Upload
rahmat-ghulba-wicaksono
View
216
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Legislasi
Citation preview
“KEBIJAKAN PERAN
DOKTER HEWAN DALAM MENGHADAPI ANCAMAN
ZOONOSIS “
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN
HEWANKEMENTERIAN PERTANIAN
TANTANGAN GLOBALISASI
Peningkatan penduduk dunia Kemudahan komunikasi dan
transportasi Perkembangan Ilmu, Pengetahuan
dan Teknologipenyakit Ancaman EID, New-EID dan
peny. Eksotik (termasuk dampak perubahan iklim)
Peningkatan tuntutan jaminan keamanan dan kehalalan pangan
Peningkatan kerjasama perdagangan dunia (SPS & TBT)
KONSEKUENSI BAGI KESWAN INDONESIA
1. Penjaminan kesehatan hewan termasuk Zoonosis
2. Peningkatan daya saing produk hewan nasional
3. Pengamanan pasar dalam negeri regulasi
Misi Kesehatan Hewan• Melindungi Hewan• Melindungi masyarakat• Melindungi lingkungan• Memfasilitasi
Perdagangan
Kebijakan Pemerintah menjamin status kesehatan hewan yang optimal dengan fokus Penyakit Hewan Menular Strategis
One HealthSebuah konsep yang mengenai keterlibatan kesehatan manusia, kesehatan hewan dankesehatan lingkungan.
Manusia, hewan, dan lingkungan sangat dekat hubungannya
Penularan penyakit dari hewan ke manusia dapat dipengaruhi oleh perubahan pada lingkungannya
Sebuah pendekatan untuk mengamati penyakit baru dan masalah kesehatan lainnya dengan pertimbangan menyeluruh pada kesehatan manusia, penyakit hewan dan perubahan lingkungan
TANTANGAN KESWAN DALAM PENGENDALIAN ZOONOSIS
o Tuntutan profesionalisme berbasis kompetensi
o Tuntutan standarisasi layanan publik
o Pelayanan berbasis data epidemiologis
o Perhitungan analisa ekonomi veteriner
o Kemampuan dalam manajemen risiko (termasuk risk analisys, risk communication
o Penanaman tata nilai keswan kepada masyarakat sbg upaya pengamanan zoonosis di masyarakat.
TUNTUTAN LAYANAN KESWAN DINAMIKA / TEROBOSAN (ASPEK TEKNIS &
MANAJEMEN) DUKUNGAN KEBIJAKAN
Dasar Hukum : 3 Pilar yang terkait peran, fungsi dan posisi Dokter Hewan
1. Penyelenggaraan Kesehatan Hewan P.68(1) UU no 18/2009(PELAYANAN KESWAN, TENAGA KESWAN, SISTEM INFORMASI VETERINER)
2. Otoritas Veteriner P.68(1) UU no 18/2009
3. SiskeswanasP.68(2) UU no 18/2009
TARGET BEBAS PHMS Upaya Memutus Rantai Penularan ZoonosisRabies (2020)Brucellosis (2025)Avian Influenza (2020)
Anthrax
Pengendalian
Pendekatan Pelayanan Kesehatan Hewan Paradigma berubah dari Animal Disease (Penyakit Hewan) menjadi Animal Health(Kesehatan Hewan).
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kesehatan hewan dalam kelompok (herd health) atau dalampopulasi (disease management in populations)
berperan dalam pembangunan peternakan untuk masyarakat luas (PUBLIC GOOD) termasuk menjamin kesehatan masyarakat dari ancaman Zoonosis
1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL (pelayanan keswan harus hadir di setiap wilayah Dokter Hewan harus ada di setiap wilayah)
KEWENANGAN DOKTER HEWAN BERDASARKAN UU 18 tahun 2009
1. Berdasarkan Pasal 39 Bab 5 Mengenai Kesehatan Hewan pada bagian kesatu tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan, dokter hewan mempunyai wewenang memberikan kebijakan kesehatan hewan nasional
2. Berdasarkan Pasal 68, dokter hewan mempunyai wewenang sebagai:
3.
a) Penyelenggara kesehatan hewan diseluruh wilayah NKRI
b) Dokter hewan dan organisasi profesi mempunyai wewenang sebagai pelaksana siskeswannas
UPAYA PENINGKATAN PERAN DOKTER HEWAN
PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI SDM
-Pelatihan Kepenimpinan Veteriner (IVL)
-Bimtek Risk Analisis -Bimtek Manajemen Pelayanan
Keswan (NVS) -Simulasi Kesiapsiagaan Darurat
Veteriner
KEBIJAKAN PENINGKATAN PERAN DRH
-Koordinasi Lintas sektor Advokasi
-Jejaring Kerja Teknis Laboratorium (NRCC)
-Merintis Jejaring Informasi i-Sikhnas