93
PERUBAHAAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR: SEBUAH STUDI KASUS DENGAN WAWANCARA KLINIS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Rosalia Oktavin Setyo Devitasari NIM: 111424032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

PERUBAHAAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR:

SEBUAH STUDI KASUS DENGAN WAWANCARA KLINIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Rosalia Oktavin Setyo Devitasari

NIM: 111424032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

i

PERUBAHAAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR:

SEBUAH STUDI KASUS DENGAN WAWANCARA KLINIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Rosalia Oktavin Setyo Devitasari

NIM: 111424032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata,

akan menuai dengan bersorak-sorai.”

(Mazmur 126: 5)

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

TuhanYesus dan Bunda Maria

Serta

Orangtua dan adik yang sangat ku banggakan dan ku cintai:

Yohanes Hariyanto

Arik Agus Dyah Ratnasari

Dionisius Novembri Dwi Aryanto

♥ Inilah hasil dari kerja keras dan dukungan kalian ♥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

vii

ABSTRAK

PERUBAHAAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KALOR: SEBUAH

STUDI KASUS DENGAN WAWANCARA KLINIS

Rosalia Oktavin Setyo Devitasari. 2016 “Perubahaan Pemahaman Siswa

Tentang Kalor: Sebuah Studi Kasus dengan Wawancara Klinis”. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Pendidikan Matematika daan

Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman siswa tentang

kalor dan melihat perubahan pemahaman siswa dengan wawancara klinis.

Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah

mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak tanpa mengetahui prestasi

dan kemampuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 di luar jam

sekolah. Pengambilan data diperoleh dengan metode wawancara klinis. Data

pemahaman siswa tentang kalor dianalisis secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum keempat siswa memiliki

pemahaman yang tidak lengkap di awal wawancara, bahkan siswa B dan D

mengalami miskonsepsi. Melalui wawancara klinis, siswa mengubah

pemahamaannya menjadi lebih lengkap dan benar setelah diberi beberapa

pertanyaan. Siswa mengubah pemahamannya ketika diberi bentuk – bentuk

pertanyaan sebagai berikut: (1) pertanyaan yang membuat siswa memeriksa

kembali pemahamannya; (2) pertanyaan yang meminta penjelasan lebih lengkap;

(3) memberikan data atau ilustrasi supaya siswa dapat mengkonfirmasi

pemahamannya; dan (4) mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat

konsistensi dari penjelasan yang diberikan oleh siswa. Terbukti bahwa siswa

dapat membangun sendiri penmahamanya ketika siswa mengalami disequilibrium.

Kata Kunci : pemahaman, kalor, wawancara klinis, dan perubahan pemahaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

viii

ABSTRACT

THE CHANGE OF STUDENTS’ UNDERSTANDING ABOUT HEAT:

A CASE STUDY BY CLINICAL INTERVIEW

Rosalia Oktavin Setyo Devitasari. 2016. “The Change Of Students’

Understanding About Heat: A Case Study by Clinical Interview”. Thesis.

Physics Education Study Program. Department of Mathematics and Science

Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma

University of Yogyakarta.

The purpose of this research was to reveal the students' understanding of

heat and see the changes of students’ understanding by clinical interview.

The participants of this research are four students of high school XI

science class that have already got the material of heat. The students were selected

randomly without knowing the achievement and ability. The research was held on

between April to May 2015 beyond the school period. The data obtaining is

achieved by clinical interview method. The students’ understanding data of heat is

analyzed uses qualitative descriptive.

The results showed that in general the four students have incomplete

understanding at the beginning of the interview, even students B and D

experienced misconceptions. Through clinical interviews, students change their

understanding become more complete and correct after being given a few

questions. Students changing their understanding when given a form of questions

as follows: (1) questions that encourage students to re-check their understanding;

(2) a question requesting a fuller explanation; (3) provide data or illustration that

the students should be able to confirm his understanding; and (4) repeat the same

question to see the consistency of the explanations given by the students. Proved

that students can build their own understanding when students experiencing

disequilibrium.

Keywords: understanding, heat, clinical interview, and change of understanding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karuniaNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perubahaan Pemahaman Siswa

Tentang Kalor: Sebuah Studi Kasus dengan Wawancara Klinis” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini dikerjakan dalam tim bersama dengan Maria Kartika

Astiningsih, Maria Febrianti, Gandha Setyawan, dan Rahmad Hudan Ramadhan

dengan topik yang diteliti sama tetapi materi yang dipelajari berbeda-beda. Cara

kerja tim adalah dengan mempelajari teori bersama tetapi landasan teori

dirumuskan sendiri – sendiri. Kemudian metode penelitian dikembangkan secara

bersama – sama tetapi dalam proses pengambilan data dilaksanakan sendiri –

sendiri dan partisipan yang diteliti berbeda – beda. Selanjutnya, metode analisis

data didiskusikan bersama dan hasil analisis data adalah respon dari masing-

masing partisipan. Kebersamaan penelitian ini adalah pengembangan teori dan

metode, tetapi hasilnya sendiri – sendiri. Dalam penyusunan skripsi, kami tidak

saling menggunakan kalimat, dalam arti tidak ada penjiplakan kalimat. Kalimat –

kalimat yang ditulis dalam skripsi ini adalah kalimat yang penulis tulis sendiri.

Jika kebetulan ada kalimat yang sama, itu adalah hasil diskusi kelompok dan

bukan penjiplakan antara satu dengan yang lainnya.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran

dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dosen Pembimbing skripsi atas

waktunya untuk membimbing dengan penuh perhatian, serta yang telah

banyak meluangkan waktu dan masukan selama penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

x

2. Bapak Ign. Edi Santosa, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

sekaligus selaku dosen pembimbing akademik, dan segenap dosen JPMIPA

yang telah memberikan pengalaman, pengetahuan, dan bimbingan selama

penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Segenap Staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu segala sesuatu tentang

administrasi selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Siswa – siswi yang telah bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.

5. Keluarga, ayah, ibu, adik, kakek, dan nenek yang senantiasa mendoakan dan

mendukung dalam setiap proses pendidikan.

6. Teman seperjuangan selama proses skripsi: Tika, Maria, Hudan, dan Gandha

terima kasih untuk perjuangan dan suka-dukanya selama ini.

7. Sahabat – sahabatku Tika dan April yang selalu jadi tempat curhat dikala

sudah hampir putus asa.

8. Teman – teman Pendidikan Fisika angkatan 2011 yang selalu berbagi

pengalaman indah, suka, duka dan pengetahuan selama empat tahun

berproses dalam perkuliahan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

9. Teman – teman Kost Putri Ayu, terkhusus Kristin, Kikik, Natalia, Tata, Mela,

dan Indah yang senantiasa mendengarkan keluh kesahku, mendukung dan

memberikan semangat selama proses perkuliahan.

10. Serta semua pihak dan teman – teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu atas dukungan dan semangat yang telah diberikan sehingga sangat

membantu penyelesaian penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan dalam

bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.

Yogyakarta, 25 Februari 2016

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2

D. Manfaat Penelitian............................................................................................... 2

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Konsep, Konsepsi, dan Prakonsepsi .................................................................... 4

B. Miskonsepsi ......................................................................................................... 4

C. Hakikat Fisika ...................................................................................................... 5

D. Pemahaman ......................................................................................................... 6

E. Mengungkap Pemahaman .................................................................................... 7

F Teori Konstruktivisme.......................................................................................... 9

G. Teori Perubahan Konsep ................................................................................... 10

H. Deskripsi Materi

1. Konsep Kalor atau Panas ............................................................................... 11

2. Perpindahan Kalor Secara Konduksi ............................................................. 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

xii

3. Perpindahan Kalor Secara Konveksi ............................................................. 14

4. Perpindahan Kalor Secara Radiasi ................................................................ 16

5. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kalor yang Dibutuhkan

Untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat ................................................................ 17

6. Asas Black ..................................................................................................... 18

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................................. 19

B. Desain Penelitian ............................................................................................... 19

C. Partisipan Penelitian .......................................................................................... 20

D. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 20

E. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 20

F. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 20

G Pengembangan Kemampuan Bertanya: Ketepatan dan Kemendalaman. .......... 22

H. Metode Analisis Data ........................................................................................ 22

BAB IV, DATA DAN ANALISIS DATA

A. Data ................................................................................................................... 24

B. Analisis Data ..................................................................................................... 24

C. Pembahasan ....................................................................................................... 47

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 51

B. Saran .................................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 53

LAMPIRAN .......................................................................................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemahaman Siswa Tentang Konsep Kalor ............................................... 24

Tabel 2. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi ........... 28

Tabel 3. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Konveksi ........... 34

Tabel 4. Pemahaman Siswa Tentang Perpindahan Kalor Secara Radiasi .............. 39

Tabel 5. Pemahaman Siswa Tentang Faktor yang Mempengaruhi Jumlah

Kalor yang Dibutuhkan Untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat .................... 40

Tabel 6. Pemahaman Siswa Tentang Asas Black ................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konveksi............................................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kriteria Minimal Pemahaman Siswa Terhadap Materi Kalor ........... 55

Lampiran 2. Transkrip Wawancara Siswa A .......................................................... 60

Lampiran 3. Transkrip Wawancara Siswa B .......................................................... 63

Lampiran 4. Transkrip Wawancara Siswa C .......................................................... 68

Lampiran 5. Transkrip Wawancara Siswa D .......................................................... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman terhadap konsep fisika merupakan salah satu hal yang penting

dalam pembelajaran fisika dan menjadi syarat utama keberhasilan siswa pada

materi fisika. Pemahaman konsep yang tidak benar dapat mengakibatkan

kesulitan dalam memahami materi fisika dan jika berkelanjutan dapat

mengakibatkan adanya salah konsep pada konsep lainnya.

Berdasarkan teori konstruktivisme, siswa membangun pengetahuannya

sendiri secara aktif. Guru sebagai fasilitator dapat membantu siswa

memahami suatu pengetahuan. Oleh karena semua pemahaman siswa ada di

dalam pikiran atau otak, maka guru tidak tahu apa yang dipikirkan oleh

mereka. Untuk itu, guru perlu untuk mengungkap pemahaman siswa dengan

berbagai metode, salah satunya dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa.

Pertanyaan memegang peranan yang sangat penting karena dapat digunakan

untuk mengetahui apa yang siswa pikirkan tentang konsep tertentu, sehingga

guru dapat mengetahui apakah pemahaman siswa sudah benar, kurang

lengkap, atau bahkan salah. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin

melaksanakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengungkap

pemahaman siswa pada materi kalor dan melihat perubahan pemahaman

siswa setelah diberi pertanyaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Bagaimana pemahaman siswa mengenai kalor?

2. Bagaimana pemahaman siswa pada awal wawancara?

3. Bagaimana perubahan pemahaman siswa di dalam wawancara?

C. Tujuan Penelitan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian in, antara

lain:

1. Mengungkap pemahaman siswa tentang kalor.

2. Mengetahui pemahaman siswa pada awal wawancara.

3. Mengetahui perubahan pemahaman siswa di dalam wawancara.

D. Manfaat Penlitian

1. Bagi guru dan calon guru

Guru dapat menyadari betapa pentingnya mengetahui apa yang ada di

pikiran siswa tentang suatu konsep fisika tertentu, sehingga guru

mengetahui sejauh mana pemahaman mereka, apakah sudah benar, tidak

lengkap, atau salah, sehingga guru dapat mengatasi kekurangan dan

kesalahan tersebut dengan memberikan treatment tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

3

2. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sebagai latihan dan cara untuk

mengungkap pemahaman siswa dengan cara memberi beberapa

pertanyaan. Selain itu peneliti juga dapat belajar untuk mengetahui dan

memahami apa yang dipikirkan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep, Konsepsi, dan Prakonsepsi

Konsep adalah hasil pemikiran seseorang yang bersifat abstrak dan

menggambarkan peristiwa, benda, atau fakta yang dapat mempermudah

komunikasi antar manusia (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002 & Berg, 1991).

Contoh konsep dalam fisika antara lain adalah konsep gaya, gaya apung,

kalor, gerak, usaha dan energi.

Sejak kecil, setiap siswa sudah berpengalaman dengan peristiwa fisika

sehari-hari, contohnya siswa melihat gerak, mengamati hujan yang jatuh, dan

merasakan berat benda. Saat siswa memasuki kelas, siswa telah memiliki

konsepsi awal sendiri dari pengalamannya yang disebut prakonsepsi (Berg,

1991). Semua pengalaman awal siswa yang membentuk konsep dapat

dihubungkan dengan konsep lain. Tafsiran konsep yang dimiliki oleh

seseorang yang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungan dan melalui

pendidikan formal disebut dengan konsepsi (Berg, 1991 & Suparno, 2005).

B. Miskonsepsi

Miskonsepsi adalah konsepsi siswa yang tidak sesuai dengan konsep yang

sebenarnya (Berg, 1991). Contohnya, konsep tentang kalor yang disamakan

dengan suhu, yaitu sebagai panasnya suatu benda. Terkadang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

5

kesalahan dari konsep yang sebenarnya dalam proses mengungkap

pemahaman siswa mengenai sebuah konsep tertentu. Jika kesalahan tersebut

seringkali diabaikan oleh siswa, maka akan menjadi berkelanjutan sehingga

mengakibatkan adanya miskonsepsi pada konsep lainnya.

Miskonsepsi dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain berasal dari

siswa sendiri; miskonsepsi yang dibawa oleh guru/ pengajar yang

dikarenakan guru tidak menguasai bahan fisika secara tidak benar; buku teks

yang bahasanya sulit atau penjelasannya tidak benar; atau metode mengajar

yang digunakan guru yang dapat memunculkan miskonsepsi siswa (Suparno,

2005).

C. Hakikat Fisika

Salah satu hakikat fisika dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai produk.

Produk Fisika adalah semua pengetahuan tentang gejala alam yang telah

dikumpulkan melalui observasi berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan

teori (Suranto, 2009).

a. Fakta

Fakta merupakan kenyataan dan pernyataan dari suatu benda yang

menggambarkan hasil observasi maupun menggunakan alat bantu

(Chiappetta & Coballa, 2010). Contoh fakta dalam fisika misalnya, fakta

bahwa besi yang dipanasi akan terasa panas, batu yang dimasukkan ke

dalam air tenggelam, dan benda yang dijatuhkan mengarah ke bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

6

b. Konsep

Konsep adalah hasil pemikiran seseorang yang bersifat abstrak dan

menggambarkan peristiwa, benda, atau fakta yang dapat mempermudah

komunikasi antar manusia (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002 & Berg, 1991).

Contoh konsep dalam fisika misalnya, konsep tentang kalor, gaya, dan

gerak.

c. Hukum

Hukum dikembangkan dari fakta-fakta yang menjelaskan dan

memprediksi kejadian atau kasus individu (Carey, Carnap, dan Mayr

dalam McComas, 2003). Contoh hukum dalam fisika misalnya, hukum

kekekalan energi, hukum Archimedes, dan hukum Newton.

d. Teori

Teori adalah pernyataan yang dibangun dari fakta, hukum dan kesimpulan

untuk menggambarkan fenomena sehingga masuk akal untuk diakui

sebagai hasil dari penelitian manusia yang terkait dengan penciptaan

(Carey, Carnap, dan Mayr dalam McComas, 2003). Contoh teori dalam

fisika misalnya, teori kinetik gas, teori relativitas, dan teori Bigbang.

D. Pemahaman

Pemahaman adalah proses mental seseorang untuk memahami sesuatu

yang telah diketahui dan diingat dan merupakan landasan bagi siswa untuk

membangun wawasan (Pusat Bahasa Depdiknas, 2002 & Simanjuntak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

7

2012). Pemahaman konsep dan prinsip fisika merupakan persyaratan

keberhasilan siswa terhadap fisika (Simanjuntak, 2012).

Beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman seseorang akan suatu

konsep menurut Wardani (2010) antara lain: 1) dapat menyatakan pengertian

konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri secara rinci; 2)

dapat mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai

dengan konsepnya); 3) dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematis; 4) dapat memberi contoh dan non contoh dari konsep;

5) dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup konsep; 6) dapat

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; 7)

dapat mengaplikasikan konsep pemecahan masalah.

E. Mengungkap Pemahaman

Semua pemahaman ada di dalam pikiran atau otak seseorang.

Mengungkap pemahaman siswa perlu dilakukan untuk mengembangkan

potensi yang dimiliki siswa dan membantu siswa dalam menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi (Sutoyo, 2012). Beberapa cara untuk

mengungkap pemahaman seseorang, antara lain:

1. Wawancara

Sebelum mengajar, guru perlu tahu pemahaman awal yang siswa miliki

sebelum proses pembelajaran. Ada sejumlah cara untuk menyelidiki

pemahaman siswa tentang suatu topik, salah satunya adalah dengan

wawancara. Wawancara dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

8

klinis dan teknik kelas. Wawancara dengan teknik klinis dilakukan oleh

peneliti atau guru dengan mewawancarai siswa tentang pemikiran mereka

terhadap suatu topik di ruang yang tenang, tanpa penonton, dan waktu

yang tepat. Sebagai contoh, wawancara dilakukan setelah sekolah, atau

jam bebas di tengah pelajaran. Wawancara dengan teknik kelas, peneliti

atau guru dapat melakukan wawancara di dalam kelas ketika jam pelajaran

berlangsung (Taber, 1999). Wawancara klinis adalah teknik wawancara

yang lebih efektif untuk mengatasi siswa yang memiliki pemahaman yang

tidak lengkap, miskonsepsi, atau tidak memahami agar pemahaman siswa

menjadi lebih lengkap dan benar setelah dilakukannya wawancara.

Bruner (1987, dalam Taber, 1999) menunjukkan bagaimana dalam

wawancara klinis secara alami terjadi proses terus-menerus sehingga

pewawancara dan siswa dapat memahami pikiran satu sama lain. Biasanya

dalam wawancara klinis, pewawancara dapat memahami apa yang

dikatakan oleh siswa. Wawancara klinis memberikan kesempatan bagi

peneliti untuk dapat mengajukan pertanyaan secara mendalam;

menanggapi jawaban siswa; mengkonfirmasi jawaban siswa dengan

mengajukan pertanyaan tindak lanjut; dan mengulang pertanyaan yang

sama untuk melihat konsistensi dari respon yang diberikan oleh siswa.

Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam wawancara

bebas, peneliti bebas bertanya dan siswa bebas menjawab. Dalam

wawancara terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya sudah

disusun sehingga mempermudah dalam praktek. Keuntungan wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

9

terstruktur ini adalah peneliti dapat secara sistematis bertanya dan

mengorek pemikiran siswa (Suparno, 2005).

2. Peta Konsep

Siswa dapat diminta untuk membuat peta konsep untuk melihat ide

awal siswa tentang topik tertentu, untuk menunjukkan bagaimana siswa

melihat hubungan antara ide-ide mereka, untuk mengetahui seberapa

banyak yang diketahui siswa dan melihat sejauh mana siswa memahami

topik tersebut (Taber, 1999).

3. Gambar

Siswa dapat diminta menggambar untuk mewakili pemahaman mereka

tentang konsep tertentu. Menggambar dapat digunakan dalam situasi

klinis, tetapi juga dapat digunakan di dalam kelas saat proses belajar

mengajar berlangsung (Taber, 1999).

F. Teori Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Seseorang

membentuk skema, kategori, konsep dan strukur pengetahuan yang

diperlukan untuk pengetahuan (Bettencourt dalam Suparno, 1997).

Siswa aktif mengkonstruksi terus menerus, sehingga selalu terjadi

perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai

dengan konsep ilmiah. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke

murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid itu sendiri untuk menalar. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

10

sekadar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi

siswa berjalan mulus (Suparno, 1997).

G. Teori Perubahan Konsep

Menurut Posner dkk. (1982, dalam Suparno, 1997), dalam proses belajar

ada proses perubahan konsep. Suparno (1997) menyatakan bahwa

pengetahuan seseorang itu tidak sekali jadi, melainkan merupakan proses

perkembangan yang terus menerus. Dalam perkembangan tersebut ada yang

mengalami perubahan melalui asimilasi dan ada pula dengan akomodasi.

Asimilasi adalah proses kognitif yang dengannya seseorang

menginterpretasikan persepsi, konsep, ataupun pengalaman baru ke dalam

skema atau pola yang ada di dalam pikirannya. Menurut Wadsworth (dalam

Suparno, 1997), asimilasi tidak menyebabkan perubahan skema, melainkan

memperkembangkan skema. Akomodasi adalah keadaan dimana pengalaman

yang baru tidak cocok dengan skema yang telah ada sehingga seseorang

membentuk skema baru yang dapat cocok dengan rangsangan yang baru.

Sistem pemikiran Piaget menuntut seorang anak untuk aktif terhadap

lingkungannya agar ia dapat berasimilasi dan berakomodasi, sehingga proses

belajar mengakibatkan terjadinya proses perubahan konsep yang terus

menerus (Suparno, 1997).

Proses Asimilasi dan akomodasi yang seimbang diperlukan dalam

perkembangan intelek seseorang. Peraturan diri secara mekanis untuk

mengatur keseimbangan kedua proses tersebut disebut dengan equilibrium,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

11

sedangkan keadaan tidak seimbang antara asimilasi dan akomodasi disebut

Disequilibrium. Proses dari disequilibrium dan equilibrium membuat

seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan strukur dalamnya. Jika

terjadi ketidakseimbangan, maka seseorang dipacu untuk mencari

keseimbangan dengan jalan asimilasi dan akomodasi (Suparno, 1997).

Piaget kemudian mengklaim bahwa seseorang mencoba untuk memahami

pengalaman baru dengan mengasimilasi ke dalam skema atau struktur

kognitif yang sudah dimiliki. Jika asimilasi tidak bekerja sepenuhnya, ada

ketidakseimbangan antara pengalaman baru dan skema lama yang disebut

dengan keadaan ketidakseimbangan kognitif (disequilibrium). Untuk

mengatasi ketidakseimbangan tersebut, mereka mengakomodasi atau

menyesuaikan skema lama sehingga lebih cocok untuk pengalaman baru

(Beilin, 1994 dalam Cook, Joan L. & Cook Greg, 2005).

H. Deskripsi Materi

1. Konsep Kalor atau Panas

Kalor adalah energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain karena

beda termperatur (Tipler, 1998). Kalor mengalir dari satu bagian sistem ke

bagian lain atau dari satu sistem ke sistem lain karena adanya perbedaan

temperatur (Zemansky & Dittman, 1986). Kalor selalu mengalir dari benda

yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah (Surya, 2010).

Jika kalor diberikan pada suatu zat pada tekanan konstan, maka dapat

menyebabkan perubahan suhu dan sifat termometik zat (Tipler, 1998). Satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

12

kalor adalah kalori (disingkat kal) atau British thermal unit (disingkat Btu)

atau joule (disingkat J). Pemberian atau pengurangan panas tidak saja

mengubah temperatur atau fasa zat suatu benda secara lokal, melainkan panas

itu merambat ke atau dari bagian benda ke tempat lain. Peristiwa ini disebut

perpindahan panas. Panas itu dapat merambat dari suatu bagian ke bagian lain

melalui zat atau benda yang diam. Panas juga dapat dibawa oleh partikel-

partikel zat yang mengalir (Naga, 1991). Perpindahan energi panas dapat

dibagi dalam beberapa golongan cara perpindahan, yaitu konduksi, konveksi,

dan radiasi (Naga, 1991).

2. Perpindahan Panas Secara Konduksi

Konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang

bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah dalam satu medium atau antara

medium-medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung. Dalam

aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi karena hubungan secara

langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup besar (Kreith,

1991).

Jika kita memegang ujung sebatang tembaga dan menyentuhkan ujung

lainnya ke api, ujung yang dipegang akan terasa semakin panas, walaupun

tidak ada kontak langsung dengan api. Panas mencapai ujung yang lebih

dingin dengan konduksi melalui bahan (Young & Freedman, 2002). Konduksi

diartikan sebagai perpindahan panas dari partikel-partikel yang lebih energik

dari suatu zat ke partikel-partikel yang berdekatan yang kurang energik,

sebagai akibat dari interaksi antara partikel-partikel tersebut (Cengel &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

13

Turner, 2005 dalam Suparno, 2009). Jadi, untuk terjadi perpindahan panas

dengan konduksi harus ada perbedaan suhu dari partikel – partikel yang

berbeda (Suparno, 2009).

Ditinjau dari sudut molekuler, yakni benda atau zat terdiri dari molekul,

pemberian panas pada zat menyebabkan molekul itu bergetar. Getaran ini

makin bertambah jika panas ditambah, sehingga tenaga panas berubah

menjadi tenaga getaran berupa energi kinetik (Naga, 1991). Molekul –

molekul pada daerah panas memiliki rata – rata energi kinetik lebih besar dari

pada daerah dingin (Young & Freedman, 2002). Bila molekul-molekul di satu

daerah memperoleh energi kinetik rata – rata yang lebih besar daripada yang

dimiliki oleh molekul – molekul di suatu daerah yang berdekatan karena

adanya perbedaan suhu, maka molekul-molekul yang memiliki energi yang

lebih besar itu akan memindahkan sebagian energinya kepada molekul –

molekul di daerah yang bersuhu lebih rendah (Kreith, 1991).

Pada zat padat, terdiri dari banyak molekul yang terikat pada

kedudukannya dengan daya ikat yang kuat. Masing – masing molekul

bergetar pada kedudukannya. Bila zat padat dipanasi, misalnya pada ujung

kiri, maka molekul – molekul pada ujung kiri bergetar lebih kuat dan lebih

cepat, sehingga menabrak/ menumbuk molekul – molekul sebelah kanannya.

Akibatnya, molekul – molekul yang berada di sebelah kanan ikut bergetar

lebih kuat dan cepat. Selanjutnya molekul-molekul yang telah bergetar lebih

cepat dan kuat itu menumbuk molekul – molekul di sebelah kanannya lagi

sehingga menjadikan molekul-molekul itu akan ikut bergetar lebih kuat pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

14

Proses ini terus berlanjut sampai akhirnya molekul – molekul pada ujung

kanan zat padat ikut bergetar lebih kuat dan cepat. Inilah yang menjadikan

ujung kanan zat padat menjadi panas juga atau suhunya naik. Semakin cepat

getaran molekul, maka ujung kanan akan semakin cepat panas (suhunya lebih

cepat naik), karena energi kinetik rata-rata per molekul:

EKM̅̅ ̅̅ ̅ =1

2mv̅2 =

3

2kT

di mana m: massa molekul; : kecepatan rata – rata molekul; k: konstanta

Boltzmann; dan T: suhu. Proses baru berhenti bila sudah terjadi

kesetimbangan (Suparno, 2009).

Pada zat cair dan gas, proses konduksi terjadi karena adanya tumbukan

dari molekul – molekul selama gerak random mereka. Molekul – molekul zat

cair dan terutama gas secara acak bergerak bebas. Ikatan antara molekul tidak

kuat, tidak seperti molekul – molekul pada zat padat. Pada saat bergerak

bebas, molekul – molekul itu saling bertumbukan satu dengan yang lain. Oleh

karena ada perbedaan energi antar molekul itu, dalam tumbukan, molekul

yang berenergi tinggi memberikan energi panasnya kepada molekul yang

berenergi rendah. Akibatnya, terjadilah proses hantaran energi atau konduksi

(Suparno, 2009). Pada proses perpindahan secara konduksi, molekul-molekul

itu sendiri tidak bergerak/ berpindah dari daerahnya, tetapi energinya yang

berpindah (Young & Freedman, 2002).

3. Perpindahan Panas Secara Konveksi

Konveksi panas terjadi karena partikel zat yang bertemperatur lebih tinggi

berpindah tempat secara mengalir sehingga dengan sendirinya terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

15

perpindahan panas melalui perpindahan massa. Aliran fluida dapat

berlangsung sendiri akibat perbedaan massa jenis karena perbedaan

temperatur (Naga, 1991). Konveksi merupakan salah satu bentuk perpindahan

panas yang terjadi antara permukaan zat padat yang bersuhu tinggi dengan zat

cair atau gas yang berdekatan yang bersuhu rendah, melalui gerakan atau

aliran zat cair atau gas tersebut. Misalnya, kalau air dalam bak dipanasi dari

bagian bawah kiri (Gambar 1), akan kelihatan air yang panas naik ke

permukaan dan tempat yang kosong diisi oleh air dingin di sekitarnya.

Tempat yang ditinggalkan oleh air yang pindah tersebut diisi oleh air

sebelahnya lagi. Demikian terus sehingga seluruh air menjadi panas karena

aliran air yang membawa panas dari api di bagian bawah kiri bak. Proses

terjadinya adalah jika molekul air yang dipanasi maka volumenya bertambah

besar. Karena volume bertambah besar, maka massa jenis molekul akan

bertambah kecil, karena massa air tetap. Secara perhitungan dapat dituliskan

sebagai berikut:

Karena ada panas yang diberikan, maka molekul air bertambah besar ( V).

Oleh karena

maka

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

16

Karena massa jenis molekul air menjadi kecil ( ), maka molekul air itu

akan naik. Kekosongannya diisi oleh molekul sebelahnya yang belum

menjadi panas. Prosesnya demikian terus, sehingga terjadi aliran air yang

membawa perpindahan panas. Proses akan berhenti bila sudah ada

kesetimbangan termal keseluruhan (Suparno, 2009). Energi sebenarnya

disimpan di dalam partikel-partikel fluida dan diangkut sebagai gerakan

massa partikel-partikel tersebut (Kreith, 1991). Pada konveksi, energi dibawa

oleh molekul yang bergerak cukup jauh (Surya, 2010). Untuk terjadi konveksi

perlu ada perbedaan suhu dari dua benda tersebut, dan ada aliran dari zat cair

atau gasnya. Konveksi pada gas contohnya adalah menghangatkan tangan di

atas api. Udara yang tepat di atas api dipanaskan dan mengembang. massa

jenis udara menurun dan udaranya naik.

Gambar 1. Konveksi

(Suparno, 2009)

4. Perpindahan Panas Secara Radiasi

Radiasi adalah proses dengan mana panas mengalir dari benda yang

bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda – benda itu terpisah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

17

di dalam ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa di antara benda-benda

tersebut (Kreith, 1991). Panas radiasi dipancarkan melalui gelombang

elektromagnetik (seperti cahaya tampak, inframerah, dan radiasi ultra ungu)

atau paket-paket energi (photon) yang dapat dibawa sampai pada jarak yang

sangat jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium, di samping itu

jumlah energi yang dipancarkan sebanding dengan temperatur benda tersebut

(Koestorer, 2002). Semua benda meradiasikan energi secara kontinyu dalam

bentuk gelombang elektromagnetik yang dihasilkan oleh getaran termal dari

molekul – molekul (Serway & Jewett, 2010).

5. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kalor yang Dibutuhkan untuk

Menaikkan Suhu Suatu Zat

Banyaknya panas Q yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu massa

m dari bahan tertentu dari T1 menjadi T2 kira-kira setara dengan perubahan

suhu T = T2 – T1. Banyaknya panas juga berbanding lurus dengan dengan

massa bahan m. Saat memanaskan air sebanyak 2 cangkir dibutuhkan dua kali

panas lebih banyak dibandingkan untuk satu cangkir air dengan interval suhu

yang sama. Banyaknya panas yang dibutuhkan juga bergantung pada sifat

alami bahan/ jenis zat. Untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1oC diperlukan

panas 4190 J, tetapi hanya diperlukan 910 J untuk menaikkan suhu 1 kg

aluminium sebesar 1oC (Young & Freedman, 2002). Berdasarkan hubungan-

hubungan tersebut, maka dapat diperoleh persamaan jumlah energi panas Q

yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat, yaitu:

, (Tipler, 1998)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

18

dengan c adalah panas jenis dan C adalah kapasitas panas. Panas jenis dapat

didefinisikan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu

zat sebesar 1 K atau 1oC. Panas jenis merupakan sifat khas suatu zat yang

menunjukkan kemampuannya untuk menyerap/ melepas kalor (Kanginan,

2013). Besar panas jenis setiap zat berbeda – beda. Semakin besar panas jenis

suatu zat, maka semakin banyak kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan/

menurunkan suhu untuk massa zat yang sama.

6. Asas Black

Ketika dua zat A dan B dengan suhu masing-masing T1 dan T2 disatukan,

maka benda yang suhunya lebih tinggi akan memberikan kalor pada benda

yang suhunya lebih rendah atau benda yang suhunya lebih rendah menyerap

kalor dari benda yang suhunya lebih tinggi, sampai terjadi kesetimbangan

termal, yaitu suhu menjadi sama T3. Misalkan T2 T1, maka B memberikan

kalor pada A dan A menyerap kalor dari B. Kalor yang diberikan oleh B =

kalor yang diserap oleh A, atau . Secara umum dapat dituliskan

sebagai berikut:

(Suparno, 2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian kualitatif.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif dan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian

yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa

adanya (Best, 1982 dalam Sukardi, 2008). Penelitian deskriptif bertujuan

untuk memberikan penjelasan/ uraian tertentu (Suparno, 2007). Metode ini

dipilih karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman

siswa dan keadaan awal siswa, mengelompokkan konsepsi – konsepsi dan

melihat tingkat pemahaman siswa, serta melihat perubahan pemahaman siswa

yang terjadi. Hasil penelitian ini bersifat individual dan tidak bisa

digeneralisasikan pada kelompok lain.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi

kasus adalah salah satu desain yang mendetail dari suatu subyek pada

keadaan khusus. Bahan yang diteliti hanya satu atau kecil ruang lingkupnya,

sehingga tidak perlu menggeneralisasi apapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

20

C. Partisipan Penelitian

Partisipan dari penelitian ini yaitu 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah

mendapatkan materi kalor. Siswa dipilih secara acak tanpa mengetahui

prestasi dan kemampuan.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015 di Yogyakarta.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti itu sendiri dengan metode

wawancara pada beberapa siswa kelas XI SMA yang dipilih secara acak tanpa

mengetahui prestasi dan kemampuan. Instrumen ini bukan hanya sekali jadi,

tetapi instrumen berkembang sesuai dengan jalannya penelitian ini.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data yang digunakan peneliti adalah dengan metode

wawancara. Wawancara dilakukan pada 4 siswa. Wawancara dilakukan pada

4 siswa karena dapat digunakan untuk berlatih mengembangkan kemampuan

peneliti dalam hal wawancara sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

dalam wawancara semakin tajam dan tepat. Wawancara dilakukan pada

partisipan dari yang paling sederhana sampai pada wawancara yang paling

mendalam berturut-turut adalah siswa A, B, C dan D, dimana dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

21

wawancara, siswa D adalah partisipan yang diberikan pertanyaan paling

mendalam.

Metode wawancara dalam penelitian ini berkembang, sehingga data yang

paling banyak dan lengkap diperoleh dari hasil wawancara pada siswa D.

Partisipan yang diteliti tidak akan didapatkan langsung pada siswa D karena

peneliti belum memiliki kemampuan untuk bertanya. Sehingga peneliti

berlatih melakukan wawancara pada siswa A, B, dan C untuk memiliki

kemampuan dalam bertanya. Wawancara yang dilakukan pada siswa A, B,

dan C adalah sebuah proses dari perkembangan dan dijadikan pembanding

serta menemukan dimana pemahaman mereka terjadi pada banyak orang.

Tahap pertama adalah peneliti melakukan wawancara pada siswa A dan

mendapatkan pemahamannya tentang kalor, kemudian setelah hasil

wawancara didiskusikan, peneliti melakukan wawancara pada siswa B untuk

melakukan wawancara yang lebih mendalam, lalu didiskusikan lagi dan

melakukan wawancara lebih mendalam lagi pada siswa C, sehingga peneliti

terlatih kemampuannya dalam wawancara dan akhirnya peneliti melakukan

wawancara pada siswa D secara mendalam dengan memberikan pertanyaan

paling tajam dan tepat daripada siswa A, B, dan C.

Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik klinis, di mana

wawancara dilakukan oleh peneliti dengan mewawancarai siswa tentang

pemikiran mereka terhadap materi kalor di ruang yang tenang, tanpa

penonton, dan waktu yang tepat. Wawancara klinis memberikan kesempatan

bagi peneliti untuk dapat memahami pikiran satu sama lain dan mengajukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

22

pertanyaan secara mendalam; menanggapi jawaban siswa; mengkonfirmasi

jawaban siswa dengan mengajukan pertanyaan tindak lanjut; dan mengulang

pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari respon yang diberikan

oleh siswa.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk wawancara

bebas, di mana pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel/ hanya mengikuti

alur jawaban partisipan dan siswa bebas mengungkapkan apa yang dipikirkan

siswa dengan cara mereka sendiri, misalnya dengan gambar atau pemberian

contoh. Supaya tidak kehilangan data-data yang diperlukan, wawancara juga

direkam menggunakan recorder. Dari data yang telah diperoleh, kemudian

dianalisis.

G. Pengembangan Kemampuan Bertanya: Ketepatan dan Kemendalaman

Proses penelitian ini adalah bagian dari belajar melakukan wawancara,

sehingga untuk melakukan wawancara secara mendalam diperlukan latihan

dalam mengembangkan kemampuan bertanya secara tepat. Jika wawancara

dilakukan secara mendalam, maka peneliti harus menguasai materi karena

semakin peneliti menguasai suatu materi, maka pertanyaan yang diajukan

dalam wawancara dapat semakin tepat dan mendalam.

H. Metode Analisis Data

Analisis pengolahan data berupa analisis deskriptif melalui wawancara,

gambar, dan ilustrasi atau contoh yang diberikan oleh siswa. Data yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

23

diperoleh dari wawancara kemudian dianalisis dengan tahapan sebaagai

berikut:

1. Transkrip wawancara

Hasil rekaman wawancara antara peneliti dan siswa diubah menjadi bentuk

transkrip wawancara untuk mempermudah dalam mengidentifikasi

pemahaman siswa tentang kalor.

2. Pengkodingan

Setelah hasil wawancara diubah dalam bentuk transkrip wawancara,

peneliti mengelakukan pengkodingan, yaitu pemahaman siswa

berdasarkan konsep – konsep yang berkaitan dengan kalor dari hasil

wawancara.

3. Pemahaman siswa tentang konsep-konsep pada materi kalor tersebut

kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Hal ini dilakuan untuk melihat

pemikiran siswa secara umum dan untuk melihat perkembangan

pemahaman siswa setelah diberi pertanyaan tindak lanjut.

4. Peneliti mengkategorikan pemahaman siswa di setiap konsep materi kalor

menjadi empat, yaitu memahami, miskonsepsi, tidak lengkap, dan tidak

memahami. Kriteria minimal siswa dikatakan memahami materi kalor

terdapat pada lampiran 1 (hal. 55)

5. Menjabarkan secara rinci pemahaman siswa pada tabel dalam bentuk

narasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

24

BAB IV

DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Data

Data disajikan dalam bentuk transkrip wawancara terlampir (Lampiran 2,

3, 4, dan 5).

B. Analisis Data

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti berhasil

mengungkap pemahaman keempat siswa tentang materi kalor. Tidak hanya

berhasil mengungkap pemahaman, peneliti juga menemukan peristiwa di mana

mereka mengubah pemahamannya dengan proses akomodasi ketika

menghadapi suatu fenomena baru, di mana dalam wawancara siswa mengubah

pemahamannya ketika diberi pertanyaan. Pemahaman siswa pada materi kalor

selama wawancara klinis adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman Tentang Konsep Kalor

Tabel 1. Pemahaman Siswa Tentang Konsep Kalor

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

A Kalor adalah

suatu energi yang

dapat

menyebabkan

perubahan suhu

dan wujud zat.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Contohnya kalor dapat

menyebabkan perubahan

suhu itu bagaimana?

Misalnya ada benda awalnya suhunya

20oC terus dipanasi, nanti bagian

lainnya suhunya makin naik sampai

suhu bendanya sama dengan bagian

yang dipanasi, misalnya 100oC.

Mengapa bisa ikut

panas?

Melalui perpindahan, jadi energinya

itu berpindah, dengan cara konduksi,

konveksi, radiasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

25

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Mengapa bisa

berpindah?

Karena suhunya beda

Berpindahnya dari mana

ke mana?

Energinya berpindah dari suhu tinggi

ke suhu rendah.

Jadi, kalor itu apa? Suatu energi yang berpindah karena

suhunya berbeda. Energinya

berpindah dari suhu tinggi ke suhu

rendah.

(Memahami)

B Kalor adalah

panas yang

dihasilkan dari

suatu zat.

(Miskonsepsi)

Jadi setiap zat

menghasilkan kalor?

Iya

Contohnya? Misalnya, ada air yang panasnya

80oC trus ada yang panasnya 100

o C

Misalnya, air yang

panasnya 100oC itu air A

dan air yang panasnya

80oC itu air B, apakah

bisa dikatakan kalor air A

lebih tinggi dari air B?

Bisa, karena diketahui dari suhunya.

Apakah kalor itu sama

atau berbeda dengan

suhu?

Sama

Suhu itu apa? Suhu adalah temperatur yang

menyatakan ruangan itu panas atau

dingin. Kalau kita mengetahui

suhunya maka kita dapat mengetahui

ukuran panasnya seperti apa.

Jadi, panas itu sama

dengan suhu?

Beda, kalor kan panasnya suatu zat,

kalau suhu kan ada yang min dan itu

belum tentu panas. Kalau min kan

dingin, kalau suhunya di atas 40

derajat itu panas.

(Miskonsepsi)

Tahu rumus kalor itu

apa? Q = m.c.∆T

∆T itu apa? Selisih suhu

Kalau ada selisih suhu

berarti bagaimana?

Ada suhu awal dan suhu akhir

Jadi, kalor dipengaruhi

oleh apa?

Perbedaan suhu

Kalau begitu, air A 40oC

tadi bisa dikatakan

kalornya lebih tinggi dari

air B 20oC tidak?

Tidak, karena tidak ada perbedaan

suhu.

(Siswa sudah mengubah

pemahamannya secara akomodasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

26

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Kalor dapat berpindah

tidak?

Bisa, dengan cara konduksi,

konveksi, dan radiasi.

Yang berpindah apanya? Alirannya (Siswa hanya diam ketika

ditanya aliran apa itu)

Misalnya ada batang

besi, salah satu ujungnya

dipanaskan, maka apa

yang dirasakan pada

ujung lainnya?

Panas

Panasnya berupa apa? Energi

Jadi kalor itu apa? Kalor adalah energi yang mengalir

karena ada perbedaan suhunya

Energinya mengalir dari

mana ke mana?

Dari benda yang suhunya tinggi ke

suhu yang lebih rendah

(Memahami)

C Kalor adalah

sesuatu yang bisa

menghantarkan

panas/

mengalirkan

panas.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Yang mengalir apanya? Panasnya, berupa energy

Mengalirnya dari mana

ke mana?

Tidak tahu

(Pemahaman tidak lengkap)

Misalnya kita

memanaskan ujung

batang logam, ujung

batang logam yang tidak

dipanaskan jadi gimana?

Aliran energi panasnya

dari mana ke mana?

Panas, alirannya dari suhu yang

tinggi ke suhu yang lebih rendah

Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah energi panas yang

mengalir dari tempat satu ke tempat

yang lain karena adanya perbedaan

suhu.

(Memahami)

Kalor itu energi panas

yang mengalir, bisa

dengan cara apa aja

mengalirnya?

Konduksi, konveksi

(Pemahaman tidak lengkap)

D Kalor adalah

perpindahan

energi yang

dipengaruhi

perbedaan suhu.

(Miskonsepsi)

Perpindahan energinya

bagaimana?

Energinya berpindah dari suhu tinggi

ke suhu rendah. Benda yang suhunya

tinggi itu mengalirkan energi ke suhu

yang lebih rendah.

Jadi, kalor itu apa? Kalor adalah perpindahan energi

yang dipengaruhi perbedaan suhu.

Energinya berpindah dari suhu tinggi

ke suhu rendah. (Miskonsepsi)

Energinya bisa berpindah

dengan cara apa aja?

Konduksi, konveksi, radiasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

27

Pemahaman keempat siswa terhadap konsep kalor, yaitu siswa A

memahami dengan baik, siswa C tidak lengkap, serta siswa B dan D

mengalami miskonsepsi. Siswa A dan C dapat menjelaskan pengertian kalor,

yaitu energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu dan energinya

berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

Mereka memiliki pemahaman yang sesuai dengan teori mengenai pengertian

kalor, yaitu energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain karena beda

termperatur. Kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang

bersuhu rendah (Tipler, 1998 & Surya, 2010). Siswa A juga dapat menyebutkan

tiga mekanisme perpindahan kalor, yaitu secara konduksi, konveksi, dan

radiasi. Siswa C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena tidak

menyebutkan mekanisme perpindahan kalor secara radiasi. Siswa B mengalami

miskonsepsi karena memahami bahwa kalor sama dengan suhu. Dikatakan

miskonsepsi karena miskonsepsi adalah konsepsi siswa yang tidak sesuai

dengan konsep yang sebenarnya (Berg, 1991). Setelah ditanya apakah siswa B

mengetahui rumus kalor, ia mengatakan bahwa rumus kalor adalah Q =

m.c.∆T. Lalu siswa ditanya apa itu ∆T, ia mengatakan bahwa ∆T adalah selisih

suhu yang berarti ada suhu awal dan suhu akhir. Siswa B akhirnya merubah

pemahamannya secara akomodasi dan menyatakan bahwa kalor tidak sama

dengan suhu. Akomodasi adalah keadaan dimana pengalaman yang baru tidak

cocok dengan skema yang telah ada sehingga seseorang membentuk skema

baru yang dapat cocok dengan rangsangan yang baru (Suparno, 1997). Jadi,

siswa B telah mengubah pemahamannya ketika pemahamannya tidak cocok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

28

dengan pengalaman yang baru, yaitu saat diberi pertanyaan. Sedangkan siswa

D mengalami miskonsepsi karena mengatakan bahwa kalor adalah

perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Siswa D salah konsep

bahwa kalor adalah perpindahan energi, bukan suatu energi yang berpindah

karena adanya perbedaan suhu. Setelah diberi pertanyaan yang sama mengenai

pengertian kalor, siswa D konsisten dengan jawaban yang ia berikan.

2. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Tabel 2. Pemahaman Siswa Tentang

Perpindahan Kalor Secara Konduksi

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

A Konduksi adalah

perpindahan kalor

melalui zat

perantara.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Benda yang dipanasi

tadi, kenapa bagian yang

tidak diberi kalor ikut

panas?

Karena kalor dari bagian yang diberi

dipanasi merambat melalui perantara

benda itu menuju bagian yang tidak

dipanasi

Merambatnya bagimana? Tidak tahu (Pemahaman tidak

lengkap)

B Konduksi adalah

hantaran, seperti

besi yang

dipanaskan maka

ujung lainnya

yang dipegang

akan terasa panas.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Mengapa bisa ikut

panas? Prosesnya

bagaimana?

Energinya berpindah melewati atom-

atomnya.

Bagaimana energinya

berpindah dari atom satu

ke atom satunya?

Kurang tahu, tahunya cuma energinya

berpindah lewat atom-atomnya.

Atomnya berpindah juga

gak?

Yang berpindah cuma panasnya, atom-

atonya enggak

(Pemahaman tidak lengkap)

C Konduksi adalah

perpindahan

panas melalui

perantara.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Maksudnya melalui

perantara itu bagaimana?

Melewati zatnya, seperti logam yang

dipanaskan tadi, panasnya lewat di

logamnya.

Bagaimana proses

berpindahnya?

Bagaimana ya? Gak tahu

(Pemahaman tidak lengkap)

D Konduksi adalah

perpindahan

energi yang tidak

disertai dengan

perpindahan

mediumnya.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Maksudnya tidak disertai

dengan perpindahan

mediumnya itu

bagaimana?

Misalnya kawat yang dipanasi,

energinya berpindah lewat kawatnya

sepanjang kawat tersebut.

Energinya berpindahnya

bagaimana?

Energinya berpindah melalui

molekulnya.

Molekulnya ikut

berpindah tidak?

Tidak, molekulnya tetap, tidak

berpindah, yang berpindah energinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

29

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Energinya berpindahnya

seperti air mengalir dan

akan mengumpul di

ujung atau bagaimana?

Merata, kalau energinya cukup itu bisa

sampai semua bendanya ikut suhunya

sama.

Kan energinya melalui

molekulnya, itu

bagaimana?

Energinya berpindah dari molekul yang

dipanasi ke molekul sebelahnya sampai

ujung yang tidak dipanasi.

Mengapa energinya bisa

berpindah dari molekul 1

ke molekul sebelahnya?

Karena adanya perbedaan suhu antara

molekul yang dipanasi dengan yang

tidak dipanasi. Jadi molekul pada ujung

yang suhunya lebih panas akan

mengalirkan energi ke molekul lebih

dingin.

Misalnya molekul yang

dipanasi ini molekul 1,

lalu energinya berpindah

ke molekul 2 di

sebelahnya, energi yang

di molekul 1 ini

bagaimana?

Berkurang, biar sama dengan molekul

2-nya, energinya dilepaskan.

Dilepaskan semua atau

tidak?

Tidak semua, hanya sebagian

Lalu energi dari molekul

2 yang berpindah ke

molekul 3 bagaimana?

Apakah dilepaskan

sebagian lagi?

Iya sebagian juga, kan kawatnya

dipanasi terus, suhunya meningkat.

Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi

terus ke molekul 2, molekul 2 ke

molekul 3, dan seterusnya sampai suhu

seluruh kawat sama.

Hubungan suhu yang

meningkat dengan energi

yang berpindah

bagaimana?

Kalau suhunya meningkat energi di

molekul 1 ini bertambah terus jadinya

bisa menyalurkan energinya ke

molekul sebelahnya.

Jadi energinya itu energi

dari molekulnya ya?

Iya

Energi apa itu? Kurang paham kalau itu

(Pemahaman tidak lengkap)

Kalau kawat ini tidak

dipanasi, sebenarnya

molekul yang di dalam

kawat bergerak tidak?

Tetap bergerak, tapi gak berarti. Pada

benda padat jarak antar molekulnya

dekat, molekulnya bergeraknya hanya

sedikit-sedikit dan gak sampai tukar

posisi.

Kan molekulnya

bergerak sedikit-sedikit,

kalau dipanasi

molekulnya jadi

bagaimana?

Geraknya lebih cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

30

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Kalau molekul yang

dipanasi bergerak lebih

cepat, pengaruh ke

molekul sebelahnya

bagaimana?

Nabrak-nabrak molekul sebelahnya,

terus molekul sebelahnya ikut geraknya

cepat dan nabrak molekul sebelahnya

lagi sampai ujung yang tidak dipanasi.

Mengapa bisa nabrak-

nabrak?

Zat padat itu molekul-molekulnya

berdekatan, jadinya bisa nabrak-

nabrak.

Kalau molekulnya

bergerak itu punya apa?

Kecepatan dan energi kinetik

Mengapa punya energi

kinetik?

Karena punya kecepatan

Molekul yang dipanasi

ini tadi kecepatannya

bagaimana?

Geraknya makin cepat

Kalau geraknya makin

cepat, energi kinetiknya

bagaimana?

Energi kinetiknya makin besar karena

energi kinetik =

2 2.

Kalau molekulnya

bergerak makin cepat,

hubungannya dengan

suhu kawat bagaimana?

Kalau makin cepat, energi kinetiknya

makin besar, jadi ujung yang tidak

dipanasi semakin cepat panas.

Jadi, energi yang

dipindahkan dari

molekul 1 ke molekul

sebelahnya itu energi

apa?

Energi kinetiknya

Energinya dipindahkan

semua atau tidak?

Hanya sebagian

Dapat dijelaskan lagi

tidak proses perpindahan

kalor pada kawat yang

dipanasi tadi?

Molekul di ujung kawat yang dipanasi

akan bergerak lebih cepat, terus nanti

tumbukan dengan molekul di

sebelahnya. Molekul yang ditumbuk

bergerak lebih cepat lagi dan

menumbuk molekul di sebelahnya lagi,

gitu terus sampai menumbuk molekul

di ujung kawat yang tidak dipanasi,

sampai suhu seluruh kawat sama.

Energi yang dipindahkan itu energi

kinetik dari molekulnya.

Jadi kesimpulannya,

perpindahan kalor secara

konduksi itu apa?

Perpindahan kalor secara konduksi

adalah perpindahan energi kinetik

melalui medium dan tidak disertai

perpindahan mediumnya yang

dipengaruhi oleh tumbukan molekul.

Terjadi tumbukan karena suhu molekul

yang naik akan lebih cepat bergerak

dan menumbuk molekul di sebelahnya.

(Siswa mengakomodasi

pemahamannya dan memahami)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

31

Keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap terhadap konsep

perpindahan kalor secara konduksi. Keempat siswa dapat menjelaskan

pengertian perpindahan kalor secara konduksi dengan benar yaitu perpindahan

energi panas melalui mediumnya dan energinya berpindah melalui molekul-

molekulnya. Siswa A, B, dan C dikatakan pemahamannya tidak lengkap karena

tidak dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi. Sedangkan

siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi tetapi

kurang lengkap.

Siswa D dapat menjelaskan proses perpindahan kalor secara konduksi

dengan memberikan contoh kawat yang salah satu ujungnya dipanasi. Siswa

mengatakan bahwa saat salah satu ujung kawat dipanaskan, ujung yang lain

akan ikut panas jika dipegang. Siswa menjelaskan bahwa energinya berpindah

lewat zatnya itu sendiri, energinya berpindah lewat kawatnya itu sendiri.

Siswa mengatakan bahwa energinya berpindah melalui molekulnya, dan

menjelaskan juga bahwa molekulnya tidak berpindah, yang berpindah hanya

energinya. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energinya berpindah dari

molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ujung yang tidak

dipanasi. Siswa mengatakan alasan mengapa energinya dapat berpindah dari

molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai ke ujung yang tidak

dipanasi, yaitu karena adanya perbedaan suhu antara molekul yang dipanasi

sama yang gak dipanasi. Jadi molekul pada ujung yang suhunya lebih panas

akan mengalirkan energi ke molekul yang lebih dingin. Kemudian siswa

diilustrasikan dengan memisalkan molekul yang dipanasi adalah molekul 1 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

32

ditanyakan bagaimana energi yang di molekul 1 kalau energinya berpindah ke

molekul 2 di sebelahnya. Siswa mengatakan bahwa energi di molekul 1

berkurang, biar sama dengan molekul 2-nya, energinya dilepaskan sebagian.

Lalu peneliti menanyakan bagaimana dengan energi di molekul 1 jika energi

dari molekul 2 yang diberikan ke molekul 3, dari molekul 3 ke molekul 4, dan

seterusnya sampai molekul pada ujung kawat yang tidak dipanasi, apakah

energi di molekul 1 tidak habis, dan siswa menjelaskan kalau kawatnya

dipanasi terus, suhunya meningkat. Kalau suhunya meningkat ya energi di

molekul 1 ini bertambah terus jadinya bisa menyalurkan energinya ke molekul

sebelahnya. Jadi molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul

2 ke molekul 3, dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama.

Siswa mengetahui bahwa energi yang berpindah adalah energi dari

molekulnya, tetapi siswa kurang paham energi apa yang berpindah. Kemudian

setelah siswa diajukan beberapa pertanyaan, siswa mengakomodasi

pemahamannya sehingga pemahaman tentang konduksi menjadi lebih lengkap.

Peneliti bertanya apakah sebenarnya saat kawat tidak dipanasi, molekul di

dalam kawat bergerak atau tidak. Siswa dengan benar menjawab bahwa pada

benda padat kan jarak molekulnya dekat, jadi molekulnya tetap bergerak

sedikit-sedikit, tetapi tidak sampai tukar posisi. Lalu dilanjutkan dengan

menanyakan bagaimana jika molekul yang bergerak sedikit – sedikit tadi

dipanasi. Siswa mengatakan bahwa molekulnya bergerak lebih cepat dan

karena bergerak lebih cepat, molekul ini akan nabrak-nabrak molekul

sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya cepat dan nabrak molekul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

33

sebelahnya lagi sampai ujung yang gak dipanasi. Siswa mengatakan alasan

mengapa dapat menabrak-nabrak, yaitu karena zat padat itu molekul-

molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-nabrak. Ketika siswa ditanya apa

yang dimiliki oleh molekul jika molekul bergerak, siswa mengatakan bahwa

molekul memiliki kecepatan dan energi. Dari situ siswa mulai memahami

bahwa energi yang berpindah adalah energi kinetik molekul karena mempunyai

kecepatan. Siswa juga dapat menjelaskan bahwa energi kinetik yang

dipindahkan semakin besar jika gerak molekulnya semakin cepat karena energi

kinetik =

2 2. Selain itu, siswa melanjutkan bahwa jika molekulnya

bergerak semakin cepat, maka ujung kawat yang tidak dipanasi akan semakin

cepat panas karena energi kinetiknya semakin besar. Kemudian siswa D

menyimpulkan perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan energi

kinetik melalui medium dan tidak disertai perpindahan mediumnya yang

dipengaruhi oleh tumbukan molekul. Terjadi tumbukan karena suhu molekul

yang naik akan lebih cepat bergerak dan menumbuk molekul di sebelahnya.

Berdasarkan pernyataan – pernyataan siswa D, ia memiliki pemahaman

yang sesuai dengan teori mengenai perpindahan kalor secara konduksi yang

menjelaskan bahwa konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari

daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah dalam satu medium

atau antara medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara

langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi karena

hubungan secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul yang cukup

besar (Kreith, 1885) dan energi ini berpindah dari partikel-partikel yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

34

energik dari suatu zat ke partikel-partikel yang berdekatan yang kurang

energik, sebagai akibat dari interaksi antara partikel-partikel tersebut (Cengel

& Turner, 2005 dalam Suparno, 2009).

3. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Tabel 3. Pemahaman Siswa Tentang

Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

A Siswa mengaku lupa tentang apa yang dimaksud dengan perpindahan kalor secara

konveksi dan juga tidak ingat contoh konveksi. (Siswa tidak memahami)

B Konveksi

adalah aliran

panas,

contohnya saat

memanaskan

air.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Proses alirannya

bagaimana?

Adanya aliran dari sumber panas.

Energinya akan mengalir ke suhu yang

lebih rendah.

Mengalir begitu saja? Iya

Kalau mengalir begitu

saja, akan menumpuk di

ujung?

Tidak, air dingin yang di atas akan

turun dan terkena panas dari sumber

panas.

Mengapa dapat turun ke

bawah?

Karena adanya perbedaan suhu, yang

panas naik ke atas dan yang dingin akan

ke bawah sehingga yang dingin akan

terkena sumber panas.

Hubungan suhu yang

berbeda dengan air yang

naik turun itu bagaimana?

(diam lama) Tidak tahu

(Pemahaman tidak lengkap)

Air tersusun atas apa? Molekul

Saat dipanasi, molekul

yang dipanasi akan

bagaimana?

(diam)

Misalnya, balon yang

berisi gas, jika dipanaskan

akan terjadi apa?

Akan memuai, mengembang,

volumenya bertambah terus meletus

Kalau di air sama tidak

dengan gas di balon tadi?

Sama, soalnya kalau mendidih itu bisa

sampai tumpah. Karena molekul-

molekulnya mengembang jadinya

volumenya bertambah.

Massa jenis air yang di

bawah terkena panas

dengan air yang masih

dingin di atasnya sama

tidak, jika massanya

sama?

Karena volumenya beda, maka massa

jenisnya beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

35

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Lebih besar massa jenis

yang airnya panas atau

yang lebih dingin?

Air yang dingin

Kalau massa jenis air yang

lebih dingin lebih besar

dari pada yang lebih panas

maka airnya akan

bagaimana?

(diam)

Misalnya, minyak dan air

dicampur, akan terjadi

apa?

Minyaknya jadi di atas, airnya di bawah

Kenapa begitu? Karena massa jenis minyak lebih kecil

dari pada air

Jadi, apa yang terjadi pada

air yang dipanaskan tadi?

Air yang dipanaskan volume

molekulnya bertambah sehingga massa

jenisnya lebih kecil dari molekul yang

di atasnya yang belum terkena panas,

sehingga air yang lebih panas akan naik

dan yang lebih dingin akan turun.

Air dingin yang turun ini

bagaimana?

Akan terkena sumber panas sehingga

volumnya juga bertambah dan air panas

yang naik tadi dingin lagi, jadi

volumenya lebih kecil dari yang bawah

sehingga air yang di atas turun lagi dan

yang di bawah akan naik karena massa

jenisnya berbeda, begitu seterusnya.

Syaratnya terjadinya

konveksi apa?

Adanya adanya perbedaan suhu dan

adanya perbedaan massa jenis.

Jadi, perpindahan panas

secara konveksi itu apa?

Perpindahan energi karena adanya

perbedaan suhu. Perpindahan energi

terjadi melalui aliran. Saat dipanaskan

molekulnya memuai sehingga akan

mempengaruhi besarnya massa jenis

sehingga terjadi perpindahan energi.

(Siswa mengakomodasi

pemahamannya sehingga menjadi

lebih lengkap)

C Konveksi itu

seperti

memanaskan

air.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Dapat dijelaskan tidak

bagaimana perpindahan

panasnya?

Bagaimana ya? Tidak tahu

(Pemahaman tidak lengkap)

Misalnya ada air didalam

panci, air itu tersusun dari

apa?

Partikel

Kalau panci bagian bawah

dipanasi, partikel air yang

di bawah bagaimana?

Panas. Kalau panas, partikelnya

memuai dan volumenya jadi tambah

besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

36

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Volume partikel yang di

atas dengan yang di

bawah sama tidak?

Enggak, besar yang bawah

Massa jenis air yang di

bawah gimana kalau

volume partikel yang di

bawah lebih besar?

Llebih kecil yang bawah

Kalau massa jenis air yang

di bawah lebih kecil dari

pada yang di atas, airnya

jadi bagaimana?

air yang di bawah naik,trus air yang di

atas turun. Air dari atas yang turun itu

kan jadi dipanasi, trus naik lagi

Kenapa?

Karena massa jenisnya lebih kecil dari

yang atas

Air yang di atas kemana? Turun lagi. Naik turun gitu makanya

bisa berbuih

Prosesnya ini berhenti

sampai kapan?

Sampai mendidih, suhu semua air sama

Jadi, perpindahan kalor

secara konveksi itu apa?

Perpindahan energi panas karena

perbedaan suhu dan massa jenis

(Siswa mengakomodasi

pemahamannya sehingga menjadi

lebih lengkap)

D Konveksi itu

contohnya air

yang dipanasi.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Coba digambar

(Siswa menjelaskan bahwa saat air

dipanaskan, air mengalir naik turun

naik turun)

Mengapa airnya dapat

mengalir naik turun naik

turun?

Karena ada perbedaan suhu antara air

yang di bawah dengan air yang di atas.

Suhunya lebih tinggi yang di bawah

karena dipanasi lebih dulu, terus air

yang di bawah akan naik.

Air yang di atas

bagaimana?

Akan turun, gantian dengan air yang di

bawah.

Mengapa bisa airnya naik

turun? Pengaruh suhunya

yang tidak sama

bagaimana?

Air itu zat cair, kalau air dipanasi

molekulnya memuai. Kalau memuai

volumenya jadi semakin besar, jadinya

massa jenisnya makin kecil

Mengapa massa jenisnya

semakin kecil?

Kan massanya tetap sama tapi

volumenya lebih besar, jadi massa

jenisnya lebih kecil, karena massa jenis

sama dengan massa per volume.

Api

Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

37

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Massa jenis yang di

bawah dengan yang di

atas sama tidak?

Beda, lebih kecil yang di bawah

daripada yang di atas, karena suhu air

yang di bawah lebih tinggi, jadinya air

yang di bawah naik ke atas, air yang di

atas turun ke bawah. Seperti air dan

minyak, minyaknya di atas dan air di

bawah soalnya massa jenis minyak

lebih kecil dari air.

Air yang di bawah akan

naik dan yang di atas akan

turun, lalu berhenti begitu

saja?

Air yang dari atas yang ke bawah tadi

dipanasi, jadinya makin panas dan

massa jenisnya lebih kecil dari yang

atas, terus naik lagi, yang atas jadi lebih

dingin dan turun lagi. Naik turun naik

turun terus sampai suhunya sama.

Energinya disimpan di

mana dan berpindahnya

bagaimana?

Energinya disimpan di molekul airnya,

jadinya perpindahan energinya diikuti

oleh perpindahan airnya.

Konveksi juga dapat

terjadi pada gas atau

tidak?

Bisa, waktu menyalakan lilin, tangan

kita kalau di taruh di atasnya akan

terasa panas.

Bagaimana proses

perpindahan kalornya?

Udara yang di atas api dipanaskan dan

molekulnya mengembang, jadi massa

jenis udara menurun dan udaranya naik,

jadi tangan kita terasa panas.

Jadi kesimpulannya,

perpindahan kalor secara

konveksi itu apa?

Perpindahan energi yang disertai oleh

perpindahan molekul. Molekulnya

bepindah karena adanya perbedaan

suhu, ada yang suhunya lebih tinggi dan

ada yang lebih rendah, sehingga ada

perbedaan massa jenis. Molekul yang

suhunya kebih tinggi akan memuai

sehingga massa jenisnya lebih kecil dari

molekul yang suhunya lebih rendah,

sehingga molekul yang massa jenisnya

lebih kecil akan naik dan molekul yang

massa jenisnya lebih besar akan turun,

dan naik turun terus sampai suhu zatnya

sama.

(Memahami)

Pemahaman keempat siswa tentang perpindahan kalor secara konveksi,

yaitu siswa A tidak memahami, siswa B dan C tidak lengkap, dan siswa D

memahami dengan baik. Siswa A dikatakan tidak memahami karena tidak ingat

sama sekali mengenai konveksi, bahkan contohnya juga tidak ingat. Siswa B,

C, dan D sama – sama dapat menyebutkan contoh konveksi, yaitu saat

memanaskan air. Pemahaman siswa B dan C dikatakan tidak lengkap karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

38

tidak dapat menjelaskan proses perpindahan energinya. Tetapi setelah diberi

beberapa pertanyaan, siswa B dan C mengakomodasi pemahamannya sehingga

lebih lengkap.

Siswa D memahami konsep perpindahan kalor secara konveksi dengan

baik. Pada awalnya, ia hanya menyebutkan contoh konveksi, yaitu air yang

dipanaskan. Setelah diberi beberapa pertanyaan, ia memperbaharui dan

mengubah pemahamannya menjadi lebih lengkap tentang perpindahan kalor

secara konveksi yang tadinya hanya menyebutkan contoh dan penjelasan

bahwa airnya naik tun naik turun saat dipanaskan hingga menjelaskan bahwa

konveksi adalah perpindahan energi yang disertai oleh perpindahan molekul.

Molekulnya bepindah karena adanya perbedaan suhu, ada yang suhunya lebih

tinggi dan ada yang lebih rendah, sehingga ada perbedaan massa jenis.

Molekul yang suhunya lebih tinggi akan memuai sehingga massa jenisnya

lebih kecil dari molekul yang suhunya lebih rendah, sehingga molekul yang

massa jenisnya lebih kecil akan naik dan molekul yang massa jenisnya lebih

besar akan turun, dan naik turun terus sampai suhu zatnya sama. Hal ini

sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa konveksi terjadi karena partikel

zat yang bertemperatur lebih tinggi berpindah tempat secara mengalir sehingga

dengan sendirinya terjadi perpindahan panas melalui perpindahan massa.

Aliran fluida dapat berpangsung sendiri akibat perbedaan massa jenis karena

perbedaan temperatur (Naga, 1991). Energi sebenarnya disimpan di dalam

partikel-partikel fluida dan diangkut sebagai gerakan massa partikel-partikel

tersebut (Kreith, 1985).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

39

4. Pemahaman Tentang Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Tabel 4. Pemahaman Siswa Tentang

Perpindahan Kalor Secara Radiasi

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

A Radiasi adalah

perpindahan kalor secara

langsung tanpa melalui

zat perantara.

(Pemahaman tidak

lengkap)

Zat perantara itu

apa?

Zat perantara itu mungkin seperti

benda, misalnya konduksi tadi bisa

merambat melalui bendanya, itu

disebut perantara. Kalau radiasi tidak

melalui zat perantara, jadi misalnya

panas matahari yang sampai ke bumi

itu langsung mengenai bumi yang

suhunya lebih rendah dari matahari

tanpa zat perantara, karena antara

matahari dengan bumi itu ruang hampa.

(Memahami)

B Radiasi adalah

perpindahan panas

melalui pancaran,

contohnya panas

matahari yang kita

rasakan.

(Pemahaman tidak

lengkap)

Pancarannya

bagaimana?

Langsung, tanpa perantara, bisa terjadi

walaupun di ruang hampa.

(Memahami)

C Tidak menyebutkan kalor dapat berpindah secara radiasi.

(Tidak memahami)

D Radiasi itu perpindahan

kalor dari benda yang

bersuhu tinggi ke benda

yang bersuhu rendah.

Energinya berpindahnya

tidak perlu perantara atau

langsung, contohnya

energi dari matahari yang

sampai ke bumi.

(Memahami)

Bisa terjadi di

ruang hampa

tidak?

Bisa

Dalam bentuk

apa perpindahan

energi

kalornya?

Gelombang elektromagnetik

(Memahami)

Dari keempat siswa, siswa C tidak menyebutkan mekanisme perpindahan

kalor secara radiasi, sedangkan siswa A, B, dan D memahami perpindahan

kalor secara radiasi, yaitu perpindahan energi panas yang berpindah dari benda

bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah secara langsung tanpa zat perantara

dan dapat terjadi di ruang hampa, dan siswa D juga mengatakan bahwa

perpindahan energi kalornya dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

40

Mereka juga memberi contoh radiasi adalah panas matahari yang sampai ke

bumi. Hal ni sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa radiasi adalah proses

dengan mana panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang

bersuhu rendah bila benda–benda itu terpisah di dalam ruang, bahkan bila

terdapat ruang hampa di antara benda-benda tersebut (Kreith, 1991). Panas

radiasi dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik atau paket-paket

energi (photon) yang dapat dibawa sampai pada jarak yang sangat jauh tanpa

memerlukan interaksi dengan medium (Koestorer, 2002).

5. Pemahaman Tentang Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kalor yang

Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat

Tabel 5. Pemahaman Siswa Tentang Faktor yang Mempengaruhi

Jumlah Kalor yang Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Suatu Zat

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

A Rumusnya

Q = m.c.∆T, jadi

faktor yang

mempengaruhi itu

massa, kalor jenis,

dan selisih suhu.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Hubungan massa, kalor

jenis, dan selisih suhu

dengan jumlah kalor itu

bagaimana?

Kalau rumusnya Q = m.c.∆T, berarti

massa berbanding lurus dengan

jumlah kalor, kalor jenis sama selisih

suhu juga berbanding lurus sama

kalor.

(Pemahaman sesuai dengan teori,

tetapi peneliti belum menanyakan

contoh setiap hubungannya)

B

Lupa, hanya ingat

rumusnya, yaitu

Q = m.c. ∆ T

(Pemahaman

tidak lengkap)

m, c, dan ∆T itu apa? m adalah massa, c adalah kalor jenis,

dan ∆T adalah kenaikan suhu.

(Siswa baru ingat bahwa faktor

yang mempengaruhi jumlah kalor

adalah massa, kalor jenis, dan

kenaikan suhu)

Misalnya ada 2 gelas air

dan 1 gelas air, suhu

awalnya sama sama

20oC. Untuk mencapai

suhu 100oC, jumlah kalor

yang harus diberikan

untuk 2 gelas air dengan

1 gelas air beda gak?

Beda, lebih besar kalor yang

diberikan untuk 2 gelas daripada 1

gelas air, karena massa air dari 2

gelas lebih besar dari massa air pada

1 gelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

41

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Jadi, hubungan massa

dengan jumlah kalor

apa?

Semakin besar massa benda semakin

besar kalor yang diberikan.

(Memahami)

Misalnya ada besi dan

tembaga, massanya

sama, suhu awalnya juga

sama misalnya 20oC.

Untuk mencapai suhu

100oC, jumlah kalor

yang harus diberikan

untuk besi dan tembaga

sama tidak?

Beda, tergantung dari kalor jenis

kedua benda itu.

Kalor jenis itu apa? Lupa, seingat siswa kalor jenis setiap

benda itu beda tergantung jenis

bendanya.

Misalnya kalor jenis besi

lebih besar dari tembaga,

lebih besar kalor yang

diberikan untuk besi atau

tembaga?

Besi

Jadi, hubungan kalor

jenis dengan jumlah

kalor apa?

Semakin besar kalor jenis suatu

benda semakin besar kalor yang

diberikan. (Memahami)

Hubungan jumlah kalor

yang diberikan dengan

kenaikan suhu apa?

Kalau jumlah kalor yang diberikan

semakin besar, kenaikan suhunya

akan semakin besar juga.

(Memahami)

C Kalau dari

rumusnya, faktor

yang

mempengaruhi itu

massa, kalor jenis,

dan selisih suhu.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Hubungan massa, kalor

jenis, dan selisih suhu

dengan jumlah kalor

yang diberikan itu apa?

Kan rumusnya Q = m.c.∆T, jadi

massa, kalor jenis, dan selisih suhu

semuanya berbanding lurus dengan

jumlah kalor.

Bisa beri contoh massa

berbanding lurus dengan

jumlah kalor yang

diberikan tidak?

Kalau ada benda yang massanya

lebih besar, itu jumlah kalor yang

dibutuhkan lebih besar untuk

menaikan suhu yang sama dengan

massa yang lebih kecil.

Kalau contoh kalor jenis

berbanding lurus dengan

jumlah kalor yang

diberikan?

Sama kaya massa tadi, kalau ada

benda yang kalor jenisnys lebih

besar, itu jumlah kalor yang

dibutuhkan lebih besar untuk

menaikan suhu yang sama dengan

benda yang kalor jenisnya yang lebih

kecil.

Kalor jenis benda itu

beda beda kah?

Iya tergantung jenisnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

42

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Contohnya? Kalor jenis air sama alumunium beda,

kan jenisnya beda

Kalau contoh kenaikan

suhu berbanding lurus

dengan jumlah kalor

yang diberikan?

Kalau mau menaikkan suhu benda

lebih besar ya kalornya harus lebih

besar juga.

(Memahami)

D Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

besarnya kalor

adalah massa,

perubahan suhu,

sama apa itu ya

lupa namanya.

Kalau di rumus

itu

Q = m.c.∆T,

c’nya itu apa aku

lupa. (Siswa

ingatnya c adalah

koefisien kalor)

(Pemahaman

tidak lengkap)

Besarnya koefisien kalor

itu bagaimana?

Besarnya tergantung dengan zatnya

apa, tiap zat yang berbeda, c’nya juga

berbeda besarnya. Besarnya c sudah

tertentu juga.

Misalnya ada air dan besi

yang massanya sama dan

keduanya suhunya 20oC.

Jumlah kalor yang

digunakan untuk

menaikkan suhu air dan

besi jadi 100oC banyak

air atau besi?

Banyak yang air karena c air lebih

besar dari pada besi.

Jadi, hubungan c dengan

jumlah kalor itu apa? (Siswa baru ingat bahwa c adalah

kalor jenis)

Semakin besar kalor jenis, semakin

besar jumlah kalor yang diberikan.

(Memahami)

Hubungan massa dengan

jumlah kalor yang

diberikan bagaimana?

Semakin besar massa benda, semakin

besar jumlah kalor yang diberikan.

Bisa diberi contohnya

tidak?

Misalnya memanaskan sepanci air

penuh sama air setengah panci akan

lebih cepat memanaskan air setengah

panci.

(Memahami)

Hubungan jumlah kalor

yang diberikan dengan

perubahan suhu

bagaimana?

Semakin besar jumlah kalor yang

diberikan, semakin besar juga

perubahan suhunya.

Bisa diberi contohnya

tidak?

Kalau kita manasi 2 panci air yang

massanya sama, misalnya panci A

dan B, tapi kalor yag diberikan pada

panci A lebih besar dari B, maka air A

lebih cepat mendidih.

(Memahami)

Keempat siswa memahami faktor – faktor yang mempengaruhi jumlah

kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu suatu zat serta hubungannya.

Mereka menjelaskan bahwa massa benda, kalor jenis, dan perubahan suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

43

mempengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat.

Hubungan ketiganya dengan jumlah kalor adalah semakin besar massa benda,

semakin besar jumlah kalor yang diberikan; semakin besar kalor jenis, semakin

besar pula jumlah kalor yang diberikan; serta semakin besar jumlah kalor yang

diberikan, semakin besar perubahan suhu yang terjadi. Pemahaman siswa di

atas sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi

jumlah kalor adalah massa, kalor jenis, dan perubahan suhu. Jumlah kalor

berbanding lurus dengan perubahan suhu, massa bahan, dan kalor jenis bahan

(Young & Freedman).

Kemudian, untuk mengetahui apakah siswa benar – benar paham tentang

hubungan massa, kalor jenis, dan perubahan suhu terhadap jumlah kalor yang

diberikan, siswa C dan D memberikan contoh masing – masing setiap

hubungannya. Berdasarkan contoh yang diberikan, peneliti mengetahui bahwa

siswa C dan D memahami dengan baik tentang hubungan antara massa, kalor

jenis, dan perubahan suhu terhadap jumlah kalor yang dibutuhkan untuk

menaikkan suhu suatu zat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

44

6. Pemahaman Tentang Asas Black

Tabel 6. Pemahaman Siswa Tentang Asas Black

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

A

Siswa lupa ketika

ditanya tentang

Asas Black

(Tidak

memahami)

Mengingatkan

persamaannya, yaitu

Qlepas = Qterima

Siswa ingat kan persamaan tersebut

tetapi tidak dapat menjelaskannya

(Tidak memahami)

B Cuma ingat Asas

Black itu

Qlepas = Qterima.

(Tidak

memahami)

Yang dimaksud Qlepas

= Qterima. itu

bagaimana?

Lupa

(Tidak tmemahami)

C (Siswa lupa

tentang Asas

Black)

(Tidak

memahami)

Misalnya ada 2 besi,

besi A dan besi B,

masing-masing punya

suhu yang berbeda,

misalnya besi A

suhunya 20oC dan

besi B suhunya

100oC. Besi B

ditempel atau

disatukan dengan besi

A, apa yang terjadi

pada besi A dan besi

B?

Besi A suhunya meningkat

Suhu akhir kedua besi

itu jadi bagaimana?

Suhunya jadi sama

Mengapa bisa jadi

sama suhunya?

Karena kalor dari besi B diberikan ke

besi A soalnya suhu besi B lebih besar

dari besi A, lalu besi A menerima kalor

dari besi B, jadinya suhunya menjadi

sama.

Kalor yang diberikan

besi B sama tidak

dengan kalor yang

diterima besi A?

Kalor yang diberikan besi B sama

dengan kalor yang diterima besi A

(Memahami)

D (Siswa D

langsung diberi

ilustrasi)

Misalnya ada 2

batang besi yang

suhunya berbeda, besi

A suhunya 20oC dan

besi B suhunya

100oC, keduanya

disentuhkan, apa yang

terjadi dari kedua

benda itu?

Besi A suhunya akan naik dan yang B

suhunya akan turun sampai suhunya

setimbang.

Maksudnya

setimbang itu

bagaimana?

Sampai besi A dan besi B suhunya

sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

45

Siswa Pemahaman

Awal Pertanyaan

Pemahaman

Akhir

Mengapa suhu besi A

bisa naik dan suhu

besi B bisa turun?

Karena benda yang suhunya lebih

tinggi mengalirkan energi ke suhu

yang lebih rendah, jadi besi B

memberikan kalor ke besi A dan besi A

menerima kalor dari besi B.

Besar kalor yang

diberikan besi B

dengan besar kalor

yang diterima besi A

beda atau tidak?

Harusnya sama

Bisa kasih contoh

tentang Asas Black

ini?

Kalau kita menggenggam es, tangan

kita jadi dingin seperti es dan esnya

lama-lama meleleh.

Mengapa bisa begitu? Karena tangan kita memberikan kalor

ke es jadinya suhu yang di tangan

turun dan es-nya menerima kalor dari

tangan jadinya lama-lama meleleh, jadi

tangan kita terasa dingin seperti suhu

es.

(Memahami)

Pemahaman keempat siswa tentang Asas Black, yaitu siswa A dan B tidak

memahami karena tidak dapat menjelaskan konsep Asas Black, sedangkan

siswa C dan D memahami dan sesuai dengan teori mengenai Asas Black.

Dalam teori, jika 2 benda A dan B dengan suhu masing-masing T1 dan T2

disatukan, maka benda yang lebih panas akan memberikan kalor pada yang

kurang panas, sampai terjadi kesetimbangan termal, yaitu suhu menjadi sama

T3. Misalkan T2 > T1, maka B memberikan panas pada A. Panas yang diberikan

oleh B = panas yang diserap oleh A (Supatno, 2009). Dalam wawancara, siswa

C dan D diilustrasikan dengan memisalkan ada 2 batang besi yang suhunya

berbeda, besi A suhunya 20oC dan besi B suhunya 100

oC, keduanya

disentuhkan, mereka mengatakan bahwa kalor dari besi A diberikan ke besi B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

46

karena suhu besi A lebih besar dari besi, lalu besi B menerima kalor dari besi

A, sehingga suhunya menjadi sama. Mereka juga mengatakan bahwa kalor

yang diberikan besi A sama dengan kalor yang diterima besi.

Pada siswa D, ia memahami dengan baik mengenai Asas Black, yang

mana mengatakan bahwa besi A suhunya akan naik dan yang besi B suhunya

akan turun sampai suhunya setimbang. Yang dimaksudkan setimbang adalah

sampai besi A dan besi B suhunya sama. Ketika ditanya mengapa suhu besi A

menjadi naik dan suhu B menjadi turun, ia menjelaskan bahwa hal tersebut

dikarenakan benda yang suhunya lebih tinggi mengalirkan energi ke suhu yang

lebih rendah, jadi besi B memberikan kalor ke besi A dan besi A menerima

kalor dari besi B. Siswa D juga mengatakan bahwa besar kalor yang diberikan

besi B dengan besar kalor yang diterima besi A harusnya sama.

Untuk memperdalam sejauh mana siswa memahami mana yang

memberikan kalor dan mana yang menerima kalor, siswa diminta untuk

memberi contoh dari Asas Black. Siswa mengatakan bahwa saat tangan kita

menggenggam es tangan kita jadi dingin seperti es dan es-nya lama-lama

meleleh. Hal tersebut dikarenakan tangan kita memberikan kalor ke es jadinya

suhu yang di tangan turun dan es-nya menerima kalor dari tangan jadinya

lama-lama meleleh, jadi tangan kita terasa dingin seperti suhu es. Dengan

diberi contoh dan pertanyaan di atas, peneliti berhasil mengungkap

pemahamannya sampai pada benda mana yang memberikan kalor dan mana

yang menerima kalor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

47

C. Pembahasan

Berdasarkan pemahaman siswa mengenai materi kalor yang sudah

diungkap di analisis data, dapat diketahui bahwa secara umum keempat siswa

memiliki pemahaman yang tidak lengkap di awal wawancara, bahkan siswa B

dan D mengalami miskonsepsi. Seiring berjalannya wawancara, siswa

mengubah pemahamaannya menjadi lebih lengkap dan benar setelah diberi

beberapa pertanyaan. Siswa mengubah pemahamannya ketika diberi bentuk –

bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Pertanyaan yang membuat siswa memeriksa kembali pemahamannya

Contoh: Pemahaman siswa B tentang konsep kalor

Pemahaman

Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir

Kalor sama

dengan suhu

(Miskonsepsi)

Tahu rumus kalor itu

apa? Q = m.c.∆T

Siswa mengetahui bahwa ∆T adalah

selisih suhu yang berarti ada suhu

awal dan suhu akhir

Kalor tidak sama dengan suhu

(Pemahaman menjadi benar)

2. Pertanyaan yang meminta penjelasan lebih lengkap

Contoh: Pemahaman siswa D tentang perpindahan kalor secara konduksi

Pemahaman

Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir

Siswa dapat

menjelaskan

proses

perpindahan kalor

secara konduksi

dengan benar,

tetapi siswa tidak

tahu energi yang

dipindahan dalam

bentuk energi apa.

(Pemahaman

tidak lengkap)

Kalau kawat ini tidak

dipanasi, sebenarnya

molekul yang di

dalam kawat bergerak

tidak?

Tetap bergerak, tapi gak berarti. Pada

benda padat jarak antar molekulnya

dekat, molekulnya bergeraknya hanya

sedikit-sedikit dan gak sampai tukar

posisi.

Kan molekulnya

bergerak sedikit-

sedikit, kalau

dipanasi molekulnya

jadi bagaimana?

Geraknya lebih cepat. Kalau molekul

yang dipanasi bergerak lebih cepat,

molekulnya nabrak-nabrak molekul

sebelahnya, terus molekul sebelahnya

ikut geraknya cepat dan nabrak molekul

sebelahnya lagi sampai ujung yang tidak

dipanasi.

Mengapa bisa

nabrak-nabrak?

Zat padat itu molekul-molekulnya

berdekatan, jadinya bisa nabrak-nabrak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

48

Pemahaman

Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir

Kalau molekulnya

bergerak itu punya

apa?

Kecepatan dan energi kinetik

Molekul yang

dipanasi ini tadi

kecepatannya

bagaimana?

Geraknya makin cepat

Kalau geraknya

makin cepat, energi

kinetiknya

bagaimana?

Energi kinetiknya makin besar karena

energi kinetik =

2 2.

Kalau molekulnya

bergerak makin

cepat, hubungannya

dengan suhu kawat

bagaimana?

Kalau makin cepat, energi kinetiknya

makin besar, jadi ujung yang tidak

dipanasi semakin cepat panas.

Jadi, energi yang

dipindahkan dari

molekul 1 ke molekul

sebelahnya itu energi

apa?

Energi kinetiknya

(Pemahaman menjadi lebih lengkap)

3. Memberikan data atau ilustrasi supaya siswa dapat mengkonfirmasi

pemahamannya

Contoh: Pemahaman siswa C tentang Asas Black

Pemahaman

Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir

Siswa lupa

(Tidak

memahami)

Misalnya ada 2 besi,

besi A dan besi B,

masing-masing punya

suhu yang berbeda,

misalnya besi A

suhunya 20oC dan

besi B suhunya

100oC. Besi B

ditempel atau

disatukan dengan besi

A, apa yang terjadi

pada besi A dan besi

B?

Besi A suhunya meningkat Suhu akhir kedua besi itu jadi sama

Suhunya bisa jadi sama karena kalor

dari besi B diberikan ke besi A

soalnya suhu besi B lebih besar dari

besi A, lalu besi A menerima kalor

dari besi B, jadinya suhunya menjadi

sama.

Kalor yang diberikan besi B sama

dengan kalor yang diterima besi A.

(Memahami)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

49

4. Mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari

penjelasan yang diberikan oleh siswa

Contoh: Pemahaman siswa D tentang konsep kalor

Pertanyaan Pemahaman Awal Pertanyaan Pemahaman Akhir

Kalor itu

apa?

Perpindahan

energinya

bagaimana?

Kalor adalah perpindahan

energi yang dipengaruhi

perbedaan suhu.

Energinya berpindah dari

suhu tinggi ke suhu rendah.

Benda yang suhunya tinggi

itu mengalirkan energi ke

suhu yang lebih rendah.

(Miskonsepsi)

Jadi, kalor

itu apa?

Kalor adalah

perpindahan energi

yang dipengaruhi

perbedaan suhu.

Energinya berpindah

dari suhu tinggi ke

suhu rendah. (Miskonnsepsi)

Pemahaman siswa dapat berkembang bukan hanya diberi tahu tetapi justru

ketika diberi pertanyaan. Hal tersebut adalah sebuah bukti bahwa siswa dapat

mengkonstruksi/ membangun sendiri pemahamannya, dimulai dari pemahaman

awal siswa sampai mereka dapat mengubah pemahamannya tanpa diberi tahu.

Siswa membangun sendiri pemahamannya ketika siswa mengalami

disequilibrium. Disequilibrium adalah keadaan dimana siswa mencoba untuk

memahami pengalaman baru dengan mengasimilasi ke dalam pengetahuan

yang sudah mereka dimiliki dan jika asimilasi tidak bekerja sepenuhnya, ada

ketidakseimbangan antara pengalaman baru dan pengetahuan lama. Untuk

mengatasi ketidakseimbangan tersebut, mereka mengakomodasi atau

menyesuaikan pengetahuan lama sehingga lebih cocok untuk pengalaman baru

(Beilin, 1994, hal. 263). Hal tersebut terlhat ketika siswa diberi pertanyaan,

siswa mencoba – coba jawaban sampai mereka menemukan jawaban yang

tepat. Mereka mulai mengakomodasi pemahaman awal mereka dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

50

menyesuaikan dan mengubah penjelasannya, di mana situasi yang baru adalah

situasi setelah diberi pertanyaan. Kemudian siswa mengkontruksi pemahaman

awal mereka menjadi suatu pemahaman yang baru yang menurut mereka lebih

cocok.

Penelitian ini memberikan hal penting, bahwa mengajar itu bukan hanya

memberi tahu tetapi menjadi tantangan seorang guru untuk dapat mengungkap

pemahaman siswa dengan bertanya, sehingga guru mengetahui apakah siswa

sudah memahami dengan baik, kurang memahami, atau bahkan terjadi

miskonsepsi. Jika guru hanya memberi tahu atau menyampaikan materi saja di

dalam kelas, siswa mungkin tidak mengubah pemahamannya jika pemahaman

mereka kurang lengkap atau salah. Mengajukan pertanyaan adalah salah satu

cara agar pemahaman siswa berkembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Secara umum keempat siswa memiliki pemahaman yang tidak lengkap di

awal wawancara, bahkan siswa B dan D mengalami miskonsepsi.

2. Selama wawancara klinis berlangsung, siswa mengubah pemahamaannya

menjadi lebih lengkap dan benar setelah diberi beberapa pertanyaan.

3. Siswa mengubah pemahamannya ketika diberi bentuk – bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

a. Pertanyaan yang membuat siswa memeriksa kembali pemahamannya

b. Pertanyaan yang meminta penjelasan lebih lengkap

c. Memberikan data atau ilustrasi supaya siswa dapat mengkonfirmasi

pemahamannya

d. Mengulang pertanyaan yang sama untuk melihat konsistensi dari

penjelasan yang diberikan oleh siswa

4. Pemahaman siswa dapat berkembang bukan hanya diberi tahu tetapi

justru ketika diberi pertanyaan.

5. Siswa membangun sendiri pemahamannya ketika siswa mengalami

disequilibrium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

52

6. Mengajar itu bukan hanya memberi tahu tetapi menjadi tantangan seorang

guru untuk dapat mengungkap pemahaman siswa dengan bertanya.

7. Mengajukan pertanyaan adalah salah satu cara agar pemahaman siswa

berkembang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran antara

lain:

1. Untuk bidang pembelajaran

Mengajukan pertanyaan merupakan hal penting dalam proses

pembelajaran untuk dapat mengetahui apa yang ada di pikiran siswa,

sehingga guru dapat mengungkap pemahaman siswa terhadap suatu

konsep.

2. Untuk bidang penellitian, jumlah partisipan diusahakan lebih banyak lagi

sebagai pembading saat analisis dan dapat dijadikan sebagai latihan

wawancara yang lebih mendalam lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

53

DAFTAR PUSTAKA

Berg, V. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen

Satya Wacana

Chiappetta. Eugene L.& R Coballa. 2010. Science Instruction In The Middle And

Secondary Schools. 7nd

Edition. New York: Macmillan Pub. Co.

Cook, Joan L. & Cook Greg. 2005. Child Development. Cognitive Development:

Piagetian and Sociocultural Views (Chapter 5). Dalam

http://www.pearsonhighered.com/samplechapter/0205314112.pdf

diunggah tanggal 9 Juni 2015

Kanginan, M. 2013. Fisika untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Koestorer, R.A. 2002. Perpindahan Kalor Untuk Mahasiswa Teknik (Edisi

Pertama). Jakarta: Salemba Teknika

Kreith, F. 1991. Prinsip-prinsip Perpindahan Panas. edisi ketiga. Jakarta:

Erlangga

McComas, William. F. 2003. A Textbook Case of the Nature of Science: Laws and

Theories in the Science of Biology. Rossier School of Education,

University of Southern California. Los Angeles. Dalam

http://coehp.uark.edu/pase/Law_Theory.pdf diunggah tanggal 17 maret

2015 pukul 15.00 WIB.

Naga, D.S. 1991. Ilmu Panas. Jakarta: Gunadharma

Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).

Jakarta: Balai Pustaka

Serway, J.W & Jewett, Jr. 2010. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Buku 2 edisi 6.

Jakarta: Salemba Teknika

Simanjuntak, MP. 2012. Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Mahasiswa

Pendekatan Pembelajaran Pemecahan Masalah Berbasis Video, Jurnal

Pendidikan Fisika, vol. 1, pp. 55-60.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Suparno, P. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius

Suparno, P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.

Jakarta: Grasindo

Suparno, P. 2007. Metode Penelitian Penidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

54

Suparno, P. 2009. Pengantar Termofisika. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma

Suranto. 2009. Pengaruh Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Ketrampilan

Proses Pada Konsep Usaha bagi Siswa SMP Negeri 1 Trucuk Klaten.

(Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Surya, Y. 2010. Suhu dan Termodinamika. Cetakan kedua. Tangerang: PT Kandel

Sutoyo, A. 2012. Pemahaman Individu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Taber, K. S. 1999. Probing Understanding. November 1999. Cambridge:

Homerton College

Tipler, P.A. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga, Jilid 1. Jakarta:

Erlangga

Wardhani, S. Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Matematika di SMP/Mts , (Widyaiswara PPPPTK Matematika

Yogyakarta, 2010), hlm. 23. Dalam

https://mgmpmatsatapmalang.files.wordpress.com/2011/11/instrumen-

penilaian-mat-smp.pdf (19 Maret 2015)

Young, Roger A. Freedman, T.R. 2002. Fisika Universitas Edisi kesepuluh Jilid I.

Jakarta: Erlangga

Zemansky & Dittman. 1986. Kalor dan Termodinamika. Bandung: Penerbit ITB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

55

Lampiran 1

Kriteria Minimal Pemahaman Siswa Terhadap Materi Kalor

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kalor

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak Lengkap Miskonsepsi Tidak

Memahami

1 Kalor adalah energi yang berpindah dari satu

bagian sistem ke bagian lain atau dari sistem

ke sistem lain karena perbedaan suhu.

Siswa

menjelaskan

secara lengkap

dan sesuai

dengan teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai dengan

teori tetapi tidak

lengkap

Penjelasan siswa tidak sesuai

dengan konsep yang

sebenarnya atau tidak sesuai

dengan teori dan siswa yakin

akan penjelasannya

Siswa tidak dapat

menjelaskan/

tidak menjawab

pertanyaan 2 Kalor berpindah dari benda yang bersuhu

tinggi ke benda yang bersuhu rendah.

3 Menyebutkan tiga mekanisme perpindahan

kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

2. Perpindahan kalor secara konduksi

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak Lengkap Miskonsepsi Tidak

Memahami

1 Siswa dapat menjelaskan pengertian

perpindahan kalor secara konduksi

Konduksi adalah energi yang berpindah

dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah

yang bersuhu rendah melalui bahan.

Siswa

menjelaskan

secara lengkap

dan sesuai

dengan teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai dengan

teori tetapi tidak

lengkap

Penjelasan siswa tidak sesuai

dengan konsep yang

sebenarnya atau tidak sesuai

dengan teori dan siswa yakin

akan penjelasannya

Siswa tidak dapat

menjelaskan/

tidak menjawab

pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

56

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak

Lengkap Miskonsepsi

Tidak

Memahami

2 Siswa dapat memberikan contoh

perpindahan kalor secara konduksi

Siswa menjelaskan secara

lengkap dan sesuai dengan

teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai dengan

teori tetapi

tidak lengkap

Penjelasan siswa

tidak sesuai

dengan konsep

yang sebenarnya

atau tidak sesuai

dengan teori dan

siswa yakin akan

penjelasannya

Siswa tidak dapat

menjelaskan/

tidak menjawab

pertanyaan 3 Siswa dapat menjelaskan proses

perpindahan kalor secara konduksi

Pemberian panas pada zat menyebabkan

molekul bergetar lebih kuat dan cepat

sehingga energi panas berubah menjadi

energi getaran berupa energi kinetik.

Molekul-molekul pada daerah panas

memiliki rata-rata energi kinetik lebih

besar dari pada daerah dingin. Molekul-

molekul yang memiliki energi lebih besar

akan memindahkan sebagian energinya

kepada molekul-molekul di daerah yang

bersuhu lebih rendah akibat tumbukan

antar molekul.

Semakin cepat getaran molekul, maka

daerah yang tidak dipanasi akan semakin

cepat panas (suhunya lebih cepat naik).

Proses berhenti jika sudah terjadi

kesetimbangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

57

3. Perpindahan kalor secara konveksi

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak

Lengkap Miskonsepsi

Tidak

Memahami

1 Siswa dapat menjelaskan pengertian perpindahan kalor

secara konveksi

Konveksi adalah perpindahan energi dari satu bagian

fluida yang bersuhu tinggi ke bagian lain fluida yang

bersuhu rendah oleh pergerakan/ aliran fluida itu sendiri.

Siswa

menjelaskan

secara lengkap

dan sesuai

dengan teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai dengan

teori tetapi

tidak lengkap

Penjelasan siswa

tidak sesuai

dengan konsep

yang sebenarnya

atau tidak sesuai

dengan teori dan

siswa yakin akan

penjelasannya

Siswa tidak dapat

menjelaskan/

tidak menjawab

pertanyaan

2 Siswa dapat memberikan contoh perpindahan kalor

secara konveksi

3 Siswa dapat menjelaskan proses perpindahan kalor

secara konveksi

Aliran fluida dapat berlangsung sendiri akibat perbedaan

massa jenis karena perbedaan suhu.

Energi disimpan di dalam molekul – molekul fluida dan

diangkut sebagai gerakan massa molekul – molekul

tersebut

Energi dibawa oleh molekul fluida yang bergerak.

Proses berhenti jika sudah terjadi kesetimbangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

58

4. Perpindahan kalor secara radiasi

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak

Lengkap Miskonsepsi

Tidak

Memahami

1 Siswa dapat menjelaskan pengertian perpindahan kalor

secara radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor dari benda yang bersuhu

tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda–benda itu

terpisah dalam ruang, bahkan terdapat ruang hampa di

antara benda tersebut.

Panas radiasi dipancarkan melalui gelombang

elektromagnetik.

Siswa

menjelaskan

secara

lengkap dan

sesuai

dengan teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai

dengan teori

tetapi tidak

lengkap

Penjelasan siswa tidak

sesuai dengan konsep

yang sebenarnya atau

tidak sesuai dengan

teori dan siswa yakin

akan penjelasannya

Siswa tidak

dapat

menjelaskan/

tidak

menjawab

pertanyaan

2 Siswa dapat memberikan contoh perpindahan kalor secara

radiasi

5. Persamaan kalor

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak

Lengkap Miskonsepsi

Tidak

Memahami

1 Menyatakan persamaan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk

menaikkan suhu suatu zat, yaitu 𝑄 = . 𝑐. ∆𝑇, dimana Q:

Jumlah kalor yang diberikan untuk menaikkan suhu suatu zat

m : Massa zat

c : Kalor jenis

∆𝑇: Perubahan suhu

Siswa

menjelaskan

secara

lengkap dan

sesuai

dengan teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai

dengan teori

tetapi tidak

lengkap

Penjelasan siswa tidak

sesuai dengan konsep

yang sebenarnya atau

tidak sesuai dengan

teori dan siswa yakin

akan penjelasannya

Siswa tidak

dapat

menjelaskan/

tidak

menjawab

pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

59

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak

Lengkap Miskonsepsi

Tidak

Memahami

2 Siswa dapat menjelaskan hubungan antar variabel pada

persamaan kalor

Massa, kalor jenis, dan perubahan suhu berbanding lurus

dengan jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan

suhu suatu zat.

Siswa dapat memberikan contoh setiap hubungan massa,

kalor jenis, dan perubahan terhadap jumlah kalor yang

dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat.

Siswa

menjelaskan

secara

lengkap dan

sesuai

dengan teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai dengan

teori tetapi

tidak lengkap

Penjelasan siswa

tidak sesuai dengan

konsep yang

sebenarnya atau

tidak sesuai dengan

teori dan siswa

yakin akan

penjelasannya

Siswa tidak

dapat

menjelaskan/

tidak

menjawab

pertanyaan

6. Siswa dapat menjelaskan konsep Asas Black

No Pemahaman Minimal

Kategori

Memahami Tidak

Lengkap Miskonsepsi

Tidak

Memahami

1 Ketika dua zat A dan B dengan suhu masing-masing T1 dan T2

disatukan, maka benda yang suhunya lebih tinggi akan

memberikan kalor pada benda yang suhunya lebih rendah atau

benda yang suhunya lebih rendah menyerap kalor dari benda

yang suhunya lebih tinggi, sampai terjadi kesetimbangan

termal, yaitu suhu menjadi sama T3.

Siswa

menjelaskan

secara

lengkap dan

sesuai

dengan teori

Siswa dapat

menjelaskan

sesuai dengan

teori tetapi

tidak lengkap

Penjelasan siswa

tidak sesuai dengan

konsep yang

sebenarnya atau

tidak sesuai dengan

teori dan siswa

yakin akan

penjelasannya

Siswa tidak

dapat

menjelaskan/

tidak

menjawab

pertanyaan

2 Siswa memberikan contoh tentang Asas Black

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

60

Lampiran 2

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA A

Keterangan:

P: Peneliti

S: Siswa

P: pernah mendengar kata kalor?

S: pernah

P: menurutmu kalor itu apa?

S: suatu energi yang dapat menyebabkan perubahan suhu dan wujud zat

P: contohnya kalor dapat menyebabkan perubahan suhu itu bagaimana?

S: misalnya ada benda awalnya suhunya 20oC, terus dipanasi, nanti bagian lainnya

suhunya makin naik sampai suhu bendanya sama dengan bagian yang dipanasi,

misalnya 100oC. gitu

P: kok bisa ikut panas? Gimana prosesnya?

S: melalui perpindahan. Jadi energinya itu berpindah, dengan cara konduksi,

konveksi, radiasi

P: kenapa berpindah?

S: karena suhunya beda

P: energinya berpindah dari mana ke mana?

S: dari suhu tinggi ke suhu rendah

P: Jadi kalor itu apa?

S: suatu energi yang berpindah karena suhunya berbeda. Energinya berpindah dari

suhu tinggi ke suhu rendah.

P: kalau contoh besi yang dipanasi tadi termasuk konduksi, radiasi, atau

konveksi?

S: konduksi

P: perpindahan kalor secara konduksi itu seperti apa?

S: perpindahan kalor melalui zat perantara

P: benda yang dipanasi tadi kok bagian yang gak dipanasi ikut panas?

S: karena kalor dari ujung yang diberi kalor merambat melalui perantara benda itu

menuju bagian yang tidak dipanasi

P: merambatnya gimana?

S: gak tau mbak..hehe

P: kalau perpindahan kalor secara konveksi itu seperti apa?

S: lupa mbak

P: contohnya ingat gak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

61

S: lupa e mbak

P: kalau radiasi?

S: perpindahan kalor secara langsung tanpa melalui zat perantara

P: zat perantara itu apa?

S: zat perantara itu mungkin kayak benda, misalnya konduksi tadi bisa merambat

melalui bendanya, itu disebut perantara. Kalau radiasi gak melalui zat perantara,

jadi misalnya panas matahari yang sampai ke bumi itu langsung mengenai bumi

yang suhunya lebih rendah dari matahari tanpa zat perantara, karena antara

matahari dengan bumi itu ruang hampa.

P: tadi kalor itu energi yang dapat menyebabkan perubahan wujud zat juga, bisa

diberi contoh?

S: seperti es kalau diberi kalor itu suhunya berubah dan dari perubahan suhunya

itu bentuknya juga berubah menjadi cair

P: selain es menjadi cair, contohnya apa lagi?

S: penyubliman kapur barus dari padat ke gas, penguapan dari air ke gas,

pembekuan dari cair ke padat, mungkin itu

P: misalnya es dipanasi, suhunya kan naik, tapi saat perubahan wujud menjadi cair

itu suhunya terus naik atau tetap?

S: pasti naik terus mbak

P: jadi saat perubahan wujud itu suhunya terus naik ketika dipanasi?

S: iya mbak

P: itu kenapa bisa terjadi perubahan wujud zat?

S: karena saat diberi kalor kepadatan molekul zatnya berubah. Misalnya es kan zat

padat yang molekulnya berdekatan, jadi saat dipanasi molekulnya jadi meregang

jadi bisa berubah menjadi cair. Terus pas udah jadi cair kan terus dipanasi jadinya

molekulnya makin meregang, jadi bisa berubah menjadi uap.

P: ada pengaruh tekanan udara terhadap perubahan wujud gak?

S: mungkin memperngaruhi tapi saya kurang tau

P: kalau kita masak air di tempat yang rendah misalnya di pesisir dengan kita

masak air di pegunungan itu sama gak?

S: berbeda. Lebih cepat mendidih di pesisir dari pada di pegunungan

P: kenapa kok berbeda?

S: karena ketinggiannya berbeda

P: hubungannya ketinggian dengan cepat lambatnya air mendidih bagaimana?

S: semakin tinggi, tekanan udara semakin rendah, jadinya semakin lama

mendidihnya. Titik didihnya jadi lebih tinggi dari yang di tempat yang lebih

rendah gitu mbak

P: jadi tekanan udara di pesisir lebih besar dari pegunungan?

S: iya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

62

P: karena tekanan udara di pesisir itu lebih besar daripada tekanan udara di

pegunungan, jadi lebih cepat mendidih di pesisir daripada di pegunungan?

S: iya mbak

P: nah sekarang kamu tahu apa saja faktor yang mempengaruhi jumlah kalor yang

dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat?

S: seingatku rumusnya Q = m.c. T, jadi faktor yang mempengaruhi itu massa,

kalor jenis, dan selisih suhu.

P: hubungan massa, kalor jenis, dan selisih suhu dengan jumlah kalor itu gimana?

S: kalau rumusnya Q = m.c. T, berarti massa berbanding lurus dengan jumlah

kalor, kalor jenis sama selisih suhu juga berbanding lurus sama kalor.

P: pernah dengar tentang Asas Black?

S: yang mana ya mbak? Aku lupa

P: yang persamaannya Qlepas = Qterima

S: oh iya inget

P: yang dimaksud Qlepas = Qterima. itu bagaimana ya?

S: duh mbak aku lupa banget

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

63

Lampiran 3

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA B

Keterangan:

P: Peneliti

S: Siswa

P: menurut kamu kalor itu apa?

S: kalor itu bisa disebut panas

P: panas yang bagaimana?

S: panas yang dihasilkan dari suatu zat

P: jadi setiap zat menghasilkan kalor dong?

S: iya mbak

P: contohnya?

S: misalnya, ada air yang panasnya 80o C, trus ada yang panasnya 100

o C

P: misalnya, air yang panasnya 100o

C itu air A dan air yang panasnya 80o

C,

apakah bisa dikatakan kalor air A lebih tinggi dari air B?

S: bisa

P: kenapa?

S: karena diketahui dari suhunya

P: apakah kalor itu sama atau berbeda dengan suhu?

S: sama

P: lalu, suhu itu apa?

S: temperatur yang menyatakan ruangan itu panas atau dingin. Kalau kita

mengetahui suhunya maka kita dapat mengetahui ukuran panasnya seperti apa.

P: jadi, panas itu sama dengan suhu?

S: beda

P: bedanya di mana?

S: kalor kan panasnya suatu zat, kalau suhu kan ada yang min dan itu belum tentu

panas. Kalau min kan dingin, kalau suhunya di atas 40 derajat itu panas.

P: ooo gitu. Tahu rumusnya kalor gak?

S: 𝑄 = . 𝑐. ∆𝑇

P: ∆𝑇 itu apa?

S: selisih suhu

P: kalau ada selisih suhu berarti bagaimana?

S: ada suhu awal dan suhu akhir

P: jadi, kalor itu dipengaruhi oleh apa?

S: perbedaan suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

64

P: kalau begitu, air A 100oC tadi bisa dikatakan kalornya lebih tinggi dari air B

80oC tidak?

S: tidak

P: kenapa?

S: karena tidak ada perbedaan suhu

P: jadi kalor sama gak dengan suhu?

S: enggak mbak

P: kalor dapat berpindah tidak?

S: bisa

P: dengan cara apa?

S: konduksi, konveksi, dan radiasi

P: yang berpindah itu apanya?

S: alirannya

P: aliran apa?

S: (diam)

P: misalnya ada batang besi, salah satu ujungnya dipanasi, maka apa yang

dirasakan pada ujung lainnya?

S: panas

P: panasnya berupa apa?

S: energi

P: jadi, kalor itu apa?

S: kalor adalah energi yang mengalir karena ada perbedaan suhunya.

P: energinya mengalir dari mana ke mana?

S: dari benda yang suhunya tinggi ke suhu yang lebih rendah

P: jadi, kalor itu apa?

S: kalor adalah energi panas yang mengalir dari tempat satu ke tempat yang lain

karena adanya perbedaan suhu

P: tadi disebutkan ada 3 cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan

radiasi. Perpindahan kalor secara konduksi itu seperti apa?

S: konduksi itu hantaran, misal ada besi kalau dipanaskan ujungnya, ujung lainnya

yang dipegang akan terasa panas.

P: prosesnya bagaimana kok bisa ikut panas?

S: energinya mengalir

P: mengalirnya gimana?

S: energinya berpindah melewati atom-atomnya

P: energinya bisa berpindah dari atom satu ke atom satunya itu gimana prosesnya?

Kenapa energinya bisa melewati atom-atomnya?

S: kurang tahu mbak, tahunya ya energi panasnya berpindah lewat atom-atomnya.

P: atomnya berpindah tidak?

S: yang berpindah cuma panasnya, atom-atomnya enggak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

65

P: kalau perpindahan panas secara konveksi itu seperti apa?

S: konveksi itu aliran panas

P: contohnya?

S: memanaskan air

P: prosesnya alirannya bagaimana?

S: adanya aliran dari sumber panas. Energinya akan mengalir ke suhu yang lebih

rendah

P: mengalir begitu saja?

S: iya

P: kalau mengalir begitu saja, akan menumpuk di ujung?

S: enggak

P: lha katanya ngalir gitu aja, trus air dingin yang di atas kemana?

S: akan turun dan terkena panas dari sumber panas.

P: kenapa turun ke bawah?

S: karena adanya perbedaan suhu. Yang panas naik ke atas dan yang dingin akan

ke bawah sehingga yang dingin akan terkena sumber panas.

P: hubungannya dengan suhu yang berbeda dengan airnya yang bisa naik turun

gitu apa?

S: (diam lama) gak tahu mbak

P: hmmm.. air tersusun atas apa?

S: molekul

P: sifatnya gimana?

S: sedikit lebih renggang mbak

P: saat dipanasi, molekul yang dipanasi akan bagaimana?

S: (diam)

P: misalnya, balon yang berisi gas, jika dipanaskan akan terjadi apa?

S: akan memuai, mengembang jadi meletus

P: volumenya berubah tidak?

S: iya, akan bertambah

P: kalau di air, sama tidak dengan gas tadi?

S: sama, soalnya kalau mendidih itu bisa sampai tumpah. Karena molekul-

molekulnya mengembang jadinya volumenya bertambah.

P: sebelum dipanasi, misalnya volume molekulnya 1. Setelah dipanasi, atom yang

dipanaskan akan bertambah volumenya, misalnya 2. Air yang masih dingin di

atasnya bagaimana volumenya?

S: masih 1

P: massa jenis air yang di bawah terkena panas dengan air yang masih dingin di

atasnya sama tidak, jika massanya sama?

S: karena volumenya beda, maka massa jenisnya beda.

P: lebih besar massa jenis yang airnya panas atau yang lebih dingin?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

66

S: air yang dingin

P: lalu, kalau massa jenis air yang lebih dingin lebih besar dari pada yang lebih

panas maka airnya akan bagaimana?

S: (diam)

P: misalnya, minyak dan air dicampur, akan terjadi apa?

S: minyaknya jadi di atas, airnya di bawah

P: kenapa begitu?

S: karena massa jenis minyak lebih kecil dari pada air.

P: jadi, apa yang terjadi pada air yang dipanaskan tadi?

S: air yang dipanaskan volume molekulnya bertambah sehingga massa jenisnya

lebih kecil dari molekul yang di atasnya yang belum terkena panas, sehingga air

yang lebih panas akan naik dan yang lebih dingin akan turun.

P: lalu, air dingin yang turun ini bagaimana?

S: akan terkena sumber panas sehingga volumnya juga bertambah dan air panas

yang naik tadi dingin lagi, jadi volumenya lebih kecil dari yang bawah sehingga

air yang di atas turun lagi dan yang di bawah akan naik karena massa jenisnya

berbeda, begitu seterusnya.

P: syaratnya terjadinya konveksi apa?

S: adanya adanya perbedaan suhu dan adanya perbedaan massa jenis.

P: jadi, perpindahan panas secara konveksi itu apa?

S: perpindahan energi karena adanya perbedaan suhu. Perpindahan energi terjadi

melalui aliran. Saat dipanaskan molekulnya memuai sehingga akan

mempengaruhi besarnya massa jenis sehingga terjadi perpindahan energi.

P: kalau perpindahan energi secara radiasi itu seperti apa?

S: radiasi adalah perpindahan panas melalui pancaran, contohnya panas matahari

yang kita rasakan.

P: pancarannya bagaimana?

S: langsung tanpa perantara, bisa terjadi walaupun di ruang hampa.

P: sekarang tahu gak faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah kalor yang

diberikan untuk menaikkan suhu suatu zat?

S: lupa mbak, cuma inget rumusnya

P: rumusnya apa?

S: 𝑄 = . 𝑐. ∆𝑇

P: Q itu apa?

S: kalor

P: m itu apa?

S: massa benda

P: c itu apa?

S: kalor jenis

P: ∆𝑇 itu apa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

67

S: kenaikan suhu. Oh iya ya berarti faktonya ya massa, kalor jenis sama kenaikan

suhu.

P: misalnya ada 2 gelas air dan 1 gelas air, suhu awalnya sama sama 20oC. Untuk

mencapai suhu 100oC, jumlah kalor yang harus diberikan untuk 2 gelas air dengan

1 gelas air beda gak?

S: beda mbak

P: lebih besar kalor yang diberikan untuk 2 gelas air atau 1 gelas air?

S: yang 2 gelas

P: kenapa?

S: karena massa air dari 2 gelas lebih besar dari massa air pada 1 gelas

P: jadi hubungan massa dengan jumlah kalor apa?

S: semakin besar massa benda semakin besar kalor yang diberikan

P: kalau sekarang misalnya ada besi dan tembaga, massanya sama, suhu awalnya

juga sama misalnya 20oC. Untuk mencapai suhu 100

oC, jumlah kalor yang harus

diberikan untuk besi dan tembaga sama gak?

S: beda mbak

P: lebih besar kalor yang diberikan untuk besi atau tembaga?

S: tergantung dari kalor jenis kedua benda itu

P: kalor jenis itu apa?

S: lupa e mbak. Seingatku kalor jenis setiap benda itu beda tergantung jenis

bendanya

P: misalnya kalor jenis besi lebih besar dari tembaga, lebih besar kalor yang

diberikan untuk besi atau tembaga?

S: besi mbak

P: jadi hubungan kalor jenis dengan jumlah kalor apa?

S: semakin besar kalor jenis suatu benda semakin besar kalor yang diberikan

P: kalau hubungan jumlah kalor yang diberikan dengan kenaikan suhu apa?

S: kalau jumlah kalor yang diberikan semakin besar, kenaikan suhunya akan

semakin besar juga.

P: pernah dengar tentang Asas Bllack?

S: pernah

P: tolong jelaskan apa itu Asas Black dong

S: lupa e mbak, cuma ingat kalau Qlepas = Qterima.

P: yang dimaksud Qlepas = Qterima. itu bagaimana?

S: hehe.. lupa mbak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

68

Lampiran 4

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA C

Keterangan:

P: Peneliti

S: Siswa

P: sudah pernah dengar kata kalor?

S: udah di kelas 10

P: menurutmu kalor itu apa ya?

S: sesuatu yang bisa menghantarkan panas

P: maksudnya menghantarkan panas itu maksudnya gimana?

S: mengalirkan panas

P: yang mengalir itu apa?

S: ya panasnya mbak

P: panasnya berupa apa?

S: energi mbak

P: mengalirnya dari mana ke mana?

S: duh gak tahu e mbak

P: misalnya kita memanaskan ujung batang logam. Ujung batang logam yang

tidak dipanaskan jadi gimana?

S: jadi panas

P: ujung yang dipanasi suhunya lebih tinggi atau lebih rendah dari ujung logam

yang gak dipanasi?

S: lebih tinggi yang dipanasi

P: trus aliran panasnya dari mana ke mana?

S: dari suhu yang tinggi ke suhu yang lebih rendah

P: jadi kalor itu apa?

S: energi panas yang mengalir dari tempat satu ke tempat yang lain karena adanya

perbedaan suhu.

P: kan kalor itu energi panas yang mengalir, bisa dengan cara apa aja ya

mengalirnya?

S: konduksi, konveksi

P: menurutmu perpindahan kalor secara konduksi itu yang seperti apa?

S: pepindahan panas yang melalui perantara

P: maksudnya perpindahan panasnya melalui perantara itu gimana?

S: ya melewati zatnya mbak

P: kalau kayak batang logam tadi, panasnya berarti lewat logamnya itu ya?

S: iya

P: gimana proses berpindahnya?

S: gimana ya mbak?gak tahu

P: kalau suatu zat, misalnya batang logam tadi, itu tersusun dari apa?

S: partikel-partikel

P: nah, partikel di ujung logam kalau dipanaskan, partikelnya jadi gimana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

69

S: bergerak mbak

P: kalau partikel yang dipanasi itu bergerak, terus mempengaruhi partikel di

sebelahnya gak?

S: jadi bersinggungan

P: maksudnya?

S: bertubrukan

P: kalau bertubrukan sama partikel sebelahnya, partikel yang ditubruk jadi

gimana?

S: bergerak juga

P: saat partikelnya menubruk itu punya apa?

S: kecepatan

P: kalau punya kecepatan, partikelnya punya energi apa?

S: kinetik bukan ya?

P: ya energi kinetik.

P: berarti yang berpindah energi apa kok bisa ujung yang gak dipanasi ikut panas?

S: energi kinetiknya mbak

P: partikelnya ikut berpindah gak?

S: enggak

P: kalau konveksi itu yang gimana?

S: konveksi itu kayak manasi air

P: coba bisa dijelaskan gak gimana perpindahan panasnya?

S: gimana ya? gak tahu juga

P: misalnya ada air didalam panci nih, air itu tersusun dari apa to?

S: partikel

P: sifat partikel zat cair itu gimana ya?

S: tersebar tapi tidak beraturan

P: nah kalau panci bagian bawah dipanasi, partikel air yang di bawah gimana?

S: panas

P: trus kalau panas, partikelnya gimana?

S: memuai

P: kalau memuai, ukurannya jadi gimana?

S: bertambah besar

P: kalau bertambah besar, volumenya?

S: volumenya jadi tambah besar

P: itu kan partikel yang di bawah yang dipanasi, partikel air yang di atas kan

belum panas tu, volume partikel yang di atas itu bertambah juga gak?

S: enggak

P: jadi, volume partikel yang di atas dengan yang di bawah sama gak?

S: enggak

P: besar yang mana?

S: besar yang bawah

P: trus massa jenis air yang di bawah gimana kalau volume partikel yang di bawah

lebih besar?

S: lebih kecil yang bawah

P: kalau massa jenis air yang di bawah lebih kecil dari pada yang di atas, airnya

jadi gimana?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

70

S: air yang di bawah naik

P: trus air yang di atas kemana dong?

S: turun mbak

P: air dari atas yang turun itu kan jadi dipanasi, trus gimana?

S: naik lagi

P: itu kenapa?

S: karena massa jenisnya lebih kecil dari yang atas

P: trus air yang di atas gimana

S: turun lagi. Oh jadi naik turun gitu ya mbak makanya bisa berbuih?

P: iya. Prosesnya ini berhenti sampai kapan?

S: sampai mendidih, suhu semua air sama

P: jadi, perpindahan kalor secara konveksi itu apa?

S: perpindahan energi panas karena perbedaan suhu dan massa jenis

P: hmmm.. Sekarang tahu faktor yang mempengaruhi jumlah kalor yang

dibtuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat apa aja dek ?

S: kalau dari rumusnya faktor yang mempengaruhi itu massa, kalor jenis, dan

selisih suhu.

P: hubungan massa, kalor jenis, dan selisih suhu dengan jumlah kalor itu apa?

S: kan rumusnya Q = m.c. T, jadi massa, kalor jenis, dan selisih suhu semuanya

berbanding lurus dengan jumlah kalor kan rumusnya.

P: bisa beri contoh massa berbanding lurus dengan jumlah kalor yang diberikan

gak?

S: kalau ada benda yang massanya lebih besar, itu jumlah kalor yang dibutuhkan

lebih besar untuk menaikan suhu yang sama dengan massa yang lebih kecil.

P: kalau contoh kalor jenis berbanding lurus dengan jumlah kalor yang diberikan?

S: sama kaya massa tadi, kalau ada benda yang kalor jenisnys lebih besar, itu

jumlah kalor yang dibutuhkan lebih besar untuk menaikan suhu yang sama

dengan benda yang kalor jenisnya yang lebih kecil.

P: kalor jenis benda itu beda beda kah?

S: iya tergantung jenisnya

P: contohnya?

S: kalor jenis air sama alumunium beda, kan jenisnya beda

P: kalau contoh kenaikan suhu berbanding lurus dengan jumlah kalor yang

diberikan?

S: kalau mau menaikkan suhu benda lebih besar ya kalornya harus lebih besar

juga.

P: sekarang tentang Asas Black, tahu gak bagaimana apa itu Asas Black?

S: lupa mbak

P: misalnya ada 2 besi, besi A dan besi B, masing-masing punya suhu yang

berbeda, misalnya besi A suhunya 20oC dan besi B suhunya 100

oC. Besi B

ditempel atau disatukan dengan besi A, apa yang terjadi pada besi A dan besi B?

S: besi A suhunya meningkat

P: suhu akhir kedua benda itu jadi gimana?

S: suhunya jadi sama

P: kenapa bisa jadi sama?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

71

S: karena kalor dari besi B diberikan ke besi A soalnya suhu besi B lebih besar

dari besi A, terus besi A menerima kalor dari besi B, jadinya suhunya menjadi

sama.

P: kalor yang diberikan besi B sama gak dengan kalor yang diterima besi A?

S: sama mbak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

72

Lampiran 5

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA D

Keterangan:

P: Peneliti

S: Siswa

P: udah pernah dengar kata kalor?

S: udah

P: menurutmu kalor itu apa?

S: perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu

P: perpindahan energinya bagaimana?

S: energinya berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Benda yang suhunya

tinggi itu mengalirkan energi ke suhu yang lebih rendah.

P: o begitu. Kalau misalnya ada kawat nih, salah satu ujungnya dipanasi, terus

kamu pegang ujung kawat yang lain, yang kamu rasakan gimana?

S: ikut panas

P: kenapa kok bisa ikut panas?

S: ya itu karena energinya berpindah

P: jadi kalor itu apa?

S: kalor adalah perpindahan energi yang dipengaruhi perbedaan suhu. Energinya

berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.

P: energinya bisa berpindah dengan cara apa aja?

S: konduksi, konveksi, radiasi

P: perpindahan kalor secara konduksi itu yang bagaimana?

S: konduksi itu perpindahan energi yang tidak disertai dengan perpindahan

mediumnya

P: maksudnya tidak disertai dengan perpindahan mediumnya itu gimana?

S: misalnya kawat yang dipanasi, energinya berpindah lewat kawatnya di

sepanjang kawat

P: jadi energinya berpindah lewat zatnya itu sendiri?

S: iya

P: energinya berpindahnya gimana?

S: energinya berpindah melalui molekulnya

P: molekulnya ikut berpindah gak?

S: enggak, molekulnya tetap, gak berpindah, yang berpindah itu energinya.

P: energinya berpindahnya seperti air mengalir dan akan mengumpul di ujung

atau bagaimana?

S: merata

P: meratanya gimana?

S: kalau energinya cukup itu bisa sampai semua bendanya ikut suhunya sama

P: kan energinya melalui molekulnya, itu gimana?

S: energinya berpindah dari molekul yang dipanasi ke molekul sebelahnya sampai

ujung yang tidak dipanasi

P: kenapa energinya bisa berpindah dari molekul 1 ke molekul sebelahnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

73

S: karena adanya perbedaan suhu antara molekul yang dipanasi sama yang gak

dipanasi. Jadi molekul pada ujung yang suhunya lebih panas akan mengalirkan

energi ke molekul lebih dingin.

P: misalnya molekul yang dipanasi ini molekul 1, terus energinya berpindah ke

molekul 2 di sebelahnya, energi yang di molekul 1 ini gimana?

S: ya berkurang, biar sama dengan molekul 2-nya, energinya dilepaskan.

P: dilepaskan semua atau enggak?

S: gak semua, cuma sebagian

P: terus energi dari molekul 2 yang berpindah ke molekul 3 gimana? dilepaskan

sebagian lagi?

S: iya sebagian juga. Kan kawatnya dipanasi terus, suhunya meningkat. Jadi

molekul 1 ini menyalurkan energi terus ke molekul 2, molekul 2 ke molekul 3,

dan seterusnya sampai suhu seluruh kawat sama.

P: hubungan suhu yang meningkat dengan energi yang berpindah gimana?

S: kalau suhunya meningkat ya energi di molekul 1 ini bertambah terus jadinya

bisa menyalurkan energinya ke molekul sebelahnya.

P: o gitu ya. Jadi energinya itu energi dari molekulnya ya?

S: iya

P: energi apa itu?

S: aku kurang paham kalau itu

P: kalau kawat ini gak dipanasi nih, sebenarnya molekul yang di dalam kawat

bergerak gak?

S: tetap bergerak, tapi gak berarti.

P: kok gak berarti?

S: pada benda padat kan jarak antar molekulnya dekat, molekulnya bergeraknya

hanya sedikit-sedikit dan gak sampai tukar posisi.

P: kan molekulnya bergerak sedikit-sedikit tuh, kalau dipanasi molekulnya jadi

gimana?

S: geraknya lebih cepat

P: kalau molekul yang dipanasi bergerak lebih cepat, pengaruh ke molekul

sebelahnya gimana?

S: nabrak-nabrak molekul sebelahnya, terus molekul sebelahnya ikut geraknya

cepat dan nabrak molekul sebelahnya lagi sampai ujung yang gak dipanasi.

P: kenapa bisa nabrak-nabrak?

S: ya kan zat padat itu molekul-molekulnya berdekatan, jadinya bisa nabrak-

nabrak

P: o gitu. Terus kalau molekulnya bergerak itu punya apa?

S: kecepatan dan energi

P: itu energi apa?

S: energi kinetik

P: kenapa kok energi kinetik?

S: karena punya kecepatan

P: nah molekul yang dipanasi ini tadi gimana?

S: geraknya makin cepat

P: kalau geraknya makin cepat, energinya gimana?

S: makin besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

74

P: kenapa makin besar?

S: karena energi kinetik =

2 2

P: kalau molekulnya bergerak makin cepat, hubunganya dengan suhu kawat

gimana?

S: kalau makin cepat, energi kinetiknya makin besar, jadi ujung yang gak dipanasi

semakin cepat panas

P: jadi, energi yang dipindahkan dari molekul 1 ke molekul sebelahnya itu energi

apa?

S: energi kinetiknya

P: dipindahkan semua atau enggak?

S: cuma sebagian

P: bisa dijelaskan lagi gak proses perpindahan kalor pada kawat yang dipanasi

tadi?

S: molekul di ujung kawat yang dipanasi akan bergerak lebih cepat, terus nanti

tumbukan dengan molekul di sebelahnya. Molekul yang ditumbuk bergerak lebih

cepat lagi dan menumbuk molekul di sebelahnya lagi, gitu terus sampai

menumbuk molekul di ujung kawat yang gak dipanasi, sampai suhu seluruh kawat

sama. Energi yang dipindahkan itu energi kinetik dari molekulnya.

P: jadi kesimpulannya perpindahan kalor secara konduksi itu gimana?

S: perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan energi kinetik melalui

medium dan tidak disertai perpindahan mediumnya yang dipengaruhi oleh

tumbukan molekul. Terjadi tumbukan karena suhu molekul yang naik akan lebih

cepat bergerak dan menumbuk molekul di sebelahnya.

P: kalau perpindahan kalor dengan cara konveksi itu yang seperti apa?

S: konveksi itu contohnya air yang dipanasi

P: coba digambar

S: (Siswa menjelaskan bahwa saat air dipanaskan, air mengalir naik turun naik

turun)

P: airnya kok bisa mengalir naik turun naik turun?

S: karena ada perbedaan suhu antara air yang di bawah dengan air yang di atas.

Suhunya lebih tinggi yang di bawah karena dipanasi lebih dulu, terus air yang di

bawah akan naik

P: terus air yang di atas gimana?

S: turun, gantian sama air yang di bawah tadi

P: terus pengaruh suhunya yang gak sama itu apa kok bisa airnya naik turun gitu?

Api

Air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

75

S: air itu kan zat cair, kalau air dipanasi molekulnya memuai. Kalau memuai

volumenya jadi semakin besar, jadinya massa jenisnya makin kecil

P: kenapa massa jenisnya makin kecil?

S: kan massanya tetap sama tapi volumenya lebih besar jadi massa jenisnya lebih

kecil, karena massa jenis sama dengan massa per volume

P: massa jenis yang di bawah sama yang di atas sama gak?

S: beda, lebih kecil yang di bawah daripada yang di atas, karena suhu air yang di

bawah lebih tinggi, jadinya air yang di bawah naik ke atas, air yang di atas turun

ke bawah. Seperti air dan minyak, minyaknya di atas dan air di bawah soalnya

massa jenis minyak lebih kecil dari air.

P: o gitu. Itu cuma yang di bawah naik dan yang di atas turun terus udah gitu aja

atau gimana?

S: ya kan air yang dari atas yang ke bawah tadi dipanasi, jadinya makin panas dan

massa jenisnya lebih kecil dari yang atas, terus naik lagi, yang atas jadi lebih

dingin dan turun lagi. Naik turun naik turun terus sampai suhunya sama.

P: terus energinya disimpan di mana dan berpindahnya gimana?

S: energinya disimpan di molekul airnya, jadinya perpindahan energinya diikuti

oleh perpindahan airnya.

P: kesimpulannya, perpindahan kalor secaa konveksi itu bagaimana?

S: perpindahan energi yang disertai oleh perpindahan molekul. Molekulnya

bepindah karena adanya perbedaan suhu, ada yang suhunya lebih tinggi dan ada

yang lebih rendah, sehingga ada perbedaan massa jenis. Molekul yang suhunya

kebih tinggi akan memuai sehingga massa jenisnya lebih kecil dari molekul yang

suhunya lebih rendah, sehingga molekul yang massa jenisnya lebih kecil akan

naik dan molekul yang massa jenisnya lebih besar akan turun, dan naik turun terus

sampai suhu zatnya sama.

P: konveksi juga bisa terjadi pada gas apa enggak?

S: bisa

P: bisa kasih contohnya gak?

S: waktu menyalakan lilin, tangan kita kalau di taruh di atasnya akan terasa panas

P: itu bagaimana proses perpindahan kalornya?

S: udara yang di atas api dipanaskan dan molekulnya mengembang, jadi massa

jenis udara menurun dan udaranya naik, jadi tangan kita terasa panas.

P: oke. Kalau perpindahan kalor secara radiasi yang bagaimana?

S: radiasi itu perpindahan kalor dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang

bersuhu rendah. Energinya berpindahnya tidak perlu perantara atau langsung,

contohnya energi dari matahari yang sampai ke bumi.

P: bisa terjadi di ruang hampa gak?

S: bisa

P: dalam bentuk apa perpindahan energi kalornya?

S: setauku sih gelombang elektromagnetik. Tapi kurang paham kalau tentang itu

mbak

P: oke gak papa. Jadi syarat terjadinya perpindahan kalor itu apa?

S: kalau ada perbedaan suhu

P: sekarang tentang faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kalor untuk

menaikkan suhu suatu zat. Faktor-faktor yang mempengaruhi itu apa aja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

76

S: massa, perubahan suhu, sama apa itu ya lupa namanya. Kalau di rumus itu Q =

m.c.∆T, c’nya itu apa aku lupa, koefisien pa ya?

P: koefisien apa?

S: koefisien kalor

P: besarnya gimana? Apakah udah tertentu?

S: besarnya tergantung sama zatnya apa

P: berarti tiap zat yang berbeda, c’nya juga berbeda besarnya?

S: iya, sudah tertentu juga besarnya

P: misalnya ada air dan besi yang massanya sama dan keduanya suhunya 20oC.

Jumlah kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu air dan besi jadi 100oC

banyakan air atau besi?

S: banyak yang air

P: kenapa?

S: karena c air lebih besar dari pada besi

P: jadi hubungan c dengan jumlah kalor itu apa?

S: oh iya c itu kalor jenis, baru inget. Ya semakin besar kalor jenis, semakin besar

jumlah kalor yang diberikan.

S: kalau hubungan massa dengan jumlah kalor yang diberikan gimana?

S: ya sama, semakin besar massa benda, semakin besar jumlah kalor yang

diberikan

P: bisa kasih contoh?

S: misalnya memanaskan sepanci air enuh sama air setengah panci, itu lebih cepat

memanaskan air setengah panci.

P: kalau hubungan jumlah kalor yang diberikan dengan perubahan suhu apa?

S: semakin besar jumlah kalor yang diberikan, semakin besar juga perubahan

suhunya.

P: bisa kasih contoh?

S: Kalau kita manasi 2 panci yang massanya sama, misalnya panci A dan B, tapi

kalor yag diberikan pada panci A lebih besar dari B, maka air A lebih cepat

mendidih.

P: pernah dengar tentang Asas Black?

S: pernah

P: misalnya ada 2 batang besi yang suhunya berbeda, besi A suhunya 20oC dan

besi B suhunya 100oC, keduanya disentuhkan, apa yang terjadi dari kedua benda

itu?

S: yang A suhunya akan naik dan yang B suhunya akan turun sampai suhunya

setimbang.

P: maksudnya setimbang itu apa?

S: maksudnya sampai besi A dan besi B suhunya sama

P: kenapa suhu besi A bisa naik dan suhu besi B bisa turun?

S: karena benda yang suhunya lebih tinggi mengalirkan energi ke suhu yang lebih

rendah, jadi besi B memberikan kalor ke besi A dan besi A menerima kalor dari

besi B.

P: besar kalor yang diberikan besi B dengan besar kalor yang diterima besi A beda

apa enggak?

S: harusnya sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Partisipan penelitian ini adalah 4 siswa SMA kelas XI IPA yang sudah mendapatkan pelajaran kalor. Siswa dipilih secara acak

77

P: bisa kasih contoh tentang Asas Black?

S: kalau kita menggenggam es, tangan kita jadi dingin seperti es dan esnya lama-

lama meleleh.

P: kenapa bisa sperti itu?

S: karena tangan kita memberikan kalor ke es jadinya suhu yang di tangan turun

dan es-nya menerima kalor dari tangan jadinya lama-lama meleleh, jadi tangan

kita terasa dingin seperti suhu es.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI