Upload
selvia-helena-utami
View
65
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jkkkkkkkkkkkkkkkkk
Citation preview
PRESENTASI KASUS“VARIKOKEL”
PENYUSUN:
PUTRI ILHAMI
PEMBIMBING :
Dr. H. Supriyono, Sp.B
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama :An. A
Jenis kelamin :Laki-laki
Usia :17 tahun
Pekerjaan :Pelajar
Status :Belum menikah
Agama :Islam
Alamat :Kebondalam
RT/RW 01/02
Purwakarta
MRS :12 Mei 2014
Ruangan :Bogenville
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Terdapat benjolan pada kemaluan sebelah kanan sejak 10 tahun SMRS
Keluhan tambahan:
Nyeri di atas testis
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG10 tahun SMRS terdapat benjolan pada kemaluan kanan
Tampak skrotum dextra yang warnanya sedikit membiru dan permukaannya bernodul seperti kumpulan cacing
Pembesaran hilang perlahan jika pasien berbaring
Pasien juga mengeluh nyeri di atas testis dan nyeri di pinggang
BAB dan BAK tidak ada keluhan
RPD• Riwayat penyakit
hipertensi disangkal• Riwayat penyakit asma
disangkal• Riwayat penyakit
kencing manis disangkal
RPKRiwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal
Pemeriksaan tanda vital Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Tekanan Darah : 120/100mmHg Nadi : 88x/menit Pernafasan : 20x/menit Suhu : 37 ºC
Status Generalis Kulit : turgor kulit normal Kepala : normosefali. Rambut hitam, lurus, mudah dicabut (-). Mata : simetris kanan kiri, kelopak mata cekung, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/-, kornea jernih, lensa jernih. Leher : pembesaran KGB (-), trakea ditengah, bentuk simetris Telinga : Bentuk normal, simetris, liang lapang, serumen (-/-), hiperemis
(-/-) Hidung : Septum deviasi (-),pernafasan cuping hidung (-), sekret (-/-) Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, perdarahan (-) Mulut : Bibir kering, sianosis (-), lidah bersih
Thorax : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis Jantung
Inspeksi :iktus kordis tidak terlihat
Palpasi :iktus kordis teraba disela iga ke-V sedikit medial LMCS,tidak terdapat thrill
Perkusi :
Batas kanan :Jantung ICS IV LSD
Batas kiri :Jantung ICS V sedikit medial LMCS
Batas pinggang jantung ICS III LPSS
Auskultasi :Bunyi jantung I&II regular, tidak terdengar bunyi jantung tambahan, murmur (-), gallop (-)
Paru
Inspeksi :Bentuk dan pergerakan pernafasan kanan-kiri simetris
Palpasi :Fremitus taktil simetris kanan-kiri
Perkusi :Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi :Suara nafas vesikuler pada seluruh lapangan paru, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Perut datar simetris, ruam kulit (-), benjolan (-), sikatriks (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak ada pembesaran
Perkusi : Timpani diseluruh abdomen, nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas : Atas : Akral hangat +/+, Edema -/-
Bawah : Akral hangat +/+, Edema -/-
STATUS LOKALIS
regio scrotalis dextra
Inspeksi : Tampak asimetris skrotum dextra dan sinistra Tampak skrotum dextra yang warnanya sedikit membiru
dan permukaannya bernodul. Tampak pembesaran pada skrotum dextra Pembesaran hilang perlahan jika pasien berbaring (skrotum
dinaikkan)
Palpasi : Nyeri tekan (+) Kesan perabaan seperti kumpulan cacing di sebelah kanan Dilakukan pemeriksaan transiluminasi hasil : Tidak diavan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium : GDS : 108mg/dl (N : <200 mg/dL) Hemoglobin : 14,2 g/dl (N : 14-18 g/dl) Hematokrit : 41,4 % (N : 37-43 %) Leukosit : 7.010/uL (N : 5000-10.000) Trombosit : 240.000/uL (N : 150-450 rb/u) Masa Perdarahan : 2’ (N : 1 – 6) Masa Pembekuan: 12’ (N : 5 – 15)
Diagnosis Kerja Varikokel
Diagnosis Banding Hidrokel Tumor testis Testis Maldesensus
Penatalaksanaan Operasi Ligasi Vena Spermatika Interna Infus Ringer Laktat 20 tpm Cefotaxim Ketorolac Bed rest
Prognosis Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad functionam : Dubia ad malam
FOLLOW UPFollow up 12 Mei 2014 TD :100/70mmHg N : 88x/menit R :20x/menit S : 36,5oC
S : Pasien mengeluh nyeri pada daerah kemaluan dan menjalar ke selangkangan sampai ke pinggang
O : Stasus lokalis : regio scrotalis dextra Inspeksi: Tampak pembesaran pada skrotum dextraPalpasi: nyeri tekan (+) A: Varikokel
TINJAUAN PUSTAKA“VARIKOKEL”
ANATOMI TESTISTestis merupakan gonad laki-laki yang dapat memproduksi sperma dan hormone reproduksi (testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung oleh spermatic cord. Vaskularisasi: Arteri : berasal dari abdominal aorta yang akan bercabang menjadi arteri
testicular. Arteri tersebut akan bercabang dan berhubungan dengan arteri duktus deferen.
Vena : membentuk plexus pampiniformis dari bagian anterior duktus deferens dan mengelilingi testis. Pampiniform plexus berfungsi sebagai thermoregulatory, yaitu penjaga temperatur testis agar konstan. Vena testicular kanan akan menuju vena kava inferior, sedangkan vena testicular kiri akan masuk ke vena renal kiri.
DEFINISI VARIKOKEL
Varikokel/varicocele, adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna.
Varikokel dapat menyebabkan keluhan testis terasa berat,dan ini terjadi akibat tekanan meninggi didalam v.testis yang tidak berkatup dari muara di v.kava inferior atau v.renalis sampai di testis.
Kadang varikokel merupakan faktor kausal gangguan fertilitas.
Peninggian tekanan di dalam pleksus pampiniformis dapat diraba sebagai struktur yang terdiri atas varises pleksus pampiniformis yang memberikan kesan raba seperti kumpulan cacing.
Permukaan testis normal licin tanpa tonjolan dengan konsistensi elastis.
EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan sepertiga pria yang mengalami gangguan kualitas semen dan infertilitas adalah pasien varikokel bervariasi 19-41%). Diperkirakan sekitar 20-50% didapatkan gangguan kualitas semen dan perubahan histologi jaringan testis.
ETIOLOGI
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 70-93%).
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI Vena testikularis sinistra
bermuara pada vena renalis sinistra dengan arah tegak lurus, sedangkan vena testikularis dextra bermuara pada vena kava inferior dengan arah miring.
Vena testikularis sinistra membutuhkan tekanan yang lebih besar dibandingkan dengan vena testikularis dextra yang bermuara ke vena cava inferior
vena testikularis sinistra lebih panjang daripada vena testikularis dextra dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.
PENINGKATAN TEKANAN VENA
PATOGENESIS PENYEBAB GANGG.SPERMATOGENESIS
Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui beberapa cara : Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga
testis mengalami hipoksia. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain
katekolamin dan prostaglandin) melalui vena testikularis ke testis.
Peningkatan suhu testis. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri
dan kanan, memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitasdisfungsi bilateral
DIAGNOSIS
ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI PASIEN POSISI BERDIRI DILIHAT ADAKAH DISTENSI KEBIRUAN DARI DILATASI VENA
PALPASI “BAG OF WORMS”, PENGUKURAN : ORKIDOMETER (KECURIGAAN VARIKOKEL MENINGKAT JIKA ADA DISPROPORSI PANJANG TESTIS ATAU VOLUME)
AUSKULTASI STETOSKOP DOPPLER (MENDETEKSI ADANYA PENINGKATAN ALIRAN DARAH PADA PLEKSUS PAMPINIFORMIS)
DIAGNOSIS(CONT,,)
DIAGNOSIS BANDING Hidrokel
Penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis.
Bersifat diafan (tembus cahaya) pada transiluminasi. Hidrokel dapat disebabkan oleh rangsangan patologik seperti radang
atau tumor testis. Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena:
(1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis. (2) belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
Tumor testis Benjolan di dalam skrotum yang tidak nyeri dan tidak diafan. Biasanya tumor terbatas di dalam testis sehingga mudah
dibedakan dari epididimis. Testis Maldesensus
PEMERIKSAAN PENUNJANG VENOGRAFI USG MRI CT-SCAN NUCLEAR IMAGING
PENATALAKSANAAN Kebanyakan pasien penderita varikokel tidak
selalu berhubungan dengan infertilitas, penurunan volume testikular, dan nyeri.
Untuk itu, tidak selalu dilakukan operasi. Varikokel secara klinis pada pasien dengan
parameter semen yang abnormal harus dioperasi dengan tujuan membalikkan proses yang progresif dan penurunan durasi independen fungsi testis.
TEKNIK OPERASI
Operasi ligasi varikokel retroperitoneal, inguinal atau subinguinal, laparoskopik, dan mikroskopik varikokelektomi.
PROGNOSIS Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad functionam : Dubia ad malam Quo ad sanacionam : Dubia ad malam
DAFTAR PUSTAKA
Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke 2. EGC
Mansjoer,dkk. 2000. kapita selekta kedokteran edisi 3 jilid 2. Media Aesculapius. Jakarta
Sjamsuhidayat, Jong. 2005. Ilmu Bedah edisi 2. EGC. Jakarta
Grace A. Pierce, et.al. 2002. Surgery At a Gklance. Second Edition. Blackwell Science
www.emedicine.medscape.com Schwartz. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah
ed 6. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. http://www.maleinfertility.org/new-varicocele.html http://www.glowm.com/resources/glowm/cd/pages
/v5/v5c066.html
WASSALAMU’ALAIKUM