16
FIBROADENOMA MAMMAE RINGKASAN Anatomi & Fisiologis Mammae Khas utk hewan mammalia (kelenjar susu dan mempunyai rambut) Batas Vertikal: kosta 2 atau 3 – kosta 7 Medial: L. sternalis Lateral: L. Axilaris anterior Fungsi: memproduksi susu utk nutrisi bayi Berat: ± 200 gr, hamil: 600 gr, laktasi: 800 gr Bagian-bagian anatomi mammae Korpus Alveolus: unit terkecil yg produksi susu. Bagiannya terdiri dari sel Aciner, jar lemak, sel plasma, otot polos, pemb darah. Alveolus (banyak) à Lobulus à Lobus (15- 20) Areola

REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

FIBROADENOMA MAMMAE

RINGKASAN

Anatomi & Fisiologis Mammae

• Khas utk hewan mammalia (kelenjar susu dan mempunyai rambut)

• Batas

– Vertikal: kosta 2 atau 3 – kosta 7

– Medial: L. sternalis

– Lateral: L. Axilaris anterior

• Fungsi: memproduksi susu utk nutrisi bayi

Berat: ± 200 gr, hamil: 600 gr, laktasi: 800 gr

Bagian-bagian anatomi mammae

• Korpus

– Alveolus: unit terkecil yg produksi susu. Bagiannya terdiri dari sel Aciner, jar

lemak, sel plasma, otot polos,

pemb darah.

– Alveolus (banyak) à Lobulus

à Lobus (15-20)

• Areola

– Sinus laktiferus: saluran di bwh

areola yg besar, akhirnya

memusat ke arah papil dan

bermuara di puting. Terdapat

otot polos juga.

• Papilla

– Muara akhir dari duktus

laktiferus

– ASI: Alveolus à duktulus à

d. Laktiferus à ampula à papil

Page 2: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

Vaskularisasi

• A. Perforantes anterior dari a. Mammaria interna (atau a. Thoracica interna)

• A. Torakalis lateralis dari a. Axilaris

• A. Interkostalis

Persarafan pada payudara

• Cabang plexus servikalis

• N. Interkostalis

Pembuluh Vena

• Pembuluh balik superfisial (di bwh kulit)

PENTING saat inspeksi kecurigaan tumor!

• Pembuluh balik letak dalam

– Cabang2 dr vv. Mammaria interna à v. Innominata (klinis: metastasis bisa ke

paru dan mediastinum)

– V. Axilaris (klinis: metastasis bisa ke daerah ketiak)

– Vv. Subklavikularis à V. subklavia

– Vv. Interkostales à vv. Vertebrales (klinis: metastasis bisa ke daerah

punggung)

* vv. Kommunikantes: penghubung pembuluh vena antara kelenjar payudara kanan-kiri

(klinis: metastasis tumor dari payudara yg satu ke payudara lainnya)

Pembuluh limfa

Saluran limfe pada mammae cukup banyak dan arahnya banyak sekali tetapi sebagian besar

melewati 3 saluran utama :

• axillary pathway (sebagian besar / utama)

lobulus / ductus (kecuali medial dan dorsal) menembus fascia axilla dan mengikuti

av.thoracalis lat ke kelenjar mamaria externa lalu scapular group, baru kemudian ke

Page 3: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

kel. di axilla sepanjang vena axillaries. Bagian paling puncak disebut subclavia atau

infraclavicula.

• Interpectoral pathway (diantara pectoralis mayor dan minor)

Terutama menerima dari bagia dorsal mammae, mengikuti acromion thoracal vein,

keudian ke interpectoral lymphatic yang berada diantara m.pectoralis minor kemudian

ke subclavia

• Internal mammary (terletak pada intercostae space)

Plexus subareola / medial ke intermamaria interna. ICS I, II, II dan sisanya sebagian

besar ke axillary pathway.

KLO MAU GAMPANG SILAKAN BUKA BUKU SOBOTTA JILID 2 HAL. 065!

- Nodi lymphoidei parasternales

- Nodi lymphoidei cervicales anterior

- Nodi lymphoidei supraclaviculares

- Nodi lymphoidei deltopectorales

- Nodi lymphoidei axillares

- Nodi lymphoidei brachiales

- Nodi lymphoidei submammarii

- Nodus lymphoideus paramammarius

Page 4: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

Perkembangan payudara

• Pubertas

Pengaruh estrogen dan progesteron dan Growth hormone yang diproduksi ovarium dan juga

hormon hipofise, telah menyebabkan ductus berkembang dan bercabang cabang membentuk

asinus.

• Masa menstruasi

Pada waktu menstruasi, ductus akan menciut dan sebagian epital akan berdesquamasi.

Setelah ‘bersih’ ( + 8 hari post menstruasi), ductus berproliferasi, sel epitel membesar atau

bertambah, jaringan periductal diinflitrasi oleh limfosit dan kemudian terjadi intersisial

edeme, sehingga bengkak. Hingga beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya, terjadi

pembesaran maksimal payudara, dan payudara menjadi tegang dan nyeri, sehingga kadang

pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak mungkin dilakukan. Pada waktu ini, mammografi

juga tidak terlalu berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai,

semuanya berkurang. Ada kalanya, dimana siklus menstruasi berubah, dapat timbul kelainan

benigna. Keadaan mammae yang paling bagus adalah saat ovulasi.

Page 5: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

• Masa hamil dan menyusui

Prolactin hormone memicu epitel ductus berproliferasi dan tumbuh ductus baru, seolah-olah

jaringan lemak bergeser oleh karena HCG.

• Partus

Hormon placenta menurun dan merangsang peningkatan kadar hormon prolactin (dari

hipofise anterior), sehingga mentrigger laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus,

mengisiasinus, kemudian dikeluarkan melalui ductus ke puting susu. (PENGELUARAN ASI

DIPACU OLEH PENURUNAN HORMON ESTROGEN DAN RANGSANGAN

MEKANIK DARI HISAPAN BAYI)

• Post lactasi

Sebagian mengalami involusi / penyusutan ductus dan alveoli, dan sebagian lagi menetap

hingga masa menopause.

• Menopause

Jaringan kelenjar mulai diganti oleh jaringan ikat. Banyak tetapi tidak padat. Jaringan

periductal tebal, sehingga seakan-akan ada obstruksi. Batas lobulus kabur, dapat terjadi

dilatasi ductus dan kista kecil-kecil.

2. FIBROADENOMA MAMMAE (FAM)

• Fibroadenoma mammae (FAM) adalah tumor jinak payudara yang paling sering

terjadi pada wanita, yang berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan jaringan

glanduler (epitel).

• Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak pada payudara yang bersimpai jelas,

berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.

• Terjadi peningkatan aktivitas estrogen secara absolut maupun relatif sehingga

memberikan kontribusi untuk perkembangannya, dan memang lesi serupa mungkin

muncul dengan perubahan fibrokistik (fibroadenomatoid changes).

Page 6: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

• Secara makroskopis irisannya tampak tumor jaringan payudara bentuk bulat oval,

putih keabuan, ukuran bervariasi, berbatas jelas, padat, kenyal, mobile.

Etiologi & Epidemiologi

• Penyebab FAM : belum pasti →→ di hub. dengan hormon estrogen.

• FAM membesar pada saat mens atau hamil

• FAM biasanya terjadi pasa usia muda → umumnya pada usia 15-25 thn, < 5% terjadi

pada usia di atas 50 thn

PENYEBAB GANGGUAN

1. Peningkatan aktivitas Estrogen yang absolut atau relatif.

2. Genetik : riwayat neoplasma payudara dlm keluarga

3. Faktor-faktor predisposisi :

a. Usia : < 30 tahun

b. Jenis kelamin

c. Geografi

d. Pekerjaan

e. Hereditas

f. Diet

g. Stress

h. Lesi prekanker

Gejala

Page 7: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada penampang

tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal

2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan

3. Ada penekanan pada jaringan sekitar

4. Ada batas yang tegas

5. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant Fibroadenoma )

6. Memiliki kapsul dan soliter

7. Benjolan dapat digerakkan

8. Pertumbuhannya lambat

9. Mudah diangkat dengan lokal surgery

10. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian

Patofisiologi

• Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa

reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas

jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering

digolongkan ke dalam kategori mammary displasia.

• Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan lobus yang

berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada gambaran

histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi

kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang

berbeda.

Page 8: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

Secara histologis dibedakan:

- Intracanalicular FAM → FAM yang dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa yang

mengandung serat jaringan epitel. Jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga

kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau

menghilang.

- Pericanalicular FAM → FAM yang menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh

jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan. Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong

dilapisi epitel selapis atau beberapa lapis.

• FAM → letaknya di batasi antar jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung

Ciri mikroskopisnya yaitu tampak:

• sel tumor dengan proliferasi sel epitel

dengan inti bulat

• Bisa membentuk struktur tubulus

atau celah / “slit”

• kalo membentuk struktur tubulus

brarti yg tipe perikanalikuli

• kalo membentuk struktur celah,

brarti tipe intrakanalikuli

• Pada lapang pandang lain, tampak

proliferasi stroma fibromyxoid

dengan sel2 stellate.

Klo secara umum, pembagiannya:

• FAM di bedakan menjadi 3 macam :

1. common FAM

2. giant FAM ( umumnya uk > 5 cm)

3. juvenile FAM → pada remaja

Page 9: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

Diagnosis

FAM dapat didiagnosis dengan 3 cara yaitu:

1. Pemeriksaan fisik

2. Mammografi / ultrasound

3. FNA

Pemeriksaan Penunjang

• Mamografi       

Mamografi dapat dilakukan sebagai tambahan untuk pemeriksaan fisik dalam

mengevaluasi benjolan payudara atau sebagai alat skrining. Mamografi umumnya

tidak bermanfaat pada wanita yang lebih muda dari 35 tahun. Ultrasonografi mungkin

berguna dalam mengevaluasi benjolan pada perempuan muda ini. Mamografi

biasanya dianjurkan sebagai bagian dari evaluasi pada wanita berusia lebih dari 35

tahun yang memiliki massa payudara, untuk membantu mengevaluasi massa dan

untuk mencari lesi lainnya. Adalah kesalahan mengandalkan hasil mammogram

negatif apabila secara klinis dicurigai adanya benjolan. Temuan mamografi yang

mengesankan kanker termasuk peningkatan densitas, batas ireguler, spiculation, dan

mikro kalsifikasi berkerumun tidak teratur. Bulat, lesi padat pada mamografi mungkin

Page 10: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

mempresentasikan lesi kistik. Ultrasonografi sering dapat mengesankan suatu lesi

kistik, dan aspirasi jarum dapat menegaskan hal ini.

USG

• Ultrasonografi tidak memiliki peran

tunggal atau kajian awal dalam skrining

untuk kanker payudara. Namun, sangat

berguna untuk mengevaluasi benjolan

payudara dan dalam mendefinisikan lebih

lanjut kelainan dari mammografi. Hal ini

terutama berguna pada wanita yang lebih

muda dari 35 tahun, ketika massa yang

terdeteksi pada skrining mamografi tetapi

tidak teraba, ketika seorang pasien menolak aspirasi pada sebuah massa, dan jika

massa terlalu kecil atau terlalu dalam untuk aspirasi.

• Risiko kanker adalah rendah jika sebuah simple cyst ditemukan pada USG. Sebuah

penelitian tidak menemukan kanker pada 223 kista. Namun, beberapa ahli

merekomendasikan bergerak langsung ke aspirasi jarum halus jika simple cyst

ditemukan di lokasi yang teraba massa. Dalam pengalaman peneliti, hanya

menemukan satu kanker dalam suatu "simple cyst" yang dicatat oleh USG; " kista

"adalah berukuran 2 cm, baru, dan teraba oleh pasien dan dokter, dan hal itu

dibenarkan berdasarkan aspirasi.

FNA (Fine Needle Aspiration)

Aspirasi jarum halus dapat dilakukan untuk aspirasi sesuatu yang teraba yang dicurigai kista.

Sebuah jarum pengukur no 22 atau 24 dimasukkan ke dalam kista yang telah distabilkan

dengan tangan yang lain. Jika cairan yang didapat nonbloody, dapat dibuang, karena tidak ada

kanker ditemukan dalam cairan kista nonbloody. Suatu recheck klinis harus dilakukan dalam

4 sampai 6 minggu. Cairan berdarah harus dikirim untuk analisis patologis. Kanker

ditemukan kira-kira 1% dari aspirasi berdarah. Kalau tidak ada cairan yang diperoleh, sel

dapat diperoleh untuk evaluasi sitologi dengan biopsi aspirasi jarum halus. 1,3,4

Page 11: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

• Core Needle Biopsy

Jarum yang lebih besar (14-18) digunakan untuk core needle biopsy. Hal ini kebanyakan

digunakan untuk mengevaluasi massa payudara nonpalpable (yang ditemukan pada

mamografi saja), dengan bimbingan ultrasound atau mammografi. Pembuktian antara core

needle biopsy dan biopsi bedah adalah 94% di tujuh penelitian.

Triple Diagnosis!

Kombinasi pemeriksaan fisik, mamografi, dan biopsi aspirasi jarum halus untuk

mendiagnosis benjolan yang teraba disebut sebagai triple diagnosis. Ada sensitivitas

yang sangat baik (99%) dan spesifisitas (99%) dengan pendekatan ini.  Jika salah satu

dari tiga modalitas mengesankan kanker, biopsi eksisi adalah dibenarkan

Terapi

Terapi tergantung dari beberapa hal :

1. Ukuran

2. Ada rasa nyeri atau tidak

3. Usia pasien

4. Hasil biopsi

Terapi FAM dilakukan dengan pengangkatan tumor , biasanya dengan general anaesthetic.

Tekhnik operasi, secara umum:

• Setelah disinfeksi beri marker di atas tumor

• Incisi tepat di garis areola mamma (incisi periareoler)

• Incisi diperlebar dan diperdalam dgn gunting kearah tumor

• Tumor di bebaskan secara tajam

• Lap operasi ditutup lapis demi lapis+handscoen drain

• Tumor → PA

Page 12: REFERAT FIBROADENOMA MAMMAE.doc

Pencegahan dan Deteksi Dini

1. Hindari faktor-faktor resiko

2. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Berdiri di depan cermin sambil kedua tangan diletakkan di sisi tubuh.

Angkat kedua lengan dan amati dengan seksama kulit di payudara apakah ada kerutan, lekukan, perubahan ukuran atau

bentuk. Lihat apakah ada perubahan bentuk simetri pada kedua payudara.

Amati juga apakah puting susu masuk ke dalam atau ada cairan aneh yang keluar dari puting.

Sekarang letakkan kedua tangan di samping pingul lalu amati payudara Anda. Setelah itu letakkan kedua tangan di belakang

kepala dan lakukan hal serupa.

* Periksa kedua payudara sambil berdiri di bawah shower ketika mandi. Lakukan hal yang serupa pada saat berbaring.

Taruh satu tangan di belakang kepala, sementara tangan yang satu melakukan gerak pijatan memutar searah jarum jam di

daerah jaringan payudara, puting, dan jaringan di bawah ketiak.

Ulangi cara ini pada payudara yang sebelah. Bila Anda melakukannya saat mandi, sabun dan air membuat kulit licin hingga

mampermudah pemeriksaan.

* Periksa apakah ada benjolan yang tidak lenyap atau tidak berubah. Benjolan yang abnormal bisa muncul tiba-tiba dan

menetap.

Benjolan ini berbeda-beda bentuk dan kekerasannya dan kadang terasa keras dengan tepi yang tidak teratur. Kadang

benjolan itu berupa penebalan jaringan tanpa garis batas yang jelas. Ingat, benjolan kanker biasanya tidak terasa sakit.

Setiap bulan lakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara agar bila ada benjolan baru bisa segera diketahui.

3. Pemeriksaan klinik

4. Mammografi

5. Melaporkan tanda dan gejala pada sumber/ahli untuk mendapat perawatan