, terdengar
deritan suara mobil tersebut, berusaha
mengerem, “Ciiiiitt...ciiiiiiitttt…!!” Dan, apa
yang terjadi?! Mobil itu pun terhenti seketika,
dan tidak jadi melindas saya! Puji Tuhan!
Dalam kecelakaan tersebut kami ditolong oleh
seorang tukang becak, yang ternyata sering
mangkal di dekat rumah kami (Tanah Mas) . Dia
menolong dan membaringkan kami di trotoar
seberang stasiun Poncol. Ia menaikkan kami ke
dalam becak motornya, dan segera membawa
kami ke rumah sakit. Dan, kendaraan kami yang
telah hancur dititipkannya kepada seorang
tukang parkir stasiun Poncol. Sayang sekali,
baru sebentar kami dibawa dengan becak
tersebut, becak motor itu pun mogok. Di
Disaksikan oleh :
Gabriella Marsela Giovani Sugiarto
YESUS SAHABAT SEJATIMUKJIZAT PASCA KECELAKAAN MARSELA DAN MARISSA, 5 Agustus 2009
JAMAHAN jendela iman anak tuhan
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
[ ]pertigaan antara Jl. Imam Bonjol dan Jl.
Gendingan, kami pun kembali digotong untuk
dipindahkan ke sebuah mobil angkutan kota,
untuk kemudian segera meluncur ke rumah
Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto.
Setelah ada seseorang kenalan yang
memberitahu tentang kecelakaan yang
menimpa kami, papa dan mama pun segera
menyusul kami di ruang U.G.D. ( Unit Gawat
Darurat ) rumah sakit tersebut. Ketika orang tua
kami datang, saya sedang terbaring dengan
luka-luka sedang dibersihkan oleh suster. Walau
terasa sakit dan nyeri sekali, saya sangat senang
menyambut kedatangan mereka. Baju seragam
maupun pakaian dalam kami saat itu, khususnya
saya, sudah robek-robek dan kotor sehingga
langsung diganti dengan yang baru. Sepatu kami
pun masing-masing tinggal sebelah, itu pun
dalam keadaan rusak, sedangkan yang
sebelahnya lagi terlempar entah ke mana.
Setelah papa dan mama datang untuk isi
formulir dan melunasi biaya, saat itu juga luka-
luka saya pun segera dijahit, dengan total
jahitan sebanyak 30 buah! Kak Marissa pun tak
lupa ikut diperiksa dan diobati oleh suster.
Walau tidak separah saya, kaki dan tangannya
lecet-lecet dan bengkak. Ketika dokter
mengijinkan kami pulang, orang tua kami pun
minta supaya saya di-rontgen. Ketika dokter
menjelaskan tentang hasil rontgen tersebut,
bahwa ada beberapa bagian kaki kiri saya yang
patah, yakni di betis kaki kiri & telapak kaki
kiri, dan terlebih lagi….tulang ekor saya patah!
Mendengar itu, selama beberapa saat papa dan
mama terdiam. Kaget, seolah ada petir yang
menyambar di siang bolong! Segera terlintas di
pikiran papa mama, apa yang bakal menimpa
kehidupan saya kelak. Belum lagi, soal biaya
pengobatan dan perawatannya, sebagaimana
diutarakan oleh dokter jaga tersebut. Puji
Tuhan, papa dan mama sama sekali tak
memperdulikan berapa pun jumlah biaya itu.
Yang terpenting adalah dapat segera
menyelamatkan saya! Mulai hari itu juga, Rabu,
tanggal 05 Agustus 2009, pk. 19.50, saya mulai
dirawat di R.S. Pantiwilasa – Dr. Cipto
Semarang.
Sekitar pk. 19.00 dokter spesialis bedah datang,
dan menjelaskan kepada papa dan mama
tentang hasil foto-foto rontgen saya. Saat itu
papa dan mama terkejut dengan adanya
perbedaan antara penjelasan dokter spesialis
bedah tersebut dengan dokter jaga U.G.D.
(sebelumnya) . Ternyata, bukan tulang ekor
saya yang patah melainkan, tulang pelvis
(kemaluan) sebelah kiri saya yang patah, dan
perlu dioperasi. Jika tidak dioperasi, akan
berakibat mengalami kesulitan nantinya dalam
melahirkan anak secara normal. Selain itu,
tulang telapak kaki saya sebelah kanan hancur,
kaki kiri bagian tulang kering patah, dan dari
foto rontgen terlihat jelas serpihan pecahan
tulang. Seluruh kulit punggung saya merah-
merah, bahkan terlihat jelas goresan-goresan
roda truk tangki tronton Pertamina tersebut,
namun, puji Tuhan, tidak ada luka sedikit pun!
Rasa sakit yang saya rasakan saat itu campur
aduk, antara rasa perih, linu, bahkan serasa
ditinju-tinju, benar-benar tak tertahankan,
sehingga saya sering mengepalkan tangan kanan
saya dan memukul-mukul tembok dekat
ranjang saya. Setiap hal itu terjadi, mama yang
selalu berusaha menghalangi, dan segera
memeluk saya erat. Tak terlukiskan
kenyamanan yang saya rasakan saat itu. Ada
aktivitas yang menghibur saya saat itu, yaitu
bisa ber-sms-an dan facebook-an dengan kedua
tante saya dan teman-teman. Semuanya
terkejut, bahkan tidak percaya, saat
mendengar kabar kecelakaan tersebut. Saya
tidak seperti orang kena musibah, bahkan bisa
tertawa-tawa. Begitu mengetahui hal yang
sebenarnya, teman-teman sangat sedih dan
kecewa. Betapa tidak, tepatnya pada hari
Minggu, tanggal 11 Agustus 2009, saya dan kak
Marissa, bersama beberapa teman, akan
mewakili sekolah dalam perlombaan modern
dance. Waktu itu, saya dipercaya jadi
pelatihnya. Pada hari yang naas itu merupakan
hari terakhir kami berlatih. Walau demikian,
mereka terus berusaha menghibur dan
menguatkan saya.
Keesokan harinya, hari Kamis, tanggal 06
Agustus 2009, pk. 10.00 pagi, saya pun
menjalani pemeriksaan U.S.G. pada bagian
abdomen. Diperkirakan di dalam perut saya ada
pendarahan, karena perut saya terasa mual dan
sakit. Puji Tuhan, setelah dua jam menunggu,
46 47
Siang itu terasa panas terik, pk. 14.15, hari
Rabu, tanggal 5 Agustus 2009, saya (Marsela, 15
tahun) dan kakak saya (Marissa, 17 tahun)
sedang dalam perjalanan pulang usai sekolah
(SMA Nusaputera) dengan berkendara sepeda
motor. Ketika ada lampu merah di di traffic
light, Jl. Imam Bonjol Semarang. kami pun
berhenti. Ketika lampu lalu lintas berganti
hijau, maka kami pun bersiap melanjutkan
perjalanan. Tiba-tiba mobil pick up putih di
depan kami mendadak berhenti, sehingga kami
pun kaget dan tidak sempat mengerem.
Akhirnya, tidak bisa dihindari lagi, motor kami
pun menabrak bagian belakang mobil itu. Mobil
itu pun lari, dan kak Marissa terjatuh ke sebelah
kiri bersama motornya. Sedangkan saya jatuh
terjungkal ke belakang, kemudian
tertelungkup di jalanan. Posisi jatuh saya saat
itu dengan wajah menghadap ke kanan, ke arah
stasiun Poncol berada. Tas sekolah yang berisi
buku pelajaran, kaca mata, dan Alkitab (hari itu
ada kebaktian di gereja) , masih menempel di
punggung saya.
Kemudian, secara mendadak dari arah
belakang, ada sebuah truk tangki tronton
Pertamina, yang baru saja diisi penuh 16.000
liter, berjalan ke arah saya dengan sangat
cepat. Seluruh roda kanan truk tersebut pun
segera melindas seluruh bagian tubuh saya,
kecuali kepala dan tangan saya! Saat terlindas,
saya merasa seperti jatuh dari tempat yang
sangat tinggi, Kala itu saya hanya bisa pasrah,
dan berseru: Yesus, Yesus, dan Yesus!. Saat itu
saya tak dapat melupakan suara gemuruh mesin
dari truk itu yang terasa begitu dekat di telinga
saya! Saya pun masih sempat melihat ketika
truk itu berusaha melarikan diri. Ada hal-hal
yang mengherankan terjadi saat kecelakaan
itu. Bagaimana mungkin, truck itu tidak
melindas kepala saya, padahal 90% tubuh saya
telah terlindas?!... Bagaimana mungkin, truck
yang berjalan ke arah kanan itu, sama sekali
tidak melindas bahu sebelah kanan saya?!...
Belum lama berselang, tiba-tiba dari sebelah
kiri ada sebuah mobil Panther meluncur ke arah
saya. Saat itu juga spontan saya berteriak, “
Yesus!!!” Dalam waktu bersamaan, terdengar
deritan suara mobil tersebut, berusaha
mengerem, “Ciiiiitt...ciiiiiiitttt…!!” Dan, apa
yang terjadi?! Mobil itu pun terhenti seketika,
dan tidak jadi melindas saya! Puji Tuhan!
Dalam kecelakaan tersebut kami ditolong oleh
seorang tukang becak, yang ternyata sering
mangkal di dekat rumah kami (Tanah Mas) . Dia
menolong dan membaringkan kami di trotoar
seberang stasiun Poncol. Ia menaikkan kami ke
dalam becak motornya, dan segera membawa
kami ke rumah sakit. Dan, kendaraan kami yang
telah hancur dititipkannya kepada seorang
tukang parkir stasiun Poncol. Sayang sekali,
baru sebentar kami dibawa dengan becak
tersebut, becak motor itu pun mogok. Di
Disaksikan oleh :
Gabriella Marsela Giovani Sugiarto
YESUS SAHABAT SEJATIMUKJIZAT PASCA KECELAKAAN MARSELA DAN MARISSA, 5 Agustus 2009
JAMAHAN jendela iman anak tuhan
februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
menari modern dance ala Michael Jackson,
yang biasanya saya lakukan dengan penuh
semangat. Untuk duduk, apalagi berdiri dan
berjalan saja tidak bisa! O, betapa malangnya
saya saat itu! Waktu itu saya merasa tak dapat
lagi menahan untuk tidak menangis.
Pernah suatu kali, saat mama sedang mandi,
saya pun sempat memaksakan diri, mencoba
berjalan sendiri. Ketika itu ada seorang tamu
pasien sebelah yang melihat, dan segera saja ia
membantu saya untuk kembali ke ranjang.
Kembali lagi, saya merasa sangat sedih, karena
melihat keadaan saya yang tak kunjung pulih,
dan selalu saja merepotkan orang lain. Merasa
terlalu lemah dan tak berdaya, hati saya pun
hancur dan menangis, Bahkan, saat itu saya
berpikir, “Mengapa Tuhan tak biarkan saya mati
saja, supaya tidak banyak orang yang sedih
melihat keadaan saya seperti ini?!...” Namun
kemudian, ada suara hati saya yang lain
berb icara,”Betapa saya t idak tahu
berterimakasih kepada Tuhan, yang telah
menganugerahkan keselamatan dan sekaligus
kesempatan bagi saya, untuk berada lebih lama
lagi bersama mereka yang saya kasihi?!
Bukankah, kejadian yang sedang saya alami ini
adalah seijin Tuhan! Jika Tuhan telah
berkehendak, pastilah di dalamnya ada
rancangan-Nya yang indah! Amin.”
Perkembangan kesehatan saya selama di rumah
sakit sangat cepat! Tibalah hari yang ke-14,
saya pun diperbolehkan pulang oleh dokter.
Sungguh merupakan sukacita yang tak
terlukiskan, ketika tiba hari kepulangan saya ke
rumah, Rabu, tanggal 19 Agustus 2009. Dengan
memakai kursi roda, saya pun meninggalkan
ruang kamar rumah sakit, bersama dengan papa
dan mama, kak Maria dan kak Marissa. Sesampai
di rumah, saya merasa sangat senang dan lega,
karena dapat kembali berada di rumah dan
tidur di kamar sendiri dengan leluasa. Puji
Tuhan! Selama beberapa hari dirawat di rumah,
kesehatan saya pun mengalami kemajuan yang
pesat. Dua hari setelah pulang dari rumah sakit,
saya sudah tidak lagi pakai kursi roda, ganti
pakai walker ( U ) . Empat hari kemudian, ganti
lagi dengan 2 crutch ( tongkat ) . Bahkan, dua
minggu sekeluar dari rumah sakit, atau satu
b u l a n
s e m e n j a k
kece lakaan,
s a y a t e l a h
masuk sekolah
kembali! Dan,
saat itu pula
saya sudah bisa berjalan tanpa crutch, namun
berhubung dokter belum memperbolehkannya,
harus tunggu 1,5 bulan, maka saya pun
mematuhinya... Sejak masuk sekolah kembali
sampai kurang lebih tiga bulan, papa selalu
setia mengantar kami berdua ke sekolah,
sampai kemudian kami merasa siap untuk
berkendara sendiri.
Berkaitan dengan bakat/talenta saya dalam
menari/dance, saya dan kak Marissa
berkomitmen untuk ikut pe layanan
tambourine. Kini kami berdua sudah ikut
pelayanan tersebut, mengikuti jejak kak Maria.
Kami berharap, dapat dipakai lebih lagi dalam
memuliakan nama Tuhan Yesus, melalui talenta
dance yang telah Tuhan anugerahkan kepada
kami! Walau tak terbalas segala kebaikan-Nya,
paling tidak kami bisa melakukan yang terbaik
untuk kemuliaan nama-Nya!
Dalam kesempatan indah kali ini, selain
bersyukur yang tak terkira kepada Tuhan Yesus,
kami pun hendak berterima kasih yang sebesar-
besarnya kepada keluarga besar dan para
sahabat kami, Bapak Pdt. DR, Indrawan Eleeas
dan Ibu Lea Indrawati, beserta segenap Majelis
Rohaniwan, staf Pengerja, pelayan gereja
G.I.A. Jemaat Pringgading maupun AGAPE 94,5
FM, jajaran kepolisian Polres Barat - Semarang,
berserta guru dan teman S.M.A. Nusaputera,
dan para tetangga kami.
Kisah ini merupakan bagian kehidupan kami
yang 'terindah' sekaligus 'tak akan terlupakan'!
Kuasa campur tangan kasihNya sungguh indah
dan ajaib! Bahkan, telah sanggup mengubah
segalanya: Yang 'mustahil' menjadi 'nyata', dan
yang 'biasa' menjadi 'luar biasa'!! Puji Tuhan!
Saya berharap, kesaksian saya ini dapat
menjadi sumber berkat bagi banyak orang,
memperkuat iman percaya kita untuk
senantiasa mengandalkan Tuhan Yesus Kristus &
senantiasa mempermuliakan nama-Nya! Amin.
sekitar pk. 12.00, kami pun menerima
hasil yang menggembirakan, tak ada
pendarahan sedikitpun, bersih!
Selanjutnya, operasi yang akan
dilakukan terhadap kaki dan tulang
kemaluan saya, dengan persyaratan
papa harus menandatangani surat
persetujuan operasi, selain itu harus
melunasi biaya operasi tersebut
t e r l e b i h d a h u l u , y a k n i R p .
12.000.000,00! Tentu saja jumlah yang
tidak sedikit, apalagi begitu
mendadak! Puji Tuhan, papa sanggup
segera dapatkan uang itu, dan mulai
siang itu saya diharuskan puasa makan,
hanya boleh minum air putih. Pk. 16.00
saya telah dibawa ke ruang operasi
untuk jalani persiapan operasi.
Pengunduran waktu terjadi kurang
lebih dua jam lamanya dari rencana
semula, pk. 18.00, dengan alasan yang
kurang jelas. Kami pun tak lupa berdoa
bersama. Setelah menunggu sekian
lama, barulah pk. 20.00 saya menjalani
proses operasi itu, dengan bius total,
Kurang lebih selama empat jam, saya
berada dalam proses operasi. Ketika
tersadar, saya melihat ke sekeliling
ruang operasi, dan saya pun teringat
bahwa saya saat itu telah selesai
menjalani proses operasi! Puji Tuhan!
Saya menangis karena
bahagia!
Setelah operasi, saya
harus ditransfusi darah
sebanyak 4 liter, karena
s e l a m a o p e r a s i
tersebut saya banyak
mengeluarkan darah.
D i s a m p i n g i t u ,
pembuluh darah di
paha kiri saya pecah,
dan darahnya harus
segera disedot keluar.
Rasa sakit yang tak
tertahankan masih saya
rasakan pasca operasi,
dan sempat membuat
saya nekad mempercepat putaran
selang transfusi darah. Dengan
harapan, jika transfusi darah cepat
selesai, maka saya akan segera
dapatkan obat penahan sakit itu.
Menurut suster saat itu, hal yang saya
lakukan ini, dapat berakibar fatal bagi
jantung saya. Puji Tuhan, waktu itu
saya tidak mengalami masalah apa
pun!
Hari demi hari saya dan mama lalui di
rumah sakit tersebut. Mama tak pernah
pulang ke rumah dan selalu setia
menjagai dan merawat saya. Jika
malam tiba, mama hanya tidur
sebentar, itupun dengan tidur di lantai
beralaskan kasur lipat saja. Mama
selalu setia menyemangati dan
membacakan renungan Sinar Kasih
untuk saya, serta melakukan doa
bersama. Selama kurang lebih dua
minggu di rumah sakit, saya dan mama
tak henti-hentinya menceritakan
segala kebaikan dan keajaiban Tuhan
Yesus, termasuk mujizat yang sudah
kami alami. Puji Tuhan, ada seorang
pasien berserta ibu dan saudara-
saudaranya merasa terpanggil untuk
mengikut Tuhan Yesus! Mereka
mengakui bahwa merasa ikut
dikuatkan, sekaligus diberkati oleh
kesaksian kami tersebut. Halleluya!
Mulai hari ke-12, selama tiga hari saya
harus mengikuti banyak terapi, mulai
dari terapi duduk, berdiri dan berjalan.
Pada saat pertama berlatih dengan
tongkat atau crutch itu, kaki saya
terasa sakit sekali. Sewaktu saya
belajar duduk, saya sangat kesulitan
melakukannya. Apalagi, setelah itu
saya harus belajar berdiri, kemudian
berjalan dengan memakai tongkat atau
crutch. Saya kecewa, saya merasa tak
berdaya saat itu. Bukankah, saya
seorang pelatih modern dance
(bahkan, sejak kelas 6 S.D) ? Ya ampun,
bagaimana ini bisa terjadi, saya tak
bisa melakukannya lagi?!... Jangankan
48 49februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
menari modern dance ala Michael Jackson,
yang biasanya saya lakukan dengan penuh
semangat. Untuk duduk, apalagi berdiri dan
berjalan saja tidak bisa! O, betapa malangnya
saya saat itu! Waktu itu saya merasa tak dapat
lagi menahan untuk tidak menangis.
Pernah suatu kali, saat mama sedang mandi,
saya pun sempat memaksakan diri, mencoba
berjalan sendiri. Ketika itu ada seorang tamu
pasien sebelah yang melihat, dan segera saja ia
membantu saya untuk kembali ke ranjang.
Kembali lagi, saya merasa sangat sedih, karena
melihat keadaan saya yang tak kunjung pulih,
dan selalu saja merepotkan orang lain. Merasa
terlalu lemah dan tak berdaya, hati saya pun
hancur dan menangis, Bahkan, saat itu saya
berpikir, “Mengapa Tuhan tak biarkan saya mati
saja, supaya tidak banyak orang yang sedih
melihat keadaan saya seperti ini?!...” Namun
kemudian, ada suara hati saya yang lain
berb icara,”Betapa saya t idak tahu
berterimakasih kepada Tuhan, yang telah
menganugerahkan keselamatan dan sekaligus
kesempatan bagi saya, untuk berada lebih lama
lagi bersama mereka yang saya kasihi?!
Bukankah, kejadian yang sedang saya alami ini
adalah seijin Tuhan! Jika Tuhan telah
berkehendak, pastilah di dalamnya ada
rancangan-Nya yang indah! Amin.”
Perkembangan kesehatan saya selama di rumah
sakit sangat cepat! Tibalah hari yang ke-14,
saya pun diperbolehkan pulang oleh dokter.
Sungguh merupakan sukacita yang tak
terlukiskan, ketika tiba hari kepulangan saya ke
rumah, Rabu, tanggal 19 Agustus 2009. Dengan
memakai kursi roda, saya pun meninggalkan
ruang kamar rumah sakit, bersama dengan papa
dan mama, kak Maria dan kak Marissa. Sesampai
di rumah, saya merasa sangat senang dan lega,
karena dapat kembali berada di rumah dan
tidur di kamar sendiri dengan leluasa. Puji
Tuhan! Selama beberapa hari dirawat di rumah,
kesehatan saya pun mengalami kemajuan yang
pesat. Dua hari setelah pulang dari rumah sakit,
saya sudah tidak lagi pakai kursi roda, ganti
pakai walker ( U ) . Empat hari kemudian, ganti
lagi dengan 2 crutch ( tongkat ) . Bahkan, dua
minggu sekeluar dari rumah sakit, atau satu
b u l a n
s e m e n j a k
kece lakaan,
s a y a t e l a h
masuk sekolah
kembali! Dan,
saat itu pula
saya sudah bisa berjalan tanpa crutch, namun
berhubung dokter belum memperbolehkannya,
harus tunggu 1,5 bulan, maka saya pun
mematuhinya... Sejak masuk sekolah kembali
sampai kurang lebih tiga bulan, papa selalu
setia mengantar kami berdua ke sekolah,
sampai kemudian kami merasa siap untuk
berkendara sendiri.
Berkaitan dengan bakat/talenta saya dalam
menari/dance, saya dan kak Marissa
berkomitmen untuk ikut pe layanan
tambourine. Kini kami berdua sudah ikut
pelayanan tersebut, mengikuti jejak kak Maria.
Kami berharap, dapat dipakai lebih lagi dalam
memuliakan nama Tuhan Yesus, melalui talenta
dance yang telah Tuhan anugerahkan kepada
kami! Walau tak terbalas segala kebaikan-Nya,
paling tidak kami bisa melakukan yang terbaik
untuk kemuliaan nama-Nya!
Dalam kesempatan indah kali ini, selain
bersyukur yang tak terkira kepada Tuhan Yesus,
kami pun hendak berterima kasih yang sebesar-
besarnya kepada keluarga besar dan para
sahabat kami, Bapak Pdt. DR, Indrawan Eleeas
dan Ibu Lea Indrawati, beserta segenap Majelis
Rohaniwan, staf Pengerja, pelayan gereja
G.I.A. Jemaat Pringgading maupun AGAPE 94,5
FM, jajaran kepolisian Polres Barat - Semarang,
berserta guru dan teman S.M.A. Nusaputera,
dan para tetangga kami.
Kisah ini merupakan bagian kehidupan kami
yang 'terindah' sekaligus 'tak akan terlupakan'!
Kuasa campur tangan kasihNya sungguh indah
dan ajaib! Bahkan, telah sanggup mengubah
segalanya: Yang 'mustahil' menjadi 'nyata', dan
yang 'biasa' menjadi 'luar biasa'!! Puji Tuhan!
Saya berharap, kesaksian saya ini dapat
menjadi sumber berkat bagi banyak orang,
memperkuat iman percaya kita untuk
senantiasa mengandalkan Tuhan Yesus Kristus &
senantiasa mempermuliakan nama-Nya! Amin.
sekitar pk. 12.00, kami pun menerima
hasil yang menggembirakan, tak ada
pendarahan sedikitpun, bersih!
Selanjutnya, operasi yang akan
dilakukan terhadap kaki dan tulang
kemaluan saya, dengan persyaratan
papa harus menandatangani surat
persetujuan operasi, selain itu harus
melunasi biaya operasi tersebut
t e r l e b i h d a h u l u , y a k n i R p .
12.000.000,00! Tentu saja jumlah yang
tidak sedikit, apalagi begitu
mendadak! Puji Tuhan, papa sanggup
segera dapatkan uang itu, dan mulai
siang itu saya diharuskan puasa makan,
hanya boleh minum air putih. Pk. 16.00
saya telah dibawa ke ruang operasi
untuk jalani persiapan operasi.
Pengunduran waktu terjadi kurang
lebih dua jam lamanya dari rencana
semula, pk. 18.00, dengan alasan yang
kurang jelas. Kami pun tak lupa berdoa
bersama. Setelah menunggu sekian
lama, barulah pk. 20.00 saya menjalani
proses operasi itu, dengan bius total,
Kurang lebih selama empat jam, saya
berada dalam proses operasi. Ketika
tersadar, saya melihat ke sekeliling
ruang operasi, dan saya pun teringat
bahwa saya saat itu telah selesai
menjalani proses operasi! Puji Tuhan!
Saya menangis karena
bahagia!
Setelah operasi, saya
harus ditransfusi darah
sebanyak 4 liter, karena
s e l a m a o p e r a s i
tersebut saya banyak
mengeluarkan darah.
D i s a m p i n g i t u ,
pembuluh darah di
paha kiri saya pecah,
dan darahnya harus
segera disedot keluar.
Rasa sakit yang tak
tertahankan masih saya
rasakan pasca operasi,
dan sempat membuat
saya nekad mempercepat putaran
selang transfusi darah. Dengan
harapan, jika transfusi darah cepat
selesai, maka saya akan segera
dapatkan obat penahan sakit itu.
Menurut suster saat itu, hal yang saya
lakukan ini, dapat berakibar fatal bagi
jantung saya. Puji Tuhan, waktu itu
saya tidak mengalami masalah apa
pun!
Hari demi hari saya dan mama lalui di
rumah sakit tersebut. Mama tak pernah
pulang ke rumah dan selalu setia
menjagai dan merawat saya. Jika
malam tiba, mama hanya tidur
sebentar, itupun dengan tidur di lantai
beralaskan kasur lipat saja. Mama
selalu setia menyemangati dan
membacakan renungan Sinar Kasih
untuk saya, serta melakukan doa
bersama. Selama kurang lebih dua
minggu di rumah sakit, saya dan mama
tak henti-hentinya menceritakan
segala kebaikan dan keajaiban Tuhan
Yesus, termasuk mujizat yang sudah
kami alami. Puji Tuhan, ada seorang
pasien berserta ibu dan saudara-
saudaranya merasa terpanggil untuk
mengikut Tuhan Yesus! Mereka
mengakui bahwa merasa ikut
dikuatkan, sekaligus diberkati oleh
kesaksian kami tersebut. Halleluya!
Mulai hari ke-12, selama tiga hari saya
harus mengikuti banyak terapi, mulai
dari terapi duduk, berdiri dan berjalan.
Pada saat pertama berlatih dengan
tongkat atau crutch itu, kaki saya
terasa sakit sekali. Sewaktu saya
belajar duduk, saya sangat kesulitan
melakukannya. Apalagi, setelah itu
saya harus belajar berdiri, kemudian
berjalan dengan memakai tongkat atau
crutch. Saya kecewa, saya merasa tak
berdaya saat itu. Bukankah, saya
seorang pelatih modern dance
(bahkan, sejak kelas 6 S.D) ? Ya ampun,
bagaimana ini bisa terjadi, saya tak
bisa melakukannya lagi?!... Jangankan
48 49februari pelitakasih_ 2011 edisi awal tahun
[ ]Q-TA
MENDATAR1. Binatang tunggangan Yesus Kristus.5. Sama dengan yang di atas.7. Bapa orang beriman.11. Kebaktian Kebangunan Rohani.12. Cela, noda.13. Huruf ketiga diganti s, artinya rasa kecut.14. Racun.15. Lawan kata senang.16. Ibukota Propinsi Maluku17. Huruf ketiga diganti g, nama sejenis unggas.18. … Sardi, nama pemain biola Indonesia yang terkenal.
19. Tujuan (Bhs. Inggris).20. Binatang amfibi.21. Hadir.23. Rusuk.24. Hangus (Bahasa Jawa).27. Panglima Aram yang sembuh dari penyakit kusta.30. Salah satu bangsa yang menyerang bangsa Israel dalam 2 Raja-raja 20.32. Kota di tepi pantai Danau Tiberias.35. Karya Yesus Kristus di kayu salib.39. Salah satu perlengkapan senjata rohani.
50
43. Kelompok para pemikir (Bahasa Inggris).47. Dunia orang mati menurut orang Yahudi.50. Nama huruf pertama Abjad Ibrani. 53. Huruf terakhir dibuang, binatang mitologi China.54. Salah seorang anak Daud.55. Huruf terakhir diganti a, salah satu negara di Asia Selatan.56. Rakus.57. Boneka (Bahasa Inggris).58. Tuntutan atas sesuatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu.59. Membawa seseorang untuk pergi atau membawa pesanan.60. Panca …, lima anggota tubuh.61. Rasa sakit pada gigi.62. Dibalik, kutub (Bahasa Inggris).63. Lintas.64. Lawan kata ingat.66. Sejenis kayu.70. Kusir.73. Nama buletin Seksi Sosio Religio Kultural di GIA Pringgading.74. Yang boleh dilakukan murid-murid di kelas.
MENURUN1. Nama hewan berkaki empat.2. Saudara Maria dan Marta.3. Teman Paulus yang undur dari iman.4. Cucu imam Eli (1 Samuel 4:19-22).5. Berjalan berturut-turut dari depan ke belakang.6. Tidak murah.7. Nama perempuan yang melayani dan merawat Daud
di masa tuanya (1 Raja-raja 1).8. Harus diperbaiki.9. Provokasi.10. Nama sungai besar di Kalimantan.
21. Tanda nomor kendaraan daerah Kediri.22. Atas Nama (Singkatan).23. Dalam (Bahasa Inggris).24. Umum, tidak terbatas pada seseorang atau
golongan.26. Nenek (Bahasa Belanda).28. Tanpa huruf terakhir, nama kota di Lembah
Yordan Yang ikut ditunggangbalikkan oleh Tuhan (Ul. 29:23).
29. Huruf pertama diganti e, nama bilangan.31. Nama Arab untuk Yesus.32. Tidak boleh disimpan dalam hati.33. Zaman.34. Pelepas dahaga.36. National Hotel Institute (Singkatan).37. Unit Pelaksana Teknis (Singkatan).38. Orang ini bersoal jawab dengan Yesus Kristus tentang kelahiran baru (Yohanes 3).40. Oleh karya salib Kristus semua orang percaya … dengan Allah.41. Pergi (Bahasa Inggris).42. Di atas (Bahasa Inggris).44. Hotel Indonesia (Singkatan).45. Nomor (Singkatan).46. Astronaut.48. Menderita sakit saat ketagihan sesuatu.49. Ikut (pemeluk agama).50. Saudara Simon Petrus. 51. Yang menginjili sida-sida Etiopia.52. Huruf kedua diganti b, artinya seratus tahun.53. Berani bertindak walaupun kurang
perhitungan.65. Kakak perempuan (Bahasa Batak).67. Gagasan.68. Surat Peringatan (Singkatan).69. Nama nada.71. Dan (Bahasa Latin).72. Kereta Api (Singkatan).
quiz pelita kasih
Jawaban dikirim ke Redaksi Pelita Kasih, Jl. Pringgading 13, Semarang paling lambat 26 Maret 2011. Jawaban
yang benar akan diambil 3 orang pemenang dan mendapatkan kenang-kenangan menarik dari redaksi.
Untuk Edisi Hikmat & Wahyu tidak ada pemenang Q-TA karena
tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban Q-TA edisi Hikmat & Wahyu - September 2010 :
cover oleh :S. Agung Widiatmoko
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25 26
27 28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43 44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64 65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
MENDATAR :1. Laser, 4. Aman, 6. Intas, 9. Udang, 11. Yesus, 13. Zeals, 14. Otda, 15. Lemal, 16. Alang, 17. Lunta, 18. Rudak, 19. Omri, 20. Morat, 21. Iga, 23. Oma, 25. Siloam, 27. Selasa, 30. Naaman, 32, Yehezkiel, 35. Arupagnis, 39. Rogojampi, 43. Kapernaum, 47. Salad, 50. Yoab, 53. Pudar, 54. Okane, 55. Elisa, 56. Lionn, 57. Real, 58. Stean, 59. Atase, 60. Asmat, 52. Moon, 63. Iasta, 64. Pati, 65. Dian, 73. Betlehem, 74. Semarang
MENURUN :1. Lazarus, 2. Scandal, 3. Rusak, 4. Agogo, 5. Nyali, 6. Islam, 7. Temaram, 8.
Selatan, 10. Abang, 12. Sunem, 21. IM, 22. AS, 23. OA, 24. AN, 26. Ice, 28. Eulai, 29. Shark, 31. Ani, 32. Yerusalem, 33. Edo, 34. IBM, 36. Uap, 37. Gun, 38. Samarinda, 40. Golgota, 41. AD, 42. PT, 44. AL, 45. ET, 46. Andreas, 48. Donat, 49. Hana, 50. Yeremia, 51. Belanda, 52. Diam, 53. Pasti, 66. BB, 67. OT, 68. Me, 70. Ia, 71. Ya, 72. Kg
51februari pelitakasih_ 2011
[ ]Q-TA
MENDATAR1. Binatang tunggangan Yesus Kristus.5. Sama dengan yang di atas.7. Bapa orang beriman.11. Kebaktian Kebangunan Rohani.12. Cela, noda.13. Huruf ketiga diganti s, artinya rasa kecut.14. Racun.15. Lawan kata senang.16. Ibukota Propinsi Maluku17. Huruf ketiga diganti g, nama sejenis unggas.18. … Sardi, nama pemain biola Indonesia yang terkenal.
19. Tujuan (Bhs. Inggris).20. Binatang amfibi.21. Hadir.23. Rusuk.24. Hangus (Bahasa Jawa).27. Panglima Aram yang sembuh dari penyakit kusta.30. Salah satu bangsa yang menyerang bangsa Israel dalam 2 Raja-raja 20.32. Kota di tepi pantai Danau Tiberias.35. Karya Yesus Kristus di kayu salib.39. Salah satu perlengkapan senjata rohani.
50
43. Kelompok para pemikir (Bahasa Inggris).47. Dunia orang mati menurut orang Yahudi.50. Nama huruf pertama Abjad Ibrani. 53. Huruf terakhir dibuang, binatang mitologi China.54. Salah seorang anak Daud.55. Huruf terakhir diganti a, salah satu negara di Asia Selatan.56. Rakus.57. Boneka (Bahasa Inggris).58. Tuntutan atas sesuatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki atas sesuatu.59. Membawa seseorang untuk pergi atau membawa pesanan.60. Panca …, lima anggota tubuh.61. Rasa sakit pada gigi.62. Dibalik, kutub (Bahasa Inggris).63. Lintas.64. Lawan kata ingat.66. Sejenis kayu.70. Kusir.73. Nama buletin Seksi Sosio Religio Kultural di GIA Pringgading.74. Yang boleh dilakukan murid-murid di kelas.
MENURUN1. Nama hewan berkaki empat.2. Saudara Maria dan Marta.3. Teman Paulus yang undur dari iman.4. Cucu imam Eli (1 Samuel 4:19-22).5. Berjalan berturut-turut dari depan ke belakang.6. Tidak murah.7. Nama perempuan yang melayani dan merawat Daud
di masa tuanya (1 Raja-raja 1).8. Harus diperbaiki.9. Provokasi.10. Nama sungai besar di Kalimantan.
21. Tanda nomor kendaraan daerah Kediri.22. Atas Nama (Singkatan).23. Dalam (Bahasa Inggris).24. Umum, tidak terbatas pada seseorang atau
golongan.26. Nenek (Bahasa Belanda).28. Tanpa huruf terakhir, nama kota di Lembah
Yordan Yang ikut ditunggangbalikkan oleh Tuhan (Ul. 29:23).
29. Huruf pertama diganti e, nama bilangan.31. Nama Arab untuk Yesus.32. Tidak boleh disimpan dalam hati.33. Zaman.34. Pelepas dahaga.36. National Hotel Institute (Singkatan).37. Unit Pelaksana Teknis (Singkatan).38. Orang ini bersoal jawab dengan Yesus Kristus tentang kelahiran baru (Yohanes 3).40. Oleh karya salib Kristus semua orang percaya … dengan Allah.41. Pergi (Bahasa Inggris).42. Di atas (Bahasa Inggris).44. Hotel Indonesia (Singkatan).45. Nomor (Singkatan).46. Astronaut.48. Menderita sakit saat ketagihan sesuatu.49. Ikut (pemeluk agama).50. Saudara Simon Petrus. 51. Yang menginjili sida-sida Etiopia.52. Huruf kedua diganti b, artinya seratus tahun.53. Berani bertindak walaupun kurang
perhitungan.65. Kakak perempuan (Bahasa Batak).67. Gagasan.68. Surat Peringatan (Singkatan).69. Nama nada.71. Dan (Bahasa Latin).72. Kereta Api (Singkatan).
quiz pelita kasih
Jawaban dikirim ke Redaksi Pelita Kasih, Jl. Pringgading 13, Semarang paling lambat 26 Maret 2011. Jawaban
yang benar akan diambil 3 orang pemenang dan mendapatkan kenang-kenangan menarik dari redaksi.
Untuk Edisi Hikmat & Wahyu tidak ada pemenang Q-TA karena
tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban Q-TA edisi Hikmat & Wahyu - September 2010 :
cover oleh :S. Agung Widiatmoko
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25 26
27 28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43 44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64 65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
MENDATAR :1. Laser, 4. Aman, 6. Intas, 9. Udang, 11. Yesus, 13. Zeals, 14. Otda, 15. Lemal, 16. Alang, 17. Lunta, 18. Rudak, 19. Omri, 20. Morat, 21. Iga, 23. Oma, 25. Siloam, 27. Selasa, 30. Naaman, 32, Yehezkiel, 35. Arupagnis, 39. Rogojampi, 43. Kapernaum, 47. Salad, 50. Yoab, 53. Pudar, 54. Okane, 55. Elisa, 56. Lionn, 57. Real, 58. Stean, 59. Atase, 60. Asmat, 52. Moon, 63. Iasta, 64. Pati, 65. Dian, 73. Betlehem, 74. Semarang
MENURUN :1. Lazarus, 2. Scandal, 3. Rusak, 4. Agogo, 5. Nyali, 6. Islam, 7. Temaram, 8.
Selatan, 10. Abang, 12. Sunem, 21. IM, 22. AS, 23. OA, 24. AN, 26. Ice, 28. Eulai, 29. Shark, 31. Ani, 32. Yerusalem, 33. Edo, 34. IBM, 36. Uap, 37. Gun, 38. Samarinda, 40. Golgota, 41. AD, 42. PT, 44. AL, 45. ET, 46. Andreas, 48. Donat, 49. Hana, 50. Yeremia, 51. Belanda, 52. Diam, 53. Pasti, 66. BB, 67. OT, 68. Me, 70. Ia, 71. Ya, 72. Kg
51februari pelitakasih_ 2011