Upload
akbar-s-al-khawarizmi
View
47
Download
22
Embed Size (px)
DESCRIPTION
skripsi
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar bahasa Inggris itu terdiri dari empat kemampuan bahasa yaitu
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal ini, menulis menjadi
salah satu dari kemampuan bahasa yang penting dalam pembelajaran bahasa
Inggris. Karena di dalam kegiatan menulis, peserta didik akan mendapatkan
sedikitnya tiga tujuan menulis. Pertama, menulis sebagai jalan untuk belajar
bahasa dimana terjadi proses belajar yang sangat penting di sana. Kedua, menulis
sebagai sarana untuk mengekspresikan pikiran atau ide-ide untuk merespon
berbagai situasi yang dialami. Ketiga, menulis sebagai bentuk pembelajaran
bahasa seperti: mencatat, meringkas, menceriterakan, dan membuat laporan yang
terstruktur. (http://www.writing skill.education). Selain itu, menurut Henry
Tarigan Guntur, bahwa dengan kegiatan menulis, peserta didik akan
meningkatkan kemampuan mereka mengenai lima aspek penting dalam menulis
yaitu isi tulisan, kosakata, struktur kalimat, tanda baca, dan koherensi. Dalam hal
ini, salah satu jenis teks yang ditekankan adalah teks deskripsi, dimana teks ini
adalah jenis teks yang memberikan jenis informasi secara kontekstual untuk
mendiskripsikan suatu objek, sehingga orang yang membaca teks tersebut, seolah-
olah dapat merasakan, melihat atau menyentuh langsung objek yang
dideskripsikan. (Depdiknas, 2004: 4).
2
Berdasarkan hasil pengamatan pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2011 pada
pukul 07.30 WIB, ditemukan informasi bahwa 15 dari 28 siswa kelas X-A tidak
mengerjakan tugas menulis teks deskripsi bahasa Inggris. Selain itu, dari hasil
wawancara dengan 5 dari 28 siswa kelas X-A tersebut pada hari yang sama pukul
09.30 WIB, didapatkan informasi bahwa mereka tidak mengerjakan tugas menulis
teks deskripsi bahasa Inggris karena mereka belum bisa. Ketidakmampuan siswa
kelas X-A tersebut dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris adalah masalah
yang layak dan urgen untuk dicarikan solusi pemecahannya dengan tindakan yang
nyata. Jika tidak dilakukan penelitian dan tindakan yang konkret, maka akan
berdampak pada penurunan hasil belajar atau prestasi siswa, khususnya
kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris.
Faktor utama penyebab ketidakmampuan siswa kelas X-A dalam menulis
teks deskripsi bahasa Inggris dikarenakan teknik yang digunakan dalam proses
pembelajaran kurang bervariasi, sumber-sumber belajar yang kurang memadai,
dan lingkungan belajar siswa yang kurang kondusif. Oleh sebab itu, maka perlu
adanya teknik-teknik pembelajaran yang bervariasi, penambahan sumber-sumber
belajar siswa, dan meningkatkan lingkungan belajar siswa yang lebih mendukung.
Terkait dengan hal tersebut di atas, untuk mengatasi faktor penyebab masalah,
akan diadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan teknik Mind
Mapping dalam proses pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa Inggris. Mind
Mapping adalah suatu teknik yang mengedepankan tercetusnya ide-ide konstruktif
peserta didik. Selain itu, teknik ini dapat mempermudah mereka untuk
3
mengeksplorasi ide dan informasi, memahami struktur kalimat, dan
mengembangkannya menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris yang benar.
Penjabaran di atas telah mendorong peneliti untuk mengatasi permasalahan
tersebut dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul:
“Penerapan Teknik Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pokok Bahasan Teks Deskripsi
(Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo
Kelas X-A Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011).”
B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah
Memerhatikan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:
1. Peserta didik kurang antusias dalam proses menulis teks deskripsi bahasa
Inggris.
2. Kemampuan menulis peserta didik rendah.
3. Teknik pembelajaran kurang bervariasi.
4. Sumber-sumber belajar peserta didik masih kurang memadai.
5. Lingkungan belajar peserta didik kurang mendukung.
Adalah hal yang sulit bagi peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan
kelas yang terdiri dari masalah kompleks di atas. Dengan keterbatasan waktu,
tenaga dan biaya, maka peneliti akan memfokuskan penelitian tindakan kelas ini
pada kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris melalui penerapan teknik
Mind Mapping pada siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo
Kelas X-A Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Bagaimana
penerapan teknik Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis teks
deskripsi bahasa Inggris pada siswa Kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif Balong
Ponorogo Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011?”
D. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas adalah
untuk mengetahui bagaimana penerapan teknik Mind Mapping dapat
meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris pada siswa
Kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap Tahun
Pelajaran 2010/2011.
Tujuan khusus dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris
dengan teknik Mind Mapping yang dapat dilihat dari indikator berikut:
1. merespon gambar objek yang diberikan.
2. mengidentifikasi karakteristik objek yang diberikan dalam bentuk tulisan.
3. menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk mind mapping.
4. menentukan ide pokok dan penjelas.
5. mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi yang benar.
5
E. Konstribusi Hasil Penelitian Tindakan Kelas
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi kontribusi
positif bagi dunia pendidikan yaitu antara lain untuk:
1. Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi referensi dan pengalaman berharga, khususnya
dalam proses belajar dan mengajar menulis teks deskripsi bahasa Inggris.
2. Rekan - Rekan Guru
Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk mengembangkan proses
pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang efektif dan
inovatif, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
3. Peserta Didik
Penelitian ini dapat menjadi pengalaman belajar yang bermakna, dimana
mereka dapat merasakan kenyamanan selama proses belajar, dapat meningkatkan
kerjasama, keaktifan dan hasil belajar mereka dalam menulis teks deskripsi bahasa
Inggris melalui teknik Mind Mapping.
4. Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk senantiasa memotivasi guru
dan siswa dalam proses belajar dan mengajar, sehingga mutu pendidikan di
institusi ini dapat terus ditingkatkan.
5. Peneliti Berikutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan acuan bagi siapapun yang
hendak mengadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
6
F. Sistematika Pembahasan
Alur bahasan pada penelitian tindakan kelas ini dimulai dari Bab I yaitu
Pendahuluan. Dalam Bagian ini terdiri dari enam hal. Pertama, latar belakang
masalah yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi pada objek sebagai masalah
yang penting untuk diteliti. Kedua, identifikasi dan pembatasan masalah yang
berisi pengungkapan masalah-masalah yang saling berhubungan satu dengan yang
lain mengenai objek yang akan diteliti untuk menemukan variabel-variabel
masalah. Setelah itu, peneliti memilih satu variabel yang akan dicari
pemecahannya. Ketiga, rumusan masalah yang berisi pengajuan tindakan yang
akan dilakukan berdasarkan akan peyebab masalah dalam bentuk tindakan yang
jelas dan terarah. Kelima, konstribusi hasil penelitian berisi manfaat yang dapat
diperoleh dari hasil penelitian. Keenam, sistematika pembahasan yang berupa alur
bahasan untuk mengetahui logika penyususnan dan koherensi antara satu bagian
dengan bagian yang lain.
Alur bahasan berikutnya adalah Bab II yaitu Landasan teoritik, telaaah hasil
penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis. Pada bagian ini
dijelaskan teori-teori yang relevan dengan variabel yang akan diteliti dan teruji
kebenarannya. Untuk mendukung teori-teori tersebut, perlu adanya telaah hasil
penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti.
Setelah itu disusun kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis tindakan yang
menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan.
Alur bahasan ketiga yaitu Metode penelitian. Pada bagian ini ditunjukkan
objek tindakan yang jelas menyangkut komponen-komponen pembelajaran di
7
kelas. Setelah itu menentukan setting penelitian berupa tempat dan waktu
penelitian serta menentukan subjek penelitian disertai karakteristiknya. Kemudian
ditentukan variabel yang diamati sebagai fokus utama penelitian. Setelah itu
dilakukan prosedur pelaksanaan tindakan kelas yang meliputi perencanaan,
pelaksaanaa, pengamatan, dan refleksi tindakan kelas. Dan semua tindakan
tersebut harus disusun dalam jadwal pelaksanaan tindakan kelas.
Alur bahasan keempat yaitu hasil penelitian yang meliputi gambaran singkat
setting lokasi penelitian, penjelasan kegiatan per-siklus, proses analisis data per-
siklus yang berupa penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan tindakan
penelitian, serta pembahasan yang berisi hasil keseluruhan siklus dalam bentuk
ringkasan tabel atau grafik.
Alur bahasan kelima yaitu penutup yang berisi simpulan dan saran. Dalam
hal ini akan disimpulkan rumusan hasil pembuktian terhadap hipotesis tindakan
dan memberikan saran sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan.
8
BAB II
LANDASAN TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU,
KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teoritik
1. Kemampuan Menulis
a. Hakikat Menulis
Menulis adalah alat komunikasi untuk menyampaikan ide atau gagasan
dalam bentuk tulisan kepada pembaca. 1
Dalam keterangan yang lain, pengertian menulis sebagai berikut:
“When we write, we use graphic symbols: that is, letters or combinations of letters
which relate to the sounds we make when we speak. On one level, then, writing
can be said to be the act of forming these symbols: making marks on a flat surface
of some kinds. But writing is clearly much more than the production of graphic
symbols, just as speech is more than the production of sounds. The symbols have
to be arranged, according to certain conventions, to form words, and words have
to be arranged to form sentences”.2
Dari pengertian - pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
menulis adalah alat komunikasi dimana terjadi proses pengiriman konsep,
pemikiran, pendapat atau ide seorang penulis dalam bentuk tulisan, sehingga
pembaca dapat menangkap apa yang dikomunikasikan oleh penulis tersebut.
Dengan demikian, bila kita banyak menulis, kita akan mengetahui sejauh mana
kemampuan berbahasa kita.
1 Henry Tarigan Guntur, Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, hal. 2
2 Gamal El Touny, Practical Academic Writing, hal. 333
9
b. Tujuan Menulis
Menurut Nunan (2003: 89) tujuan utama menulis adalah untuk
menyampaikan pesan berupa ide, pikiran, atau perasaan kepada pembaca. Selain
tujuan utama di atas, tujuan lain dari menulis adalah:
1) Menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk tulisan.
2) Menggambarkan orang, benda, tempat dalam bentuk tulisan.
3) Mengembangkan ide menjadi rangkaian paragraf untuk menjadi teks.
4) Mendiskusikan atau membantah suatu topik sosial dalam suatu artikel.
5) Melaporkan peristiwa, eksperimen, atau kenyataan ilmiah.
c. Proses Menulis
Menurut Touny (1999: 11-47), proses menulis terdiri dari 5 langkah yaitu:
1) Pre Writing
Pada langkah ini, guru menyiapkan materi – materi yang dapat
memacu ide – ide siswa. Idealnya guru harus menyesuaikan materi
sesuai dengan standar isi dalam kurikulum dan menentukan bentuk –
bentuk tagihan yang tepat untuk dapat ditugaskan pada siswa. Berikut
adalah hal – hal yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa
pada tahap ini yaitu:
• Mendiskusikan tema dengan siswa
• Menggambarkan tema yang akan diberikan ke siswa
• Menulis ide – ide pokok dan pertanyaan yang terkait materi
• Memberi kesempatan pada siswa untuk menulis bebas
• Mengorganisir pendapat dan informasi
10
2) Drafting
Setelah melalui proses di atas, siswa diarahkan untuk membuat
rancangan atau kerangka berfikir. Pada langkah ini guru harus
menekankan pada siswa untuk mulai memperhatikan kriteria –kriteria
penulisan. Hal ini dapat meliputi skema yang terorganisir, menentukan
ide untuk mengembangkan paragraf, menentukan tujuan dan
memperhatikan struktur kalimat.
3) Self - Review dan Peer - Review
Ketika siswa dapat kritis menilai atau memberi komentar
mengeanai tulisan teman sekelasnya, maka sebenarnya mereka telah
menilai hasil kerjanya sendiri. Mereka dapaat meninjau dan
menentukan tepat atau tidak tulisannya. Dalam hal ini, guru harus
memberi kesempatan kepada siswa untuk saling menilai hasil kerja
mereka.
4) Revising
Pada langkah ini, siswa telah menulis naskah mereka dan
meninjau kembali tulisan mereka sendiri serta telah memperoleh
komentar dari teman sekelasnya. Sehingga, mereka dapat
memperbaiki kembali tulisan mereka. Dalam hal ini, mereka bisa
merubah kembali atau menghapus kalimat yang tidak sesuai,
menggunakan kosa kata dan frasa yang tepat, struktur kalimat yang
benar, keterpaduan di antara kalimat dan paragraf dan kejelasan ide
pokok.
11
5) Editing
Langkah ini dinamakan pemeriksaan. Siswa harus fokus pada
tata bahasa, ejaan, tanda baca, pengaturan penulisan, dan mungkin
dapat juga menambahkan ilustrasi, foto atau gambar yang sesuai
dengan tulisan mereka. Sehingga kesalahan dalam menulis dapat
diminimalkan.
d. Jenis Teks yang Digunakan
Dalam penelitian ini, siswa akan difokuskan pada kegiatan menulis teks
deskripsi dengan benar. Ini adalah salah satu jenis teks yang diajarkan pada kelas
X. Berikut adalah penjabaran tentang teks deskripsi yaitu: 3
1) Pengertian Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah jenis teks yang memberikan informasi
secara konstekstual untuk mendiskripsikan suatu objek, baik orang,
benda, hewan atau tempat secara detail, sehingga orang yang
membaca teks tersebut seolah - olah dapat merasakan, melihat atau
menyentuh langsung objek yang dideskripsikan.
2) Tujuan Teks Deskripsi
Untuk menggambarkan karakteristik suatu objek baik orang,
benda, hewan atau tempat secara detail
3) Generic Structure (Struktur Teks)
• Introduction : pengenalan secara umum objek yang akan
dideskripsikan.
3 Depdiknas, Landasan filosofis dan Teoritis Pendidikan Bahasa Inggris. Hal.5
12
• Description : menggambarkan atau menjelaskan karakteristik
objek yang akan dideskripsikan.
4) Ciri – Ciri Teks Deskripsi
• Fokus pada satu objek.
• Penggunaan kata sifat.
• Penggunaan atribut have dan has.
• Pola kalimat Simple present tense.
• Penggunaan linking verb (kata kerja atau kata ganti yang
mendiskripsikan objek).
2. Teori Teknik Mind Mapping
a. Pengertian Teknik Mind Mapping
Teknik Mind Mapping pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan. Teknik
ini dikenal pula dengan nama Radiant Thingking. Teknik Mind Mapping disebut
juga peta rute yang membuat kita bisa menyusun fakta dan ingatan atau pikiran,
sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada
teknik mencatat biasa. (http://www.mind mapping.technique.education)
Teknik Mind Mapping ini adalah salah satu teknik yang mengedepankan
tercetusnya ide – ide konstruktif siswa. Teknik ini dapat mempermudah siswa
untuk mengeksplorasi ide dan informasi. Karena dengan teknik ini selain
mengembangkan ide, siswa juga dapat mengembangkan kalimat dan menganalisa
informasi.
13
Mind Mapping yang berupa diagram yang berisi ide, konsep pikiran yang
saling terhubung antara satu dengan yang lain ini mengelilingi satu kata kunci
atau topik. Setiap konsep – konsep itu nantinya akan diberi label untuk menandai
pikiran pokok dan pendukung atau penjelas.
b. Langkah – Langkah Teknik Mind Mapping
1) Menentukan konsep berfikir / tema.
2) Menyiapkan gambar sebagai pemusatan konsep berfikir.
3) Brainstorming / pengungkapan ide – ide sesuai tema.
4) Membuat diagram dari ide – ide / Mind Mapping.
5) Memberi label pada ide pokok dan pendukung.
6) Mengembangkan Mind Mapping menjadi teks deskripsi yang benar
(http://www.mind mapping.technique.education)
c. Tujuan Teknik Mind Mapping
1) Memberikan kemudahan dalam memandang topik atau tema yang
dianggap rumit.
2) Memberikan kerangka berfikir yang jelas.
3) Mengumpulkan data – data atau ide – ide dalam satu konsep.
4) Memecahkan masalah dengan banyak alternatif konsep.
5) Menyenangkan dan membantu mengingat kosa kata baru.
(http://www.mind mapping.technique.education)
14
3. Proses Belajar dan Mengajar menulis Teks Deskripsi Bahasa Inggris
dengan Teknik Mind Mapping
Penerapan teknik Mind Mapping dapat menjadi teknik yang efektif dalam
menulis teks deskripsi bahasa Inggris dengan benar. Berikut adalah prosedur
penerapan teknik Mind Mapping dalam proses menulis teks deskripsi bahasa
Inggris yaitu:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru memberi tema / topik yang akan dideskripsikan.
c. Guru menampilkan sebuah gambar yang berkaitan dengan tema sebagai
konsep berfikir.
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
e. Tiap kelompok mengeksplorasi ide-ide atau gagasan mengenai gambar yang
ditunjukkkan guru.
f. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
g. Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi siswa .
h. Guru dan siswa memberi label pada diagram untuk mengetahui ide pokok
dan penjelas, sehingga terbentuklah sebuah mind mapping.
i. Setiap siswa dari tiap kelompok harus mengembangkan ide-ide dari mind
mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris.
j. Guru mengevaluasi hasil kerja siswa.
15
B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Banyak penelitian yang menyangkut kemampuan menulis siswa SMA / MA,
diantaranya hasil penelitian Thomas Bagyo (2004) yang berjudul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Teks Narasi dengan Teknik Mind Mapping pada Siswa
Kelas X SMKN 8 Semarang.” Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat
keaktifan dan hasil belajar siswa dalam menulis teks narasi mengalami
peningkatan yang signifikan setelah teknik ini diterapkan.
Penelitian relevan lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Agung
Setiono (2008). Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks
Deskripsi melalui Teknik Mind Mapping Siswa Kelas X-1 MA Al-Istiqomah
Slahung Ponorogo.” Penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar siswa dalam menulis teks deskripsi dengan siswa mendapatkan nilai di atas
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di sekolah tersebut.
Berdasarkan penelitian –penelitian tersebut di atas, peneliti yakin untuk
menerapkan teknik Mind Mapping pada pembelajaran kemampuan menulis teks
deskripsi bahasa Inggris untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang meningkat
dan mencapai KKM 75 di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong ini.
C. Kerangka Berfikir
Berangkat dari landasan – landasan teoritik dan telaah hasil penelitian
terdahulu di atas, dengan menerapkan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran
menulis teks deskripsi bahasa Inggris, maka secara umum dapat meningkatkan
16
kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris, sesuai dari tujuan
khusus tindakan kelas ini yaitu:
1. merespon gambar objek yang diberikan.
2. mengidentifikasi karakteristik objek yang diberikan dalam bentuk tulisan.
3. menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk mind mapping.
4. menentukan ide pokok dan penjelas.
5. mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi yang benar.
Selain itu, dengan penerapan teknik Mind Mapping, tingkat kerjasama,
partisispasi, dan keaktifan siswa juga akan dapat ditingkatkan, sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat dan mencapai KKM 75 di Madrasah Aliyah
Ma’arif Balong ini.
D. Pengajuan Hipotesis Tindakan
Dari kerangka berfikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah upaya meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris
siswa kelas X-A di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap
Tahun pelajaran 2010/2011. Adapun indikator yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah dengan penerapan teknik Mind Mapping siswa dapat:
1. merespon gambar objek yang diberikan.
2. mengidentifikasi karakteristik objek yang diberikan dalam bentuk tulisan.
3. menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk mind mapping.
4. menentukan ide pokok dan penjelas.
5. mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi yang benar.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Tindakan Kelas
Objek penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menulis teks
deskripsi pada mata pelajaran bahasa Inggris siswa kelas X-A melalui teknik
Mind Mapping di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap
Tahun pelajaran 2010/2011.
B. Setting Peneltian dan Karakteristik Subjek Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Ma’arif
Balong Ponorogo Jalan Diponegoro No.05 Desa Jalen Kecamatan Balong
Kabupaten Ponorogo pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif
Balong Ponorogo yang terdiri dari 28 siswa, yang keseluruhannya adalah siswa
perempuan. Adapun alasan peneliti mengambil subjek ini adalah berdasarkan
hasil wawancara dan dokumen hasil belajar mereka menunjukkan bahwa saat ini
kemampuan menulis teks deskripsi pada mata pelajaran bahasa Inggris masih
rendah atau di bawah KKM 75.
18
C. Variabel yang Diamati
Dalam penerapan teknik Mind Mapping pada pembelajaran menulis teks
deskripsi pada mata pelajaran bahasa Inggris ini, variabel yang diamati adalah :
1. Kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris dengan
teknik Mind Mapping.
2. Aktivitas siswa dalam kerjasama, keaktifan, dan perubahan hasil belajar.
D. Prosedur Pelaksanaaan Penelitian Tindakan Kelas Per - Siklus
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Basuki (2010: 7) Penelitian Tindakan Kelas
adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran yang dilakukan secara bersama di kelas secara profesional.
Adapun prosedur pelaksanaaan penelitian tindakan kelas per-siklus terdiri dari 4
tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi seperti pada
gambar di bawah ini:4
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
4 Suharsimi Arikunto, dkk, 2007. Penelitian Tindakan Kelas., hal. 16
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
19
1. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Kelas
Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa hal yaitu:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis PTK
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini terdiri dari beberapa
komponen sebagai beikut:
1) Standar Kompetensi
2) Kompetensi dasar
3) Indikator
4) Tujuan
5) Materi Pembelajaran
6) Alokasi Waktu
7) Tindakan
8) Variabel yang diamati
9) Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran
10) Penilaian
11) Sumber / bahan / Alat
b. Pembuatan Skenario Pembelajaran dengan Teknik Mind Mapping
1) Menentukan konsep berfikir / tema.
2) Menyiapkan gambar sebagai pemusatan konsep berfikir.
3) Brainstorming / pengungkapan ide – ide sesuai tema.
4) Membuat diagram dari ide – ide / Mind Mapping.
5) Memberi label pada ide pokok dan pendukung.
6) Mengembangkan Mind Mapping menjadi teks deskripsi yang benar.
20
c. Menyiapkan Sumber / Alat yang Digunakan
Peneliti menyipakan gambar yang berkaitan dengan tema sebagai
pemusatan konsep berfikir bagi siswa dalam kegiatan menulis teks deskripsi
bahasa Inggris. Gambar akan dibuat sedemikian rupa agar menarik bagi siswa.
d. Menyiapkan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang digunakan
oleh peneliti adalah:5
1) Lembar Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa
jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Penggunaan lembar
observasi ini untuk mengetahui tingkat kerjasama, keaktifan dan
perubahan hasil belajar siswa.
2) Lembar Wawancara
Wawancara adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan
informasi yang memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian
tindakan kelas ini. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan wawancara
dengan siswa kelas X-A MA Ma’arif Balong Ponorogo.
3) Tes Tertulis
Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban diberikan
kepada siswa dalam bentuk tulisan untuk mengukur hasil prestasi
5 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, hal. 126
21
siswa. Dalam hal ini, tes tertulis adalah membuat teks deskripsi
berdasarkan Mind Mapping di papan tulis.
4) Dokumentasi
Dokumentasi adalah alat pencatat yang dapat berupa foto – foto
untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu
pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas.
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas
Adapun pelaksanaan tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru memberi tema / topik yang akan dideskripsikan.
c. Guru menampilkan sebuah gambar yang berkaitan dengan tema sebagai
konsep berfikir.
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
e. Tiap kelompok mengeksplorasi ide-ide atau gagasan mengenai gambar yang
ditunjukkkan guru.
f. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
g. Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi siswa .
h. Guru dan siswa memberi label pada diagram untuk mengetahui ide pokok
dan penjelas, sehingga terbentuklah sebuah mind mapping.
i. Setiap siswa dari tiap kelompok harus mengembangkan ide-ide dari mind
mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris.
j. Guru mengevaluasi hasil kerja siswa.
22
3. Pengamatan Tindakan Kelas
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan mengajak teman sejawat
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai kolaborator. Beliau adalah Moch.
Syamsul Hadi, S.Th.I. Pada tahap ini, akan diamati 3 hal yaitu:
a. Kerjasama siswa dalam kelompok.
b. Keaktifan masing – masing siswa dalam diskusi kelompok.
c. Perubahan hasil belajar siswa.
4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti akan merefleksikan perolehan data – data selama
proses penelitian tindakan kelas berlangsung dari semua instrumen penelitian.
Adapaun alternatif tindakan sebagai hasil dari penelitian adalah sebagai berikut:
a. Jika hasil penelitian menunujukkan bahwa indikator – indikator
pembelajaran tercapai, dan adanya peningkatan pada kerjasama, keaktifan
dan perolehan hasil belajar siswa mencapai KKM 75, maka penelitian
tindakan kelas dinyatakan berhasil dan dapat dihentikan.
b. Jika hasil penelitian tidak menunujukkan bahwa indikator – indikator
pembelajaran dapat tercapai, dan tidak adanya peningkatan pada kerjasama,
keaktifan dan perolehan hasil belajar siswa tidak mencapai KKM 75, maka
penelitian tindakan kelas dinyatakan belum berhasil dan penelitian akan
dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan beberapa tindakan perbaikan.
23
E. Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
Agar pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat sesuai harapan, maka
peneliti merumuskan jadwal pelaksanaan tindakan kelas sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
No. Jenis Tindakan Pelaksanaan Keterangan
1.
Pra - PTK
a. Pemgamatan 1
b. Pengamatan 2
c. Wawancara
Rabu, 12 Januari 2011
Kamis, 12 Januari 2011
Kamis, 12 Januari 2011
Peneliti
Peneliti
Peneliti dan siswa
2.
Perencanaan tindakan kelas
a. Penyusunan RPP berbasis PTK
b. Pembuatan media/alat pembelajaran
c. Penyusunan instrumen penelitian
d. Penyusunan proposal PTK
Senin, 14 Pebruari 2011
Rabu, 16 Pebruari 2011
Kamis, 17 Pebruari 2011
Sabtu, 19 Pebruari 2011
Peneliti
Peneliti
Peneliti
Peneliti
3. Pelaksanaan PTK Siklus I Rabu, 23 Pebruari 2011 Peneliti dan siswa
4. Pengumpulan dan analisis hasil siklus I Kamis, 24 Pebruari 2011 Peneliti dan
kolaborator
5. Pelaksanaan PTK Siklus II Rabu, 2 Maret 2011 Peneliti dan siswa
6. Pengumpulan dan analisis hasil siklus
II Kamis, 3 Maret 2011
Peneliti dan
kolaborator
7. Penyusunan laporan PTK Senin, 7 Maret 2011 Peneliti
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di Madrasah Aliyah Ma’arif
Balong Ponorogo Jalan Diponegoro No.05 Desa Jalen Kecamatan Balong
Kabupaten Ponorogo pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Subjek
penelitian yang telah dipilih adalah siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif
Balong Ponorogo yang komposisinya terdiri dari 28 siswa perempuan.
B. Penjelasan Per - Siklus
Penjelasan per – siklus diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus
pembelajaran yang dilakukan. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam
dua siklus sebagaimana berikut ini:
1. Siklus Pertama (Satu Pertemuan)
Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi seperti uraian berikut ini:
a. Perencanaan
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada
siswa dengan menggunakan teknik Mind Mapping.
2) Membuar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis PTK.
3) Membuat skenario pembelajaran.
25
4) Membuat alat pembelajaran berikut lembar kerja siswa.
5) Membuat instrumen penelitian.
b. Pelaksanaan
Pada awal siklus pertama pelaksanaan belum sesuai dengan rencana. Hal ini
disebabkan oleh:
1) Sebagian kelompok belum terbiasa dengan kondisi belajar
berkelompok.
2) Sebagian kelompok belum memahami langkah – langkah
pembelajaran dengan teknik Mind Mapping secara utuh dan
menyeluruh.
Berikut uraian utuh mengenai pelaksanaan pembelajaran siklus pertama:
1) Peneliti sebagai guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
kepada siswa.
2) Kemudian guru memberi sebuah tema yang akan dideskripsikan. Pada
siklus pertama ini, temanya adalah describing an animal.
3) Guru menampilkan gambar seekor elang sebagai objek untuk menjadi
konsep berfikir siswa.
4) Guru membagi 28 siswa menjadi 7 kelompok.
5) Kemudian setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan
mengeksplorasi ide-ide atau gagasan mengenai gambar tersebut. Pada
kegiatan ini, sebagian besar siswa masih bingung dan bahkan banyak
kelompok yang ramai dan kurang memperhatikan instruksi guru.
Untuk itu guru membimbing mereka.
26
6) Setelah itu setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya.
7) Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi
siswa tersebut.
8) Guru meminta siswa memberi label pada diagram tersebut untuk
mengetahui ide pokok dan penjelas. Dalam hal ini, guru memberikan
bimbingan penuh, sehingga terbentuklah sebuah mind mapping.
9) Setiap siswa dari tiap kelompok diminta mengembangkan ide-ide dari
mind mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris.
Pada tahap ini sebagian besar siswa masih belum serius dan aktif
mengerjakannya. Guru terus memberikan bimbingan dan motivasi.
10) Hasil kerja siswa dikumpulkan dan guru mengevaluasi.
c. Pengamatan
Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat dalam melakukan pengamatan
dan memperoleh hasil sebagai berikut:
1) Beberapa siswa sebenarnya mulai terbiasa dengan kondisi
berkelompok, tetapi masih sangat perlu bimbingan.
2) Beberapa siswa memperhatikan penuh instruksi guru dan sebagian
kurang antusias. Beberapa ketua kelompok kurang memahami
tugasnya untuk dapat mengatur anggotanya, sehingga guru terus
membimbing.
3) Sebagian siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok dan ragu – ragu
dalam mengeluarkan ide atau pendapatnya.
27
4) Sebagian siswa kurang aktif dan serius dalam mengerjakan tes tulis
untuk mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi.
5) Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran masih tergolong
kurang, karena sebagian mereka memperoleh nilai hasil tes belum
mencapai KKM 75.
d. Refleksi
Dari perolehan data di atas, diketahui bahwa tingkat kerjasama dan
keaktifan siswa belum meningkat dari pembelajaran biasa. Sehingga, perolehan
hasil belajar merekapun belum mencapai KKM 75. Mereka cenderung kurang
memahami pembelajaran menulis teks deskripsi dengan teknik Mind Mapping,
karena masih baru bagi mereka. Untuk itu, peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran di siklus pertama ini masih belum mencapai keberhasilan untuk
meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris, sehingga harus
dilanjutkan ke penelitian siklus kedua dengan mengadakan beberapa perbaikan
tindakan.
2. Sikuls Kedus (Pertemuan kedua)
a. Perencanaan
Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang
telah dicapai pada siklus pertama, maka peneliti membuat perencanaan siklus
kedua dengan melakukan beberapa perbaikan tindakan (replanning) sebagai
berikut:
1) Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam
pembelajaran.
28
2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.
3) Memberikan pengakuan atau penghargaan (reward).
4) Membuat perangkat pembelajaran yang lebih mudah dipahami oleh
siswa dengan teknik Mind Mapping.
b. Pelaksanaan
Pada siklus kedua ini suasana sudah mengarah kepada pembelajaran dengan
teknik Mind Mapping. Berikut uraian lengkap pelaksanaan pembelajaran di siklus
kedua:
1) Peneliti sebagai guru menyampaikan kembali kompetensi yang ingin
dicapai kepada siswa.
2) Kemudian guru memberi sebuah tema yang akan dideskripsikan yaitu
describing a flower.
3) Guru menampilkan gambar setangkai bunga mawar sebagai objek
untuk menjadi konsep berfikir siswa. Semua siswa terlihat antusias.
4) Dari kelompok yang telah terbentuk pada siklus pertama, guru
meminta setiap kelompok untuk berdiskusi dan mengeksplorasi ide-
ide atau gagasan mengenai gambar tersebut. Pada kegiatan ini,
sebagian besar siswa telah aktif kerjasama dalam kelompok. Mereka
sangat memperhatikan instruksi guru.
5) Setelah itu setiap kelompok aktif menyampaikan hasil diskusinya.
6) Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi
siswa tersebut.
29
7) Guru meminta siswa memberi label pada diagram tersebut untuk
mengetahui ide pokok dan penjelas. Pada kegiatan ini, sebagian besar
siswa aktif berpendapat dan terlihat mereka telah dapat memahami
langkah-langkah pembelajaran teknik Mind Mapping, sehingga
terbentuklah sebuah mind mapping.
8) Setiap siswa dari setiap kelompok diminta mengembangkan ide-ide
dari mind mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa
Inggris. Pada tahap ini sebagian besar siswa aktif dan serius
mengerjakannya.
9) Hasil kerja siswa dikumpulkan dan guru mengevaluasi.
c. Pengamatan
Dengan berkolaborasi dengan teman sejawat, diperoleh hasil pengamatan
sebagai berikut:
1) Semua siswa telah terbiasa dengan kondisi bekerja berkelompok
2) Sebagian besar siswa memperhatikan penuh instruksi guru dan mereka
cenderung telah memahami langkah-langkah pembelajaran teknik
Mind Mapping, sehingga suasana kelas sangat efektif, menyenangkan
dan terkontrol.
3) Sebagian besar siswa telah aktif bekerjasama dalam diskusi
kelompok dan aktif mengeluarkan ide atau pendapat mereka.
4) Sebagian besar siswa aktif dan serius dalam mengerjakan tes tulis
untuk mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi bahasa
Inggris dengan benar.
30
5) Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran telah memuaskan,
karena mereka memperoleh nilai hasil mencapai KKM 75, bahkan
sebagian dari mereka banyak yang mendapat di atas KKM tersebut.
d. Refleksi
Dari perolehan data di atas, diketahui bahwa tingkat kerjasama dan
keaktifan siswa telah meningkat dari pembelajaran di siklus pertama. Sehingga,
perolehan hasil belajar merekapun telah mencapai KKM 75, bahkan sebagian dari
mereka mendapat di atas KKM. .Mereka telah memahami langkah – langkah
pembelajaran menulis teks deskripsi dengan teknik Mind Mapping dan
termotivasi untuk menerapkannya secara mandiri. Jadi, peneliti menyimpulkan
bahwa pembelajaran di siklus kedua ini telah mencapai keberhasilan untuk
meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris bagi siswa.
B. Proses Analisis Data Per – Siklus
Dari deskripsi hasil penelitian di atas, analisis data sebagai berikut:
1. Analisis Data Siklus Pertama
a. Hasil observasi siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus Pertama
Kelompok Skor
Perolehan Skor Ideal
Persetase
(%) Keterangan
Venus 7 12 58
Mars 8 12 67
Yupiter 9 12 75 Tertinggi
Saturnus 6 12 50 Terendah
Uranus 7 12 58
Neptunus 8 12 67
Pluto 8 12 67
Rata – Rata 63
31
b. Hasil deskripsi wawancara siklus pertama sebagai berikut:
Sebagian besar siswa berpendapat bahwa pembelajaran menulis teks
deskripsi bahasa Inggris adalah masih sulit, terutama dalam untuk
mengembangkan ide – ide. Selain itu, mereka berpendapat bahwa teknik
Mind Mapping masih baru dan mereka kurang memahami langkah –
langkah pembelajarannya. ( Lihat Lampiran 2)
c. Hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi siklus pertama
Tabel 4.2 Hasil Tes Tulis Siklus Pertama
Kelompok Nomor Siswa Nilai tes tulis
1 70
2 70
3 65 Venus
4 65
5 60
6 65
7 70 Mars
8 70
9 75
10 70
11 75 Yupiter
12 75
13 65
14 65
15 65 Saturnus
16 65
17 60
18 70
19 70 Uranus
20 65
21 65
22 65
23 75 Neptunus
24 75
25 70
26 70
27 70
Pluto
28 70
Rata – Rata 68,39
32
Dari hasil analisis data yang terkumpul, diketahui ada keberhasilan dan
kelemahan yang terjadi pada siklus pertama sebagai berikut:
a. Sebagian besar siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan
menggunakan teknik Mind Mapping. Hal ini diperoleh dari deskripsi hasil
wawancara.
b. Sebagian besar siswa memiliki tingkat kerjasama, keaktifan dan perubahan
hasil belajar siswa masih kurang, dengan diperolehnya hasil obeservasi
hanya 63%. Hanya beberapa siswa yang merasa senang dan antusias
terhadap aktivitas pembelajaran.
c. Hasil tes tulis siswa hanya mencapai rata – rata 68, 39. Sebagian besar siswa
memperoleh nilai di bawah KKM 75. Beberapa siswa telah mencapai KKM
tersebut.
d. Masih ada kelompok yang kurang mampu menyampaikan hasil diskusi
mereka.
e. Masih ada kelompok yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan waktu
yang ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok tersebut kurang serius.
Dari analisis hasil tindakan di siklus pertama, peneliti menyimpulkan siklus
pertama belum berhasil dan harus dilanjutkan ke siklus kedua dengan beberapa
tindakan perbaikan.
33
2. Analisis Data Siklus Kedua
a. Hasil observasi siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus Kedua
Kelompok Skor
Perolehan Skor Ideal
Persetase
(%) Keterangan
Venus 10 12 83
Mars 10 12 83
Yupiter 11 12 92 Tertinggi
Saturnus 9 12 75 Terendah
Uranus 10 12 83
Neptunus 10 12 83
Pluto 10 12 83
Rata – Rata 83
b. Hasil deskripsi wawancara siklus pertama sebagai berikut:
Sebagian besar siswa berpendapat bahwa mereka sangat terbantu
dengan penerapan teknik Mind Mapping untuk mata pelajaran bahasa
Inggris, dalam menulis teks deskripsi. Mereka telah memahami langkah –
langkah pembelajaran dengan teknik Mind Mapping dan temotivasi untuk
menerapkan teknik ini secara mandiri untuk kegiatan menulis lainnya.
( Lihat Lampiran 2)
34
c. Hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi siklus kedua
Tabel 4.4 Hasil Tes Tulis Siklus Kedua
Kelompok Nomor Siswa Nilai tes tulis
1 80
2 80
3 75 Venus
4 75
5 75 6 75 7 85
Mars
8 85
9 75
10 80
11 90 Yupiter
12 90
13 90 14 90 15 90
Saturnus
16 90 17 90 18 75
19 75 Uranus
20 85 21 90 22 90 23 85
Neptunus
24 75
25 75
26 80
27 85
Pluto
28 80
Rata – Rata 82,50
Dari hasil analisis data yang terkumpul, diketahui keberhasilan yang telah
diperoleh pada siklus kedua ini sebagai berikut:
a. Semua siswa telah terbiasa dengan kondisi belajar berkelompok dan
suasana kelas yang menyenangkan.
35
b. Siswa telah memahami benar langkah – langkah pembelajaran dengan
teknik Mind Mapping dan temotivasi untuk menerapkan teknik ini secara
mandiri. Hal ini diperoleh dari deskripsi hasil wawancara.
c. Sebagian besar siswa memiliki tingkat kerjasama, keaktifan dan perubahan
hasil belajar siswa yang meningkat, dengan diperolehnya hasil obeservasi
hanya 83%. Mereka telah mampu membangun kerjasama dalam kelompok,
berpartisipasi dalam kegiatan dan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.
Selain itu mereka juga aktif menyampaikan hasil diskusi mereka.
d. Hasil tes tulis siswa dapat mencapai rata – rata 82, 50. Mereka mendapat
nilai mencapai KKM 75, bahkan beberapa dari mereka memperoleh nilai di
atas KKM.
e. Suasana kelas serius tapi menyenangkan dan semua kelompok dapat
terkontrol, karena masing – masing ketua kelompok telah memahami
tugasnya.
Dari analisis hasil tindakan di siklus kedua, peneliti menyimpulkan siklus
kedua telah berhasil meningkatkan aktivitas siswa, sehingga kemampuan menulis
teks deskripsi bahasa Inggris dapat ditingkatkan. Jadi, penelitian tindakan kelas ini
dapat dihentikan.
36
D. Pembahasan
Dari hasil analisis data per – siklus di atas, peneliti akan membandingkan
hasil perolehan data di siklus pertama dan kedua, sehingga dapat memperjelas
perubahan yang terjadi dari setiap siklusnya.
a. Deskripsi hasil wawancara siklus pertama dan kedua.
Tabel 4.5 Perbandingan Deskripsi Hasil Wawancara Siklus Pertama Dan Kedua
Nomor
Pertanyaan Siklus Pertama Siklus Kedua
1
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa langkah – langkah
pembelajaran masih sulit
dipahami, terutama dalam
mengembangkan ide – ide.
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa mereka telah memahami
langkah – langkah pembelajaran
2
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa pembelajaran masih
membingungkan
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa proses pembelajaran sangat
menyenangkan
3
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa mereka mendapat beberapa
kesulitan dalam penerapan teknik
Mind Mapping
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa mereka telah memahami
langkah – langkah pembelajaran
dengan teknik Mind Mapping, dan
termotivasi untuk menerapkannya
secara mandiri
4
Sebagian besar siswa mendapat
nilai tes masih di bawah KKM 75
Sebagian besar siswa mendapat
nilai tes mencapai KKM 75,
bahkan beberapa mendapat nilai di
atas KKM
5
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa mereka kurang memahami
materi pembelajaran
Sebagian besar siswa berpendapat
bahwa mereka sangat memahami
materi pembelajaran
37
b. Perbandingan hasil observasi siklus pertama dan kedua.
Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Observasi Siklus Pertama Dan Kedua
Kelompok Persetase Siklus Pertama
(%)
Persetase Siklus Kedua
(%)
Venus 58 83
Mars 67 83
Yupiter 75 92
Saturnus 50 75
Uranus 58 83
Neptunus 67 83
Pluto 67 83
Rata – Rata 63 83
c. Perbandingan hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi siklus
pertama dan kedua.
68.39
82.5
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai Rata - Rata
Siklus
Pertama
Siklus
Kedua
Siklus PTK
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Tes Tulis Siklus Pertama Dan Kedua
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Dari hasil observasi menunjukkan rata – rata siklus pertama 63%,
sedangkan siklus kedua 83%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada
kerjasama, keaktifan dan perubahan hasil belajar siswa.
Dari hasil wawancara didapat data bahwa di siklus pertama sebagian besar
siswa berpendapat kurang positif terhadap proses pembelajaran menulis teks
deskripsi bahasa Inggris dengan teknik Mind Mapping. Adapun di siklus kedua
terjadi perubahan yang signifikan dari pendapat mereka bahwa mereka sangat
terbantu dengan penerapan teknik Mind Mapping dan termotivasi untuk
menerapkannya secara mandiri untuk kegiatan menulis.
Dari hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi, diperoleh nilai
rata – rata siklus pertama hanya 68,39 dengan siswa belum mencapai KKM 75.
Sedangkan di sikuls kedua nilai rata – rata tes tulis mencapai 82,50 dengan siswa
telah mencapai KKM yang diharapkan tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini telah membuktikan bahwa hipotesis tindakan
dapat dicapai, sehingga dengan penerapan teknik Mind Mapping dapat
39
meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris siswa kelas X-A
di MA Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap Tahun pelajaran 2010/2011.
B. Saran
Telah terbuktinya penerapan teknik Mind Mapping dapat meningkatkan
kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris siswa, maka peneliti
menyarankan hal – hal sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan menulis teks deskripsi guru diharapkan menjadikan teknik
Mind Mapping sebagai suatu alternatif teknik untuk mata pelajaran bahasa
Inggris guna meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi mereka.
2. Karena teknik ini sangat efektif khususnya bagi guru dan siswa, maka
diharapkan teknik ini dapat diterapkan secara berkesinambungan dalam
mata pelajaran bahasa Inggris maupun mata pelajaran lain.
40
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penilitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi
Aksara.
Bagyo,Thomas. 2004. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Narasi dengan
Teknik Mind Mapping pada Siswa Kelas X SMKN 8 Semarang. Tesis tidak
diterbitkan. Surakarta. Program Pascasarjana UMS Surakaryta.
Basuki. 2010. Langkah Mudah Melaksanakan PTK Dalam Kegiatan
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Chauchan, S.S, 2009. Technique Mind Mapping, (Online), (http://www.mind
maping.technique.education), diakses 20 Januari 2011).
David, Kingsley, 2008. Writing Skill, (Online),
(http://www.writingskill.education, diakses 1 Pebruari 2011).
Guntur, Henry, Tarigan. 1986. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.
Yogyakarta: Rake Sarasin.
Hornby, A.S.1970. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Currant English.
New York: Oxford University Press.
Kunandar. 2003. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), 2004. Landasan Filosofis dan
Teoritis Pendidikan Bahasa Inggris. Jawa Timur: Departemen Pendidikan
Nasional.
Nunan, David. 2003. Practical English Language Teaching. Singapore: The Mc
Graw Hill.
Setiono, Agung, 2008. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Melalui
Teknik Mind Mapping Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Istiqomah Slahung
Ponorogo, Skripsi tidak diterbitkan. Ponorogo. Program S-1 STKIP PGRI
Ponorogo.
41
Touny, Gamal, El. 1999. Practical Academic Writing. Egypt: The Egyptian Scribe
Publisher.