Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI
UNTUK SISWA KELAS SATU I SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Irza Viasiska
NIM. 111134312
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI
UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Irza Viasiska
NIM. 111134312
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk: ALLAH SWT Sang pencipta
seluruh jagat raya ini, dan hanya Allah SWT lah yang dapat
mendengarkan segala keluh kesah ku dalam segala hal dan Atas
izinnyalah aku dapat mengerjakan penelitian ini maupun
menjalankan segala sesuatu dalam kehidupan ku.
Terimakasih banyak buat ibundaku tercinta Sofiani, yang selalu
menjadikanku sebagai orang yang mandiri dan penuh arti dalam
segala hal Terimakasih banyak buat ayahandaku tercinta
Marlinuddin BS, yang telah memotivasiku dalam segala hal
Terimakasih banyak buat pak Wo ku tercinta Arisuddin BS, yang
telah banyak memotivasi ku dan membantu ku dalam segala hal
Terimakasih banyak buat Wowo (nenek) tercinta Ulam, yang telah
mengibur dan memotivasi dalam segala hal
Dan Terimakasih banyak buat Paman Herman (adik bungsu Mama),
yang telah banyak membimbing dan mengajari aku mengenai apa
yang tidak aku ketahui
Karya ku ini ku persembahkan juga untuk semua keluarga ku
tersayang, terkasih, dan tercinta yaitu almarhum Andong (kakek)
Basaruddin BS, Wowo (nenek) Ulam dan yang terutama Mamak ku
(Sofiani) dan Ayah ku (Marlinuddin BS), Pak Wo Arisuddin BS
(Abang Ayah pertama (Pak De), almarhumah Mak Wo Rosnalawati
(istri Pak Wo), Bunda Angga (ibu (istri kedua Pak Wo), Pak Nga
Amiruddin BS (abang Ayah ke dua adiknya Pak Wo), Mak Nga Ati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
(istrinya Pak Nga), Bunda Halimah (adik ayah paling bungsu), Oom
Julisar (suami bunda Halimah). Paman Udin (abang Mama pertama),
Mami Indun (istri paman Udin), Paman Amin (abang Mama ke dua),
Mami Ijah (istri paman Amin), almarhum Bunda Nur (kakak Mama
ke tiga), Oom Buyung (suami bunda Nur), Paman Din (adik Mama),
Bunda Susi (Istri paman Din), Paman Wan (adik Mama ke lima),
Bunda Ayun (istri paman Wan), Paman Herman (adik bungsu
Mama), Bunda Murni (istri paman Herman). Dan bang Isan, bang
Wan, kak Indra Wati, adik Irzan Jaya Putera, Afdal Alzikri, serta
adik-adik ku lainnya Yang selalu jadi motivasiku untuk menjadi yang
terbaik yang dapat membantu masa depan mereka nantinya.
Yang Terkasih
Shah Rukh Khan pujaan hati ku
Yang selalu menemani hari-hari ku disetiap detik maupun waktu
sekaligus memberikan semangat dan motivasi di setiap aku
mendengarkan lagu atau menonton film dan vidio lagu bollywodnya,
dan sekaligus membuat ku bangkit untuk menggali inspirasi dalam
segala hal
Yang Terkasih
Dan kupersembahkan karya ini untuk
Universitas Sanata Dharma dalam Program Pendidikan Profesi Guru
Terintegrasi sekaligus buat Dosen-dosen yang membimbing kami
yaitu Drs. Puji Purnomo, M.Si., Rohandi, Ph.D., Rusmawan,
S.Pd.,M.Pd, Galih Kusumo, S.Pd.,M.Pd. Maria Melani Ika Susanti,
S.Pd.,M.Pd. Serta para pamong di asrama yaitu Pak Tri, Pak Devi,
Pak Yandu, dan sekaligus teman-teman seperjuangan yaitu Adelini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Aleksander Tena Sawu, Arten Adrianus Adu, Aleks Rumaikeuw,
Aloisius Gando, Agatha Diah Lestari Baun, Bunaiya, Cut Nur
Aisyah, Dafrosa Anita Jediman, Evi Anastasya, Hans Sarakan, Ivon
Mariztha Polin, Juliani Lubis, Kori Kristiana, Kristofel Henuk,
Katarina Ivoni Ida, Lasarus Hilli, Mawadda Rahma, Marianus
Suciatno Daba, Meriana Tamoes, Monika Ida Mirino, Ratna
Yulianda, Rina Heatubun, Roland Suwarno, Sirajudin Sara, Sri
Jayanti, Siti Nurjannah Qadar Jafar, Satber D. Benu, Thomas
Aquinas Bhato Tau, Titin Munariska, Wanggrizy Wader, Yulianus
Jefrinus Dawe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
MOTTO
Berani melangkah demi tujuan yang pasti
Menjadi manusia yang Humanis dan sukses dalam segala hal.
Terutama membahagiakan dan membanggakan orang Tua dan
menghilangkan sifat sombong, saling menghormati satu sama lain.
Belajar dari setiap pendalaman pengalaman bukan cuma hanya
belajar dari pendidikan saja.
Menggali inspirasi dari setiap aksi
Dan mewujudkan semua mimpi yang berkreasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta: 28 Mei 2015
Irza Viasiska
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Irza Viasiska
Nomor Mahasiswa : 111134312
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Kegiatan Sore Hari
Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar.
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 14 Mei 2015
Yang menyatakan
Irza Viasiska
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI
UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR
Irza Viasiska
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini
adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik,
pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan
belajarnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat
pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E
Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua
prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih
sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga
menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum
2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar
pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Kalasan Baru Kecamatan Kalasan, Kabupaten
Selman, Yogyakarta. Sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat
pembelajaran oleh seorang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD.
Berdasarkan validasi seorang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 171 (baik),
dua guru kelas I SD menghasilkan skor 180 (baik) dan 180 (baik). Perangkat pembelajaran
tersebut memperoleh rerata skor 171 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi
tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3)
perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar. 6)
pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10)
lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang
dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum
2013.
Kata kunci: Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
LEARNING SOFTWARE DEVELOPMENT
REFER TO CURRICULUM 2013 SUBTEME AFTERNOON ACTIVITIES
FOR CLASS I PRIMARY
Irza Viasiska
Sanata Dharma
2015
This research was done because there are still many teachers who need an example of the
elementary curriculum learning refers 2013. The main objective of this research is to produce a
product in the form of learning tools that refers to the curriculum in 2013 and uses an integrative
thematic approach, scientific approach, local culture-based character education, and Authentic
assessment on learning activities.
This research the development. This learning device development using learning software
development procedures Jerold E Kemp and development research procedure proposed by Borg and
Gall. Both the development procedure was adapted into a simpler development model, which is used
as a basis in research. Development procedures used in the study includes five steps: (1) the potential
and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, (5) the revision
of the design, to produce a final product design in the form of learning tools which refers Curriculum
2013 for elementary school students first grade. Instruments in this study is a list of interview
questions and needs analysis questionnaire. Interviews were used for analysis needs to first grade
elementary school teacher Kalasan New Kalasan, Selman Regency, Yogyakarta. While the
questionnaire is used to validate the quality of the learning device by an Expert Curriculum 2013, two
first grade elementary school teacher.
Based on an expert validation of Curriculum 2013 resulted in a score of 171 (good), two first
grade elementary school teacher produced a score of 180 (good) and 180 (excellent). The learning
device to obtain a mean score of 171 and was included in the category of "good". The validation
results based on the 11 aspects: 1) the identity RPPTH, 2) formulation of indicators, 3) formulating
learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources. 6) the
selection of media study, 7) methods of learning, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) student
worksheets, 11) languages. Thus the learning tools developed already fit for use as a learning device
refers Curriculum 2013.
Keywords: elementary school curriculum in 2013, learning devices
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Kegiatan Sore Hari
Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan
banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung
ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,B.S.T.,M.A. selaku Ketua Program Studi
PGSD.
3. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen yang telah membimbing dan memberi
dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen yang telah menguji dan memberi
motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini.
5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen yang telah menguji dan memberi motivasi
untuk menyelesaikan penelitian ini.
6. Galih Kusumo, S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
7. Para dosen PPGT dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
8. Pak Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah mengizinkan
peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk penelitian ini.
9. Sri Rejeki , A.Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah mengizinkan
peneliti melakukan wawancara analisis kebutuhan untuk penelitian ini.
10. Semua keluarga, yang terutama Mama Sofiani, ayah Marlinuddin BS, Pak Wo
Arisuddin BS, Pak Nga Amiruddin BS, dan nenek, kakek tersayang, paman Herman,
yang setia memberikan do’a dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
11. Teman-teman satu perjuangan 35 mahasiswa skripsi payung pengembangan bahan
ajar mengacu Kurikulum 2013.
12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan
dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan
kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 14 Mei 2015
Penulis
Irza Viasiska
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………… vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………. viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………… vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………….. viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………… ix
ABSTRAK………………………………………………………………… x
ABSTRACT……………………………………………………………….. xi
KATA PENGANTAR…………………………………………………... xii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xiv
DAFTAR TABEL……………………………………………………… xvii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. xviii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
E. Batasan Istilah……………………………………………………….. 6
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan…………………………….. 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori…………………………………………………………. 9
1. Kurikulum SD 2013……………………………………………… 9
a. Rasional Kurikulum SD 2013……………………………….. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
b. Penguatan Pendidikan Karakter……………………………. 14
c. Pendekatan Tematik Integratif……………………………... 16
d. Pendekatan Saintifik……………………………………….. 16
e. Penilaian Otentik…………………………………………… 17
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Di Sekolah
Dasar…………………………………………………………….. 20
a. Pengertian Silabus..………………………………….…….... 20
b. Prinsip-prinsip Pengembangan.……..………………………. 20
c. Komponen RPPTH.………………………………………..... 21
d. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan
perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan
karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan
pembelajaran………………………………………………… 27
e. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif……... 29
f. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan
pendekatan saintifik…………………………………...…..… 30
g. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik…... 32
h. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.…………….. 34
B. Penelitian yang Relevan………………………………………...….. 37
C. Kerangka Pikir…………………………………………………….... 40
D. Pertanyaan Penelitian…………………………………...………….. 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………...… 42
B. Prosedur Pengembangan…………………………..…………….…. 43
1. Potensidan Masalah…………………………..………………….. 44
2. Pengumpulan Data……………………………..………………… 45
3. Desain Produk…………...………………………………………. 45
4. Validasi Desain……………..……………………………………. 46
5. Revisi Desain…………………………………………………….. 46
C. Jadwal PelaksanaanPenelitian……………………………………… 47
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013…………………………………. 48
E. Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013………… 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
F. Intrumen Penelitian………………………………………………… 48
G. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 53
1. Wawancara……………………………………………………… 53
2. Studi dokumen………………………………………………….. 54
3. Kuesioner………………………………………………………... 54
H. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 54
1. DataKualitatif…………………………………………………... 55
2. Data Kuantitatif……………………………………………….... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan………………………………………………… 58
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan………………………….. 58
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………. 63
B. Deskripsi Produk Awal…………………………………………….. 64
1. Silabus…………………………………………………………... 64
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)… 65
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013……………………. 67
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013… 71
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan……………………………... 73
1. Kajian Produk Akhir…………………………………………….. 73
2. Pembahasan……………………………………………………... 75
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 82
B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………….. 83
C. Saran ……………………………………………………………….. 84
DAFTAR REFERENSI………………………………………………… 85
LAMPIRAN............................................................................................... 88
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………...………. 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum……………………………. 12
Tabel 2. Huruf Abjad……………………………………………………... 35
Tabel 3.Jadwal PelaksanaanPenelitian……………………………………. 47
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner……………………………………………… 49
Tabel5. Konversi Nilai Skala Lima………………………………………. 55
Tabel6. Kriteria Skor Skala Lima………………………………………… 57
Tabel 7. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi……………….. 69
Tabel 8. Komentar Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan
Revisi……………………………..……………………………... 72
Tabel 9. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD
Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………………. 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D……………….... 42
Gambar 2. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran….. 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian................................................................. 88
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian.................................................... 91
Lampiran 3. Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan............................ 93
Lampiran 4. Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013........... 99
Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana
Kurikulum SD 2013.............................................................. 106
Lampiran 6 Silabus ................................................................................... 117
Lampiran 7 Biodata Penulis....................................................................... 142
Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah).......................... 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu sarana untuk memberi ilmu
pengetahuan yang menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran
yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik yang berkarakter. Proses
pendidikan ini dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik. Oleh karena itu, pemerintah pun telah meningkatkan mutu
pendidikan melalui pengembangan perangkat pembelajaran yang
mengacu pada kurikulum 2013. Menurut Widyastono (2014: 119)
rasional pengembangan Kurikulum 2013 meliputi konsep dasar, faktor-
faktor pengembangan, karakteristik dan tujuan Kurikulum 2013 itu
sendiri. Agar pendidikan menjadi lebih baik lagi, guru pun harus betul-
betul merancang sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran yang
menyenangkan bagi peserta didiknya. Pendidikan dapat diberikan pada
tingkat formal maupun non formal. Pada umumnya pendidikan selalu
saja berfokus hanya pada aspek kognitif (pengetahuan berdasarkan
fakta). Namun, sekarang setelah kurikulum 2013 dilaksanakan semua
aspek kognitif, afektif (perasaan), psikomotorik (kemampuan), telah
diterapkan. Dengan begitu peserta didik dapat melihat pendidikan
sebagai suatu kesatuan yang utuh. Pendidikan dilaksanakan secara
praktik yaitu seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati dan
disadari dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk memperoleh
perubahan prilaku. Baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman
pendidikan maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk
melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
Kangmartho (2012:6-7) menyatakan bahwa karakteristik
kurikulum berbasis kompetensi adalah (1) Isi atau konten kurikulum
adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti KI
mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar KD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(2) Kompetensi Inti KI merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. (3) Kompetensi Dasar KD
merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata
pelajaran di kelas tertentu. (4) Penekanan kompetensi ranah sikap,
keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan
untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh
banyaknya KD suatu mata pelajaran.
Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama
kurikulum. (5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi
bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari
pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based
curriculum”. (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan
pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar
mata pelajaran. (7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya
menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan
memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan
adalah konten yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan
psikomotorik adalah kemampuan penguasaan yang dapat dilatihkan.
Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.
(8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
membangun dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial
untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan
(Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat
memuaskan).
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang prosedur pengembangan perangkat pembelajaran
subtema kegiatan sore hari mengacu pada kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas I Sekolah Dasar. Maka dari itu, Kurikulum 2013 didasari
oleh hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah,
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” sesuai dengan
kemampuan dasar yang dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta
didik. Kemudian sesuai juga dengan kaedah kurikulum berbasis
kompetensi. Maka dari itu Kurikulum 2013 telah disempurnakan.
Didalam kegiatan belajar, mengajar yang berpusat pada siswa itu
sendiri, siswa dapat aktif mengamati, mengidentifikasi dan menemukan
masalah, merumuskan masalah, teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep dalam konteks dunia nyata
dan pembelajarannya pun berbasis tim. Selain itu siswa juga diberi
tanggung jawab sepenuhnya oleh guru untuk mengamati,
mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah,
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan
setiap konsep, ilmu pengetahuannya sendiri. Pada dasarnya pendidikan
menekankan guru hanya sebagai fasilitator. Namun sekarang sudah
tidak seperti itu lagi karena kurikulum sangat berperan dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Demikian pula
pada sistem pembelajaran yang menarik dan bermakna tentu saja harus
didukung dengan model pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan siswa. Melalui kegiatan atau suatu proses belajar,
mengajar yang membawa siswa ke kegiatan-kegiatan bersifat nyata,
maka siswa dapat menyenangi suatu proses pembelajarannya.
Peneliti membuat pengembangan perangkat pembelajaran
dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ada. Langkah awal yang
dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari tiga-empat orang yang akan dibagi menjadi
tiga-empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti
dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan
indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti
membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator
yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran.
Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas I
yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan
saintifik pada pembelajaran. Kemudian silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), buku guru, buku dan buku siswa. Dengan
demikian guru dituntut agar lebih kreatif lagi dalam merencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), oleh karena itu guru tidak hanya
berpatokkan dengan buku guru, buku dan buku siswa saja namun guru
pun harus menyediakan alat-alat praga yang mampu mendukung proses
kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Hasil survei kebutuhan pada hari
sabtu tanggal 17 Mei 2014 di SD Negeri Kalasan 1 Kecamatan Kalasan,
Kabupaten Selman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa sekolah telah
memiliki (silabus, buku guru, buku dan buku siswa) namun itu saja
belum memenuhi kebutuhan siswa karena dalam proses kegiatan belajar
mengajar guru harus mempersiapkan media pembelajarannya itu sendiri
agar siswa lebih memahami tentang apa yang diajarkan oleh gurunya
melalui kegiatan-kegiatan yang nyata agar sistem pembelajaran yang
dilaksanakannya pun dapat lebih bermakna bagi siswa itu sendiri.
Berdasarkan hasil survei tersebut beberapa alat-alat peraga telah
ditunjukkan untuk siswa agar lebih memahami lagi tentang apa yang
dipelajarinya. Kurikulum 2013 juga telah dirancang secara sistematis
sehingga perangkat pembelajarannya pun telah mencangkup seluruh
aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Namun hal ini tidak
berhenti di situ saja, pemeritah telah menyelengarakan sistem
pendidikan yang disusun secara sistematis. Maka dari itu guru harus
merencanakan sistem pembelajaran yang betul-betul sesuai dengan
sistem yang telah diterapkan oleh Departemen Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan produk berupa pengembangan
perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu
kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema
kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I
Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengembangkan produk berupa pengembangan perangkat
pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD
2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat
pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD
2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti sendiri, dapat Menambah pengetahuan dan pengalaman
tentang pengebangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum
SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
2. Bagi Guru
a. Dapat memperoleh inspirasi terkait dengan Penelitian Perangkat
Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 khususnya pada subtema
kegiatan sore hari untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
b. Untuk membantu Guru bekerja secara profesional dalam
meningkatkan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Kurikulum SD 2013 khususnya pada subtema kegiatan sore hari
untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
c. Bagi Siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang kongkrit
dengan adanya Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis
Kurikulum 2013 khususnya pada subtema kegiatan sore hari
untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
3. Bagi Sekolah untuk membantu Sekolah agar dapat berkembang
menjadi Sekolah yang maju karena adanya peningkatan kemajuan
Ilmu Pengetahuan pada diri Guru dan Pendidikan dalam
meningkatkan Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis
Kurikulum 2013 di kelas I Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Bagi Prodi PGSD dapat memperoleh inspirasi terkait dengan
Penelitian Payung Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Kurikulum SD 2013 dan menambah bahan bacaan.
E. Batasan Istilah
Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
1. Kurikulum SD 2013
Kurikulum berasal dari kata Latin currere artinya lari. Jarak yang
harus ditempuh seorang pelari dari start sampai finish disebut
curricula. Istilah itu diadopsi dalam dunia pendidikan.
Kurikulum dalam arti sempit adalah sejumlah mata pelajaran yang
harus ditempuh siswa dari awal sampai akhir dari suatu jenjang atau
jenis pendidikan tertentu untuk memperoleh ijazah. Kurikulum
dalam arti luas Kurikulum adalah Seluruh pengalaman yang
diperoleh siswa atas tanggung jawab sekolah.
2. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk mendidik para peserta
didik agar dapat dengan beberapa tahapan dalam sistem pendidikan
yang berkelanjutan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta
didik untuk membentuk watak atau karakter peserta didik ke arah
yang lebih baik.
3. Pendekatan tematik integratif
Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan terpadu sebagai
suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mencari
tahu sendiri maupun berkelompok, menggali pengetahuannya sendiri
maupun berkelompok, dan menemukan konsep sendiri maupun
berkelompok.
4. Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang berupa
kegiatan sesuai dengan hukum atau prinsip. Dalam pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
saintifik ada lima hukum atau prinsip yang diterapkan yakni
meliputi: (1) mengamati, (2) menanya, (3) mencoba, (4) menalar,
dan (5) mengkomunikasikan. Melalui tahapan-tahapan ini peserta
didik dapat aktif menemukan sendiri konsep hukum atau prinsip
yang ditemukan.
5. Penilaian otentik
Penilaian otentik adalah suatu pengukuran yang bermakna atas hasil
belajar untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
6. Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah alat perlengkapan belajar siswa
untuk memperoleh suatu proses pembelajaran yang lebih baik.
a. Bahan ajar atau LKS
Bahan ajar atau LKS adalah suatu isi Lembar Kerja Siswa yang
dibuat berupa soal serta diberi petunjuk agar lebih jelas untuk
siswa dalam memahaminya.
b. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah suatu sarana komunikasi dalam
bentuk gambar, video, maupun alat peraga agar siswa dapat lebih
memahami tentang apa yang mereka pelajari.
c. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian adalah suatu alat pengukuran atau
pemberian nilai dalam proses kegiatan belajar.
1) Soal
Soal adalah suatu pertanyaan yang diberikan yang menuntut
suatu jawaban yang berkaitan pada soal tersebut.
2) Jawaban
Jawaban adalah bagian modul yang berisi jawaban untuk
digunakan para siswa atau guru dalam menilai jawaban yang
telah dituliskan pada lembar uji.
3) Tugas
Tugas adalah sesuatu yang wajib dikerjakan atau yang
ditentukan untuk dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
4) Rubrik penilaian
Rubrik penilaian adalah deskripsi dan alat scoring untuk
menentukan nilai ketercapaian suatu pembelajaran yang
didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases
ke anak didik.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik 2013 dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Indentitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang dipadukan,
kelas/semester, dan alokasi waktu atau jam pertemuan yang
dialokasikan).
2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.
3. Materi pokok beserta uraiannya yan perlu dipelajari siswa dalam
rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret
yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi maupun dengan
materi pebelajaran dan sumber belajar untuk menguasai
kompetensi dasar dan indikator).
5. Alat (papan tulis, spidol, penghapus papan, dan papan karya),
dan media (gambar-gambar yang terkait dengan materi
pembelajaran, bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar,
bahan-bahan bekas yang tidak terpakai lagi). Dengan alat dan
media yang digunakan untuk membantu siswa agar lebih
memahami tentang apa yang dipelajarinya, serta sumber bahan
(buku siswa, lingkungan sekitar rumah, dan lingkungan sekitar
sekolah) juga digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik
sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
6. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan
digunakan untuk menilai pecapaian belajar siswa serta tindak
lanjut hasil penilaian).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kurikulum SD 2013
Pada umumnya kurikulum tidak terlepas dari pendidikan
karena kurikulum sebagai suatu sistem perangkat mata pembelajaran
yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Majid (2014: 27)
menyatakan bahwa kurikulum adalah merupakan seperangkat
rencana atau strategi meningkatkan pencapaian pendidikan. Dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 didasari
dengan sikap, keterampilan dan pengetahuan, yang dirumuskan
dalam kurikulum berbentuk kemampuan dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik dengan kaedah kurikulum berbasis
kompetensi. Kurikulum 2013, ini juga telah disempurnakan seperti
dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa itu
sendiri. Kemudian siswa dapat aktif menyelidiki dalam konteks
dunia nyata dan pembelajarannya pun berbasis tim. Selain itu siswa
juga diberi tanggung jawab sepenuhnya. Dan guru sebagai
fasilitator untuk membuat pembelajaran yang menarik dan
bermakna. Tentu saja harus didukung dengan model pembelajaran
yang sesuai dengan perkembangan siswa. Melalui kegiatan atau
suatu proses belajar mengajar yang konkret dan nyata.
a. Rasional Kurikulum SD 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya
berbagai macam tantangan yang dihadapi secara internal dan
eksternal. Menurut Daryanto (2014: 28) tantangan internal
muncul karena adanya tantangan yang berpedoman pada 8
Standar Nasional Pendidikan yaitu:
1) Standar Pengelolaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2) Standar Biaya,
3) Standar Sarana Prasarana,
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
5) Standar Isi,
6) Standar Proses,
7) Standar Penilaian, dan
8) Standar Kompetensi Lulusan.
Selain itu, tantangan internal yang lain adalah adanya
keterkaitan antara faktor perkembangan masayarakat Indonesia yang
dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan
eksternal yang muncul diakibatkan dari beberapa hal yaitu 1) adanya
tantangan masa depan baik dalam globalisasi, kemajuan teknologi
maupun masalah lingkungan, 2) kompetensi masa depan seperti
kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis,
kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalah, 3)
adanya persepsi masyarakat, 4) adanya perkembangan pengetahuan
dan pedagodi dan 5) fenomena negatif yang banyak terjadi saat ini.
Menurut Widyastono (2014: 119) rasional pengembangan
Kurikulum 2013 meliputi konsep dasar, faktor-faktor
pengembangan, karakteristik dan tujuan Kurikulum 2013 itu sendiri.
1) Konsep Dasar
Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pengembangan
kompetensi kognitif, psikomotor, dan sikap peserta didik secara
seimbang. Ketiga kompetensi tersebut terdapat dalam rapor dan
dijadikan penentu kenaikan kelas dan kelulusan siswa, sehingga
guru harus mengimplementasikan dalam pembelajaran dan
penilaian.
2) Faktor-faktor pengembangan
Faktor-faktor yang dikembangkan dalam Kurikulum
2013 adalah tantangan internal dan tantangan eksternal.
Tantangan internal berkaitan dengan tuntutan yang mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pada 8 Standar nasional Pendidikan. Selain itu tantangan internal
lain yaitu terkait dengan pertumbuhan penduduk Indonesia pada
usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun). Sehingga
tantangan internal yang harus dihadpai yaitu mengupayakan
SDM mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi
kemampuan yang dapat digunakan untuk membangun kehidupan
dirinya, masyarakat, bangsa dna umat manusia.
Tantangan lain yang dihadapi yaitu tantangan eksternal.
Tantangan ekternal yang dihadapi yaitu mengenai arus
globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi, kebangkitan industri
kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional.
3) Karakteristik Kurikulum 2013
Karakteristik yang dikembangkan pada Kurikulum
Sekolah Dasar 2013 yaitu sikap spiritual dan sosial,
mengembangkan pengalaman belajar yang didapatkan di sekolah
ke masyarakat dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar
yang seimbang, menerapkan sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat,
memberikan waktu cukup untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan dan keterampilan tersebut.
4) Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
generasi Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif dna
inovatif dan afektif serta dapat berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peran dunia.
Menurut Mulyasa (2013: 61-63) selain tantangan internal
dan tantangan eksternal, perubahan dan pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kurikulum dapat dilakukan karena adanya kesenjangan yang
terjadi. Kesenjangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum
No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal
A. Kompetensi Lulusan
1. Belum sepenuhnya
menekankan pendidikan
karakter.
1. Berkarakter mulia.
No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal
2. Belum menghasilkan
keterampilan sesuai
kebutuhan.
2. Keterampilan yang relevan.
3. Pengetahuan-pengetahuan
lepas.
3. Pengetahuan-pengetahuan terkait.
B. Materi Pembelajaran
1. Belum relevan dengan
kompetensi yang
dibutuhkan.
1. Relevan dengan materi yang
dibutuhkan.
2. Beban belajar terlalu berat. 2. Materi esensial.
3. Terlalu luas, kurang
mendalam.
3. Sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
C. Proses Pembelajaran
1. Berpusat pada guru. 1. Berpusat pada peserta didik
2. Proses pembelajaran
berorientasi pada pada
buku teks.
2. Sifat pembelajaran yang
kontekstual.
3. Buku teks hanya memuat
materi bahasan.
3. Buku teks memuat materi dan
proses pembelajaran, sistem
penilaian serta kompetensi yang
diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal
D. Penilaian
1. Menekankan aspek
kognitif.
1. Menekankan aspek kognitif,
afektif, psikomotorik secara
proposional.
2. Tes menjadi cara penilaian
yang dominan.
2. Penilaian tes pada portofolio
saling melengkapi.
E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Memenuhi kompetensi
profesi saja.
1. Memenuhi kompetensi profesi,
pedagogi, sosial, dan personal.
2. Fokus pada ukuran kinerja
PTK.
2. Motivasi mengajar
F. Pengelolaan Kurikulum
1. Satuan pendidikan
mempunyai pembebasan
dalam pengelolaan
kurikulum.
1) Pemerintah pusat dan daerah
memiliki kendali kualitas dalam
pelaksanaan kurikulum di tingkat
satuan pendidikan.
2. Masih terdapat
kecenderungan satuan
pendidikan menyusunan
kurikulum tanpa
mempertimbangkan
kondisi satuan pendidikan,
kebutuhan peserta didik,
dan potensi daerah.
2) Satuan pendidikan mampu
menyusun kurikulum dengan
mempertimbangkan kondisi
satuan pendidikan, kebutuhan
peserta didik, dan potensi daerah.
3. Pemerintah hanya
menyiapkan sampai
standar isi mata pelajaran.
3) Pemerintah menyiapkan semua
komponen kurikulum sampai
buku teks dan pedoman.
Berdasarkan permasalahan kesenjangan tersebut, dilakukan
beberapa pernyempurnaan dalam pola pikir. Penyempurnaan pola
pikir dapat dilakukan dengan cara merubah pembelajaran menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memilih materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama, menjadikan
pembelajaran interaktif, pembelajaran diubah menjadi pembelajaran
secara jejaring yaitu dapat memperoleh pengetahuan melalui sarana
internet, menjadikan pembelajaran yang aktif, belajar secara
kelompok, dan menjadikan pembelajaran yang kritis (Widyastono,
2014: 129-130).
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai
berikut: a) mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin
tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan pengetahuan dan
keterampilan secara seimbang. b) Memberikan pengalaman belajar
ketika siswa menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah kepada
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar
secara holistik. c) Mengembangakan sikap, pengetahuan dan
keterampilan serta menerapkan dalam bermacam-macam situasi di
sekolah ataupun masyarakat. d) Memberikan waktu yang cukup
leluasa untuk mengembangkan berbagai aspek kognitif, psikomotor
dan sikap. e) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata
pelajaran. f) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti. g) Kompetensi dasar
dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling
memperkuat dan memperkaya antar muatan pelajaran dan jenjang
pendidikan (Permendikbud, 2013: 3).
b. Penguatan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991)
dalam Mahmud (2012: 23) adalah pendidikan untuk membentuk
kepribadian seseorang melalui pendidikan budipekerti, yang
hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak
orang lain, kerja keras dan sebagainya. Elkind dan Sweet (2004)
dalam Mahmud (2012: 23) berpendapat bahwa pendidikan
karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu
memahami manusia, peduli dan inti atas nilai-nilai etis atau
susila. Dengan beberapa penjelasan diatas, Pendidikan Karakter
adalah suatu sarana untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan
sekaligus membentuk watak atau karakter peserta didik kearah
yang lebih baik lagi sehingga peserta didik itu dapat menemukan
jati dirinya melalui pendidikan yang telah dilaksanakan. Jadi, di
masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang
berlangsung dari usia enam hingga usia sebelas atau dua belas
tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah
dasar, dan dimulainya sejarah baru dalam hidupnya yang kelak
akan mengubah sikap-sikap dan tingkah lakunya. Pada masa usia
ini anak telah memahami perkembangan-perkembangan yang
membantu anak untuk dapat menerima bahan yang diajaran oleh
gurunya. Perkembangan manusia memiliki beberapa
karakteristik dasar, yaitu perkembangan anak yang bersifat unik
mencangkup perilaku dan mentalnya, anak memiliki keunikan
tersendiri dibandingkan ketika anak sudah menginjak usia
dewasa. Perkembangan mengekspresikan prilakunya secara
spontan, setiap anak memiliki ekspresi yang berbeda-beda ketika
ia berada didalam kelas maupun berada di luar kelas.
Perkembangan anak bersifat aktif dan energik di usia 1-6 tahun,
anak-anak mampu menyerap segala sesuatu yang sampai pada
pikirannya dan segala sesuatu yang ditangkap dapat diolah oleh
otaknya sekaligus dapat mengingat tentang hal-hal yang telah
diketahuinya. Perkembangan anak yang memiliki rasa ingin tahu
terhadap banyak hal, masa anak-anak adalah masa yang penuh
antusiasme untuk gampang tertarik terhadap segala sesuatu yang
mereka lihat dan ketertarikan yang begitu kuat mendorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mereka untuk mengetahui objek-objek tertentu yang ada di
sekitar mereka. Perkembangan anak dalam berpetualangan dan
memiliki karya dengan fantasi, dunia fantasi adalah dunia yang
mengasikkan bagi anak usia dini karena mereka sangat menyukai
sesuatu hal yang bersifat imajinasi.
c. Pendekatan Tematik Integratif
Konsep pembelajaran terpadu merupakan
pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan
dalam Majid (2014: 85) yakni Jakob tahun 1989 dengan
konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun
1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pendekatan
tematik merupakan suatu pendekatan yang ada dalam
pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa
aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh
sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik.
Dan dalam upaya untuk membekali pengetahuan dan
wawasan siswa terhadap kemampuan untuk memecahkan
masalah, dapat ditanamkan sejak dini pada siswa-siswi
tingkat sekolah dasar. Lembaga pendidikan tingkat dasar
berkewajiban membekali peserta didiknya dengan
pengetahuan dan wawasan yang memadai sesuai dengan
perkembangan zaman melalui kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
d. Pendekatan Saintifik
Menurut Sudarwan dalam Majid (2014: 194)
Pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi
pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
penjelasan tentang suatu kebenaran. Pendekatan saintifik ini
sangatlah mendukung perkembangan anak melalui proses
atau kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong anak lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
baik lagi dalam hal menyerap ilmu pengetahuannya.
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
dalam melakukan kegiatan yang melalui tahapan-tahapan
mengamati, meenanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan. Prinsip atau hukum yang “ditemukan”
dalam pendekatan saintifik diterapkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,
bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja,
tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh
karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta
diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari
tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan
hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,
menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan
proses-proses tersebut, bantuan guru sangat diperlukan.
Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan
sebatas kira‐kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
a. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik
Dalam proses pembelajaran saintifik mengacu
pada tiga ranah pengembangan yaitu, sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang
“mengapa”. Ranah pengetahuan menggamit tranformasi
subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang
“apa”. Ranah keterampilan menggamit tranformasi
subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang
“bagaimana”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi
manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak
(hard skill) dari peserta didik yang meliputi kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Adapun langkah-langkan pembelajaran dalam pendekatan
saintifik, antara lain:
1) Mengamati
Menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek
yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
2) Menanya
Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing
atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.
Ketika guru menjawab pertanyaan , guru sebenarnya
sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi
penyimak dan pembelajar yang baik.
3) Menalar
Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan
sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik
mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru
yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk
menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk
mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru.
4) Mencoba
Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan
eksperimen terkait materi pembelajaran untuk
menemukan kesimpulan dan mengetahui secara
langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama
proses ini berlangsung guru ikut membimbing peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
didik yang bertujuan untuk mengatasi dan
memecahkan masalah-masalah yang akan
menghambat kegiatan pembelajaran.
5) Membentuk jejaring, mengkomunikasikan
Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan
gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha
demi mencapai tujuan bersama.
e. Penilaian Otentik
Jhonson (2009) dalam Majid (2014: 236)
mengatakan bahwa penilaian otentik berfokus pada
tujuan, melibatkan pembelajaran secara langsung,
membangun kerja sama, dan menanamkan tingkat
berpikir yang lebih tinggi. Melalui tugas-tugas yang
diberikan, para siswa akan menunjukkan penguasaannya
terhadap tujuan dan kedalaman pemahamannya.
Penilaian otentik ini dapat memudahkan guru dalam
menentukan nilai bagi segala aktifitas-aktifitas yang
dilakukan siswa pada saat belajar maupun guru mengajar.
Penilaian otentik terdiri dari berbagai teknik penilaian.
Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta
didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang
pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua,
penilaian atas tugas‐tugas yang memerlukan keterlibatan
yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis
proses yang digunakan untuk menghasilkan respon
peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang ada. Penilaian otentik akan bermakna
bagi guru untuk menentukan cara‐cara terbaik agar semua
siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan
waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.
Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas
sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Di Sekolah Dasar
Berikut adalah penjelasan mengenai pengembangan perangkat
pembelajaran yang terdiri atas:
a. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, alikasi waktu, dan sumber belajar. Dalam Kurikulum
2013, ada salah satu administrasi pembelajaran yang harus dibuat
oleh seorang pendidik. Silabus merupakan suatu yang pokok dalam
kegiatan pembelajaran, sebab, silabus digunakan sebagai acuan
dalam membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran di kelas (Fadlillah, 2014:135-139). Ruang lingkup
silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam silabus yang
menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan kepada
peserta didik. Dalam kurikulm 2013, disebutkan bahwa silabus
mencakup Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Materi pembelajaran,
Kegiatan pembelajaran, Penilaian, Alokasi waktu, dan Sumber
belajar.
b. Prinsip-prinsip Pengembangan
Silabus Pengembangan silabus kurikulum 2013 secara umum
sama seperti pengembangan silabus pada kurikulum-kurikulum
sebelumnya (Fadlillah, 014:135-139). Prinsip-prinsip pengembangan
silabus meliputi:
1) Ilmiah, yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi
muatan dalam silabus harus benar, logis, dan dapat
dipertanggung jawabkan secara keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Relevan, yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan
urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik.
3) Fleksibel, yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat
berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan peserta didik.
4) Kontinuitas, yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas
dalam silabus memiliki keterikatan satu sama dalam membentuk
kompetensi dan pribadi peserta didik.
5) Konsisten, yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten dalam
membentuk kompetensi peserta didik.
6) Memadai, yaitu ruang lingkup indikator, materi standar,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang
dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
7) Aktual dan Kontekstual, yaitu ruang lingkup kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir
dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi dan
berlangsung di masyarakat.
8) Efektif, yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut
dalam proses pembelajaran, dan tingkat pembentukan
kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan.
9) Efisien, yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat
pengguanaan dana,daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau
kompetensi standar yang ditetapkan.
c. Komponen RPPTH
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
a. Pengertian RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu
bentuk perencanaan pembelajaran yang akan oleh pendidik
dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud No.
65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (Fadlillah, 2014:143-148).
b. Ruang Lingkup RPP
Mengacu pada Permendikbud No 81 A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum 2013, bahwa rencana
pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1) data
sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester, 2) Materi
pokok, 3) alokasi waktu, 4) tujuan pembelajaran, KD, dan
indikator, 5) materi pembelajaran, metedo pembelajaran, 6)
media, alat, dan sumber belajar, 7) langkah-langkah
pembelajaran, 8) penilaian.
1) Lembar Kerja Siswa (LKS)
a) Pengertian Lembar Kerja Siswa
Dalam artikel Ambiyar FT-UNP menjelaskan
Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu jenis
alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS
merupakan perangkat pembelajaran sebagai
pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Lembar
kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa
informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh
peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam
belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode
terbimbing maupun untuk memberikan latihan
pengembangan.
b) Fungsi, Tujuan dan manfaat Lembar Kerja Siswa
Secara konseptual lembar kerja siswa
merupakan media pembelajaran untuk menlatih daya
ingat siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang telah
terdapat dalam kelas. Lembar kerja siswa juga dapat
dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang
sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk
melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-
soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap
siswa agar dijawab dengan benar.
Selain itu juga lembar kerja siswa dapat
digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala
yang statusnya tidak formal. Guru dapat
menggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan
siswa terhadap materi pelajaran yang telah
disampaikan.
Lembar kerja siswa berfungsi di antaranya sebagai
berikut:
1. Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
2. Menyusun langkah-langkah belajar untuk
memudahkan proses belajar peserta didik.
3. Memberikan tugas belajar peserta didik secara
terpadu.
c. Tujuan penggunaan Lembar kerja siswa dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang perlu dimilki oleh peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik
terhadap materi yang telah disajikan.
c. Mengembangkan dan menerapkan materi
pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.
d. Manfaat dengan penggunaan lembar kerja siswa
dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut
1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses
pembelajaran.
2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan
konsep.
3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan
mengembangkan keterampilan proses.
4. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik
dalamn melaksanakan proses pembelajaran.
5. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
6. Membantu peserta didik memperoleh catatan
tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan
belajar.
7. Membantu peserta didik untuk menambah
informasi tentang konsep dipelajari melalui
kegiatan belajar secara sistematis.
2) Penilaian
a. Pengertian penilaian
Kurnasih dan Sani (2014:47) menyebutkan ada
dua macam penilaian, diantaranya:
1) Penilaian (assessment) adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.
2) Penilaian autentik adalah penilaian yang
dilakukan secara komprehensif untuk menilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi
ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian autentik menilai kesiapan
peserta didik, serta proses dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen (input, proses, output) tersebut
akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
hasil belajar peserta didik, bahkan mampu
menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan dampak pengiring
(nurturant effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik merupakan
pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta
didik untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sudah
dimilikinya dalam bentuk tugas seperti:
membaca dan meringkas, eksperimen,
mengamati, survei, projek, makalah, membuat
multi media, membuat karangan, dan diskusi
kelas.
Hasil penilaian autentik dapat
digunakan oleh pendidik untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan
(enrichment), atau pelayanan konseling.
Selain itu, hasil penilaian autentik dapat
digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki
proses pembelajaran yang memenuhi standar
penilain pendidikan.
b. Prinsip dan pendekatan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Objektif
Penilaian berbasis pada standar (prosedur dan
kriteria yang jelas) dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilain.
2. Terpadu Penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan
pembelajaran, dan berkesinambungan.
3. konomis
Penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan
Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua
pihak.
5. Akuntabel
Penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada
pihak internal sekolah maupun eksternal untuk
aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah
baku.
7. Edukatif
c. Mendidik peserta didik dan pendidik.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah
penilaian acuan criteria (PAK) atau penilaian acuan
patokan (PAP). PAK atau PAP merupakan penilaian
pencapaian kompetensi yang didasarkan pada criteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
criteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan
oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik kompetensi dasar yang dicapai,daya
dukung,dan karakteristik peserta didik.
Dari Sigurdson (1981) dan Sumarti (1999)
dalam Majid (2014: 96), mengemukakan sejumlah
komponen dalam format rencana pelaksanaan
pembelajaran tematik harian yaitu:
1) Judul secara deskriptif;
2) Tema atau topik utama atau unit;
3) Alasan mengapa guru menginginkan manfaat
daripenggunaan unit dalam pembelajaran bagi
peserta didiknya;
4) Waktu yang menunjukkan adanya suatu priode;
5) Ruang lingkup bahasa atau materi yang
tercangkup dalam tema sekaligus berkaitan
dengan kurikulum yang ditetapkan baik local
maupun nasional;
6) Tujuan yang merujuak pada kurikulum yang
ditetapkan;
7) Kegiatan; urutan, variasi dan bagaimana hal itu
dilakukan;
8) Sumber-sumber belajar;
9) Evaluasi;
d. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan
perkembangan pribadi siswa (intelektual,
keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam
perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.
Pada penyusunan RPPTH ini dilakukan
kegiatan pemetaan untuk memperoleh gambaran
secara menyeluruh dan utuh. Maka semua kompetensi
inti, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mata pelajaran dipadukan dalam tema yang telah
dipilih. Dalam Majid (2014:97) menjabarkan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ke dalam
indikator, melakukan kegiatan penjabaran kompetensi
dasar setiap mata pelajaran ke dalam indikator.
Kemudian hal-hal yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut:
1) Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
2) Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran.
3) Dan dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang
telah diukur atau yang dapat diamati.
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah
dasar, pembelajaran tematik memiliki
karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a) Berpusat pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa.
b) Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran temtik dapat memberikan
pengalaman langsung kepada siswa (direct
experiences). Dengan pengalaman langsung
siswa dihadapkan pada sesuatu hal yang nyata
(konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-
hal yang lebih abstrak.
c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar
pembelajaran tidak begitu tampak jelas.
Pembelajarannya pun hanya berfokus pada
pembahasan tema-tema yang dekat pada
kehidupan siswa.
d) Menyajikan konsep dari mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-
konsep dari berbagai mata pelajaran dalam
suatu proses pembelajaran.
e) Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes
(fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan
bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran yang lain, bahkan
mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan
keadaan lingkungan di mana sekolah dan
siswa berada.
f) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain
dan menyenangkan.
e. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik
integratif
Menurut Ahmadi (2014: 224) ada beberapa
manfaat tematik integratif yaitu 1) kebebasan dalam
pemanfaatan waktu dan disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, 2) menyatukan pembelajaran siswa,
konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil
mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata
pelajaran, merefleksikan keadaan nyata yang dihadapi
anak di rumah dan lingkungannya, sesuai dengan cara
anak berfikir, dimana menurut penelitian otak
mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan
merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan
secara holistik terpadu adalah sejalan dengan
bagaimana otak anak mengolah informasi.
Selain itu manfaat lain yang didapatkan
dengan menggunakan pendekatan tematik integratif
yaitu: a) suasana kelas yang nyaman dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menyenangkan, b) menggunakan kelompok kerja
sama, memadukan (kolaborasi) kelompok belajar, dan
strategi pemecahan konflik yang mendorong siswa
untuk memecahkan masalah c) mengoptimasi
lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah
otak, d) siswa dengan cepat dan tepat waktu dapat
memproses informasi, e) proses pembelajaran di kelas
mendorong siswa berada dalam format ramah otak, f)
materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
dapat diaplikasikan langsung oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari, g) siswa yang relatif
mengalami keterlambatan untuk menyelesaikan
program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara
memberikan bimbingan secara khusus dan
menerapkan prinsip belajar tuntas, h) program
pembelajaran yang bersifat ramah otak
memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan
belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.
Pada penelitian ini pembelajaran tematika
integratif mengkombinasikan beberapa muatan
pelajaran dengan tema “Kegiatanku” subtema
“Kegiatan Sore Hari”.
f. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan
menerapkan pendekatan saintifik.
Dalam Majid (2014: 210-234) proses
pembelajaran saintifik mengacu pada tiga ranah
pengembangan yaitu, sikap (tahu mengapa),
pengetahuan (tahu bagaimana), dan keterampilan
(tahu apa). Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi
manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang
memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
secara layak (hard skill) dari peserta didik yang
meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam
pendekatan saintifik antara lain sebagai berikut:
1) Mengamati
Menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek
yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru.
2) Menanya
Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing
atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.
Ketika guru menjawab pertanyaan, guru sebenarnya
sedang menanamkan sikap kepada siswa agar
menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
3) Menalar
Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan
sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik
mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru
yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk
menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk
mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru.
4) Mencoba
Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan
eksperimen terkait materi pembelajaran untuk
menemukan kesimpulan dan mengetahui secara
langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama
proses ini berlangsung guru ikut membimbing peserta
didik yang bertujuan untuk mengatasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
memecahkan masalah-masalah yang akan
menghambat kegiatan pembelajaran.
5) Membentuk jejaring, megomunikasikan
Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan
gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha
demi mencapai tujuan bersama.
g. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian
otentik.
Penilaian yang dilaksanakan pada kurikulum 2013
adalah penilaian otentik. Dalam pendidikan dapat
diketahui bahwa sesuatu proses pendidikan selalu saja
meningkatkan mutu pembelajaran yang sesuai dengan
kenyataan yang dialami oleh peserta didik melalui
penilaian otentik guru dapat menilai atau mengukur
keseluruhan kegiatan yang dialami maupun dilakukan
oleh peserta didik.
Jenis-jenis penilaian otentik dapat dilihat sebagai
berikut:
1) Penilaian Kinerja
Penilaian otentik melibatkan partisipasi peserta
didik, khususnya dalam proses dan aspek‐aspek
yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya
dengan meminta para peserta didik menyebutkan
unsur‐unsur tugas yang akan mereka gunakan
untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.
Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis
kinerja.
a) Daftar cek (checklist).
b) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative
records).
c) Skala penilaian (rating scale).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
d) Memori atau ingatan (memory approach).
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh
peserta didik menurut periode atau waktu tertentu.
Penyelesaian tugas dimaksud berupa mencari tahu
tentang sesuatu ilmu pengetahuan bersifat nyata
yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, pengolahan,
analisis, dan penyajian data.
Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru
dalam penilaian proyek.
a) Keterampilan peserta didik dalam memilih
topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna
atas informasi yang diperoleh, dan menulis
laporan.
b) Kesesuaian atau relevansi materi
pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
c) Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
3) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas
kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan
dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil
kerja peserta didik secara perorangan atau
diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan
beberapa dimensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penilaian portofolio dilakukan dengan
menggunakan langkah‐langkah seperti berikut:
a) Guru menjelaskan secara ringkas esensi
penilaian portofolio.
b) Guru bersama guru lainnya menentukan jenis
portofolio yang akan dibuat.
c) Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok,
mandiri atau dibawah bimbingan guru
menyusun portofolio pembelajaran.
d) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio
peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai
catatan tanggal pengumpulannya.
e) Guru menilai portofolio peserta didik dengan
kriteria tertentu.
f) Jika memungkinkan, guru bersama peserta
didik membahas bersama dokumen portofolio
yang dihasilkan.
g) Guru memberi umpan balik kepada peserta
didik atas hasil penilaian portofolio.
4) Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis adalah sebuah Tes tertulis
berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta
didik mampu mengingat, memahami,
mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang
sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian
sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.
h. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
Penyusunan RRPTH dengan memperhatikan
ketentuan EYD. Menurut buku pedoman umum ejaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
bahasa Indonesia yang disempurnakan oleh
Departemen Pendidikan Nasional adalah suatu
penyusunannya harus diperhatikan dan akan
dijabarkan sebagai berikut:
a) Huruf abjad yang ada pada tabel berikut;
Tabel 2 Huruf abjad
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama
A a A J j je S s es
B b Be K k ka T t te
C c Ce L l el U u u
D d De M m em V v ve
E e E N n en W w we
F f Ef O o o X x eks
G g Ge P p pe Y y ye
H h Ha Q q ki Z z zet
I i I R r er
b) Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan
vokal atau bunyi yaitu (a, e, i, o dan u).
c) Huruf konsonan dalam bahasa Indonesia
terdiri d