46
PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA BENZYL ALKOHOL DARI BENZYL KLORIDA, NATRIUM KARBONAT DAN AIR Disusun oleh : Nanang Hidayat 2011430063 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Proposal Ta II Ppk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

example for proposal Script

Citation preview

Page 1: Proposal Ta II Ppk

PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

BENZYL ALKOHOL DARI BENZYL KLORIDA, NATRIUM KARBONAT DAN AIR

Disusun oleh :

Nanang Hidayat

2011430063

JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FEBRUARI 2015

Page 2: Proposal Ta II Ppk

ABSTRAK

Pabrik benzyl alkohol dirancang dengan kapasitas produksi 10.800 ton/tahun. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut digunakan bahan baku benzyl klorida sebanyak 14.518 ton/tahun

yang didatangkan dari Taiwan dan Natrium karbonat dari PT aneka kimia raya, Surabaya

sebanyak 7.241 ton/tahun. Pabrik direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa Timur, yang

berdekatan dengan sumber bahan baku

Reaksi dijalankan di dalam reaktor tangki berpengaduk dan beroperasi pada suhu 120 oC dan

tekanan 1 atm. Hasil reaksi dari reaktor dialirkan menuju separator untuk memisahkan fase uap

untuk dibuang dan fase beratnya yang kemudian di alirkan lagi menuju dekanter. Pada dekanter

dipisahkan fase berat untuk dialirkan ke UPL (unit pengolahan lanjut) dan fase ringan yang

berupa benzyl klorida, toluene, air dan benzyl alkohol dialirkan ke Menara Distilasi 1.

Hasil atas MD-01 berupa benzyl klorida, toluene, air dan benzyl alkohol dialirkan ke menara

distilasi 2. Hasil bawah MD-01 adalah benzyl alkohol dan benzyl klorida, dengan kemurnian

benzyl alkohol sekitar 98%. Hasil atas MD-02 adalah air, toluene dan benzyl klorida

selanjutnya dialirkan ke UPL (Unit Pengolahan Limbah). Hasil bawah MD-02 berupa benzyl

alkohol, toluen, dan benzyl klorida dengan kemurnian benzyl klorida sekitar 98% .

Pabrik benzyl alkohol ini dirancang beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dengan 30

hari untuk pemeliharaan peralatan

Page 3: Proposal Ta II Ppk

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

INTISARI...... .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Prospek Pasar .................................................................... 2

C. Tinjauan Pustaka ............................................................... 2

D. Pemilihan Proses ............................................................... 5

BAB II URAIAN PROSES .................................................................... 7

A. Persiapan Bahan Baku ...................................................... 7

B. Reaksi Dalam Reaktor ...................................................... 8

C. Pemisahan Produk Cair dan Uap. ..................................... 8

D. Pemisahan Benzyl Alkohol ............................................... 8

E. Pemurnian Benzyl Alkohol ............................................... 9

BAB III SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK .................................. 10

A. Spesifikasi Bahan.............................................................. 10

B. Spesifikasi Produk ............................................................ 11

BAB IV NERACA MASSA .................................................................... 13

BAB V NERACA PANAS ..................................................................... 15

Page 4: Proposal Ta II Ppk

BAB VI KESIMPULAN .......................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 20

Page 5: Proposal Ta II Ppk

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan di segala bidang makin diperhatikan.

Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah dengan pembangunan

industri, termasuk diantaranya adalah industri kimia. Pembangunan industri kimia ini sangat

penting, karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri,

yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor bahan

tersebut, termasuk diantaranya benzyl alkohol.

Benzyl alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan baik sebagai

bahan baku maupun bahan penunjang. Benzyl alkohol banyak digunakan sebagai bahan

dasar dalam pembuatan obat, parfum, kosmetik, solvent, dan sebagai bahan untuk industri

kimia yang lain. Di Indonesia juga banyak terdapat jenis pabrik seperti di atas yang

membutuhkan benzyl alkohol sebagai bahan dalam prosesnya. Dengan semakin banyaknya

industri di Indonesia, khususnya industri kimia yang membutuhkan benzyl alkohol,

maka diperkirakan kebutuhan benzyl alkohol pada masa yang akan datang akan semakin

meningkat.

Belum adanya produsen benzyl alkohol di Indonesia membuka peluang yang besar

terhadap pasar benzyl alkohol di Indonesia. Selama ini kebutuhan nasional terhadap benzyl

alkohol masih di impor dari Taiwan, USA, Jerman, dan India. Pendirian pabrik benzyl

alkohol berarti membuka lapangan kerja baru sehingga mengurangi pengangguran di

Indonesia. Disamping itu untuk memenuhi pasar di luar negeri yang di harapkan dapat

meningkatkan devisa Negara

Page 6: Proposal Ta II Ppk

1.2 Maksud dan Tujuan Prarancangan Pabrik

1. Pabrik ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negri

karena peluang keuntungan pasar yang signifikan.

2. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perseroan secara

efektif dan efisien.

3. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan

dan kemakmuran rakyat

1.3 Analisa Pasar dan Perencanaan Kapasitas Produksi

Melihat kegunaan benzyl alkohol yang banyak dan harganya yang cukup mahal

maka diperkirakan kebutuhan akan benzyl alkohol semakin meningkat dengan semakin

banyaknya industri di Indonesia, khususnya industri kimia.

Impor benzil alkohol cenderung tidak stabil karena mengalami penurunan dan

kenaikan dari tahun ke tahun. Adapun data impor benzyl alkohol di Indonesia mulai tahun

2003 sampai 2008 adalah sebagai berikut :

TahunImpor

(dalam ton)2003 654,7732004 944,2912005 802,6552006 597,3382007 844,7742008 952,341

(badan pusat statistik, Yogyakarta)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pangsa pasar utama adalah memenuhi

kebutuhan dalam negeri dan apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi maka produk

dapat diekspor ke luar negeri. Direncanakan kapasitas produksi sebanyak 10.800 Ton per

tahun.

Page 7: Proposal Ta II Ppk

1.4 Pemilihan Lokasi

Pabrik benzyl alkohol dirancang dengan kapasitas produksi 10.800 ton/tahun. Untuk

memenuhi kebutuhan tersebut digunakan bahan baku benzyl klorida sebanyak 14.518

ton/tahun yang didatangkan dari Taiwan dan Natrium karbonat dari PT aneka kimia raya,

Surabaya sebanyak 7.241 ton/tahun. Pabrik direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa

Timur, yang berdekatan dengan sumber bahan baku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bahan baku dan bahan pembantu/tambahan

1. Benzyl Klorida

Benzyl Klorida merupakan bahan baku utama yang diperoleh dengan cara import dari luar

negeri yaitu dibeli dari Taiwan, dalam bentuk cair dan disimpan dalam tangki T-01 dengan

tekanan 1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oC). Benzyl Klorida akan dipompa, dimasukkan

ke dalam reaktor, dipanaskan melalui heat exchanger (HE-01) sehingga temperatur Benzyl

Klorida menjadi 120oC.

2. Natrium Karbonat/Sodium Karbonat

Natrium Karbonat juga merupakan bahan baku utama. Diperoleh dari Pabrik Aneka

Kimia Raya, Surabaya, dalam bentuk serbuk padat dan disimpan dalam gudang dengan

tekanan

1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oF). Natrium Karbonat akan ditampung dalam Hopper

(H-

01) menggunakan belt conveyor. Dari Hopper kemudian akan dimasukkan ke dalam tangki

pencampur/Mixer (M-01) untuk dilarutkan dengan H2O, lalu dipompa dan dipanaskan

dengan pemanas HE-02 sampai suhu 120oC, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor R-01.

Page 8: Proposal Ta II Ppk

2.2 Produk dan sifat - sifatnya

2.2.1 Bahan Baku :

a. Benzil Klorida (C6H5CH2Cl)

Berat MolekulSpesifik Gravity (20oC) Titik beku

Titik didih pada 760mmHg

Temperatur kritis

= 1,1002

= -39,2 oC

= 179,4 oC

Tekanan kritis = 38,5 atm

Warna = Tak berwarna

Kemurnian = 99,6 %

Kelarutan = Tak larut dalam air, larut

dalam alkohol

b. Natrium Karbonat (Na2CO3)

Berat molekul

Spesifik gravity (20oC) Titik lebur

= 106

= 2,533

Page 9: Proposal Ta II Ppk

Titik didih (pada 750 mmHg) Kelarutan

pada air dingin (0oC)

Kelarutan pada air panas (100oC)

= decomposes

= 7,1 gram/100 gram air

Page 10: Proposal Ta II Ppk

Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Serbuk

Warna = Putih

2.2.2 Bahan pembantu :

Air (H2O)

Berat molekul = 18,016

Spesifik gravity (20oC) = 1

Titik beku = 0oC Titik lebur = 0oC Titik

didih pada 760mmHg = 100oC

Tekanan uap murni (pada 100oC) = 760mmHg Temperatur kritis = 374oC

Tekanan kritis = 218 atm Viskositas (pada 20oC) = 1,050 cp

Kemurnian = 100 %

2.2.3 SPESIFIKASI PRODUK

a. Benzil Alkohol (C6H5CH2OH)

Berat molekul = 108

Spesifik gravity (pada 20oC) = 1,043

Titik beku = -15,3oC Titik didih (pada 760mmHg) = 204,7 oC

Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Cairan

Warna = Tak berwarna

Page 11: Proposal Ta II Ppk

Kemurnian = 98 %

Page 12: Proposal Ta II Ppk

b.

Kelarutan

Natrium Klorida (NaCl) Berat

molekul Densitas

= 4 gram larut dalam 100 gram air; 5,1

gram air larut dalam 100 gram benzyl

alkohol

= 58,5

= 2,165

Titik didih = 1465 oC

Warna = Tak berwarna

c. Karbondioksida (CO2)

Berat molekul = 44

Temperatur kritis = 31oC

Tekanan kritis

Kelarutan dalam air

= 72,85 atm

= 1,713 (pada oC);0,759(pada

25oC); pada suhu di atas

(Perry,R.H.,1984)

2.3 Macam – macam Proses

Page 13: Proposal Ta II Ppk

Benzyl alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen,phenyl methanol, atau phenyl carbinol.

Benzyl alkohol mempunyai rumus molekul C6H5CH2OH. Proses pembuatan benzyl alkohol

dapat dilakukan dengan beberapa macam cara :

1. Reduksi Katalis dengan benzaldehid

Reduksi diperoleh dengan menggunakan Raney Nickel atau Sodium amalgam dan air. Bahan

pereaksi yang ekivalen dengan benzaldehid bisa menggunakan asam benzoat atau turunan asam

benzoat. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

Sodium amalgam

Page 14: Proposal Ta II Ppk

C6H5CHO + H2 C6H5CH2O

Page 15: Proposal Ta II Ppk

Reaksi ini berlangsung pada suhu 25 oC dan tekanan 3 atm. Untuk penyusunan

potensial ekonomi ( EP ) dapat menggunakan persamaan :

EP = Harga produk – Biaya bahan baku

Tabel Harga Bahan dan Produk Proses Reduksi oleh H2 dan Katalis

KomponenBerat Molekul (kg/

kmol)

Harga

(US $/ kg)H2 2 0,24

C6H5CHO 106 2,37

C6H5CH2OH 108 2,42

Sehingga

EP = (108×2,42) – {(2×0,24) + (106×2,37)}

= 9,66 US $/ kmol

2. Reaksi Cannizaro

Pada reaksi ini formaldehid dioksidasi menjadi asam formiat, aldehid aromatik direduksi

menjadi alcohol, yang berlangsung pada fase homogen (cair-cair) pada temperatur 204-207 oC,

dan tekanan 4,4- 6,1 atm.

Digunakan benzaldehid sebagai agen pereduksi dengan katalis berupa alkali. Yield reaksi ini

sebesar 60%. Pada reaksi ini hanya setengah dari aldehid yang tereduksi menjadi alkohol,

setengahnya lagi teroksidasi menjadi asam.

Persamaan reaksinya sebagai berikut :

Page 16: Proposal Ta II Ppk

2C6H5CHO + KOH Alkali → C6H5CO2K + C6H5CH2OH

Page 17: Proposal Ta II Ppk

Untuk penyusunan potensial ekonomi ( EP ) dapat menggunakan persamaan : EP = Harga

produk – Biaya bahan baku

Tabel Harga Bahan dan Produk Proses Cannizaro

Page 18: Proposal Ta II Ppk

KomponenBerat Molekul (kg/

kmol)

Harga

(US $/ kg)C6H5CHO 106 2,37

HCHO 30 0,19

C6H5CH2OH 108 2,42

Sehingga :

EP = (108×2,42) – {(30×0,19) + (106×2,37)}

= 6,86 US $/ kmol

3. Reaksi Hidrolisa

Reaksi hidrolisa terjadi antara Benzil Klorida dengan larutan Natrium Karbonat.

Kemurnian produk yang dihasilkan 98%. Yield reaksi hidrolisa 90%. Konversi terhadap produk

sebesar 35-99%, berlangsung pada fase cair pada suhu 1200C dan tekanan 1 atm, tanpa

menggunakan katalis.

Persamaan reaksinya sebagai berikut :

2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

Untuk penyusunan potensial ekonomi ( EP ) dapat menggunakan persamaan : EP = Harga

produk – Biaya bahan baku

Page 19: Proposal Ta II Ppk

Tabel Harga Bahan dan Produk Proses Hidrolisis

KomponenBerat Molekul (kg/

kmol)

Harga

(US $/ kg)C6H5CH2Cl 127 1,23

Page 20: Proposal Ta II Ppk

Na2CO3 106 0,14

C6H5CH2OH 108 2,42

Sehingga :

EP = (109×2,42) – {(106×0,14) + (127×1,23)}

= 92,73 US $/ kmol

D. Pemilihan Proses

Pemilihan proses dilakukan dengan membandingkan keuntungan dan kerugian semua

proses pembuatan asam benzoat yang telah diuraikan diatas sebagai berikut :

Tabel kriteria penilaian pemilihan proses

Kriteria

penilaiaan

Proses I (Reduksi H2

dan katalis) Proses II

(Cannizaro)

Proses III (Hidrolisis)

1. Tekanan

2. Suhu

3. Katalis

4. Ketersediaan

Tinggi ( 3 atm )

Rendah ( 25 0C ) Ada

Sulit didapat

Tinggi (4,4-6,1atm)

0

Tinggi (204-207 C

Tidak ada

Rendah (1atm)

Tinggi (120-350 0C )

Tidak ada

Mudah didapat

Berdasarkan uraian beberapa macam proses pembuatan benzyl alcohol tersebut, maka

dipilih proses 3, yaitu pembuatan benzyl alkohol secara hidrolisis dengan menggunakan benzyl

klorida, air dan natrium karbonat.

Page 21: Proposal Ta II Ppk

Reaksi yang terjadi:

2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O → 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

Page 22: Proposal Ta II Ppk

Untuk skala industri, proses 3 dipilih dengan pertimbangan bahwa secara teknik, ditinjau dari

kondisi operasinya, reaksi berlangsung pada tekanan dan suhu yang relatif rendah, sehingga

dapat meminimasi kebutuhan energi kecil, selain itu prosesnya lebih ekonomis dengan bahan

baku yang mudah didapat dan lebih murah. Reaksi ini berlangsung tanpa katalis dan

berlangsung pada fase cair.

Page 23: Proposal Ta II Ppk

BAB II

URAIAN PROSES

A. Persiapan Bahan Baku

1. Benzyl Klorida

Benzyl Klorida merupakan bahan baku utama yang diperoleh dengan cara import dari luar

negeri yaitu dibeli dari Taiwan, dalam bentuk cair dan disimpan dalam tangki T-01 dengan

tekanan 1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oC). Benzyl Klorida akan dipompa, dimasukkan ke

dalam reaktor, dipanaskan melalui heat exchanger (HE-01) sehingga temperatur Benzyl Klorida

menjadi 120oC.

2. Natrium Karbonat/Sodium Karbonat

Natrium Karbonat juga merupakan bahan baku utama. Diperoleh dari Pabrik Aneka

Kimia Raya, Surabaya, dalam bentuk serbuk padat dan disimpan dalam gudang dengan

tekanan

1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oF). Natrium Karbonat akan ditampung dalam Hopper

(H-

01) menggunakan belt conveyor. Dari Hopper kemudian akan dimasukkan ke dalam tangki

pencampur/Mixer (M-01) untuk dilarutkan dengan H2O, lalu dipompa dan dipanaskan dengan

pemanas HE-02 sampai suhu 120oC, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor R-01.

Page 24: Proposal Ta II Ppk

B. REAKSI DI DALAM REAKTOR

Page 25: Proposal Ta II Ppk

Reaksi antara Benzyl Klorida dan larutan Natrium Karbonat dijalankan dalam Reaktor tangki

berpengaduk, dengan waktu reaksi 4 jam, suhu reaktor 120oC, dan tekanan 1 atm.

Di dalam reaktor terjadi reaksi sebagai berikut :

2C6H6CH2Cl + Na2CO3 + H2O → 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2

Reaksi ini merupakan reaksi E nd o te r mi s , sehingga untuk mempertahankan temperatur

diperlukan pemanas. Pemanas yang digunakan adalah steam jenuh pada suhu 150oC yang

berada dalam jaket pemanas. Hasil reaksi dan sisa reaktan dipompa, dimasukkan ke dalam

separator (S-

01) untuk dipisahkan antara hasil uap (uap H2O dan gas CO2) dan cairannya.

C. PEMISAHAN PRODUK CAIR DAN UAP

Suhu separator 102ºC dan mempunyai tekanan 1 atm. Produk hasil reaktor berupa cairan dan

uap/gas. Produk cairan dan uap/gas dipisahkan dalam separator (S-01), yang kemudian akan

diambil produk cairnya. Sedangkan uap/gas yang berupa CO2 dan uap H2O akan dibuang.

D. PEMISAHAN BENZYL ALKOHOL

Produk cair hasil separator dimasukkan ke dalam decanter (D-01) yang mempunyai suhu

102ºC dan tekanan 1 atm. Dalam dekanter ini akan dipisahkan larutan benzyl alkohol

sebagai fase ringan dari larutan Na2CO3 dan NaCL, dan sebagian besar air sebagai fase berat.

Fase ringan sebagian besar terdiri dari benzyl alkohol dan masih ada sisa reaktan antara lain

seperti benzyl klorida, toluene, dan H2O. Fase ringan akan masuk ke dalam menara distilasi

(MD-01) untuk dimurnikan benzyl alkoholnya dan dimurnikan sebagai produk. Hasil fase berat

akan dialirkan ke unit pengolahan limbah.

E. PEMURNIAN BENZYL ALKOHOL

Page 26: Proposal Ta II Ppk

Hasil fase ringan dari dekanter akan dipanaskan dalam HE-04 sampai suhu 144ºC, kemudian

diumpankan ke dalam menara distilasi (MD-01) untuk dimurnikan benzyl alkoholnya.

Page 27: Proposal Ta II Ppk

Umpan akan masuk dalam MD-01 pada suhu 144ºC dan tekanan 1 atm. Dalam MD-01, benzyl

alkohol akan terpisahkan sebagai produk bawah dari campuran larutannya dengan

kemurnian

98% dan didinginkan dalam HE-05 sampai suhu 40ºC, kemudian ditampung dalam tangki

benzyl alkohol (T-02)). Hasil atas MD-01 akan diumpankan ke dalam MD-02 pada suhu 112ºC,

tekanan

1 atm. Kemudian akan dimurnikan benzyl kloridanya dari komponen lainnya, dan akan diambil

sebagai hasil bawah pada suhu 158º C, dan kemudian dipompa lalu didinginkan pada HE-06

sampai suhu 120ºC dan kemudian di recycle ke reaktor untuk diproses kembali.

Page 28: Proposal Ta II Ppk

BAB III

SPESIFIKASI BAHAN & PRODUK

A. SPESIFIKASI BAHAN

1. Bahan baku :

a. Benzil Klorida (C6H5CH2Cl)

Berat MolekulSpesifik Gravity (20oC) Titik beku

Titik didih pada 760mmHg

Temperatur kritis

= 1,1002

= -39,2 oC

= 179,4 oC

Tekanan kritis = 38,5 atm

Warna = Tak berwarna

Kemurnian = 99,6 %

Kelarutan = Tak larut dalam air, larut

dalam alkohol

b. Natrium Karbonat (Na2CO3)

Berat molekul

Spesifik gravity (20oC) Titik lebur

= 106

= 2,533

Page 29: Proposal Ta II Ppk

Titik didih (pada 750 mmHg) Kelarutan

pada air dingin (0oC)

Kelarutan pada air panas (100oC)

= decomposes

= 7,1 gram/100 gram air

Page 30: Proposal Ta II Ppk

Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Serbuk

Warna = Putih

2. Bahan pembantu :

Air (H2O)

Berat molekul = 18,016

Spesifik gravity (20oC) = 1

Titik beku = 0oC Titik lebur = 0oC Titik

didih pada 760mmHg = 100oC

Tekanan uap murni (pada 100oC) = 760mmHg Temperatur kritis = 374oC

Tekanan kritis = 218 atm Viskositas (pada 20oC) = 1,050 cp

Kemurnian = 100 %

B. SPESIFIKASI PRODUK

a. Benzil Alkohol (C6H5CH2OH)

Berat molekul = 108

Spesifik gravity (pada 20oC) = 1,043

Titik beku = -15,3oC Titik didih (pada 760mmHg) = 204,7 oC

Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Cairan

Warna = Tak berwarna

Page 31: Proposal Ta II Ppk

Kemurnian = 98 %

Page 32: Proposal Ta II Ppk

b.

Kelarutan

Natrium Klorida (NaCl) Berat

molekul Densitas

= 4 gram larut dalam 100 gram air; 5,1

gram air larut dalam 100 gram benzyl

alkohol

= 58,5

= 2,165

Titik didih = 1465 oC

Warna = Tak berwarna

c. Karbondioksida (CO2)

Berat molekul = 44

Temperatur kritis = 31oC

Tekanan kritis

Kelarutan dalam air

= 72,85 atm

= 1,713 (pada oC);0,759(pada

25oC); pada suhu di atas

(Perry,R.H.,1984)

Page 33: Proposal Ta II Ppk

BAB IV

NERACA MASSA

A. Neraca Massa Per Alat

1. Neraca Massa Mixer

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)Na2CO3 914,3511 914,3511

H2O 1,5684 1.397,4045tambahan H2O 1.395,8362TOTAL 2.311,7556 2.311,7556

2. Neraca Massa Reaktor

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

BA 1.408,5838BC 1.833,1877 183,3188ToL 73,6220 73,6220

Na2CO3 914,3511 223,1017NaCL 762,9829

H2O 1.397,4045 1.280,0225CO2 286,9337

TOTAL 4.218,5653 4.218,5653

3. Neraca Massa Separator

Keluar (kg/jam)Atas Bawah

BA 1.408,5838 1.40,5838

Page 34: Proposal Ta II Ppk

BC 183,3188 183,3188ToL 73,6220 73,6220

Na2CO3 223,1017 223,1017NaCL 762,9829 762,9829

H2O 1.280,0225 128,0023 1.152,0203CO2 286,9337 286,9337

Jumlah 414,9360 3.803,6293

TOTAL

Page 35: Proposal Ta II Ppk

4. Neraca Massa Dekanter

Keluar (kg/jam)Atas Bawah

BA 1.408,5838 1.363,6364 44,9474BC 183,3188 183,3188ToL 73,6220 73,6220

Na2CO3 223,1017 223,1017NaCL 762,9829 762,9829

H2O 1.152,0203 73,2829 1.078,7374Jumlah 1.693,8600 2.109,7693

TOTAL

5. Neraca Massa Menara Distilasi I

Keluar (kg/jam)Atas Bawah

BC 183,3188 156,0460 27,2727ToL 73,6220 73,6220H2O 73,2829 73,2829BA 1.363,6364 27,2727 1.336,3636

Jumlah 330,2236 1.363,6364TOTAL 1.693,8600 1.693,8600

6. Neraca Massa Menara Distilasi II

Keluar (kg/jam)Atas Bawah

BC 156,0460 3,1209 152,9251ToL 73,6220

Page 36: Proposal Ta II Ppk

H2O 73,2829 73,2829BA 27,2727 27,2727

toluen 70,5011 3,1209Jumlah 146,9049 183,3188TOTAL 330,2236 330,2236

Page 37: Proposal Ta II Ppk

BAB V

NERACA PANAS

Satuan : kjoule/jam

1. Neraca Panas Heater-01

Komponen Panas Masuk Panas KeluarC6H5CH3 631,5843 12.619,5958C6H5CH2Cl 13.607,0278 268.844,5958

steam 267.225,5795TOTAL 281.464,1916 281.464,1916

2. Neraca Panas Mixer

Komponen Panas Masuk Panas Keluar

H2O umpan segar 29.274,0033 29.274,0033H2O 32,8921 32,8921

Na2CO3 9.831,4138 9.831,4138Panas pelarutan

Na2CO3201.161,3491 201.161,3491

TOTAL 240.299,6584 240.299,6584

3. Neraca Panas Heater-02

Komponen Panas Masuk Panas KeluarH2O 29.306,8954 555.857,356

Page 38: Proposal Ta II Ppk

Na2CO3 210.992,7629 185.790,8023steam 501.348,5004 -TOTAL 741.648,1587 741.648,1587

Page 39: Proposal Ta II Ppk

4. Neraca Panas Reaktor

Komponen Panas Masuk Panas Keluar

Q in 1.023.112,3504 -Q out - 1.746.304,1961Steam 1.438.935,0875 -

Panas reaksi - 715.743,2418TOTAL 2.462.047,4378 2.462.047,4378

Page 40: Proposal Ta II Ppk