11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang meningkat dan tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan saat ini memerlukan timbal balik positif dari perawat sebagai bagian penyedia layanan kesehatan dirumah sakit. Dunia keperawatan diharapkan mampu mengimbangi tuntutan tersebut dengan perubahan positif kearah perbaikan. Perubahan nyata yang dapat dilakukan oleh perawat salah satunya adalah membenahi system asuhan keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pembenahan dalam system asuhan keperawatan harus diiringi dengan manajemen keperawatan yang baik dan sesuai. Manajemen keperawatan dilakukan dengan maksud untuk mempermudah asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan profesional yang dapat dikembangkan saat ini salah satunya adalah model asuhan

Proposal Makp

  • Upload
    inirian

  • View
    155

  • Download
    45

Embed Size (px)

DESCRIPTION

manajemen keperawatan

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang meningkat dan tuntutan masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan saat ini memerlukan timbal balik positif dari perawat sebagai bagian penyedia layanan kesehatan dirumah sakit. Dunia keperawatan diharapkan mampu mengimbangi tuntutan tersebut dengan perubahan positif kearah perbaikan. Perubahan nyata yang dapat dilakukan oleh perawat salah satunya adalah membenahi system asuhan keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Pembenahan dalam system asuhan keperawatan harus diiringi dengan manajemen keperawatan yang baik dan sesuai. Manajemen keperawatan dilakukan dengan maksud untuk mempermudah asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan profesional yang dapat dikembangkan saat ini salah satunya adalah model asuhan keperawatan profesional tim (MAKP tim) merupakan suatu metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama satu shift terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai dengan keluar rumah sakit. Keuntungan dari MAKP Tim antara lain memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan. Selain itu, pembagian tugas yang jelas dan memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan bagi pasien, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai suatu pelayanan yang berkualitas.

B. Tujuan1. Tujuan UmumSetelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, perawat diruang Dharmawangsa memahami prinsip manajemen keperawatan dan model pemberian asuhan keperawatan tim.2. Tujuan KhususSetelah dilakukan sosialisasi MAKP peserta mampu :a. Mengetahui konsep Model Asuhan Keperawatan profesional (MAKP)b. Mengetahui konsep dasar Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Timc. Mengetahui tanggung jawab perawat dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) Timd. Mengetahui strategi kerja dari time. Melaksanakan peran sesuai dengn model MAKP Tim

BAB IIMODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL

A. Konsep MAKPKeberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat ditentukan dengan pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan profesional. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan tuntutan perkembangan iptek, maka metode system pemberian asuhan keperawatan harus efektif dan efisien.Dasar pertimbangan pemilihan model asuhan keperawatan (MAKP)1. Sesuai dengan visi dan misi institusi2. Dapat diterapkan proses keperawatan dalam asuhan keperawatan3. Efisien dan efektif penggunaan biaya4. Terpenuhinya kepuasan klien, keluarga, dan masyarakat5. Kepuasan kinerja perawat6. Terlaksananya komunikasi yang adekuat antara perawat dan tim kesehatan lainnyaJenis model metode asuhan keperawatan (MAKP)1. Model MAKP Fungsional2. Model MAKP Kasus3. Model MAKP Tim4. Model MAKP Primer

B. Konsep MAKP TimMetode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/group yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal, dan membantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.Kelebihannya :1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh2. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan3. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim

Kelemahannya :1. Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu yang sulit untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk

Konsep Metode Tim :1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai tekhnik kepemimpinan2. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim4. Peran kepala ruangan penting dalam model tim. Model tim akan berhasil bila didukung oleh kepala ruangan.

C. Tanggung jawab perawat dalam model asuhan keperawatan profesional (MAKP Tim)1. Tanggung jawab anggota tima. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung jawabnyab. Kerjasama dengan anggota tim dan antar timc. Memberikan laporan2. Tanggung jawab ketua tima. Membuat perencanaanb. Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasic. Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasiend. Mengembangkan kemampuan anggotae. Menyelenggarakan konferensi3. Tanggung jawab kepala ruangana. Perencanaan1) Menunjukkan ketua tim akan bertugas di ruangan masing-masing2) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien : gawat, transisi, dan persiapan pulang, bersama ketua tim4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur penugasan/penjadwalan.5) Melaksanakan strategi pelaksanaan keperawatan6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatana) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatanb) Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatanc) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalahd) Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri9) Membantu membimbing peserta didik keperawatan10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan rumah sakit

b. Pengorganisasian 1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan2) Merumuskan tujuan metode penugasan3) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas4) Membuat rentang kendali, kepala ruangan membawahi 2 ketua tim, dan ketua tim membawahi 2-3 tim perawat5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan : membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari, dan lain-lain6) Mengatur dan mengendalikan logistic ruangan7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik8) Mendelegasikan tugas, saat kepala ruangan tidak berada ditempat ketua tim9) Memberi wewenang kepada tata usaha untuk mengurus administrasi pasien10) Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnyaidentifikasi masalah dan cara penanganannya

c. Pengarahan1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim2) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengn baik3) Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap4) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan askep pasien5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan6) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya7) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain

d. Pengawasan 1) Melalui komunikasi :a. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim mampu pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien2) Melalui supervisea. Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi, mengamati sendiri, atau melalui laporan langsung secara lisan, dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu jugab. Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua tim. Membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugasc. Evaluasid. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua time. Audit keperawatan

Kepala Ruangan

Ketua TIMKetua TIM

Staf PerawatStaf Perawat

Pasien/ KlienPerawat/ Klen

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanModel Asuhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu Asuhan Keperawatan Profesional adalah sebagai suatu sistem (struktur, proses, dan nilai-nilai) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart & Woods, 1996).Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1984).Pada model asuhan keperawatan profesional Tim, ketua tim membuat rencana asuhan keperawatan kemudian mengkomunikasikan kepada anggota tim untuk melaksanakan intervensi keperawatan. Anggota tim bertanggung jawab kepada ketua tim terhadap pemberian asuhan keperawatan pada pasien selanjutnya ketua tim mengevaluasi serta mendokumentasikan.

B. SaranDiharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca khususnya mahasiswa keperawatan dan perawat dapat memahami Model Asuhan Keperwatan Profesional Tim serta dapat menerapkannya pada praktik manajemen keperawatan.