13
PT PLN (Persero) Jl. Trunojoyo Blok M Jakarta Selatan 021.7251234 021.7252554 27 Desember 2012 Pada 2013, PLN merencanakan meningkatkan kemampuan menjual listrik hingga 182 TWh guna mendorong pergerakan perekonomian dan memungkinkan lebih dari 2,5 juta pelanggan baru menggunakan listrik untuk kehidupan yang lebih baik. Karena harga Jual masih relative lebih rendah dari biaya pokok penyediaan, maka peningkatan penjualan listrik ini berdampak kepada peningkatan besaran subsidi listrik dari Pemerintah. Karenanya, perlu disiasati agar besaran subsidi listrik tidak terlalu membebani Pemerintah. Tanya Jawab Seputar PLN, Menyongsong 2013

Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Info about electricity cost in Indo

Citation preview

Page 1: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

P T P L N ( P e r s e r o )

J l . T r u n o j o y o B l o k M J a k a r t a S e l a t a n

0 2 1 . 7 2 5 1 2 3 4

0 2 1 . 7 2 5 2 5 5 4

2 7 D e s e m b e r 2 0 1 2

Pada 2013, PLN merencanakan meningkatkan kemampuan menjual

listrik hingga 182 TWh guna mendorong pergerakan perekonomian dan

memungkinkan lebih dari 2,5 juta pelanggan baru menggunakan listrik

untuk kehidupan yang lebih baik.

Karena harga Jual masih relative lebih rendah dari biaya pokok

penyediaan, maka peningkatan penjualan listrik ini berdampak kepada

peningkatan besaran subsidi listrik dari Pemerintah.

Karenanya, perlu disiasati agar besaran subsidi listrik tidak terlalu

membebani Pemerintah.

Tanya Jawab Seputar PLN, Menyongsong 2013

Page 2: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

PERTANYAAN PENJELASAN

1. Apakah benar Pemerintah akan menaikkan tarif listrik tahun 2013?

Ya, Pemerintah telah menetapkan kenaikan tarif tenaga listrik untuk PT PLN (Persero) pada 2013.

2. Apakah rencana Pemerintah menaikkan tarif listrik pada 2013 merupakan usulan PLN?

Ya, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, untuk penetapan tarif tenaga listrik, PLN harus mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri ESDM.

Namun, pada dasarnya, keinginan menaikkan tariff tenaga listrik adalah dari Pemerintah guna mengendalikan besaran subsidi listrik yang cenderung naik karena naiknya penjualan listrik dan naiknya harga energi primer.

Bagi PLN sendiri, penjualan listrik dengan tariff saat ini tidak menjadi masalah walaupun harga jual di bawah biaya pokok penyediaan. Model bisnis PLN saat ini memungkinkan PLN mendapatkan subsidi atas selisih dari biaya dengan harga jual.

3. Sejauh mana proses penyesuaian tarif listrik hingga saat ini?

Menteri ESDM telah menandatangani Peraturan Menteri ESDM tentang Tarif Tenaga Listrik untuk PLN yang mulai berlaku per 1 Januari 2013.

Peraturan Menteri ESDM tersebut saat ini sedang diproses administrasinya di Kementerian Hukum dan HAM.

Rencana penyesuaian tariff listrik sudah diindikasikan pada Nota Keuangan Presiden RI dan disetujui oleh DPR pada Rapat Kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI.

Nota Keuangan Presiden RI tanggal 29 Agustus 2012 tentang RAPBN 2013, menyebutkan bahwa besaran subsidi listrik tahun 2013 sekitar Rp 80,9 triliun, dan sekaligus diperlukan kenaikan tarif listrik sekitar 15%.

Model bisnis PLN saat ini memungkinkan PLN mendapatkan subsidi dari Pemerintah atas

selisih antara Biaya (+Margin) vs. Pendapatan.

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

Rp Triliun

2005 2008 2010 2011

Subsidi

Pendapatan dari tarif

Margin

Biaya PLN

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

Rp Triliun

2005 2008 2010 2011

Subsidi

Pendapatan dari tarif

Margin

Biaya PLN

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

Rp Triliun

2005 2008 2010 2011

Subsidi

Pendapatan dari tarif

Margin

Biaya PLN

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

Rp Triliun

2005 2008 2010 2011

Subsidi

Pendapatan dari tarif

Margin

Biaya PLN

APBNP 2012

PendapatanRp 121,6 T

59 %

BiayaRp 192,6T

SubsidiRp 84,5 T

41%

Margin Rp 13,5 T

-

50

100

150

200

250

Pendapatan + Subsidi Biaya + Margin

Triliun Rp

PendapatanRp 121,6 T

59 %

BiayaRp 192,6T

SubsidiRp 84,5 T

41%

Margin Rp 13,5 T

-

50

100

150

200

250

Pendapatan + Subsidi Biaya + Margin

Triliun Rp

PendapatanRp 121,6 T

59 %

BiayaRp 192,6T

SubsidiRp 84,5 T

41%

Margin Rp 13,5 T

-

50

100

150

200

250

Pendapatan + Subsidi Biaya + Margin

Triliun Rp

PendapatanRp 121,6 T

59 %

BiayaRp 192,6T

SubsidiRp 84,5 T

41%

Margin Rp 13,5 T

-

50

100

150

200

250

Pendapatan + Subsidi Biaya + Margin

Triliun Rp

PendapatanRp 121,6 T

59 %

BiayaRp 192,6T

SubsidiRp 84,5 T

41%

Margin Rp 13,5 T

-

50

100

150

200

250

Pendapatan + Subsidi Biaya + Margin

Triliun Rp

PendapatanRp 121,6 T

59 %

BiayaRp 192,6T

SubsidiRp 84,5 T

41%

Margin Rp 13,5 T

-

50

100

150

200

250

Pendapatan + Subsidi Biaya + Margin

Triliun Rp

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

6376 84

163

103

148

113

190

13

7958

13 93

16

0

50

100

150

200

250

Series2

Series1

Rp Triliun

2005 2008 2010 2011

Subsidi

Pendapatan dari tarif

Margin

Biaya PLN

Page 3: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

Menindaklanjuti Nota Keuangan tersebut, pada rapat kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII DPR RI, diputuskan bahwa subsidi sektor kelistrikan sebesar Rp 78,63 triliun (bila termasuk kekurangan bayar Subsidi Listrik 2011 hasil audit BPK, dan luncuran subsidi ke 2014, subsidi listrik sama seperti tersebut pada Nota Keuangan, yaitu Rp 80,9 triliun), dan dilakukan penyesuaian tarif tenaga listrik dengan tidak membebani kepada rakyat kecil yaitu para pelanggan listrik 450 VA dan 900 VA.

Dengan demikian, kesimpulannya: Pemerintah dan DPR menyetujui penyesuaian tarif tenaga listrik pada tahun 2013 dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

subsidi listrik sebesar Rp 78,63 triliun,

tidak membebani pelanggan 450 VA dan 900 VA, dan

Kenaikan tariff listrik sekitar 15%.

4. Berapa besarnya subsidi listrik tahun 2013 bila tarif listrik tidak disesuaikan?

Subsidi listrik pada tahun 2013 diperkirakan dapat mencapai Rp 93,52 triliun. Sedangkan bila tarif listrik disesuaikan dengan kenaikan sekitar 15%, subsidi listrik menjadi Rp 78,63 triliun atau berarti akan ada pengurangan subsidi listrik sebesar Rp 14,89 triliun.

Dengan demikian, untuk penyediaan tenaga listrik yang dikonsumsi konsumen, biaya sebesar Rp 14,89 triliun kini menjadi kontribusi konsumen, bukan lagi menjadi beban Pemerintah dalam bentuk subsidi listrik.

5. Berapa besarnya subsidi listrik beberapa tahun terakhir ini?

Besarnya subsidi listrik tahun 2009 sd 2013 berturut-turut adalah sbb.: - 2009 : Rp 53,72 triliun - 2010 : Rp 58,10 triliun - 2011 : Rp 93,18 triliun - 2012 : Rp 64,97 triliun (APBN-P) - 2013 : Rp 78,63 triliun (RAPBN) atau Rp 93,52 triliun bila tariff tidak naik.

6. Mengapa besarnya subsidi listrik naik terus?

Subsidi listrik adalah selisih antara (“Biaya Pokok Penyediaan+Margin”) dengan (“Harga Jual”) dikalikan dengan Volume Penjualan. Atau: Subsidi= (Biaya – Harga) x (Volume kWh Terjual)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2009 2010 2011 2012*) 2013**) 2013***)

53,72 58,10

93,18

64,97

78,63

93,52

Su

bsi

di (

Tri

liun

Rp

)

Page 4: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

Dengan demikian, naiknya subsidi listrik dapat saja karena:

naiknya Biaya Pokok Penyediaan (BPP), dan atau

meningkatnya volume penjualan. Biaya Pokok Penjualan (BPP) sangat dipengaruhi oleh nilai tukar dollar Amerika terhadap Rupiah, dan harga untuk energi primer terutama harga batubara, gas, dan BBM. Sedangkan harga jual sangat dipengaruhi oleh tarif tenaga listrik yang ditetapkan Pemerintah.

Sebagai gambaran, besarnya BPP dan harga jual tahun 2010 hasil audit BPK adalah:

BPP Rp 1.089/kWh,

Harga Jual Rp 693/kWh.

Dengan demikian, untuk setiap kWh yang dikonsumsi konsumen, Pemerintah memberikan subsidi listrik Rp (1.089 – 693)/kWh= Rp 396/kWh. Perbandingan besarnya BPP dari tahun ke tahun adalah sbb.:

- 2010 : Rp 1.089/kWh - 2012 : Rp 1.152/kWh - 2013 : Rp 1.163/kWh

Bila dilihat dari besaran BPP per tahun, besaran BPP meningkat terus dari tahun ke tahun. Apakah berarti PLN gagal melakukan efisiensi?

Untuk membandingkan nilai BPP dari satu tahun dengan tahun lainnya, sebaiknya BPP dihitung dengan variabel yang sama, artinya asumsi kurs, harga energi yang sama. Bagaimana membaca grafik di atas? Ada tiga situasi asumsi makro ekonomi, yaitu situasi tahun 2010, 2012, dan 2013. Asumsi makro yang berpengaruh terhadap biaya adalah kurs, harga ICP, harga gas, harga batubara, dan harga BBM.

Kalau menggunakan acuan besaran harga pada 2010, maka yang digunakan adalah grafik yang di bawahnya ada kotak merah dengan acuan harga yang sama untuk kurs (9085), ICP (79,4), dll.

700

800

900

1.000

1.100

1.200

1.008

1.152 1.163

1.008 1.001 988

1.209

1.152 1.128

1.236

1.187 1.163

No. Uraian2010

(Audit)

2012

(APBN-P)

2013

(RAPBN)2010 2012 2013 2010 2012 2013 2010 2012 2013

1 BPP (Rp/kWh) 1.008 1.152 1.163 1.008 1.001 988 1.209 1.152 1.128 1.236 1.187 1.163

2 Asumsi Makro Ekonomi

Kurs (Rp/ USD) 9.085 9.000 9.300 9.085 9.000 9.300

ICP (USD/barrel) 79,40 105,00 100,00 79,40 105,00 100,00

Harga gas (USD/BBTU) 4,65 6,12 7,96 4,65 6,12 7,96

Harga Batubara (Rp/kg) 636 792 792 636 792 792

Harga BBM (Rp/liter) 5.825 8.356 8.223 5.825 8.356 8.223

Rp/kWh

= BPP 2010

= BPP 2012

= BPP 2013

Keterangan :

Page 5: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

Kalau menggunakan acuan besaran harga pada 2012, maka yang digunakan adalah grafik yang di bawahnya ada kotak biru dengan acuan harga yang sama untuk kurs (9000), ICP (105), dll.

Kalau menggunakan acuan besaran harga pada 2013, maka yang digunakan adalah grafik yang di bawahnya ada kotak hijau dengan acuan harga yang sama untuk kurs (9300), ICP (100), dll.

Bila dihitung dengan variable yang sama, (lihat gambar di atas, dengan contoh besaran tahun 2012 sebagai acuan), maka besaran BPP adalah sbb.:

- 2010 : Rp 1.209/kWh - 2012 : Rp 1.152/kWh - 2013 : Rp 1.128/kWh Dengan demikian, sebenarnya besaran BPP tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami perbaikan/ penurunan relatif terhadap BPP tahun 2010.

7. Mengapa besarnya subsidi listrik perlu dikurangi?

Pemerintah menilai bahwa besaran subsidi BBM dan listrik sudah sangat besar, dan perlu dikendalikan agar keuangan negara tidak tergerus untuk membiayai subsidi, apalagi kalau subsidi itu dipakai bukan keperluan yang produktif.

Besaran subsidi listrik sendiri dari waktu ke waktu meningkat terus, walaupun misalnya biaya pokok penyediaan (Rp/kWh) relatif tetap. Penyebabnya, karena setiap tahun ada pertumbuhan penjualan sekitar 10%, sedangkan posisi saat ini (2012), seluruh golongan tarif masih disubsidi. Bila misalnya tidak ada perubahan BPP dan perubahan tarif, maka setiap tahun akan ada tambahan subsidi sebesar 10%.

Bila subsidi dapat dikurangi, maka hal itu akan menambah keleluasaan dan kemampuan Pemerintah mengalokasikan pendapatan negara kepada sektor lainnya yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, lapangan terbang, perbaikan layanan kesehatan, dll.

Page 6: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

8. Siapa saja penerima subsidi listrik?

Gambaran 10 golongan tarif penerima terbesar subsidi listrik pada 2012 (un-audited) berurutan mulai penerima subsidi terbesar adalah sbb. (lihat juga grafik):

1. Rumah Tangga sangat kecil, daya 450 VA Rp 24,84 triliun 2. Industri skala besar, > 200 kVA Rp 16,24 triliun 3. Rumah Tangga kecil, daya 900 VA Rp 15,08 triliun 4. Industri skala sangat besar, >30 MVA Rp 5,92 triliun 5. Rumah Tangga kecil daya 1300 VA Rp 5,60 triliun 6. Rumah Tangga sedang, 2200 VA Rp 3,65 triliun 7. Bisnis, skala sangat besar >200 kVA Rp 3,07 triliun 8. Bisnis, skala besar, 2200 sd 200 kVA Rp 2,60 triliun 9. Industri, skala menengah, 14 kVA sd 200 kVA Rp 2,38 triliun 10. Rumah Tangga besar, 2200 VA sd 6600 VA Rp 2,18 triliun.

11. Berapa besar subsidi yang diterima konsumen di setiap golongan tarifnya?

Penerima subsidi listrik terbesar adalah konsumen rumah tangga sangat kecil 450 VA, yaitu sebesar Rp 21,15 triliun (perkiraan 2013). Namun, subsidi ini bagi 22,17 juta konsumen. Sehingga setiap konsumen Rumah Tangga sangat kecil dengan daya 450 VA ini hanya rata-rata memperoleh subsidi listrik Rp 79 ribu/bulan/konsumen. Bandingkan dengan subsidi listrik yang diterima konsumen industri besar > 200 kVA, yaitu sebesar Rp 12,9 triliun, yang dinikmati hanya oleh 10.486 konsumen. Berarti setiap konsumen industri besar ini rata-rata menikmati subsidi listrik Rp 103 juta/bulan/konsumen. Bila dibanding dengan subsidi listrik yang diterima konsumen industri dengan skala daya tersambung >30 MVA, yaitu sebesar Rp 4,9 triliun, hanya dinikmati 74 konsumen. Berarti setiap konsumen industri sangat besar ini rata-rata menikmati subsidi listrik Rp 5,5 milyar/bulan/ konsumen. Dari gambaran ini terlihat bahwa, pengusaha industri skala sangat besar menerima bantuan Pemerintah (subsidi listrik) Rp 5,5 milyar per bulan per konsumen. Sementara konsumen rumah tangga sangat kecil hanya menerima bantuan Pemerintah melalui subsidi listrik sebesar Rp 79 ribu per bulan per konsumen.

24,84006

16,24338

15,07678

5,91944 5,59559

3,64878 3,07272

2,59539 2,38162 2,17860

0

5

10

15

20

25

30

R-1 / s/d 450 VA

I-3 / >200 kVA R-1 / 900 VA I-4 / >30.000 kVA

R-1 / 1300 VA R-1 / 2200 VA B-3 / > 200 kVA B-2 / 2200 VA s/d 200 kVA

I-2 / >14 kVA s/d 200 kVA

R-2 / >2200 s/d 6600 VA

Subsidi untuk pelanggan kecil (450VA dan 900VA) diperkirakan

sebesar Rp. 39,92 T 44,5 % dari total subsidi (37,6 juta pelanggan)

Kebutuhan subsidi listrik berjalan 2012 Rp. 89,60 T

Page 7: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

Gambaran subsidi listrik per konsumen th 2013 (dengan asumsi tarif listrik naik sekitar 15%) dapat dilihat pada Tabel.

12. Apakah pemberian subsidi merupakan hal yang lajim?

Pemberian subsidi merupakan kebijakan yang lajim di berbagai negara, terutama di negara yang sedang berkembang. Tujuannya terutama adalah untuk membantu pihak yang disubsidi (dengan berbagai alasan) agar tidak terlalu terbebani oleh beban biaya bila dikenakan biaya apa adanya untuk penyediaan energi. Sebagai contoh, Afrika Selatan memberi subsidi listrik kepada konsumen tidak mampu dengan cara menggratiskan pemakaian listrik per bulan hingga 50 kWh. Pemerintah Arab Saudi memberi harga BBM bersubsidi bagi rakyatnya.

13. Apa saja langkah untuk mengurangi besarnya subsidi listrik?

Subsidi listrik adalah selisih antara Biaya Pokok Penyediaan (BPP+margin) vs Pendapatan. Dengan demikian, untuk menekan besaran subsidi, dapat dicapai dengan dua cara: (1) Menekan BPP, dan atau (2) Menaikkan Pendapatan. Seperti tergambar berikut ini:

No. Golongan Tarif Rp/bulan/kons No. Golongan Tarif Rp/bulan/kons

1 I-4 / 30.000 kVA (TT) ke atas 5.515.080.390 19 B-1 / 2200 VA s.d 5500 VA (TR) 128.125

2 C / >200 kVA (TM) 114.354.703 20 S-2 / 1300 VA(TR) 111.680

3 I-3 / >200 kVA (TM) 102.507.093 21 I-1 / 900 VA (TR) 108.324

4 T / > 200 kVA (TM) 85.038.974 22 B-1 / 900 VA (TR) 104.964

5 S-3 / > 200 kVA (TM) 29.442.985 23 I-1 / 1300 VA (TR) 102.096

6 P-2 / > 200 KVA (TM) 18.192.850 24 S-2 / 900 VA (TR) 93.486

7 B-3 / > 200 kVA (TM) 12.034.149 25 R-1 / 900 VA (TR) 93.052

8 I-2 / >14 kVA s/d 200 kVA (TR) 4.829.762 26 B-1 / 1300 VA (TR) 90.162

9 S-2 / 3500 VA s/d 200 kVA (TR) 892.646 27 L (Layanan Khusus) (TR/TM/TT) 88.325

10 P-3 (TR) 807.717 28 I-1 / 450 VA (TR) 84.990

11 I-1 / 3500VA s/d 14 kVA (TR) 357.966 29 R-1 / 1300 VA (TR) 81.587

12 R-2 / 3500 s/d 5500 VA (TR) 217.071 30 R-1 /450 VA (TR) 79.486

13 S-2 / 2200 VA (TR) 180.560 31 R-3 / 6600 VA ke atas (TR) 75.179

14 R-1 / 2200 VA (TR) 150.814 32 S-2 / 450 VA (TR) 71.490

15 P-1 / 6600 VA s/d 200 kVA (TR) 149.063 33 B-1 / s/d 450 VA (TR) 66.544

16 P-1 / 2200 VA s.d 5500 VA (TR) 142.831 34 P-1 / s/d 450 VA (TR) 64.721

17 I-1 / 2200 VA (TR) 138.996 35 P-1 / 900 VA (TR) 62.601

18 B-2 / 6600 VA s/d 200 kVA (TR) 133.730 36 P-1 / 1300 VA (TR) 62.441

PENDAPATAN

BPP + Margin

SUBSIDI

LISTRIK

PENJUALAN

BIAYA POKOK

PENYEDIAAN

(BPP)

MARGIN

TARIF TENAGA

LISTRIK

PENYESUAIAN COD PLTU

BATUBARA

ENERGY MIX

BIAYA ENERGI

PRIMER

HARGA GAS

HARGA BATUBARA

HARGA BBM

INFRASTRUKTUR DAN

PASOKAN GAS

LOSSES

PRODUKSI

LISTRIK

Page 8: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

Menekan BPP berarti menekan biaya-biaya, seperti biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan, biaya kepegawaian, dll. Penekanan biaya bahan bakar terutama dengan mengendalikan harga energy primer, meningkatkan efisiensi produksi, memperbaiki efisiensi penyaluran (susut energy), memperbaiki fuel mix sehingga semakin banyak menggunakan energy yang harganya relative lebih murah. Menaikkan Pendapatan, berarti menaikkan penjualan terutama penjualan listrik kepada pelanggan yang harga jualnya relative tinggi.

14. Untuk menekan besarnya subsidi listrik, mengapa bukan menekan besarnya biaya?

Tentu PLN dari waktu ke waktu terus berupaya menekan biaya operasional per satuan energy yang dijual ke konsumen (Rp biaya/kWh). Dan itu jugalah yang menyebabkan terjadinya penurunan biaya secara relative dari tahun ke tahun seperti tergambarkan pada penjelasan butir 6 di atas. Peningkatan biaya karena kenaikan harga bahan bakar, seperti harga minyak dunia, harga gas, harga batubara, tentu di luar kendali PLN karena PLN membeli bahan bakar dengan harga pasar.

15. Apakah PLN sudah efisien dalam operasionalnya yang berdampak kepada biaya?

Dengan kondisi yang ada saat ini, PLN sebagai perusahaan listrik sudah masuk dalam jajaran perusahaan listrik yang efisien. Dari kajian yang dilakukan oleh Morgan Stanley seperti pada gambar berikut ini, terlihat bahwa posisi pencapaian efisiensi produksi PLN sudah jauh lebih baik dari perusahaan listrik sejenis di dunia. Pada gambar di berikut ini, bila dilihat dari biaya Operasi & Pemeliharaan USD/kWh (tanpa memasukkan harga bahan bakar), maka posisi PLN sudah lebih baik dari perusahaan listrik:

- Malaysia (TNB), - Inggris (SSE), - Prancis (EDF), - Amerika (Entergy; Xcel Energy), - HongKong (HKE, CLP), - Itali (Enel), dan - Spanyol (Endesa),

kecuali perusahaan listrik Korea (Kepco) yang efisiensinya lebih baik.

Page 9: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

Grafik di atas adalah hasil kajian Morgan Stanley untuk efisiensi produksi pembangkit listrik di berbagai perusahaan listrik dunia. Selain itu, efisiensi suatu perusahaan listrik juga dapat dilihat dari besarnya susut jaringan. Pada tahun 2012, susut jaringan PLN sudah pada skala single digit, yaitu sekitar 9%. Dengan kondisi PLN sebagai perusahaan listrik yang masih mengedepankan meningkatkan rasio elektrifikasi maka besaran susut jaringan sekitar 9% relatif sudah baik. Besaran susut jaringan dapat ditekan lagi, namun memerlukan investasi yang relative besar untuk menambah trafo sisipan, menambah jaringan, memperbaiki sambungan-sambungan, dll. Investasi yang besar tersebut lebih baik sebagian digunakan untuk memperluas jaringan guna melistriki daerah-daerah yang belum memiliki akses jaringan listrik.

16. Bagaimana proses penyesuaian tarif listrik untuk pengurangan subsidi listrik?

Proses penyesuaiannya adalah sbb.: a. PLN mengajukan gambaran prognosa penjualan listrik pada 2013,

lengkap dengan perkiraan biaya, pendapatan, dan subsidi listrik. b. Pemerintah (ESDM/Ditjen Ketenagalistrikan, dan Kemenkeu/Ditjen

Anggaran) mengkaji usulan PLN, dan menyampaikan indikasi postur keuangan dan subsidi 2013 kepada DPR melalui Komisi VII.

c. Pemerintah menyampaikan Nota Keuangan untuk rencana penyusunan APBN 2013.

d. Komisi VII melakukan rapat kerja dengan Menteri ESDM dan menyimpulkan rencana besaran subsidi energy 2013.

e. Badan Anggaran DPR RI membahas dan menyetujui rencana APBN 2013.

f. Rapat Pleno DPR RI menetapkan Undang-Undang APBN 2013. g. Menteri ESDM menerbitkan Peraturan Menteri untuk penetapan Tarif

Listrik bagi PT PLN (Persero).

Page 10: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

17. Bagaimana gambaran harga jual listrik dari setiap golongan tariff saat ini?

Untuk menggambarkan posisi harga jual dari setiap golongan tariff saat ini, dapat disajikan dengan menggambarkan persentase harga jual dibanding BPP pada golongan tariff tersebut. Gambaran ini akan lebih mudah menunjukkan posisi dari setiap golongan tariff walaupun tegangan pelayanannya berbeda, atau besaran BPP-nya berbeda. Grafik di bawah ini menyajikan positioning dari setiap golongan tariff. Dari gambar ini terlihat, misalnya, pelanggan R1/1300 VA saat ini masih membayar 63% dari harga yang seharusnya dibayar konsumen. Contoh lain, industri sangat besar I.4, membayar hanya 64% dari harga yang seharusnya dibayar konsumen.

91%

84%

70%

70%

69%

64%

63%

63%

46%

32%

9%

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

L (Layanan Khusus) (TR/TM/TT)

P-1 / 6600 VA s/d 200 kVA (TR)

R-3 / 6600 VA ke atas (TR)

B-2 / 6600 VA s/d 200 kVA (TR)

B-3 / > 200 kVA (TM)

P-2 / > 200 KVA (TM)

S-3 / > 200 kVA (TM)

I-1 / 3500VA s/d 14 kVA (TR)

B-1 / 2200 VA s.d 5500 VA (TR)

R-2 / 3500 s/d 5500 VA (TR)

I-3 / >200 kVA (TM)

P-1 / 2200 VA s.d 5500 VA (TR)

P-1 / 1300 VA (TR)

I-2 / >14 kVA s/d 200 kVA (TR)

P-3 (TR)

I-4 / 30.000 kVA (TT) ke atas

P-1 / 900 VA (TR)

R-1 / 2200 VA (TR)

B-1 / 1300 VA (TR)

T / > 200 kVA (TM)

R-1 / 1300 VA (TR)

I-1 / 2200 VA (TR)

I-1 / 1300 VA (TR)

S-2 / 3500 VA s/d 200 kVA (TR)

C / >200 kVA (TM)

P-1 / s/d 450 VA (TR)

S-2 / 2200 VA (TR)

B-1 / 900 VA (TR)

S-2 / 1300 VA(TR)

R-1 / 900 VA (TR)

I-1 / 900 VA (TR)

B-1 / s/d 450 VA (TR)

I-1 / 450 VA (TR)

S-2 / 900 VA (TR)

R-1 /450 VA (TR)

S-2 / 450 VA (TR)

S-1 / 220 VA (TR)

Page 11: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

18. Golongan tarif mana saja yang akan mengalami kenaikan?

Pada awalnya, seluruh golongan tariff akan dinaikkan sekitar 15% per April 2013 sehingga besaran subsidi listrik 2013 Rp 78,63 triliun. Namun, pada rapat kerja Menteri ESDM dengan Komisi VII, salah satu kesimpulan rapat adalah disepakati agar penyesuaian tariff tenaga listrik 2013 tidak membebani pelanggan 450 VA dan 900 VA. Bila pelanggan 450 VA dan 900 VA sama sekali tidak naik, maka tambahan pendapatan dari yang semula diharapkan dari rekening pelanggan 450 VA dan 900 VA ini harus dipikul oleh konsumen golongan tariff lainnya, sehingga sangat mungkin ada golongan tariff akan mengalami kenaikan lebih dari 15%. Pada Peraturan Menteri ESDM mengenai Tarif Tenaga Listrik 2013, Golongan Tarif yang tidak mengalami perubahan (harga maupun format) adalah golongan tarif dengan daya tersambung: sd 450 VA dan 900 VA. Dengan demikian, ada sejumlah 38,851,103 pelanggan yang tidak mengalami kenaikan tarif listrik dari total 49,092,897 pelanggan.

19. Berapa banyak jumlah pelanggan 450 VA dan 900 VA se Indonesia?

Posisi November 2012, jumlah pelanggan 450 VA dan 900 VA sebesar 38,851,103 pelanggan (79,14% dari total pelanggan 49,092,897), di mana: - pelanggan 450 VA sebanyak 21,396,388 pelanggan, dan - pelanggan 900 VA sebanyak 17,454,715 pelanggan. Gambaran pelanggan PLN pada November 2012 adalah sebagai berikut:

GOLONGAN TARIF GWH Nov 2012 PENDAPATAN (M Rp) Rp./kWh

1 2 3 4 5 6

SOSIAL 1,096,055 3.46 415 286 690

R.1 / 450 VA 20,573,558 11.29 1,694 699 413

R.1 / 900 VA 16,705,938 18.33 2,066 1,214 587

R.1 / 1.300 VA 5,639,430 8.94 1,154 909 788

R.1 / 2.200 VA 1,830,263 4.91 676 532 787

R.2 / > 3.500 s/d 5.500 VA 621,760 3.14 423 374 885

R.3 / 6.600 VA ke atas 145,148 2.33 248 289 1,165

RUMAH TANGGA 45,516,097 48.94 6,262 4,018 642

B.1 / 450 VA 331,085 0.18 24 12 505

B.1 / 900 VA 384,351 0.42 53 32 601

B.1 / 1.300 VA 412,689 0.66 83 66 794

B.1 / 2.200 s/d 5.500 VA 651,418 2.39 269 243 905

B.2 / 6.600 s/d 200 kVA 296,748 7.92 884 1,030 1,165

B.3 / > 200 kVA 5,005 7.14 1,156 1,013 876

BISNIS 2,081,296 18.71 2,469 2,396 970

I.1 / 450 VA s/d 14 kVA 12,522 0.03 10 9 907

I.2 / > 14 kVA s/d 200 kVA 29,340 2.98 375 330 879

I.3 / > 200 kVA 10,184 16.76 3,687 2,726 739

I.4 / 30.000 kVA ke atas 61 3.88 1,223 753 616

INDUSTRI 52,107 23.74 5,296 3,818 721

BANGUNAN PEMERINTAH 267,450 3.51 525 473 900

TRAKSI, CURAH, dan L 79,892 0.16 266 291 1,096

JUMLAH 49,092,897 100% 15,233 11,282 741

PELANGGAN

Page 12: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

20. Apakah jumlah golongan tarif pada tarif listrik yang baru nanti akan berubah?

Golongan Tarif masih tetap sama: 37 Golongan Tarif.

21. Apakah tariff listrik prabayar juga akan dinaikkan?

Ya, sama, juga akan mengalami penyesuaian.

22. Mulai kapan kenaikan tarif listrik rencananya diberlakukan?

Kenaikan tariff listrik 2013 diberlakukan mulai pemakaian 1 Januari 2013. Kenaikannya triwulanan sepanjang tahun 2013. Artinya, ada empat kali kenaikan. Tujuan kenaikan bertahap ini adalah untuk meringankan beban konsumen atas kenaikan tarif listrik.

23. Apa konsekuensi dari kenaikan tariff listrik 2013 secara triwulanan ini?

Secara teknis operasionalnya, PLN siap melaksanakan penyesuaian tarif listrik secara triwulanan. Karena system informasi tata usaha langganan PLN sudah terpusat menggunakan satu aplikasi (AP2T) sehingga sangat fleksibel untuk melakukan perubahan. Hal yang harus menjadi perhatian PLN adalah dapat saja kenaikan pada triwulan 2, atau triwulan-3 atau triwulan-4 ada pihak-pihak yang mencoba menggagalkannya dengan cara mengaitkannya dengan misalnya menurunnya BPP atau tidak membaiknya pelayanan PLN. Karenanya, setiap unit PLN agar mengantisipasinya dengan cara antara lain:

tetap memperbaiki pelayanan penyambungan baru/tambah daya,

tetap meningkatkan keandalan pasokan dan perbaikan tegangan pelayanan (walaupun PLN tetap memperbaiki pelayanan terlepas dari apakah TTL naik atau tidak), dan

tetap berprilaku efisien dalam keseharian operasional PLN.

24. Bagaimana posisi harga listrik PLN saat ini dibanding dengan harga listrik dari perusahaan listrik di Negara lain?

Gambaran harga listrik PLN saat ini didudukkan dengan harga listrik perusahaan listrik lainnya adalah seperti terlihat pada grafik berikut ini. Tarif listrik beberapa Negara di Asia

Page 13: Q&A Seputar Tarif Listrik 2013 New Des 2012

25. Apakah kenaikan tariff listrik akan menyebabkan melemahnya daya saing industry?

LPEM Fakultas Ekonomi UI pada 2011 melakukan kajian dan menyimpulkan bahwa kenaikan tariff listrik tidak akan menyebabkan daya saing industry di Indonesia berada pada level yang mengkhawatirkan. Memang, kenaikan tariff listrik akan menyebabkan kondisi industry tekstil akan semakin sulit karena saat ini saja industry tekstil berjuang keras berkompetisi dengan produk tekstil dari Negara lain. Namun, industry lainnya secara umum cukup kuat.

26. Apakah kenaikan tarif listrik ini akan menaikkan inflasi?

Ya, setiap kenaikan harga produk public cenderung menaikkan inflasi. Kajian Perguruan Tinggi atas dampak kenaikan TTL ini terhadap inflasi adalah sekitar 0,3%.

27. Apakah dengan adanya kenaikan tarif listrik ini, konsumen listrik prabayar yang sudah membeli voucher token sebelum kenaikan maka otomatis nilai tokennya berubah?

Tidak. Bila konsumen listrik prabayar membeli token sebelum tarif dinaikkan, maka kWh yang sudah dibeli tetap sama dengan harga lama.

28. Bila demikian, konsumen listrik prabayar bisa membeli sebanyak-banyak dong sebelum kenaikan tarif listrik.

Tidak bisa, karena komputer PLN sudah mengantisipasinya sehingga konsumen prabayar hanya dapat membeli dengan jumlah sewajarnya saja dalam setiap bulannya.