164
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI UNTUK SISWA KELAS SATU I SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Irza Viasiska NIM. 111134312 RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2017-12-17 · Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Kegiatan Sore Hari Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dapat penulis

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

    MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI

    UNTUK SISWA KELAS SATU I SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Irza Viasiska

    NIM. 111134312

    RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

    MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI

    UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Irza Viasiska

    NIM. 111134312

    RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2015

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Karya ini kupersembahkan untuk: ALLAH SWT Sang pencipta

    seluruh jagat raya ini, dan hanya Allah SWT lah yang dapat

    mendengarkan segala keluh kesah ku dalam segala hal dan Atas

    izinnyalah aku dapat mengerjakan penelitian ini maupun

    menjalankan segala sesuatu dalam kehidupan ku.

    Terimakasih banyak buat ibundaku tercinta Sofiani, yang selalu

    menjadikanku sebagai orang yang mandiri dan penuh arti dalam

    segala hal Terimakasih banyak buat ayahandaku tercinta

    Marlinuddin BS, yang telah memotivasiku dalam segala hal

    Terimakasih banyak buat pak Wo ku tercinta Arisuddin BS, yang

    telah banyak memotivasi ku dan membantu ku dalam segala hal

    Terimakasih banyak buat Wowo (nenek) tercinta Ulam, yang telah

    mengibur dan memotivasi dalam segala hal

    Dan Terimakasih banyak buat Paman Herman (adik bungsu Mama),

    yang telah banyak membimbing dan mengajari aku mengenai apa

    yang tidak aku ketahui

    Karya ku ini ku persembahkan juga untuk semua keluarga ku

    tersayang, terkasih, dan tercinta yaitu almarhum Andong (kakek)

    Basaruddin BS, Wowo (nenek) Ulam dan yang terutama Mamak ku

    (Sofiani) dan Ayah ku (Marlinuddin BS), Pak Wo Arisuddin BS

    (Abang Ayah pertama (Pak De), almarhumah Mak Wo Rosnalawati

    (istri Pak Wo), Bunda Angga (ibu (istri kedua Pak Wo), Pak Nga

    Amiruddin BS (abang Ayah ke dua adiknya Pak Wo), Mak Nga Ati

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    (istrinya Pak Nga), Bunda Halimah (adik ayah paling bungsu), Oom

    Julisar (suami bunda Halimah). Paman Udin (abang Mama pertama),

    Mami Indun (istri paman Udin), Paman Amin (abang Mama ke dua),

    Mami Ijah (istri paman Amin), almarhum Bunda Nur (kakak Mama

    ke tiga), Oom Buyung (suami bunda Nur), Paman Din (adik Mama),

    Bunda Susi (Istri paman Din), Paman Wan (adik Mama ke lima),

    Bunda Ayun (istri paman Wan), Paman Herman (adik bungsu

    Mama), Bunda Murni (istri paman Herman). Dan bang Isan, bang

    Wan, kak Indra Wati, adik Irzan Jaya Putera, Afdal Alzikri, serta

    adik-adik ku lainnya Yang selalu jadi motivasiku untuk menjadi yang

    terbaik yang dapat membantu masa depan mereka nantinya.

    Yang Terkasih

    Shah Rukh Khan pujaan hati ku

    Yang selalu menemani hari-hari ku disetiap detik maupun waktu

    sekaligus memberikan semangat dan motivasi di setiap aku

    mendengarkan lagu atau menonton film dan vidio lagu bollywodnya,

    dan sekaligus membuat ku bangkit untuk menggali inspirasi dalam

    segala hal

    Yang Terkasih

    Dan kupersembahkan karya ini untuk

    Universitas Sanata Dharma dalam Program Pendidikan Profesi Guru

    Terintegrasi sekaligus buat Dosen-dosen yang membimbing kami

    yaitu Drs. Puji Purnomo, M.Si., Rohandi, Ph.D., Rusmawan,

    S.Pd.,M.Pd, Galih Kusumo, S.Pd.,M.Pd. Maria Melani Ika Susanti,

    S.Pd.,M.Pd. Serta para pamong di asrama yaitu Pak Tri, Pak Devi,

    Pak Yandu, dan sekaligus teman-teman seperjuangan yaitu Adelini,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    Aleksander Tena Sawu, Arten Adrianus Adu, Aleks Rumaikeuw,

    Aloisius Gando, Agatha Diah Lestari Baun, Bunaiya, Cut Nur

    Aisyah, Dafrosa Anita Jediman, Evi Anastasya, Hans Sarakan, Ivon

    Mariztha Polin, Juliani Lubis, Kori Kristiana, Kristofel Henuk,

    Katarina Ivoni Ida, Lasarus Hilli, Mawadda Rahma, Marianus

    Suciatno Daba, Meriana Tamoes, Monika Ida Mirino, Ratna

    Yulianda, Rina Heatubun, Roland Suwarno, Sirajudin Sara, Sri

    Jayanti, Siti Nurjannah Qadar Jafar, Satber D. Benu, Thomas

    Aquinas Bhato Tau, Titin Munariska, Wanggrizy Wader, Yulianus

    Jefrinus Dawe.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    MOTTO

    Berani melangkah demi tujuan yang pasti

    Menjadi manusia yang Humanis dan sukses dalam segala hal.

    Terutama membahagiakan dan membanggakan orang Tua dan

    menghilangkan sifat sombong, saling menghormati satu sama lain.

    Belajar dari setiap pendalaman pengalaman bukan cuma hanya

    belajar dari pendidikan saja.

    Menggali inspirasi dari setiap aksi

    Dan mewujudkan semua mimpi yang berkreasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya

    atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

    sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta: 28 Mei 2015

    Irza Viasiska

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Irza Viasiska

    Nomor Mahasiswa : 111134312

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

    Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran

    Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Kegiatan Sore Hari

    Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar.

    beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

    mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

    mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

    meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

    nama saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal 14 Mei 2015

    Yang menyatakan

    Irza Viasiska

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    ABSTRAK

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

    MENGACU KURIKULUM 2013 PADA SUBTEMA KEGIATAN SORE HARI

    UNTUK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

    Irza Viasiska

    Universitas Sanata Dharma

    2015

    Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh

    perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini

    adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada

    Kurikulum 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik,

    pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan

    belajarnya.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat

    pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E

    Kemp dan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Kedua

    prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih

    sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang

    digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)

    pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga

    menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum

    2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar

    pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk

    analisis kebutuhan kepada guru kelas I SD Kalasan Baru Kecamatan Kalasan, Kabupaten

    Selman, Yogyakarta. Sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat

    pembelajaran oleh seorang Pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD.

    Berdasarkan validasi seorang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 171 (baik),

    dua guru kelas I SD menghasilkan skor 180 (baik) dan 180 (baik). Perangkat pembelajaran

    tersebut memperoleh rerata skor 171 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi

    tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3)

    perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar. 6)

    pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10)

    lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang

    dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum

    2013.

    Kata kunci: Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    ABSTRACT

    LEARNING SOFTWARE DEVELOPMENT

    REFER TO CURRICULUM 2013 SUBTEME AFTERNOON ACTIVITIES

    FOR CLASS I PRIMARY

    Irza Viasiska

    Sanata Dharma

    2015

    This research was done because there are still many teachers who need an example of the

    elementary curriculum learning refers 2013. The main objective of this research is to produce a

    product in the form of learning tools that refers to the curriculum in 2013 and uses an integrative

    thematic approach, scientific approach, local culture-based character education, and Authentic

    assessment on learning activities.

    This research the development. This learning device development using learning software

    development procedures Jerold E Kemp and development research procedure proposed by Borg and

    Gall. Both the development procedure was adapted into a simpler development model, which is used

    as a basis in research. Development procedures used in the study includes five steps: (1) the potential

    and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, (5) the revision

    of the design, to produce a final product design in the form of learning tools which refers Curriculum

    2013 for elementary school students first grade. Instruments in this study is a list of interview

    questions and needs analysis questionnaire. Interviews were used for analysis needs to first grade

    elementary school teacher Kalasan New Kalasan, Selman Regency, Yogyakarta. While the

    questionnaire is used to validate the quality of the learning device by an Expert Curriculum 2013, two

    first grade elementary school teacher.

    Based on an expert validation of Curriculum 2013 resulted in a score of 171 (good), two first

    grade elementary school teacher produced a score of 180 (good) and 180 (excellent). The learning

    device to obtain a mean score of 171 and was included in the category of "good". The validation

    results based on the 11 aspects: 1) the identity RPPTH, 2) formulation of indicators, 3) formulating

    learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources. 6) the

    selection of media study, 7) methods of learning, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) student

    worksheets, 11) languages. Thus the learning tools developed already fit for use as a learning device

    refers Curriculum 2013.

    Keywords: elementary school curriculum in 2013, learning devices

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    KATA PENGANTAR

    Segala Puji dan Syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan

    Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Kegiatan Sore Hari

    Untuk Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini

    disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru

    Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

    Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan

    banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung

    ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada

    kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Sanata Dharma.

    2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,B.S.T.,M.A. selaku Ketua Program Studi

    PGSD.

    3. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen yang telah membimbing dan memberi

    dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen yang telah menguji dan memberi

    motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini.

    5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen yang telah menguji dan memberi motivasi

    untuk menyelesaikan penelitian ini.

    6. Galih Kusumo, S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar Kurikulum SD 2013 yang telah

    memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk

    penelitian.

    7. Para dosen PPGT dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

    8. Pak Sarjono, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Kalasan 1 yang telah mengizinkan

    peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk penelitian ini.

    9. Sri Rejeki , A.Ma. selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah mengizinkan

    peneliti melakukan wawancara analisis kebutuhan untuk penelitian ini.

    10. Semua keluarga, yang terutama Mama Sofiani, ayah Marlinuddin BS, Pak Wo

    Arisuddin BS, Pak Nga Amiruddin BS, dan nenek, kakek tersayang, paman Herman,

    yang setia memberikan do’a dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    11. Teman-teman satu perjuangan 35 mahasiswa skripsi payung pengembangan bahan

    ajar mengacu Kurikulum 2013.

    12. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan

    dukungannya selama ini.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan

    kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak.

    Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

    Yogyakarta, 14 Mei 2015

    Penulis

    Irza Viasiska

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….. ii

    HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… iv

    HALAMAN MOTTO…………………………………………………… vii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………. viii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………… iv

    HALAMAN MOTTO…………………………………………………… vii

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………….. viii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………… ix

    ABSTRAK………………………………………………………………… x

    ABSTRACT……………………………………………………………….. xi

    KATA PENGANTAR…………………………………………………... xii

    DAFTAR ISI……………………………………………………………. xiv

    DAFTAR TABEL……………………………………………………… xvii

    DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. xviii

    DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… xix

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1

    B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4

    C. Tujuan Penelitian……………………………………………………. 5

    D. Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5

    E. Batasan Istilah……………………………………………………….. 6

    F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan…………………………….. 8

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori…………………………………………………………. 9

    1. Kurikulum SD 2013……………………………………………… 9

    a. Rasional Kurikulum SD 2013……………………………….. 9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    b. Penguatan Pendidikan Karakter……………………………. 14

    c. Pendekatan Tematik Integratif……………………………... 16

    d. Pendekatan Saintifik……………………………………….. 16

    e. Penilaian Otentik…………………………………………… 17

    2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Di Sekolah

    Dasar…………………………………………………………….. 20

    a. Pengertian Silabus..………………………………….…….... 20

    b. Prinsip-prinsip Pengembangan.……..………………………. 20

    c. Komponen RPPTH.………………………………………..... 21

    d. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan

    perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan

    karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan

    pembelajaran………………………………………………… 27

    e. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif……... 29

    f. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan

    pendekatan saintifik…………………………………...…..… 30

    g. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik…... 32

    h. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.…………….. 34

    B. Penelitian yang Relevan………………………………………...….. 37

    C. Kerangka Pikir…………………………………………………….... 40

    D. Pertanyaan Penelitian…………………………………...………….. 41

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian…………………………………………………...… 42

    B. Prosedur Pengembangan…………………………..…………….…. 43

    1. Potensidan Masalah…………………………..………………….. 44

    2. Pengumpulan Data……………………………..………………… 45

    3. Desain Produk…………...………………………………………. 45

    4. Validasi Desain……………..……………………………………. 46

    5. Revisi Desain…………………………………………………….. 46

    C. Jadwal PelaksanaanPenelitian……………………………………… 47

    D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013…………………………………. 48

    E. Validasi Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013………… 48

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    F. Intrumen Penelitian………………………………………………… 48

    G. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 53

    1. Wawancara……………………………………………………… 53

    2. Studi dokumen………………………………………………….. 54

    3. Kuesioner………………………………………………………... 54

    H. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 54

    1. DataKualitatif…………………………………………………... 55

    2. Data Kuantitatif……………………………………………….... 55

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis Kebutuhan………………………………………………… 58

    1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan………………………….. 58

    2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………. 63

    B. Deskripsi Produk Awal…………………………………………….. 64

    1. Silabus…………………………………………………………... 64

    2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)… 65

    C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013……………………. 67

    D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013… 71

    E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan……………………………... 73

    1. Kajian Produk Akhir…………………………………………….. 73

    2. Pembahasan……………………………………………………... 75

    BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN

    SARAN

    A. Kesimpulan…………………………………………………………. 82

    B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………….. 83

    C. Saran ……………………………………………………………….. 84

    DAFTAR REFERENSI………………………………………………… 85

    LAMPIRAN............................................................................................... 88

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………...………. 142

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Identifikasi Kesenjangan Kurikulum……………………………. 12

    Tabel 2. Huruf Abjad……………………………………………………... 35

    Tabel 3.Jadwal PelaksanaanPenelitian……………………………………. 47

    Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner……………………………………………… 49

    Tabel5. Konversi Nilai Skala Lima………………………………………. 55

    Tabel6. Kriteria Skor Skala Lima………………………………………… 57

    Tabel 7. Komentar Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi……………….. 69

    Tabel 8. Komentar Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan

    Revisi……………………………..……………………………... 72

    Tabel 9. Rekapitulasi Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD

    Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………………. 76

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Langkah-langkah Penggunaan Metode R&D……………….... 42

    Gambar 2. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran….. 44

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian................................................................. 88

    Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian.................................................... 91

    Lampiran 3. Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan............................ 93

    Lampiran 4. Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013........... 99

    Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana

    Kurikulum SD 2013.............................................................. 106

    Lampiran 6 Silabus ................................................................................... 117

    Lampiran 7 Biodata Penulis....................................................................... 142

    Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah).......................... 144

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan suatu sarana untuk memberi ilmu

    pengetahuan yang menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran

    yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik yang berkarakter. Proses

    pendidikan ini dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta

    didik. Oleh karena itu, pemerintah pun telah meningkatkan mutu

    pendidikan melalui pengembangan perangkat pembelajaran yang

    mengacu pada kurikulum 2013. Menurut Widyastono (2014: 119)

    rasional pengembangan Kurikulum 2013 meliputi konsep dasar, faktor-

    faktor pengembangan, karakteristik dan tujuan Kurikulum 2013 itu

    sendiri. Agar pendidikan menjadi lebih baik lagi, guru pun harus betul-

    betul merancang sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran yang

    menyenangkan bagi peserta didiknya. Pendidikan dapat diberikan pada

    tingkat formal maupun non formal. Pada umumnya pendidikan selalu

    saja berfokus hanya pada aspek kognitif (pengetahuan berdasarkan

    fakta). Namun, sekarang setelah kurikulum 2013 dilaksanakan semua

    aspek kognitif, afektif (perasaan), psikomotorik (kemampuan), telah

    diterapkan. Dengan begitu peserta didik dapat melihat pendidikan

    sebagai suatu kesatuan yang utuh. Pendidikan dilaksanakan secara

    praktik yaitu seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati dan

    disadari dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk memperoleh

    perubahan prilaku. Baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman

    pendidikan maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk

    melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.

    Kangmartho (2012:6-7) menyatakan bahwa karakteristik

    kurikulum berbasis kompetensi adalah (1) Isi atau konten kurikulum

    adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti KI

    mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar KD.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    (2) Kompetensi Inti KI merupakan gambaran secara kategorial

    mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu

    jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. (3) Kompetensi Dasar KD

    merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata

    pelajaran di kelas tertentu. (4) Penekanan kompetensi ranah sikap,

    keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan

    untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh

    banyaknya KD suatu mata pelajaran.

    Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama

    kurikulum. (5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi

    bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari

    pendekatan “disciplinary–based curriculum” atau “content-based

    curriculum”. (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan

    pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar

    mata pelajaran. (7) Proses pembelajaran didasarkan pada upaya

    menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan

    memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan

    adalah konten yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan

    psikomotorik adalah kemampuan penguasaan yang dapat dilatihkan.

    Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan yang lebih sulit

    dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung.

    (8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat

    membangun dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial

    untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan

    (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat

    memuaskan).

    Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

    meneliti tentang prosedur pengembangan perangkat pembelajaran

    subtema kegiatan sore hari mengacu pada kurikulum SD 2013 untuk

    siswa kelas I Sekolah Dasar. Maka dari itu, Kurikulum 2013 didasari

    oleh hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah,

    teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan

    konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan” sesuai dengan

    kemampuan dasar yang dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta

    didik. Kemudian sesuai juga dengan kaedah kurikulum berbasis

    kompetensi. Maka dari itu Kurikulum 2013 telah disempurnakan.

    Didalam kegiatan belajar, mengajar yang berpusat pada siswa itu

    sendiri, siswa dapat aktif mengamati, mengidentifikasi dan menemukan

    masalah, merumuskan masalah, teknik, menganalisis data, menarik

    kesimpulan dan mengomunikasikan konsep dalam konteks dunia nyata

    dan pembelajarannya pun berbasis tim. Selain itu siswa juga diberi

    tanggung jawab sepenuhnya oleh guru untuk mengamati,

    mengidentifikasi dan menemukan masalah, merumuskan masalah,

    teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan

    setiap konsep, ilmu pengetahuannya sendiri. Pada dasarnya pendidikan

    menekankan guru hanya sebagai fasilitator. Namun sekarang sudah

    tidak seperti itu lagi karena kurikulum sangat berperan dalam

    mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa. Demikian pula

    pada sistem pembelajaran yang menarik dan bermakna tentu saja harus

    didukung dengan model pembelajaran yang sesuai dengan

    perkembangan siswa. Melalui kegiatan atau suatu proses belajar,

    mengajar yang membawa siswa ke kegiatan-kegiatan bersifat nyata,

    maka siswa dapat menyenangi suatu proses pembelajarannya.

    Peneliti membuat pengembangan perangkat pembelajaran

    dengan mengikuti langkah-langkah yang telah ada. Langkah awal yang

    dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok.

    Setiap kelompok terdiri dari tiga-empat orang yang akan dibagi menjadi

    tiga-empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti

    dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan

    indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti

    membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator

    yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)

    berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran.

    Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas I

    yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan

    saintifik pada pembelajaran. Kemudian silabus, rencana pelaksanaan

    pembelajaran (RPP), buku guru, buku dan buku siswa. Dengan

    demikian guru dituntut agar lebih kreatif lagi dalam merencana

    pelaksanaan pembelajaran (RPP), oleh karena itu guru tidak hanya

    berpatokkan dengan buku guru, buku dan buku siswa saja namun guru

    pun harus menyediakan alat-alat praga yang mampu mendukung proses

    kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Hasil survei kebutuhan pada hari

    sabtu tanggal 17 Mei 2014 di SD Negeri Kalasan 1 Kecamatan Kalasan,

    Kabupaten Selman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa sekolah telah

    memiliki (silabus, buku guru, buku dan buku siswa) namun itu saja

    belum memenuhi kebutuhan siswa karena dalam proses kegiatan belajar

    mengajar guru harus mempersiapkan media pembelajarannya itu sendiri

    agar siswa lebih memahami tentang apa yang diajarkan oleh gurunya

    melalui kegiatan-kegiatan yang nyata agar sistem pembelajaran yang

    dilaksanakannya pun dapat lebih bermakna bagi siswa itu sendiri.

    Berdasarkan hasil survei tersebut beberapa alat-alat peraga telah

    ditunjukkan untuk siswa agar lebih memahami lagi tentang apa yang

    dipelajarinya. Kurikulum 2013 juga telah dirancang secara sistematis

    sehingga perangkat pembelajarannya pun telah mencangkup seluruh

    aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Namun hal ini tidak

    berhenti di situ saja, pemeritah telah menyelengarakan sistem

    pendidikan yang disusun secara sistematis. Maka dari itu guru harus

    merencanakan sistem pembelajaran yang betul-betul sesuai dengan

    sistem yang telah diterapkan oleh Departemen Pendidikan.

    B. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana mengembangkan produk berupa pengembangan

    perangkat pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu

    kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema

    kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas I

    Sekolah Dasar?

    C. Tujuan Penelitian

    1. Untuk mengembangkan produk berupa pengembangan perangkat

    pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD

    2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

    2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat

    pembelajaran subtema kegiatan sore hari mengacu kurikulum SD

    2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Peneliti sendiri, dapat Menambah pengetahuan dan pengalaman

    tentang pengebangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum

    SD 2013 untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

    2. Bagi Guru

    a. Dapat memperoleh inspirasi terkait dengan Penelitian Perangkat

    Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 khususnya pada subtema

    kegiatan sore hari untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

    b. Untuk membantu Guru bekerja secara profesional dalam

    meningkatkan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

    Kurikulum SD 2013 khususnya pada subtema kegiatan sore hari

    untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

    c. Bagi Siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang kongkrit

    dengan adanya Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis

    Kurikulum 2013 khususnya pada subtema kegiatan sore hari

    untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.

    3. Bagi Sekolah untuk membantu Sekolah agar dapat berkembang

    menjadi Sekolah yang maju karena adanya peningkatan kemajuan

    Ilmu Pengetahuan pada diri Guru dan Pendidikan dalam

    meningkatkan Pengembangan Perangkat Pembelajaran berbasis

    Kurikulum 2013 di kelas I Sekolah Dasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    4. Bagi Prodi PGSD dapat memperoleh inspirasi terkait dengan

    Penelitian Payung Pengembangan Perangkat Pembelajaran

    Kurikulum SD 2013 dan menambah bahan bacaan.

    E. Batasan Istilah

    Kurikulum 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan

    mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

    sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

    mencapai tujuan pendidikan tertentu.

    1. Kurikulum SD 2013

    Kurikulum berasal dari kata Latin currere artinya lari. Jarak yang

    harus ditempuh seorang pelari dari start sampai finish disebut

    curricula. Istilah itu diadopsi dalam dunia pendidikan.

    Kurikulum dalam arti sempit adalah sejumlah mata pelajaran yang

    harus ditempuh siswa dari awal sampai akhir dari suatu jenjang atau

    jenis pendidikan tertentu untuk memperoleh ijazah. Kurikulum

    dalam arti luas Kurikulum adalah Seluruh pengalaman yang

    diperoleh siswa atas tanggung jawab sekolah.

    2. Pendidikan karakter

    Pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk mendidik para peserta

    didik agar dapat dengan beberapa tahapan dalam sistem pendidikan

    yang berkelanjutan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta

    didik untuk membentuk watak atau karakter peserta didik ke arah

    yang lebih baik.

    3. Pendekatan tematik integratif

    Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan terpadu sebagai

    suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk mencari

    tahu sendiri maupun berkelompok, menggali pengetahuannya sendiri

    maupun berkelompok, dan menemukan konsep sendiri maupun

    berkelompok.

    4. Pendekatan saintifik

    Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang berupa

    kegiatan sesuai dengan hukum atau prinsip. Dalam pendekatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    saintifik ada lima hukum atau prinsip yang diterapkan yakni

    meliputi: (1) mengamati, (2) menanya, (3) mencoba, (4) menalar,

    dan (5) mengkomunikasikan. Melalui tahapan-tahapan ini peserta

    didik dapat aktif menemukan sendiri konsep hukum atau prinsip

    yang ditemukan.

    5. Penilaian otentik

    Penilaian otentik adalah suatu pengukuran yang bermakna atas hasil

    belajar untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

    6. Perangkat pembelajaran

    Perangkat pembelajaran adalah alat perlengkapan belajar siswa

    untuk memperoleh suatu proses pembelajaran yang lebih baik.

    a. Bahan ajar atau LKS

    Bahan ajar atau LKS adalah suatu isi Lembar Kerja Siswa yang

    dibuat berupa soal serta diberi petunjuk agar lebih jelas untuk

    siswa dalam memahaminya.

    b. Media pembelajaran

    Media pembelajaran adalah suatu sarana komunikasi dalam

    bentuk gambar, video, maupun alat peraga agar siswa dapat lebih

    memahami tentang apa yang mereka pelajari.

    c. Instrumen Penilaian

    Instrumen penilaian adalah suatu alat pengukuran atau

    pemberian nilai dalam proses kegiatan belajar.

    1) Soal

    Soal adalah suatu pertanyaan yang diberikan yang menuntut

    suatu jawaban yang berkaitan pada soal tersebut.

    2) Jawaban

    Jawaban adalah bagian modul yang berisi jawaban untuk

    digunakan para siswa atau guru dalam menilai jawaban yang

    telah dituliskan pada lembar uji.

    3) Tugas

    Tugas adalah sesuatu yang wajib dikerjakan atau yang

    ditentukan untuk dilakukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    4) Rubrik penilaian

    Rubrik penilaian adalah deskripsi dan alat scoring untuk

    menentukan nilai ketercapaian suatu pembelajaran yang

    didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang

    berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases

    ke anak didik.

    F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

    Komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tematik 2013 dapat

    dilihat sebagai berikut:

    1. Indentitas mata pelajaran (nama mata pelajaran yang dipadukan,

    kelas/semester, dan alokasi waktu atau jam pertemuan yang

    dialokasikan).

    2. Kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai.

    3. Materi pokok beserta uraiannya yan perlu dipelajari siswa dalam

    rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.

    4. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret

    yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi maupun dengan

    materi pebelajaran dan sumber belajar untuk menguasai

    kompetensi dasar dan indikator).

    5. Alat (papan tulis, spidol, penghapus papan, dan papan karya),

    dan media (gambar-gambar yang terkait dengan materi

    pembelajaran, bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar,

    bahan-bahan bekas yang tidak terpakai lagi). Dengan alat dan

    media yang digunakan untuk membantu siswa agar lebih

    memahami tentang apa yang dipelajarinya, serta sumber bahan

    (buku siswa, lingkungan sekitar rumah, dan lingkungan sekitar

    sekolah) juga digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik

    sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

    6. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan

    digunakan untuk menilai pecapaian belajar siswa serta tindak

    lanjut hasil penilaian).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Pustaka

    1. Kurikulum SD 2013

    Pada umumnya kurikulum tidak terlepas dari pendidikan

    karena kurikulum sebagai suatu sistem perangkat mata pembelajaran

    yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Majid (2014: 27)

    menyatakan bahwa kurikulum adalah merupakan seperangkat

    rencana atau strategi meningkatkan pencapaian pendidikan. Dan

    pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

    digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

    untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 didasari

    dengan sikap, keterampilan dan pengetahuan, yang dirumuskan

    dalam kurikulum berbentuk kemampuan dasar dapat dipelajari dan

    dikuasai setiap peserta didik dengan kaedah kurikulum berbasis

    kompetensi. Kurikulum 2013, ini juga telah disempurnakan seperti

    dalam kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa itu

    sendiri. Kemudian siswa dapat aktif menyelidiki dalam konteks

    dunia nyata dan pembelajarannya pun berbasis tim. Selain itu siswa

    juga diberi tanggung jawab sepenuhnya. Dan guru sebagai

    fasilitator untuk membuat pembelajaran yang menarik dan

    bermakna. Tentu saja harus didukung dengan model pembelajaran

    yang sesuai dengan perkembangan siswa. Melalui kegiatan atau

    suatu proses belajar mengajar yang konkret dan nyata.

    a. Rasional Kurikulum SD 2013

    Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya

    berbagai macam tantangan yang dihadapi secara internal dan

    eksternal. Menurut Daryanto (2014: 28) tantangan internal

    muncul karena adanya tantangan yang berpedoman pada 8

    Standar Nasional Pendidikan yaitu:

    1) Standar Pengelolaan,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2) Standar Biaya,

    3) Standar Sarana Prasarana,

    4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

    5) Standar Isi,

    6) Standar Proses,

    7) Standar Penilaian, dan

    8) Standar Kompetensi Lulusan.

    Selain itu, tantangan internal yang lain adalah adanya

    keterkaitan antara faktor perkembangan masayarakat Indonesia yang

    dapat dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan

    eksternal yang muncul diakibatkan dari beberapa hal yaitu 1) adanya

    tantangan masa depan baik dalam globalisasi, kemajuan teknologi

    maupun masalah lingkungan, 2) kompetensi masa depan seperti

    kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis,

    kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalah, 3)

    adanya persepsi masyarakat, 4) adanya perkembangan pengetahuan

    dan pedagodi dan 5) fenomena negatif yang banyak terjadi saat ini.

    Menurut Widyastono (2014: 119) rasional pengembangan

    Kurikulum 2013 meliputi konsep dasar, faktor-faktor

    pengembangan, karakteristik dan tujuan Kurikulum 2013 itu sendiri.

    1) Konsep Dasar

    Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pengembangan

    kompetensi kognitif, psikomotor, dan sikap peserta didik secara

    seimbang. Ketiga kompetensi tersebut terdapat dalam rapor dan

    dijadikan penentu kenaikan kelas dan kelulusan siswa, sehingga

    guru harus mengimplementasikan dalam pembelajaran dan

    penilaian.

    2) Faktor-faktor pengembangan

    Faktor-faktor yang dikembangkan dalam Kurikulum

    2013 adalah tantangan internal dan tantangan eksternal.

    Tantangan internal berkaitan dengan tuntutan yang mengacu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    pada 8 Standar nasional Pendidikan. Selain itu tantangan internal

    lain yaitu terkait dengan pertumbuhan penduduk Indonesia pada

    usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan

    jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun). Sehingga

    tantangan internal yang harus dihadpai yaitu mengupayakan

    SDM mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi

    kemampuan yang dapat digunakan untuk membangun kehidupan

    dirinya, masyarakat, bangsa dna umat manusia.

    Tantangan lain yang dihadapi yaitu tantangan eksternal.

    Tantangan ekternal yang dihadapi yaitu mengenai arus

    globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah

    lingkungan hidup, kemajuan teknologi, kebangkitan industri

    kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat

    internasional.

    3) Karakteristik Kurikulum 2013

    Karakteristik yang dikembangkan pada Kurikulum

    Sekolah Dasar 2013 yaitu sikap spiritual dan sosial,

    mengembangkan pengalaman belajar yang didapatkan di sekolah

    ke masyarakat dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar

    yang seimbang, menerapkan sikap, pengetahuan dan

    keterampilan dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat,

    memberikan waktu cukup untuk mengembangkan berbagai

    sikap, pengetahuan dan keterampilan tersebut.

    4) Tujuan Kurikulum 2013

    Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan

    generasi Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai

    pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif dna

    inovatif dan afektif serta dapat berkontribusi pada kehidupan

    bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peran dunia.

    Menurut Mulyasa (2013: 61-63) selain tantangan internal

    dan tantangan eksternal, perubahan dan pengembangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    kurikulum dapat dilakukan karena adanya kesenjangan yang

    terjadi. Kesenjangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

    Tabel 1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum

    No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal

    A. Kompetensi Lulusan

    1. Belum sepenuhnya

    menekankan pendidikan

    karakter.

    1. Berkarakter mulia.

    No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal

    2. Belum menghasilkan

    keterampilan sesuai

    kebutuhan.

    2. Keterampilan yang relevan.

    3. Pengetahuan-pengetahuan

    lepas.

    3. Pengetahuan-pengetahuan terkait.

    B. Materi Pembelajaran

    1. Belum relevan dengan

    kompetensi yang

    dibutuhkan.

    1. Relevan dengan materi yang

    dibutuhkan.

    2. Beban belajar terlalu berat. 2. Materi esensial.

    3. Terlalu luas, kurang

    mendalam.

    3. Sesuai dengan tingkat

    perkembangan anak.

    C. Proses Pembelajaran

    1. Berpusat pada guru. 1. Berpusat pada peserta didik

    2. Proses pembelajaran

    berorientasi pada pada

    buku teks.

    2. Sifat pembelajaran yang

    kontekstual.

    3. Buku teks hanya memuat

    materi bahasan.

    3. Buku teks memuat materi dan

    proses pembelajaran, sistem

    penilaian serta kompetensi yang

    diharapkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    No. Kondisi Saat Ini No. Kondisi Ideal

    D. Penilaian

    1. Menekankan aspek

    kognitif.

    1. Menekankan aspek kognitif,

    afektif, psikomotorik secara

    proposional.

    2. Tes menjadi cara penilaian

    yang dominan.

    2. Penilaian tes pada portofolio

    saling melengkapi.

    E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    1. Memenuhi kompetensi

    profesi saja.

    1. Memenuhi kompetensi profesi,

    pedagogi, sosial, dan personal.

    2. Fokus pada ukuran kinerja

    PTK.

    2. Motivasi mengajar

    F. Pengelolaan Kurikulum

    1. Satuan pendidikan

    mempunyai pembebasan

    dalam pengelolaan

    kurikulum.

    1) Pemerintah pusat dan daerah

    memiliki kendali kualitas dalam

    pelaksanaan kurikulum di tingkat

    satuan pendidikan.

    2. Masih terdapat

    kecenderungan satuan

    pendidikan menyusunan

    kurikulum tanpa

    mempertimbangkan

    kondisi satuan pendidikan,

    kebutuhan peserta didik,

    dan potensi daerah.

    2) Satuan pendidikan mampu

    menyusun kurikulum dengan

    mempertimbangkan kondisi

    satuan pendidikan, kebutuhan

    peserta didik, dan potensi daerah.

    3. Pemerintah hanya

    menyiapkan sampai

    standar isi mata pelajaran.

    3) Pemerintah menyiapkan semua

    komponen kurikulum sampai

    buku teks dan pedoman.

    Berdasarkan permasalahan kesenjangan tersebut, dilakukan

    beberapa pernyempurnaan dalam pola pikir. Penyempurnaan pola

    pikir dapat dilakukan dengan cara merubah pembelajaran menjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memilih materi yang

    dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama, menjadikan

    pembelajaran interaktif, pembelajaran diubah menjadi pembelajaran

    secara jejaring yaitu dapat memperoleh pengetahuan melalui sarana

    internet, menjadikan pembelajaran yang aktif, belajar secara

    kelompok, dan menjadikan pembelajaran yang kritis (Widyastono,

    2014: 129-130).

    Kurikulum 2013 dikembangkan dengan karakteristik sebagai

    berikut: a) mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin

    tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan pengetahuan dan

    keterampilan secara seimbang. b) Memberikan pengalaman belajar

    ketika siswa menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah kepada

    masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar

    secara holistik. c) Mengembangakan sikap, pengetahuan dan

    keterampilan serta menerapkan dalam bermacam-macam situasi di

    sekolah ataupun masyarakat. d) Memberikan waktu yang cukup

    leluasa untuk mengembangkan berbagai aspek kognitif, psikomotor

    dan sikap. e) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti

    kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata

    pelajaran. f) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian

    kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses

    pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

    dinyatakan dalam kompetensi inti. g) Kompetensi dasar

    dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif saling

    memperkuat dan memperkaya antar muatan pelajaran dan jenjang

    pendidikan (Permendikbud, 2013: 3).

    b. Penguatan Pendidikan Karakter

    Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona (1991)

    dalam Mahmud (2012: 23) adalah pendidikan untuk membentuk

    kepribadian seseorang melalui pendidikan budipekerti, yang

    hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak

    orang lain, kerja keras dan sebagainya. Elkind dan Sweet (2004)

    dalam Mahmud (2012: 23) berpendapat bahwa pendidikan

    karakter adalah upaya yang disengaja untuk membantu

    memahami manusia, peduli dan inti atas nilai-nilai etis atau

    susila. Dengan beberapa penjelasan diatas, Pendidikan Karakter

    adalah suatu sarana untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan

    sekaligus membentuk watak atau karakter peserta didik kearah

    yang lebih baik lagi sehingga peserta didik itu dapat menemukan

    jati dirinya melalui pendidikan yang telah dilaksanakan. Jadi, di

    masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang

    berlangsung dari usia enam hingga usia sebelas atau dua belas

    tahun. Usia ini ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah

    dasar, dan dimulainya sejarah baru dalam hidupnya yang kelak

    akan mengubah sikap-sikap dan tingkah lakunya. Pada masa usia

    ini anak telah memahami perkembangan-perkembangan yang

    membantu anak untuk dapat menerima bahan yang diajaran oleh

    gurunya. Perkembangan manusia memiliki beberapa

    karakteristik dasar, yaitu perkembangan anak yang bersifat unik

    mencangkup perilaku dan mentalnya, anak memiliki keunikan

    tersendiri dibandingkan ketika anak sudah menginjak usia

    dewasa. Perkembangan mengekspresikan prilakunya secara

    spontan, setiap anak memiliki ekspresi yang berbeda-beda ketika

    ia berada didalam kelas maupun berada di luar kelas.

    Perkembangan anak bersifat aktif dan energik di usia 1-6 tahun,

    anak-anak mampu menyerap segala sesuatu yang sampai pada

    pikirannya dan segala sesuatu yang ditangkap dapat diolah oleh

    otaknya sekaligus dapat mengingat tentang hal-hal yang telah

    diketahuinya. Perkembangan anak yang memiliki rasa ingin tahu

    terhadap banyak hal, masa anak-anak adalah masa yang penuh

    antusiasme untuk gampang tertarik terhadap segala sesuatu yang

    mereka lihat dan ketertarikan yang begitu kuat mendorong

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    mereka untuk mengetahui objek-objek tertentu yang ada di

    sekitar mereka. Perkembangan anak dalam berpetualangan dan

    memiliki karya dengan fantasi, dunia fantasi adalah dunia yang

    mengasikkan bagi anak usia dini karena mereka sangat menyukai

    sesuatu hal yang bersifat imajinasi.

    c. Pendekatan Tematik Integratif

    Konsep pembelajaran terpadu merupakan

    pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan

    dalam Majid (2014: 85) yakni Jakob tahun 1989 dengan

    konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun

    1991 dengan konsep pembelajaran terpadu. Pendekatan

    tematik merupakan suatu pendekatan yang ada dalam

    pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa

    aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata

    pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan

    memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh

    sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik.

    Dan dalam upaya untuk membekali pengetahuan dan

    wawasan siswa terhadap kemampuan untuk memecahkan

    masalah, dapat ditanamkan sejak dini pada siswa-siswi

    tingkat sekolah dasar. Lembaga pendidikan tingkat dasar

    berkewajiban membekali peserta didiknya dengan

    pengetahuan dan wawasan yang memadai sesuai dengan

    perkembangan zaman melalui kegiatan belajar mengajar di

    sekolah.

    d. Pendekatan Saintifik

    Menurut Sudarwan dalam Majid (2014: 194)

    Pendekatan saintifik bercirikan penonjolan dimensi

    pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan

    penjelasan tentang suatu kebenaran. Pendekatan saintifik ini

    sangatlah mendukung perkembangan anak melalui proses

    atau kegiatan-kegiatan yang mampu mendorong anak lebih

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    baik lagi dalam hal menyerap ilmu pengetahuannya.

    Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang

    dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif

    dalam melakukan kegiatan yang melalui tahapan-tahapan

    mengamati, meenanya, mencoba, menalar,

    mengkomunikasikan. Prinsip atau hukum yang “ditemukan”

    dalam pendekatan saintifik diterapkan untuk memberikan

    pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,

    memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,

    bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja,

    tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh

    karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta

    diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari

    tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan

    hanya diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam

    pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti

    mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan,

    menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan

    proses-proses tersebut, bantuan guru sangat diperlukan.

    Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang

    dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan

    sebatas kira‐kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

    a. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik

    Dalam proses pembelajaran saintifik mengacu

    pada tiga ranah pengembangan yaitu, sikap, pengetahuan,

    dan keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi

    substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

    “mengapa”. Ranah pengetahuan menggamit tranformasi

    subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

    “apa”. Ranah keterampilan menggamit tranformasi

    subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang

    “bagaimana”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi

    manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang memiliki

    kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak

    (hard skill) dari peserta didik yang meliputi kompetensi

    sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

    Adapun langkah-langkan pembelajaran dalam pendekatan

    saintifik, antara lain:

    1) Mengamati

    Menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek

    yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang

    digunakan oleh guru.

    2) Menanya

    Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing

    atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.

    Ketika guru menjawab pertanyaan , guru sebenarnya

    sedang menanamkan sikap kepada siswa agar menjadi

    penyimak dan pembelajar yang baik.

    3) Menalar

    Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan

    sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat

    diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa

    pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik

    mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru

    yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk

    menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk

    mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru.

    4) Mencoba

    Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan

    eksperimen terkait materi pembelajaran untuk

    menemukan kesimpulan dan mengetahui secara

    langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama

    proses ini berlangsung guru ikut membimbing peserta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    didik yang bertujuan untuk mengatasi dan

    memecahkan masalah-masalah yang akan

    menghambat kegiatan pembelajaran.

    5) Membentuk jejaring, mengkomunikasikan

    Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan

    gaya hidup manusia yang menempatkan dan

    memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha

    demi mencapai tujuan bersama.

    e. Penilaian Otentik

    Jhonson (2009) dalam Majid (2014: 236)

    mengatakan bahwa penilaian otentik berfokus pada

    tujuan, melibatkan pembelajaran secara langsung,

    membangun kerja sama, dan menanamkan tingkat

    berpikir yang lebih tinggi. Melalui tugas-tugas yang

    diberikan, para siswa akan menunjukkan penguasaannya

    terhadap tujuan dan kedalaman pemahamannya.

    Penilaian otentik ini dapat memudahkan guru dalam

    menentukan nilai bagi segala aktifitas-aktifitas yang

    dilakukan siswa pada saat belajar maupun guru mengajar.

    Penilaian otentik terdiri dari berbagai teknik penilaian.

    Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta

    didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang

    pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua,

    penilaian atas tugas‐tugas yang memerlukan keterlibatan

    yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis

    proses yang digunakan untuk menghasilkan respon

    peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan

    pengetahuan yang ada. Penilaian otentik akan bermakna

    bagi guru untuk menentukan cara‐cara terbaik agar semua

    siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan

    waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan

    pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.

    Keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan tugas

    sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

    2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Di Sekolah Dasar

    Berikut adalah penjelasan mengenai pengembangan perangkat

    pembelajaran yang terdiri atas:

    a. Pengertian Silabus

    Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata

    pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti,

    kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

    penilaian, alikasi waktu, dan sumber belajar. Dalam Kurikulum

    2013, ada salah satu administrasi pembelajaran yang harus dibuat

    oleh seorang pendidik. Silabus merupakan suatu yang pokok dalam

    kegiatan pembelajaran, sebab, silabus digunakan sebagai acuan

    dalam membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan

    pembelajaran di kelas (Fadlillah, 2014:135-139). Ruang lingkup

    silabus adalah bagian-bagian yang terdapat dalam silabus yang

    menjadi gambaran umum bentuk materi yang harus diajarkan kepada

    peserta didik. Dalam kurikulm 2013, disebutkan bahwa silabus

    mencakup Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Materi pembelajaran,

    Kegiatan pembelajaran, Penilaian, Alokasi waktu, dan Sumber

    belajar.

    b. Prinsip-prinsip Pengembangan

    Silabus Pengembangan silabus kurikulum 2013 secara umum

    sama seperti pengembangan silabus pada kurikulum-kurikulum

    sebelumnya (Fadlillah, 014:135-139). Prinsip-prinsip pengembangan

    silabus meliputi:

    1) Ilmiah, yaitu keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi

    muatan dalam silabus harus benar, logis, dan dapat

    dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    2) Relevan, yaitu ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan

    urutan penyajian materi dalam silabus disesuaikan dengan

    karakteristik peserta didik.

    3) Fleksibel, yaitu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat

    berubah sesuai dengan kondisi dan perkembangan peserta didik.

    4) Kontinuitas, yaitu setiap program pembelajaran yang dikemas

    dalam silabus memiliki keterikatan satu sama dalam membentuk

    kompetensi dan pribadi peserta didik.

    5) Konsisten, yaitu antara kompetensi inti, kompetensi dasar,

    indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan

    sistem penilaian memiliki hubungan yang konsisten dalam

    membentuk kompetensi peserta didik.

    6) Memadai, yaitu ruang lingkup indikator, materi standar,

    pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian yang

    dilaksanakan dapat mencapai kompetensi dasar yang telah

    ditetapkan.

    7) Aktual dan Kontekstual, yaitu ruang lingkup kompetensi dasar,

    indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,

    sistem penilaian yang dikembangkan memperhatikan

    perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir

    dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi dan

    berlangsung di masyarakat.

    8) Efektif, yaitu memperhatikan keterlaksanaan silabus tersebut

    dalam proses pembelajaran, dan tingkat pembentukan

    kompetensi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan.

    9) Efisien, yaitu upaya untuk memperkecil atau menghemat

    pengguanaan dana,daya, dan waktu tanpa mengurangi hasil atau

    kompetensi standar yang ditetapkan.

    c. Komponen RPPTH

    1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    a. Pengertian RPP

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu

    bentuk perencanaan pembelajaran yang akan oleh pendidik

    dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud No.

    65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

    Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran

    tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP

    dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan

    pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai

    Kompetensi Dasar (Fadlillah, 2014:143-148).

    b. Ruang Lingkup RPP

    Mengacu pada Permendikbud No 81 A Tahun 2013

    tentang Implementasi Kurikulum 2013, bahwa rencana

    pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang

    dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema

    tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: 1) data

    sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester, 2) Materi

    pokok, 3) alokasi waktu, 4) tujuan pembelajaran, KD, dan

    indikator, 5) materi pembelajaran, metedo pembelajaran, 6)

    media, alat, dan sumber belajar, 7) langkah-langkah

    pembelajaran, 8) penilaian.

    1) Lembar Kerja Siswa (LKS)

    a) Pengertian Lembar Kerja Siswa

    Dalam artikel Ambiyar FT-UNP menjelaskan

    Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu jenis

    alat bantu pembelajaran. Secara umum LKS

    merupakan perangkat pembelajaran sebagai

    pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan

    rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Lembar

    kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa

    informasi maupun soal-soal yang harus dijawab oleh

    peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam

    belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode

    terbimbing maupun untuk memberikan latihan

    pengembangan.

    b) Fungsi, Tujuan dan manfaat Lembar Kerja Siswa

    Secara konseptual lembar kerja siswa

    merupakan media pembelajaran untuk menlatih daya

    ingat siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang telah

    terdapat dalam kelas. Lembar kerja siswa juga dapat

    dikatakan sebagai aplikasi teori bank soal yang

    sebelumnya bank soal merupakan suatu cara untuk

    melatih kecerdasan siswa. Guru mengumpulkan soal-

    soal sebanyak-banyaknya dan diberikan terhadap

    siswa agar dijawab dengan benar.

    Selain itu juga lembar kerja siswa dapat

    digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar berkala

    yang statusnya tidak formal. Guru dapat

    menggunakan LKS untuk mengetahui pengetahuan

    siswa terhadap materi pelajaran yang telah

    disampaikan.

    Lembar kerja siswa berfungsi di antaranya sebagai

    berikut:

    1. Menyusun materi sesuai dengan tujuan yang ingin

    dicapai.

    2. Menyusun langkah-langkah belajar untuk

    memudahkan proses belajar peserta didik.

    3. Memberikan tugas belajar peserta didik secara

    terpadu.

    c. Tujuan penggunaan Lembar kerja siswa dalam proses

    belajar mengajar adalah sebagai berikut:

    a. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan

    yang perlu dimilki oleh peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    b. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik

    terhadap materi yang telah disajikan.

    c. Mengembangkan dan menerapkan materi

    pelajaran yang sulit disampaikan secara lisan.

    d. Manfaat dengan penggunaan lembar kerja siswa

    dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut

    1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses

    pembelajaran.

    2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan

    konsep.

    3. Melatih peserta didik dalam menemukan dan

    mengembangkan keterampilan proses.

    4. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik

    dalamn melaksanakan proses pembelajaran.

    5. Sebagai pedoman pendidik dan peserta didik

    dalam melaksanakan proses pembelajaran.

    6. Membantu peserta didik memperoleh catatan

    tentang materi yang dipelajari melalui kegiatan

    belajar.

    7. Membantu peserta didik untuk menambah

    informasi tentang konsep dipelajari melalui

    kegiatan belajar secara sistematis.

    2) Penilaian

    a. Pengertian penilaian

    Kurnasih dan Sani (2014:47) menyebutkan ada

    dua macam penilaian, diantaranya:

    1) Penilaian (assessment) adalah proses

    pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

    mengukur pencapaian hasil belajar peserta

    didik.

    2) Penilaian autentik adalah penilaian yang

    dilakukan secara komprehensif untuk menilai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    mulai dari masukan (input), proses, dan

    keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi

    ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    Penilaian autentik menilai kesiapan

    peserta didik, serta proses dan hasil belajar

    secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga

    komponen (input, proses, output) tersebut

    akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan

    hasil belajar peserta didik, bahkan mampu

    menghasilkan dampak instruksional

    (instructional effect) dan dampak pengiring

    (nurturant effect) dari pembelajaran.

    Penilaian autentik merupakan

    pendekatan dan instrumen penilaian yang

    memberikan kesempatan luas kepada peserta

    didik untuk menerapkan pengetahuan,

    keterampilan, dan sikap yang sudah

    dimilikinya dalam bentuk tugas seperti:

    membaca dan meringkas, eksperimen,

    mengamati, survei, projek, makalah, membuat

    multi media, membuat karangan, dan diskusi

    kelas.

    Hasil penilaian autentik dapat

    digunakan oleh pendidik untuk merencanakan

    program perbaikan (remedial), pengayaan

    (enrichment), atau pelayanan konseling.

    Selain itu, hasil penilaian autentik dapat

    digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki

    proses pembelajaran yang memenuhi standar

    penilain pendidikan.

    b. Prinsip dan pendekatan penilaian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang

    pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada

    prinsip-prinsip sebagai berikut:

    1. Objektif

    Penilaian berbasis pada standar (prosedur dan

    kriteria yang jelas) dan tidak dipengaruhi faktor

    subjektivitas penilain.

    2. Terpadu Penilaian oleh pendidik dilakukan secara

    terencana, menyatu dengan kegiatan

    pembelajaran, dan berkesinambungan.

    3. konomis

    Penilaian yang efisien dan efektif dalam

    perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

    4. Transparan

    Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

    pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua

    pihak.

    5. Akuntabel

    Penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada

    pihak internal sekolah maupun eksternal untuk

    aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

    6. Sistematis

    Penilaian dilakukan secara berencana dan

    bertahap dengan mengikuti langkah-langkah

    baku.

    7. Edukatif

    c. Mendidik peserta didik dan pendidik.

    Pendekatan penilaian yang digunakan adalah

    penilaian acuan criteria (PAK) atau penilaian acuan

    patokan (PAP). PAK atau PAP merupakan penilaian

    pencapaian kompetensi yang didasarkan pada criteria

    ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    criteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan

    oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan

    karakteristik kompetensi dasar yang dicapai,daya

    dukung,dan karakteristik peserta didik.

    Dari Sigurdson (1981) dan Sumarti (1999)

    dalam Majid (2014: 96), mengemukakan sejumlah

    komponen dalam format rencana pelaksanaan

    pembelajaran tematik harian yaitu:

    1) Judul secara deskriptif;

    2) Tema atau topik utama atau unit;

    3) Alasan mengapa guru menginginkan manfaat

    daripenggunaan unit dalam pembelajaran bagi

    peserta didiknya;

    4) Waktu yang menunjukkan adanya suatu priode;

    5) Ruang lingkup bahasa atau materi yang

    tercangkup dalam tema sekaligus berkaitan

    dengan kurikulum yang ditetapkan baik local

    maupun nasional;

    6) Tujuan yang merujuak pada kurikulum yang

    ditetapkan;

    7) Kegiatan; urutan, variasi dan bagaimana hal itu

    dilakukan;

    8) Sumber-sumber belajar;

    9) Evaluasi;

    d. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan

    perkembangan pribadi siswa (intelektual,

    keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam

    perumusan indikator dan tujuan pembelajaran.

    Pada penyusunan RPPTH ini dilakukan

    kegiatan pemetaan untuk memperoleh gambaran

    secara menyeluruh dan utuh. Maka semua kompetensi

    inti, kompetensi dasar dan indikator dari berbagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    mata pelajaran dipadukan dalam tema yang telah

    dipilih. Dalam Majid (2014:97) menjabarkan

    Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ke dalam

    indikator, melakukan kegiatan penjabaran kompetensi

    dasar setiap mata pelajaran ke dalam indikator.

    Kemudian hal-hal yang harus diperhatikan adalah

    sebagai berikut:

    1) Indikator dikembangkan sesuai dengan

    karakteristik peserta didik.

    2) Indikator dikembangkan sesuai dengan

    karakteristik mata pelajaran.

    3) Dan dirumuskan dalam kata kerja oprasional yang

    telah diukur atau yang dapat diamati.

    Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah

    dasar, pembelajaran tematik memiliki

    karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

    a) Berpusat pada siswa

    Pembelajaran tematik berpusat pada siswa.

    b) Memberikan pengalaman langsung

    Pembelajaran temtik dapat memberikan

    pengalaman langsung kepada siswa (direct

    experiences). Dengan pengalaman langsung

    siswa dihadapkan pada sesuatu hal yang nyata

    (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-

    hal yang lebih abstrak.

    c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

    Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar

    pembelajaran tidak begitu tampak jelas.

    Pembelajarannya pun hanya berfokus pada

    pembahasan tema-tema yang dekat pada

    kehidupan siswa.

    d) Menyajikan konsep dari mata pelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Pembelajaran tematik menyajikan konsep-

    konsep dari berbagai mata pelajaran dalam

    suatu proses pembelajaran.

    e) Bersifat fleksibel

    Pembelajaran tematik bersifat luwes

    (fleksibel) di mana guru dapat mengaitkan

    bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan

    mata pelajaran yang lain, bahkan

    mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan

    keadaan lingkungan di mana sekolah dan

    siswa berada.

    f) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain

    dan menyenangkan.

    e. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik

    integratif

    Menurut Ahmadi (2014: 224) ada beberapa

    manfaat tematik integratif yaitu 1) kebebasan dalam

    pemanfaatan waktu dan disesuaikan dengan

    kebutuhan siswa, 2) menyatukan pembelajaran siswa,

    konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil

    mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata

    pelajaran, merefleksikan keadaan nyata yang dihadapi

    anak di rumah dan lingkungannya, sesuai dengan cara

    anak berfikir, dimana menurut penelitian otak

    mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak

    menerima banyak hal dan mengolah dan

    merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan

    secara holistik terpadu adalah sejalan dengan

    bagaimana otak anak mengolah informasi.

    Selain itu manfaat lain yang didapatkan

    dengan menggunakan pendekatan tematik integratif

    yaitu: a) suasana kelas yang nyaman dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    menyenangkan, b) menggunakan kelompok kerja

    sama, memadukan (kolaborasi) kelompok belajar, dan

    strategi pemecahan konflik yang mendorong siswa

    untuk memecahkan masalah c) mengoptimasi

    lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah

    otak, d) siswa dengan cepat dan tepat waktu dapat

    memproses informasi, e) proses pembelajaran di kelas

    mendorong siswa berada dalam format ramah otak, f)

    materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru

    dapat diaplikasikan langsung oleh siswa dalam

    kehidupan sehari-hari, g) siswa yang relatif

    mengalami keterlambatan untuk menyelesaikan

    program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara

    memberikan bimbingan secara khusus dan

    menerapkan prinsip belajar tuntas, h) program

    pembelajaran yang bersifat ramah otak

    memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan

    belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

    Pada penelitian ini pembelajaran tematika

    integratif mengkombinasikan beberapa muatan

    pelajaran dengan tema “Kegiatanku” subtema

    “Kegiatan Sore Hari”.

    f. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan

    menerapkan pendekatan saintifik.

    Dalam Majid (2014: 210-234) proses

    pembelajaran saintifik mengacu pada tiga ranah

    pengembangan yaitu, sikap (tahu mengapa),

    pengetahuan (tahu bagaimana), dan keterampilan

    (tahu apa). Hasil akhirnya adalah peningkatan dan

    kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi

    manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang

    memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    secara layak (hard skill) dari peserta didik yang

    meliputi kompetensi sikap, keterampilan, dan

    pengetahuan.

    Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam

    pendekatan saintifik antara lain sebagai berikut:

    1) Mengamati

    Menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek

    yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang

    digunakan oleh guru.

    2) Menanya

    Pada saat kegiatan menanya guru dapat membimbing

    atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik.

    Ketika guru menjawab pertanyaan, guru sebenarnya

    sedang menanamkan sikap kepada siswa agar

    menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

    3) Menalar

    Penalaran yaitu proses berpikir yang logis dan

    sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat

    diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa

    pengetahuan. Dalam kegiatan ini peserta didik

    mencoba mengkoneksikan antara pengetahuan baru

    yang didapat dengan pengetahuan sebelumnya untuk

    menjadi sebuah temuan pengetahuan, baik untuk

    mengoreksi atau pun memperoleh pelajaran baru.

    4) Mencoba

    Dalam kegiatan ini peserta didik mencoba melakukan

    eksperimen terkait materi pembelajaran untuk

    menemukan kesimpulan dan mengetahui secara

    langsung apa yang sedang mereka pelajari. Selama

    proses ini berlangsung guru ikut membimbing peserta

    didik yang bertujuan untuk mengatasi dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    memecahkan masalah-masalah yang akan

    menghambat kegiatan pembelajaran.

    5) Membentuk jejaring, megomunikasikan

    Membentuk jejaring merupakan filsafat interaksi dan

    gaya hidup manusia yang menempatkan dan

    memaknai kerjasama untuk memudahkan suatu usaha

    demi mencapai tujuan bersama.

    g. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian

    otentik.

    Penilaian yang dilaksanakan pada kurikulum 2013

    adalah penilaian otentik. Dalam pendidikan dapat

    diketahui bahwa sesuatu proses pendidikan selalu saja

    meningkatkan mutu pembelajaran yang sesuai dengan

    kenyataan yang dialami oleh peserta didik melalui

    penilaian otentik guru dapat menilai atau mengukur

    keseluruhan kegiatan yang dialami maupun dilakukan

    oleh peserta didik.

    Jenis-jenis penilaian otentik dapat dilihat sebagai

    berikut:

    1) Penilaian Kinerja

    Penilaian otentik melibatkan partisipasi peserta

    didik, khususnya dalam proses dan aspek‐aspek

    yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya

    dengan meminta para peserta didik menyebutkan

    unsur‐unsur tugas yang akan mereka gunakan

    untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.

    Berikut ini cara merekam hasil penilaian berbasis

    kinerja.

    a) Daftar cek (checklist).

    b) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative

    records).

    c) Skala penilaian (rating scale).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    d) Memori atau ingatan (memory approach).

    2) Penilaian Proyek

    Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian

    terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh

    peserta didik menurut periode atau waktu tertentu.

    Penyelesaian tugas dimaksud berupa mencari tahu

    tentang sesuatu ilmu pengetahuan bersifat nyata

    yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari

    perencanaan, pengumpulan data, pengolahan,

    analisis, dan penyajian data.

    Berikut ini tiga hal yang perlu diperhatian guru

    dalam penilaian proyek.

    a) Keterampilan peserta didik dalam memilih

    topik, mencari dan mengumpulkan data,

    mengolah dan menganalisis, memberi makna

    atas informasi yang diperoleh, dan menulis

    laporan.

    b) Kesesuaian atau relevansi materi

    pembelajaran dengan pengembangan sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan yang

    dibutuhkan oleh peserta didik.

    c) Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang

    dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

    3) Penilaian Portofolio

    Penilaian portofolio merupakan penilaian atas

    kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan

    dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.

    Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil

    kerja peserta didik secara perorangan atau

    diproduksi secara berkelompok, memerlukan

    refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan

    beberapa dimensi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Penilaian portofolio dilakukan dengan

    menggunakan langkah‐langkah seperti berikut:

    a) Guru menjelaskan secara ringkas esensi

    penilaian portofolio.

    b) Guru bersama guru lainnya menentukan jenis

    portofolio yang akan dibuat.

    c) Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok,

    mandiri atau dibawah bimbingan guru

    menyusun portofolio pembelajaran.

    d) Guru menghimpun dan menyimpan portofolio

    peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai

    catatan tanggal pengumpulannya.

    e) Guru menilai portofolio peserta didik dengan

    kriteria tertentu.

    f) Jika memungkinkan, guru bersama peserta

    didik membahas bersama dokumen portofolio

    yang dihasilkan.

    g) Guru memberi umpan balik kepada peserta

    didik atas hasil penilaian portofolio.

    4) Penilaian Tertulis

    Penilaian tertulis adalah sebuah Tes tertulis

    berbentuk uraian atau esai yang menuntut peserta

    didik mampu mengingat, memahami,

    mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,

    mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang

    sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian

    sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga

    mampu menggambarkan ranah sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

    h. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.

    Penyusunan RRPTH dengan memperhatikan

    ketentuan EYD. Menurut buku pedoman umum ejaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    bahasa Indonesia yang disempurnakan oleh

    Departemen Pendidikan Nasional adalah suatu

    penyusunannya harus diperhatikan dan akan

    dijabarkan sebagai berikut:

    a) Huruf abjad yang ada pada tabel berikut;

    Tabel 2 Huruf abjad

    Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama

    A a A J j je S s es

    B b Be K k ka T t te

    C c Ce L l el U u u

    D d De M m em V v ve

    E e E N n en W w we

    F f Ef O o o X x eks

    G g Ge P p pe Y y ye

    H h Ha Q q ki Z z zet

    I i I R r er

    b) Huruf vokal adalah huruf yang melambangkan

    vokal atau bunyi yaitu (a, e, i, o dan u).

    c) Huruf konsonan dalam bahasa Indonesia

    terdiri d