POLITIKUS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

essay

Citation preview

POLITIKUS Saat ini, setelah dipublikasikannya penelitian Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), bahwa koruptor tertinggi terjadi di lingkungan DPR, kemudian Ditjen Pajak, dan Kepolisian; maka berita buruk tentang Politikus menjadi ramai lagi.Saya baca di wikipedia,politikus(jamak:politisi) adalah seorang yang terlibat dalampolitik, dan kadang juga termasuk paraahli politik. Politikus juga termasukfigur politikyang ikut serta dalampemerintahan. Kalau membaca keterangan itu, betapa besar dan mulianya peran politkus itu dalam kenegaraan dan pemerintahan.

Tetapi, dengan berita miring tentang politikus selama ini, orang-orang iseng lalu mencari tahu. Apakah ada kata lain yang lebih tepat menggambarkan arti politikus yang lebih faktual dan kontekstual? Karena mestinya istilah itu bisa menjelaskan tentang politikus yang sebenarnya.

Ada beberapa istilah yang diadopsi dari bahasa asing yang dimulai dengan POLI, yang artinya jamak/banyak. Misalnya, poliandri (poli+andri)-suami lebih dari satu, poligami (poli+gami)-istri lebih dari satu, poliklinik (poli+klinik)-balai pengobatan lebih dari satu penyakit, dan lain-lain. Sedangkan POLITIKUS? Apa bisa diterangkan berasal dari kata POLI+TIKUS? Hahaha...

Ternyata banyak yang setuju. Walaupun itu jelas salah. Poli artinya banyak, dan Tikus..adalah binatang mengerat yang sangat menjijikkan, dibenci keluarga, dan apalagi para petani. Tetapi, jika arti politikus dicandakan sebagai kumpulan tikus, sebagai simbol koruptor, menjadi terkesan benar dengan realitas saat ini.

Maka, melalui tulisan ini saya mohon dengan amat sangat. Janganlah teman-teman yang sedang menjadi politikus bersikap seperti tikus. Bisa-bisa pengertian politikus (poli+tikus) yang sesungguhnya salah itu dipahami sebagai istilah yang benar, karena kelakuan yang buruk itu. Karena jika hal ini terjadi terus menerus, akan menjadi catatan buruk dikemudian hari. Anak-anak kita yang mempunyai kemampuan baik dan berpeluang sebagai negarawan bisa jadi akan mengurungkan niatnya, karena takut dicap sebagai calon koruptor. Apa jadinya nasib dan keberlanjutan negara ini jika semua generasi tidak mau menjadi politkus atau tidak ada lagi politikus yang baik? Kalau memang belum siap menjadi politikus yang baik, sebaiknya jangan ikut-ikutan. Dasar.

Peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi tertuang dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi.

Pimpinan KPK lawan korupsi dengan puisi

Sabir LaluhuJum'at, 27 September 2013 19:03 WIB

Ketua KPK Abraham Samad

Sindonews.com - Ada yang lain dari biasanya. Ruangan auditorium utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang biasa digunakan untuk konferensi pers, oleh Pimpinan KPK, jajaran deputi penindakan dan juru bicara KPK untuk mengumumkan kasus-kasus korupsi itu beralih fungsi.

Tadi siang hingga sore hari, alunan musik dengan iringan gendang, jimbe dan gitar terdengar dari grup seniman Kali Malang Etnika pimpinan Ane Matahari, membuat para hadirin turut bernyanyi. Sang vokalis dengan lantang berteriak, "Boro-boro mimpi, tidur saja sulit," teriaknya, di ruang auditorium KPK, Jumat (27/9/2013),

Alunan musik yang terus mengiringi acara bedah buku "Puisi Menolak Korupsi" yang ditulis oleh lebih dari 100 penyair seluruh Indonesia dan luar negeri.

Acara yang digagas oleh wadah pegawai KPK itu bahkan disertai dengan pembacaan puisi, oleh para penyair dan Pimpinan KPK. Lebih dari 90 penyair turut hadir dari seluruh wilayah di Indonesia. Termasuk penyair Taufik Ismail dan Eka Budianta.

Seorang perempuan paruh baya tiba-tiba berdiri di depan proyektor. Dengan suara keras, perempuan yang bernama lengkap Diah Hadani, anggota Komunitas Sastra Indonesia ini bersuara dengan lantang.

"Penyair bersaksi, langit bersaksi, masyarakat Indonesia bersaksi dengan kejujuran negara ini pasti akan maju. Kami semua menolak korupsi. Penyair tidak korupsi, tidak korupsi dengan kata-kata," ujarnya, dengan suara menggelegar yang membuat seisi ruang hening.

Tak berselang lama, para hadirin semua bertepuk tangan. Kepada KORAN SINDO, Abraham menuturkan, seni adalah bahasa universal. Bahasa yang gampang diterima telinga masyarakat dalam setiap jenjang usia.

Puisi sebagai karya sastra. Puisi mudah diterima oleh masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi. "Puisi itu kan bahasa yang luar biasa. Makanya sangat bagus jika digunakan untuk bahasa pemberantasan korupsi," ujar Abraham di Gedung KPK, Jakarta.

Alunan lagu dari Kali Malang Etnika kembali memecahkan keheningan. Syair "Namaku Korupsi" terdengar menjadi lantunan lagu. "Namaku korupsi, aku dibenci, aku diludahi, tapi ada saja yang mencintai. Tiap hari aku muncul di tv, tak bosan orang lihat aku beraksi. Alihkan kasus besar aku dipakai, percayalah aku tak akan mati. .. Tapi aku tetap eksis". Itu salah satu syair lagu yang disampaikan Kali Malang Etnika.

Suara yang menggema itu diringi oleh suara para penyair lain. Dalam bait lainnya, Kali Malang Etnika melantunkan, "Saat pemilu terjadi, saatnya aku beraksi. Jadi alat partai, selingkuh dan mencuri... Aku adalah godaan berat. Aku ada di mana. Padahal aku mati sendiri, ketika cinta negeri masih di hati."

Disamping vokalis Kali Malang Etnika, tampak Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Bambang Widjojanto yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, asik mengoyangkan badan dan kepalanya.

Bahkan terus ikut menyanyikan lagu yang dibawa dengan tempo yang cukup tepat. Sembari menepukan kedua tangannya di kaki, dan sesekali menggerakan kakinya, Bambang seolah terbuai dengan alunan lagu dan puisi itu.

Sedangkan Waki Ketua KPK Bidang Penindakan Zulkarnain, Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Busyro Muqoddas, terlihat serius tapi santai.

Alunan syair puisi juga mewarnai sesi bedah buku yang diisi Busyro, Taufik Ismail dan Eka Budianta. Buysro menuturkan, korupsi itu memiskinkan rakyat, korupsi menistakan kemanusian.

Menurutnya, sastra dan sastrawan adalah dua kata yang tidak bisa dipisahkan. Karyanya lahir dari hati sanubari paling dalam. Dalam menyampaikan materinya, Busyro memilih salah satu puisi "Selamat Datang di Negeriku".

Dengan penuh candaan, celotehan dan bahasa yang ringan. Para penyair, wartawan, mahasiswa dan jajaran KPK tertawa mendengarnya. "Koruptor adalah makhluk yang makruh, Johan adalah makhluk yang sunnah. Saya sindir, mumpung saya masih bicara," ujarnya.

Taufik Ismail menuturkan, dalam sejarah kesastraan, pernah terjadi sebuah patologi sosial, seperti korupsi direspon oleh para penyair dengan buku yang tebalnya lebih dari 350 halaman.

Menurutnya, buku "Puisi Melawan Korupsi" adalah karya yang sangat luar biasa. Sembari membaca satu puisi "Malulah pada Korupsi", Taufik menuturkan, kalau anak-anak kita menonton tv atau membaca berita yang kemudian bertanya tentang korupsi, apa dan mengapa bisa terjadi. Apakah seperti jajanan di pasar," ungkap Taufik sembari membaca puisi.Dalam pernyataannya, Taufik sempat tersedu-sedu. Suara seraknya bahkan tidak bisa terdengar. Dengan menetskan air mata, sastrawan dan budayawan Indonesia ini menyampaikan rasa keprihatinannya atas korupsi yang semakin hari kian menjadi.Eka Budianta mengajak para hadirin untuk melantukan sebuah lagu "Saatnya kejujuran yang memimpin bangsa ini". Dia berpandangan, penulis puisi bisa menjadi koruptor dalam karyanya untuk menajamkan intuisinya. Sebagai seorang seniman dan penyair, Eka mengatakan, KPK menjadi satu-satunya lembaga atau institusi negara yang mempelopori penyatuan penyair, dan penyusunan buku puisi-puisi terkait korupsi untuk kepentingan bangsa, negara, agama dan kemanusiaan."Bukan Kementerian Agama, bukan DPR, bukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Puisi menjembatani kita dengan keadaan masyarakat, masa depan, kebangsaan dan keberadaban kita. Puisi itu alat yang betul-betul memupuk kejujuran," ujarnya. "Melalui puisi membuat kita untuk memahami negara, pejabat dan masyarakat Indonesia," katanya lagi.Sebelum acara ditutup, Bambang Widjojanto membacakan puisi "Korupsi dan Prostitusi". Sedang Abraham membacakan puisi "Hikayat Sebuah Rumah". Suara lantang dan keras keduanya membahana di ruangan dengan diiringi melodi komunitas Kali Malang Etnika. ( Sumber : Ayu Cipta, Grup PMK )

Saat mengerjakan PR pelajaran Bahasa Indonesia seorang anak bertanya kepada mamanya, "Ma, apa sih makna poli itu?" "Poli itu maknanya banyak atau lebih dari satu," jawab mamanya."Tetapi kata poli harus diikuti oleh kata yang lain. Misalnya, politeisme artinya keyakinan banyak Tuhan, poligami artinya laki-laki yang memiliki banyak istri, poliandri artinya wanita yang memiliki banyak suami," kata mamanya."Lha, kalau papa itu di sebut politikus maksudnya..?"Saat ini, politik memegang pearn penting dalam berbagai sektor kehidupan