20
SAP TERAPI BERMAIN DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Stase Anak Program Profesi Ners Disusun Oleh Kelompok IV Ayu Raytami, S.Kep Meta Kiki Anggrilina, S.Kep M. Noor Ilmi, S.Kep Risda Hayati, S.Kep Sundari, S.Kep PROGRAM STUDI PROFESI NERS

Proposal Terapi Bermain Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KELOMPOK IV

Citation preview

SAP TERAPI BERMAIN DI RUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN

Tugas Ini Bertujuan Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Stase AnakProgram Profesi Ners

Disusun Oleh Kelompok IVAyu Raytami, S.KepMeta Kiki Anggrilina, S.KepM. Noor Ilmi, S.KepRisda Hayati, S.KepSundari, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA BANJARMASIN2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik:Terapi bermain PuzzleSasaran: Anak-anak di ruang Hematologi I, II, dan Nefrologi Tulip II A RSUD Ulin BanjarmasinTempat : Tulip II AHari/tanggal: Sabtu, 18 April 2015Jam: 11.00 WITA-selesai

A. LATAR BELAKANGAnak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan, bukan order mini, juga bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara sosial ekonomi, melainkan masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan kesehatan secara individual. Anak membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri. Anak sebagai orang atau manusia yang mempunyai pikiran, sikap, perasaan dan minat yang berbeda dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan.Bagi anak bermain merupakan seluruh aktivitas anak termasuk bekerja, kesenangannya dan merupakan metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih, dll. Bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial.Beberapa ahli mengatakan bahwa bermain pada anak merupakan sarana untuk belajar. Bagi anak bermain dan belajar merupakan suatu kesatuan dan suatu proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupannya. Bermain merupakan tahap awal dari proses belajar pada anak yang dialami hampir semua orang. Melalui kegiatan bermain yang menyenangkan, seorang anak berusaha untuk menyelidiki dan mendapatkan pengalaman yang banyak, baik pengalaman dengan dirinya sendiri, orang lain maupun dengan lingkungan di sekitarnya, melalui bermain anak dapat mengorganisasikan berbagai pengalaman dan kemampuan kognitifnya dalam upaya menyusun kembali gagasan yang cemerlang. Bermain adalah dunia belajar bagi anak. Dalam bermain anak mempraktekkan secara kontinu proses hidup yang rumit dan penuh stress,komunikasi, dan mencapai hubungan yang memuaskan dengan orang lain. Di situlah mereka belajar tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka, misalnya bagaimana menghadapi lingkungan objek, waktu, ruang, struktur, dan dan orang di dalamnya. Stressor pada anak usia awal ( toddler & pra sekolah) pada reaksi emosional ditunjukan dengan menangis, marah dan berduka sebagai bentuk yang sehat dalam mengatasi stres karena hospitalisasi. Seorang anak mempersepsikan sakit sebagai suatu hukuman untuk perilaku buruk, hal ini terjadi karena anak masih mempunyai keterbatasan tentang dunia di sekitar mereka. Anak mempuyai kesulitan dalam pemahaman mengapa mereka sakit, tidak bisa bermain dengan temannya, mengapa mereka terluka dan nyeri sehingga membuat mereka harus pergi ke rumah sakit dan harus mengalami hospitalisasi. Reaksi anak tentang hukuman yang diterimanya dapat bersifat pasif, kooperatif, membantu atau anak mencoba menghindar dari orang tua, anak menjadi marah. Anak dengan gangguan hematologi dan nefrologi mempunyai pengobatan dan perawatan yang cukup lama,sehingga perawat dituntut untuk mengurangi dampak seperti rasa kehilangan, sakit, lingkungan asing dan prosedur medis yang menyakitkan.Oleh karena itu kelompok kami, dengan ini, untuk mengurangi dampak hospitalisasi terhadap anak kita bermaksud untuk melaksanakan terapi bermain yang bertujuan untuk membantu anak terhindar dari stress, stressor dan dampak hospitalisasi yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan anak.

B. TUJUAN 1. Tujuan UmumSetelah mengikuti permainan ini selama 30 menit, anak diharapkan bisa mengekspresikan perasaannya dan menurunkan kecemasannya, merasa tenang selama perawatan di rumah sakit dan tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak dapat merasa nyaman selama dirawat rumah sakit, serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang normal atau sehat.2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti permainan ini selama 1x tatap muka, anak mampu:a. Mengembangkan kreativitas dan daya fikirnyab. Gerakan motorik kasar pada anak lebih terasah/terlatihc. Mengekspresikan perasaannya selama menjalani perawatand. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainane. Beradaptasi dengan lingkungan

3. Sasaran Anak-anak berusia 3-6 tahun di ruang hematlogi dan nefrologi Tulip II A RSUD Ulin Banjarmasin Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi proses terapi bermain Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain menggambar

C. KOMUNIKATORMahasiswa Profesi Ners kelompok IV STIKES Sari Mulia Banjarmasin Angkatan 2.

D. PENGORGANISASIAN1. Pembicara: Meta Kiki Anggrilina, S.Kep Moderator: Risda Hayati, S.KepObserver: Sundari, S.KepFasilitator: Ayu Raytami, S.Kep Dokumentasi : M. Noor Ilmi, S.Kep2. Pembimbing Akademik : Umi Hanik Fitriyah, Ns., M.Kep3. Pembimbing Klinik : Noor Alfiatin Nimah, S.Kep., Ners4. Peserta: Anak-anak usia 3-6 tahun di ruang hematologi dan nefrologi Tulip II A E. MetodeBermain bersama

F. MediA Papan puzzle

G. materi 1. Menjelaskan pengertian terapi bermain 2. Menjelaskan tujuan terapi bermain3. Menjelaskan manfaat terapi bermain

H. pELAKSANAAnKegiatanWaktuUraian KegiatanKegiatan PesertaPelaksana

Pembukaan10 menit1. Mengucapkan salam2. Memperkenalkan fasilitator dan kontrak waktu3. Menjelaskan tujuan manfaat bermain4. Anak-anak memperkenalkan diri 1.Menjawab salam2.Mendengarkan3.Memperhatikan

Moderator dan fasilitator

Pelaksanaan20 menit1. Menjelaskan pengertian TAK2. Menjelaskan cara permainan3. Mengajak anak bermain

1.Memperhatikan penjelasan tentang cara permainan 2. peserta turut serta dalam terapi menggambar

Pembicara dan fasilitator

Evaluasi5menit1. Mengevaluasi perasaan anak setelah terapi bermain2. Mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta3. Mengucapkan salam1. Memperhatikan2. Menjawab salam

Moderator dan fasilitator

F. SETTING TEMPAT

34

5

12

13Keterangan:

24Pembicara :fasilitator:

5Moderator :Observer: Observer :Peserta terapi/anak :G. KRITERIA EVALUASI1. Evaluasi Struktura. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.b. Kontrak dengan peserta H-1, diulangi kontrak pada hari H.c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai terapi bermaind. Peserta hadir ditempat terapi bermain sesuai kontrak yang disepakati 2. Evaluasi ProsesPeserta antusias dalam bermain.3. Evaluasi Hasila. Seluruh peserta kooperatif selama proses diskusi ditunjukkan dengan 30 % bertanya atau mengklarifikasi. b. Peserta sebanyak 80% mengikuti kegiatan terapi bermain dari awal hingga akhir penyuluhan dan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara penyuluhan berakhir kecuali ada kepentingan yang tidak bisa diwakilkan. MATERI TERAPI BERMAIN

1. Definisi BermainBermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

2. Keuntungan BermainKeuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:1. Membuang ekstra energi.2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-organ.3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.4. Anak belajar mengontrol diri.5. Berkembangnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.6. Meningkatnya daya kreativitas.7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

3. Macam Bermaina. Bermain aktifPada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :1) Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ngocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.2) Bermain konstruksi (Construction Play)Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan, dapat menggunting dan menempel gambar-gambar dan puzzle.3) Bermain drama (Dramatic Play)Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.4) Bermain fisikMisalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.b. Bermain pasifPada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya.Contoh: Melihat gambar di buku atau majalah, mendengar cerita atau musik, menonton televisi dsb. Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :1) Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energy untuk aktif bermain.2) Tidak ada variasi dari alat permainan.3) Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.4) Tidak mempunyai teman bermain.

4. Alat Permainan Edukatif (APE)Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :a. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.Contoh alat bermain motorik kasar: sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll. Motorikhalus: gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.b. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang benar. Contoh alat permainan: buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.c. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan: buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.d. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan: alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll

5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bermaina. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.b. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.c. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.d. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.e. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

6. Bentuk-bentuk Permainana. Usia 0 12 bulanTujuannya adalah :1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap, menggenggam.2) Melatih kerjasama mata dan tangan.3) Melatih kerjasama mata dan telinga.4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.5) Melatih mengenal sumber asal suara.6) Melatih kepekaan perabaan.7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.Alat permainan yang dianjurkan :1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.b. Usia 13 24 bulanTujuannya adalah :1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.2) Memperkenalkan sumber suara.3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.4) Melatih imajinasinya.5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan yang menarikAlat permainan yang dianjurkan:1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.c. Usia 25 36 bulanTujuannya adalah ;1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.3) Melatih motorik halus dan kasar.4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan membedakan warna).5) Melatih kerjasama mata dan tangan.6) Melatih daya imajinansi.7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.Alat permainan yang dianjurkan :1) Alat-alat untuk menggambar.2) Lilin yang dapat dibentuk3) Pasel (puzzel) sederhana.4) Manik-manik ukuran besar.5) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.6) Bola.d. Usia 32 72 bulanTujuannya adalah :1) Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.2) Mengembangkan kemampuan berbahasa.3) Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.4) Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).5) Membedakan benda dengan permukaan.6) Menumbuhkan sportivitas.7) Mengembangkan kepercayaan diri.8) Mengembangkan kreativitas.9) Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.Alat permainan yang dianjurkan :1) Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.2) Teman-teman bermain :anak sebaya, orang tua, orang lain diluar rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGCWong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGChttp://belajarbarengrizalyuk.blogspot.com/2013/10/terapi-bermain-mewarnai.html

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kasus:Satuan Acara Penyuluhan (Sap)Terapi Bermain

Oleh:Kelompok IVAyu Raytami, S.KepMeta Kiki Anggrilina, S.KepM. Noor Ilmi, S.KepRisda Hayati, S.KepSundari, S.Kep

Banjarmasin, April 2015

Menyetujui,

RSUD ULIN BANJARMASINProgram Pendidikan Profesi NersPreseptor Klinik (PK)STIKES Sari Mulia BanjarmasinPreseptor Akademik (PA)

Ns. Noor Alfiatin Nimah, S. KepUmi Hanik Fitriyah, Ns., M.KepNIP. 1988 12 18 2014 02 004NIK.

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kasus:Satuan Acara Penyuluhan (Sap)Terapi Bermain

Oleh:Kelompok IVAyu Raytami, S.KepMeta Kiki Anggrilina, S.KepM. Noor Ilmi, S.KepRisda Hayati, S.KepSundari, S.Kep

Banjarmasin, April 2015Mengesahkan,

RSUD ULIN BANJARMASINProgram Pendidikan Profesi NersPreseptor Klinik (PK)STIKES Sari Mulia BanjarmasinPreseptor Akademik (PA)

Ns. Noor Alfiatin Nimah, S. KepUmi Hanik Fitriyah, Ns., M.Kep NIP. 1988 12 18 2014 02 004NIK.

Mengetahui,Ketua Program Studi Profesi NersSekolah Tinggi Ilmu KesehatanSari Mulia Banjarmasin

Ns. Dini Rahmayani, S. Kep., MPHNIK.