68
Giovanno Rachmanda Maulana, S.Ked Heru Alfares, S.Ked Pembimbing Dr. David M .Allorante Sp.OG RSUD Karawang Ilmu Penyakit Obstetri dan Gynekologi 2014 LAPORAN KASUS PERDARAHAN ANTEPARTUM

PRESENTASI CASE HAP Gioheru (Tmbh Etiologi HAP Lain)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m

Citation preview

Laki-laki 58 Tahun Dengan Hematemesis Melena, DM Tipe II, Hipertensi Grade II, Dislipidemia, Dan Hiperurisemia

Giovanno Rachmanda Maulana, S.KedHeru Alfares, S.Ked

PembimbingDr. David M .Allorante Sp.OG

RSUD KarawangIlmu Penyakit Obstetri dan Gynekologi2014LAPORAN KASUS PERDARAHAN ANTEPARTUM

PENDAHULUANPerdarahan pada kehamilan adalah penyebab paling berperan dari kematian ibu di seluruh dunia. Kondisi ini terjadi sekitar 4 dalam 1.000 kehamilan yang lebih dari 20 minggu kehamilan . prevalensi di Asia telah terbukti secara signifikan lebih tinggi dari ras lain dan etnis lainnya.

Faktor risiko yang ditemukan meliputi usia ibu yang tua , multiparitas , kehamilan multipel , seksio sesarea sebelumnya dan merokok selama kehamilan.faktor risiko lainnya adalah aborsi sebelumnya , plasenta previa pada kehamilan sebelumnya , prematur sebelumnya , bekerja selama kehamilan , penggunaan kokain.

Komplikasi yang berhubungan dengan plasenta previa memiliki dampak yang signifikan pada perencanaan tatalaksana ,

Perdarahan obstetrik yang tidak dengan cepat ditangani dengan transfusi darah atau cairan infus dan fasilitas penanggulangan lainnya, prognosisnya akan fatal bagi penderita

IDENTITASNama lengkap: Ny.KJenis kelamin: PerempuanUmur: 35 tahunSuku bangsa: sunda

Status perkawinan: MenikahAgama: IslamPekerjaan: IRTPendidikan: SDAlamat: Sumberjati, Pedes, KarawangTanggal masuk RS: 19/2/2014IDENTITASIDENTITAS SUAMINama:Tn. AUmur:38 tahunPendidikan:Tamat SMAPekerjaan :Buruh lepasAgama:IslamAlamat:Sumberjati, Pedes, KarawangSuku:Sunda

Keluhan UtamaG4P3A0 datang dengan rujukan bidan, hamil 8 bulan dengan perdarahan anterpartum dan tekanan darah tinggiAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis di kamar bersalin RSUD Karawang pada tanggal 19/2/2014 pukul 20.00

Riwayat Penyakit SekarangRiwayat Penyakit Sekarang

merasa mulas mulas yang teratur (-)keluar air air dari jalan lahir (-)Keputihan (-)nyeri kepala(-)pandangan yang buram (-)mual ataupun muntah (-) nyeri pada ulu hati (-) riwayat trauma (-) Pasien mengaku hamil 8 bulan. Pasien masih merasakan gerakan janin yang aktif. Pertama kali perdarahan 1 bulan SMRS kehamilan 7 bulan, darah berwarna merah segar dan jumlahnya sedikit,

ke bidan lalu dirawat 3 hari dipulangkan diberi edukasi bedrest. Kemudian 1 minggu SMRS pasien mengalami perdarahan kembali jumlahnya sedikit seperti flek pada haid pembalut berwarna merah segar dan bergumpal.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat ObstetriRiwayat ObstetriRiwayat ObstetriPasien menggunakan KB suntik 3 bulan sebelum hamil ini Riwayat KB

Pemeriksaan FisikKeadaan umum : Tampak Sakit SedangKesadaran: Compos MentisTekanan Darah: 140/90 mmHgDenyut Nadi: 82 x/menitPernafasaan: 20 x/menit, Suhu: 36,6oC

KEPALABentuk: Normocephali

MATAsclera ikterik (-/-), konjungtiva pucat (-/-) hiperemis (-/-),

THORAKSPULMO

dextrasinistra

Inspeksi simetris statis & dinamissimetris statis & dinamis

Palpasivocal fremitus kanan (N)vocal fremitus kiri (N)

Perkusisonor seluruh lapangan parusonor seluruh lapangan paru

Auskultasivesikulervesikuler

ronkhi (-)ronkhi (-)

Wheezing (-)Wheezing (-)

CORInspeksi: Ictus cordis tidak tampak.

Palpasi: Ictus kordis teraba di ICS V 1cm medial midklavikularis kiri, thrill(-).

Auskultasi : Suara dasar : BJ I-II regularSuara tambahan : murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN

ABDOMENMembuncit, nyeri tekan (-) di seluruh region abdomen, defans muscular (-), BU (+) 3x/menitEkstremitasEkstremitas SuperiorAkral hangat +/+,

edema -/-,

capillary refill time 140, diastole >90.Prot urine (+) 1Pada kasus : TD : 140/90. prot urine (+)1Pada kasus ini pasien G4P3A0 mengaku hamil 8 bulan rujukan puskesmas datang ke VK RSUD Karawang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 12 jam SMRS, bewarna merah segar .Analisis kasus diagnosisKeluhan subjektif perdarahan berulang tanpa nyeri. Perdarahan pertama biasanya berlangsung tidak banyak dan berhenti sendiri. Perdarahan kembali terjadi tanpa sebab yang jelas setelah beberapa waktu kemudian. Pada setiap pengulangan, perdarahan lebih banyakPada kasus, perdarahan yang dialami pasien merupakan perdarahan yang ketiga kalinya dalam kehamilan ini. Pasien mengaku selama adanya perdarahan dari jalan lahir, pasien tidak merasa nyeri perut. Analisis kasus diagnosisPada pemeriksaan fisik obstetri : Pada pemeriksaan inspeculo, terlihat darah yang keluar dari ostium uteri internum.Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan Inspeksi pada vulva dan uretra dan tidak didapatkan kelainan, perdarahan (+) Pemeriksaan menggunakan inspekulo didapatkan portio livid, ostium terbuka, fluor (-), fluxus (+)

Pemeriksaan dalam pada plasenta previa hanya dibenarkan bila dilakukan di kamar operasi yang telah siap untuk melakukan operasi segera.Pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan dalamAnalisis kasus diagnosisPada pemeriksaan penunjang : Transabdominal USG akan memberikan kepastian diagnosis plasenta previa dengan ketepatan tinggi sampai 95-98%Pada pemeriksaan darah didapatkan: Hb:10,5 g/dlLeukosit:14.440/mm3

Pada USG didapatkan kesan plasenta previa totalis, presentasi Bokong

Analisis kasus Tatalaksanapersalinan dapat dilakukan secara pervaginam ataupun perabdominal. Umumnya dilakukan seksio sesarea. Pada pasien ini, dilakukan terapi konservatif yaitu rawat inap, dan pemberian kortikosteroid 2x6 gram iv untuk pematangan paru janin.Selain itu, diberikan antibiotik profilaksisLalu kehamilan pasien diterminasi dengan seksio sesarea

Cara persalinan ini ditentukan oleh beberapa faktor antara lain jenis plasenta previa, perdarahan (banyak, sedikit tapi berulang), keadaan ibu hamil, keadaan janin(hidup, gawat atau meninggal), pembukaan jalan lahir, paritas, fasilitas penolong dan rumah sakit. Pada pasien ini merupakan jenis plasenta previa totalis dimana sudah terjadi perdarahan yang berulang, keadaan ibu hamil yang lemah, keadaan janin hidup dan fasilitas yang mendukung sehingga dilakukan persalinan perabdominam dengan seksio sesarea.

Analisis kasus diagnosisbeberapa teori dan faktor risiko yang berhubungan dengan plasenta previa:Hipoplasia endometrium : bila menikah pada usia muda.Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.Plasenta terbentuk secara tidak normal. Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara daripada primipara. Ibu merokok Ibu dengan usia lebih tua.Riwayat section caecariaPerdarahan AntepartumTinjauan Pustaka

Definisi

ETIOLOGIPLACENTA PREVIA

PLACENTA PREVIAETIOLOGI

Plasenta previa meningkat kejadiannya pada keadaan-keadaan yang endometriumnya kurang baik

Keadaan ini bisa ditemukan pada:Multipara, terutama jika jarak antara kehamilannya pendekMioma uteriKuretase yang berulangUmur lanjutBekas sectio sesareaPerubahan inflamasi atau atrofi, misalnya pada wanita perokok atau pemakai kokain. .Dinding rahim tipisPerdarahan

Desidua lepas dari plasentaLaserasiMerokokRiwayat kehamilan (Caesar)Usia ibu saat kehamilanMultiparitas, gemeliFaktorPendukungImplantasi embrio (embryonic plate) pada bagian bawah (kauda) uterusIsthmus uteri tertarik (melebar)menjadi dinding cavum uteri (SBR/ Segmen Bawah Rahim )Lahir tidak dapat normal (lahir sesar)anemiaKelainan pada rahim (atrofi, cacat)Implantasi abnormalPlasenta berkembang menutupi ostium internaPlasenta akan melekat lebih kuatMudah diinvasi oleh pertumbuhan trofoblasBayi lahir dengan BB rendah/ kematian (gawat janin)hipoksiaKekurangan volume cairanHipovolemiaPerubahan perfusi jaringanPLACENTA PREVIADIAGNOSISDIAGNOSISTransabdominal UltrasonografiTransvaginal Ultrasonografi

TATALAKSANAKOMPLIKASISOLUTIO PLACENTAKLASIFIKASI SOLUTIO PLACENTA

ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKOFaktor pencetusHipertensi ( preeklamsi dan eklamsi)Tali pusat pendek / lilitan tali pusatUterus yang sangat kecil(hidramnion, gemelli)Tekanan pada vena cava inferiorTrauma abdomenPerdarahan pada pembuluh darah plasenta / uterusPerdarahan kedalam disudua basalis / hematoma pada desiduaDesidua terkelupas Perdarahan terperangkap di cavum uteriDefisit volume cairanTerjadi separasi ( desakan ) dan plasenta tertekan oleh hematoma desidulaArteri spiralis pada desidua pecah Hematoma retroplasenta semakin luasPlasenta terkelupas sampai mendekati tepi plasentaUterus berkontraksi dan serviks dilatasiGangguan rasa nyaman nyeriDarah merembes ke pinggir membranPerdarahan ( revealed)Resiko tinggi infeksiDefisit Volume CairanGAMBARAN KLINISDIAGNOSISTatalaksanakomplikasiKESIMPULANPerdarahan ante partum merupakan perdarahan yang berasal dari jalan lahir yang terjadi mulai usia kehamilan 24 minggu sampai sebelum kelahiran bayi. Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.persalinan dapat dilakukan secara pervaginam ataupun perabdominal. Umumnya dilakukan seksio sesarea.Cara persalinan ini ditentukan oleh beberapa faktor antara lain jenis plasenta previa, perdarahan (banyak, sedikit tapi berulang), keadaan ibu hamil, keadaan janin(hidup, gawat atau meninggal), pembukaan jalan lahir, paritas, fasilitas penolong dan rumah sakitPada kasus dilakukan persalinan perabdominal secara sectio secaria dikarenakan pasien didiagnosa dengan plasenta previa totalis, dimana plasenta menutupii seluruh ostium uteri internum.