5
PROSES KESEIMBANGAN TERMODINAMIS : PROSES Jika sifat termodinamis dari suatu system nilainya sama di setiap bagian system, dan tidak ada kecenderungan terjadinya perubahan sifat dari waktu ke waktu maka dikatakan bahwa system berada dalam keseimbangan termodinamis. Dalam bidang termodinamika, keseimbangan bukan hanya keadaan tanpa perubahan, tetapi juga tanpa kecenderungan untuk terjadinya perubahan. Kecenderungan terjadinya perubahan disebabkan oleh suatu gaya dorong (driving force), sehingga suatu system yang berada dalam keseimbangan berarti bahwa dalam system tersebut benar-benar seimbang. Jika ada ketidakseimbangan gaya, maka keseimbangan akan terganggu. Driving force yang berbeda akan menyebabkan perubahan yang berbeda pula. Sebagai contoh, keseimbangan gaya mekanik seperti pada piston akan menyebabkan terjadinya transfer energi dalam bentuk kerja, perbedaan suhu akan menyebabkan terjadinya aliran panas. Contoh : jika temperature pada boundary suatu system tiba-tiba naik, maka akan trjadi redistribusi hingga temperature di senua bagian system sama. Jika sifat termodinamis dari suatu simtem mengalami banyak perubahan karena adanya sedikit gangguan, maka dikatakan bahwa system tersebut berada dalam keadaan

Proses Reversibel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kimia fisika

Citation preview

PROSES REVERSIBEL

PROSESKESEIMBANGAN TERMODINAMIS : PROSES

Jika sifat termodinamis dari suatu system nilainya sama di setiap bagian system, dan tidak ada kecenderungan terjadinya perubahan sifat dari waktu ke waktu maka dikatakan bahwa system berada dalam keseimbangan termodinamis. Dalam bidang termodinamika, keseimbangan bukan hanya keadaan tanpa perubahan, tetapi juga tanpa kecenderungan untuk terjadinya perubahan. Kecenderungan terjadinya perubahan disebabkan oleh suatu gaya dorong (driving force), sehingga suatu system yang berada dalam keseimbangan berarti bahwa dalam system tersebut benar-benar seimbang. Jika ada ketidakseimbangan gaya, maka keseimbangan akan terganggu.

Driving force yang berbeda akan menyebabkan perubahan yang berbeda pula. Sebagai contoh, keseimbangan gaya mekanik seperti pada piston akan menyebabkan terjadinya transfer energi dalam bentuk kerja, perbedaan suhu akan menyebabkan terjadinya aliran panas. Contoh : jika temperature pada boundary suatu system tiba-tiba naik, maka akan trjadi redistribusi hingga temperature di senua bagian system sama.

Jika sifat termodinamis dari suatu simtem mengalami banyak perubahan karena adanya sedikit gangguan, maka dikatakan bahwa system tersebut berada dalam keadaan metastabil. Campuran bensin dan udara merupakan salah satu contoh system seperti itu.

Jika suatu system berubah dari satu keadaan keseimbangan ke keadaan keseimbangan lainnya, maka jalur yang dilalui oleh system disebut proses. Suatu proses quasi equilibrium jika langkah-langkah intermediate / antara didalam proses dekat dengan keadaan keseimbangan. Contoh proses yang dapat didekati dengan proses quasi equilibrium diantaranya adalah proses akspansi dan kompresi gas di dalam internal combustion engine.PROSES REVERSIBELPiston dengan semua beban yang ada diatasnya seimbang dengan tekanan gas dalam silinder (keadaan keseimbangan). Jika satu beban massa m diambil secara tiba-tiba dengan cara mengesernya ke rak disampingnya dengan ketinggian yang sama ( terjadi ketidak seimbangan gaya.

Piston dengan segala kelengkapannya (menjadi lebih ringgan) mengalami percepatan keatas, sampai dicapai suatu keadaan dimana gaya keatas yang mengangkat piston seimbang dengan gaya beratnya. Momentum dari piston membawanya ketitik tertinggi, kemudian piston akan bergerak kearah sebaliknya yaitu ke bawah. Jika posisi piston dapat ditahan pada ketinggian maksimumnya, penambahan energi potensial dari piston hamper sama dengan kerja yang dilakukan oleh gas pada stoke pertama kali. Akan tetapi piston tidak dapat ditahan, sehingga piston akan bergerak turun sampai dititik terendah, kemudian naik lagi, dan terus akan mengalami osilasi dengan amplitude yang semakin mengecil, samapi akhirnya dicapai keadaan keseimbangan baru pada posisi piston diatas posisi mula-mula.

Osilasi piston akan menyebabkan gas seperti diaduk-aduk dan akan menyebabkan gerakan molekul-molekul gas menjadi kacau. Proses dissipative ini akan mengubah sebagian kerja yang dilakukan oleh gas mendorong piston menjadi internal energi dari gas. Jika beban m yang tadi diambil, dikembalikan lagi keatas piston secara tiba-tiba, maka akan terjadi proses kebalikan dari proses tersebut diatas. Piston akan mengalami percepatan ke arah bawah, bergerak kearah bawah sampai tercapai titik terendah, kemudian kembali keatas dan seterusnya sampai dicapai keadaan keseimbangan yang baru. Ternyata meskipun massa m dikembalikan lagi seperti semula, posisi piston pada keseimbangan tidak sama dengan keadaan keseimbangan mula-mula. Hal ini berari bahwa proses seperti ini merupakan suatu proses yang irreversible.

Jika kita tinjau piston yang sama, tetapi dengan beban yang ukurannya lebih kecil, bila dilakukan proses seperti diatas maka akan terjadi proses yang sama, hanya saja osilasi yang terjadi memiliki amplitudo yang lebih kecil dari pada proses diatas. Pergeseran posisi keseimbangan akhir dari keseimbangan awal juga lebih kecil disbanding proses yang pertama.

Jika pengurangan beban dengan massa yang infinitesimal (sangat- sangat kecil) sebesar dm, maka piston akan naik tanpa disertai osilasi, dan langsung mencapai keseimbangan baru. Jika beban diambil lagi seberat dm, maka piston akan naik tanpa disertai osilasi, dan langsung mencapai keseimbangan baru. Demikian seterusnya jika pengambilan beban dilakukan sedikit demi sedikit. Apabila ditengah proses, beban infinitesimal dikembalikan keatas piston maka piston akan turun tanpai osilasi, langsung mencapai keseimbangan sebelumnya. Apabila kemudian beban dikembalikan satu per satu yang masing-masing beratnya infinitesimal, mak apiston akan kembali kekeadaan keseimbangan semula. Proses ini yang disebut proses reversibel. Proses reversibel ini hanya mungkin terjadi jika penyebab terjadinya perubahan adalah infinitesimal. Disamping itu, piston diasumsikan tanpa gesekan, jika antara piston dan diding silinder ada gesekan, maka proses menjadi tak reversibel.INTERPOLASIJika M1 pada X1 dan M2 pada X2, untuk mencari M pada X adalah :

Bila M adalah fungs dari 2 variabel independent : X dan Y maka berapa M?

X1XX2

Y1M11M12

YM = ?

Y2M21M22

_1427645509.unknown

_1427645774.unknown

_1427645282.unknown