Upload
bonanx347
View
15
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
example for proposal Script
Citation preview
PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA
BENZYL ALKOHOL DARI BENZYL KLORIDA, NATRIUM KARBONAT DAN AIR
Disusun oleh :
Nanang Hidayat
2011430063
JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FEBRUARI 2015
ABSTRAK
Pabrik benzyl alkohol dirancang dengan kapasitas produksi 10.800 ton/tahun. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut digunakan bahan baku benzyl klorida sebanyak 14.518 ton/tahun
yang didatangkan dari Taiwan dan Natrium karbonat dari PT aneka kimia raya, Surabaya
sebanyak 7.241 ton/tahun. Pabrik direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa Timur, yang
berdekatan dengan sumber bahan baku
Reaksi dijalankan di dalam reaktor tangki berpengaduk dan beroperasi pada suhu 120 oC dan
tekanan 1 atm. Hasil reaksi dari reaktor dialirkan menuju separator untuk memisahkan fase uap
untuk dibuang dan fase beratnya yang kemudian di alirkan lagi menuju dekanter. Pada dekanter
dipisahkan fase berat untuk dialirkan ke UPL (unit pengolahan lanjut) dan fase ringan yang
berupa benzyl klorida, toluene, air dan benzyl alkohol dialirkan ke Menara Distilasi 1.
Hasil atas MD-01 berupa benzyl klorida, toluene, air dan benzyl alkohol dialirkan ke menara
distilasi 2. Hasil bawah MD-01 adalah benzyl alkohol dan benzyl klorida, dengan kemurnian
benzyl alkohol sekitar 98%. Hasil atas MD-02 adalah air, toluene dan benzyl klorida
selanjutnya dialirkan ke UPL (Unit Pengolahan Limbah). Hasil bawah MD-02 berupa benzyl
alkohol, toluen, dan benzyl klorida dengan kemurnian benzyl klorida sekitar 98% .
Pabrik benzyl alkohol ini dirancang beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dengan 30
hari untuk pemeliharaan peralatan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
INTISARI...... .............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Prospek Pasar .................................................................... 2
C. Tinjauan Pustaka ............................................................... 2
D. Pemilihan Proses ............................................................... 5
BAB II URAIAN PROSES .................................................................... 7
A. Persiapan Bahan Baku ...................................................... 7
B. Reaksi Dalam Reaktor ...................................................... 8
C. Pemisahan Produk Cair dan Uap. ..................................... 8
D. Pemisahan Benzyl Alkohol ............................................... 8
E. Pemurnian Benzyl Alkohol ............................................... 9
BAB III SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK .................................. 10
A. Spesifikasi Bahan.............................................................. 10
B. Spesifikasi Produk ............................................................ 11
BAB IV NERACA MASSA .................................................................... 13
BAB V NERACA PANAS ..................................................................... 15
BAB VI KESIMPULAN .......................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 20
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan di segala bidang makin diperhatikan.
Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah dengan pembangunan
industri, termasuk diantaranya adalah industri kimia. Pembangunan industri kimia ini sangat
penting, karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri,
yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk mengimpor bahan
tersebut, termasuk diantaranya benzyl alkohol.
Benzyl alkohol merupakan salah satu bahan kimia yang sangat dibutuhkan baik sebagai
bahan baku maupun bahan penunjang. Benzyl alkohol banyak digunakan sebagai bahan
dasar dalam pembuatan obat, parfum, kosmetik, solvent, dan sebagai bahan untuk industri
kimia yang lain. Di Indonesia juga banyak terdapat jenis pabrik seperti di atas yang
membutuhkan benzyl alkohol sebagai bahan dalam prosesnya. Dengan semakin banyaknya
industri di Indonesia, khususnya industri kimia yang membutuhkan benzyl alkohol,
maka diperkirakan kebutuhan benzyl alkohol pada masa yang akan datang akan semakin
meningkat.
Belum adanya produsen benzyl alkohol di Indonesia membuka peluang yang besar
terhadap pasar benzyl alkohol di Indonesia. Selama ini kebutuhan nasional terhadap benzyl
alkohol masih di impor dari Taiwan, USA, Jerman, dan India. Pendirian pabrik benzyl
alkohol berarti membuka lapangan kerja baru sehingga mengurangi pengangguran di
Indonesia. Disamping itu untuk memenuhi pasar di luar negeri yang di harapkan dapat
meningkatkan devisa Negara
1.2 Maksud dan Tujuan Prarancangan Pabrik
1. Pabrik ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan luar negri
karena peluang keuntungan pasar yang signifikan.
2. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perseroan secara
efektif dan efisien.
3. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat
1.3 Analisa Pasar dan Perencanaan Kapasitas Produksi
Melihat kegunaan benzyl alkohol yang banyak dan harganya yang cukup mahal
maka diperkirakan kebutuhan akan benzyl alkohol semakin meningkat dengan semakin
banyaknya industri di Indonesia, khususnya industri kimia.
Impor benzil alkohol cenderung tidak stabil karena mengalami penurunan dan
kenaikan dari tahun ke tahun. Adapun data impor benzyl alkohol di Indonesia mulai tahun
2003 sampai 2008 adalah sebagai berikut :
TahunImpor
(dalam ton)2003 654,7732004 944,2912005 802,6552006 597,3382007 844,7742008 952,341
(badan pusat statistik, Yogyakarta)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pangsa pasar utama adalah memenuhi
kebutuhan dalam negeri dan apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi maka produk
dapat diekspor ke luar negeri. Direncanakan kapasitas produksi sebanyak 10.800 Ton per
tahun.
1.4 Pemilihan Lokasi
Pabrik benzyl alkohol dirancang dengan kapasitas produksi 10.800 ton/tahun. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut digunakan bahan baku benzyl klorida sebanyak 14.518
ton/tahun yang didatangkan dari Taiwan dan Natrium karbonat dari PT aneka kimia raya,
Surabaya sebanyak 7.241 ton/tahun. Pabrik direncanakan didirikan di daerah Gresik, Jawa
Timur, yang berdekatan dengan sumber bahan baku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan baku dan bahan pembantu/tambahan
1. Benzyl Klorida
Benzyl Klorida merupakan bahan baku utama yang diperoleh dengan cara import dari luar
negeri yaitu dibeli dari Taiwan, dalam bentuk cair dan disimpan dalam tangki T-01 dengan
tekanan 1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oC). Benzyl Klorida akan dipompa, dimasukkan
ke dalam reaktor, dipanaskan melalui heat exchanger (HE-01) sehingga temperatur Benzyl
Klorida menjadi 120oC.
2. Natrium Karbonat/Sodium Karbonat
Natrium Karbonat juga merupakan bahan baku utama. Diperoleh dari Pabrik Aneka
Kimia Raya, Surabaya, dalam bentuk serbuk padat dan disimpan dalam gudang dengan
tekanan
1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oF). Natrium Karbonat akan ditampung dalam Hopper
(H-
01) menggunakan belt conveyor. Dari Hopper kemudian akan dimasukkan ke dalam tangki
pencampur/Mixer (M-01) untuk dilarutkan dengan H2O, lalu dipompa dan dipanaskan
dengan pemanas HE-02 sampai suhu 120oC, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor R-01.
2.2 Produk dan sifat - sifatnya
2.2.1 Bahan Baku :
a. Benzil Klorida (C6H5CH2Cl)
Berat MolekulSpesifik Gravity (20oC) Titik beku
Titik didih pada 760mmHg
Temperatur kritis
= 1,1002
= -39,2 oC
= 179,4 oC
Tekanan kritis = 38,5 atm
Warna = Tak berwarna
Kemurnian = 99,6 %
Kelarutan = Tak larut dalam air, larut
dalam alkohol
b. Natrium Karbonat (Na2CO3)
Berat molekul
Spesifik gravity (20oC) Titik lebur
= 106
= 2,533
Titik didih (pada 750 mmHg) Kelarutan
pada air dingin (0oC)
Kelarutan pada air panas (100oC)
= decomposes
= 7,1 gram/100 gram air
Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Serbuk
Warna = Putih
2.2.2 Bahan pembantu :
Air (H2O)
Berat molekul = 18,016
Spesifik gravity (20oC) = 1
Titik beku = 0oC Titik lebur = 0oC Titik
didih pada 760mmHg = 100oC
Tekanan uap murni (pada 100oC) = 760mmHg Temperatur kritis = 374oC
Tekanan kritis = 218 atm Viskositas (pada 20oC) = 1,050 cp
Kemurnian = 100 %
2.2.3 SPESIFIKASI PRODUK
a. Benzil Alkohol (C6H5CH2OH)
Berat molekul = 108
Spesifik gravity (pada 20oC) = 1,043
Titik beku = -15,3oC Titik didih (pada 760mmHg) = 204,7 oC
Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Cairan
Warna = Tak berwarna
Kemurnian = 98 %
b.
Kelarutan
Natrium Klorida (NaCl) Berat
molekul Densitas
= 4 gram larut dalam 100 gram air; 5,1
gram air larut dalam 100 gram benzyl
alkohol
= 58,5
= 2,165
Titik didih = 1465 oC
Warna = Tak berwarna
c. Karbondioksida (CO2)
Berat molekul = 44
Temperatur kritis = 31oC
Tekanan kritis
Kelarutan dalam air
= 72,85 atm
= 1,713 (pada oC);0,759(pada
25oC); pada suhu di atas
(Perry,R.H.,1984)
2.3 Macam – macam Proses
Benzyl alkohol dikenal pula sebagai alpha hidroxytoluen,phenyl methanol, atau phenyl carbinol.
Benzyl alkohol mempunyai rumus molekul C6H5CH2OH. Proses pembuatan benzyl alkohol
dapat dilakukan dengan beberapa macam cara :
1. Reduksi Katalis dengan benzaldehid
Reduksi diperoleh dengan menggunakan Raney Nickel atau Sodium amalgam dan air. Bahan
pereaksi yang ekivalen dengan benzaldehid bisa menggunakan asam benzoat atau turunan asam
benzoat. Persamaan reaksinya sebagai berikut :
Sodium amalgam
C6H5CHO + H2 C6H5CH2O
Reaksi ini berlangsung pada suhu 25 oC dan tekanan 3 atm. Untuk penyusunan
potensial ekonomi ( EP ) dapat menggunakan persamaan :
EP = Harga produk – Biaya bahan baku
Tabel Harga Bahan dan Produk Proses Reduksi oleh H2 dan Katalis
KomponenBerat Molekul (kg/
kmol)
Harga
(US $/ kg)H2 2 0,24
C6H5CHO 106 2,37
C6H5CH2OH 108 2,42
Sehingga
EP = (108×2,42) – {(2×0,24) + (106×2,37)}
= 9,66 US $/ kmol
2. Reaksi Cannizaro
Pada reaksi ini formaldehid dioksidasi menjadi asam formiat, aldehid aromatik direduksi
menjadi alcohol, yang berlangsung pada fase homogen (cair-cair) pada temperatur 204-207 oC,
dan tekanan 4,4- 6,1 atm.
Digunakan benzaldehid sebagai agen pereduksi dengan katalis berupa alkali. Yield reaksi ini
sebesar 60%. Pada reaksi ini hanya setengah dari aldehid yang tereduksi menjadi alkohol,
setengahnya lagi teroksidasi menjadi asam.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
2C6H5CHO + KOH Alkali → C6H5CO2K + C6H5CH2OH
Untuk penyusunan potensial ekonomi ( EP ) dapat menggunakan persamaan : EP = Harga
produk – Biaya bahan baku
Tabel Harga Bahan dan Produk Proses Cannizaro
KomponenBerat Molekul (kg/
kmol)
Harga
(US $/ kg)C6H5CHO 106 2,37
HCHO 30 0,19
C6H5CH2OH 108 2,42
Sehingga :
EP = (108×2,42) – {(30×0,19) + (106×2,37)}
= 6,86 US $/ kmol
3. Reaksi Hidrolisa
Reaksi hidrolisa terjadi antara Benzil Klorida dengan larutan Natrium Karbonat.
Kemurnian produk yang dihasilkan 98%. Yield reaksi hidrolisa 90%. Konversi terhadap produk
sebesar 35-99%, berlangsung pada fase cair pada suhu 1200C dan tekanan 1 atm, tanpa
menggunakan katalis.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
Untuk penyusunan potensial ekonomi ( EP ) dapat menggunakan persamaan : EP = Harga
produk – Biaya bahan baku
Tabel Harga Bahan dan Produk Proses Hidrolisis
KomponenBerat Molekul (kg/
kmol)
Harga
(US $/ kg)C6H5CH2Cl 127 1,23
Na2CO3 106 0,14
C6H5CH2OH 108 2,42
Sehingga :
EP = (109×2,42) – {(106×0,14) + (127×1,23)}
= 92,73 US $/ kmol
D. Pemilihan Proses
Pemilihan proses dilakukan dengan membandingkan keuntungan dan kerugian semua
proses pembuatan asam benzoat yang telah diuraikan diatas sebagai berikut :
Tabel kriteria penilaian pemilihan proses
Kriteria
penilaiaan
Proses I (Reduksi H2
dan katalis) Proses II
(Cannizaro)
Proses III (Hidrolisis)
1. Tekanan
2. Suhu
3. Katalis
4. Ketersediaan
Tinggi ( 3 atm )
Rendah ( 25 0C ) Ada
Sulit didapat
Tinggi (4,4-6,1atm)
0
Tinggi (204-207 C
Tidak ada
Rendah (1atm)
Tinggi (120-350 0C )
Tidak ada
Mudah didapat
Berdasarkan uraian beberapa macam proses pembuatan benzyl alcohol tersebut, maka
dipilih proses 3, yaitu pembuatan benzyl alkohol secara hidrolisis dengan menggunakan benzyl
klorida, air dan natrium karbonat.
Reaksi yang terjadi:
2C6H5CH2Cl + Na2CO3 + H2O → 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
Untuk skala industri, proses 3 dipilih dengan pertimbangan bahwa secara teknik, ditinjau dari
kondisi operasinya, reaksi berlangsung pada tekanan dan suhu yang relatif rendah, sehingga
dapat meminimasi kebutuhan energi kecil, selain itu prosesnya lebih ekonomis dengan bahan
baku yang mudah didapat dan lebih murah. Reaksi ini berlangsung tanpa katalis dan
berlangsung pada fase cair.
BAB II
URAIAN PROSES
A. Persiapan Bahan Baku
1. Benzyl Klorida
Benzyl Klorida merupakan bahan baku utama yang diperoleh dengan cara import dari luar
negeri yaitu dibeli dari Taiwan, dalam bentuk cair dan disimpan dalam tangki T-01 dengan
tekanan 1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oC). Benzyl Klorida akan dipompa, dimasukkan ke
dalam reaktor, dipanaskan melalui heat exchanger (HE-01) sehingga temperatur Benzyl Klorida
menjadi 120oC.
2. Natrium Karbonat/Sodium Karbonat
Natrium Karbonat juga merupakan bahan baku utama. Diperoleh dari Pabrik Aneka
Kimia Raya, Surabaya, dalam bentuk serbuk padat dan disimpan dalam gudang dengan
tekanan
1 atm (14,7 psia) dan suhu 30oC (86oF). Natrium Karbonat akan ditampung dalam Hopper
(H-
01) menggunakan belt conveyor. Dari Hopper kemudian akan dimasukkan ke dalam tangki
pencampur/Mixer (M-01) untuk dilarutkan dengan H2O, lalu dipompa dan dipanaskan dengan
pemanas HE-02 sampai suhu 120oC, kemudian dimasukkan ke dalam reaktor R-01.
B. REAKSI DI DALAM REAKTOR
Reaksi antara Benzyl Klorida dan larutan Natrium Karbonat dijalankan dalam Reaktor tangki
berpengaduk, dengan waktu reaksi 4 jam, suhu reaktor 120oC, dan tekanan 1 atm.
Di dalam reaktor terjadi reaksi sebagai berikut :
2C6H6CH2Cl + Na2CO3 + H2O → 2C6H5CH2OH + 2NaCl + CO2
Reaksi ini merupakan reaksi E nd o te r mi s , sehingga untuk mempertahankan temperatur
diperlukan pemanas. Pemanas yang digunakan adalah steam jenuh pada suhu 150oC yang
berada dalam jaket pemanas. Hasil reaksi dan sisa reaktan dipompa, dimasukkan ke dalam
separator (S-
01) untuk dipisahkan antara hasil uap (uap H2O dan gas CO2) dan cairannya.
C. PEMISAHAN PRODUK CAIR DAN UAP
Suhu separator 102ºC dan mempunyai tekanan 1 atm. Produk hasil reaktor berupa cairan dan
uap/gas. Produk cairan dan uap/gas dipisahkan dalam separator (S-01), yang kemudian akan
diambil produk cairnya. Sedangkan uap/gas yang berupa CO2 dan uap H2O akan dibuang.
D. PEMISAHAN BENZYL ALKOHOL
Produk cair hasil separator dimasukkan ke dalam decanter (D-01) yang mempunyai suhu
102ºC dan tekanan 1 atm. Dalam dekanter ini akan dipisahkan larutan benzyl alkohol
sebagai fase ringan dari larutan Na2CO3 dan NaCL, dan sebagian besar air sebagai fase berat.
Fase ringan sebagian besar terdiri dari benzyl alkohol dan masih ada sisa reaktan antara lain
seperti benzyl klorida, toluene, dan H2O. Fase ringan akan masuk ke dalam menara distilasi
(MD-01) untuk dimurnikan benzyl alkoholnya dan dimurnikan sebagai produk. Hasil fase berat
akan dialirkan ke unit pengolahan limbah.
E. PEMURNIAN BENZYL ALKOHOL
Hasil fase ringan dari dekanter akan dipanaskan dalam HE-04 sampai suhu 144ºC, kemudian
diumpankan ke dalam menara distilasi (MD-01) untuk dimurnikan benzyl alkoholnya.
Umpan akan masuk dalam MD-01 pada suhu 144ºC dan tekanan 1 atm. Dalam MD-01, benzyl
alkohol akan terpisahkan sebagai produk bawah dari campuran larutannya dengan
kemurnian
98% dan didinginkan dalam HE-05 sampai suhu 40ºC, kemudian ditampung dalam tangki
benzyl alkohol (T-02)). Hasil atas MD-01 akan diumpankan ke dalam MD-02 pada suhu 112ºC,
tekanan
1 atm. Kemudian akan dimurnikan benzyl kloridanya dari komponen lainnya, dan akan diambil
sebagai hasil bawah pada suhu 158º C, dan kemudian dipompa lalu didinginkan pada HE-06
sampai suhu 120ºC dan kemudian di recycle ke reaktor untuk diproses kembali.
BAB III
SPESIFIKASI BAHAN & PRODUK
A. SPESIFIKASI BAHAN
1. Bahan baku :
a. Benzil Klorida (C6H5CH2Cl)
Berat MolekulSpesifik Gravity (20oC) Titik beku
Titik didih pada 760mmHg
Temperatur kritis
= 1,1002
= -39,2 oC
= 179,4 oC
Tekanan kritis = 38,5 atm
Warna = Tak berwarna
Kemurnian = 99,6 %
Kelarutan = Tak larut dalam air, larut
dalam alkohol
b. Natrium Karbonat (Na2CO3)
Berat molekul
Spesifik gravity (20oC) Titik lebur
= 106
= 2,533
Titik didih (pada 750 mmHg) Kelarutan
pada air dingin (0oC)
Kelarutan pada air panas (100oC)
= decomposes
= 7,1 gram/100 gram air
Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Serbuk
Warna = Putih
2. Bahan pembantu :
Air (H2O)
Berat molekul = 18,016
Spesifik gravity (20oC) = 1
Titik beku = 0oC Titik lebur = 0oC Titik
didih pada 760mmHg = 100oC
Tekanan uap murni (pada 100oC) = 760mmHg Temperatur kritis = 374oC
Tekanan kritis = 218 atm Viskositas (pada 20oC) = 1,050 cp
Kemurnian = 100 %
B. SPESIFIKASI PRODUK
a. Benzil Alkohol (C6H5CH2OH)
Berat molekul = 108
Spesifik gravity (pada 20oC) = 1,043
Titik beku = -15,3oC Titik didih (pada 760mmHg) = 204,7 oC
Bentuk (pada 1 atm,15oC) = Cairan
Warna = Tak berwarna
Kemurnian = 98 %
b.
Kelarutan
Natrium Klorida (NaCl) Berat
molekul Densitas
= 4 gram larut dalam 100 gram air; 5,1
gram air larut dalam 100 gram benzyl
alkohol
= 58,5
= 2,165
Titik didih = 1465 oC
Warna = Tak berwarna
c. Karbondioksida (CO2)
Berat molekul = 44
Temperatur kritis = 31oC
Tekanan kritis
Kelarutan dalam air
= 72,85 atm
= 1,713 (pada oC);0,759(pada
25oC); pada suhu di atas
(Perry,R.H.,1984)
BAB IV
NERACA MASSA
A. Neraca Massa Per Alat
1. Neraca Massa Mixer
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)Na2CO3 914,3511 914,3511
H2O 1,5684 1.397,4045tambahan H2O 1.395,8362TOTAL 2.311,7556 2.311,7556
2. Neraca Massa Reaktor
Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
BA 1.408,5838BC 1.833,1877 183,3188ToL 73,6220 73,6220
Na2CO3 914,3511 223,1017NaCL 762,9829
H2O 1.397,4045 1.280,0225CO2 286,9337
TOTAL 4.218,5653 4.218,5653
3. Neraca Massa Separator
Keluar (kg/jam)Atas Bawah
BA 1.408,5838 1.40,5838
BC 183,3188 183,3188ToL 73,6220 73,6220
Na2CO3 223,1017 223,1017NaCL 762,9829 762,9829
H2O 1.280,0225 128,0023 1.152,0203CO2 286,9337 286,9337
Jumlah 414,9360 3.803,6293
TOTAL
4. Neraca Massa Dekanter
Keluar (kg/jam)Atas Bawah
BA 1.408,5838 1.363,6364 44,9474BC 183,3188 183,3188ToL 73,6220 73,6220
Na2CO3 223,1017 223,1017NaCL 762,9829 762,9829
H2O 1.152,0203 73,2829 1.078,7374Jumlah 1.693,8600 2.109,7693
TOTAL
5. Neraca Massa Menara Distilasi I
Keluar (kg/jam)Atas Bawah
BC 183,3188 156,0460 27,2727ToL 73,6220 73,6220H2O 73,2829 73,2829BA 1.363,6364 27,2727 1.336,3636
Jumlah 330,2236 1.363,6364TOTAL 1.693,8600 1.693,8600
6. Neraca Massa Menara Distilasi II
Keluar (kg/jam)Atas Bawah
BC 156,0460 3,1209 152,9251ToL 73,6220
H2O 73,2829 73,2829BA 27,2727 27,2727
toluen 70,5011 3,1209Jumlah 146,9049 183,3188TOTAL 330,2236 330,2236
BAB V
NERACA PANAS
Satuan : kjoule/jam
1. Neraca Panas Heater-01
Komponen Panas Masuk Panas KeluarC6H5CH3 631,5843 12.619,5958C6H5CH2Cl 13.607,0278 268.844,5958
steam 267.225,5795TOTAL 281.464,1916 281.464,1916
2. Neraca Panas Mixer
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
H2O umpan segar 29.274,0033 29.274,0033H2O 32,8921 32,8921
Na2CO3 9.831,4138 9.831,4138Panas pelarutan
Na2CO3201.161,3491 201.161,3491
TOTAL 240.299,6584 240.299,6584
3. Neraca Panas Heater-02
Komponen Panas Masuk Panas KeluarH2O 29.306,8954 555.857,356
Na2CO3 210.992,7629 185.790,8023steam 501.348,5004 -TOTAL 741.648,1587 741.648,1587
4. Neraca Panas Reaktor
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
Q in 1.023.112,3504 -Q out - 1.746.304,1961Steam 1.438.935,0875 -
Panas reaksi - 715.743,2418TOTAL 2.462.047,4378 2.462.047,4378